• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING PADA MAPEL SKI KELAS VIII DI MTs YMI WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING PADA MAPEL SKI KELAS VIII DI MTs YMI WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING PADA MAPEL SKI KELAS VIII DI MTs YMI WONOPRINGGO KABUPATEN

PEKALONGAN

A. Gambaran Umum MTs YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan 1. Sejarah Berdirinya

Pendidikan agama adalah dasar bagi pembentukan kepribadian dan watak anak menjadi pribadi-pribadi yang Islami. Oleh karenanya nilai-nilai luhur Islam hendaknya dapat diaktualisasikan dalam pendidikan formal berupa pendidikan agama Islam yang tepat dan dapat menjawab keinginan masyarakat yang ingin memperoleh hasil nyata dari suatu proses pendidikan keagamaan Islam dalam satuan pendidikan atau lembaga pendidikan.

Salah satu lembaga pendidikan adalah sekolah atau madrasah yang menyelenggarakan kegiatan proses belajar mengajar untuk membimbing, mendidik, melatih serta mengembangkan kreatifitas anak didiknya dlam penguasaan ilmu pengtahuan dan ilmu keagamaan. Keberadaan sekolah atau madrasah terutama di tingkat menengah pertama (SLTP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs) sangat penting sekali dalam membentuk generasi penerus yang cerdas, berkualitas, dan berakhlakul karimah.

Berangkat dari arti pentingnya sebuah lembaga pendidikan terutama pendidikan yang bercirikan Islam, maka sekitar tahun 1950 muncul gagasan dari tokoh agama di Desa Rowokembu Kecamatan Wonopringgo yang diprakasai oleh KH Buchori, H. Achwan dan H.

(2)

Achmad Ilyas menyelenggarakan Sekolah Rakyat Islam yang kemudian berkembang menjadi beberapa sekolah dan madrasah di bawah naungan Yayasan Madrasah Islamiyah (YMI).1

Yayasan Madrasah Islamiyah (YMI) Wonopringgo Kabupaten Pekalongan mengawali dengan pendirian Sekolah Rakyat (SR) sebagai cikal bakal tumbuh dan berkembangnya Yayasan Madrasah Islamiyah (YMI). Sekolah tersebut sejak berdirinya telah menggunakan metode salafiyah, yaitu dengan memisahkan antara siswa laki-laki dan siswa perempuan dalam kegiatan pembelajarannya, di mana siswa-siswa putra di SD Islam YMI Wonopringgo 01 dan siswa-siswa putri di SD Islam YMI Wonopringgo 02. Selanjutnya berkembang dengan mendirikan Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang sampai sekarang sudah ada 4 MI, mendirikan sekolah lanjutan pertama berupa SMP Islam YMI Wonopringgo dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) YMI Wonopringgo dan juga tingkat lanjutan atas berupa Madrasah Aliyah (MA) YMI Wonopringgo.

Pada awal tahun 1978, pengurus YMI mendirikan MTs Wonopringgo yang menampung siswa-siswa lulusan SD/MI yang ingin memperoleh materi pelajaran umum yang berimbangan dengan materi pendidikan agama Islam. Hal ini dikembangkan dengan juga mendirikan Madrasah Aliyah (MA) YMI Wonopringgo untuk memenuhi kebutuhan

1

Bapak Urip Udiyono selaku Kepala MTs YMI Wonopringgo, Wawancara Pribadi, yang dilaksanakan tanggal 24 Mei 2014.

(3)

masyarakat akan adanya sekolah yang berimbang antara pendidikan umum dan pendidikan agama.

Sejak MTs YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan berdiri telah mengalami perkembangan pasang surut dalam perolehan siswanya. Hal ini yang menuntut pengelola MTs YMI Wonopringgo untuk terus berupaya mengembangkan program-program yang dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam menyekolahkan anak-anaknya di MTs YMI tersebut.

MTs YMI Wonopringgo adalah salah satu dari dua sekolah atau madrasah untuk lanjutan tingkat menengah pertama yang berada di bawah naungan Yayasan Madrasah Islamiyah (YMI) yang di Kampus YMI Wonopringgo Pekalongan yang diketuai oleh H. Anwar Khan, S.Ag. Sedangkan yang menjabat sebagai Kepala MTs YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan sejak Tahun Pelajaran 1978-1979 telah mengalami empat kali pergantian, yaitu:

1. Mustain Syadeli (1978-1985)

2. Drs. Musthofa Makmur (1985-2004) 3. Muhammad Nafidz. Lc (2004-2010) 4. Drs. Urip Udiyono (2010-sekarang)

Di bawah naungan Yayasan Madrasah Islamiyah (YMI), MTs YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan mengalami banyak kemajuan. Hal ini ditunjukkan dalam kegiatan belajar mengajar menjadi lebih giat, tertib, dan terarah, jumlah siswa pun semakin bertambah pesat dan yang

(4)

lebih penting lagi dana operasional sekolah dapat terpenuhi dengan baik.2

Perkembangan MTs YMI Wonopringgo sebagai sekolah lanjutan pertama yang menekankan keseimbangan antara pendidikan umum dan pendidikan agama Islam terus melakukan inovasi dalam meningkatkan mutu sekolah, melalui peninghkatan kualitas guru sebagai tenaga pendidik, pengembangan sarana prasarana dan keterampilan melalui program life skill seperti otomotif, salon/tata rias kecantikan, pengembangan seni marawis dan sebagainya. Ternyata melalui progam-program tersebut mampu meningkatkan minat calon siswa untuk belajar di MTs YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan.

Demikianlah tinjauan historis atau sejarah berdirinya MTs YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan yang terletak di Sedayu Desa Pegaden Tengah Kecamatan Wonopringgo Kabupaten Pekalongan. Meskipun saat ini banyak bermunculan Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs) swasta yang baru, namun MTs YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan akan terus eksis dan konsisten ikut mencerdaskan kehidupan bangsa yang memiliki dasar nilai-nilai Islami yang kuat. MTs YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan terus berupaya menciptakan kader-kader Islam yang handal dan berkulitas, baik fikir maupun dalam tindakan nyata.

2

Bapak Urip Udiyono selaku Kepala MTs YMI Wonopringgo, Wawancara Pribadi, yang dilaksanakan tanggal 24 Mei 2014..

(5)

2. Letak lokasi MTs YMI Wonopringgo

MTsYMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan merupakan salah satu Madrsah Tsanawiyah (MTs) swata Islam di bawah naungan Yayasan Madrasah Islamiyah (YMI) Wonopringgo yang berlokasi di Kampus YMI, dusun Sedayu Desa Pegaden Tengah Kecamatan Wonopringgo Kabupaten Pekalongan Propinsi Jawa Tengah. MTsYMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan telah menempati tanah serta gedung milik wakaf pengurus Yayasan Madrasah Islamiyah (YMI). Tanah tersebut telah dipergunakan untuk pergedungan seperti ruang kelas, perpustakaan, ruang guru, gudang, halaman atau lapangan olah raga dan kegiatan lainnya, tempatnya sangat strategis tidak jauh dari jalan raya sehingga masalah transportasi tidak ada kendala, tepatnya di sebelah timur 100 M dari jalan raya Wonopringgo Kabupaten Pekalongan.3

Adapun batas wilayahnya adalah sebagai berikut4:

a. Sebelah selatan berbatasan dengan perumahan penduduk desa Rowokembu Wonopringgo.

b. Sebelah timur berbatasan dengan area persawahan Desa Pegaden Tengah

c. Sebelah utara berbatasan dengan perumahan penduduk desa Pegaden Tengah Wonopringgo

3

Data Observasi diMTs YMI Wonopringgo, pada tanggal 26 Mei 2014.

4

(6)

d. Sebelah barat berbatasan dengan jalan raya utama Kecamatan Wonopringgo

e. Sebelah barat berbatasan dengan rumah penduduk desa Kwagean Wonopringgo.

3. Sruktur Organisasi MTs YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan

Sekolah adalah lembaga yang di dalamnya memiliki berbagai kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan. Di dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan sekolah agar dapat berjalan dengan lancar dan baik diperlukan kerjasama dengan semua staf yang termasuk dalam Struktur Organisasi Sekolah.

Struktur organisasi di suatu sekolah atau madrasah memiliki peranan yang amat vital dalam mengatur dan mengelola satuan pendidikan tersebut sesuai dengan visi, misi dan tujuan diselenggarkannya kegiatan pendidikan di lembaga pendidikan tersebut, dalam hal ini di MTs YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan. Sehingga dengan adanya struktur organisasi yang jelas, maka mekanisme kerja di MTs YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan dapat berlangsung sebagaimana mestinya dan target-target yang menjadi sasaran dan tujuan dapat terpenuhi secara optimal.

Berikut ini kami sajikan bagan Struktur Organisasi MTs YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan yang menjadi penggerak dari

(7)

keseluruhan penyelenggaraan kegiatan pendidikan di MTs YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan 5, yaitu:

Tabel 1

Struktur Organisasi di MTsYMI Wonopringgo 02 Kabupaten Pekalongan

Keterangan:

a. Ketua Pengurus YMI : H. Anwar Khan,S.Ag b. Kepala MTsYMI : Drs. Urip Udiyono c. Ketua Komite Sekolah : H. Zaki Abdussalam d. Unit Perpustakaan : Adinda Zuhriyah, S.Pd.I e. TU & Bendahara : Sri Mulyani

f. Penjaga Sekolah : Rohani

5

Data Monografi MTs YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan, dikutip pada tanggal 23 Mei 2014.

Kepala MTsYMI Wonopringgo Pengurus YMI Komite Sekolah Siswa Penjaga Sekolah Siswa TU & Bendahara Siswa Siswa Dewan Guru Unit Perpustakaan Siswa Dindikbud Kab. Pekalongan

(8)

4. Data Guru, Karyawan dan Siswa di MTs YMI Wonopringgo

Guru merupakan unsur utama dalam sebuah lembaga pendidikan sama halnya dengan peserta didik yang bertugas sebagai tenaga pelaksana program kegiatan belajar-mengajar.6

Adapun jumlah guru dan karyawan di MTs YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan tahun pelajaran 2013/2014 sebanyak 42 orang termasuk kepala sekolah ditambah dengan 2 orang sebagai penjaga.7 Untuk lebih jelasnya kami sajikan data tabel tentang keadaan guru, karyawan di MTs YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2011/2012 di bawah ini:

Tabel 2

Keadaan Guru dan Karyawan MTs YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan

Tahun Pelajaran 2013/20148

No. NAMA L/P TEMPAT TGL

LAHIR

IJAZAH TERAKHI

R

STATUS JABATAN MENGAJAR

BIDANG 1 Drs Urip Udiono / 19560802 198403 1 003 L Pml,02-08-56 S1/Tehnik Mesin

NEGERI Kepala IPA ( Fisika )

2 Akhmad Nurokhman, M.MPd L Pkl,08-05-61 STM " IMNI " SWS Wakil. Kepala Matematik

3 Drs. Zainal Abidin L Jpr,09-02-67 IAIN SWS

GT/Ur.Kur ikulum

Fiqih – Ke NU an

4 N. Nur Ainis P Pkl,01-07-60 SMA SWS GT / BP. B. Indon

5 HM. Nafidz, Lc L Pkl,26-07-52 Unismad SWS GT./Ur. Humas Ke NU an / B. Arab 6 Syakiroh P Pkl,19-01-61 SMA SWS GT/Wali

kelas IPA Bio

8 Mulazimah,S.Pd.I P Pkl,20-06-66 STAISA SWS

GT*/Wali

Kelas PPKn

6

Data Dokumentasi MTs YMI Wonopringgo, dikutip pada tanggal 24 Mei 2014

7

Wawancara dengan Bapak Urip Udiyono selaku Kepala MTs YMI Wonopringgo, yang dilaksanakan tanggal 24 Mei 2014.

8

(9)

9 Ir. M. Hani Hadiatno L Pkl,03-08-60 UNSOED SWS

GT*/Wali

Kelas IPA Fisika

10 Chamidah, S.Ag P Pkl,22-03-69 IAIN SWS

GT/Wali

Kelas Qur'an Hadits

11 Dra

Hj.Munasifah,M.S.I

/196607172000032 P Pkl,17-07-66 IAIN NEG. GAN

Fiqih, Aqidah Ahlaq 12 Inayah, S.Ag / 197703072005012002 P Pkl,07-03-77 IAIN NEG. GAN /Walas Bio,Fisik, Aqidah Ahlaq 13 M. Umar Mahmudi,SHI / 197708262007101001 L Pkl,26-08-77 STAIN NEG. GAN / Ur.

Kesiswaan TIK , Fiqih,

14

Yanti Khikmah,

S.Pd.I / 150404905 P Pkl,24-05-76 STAIN NEG.

GAN / Walas SKI , 15 Anna Sukmawati, A.Md / 197704122007012002 P

Pkl,12-04-77 IKIP NEG. GAN /

Walas Bahasa Inggris

16 Sodik Samiarso, S.Pd L Pkl,30-11-71 IKIP SWS GTT B. Indonesia

17 Taufik Chusnan,S.Pd.I L Pkl,16-12-67 STAISA SWS GT / Wali Kelas B. Arab , nahwu Sorof 18 Muhammad Widiyanto,S.Pd L Pkl,19-05-80 IKIP SWS GTT/Wa li Kelas IPS 19

Sodik Hari Purnomo,

S.Pd L Grb,01-06-75 IKIP SWS GT / Walas B.Inggris 20 Rina Widyaningsih, S.Pd P Pkl,12-10-83 FKIP UMS SWS GTT/Wali Kelas Bahasa Indonesia 21 Imam Faizin, S.S,

S.Pd.I L Pkl,20-07-83 UIN Suka SWS GTT B. Arab , TIK

22 Naely Thoyyibah, S.Pd P Pkl,30-03-83 UIN Syahid SWS GT / Walas Matematik

23 U'ut Masudah, S.Pd P Pkl,25/05/83 IKIP PGRI SWS GTT Matematik

24 Anik Ismiyati, S.Pd P Pkl,29/12/85 IKIP PGRI SWS GTT Matematik

25 Adhy Nugroho, S.Pd L Pkl, 29/08/81 IKIP PGRI SWS GTT B. Inggris

26 Aryani Widianingsih, S.Pd P Pkl, 16/08/79 UNNES SWS GTT Penjas – Seni Budaya 27 Wilda Ely Farida,S.Pd.I P Pkl,31/05/86 STAIN SWS GTT Aqidah Ah,SKI,KNUn

28 M Adi Nugroho, S.Pd L Pkl,31/01/88 UNNES SWS GTT IPS

29 Azim Azminah,S.Pd L Pkl,04-11-87 UNNES SWS GTT

B. Jawa / B. Indonesia 30 Mustabiqotul Choeriyah,S.Pd P Pkl, 14-12-1987 UNNES SWS GTT BP. / SBK / Boga 31 Khaninah Sulasi, S.Pd.Ing P Pkl, 06-05-1975 UT SWS GTT B.Inggris

(10)

32 Nani Mulyani P Pkl,11-01-1978 UAD SWS GTT PKn

33 Abd. Khanan, S.Pd.I L Pkl,17/08/64 STAISA SWS GTT TIK

34

Sujiyono, A.Md 19730912

2007011015 L Pkl, 12-09-73 NEG. GAN IPA

35 Barizi L Pkl,07-09-59 MA. SWS Ka. TU -

36 Sri Mulyani P Pkl,08-08-61 MA SWS Bendahr -

37 Musfiroh P Pkl,16-06-63 MA SWS Bend. Tab -

38 Nurchan L Pkl,25-01-81 MTs SWS Pesuruh -

39

Adinda

Zuhriyah,S.Pd.I P Pkl,14-12-86 STAISA SWS Pustaka -

40 Silfa Soraya, A.Md L Pkl, 01/03/90 STMIK SWS

Tata

Usaha T I K

41 Bambang Prayitno L Pkl,24-06-80 MA SWS Penjaga -

42 Rohani Sosro L Pkl,30-09-30 SD SWS Penjaga -

Sedangkan siswa adalah salah satu faktor penting di dalam belajar mengajar di sekolah, karena siswa-siswalah yang menjadi subyek pendidikan. Siswa memiliki peranan penting dalam rangka cerminan bagi kemajuan sekolah.

Semakin baik mutu pendidikan suatu satuan pendidikan, maka semakin tinggi prestasi belajar yang diraih oleh siswa-siswanya yang belajar di sekolah tersebut. Untuk mengetahui keadaan siswa di MTs YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan, berikut adalah daftar para siswa dengan data tabel:

(11)

Tabel 3

Data Siswa di MTs YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan9 No . Kelas 2008-2009 2009-2010 2010-2011 2011-2012 2012-2013 2013-2014 1. 2. 3. a. Kelas 7 b. Kelas 8 c. Kleas 9 200 180 170 241 192 169 244 228 184 208 215 218 219 190 194 218 205 183 Jumlah 550 602 656 641 603 606

5. Sarana prasarana MTs YMI Wonopringgo

Keberhasilan dalam proses belajar mengajar tidak lepas dari ketersediaannya sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana mempunyai peranan yang sangat penting, agar tujuan dalam proses kegiatan belajar mengajar dapat tercapai secara maksimal.

Adapun gedung serta fasilitas yang tersedia di MTs YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan yang berada di atas tanah dengan luas 6540 M2 dengan luas bangunan 2985 M2 dan 2170 M2 yang terdiri dari Ruang Kelas, Ruang Kepala Sekolah dan guru, Ruang Perpustakaan, Ruang UKS, Musholla, WC guru dan siswa.10

B. Data Pelaksanaan Model Pembelajaran Cooperative Learning pada Mapel SKI kelas VIII MTs YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2013/2014

9

Data Monografi MTs YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan, yang dikutip tanggal 23 Mei 2014.

10

(12)

Pembelajaran dengan model cooperative learning dilakukan oleh guru SKI dalam bentuk kerjasama tim atau kelompok dalam belajar terhadap materi-materi pelajaran tertentu. Model atau teknik belajar ini bertujuan untuk melatih dan memahami materi pelajaran agar bisa dikuasai dengan sebaik-baiknya. Contoh pada kegiatan pembelajaran mapel SKI yang dilakukan oleh guru SKI bagi siswa kelas VIII ditunjukkan pada kegiatan mendalam materi pemerintahan Islam masa Abbasiyah yang dipaparkan kisah kepemimpinan Harun ar-Rasyid melalui pemutaran sebuah film yang terkait dengan kisah tersebut. Para siswa sebelumnya telah dibentuk kelompok yang bertugas untuk mendiskusikan cerita yang ada dalam film tersebut dan mengambil hikmah atau pelajaran dalam kisah tersebut melalui dinamika kelompok.

Tabel 5

Model Pembelajaran Cooperative Learning di MTs YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan11 Waktu (1 Jam pelajaran) Kegiatan Keterangan 10 Menit (pertama) 30 Menit (kedua) 5 Menit (terakhir)

 Pembukaan dan Salam dari Guru

 Menyajikan gambaran tema pelajaran yang akan dipelajari ataupun sedikit mengulas pertemuan sebelumnya

 Isi pembelajaran dengan penjelasan dan juga latihan pada siswa yang terkadang diiringi dengan model atau teknik pembelajaran tertentu seperti belajar kelompok atau cooperatife learning.

 Penguatan materi dengan mengungkapkan pokok-pokok materi yang diajarkan dengan suatu kesimpulan.

Guru membatasi pada tema yang diajarkan dan berlanjut secara bertahap

Guru memaparkan dan memberi tugas tersrukt atau nonstruktr berupa latihan-latihan

Guru dapat menunjuk salah satu kelompok relajar siswa untuk menyimpulkan

11

Yanti Hikmah selaku guru maple SKI kelas VIII, di MTs YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan, wawancara pribadi yang dilaksanakan tanggal 26 Mei 2014.

(13)

Melalui pembelajaran dengan model cooperatif learning diharapkan siswa akan tertarik untuk memahami suatu pelajaran dengan bekerja sama satu sama lain untuk berdiskusi dan tanya jawab untuk bisa memahami materi yang sedang dipelajari sehingga mencapai prestasi belajar.

Terkait dengan pelaksanaan pembelajaran di MTs YMI Wonopringgo termasuk dalam kegiatan pembelajaran mapel SKI dengan model cooperative learning, selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan Yanti Khikmah selaku guru SKIdi MTs YMI Wonopringgo umum sebagai berikut:

“Pembelajaran dengan model cooperative learning pada mapel SKI dilakukan dalam bentuk penugasan. Masing-masing kelompok yang terdiri dari 5 sampai 6 siswa mendapatkan peran berbeda-beda terkait dengan pembahasan materi untuk diselesaikan secara berkelompok. Setiap kelompok diberi tugas atau problem solving terkait dengan tema-tema yang ada dalam bahan atau materi pelajaran. Model cooperative learning dalam prakteknya dilakukan dengan membentuk formasi 5 Kelompok, yang nantinya salah satu dari masing-masing kelompok harus mempersiapkan diri maju ke depan kelas untuk menyampaikan hasil belajar atau hasil diskusi kelompoknya.12

Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan model pembelajaran cooperative learning pada mapel SKI kelas VIII di Mts YMI Wonopringgo kabupaten Pekalongan tahun pelajaran 2013/2014 yang dilakukan oleh guru mapel di MTs YMI adalah sebagai berikut :

1. Guru menjelaskan materi yang akan disampaikan melalui bahan bacaan yaitu membaca buku. Kemudian guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 sampai 6 siswa dengan mendapatkan peran berbeda-beda terkait dengan pembahasan materi

12

Yanti Khikmah selaku Guru Mapel SKI di MTs YMI Wonopringgo, Wawancara Pribadi

(14)

untuk diselesaikan secara bersama-sama dalam satu kelompok. Setiap kelompok diberi tugas problem solving atau persoalan yang terkait dengan tema-tema yang ada dalam bahan atau materi pelajaran yang sedang diajarkan atau dipahami oleh siswa sebagai peserta didik dalam satu kelas. 2. Guru memberikan penugasan-penugasan kepada siswa berkenaan dengan

upaya pengusaaan materi pelajaran yang hendak dipelajari.

3. Guru menentukan ketua kelompok untuk mengkoordinasikan berbagai tugas yang diberikan terkait dengan tema atau topik pelajaran yang sedang atau akan dipelajari masing-masing kelompok. Selanjutnya dari kelompok menunjuk perwakilan untuk melakukan presentasi di depan kelas.

Pada materi SKI yang dilakukan kepada siswa-siswa untuk mempelajari materi perkembangan Islam periode Rasulullah SAW, Khulafaur Rasyidin, Bani Umayah dan Bani Abbasiyah. Dari materi itu, para siswa diberi tugas untuk mendiskusikannya dengan teman-temanya dalam kelompok belajar yang telah dibentuk sebelumnya, baik dengan memutarkan film kisah atau melalui tugas mencari referensi di perpustakaan yang ada madrasah.13

Pelaksanaan pembelajaran SKI dengan model cooperative learning oleh guru mapel SKI di MTs YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan meliputi kegiatan perencanaan pembelajaran dengan tujuan menyiapkan bahan-bahan dan segala sesuatunya terkaiat dengan materi maupun sumber belajar yang akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Berikutnya

13

(15)

kegiatan pembelajaran atau tindakan di dalam kelas, hal ini meliputi langkah-langkah pembelajaran seperti apersepsi, kolaborasi dan refleksi dalam pembelajaran. Selanjutnya kegiatan evaluasi berupa tes atau penilaian terkaiat dengan daya serap atau hasil belajar yang dilakukan oleh peserta didik yang dihadapinya dalam proses belajar mengajar.

Menurut Kepala MTs YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan menyatakan sebagai berikut:

“Kegiatan pembelajaran SKI yang dilakukan oleh guru SKI haruslah menunjukkan kemampuan berfikir kreatif dan produktif yang berhubungan erat dengan kemampuan berinovasi. Beliau menambhakan bahwa untuk mencapai maksud ini proses pengajaran harus melaksanakan prinsip-prinsip berinovasi pada proses belajar peserta didik. Prinsip-prinsip yang dimaksud tersebut antara lain: (1) Mampu menganalisis kemungkinan-kemungkinan yang terbuka

untuk dilaksanakan dalam pengembangan mapel SKI

(2) Memiliki persepsi atau konsepsi tentang kebutuhan masyarakat daerah tertentu, khususnya yang terkaiat dengan pembinaan agama Islam

(3) Kemungkinan-kemungkinan yang baru itu bersifat sederhana dan terfokus kepada prestasi belajar mapel SKI bagi para siswa

(4) Dimulai dari yang terkecil atau sederhana, artinya penyapaian materi dalam kegiatan pembelajaran dirancang dari mulai yang sederhana atau tingkat termudah sampai pada hal-hal yang rumit dengat tingkat kesulitan yang tinggi.

(5) Bersifat kepeloporan bagi perubahan, prinsip-prinsip ini hanya dapat dilaksanakan bila proses belajar mengajar mempergunakan pendekatan heuristik, seperti metode penemuan, pemecahan masalah, dan laeksperimentasi, serta memberi kesempatan kepada peserta didik untuk berkreasi dan berproduksi.”14

C. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Model Pembelajaran Cooperative Learning pada Mapel SKI Kelas VIII di MTs YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2013/2014

14

Bapak Urip Udiyono selaku Kepala MTs YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan,

(16)

Faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dalam model pembelajaran cooperative learning pada mapel SKI kelas VIII di MTs YMI Wonopringgo kabupaten Pekalongan pada tahun pelajaran 2013/2014 secara umum berdasarkan pemantauan atau observasi di lapangan serta hasil wawancara dengan guru SKI yang bersangkutan dapat dikategorikan sebagai berikut:

a. Faktor pendukung

Diantara hal-hal yang menjadi faktor pendukung pelaksanaan model pembelajaran cooperative learning pada pembelajaran SKI kelas VIII di MTs YMI Wonopringgo Pekalongan Tahun 2013/2014 antara lain:

1) Kesiapan guru dalam melakukan persiapan-persiapan dalam melakukan srategi pembelajaran mata pelajaran SKI tersebut.

2) Kesiapan siswa dalam menerima materi pelajaran SKI yang disampaiakan oleh gurunya dengan penuh perhatian

3) Suasana pembelajaran yang mampu diciptakan dengan sebaik-baik dan mampu memotivasi para siswa untuk mengikuti pembelajaran SKI tersebut.

4) Pengembangan manajemen yang diterapkan oleh Kepala Madrasah dalam mengatur jadwal pembelajaran dan menerapkan kurikulum yang memperhatikan pada tingkat kemampuan para siswanya.

(17)

Diantara hal-hal yang menjadi faktor penghambat pelaksanaan model pembelajaran cooperative learning pada pembelajaran SKI kelas VIII di MTs YMI Wonopringgo Pekalongan Tahun 2013/2014 antara lain:

1) Fasilitas dan sarana yang masih belum memadai secara optimal dalam kegiatan pembelajaran SKI yang dilakukan oleh guru SKI tersebut. 2) Jumlah siswa dalam kelas yang terlalu banyak sehingga proses

pembelajaran kurang efektif untuk mengembangan pola pembelajaran kooperatif learning tersebut.

3) Ketersediaan media pembelajaran SKI yang belum optimal sehingga kurang mendukung pengembangan pembelajaran dengan model cooperative learning.

Referensi

Dokumen terkait

Between the internal auditors and the audit committee must be established appropriate communication processes are well stated by Cohen, et.al (2007) the process

Agar pembahasan dalam penulisan skripsi ini tidak menyimpang dari permasalahan pokok yang akan dibahas, maka penulis membatasi pembahasan skripsi ini yaitu

oleh anda agar dapat berhasil pada pekerjaan yang akan diberikan.. Mohon diberi contoh

Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu daerah atau Negara dalam periode tertentu, kenaikan produksi ini bisa

Tujuan pada penelitian adalah mengetahui pengaruh konsentrasi PVP K-30 dan metilselulosa serta interaksinya terhadap sifat fisik dan mutu tablet pada pembuatan tablet ekstrak

Perlu penelitian lebih lanjut dengan menggunakan berbagai dosis kotoran sapi dengan taraf pupuk nitrogen yang paling efektif yaitu 200 kg N/ha, sehingga dapat

Tulisan singkat ini hanya memfokuskan terkait dengan bagaimana kita sebagai orang tua untuk terus tidak berhenti mengendalikan anak-anak kita dari berbagai macam