• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN. A. Tinjauan Pustaka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN. A. Tinjauan Pustaka"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Administrasi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005 : 19) “administrasi adalah kegiatan yang berkenaan dengan penyelenggaraan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan, usaha dan kegiatan yang berkenaan dengan penyelenggaraan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan.”

The Liang Gie (1972 : 10-11) mengemukakan “administrasi adalah segenap rangkaian perbuatan penyelenggaraan dalam setiap usaha kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu” dan menjelaskan pula bahwa Administrasi terdiri atas 8 unsur :

a. Pengorganisasian : rangkaian aktivitas menyusun suatu kerangka yang menjadi wadah bagi segenap kegiatan dari usaha kerjasama itu dengan jalan :

a) Membagi dan mengelompokkan pekerjaan – pekerjaan yang harus dilaksanakan

b) Menetapkan dan menyusun jalinan hubungan kerja diantara para petugas atau unit – unit tugas

b. Manajemen : rangkaian aktivitas menggerakan sekelompok orang dan mengerahkan segenp fasilitas untuk mencapai tujuan tertentu

c. Komunikasi : rangkaian aktivitas menyampaikan warta dan memindahkan secara cermat buah pikiran dari seseorang kepada pihak lain dalam usaha kerjasama yang bersangkutan

(2)

commit to user

d. Kepegawaian : rangkaian aktivitas mengatur dan mengurus penggunaan tenaga – tenaga kerja yang diperlukan dalam usaha kerjasama yang bersangkutan

e. Keuangan : rangkaian aktivitas mengelola segi – segi pembiayaan sampai pertanggung jawab keuangan dalam usaha kerjasama yang bersangkutan

f. Perbekalan : rangkaian aktivitas merencanakan, mengadakan, mengatur pemakaian, menyimpan, mengendalikan, merawat dan menyingkirkan barang – barang keperluan kerja dalam usaha kerjasama yang bersangkutan

g. Tata Usaha : rangkaian aktivitas menghimpun, mencatat, mengolah, menggandakan, mengirim dan menyimpan pelbagai keterangan yang diperlukan dalam usaha kerjasama

h. Hubungan Masyarakat : rangkaian aktivitas menciptakan hubungan baik dan dukungan dari masyarakat sekeliling terhadap usaha kerjaama yang bersangkutan

Menurut Sondang P. Siagian (2003 : 2), administrasi didefinisikan “keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dengan memanfaatkan sarana dan prasarana tertentu secara berdaya guna dan berhasil guna”.

Dalam pengertian administrasi tersebut terdapat tiga hal yaitu administrasi sebagai seni dan proses, adanya dua orang atau lebih, dan adanya kerjasama. Sebagai seni, pelaksanaan administrasi memerlukan kiat tertentu dan sebagai proses, administrasi berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan administrasi. Administrasi juga mempunyai unsur adanya dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam hubungan formal dan hierarkis, ada tujuan dan tugas yang harus

(3)

commit to user

dikerjakan. Administrasi juga merupakan kerja sama antara masing – masing anggota.

H. Makmur (2006 : 17 – 18) juga menerangkan bahwa “administrasi merupakan sasaran pemikiran manusia untuk menggerakkan berbagai aktivitas dengan menggunakan sumber – sumber kekuatan dalam organisasi”, Moekijat(1992: 11) juga mengungkapkan bahwa adminitrasi dalam arti luas merupakan segala kegiatan manusia,baik yang bersifat badaniah maupun bersifat rohaniah guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

Sementara itu, Madenan Sosromidjojo (Dalam Moekijat, 1992 : 12) menyatakan bahwa“Dalam pengertian yang sempit perkataan Administrasi diberi istilah dalam bahasa Indonesia Tata Usaha maka yang dimaksud dengan istilah itu ialah aturan – aturan mengenai pelaksanaan tugas meliputi tiga bidang urusan umum dan penting dan yang terdapat di tiap – tiap Kantor, Instansi atau Badan yang mengenai Urusan Umum, Urusan Keuangan dan Urusan Kepegawaian”.Karnadi (dalam Moekijat 1992 : 13) menyatakan bahwa “administrasi dalam arti sempit pada umumnya hanya meliputi kegitan – kegiatan atau pekerjaan – pekerjaan tulis menulis : mengetik,steno,agenda,pembukuan sederhana dan sebagainya”.

Dari pendapat – pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian Administrasi itu dapat diartikan dalam arti luas yang mengarah ke proses kerjasama yang melibatkan sekelompok orang untuk mencapai tujuan,lalu pengertian ke dalam arti sempit mengarah ke kegiatan catat – mencatat atau disebut tata usaha, tetapi sebenarnya pengungkapan administrasi dalam arti sempit dimaksudkan bahwa tata usaha merupakan salah satu unsur dari administrasi seperti yang diungkapkan oleh The Liang Gie (1976:11) bahwa “ tatausaha berkedudukan sebagai salah satu unsur dari

(4)

commit to user

administrasi disamping unsur lainnya seperti misalnya kepegawaian,keuangan atau perbekalan”.

Dalam kegiatan pengamatan pelaksanaan administrasi penggajian pegawai di RS Brayat Minulya lebih mengacu padaunsur dari salah satu administrasi yaitu Tata Usaha.The Liang Gie (1976:13-14) menyatakan bahwa “Tata usaha adalah tugas pelayanan di sekitar keterangan – keterangan yang berwujud enam pola perbuatan – menghimpun, mencatat, mengolah, menggandakan, mengirim dan menyimpan keterangan – yang diperlukan dalam setiap usaha kerja sama”. 6 pola perbuatan tersebut berwujud

1) Menghimpun, yaitu kegiatan – kegiatan mencari dan mengusahakan tersedianya segala keterangan yang tadinya belum ada atau berserakan dimana – mana sehingga siap untuk dipergunakan bilamana diperlukan

2) Mencatat, yaitu kegiatan yang membubuhkan dengan perlbagai peralatan tulis keterangan – keterangan yang diperlukan sehingga berwujud tulisan yang dapat dibaca, dikirim dan disimpan.

3) Mengolah, yaitu bermacam – macam kegiatan mengerjakan keterangan – keterangan dengan maksud menyajikannya dalam bentuk yang lebih berguna

4) Menggandakan : yaitu kegiatan memperbanyakkan dengan cara dan alat sebanyak jumlah yang diperlukan

5) Mengirim : kegiatan menyampaikan dengan pelbagai cara dan alat dari satu pihak kepada pihak lain

6) Menyimpan : yaitu kegiatan menaruh dengan pelbagai cara dan alat ditempat tertentu yang aman

(5)

commit to user

Kegiatan ketatausahaan itu dapat diartikan sebagai administrasi perkantoran. Seperti yang diungkapkan oleh Ida Nuraida bahwa pada umumnya kantor dikaitkan dengan tata usaha, sebab definisi kantor adalah “tempat diselenggarakannya kegiatan tata usaha dimana terdapat ketergantungan sistem antara orang, teknologi, dan prosedur untuk menangani data dan informasi mulai dari menerima, mengumpulkan, mengolah, menyimpan, sampai menyalurkannya” (2007 :1).

2. Pengertian Administrasi Perkantoran.

Ida Nuraida menerangkan bahwa definisi manajemen administrasi perkantoran adalah “ilmu yang berhubungan dengan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian segala hal yang berhubungan dengan daur hidup data dan informasi bisnis dalam perusahaan”.(2007 : 8)

Selain itu Badri Munir Sukoco menyatakan bahwa“sebagian besar literatur menggunakan istilah administrasi perkantoran dan manajemen perkantoran dengan pengertian yang sama”(2007 : 3) , “Manajemen Perkantoran merupakan rangkaian aktivitas merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan hingga menyelenggarakan secara tertib pekerjaan administrasi perkantoran” (Quible, dalam Badri Munir Sukoco 2007 : 4)

Sedangkan Winardi (1990 : 9-11) menambahkan pula bahwa pekerjaan kantor umumnya berhubungan dengan empat macam aktivitas pokok yaitu :

(6)

commit to user 1) Catatan (Records)

Dalam kegiatan administrasi, sebagian besar kegiatannya berkaitan dengan pencatatan.Catatan – catatan tersebut misalnya data financial, rekening – rekening yang harus ditagih, atau keterangan mengenai data persediaan dan data penjualan.Pencatatan tersebut digunakan sebagai bukti tertulis.Pekerjaan pencatatan tersebut disebut sebagai pekerjaan administratif.

2) Angka – angka dan perhitungan – perhitungan

Bagi perusahaan, harga – harga, potongan – potongan, biaya – biaya harus dihitung.Dalam perhitungan tersebut dilakukan upaya statistik untuk membandingkan data - data yang ada.

3) Penyimpanan produk – produknya sendiri

Produk – produk yang dimiliki suatu kantor perlu disimpan agar dokumen – dokumen dapat digunakan di masa yang akan datang apabila dibutuhkan. Aktivitas yang tercatat dalam transaksi – transaksi seringkali digunakan sebagai panduan untuk melaksanakan kegiatan yang akan datang. 4) Komunikasi intern dan ekstern

Komunikasi intern merupakan pertukaran pikiran antar individu.Sedangkan komunikasi ekstern merupakan pertukaran pikiran pihak perusahaan dengan pihak di luar lingkungan perusahaan.

Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa administrasi penggajian pegawai di Rumah Sakit Brayat Minulya lebih mengacu pada pengertian administrasi dalam arti sempit yaitu berkaitan dengan kegiatan ketatausahaan atau hal administrasi perkantoran yang kegiatannya mengacu pada pendapat Winardi berupa pencatatan dalam hal ini mencatat tentang hal yang berkaitan dengan penggajian

(7)

commit to user

seperti merekap penilaian pegawai, merekap cuti dan lembur pegawai yang kemudian nantinya dilakukan penghitungn tentang gaji, dan menyimpan produk berupa arsip yang berkaitan dengan gaji

3. Penggajian

a. Pengertian Gaji dan Upah

Penggajian berasal dari kata dasar gaji. pemberian imbalan bagi karyawannya yang disebut dengan gaji atau upah.Termasuk didalamnya adalah kegiatan yang berkaitan dengan penyusunan gaji yang dikenal dengan penggajian. Gaji atau upah termasuk salah satu bagian yang penting dalam proses pengelolaan sumber daya manusia.

“Gaji adalah imbalan finansial yang dibayarkan kepada karyawan secara teratur, seperti tahunan, caturwulan, bulanan atau mingguan” (Mutiara S. Panggabean, 2002 : 77). Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2000 : 117), gaji adalah “balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti”. Dalam pengertian tersebut, gaji tetap dibayarkan walaupun karyawan yang bersangkutan tidak masuk kerja.Gaji diberikan secara periodik.Dalam pelaksanaanya gaji diberikan kepada tenaga – tenaga manajerial.

Sedangkan upah adalah “balas jasa yang diberikan kepada para pekerja harian dengan berpedoman atas perjanjian yang disepakati membayarnya” (Malayu S.P. Hasibuan, 2000 : 117). Besarnya upah dapat berbeda – beda atau berubah – ubah, tetapi gaji jumlahnya relatif tetap. Upah diberikan kepada para pekerja yang bekerja secara tidak tetap atau melalui kontrak.

(8)

commit to user

b. Perbedaan Antara Pengertian Gaji dan Upah

Gaji dan upah memiliki perbedaan tertentu. Moh. Agus Tulus mengemukakan pula bahwa “gaji diterima oleh tenaga – tenaga manajerial dan tata usaha atas sumbangan jasanya, yang menerima uang dalam jumlah yang tetap berdasarkan tarif mingguan, bulanan atau tahunan.Sedangkan upah diterima oleh buruh atau karyawan operasional atas sumbangan jasanya yang dihitung berdasarkan tarif per jam, harian atau per satuan produk”. (1989 : 142).

James M Reeve dkk, menjelaskan pula perbedaan gaji dan upah yaitu “ Gaji biasanya mengacu pada pembayaran untuk tenaga kerja bagian manajeria, administrasi, atau jasa kantoran sejenis, besaran gaji biasanya dinyatakan dalam satu bulan atau satu tahun sedangkan upah biasanya mengacu pada pembayaran tenaga buruh pabrik, besaran upah biasanya dinyatakan dalam basis per jam atau perminggu.” (2010 : 58)

F Winarni dan G Sugiyarso (2006 :16-17) lebih jelas menyatakan bahwa “ Gaji merupakan balas jasa yang dibayarkan kepada pemimpin – pemimpin, pengawas – pengawas, pegawai tata usaha, dan pegawai – pegawai kantor serta para manajer lainnya, sedangkan upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pemberi kerja kepada penerima kerja termasuk tunjangan, baik untuk pekerja sendiri ataupun keluarganya,Upah biasanya diberikan kepada pekerja yang melakukan pekerjaan kasar dan lebih banyak mengandalkan kekuatan fisik”

Dalam uraian diatas, dapat diketahui bahwa inti dari perbedaan antara gaji dan upah terletak pada jenis pekerjaan, kategori karyawan dan waktu pemberiannya, Perbedaan tersebut sering menjadi topik yang dibahas dalam masyarakat karena banyak penilaian bahwa upah kedudukannya lebih rendah daripada gaji. Sebenarnya perbedaan yang ada memberikan kejelasan bahwa

(9)

commit to user

upah dan gaji tidaklah berbeda jauh karena wujudnya adalah sama yaitu dalam bentuk uang

c. Dokumen yang Digunakan Dalam Penggajian

Menurut Mulyadi (2001 : 374-379), dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian diantaranya :

1) Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah

Dokumen ini berupa surat – surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan misalnya surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, perubahan tarif upah, penurunan pangkat, pemberhentian sementara dari pekerjaan (skorsing), pemindahan, dan lain sebagainya.

2) Kartu jam hadir

Dokumen ini digunakan untuk mencatat jam hadir karyawan di perusahaan. Catatan jam hadir ini dapat berupa daftar hadir biasa atau kartu hadir yang diisi dengan mesin pencatat waktu. 3) Kartu jam kerja

Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang diperlukan oleh karyawan untuk mengerjakan suatu pesanan.Penggunaan catatan waktu kerja ini hanya diperlukan dalam perusahaan yang produksinya berupa pesanan.

4) Daftar gaji dan daftar upah

Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan, dikurangi potongan PPh pasal 21, utang karyawan, iuran untuk organisasi karyawan, dan lain sebagainya.

5) Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah

Dokumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah per departemen, yang dibuat berdasarkan daftar gaji dan upah. 6) Surat pernyataan gaji dan upah

(10)

commit to user

Dokumen ini dibuat sebagai catatan bagi setiap karyawan mengenai rincian gaji dan upah yang diterima setiap karyawan dan berbagai potongan.

7) Amplop gaji dan upah

Uang gaji dan upah karyawan diberikan kepada setiap karyawan dalam amplop gaji dan upah. Di halaman muka amplop berisi informasi mengenai nama karyawan, nomor identifikasi karyawan dan jumlah gaji bersih dalam bulan tertentu.

8) Bukti kas keluar

Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam daftar gaji dan upah yang diterima dari fungsi pembuat gaji dan upah.

Sesuai dengan teori diatas bahwa di Rumah Sakit Brayat Minulya pun dalam kegiatan administrasi penggajian tentunya juga memerlukan dokumen – dokumen yang berkaitan dengan penggajian seperti surat keputusan tentang gaji yang merupakan dokumen pendukung gaji, daftar gaji dan upah, surat pernyataan gaji dan upah yang disebut slip gaji, amplop gaji, bukti kas keluar untuk meminta dana kepada direktorat keuangan berkaitan dengan gaji.

d. Penghitungan Gaji

1. Cara Menghitung Gaji Bersih Karyawan

James M. Revee, dkk menjelaskan mengenai penghitungan gaji karyawan (2010 : 58) berupa penghasilan kotor dikurangi potongan – potongan sama dengan jumlah yang akan dibayarkan kepada karyawan selama periode penggajian. Dalam sebuah contoh penghitungan gaji bersih karyawan yang

(11)

commit to user

dikemukakan James M. Revee (2010 : 61), gaji bersih dapat dihitung dengan urutan sebagai berikut :

Penghasilan kotor bulan ini Rp XXX Potongan :

Iuran JHT Rp XXX

Iuran dana pensiun Rp XXX Pajak Penghasilan pasal 21 Rp XXX

Iuran kesehatan Rp XXX

Dana koperasi Rp XXX

Jumlah potongan Rp XXX

Gaji bersih Rp XXX

Selain itu F Winarni dan G Sugiyarso (2006 : 54 –55) menyatakan penghitungan gaji karyawan, berupa :

1) Mencari gaji pokok pegawai yang bersangkutan di dalam skala gaji, sesuai dengan golongan ruang kepangkatan dan masa kerjanya

2) Menentukan gaji kotor pegawai dengan penghitungan berikut :

Gaji Kotor = Gaji Pokok + 10% gaji pokok + 2% x Jumlah anak x Gaji Pokok

3) Menentukan gaji bersih dengan cara mengkurangkan gaji kotor dengan iuran wajib yang besarnya 10%. Sehingga gaji bersih dapat dirumuskan sebagai berikut :

Gaji Bersih = 0,9 Gaji Kotor (1,1 + 0,02 jumlah anak) 4) Menentukan jumlah penghasilan yang diterima pegawai

dengan cara menambahkan gaji bersih dengan tunjangan – tunjangan

Dari dua teori diatas, penghitungan gaji pada Rumah Sakit Brayat Minulya mengacu pada kedua teori tersebut yang

(12)

commit to user

nantinya penghitungan gajinya akan terlampir pada slip gaji karyawan.

e. Komponen Gaji dan Upah 1) Gaji Pokok

Michael Amstrong dan Helen Murlis mengungkapkan bahwa gaji pokok adalah gaji untuk suatu jabatan yang besarnya dipengaruhi oleh pasar internal maupun eksternal, factor eksternal adalah besarnya gaji yang berlaku di pasar tenaga kerja untuk jenis pekerjaan yang sama-kita sebut sebagai harga pasar, Faktor Gaji internal adalah nilai pekerjaan dan orang dalam pasar tenaga kerja internal organisasi (2003 : 5)

2) Tunjangan

Menurut Tunjangan meliputi seluruh imbalan finansial yang umumnya tidak dibayarkan langsung kepada karyawan” (R. Wayne Mondy, 2008 : 73). James M Reeve dkk juga menyatakan bahwa Tunjangan dapat diberikan dalam berbagai bentuk, termasuk cuti, tunjangan kesehatan, dan tunjangan pasca kerja atau pension (2010 : 70)

Sedangkan F Winarni dan G Sugiyarso (2006 : 51-53) menyatakan tunjangan- tunjangan yang diterima pegawai, antara lain :

a) Tunjangan Keluarga : Tunjangan ini diberikan kepada setiap pegawai yang menikah

b) Tunjangan Pangan : bagi setiap pegawai dan keluarganya diberikan tunjangan pangan beras setara dengan 10 kg untuk pegawai yang bersangkutan, 10 kg untuk isteri/suami, 10 kg untuk setiap anak, maksimal 2 anak c) Tunjangan Struktural :Tunjangan ini diberikan kepada

(13)

commit to user

d) Tunjangan Fungsional : Tunjangan ini bervariasi tergantung dari fungsi pekerjaan pegawai yang bersangkutan dalam mempelancar pelaksanaan tugas organisasi

e) Tunjangan lain – lain : Tunjangan ini antara laian tunjangan pengabdian daerah terpencil dan tunjangan khusus, Tunjangan pengabdian diberikan kepada pegawai yang bertugas dan bertempat tinggal di daerah terpencil, Tunjangan Khusus diberikan kepada pegawai yang bekerja di propinsi tertentu

f) Tunjangan Selisih Penghasilan : Tunjangan ini diberikan kepada pegawai – pegawai yang dialihkan statusnya dari pegawai BUMN ke status pegawai negeri biasa

g) Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP): Tunjangan ini diberikan kepada pegawai sebagai akibat dari adanya keputusan pemerintah yang menaikan gaji pokok tanpa mengubah nilai nominal gaji pokok yang tercantum dalam daftar skala gaji pokok.

Dari teori diatas, dapat disimpulkan bahwa Rumah Sakit Brayat Minulya dalam administrasi penggajian juga terdapat komponen gaji dan upah yang terdiri dari Gaji pokok dan Tunjangan – tunjangan yang sesuai dengan penjelasan teori diatas, Tunjangan yang ada pada penggajian pegawai Rumah Sakit Brayat Minulya terdiri dari Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP), Tunjangan Pangan, Tunjangan Keluarga,Tunjangan Fungsional/Umum, Tunjangan Khusus, Tunjangan Struktural

f. Potongan Atas Penghasilan atau Gaji

Menurut James M. Revee, dkk (2010 : 59-60), potongan atas penghasilan karyawan adalah sebagai berikut :

(14)

commit to user

Di Indonesia PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) memberikan Jaminan Hari Tua (JHT). JHT merupakan pembayaran uang secara periodik sebagai antisipasi untuk karyawan yang pensiun karena usia, ketidakmampuan (cacat fisik), atau berakhirnya masa kerja. Premi untuk JHT berasal dari pembayaran gabungan oleh perusahaan dan karyawan, dimana besarnya bagian karyawan adalah 2% dari gaji atau upah, sedangkan perusahaan akan membayar 3,7% dari gaji karyawan.

2) Jaminan pemeliharaan Kesehatan (JPK)

Jaminan pemeliharaan Kesehatan (JPK) adalah program Jamsostek yang tidak wajib.Jadi perusahaan yang mampu menyediakan program jaminan kesehatan yang lebih baik bagi karyawannya bisa untuk tidak mengikuti program JPK dari Jamsostek.

3) Pajak Penghasilan

Setiap pemberi kerja harus memotong sebagian dari penghasilan karyawannya untuk pembayaran Pajak Penghasilan (PPh).

4) Penghasilan Kena Pajak (PhKP)

Dihitung berdasarkan penghasilan kotor dikurangi : tunjangan jabatan, iuran dana pensiun, iuran JHT karyawan (kecuali pegawai negeri sipil, anggota angkatan bersenjata dan karyawan pemerintah) dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)

(15)

commit to user g. Kenaikan Gaji

F Winarni dan G Sugiyarso( 2006 : 57 – 59) menjelaskan mengenai kenaikan gaji pegawai yang terdiri dari :

1) Kenaikan Gaji Umum adalah kenaikan gaji yang diperlakukan untuk semua karyawan dari semua tingkatan, Alasan dari kenaikan gaji karena kebijakan perusahaan, sebagai hasil kesepakatan yang dicapai dari musyawarah antara pimpinan perusahaan dan organisasi pekerja, karena kebiasaan yang telah tercantum dalam kesepakatan kerja bersama, dan kenaikan gaji karena ketentuan pemerintah misalnya tentang Upah Minimum Regional.

2) Kenaikan Gaji Individu adalah kenaikan gaji yang diperlakukan bagi karyawan tertentu sebagai penghargaan atas prestasi kerja, kenaikan gaji kepada seorang karyawan yang pangkatnya dinaiikan sehingga ia menanggung beban kerja dan tanggung jawab lebih besar, dan Kenaikan gaji karena perusahaan memperhitungkan masa kerja dari karyawan.

Dari teori diatas, untuk kenaikan gaji pada Rumah Sakit Brayat Minulya berupa kenaikan gaji umum yang lebih kepada ketetapan pemerintah untuk menaikan Upah Minimun Regional (UMR) sehingga pihak instansi perlu menyesuaikan standar UMR yang ditetapkan oleh pemerintah, dalam Kenaikan Gaji individu terdiri dari kenaikan golongan yang mengacu dari promosi jabatan dan kenaikan berkala yang mengacu pada prestasi kerja pegawai.

(16)

commit to user

B. Metode Pengamatan

1. Lokasi Pengamatan

Lokasi pengamatan dilakukan di RS Brayat Minulya yang bertempat di Jalan Setiabudi no 106 Surakarta untuk mengamati segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan administrasi penggajian pegawai, sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa kesehatan dan selalu mengalami perkembangan, tentunya instansi ini sangat memperhatikan kesejahteraan pegawai karena pegawai merupakan asset sumber daya yang dapat memberikan konstribusi bagi tercapainya tujuan perusahaan. Pada instansi rumah sakit terdapat berbagai profesi yang berbeda – beda, maka gaji menjadi hal yang riskan dan rawan dan dapat menjadi konflik apabila administrasi penggajian di instansi tersebut tidak tersusun dan terlaksana dengan baik, untuk itu menjadi alasan bagi penulis untuk mengamati bagaimana pelaksanaan dan kebijakan yang berkaitan dengan administasi penggajian di RS Brayat Minulya ini.

2. Jenis Pengamatan

Sesuai dengan perumusan masalah diatas yaitu mengenai “Bagaimana Administrasi Penggajian Pegawai di Rumah Sakit Brayat Minulya Surakarta ?”. Maka untuk menjawab dan menjelaskan rumusan masalah tersebut, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2009 : 280) yaitu “prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata – kata tertulis atau lisan dari orang – orang dan perilaku yang dapat diamati” , sedangkan metode penelitian secara kualitatif menurut Kirk dan Miller ( dalam Moleong, 2002 : 3) yaitu “tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam

(17)

commit to user

kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang – orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahnya”.

Maka dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif kualitatif merupakan metode yang mana penulis harus ingat kembali pada rumusan masalah yang ada dan menjawab mengenai perumusan masalah tersebut dengan melakukan pengamatan secara langsung tentang suatu aktivitas yang ingin diamati untuk nantinya dapat menghasilkan suatu data berupa kata dan tulisan bukan berupa angka atau statistic.

Dengan menggunakan metode pengamatan ini maka penulis ingin mengetahui dan memperoleh informasi berkaitan dengan administrasi penggajian pegawai di Rumah Sakit Brayat Minulya sehingga penulis nantinya dapat memamparkan dan mendeskripsikan secara terperinci mengenai administrasi penggajian pegawai di instansi tersebut.

3. Sumber Data

Sumber data pada pengamatan ini diperoleh dari : a. Narasumber (informan)

Adapun narasumber yang memberikan informasi dalam pengumpulan data ini adalah Staf Badan Perencanaan dan Pengembangan Kepegawaian dan Staf Bagian Kesejahteraan pada Direktorat Sumber Daya Manusia Rumah Sakit Brayat Minulya yang memiliki wewenang dalam mengelola administrasi penggajian pegawai di Rumah Sakit Brayat Minulya, selain itu juga para pegawai yang bekerja di Rumah Sakit Brayat Minulya. b. Tempat atau lokasi

Pengamatan aktivitas dalam administrasi penggajian dilakukan di Rumah Sakit Brayat Minulya terkhususnya pada bagian dimana penulis ditempatkan yaitu di Direktorat Sumber Daya Manusia.Di direktorat inilah penulis melakukan pengamatan bagaimana situasi

(18)

commit to user

kerja dan pelaksanaan aktivitas yang berkaitan dengan administrasi penggajian pegawai.

c. Dokumen dan arsip

Data yang diperoleh dari berbagai dokumen dan arsip yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan administrasi penggajian pegawai di Rumah Sakit Brayat Minulya berupa Standar Operasional Prosedure (SOP) Personalia Rumah Sakit Brayat Minulya, Dokumen Perjanjian Kerja Bersama Rumah Sakit Brayat Minulya Surakarta dan Serikat Pekerja Pagar Braminta, Dokumen Peraturan Dana Pensiun KWI 2012, Statistik Ketenagakerjaan Rumah Sakit Brayat Minulya serta arsip – arsip lainnya yang berkaitan dengan administrasi penggajian di instansi tersebut.

4. Teknik Pengumpulan Data

Ada beberapa teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam melakukan pengamatan sebagi usaha untuk memperoleh data mengenai kegiatan administrasi penggajian, adalah :

a. Observasi

Teknik ini berupa pengumpulan data dengan menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi dan benda serta rekaman gambar. Observasi dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, Dalam pengamatan mengenai aktivitas pelaksanaan administrasi penggajian, penulis melakukan pengamatan secara langsung dan merupakan observasi berperan pasif yang artinya penulis secara langsung melakukan pengamatan di Rumah Sakit Brayat Minulya selama menjalankan On the Job Training yang dilakukan selama kurang lebih 1 bulan dan ikut berperan dalam melakukan aktivitas pelaksanaan administasi penggajian di tempat tersebut namun penulis tidak memiliki

(19)

commit to user

wewenang dalam menentukan keputusan yang berkaitan dengan hal penggajian di instansi tersebut

b. Wawancara atau interview

Wawancara merupakan percakapan yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara ( interviewer ) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai ( interviewee ) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara dalam penelitian ini termasuk dalam Wawancara tidak terstruktur dan sering disebut sebagai wawancara mendalam bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi mendalam dari narasumber tentang kegiatan administrasi penggajian pegawai. Melalui wawancara mendalam dapat mempermudah bagi penulis untuk memperoleh informasi secara terpererinci dari berbagai pihak yang dianggap oleh penulis mengetahui mengenai hal administrasi penggajian seperti: Staf Badan Perencanaan dan Pengembangan Kepegawaian dan Staf Bagian Kesejahteraan pada Direktorat Sumber Daya Manusia Rumah Sakit Brayat Minulya juga para pegawai yang bekerja di Rumah Sakit Brayat Minulya.

c. Mengkaji dokumen dan arsip

Yaitu teknik pengumpulan data dengan mempelajari dokumen – dokumen, arsip – arsip, buku pedoman yang berkaitan dengan pelaksanaan dalam Administrasi Penggajian Pegawai di Rumah Sakit Brayat Minulya.

5. Teknik Analisis Data

Menurut Moleong ( 2009 : 280 ) bahwa analisis data adalah suatu proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan

(20)

commit to user

dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Maka dalam proses analisis data tersebut ada terdapat tiga komponen utama yang harus dipahami dalam kegiatan melakukan pengamatan (Soetopo, 2002 : 93 -95) seperti :

a. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokuskan, penyerdehanaan, dan abstraksi data dari catatan yang ada di lapangan, Proses ini berlangsung sepanjang pelaksanaan penelitian sejak penulis mengambil keputusan tentang kerangka kerja konseptual, melakukan pemilihan kasus, dan juga waktu menentukan cara pengumpulan data yang akan digunakan sehingga kesimpulan akhirnya nanti dapat diperoleh yang dibuat kedalam ringkasan maupun laporan dari data yang ada di lapangan.

b. Sajian Data

Sajian data merupakan rakitan kalimat yang disusun secara logis dan sistematis sehingga bila dibaca akan lebih mudah dipahami, Sajian data juga harus mengacu pada rumusan masalah yang telah dirumuskan sebagai pertanyaan penelitian sehingga narasi yang tersaji merupakan deskripsi mengenai kondisi yang rinci untuk menceritakan dan menjawab setiap permasalahan yang ada.

c. Penarikan Simpulan dan Verifikasi

Dari awal pengumpulan data, peneliti harus memahami berbagai hal yang ia temui dalam melakukan pengamatan dengan melakukan pencatatan dari proses pengumpulan data tersebut, Simpulan akhir akan dapat diperoleh nantinya sampai waktu proses pengumpulan data selesai. Simpulan dari hasil pengamatan perlu diverifikasi agar nantinya isi dari simpulan tersebut benar – benar bisa dipertanggungjawabkan.

(21)

commit to user

Gambar 2.1 Model Analisis Interaktif

Soetopo (2002 : 96 ) Menjelaskan bagan analisis data diatas yang artinya : “Reduksi dan sajian data harus disusun pada waktu peneliti sudah mendapatkan unit data dari sejumlah unit yang diperlukan dalam penelitian. Pada waktu pengumpulan data sudah berakhir, peneliti mulai melakukan usaha untuk menarik kesimpulan dan verifikasinya berdasarkan semua hal yang terdapat dalam reduksi maupun sajian datanya, Bila kesimpulan dirasa kurang mantap karena kurangnya rumusan dalam reduksi maupun sajian datanya, maka peneliti wajib kembali melakukan kegiatan pengumpulan data untuk mencari pendukung simpulan yang ada dan untuk pendalaman data”

Pengumpulan data Sajian data Reduksi data Penarikan simpulan/ verifikasi

Gambar

Gambar 2.1 Model Analisis Interaktif

Referensi

Dokumen terkait

Kepuasan responden di Instalasi Rawat Inap RSUD Tugurejo Semarang kategori tinggi adalah 38 responden ( 38 % ) dan kategori sedang 62 responden ( 62 % ), dengan

Sesuai dengan kriteria diterima atau ditolaknya hipotesis maka dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa menerima hipotesis yang diajukan terbukti atau dengan kata lain variabel

Semoga buku ini memberi manfaat yang besar bagi para mahasiswa, sejarawan dan pemerhati yang sedang mendalami sejarah bangsa Cina, terutama periode Klasik.. Konsep

sahnya jual beli telah terpenuhi, untuk menjual kepada Pihak Kedua, yang --- berjanji dan mengikat diri untuk membeli dari Pihak Pertama: --- Sebidang tanah Hak Guna Bangunan Nomor

Administrator adalah pengguna yang dipercaya untuk mengelola data master seperti data operator, biaya kendaraan, parkir gratis, slot parkir, parkir keluar, dan

Bagi orang asing yang tinggal di Jepang, berdasarkan UU Kartu Keluarga, saat terjadi kelahiran atau kematian wajib melapor, kemudian saat pernikahan atau perceraian juga

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Ervilah dan Fachriyah (2015), Bustamam, et al (2010) dan Kartika (2011) menemukan pengaruh antara total

Karakteristik substrat maupun sedimennya pada Kawasan Pantai Ujong Pancu sendiri memiliki karateristik sedimen yang didominasi oleh pasir halus dimana pada