• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN KONSEP METODE PERAMALAN PADA INDUSTRI MANUFAKTUR UNTUK MENUNJANG PERENCANAAN PRODUKSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN KONSEP METODE PERAMALAN PADA INDUSTRI MANUFAKTUR UNTUK MENUNJANG PERENCANAAN PRODUKSI"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN KONSEP METODE PERAMALAN PADA INDUSTRI MANUFAKTUR UNTUK MENUNJANG

PERENCANAAN PRODUKSI Sukanta

Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Industri, Universitas Singaperbangsa Karawang

Abstrak

Dalam melakukan proses peramalan sangat baik untuk menunjang perencanaan produksi pada industry manufaktur merupakan hal yang sangat penting. Industri manufaktur di kabupaten Karawang memiliki peranan strategis karena banyak industry manufaktur terutama dalam sector industry rekayasa/engineering. Metode dalam penelitian ini adalah melakukan studi pendahuluan dengan sampel beberapa perusahaan dengan melakukan analisis deskriptif dan sintesis pada industry manufaktur. Hasil analisis diskriptif dan sintesis tersebut bahwa kegiatan industri manufaktur pada umumnya jumlah produk dalam jumlah relative banyak, tingkat variatif produk banyak, bersifat batch production, dan produksi produk terputus-putus dan kontinyu. Dengan karakteristik industry manufaktur tersebut maka metode peramalan yang digunakan metode kuantitatif dengan jenis produksi small – large batch production.

Kata kunci : metode peramalan, job order, industry manufaktur

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Perkembangan industri manufaktur mampu memberikan dan peningkatan lapangan kerja dalam jumlah yang besar, serta jumlah industry manufaktur memiliki peranan penting dimasa mendatang sehingga di dalam tingkat persaingannya semakin ketat. Untuk itu manajemen produksi diperlukan upaya-upaya efisensi melalui perencanaan produksi yang lebih efektif, misalnya dalam perencanaan produksi sangat penting karena dipengaruhi oleh faktor-faktor produksi dan sumber daya lainnya seperti jenis produk, jumlah permintaan, proses produksi, waktu penyelesaian, variatif produk, persediaan bahan baku, persediaan barang jadi, karakteristik supplier dan sebagainya. Perencanaan produksi untuk jenis produk manufaktur memiliki sifat seperti tingkat kesulitan yang relative tinggi, presisi, kecermatan, jumlah variasi produk yang banyak, jumlah produk yang dibuat relative banyak, proses pekerjaan yang terputus-putus (intermittent), proses pekerjaan yang panjang, penggunaan mesin yang selalu bergantian sesuai dengan proses operasinya, memiliki spesifikasi dan geometris yang cermat, sehingga dibutuhkan persiapan perencanaan produksi yang mendakti sesuai dengan permintaan (customer).

(2)

Peramalan (forecasting) merupakan proses kegiatan untuk menentukan jumlah rencana produksi untuk tahun mendatang yang tepat terhadap waktu dan jumlah produknya sehingga dapat memberikan informasi untuk penentuan kebutuhan pengadaan bahan baku dan produk jadi serta menghindari kelebihan dan kekurangan bahan baku dan produk jadi sesuai dengan jumlah pesanan yang terkirim dengan tepat waktu. Namun, dalam penentuan metode peramalan tidak asal karena penentuan metode peramalan yang baik sesuai dengan karakteristik data-data pesanan produk atau hasil penjualan produk dari tahun-tahun sebelumnya. Metode peramalan (forecasting) merupakan kegiatan memprediksi nilai-nilai sebuah variabel berdasarkan nilai yang diketahui dari variabel tersebut atau variabel yang berhubungan. Terdapat dua macam metode yaitu metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif hanya menggunakan intuisi saja, tanpa menggunakan pendekatan matematis maupun statistik. Situasi, kondisi, dan pengalaman peramal sangat mempengaruhi hasil ramalan. Metode kuantitatif dapat dibedakan menjadi dua cara yaitu metode kausal dan time series. Metode kausal mempertimbangkan nilai sebuah variabel sebagai pengaruh dari banyak variabel yang lain. Sedangkan metode time series hanya meninjau nilai sebuah variabel sebagai fungsi waktu. (Makridakis, 1989).

Untuk kegiatan perusahaan manufaktur pada umumnya jumlah produk dalam jumlah relative banyak, tingkat variatif produk banyak, bersifat

batch production, dan produksi produk terputus-putus dan kontinyu.

Dengan karakteristik produk manufaktur seperti itu pada umumnya metode peramalan dengan metode kuantitatif. Namun metode kuantitatif tersebut dengan metode peramalan kausal (sebab akibat) dan time-series. Dalam penelitian ini, bagaimana cara-cara penentukan metode peramalan yang lebih tepat untuk data-data permintaan bagi perusahaan manufaktur terutama manufaktur otomotif.

PERUMUSAN MASALAH

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

 Bagaimanakah karakteristik jenis permintaan produk pada perusahaan manufaktur ?

 Bagaimanakah penentuan metode peramalan yang efektif untuk jenis permintaan produk perusahaan manufaktur ?

BATASAN MASALAH

Sesuai dengan tujuan penelitian bahwa penelitian diperlukan pembatasan masalah sebagai berikut :

(3)

 Penelitian hanya dilakukan di perusahaan manufaktur dalam pembuatan spare-parts untuk sektor industry pemesinan dan peralatan pabrik serta otomotif.

 Data-data yang digunakan untuk sampel adalah data hasil penjualan/ permintaan dibidang pembuatan spare-parts untuk sektor industry pemesinan dan peralatan pabrik serta otomotif.

METODOLOGI PENELITIAN Kerangka pemikiran

Menurut Makridakis; Wheelwright; McGee (1999) Peramalan memiliki peranan penting dalam suatu organisasi yaitu (1) Penjadwalan sumber daya yang tersedia; (2) Penyesediaan sumber daya tambahan dan (3) Penentuan sumber daya yang diinginkan. Dengan demikian, bahwa peramalan memiliki peranan penting yang berhubungan dengan penggunaan sumber daya yang efisien memerlukan penjadwalan produksi, transportasi, kas, personalia, dan sebaginya. Input yang penting untuk penjadwalan seperti itu adalah ramalan tingkat permintaan untuk produk, bahan, tenaga kerja, keuangan, atau jasa pelayanan.

Peranan teknik peramalan dewasa ini berkembang dengan beberapa factor (1) karena meningkatnya kompleksitasnya organisasi dan lingkungannya; dalam hal ini membuat pengambil keputusan semakin sulit untuk mempertimbangkan semua faktor secara memuaskan; (2) dengan meningkatnya ukuran organisasi, maka bobot dan kepentingan suatu keputusan telah meningkat pula; lebih banyak keputusan yang memerlukan telaah peramalan khusus dan analisis yang lengkap; (3) lingkungan dari kebanyakan organisasi selalu beubah-ubah dan peramalan memungkinkan organisasi mempelajari hubungan yang baru secara lebih cepat; (4) Pengambilan keputusan telah semakin istematis yang mencakup pembenaran tindakan individu secara eksplisit. Dengan demikian, peramalan formal merupakan salah satu cara untuk mendukung tindakan yang akan diambil.

Dalam perusahaan manufaktur yang yang membuat komponen industry pemesinan, peralatan pabrik dan otomotif dengan memiliki tingkatan (level) produk yang berjenjang, jumlah produk yang banyak, jumlah variasi produk yang banyak, panjangnya proses pembuatannya, proses produksi yang bersifat job order atau batch production sehingga dibutuhkan perencanaan produksi dengan data-data yang konkrit sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan rencana produksi. Dengan demikian, industry manufaktur yang memiliki tingkat kesulitan tersebut peramalan memiliki peranan yang sangat penting.

(4)

Namun, peramalan yang memiliki peranan penting tersebut tidak semua metode peramalan. Metode peramalan untuk hasil produksi pada perusahaan manufaktur disisi dengan metode kuantitatif. Metode kuantitatif disini dipilih sesuai dengan data-data yang akan diramalkannya yaitu (1) tersedianya informasi tentang masa lalu; (2) informasi tersebut dapat dikuatitatifkan dalam bentuk data numeric; (3) Dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan terus berlanjut di masa mendatang.

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Tempat penelitian dilakukan pada industri manufaktur pada perusahaan pembuatan komponen industri pemesinan, peralatan pabrik dan otomotif. Aspek-aspek yang diteliti dalam penelitian ini meliputi peranan dan pentingya metode peramalan pada industry manufaktur. Dalam penentuan sumber data-data sekunder dari perusahaan, penulis mengambil data dari dua perusahaan anggota Asosiasi Industri Mesin Perkakas Indonesia (ASIMPI) yang berlokasi di kabupaten Karawang. Penelitian dilakukan pada tahun akademik anggaran 2012-2013 dengan melakukan pengumpulan data sekunder permintaan pelanggan dan penjualan produk pada tahun 2012 beberapa sampel pada industry manufaktur di Kabupaten Karawang

METODE PENELITIAN YANG DIGUNAKAN

Metode penelitian yang dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

1. Sebagai sumber data, studi pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung (survey) dan wawancara. Selain itu, dilakukan pengumpulan data-data sekunder industri manufaktur.

2. Model dan rancangan analisis penelitian ini adalah model penelitian deskriptif dan analisis komparatif dengan pendekatan proses perhitungan kuantitatif, informasi dan penyimpulan penelitian.. 3. Instrumen yang digunakan berupa form check sheet dan kunjungan

(5)

Gambar 1 : Metodelogi Penelitian

Analisis Dan Pembahasan Analisa Peramalan

Dasar untuk melakukan perencanaan produksi di awali oleh estimasi berapa jumlah produksi yang akan dibuat. Untuk itu, maka diperlukan estimasi permintaan sehingga dapat dengan mudah untuk melakukan langkah-langkah berikutnya. Dengan demikian, maka pengendalian produksi menjadi penting. Pengendalian produksi adalah kegiatan penyiapan, pemantauan, pemeriksaaan, pengawasan, evaluasi suatu kegiatan perusahaan terutama sebagai alat pengendali sistem informasi produksi. Pengendalian produksi berkaitan erat dengan fungsi-fungsi kegiatan lainnya seperti kegiatan penerimaan pesanan produk, peramalan permintaan, perencanaan kapasitas, perencanaan material, pelaksanaan produksi, pengiriman produk dan penerimaan bahan dari pemasok. Jadi pengendalian produksi merupakan kegiatan yang saling berinteraksi kegiatan satu dengan lainnya sehingga dapat diketahui kegiatan yang sekiranya kurang efektif. Aliran sistem pengendalian produksi ini secara sederhana dapat dilihat dalam gambar 2 di bawah ini.

Studi pendahuluan

Identifikasi dan rumusan

Masalah Kerangka pemikiran

Metode Penelitian Teknik pengumpulan data Mekanisme peramalan Pengumpulan dan pengolahan data Analisis dan pembahasan Kesimpulan dan saran Tinjauan pustaka

(6)

Peramalan permintaan Perencanaan kapasitas jangka pendek Pemesanan produk Konsumen Penerimaan dan pengiriman Pemasok Persediaan Pelaksanaan produksi Pengendalian jadwal produksi Pengendalian persediaan Perencanaan kapasitas jangka panjang

Gambar 2 : Sistem operasi pengendalian produksi

Dalam perencanaan produksi di awali dengan melakukan manajemen permintaan (demand management). Peramalan permintaan produk merupakan titik awal kegiatan pengendalian produksi. Peramalan permintaan produk dilakukan untuk waktu satu tahun mendatang. Hasil peramalan permintaan tersebut dapat dijadikan untuk mengantisipasi perencanaan kapasitas produksi. Perencanaan kapasitas produksi adalah kegiatan untuk menentukan kemampuan sumber daya yang dimiliki dalam proses produksi. Tingkat persediaan yang berbeda-beda setiap akhir tahunnya secara otomatis akan menentukan jumlah produk yang akan di buat. Selain itu juga, pengendalian persediaan akan mempengaruhi juga proses pengambilan keputusan dalam perencanaan kapasitas produksi.

Jadwal induk produksi dibuat tanpa mempertimbangkan situasi pabrik. Jika tenaga kerja absen, material tidak ada, mesin rusak dan sebagainya, maka yang harus disesuaikan adalah penjadwalan produksi. Jadwal induk produksi hanya menentukan sasaran produksi untuk waktu setahun, sedangkan penjadwalan produksi untuk menentukan target produk yang harus dipenuhi dari sumber daya yang dimiliki. Dengan demikian kegiatan pengendalian produksi merupakan rantai kegiatan yang saling berkaitan.

Dalam melakukan analisa peramalan untuk data-data produk untuk perusahaan manufaktur yang harus diperhatikan adalah data-data produk apakah berdasarkan hasil penjualan, hasil permintaan (pemesanan) atau hasil produksi, kalau berdasarkan sumber data-data ketiga proses tersebut maka perlu dilakukan analisa dalam pemilihan atau pengggunaan model atau metode peramalan yang akan digunakan agar lebih efektif atau tepat sasaran dengan kondisi datanya. Mengapa demikian karena kurang tepatnya penggunaan model atau metode peramalan tersebut maka akan terlihat adanya penyimpangan yang terlalu besar antara perencanaan hasil peramalan dengan hasil produksi nanti, dengan demikian akan berakibat banyak hal seperti terjadinnya kekurangan hasil produksi yang berlebihan, kelebihan hasil produksi yang banyak, investasi yang tidak berkembang,

(7)

tingkat kerusakan produk yang tinggi, biaya perawatan persediaaan yang tinggi, dan sebagainya. Selain itu, bagaimana terhadap kemampuan sumber daya perusahaan saat ini seperti kapasitas produksi, kapasitas gudang, kemampuan keuangan perusahaan, karakteristik pelanggan, kebijkan atau regulasi pemerintah dan tingkat persaingan antar perusahaan dan sebagainya.

PERSYARATAN DATA DALAM PERAMALAN Pengaruh terhadap Sumber data

Dalam perencanaan produksi untuk perusahaan industri manufaktur biasanya perlu dilakukan peramalan permintaan karena karakteristik permintaan (pemesanan) relative dalam posisi menengah (middle level). Untuk melakukan peramalan suatu perusahaan pada industri manufaktur biasanya ada tiga sumber data yang dijadikan sumber acuan yaitu berdasarkan jumlah pemesanan (permintaan) produk dari pelanggan, berdasarkan hasil penjualan produk perusahaan, dan berdasarkan hasil produksi perusahaan.

Karakteristik sumber data tersebut berpengaruh terhadap pada kelompok Industri manufaktur karena biasanya memiliki karakteristik jenis produk dengan satuan produk pada level keluarga (family level), karena pada tingkat family level yang lebih efektif untuk diterapkan karena akan berpengaruh terhadap kemudahan proses unit satuan produk yang dapat dikonversi sehingga memudahkan dalam perhitungannya.

Penyiapan data, Sebelum melakukan peramalan terlebih dahulu dilakukan penyiapan data meliputi masalah-masalah dalam pengumpulan data, metode penarikan sampel, pengukuran galat, informasi yang tersembunyi, desain kuesioner yang buruk, kumpulan data, klasifikasi & definisi dan factor waktu. Selanjutnya, melakukan pemrosesan awal data dalam peramalan dan manajemen data seperti system data base dan presentasi data.

Pengaruh terhadap jenis produksi

Dalam melakukan peramalan produksi juga memperhatikan apakah jenis produksi untuk industry manufaktur tersebut, sehingga dalam melakukan proses pengelolaan peramalan produk tepat sasaran penggunaan terhadap metode peramalan yang digunakan. Apakah dalam melakukan peramalan dipengaruhi oleh jenis-jenis produksi seperti : (a). Produksi diskrit dan produksi proses; (b). Produksi untuk simpanan dan produksi untuk pesanan; (c). Produksi, jumlah produk banyak variasi jenis sedikit, jumlah sedang variasi jenis sedang, dan jumlah produk sedikit variasi jenis banyak; dan Produksi Job order, produksi lot dan produksi kontinyu/berulang.

(8)

Produksi diskrit adalah kegiatan memproduksi suatu produk yang dalam banyak hal terdiri atas beberapa komponen, misalnya produksi mobil, mesin perkakas dan sebagainya. Pada umumnya produksi diskrit dilakukan dalam beberapa tahapan proses. Sedangkan produksi proses adalah kegiatan produksi yang dilakukan secara kontinyu untuk menghasilkan jenis produk tertentu, misalnya produksi pupuk, minuman, minyak goreng dan sebagainya.

Bagaimanakah kegiatan peramalan permintaan untuk jenis produksi diskrit dan produksi proses ?

Kegiatan peramalan untuk jenis produksi diskrit dan proses terletak pengaruhnya jenis tekologinya. Kondisi jenis produksi diskrit, dimana proses produksi sangat dipengaruhi jumlah proses operasi, mesin-mesin yang berbeda-beda, variasi produk yang relative banyak, klien yang berbeda-beda, waktu permintaan berdasarkan pesanan dan sebagainya. Sedangkan untuk produksi proses cenderung dengan kondisi sebaliknya produksi diskrit, ini berarti jumlah proses operasi banyak, mesin-mesin yang teknologi proses, variasi produk yang relative sedikit, klien yang yang sama, waktu permintaan berdasarkan penyimpanan dan sebagainya.

Dengan kondisi uraian di atas, maka kebutuhan akan peramalan permintaan pada kondisi diantara produksi diskrit dan porduksi proses, mengapa karena pada kondisi diskrit (ekstrim) tidak efektif untuk dijadikan karena permintaan yang belum jelas, sehingga kurang pentingnya dilakukannya perencanaan produksi yang komprehensif (make to order). Sedangkan kondisi produksi proses pun tidak efektif untuk dijadikan karena tidak melihat jumlah permintaan akan tetapi bagaimana menghasilkan produksi sebanyknya sesuai dengan kapasitas produksi yang dimiliki (make to stock).

b. Produksi untuk simpanan dan produksi untuk pesanan

Produksi untuk simpanan adalah kegiatan produksi yang dilakukan berdasarkan perkiraan jumlah produk yang dapat terjual. Produk dibuat terlebih dahulu, berdasarkan ramalan dan perkiraan sebelum ada permintaan pasar, kemudian disimpan di gudang. Sedangkan produksi untuk pesanan adalah kegiatan produksi yang dilakukan tidak berdasarkan perkiraan penjualan tetapi berdasarkan permintaan dari pesanan.

Produksi untuk simpanan (make to stock) biasanya tidak terlalu penting dilakukan peramalan produksi karena produksi untuk simpanan (make

to stock).

c. Produksi, jumlah produk banyak variasi jenis sedikit, jumlah produk sedang variasi jenis sedang dan jumlah produk sedikit variasi jenis banyak.

(9)

Produksi jumlah produk banyak variasi jenis sedikit akan efisien apabila digunakan peralatan produksi dan lini produksi yang khusus. Sebaliknya, produksi jumlah produk sedikit variasi jenis banyak biasanya dilakukan dengan peralatan produksi umum yang mempunyai fleksibiltas tinggi. Yang menjadi masalah adalah untuk menangani produksi dengan jumlah produk sedang variasi jenis sedang.

d. Produksi job, produksi lot dan produksi kontinyu/berulang.

Produksi job adalah kegiatan memproduksi produk satu persatu berdasarkan pesanan yang datang. Produksi lot adalah kegiatan memproduksi secara berulang dari kumpulan satu jenis produk dalam jumlah tertentu yang disebut lot. Sedangkan produksi kontinyu/berulang adalah kegiatan memproduksi satu jenis produk secara berulang dalam jumlah banyak.

Dari gambar 3 di bawah ini menggambarkan hubungan volume produk dengan jenis proses produksi untuk menghasilkan jenis produk. Dari gambar tersebut memberikan contoh produk-produk yang yang lebih cocok dilakukan untuk jenis proses produksi dengan volume produk. Pemilihan proses produksi tergantung pada volume produk dan jenis produk yang akan dibuat. Sebagai contoh pembuatan kapal lebih cocok dengan jenis proses produksi proyek karena pembuatan produknya cukup lama, kompleks dan pekerjaan mengarah ke lokasi pembuatan produk. Sedangkan untuk pembuatan produk minyak dibutuhkan jenis produksi proses karena volume produk banyak jenis produk sedikit. Untuk jenis produk aerospace industry dibutuhkan fleksibiltas pekerjaan yang tinggi, biasanya jenis proses AMS/FMS (agile/flexible manufacturing system). Hal yang perlu diperhatikan pihak manajemen industri agar pekerjaan lebih efektif dan efisien, perusahaan harus memilih sistem produksi yang paling terkait erat dengan produk yang dihasilkannya, yang terletak pada posisi diagonal dari gambar 3. di bawah ini.

(10)

Gambar 3. Matriks tipe produk dan proses produksi, jenis proses produksi yang dikaitkan dengan volume produksi untuk menentukan tipe produk

Definisi repetitive manufacturing adalah proses produksi seperti proses pemesinan, perakitan dan pengujian suatu produk dengan volume tertentu. Ciri dari repetitive manufacturing adalah adanya aliran proses produksi yang panjang untuk produksi komponen. Repetitive manufacturing merupakan proses produksi diskrit yang terletak antara produksi massal dan produksi batch, seperti tampak pada gambar 4 di bawah ini.

Gambar 4 : Repetitive Manufacturing

Pada repetitive manufacturing, setiap model produk yang dikerjakan dapat Production Processes Ship Totally flexible product Commoditie s high volume Few products medium volume Several products low volume Few of a kind low volume One of a kind Agile/Flexible Control System Continuous flow Large batch Small batch Job Shop Project Oil production Mobile assembling Weight equipment Printer commercial Aerospace industry Volume product Mass Production Job Shop Production Repetitive Manufacturing Batch Production Increasing production diversity In c re a s in g s c a le o f p ro d u c ti o n

(11)

berupa model produk yang sama dan seragam, model produk campuran dan multi model. Model produk campuran berbeda dengan multi model, karena model campuran membuat beberapa jenis produk dalam satu selang waktu secara simultan. Sebagai contoh model campuran, beberapa tipe mobil dibuat dalam periode tertentu secara simultan sampai tipe tersebut melakukan produksi tetapi tidak dibuat secara simultan. Produksi dengan model campuran menawarkan fleksibilitas yang tinggi, guna merespon keinginan pasar yang dinamis dan selalu berubah.

Sistem Informasi Produksi

Sistem informasi produksi merupakan sistem informasi yang sangat penting dalam industri. Menurut International standard on Industrial

Classification (ISIC), bahwa klasifikasi industri pemesinan sangat jelas

dibedakan berdasarkan jenis produk yang dihasilkannya. Untuk memperlancar penanganan sistem produksi diperlukan penghayatan dan pemanfaatan standar, seperti standar perancangan, proses, prosedur, material dan komponen/produk, baik standar internasional (ISO), Jerman (DIN), Jepang (JIS), nasional (SNI), American Standard Technical Material (ASTM) maupun standar pabrik sendiri dan standar Asosiasi. Berbagai manfaat standar, yaitu :

 mempermudah perancangan (standar gambar teknik, toleransi dan suaian).

 mempermudah perancangan, perencanaan & pengontrolan (standar material, komponen, proses, dan prosedur).

 mempermudah dan mengefektifkan penjaminan mutu (standar kontrol kualitas).

 mempermudah pengelolaan (standar elemen basis data). TAHAPAN PERAMALAN

Metoda peramalan : metoda kualitatif dan metoda kuantitatif. Tekanan pembahasan diberikan pada metoda kuantitatif.

Persyaratan yang harus dipenuhi apabila akan menggunakan peramalan kuantitatif adalah:

 Adanya informasi atau data tentang masa lalu. Pola data masa lalu pada umumnya mempunyai karakteristik. Informasi atau data tersebut harus bisa dikuantifikasikan

 Pola data masa lalu diasumsikan berlanjut ke masa yang akan datang Metoda kuantitatif dapat digolongkan menjadi dua teknik, yaitu :

Teknik deret waktu (time series). Perilaku sistem dianggap sebagai

black box. Teknik ini menganggap bahwa nilai ramalan hanya

(12)

 Teknik kausal, yaitu suatu teknik yang mengaitkan besaran ramalan terhadap faktor lain. Hasil ramalan merupakan akibat dari suatu sebab. Teknik ini tidak dibahas lebih lanjut.

Gambar 5 : Taksonomi metode peramalan

Dalam melakukan proses peramalan perlu dilakukan langkah-langkah yang distandarkan sehingga menghasilkan proses pemikiran yang logis dengan hasil yang baik. Di sini akan dilakukan langkah-langkah dalam melakukan proses permalan yang baik yaitu :

Definisikan tujuan, yaitu untuk menentukan perencanaan jumlah produk logam dasar yang akan dibuat untuk tahun akan datang untuk semua industry manufaktur Indonesia pembuat industry logam

Plot data masa lalu (product family level), yaitu untuk melakukan pemilihan metoda peramalan yang akan digunakan terlebih dahulu harus memplotkan (scrater) data atau pencarkan dalam grafik sehingga akan terlihat pola data datanya. Dengan demikian dapat menentukan metoda peramalan yang dapat mendekati sesuai dengan sebaran data tersebut.

 Pilih metoda-metoda yang memenuhi tujuan peramalan dan sesuai dengan plot data, yaitu untuk menentukan beberapa pilihan metoda peramalan yang akan dianalisis sehingga dapat menentukan metoda-metoda peramalan yang lebih baik.

Peramalan Model Kualitatif Model kauntitatif Juru opini eksekutif Metode Dhelpi Gabungan tenaga penjualan Survei pasar Time Series Kausal Regresi Smoothing Dekomposisi Regresi linier Koefisien korelasi Model ekonometrika Rata-rata Moving average Eksponensial smoothing

(13)

 Hitung parameter-parameter fungsi peramalan, yaitu untuk melalukan perhitungan peramalan dari data yang ada terlebih dahulu mencari formulasi atau persamaan peramalan. Untuk menentukan formulasi atau persamaan peramalan tersebut maka dicari paramter-parameter sesuai dengan metoda peramalan yang akan digunakan.

Hitung tingkat penyimpangan/kesalahan (fitting error) yaitu melakukan perhitungan tingkat penyimpangan yang terjadi antara data masa lalu dengan hasil peramalan pada periode yang sama dengan menggunakan metoda fitting error yang digunakan.

 Pilih metoda yang terbaik yaitu yang memberikan tingkat kesalahan yang terkecil.

 Ramalkan permintaan untuk perioda mendatang yaitu untuk menentukan persamaan formulasi yang dihasilkan dari metoda peramalan yang dianggap terbaik itu maka selanjutnya dilakukan perhitungan peramalan. Hasil peramalan tesebut dijadikan sebagai data permintaan dalam perencanaan produksi pada waktu mendatang.

 Lakukan verifikasi peramalan setelah data aktual diperoleh dan perbaiki metoda peramalan bila diperlukan. Biasanya untuk mengukur tingkat validasi suatu metoda peramalan tersebut dilakukan verefikasi peramalan. Sejauh mana tingkat keandalan metoda peramalan dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan bahan evaluasi untuk berikutnya.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Hasil kajian dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :

1. Dalam melakukan peramalan permintaan harus melihat karakteristik permintaan produk dan jenis industry manufaktur seperti :

 Data masa lalu seperti : data permintaan pelanggan, data hasil penjualan dan atau data hasil produksi.

 Volume produk pemesanan dan tinkat variatifnya produk

 Pola dan trend pemesanan atau permintaan dari setiap pelanggan dalam setiap periodiknya.

 Teknologi prosesnya karena sangat dipengaruhi tingkat teknologinya apakah jenis job shop atau flowshop.

 Jenis permintaan, karena sangat dipengaruhi tingkat permintaan apakah job order atau mass production.

 Jenis produksinya karena apakah jenis produksi diskrit (intermitten) ataukah continyus production.

2. Tingkat efektifitas penerapan metode peramalan untuk jenis manufaktur ditentukan oleh :

(14)

 Efektifitas metode peramalan dengan model kuantitatif seperti time series maupun kausal karena data berupa angka (numeric).

 Metode peramalan kuantitatif tersebut lebih efektif bila jenis permintaan diantara mass production dan job order (middle) karena dipengaruhi oleh : teknologi proses, volume, variatif produk, jenis produksi.

SARAN-SARAN

Adapun saran-saran dalam kajian penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini sangat baik dan perlu dilanjutkan karena penelitian berupa kajian teori metode peramalan untuk melihat tingkat efektifitas dan optimalitas dengan pendekatan data-data permintaan untuk industri manufaktur.

2. Penelitian ini sangat baik untuk membantu perencanaan produksi pada industri manufaktur baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil. 3. Dapat memberikan kemudahan dalam pengambilan keputusan bagi

manajemen perusahaan dalam mementukan perencanaan produksi yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

1. Bedworth, D.D., and Bailey, J.E., (1987) : “Integrated Production

System”, John Willey & Sons, New York.

2. Eddy Herjanto, (1999) : “Manajemen Produksi dan Operasi”, Edisi kedua, PT. Grasindo, Jakarta.

3. Garpersz, Vincent, (2001) : “Production planning and Inventory Control”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

4. Makridakis, Wheel Wright, Mc Gee; (1999) : “Metode dan Aplikasi

PERAMALAN”, edisi kedua, jilid 1 & 2, Bina Aksara, Jakarta

5. Yatna Yuwana Matawirya, (2002) : “Perencanaan produksi, Laboratorium

Teknik Produksi”, Mesin ITB.

6. Yatna Yuwana Martawirya, (1998) : “Sistem Produksi Tedistribusi

Mandiri”, Laboratorium Teknik Produksi Mesin ITB.

7. Garpersz, Vincent, (2001) : “Production planning and Inventory Control”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

8. Yatna Yuwana Matawirya, Prof. DR, (2002) : “Perencanaan produksi”, Laboratorium Teknik Produksi Mesin ITB.

9. Yatna Yuwana Martawirya, Prof., DR., (1998) : “Sistem Produksi

Gambar

Gambar 1 : Metodelogi Penelitian
Gambar 2 :  Sistem operasi pengendalian produksi
Gambar 3.  Matriks  tipe  produk  dan  proses  produksi,  jenis  proses  produksi  yang  dikaitkan  dengan  volume  produksi  untuk  menentukan tipe produk
Gambar 5 : Taksonomi metode peramalan

Referensi

Dokumen terkait

√ √ Mampu melakukan intervensi adimistrasi dalam melakukan pengawasan kualitas kesehatan lingkungan rumah sakit yang meliputi kualitas air, kualitas air limbah, kualitas udara,

Untuk mengetahui strategi yang digunakan dalam pengembangan agribisnis jagung di Kabupaten Sumbawa Barat, terlebih dahulu mengidentifikasi faktor-faktor yang

Dilakukan pengukuran panjang dan lebar beras tersebut baik dengan caliper dan dibandingkan dengan hasil citra menggunakan digital microscope dengan bantuan coding

FƗQ\DW _ EKƗYDĞ FD \DGL QLUYYƗ৆DP DQXSƗGƗ\D WDW NDWKDূ _ QLUYYƗ৆Dূ QƗQXSƗGƗ\D NDĞFLG EKƗYR KL YLG\DWH __ \DGL EKDYDQPDWHQD QLUYYƗ৆Dূ EKƗYDত V\ƗW WDG XSƗGƗ\D

Sawit merupakan tanaman perkebunan yang menjanjikan bersal dari Afrika, namun hidup subur di daerah indonesia, perbanyakan tanaman ini dilakukan untuk melihat pengaruh

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti merekomendasikan kepada para peneliti yang akan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray

Diawal April pemerintah menyatakan tidak melarang masyarakat melakukan mudik, seperti yang dipaparkan oleh bisnis.tempo.co Presiden Jokowi mengatakan tidak ada

Nilai tambah yang dimaksud dalam usaha agroindustri rumah tangga emping melinjo adalah penerimaan yang diperoleh dikurangi dengan biaya bahan baku yang digunakan dan