PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MEI 2014

(1)

Berita Resmi Statistik No. 02/06/53/Th. XVII, 02 Juni 2014 1 dari 6 No. 02/06/53/Th. XVII, 02 Juni 2014

P

ERKEMBANGAN

N

ILAI

T

UKAR

P

ETANI

M

EI

2014

NILAI TUKAR PETANI (NTP) MEI 2014 SEBESAR 99,90

1. Nilai Tukar Petani (NTP)

Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase) merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani.

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di NTT pada Mei 2014 NTP di Nusa Tenggara Timur mengalami peningkatan dibanding bulan April 2014 yaitu sebesar 99,90. Hal ini disebabkan kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian lebih besar bila dibandingkan dengan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian. Ditinjau per subsektor dengan membandingkan NTP Mei 2014 dengan NTP April 2014 semua subsektor yakni subsektor tanaman pangan, subsektor hortikultura, subsektor perkebunan rakyat, dan subsektor peternakan, serta subsektor perikanan mengalami kenaikan masing-masing sebesar 1,58 persen, 1,21 persen, 1,41 persen, 1,35 persen dan 1,02 persen.

 Nilai Tukar Petani (NTP) bulan Mei 2014 didasarkan pada perhitungan NTP dengan tahun dasar 2012

(2012=100). Penghitungan NTP ini mencakup 5 subsektor, yaitu subsektor padi & palawija, hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan dan perikanan.

 Pada bulan Mei 2014, NTP Nusa Tenggara Timur sebesar 99,90 dengan NTP masing-masing subsektor

tercatat sebesar 98,50 untuk subsektor tanaman pangan (NTP-P), 97,26 untuk subsektor hortikultura (NTP-H), 98,17 untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTP-R), 105,04 untuk subsektor peternakan (NTP-Pt) dan 102,20 untuk subsektor perikanan (NTP-Pi).

 Jika NTP Mei 2014 dibandingkan dengan NTP April 2014, terjadi peningkatan sebesar 1,40 persen.  Di daerah perdesaan terjadi deflasi pada bulan Mei 2014 sebesar 0,33 persen. Sub kelompok bahan

makanan mengalami deflasi tertinggi disusul sub kelompok makanan jadi dan sub kelompok perumahan masing-masing sebesar 0,71 persen, 0,17 persen, dan 0,15 persen.

(2)

Berita Resmi Statistik No. 02/06/53/Th. XVII, 02 Juni 2014 2 dari 6

2. Indeks Harga yang Diterima Petani (It)

Indeks harga yang diterima petani dari ke lima subsektor menunjukkan fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada Mei 2014, indeks harga yang diterima petani naik sebesar 1, 18 persen dibandingkan April 2014 yaitu dari 108,44 menjadi 109,72.

3. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)

Melalui indeks harga yang dibayar petani dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar di pedesaan serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada Mei 2014 indeks harga yang dibayar petani dilaporkan mengalami penurunan dibandingkan April 2014 yaitu 110,07 menjadi 109,83 atau menurun sebesar 0,22 persen.

4. NTP Subsektor

a. Subsektor Padi & Palawija

NTP subsektor padi dan palawija di Nusa Tenggara Timur mengalami peningkatan sebesar 1,58 persen. Hal ini disebabkan indeks yang diterima petani mengalami peningkatan dibandingkan dengan indeks yang dibayar petani mengalami penurunan yaitu masing-masing naik sebesar 1,35 persen dan turun sebesar 0,22 persen. Naiknya indeks yang diterima petani lebih dipengaruhi oleh peningkatan subkelompok padi sebesar 1,40 persen, sedangkan turunnya indeks yang dibayar dominan dipengaruhi oleh penurunan indeks subkelompok konsumsi rumahtangga sebesar 0,35 persen.

b. Subsektor Hortikultura

Nilai Tukar Petani untuk subsektor hortikultura naik sebesar 1,21 persen. Hal ini karena indeks yang diterima petani hanya naik sebesar 0,90 persen dan indeks yang dibayar petani turun sebesar 0,30 persen. Peningkatan indeks diterima petani lebih dominan dipengaruhi oleh naiknya subkelompok sayur-sayuran sebesar 1,58 persen. Sementara penurunan yang terjadi pada indeks yang dibayar dominan dipengaruhi oleh penurunan pada indeks subkelompok konsumsi rumahtangga sebesar 0,37persen.

c. Subsektor Perkebunan Rakyat

NTP subsektor perkebunan rakyat mengalami peningkatan sebesar 1,41 persen. Hal ini karena terjadi peningkatan indeks yang diterima petani sebesar 1,24 persen sedangkan indeks yang dibayar petani hanya turun sebesar 0,17 persen. Pada indeks yang dibayar, indeks subkelompok konsumsi rumahtangga mengalami penurunan sebesar 0,26 persen sedangkan indeks subkelompok BPPBM naik sebesar 0,35 persen.

(3)

d. Subsektor Peternakan

NTP subsektor peternakan mengalami peningkatan sebesar 1,35 persen, hal ini disebabkan indeks yang diterima petani mengalami peningkatan sebesar 1,13 persen dan indeks yang dibayar petani mengalami penurunan sebesar 0,21 persen. Peningkatan yang terjadi pada indeks terima dipengaruhi peningkatan pada subkelompok ternak besar sebesar 1,24 persen. Sementara, penurunan yang terjadi pada indeks bayar dominan dipengaruhi oleh penurunan indeks subkelompok konsumsi rumahtangga sebesar 0,36 persen.

Tabel 1.

Nilai Tukar Petani NTT Per Subsektor April 2014 – Mei 2014 (2012=100)

Subsektor Bulan Persentase _Perubahan April 2014 Mei 2014

(1) (2) (3) (4) 1. Tanaman Padi-Palawija

a. Indeks yang Diterima 107,09 108,54 1,35

b. Indeks yang Dibayar 110,45 110,20 -0,22

c. Nilai Tukar Petani 96,96 98,50 1,58

2. Hortikultura

3. Tanaman Perkebunan Rakyat

4. Peternakan

5. Perikanan

5.1 Penangkapan Ikan

5.2 Budidaya Perikanan

b. Indeks yang Dibayar 109,97 109,63 0,12

Gabungan/Nusa Tenggara Timur

c. Nilai Tukar Petani 98,52 99,90 1,40

e. Subsektor Perikanan

NTP subsektor perikanan secara umum mengalami peningkatan sebesar 1,02 persen. Hal ini disebabkan naiknya indeks yang diterima petani sebesar 0,97 persen dan penurunan pada indeks yang dibayar petani sebesar 0,04 persen. Peningkatan pada indeks terima didominasi oleh naiknya indeks

(4)

terima subkelompok penangkapan sebesar 1,25 persen, sedangkan penurunan pada indeks bayar dipengaruhi terutama oleh penurunan pada subkelompok konsumsi rumahtangga sebesar 0,19 persen.

 Subkelompok Penangkapan Ikan

NTP subkelompok penangkapan ikan mengalami peningkatan sebesar 1,26 persen. Hal ini disebabkan naiknya indeks diterima petani sebesar 1,25 persen dan penurunan pada indeks yang dibayar petani sebesar 0,01 persen. Peningkatan pada indeks terima didominasi oleh naiknya indeks terima subkelompok penangkapan ikan laut sebesar 1,25 persen, sedangkan penurunan pada indeks bayar dipengaruhi oleh subkelompok konsumsi rumahtangga sebesar 0,19 persen.

 Subkelompok Budidaya Perikanan

NTP subkelompok budidaya perikanan mengalami peningkatan sebesar 0,42 persen. Hal ini disebabkan peningkatan pada indeks yang diterima petani sebesar 0,30 persen, sedangkan penurunan pada indeks yang dibayar petani yaitu sebesar 0,12 persen. Kenaikan pada indeks terima didominasi oleh naiknya indeks terima subkelompok budidaya air tawar sebesar 0,60 persen, sedangkan penurunan pada indeks bayar dipengaruhi oleh subkelompok konsumsi rumahtangga sebesar 0,19 persen.

Tabel 2.

Indeks Harga Diterima Petani, Indeks Harga Dibayar Petani per Subkelompok Pengeluaran serta Perubahannya Mei 2014

(2012=100)

Kelompok/Sub Kelompok

Indeks Gabungan Subsektor _Persentase Perubahan April

2014 2014 Mei

(1) (2) (3) (4)

1. INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI 108,44 109,72 1,18 2. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI 110,07 109,83 -0,22

2.1. KONSUMSI RUMAH TANGGA 111,30 110,94 -0,33

2.1.1. Bahan Makanan 112,92 112,12 -0,71 2.1.2. Makanan Jadi 110,61 110,42 -0,17 2.1.3. Perumahan 108,21 108,05 -0,15 2.1.4. Sandang 112,86 113,15 0,26 2.1.5. Kesehatan 106,40 106,77 0,35 2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 102,87 103,55 0,66 2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 116,11 116,04 -0,06 2.2. BIAYA PRODUKSI & PENAMBAHAN BARANG MODAL 105,69 105,92 0,22

2.2.1. Bibit 106,21 106,54 0,31 2.2.2.Obat-obatan dan Pupuk 104,84 104,83 -0,01 2.2.3. Sewa Lahan. Pajak dan Lainnya 104,71 104,71 0,00 2.2.4. Transportasi 115,38 115,65 0,23 2.2.5. Penambahan Barang Modal 105,07 105,11 0,04 2.2.6. Upah Buruh Tani 103,08 103,47 0,39

3. NILAI TUKAR PETANI 98,52 99,90 1,40

5. Inflasi Perdesaan

Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi/deflasi di wilayah perdesaan. Secara umum di Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Mei 2014 di daerah pedesaan mengalami deflasi sebesar 0,33 persen yang utamanya dipengaruhi oleh kelompok bahan makanan.

(5)

Selanjutnya bila ditinjau menurut subsektor tampak bahwa semua subsektor mengalami deflasi masing-masing sebesar 0,35 persen, 0,37 persen, 0,26 persen, 0,36 persen dan 0,19 persen.

Tabel 3.

Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Mei 2014 (2012=100)

Kelompok

Subsektor

NTT Padi palawija Hortikultura Perkebunan Tanaman

Rakyat Peternakan Perikanan

Umum/ KRT -0,35 -0,37 -0,26 -0,36 -0,19 -0,33 Bahan Makanan _-0,71 _-0,74 _-0,60 _-0,80 _-0,43 _-0,71 Makanan Jadi _-0,25 _-0,23 _-0,03 _-0,16 _-0,46 _-0,17 Perumahan _-0,18 _-0,19 _-0,12 _-0,15 _0,24 _-0,15 Sandang _0,25 _0,15 _0,40 _0,19 _0,35 _0,26 Kesehatan _0,30 _0,33 _0,42 _0,34 _0,33 _0,35 Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga _0,73 _0,58 _0,48 _0,82 _0,34 _0,66 Transportasi dan Komunikasi _-0,05 _-0,05 _-0,06 _-0,08 _-0,09 _-0,06

Pada bulan Mei 2014 terjadi deflasi pedesaan sebesar 0,33 persen, dimana deflasi tertinggi terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 0,71 persen, Sedangkan pada bulan April 2014 terjadi inflasi pedesaan sebesar 0,22 persen dengan inflasi tertinggi terjadi di kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 0,37 persen. Inflasi pedesaan tahun kalender (Januari 2014 – Mei 2014) sebesar 0,94 persen.

Tabel 4.

Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Periode Mei 2013 – Mei 2014

(2012=100)

Bulan

Kelompok Bahan

Makanan Makanan Jadi Perumahan Sandang Kesehatan

Pendidikan, Rekreasi, & Olahraga

Transportasi

& Komunikasi Umum/KRT

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 2013 Mei -0,07 0,60 0,15 0,14 0,03 0,00 0,49 0,10 Juni -0,93 0,57 0,55 0,05 0,83 0,78 0,72 -0,28 Juli 5,39 1,29 1,45 1,38 0,61 1,72 8,50 3,84 Agustus 1,64 0,97 0,82 0,44 0,41 0,21 1,16 1,27 September -0,49 0,76 0,41 -0,07 -0,10 0,28 0,24 -0,09 Oktober -0,29 0,16 0,37 0,37 0,00 -0,05 0,09 -0,07 November 0,87 0,11 0,06 -0,17 0,16 -0,08 0,00 0,50 Desember 1,20 -0,07 0,08 1,08 0,16 0,23 0,07 0,65 2014 Januari 0,75 0,41 0,63 0,31 0,48 0,28 0,43 0,60 Februari 0,58 0,55 0,27 0,72 0,82 0,06 0,22 0,49 Maret -0,43 0,24 0,22 0,98 0,76 -0,03 0,33 -0,04 April 0,24 0,29 0,14 0,20 0,06 -0,03 0,37 0,22 Mei -0,71 -0,17 -0,15 0,26 0,35 0,66 -0,06 -0,33

(6)

BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Informasi lebih lanjut hubungi: Drs, Anggoro Dwitjahyono, M,Si Kepala BPS Nusa Tenggara Timur

Telp (0380) 826289, 821755