• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Bentuk Antena Terhadap Pola Radiasi, Reuse, Gain Pada Sistem Komunikasi Bergerak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Bentuk Antena Terhadap Pola Radiasi, Reuse, Gain Pada Sistem Komunikasi Bergerak"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MATA KULIAH TUGAS MATA KULIAH

SISTEM KOMUNIKASI BERGERAK SISTEM KOMUNIKASI BERGERAK

HUBUNGAN BENTUK ANTENA TERHADAP BENTUK SEL, POLA HUBUNGAN BENTUK ANTENA TERHADAP BENTUK SEL, POLA

RADIASI, DAN REUSE FREKUENSI RADIASI, DAN REUSE FREKUENSI

Dosen: Bp. Iwan He

Dosen: Bp. Iwan Hernawan, Ir.rnawan, Ir.

Disusun oleh: Disusun oleh: Irfan Irawan: 11221718 Irfan Irawan: 11221718

S1 FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO S1 FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO JURUSAN

JURUSAN TEKNIK TEKNIK TELEKOMUNIKASITELEKOMUNIKASI ISTN CIKINI ISTN CIKINI SEMESTER GANJIL SEMESTER GANJIL 2011/2012 2011/2012

(2)

PEMBAHASAN PEMBAHASAN

1.1

1.1 Konsep Komunikasi Nirkabel (Konsep Komunikasi Nirkabel (Wireless Communication ConceptWireless Communication Concept))

Inti dari komunikasi nirkabel adalah sistem komunikasi yang menggunakan Inti dari komunikasi nirkabel adalah sistem komunikasi yang menggunakan frekuensi / spektrum radio, yang memungkinkan transmisi (pengiriman /  frekuensi / spektrum radio, yang memungkinkan transmisi (pengiriman /  penerimaan) informasi (suara, data, gambar, video) tanpa menggunakan koneksi penerimaan) informasi (suara, data, gambar, video) tanpa menggunakan koneksi fisik. Biasanya dibedakan dari sistem transmisi yang memerlukan koneksi fisik, fisik. Biasanya dibedakan dari sistem transmisi yang memerlukan koneksi fisik, seperti kabel / kawat tembaga atau fiber optic. Bersifat tetap (fixed) atau bergerak  seperti kabel / kawat tembaga atau fiber optic. Bersifat tetap (fixed) atau bergerak  (mobile). Dan juga dibatasi oleh ketersediaan spektrum (pita frekuensi), karena (mobile). Dan juga dibatasi oleh ketersediaan spektrum (pita frekuensi), karena adanya interferensi jika digunakan bersama. Kemudian teknologi ini terus adanya interferensi jika digunakan bersama. Kemudian teknologi ini terus berkembang sampai saat ini salah satunya adalah teknologi mobile (seluler).

berkembang sampai saat ini salah satunya adalah teknologi mobile (seluler).

1.2

1.2 Definisi Umum Sistem SelulerDefinisi Umum Sistem Seluler

Sistem komunikasi yang digunakan untuk memberikan layanan jasa Sistem komunikasi yang digunakan untuk memberikan layanan jasa telekomunikasi bagi

telekomunikasi bagi pelanggan pelanggan bergerak dbergerak disebut isebut dengan dengan sistem sistem cellularcellular karena

karena daerah daerah layanannya dlayanannya dibagi-ibagi-bagi menjadbagi menjadi daerah i daerah yang kecil yang kecil yang dyang disebutisebut sel

sel (cell).(cell). Memiliki Memiliki salah satu salah satu karakteristik yaitkarakteristik yaitu pelanggan u pelanggan mampu mampu bergerak bergerak  secara

secara bebas di dalam area bebas di dalam area layanan, salayanan, sambil berkombil berkomunikasi tmunikasi tanpa terjadanpa terjadii pemutusan hubungan.

pemutusan hubungan.

Pada awal pembentukan sistem selular dikenal dengan konsep konvensional, Pada awal pembentukan sistem selular dikenal dengan konsep konvensional, dimana masih sederhana dalam pemodelanya yang memiliki karakteristik  dimana masih sederhana dalam pemodelanya yang memiliki karakteristik  antara lain, cakupan (

(3)

Station

Station (BS) besar, antena BS ditempatkan cukup tinggi, satu frekuensi digunakan(BS) besar, antena BS ditempatkan cukup tinggi, satu frekuensi digunakan oleh satu sel.

oleh satu sel.

Gambar. Arsitektur awal sistem

Gambar. Arsitektur awal sistem komunikasi selular.komunikasi selular.

Gambar.

Gambar. Komunikasi Komunikasi Seluler Seluler Sistem Sistem Konvensional Konvensional Gambar Sistem Gambar Sistem Saat Saat IniIni

Tidak bisa dipungkiri bahwa generasi awal sistem selular konvensional Tidak bisa dipungkiri bahwa generasi awal sistem selular konvensional ditemukan banyak kelemahan serta terdapat keuntungan diantaranya.

ditemukan banyak kelemahan serta terdapat keuntungan diantaranya.

1.3

1.3 Kelemahan dan KeuntunganKelemahan dan Keuntungan

Kapasitas kanal kecil, Interferensi adjacent channel, daya pancar tidak efisien Kapasitas kanal kecil, Interferensi adjacent channel, daya pancar tidak efisien (boros),

(boros), dan dan Mobile Station (MS) yang pMobile Station (MS) yang pindah sel harus memulai indah sel harus memulai panggilanpanggilan baru (reinitiating call). Sedangkan keuntungan dari sistem ini adalah baru (reinitiating call). Sedangkan keuntungan dari sistem ini adalah desain

(4)

1.4

1.4 Coverage AreaCoverage Area

Coverage sebuah sel kecil, daya pancar antena BS

Coverage sebuah sel kecil, daya pancar antena BS (Base Station)(Base Station) kecil, terjadikecil, terjadi pengulangan frekuensi

pengulangan frekuensi (Frequency Reuse)(Frequency Reuse) , pemecahan sel, pemecahan sel (Cell Splitting), Hand-(Cell Splitting), Hand-Off 

Off  dan pengontrolan terpusat, tergantung bentuk dan jenis antena.dan pengontrolan terpusat, tergantung bentuk dan jenis antena.

Kekuatan antena untuk menerima atau mengirim sinyal dikenal sebagai gain atau Kekuatan antena untuk menerima atau mengirim sinyal dikenal sebagai gain atau penguatan antena.Sedangkan satuan untuk mengukur penguatan antena adalah penguatan antena.Sedangkan satuan untuk mengukur penguatan antena adalah dBi.

(5)

3 3

PNGERTIAN TEKNOLOGI DAN JENIS ANTENA PNGERTIAN TEKNOLOGI DAN JENIS ANTENA

3.1

3.1 Antena Directional (Antena Pengarah)Antena Directional (Antena Pengarah)

Jenis antena ini digunakan pada sisi client dan mempunyai gain yang sangat tinggi Jenis antena ini digunakan pada sisi client dan mempunyai gain yang sangat tinggi yang diarahkan ke Access Point. Atau istilah yang kita ketahui jenis antena ini yang diarahkan ke Access Point. Atau istilah yang kita ketahui jenis antena ini disebut antena narrow beamwidth, yaitu punya sudut pemancaran yang kecil disebut antena narrow beamwidth, yaitu punya sudut pemancaran yang kecil dengan daya lebih terarah, jaraknya jauh dan tidak bisa menjangkau area yang dengan daya lebih terarah, jaraknya jauh dan tidak bisa menjangkau area yang luas, antena directional mengirim dan menerima sinyal radio hanya pada satu luas, antena directional mengirim dan menerima sinyal radio hanya pada satu arah. Jenis antena direktional seperti anten

arah. Jenis antena direktional seperti antena grid, dish “parabolic”, yagi, dana grid, dish “parabolic”, yagi, dan antena sectoral. Contoh yang biasa digunakan dari jenis antena ini yaitu:

antena sectoral. Contoh yang biasa digunakan dari jenis antena ini yaitu:

3.1.1

3.1.1 YagiYagi

Digunakan untuk jarak pendek karena penguatannya rendah. Dan mempunyai Digunakan untuk jarak pendek karena penguatannya rendah. Dan mempunyai penguatan antara

penguatan antara 7 7 - 19 - 19 dBidBi

3.1.2

3.1.2 Antena GridAntena Grid

Antena ini merupakan salah satu antena wifi yang populer. Sudut pola pancaran Antena ini merupakan salah satu antena wifi yang populer. Sudut pola pancaran antena ini lebih fokus pada titik tertentu sesuai pemasangannya.

(6)

3.1.3

3.1.3 ParabolicParabolic

Digunakan untuk jarak menengah/sedang dan mempunyai penguatan antara18 Digunakan untuk jarak menengah/sedang dan mempunyai penguatan antara18

-28 dBi 28 dBi

Contoh Antena Parabolic Contoh Antena Parabolic

Pola radiasi dari antena Parabolik  Pola radiasi dari antena Parabolik 

(7)

3.1.4

3.1.4 SectoralSectoral

Mempunyai penguatan antara 10 - 19 dBi dan tingginya penguatan dikompensasi Mempunyai penguatan antara 10 - 19 dBi dan tingginya penguatan dikompensasi dengan pola radiasi yang sempit dari 45 - 180

dengan pola radiasi yang sempit dari 45 - 18000

3.1.5

3.1.5 Wajan BolicWajan Bolic

Jenis antenna ini sering digunakan di sisi client pada jaringan RT/RW-ne Jenis antenna ini sering digunakan di sisi client pada jaringan RT/RW-ne

3.2

3.2 Antena OmnidirectionalAntena Omnidirectional

Biasanya antena jenis ini digunakan pada

Biasanya antena jenis ini digunakan pada   Access Point (AP). Antena jenis ini  Access Point (AP). Antena jenis ini mempunyai pola radiasi 360 derajat. Antena ini mempunyai sudut pancaran yang mempunyai pola radiasi 360 derajat. Antena ini mempunyai sudut pancaran yang besar

besar (wide beam width)(wide beam width) yaitu 3600. Dengan daya lebih meluas, jarak yang lebihyaitu 3600. Dengan daya lebih meluas, jarak yang lebih pendek tetapi dapat melayani area yang luas Omni antena tidak dianjurkan pendek tetapi dapat melayani area yang luas Omni antena tidak dianjurkan pemakaian-nya, karena sifatnya yang terlalu luas sehingga ada kemungkinan pemakaian-nya, karena sifatnya yang terlalu luas sehingga ada kemungkinan

(8)

mengumpulkan sinyal lain yang akan menyebabkan interferensi. Antena mengumpulkan sinyal lain yang akan menyebabkan interferensi. Antena omnidirectional mengirim atau menerima sinyal radio dari semua arah secara omnidirectional mengirim atau menerima sinyal radio dari semua arah secara sama, biasanya digunakan untuk koneksi

sama, biasanya digunakan untuk koneksi multiple point multiple point  atauatau hotspot hotspot  yangyang mempunyai penguatan sangat rendah yaitu 3 - 10 dBi

mempunyai penguatan sangat rendah yaitu 3 - 10 dBi

Adapun jenis antena ini adalah : Adapun jenis antena ini adalah :

3.2.1

3.2.1 Antena Omnidirectional dengan Polarisasi VerticalAntena Omnidirectional dengan Polarisasi Vertical Macamnya:

Macamnya:

a) Antena Koaksial dan antena Brown a) Antena Koaksial dan antena Brown

b) Antena Vertikal dengan penguatan tinggi b) Antena Vertikal dengan penguatan tinggi

(9)

3.2.2

3.2.2 Antena Omnidirectional dengan Polarisasi HorizontalAntena Omnidirectional dengan Polarisasi Horizontal Macamnya :

Macamnya : a)

a) Antena Super TurnstileAntena Super Turnstile b)

b) Antena Super GainAntena Super Gain

3.3

3.3 Karakter AntenaKarakter Antena

Ada beberapa karakter penting antena yang perlu dipertimbangkan dalam memilih Ada beberapa karakter penting antena yang perlu dipertimbangkan dalam memilih  jenis antena untuk suatu

 jenis antena untuk suatu aplikasi (termasuk untuk digunakan pada sebuah teaplikasi (termasuk untuk digunakan pada sebuah teleskopleskop radio), yaitu pola radiasi, directivity, gain, dan polarisasi. Karakter-karakter ini radio), yaitu pola radiasi, directivity, gain, dan polarisasi. Karakter-karakter ini umumnya sama pada sebuah antena, baik ketika antena tersebut menjadi peradiasi umumnya sama pada sebuah antena, baik ketika antena tersebut menjadi peradiasi atau menjadi penerima, untuk suatu frekuensi, polarisasi, dan bidang irisan atau menjadi penerima, untuk suatu frekuensi, polarisasi, dan bidang irisan tertentu

tertentu

3.3.1

3.3.1 Pola RadiasiPola Radiasi

Pola radiasi antena adalah plot 3-dimensi distribusi sinyal yang dipancarkan oleh Pola radiasi antena adalah plot 3-dimensi distribusi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah antena, atau plot 3- dimensi tingkat penerimaan sinyal yang diterima oleh sebuah antena, atau plot 3- dimensi tingkat penerimaan sinyal yang diterima oleh sebuah antena. Pola radiasi antena dibentuk oleh dua buah pola radiasi berdasar sebuah antena. Pola radiasi antena dibentuk oleh dua buah pola radiasi berdasar

(10)

bidang irisan, yaitu pola radiasi pada bidang irisan arah elevasi (pola elevasi) dan bidang irisan, yaitu pola radiasi pada bidang irisan arah elevasi (pola elevasi) dan pola radiasi pada bidang irisan arah azimuth (pola azimuth).

pola radiasi pada bidang irisan arah azimuth (pola azimuth).

Kedua pola di atas akan membentuk pola 3-dimensi. Po

Kedua pola di atas akan membentuk pola 3-dimensi. Pola radiasi 3-dimensi inilahla radiasi 3-dimensi inilah yang umum disebut sebagai pola radiasi antena dipol. Sebuah antena yang yang umum disebut sebagai pola radiasi antena dipol. Sebuah antena yang meradiasikan sinyalnya sama besar ke segala arah disebut sebagai antena meradiasikan sinyalnya sama besar ke segala arah disebut sebagai antena isotropis. Antena seperti ini akan memiliki pola radiasi berbentuk bola Namun, isotropis. Antena seperti ini akan memiliki pola radiasi berbentuk bola Namun,  jika sebuah antena memiliki arah tertentu, di mana pada arah tersebut distribusi  jika sebuah antena memiliki arah tertentu, di mana pada arah tersebut distribusi sinyalnya lebih besar dibandingkan pada arah lain, maka antena ini akan memiliki sinyalnya lebih besar dibandingkan pada arah lain, maka antena ini akan memiliki directivity Semakin spesifik arah distribusi sinyal oleh sebuah antena, maka directivity Semakin spesifik arah distribusi sinyal oleh sebuah antena, maka directivity antena tersebut. Antena dipol termasuk non-directive antena. Dengan directivity antena tersebut. Antena dipol termasuk non-directive antena. Dengan karakter seperti ini, antena dipol banyak dimanfaatkan untuk sistem komunikasi karakter seperti ini, antena dipol banyak dimanfaatkan untuk sistem komunikasi dengan wilayah cakupan yang luas.

dengan wilayah cakupan yang luas.

3.3.2

3.3.2 GainGain Gain

Gain (Directive Gain)(Directive Gain) adalah karakter antena yang terkait dengan kemampuanadalah karakter antena yang terkait dengan kemampuan antena mengarahkan radiasi sinyalnya, atau penerimaan sinyal dari arah tertentu. antena mengarahkan radiasi sinyalnya, atau penerimaan sinyal dari arah tertentu. Gain bukanlah kuantitas yang dapat diukur dalam satuan fisis pada umumnya Gain bukanlah kuantitas yang dapat diukur dalam satuan fisis pada umumnya seperti watt, ohm, atau lainnya, melainkan suatu bentuk perbandingan. Oleh seperti watt, ohm, atau lainnya, melainkan suatu bentuk perbandingan. Oleh karena itu, satuan yang digunakan untuk gain adalah desibel.

(11)

Tabel Besaran Gain Antena Tabel Besaran Gain Antena

  Jenis

  Jenis Antena Antena GainGain

Grid

Grid Gain Gain signal signal 24dBi24dBi

Yagi

Yagi Gain-nya rendah biasanya antara 7 sampai 15 dBiGain-nya rendah biasanya antara 7 sampai 15 dBi Parabola

Parabola Gain-nya bisa antara 18 sampai 28 dBiGain-nya bisa antara 18 sampai 28 dBi

Wajan Bolic Wajan Bolic

Sectoral

Sectoral Gain sekitar 10-19 dBi,Gain sekitar 10-19 dBi, Omni Directional

Omni Directional Gain-nya antara 3 sampai 10 dBiGain-nya antara 3 sampai 10 dBi

3.3.3

3.3.3 PolarisasiPolarisasi

Polarisasi didefinisikan sebagai arah rambat dari medan listrik. Antena dipol Polarisasi didefinisikan sebagai arah rambat dari medan listrik. Antena dipol memiliki polarisasi linear vertikal. Mengenali polarisasi antena amat berguna memiliki polarisasi linear vertikal. Mengenali polarisasi antena amat berguna dalam sistem komunikasi, khususnya untuk mendapatkan efisiensi maksimum dalam sistem komunikasi, khususnya untuk mendapatkan efisiensi maksimum pada transmisi sinyal. Tujuan mengenali polarisasi sinyal yang dipancarkan oleh pada transmisi sinyal. Tujuan mengenali polarisasi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek adalah untuk mempelajari medan magnetik dari objek tersebut.

sebuah objek adalah untuk mempelajari medan magnetik dari objek tersebut.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pola radiasi, yang pertama Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pola radiasi, yang pertama adalah

adalah   Half Power Beam Width  Half Power Beam Width (HPBW), atau yang biasa dikenal sebagai(HPBW), atau yang biasa dikenal sebagai beanwidth suatu antena. Dalam astronomi radio, beamwidth adalah resolusi beanwidth suatu antena. Dalam astronomi radio, beamwidth adalah resolusi

(12)

spasial dari sebuah teleskop radio, yaitu diameter sudut minimun dari dua buah spasial dari sebuah teleskop radio, yaitu diameter sudut minimun dari dua buah titik yang mampu dipisahkan oleh teleskop radio tersebut. Secara teori, titik yang mampu dipisahkan oleh teleskop radio tersebut. Secara teori, beamwidth untuk antena yang berbentuk parabola dapat ditentukan.

beamwidth untuk antena yang berbentuk parabola dapat ditentukan.

Tabel Polarisai Antena Tabel Polarisai Antena  Jenis  Jenis  Antena  Antena Gambar Polarisasi Gambar Polarisasi Grid Grid Yagi Yagi Sectoral Sectoral

(13)

Parabola Parabola

Wajan

Wajan Bolic Bolic Mirip Mirip Dengan Dengan Polarisasi Polarisasi ParabolaParabola Omni

Omni

Directional Directional

3.4

3.4 Bentuk dan Ukuran SelBentuk dan Ukuran Sel

Idealnya sel mempunyai bentuk lingkaran untuk daerah cakupannya dan BS Idealnya sel mempunyai bentuk lingkaran untuk daerah cakupannya dan BS terletak pada pusat lingkaran tersebut. Dalam prakteknya untuk mendapatkan terletak pada pusat lingkaran tersebut. Dalam prakteknya untuk mendapatkan bentuk lingkaran sangat sulit dilakukan. Hal ini disebabkan oleh adanya bentuk lingkaran sangat sulit dilakukan. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor

faktor geografi daerah cakupan geografi daerah cakupan yang tidak tyang tidak teratur, dan eratur, dan juga jenis juga jenis antenaantena yang

yang digunakan ikut digunakan ikut mempenmempengaruhi garuhi bentuk cakupan bentuk cakupan sel, serta sel, serta ada kalanyaada kalanya daerah cakupan yang diinginkan tidak berbentuk lingkaran, sehingga bentuk  daerah cakupan yang diinginkan tidak berbentuk lingkaran, sehingga bentuk  cakupan sel sebenarnya didekatkan dengan bentuk sel heksagonal.

(14)

Gambar Bentuk Heksagonal Sel

Gambar Bentuk Heksagonal Sel dan Daerah Cakupan dalam Kenyataan.dan Daerah Cakupan dalam Kenyataan.

Bentuk heksagonal paling mendekati bentuk ideal suatu lingkaran. Bentuk  Bentuk heksagonal paling mendekati bentuk ideal suatu lingkaran. Bentuk  heksagonal juga memudahkan untuk melakukan sektorisasi antena yang heksagonal juga memudahkan untuk melakukan sektorisasi antena yang dapat

dapat mencakup mencakup daerah daerah yang yang lebih lebih luas. luas. Sel Sel mempunyai mempunyai ukuran ukuran yang yang besarnyabesarnya tergantung

tergantung dari dari radius radius dan dan diameter diameter sel sel tersebut. tersebut. BerdasarkaBerdasarkan n ukurannya, ukurannya, selsel dibagi menjadi sel besar dengan ukuran ± 32 Km dan sel kecil dengan diameter ± dibagi menjadi sel besar dengan ukuran ± 32 Km dan sel kecil dengan diameter ± 0,8

0,8 Km. Km. PemilihaPemilihan ukurn ukuran sel an sel harus harus mempertimbamempertimbangkan kngkan kualitas ualitas transmistransmisi,i, kepadatan

kepadatan lalu llalu lintas dan bintas dan biaya. Radiaya. Radius sel ius sel yang besar akayang besar akan menghematn menghemat   jumlah

  jumlah BS BS untuk untuk sel sel sistem sistem konvensikonvensional. onal. Sel Sel sistem sistem selularselular mencakup seluruh wilayah pelayanan, tetapi perlu daya pancar yang besar

mencakup seluruh wilayah pelayanan, tetapi perlu daya pancar yang besar disertai dengan kepadatan trafik yang relatif rendah.

disertai dengan kepadatan trafik yang relatif rendah.

Radius sel dapat diperkecil dengan mengurangi daya pancar. Dengan radius Radius sel dapat diperkecil dengan mengurangi daya pancar. Dengan radius sel yang kecil, kapasitas trafik yang dapat ditangani jaringan juga bertambah sel yang kecil, kapasitas trafik yang dapat ditangani jaringan juga bertambah besar.

besar. Akan Akan tetapi perpindahtetapi perpindahan pelayanan pelayanan antar selan antar sel (handoff)(handoff) akan sering terjadiakan sering terjadi karena kemungkinan pengguna bergerak keluar sel lebih besar.

(15)

Gambar. Pembagian Daerah Menjadi Sel-Sel Gambar. Pembagian Daerah Menjadi Sel-Sel

Menggunakan sekelompok sel

Menggunakan sekelompok sel (Cluster)(Cluster) untuk membagi spektrum frekuensiuntuk membagi spektrum frekuensi ke dalam kanal yang berbeda.

ke dalam kanal yang berbeda.

Gambar. Pengelompokan Sel Gambar. Pengelompokan Sel

3.5

3.5 Mengenal Pengulangan Frekuensi (Mengenal Pengulangan Frekuensi ( Frequency Reuse Frequency Reuse))

Frekuensi atau grup frekuensi bisa dipergunakan pada sel yang terpisahkan Frekuensi atau grup frekuensi bisa dipergunakan pada sel yang terpisahkan dengan jarak pengulangan yang cukup.

(16)

Gambar. Pengulangan Sel Gambar. Pengulangan Sel

Frequency reuse adalah pemakaian kembali kanal frekuensi yang sama pada sel Frequency reuse adalah pemakaian kembali kanal frekuensi yang sama pada sel lain di lokasi yang berbeda. Frequency reuse dilakukan untuk meningkatkan lain di lokasi yang berbeda. Frequency reuse dilakukan untuk meningkatkan efisiensi alokasi frekuensi dan meningkatkan kapasitas sistem. Adapun latar efisiensi alokasi frekuensi dan meningkatkan kapasitas sistem. Adapun latar belakang frekuensi re-use antara lain.

belakang frekuensi re-use antara lain. -

- Keterbatasan Keterbatasan alokasi alokasi frekuensifrekuensi -

- KeterbatasaKeterbatasan n area area cakupan cakupan cell cell (coverage (coverage area).area). -

- Menaikkan Menaikkan jumlah jumlah kanal.kanal. -

- Membentuk Membentuk cluster cluster yang yang berisi berisi beberapa beberapa cell.cell. -

(17)

Inti dari konsep selular adalah konsep

Inti dari konsep selular adalah konsep   frequency reuse  frequency reuse. Walaupun ada. Walaupun ada ratu

ratusan san kanal yang tkanal yang tersedia, bila setersedia, bila set iap frekuensi hanya diap frekuensi hanya digunakan oleh satuigunakan oleh satu sel,

sel, maka maka total kapasitas sistem akan total kapasitas sistem akan sama dengan sama dengan tottotal jal jumlah kanal. Dalamumlah kanal. Dalam penggunaan ke

penggunaan kembali kanal frekumbali kanal frekuensi diusaensi diusahakan agar daya pehakan agar daya pemancar mancar masing- masing-masing BS tidak ter

masing BS tidak terlalu besar, hal ini untuk menghlalu besar, hal ini untuk menghindari adanya indari adanya interferinterferensiensi akibat pemakaian kanal yang sama

akibat pemakaian kanal yang sama (Interference (Interference Co-Channel).Co-Channel). Jarak minimum frequensi reuse yang diperbolehkan, ditentukan oleh beberapa Jarak minimum frequensi reuse yang diperbolehkan, ditentukan oleh beberapa faktor

faktor, , yaitu jumlah sel yaitu jumlah sel yang melakukan frequency reuse, byang melakukan frequency reuse, bentuk geografi suatuentuk geografi suatu wilayah, tinggi antena dan besarnya daya pemancar masing-masing base station. wilayah, tinggi antena dan besarnya daya pemancar masing-masing base station.

Dalam hal ini jarak minimum frequency reuse dapat dicari dengan Dalam hal ini jarak minimum frequency reuse dapat dicari dengan rumus

rumus pendekatan pendekatan teoteori ri sel sel hexsagonal, hexsagonal, yaitu yaitu ::

dimana : dimana :

D = Jarak minimum sel yang menggunakan kanal frekuensi yang sama. D = Jarak minimum sel yang menggunakan kanal frekuensi yang sama. R = Radius sel, dihitung dari pusat sel ke titik terjauh dalam sel.

R = Radius sel, dihitung dari pusat sel ke titik terjauh dalam sel. K = Banyaknya sel per kelompok / pola sel / pola frequency reuse. K = Banyaknya sel per kelompok / pola sel / pola frequency reuse.

(18)

Gambar Frequency Reuse Group dengan K = 7. Gambar Frequency Reuse Group dengan K = 7.

Pola f

Pola frequency reuse requency reuse pada pada sistem selular sistem selular menunjukan menunjukan pengatupengaturan ran pola tersebutpola tersebut harus sebaik

harus sebaik mungmungkin, kin, hal ini hal ini untuk untuk menghindamenghindari ri interferensi akibat interferensi akibat adanyaadanya penggunaan kanal yang berdekatan

penggunaan kanal yang berdekatan (Interference Adjacent Channel)(Interference Adjacent Channel) dandan

(Interference Co-Channel). (Interference Co-Channel).

Besaran D/K disebut sebagai faktor reduksi kanal dengan frekuensi yang Besaran D/K disebut sebagai faktor reduksi kanal dengan frekuensi yang sama.

sama. Besaran tersebut Besaran tersebut menenmenentukan tukan kualitas kualitas transmisi dalam transmisi dalam perencanaanperencanaan sistem s

sistem selular agaelular agar tidak terjadi r tidak terjadi interferensi interferensi co-channel. Daco-channel. Dari ri persamaan persamaan jugajuga terlihat

terlihat bahwa, jikbahwa, jika jarak a jarak D seD semakin bemakin besar, sar, maka jummaka jumlah lah kelompokelompok k sel sel akanakan bertambah, sehi

bertambah, sehingga inngga interferensi co-channel akan bterferensi co-channel akan berkurang, denerkurang, dengan gan catatancatatan daya pemancar pada BS t

daya pemancar pada BS tidak terlalu besar. idak terlalu besar. Tetapi untuk pTetapi untuk pita ita frekuensifrekuensi yang sama,

yang sama, jumlah kanal/jumlah kanal/sel akan sel akan berkurang berkurang yang berartyang berart i kapasitas i kapasitas tratrafik fik perper sel akan lebih kecil.

Gambar

Tabel Besaran Gain AntenaTabel Besaran Gain Antena
Tabel Polarisai AntenaTabel Polarisai Antena  Jenis Jenis  Antena Antena Gambar PolarisasiGambar Polarisasi GridGrid YagiYagi SectoralSectoral
Gambar Bentuk Heksagonal Sel
Gambar Frequency Reuse Group dengan K = 7.

Referensi

Dokumen terkait

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam

Apabila Pertandingan terhenti sebelum berakhirnya durasi normal Pertandingan karena alasan force majeure atau alasan lain termasuk tetapi tidak terbatas pada

(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Kota Pekalongan diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan

Posisi saat ini perusahaan mempunyai beberapa faktor yang menguntungkan untuk dapat dilaksanakannya strategi penetrasi pasar yaitu banyaknya pengalaman perusahaan,

Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang sudah dikemukakan di dalam penelitian ini yang menyatakan apabila nilai tukar suatu negara terdepresiasi atau

JAMBU METE KEL.. GAJAH

Bahan yang digunakan adalah 65 ekor ikan Guppy (Poecilia reticulata), yang merupakan sebagai objek yang akan diamati, berukuran kecil dengan panjang ± 5 cm; air

Hal ini dapat meningkatkan rasio jumlah udara bahan bakar (AFR) dan proses pencampuran udara bahan bakar berlangsung lebih sempurna. 3) Sirkulasi udara dalam ruang