• Tidak ada hasil yang ditemukan

praktikum kimia anorganik Nitrogen Dan Fosfor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "praktikum kimia anorganik Nitrogen Dan Fosfor"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

I.

I. Nomor PercobaanNomor Percobaan :: II.

II. Tanggal PraktikumTanggal Praktikum : : 13 13 oktober oktober 20142014 III.

III. Judul PraktukumJudul Praktukum : : Nitrogen Nitrogen dan dan FosforFosfor IV.

IV. Tujuan PraktikumTujuan Praktikum :: Tujuan umum :

Tujuan umum : Mahasiswa

Mahasiswa memahami memahami beberapa beberapa karakteristik karakteristik nitrogen nitrogen dan dan fosforfosfor Tujuan Khusus :

Tujuan Khusus :

Setelah melakukan kegiatan laboratories,mahasiswa dapat menentukan Setelah melakukan kegiatan laboratories,mahasiswa dapat menentukan terbentuknya karakteristik.

terbentuknya karakteristik.

a. Beberapa gas senyawa nitrogen, NH3, N2, dan NO a. Beberapa gas senyawa nitrogen, NH3, N2, dan NO  b. Fosifina

 b. Fosifina V.

V. Alat dan BahanAlat dan Bahan

a.

a. Tabung Tabung uji uji (reaksi) (reaksi) i. i. Larutan Larutan NaOH NaOH (2 (2 M)M)  b.

 b. Pembakar bunsen Pembakar bunsen j. j. Asam asetat (5 M)Asam asetat (5 M) c.

c. Batang Batang pengaduk pengaduk kaca kaca k. k. Larutan Larutan tiourea tiourea (~0,2 (~0,2 M)M) d.

d. Natrium Natrium nitrit nitrit padatan padatan l. l. Larutan Larutan FeClFeCl33 (~0,1 M) (~0,1 M)

e.

e. Larutan Larutan NaNONaNO22 (~0,2 (~0,2 M) M) m. m. Larutan Larutan KI KI (~0,2 (~0,2 M)M)

f.

f. Kloroform Kloroform atau atau CClCCl44 n. n. Lembaran Lembaran Al Al dan dan pita pita MgMg

g.

g. Larutan Larutan AgNOAgNO33 (~0,1 (~0,1 M) M) o. o. NaNa33POPO44 –  anhydrous padatan –  anhydrous padatan

h.

(2)

VI. Dasar Teori

 Nitrogen ditemukan oleh DanielRutherford pada tahun 1772. Nitrogen atau zat lemas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang N dan nomor atom 7. Biasanya ditemukan sebagai gas tanpa warna, tanpa bau, tanpa rasa dan merupakan gas diatomik bukan logam yang stabil, sangat sulit bereaksi dengan unsur atau senyawa lainnya. Dinamakan zat lemas karena zat ini bersifat malas, tidak aktif bereaksi dengan unsur lainnya.

 Nitrogen berasal dari bahasa Latin Nitrogenium, nitrum, nitron artinya soda, genes artinya pembentuk. Nitrogen di alam utamanya terdapat diatmosfer (+ 79% nitrogen).

Di alam, nitrogen terdapat dalam a.unsur bebas

Sebagai N2 karena molekul ini sangat stabil.  b.senyawa,

Umumnya dalam bentuk oksida nitrogen seperti NO2, NO, N2O3, N2O4, dan N2O5  Nitrogen pada permukaan bumi hampir seluruhnya 99,9% terdapat dalam bentuk molekul gas diatomic (N2). Udara mengandung nitrogen bebas sebanyak 78% volume atmosfer bumi dan hanya 0,03% di dalam kulit bumi. Dalam bentuk terikat, nitrogen banyak terdapat dalam bentuk mineral nitrat KNO3 dan NaNO3.

Pada tanaman dan hewan nitrogen bergabung berupa bentuk protein yang komposisinya rata-rata 51% C, 25% O, 16% N, 7% H, 0,4% P dan 0,6% S. nitrogen mempunyai dua isotop yaitu

15

 N dan14 N yang mempunyai angka banding absolut 14N/15N Sifat kimia

1. Molekul N2 berikatan kovalen rangkap tiga, memiliki energy ikatan yang relative besar yaitu 946 kJ/mol sehingga sangat stabil atau sukar bereaksi pada suhu tinggi (endoterm) dengan bantuan katalis.

(3)

2. Pada suhu ruangan N2 bereaksi sangat lambat dengan logam Li menghasilkan Li3N. Sedangakan dengan logam-logam lain, dapat dilakukan dengan cara mengerjakan loncatan  bunga api listrik melalui gas nitrogen yang bertekanan rendah, proses ini dikatalisasi oleh adanya oksigen homo terbentuk nitrogen aktif (N2 menjadi 2N) yang dapat membentuk senyawa nitrida dengan logam-logam tertentu.

3. Nitrogen bereaksi dengan hydrogen atau aksigen pada suhu yang tinggi seperti dalam loncatan bunga api listrik, membentuk gas NH3 dan NO3 .

. Senyawaan Nitrogen

Senyawaan nitrogen terbagi manjadi :

1.. Nitrida Hidrida ( NH3, garam amonium, hidrasin N2H4, hidroksilamin NH2OH ) 2. Oksida nitrogen ( N2O, NO, NO2, N2O5 )

3. Asam nitrit

Hidrida utama nitrogen ialah amonia (NH3) walaupun hidrazina (N2H4) juga banyak ditemukan. Amonia bersifat basa dan terlarut sebagian dalam air membentuk ion ammonium (NH4 +). Amonia cair sebenarnya sedikit amfiprotik dan membentuk ion ammonium dan amida (NH2-); keduanya dikenal sebagai garam amida dan nitride (N3-), tetapi terurai dalam air. Gugus bebas amonia dengan atom hidrogen tunggal atau ganda dinamakan amina. Rantai cincin atau struktur hidrida nitrogen yang lebih be sar juga diketahui tetapi tak stabil.

Kegunaan nitrogen

-obatan, asam nitrat, urea, hidrasin, amin, dan pendingin.

(4)

 bola lampu listrik untuk mencegah evaporasi filamen

igunakan sebagai refrigerant (pendingin) yang sangat efektif karena relatif murah

digunakan oleh laboratoriumlaboratorium medis dan laboratorium -laboratorium penelitian sebagai pengawet bahan-bahan preservatif untuk jangka waktu yang sangat lama, misalnya pada bank sperma, bank penyimpanan organorgan tubuh manusia, bank darah, dsb

Fosfor merupakan bahan makanan utama yang digunakan oleh semua organisme untuk  pertumbuhan dan sumber energi. Fosfor di dalam air laut, berada dalam bentuk senyawa organik dan anorganik. Dalam bentuk senyawa organik, fosfor dapat berupa gula fosfat dan hasil oksidasinya, nukloeprotein dan fosfo protein. Sedangkan dalam bentuk senyawa anorganik meliputi ortofosfat dan polifosfat. Senyawa anorganik fosfat dalam air laut pada umumnya berada dalam bentuk ion (orto) asam fosfat (H3PO4), dimana 10% sebagai ion fosfat dan 90% dalam bentuk HPO42-. Fosfat merupakan unsur yang penting dalam  pembentukan protein dan membantu proses metabolisme sel suatu organisme (Hutagalung et

al, 1997).

Di perairan, unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalamm bentuk senyawa anorganik yang terlarut (ortofosfat dan polifosfat) dan senyawa organik yang berupa partikulat. Fosfor berbentuk kompleks dengan ion besi dan kalsium pada kondisi aerob, besifat tidak larut, dan mengendap pada sediment sehingga tidak dapat dimanfaatkan oleh algae akuatik (Jeffries dan Mills, 1996).

Di perairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam bentuk senyawa anorganik yang terlarut (ortofosfat dan polifosfat) dan senyawa organik yang berupa partikulat. Senyawa fosfor membentuk kompleks ion besi dan kalsium pada kondisi aerob, bersifat tidak larut, dan mengendap pada sedimen sehingga tidak dapat dimanfaatkan oleh algae akuatik (Jeffries dan Mill dalam Effendi 2003).

(5)

Sumber fosfat diperairan laut pada wilayah pesisir dan paparan benua adalah sungai. Karena sungai membawa hanyutan sampah maupun sumber fosfat daratan lainnya, sehingga sumber fosfat dimuara sungai lebih besar dari sekitarnya. Keberadaan fosfat di dalam air akan terurai menjadi senyawa ionisasi, antara lain dalam bentuk ion H2PO4-, HPO42-, PO43-. Fosfat

diabsorpsi oleh fitoplankton dan seterusnya masuk kedalam rantai makanan.

Senyawa fosfat dalam perairan berasal dari sumber alami seperti erosi tanah, buangan dari hewan dan pelapukan tumbuhan, dan dari laut sendiri. Peningkatan kadar fosfat dalam air laut, akan menyebabkan terjadinya ledakan populasi (blooming) fitoplankton yang akhirnya dapat menyebabkan kematian ikan secara massal. Batas optimum fosfat untuk pertumbuhan  plankton adalah 0,27 –  5,51 mg/liter (Hutagalung et al, 1997).

Fosfat dalam air laut berbentuk ion fosfat. Ion fosfat dibutuhkan pada proses fotosintesis dan proses lainnya dalam tumbuhan (bentuk ATP dan Nukleotid koenzim). Penyerapan dari fosfat dapat berlangsung terus walaupun dalam keadaan gelap. Ortofosfat (H3PO4) adalah bentuk fosfat anorganik yang paling banyak terdapat dalam siklus fosfat.

Distribusi bentuk yang beragam dari fosfat di air laut dipengaruhi oleh proses biologi dan fisik. Dipermukaan air, fosfat di angkut oleh fitoplankton sejak proses fotosintesis. Konsentrasi fosfat di atas 0,3 µm akan menyebabkan kecepatan pertumbuhan pada banyak spesies fitoplankton. Untuk konsentrasi dibawah 0,3 µm ada bagian sel yang cocok menghalangi dan sel fosfat kurang diproduksi.

Mungkin hal ini tidak akan terjadi di laut sejak NO3 selalu habis sebelum PO4 jatuh ke

tingkat yang kritis. Pada musim panas, permukaan air mendekati 50% seperti organik-P. Di laut dalam kebanyakan P berbentuk inorganik. Di musim dingin hampir semua P adalah inorganik. Variasi di perairan pantai terjadi karena proses upwelling dan kelimpahan fitoplankton. Pencampuran yang terjadi dipermukaan pada musim dingin dapat disebabkan oleh bentuk linear di air dangkal. Setelah musim dingin dan musim panas kelimpahan fosfat akan sangat berkurang.Fosfor berperan dalam transfer energi di dalam sel, misalnya yang terdapat pada ATP (Adenosine Triphospate) dan ADP (Adenosine Diphosphate).

Ortofosfat yang merupakan produk ionisasi dari asam ortofosfat adalah bentuk fosfor yang paling sederhana di perairan . Ortofosfat merupakan bentuk fosfor yang dapat

(6)

dimanfaatkan secara langsung oleh tumbuhan akuatik, sedangkan polifosfat harus mengalami hidrolisis membentuk ortofosfat terlebih dahulu sebelum dapat dimanfaatkan sebagai sumber fosfat. Setelah masuk kedalam tumbuhan, misalnya fitoplankton, fosfat anorganik mengalami  perubahan menjadi organofosfat. Fosfat yang berikatan dengan ferri [Fe2(PO4)3] bersifat tidak

larut dan mengendap didasar perairan. Pada saat terjadi kondisi anaerob, ion besi valensi tiga (ferri) ini mengalami reduksi menjadi ion besi valensi dua (ferro) yang bersifat larut dan melepaskan fosfat keperairan, sehingga meningkatkan keberadaan fosfat diperairan (Effendi 2003).

Studi tentang sirkulasi fosfor di lingkungan perairan laut merupakan perhatian di  berbagai bidang ilmu bidang ilmu. Dengan menggunakan 32P para peneliti menghasilkan

kesimpulan umum bahwa bahwa konsentrasi fosfor akan berubah karena fosfor merupakan salah satu zat yang digunakan oleh fitoplankton dalam proses metabolisme. Damanhuri (1997) menyatakan bahwa kadar fosfat akan semakin tinggi dengan menurnya kedalaman. Konsentrasi fosfat relatif konstan pada perairan dalam biasanya terjadi pengendapan sehingga nutrien meningkat seiring dengan waktu karena proses oksidasi f dan bahan organik. Adanya  proses run off yang berasal dari daratan akan mensuplai kadar fosfat pada lapisan permukaan, tetapi ini tidak terlalu besar. Penambahan terbesar dari lapisan dalam melalui proses kenaikan masa air.

Diperairan, bentuk unsur fosfor berubah secara terus menerus akibat proses dekomposisi dan sintesis antara bentuk organik, dan bentuk anorganik yang dilakukan oleh mikroba. Semua polifosfat mengalami hidrolisis membentuk ortofosfat. Perubahan ini  bergantung pada suhu yang mendekati titik didih, perubahan polifosfat menjadi ortofosfat  berlangsung cepat. Kecepatan ini meningkat dengan menurunnya nilai pH. Perubahan  polifosfat menjadi ortofosfat pada air limbah yang mengandung banyak bakteri lebih cepat

dibandingkan dengan perubahan yang terjadi pada air bersih. Sifat Kimia Unsur Fosfor

1.) Fosfor putih bersifat sangat reaktif, memancarkan cahaya, mudah terbakar di udara, beracun. Fosfor putih digunakan sebagai bahan baku pembuatan asam fosfat di industri.

(7)

2.) Fosfor merah bersifat tidak reaktif, kurang beracun. Fosfor merah digunakan sebagai bahan campuran pembuatan pasir halus dan bidang gesek korek api.

Kegunaan dan Kerugian Unsur Fosfor

. a. Kegunaan

1. Fosfor sangat penting dan dibutuhkan oleh mahluk hidup tanpa adanya fosfor tidak mungkin ada organik fosfor di dalam Adenosin trifosfat (ATP) Asam Dioksiribo nukleat (DNA) dan Asam Ribonukleat (ARN) mikroorganisme membutuhkan fosfor untuk membentuk fosfor anorganik dan akan mengubahnya menjadi organik fosfor yang dibutuhkan untuk menjadi organik fosfor yang dibutuhkan, untuk metabolisme karbohidrat, lemak, dan asam nukleat.

2. Kegunaan fosfor yang terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, bahan korek api, kembang api, pestisida, odol, dan deterjen.

3. Kegunaan fosfor yang paling umum ialah pada ragaan tabung sinar katoda (CRT) dan lampu fluoresen, sementara fosfor dapat ditemukan pula pada berbagai jenis mainan yang dapat berpendar dalam gelap (glow in the dark) dll.

 b. Kerugian

1. Penyalahgunan fosfor menjadi Bom yang sangat mengerikan. Fosfor bom memiliki sifat utama membakar. Menurut Ang Swee Chai, seorang perempuan, dokter ortopedis kelahiran Malaysia yang juga seorang ahli medis. Dalam bukunya ”From Beirut to Jerusalem” (Kuala Lumpur, 2002), zat fosfornya biasanya akan menempel di kulit, paru-paru, dan usus para korban selama bertahun-tahun, terus membakar dan menghanguskan serta menyebabkan nyeri  berkepanjangan. Para korban bom ini akan mengeluarkan gas fosfor hingga nafas terakhir.

(8)

VII. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Ke dalam tabung reaksi campurkan 0,1 gram kristal NaNO3, sepotong kecil pita

aluminium, dan 2 ml larutan NaOH (2M) dan sumbat tidak terlalu rapat dengan kertas untuk mengurangi kecepatan keluarnya gas hasil kemudian panaskan. Identifikasi gas yang keluar dari hasil pemanasan tersebut dengan membuka sumbat kertas, dan (a) mengenali  baunya, (b) mendekatkan ujung batang pengaduk kaca ( yang telah dicelupkan kedalam

asam hidroklorida pekat) ke atas mulut tabung, (c) mendekatkan kertas, lakmus merah  basah oleh air pada mulut tabung dan (d) menutup mulut tabung dengan kertas yang telah

dibasahi dengan indicator PP dan mengamatinya ( kerjakan ini dalam almari asam ).

2. Kedalam larutan 1-2 mL natrium nitrit 0,2 M tambahkan beberapa tetes asam asetat 5 M, kemudian tambahkan 1-2 mL larutan tiuorea 0,2 M. Amati perubahan reaksi yang terjadi, dan apabila reaksi telah berhenti tambahkan beberapa tetes larutan FeCl3.

Catat segala perubahan yang terjadi. Yakinkan hasil amatan anda dengan membandingkan warna hasil reaksi tersebut dengan warna dari campuran beberapa tetes larutan FeCl3 dan

larutan tiourea dalam tabung uji (reaksi) lain.

3. Kedalam larutan 1-2 mL natrium nitrit 0,2 M tambahkan 1-2 mL larutan KI 0,2 M dan kemudian asamkan dengan beberapa tetes asam asetat. Tambahkan 2 mL kloroform ( atau CCl4 ), kocok baik –  baik dengan menutup mulut tabung dengan ibu jari. Rasakan

adanya tekanan gas dari dalam tabung, biarkan tabung terbuka dan teliti ada-tidaknya  perbedaan warna gas pada bagian dalam tabung dengan bagian mulut tabung ; agar lebih  jelas tabung uji diberi latar belakang kertas putih. Catat pula warna larutan kloroform.

4. Masukkan 0,2 gram kristal Na3PO4, anhydrous kedalam tabung uji reaksi kecil,

tambahkan pita Mg 6 mm, dan panaskan dengan nyala Bunsen hingga campuran nampak kemerahan. Biarkan campuran dingin dan kemudian tambahkan air dan segera uji gas yang keluar dengan menempatkan kertas yang telah dibasahi dengan larutan perak nitrat pada mulut tabung. ( kerjakan ini dalam almari asam ).

(9)

VIII. HASIL PENGAMATA

N

No Perlakuan Amatan dan Simpulan / Persamaan reaksi

1.

2.

3.

4.

 NaNO2  + Al + NaOH(aq)

dipanaskan, dibau

+ HCl pekat pada batang  pengaduk

+Kertas lakmus merah+ kertas basah indikator PP

 NaNO2(aq) + CH3COOH +

(NH2)2CS(aq)  + FeCl3(aq)

 NaNO2(aq) + KI(aq) +

CHCl3(aq)

 Na3PO4(s) + Mg dipanaskan

+ H2O + kertas AgNO3

 NaNO2(aq)  (tak berwarna) +

CH3COOH(aq)  (tak berwarna) +

(NH2)2CS(aq)  (tak berwarna) + FeCl3(aq)

(tak berwarna) → larutan berwarna orange

 NaNO2(aq)  (tak berwarna) + KI(aq)  (tak

 berwarna) + CHCl3(aq) (tak berwarna) →

Ada gelembung , terpisah dua larutan dibagian bawah pink, dibagian atas kuning pekat.

 Na3PO4(s)  (kristal padatan putih) + pita

Mg (s)  (Abu-abu) → dipanaskan lalu

dinginkan + H2O(l) → Vol gas dengan

ditambah AgNO3(aq)  (tak berwarna)

dimana tissue dibasahi dengan larutan AgNO3 terlebih dahulu → Serbuk kering

+ ada gelembung dan pada tissue ada  bintik –  bintik kuning.

(10)

IX.

REAKSI

- Persamaan Reaksi : 1.

2.  NO2-(aq)  + (NH2)2CS(aq) --> N2(g)  + SCN-(aq) + 2H2O(aq)

SCN-(aq) + Fe2+(aq) --> Fe(SCN)3(aq)

3.  NO2-(aq) + I-(aq) + 2CH3COOH(aq) --> I2(g)  + 2NO(g) + 2CH3COO-(aq)

+ 2H2O(aq)

4.  Na3PO4(aq)  + 4Mg(s) --> 4MgO(s) + Na3P(aq)

 Na3P(aq) + 3H2O(l) --> PH3(aq)  + 3Na+(aq)  + 3OH-(aq)

PH3(aq)  + 6 Ag+(aq)  + 3NO3-(aq) --> Ag3P . 3AgNO3(s) + 3H+(aq

X. PEMBAHASAN

Pada percobaan fosfor dan nitrogen, dilakukan tiga macam percobaan, dengan tujuan untuk dapat memahami dan mengetahui bebrapa karakteristik yang dimiliki oleh unsure nitrogen dan posfor dimana dapat ditentukan melalui gas yang dihasilkan oleh larutan yang mengandung unsur nitrogen atau fosfor dan juga bisa melalui warna maupun bau gas tersebut.

Sesuai dengan teorinya pada percobaan kedua, dilakukan pencampuran NaNO2 +

CH3COOH + Urea dan pencampuran FeCl3  + urea. Dari kedua pencampuran tersebut

diperoleh hasil yang berbeda untuk yang pencampuran pertama, warna larutan berubah dari  bening dan setelah ditambahkan FeCl3  menjadi kuning kecoklatan, selain itu timbul

gelembung –  gelembung gas, dan dinding tabung terasa panas. Sedangkan pada pencampuran kedua tanpa penambahan asam asetat dan natrium nitrit pada FeCl3  + urea diperoleh warna

(11)

Secara pengamatan yang kami lakukan NaNO2(aq) tidak berwarna dipipeti sebanyak 2 ml

dimasukkan kedalam tabung reaksi ditambah 2 ml urea tidak berwarna ketika ditambahkan larutan tetap bening / tak berwarna ketika ditrambahkan larutan tetap bening / tak berwarna, kemudian ditambah CH3COOH sebanyak tiga tetes larutan tetap tak berwarna, kemudian

ditambahkan 10 tetes FeCl3  larutan dalam tabung reaksi berwarna orange dengan banyak

gelmbung –  gelembung gas disekitar dinding tabung reaksi. Setelah di diamkan beberapa lama gelembung 2X gas semakin banyak dan ukuran gelembung lebih besar  –   besar. Gas yang dihasilkan berupa N2

Secara teori percobaan ketiga dengan penambahan larutan KI pada NaNO2

mengakibatkan terjadinya 2 fase tetapi setelah penambahan kloroform terjadinya perubahan lagi yaitu terdapat tiga fase dimana bagian atas berwarna coklat, dan bagian tengah dan bawah masing –  masing berwarna kuning dan pink.

Secara pengamatan dari praktikum yang nomor tiga ini mula –  mula larutan NaNO2(aq)

dicampur KI(aq)menghasilkan larutan yang tak berwarna, karena warna larutan NaNO2 dan KI

 juga tak berwarna, kemudian campur kembali dengan larutan CH3COOH yang tak berwarna

dan CHCl3  yang tak berwarna yang akhirnya menghasilkan dua larutan yang terpisah (tak

 bercampur) dan warna larutannya pun berbeda, dibagian atas berwarna kuning pekat dan pada larutan dibawahnya berwarna pink, dikocok dan kemudian sesaat ada perubahan larutan  bawah menjadi pink pekat keungu –   unguan hal ini dilakukan samdil mulut tabung ditutup  pakai ibu jari. Ternyata ada gas yang dihasilkan yang dapat diidentifikasi dari warna yang

melekat pada jari jempol, yang berwarna kuning, yaitu jenis gas NO dan ada pula I2  yang

dihasilkan, yang dilihat dari adanya gelembung gas yang dihasilkan.

Secara teorinya percobaan nomor empat reaksi antara Natrium Fosfat anhydrous dan langsung di dalam air akan membentuk hidrida –   fosfina dan mengahsilkan natrium fosfina yang pada penambahan air akan menghasilkan gas fosfina dimana gas fosfina ini sebagai agen  pereduksi yng dapat dikenali dengan reaksinya terhadap kertas yng dibasahi oleh larutan perak

nitrat yang akan menghasilkan endapan perak berwarana hitam.

Secara prakteknya dihasilkan mula  –   mula 0,2 gram kristal Na2PO3  ditimbang lalu

dicampurkan dengan pita Mg lalu dipanaskan Na2PO3 mencair dan ada gelembung mendidih

dan uap yang keluat dari tabung ( dindingnya ) beberapa saat ada perubahan kembali menjadi serbuk putih kering kemudian disekitar pita Mg terlihat bintik  –   bintik merah orange, lalu

(12)

didinginkan, kemudian ditambah air ada gelembung dari dasar lalu ditutup dengan tissue yang telah dibasahi dengan AgNO3, terlihat ada bintik –  bintik kuning pada bekas lingkaran mulut

tabung pada tissue. Gas yang dihasilkan gas fosfina.

XI. KESIMPULAN

1. Nitrogen dan fosfor bukan penghantar listrik dan keduanya membentuk oksida asam sehingga tidak diragukan lagi diklasifikasikan sebagai non logam.

2. Jika gas N2 ditambahkan dengan laju sedemikian sehingga konsentrasinya berlebihan, kelebihan gas NO yang tak bereaksi akan bergabung dengan atom oksigen membentuk gas NO2 disertai cahaya hijau kuning.

3. Gas fosfina berfungsi sebagai agen pereduksi dimana dapat dikenali dengan reaksinya terhadap kertas yang dibasahi oleh larutan perak nitrat yang akan menghasilkan endapan perak.

4. Jika gas NO ditambahkan terlalu lambat sehingga atom N dalam keadaan  berlebihan maka kelebihan atom N akan bereaksi dengan atom O hasil dengan menghasilkan cahaya biru, tetapi jika kuantitas NO dan atom N keduanya sama gas yang dihasilkan praktis tidak disertai warna.

5. Aluminium (logam Al) berperan dalam pereduksi ion nitrit secara kuat dalam basa kuat menjadi gas ammonia.

(13)

XII. DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2013.Unsur nitrogen dan fosfor.

http://bahankuliah2013.wordpress.com/2013/03/13/unsur-nitrogen-fosfor/

Vidiastuti,ririn.2013. Nitrogen dan Fosfor . https://www.scribd.com/doc/ 177790171/4- Nitrogen-Dan-Fosfor.diakses pada 17 oktober 2014.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menganalisis adanya pengaruh tidak langsung antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja SDM melalui disiplin kerja pada apotek PD.Sari Husada... Untuk menganalisis

4) Nilai budaya merupakan sesuatu yang menjadi sebuah kebiasaan dilingkungan masyarakat tertentu yang dilakukan sejak dahulu kala dan masih dipertahankan hingga saat ini. Sama

Selain berdasarkan hasil wawancara, peneliti juga menemukan fakta serupa dari hasil dokumentasi, yaitu tujuan dilakukannya relokasi ini berdasarkan Surat Keputusan

Menjadi Fakultas Kedokteran yang bermartabat, kompetitif, unggul di tingkat nasional dan internasional berbasis riset dan teknologi terkini dalam menunjang proses pendidikan

Pada baja AISI 1020 dan AISI 1090 dengan waktu celup 4 detik dengan menggunakan larutan fluks (Y1) pada gambar (4.3 a dan c) lapisan intermetalik Fe-Al yang terbentuk lebih

Bertambahnya jumlah kapal pesiar yang ada di Pelabuhan Muara Padang yang memberikan jasa sebagai transportasi dan akomodasi para peselancar mancanegara untuk bermain

Seperti yang terjadi pada masyarakat di Taman Bungkul yang mengalami perubahan sosial dalam apek kehidupan mereka dari masyarakat desa yang melakukan perpindahan atau

Hasil Logical Framework Analysis (LFA) Bertolak dari hasil penelitian dan LFA untuk ternak itik petelur di Desa Kamayahan Kecamatan Amuntai Utara Kabupaten Hulu