DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Wakit. 1999. Bahasa Jawa Dialek Masyarakat Samin di Kabupaten Blora (Laporan Penelitian Dasar). Surakarta: Fakultas Sastra dan Seni Rupa.
Alwi, Hasan dkk.2002. KBBI Edisi III.Jakarta: Balai Pustaka.
Azwar, Saifudin. 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Endraswara, Suwardi. 2006. Mistik Kejawen: Sinkretisme, Simbolisme, dan Sufisme dalam Budaya Spiritual Jawa. Yogyakarta: Narasi.
Herusatoto, Budiono. 2008. Simbolisme Jawa. Yogyakarta: Ombak
Ina Dinawati. 2010. “Istilah-istilah Sesaji dalam Tradisi Merti Desa di Desa Dadapayam Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang (Kajian Etnolinguistik)” (Skripsi).Surakarta: FSSR Universitas Sebelas Maret. Kentjono, Djoko. 1982. Dasar-dasar Linguiatik Umum. Jakarta: Fakultas Sastra
Indonesia.
Koentjaraningrat. 1987. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta. Kridalaksana, Harimurti. 1982. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.
Mulyana, Dedy dkk. 2000. Komunikasi Antar Budaya: Panduan Berkomunikasi dengan orang-orang berbeda Budaya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Poerwadarminta, W.J.S. 1939. Baoesastra Djawa. J B Wolters Uitgevers
Maatschappij N V Groningen Batavia.
. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka. Putra, Shri Ahimsa.1997. Etnolinguistik Beberapa Bentuk Kajian. Makalah dalam
Temu Ilmiah Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: Balai Penelitian.
Ramlan. 2001. Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis. Yogyakarta: C. V. Karyono. Subroto, D Edi. 1992. Pengantar Metode Penelitian Linguistik Struktural.
. 1996. Metode Penelitian Linguistik I. Surakarta: Depdikbud UNS. Sudaryanto.1990. Aneka Konsep Kedataan Lingual dalam Linguistik. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
Sumarlam. 2005. Teori dan Praktik Analisis Wacana. Surakarta: Pustaka Cakra Surakarta.
. 2007. Pembinaan dan Pengembangan Bahasa dan Budaya. Surakarta: FSSR UNS.
Suyono, Aryono. 1985. Kamus Antropologi. Jakarta: Akademika Pressindo. Witdayati. 2009. “Istilah-istilah Kesenian Reog di Kabupaten Boyolali (Suatu
Kajian Etnolinguistik)” (Skripsi). Surakarta: FSSR Universitas Sebelas Maret.
Lampiran 1
FOTO PADA SAAT PELAKSANAAN DHEKAHAN DHUSUN DI DUSUN MANGUREJO DESA GULI KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN
BOYOLALI
(Foto pada saat warga datang ke upacara dhekahan dhusun (Jumat Pon, 07 Agustus 2015))
(Foto pada saat acara sudah dimulai (Jumat Pon, 07 Agustus 2015))
(Foto pada saat musyawarah (Jumat Pon, 07 Agustus 2015))
(Foto pada saat rayahansega asahan (Jumat Pon, 07 Agustus 2015))
Lampiran 2
(Foto peta Boyolali)
Lampiran 3
(Foto informan bapak Samlani (Selasa, 04 Agustus 2015))
(Foto informan bapak Jumadi (Rabu, 05 Agustus 2015))
(Foto informan bapak Sutar (Rabu, 05 Agustus 2015))
Lampiran 4
DATA INFORMAN
1. Nama : Samlani
Umur : 54 tahun
Alamat : Mangurejo Rt. 03/01, Guli, Nogosari, Boyolali
Menetap sejak : Lahir/ penduduk asli
Pekerjaan : Tani dan PNS
Tanggal wawancara : 04 Agustus 2015
2. Nama : Wakidi
Umur : 56 tahun
Alamat : Mangurejo Rt. 04/01, Guli, Nogosari, Boyolali
Menetap sejak : Lahir/ penduduk asli
Pekerjaan : Kaur desa
Tanggal wawancara : 05 Agustus 2015
3. Nama : Jumadi
Umur : 51 tahun
Alamat : Mangurejo Rt. 03/01, Guli, Nogosari, Boyolali
Menetap sejak : Lahir/ penduduk asli
Pekerjaan : Pedagang
Tanggal wawancara : 05 Agustus 2015
4. Nama : Suyatno
Umur : 53 tahun
Alamat : Mangurejo Rt. 03/01, Guli, Nogosari, Boyolali
Pekerjaan : Tani
Tanggal wawancara : 04 Agustus 2015
5. Nama : Sutar
Umur : 49 tahun
Alamat : Mangurejo Rt. 03/01, Guli, Nogosari, Boyolali
Menetap sejak : Lahir/ penduduk asli
Pekerjaan : Pedagang
Tanggal wawancara : 05 Agustus 2015
6. Nama : Wartini
Umur : 52 tahun
Alamat : Mangurejo Rt. 03/01, Guli, Nogosari, Boyolali
Menetap sejak : Lahir/ penduduk asli
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Tanggal wawancara : 04 Agustus 2015
7. Nama : Semi
Umur : 50 tahun
Alamat : Mangurejo Rt. 03/01, Guli, Nogosari, Boyolali
Menetap sejak : Lahir/ penduduk asli
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Lampiran 5
DAFTAR PERTANYAAN
1. Apa Dhekahan dhusun itu ?
2. Kapan diadakan dhekahan dhusun ?
3. Mengapa harus diadakan dhekahan dhusun ?
4. Seandainya dhekahan dhusun tidak dilaksanakan, apa yang akan terjadi ? 5. Apa yang paling menarik pada saat pelaksanaan dhekahan dhusun ? 6. Kenapa rayahan menjadi hal menarik pada saat pelaksanaan dhekahan
dhusun ?
7. Sesaji apa sajakah yang digunakan dalam pelaksanaan dhekahan dhusun ? 8. Apa makna leksikal dari sesaji tersebut ?
9. Apa makna kultural dari sesaji tersebut ?
Lampiran 6
GLOSARIUM
No
Nama Benda
Fonetis
Keterangan
1.
Ambeng
amb|G nasi yang berbentuk gunungan atau setengah lingkaran yang ditaruh di atas tampah.
2.
Ampyang
ampyaG makanan tradisional khas Jawa yang terbuat dari gula jawa dan kacang tanah, rasanya manis bentuknya bundar pipih.
3.
Apem
ap|m makanan yang terbuat dari tepung beras yang didiamkan semalam dengan mencampurkan telur, santan, gula, dan tape serta sedikit garam kemudian dibakar atau dikukus dalam cetakan, bentuknya mirip serabi namun lebih tebal.
4.
Bawang
bawaG sejenis umbi yang bisa digunakan sebagai salah satu bahan rempah utama dalam berbagai masakan.
5. boGkrE? sejenis lauk-pauk yang terbuat dari
ampas kedelai atau ampas tahu dan ampas kelapa yang sudah diambil minyaknya.
Bongkrek
6.
Brambang
brambaG bawang merah yang digunakan sebagai bumbu untuk memasak, jika diiris bisa membuat mata pedih.
7.
Dhuwit receh
DuwIt rEcEh
alat untuk transaksi jual-beli dalam bentuk koin dan jumlahnya lebih dari satu.
8. |nDOg jOwO telur yang bentuknya lebih kecil
dari telur pada umumnya, berwarna putih, berasal dari ayam kampung.
Endhog jawa 9.
Gedhang raja
g|DaG rOjO jenis pisang yang sering digunakan dalam sesajian.
10.
Gudhangan
guDaGan beberapa macam sayuran yang direbus dandisajikan dengan menggunakan bumbu sambal kelapa parut.
11.
Jadah
jadah sejenis makanan yang terbuat dari beras ketan yang dimasak dengan cara „diadang’ yang dicampur dengan parutan kelapa dan garam kemudian ditumbuk sampai halus, rasanya gurih dan biasanya ditaruh di jajan pasar.
12.
Jajan pasar
jajan pasar beberapa jenis makanan atau buah-buahan yang dibeli di pasar untuk perlengkapan sesaji.
13.
Jenang sengkala
j|naG s|GkOlO
jenang yang berwarna merah dan putih yang terbuat dari tepung beras, santan dan gula jawa, rasanya gurih dan manis.
14.
Jungkat
juGkat sebuah alat yang terbuat dari plastik, biasanya berbentuk pipih, bergigi, dan digunakan untuk menata rambut.
15.
Kembang setaman
k|mbaG s|taman
bunga yang digunakan untuk sesaji yang terdiri dari bunga mawar, bunga melati, bunga kanthil.
16.
Kinang
kinaG suruh atau daun sirih yang dikasih enjet, dan gambir yang biasanya digunakan para nenek untuk „nginang‟ dengan cara dikunyah.
17. krupU? makanan ringan yang pada
umumnya terbuat dariadonan tepung tapioka yang dicampur dengan bumbu.Kerupuk dibuat dengan mengukus adonan sampai
Krupuk
matang, kemudian dipotong tipis-tipis, dikeringkan di bawah sinar matahari sampai kering dan digoreng dengan minyak goreng yang banyak.
18.
Lombok
lOmbO? tanaman perdu yang buahnya berbentuk bulat panjang dengan ujung meruncing, apabila sudah tua berwarna merah atau hijau tua, berisi banyak biji dan rasanya pedas.
cermin atau kaca yang digunakan untuk melihat wujud bayangan dirinya.
19.
Ngilon
GilOn
20.
Palawija
pOlOwijO tanaman selain padi biasanya ditanam di sawah atau di ladang.
21.
Panggang
paGgaG satu ekor ayam yang disembelih dan dibersihkan bulunya serta kotoran yang ada di dalamnya, bagian dada ayam dibelah kemudian bagian tengahnya ditusuk menggunakan kayu. Setelah itu dipanggang di atas mawa tanpa dikasih bumbu.
22.
Peyek
pEyE? sejenis kerupuk yang terbuat dari tepung berasyang dicampur dengan air hingga membentuk adonan kental, diberi bumbu dan biasanya dicampur dengan kacang, masaknya dengan cara digoreng tipis-tipis sampai kering berwarna kuning kecoklatan.
Rengginan
ditaruh disesajijajanan pasar terbuat dari beras ketan dan santan, kemudian dikukus, setelah itu dicetak menjadi bundar pipih dan dijemur sampai kering.
24.
Sambel goreng
samb|l gorEG
makanan sejenis sayuran bersantan rasanya pedas yang terbuat dari sambal, santan, jepan, brabasan atau krecek kulit dan diberi bumbu.
25.
Sega asahan
s|gO asahan
nasi yang dibentuk seperti gunungan atau setengahlingkaran yang ditaruh di atas tampah yang dilengkapi dengan lauk pauk, digunakan untuk kenduri.
Sega golong
ditaruh di atas tampah dan digunakan untuk kenduri.
27.
Sonthongan
sonToGan tempat atau wadah yang digunanakan untuk tempat sesaji, terbuat dari daun pisang sebelah kanan dan kirinya dipincuk atau dijiting pakai lidi.
28.
Tahu
tahu lauk pauk yang ada dalam sesaji, terbuat dari kedelai yang sudah dihaluskan dan ambil sarinya.
29.
Takir
takIr suatu tempat atau wadah yang didalamnya, cabai,bawang putih, bawang merah, uang logam/koin dan telur ayam kampung.
30.
Tampah
tampah wadah atau tempat yang terbuat dari anyamanbambu bentuk bulat, dijadikan tempat sesaji dan untuk kenduri.
31.
Tape
tape makanan yang terbuat dari beras ketan yang sudah dikukus dan dicampur dengan ragi, dibungkus menggunakan daun pisang, didiamkan selama dua malam.
32.
Tempe
tempe lauk-pauk yang terbuat dari kedelai dan dicampur dengan ragi.
33.
Wajib
wajIb pemberian uang seikhlasnya, yang dijadikan upah untuk seseorang yang memimpin doa.