• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA PERKEMBANGAN TENAGA KERJA DI PROVINSI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISA PERKEMBANGAN TENAGA KERJA DI PROVINSI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

ANALISA PERKEMBANGAN TENAGA KERJA DI PROVINSI

SUMATERA UTARA

TUGAS AKHIR

ANA MARIA SOFIANA S 062407044

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2009

(2)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

ANALISA PERKEMBANGAN TENAGA KERJA

DI PROVINSI SUMATERA UTARA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya

ANA MARIA SOFIANA S 062407044

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2009

(3)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

PERSETUJUAN

Judul : ANALISA PERKEMBANGAN TENAGA KERJA DI

PROVINSI SUMATERA UTARA

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : ANA MARIA SOFIANA S

Nomor Induk Mahasiswa : 062407044

Program Studi : DIPLOMA (D-III) STATISTIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Mei 2009

Diketahui

Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing

Ketua

Dr.Saib Suwilo,M.Sc Drs.Rachmad Sitepu,M.Si

(4)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

PERNYATAAN

ANALISA PERKEMBANGAN TENAGA KERJA DI PROVINSI SUMATERA UTARA

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Mei 2009

ANA MARIA SOFIANA S 062407044

(5)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

PENGHARGAAN

Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karuniaNyalah sehingga Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini tepat pada waktunya.

Tugas akhir ini berjudul “ ANALISA PERKEMBANGAN TENAGA KERJA DI PROVINSI SUMATERA UTARA “

Pada kesempatan ini, Penulis menyampaikan ucapan terimakasih atas bantuan, bimbingan dan nasehat-nasehat yang tidak ternilai kepada semua pihak yang telah membantu Penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir ini terutama kepada :

1. Bapak Prof. Edi Marlianto, M.Sc selaku Dekan Fakultas MIPA USU. 2. Bapak Dr. Sutarman, M.Sc selaku Pembantu Dekan 1 FMIPA USU.

3. Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc selaku Ketua Departemen Matematika FMIPA. 4. Bapak Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si selaku Koordinator Program Studi

Statistika D-III FMIPA.

5. Bapak Drs. Rachmad Sitepu, M.Si selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah banyak memberi dukungan, bimbingan serta saran dalam penulisan Tugas Akhir ini.

6. Orang tua tersayang yang telah memberikan dorongan dan motivasi kepada Penulis.

7. Kakak serta adik tersayang yang terus mendukung dalam penyelesaan tugas akhir ini.

8. Sahabatku dan teman-teman kampus serta teman-teman luar kampus, terimakasih atas segala dukungan dan doanya.

Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Karena itu dengan tangan terbuka Penulis menerima segala kritik dan

(6)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

saran yang bersifat membangun dari pembaca untuk kesempurnaan Tugas Akhir ini. Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan ilmu dan pengetahuan kepada setiap orang yang membacanya.

Akhir kata, Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya.

(7)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 DAFTAR ISI Halaman PERSETUJUAN ii PERNYATAAN iii PNGHARGAAN iv DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR ix

Bab 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 4

1.3 Batasan Masalah 4

1.4 Maksud dan Tujuan 5

1.5 Metode apengumpulan Data 6

1.6 Metode Analisis Yang Digunakan 6

1.7 Lokasi Penelitian 8

1.8 Tinjauan Pustaka 8

1.9 Sistematika Penulisan 9

Bab 2 TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Ketenagakerjaan 10

2.2 Angkatan Kerja 11

2.3 Bukan Angkatan Kerja 13

2.4 Ukuran Dasar Ketengakerjaan 13

2.4.1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Kelompok

Umur 14

2.4.2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin 14

2.5. Tingkat Penganguran 15

2.6. Proyeksi 15

Bab 3 SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK

3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) 18

3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang 19

3.1.3 Masa Pemerintahan RI 19

3.1.4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang 20

3.2 Visi dan Misi 21

3.3 Kedudukan dan Fungsi Badan Pusat Statistik 22

3.4 Tata Kerja Badan Pusat Ststistik 23

3.5 Tugas BPS 23

3.6 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik 26 3.7 Bagan Struktur organisasi Badan Pusat Statistik 28 Bab 4 ANALISIS DAN EVALUASI

4.1 Penduduk Usia Kerja 29

4.2 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 33 4.2.1 Laju Pertumbuhan TPAK Menurut Kelompok Umur dan

(8)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Jenis Kelamin 37

4.2.2 Proyeksi TPAK di Sumatera Utara Untuk Tahun 2010 38

4.3 Tingkat Pengangguran 59

4.4. Kesempatan Kerja 62

Bab 5 IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Tahap Implementasi Sistem 64

5.2 Pengaktifan Excel 65

5.3 Jendela Lembar kerja Excel 66

5.4 Pengisian Data 67

5.5 Penggunaan Rumus 68

5.6 Pembuatan Grafik 69

5.7 Mengakhiri Penggunaan Excel 70

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan 72

6.2 Saran 73

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(9)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL

Halaman

Table 4.1 Jumlah Penduduk Usia Kerja, Angkatan Kerja dan Bukan

Angkatan Kerja Pada Tahun 1998 s/d 2007 29 Tabel 4.2 Banyaknya Penduduk Yang Termasuk Angkatan Kerja Menurut

Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2003 dan 2006 34 Tabel 4.3 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Kelompok Umur dan

Jenis Kelamin Provinsi Sumatera Utara 37

Tabel 4.4 Proyeksi TPAK menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Provinsi

Sumatera Utara Tahun 2003-2010 58

Tabel 4.5 Jumlah Angkatan Kerja dan Tingkat pengangguran Terbuka

Tahun 1998 s/d 2007 59

(10)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 4.1 Grafik Jumlah Penduduk Usia Kerja, Angkatan Kerja dan Bukan

Angkatan Kerja di Sumatera Utara Tahun 1998 s/d 2007 32 Gambar 4.2 Grafik Persentase Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

Tahun 1998 s/d 2007 32

Gambar 4.3 Grafik Jumlah Angkatan Kerja Yang Bekerja dan Sedang

Mencari Kerja Tahun 1998 s/d 2007 61

Gambar 4.4. Grafik Jumlah Persentase Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Tahun 1998 s/d 2007 61

Gambar 5.1 Memulai Excel 65

Gambar 5.2 Tampilan Lembar Kerja Excel 66

Gambar 5.3 Data pada Lembar Kerja Excel 67

Gambar 5.4 Penggunaan Rumus dalam Excel 68

Gambar 5.5 Penggunaan Rumus dalam Excel 69

(11)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu masalah pokok yang dihadapi bangsa dan negara Indonesia dari dulu hingga sekarang adalah masalah ketenagakerjaan. Banyak faktor yang mempengaruhi permasalahan ini sehingga terus berlarut tanpa adanya penyelesaian. Salah satu faktor tersebut yaitu masalah pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat dan hal tersebut tidak seimbang dengan pertumbuhan penyediaan lapangan kerja baru. Faktor lain yang mempengaruhi masalah ketenagakerjaan ini yaitu dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan, pasar global serta tekanan kenaikan upah di tengah dunia usaha yang masih lesu. Disamping masalah-masalah tersebut di atas, faktor-faktor seperti kemiskinan, ketidakmerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas politik juga sangat berpengaruh terhadap ketenagakerjaan di Indonesia. Oleh karena itu.dalam pembangunan bangsa dan Negara ini, kita sebagai masyarakat Indonesia dituntut untuk menempah ketrampilan, kemandirian, dan ketaatan serta taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sejak dini sehingga diperoleh sumber daya manusia yang berkualitas yang sangat diutamakan sebagai tenaga pembangunan.

Dalam perencanaa pembangunan, tenaga kerja memegang peran yang sangat penting. Tanpa tenagakerja tidaklah mungkin proses pembangunan dapat dilaksanakan. Perencanaan pembangunan dibuat berdasarkan tenaga kerja yang

(12)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

tersedia dan berkualitas. Sehingga faktor kekuatan dari manusia mungkin merupakan unsur yang sangat penting dalam pembangunan.

Sebagai salah satu Negara yang sedang berkembang, Indonesia termasuk Negara yang memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak di dunia. Dari jumlah penduduk yang banyak ini, ada penduduk yang sebagai tebaga kerja dan ada juga penduduk yang bukan sebagai tenaga kerja. Melihat pertumbuhan penduduk Indonesia yang selalu meningkat dan tidak diimbangi dengan persediaan lapangan kerja baru maka akan memiliki dampak yang sangat kompleks dimana jumlah pengangguran juga akan meningkat. Pengangguran yang ada ini bukanlah pengangguran karena tidak memiliki pendidikan, tapi justru kebanyakan pengangguran yang ada ini lahir dari orang-orang yang memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi sehinggga pengangguran ini sering disebut dengan pengangguran terdidik. Banyak dampak dari hal ini seperti pemborosan terhadap sumber daya manusia dan juga akan mengurangi penghargaan dan kepercayaan masyarakat terhadap pentingnya pendidikan.

Begitu pula kita lihat masalah ketenagakerjaan yang terjadi di Sumatera Utara khususnya, tidak lepas dari kejadian-kejadian di atas. Penambahan penduduk usia kerja setiap tahunnya, masih banyaknya jumlah pengangguran dan lapangan kerja yang tersedia yang sangat terbatas mengakibatkan masalah ketenagakerjaan di Sumatera Utara harus mendapat perhatian yang lebih.

Dengan demikian penulis merasa tertarik untuk menganalisa tenaga kerja di Sumatera sebagai bahan untuk tugas akhir, dimana ketenagakerjaan meliputi beberapa unsur yang menarik untuk dianalisa, unsur-unsur tersebut yaitu Tenaga Kerja, Tingkat

(13)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Partisipasi Angkatan Kerja, Lapangan Usaha, Status Pekerjaan dan Tingkat Pendidikan.

Dari hal ini,penulis mengambil judul “ANALISA PERKEMBANGAN TENAGA KERJA DI PROVINSI SUMATERA UTARA “

(14)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

1.2 Identifikasi Masalah

Hal yang menjadi unsur penting dan sangat dibutuhkan dalam menjalankan rencana pembangunan adalah sumber daya manusia. Dari hal di atas maka diperlukan tenaga-tenaga yang terampil dan terdidik yang berkualitas untuk mewujudkan rencana pembangunan tersebut.

Salah satu akibat dari pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali yang terjadi di Sumatera Utara yaitu meningkatnya jumlah usia produktif, tetapi peningkatan jumlah usia produktif ini tidak seimbang dengan ketersediaan lapangan pekerjaan yang ada di Sumatera Utara. Secara nyata dapat kita lihat bahwa faktor pendidikan dari penduduk usia kerja sangat mempengaruhi mutu dari angkatan kerja itu sendiri.Semakin tinggi pendidikan penduduk usia kerja maka tinggi pula kualitas dari penduduk usia kerja tersebut.

Melihat hal tersebut di atas, maka penulis ingin mencoba mengetahui perbandingan diantara jumlah penduduk usia kerja, tingkat partisipasi angkatan kerja yang ditinjau dari kelompok umur dan jenis kelamin dengan menggunakan data jumlah ketenagakerjaan di Sumatera Utara.

(15)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Agar sasaran yang igin dicapai penulis tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan maka penulis melakukan pembatasan terhadap permasalahan yang telah diuraikan di atas.

Batasan permasalahan di atas yaitu membahas tentang perbandingan angkatan kerja dengan penduduk usia kerja menurut kelompok umur dan jenis kelamin, mengetahui tingkat partisipasi angkatan kerja, proyeksi tingkat partisipasi angkatan kerja tahun 2010 di Sumatera Utara, mengetahui angka pengangguran yang ada di Sumatera Utara serta menganalisa kesempatan kerja dari perbandingan angkatan kerja yang bekerja terhadap jumlah angkatan kerja.

1.4 Maksud dan Tujuan

Secara umum penulisan ini dimaksudkan untuk menganalisa laju pertumbuhan jumlah penduduk usia kerja baik yang termasuk dalam angkatan kerja maupun yang bukan angkatan kerja.

Tujuan dari penulisan mengenai analisa perkembangan tenaga kerja propinsi Sumatera Utara ini, adalah :

1. Untuk mengetahui perkembangan tenaga kerja di Sumatera Utara dari tahun ke tahun

2. Untuk menggambarkan besarnya Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja yang terjadi di Sumatera Utara

3. Untuk mengetahui jumlah angka pengangguran di sumatera Utara

4. Untuk mengetahui persentase angkatan kerja menurut umur dan jenis kelamin

(16)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

5. Khusus bagi penulis,penulisan ini mempunyai tujuan yaitu sebagai wadah penerapan ilmu pengetahuan yang diperoleh penulis selama masa perkuliahan.

1.5 Metode Pengumpulan Data

Dalam penulisan tugas akhir ini, metode pengumpulan data yang digunakan penulis adalah sebagai berikut :

1. Penelitian Kepustakaan

Yaitu metode yang digunakan untuk memeproleh informasi dari perpustakaan,dengan cara membaca buku,refrensi dan bahan-bahan yang bersifat teoritis yang mendkung penulisan tugas akhir

2. Penelitian Lapangan

Yaitu metode yang digunakan untuk memperoleh atau mengumpulkan data dan informasi dengan cara terjun langsung ke lapangadan melihat keadaan yang sesungguhnya.

Dalam hal ini, penulis memperoleh data dari Badan Pusat Statistik ( BPS ) dimana data ini adalah data sekunder.

1.6 Metode Analisis yang Digunakan

Dalam mengolah data penelitian ini, analisis yang digunakan adalah ilmu demografi yang disesuaikan dengan permasalahan dan tujuan penelitian.selain itu, penulis juga ingin menyajikan gambaran-gambaran yang berisikan perbandingan yang merupakan ukuran dasar dalam angkatan kerja.

(17)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

a.Tingkat Parisipasi Angkatan Kerja

Yaitu menggambarkan jumlah angkatan kerja dalam suatu kelompok umur sebagai persentase penduduk dalam kelompok umur tersebut.

Secara umum dapat dirumuskan :

% 100 ) ( tan x a TenagaKerj iaKerja PendudukUs Kerja Angka TPAK =

a.1.Tingkat Aktifitas Menurut Umur,digunakan rumus :

% 100 ) . ( ) . ( tan ) . ( x Umur Gol gaKerja JumlahTena Umur Gol Kerja a JumlahAngk Umur Gol TPAK =

a.2.Tingkat Aktifitas Menurut jenis Kelamin,digunakan Rumus : % 100 tan ) ( x laki i gaKerjalak JumlahTena laki KerjaLaki a JumlahAngk laki Laki TPAK − − = −

b.Tingkat Pengangguran (Unemployment rate)

Yaitu bagian dari angkatan kerjayang tidak bekerja dan sedang aktif mencari pekerjaan (pengangguran terbuka).

Secara umum dapat dirumuskan :

% 100 tan tan x Kerja a JumlahAngk rja gMencariKe KerjaSedan a JumlahAngk TP=

c.Laju Pertumbuhan Geometri (Geometric Growth)

(18)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Dapat dirumuskan : Pt = Po (1+r)t

1.7 Lokasi Penelitian

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyelesaian tulisan ini, penulis melakukan penelitian atau pengumpulan data mengenai Perkembangan Tenaga Kerja dari BPS (Badan Pusat Statistik) Sumatera Utara yang beralamat di Jalan Asrama No.179 Medan.

Waktu pelaksanaan penelitian yaitu mulai tanggal 2 - 26 Februari 2009.

1.8 Tinjauan Pustaka

Banyak informasi yang mendukung penyelesaian tugas akhir ini, seperti : a.Dari buku

Menurut Lembaga Demografi, FEUI, Dasar-Dasar Demografi,bahwa ‘menaruh minat pada pembahasan tentang ketenagakerjaan yaitu karena seluruh penduduk disuatu Negara, baik bayi, anak-anak,pemuda, maupun orang-orang tua, semuanya mengkonsumsi barang dan jasa umtuk memenuhi kebutuhannya’.

b.Dari Internet

Menyatakan bahwa ‘Masalah ketenagakerjaan kembali memunculkan satu problem yang signifikan, yaitu besarnya angka pengangguran terdidik. Yang dimaksud dengan pengangguran terdidik adalah mereka yang mempunyai kualifikasi lulusan pendidikan

(19)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

yang cukup namun masih belum memiliki pekerjaan. Pada tahun 2008, sebanyak 4,5 juta dari 9,4 juta orang pengangguran berasal dari lulusan SMA, SMK, program Diploma, dan Universitas. Artinya, separuh dari total angka pengangguran adalah pengangguran terdidik.

1.9 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan diuraikan untuk memberikan kerangka atau gambaran dari tugas akhir ini, yaitu sebagi berikut :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Pada Bab ini berisi tentang latar belakang,identifikasi masalah,batasan masalah,maksud dan tujuan,metode pengumpulan data,metode analisis yang digunakan,likasi penelitian,tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS

Pada Bab ini berisi tentang suatu tinjauan teori untuk diaplikasikan dalam pengolahan data yang diperoleh.

BAB 3 : SEJARAH TEMPAT RISET

Pada Bab ini penulis memaparkan tentang sejarah tempat riset yaitu Badan Pusat Statistik (BPS) propinsi Sumatera Utara.

BAB 4 : ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pada Bab ini penulis memaparkan tentang pengolahan dan penganalisaan data yang ada dalam tugas akhir ini.

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Implementasi system maksudnya yaitu program yang digunakan untuk mengolah data yang ada.

(20)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diambil dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya dan penulis mencoba memberikan saran yang mungkin dapat bermanfaat untuk masa yang akan datang.

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Ketenagakerjaan

Batasan umur minimum usia kerja di Indonesia adalah 15 tahun ke atas. Tetapi kenyataannya anak-anak (penduduk usia kerja < 15 tahun ) sudah mulai terjun ke pasaran kerja. sehingga banyak juga Negara menggunakan batasan usia kerja yang berumur 10 tahun ke atas. Batasan umur penduduk usia kerja di setiap Negara berbeda-beda, tetapi yang sering dijadikan pertimbangan adalah tingkat perekonomian dan situasi tenaga kerja. Semakin maju pereknomian di suatu daerah atau Negara batas umur yang ditentukan untuk usia keja minimum semakin tinggi.

Yang dimaksud dengan tenaga kerja adalah jumlah seluruh penduduk dalam suatu wilayah atau Negara yang dapat memproduksi barang atau jasa dan jika ada permintaan terhadap mereka dan mereka mau berpartisipasi dalam aktifitas tersebut.

(21)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Pengukuran ketenagakerjaan pada umumnya dapat didekati dengan dua cara yaitu Gainful Worker Approach (pendekatan kebiasaan) dan Labour Force Approach (pendekatan saat ini). Menurut pendekatan secara Gainful Worker, penduduk yang berumur tertentu didasarkan pada kegiatan yang biasa dilakukan, yang berarti tidak menganggap penting kegiatan-kegiatan lain yang tidak termasuk dalam kategori yang biasa dilakukan. Sedangkan dalam pendekatan secara Labour Force, seluruh penduduk dalam kelompok umur tertentu dan dalam kurun waktu tertentu yang melakukan kegiatan utama, sehingga pendekatan ini memberika batas yang tegas dalam jangka waktu tertentu, apa kegitan utamanya. Dengan referensi waktu yang tegas untuk kegiatan utama/waktu yang terbanyak maka penduduk yang berumur 15 tahun ke atas dibedakan dalam kelompok Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja.

2.2 Angkatan Kerja

Yang dimaksud dengan angkatan kerja adalah penduduk yang berumur 15 tahun ke atas yang secara aktif melakukan kegiatan ekonomis yang menghasilkan barang dan jasa dalam kurun waktu tertentu.

Jumlah angkatan kerja ini tergantung oleh jumlah Tingkat partisipasi Angkatan Kerja(Labour Force Participation Rate) dan jumlah penduduk usia kerja atau struktur umur penduduk , yaitu persentase tenaga kerja yang menjadi angkatan kerja. Kelompok angkatan kerja terbagi dalam kelompok angkatan kerja yang bekerja, angkatan kerja yang sedang mencari pekerjaan dan yang tidak memiliki pekerjaan dikelompokkan bukan angkatan kerja.

(22)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

A.Kelompok Angkatan Kerja Yang Bekerja

Yang termasuk dalam kelompok angkatan kerja yang bekerja antara lain :

1. Mereka yang selama seminggu sebelum pencacahan melakukan sesuatu pekerjaan dengan maksud memperoleh penghasilam atau keuntungan dan lamanya bekerja paling sedikit dua hari.

2. Mereka yang selama seminggu sebelum pencacahan tidak melakukan pekerjaan atau bekerja kurang dari dua hari tetapi mereka adalah :

a) Pekerja tetap

Pegawai-pegawai pemerintah atau swasta yang sedang tidak masuk kerja karena cuti, sakit, mogok dan lain sebagainya.

b) Petani-petani yang mengusahakan tanah pertanian yang tidak bekerja karena menunggu hujan untuk menggarap sawah dan sebagainya. c) Orang-orang yang bekerja dalam bidang keahlian seperti dokter, tukang cukur dan sebagainya.

B. Kelompok Angkatan Kerja Yang Sedang Mencari Pekerjaan

Yang termasuk dalam kelompok angkatan kerja yang sedang mencari kerja antara lain :

(23)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

1. Mereka yang belum pernah bekerja dan sedang berusaha untuk mencari pekerjaan.

2. Mereka yang bekerja pada saat pencacahan sedang mengangggur akibat dari pemectan atau berhenti atas keinginan sendiri dan berusaha untuk mendapatkan pekerjaan.

3. Mereka yang dibebastugaskan dan sedang berusaha mendapatkan pekerjaan.

2.3 Bukan Angkatan Kerja

Bukan angkatan kerja adalah bagian dari tenaga kerja yang tidak bekerja ataupun mencari pekerjaan. Jadi, mereka ini adalah bagian dari tenaga kerja yang sesungguhnya tidak terlibat dalam kegiatan produktif yaitu memproduksi barang atau jasa.

Yang termasuk dalam kelompok bukan angkatan kerja antara lain : 1. Mereka yang sedang dalam masa pendidikan (sekolah) 2. Mereka yang mengurus rumah tangga tanpa mndapat upah 3. Mereka yang hanya menerima pendapatan

4. dan kegiatan lainnya

2.4 Ukuran Dasar Ketengakerjaan

Ukuran angkatan kerja yang sering digunakan adalah Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan tingkat pengangguran.Tingkat partisipasi angkatan kerja ini akan dianalisis menurut umur dan jenis kelamin. Dalam Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja ini kita akan melihat persentase penduduk usia kerja yang melakukan kegiatan

(24)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

produktifitas dengan perbandingan antara kelompok angkatan kerja dengan penduduk usia kerja secara keseluruhan. Semakin tinggi TPAK maka semakin besar kterlibatan penduduk usia kerja dalam pasar kerja.

Secara umum rumus dari TPAK ini yaitu :

% 100 tan x gaKerja JumlahTena Kerja a JumlahAngk TPAK =

2.4.1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Kelompok Umur

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja menurut kelompok umur ini yaitu perbandingan antara kelompok angkatan kerja golongan umur tertentu dengan penduduk usia kerja golongan umur tertentu secara keseluruhan.

Dapat dirumuskan : % 100 ) . ( ) . ( tan ) . ( x Umur Gol gaKerja JumlahTena Umur Gol Kerja a JumlahAngk Umur Gol TPAK =

2.4.2 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja menurut jenis kelamin adalah prsentase perbandingan antara jumlah angklatan kerja yang berjenis kelamin laki-laki atau

(25)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

perempuan dengan jumlah tenaga kerja yang berjenis kelamin laki-laki atau perempuan.

TPAK ini disajikan terpisah antara laki-laki dan perempuan. Rumus misalnya untuk laki-laki :

% 100 tan ) ( x laki i gaKerjalak JumlahTena laki KerjaLaki a JumlahAngk laki Laki TPAK − − = − 2.5 Tingkat Penganguran

Penganguran adalah bagian dari angkatan kerja yang sekarang ini tidak bekerja dan sedang aktif mencari pekerjaan, dan pengangguran ini sering disebut dengan pengangguran terbuka atau penuh.

Perbandingan jumlah pencari kerja sebagai pengukur tingkat pengangguran atau lazim dikenal sebagai Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT),dapat dirumuskan :

% 100 tan tan x Kerja a JumlahAngk rja gMencariKe KerjaSedan a JumlahAngk TP= 2.6 Proyeksi

Proyeksi adalah gambaran tentang apa yang terjadi pada masa yang akan datang dalam bentuk data kuantitatif berdasarkan data kuantitatif sebelumnya. Proyeksi ini digunakan sebagai penentuan tentang data kuantitatif pada masa yang akan datang. Hal ini merupakan hal yang sangat penting dalam penentuan perencanaan tertentu yang dianggap berhubungan dengan hasil produksi.

(26)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Proyeksi bukanlah merupakan suatu ramalan mengenai jumlah penduduk atau tenaga kerja, tetapi merupakan suatu perhitungan ilmiah yang didasarkan kepada asumsi dan komponen laju pertumbuhan yang menentukan karakteristiknya di masa yang akan dating yaitu kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk.

Dalam hal ini proyeksi biasanya dilandasi oleh laju pertumbuhan tingkat partisipasi angklatan kerja di masa lalu.untuk mengetahui jumlah angkatan kerja pada tahun 2010, dapat dilakukan dengan melakukan metode proyeksi berdasarkan data tahun 2003 dan 2006. Dimana laju pertumbuhan dapat diukur dengan dua cara, yaitu :

1.Pertumbuhan Geometri (Geometric Growth)

Yaitu pertumbuhan bertahap dari tahun ke tahun.Dirumuskan dengan ; Pt = Po (1+r)t

Keterangan :

Pt = Jumlah angkatan kerja pada tahun t Po = Jumlah angkatan kerja pada tahun dasar R = Tingkat pertumbuhan angkatan kerja T = Jangka waktu

2. Pertumbuhan Exponensial (Exponential Growth)

Yaitu pertumbuhan yang berlangsung terus menerus.Dirumuskan dengan : Pt = Po . ert

Keterangan :

(27)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Po = jum;ah angkatan kerja pada tahun dasar r = tingkat pertumbuhan

t = jangka waktu

e = angka exponensial,besarnya 2,718282

Dalam perhitungan Poyeksi Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja ini, penulis menggunakan metode proyeksi dengan cara pertumbuhan Geometri, untuk dipergunakan dalam menentukan jumlah tenaga kerja pada tahun 2010.

(28)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

BAB 3

SEJARAH SINGKAT

BADAN PUSAT STATISTIK (BPS)

3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS)

Badan Pusat Statistik (BPS) adalah lembaga Negara Non Departemen. Badan Pusat Statistik melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah antara lain pada bidang pertanian, agrarian, pertambangan, kependudukan, social, ketenagakerjaan, keuangan, pendapatan dan keagamaan. Selain hal-hal tersebut Badan Pusat Statistik juga bertugas untuk melaksanakan koordinasi di lapangan, kegiatan statistik dari segenap instansi baik di pusat maupun di daerah dengan tujuan mencegah dilakukannya pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebih instansi, memajukan keseragaman dalam pengguaan definisi, klasifikasi dan ukuran-ukuran lainnya.

(29)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Berikut Sejarah Badan Pusat Statistik dibagi dalam tiga macam, yaitu masa sebelum kemerdekaan, masa setelah kemerdejaan dan masa Orde Baru. Masa sebelum kemerdekaan dibagi kembali dalam dua masa yaitu masa pemerintahan Belanda dan masa pemerintahan Jepang.

3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda

Pada bulan Februari 1920, kantor Statistik untuk pertama kalinya didirikan oleh Direktur Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan dan berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahii tugas untuk megolah dan mempublikasikan data statistik.

Pada bulan Maret 1923 dibentuk suatu komisi untuk badan Statistik yang anggotanya merupakan wakil dari tiap – tiap departemen. Komisi tersebut diberi tugas untuk merencanakan tindakan – tindakan yang mengarah sejauh mungkin untuk mencapai kesatuan dalam kegiatan di bidang statistik di Indonesia.

Pada bulan September 1924 nama lembaga tersebut diganti menjadi Kantor Pusat Statistik dan dipidahkan ke Jakarta, bersamaan dengan itu beralih pula pekerjaan Statistik Perdagangan yang sekarang disebut Kantor Bea Cukai.

(30)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Pada Juni 1942 Pemerintah Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang/militer. Dan tugas serta fungsi kegiatan statistik pada saat ini lebih terkonsentrasi untuk keperluan militer.

3.1.3 Masa Pemerintahan RI

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 kegiatan statistik ditangani oleh lembaga baru yaitu Kantor Penyelidikan Perangkaan Umum Republik Indonesia ( KAPPURI ). Perkembangan berikutnya KAPPURI dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS) dan berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Kemakmuran.

Dengan Keputusan Presiden RI Nomor 172 Tahun 1957, terhitung mulai 1 Juni 1957 KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik, dan urusan statistik yang semula menjadi tanggung jawab dan wewenang Menteri Perekonomian dialihkan menjadi wewenang dan berada di bawah Perdana Menteri. Berdasarkan Keppres ini pula secara formal nama Biro Puasat Statistik dipergunakan.

3.1.4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang

Seiring dengan perkembangan zaman, khususnya pada pemerintahan Orede Baru, untuk memenuhi kebutuhan dalam plerencanaan dan evaluasi pembangunan, mutlak dibutuhkan data statistik. Untuk mendapatkan data secara tepat dan akurat, salah satu unsurnya adalah pembenahan organisasi BPS.

(31)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Dalam masa Orde Baru ini, BPS telah mengalamai empat kali perubahan struktur organisasi :

1. Peraturan pemerintah No.16 tahun 1980 tentang organisasi BPS. 2. Peraturan pemerintah No.6 tahun 1980 tentang organisasi BPS.

3. Peraturan pemerintah No.2 tahun 1992 tentang kedudukan, tugas, fungsi, susunan dan tata kerja BPS.

4. Undang – undang No.16 tahun 1997 tentang statistik. 5. Keputusan Presiden RI No.86 tahun 1998 tentang BPS.

6. Keputusan Kepala BPS No.100 tahun 1998 tentang organisasi dan tata kerja BPS.

7. PP 51 tahun 1998 tentang penyelenggaraan statistik.

Tahun 1968, ditetapkan peraturan pemerintah No.16 tahun 1968 yaitu yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan daerah. Tahun 1980, peraturan pemerintah No.6 tahun1980 tentang organisasi sebagai pengganti peraturan pemerintah No.16 tahun 1968. Berdasarkan peraturan pemerintah No.6 tahun 1980 di tiap provinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama kantor statistik provinsi dan di kabupaten atau kotamadya terdapat cabang perwakilan BPS dengan nama kantor statistik kabupaten atau kotamadya. Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang statistik sebagai pengganti UU No.6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juli 1998 dengan keputusan presiden RI No. 89 tahun 1998, ditetapkan BPS sekaligus mengatur tata kerja dan struktur organisasi BPS yang baru.

(32)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

3.2 Visi dan Misi

Adapun visi Badan Pusat Statistik adalah menjadi sumber informasi statistik sebagai tulang punggung informasi pembangunan nasional dan regional, didukung sumber daya manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang muktahir.

Sedangkan misi Badan Pusat Statistik adalah untuk menjunjung pembangunan nasional, BPS mengembangkan misi mengarahkan pembangunan statistik pada penyediaan data statistik yang handal dan bernutu, efektif dan efesien, peningkatan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik dan pembangunan ilmu statistik.

3.3 Kedudukan dan Fungsi Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik sebagai lembaga pemerintah non departemen yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Presiden (Keppres No.86 tahun 1998), dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan beberapa ketentuan perundangan :

1. UU No.16 tentang Statistik.

2. Keputusan presiden No.86 tahun 1998 tentang BPS.

3. Peraturan pemerintah No.51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik.

Berdasarkan keputusan Presiden No. 86 tahun 1998 dalam menyelenggarakan statistik dasar melaksanakan koordinasi dan kerja sama serta mengembangkan dan

(33)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

membina statistik sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku. Fungsi yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik adalah :

1. Perumusan kebijaksanaan perencanaan, pengumpulan, pengolahan, penyajian data, dan analisis di bidang statistik produksi dan kependudukan serta bidang statistik distribusi dan neraca nasional.

2. Pembinaan dan pelaksanaan koordinasi kegiatan statistik dengan departemen dan instansi lainnya dalam mengembangkan berbagai jenis statistik yang diperlukan, serta pelaksanaan kerjasama dibidang statistik dengan lembaga/organisasi lain baik di dalam maupun luar negeri.

3. Penyajian data kepada pemerintah dan masyarakat dari hasil kegiatan statistik produksi dan kependudukan serta statistik distribusi dan neraca nasional secara berkala baik dari hasil penelitian maupun dari data sekunder.

4. Penyebarluasan ststistik melalui berbagai cara baik langsung maupun tidak langsung.

5. Pengolahan keuangan, kepegawaian dan organisasi, perlengkapan dan perbekalan, serta memberikan pelayanan administrasi di lingkungan BPS.

3.4 Tata Kerja Badan Pusat Ststistik

Para deputi wajib melaksanakan koordinasi dan kerja sama teknis statistik di dalam dan luar negeri sesuai dengan bidang tugas masing – masing dan harus melaporkan kepada kepala BPS. Dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sibronisasi dan sinlifiksi, baik dalam lingkungan masing –

(34)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

masing antara satuan unit organisasi di lingkungan BPS maupun dengan instansi lainnya di luar BPS sesuai bidang masing – masing.

3.5 Tugas BPS

Menurut Keputusan Presiden RI No.6 tahun 1992 tugas BPS adalah :

1. Melakukann kegiatan statistik yang ditugaskan kepadanya oleh pemerintah, antara lain dibidang pertanian, agraria, pertambangan, perindustrian, perhubungan, perdagangan, sosial, ketenagakerjaan, keuangan, pendapatan nasional, pandidikan, dan keagamaan.

2. Atas nama pemerintah melaksanakan koordinasi di lapangan kegiatan statistik dari segenap instansi pemerintah baik di pusat maupun di daerah dengan tujuan mencegah dilakukannya pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebih instansi, memajukan keseragaman dalam penggunaan defenisi, klasifikasi, dan lain – lain.

3. Mengadakan segala daya agar masyarakat menyadari akan tujuan dan kegunaan statistik.

Berdasarkan Keppres ini Kepala berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada presiden serta mempunyai tugas :

1. Memimpin BPS sesuai dengan tugas dan fungsi BPS serta membina aparatur BPS agar berdayaguna dan berhasilguna.

2. Menentukan kebijakan teknis pelaksanaan dibidang statistik yang secara fungsional manjadi tanggungjawabnya sesuai dengan peraturan perundang –

(35)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

undangan yang berlaku serta kebijakan umum yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

3. Membina dan melaksanakan koordinasi dengan departemen dan instansi lainnya dalam mengembangkan berbagai jenis statistik yang diperlukan, serta melaksanakan kerjasama dibidang statistik dengan lembaga/ organisasi lain baik di dalam maupun di luar negeri.

Wakil Kepala BPS berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPS serta mempunyai tugas :

1. Membantu Kepala BPS dalam membina dan mengembangkan administrasi BPS agar berdayaguna dan berhasilguna.

2. Membantu Kepala BPS dalam mengkoordinasikan tugas – tugas Deputi, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Statistik da Perwakilan BPS di daerah.

3. Mewakili Kepala BPS dalam hal Kepala BPS berhalangan.

Deputi Administrasi mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan pengelolaan keuangan, kepegawaian dan organisasi, perlengkapan dan perbekalan, pengendalian, serta memberikan pelayanan administrasi dilingkungan BPS.

Deputi perencanaan dan analis statistik adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BPS yang mnempunyai tugas penyelenggaraan pembinaan kegiatan perencanaan program dan metodologi statistik, system informasi statistik, pengelolaan hasil sensus, survei dan data sekunder diserta analis dan pengembangan analis.

(36)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Deputi statistik produksi dan kependudukan adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BPS yang mempuyai tugas menyelenggarakan pembinaan kegiatan statistik pertanian, industri, konstruksi, pertmabngan energi, kesejahteraan rakyat, serta statistik demografi dan ketenagakerjaan.

Deputi statistik produksi dan neraca nasional adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BPS yang mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan kegiatan statistik harga dan keuangan, perdagangan dan jasa, serta neraca nasional.

3.6 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik

Strutur Organisasi BPS dipimpin oleh seorang seorang kepala dibantu oleh bagian tata usaha. Tata usaha terdiri dari:

1. Sub bagian urusan dalam

2. Sub bagian perlengkapan dan perbekalan 3. Sub bagian keuangan

Uraian tugas bagian Tata Usaha:

1. Menyusun program kerja tahunan bagian

2. Mengatur dan melaksanankan perhimpunan dan penyusunan program kerja tahunan, baik rutin maupun proyek kantor BPS provinsi dan menyimpanya ke BPS.

(37)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

3. Mengatur dan melaksanakan urusan dalam yang meliputi surat menyurat, pengadaan dan percetakan arsip, rumah tangga, pemeliharaan gedung, keamanan dan ketertiban lingkungan, serta perjalanan dinas dalam dan luar negeri.

4. Mengatur dan melaksanakan urusan perlengkapan dan perbekalan yang meliputi penyusunan rencana kebutuhan, penyaluran dan pengemasan, penyimpanan pergudangan, inventaris, penghapusan, serta pemeliharaan peralatan dan perlengkapan.

5. Mengatur dan melaksanakan urusan keungan yang meliputi tata usaha keungan, pembendaharaan, verifikasi dan pembukaan.

Organisai BPS berdasarkan keppres RI Nomor 6 tahun 1996 terdiri atas: 1. Kepala

2. Wakil kepala 3. Deputi administrasi

4. Deputi perencanaan dan analis Statistik 5. Deputi Statistik produksi dan kependudukan 6. Deputi Statistik produksi dan neraca nasional 7. Pusat pendidikan dan pelatihanan Statistik 8. Perwakilan BPS di Daerah

9. Unit pelaksanaan teknis

(38)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

1. Biro perencanaan dan pengendalian 2. Biro pengolahan dan penyajian 3. Biro analisis dan pengembangan

Deputi pembinaan Statistik mengkordinir 4 biro, yakni: 1. Biro Statistik dan industri

2. Biro Statistik distribusi

3. Biro Statistik sosial dan kependudukan 4. Biro Statistik neraca nasional

(39)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

(40)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

BAB 4

ANALISIS DAN EVALUASI

4.1 Penduduk Usia Kerja

Penduduk usia kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun ke atas yang terdiri dari Angkatan Kerja, bila mereka mencari pekerjaan dan bukan Angkatan Kerja, bila mereka bersekolah, mengurus rumahtangga dan kegiatan lainnya.

Table 4.1 Jumlah Penduduk Usia Kerja, Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja Pada Tahun 1998 s/d 2007

Tahun Penduduk Usia Kerja Angkatan Kerja Bukan Angkatan Kerja TPAK (%) 1998 8.918.131 5.227.016 3.691.115 58,61 1999 8.705.624 5.062.320 3.643.304 58,14 2000 8.992.394 5.283.268 3.709.126 58,75 2001 9.023.803 5.206.535 3.817.268 57,69 2002 9.119.076 5.283.857 3.835.219 57,94 2003 7.890.583 5.239.910 2.650.673 66,40 2004 7.997.002 5.514.170 2.482.832 68,95 2005 8.067.008 5.803.112 2.263.896 71,93 2006 8.208.651 5.491.696 2.716.955 66,90 2007 8.378.148 5.654.131 2.724.017 67,48

(Sumber : Sensus Penduduk 2000, Susenas dan Sakernas 1997-2006, BPS)

Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa pada tahun 1998, jumlah tenaga kerja yang ada di Sumatera Utara sekitar 8,9 juta jiwa lebih tetapi yang termasuk dalam angkatan kerja hanya berkisar 5,2 juta jiwa dan sisanya tersebut merupakan bukan

(41)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

angkatan kerja. Pada tahun 1999, jumlah tenaga kerja tersebut mengalami penurunan sebesar 0,2 juta menjadi sekitar 8.7 juta jiwa, begitu juga dengan jumlah angkatan kerja yang mengalami penurunan sekitar 0,2 juta jiwa juga. Pada tahun 2000, jumlah tenaga kerja di Sumatera Utara mengalami kenaikan sekitar 0,2 juta jiwa menjadi 8,9 juta jiwa sehingga jumlahnya tersebut seimbang lagi dengan tahun 1998 dimana yang termasuk dalam angkatan kerja berkisar 5,2 juta jiwa dan sisanya adalah bukan angkatan kerja. Kemudian pada tahun 2001 jumlah tenaga kerja mengalami kenaikan lagi sekitar 0,1 juta jiwa menjadi 9,02 juta jiwa dimana jumlah angkatan kerjanya sekitar 5,2 juta jiwa dan sisanya merupakan bukan angkatan kerja. Kenaikan jumlah tenaga kerja ini terjadi juga pada tahun 2002, yang walaupun hanya mengalami kenaikan sekitar 0,1 juta jiwa namun ini menunjukkan bahwa masyarakat tetap semangat dalam mencari pekerjaan. Dari kenaikan tersebut maka jumlah tenaga kerja tahun 2002 menjadi sekitar 9,1 juta jiwa. Tetapi pada tahun 2003 dan 2004, jumlah tenaga kerja di Sumatera Utara mengalami penurunan yang cukup drastis.Dapat kita lihat dari tabel, jumlah tenaga kerja pada tahun 2003 hanya sekitar 7,8 juta jiwa dan tahun 2004 sekitar 7,9 juta jiwa. Masing-masing tahun mengalami penurunan jumlah tenaga kerja sekitar 1,3 juta jiwa dan 1,2 juta jiwa dari tahun 2002. Tetapi pada tahun 2004 walaupun jumlah tenaga kerja mengalami penurunan, jumlah angkatan kerja mangalami kenaikan dari tahun-tahun sebelumnya dimana jumlahnya dapat kita lihat sebesar 5,5 juta jiwa. Jumlah ini merupakan jumlah terbesar dari tahun 1998 sampai 2004. Pada tahun 2005 jumlah tenaga kerja mengalami kenaikan sekitar 0,1 juta jiwa dari tahun 2004, dimana jumlahnya menjadi sekitar 8,06 juta jiwa dan jumlah angkatan kerja juga mengalami kenaikan sekitar 0,3 juta jiwa dari tahun 2004 menjadi 5,8 juta jiwa dan sisanya merupakan bukan angkatan keja.

(42)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Tahun 2006 juga menunjukkan adanya kenaikan jumlah tenaga kerja sekitar 0,2 juta jiwa dari tahun 2005 dimana jumlahnya sekitar 8,2 juta jiwa dan yang termasuk dalam angkatan kerja adalah 5,4 juta jiwa dan sisanya merupakan bukan angkatan kerja. Kenaikan ini juga terjadi tahun 2007, dapat kita lihat bahwa jumlah tenaga kerja tahun 2007 sekitar 8,3 juta jiwa, berarti kenaikannya adalah sekitar 0,1 juta jiwa dan yang termasuk dalam angkatan kerja sekitar 5,6 juta jiwa yang juga ikut mengalami kenaikan sekitar 0,2 juta jiwa, dan sisa dari jumlah angkatan kerja ini merupakan bukan angkatan kerja.

Jumlah penduduk usia kerja yang merupakan tenaga kerja ini mengalami kenaikan dan penurunan, begitu juga dengan angkatan kerja mengalami kenaikan dan penurunan jumlah. Kedua faktor ini mempunyai pengaruh pada Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dimana angka Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja yang paling tinggi terdapat pada tahun 2005 sebesar 71,93 % dan juga merupakan tahun yang memiliki jumlah angkatan kerja yang paling tinggi, yaitu sebesar 5.803.112 jiwa dimana jumlah tenaga kerjanya sebesar 8.208.651 jiwa.

Dari hal di atas berarti pada tahun 2005 banyak penduduk usia kerja yang sudah mendapatkan pekerjaan baik itu laki-laki atau perempuan yang merupakan kategori penduduk angkatan kerja yang secara ekonomis berpotensi menghasilkan pendapatan baik yang sudah bekerja maupun yang sedang mencari pekerjaan. Semakin tinggi tingkat partisipasi angkatan kerja maka semakin besar keterlibatan penduduk usia kerja ke dalam pasar kerja. Jumlah penduduk usia kerja, angkatan kerja dan bukan angkatan kerja di atsas dapat juga kita lihat melalui grafik berikut :

(43)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Gambar 4.1 Grafik Jumlah Penduduk Usia Kerja, Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja di Sumatera Utara Tahun 1998 s/d 2007

Gambar 4.2 Grafik Persentase Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Tahun 1998 s/d 2007 0 1000000 2000000 3000000 4000000 5000000 6000000 7000000 8000000 9000000 10000000 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Tahun J um la h P e n du duk

Penduduk Usia Kerja Angkatan Kerja Bukan Angkatan Kerja 58, 61 58. 14 58. 75 57. 69 57. 94 66. 4 68. 95 71. 93 66. 9 67. 48 0 10 20 30 40 50 60 70 80 P er sen ( % ) 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Tahun

(44)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

4.2 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja merupakan angka yang menunjukkkan persentase angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja. Angka TPAK ini dapat digunakan sebagai dasar untuk mengetahui penduduk yang aktif bekerja atau yang sedang mencari pekerjaan atau bermanfaat untuk mengetahui bagian dari tenaga kerja yang sesungguhnya terlibat, atau berusaha untuk terlibat, dalam kegiatan produktif yaitu memproduksi barang dan jasa. Angka TPAK yang kecil berarti dapat diduga bahwa penduduk usia kerja banyak yang tergolong bukan angkatan kerja baik yang sedang sekolah maupun mengurus rumahtangga dan lainnya, sebaliknya bila angka TPAK besar berarti sudah banyak penduduk usia kerja yang bekerja ataupun berusaha mencari kerja. Dengan demikian angka TPAK dipengaruhi oleh faktor jumlah penduduk yang masih bersekolah dan penduduk yang mengurus rumahtangga. Biasanya untuk mengamati perkembangan suatu daerah atau Negara , tingkat partisipasi angkatan kerja dari perempuan yang banyak diperhatikan baik dari segi umur maupun pendidikan, berbeda dengan laki-laki karena pada umumnya perempuan mempunyai peranan ganda sebagai ibu yang melaksanakan tugas rumahtangga, mengasuh dan membesarkan anak dan bekerja untuk menambah penghasilan keluarga. Oleh karena itu, TPAK perempuan berbeda dari waktu ke waktu, baik antardaerah maupun Negara. Hal ini dapat kita lihat melalui tabel penduduk yang memperlihatkan jumlah angkatan kerja menurut kelompok umur dan jenis kelamin berikut :

(45)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Tabel 4.2 Banyaknya Penduduk Yang Termasuk Angkatan Kerja Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2003 dan 2006

Golongan Tahun 2003 Tahun 2006

Umur Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan

15 - 19 715.124 706.930 710.524 674.316 20 - 24 530.082 568.864 652.45 630.786 25 - 29 477.587 511.294 532.191 544.929 30 - 34 427.511 443.393 448.741 480.336 35 - 39 389.831 404.892 408.020 429.684 40 - 44 348.194 338.702 372.413 385.452 45 - 49 266.407 252.204 329.886 328.081 50 - 54 180.900 179.951 258.974 250.148 55 - 59 138.715 144.668 179.436 177.631 60 - 64 121.011 126.612 125.676 134.301 65+ 189.699 219.834 226.878 266.196 Jumlah 3.785.061 3.897.344 4.245.189 4.301.860

(Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional 2002 dan 2006)

Dari tabel 4.2 di atas dapat diketahui TPAK menurut kelompok umur dan jenis kelamin pada golongan tertentu dengan menggunakan data tahun 2003 dan 2006 seperti yang tertera dibawah ini :

A. TPAK Laki-laki

1. Pada tahun 2003

Misalkan kita ambil untuk kelompok umur 15-19 tahun,35-39 tahun dan 65+ tahun,maka diperoleh TPAK yaitu :

Umur 15-19 tahun : % 100 061 . 785 . 3 124 . 715 x TPAK = = 18,89 % Umur 35-39 tahun : % 100 061 . 785 . 3 831 . 389 x TPAK = = 10,29%

(46)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 Umur 65 + tahun : % 100 061 . 785 . 3 699 . 189 x TPAK = = 5,01 % 2. Pada tahun 2006

Misalkan kita ambil untuk kelompok umur 15-19 tahun,35-39 tahun dan 65+ tahun,maka diperoleh TPAK yaitu :

Umur 15-19 tahun : % 100 189 . 245 . 4 524 . 710 x TPAK = = 16,73 % Umur 35-39 tahun : % 100 189 . 245 . 4 020 . 408 x TPAK = = 9,61 % Umur 65+ tahun : % 100 189 . 245 . 4 878 . 226 x TPAK = = 5,34 % B. TPAK Perempuan 1. Pada tahun 2003

Misalkan kita ambil untuk kelompok umur 15-19 tahun,35-39 tahun dan 65+ tahun,maka diperoleh TPAK yaitu :

Umur 15-19 tahun : % 100 344 . 897 . 3 930 . 706 x TPAK = = 18,13 % Umur 35-39 tahun : % 100 344 . 897 . 3 892 . 404 x TPAK = = 10,38 %

(47)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 Umur 65+ tahun : % 100 344 . 897 . 3 834 . 219 x TPAK = = 5,64 % 2. Pada tahun 2006

Misalkan kita ambil untuk kelompok umur 15-19 tahun,35-39 tahun dan 65+ tahun,maka diperoleh TPAK yaitu :

Umur 15-19 tahun : % 100 860 . 301 . 4 316 . 674 x TPAK = = 15,67 % Umur 35-39 tahun : % 100 860 . 301 . 4 684 . 429 x TPAK = = 9,98 % Umur 65+ tahun : % 100 860 . 301 . 4 196 . 266 x TPAK = = 6,18 %

Dengan menggunakan rumus dan cara yang sama maka dapat diperoleh Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Privinsi Sumatera Utara pada tahun 2003 dan 2006 pada setiap kelompok umur dan jenis kelamin dan hasilnya dapat kita lihat dalam tabel di bawah ini :

(48)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Tabel 4.3 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Provinsi Sumatera Utara

Golongan Tahun 2003 Tahun 2006

Umur Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan

15 - 19 18,89 18,13 16,73 15,67 20 - 24 14,01 14,59 15,36 14,66 25 - 29 12,61 13,12 12,53 12,66 30 - 34 11,29 11,37 10,57 11,16 35 - 39 10,29 11,38 9,61 9,98 40 - 44 9,19 8,69 8,77 8,96 45 - 49 7,03 6,47 7,77 7,62 50 - 54 4,77 4,61 6,10 5,81 55 - 59 3,66 3,71 4,22 4,12 60 - 64 3,19 3,24 2,96 3,12 65+ 5,01 5,69 5,34 6,18

Tabel 4.3 menunjukkkan perbandingan antara TPAK laki-laki dengan TPAK perempuan, dimana TPAK laki-laki pada tahun 2003 hampir seimbang dengan TPAK perempuan di tahun yang sama. Begitu juga yang terlihat pada TPAK laki-laki dan TPAK perempuan di tahun 2006, hampir semuanya seimbang. Hal ini terjadi mungkin karena sudah semakin banyak perempuan yang berperan dalam kegiatan perekonomian.

4.2.1 Laju Pertumbuhan TPAK Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

Banyak fakor yang mempengaruhi Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja seperti fakor demografis, sosial dan ekonomi baik dari segi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, daerah tempat tinggal, agama, pendapatan dan bagi wanita faktor utama yang sangat mempengaruhi adalah jumlah anak. Dari semua faktor tersebut tidak terlalu mempengaruhi Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja pada laki-laki karena pada

(49)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

umumnya laki-laki merupakan pencari nafkah dalam keluarga. Oleh sebab itu hamper semua laki-laki yangsudah mencapai usia kerja terjun dalam kegiatan perekonomian.

Berbeda dengan laki-laki, perempuan mempunyai tugas pokok yaitu sebagai istri dan sebagai ibu. Selain dari tugas itu perempuan harus bias mengurus rumahtangga,melahirkan dan membesarkan anak, tetapi walaupun dengan segala tugas tersebut masih banyak juga perempuan yang juga terjun ke dalam kegiatan perekonomian untuk menambahi penghasilan untuk keluarga. Oeh karena itu pertumbuhan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja perempuan dewasa ini semakin meningkat.

4.2.2 Proyeksi TPAK di Sumatera Utara Untuk Tahun 2010

Data TPAK yang telah diperoleh dapat diproyeksikan untuk mengetahui TPAK pada tahun 2010 dimana terlebih dahulu harus dicari laju pertumbuhannya yang dibagi atas 11 kelompok umur dan jenis kelamin laki-laki dan perempuan, dengan menggunakan laju pertumbuhan geometri.

Dari tabel 4.2.2 di atas maka dapat dicari laju pertumbuhan dan proyeksi TPAK laki-laki dan perempuan pada tahun 2003 dan 2006, dengan menggunakan data tahun 2003 sebagai tahun dasar (Po) seperti tang tertera dibawah ini :

A. Proyeksi TPAK Jenis Kelamin laki-laki

Umur 15-19 tahun

Dengan : Po = 18,89 Pt = 16,73

(50)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 Pt = Po (1+r)t 16,73 = 18,89 (1+r)3 log (1+r) = t LogPo Pt− log log (1+r) = 3 89 , 18 73 , 16 log −Log log (1+r) = 3 276231 , 1 223495 , 1 − log (1+r) = 3 052736 , 0 − log (1+r) = -0,017558 (1+r) = Antilog -0,017558 r = 0,960377-1 r = -0,039623 Maka : Pt = Po (1+r)t Pt = 18,89 (1-0,039623)4 Pt = 18,89 (0,850681) Pt = 16,07 Umur 20-24 tahun Dengan : Po = 14,01 Pt = 15,36 Pt = Po (1+r)t 15,36 = 14,01 (1+r)3 log (1+r) = t LogPo Pt− log

(51)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 log (1+r) = 3 01 , 14 36 , 15 log −Log log (1+r) = 3 146438 , 1 186391 , 1 − log (1+r) = 3 039953 , 0 log (1+r) = 0,013318 (1+r) = Antilog 0,013318 r = 1,031141-1 r = 0,031141 Maka : Pt = Po (1+r)t Pt = 15,36 (1+0,031141)4 Pt = 15,36 (1,130504) Pt = 17,36 Umur 25-29 tahun Dengan : Po = 12,61 Pt = 12,53 Pt = Po (1+r)t 12,53 = 12,61 (1+r)3 log (1+r) = t LogPo Pt− log log (1+r) = 3 61 , 12 53 , 12 log −Log log (1+r) = 3 100715 , 1 097951 , 1 −

(52)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 log (1+r) = 3 002764 , 0 − log (1+r) = -0,000921 (1+r) = Antilog -0,000921 r = 0,997882-1 r = -0,002118 Maka : Pt = Po (1+r)t Pt = 12,53 (1-0,002118)4 Pt = 12,53 (0,991555) Pt = 12,42 Umur 30-34 tahun Dengan : Po = 11,29 Pt = 10,57 Pt = Po (1+r)t 10,57 = 11,29 (1+r)3 log (1+r) = t LogPo Pt− log log (1+r) = 3 29 , 11 57 , 10 log −Log log (1+r) = 3 052694 , 1 024075 , 1 − log (1+r) = 3 028619 , 0 − log (1+r) = -0,009539 (1+r) = Antilog -0,009539

(53)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 r = 0,9782751-1 r = -0,021725 Maka : Pt = Po (1+r)t Pt = 10,57 (1-0,021725)4 Pt = 10,57 (0,915891) Pt = 9,68 Umur 35-39 tahun Dengan : Po = 10,29 Pt = 9,61 Pt = Po (1+r)t 9,61 = 10,29 (1+r)3 log (1+r) = t LogPo Pt− log log (1+r) = 3 29 , 10 61 , 9 log −Log log (1+r) = 3 012415 , 1 982723 , 0 − log (1+r) = 3 029692 , 0 − log (1+r) = -0,009897 (1+r) = Antilog -0,009897 r = 0,977469-1 r = -0,022531 Maka : Pt = Po (1+r)t

(54)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 Pt = 9,61 (1-0,022531)4 Pt = 9,61 (0,912876) Pt = 8,77 Umur 40-44 tahun Dengan : Po = 9,19 Pt = 8,77 Pt = Po (1+r)t 8,77 = 9,19 (1+r)3 log (1+r) = t LogPo Pt− log log (1+r) = 3 19 , 9 77 , 8 log −Log log (1+r) = 3 963315 , 0 942999 , 0 − log (1+r) = 3 020316 , 0 − log (1+r) = -0,006772 (1+r) = Antilog -0,006772 r = 0,984528-1 r = -0,015472 Maka : Pt = Po (1+r)t Pt = 8,77 (1-0,015472)4 Pt = 8,77 (0,939534) Pt = 8,24 Umur 45-49 tahun

(55)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 Dengan : Po = 7,03 Pt = 7,77 Pt = Po (1+r)t 7,77 = 7,03 (1+r)3 log (1+r) = t LogPo Pt− log log (1+r) = 3 03 , 7 77 , 7 log −Log log (1+r) = 3 846955 , 0 890421 , 0 − log (1+r) = 3 043466 , 0 log (1+r) = 0,014487 (1+r) = Antilog 0,014487 r = 1,033920-1 r = 0,033920 Maka : Pt = Po (1+r)t Pt = 7,77 (1+0,033920)4 Pt = 7,77 (1,142741) Pt = 8,88 Umur 50-54 tahun Dengan : Po = 4,77 Pt = 6,10 Pt = Po (1+r)t 6,10 = 4,77 (1+r)3

(56)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 log (1+r) = t LogPo Pt− log log (1+r) = 3 77 , 4 10 , 6 log −Log log (1+r) = 3 678518 , 0 785329 , 0 − log (1+r) = 3 106811 , 0 log (1+r) = 0,035604 (1+r) = Antilog 0,035604 r = 1,085435-1 r = 0,085435 Maka : Pt = Po (1+r)t Pt = 6,10 (1+0,085435)4 Pt = 6,10 (1,388082) Pt = 8,47 Umur 55-59 tahun Dengan : Po = 3,66 Pt = 4,22 Pt = Po (1+r)t 4,22 = 3,66 (1+r)3 log (1+r) = t LogPo Pt− log log (1+r) = 3 66 , 3 22 , 4 log −Log

(57)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 log (1+r) = 3 563481 , 0 625312 , 0 − log (1+r) = 3 061831 , 0 log (1+r) = 0,020610 (1+r) = Antilog 0,020610 r = 1,048601-1 r = 0,048601 Maka : Pt = Po (1+r)t Pt = 4,22 (1+0,048601)4 Pt = 4,22 (1,209041) Pt = 5,10 Umur 60-64 tahun Dengan : Po = 3,19 Pt = 2,96 Pt = Po (1+r)t 2,96 = 3,19 (1+r)3 log (1+r) = t LogPo Pt− log log (1+r) = 3 19 , 3 96 , 2 log −Log log (1+r) = 3 503791 , 0 471291 , 0 − log (1+r) = 3 03250 , 0 − log (1+r) = -0,010833

(58)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 (1+r) = Antilog -0,010833 r = 0,975365-1 r = -0,024635 Maka : Pt = Po (1+r)t Pt = 2,96 (1-0,024635)4 Pt = 2,96 (0,905042) Pt = 2,71 Umur 65+ tahun Dengan : Po = 5,01 Pt = 5,34 Pt = Po (1+r)t 5,34 = 5,01 (1+r)3 log (1+r) = t LogPo Pt− log log (1+r) = 3 01 , 5 34 , 5 log −Log log (1+r) = 3 699838 , 0 727541 , 0 − log (1+r) = 3 027703 , 0 log (1+r) = 0,009234 (1+r) = Antilog 0,009234 r = 1,021489-1 r = 0,021489

(59)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 Maka : Pt = Po (1+r)t Pt = 5,34 (1+0,021489)4 Pt = 5,34 (1,088767) Pt = 5,81

B. Proyeksi TPAK Jenis Kelamin Perempuan

Umur 15-19 tahun Dengan : Po = 18,13 Pt = 15,67 Pt = Po (1+r)t 15,67 =18,13 (1+r)3 log (1+r) = t LogPo Pt− log log (1+r) = 3 13 , 18 67 , 15 log −Log log (1+r) = 3 258398 , 1 195069 , 1 − log (1+r) = 3 063329 , 0 − log (1+r) = -0,021109 (1+r) = Antilog -0,021109 r = 0,952557-1 r = -0,047443

(60)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 Maka : Pt = Po (1+r)t Pt = 15,67(1-0,047443)4 Pt = 15,67(0,823311) Pt = 12,90 Umur 20-24 tahun Dengan : Po = 14,59 Pt = 14,66 Pt = Po (1+r)t 14,66 =14,59 (1+r)3 log (1+r) = t LogPo Pt− log log (1+r) = 3 59 , 14 66 , 14 log −Log log (1+r) = 3 164055 , 1 166134 , 1 − log (1+r) = 3 002079 , 0 log (1+r) = 0,000693 (1+r) = Antilog 0,000693 r = 1,001597-1 r = 0,001597 Maka : Pt = Po (1+r)t Pt = 14,66(1+0,001597)4 Pt = 14,66(1,006403)

(61)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 Pt = 14,75 Umur 25-29 tahun Dengan : Po = 13,12 Pt = 12,66 Pt = Po (1+r)t 12,66 =13,12 (1+r)3 log (1+r) = t LogPo Pt− log log (1+r) = 3 12 , 13 66 , 12 log −Log log (1+r) = 3 117934 , 1 102434 , 1 − log (1+r) = 3 01550 , 0 − log (1+r) = -0,005167 (1+r) = Antilog -0,005167 r = 0,988173-1 r = -0,011827 Maka : Pt = Po (1+r)t Pt = 12,66(1-0,011827)4 Pt = 12,66(0,953525) Pt = 12,07 Umur 30-34 tahun

(62)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 Dengan : Po = 11,37 Pt = 11,16 Pt = Po (1+r)t 11,16 =11,37 (1+r)3 log (1+r) = t LogPo Pt− log log (1+r) = 3 37 , 11 16 , 11 log −Log log (1+r) = 3 055761 , 1 047664 , 1 − log (1+r) = 3 008097 , 0 − log (1+r) = -0,002699 (1+r) = Antilog -0,002699 r = 0,993805-1 r = -0,006195 Maka : Pt = Po (1+r)t Pt = 11,16(1-0,006195)4 Pt = 11,16(0,975449) Pt = 10,87 Umur 35-39 tahun Dengan : Po = 11,38 Pt = 9,98 Pt = Po (1+r)t

(63)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 9,98 =11,38 (1+r)3 log (1+r) = t LogPo Pt− log log (1+r) = 3 38 , 11 98 , 9 log −Log log (1+r) = 3 056142 , 1 999131 , 0 − log (1+r) = 3 057011 , 0 − log (1+r) = -0,019004 (1+r) = Antilog -0,019004 r = 0,957185-1 r = -0,042815 Maka : Pt = Po (1+r)t Pt = 9,98(1-0,042815)4 Pt = 9,98(0,839428) Pt = 8,38 Umur 40-44 tahun Dengan : Po = 8,69 Pt = 8,96 Pt = Po (1+r)t 8,96 =8,69 (1+r)3 log (1+r) = t LogPo Pt− log log (1+r) = 3 69 , 8 96 , 8 log −Log

(64)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 log (1+r) = 3 939019 , 0 952308 , 0 − log (1+r) = 3 013289 , 0 log (1+r) = 0,004429 (1+r) = Antilog 0,004429 r = 1,010250-1 r = 0,010250 Maka : Pt = Po (1+r)t Pt = 8,96(1+0,010250)4 Pt = 8,96(1,041635) Pt = 9,33 Umur 45-49 tahun Dengan : Po = 6,47 Pt = 7,62 Pt = Po (1+r)t 7,62 =6,47 (1+r)3 log (1+r) = t LogPo Pt− log log (1+r) = 3 47 , 6 62 , 7 log −Log log (1+r) = 3 810904 , 0 881955 , 0 − log (1+r) = 3 071051 , 0 log (1+r) = 0,023684

(65)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 (1+r) = Antilog 0,023684 r = 1,056049-1 r = 0,056049 Maka : Pt = Po (1+r)t Pt = 7,62(1+0,056049)4 Pt = 7,62(1,243759) Pt = 9,48 Umur 50-54 tahun Dengan : Po = 4,61 Pt = 5,81 Pt = Po (1+r)t 5,81 =4,61 (1+r)3 log (1+r) = t LogPo Pt− log log (1+r) = 3 61 , 4 81 , 5 log −Log log (1+r) = 3 663701 , 0 764176 , 0 − log (1+r) = 3 100475 , 0 log (1+r) = 0,033492 (1+r) = Antilog 0,033492 r = 1,080169-1 r = 0,080169 Maka :

(66)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 Pt = Po (1+r)t Pt = 5,81(1+0,080169)4 Pt = 5,81(1,361341) Pt = 7,91 Umur 55-59 tahun Dengan : Po = 3,71 Pt = 4,12 Pt = Po (1+r)t 4,12 =3,71 (1+r)3 log (1+r) = t LogPo Pt− log log (1+r) = 3 71 , 3 12 , 4 log −Log log (1+r) = 3 569374 , 0 614897 , 0 − log (1+r) = 3 045523 , 0 log (1+r) = 0,015174 (1+r) = Antilog 0,015174 r = 1,035557-1 r = 0,035557 Maka : Pt = Po (1+r)t Pt = 4,12(1+0,035557)4 Pt = 4,12(1,149995) Pt = 4,74

(67)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 Umur 60-64 tahun Dengan : Po = 3,24 Pt = 3,12 Pt = Po (1+r)t 3,12 =3,24 (1+r)3 log (1+r) = t LogPo Pt− log log (1+r) = 3 24 , 3 12 , 3 log −Log log (1+r) = 3 510545 , 0 494155 , 0 − log (1+r) = 3 016390 , 0 − log (1+r) = -0,005463 (1+r) = Antilog -0,005463 r = 0,987499-1 r = -0,012501 Maka : Pt = Po (1+r)t Pt = 3,12(1-0,012501)4 Pt = 3,12(0,950926) Pt = 2,97 Umur 65+ tahun Dengan : Po = 5,69 Pt = 6,18 Pt = Po (1+r)t

(68)

Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 6,18 =5,69 (1+r)3 log (1+r) = t LogPo Pt− log log (1+r) = 3 69 , 5 18 , 6 log −Log log (1+r) = 3 755112 , 0 790988 , 0 − log (1+r) = 3 035875 , 0 log (1+r) = 0,011959 (1+r) = Antilog 0,011959 r = 1,027919-1 r = 0,027919 Maka : Pt = Po (1+r)t Pt = 6,18(1+0,027919)4 Pt = 6,187(1,116440) Pt = 6,89

Dari hasil perhitungan proyeksi Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di atas, maka diperoleh jumlah tingkat partisipasi angkatan kerja kepada kelompok umur dan jenis kelamin. Untuk melihat perbandingan jumlah tingkat partisipasi angkatan kerja tahun 2003 dan 2006 dengan jumlah tingkat partisipasi angkatan kerja pada tahun 2010 nanti, maka hasil perhitungan yng telah diperoleh tersebut disusun ke dalam tabel seperti yang terlihat pada tabel berikut :

Gambar

Tabel 4.4 Proyeksi TPAK menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Provinsi
Table 4.1 Jumlah Penduduk Usia Kerja, Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan  Kerja Pada Tahun 1998 s/d 2007
Gambar 4.2 Grafik Persentase Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)  Tahun 1998 s/d 2007 0 1000000 2000000 3000000 4000000 5000000 6000000 7000000 8000000 9000000 10000000  1998  1999  2000  2001  2002  2003  2004  2005  2006 2007 Tahun Jumlah Penduduk
Tabel 4.2 Banyaknya Penduduk Yang Termasuk Angkatan Kerja Menurut  Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2003 dan 2006
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan penelitian, seperti yang dikutip dari penelitian Megawati (2013) yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Menggunakan Metode Pembelajaran

Apabila bagian pemasaran dalam suatu perusahaan melakukan pekerjaan strategi pemasaran dengan baik, dalam mengidentifikasi kebutuhan konsumen, mengembangkan produk,

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian mengenai Faktor- faktor yang berhubungan dengan tindakan ekstraksi vakum pada persalinan di Rumah Sakit Umum Daerah

Dari keempat pembuktian hipotesis mengenai work engagement sebagai mediator untuk variabel independen job resources dan kepemimpinan transformasional terhadap variabel

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan resep di apotek Ko pkar, yang mencakup persepsi pasien terhadap kecepatan pelayanan o bat,

Mengingat jumlah tanaman akasia yang tersebar luas di Propinsi Riau dan potensi lempung yang berlimpah, maka perlu dilakukan suatu terobosan yang dapat mengolah

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan bahwa Media animasi dalam model pembelajaran Think Pair Share (TPS)berpengaruh signifikan

(1999) penggunaan biofilter memiliki keuntungan dan kerugian. Keuntungan dari penggunaan biofilter adalah sebagai berikut : 1) Biaya operasional dan modal sedikit. 2)