• Tidak ada hasil yang ditemukan

baru. Selain itu, perluasan akses dilakukan dengan memberikan beasiswa bagi kelompok yang tak beruntung secara ekonomi, geografi, dan kultural,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "baru. Selain itu, perluasan akses dilakukan dengan memberikan beasiswa bagi kelompok yang tak beruntung secara ekonomi, geografi, dan kultural,"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Direktorat Pendidikan Tinggi Islam melalui berbagai kebijakan penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Islam diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang diakui luas dan memiliki daya saing tinggi di masyarakat.

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004–2009, serta merujuk pada Program Kerja Direktorat Pendidikan Tinggi Islam, secara umum program pembangunan pendidikan di lingkungan Perguruan Tinggi Islam Tahun 2008 diorientasikan pada peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing; pemerataan dan perluasan akses pendidikan tinggi; dan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik.

Program peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing mencakup antara lain kegiatan-kegiatan tridharma untuk dosen dan mahasiswa, peningkatan sarana untuk peningkatan mutu, pengembangan sistem dan standardisasi layanan pendidikan, peningkatan mutu Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, dan pengembangan budaya akademik di kalangan dosen dan mahasiswa.

Pemerataan dan perluasan akses pendidikan PTAI antara lain dilaksanakan dengan memperluas dan memperbanyak target kelulusan PTAI dalam rangka menjangkau masyarakat yang lebih luas untuk belajar di PTAI, menambah fasilitas pendidikan PTAI dan kuantitas dosen, sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan menambah kuota penerimaan mahasiswa

(2)

baru. Selain itu, perluasan akses dilakukan dengan memberikan beasiswa bagi kelompok yang tak beruntung secara ekonomi, geografi, dan kultural, tetapi memiliki potensi, baik melalui pembelajaran residensial maupun dengan mengembangkan pembelajaran jarak jauh (distance learning) pada PTAI tertentu. Peningkatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik dilakukan melalui peningkatan kapasitas kepemimpinan dan manajemen perguruan tinggi Islam, pengembangan program-program hibah kompetitif dan program-program hibah kemitraan serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan melalui implementasi teknologi komunikasi dan informasi. Peningkatan citra PTAI dapat dilakukan juga melalui peningkatan kerjasama luar negeri, baik dengan Timur Tengah maupun Barat dan rintisan pengembangan perguruan tinggi bertaraf internasional. Program pengembangan PTAI itu tentu didasarkan atas pemikiran yang mendalam dan visi pembangunan pendidikan Islam untuk menjadikan nilai-nilai agama sebagai landasan moral spiritual dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta untuk memberdayakan masyarakat dan lembaga pendidikan Islam agar dapat memberikan layanan pendidikan yang bermutu kepada peserta didiknya.

Untuk menyamakan persepsi di lingkungan PTAI yang berkenaan dengan pelaksanaan program bantuan dan proses pengajuan usulan maka diperlukan petunjuk teknis (Juknis). Petunjuk teknis ini dapat dijadikan acuan dalam persiapan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban bantuan.

B. Dasar Hukum

Program dan kegiatan bantuan ini berpedoman pada peraturan perundang-undangan sebagai berikut.

1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003

(3)

Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Undang-undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

5. Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);

6. Undang-undang Nomor 45 tahun 2007 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2008;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja kementrian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Presiden Nomor 62 tahun 2005;

9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Presiden Nomor 63 tahun 2005;

(4)

10. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah sebagimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006;

11. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 373 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi dan Kantor Departemen Agama Kabupaten/ Kota, sebagaimana telah dirubah dengan Keputusan Menteri Agama Nomor 480 Tahun 2003;

12. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2006 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran Atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara di lingkungan Departemen Agama;

13. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Agama;

14. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Direktorat Jenderal Pendidikan IslamTahun Anggaran 2008 Nomor 0004.0/ 025-04.0/-/2007 Tanggal 31 Desember 2007;

15. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama Nomor Dj.II/01/2008 tanggal 3 Januari 2008 tentang Petunjuk Teknis Pedoman Pembayaran dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia tahun 2008.

C. Tujuan

Program bantuan ini bertujuan mendorong PTAI untuk: 1. Meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan; 2. Meningkatkan mutu layanan pendidikan;

(5)

3. Meningkatkan mutu tenaga pendidik (Dosen) pada Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) dan tenaga kependidikan serta dosen Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Perguruan Tinggi Umum (PTU);

4. Meningkatkan prestasi akademik mahasiswa; 5. Meningkatkan mutu lulusan dan hasil penelitian.

D. Sasaran

Sasaran program bantuan Tahun Anggaran 2008 meliputi : 1. Penyelenggara PTAI;

2. Tenaga Pendidik (Dosen) PTAI;

3. Tenaga Pendidik (Dosen) PAI pada PTU; 4. Tenaga Kependidikan;

5. Mahasiswa dan alumni.

E. Program Bantuan

Program-program bantuan PTAI yang ada di Direktorat Pendidikan Tinggi Islam pada tahun 2008 ini terdiri atas 3 (tiga) program besar sebagai berikut :

No. Jenis Bantuan Kode Ket.

1. Bantuan Sarana Prasarana BSP

2. Bantuan Beasiswa

1. Beasiswa Studi S-2 BS2

2. Beasiswa Studi S-3 BS3

3. Bantuan Penulisan Tesis BPT

4. Bantuan Penulisan Disertasi BPD

5. Bantuan Promosi Doktor BDR

6. Bantuan Short Course BSC

7. Bantuan Mahasiswa Berprestasi BMB

(6)
(7)

A. Latar Belakang

Pendidikan di PTAI khususnya lembaga swasta keberadaan dan kehadirannya masih jauh dari apa yang diharapkan dan masih sangat membutuhkan pengembangan dan peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana pendidikannya. Mengingat lembaga pendidikan swasta dalam pengelolaan-nya, terutama dalam hal pendanaan internal-nya masih terbatas

dan terfokus pada kekuatan dan sumber daya (resources)

yayasan. Untuk itu pemerintah dalam hal ini Ditjen Pendidikan Islam memandang perlu untuk memberikan bantuan sarana prasarana dalam rangka mensukseskan pembangunan pendidikan nasional.

Tujuan bantuan sarana prasarana ini adalah untuk lebih mendorong kepada PTAI dalam mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan dan mampu memposisikan dirinya bersaing secara lokal, nasional dan global. Adapun sasaran bantuan ini secara umum diprioritaskan kepada PTAIS.

B. Jenis Bantuan

Jenis Bantuan Sarana Prasarana (BSP) terdiri dari : 1. Bantuan sarana pendidikan PTAI

Bantuan ini terdiri dari :

a. Bantuan Peralatan Laboratorium Bahasa; b. Bantuan Peralatan Laboratorium Microteaching; c. Bantuan Peralatan Laboratorium Komputer;

BAB II

PROGRAM BANTUAN SARANA

PRASARANA

(8)

d. Bantuan Peralatan Laboratorium Dakwah; e. Bantuan Peralatan Laboratorium Syariah; f. Bantuan Peralatan Olahraga dan Kesenian

Mahasiswa;

g. Bantuan Pengadaan dan pengembangan ICT; h. Bantuan Operasional Pendidikan (BOP); i. Bantuan Pemberdayaan Kontrak Usaha.

2. Bantuan Pengembangan Perpustakaan;

Bantuan ini terdiri dari :

a. Bantuan Sistem Otomasi Perpustakaan; b. Bantuan Buku Perpustakaan S-1 PTAI;

c. Bantuan Pemberdayaan Perpustakaan Pascasarjana.

3. Bantuan prasarana pendidikan PTAI ;

Bantuan ini terdiri dari :

a. Bantuan Pembangunan Gedung; b. Bantuan Rehab Gedung.

C. Kriteria dan Persyaratan Pengajuan Bantuan Persyaratan Umum

Kriteria dan persyaratan umum Perguruan Tinggi Agama Islam penerima bantuan ini adalah :

1. Mengajukan proposal pengajuan program bantuan sarana prasarana sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan;

2. Memiliki izin penyelenggaraan yang masih berlaku (surat izin dilampirkan);

3. Program studi yang diusulkan telah terakreditasi oleh BAN-PT;

4. Untuk program studi yang baru berdiri, disyaratkan telah memiliki izin penyelenggaraan dan beroperasi minimal 2 (dua) tahun;

(9)

5. Tidak menyelenggarakan kelas jauh (dibuktikan dengan surat pernyataan bermaterai);

6. Telah mengisi dan mengirim form pendataan yang diterbitkan oleh Pusat Informasi Departemen Agama (sebagaimana form terlampir).

7. Bersedia memberikan imbal swadaya (bagi lembaga minimal 5% dari total bantuan);

8. Tidak menerima bantuan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam selama 2 tahun terakhir, kecuali pada

program berkelanjutan (multy years) setelah melalui

evaluasi;

Persyaratan Khusus

Persyaratan khusus untuk masing-masing jenis Bantuan Sarana Prasarana (BSP) adalah sebagai berikut.

1. Bantuan peralatan laboratorium bahasa

a. Diperuntukan bagi PTAIS;

b. Belum memiliki peralatan laboratorium bahasa; c. Diprioritaskan mempunyai mahasiswa minimal 250

orang;

d. Mempunyai ruangan yang dipersiapkan untuk laboratorium bahasa minimal 7 X 8 m2;

e. Mempunyai jaringan listrik untuk laboratorium bahasa minimal 2200 watt;

f. Mempunyai tenaga operasional/instruktur minimal 2 orang.

2. Bantuan peralatan laboratorium microteaching

a. Diperuntukan bagi PTAIS;

b. Belum memiliki peralatan laboratorium microteaching; c. Diprioritaskan mempunyai mahasiswa minimal 300

(10)

d. Mempunyai program studi Pendidikan Agama Islam; e. Mempunyai ruang yang dipersiapkan untuk laboratorium

micro teaching minimal 7 X 8 m2;

f. Mempunyai jaringan listrik untuk laboratorium Micro teaching minimal 2200 watt;

g. Mempunyai tenaga pengelola laboratorium minimal 2 orang.

3. Bantuan peralatan laboratorium komputer

a. Diperuntukkan bagi PTAIS;

b. Belum memiliki peralatan laboratorium komputer; c. Diprioritaskan mempunyai mahasiswa minimal 400

orang;

d. Mempunyai ruang untuk laboratorium komputer minimal 7 X 8 m2;

e. Mempunyai jaringan listrik laboratorium Komputer minimal 2200 watt;

f. Mempunyai tenaga pengelola/ laboran minimal 2 orang.

4. Bantuan peralatan laboratorium dakwah

a. Diperuntukan bagi PTAIS;

b. Mempunyai program studi komunikasi dan penyiaran Islam;

c. Belum memiliki peralatan laboratorium dakwah; d. Diprioritaskan mempunyai mahasiswa minimal 100 orang; e. Mempunyai ruang yang dipersiapkan untuk laboratorium

dakwah minimal 7 X 8 m2;

f. Mempunyai jaringan listrik untuk laboratorium dakwah minimal 2200 watt;

g. Mempunyai tenaga pengelola laboratorium minimal 2 orang.

5. Bantuan peralatan laboratorium syariah

(11)

b. Mempunyai program studi ekonomi syariah/Ekonomi Islam;

c. Belum memiliki peralatan laboratorium syariah;

d. Diprioritaskan mempunyai mahasiswa minimal 100 orang; e. Mempunyai ruang yang dipersiapkan untuk laboratorium

syariah minimal 7 X 8 m2;

f. Mempunyai jaringan listrik untuk laboratorium syariah minimal 2200 watt;

g. Mempunyai tenaga pengelola laboratorium minimal 2 orang. 6. Bantuan peralatan olah raga dan kesenian mahasiswa

a. Diperuntukan bagi PTAI;

b. Mempunyai mahasiswa minimal 400 orang;

c. Mempunyai tenaga pelatih/instruktur kesenian dan olahraga masing-masing minimal 2 orang;

d. Memiliki prasarana (gedung/ruang/lahan) olah raga dan kesenian;

e. Memiliki prestasi dalam bidang seni dan olahraga. 7. Bantuan pengadaan dan pengembangan Information and

Communication Technology (ICT) :

a. Diperuntukan bagi PTAIS; b. Belum menerapkan ICT;

c. Memiliki jumlah mahasiswa minimal 400 orang;

d. Memiliki tenaga pengelola/ tenaga ahli technologi minimal 2 orang;

8. Bantuan Operasional Pendidikan (BOP);

a. Diperuntukan bagi PTAIS;

b. Memiliki perencanaan program kerja 3 tahun kedepan; c. Memiliki jumlah mahasiswa minimal 400 orang.

9. Bantuan Pemberdayaan Kontrak Usaha. a. Diperuntukan bagi PTAI;

b. Telah memiliki unit usaha pelayanan kebutuhan dosen dan mahasiswa, dibuktikan dengan SK Pimpinan PTAI;

(12)

c. Memiliki tempat/ruang tersendiri untuk unit usaha dimaksud; d. Memiliki susunan pengurus/ pengelola (fotocopy SK

dilampirkan);

e. Mempunyai program perencanaan dan strategi pengelolaan usaha selama 2 tahun ke depan.

10. Bantuan Penerapan Sistem Otomasi Perpustakaan

a. Diperuntukan bagi PTAIS;

b. Belum menerapkan sistem otomasi perpustakaan; c. Mempunyai ruangan perpustakaan minimal 2 x (7 x 8 m2); d. Mempunyai tenaga operator minimal 2 orang; e. Mempunyai anggaran operasional perpustakaan.

11. Bantuan pengadaan buku perpustakaan S-1 PTAI dan Pemberdayaan Perpustakaan Pascasarjana;

a. Diperuntukan bagi PTAIS;

b. Mempunyai mahasiswa minimal 200 orang untuk PTAI, dan 100 orang untuk Pascasarjana;

c. Mempunyai ruangan perpustakaan minimal 7 X 8 m2; d. Mempunyai tenaga pengelola perpustakaan minimal

2 orang;

e. Menyerahkan katalog yang berisi semua koleksi perpustakaan yang dimiliki dalam bentuk CD;

f. Menyerahkan profil perpustakaan, data pengunjung, baik dosen, mahasiswa dan pengunjung umum; g. Menyertakan daftar katalog buku (judul buku, pengarang,

penerbit, tahun terbit, harga buku) yang akan dibeli; h. Judul buku yang akan dibeli diprioritaskan buku wajib

dengan melampirkan nama mata kuliah. 12. Bantuan Pembangunan Gedung.

a. Diperuntukan bagi PTAIS;

b. Memiliki mahasiswa minimal 500 orang;

c. Mempunyai kampus tetap dan lahan pengembangan minimal 500 m2, (bersertifikat);

(13)

d. Rasio ruang kuliah dengan mahasiwa dibawah standar rata rata;

13. Bantuan Rehab Gedung

a. Diperuntukan bagi PTAIS;

b. Kondisi gedung rusak sedang dan berat (diperkuat dengan surat pernyataan dan dokumentasi);

D. Komponen Pembiayaan

1. Komponen pembiayaan bantuan peralatan laboratorium bahasa, laboratorium komputer, laboratorium micro teaching, laboratorium dakwah, laboratorium syariah, peralatan olah raga dan kesenian mahasiswa, pengadaan ICT, buku perpustakaan S-1 dan Program Pascasarjana, penerapan sistem otomasi perpustakaan, pembangunan gedung dan rehab gedung akan diatur lebih lanjut.

2. Komponen pembiayaan Bantuan Operasional Pendidikan

(BOP).

Penggunaan Bantuan Operasional Pendidikan digunakan untuk :

a. Kegiatan peningkatan kualitas akademik, termasuk didalamnya adalah :

1) Kegiatan seminar, simposium dan workshop; 2) Penerbitan jurnal;

b. Kegiatan peningkatan kualitas dosen

1). Pelatihan penulisan artikel ilmiah;

2) Pelatihan penyusunan silabus kurikulum berbasis kompetensi;

3) Pelatihan penyusunan satuan acara perkuliahan; 4) Studi lanjut S-2 dan S-3, diperuntukan bagi yang tidak

(14)

c. Kegitan peningkatan kualitas mahasiswa.

1) Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK); 2) Latihan kewirausahaan;

3) Pertemuan Badan Eksekutif Mahasiswa;

4) Kegiatan penunjang lainnya yang meningkatkan minat, bakat dan penalaran mahasiswa.

3. Komponen pembiayaan Bantuan Pemberdayaan Kontrak Usaha dipergunakan untuk :

a. Pengadaan sarana pendukung unit usaha kebutuhan dosen dan mahasiswa;

b. Pelatihan kewirausahaan untuk menunjang unit usaha; c. Kepemilikan modal untuk peningkatan usaha.

E. Prosedur Pengajuan Bantuan Sarana Prasarana (BSP) a. Proses Pengajuan Bantuan

1) Pengumuman bantuan akan ditayangkan melalui website www.depag.go.id, www.ditpertais.net dan dikirimkan melalui surat kepada Pimpinan PTAI dan Kopertais di seluruh Indonesia.

2) PTAI yang berminat untuk mengajukan bantuan, dapat mendownload Formulir BSP pada website tersebut. 3) Mengisi formulir tersebut secara lengkap dan disimpan

dengan nama sesuai dengan aturan: “BSP - Nama PTAI”.

Contoh: “BSP-STAI DARUL ULUM.xls”

4) Isian yang tidak menggunakan For mulir BSP

sebagaimana yang telah ditetapkan pada Point 2 tidak akan dilayani dan tidak diproses lebih lanjut.

5) Mengirim Formulir BSP yang telah diisi sebagaiman pada Point 3 via email bantuanpendidikan@depag.go.id dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Menggunakan email PTAI bersangkutan yang resmi

(15)

b. Subjek email diberi judul “BSP-NAMA PTAI”; c. Melampirkan formulir yang telah diisi sebagaimana

pada Point 3;

d. Email yang dikirim harus dilengkapi dengan identitas dan kontak dari pengirim;

e. Setiap PTAI cukup mengirimkan email satu kali, meskipun mengajukan bantuan lebih dari satu jenis; f. Kekurangan data pada formulir akan dikonfirmasikan

via email;

g. Email yang dikirim melewati batas tanggal yang telah ditentukan tidak akan diseleksi lebih lanjut.

6) Mengirimkan berkas permohonan sesuai dengan kaidah yang telah ditentukan kepada Direktur Pendidikan Tinggi Islam c.q. Kepala Subdit Perpustakaan, Bantuan dan Beasiswa

7) Melampirkan Print-Out Formulir BSP yang telah diisi sebagaimana pada Point 3 pada setiap berkas permohonan yang diajukan.

8) Berkas proposal yang tidak dilengkapi dengan Print-Out Formulir BSP sebagaimana pada Point 3 tidak akan diproses lebih lanjut.

9) PTAI dapat mengajukan maksimal 3 berkas

permohonan bantuan sesuai dengan jenis bantuan yang dibutuhkan pada PTAI bersangkutan.

10) Tim seleksi tidak menerima berkas susulan atau berkas tambahan, setelah berkas yang pertama telah diterima oleh Panitia.

11) PTAI yang mendapat bantuan harus menyediakan

dana imbal swadaya sesuai dengan ketentuan. 12) Hasil seleksi akan diumumkan melalui website dan/atau

dikirimkan melalui surat kepada pimpinan PTAI seluruh Indonesia.

(16)

b. Seleksi Proposal

Proses penetapan penerima bantuan dilakukan berdasarkan langkah dan tahapan seleksi sebagai berikut: 1) Tahap Seleksi Administrasi terhadap berkas proposal oleh Tim Pelaksana Bantuan yang ditunjuk oleh Direktur Pendidikan Tinggi Islam;

2) Tahap Desk Evaluation terhadap proposal yang telah memenuhi persyaratan administrasi yang dilakukan oleh Tim Penilai yang ditunjuk oleh Direktur Pendidikan Tinggi Islam;

3) Tahap Presentasi Proposal dan visitasi yang masuk dalam nominasi sebagai penerima bantuan didepan Tim Penilai yang ditunjuk oleh Direktur Pendidikan Tinggi Islam. 4) Tahap Penetapan penerima bantuan dengan SK

Direktur Jenderal Pendidikan Islam; 5) Tahap penyelesaian dokumen kontrak

c. Jadwal Kegiatan

Jadwal kegiatan Bantuan Sarana Perguruan Tinggi Agama Islam diatur sebagai berikut:

NO. URIAN KEGIATAN WAKTU

PELAKSANAAN

1 Pengumuman Bantuan Minggu I April 2008 2 Batas Akhir Pendaftaran via

email dan pengiriman Berkas Proposal

Senin 7 April – 19 Mei 2008

3 Seleksi Administrasi Minggu III Mei 2008

4 Desk Evaluation Minggu I Juni 2008

5 Pengumuman Calon Penerima Minggu II Juni 2008 6 Presentasi Proposal dan Visitasi Minggu III Juni 2008 7 Pengumuman Penerima Bantuan Minggu I Juli 2008 8 Penyelesaian Dokumen Kontrak Minggu II Juli 2008

(17)

A. Latar Belakang

Salah satu faktor yang mempengaruhi mutu lulusan adalah mutu dosen dan tenaga kependidikan. Dosen dan tenaga kependidikan yang bermutu diharapkan dapat memberikan layanan pendidikan yang bermutu. Disamping itu juga menghasilkan mahasiswa yang bermutu dan mempunyai prestasi disegala bidang. Dengan demikian lembaga pendidikan agama Islam diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang bermutu dan berdaya saing tinggi.

Persoalan yang banyak dihadapi oleh PTAI adalah keterbatasan dana untuk mengikuti pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi pada Perguruan Tinggi yang bermutu.

Untuk itulah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Islam memberikan bantuan dan beasiswa kepada dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa, baik dalam negeri maupun luar negeri.

B. Jenis Bantuan

Jenis bantuan beasiswa yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama Tahun Anggaran 2008 dalam program ini yaitu :

1. Beasiswa Studi (BS) Lanjutan Tahun 2007

Program Beasiswa Studi (BS) lanjutan tahun 2007 ini merupakan bantuan pendidikan yang diberikan kepada dosen PTAI dan dosen PAI pada PTU yang mengambil studi:

BAB III

(18)

a. Pendidikan S2 Program Studi PGSD/MI, sebanyak 151 orang dengan Perguruan Tinggi penyelenggara yaitu Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY);

b. Pendidikan S2 Program Studi Evaluasi Pendidikan, sebanyak 19 orang dengan Perguruan Tinggi penyelenggara Universitas Negeri Jakarta (UNJ); c. Pendidikan S2 Program Studi Ilmu Perpustakaan,

sebanyak 30 orang dengan Perguruan Tinggi penyelenggara Universitas Indonesia (UI) Depok; d. Pendidikan S2 Program Studi Ulumul Qur’an sebanyak

74 orang dengan Perguruan Tinggi penyelenggara Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (IPTIQ) dan Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta;

e. Pendidikan S3 Program Studi Ekonomi Syariah, sebanyak 60 orang dengan Perguruan Tinggi penyelenggara Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogakarta;

f. Pendidikan S3 Program Studi Manajemen Pendidikan, sebanyak 30 orang dengan Perguruan Tinggi penyelenggara Universitas Islam Nusantara (UNINUS) Bandung;

g. Pendidikan S3 Program Studi Tafsir Hadits, sebanyak 60 orang dengan Perguruan Tinggi penyelenggara Universitas Islam Negeri (UIN) Makasar dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya.

2. Beasiswa Studi Tahun 2008

Program Beasiswa Studi untuk tahun 2008 merupakan bantuan pendidikan yang diberikan kepada tenaga

(19)

pendidik (dosen) dan tenaga kependidikan, serta dosen PAI pada PTU, diperuntukan bagi program studi yang terdiri dari :

a. Beasiswa Studi S2 (BS-2), terdiri dari :

1) Pendidikan S2 Program Studi Akuntansi, dialokasikan sebanyak 30 orang;

2) Pendidikan S2 Program Studi Statistik, dialokasikan sebanyak 30 orang;

3) Pendidikan S2 Program Studi PGMI, dialokasikan sebanyak 30 orang;

4) Pendidikan S2 Program Studi Ekonomi Islam, dialokasikan sebanyak 50 orang;

5) Pendidikan S2 Program Studi Bahasa Inggris, dialokasikan sebanyak 30 orang;

6) Pendidikan S2 Program Studi Manajemen Pendidikan, dialokasikan sebanyak 30 orang;

b. Beasiswa Studi S3 (BS-3), terdiri dari :

1) Pendidikan S3 Program Studi Kom unikasi, dialokasikan sebanyak 30 orang;

2) Pendidikan S3 Program Studi Hukum Islam, dialokasikan sebanyak 30 orang;

3) Pendidikan S3 Program Studi Evaluasi Pendidikan, dialokasikan sebanyak 30 orang;

4) Pendidikan S3 Program Studi Manajemen Pendidikan, dialokasikan sebanyak 20 orang; 5) Pendidikan S3 Program Studi Psikologi, dialokasikan

sebanyak 30 orang;

6) Pendidikan S3 Program Studi Pengembangan Kurikulum, dialokasikan sebanyak 30 orang; 7) Pendidikan S3 Program Studi Bimbingan Konseling,

(20)

3. Bantuan Penyelesaian Studi a. Bantuan Penulisan Tesis (BPT)

Program bantuan penulisan tesis (BPT) merupakan bantuan yang diberikan kepada dosen PTAI Swasta dan dosen PAI pada PTU yang sedang menyelesaikan penulisan tesis pada Perguruan Tinggi baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

b. Bantuan Penulisan Disertasi (BPD)

Program bantuan penulisan disertasi (BPD) merupakan bantuan yang diberikan kepada dosen PTAI Swasta dan dosen PAI pada PTU yang sedang menyelesaikan penulisan disertasi pada Perguruan Tinggi baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

c. Bantuan Promosi Doktor (BDR)

Program bantuan promosi doktor merupakan bantuan yang diberikan kepada dosen PTAI dan PAI pada PTU yang ingin melaksanakan ujian promosi doktor. Bantuan ini dimaksudkan untuk memberikan dorongan dan semangat serta meringankan beban calon doktor untuk menyelesaikan doktor-nya.

4. Bantuan Short Course (BSC)

Program ini merupakan program non degree yang

bertujuan untuk penguatan dan pengembangan program studi PGRA dan penguatan perpustakaan di PTAI. Program ini dilaksanakan dengan menggunakan

sistem pembelajaran jangka pendek. Program Short

Course terdiri dari :

a. Short Course Program Studi PGRA, dialokasikan sebanyak 30 orang untuk dosen PTAI penyelenggara PGRA. Untuk program ini akan diinformasikan lebih lanjut kepada PTAI yang telah mendapatkan izin penyelenggaraan PGRA.

(21)

b. Short Course Tenaga Pustakawan, dialokasikan sebanyak 36 orang untuk tenaga pustakawan PTAI;

5. Beasiswa Mahasiswa Berprestasi (BMB)

Program ini merupakan bantuan yang diberikan kepada mahasiswa PTAI baik negeri maupun swasta untuk program strata satu (S-1) yang memiliki prestasi dibidang akademik, olah raga dan seni serta organisasi.

6. Beasiswa Mahasiswa Kurang Mampu

Program ini merupakan bantuan yang diberikan kepada mahasiswa PTAIS untuk program strata satu (S-1) yang berasal dari keluarga kurang mampu (miskin) pada daerah yang termasuk dalam pendidikan layanan khusus. Sasaran daerah dan PTAI yang akan dibantu dalam program ini ditentukan dan diseleksi langsung oleh tim yang dibentuk Direktur Jenderal Pendidikan Islam.

7. Beasiswa Rintisan Pendidikan pada Perguruan Tinggi Luar Negeri

Sebagai tindak lanjut dari Memorandum of

Understanding (MoU) dengan Departemen Agama, beberapa lembaga dan Universitas di Mesir, Sudan, Maroko dan Aljazair memberikan beasiswa kepada putera-puteri Indonesia dengan formasi sebagai berikut :

a. Al Azhar Al Syarif Mesir menawarkan 90 (sembilan puluh) beasiswa S1 dan 20 (dua puluh) beasiswa S2 untuk tahun akademik 2008-2009;

b. Kementerian Pendidikan Tinggi Mesir menawarkan 5 (lima) beasiswa S1 untuk tahun akademik 2008-2009 bagi pemegang ijazah SLTA;

c. Pemerintah Sudan menawarkan 30 (tiga puluh) beasiswa S1 untuk belajar pada Universitas Internasional Afrika, Khartoum untuk tahun akademik 2007-2008;

(22)

d. Pemerintah Kerajaan Maroko menawarkan beasiswa S1, S2, dan S3 sebanyak 15 (lima belas) orang untuk tahun akademik 2007-2008;

e. Pemerintah Aljazair melalui KBRI Alger menawarkan 50 (lima puluh) beasiswa S1 untuk tahun akademik 2007-2008.

Dalam rangka mendapatkan calon mahasiswa terbaik untuk mengisi formasi tersebut, Departemen Agama akan menyelenggarakan seleksi secara nasional bagi peminat beasiswa ke Al-Azhar, Kementerian Pendidikan Tinggi Mesir, Maroko, Aljazair dan peminat beasiswa ke Sudan. Seleksi akan diadakan langsung oleh Kedutaan Besar Negara yang bersangkutan bekerjasama dengan Departemen Agama pada waktu yang akan ditentukan kemudian (check via website www.ditpertais.net) atau mengubungi Subdit Kerjasama dan Kelembagaan.

Untuk mengantisipasi meningkatnya minat calon mahasiswa Indonesia ke Mesir yang tidak dibarengi dengan mutu memadai, Departemen Agama akan melakukan

penyeleksian calon MAHASISWA NON BEASISWA dengan

menguji kemampuan akademik, hafalan/bacaan Al Qur’an dan bahasa Arab.

C. Persyaratan Pengajuan Beasiswa 1. Persyaratan Umum

a. Pemohon Beasiswa Studi (BS-2 dan BS-3) dan Bantuan Penyelesaian Studi (BPT, BPD dan BDR) berstatus sebagai:

1) Tenaga Pendidik (Dosen) pada PTAI; atau

2) Tenaga Pendidik (Dosen) Tetap Yayasan/Dpk untuk mata kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Perguruan Tinggi Umum;

(23)

3) Tenaga Kependidikan.

b. Mendapat rekomendasi dari pimpinan Perguruan Tinggi tempat pemohon bertugas;

c. Permohonan yang diajukan harus disertai lampiran: 1) Daftar Riwayat Hidup

2) Fotokopi SK pertama dan SK terakhir penempatan sebagai dosen;

3) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku;

4) Fotokopi ijazah dan transkrip dari pendidikan sebelumnya yang telah dilegalisir;

5) Surat Pernyataan tidak sedang menerima bantuan beasiswa dari Departemen Agama atau lembaga lain; 6) Data pendukung lainya;

d. Mengisi formulir pendaftaran sesuai dengan form yang telah ditentukan;

2. Persyaratan Khusus

1) Beasiswa Studi (BS2 dan BS3)

a. Memiliki jabatan fungsional minimal sebagai Asisten Ahli;

b. Bagi pemohon program pendidikan S2, latar belakang pendidikan (pendidikan S1) sesuai (linear) dengan pendidikan yang akan diambil (kecuali beasiswa Tenaga Kependiidkan);

c. Bagi pemohon program pendidikan S3, latar belakang pendidikan (pendidikan S.1 dan S.2) sesuai (linear) atau salah satunya dengan pendidikan yang akan diambil;

d. Usia maksimal adalah 45 tahun bagi pemohon program pendidikan S2 dan 47 tahun bagi pemohon

(24)

program pendidikan S3 terhitung tanggal 1 Agustus 2008;

e. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dari pendidikan sebelumnya minimal 3,00 bagi pemohon program pendidikan S2 dan 3,25 bagi pemohon program pendidikan S3;

f. Mengajukan aplikasi kepada Direktur Pascasarjana dari Perguruan Tinggi Penyelenggara masing-masing sesuai dengan jenis pendidikan yang dituju (dengan mengikuti kaidah format yang telah ditentukan); g. Rekomendasi pimpinan PTAI, untuk mengikuti

program beasiswa studi dan komitmen dalam memberdayakan lulusan beasiswa ini terhadap PTAI tempat tugas;

h. Surat Keterangan dari Kedokteran bagi pemohon yang sudah diterima;

j. Surat Tugas Belajar yang dikeluarkan oleh Pimpinan Perguruan Tinggi tempat tugas bagi calon yang diterima;

j. Untuk program Beasiswa Studi, mengikuti prosedur seleksi yang diselenggarakan oleh Tim di Perguruan Tinggi Pelaksana Tes Seleksi, biaya peserta transportasi menuju pelaksana tes seleksi ditanggung oleh peserta masing-masing;

k. Apabila lulus seleksi, bersedia menandatangani kontrak perjanjian;

l. Bersedia mengikuti pendidikan pada Perguruan Tinggi yang telah ditentukan;

m. Ringkasan proposal Disertasi bagi pemohon yang mendaftar Program Pendidikan S3;

(25)

n. Bagi pegawai administrasi yang mengajukan pendidikan S2 ilmu perpustakaan, yang bersangkutan sedang bekerja di perpustakaan; o. Apabila tidak bekerja diperpustakaan, bersedia

bekerja di perpustakaan setelah menyelesaikan studinya yang disertai dengan komitmen dari pimpinan PTAI bersangkutan;

2) Khusus untuk beasiswa studi S-3 (BS-3) program studi Psikologi di Universitas Gajah Mada (UGM) persyaratan untuk peserta ini adalah:

a. Lulusan S-2 Psikologi dengan IPK 3,25 atau IPK minimal 3,00 ditambah 3 (tiga) Penelitian Ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah atau 2 (dua) buku Psikologi yang bermutu.

b. Lulusan S-2 non-Psikologi dengan IPK 3,5 atau IPK minimal 3,25 ditambah 3 Karya Penelitian Ilmiah yang relevan dengan bidang ilmunya dan diterbitkan dalam jurnal ilmiah atau dua buku bermutu yang sesuai dengan bidang ilmunya.

c. Memiliki TOEFL minimal 450 dan Tes Potensi Akademik (TPA) dengan skor 500.

d. Kelayakan/mutu proposal disertasi.

3) Penyelesaian Studi dan promosi doktor

Penilaian terhadap permohonan Bantuan Penyelesaian Studi dan promosi doktor didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut:

a. Hasil seleksi administrasi yang dilakukan oleh Tim; b. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3,00 bagi

bantuan penyelesaian tesis dan 3,25 untuk bantuan penyelesaian disertasi;

(26)

c. Kesesuaian antara bidang keahlian atau mata kuliah yang diampu dengan program studi atau konsentrasi yang dipelajari;

d. Ringkasan eksekutif dari tesis/disertasi yang sudah disetujui pembimbing;

e. Sedang merencanakan ujian promosi doktor, untuk bantuan promosi doktor yang dinyatakan dalam surat keterangan oleh Direktur PPs.

f. Belum pernah mendapatkan bantuan serupa dari Direktorat Pendidikan Tinggi Islam pada dua tahun berturut-turut;

4) Short Course Perpustakaan

a. Pegawai yang bekerja di perpustakaan;

b. Apabila tidak bekerja di perpustakaan, bekerja di perpustakaan setelah menyelesaikan studinya disertai dengan komitmen dari pimpinan PTAI bersangkutan;

c. Berijazah S1 non perpustakaan dari Perguruan Tinggi yang terakreditasi;

d. Usia max. 6 tahun sebelum batas pensiun.

5) Beasiswa Mahasiswa Berprestasi (BMB)

a. Berstatus sebagai mahasiswa S1 pada PTAI;

b. Mengajukan permohonan/ proposal kepada Direktur Pendidikan Tinggi Islam Ditjen Pendidikan Islam dengan melampirkan ;

- Fotokopi Kartu Mahasiswa;

- Rekomendasi dari pimpinan Perguruan Tinggi tempat studi, berisi antara lain tentang keaktifan dalam kegiatan kemahasiswaan;

(27)

- Fotokopi penghargaan prestasi yang dimiliki dibidang akademik, olahraga, seni dan organisasi yang dilegalisir oleh pimpinan PTAI tempat kuliah; - Fotokopi transkip nilai sejak semester 2 (dua)

hingga terakhir;

- Fotokopi rekening Bank atas nama ybs; c. Mampu baca tulis Al-Qur’an dengan baik;

d. Surat Pernyataan tidak sedang menerima bantuan beasiswa dari Departemen Agama atau lembaga lain;

6) Beasiswa Rintisan Pendidikan pada Perguruan Tinggi Luar Negeri.

a. WNI yang beragama Islam;

b. Mengisi formulir pendaftaran yang disediakan oleh panitia;

c. Pas photo berwarna ukuran 3x4 sebanyak 2 lembar; d. Melampirkan salinan ijazah dengan ketentuan

sebagai berikut :

(1) Untuk ke Universitas Al-Azhar Mesir berijazah : - Untuk S1 ijazah Madrasah Aliyah Negeri atau

swasta yang mengikuti ujian Negara dengan ketentuan usia ijazah tidak lebih dari dua tahun, berijazah Pondok Pesantren yang mu’adalah (akreditasi) dengan ijazah tsanawiyah (SLTA) Al-Azhar dan masih berlaku sampai sekarang;

- Untuk S2 fotokopi ijazah S1 (Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri dan swasta) dengan usia ijazah tidak lebih dari 5 (lima) tahun.

(2) Untuk beasiswa Kementerian Pendidikan Tinggi Mesir menggunakan ijazah SLTA Negeri atau ijazah lain yang telah terakreditasi;

(28)

(3) Untuk ke Sudan, Maroko dan Al-Jazair berijazah Madrasah Aliyah Negeri atau Swasta, Pondok Pesantren, SLTA dengan usia ijazah tidak lebih dari 2 (dua) tahun, sedangkan untuk ijazah S1, usia ijazah tidak lebih dari 5 (lima) tahun dan untuk S2, usia ijazah tidak lebih dari 7 (tujuh) tahun; (4) Membuat surat pernyataan kesiapan

penye-lesaian studi (dari kesiapan dana bagi yang berangkat dengan biaya mandiri non beasiswa). e. Lulus tes seleksi dengan mata ujian sebagai berikut : (1) Ujian lisan (menggunkan bahasa Arab) meliputi : Bahasa Arab (percakapan, terjemah dan pemahaman teks) dan hafalan/bacaan Al-Qur’an; (2) Ujian tulis (menggunakan bahasa Arab) meliputi : Bahasa Arab (memahami teks, tata bahasa dan insya’) dan pengetahuan Agama Islam.

3. Penilaian Permohonan Beasiswa Studi (BS), Bantuan Penyelesaian STudi (BPS) dan Beasiswa Mahasiswa Berprestasi (BMB).

Penilaian program Beasiswa Studi (BS) dan Bantuan Penyelesaian Studi (BPS) didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut:

a. Hasil seleksi administrasi yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi penyelenggara yang telah ditentukan (BS); b. Program studi atau konsentrasi yang diambil merupakan

kebutuhan mendesak dari PTAI tempat bertugas (BS); c. Topik disertasi penting, belum pernah ditulis oleh peneliti

lain, dan memberikan sumbangan yang signifikan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan atau pemecahan masalah yang terjadi dimasyarakat, khusus pendaftar pendidikan S3 (BS);

d. Tes tertulis untuk S-2, tes tertulis dan wawancara untuk S-3 pada waktu dan tempat yang ditentukan (BS);

(29)

e. Hasil seleksi administrasi dan teknis oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam ( BPS) dan (BMB);

4. Penghentian Beasiswa Studi (BS)

Beasiswa studi dapat dihentikan apabila peserta:

a. Telah menyelesaikan studinya dengan baik dalam kurun waktu yang telah ditentukan dan dibuktikan dengan hasil ujian tesis/disertasi;

b. Tidak mampu menyelesaikan studinya dalam waktu yang telah ditentukan;

c. Mengundurkan diri dari Program Beasiswa Studi, bila atas kemauan sendiri, maka yang bersangkutan berkewajiban mengganti kerugian negara sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

d. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi, dinilai tidak layak untuk melanjutkan studi karena tidak mampu mencapai standar mutu minimum prestasi akademik; e. Sakit, cacat atau sebab lain yang menyebabkan yang

bersangkutan tidak dapat melanjutkan pendidikan sesuai dengan peraturan perundangan kepegawaian; f. Meninggal Dunia.

5. Penghentian Bantuan Penyelesaian Studi

Bantuan Penyelesaian Studi ini dapat dibatalkan apabila peserta:

a. Telah terbukti lulus pada saat mengajukan permohonan; b. Mengundurkan diri dari Program Bantuan Penyelesaian

Studi;

c. Tidak lagi berstatus sebagai dosen pada PTAI atau dosen PAI pada PTU tempat tugas semula;

d. Terbukti telah menerima bantuan serupa dari Depar-temen Agama atau lembaga lain pada tahun yang sama; e. Meninggal Dunia.

(30)

6. Penghentian Beasiswa Mahasiswa Berprestasi .

Bantuan ini dapat dibatalkan atau dihentikan apabila : a. Telah terbukti lulus pada saat mengajukan permohonan

beasiswa berprestasi;

b. Mengundurkan diri dari program bantuan beasiswa mahasiswa berprestasi;

c. Memanipulasi prestasi yang dimiliki;

d. Terbukti telah dan pernah menerima bantuan serupa dari Departemen Agama atau lembaga lain pada tahun yang sama;

e. Meninggal dunia.

D. Hak dan Kewajiban Penerima Beasiswa Studi. 1. Hak Penerima Beasiswa Studi

Penerima beasiswa studi akan mendapatkan hak-haknya selama belajar di Perguruan Tinggi berupa:

a. Pendidikan dan pengajaran dari dosen yang berkualitas dan ahli di bidangnya masing-masing;

b. gelar akademik yang dikeluarkan oleh Perguruan Tinggi sesuai dengan jenjang pendidikan yang diselesaikannya; c. Biaya pendidikan selama 2 tahun untuk pendidikan S-2, dan 3 tahun untuk pendidikan S-3, yang disesuaikan dengan Perguruan Tinggi bersangkutan;

d. Biaya hidup dan biaya fotokopi/buku;

e. Transportasi PP 1x dari dan ke daerah asal sesuai dengan peraturan yang berlaku;

f. Pembebasan dari seluruh biaya yang terkait langsung dengan proses perkuliahan sesuai dengan ketentuan Perguruan Tinggi masing-masing.

(31)

2. Kewajiban Penerima Beasiswa Studi

Penerima beasiswa studi berkewajiban untuk:

1) Mematuhi semua peraturan dan ketentuan yang berlaku pada Perguruan Tinggi penyelenggara program dan lembaga pemberi beasiswa;

2) Menjaga nama baik peserta, lembaga pemberi beasiswa, PTAI tempat tugas dan almamater;

3) Belajar dengan sungguh-sungguh untuk mencapai hasil yang terbaik dan tepat waktu;

4) Mengajar kembali pada PTAI tempat semula setelah menyelesaikan studinya minimal 2x masa studinya; 5) Menyelesaikan program pendidikan selama 2 tahun

untuk program pendidikan S2, 3 tahun untuk program pendidikan S3. Bila tidak dapat menyelesaikan dalam waktu yang ditentukan, maka peserta diwajibkan menyelesaikan pendidikan dengan biaya sendiri. Bila hal tersebut tidak dilakukan maka peserta wajib mengembalikan seluruh biaya yang telah di keluarkan oleh Departemen Agama;

6) Apabila dalam kurun batas waktu akademik (4 tahun untuk S2 dan 5 tahun untuk S3) tidak dapat menyelesaikan pendidikan, yang bersangkutan wajib mengembalikan seluruh biaya yang telah dikeluarkan oleh Departemen Agama;

E. Prosedur Pelaksanaan Beasiswa

1. Perguruan Tinggi Penyelenggara Progam

Untuk terjaminnya mutu yang akan dihasilkan dan efektiftas program maka pelaksanaan beasiswa studi secara teknis dan akademik ditangani dan dikelola langsung oleh Perguruan Tinggi yang ditentukan dan ditunjuk oleh

(32)

Direktur Jenderal Pendidikan Islam dengan mempertim-bangkan kualitas dan profesionalitas lembaga yang dimaksud sesuai dengan program studi sebagai berikut :

a. Beasiswa Studi S2 (BS2), terdiri dari :

1) Pendidikan S2 Program Studi Akuntansi, di Universitas Indonesia;

2) Pendidikan S2 Program Studi Statistik, di Institut Pertanian Bogor;

3) Pendidikan S2 Program Studi PGMI, di IAIN Sunan Ampel Surabaya;

4) Pendidikan S2 Program Studi Ekonomi Islam, di Universitas Gajah Mada;

5) Pendidikan S2 Program Studi Bahasa Inggris, di Universitas Negeri Malang;

6) Pendidikan S2 Program Studi Manajemen Pendidikan di Universitas Islam Nusantara (UNINUS).

b. Beasiswa Studi S3 (BS-3), terdiri dari :

1) Pendidikan S3 Program Studi Komunikasi, di Universitas Padjajaran Bandung.

2) Pendidikan S3 Program Studi Hukum Islam, di IAIN Walisongo Semarang.

3) Pendidikan S3 Program Studi Evaluasi Pendidikan, di Universitas Negeri Yogjakarta;

4) Pendidikan S3 Program Studi Manajemen Pendidikan, di Uinversitas Pendidikan Indonesia; 5) Pendidikan S3 Program Studi Psikologi, di UGM

Yogjakarta;

6) Pendidikan S3 Program Studi Pengembangan Kurikulum, di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung;

(33)

7) Pendidikan S3 Program Studi Bimbingan Konseling, di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung;

c. Bantuan Short Course tenaga perpustakaan di laksanakan di Perpustakaan Nasional Jakarta.

2. Perguruan Tinggi Pelaksana Tes Seleksi

a. Perguruan Tinggi pelaksana tes seleksi beasiswa studi merupakan Perguruan Tinggi Agama Islam yang ditunjuk sebagai lokasi untuk melakasanakan tes seleksi dan tes wawancara;

b. Tim seleksi berasal dari komponen Departemen Agama, Perguruan Tinggi Penyelenggara dan Perguruan Tinggi pelaksana tes;

c. Peserta dapat memilih lokasi tes seleksi sesuai dengan kondisi masing-masing;

d. Lokasi tes seleksi untuk tahun 2008 : 1) UPI Bandung;

2) IAIN Walisongo Semarang; 3) IAIN Sunan Ampel Surabaya; 4) UIN Alaudin Makasar; 5) IAIN Sumatera Utara Medan.

e. Biaya transport peserta menuju lokasi tes seleksi ditanggung oleh masing-masing peserta.

3. Prosedur Pengajuan Bantuan Beasiswa Pendidikan (BBP-08) a. Proses Pengajuan Bantuan

1) Pengumuman bantuan akan ditayangkan melalui website www.depag.go.id, www.ditpertais.net dan dikirimkan melalui surat kepada Pimpinan PTAI dan Kopertais di seluruh Indonesia.

2) Bagi Dosen atau Pegawai pada PTAI yang berminat untuk mengajukan bantuan, dapat mendownload

(34)

Formulir pada website tersebut sesuai dengan jenis bantuan yang akan diajukan (lihat Tabel pada Point 3). 3) Mengisi formulir tersebut dan disimpan dengan nama

sesuai dengan aturan: “Kode Formulir - Nama

Pemohon”. Contoh: “BPD-ABDULLAH.xls”

4) Isian yang tidak menggunakan Formulir sebagaimana yang telah ditetapkan pada Point 2 tidak akan dilayani dan tidak diproses lebih lanjut.

5) Mengirim formulir yang telah diisi via email bantuanpendidikan@depag.go.id dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Menggunakan email bersangkutan yang masih aktif;

b) Subjek email diberi judul “Kode Formulir + Nama Pemohon”. Contoh “BPD-ABDULLAH”;

c) Melampirkan Formulir yang telah diisi secara lengkap sebagaimana pada Point 3;

d) Email yang dikirimkan harus disertai dengan identitas dan kontak dari pengirim;

e) Setiap Dosen atau Pegawai hanya dapat mengajukan satu jenis bantuan;

NO. KODE FORMULIR JENIS BANTUAN

1 BS2 Bantuan Studi S2

2 BS3 Bantuan Studi S3

3 BSC Bantuan Short Course

4 BPT Bantuan Penulisan Tesis 5 BPD Bantuan Penulisan Disertasi

(35)

f) Kekurangan data pada formulir akan dikonfirmasikan via email;

g) Email yang dikirim setelah melewati batas tanggal yang ditentukan tidak akan diseleksi lebih lanjut. 6) Mengirimkan berkas permohonan sesuai dengan kaidah yang telah ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Bantuan Beasiswa S2 (BS2), Bantuan Beasiswa S3 (BS3), dan Bantuan Short Cource (BSC), berkas permohonan dikirimkan kepada Direktur Pasca Sarjana dari Perguruan Tinggi Tempat Studi yang dituju;

b) Bantuan Penulisan Tesis (BPT), Bantuan Penulisan Disertasi (BPD) dan Bantuan Promosi Doktor (BDR), berkas permohonan dikirimkan kepada Direktur Pendidikan Tinggi Islam c.q. Kepala Subdit Perpustakaan, Bantuan dan Beasiswa Direktorat Pendidikan Tinggi Islam dengan alamat Departemen Agama Lt. VIII Kamar B806 Jl. Lapangan Banteng Barat No. 3-4 Jakarta. 7) Melampirkan Print-Out Formulir yang telah diisi

sebagaimana pada Point 3 pada berkas permohonan yang diajukan.

8) Berkas permohonan yang tidak dilengkapi dengan

Print-Out Formulir sebagaimana pada Point 3 tidak akan diproses lebih lanjut.

9) Setiap berkas permohonan hanya berisikan berkas

dari satu pemohon. Tim Seleksi tidak menerima berkas permohonan yang memuat pemohon secara kolektif.

(36)

10) Pemohon yang mengajukan berkas permohonan lebih dari satu dengan menggunakan PTAI Tempat Tugas yang berbeda, hanya salah satu berkas yang akan diproses dan dipilih secara acak.

11) Tim seleksi tidak menerima berkas susulan atau berkas tambahan, setelah berkas yang pertama telah diterima oleh Panitia.

12) Hasil seleksi akan diumumkan melalui website dan/ atau dikirimkan melalui surat kepada pimpinan PTAI seluruh Indonesia.

b. Seleksi Proposal

1) Seleksi Bantuan Beasiswa S2, Bantuan Beasiswa S3 dan Bantuan Short Course.

Proses penetapan penerima bantuan dilakukan berdasarkan langkah dan tahapan seleksi sebagai berikut:

a) Tahap Seleksi Administrasi terhadap berkas permohonan oleh Tim Pendidikan Tinggi tempat Studi;

b) Tahap Seleksi Tes Tertulis oleh Tim Pendidikan Tinggi tempat Studi;

c) Tahap Seleksi Wawancara khusus untuk Beasiswa S3 oleh Tim Pendidikan Tinggi tempat Studi; d) Tahap Penetapan penerima bantuan oleh Dirjen

Pendidikan Islam.

2) Seleksi Bantuan Penulisan Tesis (BPT), Bantuan Penulisan Dosertasi (BPD) dan Bantuan Promosi Doktor (BDR).

Proses penetapan penerima bantuan dilakukan berdasarkan langkah dan tahapan seleksi sebagai berikut:

(37)

a) Tahap Seleksi Administrasi terhadap berkas permohonan oleh Tim Pelaksana Bantuan yang ditunjuk oleh Direktur Pendidikan Tinggi Islam; b) Tahap Desk Evaluation terhadap permohonan

yang telah memenuhi persyaratan administrasi yang dilakukan oleh Tim Penilai yang ditunjuk oleh Direktur Pendidikan Tinggi Islam;

c) Tahap Penetapan penerima bantuan dengan SK Direktur Jenderal Pendidikan Islam;

d) Tahap penyelesaian dokumen bantuan.

c. Jadwal Kegiatan

1) Jadwal Kegiatan Bantuan Beasiswa S2 dan S3

**) disesuaikan dg kalender akademik PT. Peny. masing-masing. 2) Jadwal Kegiatan Bantuan Penulisan Tesis, Penulisan

Disertasi dan Promosi doktor

NO. URIAN KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN

1 Pengumunan Pendaftaran Minggu I April 2008 2 Pendaftaran via email dan Pengiriman

Berkas

7 April – 19 Mei 2008

3 Seleksi Administrasi 21 s.d. 31 Mei 2008 4. Pengumuman hasil seleksi administrasi 5 Juni 2008 5 Tes Tertulis S2 dan S3 11 Juni 2008 6 Tes Wawancara Khusus S3 *) 12 Juni 2008 7 Pengumuman Kelulusan 25 Juni 2008 8 Matrikulasi/ Pra Pascasarjana**)

9 Kuliah**)

NO. URIAN KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN

1 Pengumunan Pendaftaran Minggu I April 2008 2 Pendaftaran via email dan Pengiriman

Berkas

7 April – 19 Mei 2008

3 Seleksi Administrasi Minggu ke III Mei 2008 4 Pengumuman Penerima Bantuan Minggu ke II Juni 2008 5 Kelengkapan Berkas Pencairan Bantuan 18 Juni 2008 6 Pencairan Dana Minggu ke I Juli 2008

(38)

4. Prosedur Pengajuan Bantuan Mahasiswa Berprestasi (BMB-08)

a. Proses Pengajuan Bantuan

1) Pengumuman bantuan akan ditayangkan melalui website www.depag.go.id dan dikirimkan melalui surat kepada Pimpinan PTAI dan Kopertais di seluruh Indonesia.

2) PTAI yang berminat dapat mengajukan bantuan ini secara kolektif dan dikordinir oleh PTAI bersangkutan. Mahasiswa tidak dapat mengajukan bantuan ini secara perorangan.

3) Mendownload Formulir Biodata Mahasiswa(FBM)

yang telah disediakan pada website.

4) Mengisi formulir tersebut secara lengkap dan

disimpan dengan nama sesuai dengan aturan: “FBM

+ Nama Mahasiswa”. Contoh: “FBM-IKHWANUDIN.xls”. Kemudian seluruh file tersebut dikemas dalam satu file (bisa menggunakan WinZip, Winrar atau program sejenis) dan diberi nama sesuai dengan

aturan: “BMB + Nama PTAI”. Contoh “BSP-STAI

DARUL ULUM.xls”.

5) PTAI dapat mengajukan maksimal 20 mahasiswa

berprestasi dilingkungan PTAI bersangkutan yang mewakili dari seluruh Program Studi yang diselenggarakan.

6) Isian biodata mahasiswa yang tidak menggunakan

Formulir FBM sebagaimana yang telah ditetapkan pada Point 3 tidak akan diproses lebih lanjut. 7) Mengirim Formulir FBM yang telah diisi sebagaiman

pada Point 4 via email bantuanpendidikan@ depag.go.id dengan ketentuan sebagai berikut:

(39)

a) Menggunakan email PTAI bersangkutan yang resmi dan masih aktif;

b) Subjek email diberi judul “BMB-NAMA PTAI”; c) Melampirkan formulir yang telah diisi

sebagaimana pada Point 4;

d) Email yang dikirim harus dilengkapi dengan identitas dan kontak dari pengirim;

e) Kekurangan data pada formulir akan dikonfirmasikan via email;

f) Email yang dikirim melewati batas tanggal yang telah ditentukan tidak akan diseleksi lebih lanjut; g) Email yang dikirim secara perorangan tidak akan

diproses.

8) Mengirimkan berkas permohonan sesuai dengan kaidah yang telah ditentukan kepada Direktur Pendidikan Tinggi Islam c.q. Kepala Subdit Perpustakaan, Bantuan dan Beasiswa Direktorat Pendidikan Tinggi Islam dengan alamat Departemen Agama Lt. 8 Kamar B806 Jl. Lapangan Banteng Barat No. 3-4 Jakarta.

9) Melampirkan Print-Out FBM dariseluruh mahasiswa yang diusulkan dan telah diisi sebagaimana pada Point 4 pada berkas permohonan yang diajukan. 10) Berkas proposal yang tidak dilengkapi dengan

Print-Out FBM sebagaimana pada Point 4 tidak akan diproses lebih lanjut.

11) Tim seleksi tidak menerima berkas susulan atau berkas tambahan, setelah berkas yang pertama telah diterima oleh Panitia.

12) Hasil seleksi akan diumumkan melalui website dan/ atau dikirimkan melalui surat kepada pimpinan PTAI seluruh Indonesia.

(40)

b. Seleksi Proposal

Proses penetapan penerima bantuan dilakukan berdasarkan langkah dan tahapan seleksi sebagai berikut:

1) Tahap Seleksi Administrasi terhadap berkas permohonan oleh Tim Pelaksana Bantuan yang ditunjuk oleh Direktur Pendidikan Tinggi Islam; 2) Tahap Desk Evaluation terhadap permohonan yang

telah memenuhi persyaratan administrasi yang dilakukan oleh Tim Penilai yang ditunjuk oleh Direktur Pendidikan Tinggi Islam;

3) Tahap Penetapan penerima bantuan dengan SK Direktur Jenderal Pendidikan Islam;

4) Tahap penyelesaian dokumen bantuan.

c. Jadwal Kegiatan

Jadwal Kegiatan Bantuan Mahasiswa Berprestasi adalah sebagai berikut:

NO. URIAN KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN 1 Pengumunan Pendaftaran Minggu ke I April 2008 2 Pendaftaran via email dan Pengiriman

Berkas

7 April – 19 Mei 2008

3 Seleksi Administrasi Minggu ke III Mei 2008 4 Pengumuman Penerima Bantuan Minggu ke II Juni 2008 5 Kelengkapan Berkas Pencairan Bantuan 18 Juni 2008 6 Pencairan Dana Minggu ke I Juli 2008

(41)

I. Program Hibah Peningkatan Mutu (PHPM) PTAI Tahun 2008

Program Hibah Peningkatan Mutu (PHPM) PTAI tahun 2008 terdiri atas :

1. Program Bantuan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat;

2. Program Bantuan Rintisan Pengembangan Perguruan Tinggi bertaraf Internasional;

3. Program Kemitraan Peningkatan Mutu PTAI.

I.1 Program Bantuan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.

A. Latar belakang

Gagasan dasar Program Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Publikasi Ilmiah Direktorat Pendidikan Tinggi Islam adalah mengembangkan ilmu agama Islam agar memiliki daya kegunaan yang nyata bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta pemecahan masalah kehidupan manusia melalui pendekatan ilmiah. Adalah menjadi keniscayaan, ilmu agama Islam memiliki kemampuan transformatif di tengah-tengah perkembangan sosial dan berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi yang kian melejit. Ini semua hanya dapat dilakukan apabila ilmu agama Islam terus diteliti, diamalkan, dan dipublikasikan dengan mensinergikan dua hal. Pertama, mensinergikan

BAB IV

PROGRAM HIBAH PENINGKATAN

MUTU (PHPM) PTAI

(42)

kaidah ilmu agama Islam dengan kaidah sosial dalam konteks satuan sosial tertentu, terutama dalam konteks manusia Indonesia. Kedua, mensinergikan ilmu agama Islam dengan ilmu sosial, ilmu humaniora, dan ilmu kealaman dalam kegiatan penelitian yang multi dan interdisipliner. Keduanya merupakan keterpaduan yang diharapkan program ini.

B. Jenis Bantuan

Program Bantuan Dana Penelitian terbagi ke dalam 4 (empat) jenis penelitian berdasarkan tema utama: Islam, Negara, Masyarakat, dan Pasar. Dari tema utama penelitian ini dikelompokkan menjadi empat bidang penelitian: a. Penelitian Pengembangan Ilmu Murni (Mata Kuliah)

Jenis penelitian ini dimaksudkan agar dosen meneliti bidang ilmu yang menjadi tanggungjawab akademiknya, sehingga terjadi upaya pengembangan keilmuan dalam mata kuliah yang diampunya.

b. Penelitian Sosial Keagamaan

Jenis penelitian ini dimaksudkan agar dosen memiliki kepedulian dan tanggungjawab sosial, sehingga terjadi upaya konstruksi sosial budaya bagaimana agama dipahami, dipersepsikan, dan dipraktikkan.

c. Penelitian Islam dan Gender.

Jenis penelitian ini dimaksudkan agar dosen memiliki kepedulian, empati, dan tanggungjawab sosial akademik terhadap ketimpangan relasi gender dengan kehidupan sosial-politik, kebudayaan, pendidikan, dan perekonomian. yang terus menerus dilanggengkan oleh sistem patriarkhi.

(43)

d. Penelitian Aksi Partisipatoris (Participatory Action Research). Jenis penelitian ini dimaksudkan untuk memadukan program/kegiatan penelitian, pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat dalam satu pemberdayaan mutu Madrasah, Pesantren, Masjid, dan masyarakat dampingan PTAI. Program ini juga memadukan antara teori, praktik, dan transformasi sosial.

C. Program Bantuan Dana kepada masyarakat terbagi ke

dalam 3 (tiga) jenis pengabdian berdasarkan tema utama:

Pemberdayaan kepada masyarakat pedalaman, tertinggal, dan daerah nelayan.

a. Program Pengabdian Kepada Masyarakat Daerah Tertinggal.

Jenis pengabdian kepada masyarakat ini dimaksudkan agar dosen mengabdi dan memperbaiki tatanan sosial atau relasi kuasa yang tidak seimbang, sehingga masyarakat di daerah tertinggal memiliki kedudukan setara dan hidup di tengah lingkungan masyarakat yang saling membebaskan.

b. Program Pengabdian Kepada Masyarakat Pedalaman. Jenis pengabdian kepada masyarakat ini dimaksudkan agar dosen mengabdi dan memperbaiki tatanan sosial atau relasi kuasa yang tidak seimbang, sehingga masyarakat di daerah pedalaman memiliki kedudukan setara dan hidup di tengah lingkungan masyarakat yang saling membebaskan.

c. Program Pengabdian Kepada Masyarakat Nelayan. Jenis pengabdian kepada masyarakat ini dimaksudkan agar dosen mengabdi dan memperbaiki

(44)

tatanan sosial atau relasi kuasa yang tidak seimbang, sehingga masyarakat di daerah nelayan memiliki kedudukan setara dan hidup di tengah lingkungan masyarakat yang saling membebaskan.

Keterangan lebih lanjut dapat di akses pada website http:/ /www.ditpertais.net atau dapat menghubungi Subdit Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat.

I.2. Program Bantuan Rintisan Perguruan Tinggi bertaraf Internasional

A. Latar Belakang

Sebagai negara Muslim terbesar yang memiliki pengalaman sejarah pendidikan tinggi yang cukup panjang, sudah saatnya Indonesia memiliki perguruan tingi Islam bertaraf internasional. Departemen Agama, khususnya Direktorat Pendidikan Tinggi Islam, telah menyiapkan upaya-upaya perintisan ke arah Perguruan Tinggi Bertaraf Internasional. Melalui IAIN Indonesia Social Equity Project (IISEP), upaya tersebut telah diawali dengan membuka program Interdisciplinary Islamic Studies di UIN Jakarta dan UIN Yogyakarta. Setelah berakhirnya proyek IISEP tahun 2007, kedua program bertaraf internasional tersebut harus dikembangkan, bahkan dibuka kesempatan pada PTAI yang lain yang mampu menyelenggarakan kelas internasional. Untuk mewujudkan program tersebut Diktis melakukan beberapa langkah, antara lain: menyusun pedoman perguruan Tinggi bertaraf Internasional, memberikan bantuan kepada PTAI untuk merintis dan mendorong bagi PTAI ke arah bertaraf Internasional.

(45)

B. Persyaratan dan Prosedur 1. Persyaratan

Perguruan Tinggi yang akan mengikuti program ini harus memenuhi persyaratan dan prosedur sebagai berikut :

a. Kriteria Isi

1. Kurikulum harus setara dengan kurikulum pada kampus di LN yang dianggap unggul dalam studi tersebut;

2. Kurikulum memiliki nilai-nilai ke-Indonesiaan; 3. Bahasa pengantar memakai Bahas Arab dan

Inggris;

4. Komposisi kurikulum. b. Manajemen

1. Memiliki struktur khusus mencakup akademik, keuangan, administrasi umum, dan kemahasiswaan; 2. Berpedoman kepada prinsip efektif dan efisien. c. Dosen

1. Kualifikasi dosen minimal S3 dan memiliki bidang keilmuan yang linear;

2. Mampu mengajar dengan bahasa keahliannya; 3. memiliki minimal 3 publikasi internasional; 4. Jumlah dosen minimal 6 dengan kualifikasi sesuai

dengan program studi;

5. Minimal 2 orang guru besar dengan bidang linear. d. Mahasiswa

1. Kemampuan bahasa pengantar (TOEFL dan TOAFL minimal 500);

2. Untuk S1 nilai minimal mata pelajaran inti adalah 7. Untuk S2 dan S3 minimal IPK 3,25;

(46)

e. Lulusan.

By research : mempunyai publikasi internasional f. Evaluasi

1. Formatif, UTS, UAS;

2. Melibatkan external examiner (di luar isntitusi) g. Sarana

1. Sarana minimum sesuai dengan standar BAN-PT; 2. Perpustakaan berstandar internasional;

3. Hot spot;

4. Interlibrary loan.

2. Prosedur Penyelenggaraan :

1. Melalui mekanisme kompetisi; 2. Penilai oleh Tim independen;

3. Penandatanganan komitmen antara lembaga yang mendapatkan bantuan dengan Direktur Jenderal; 4. Ditetapkan oleh Direktur Jenderal.

I.3. Program Bantuan Kemitraan. A. Latar Belakang

Tujuan pendidikan tinggi di Indonesia adalah menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi dan/ atau kesenian, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

Sampai saat ini, kinerja sebagian besar PTAI (terutama PTAIN yang telah dibiayai pemerintah) masih belum

(47)

memuaskan. Masih banyak PTAI yang meluluskan mahasiswanya dengan kualitas di bawah standar yang diharapkan masyarakat maupun pemerintah. Demikian pula di bidang pengembangan ilmu, masih terlalu sedikit hasil penelitian PTAI yang bermutu ilmiah tinggi dan memberikan sumbangan yang berarti bagi pengembangan ilmu pengetahuan atau pemecahan masalah di masyarakat.

Salah satu penyebab kekurang berhasilan PTAI dalam mencapai tujuan pendidikan tinggi ini adalah masih lemahnya kemampuan manajemen dan kepemimpinan di PTAI dalam mengelola sumberdaya yang ada dan memfokuskan usahanya pada dua tujuan pendidikan tinggi itu, terutama di PTAI baru.

B. Sasaran Program

Untuk memecahkan persoalan tersebut sebagaimana rasional di atas, Direktorat Pendidikan Tinggi Islam akan memberikan bantuan konsultan (pendampingan) manajemen perguruan tinggi kepada beberapa PTAI yang memerlukannya. Sebagai uji coba, program ini dapat dilaksanakan di beberapa PTAIN baru.

C. Hasil (Output) yang diharapkan dalam program ini :

1. PTAIN peserta mampu menyusun rencana strategis yang berfokus pada peningkatan mutu lulusan dan hasil penelitian (dua dharma dulu).

2. PTAIN peserta mampu menyusun program tahunan dan rencana kerja tahunan (RKAKL) yang berdasarkan rencana strategis yang berfokus pada peningkatan mutu lulusan dan hasil penelitian.

(48)

3. PTAIN peserta mampu melaksanakan dan mencapai sasaran-sasaran rencana kerja tahunan yang telah disusunnya itu.

4. PTAIN peserta mampu memantau secara berkala dan mengevaluasi pelaksanaan rencana kerja yang telah disusunnya.

5. PTAIN peserta melakukan perbaikan kinerja berikutnya berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan rencana kerja sebelumnya.

6. PTAIN peserta mampu menyusun LAKIP yang efektif dan efisien sesuai standar yang ditetapkan Men PAN.

D. Aspek yang dicakup dalam renstra dan program tahunan

1. Sistem peningkatan mutu hasil pendidikan (bagaimana menghasilkan lulusan yang bermutu dan berdaya saing tinggi);

2. Sistem peningkatan mutu hasil penelitian (bagaimana menghasilkan produk penelitian yang bermutu ilmiah tinggi dan bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan atau pemecahan masalah di masyarakat); 3. Sistem peningkatan mutu kegiatan pengabdian kepada masyarakat (bagaimana menghasilkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang merupakan penerapan hasil pendidikan dan hasil penelitian PTAI); 4. Sistem peningkatan mutu pembinaan kemahasiswaan (bagaimana membina mahasiswa yang berkepribadian muslim dan memiliki integritas yang tinggi);

5. Sistem peningkatan mutu administrasi pendidikan (bagaimana menata administrasi pendidikan yang efektif dan efisien);

(49)

6. Sistem pemasaran program pendidikan (bagaimana cara efektif dan efisien untuk memasarkan program-program pendidikan yang diselenggarakan oleh PTAI); 7. Sistem pemasaran lulusan dan hasil penelitian (bagaimana cara memasarkan lulusan dan hasil penelitian secara efektif dan efisien);

8. Sistem penggalian dana dari luar (bagaimana menggali dana PNBP dari luar mahasiswa untuk membantu membiayai pendidikan mahasiswa).

9. Sistem peningkatan aksesabilitas pendidikan bagi masyarakat miskin (bagaimana meningkatkan aksesabilitas pendidikan bagi masyarakat miskin).

E. Manfaat program

1. Bagi PTAI peserta:

a. Mendapat bantuan peningkatan mutu manajemen PTAI sehingga mampu menghasilkan lulusan yang bermutu dan berdaya saing tinggi dan menghasilkan produk penelitian yang bermutu ilmiah tinggi dan bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan/atau pemecahan masalah di masyarakat;

b. Mendapat bantuan insentif anggaran bila diperlukan; 2. Bagi Direktorat Pendidikan Tinggi Islam.

Meningkatkan jumlah PTAI yang mampu menghasilkan lulusan yang bermutu dan berdaya saing tinggi dan menghasilkan produk penelitian yang bermutu ilmiah tinggi dan bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan/atau pemecahan masalah di masyarakat;

(50)

F. Kewajiban PTAI peserta:

1. Menyusun Renstra, Program dan RKAKL tahunan yang mengacu pada tujuan pendidikan tinggi sesuai saran tim konsultan;

2. Mengelola PTAI berdasarkan renstra tersebut.

3. Melaporkan dan menunjukkan hasil pembinaan dalam bentuk LAKIP yang efektif dan efisien sesuai standar Men PAN.

G. Mekanisme kerja program

1. Tiap PTAIN peserta dibantu oleh tim konsultan dalam merencanakan kegiatan/program, mengorganisir sumberdaya yang tersedia, melaksanakan rencana, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan rencana, memperbaiki kinerja pada perencanaan kerja berikutnya berdasarkan hasil evaluasi;

2. Anggota tim konsultan bisa berasal dari PTAI yang lebih maju, terdekat, dan yang memiliki kompetensi untuk itu; 3. Tim-tim konsultan ini dikoordinasi oleh Tim Pengarah

(Steering Committee) yang berkedudukan di Dit Diktis; 4. Tim konsultan akan menghasilkan beberapa panduan praktis

pengelolaan PTAI;

5. Tim konsultan bekerja secara intensif, tinggal beberapa hari di PTAI yang dibinanya seiap bulan dan mengirim laporan bulanan kepada Tim Pengarah;

6. Tim Pengarah menganalisa laporan bulanan itu dan mengadakan pertemuan koordinasi dengan Tim Konsultan tiap 3 atau 4 bulan;

(51)

7. Tim Pengarah membuat laporan perkembangan program kepada Direktur Diktis setiap 3 atau 4 bulan (sesudah pertemuan koordinasi dengan Tim Konsultan) dengan tembusan kepada Dirjen;

8. Setidaknya sekali dalam 1 tahun, Direktur/anggota Tim Pengarah mengunjungi dan melihat perkembangan/hasil program di PTAIN peserta.

H. Evaluasi dan Akuntabilitas

Pada akhir tahun anggaran, tim pengarah mengevaluasi hasil pembinaan di PTAIN peserta dengan ukuran keberhasilan sebagai berikut:

1. Keberhasilan pimpinan PTAI peserta mencapai sasaran program (output) merupakan indikator keberhasilan PTAI peserta;

2. Keberhasilan PTAI peserta menghasilkan produk yang berkualitas merupakan indikator keberhasilan Tim Konsultan yang membinanya;

3. Keberhasilan Tim konsultan membina PTAI peserta merupakan indikator keberhasilan Tim Pengarah.

Untuk program bantuan Rintisan Perguruan Tinggi Bertaraf Internasional dan program bantuan kemitraan, informasi lebih lanjut dapat menghubungi Subdit Kerjasama dan Kelembagaan.

II. Program Hibah Peningkatan Mutu (PHPM) PTAI Tahun 2009. A. Latar Belakang

Untuk menyiapkan sumber daya manusia Indonesia yang lebih berkualitas dan memiliki daya saing, sejak

(52)

pertengahan tahun 2006 Direktorat Jenderal Pendidikan Islam secara sistematik dan terprogram telah mengimplementasikan pola pengembangan pendidikan tinggi sesuai dengan paradigma baru pendidikan tinggi. Salah satu aspek yang dikembangkan adalah upaya peningkatan kapasitas institusional dan peningkatan mutu serta relevansi pendidikan tinggi seperti peningkatan mutu kontrak prestasi dan program program lainnya. Beberapa dari program pendanaan tersebut akan berakhir pertengahan tahun ini secara kualitatif telah berhasil meningkatkan kualitas program pendidikan tinggi khususnya program sarjana dan Diploma yang mendapatkan kontrak mutu prestasi.

Peningkatan mutu dan daya saing itu sudah menjadi sebuah keniscayaan. Bahkan hal ini telah menjadi komitmen Direktorat Pendidikan Tinggi Islam yang tertuang dalam tujuan pengembangan, yakni menghasilkan lulusan PTAI yang memiliki mutu kompetensi yang diakui luas dan memiliki daya saing tinggi serta mampu berkiprah dalam kehidupan masyarakat.

Peningkatan mutu dan daya saing lulusan tidak akan dapat tercapai bila mutu penyelenggaraan kegiatan akademik tidak dibenahi. Sementara itu, mutu penyelenggaraan kegiatan akademik tidak dapat tercapai jika kesehatan organisasi penyelenggara tidak ditata. Keterkaitan antara ketiga tahapan strategis tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Organisasi dan Manajemen yang sehat Mutu penyelenggaraan akademik Produk bermutu dan berdaya saing

(53)

Kondisi yang dialami PTAI sampai saat ini dalam kondisi transisional yang berimplikasi pada konsentrasi pembenahan kelembagaannya. Dalam lima tahun terakhir PTAIN mengalami perubahan status kelembagaan sampai akhirnya menjadi 5 UIN, 15 IAIN dan 32 STAIN. Direktorat Pendidikan Tinggi Islam sedang merasionalisasikan dan menata ulang format serta komposisi kelembagaan pendidikan tinggi agama islam dengan mempertimbangkan kebutuhan kebutuhan yang berkembang. Permasalahan ini akan lebih kompleks bila melihat kondisi dan jumlah PTAIS yang berjumlah 461 buah.

Oleh karena itu, upaya untuk melakukan pembinaan terhadap PTAI dalam rangka membangun kompetensi lulusannya, harus dimulai dari aspek pembenahan kesehatan organisasinya. PTAI yang telah memiliki kemantapan organisasi dapat diarahkan untuk memfokuskan pada peningkatan mutu penyelenggara kegiatan akademik. Sementara itu PTAI yang telah berkembang dan melaksanakan aktivitas penyelenggaraan akademiknya secara efeisien dapat diarahkan pada peningkatan mutu dan daya saing perguruan tinggi.

Untuk mewujudkan program yang diprioritaskan tersebut, selain menjadi tanggungjawab masing masing PTAI, diperlukan adanya pendanaan yang dikelola oleh Direktorat dalam rangka merangsang adanya peningkatan mutu secara mandiri dan berkelanjutan. Program pendanaan tersebut bersifat kompetitif agar tercipta budaya persaingan yang sehat secara internal maupun eksternal.

Program pendanaan ini berbasis program pengembangan studi, namun berkaitan dengan pengembangan institusi yang tidak terlepas dari tanggungjawab pimpinan masing-masing PTAI. Basis pengembangan program studi ini didasarkan pada

(54)

asumsi bahwa (1) program studi merupakan ujung tombak dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas, (2) adanya keberagaman program studi dalam sebuah PTAI, melahirkan berbagai keunikan dalam pengembangan pendidikan, (3) pengembangan peningkatan mutu akan lebih terfokus.

Selain itu, keberlanjutan merupakan aspek yang perlu mendapat perhatian dalam setiap pengembangan program. Aspek ini akan dinilai secara terintegrasi. Secara umum ada 2 (dua) aspek yang perlu mendapatkan jaminan keberlanjutan, yaitu adanya indikasi peluang keberlanjutan dari perbaikan proses (good practices) yang dikembangkan dengan dana hibah, dan sumber daya yang telah ditanam (invested resources). Keduanya membutuhkan komitmen dan/atau dukungan finansial yang harus ditanggulangi secara mandiri oleh penerima hibah. Khsusnya setelah berakhirnya masa hibah.

B. Tujuan

Program Hibah Peningkatan Mutu PTAI (PHPM-PTAI) adalah program bantuan pendanaan kepada PTAI atas dasar seleksi usulan yang memenuhi syarat. Adapun unit pengusul adalah jurusan/ program studi dan kualitas usulan tersebut disesuaikan dengan rencana strategis PTAI yang bersangkutan.

Tujuan PHPM-PTAI adalah meningkatkan mutu pendidikan program studi, yang meliputi :

1. Mutu organisasi melalui peningkatan kapasitas institusi; 2. Mutu penyelenggaraan akademik melalui peningkatan efisiensi dan efektivitas proses belajar dan mengajar; 3. Mutu dan daya saing PTAI.

(55)

C. Jenis PHPM-PTAI

1. Program Peningkatan Mutu Organisasi (PM-1)

Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan menyelenggarakan program pendidikan melalui penataan perangkat organisasi dan manajemen internal, baik untuk keperluan penyelenggaraan program sehari-hari maupun untuk keperluan perencanaan dan pengembangan. Target utama dalam program ini adalah membangun kemampuan untuk melakukan evaluasi diri, mengelola sumber daya secara benar, membangun kesadaran akan pentingnya efesiensi dan kualitas secara kelembagaan sebagai langkah awal menuju kinerja organisasi yang semakin efektif.

2. Program Peningkatan Mutu Penyelenggaraan Akademik (PM-2)

Program ini dimaksudkan untuk membantu meningkatkan efisiensi penyelenggaraan program pendidikan melalui pemanfaatan sumber daya secara optimal dan bertanggungjawab.

3. Program peningkatan Mutu dan Daya Saing (PM-3)

Program ini dimaksudkan membangun kemampuan untuk menghasilkan produk pendidikan tinggi yang unggul dan berdaya saing, antara lain lulusan yang mampu bersaing dipasar kerja, pengembangan ilmu pengetahuan melalui kegiatan penelitian dan publikasi ilmiah dan penerapan ilmu pengetahuan kepada masyarakat.

Masing-masing program dapat dijabarkan dalam beberapa kegiatan sebagai berikut:

Referensi

Dokumen terkait

Mengurutkan gambar melalui metode demonstrasi yang menggunakan gambar keluarga, merupakan strategi yang digunakan guru agar anak mengenal kata-kata dalam gambar dan juga

Peran serta masyarakat dan partisipasinya dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintahan desa dari seluruh aspeknya, tidak akan dapat berjalan secara maksimal, bilamana

yang positif dan signifikan dari sistem pengendalian intern terhadap penerimaan kas Pemerintah Provinsi Jawa

Keanggotaan adalah semua masyarakat desa yang memiliki kepentingan yang sama dalam berusaha, selain itu aparat pemerintah desa juga akan memfasilitasi, dan bisa juga

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah yang akan dikemukakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah Efektivitas Iklan simPATI

Dari keseluruhan nilai rata-rata TCR dari kedua kantor camat di kabupaten Rokan Hulu tersebut dapat disimpulkan bahwa perbandingan kinerja pegawai dikantor camat

Pati resisten tipe II (RS2) merupakan pati yang secara alami sangat resisten terhadap pencernaan oleh enzim α-amilase, biasanya granula pati yang termasuk bentuk kristalin tipe

Karena yang dihadapi adalah siswa yang lambat membaca dan belum begitu fasih membaca surah-surah pendek di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Parigi Simbar Kecamatan Bakarangan