MATA KULIAH PILIHAN
ARL 333 : 2 (2-0) 2
DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 27 March 2018 Tuesday, March 27, 2018 27 March 2018 DOSEN: Dr. KASWANTO, SP, MSi [0812.19.39739] Dr. SYARTINILIA, SP, MSi [0811.1114.198] ASISTEN MAHASISWA: ECHA FADHILA [0813.1688.6116] 27 March 2018
MG TOPIK URAIAN TUGAS DOSEN
I PENDAHULUAN Ruang Lingkup dan Definisi
Kontrak Perkuliahan; Ruang Lingkup dan Definisi Jasa Lanskap
Tugas Resensi
KAS II MANAJEMEN JASA LANSKAP
Management Plan & Jenis-jenis Jasa Lanskap
Jasa Ekosistem; Jasa Lingkungan; Jasa Lanskap
Tugas Resensi
KAS
III JASA LANSKAP: Keragaman Vegetasi dan Karbon Tersimpan
Horizontal dan Vertical Diversity Index Aboveground dan Belowground
Tugas Analisis
KAS
IV JASA LANSKAP:
Manajemen Sumber Daya Air dan Udara
Kuantitas dan kualitas air Kuantitas dan kualitas udara
- KAS V JASA LANSKAP:
Keindahan dan Kenyamanan Lanskap
Keindahan terrestrial dan spatial Nilai Kenyamanan Lanskap
Tugas Analisis
KAS VI JASA LANSKAP:
Lanskap Sejarah dan Budaya
Nilai Manfaat Lanskap Sejarah dan Budaya Tugas Analisis
KAS VII JASA LANSKAP:
Agrowisata dan Agroforestri
Potensi Agrowisata dan Agroforestri - KAS VIII UTS Rabu 28 Mar 2018 Pk 08-10 RK 16FAC 401
B-C
*) Pokok/Sub-pokok bahasan dapat berubah, disesuaikan dengan kasus yang sedang hangat didiskusikan.
MG TOPIK URAIAN TUGAS DOSEN
IX Coupling Landscape Ecology with Natural Landscape Management
Penjelasan tentang perubahan paradigma dan pendekatan dalam pengelolaan lanskap alami
- SWI
X Landscape Structure and Multi-scale Management
Konsep dan studi kasus Tugas makalah
SWI XI Landscape Function and Cross-Boundary
Management
Konsep dan studi kasus Tugas makalah
SWI XII Landscape Change and Adaptive
Management
Konsep dan studi kasus Tugas makalah
SWI XIII Landscape Integrity and Integrated
Management
Konsep dan studi kasus Tugas makalah
SWI
XIV Review Presentasi - SWI
XV Review Presentas - SWI
XVI UAS
27 March 2018
*) Pokok/Sub-pokok bahasan dapat berubah, disesuaikan dengan kasus yang sedang hangat didiskusikan.
Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengimplementasikan manajemen
Jasa Lanskap Agrowisata
&
Jasa Lanskap Agroforestri 27 March 2018
berwisata atau bepergian ke tempat yang
tidak biasa, dengan tujuan untuk berekreasi
atau mengisi waktu senggang lainnya, untuk
menikmati, menghargai dan mempelajari alam, lingkungan dan budaya pertanian dari hulu hingga hilir.
27/03/2018 9
Download Potensi Agrowisata di Perdesaan http://kaswanto.staff.ipb.ac.id/publications/books/
1. Pembibitan dan penyediaan sarana produksi pertanian 2. Mempelajari sistem produksi di lapang, kolam produksi,
kandang/ranch, kebun, rumah kaca dll
3. Mengikuti atraksi ikut membajak sawah, menanam dan memindah bibit dll
4. penanganan pasca panen: cara penanganan segar produk pertanian, sortasi, packing
5. pengolahan hasil pertanian
6. Kelembagaan petani (koperasi unit desa, koperasi petani, kelompok tani, gabungan kelompok tani, badan usaha milik petani)
7. Pemasaran hasil
8. Atraksi pendukung: atraksi budaya, berwisata alam dan petualangan, outbond
27 March 2018
27/03/2018 Kuliah XI, Pengantar Ilmu Pertanian 11
Jasa pertanian: pengolahan lahan, pemupukan, penanaman bibit/benih, pengendalian jasad pengganggu, pemanenan, pegolahan pasca panen Jasa peternakan: pelayanan kesehatan
hewan, pemacekan ternak, penetasan telur, pencukuran bulu ternak
Biodiversitas
Karbon Tersimpan
Manajemen Sumber Daya Air
Keindahan Lanskap
---
Lanskap Sejarah dan Budaya
Ekonomi secara cepat
Obyek pertanian tanaman, peternakan, perikanan dengan keindahan lanskap perdesaan potensial sebagai obyek wisata pertanian (agrotourism = wisata pertanian)
Contoh: Perkebunan Teh Gunung Mas, Kebun Buah Mekar Sari, Kampung Wisata Cinangneng, Kebun Apel Kusuma Agro, Kampoeng Kopi Banaran
27/03/2018 Kuliah XI, Pengantar Ilmu Pertanian 13 27/03/2018 Kuliah XI, Pengantar Ilmu Pertanian 14
Dalam rangka pengendalian populasi dan pelestarian
Kegiatan penangkaran satwa liar (monyet ekor
panjang, buaya, dll)
IPB telah berhasil melakukan penangkaran kera ekor
panjang (Macaca fascicularis) di pulau Tinjil selatan
Jawa (Lautan Hindia ).
Biasanya hewan ini digunakan utk penelitian maupun
utk pemanenan kulitnya
27/03/2018 Kuliah XI, Pengantar Ilmu Pertanian 15 27/03/2018 Kuliah XI, Pengantar Ilmu Pertanian 16
Kegiatan pemanenan
Budidaya biota
Pengeringan dan sortasi hasil penangkapan
Pembelian
Pemberian es
Pengepakan
Swasta vs Community based Development
AW berbasiskan masyarakat Berkelanjutan
SEE Tercapai dan Futuristik
27 March 2018
1. Mengelola obyek agribisnis dan agrowisata secara komersial
dalam bentuk usaha bersama masyarakat
Ciri obyek agrowisata:
Kegiatan menerus sepanjang tahun
Atraktif (menarik)
Bisa memberikan pengalaman atau proses belajar dengan cara pengunjung terlibat kegiatan atau melalui progam interpretasi
2. Menjual produk pertanian segar (sayuran, susu, ikan, daging, telur)
3. Menjual produk olahan
4. Menjual tiket atraksi budidaya pertanian termasuk menikmati hasilnya
(meminum jamu, jamuan makan, atraksi memberi makan ikan, memancing dll)
5. Menjual sarana produksi pertanian (pupuk organik yang dihasilkan dari
kebun, bibit atau benih
6. Menyediakan jasa penginapan (akomodasi), sarapan pagi dan menyediakan konsumsi (makan)
Bersih dan sehat
Bentuk yang alami (eco-lodge): rumah panggung dll
Menyediakan wisata kuliner
7. Menyediakan jasa transportasi (sekaligus atraksi dengan alat transportasi tradisional seperti andong dll)
8. Menjadi pemandu wisata
9. Menjual jasa paket wisata khusus(paket kunjungan khusus, paket pesta
ulang tahun, paket pelajar dan mahasiswa, paket mengisi liburan sambil berpetualang di alam,outbond dll)
10. Jasa atraksi penunjang (pentas seni dll)
27 March 2018 27 March 2018
11. Menjual souvenir atau kenangan-kenangan • Paket hasil pertanian segar
• Paket produk olahan (permen jahe, manisan pala, permen susu dll)
• Kerajinan tangan (sejauh mungkin terkait dengan hasil pertanian setempat: awetan acar dalam botol hias, anyaman,
• Video, foto dan sebagainya tentang kegiatan atraksi budaya dan pertanian
27 March 2018 1 7 6 5 4 3 2 27 March 2018
AGROFORESTRI menggabungkan ilmu kehutanan dan pertanian, serta memadukan usaha kehutanan dengan pembangunan perdesaan untuk menciptakan keselarasan
antara intensifikasi pertanian dan pelestarian hutan.
Definisi AGROFORESTRI bisa dibahas dari berbagai bidang ilmu, seperti ekologi, agronomi, kehutanan, botani, geografi, lanskap, maupun ekonomi.
AGROFORESTRI adalah nama bagi
sistem-sistem dan teknologi penggunaan lahan di mana
tegakan pohon berumur panjang (termasuk
semak, palem, bambu, kayu, dll) dan tanaman
pangan dan atau pakan ternak berumur pendek
diusahakan pada petak lahan yang sama dalam suatu pengaturan ruang dan waktu.
Dalam sistem-sistem AGROFORESTRI terjadi
interaksi ekologi dan ekonomi antar unsur-unsurnya.
Perpaduan konvensional yang terdiri atas sejumlah kecil unsur (skema Agroforestri klasik).
Unsur pohon dengan peran ekonomi penting (kelapa, karet, cengkeh, jati)
Unsur pohon dengan peran ekologi (dadap dan petai cina)
Unsur tanaman semusim (padi, jagung, sayur-mayur, empon-empon, rerumputan)
Tanaman lain dengan nilai ekonomi (pisang, kopi, coklat, dll).
27 March 2018
Tumpangsari merupakan bentuk Agroforestri sederhana
yang paling banyak dibahas merupakan sistem taungya
versi Indonesia yang diwajibkan di areal hutan jati di Jawa.
Dikembangkan dalam program perhutanan sosial PT
Perhutani.
Agroforestri sederhana juga menjadi ciri umum pada
pertanian komersial: kopi sejak dahulu diselingi dengan tanaman dadap, yang menyediakan naungan bagi kopi dan kayu bakar bagi petani; kelapa dengan coklat; karet dan rotan; randu di pematang sawah; jeruk dan cengkeh.
Merupakan sistem-sistem yang terdiri dari sejumlah besar unsur pepohonan, perdu, tanaman musiman dan atau rumput.
Penampakan fisik dan dinamika di dalamnya mirip dengan ekosistem hutan alam primer maupun sekunder.
Keunggulan sistem ini: perlindungan dan pemanfaatan sumberdaya air dan tanah; serta mempertahankan keragaman biologi.
Pembukaan hutan perladangan untuk tanaman semusim (padi ladang 2-3 panen, atau tanaman palawija).
Selanjutnya penanaman perpaduan sementara yang berisi tanaman semusim dan pepohonan (tidak hanya penghasil kayu tetapi produksi lainnya).
Dibiarkan hingga pohon
membesar (termasuk bambu) dengan aneka tanaman bawah termasuk umbi-umbian, pisang talun, umumnya agak jauh dari perkampungan, pada lahan berlereng curam.
maupun tanaman bawah
yang bernilai ekonomis
kebun campuran, letaknya dekat atau bahkan di tengah perkampungan.
pekarangan, tidak hanya
perpaduan tegakan pohon dan tanaman semusim tetapi juga kadang-kadang ada ternak dan kolam ikan.
NKL: luasan lahan relatif yang diperlukan untuk sistem monokultur untuk mendapatkan hasil yang sama seperti sistem tumpangsari. NKL merupakan indeks efisiensi biologi untuk
mengevaluasi pengaruh berbagai peubah seperti tingkat kesuburan, kepadatan dan jarak tanam serta kombinasi tanaman.
NKL = 1, berarti efisiensi sistem tumpangsari sama dengan sistem monokultur.
NKL > 1, berarti sistem tumpangsari lebih efisien dari sistem monokultur.
NKL < 1, berarti sistem tumpangsari kurang efisien dari sistem monokultur.
LOKASI Total sp./ Jumlah sp./pekarangan Jumlah ind./pekarangan lokasi Maks. Min. Rataan Maks. Min. Rataan
HULU 90 36 14 27 670 107 280 TENGAH 166 64 27 40 771 225 492 HILIR 116 73 26 44 867 182 346 0 20 40 60 80 100
Hulu Tengah Hilir
Lokasi penelitian R as io s pe si es ta n am an h ia s & N on h ia s (% ) 0 20 40 60 80 100
Hulu Tengah Hilir Lokasi penelitian R as io in d iv id u ta n am an h ia s & N on h ias (% ) Tanaman Hias Tanaman Non Hias
Ratio Spesies & Individu Tanaman Hias & Non Hias di Pekarangan DAS Cianjur
0 10 20 30 40 50 60
Hulu Tengah Hilir Lokasi penelitian R as io s p es ies ta n am an n on h ia s (% ) R a si o in di vi du t a n a n a n n o n hi a s (% ) 0 10 20 30 40 50 60
Hulu Tengah Hilir Lokasi penelitian Buah Sayur Bumbu Obat Pati Industri Lain Tanaman Hias Tanaman Non Hias
Rasio spesies tanaman hias dan non hias (%) 0 20 40 60 80 100 I II III IV V Tengah 0 20 40 60 80 100 I II III IV V Hilir 0 20 40 60 80 100 I II III IV V Hulu S tr at a tan am an 3 1 8 2 7 4 3 3 3 3 35399 6 9 9 9 9 3 9 9 9 9 9 9 Strata I Strata II Strata III Strata IV Strata V Tinggi tanaman (m) 0 1 2 5 10 0 2 4 6 M Legenda:
1. Agave hijau (Agave sisanala Perrine)
2. Alamanda (Allamanda cathartica L.)
3. Bidara (Ziziphus mauritania)
4. Cemara (Casuarina spp.)
5. Cemara Udang (Casuarina equisetifolia)
6. Mawar (Rosa hybrida Hort.)
7. Pagoda (Clerodendron paniculatum)
8. Pandan bali (Cordyline australis)
9. Pisang (Musa paradisiaca L.)
Strata Tanaman di Pekarangan Daerah Hulu (Tanaman <1m dan Tertutup Profil Terdepan Tidak Digambar) 12 14 2 3 9 10 8 9 10 12 6 4 14 11513 13 13 1 11 11 7 Strata I Strata II Strata III Strata IV Strata V 1 2 5 10 0 Tinggi tanaman (m) Legenda:
1. Cabe rawit (Capsicum annum L.)
2. Jambu air (Syzygium aqueum Burm.f.)
3. Jambu biji (Psidium guajava L.)
4. Jambu bol (Syzygium malacenses (L))
5. Jeruk (Citrus nobilis Lour)
6. Jeruk bali (Citrus maximanus)
7. Kaktus (Napalaea cochenilifera)
8. Mangga (Mangifera indica L.)
9. Nangka (Artocarpus integra Merr)
10. Pisang (Musa paradisiaca L.)
11. Pisang hias (Heliconia bihai L)
12. Rasamala (Altingia exelsa Norona)
13. Singkong (Manihot esculenta Crantz.)
14. Surian (Toona sureni (BL) Merr.)
Strata Tanaman di Pekarangan Daerah Tengah (Tanaman <1m dan Tertutup Profil Terdepan Tidak Digambar)
4 7 6 11 11 11 6 12 2 15 1 3 9 6 6 10 1 13 12 8 14118 10 5 Strata I Strata II Strata III Strata IV Strata V Tinggi tanaman (m) 0 1 2 5 10 Legenda:
1. Alpukat (Persea americana Mill.)
2. Campoleh (Madhuca cuneata)
3. Cereme (Phyllanthus javanicus (Miq) MA)
4.Hanjuang hijau (Cordyline fruticosa
A.Chev)
5. Hanjuang merah (Cordyline terminalis)
6. Jambu biji (Psidium guajava L.)
7. Mangga (Mangifera indica L.)
8. Pepaya (Carica papaya L.)
9. Petai (Parkia speciosa Hassk.)
10. Petai cina (Leucaena leucocephala (Lmk)
De Witt)
11. Pisang (Musa paradisiaca L.)
12. Rambutan (Nephelium lappaceum L.)
13. Randu (Ceiba petandra)
14. Salak (Salaca edulis Reinw)
15. Sawo (Manilkara achras (Mill))
Strata Tanaman di Pekarangan Daerah Hilir (Tanaman <1m dan Tertutup Profil Terdepan Tidak Digambar)
28 3 8 8 4 9 2432 3232 32 8 21 8 10 8 6 8 8 8 8 32 32 32 32 32 32 32 32 32 8 8 8 8 8 33 8 33 8 2 25 44 24 1 27 1616 30 29 2929 17 19(78)1434 20 20 20 20 20 23 26 1131 13 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 15 21 36 22 12 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 32 Depan 25 35 35 3535 35353535 3535 3535 35 35 353535 Depan 0 2 4 6M U Diameter Kanopi I. 1-2 meter II. 2-5 meter IV. > 10 meter PA Kolam
Pola penanaman(kiri) dan penutupan kanopi (kanan) di pekarangan hulu (diameter kanopi <1m tidak digambar):
Rata-rata luas penutupan kanopi 196.0m2, rata-rata RTH 188.1m2, jadi densitas kanopi 89.8%/pekarangan.
28 33 33 33 31 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 42 33 33 33 33 33 24 28 33 33 35 18 421642 40 40 17 3434 34 34 34 19 7 15 33 33 33 33 33 15 14 40(66) 44 21(19) 26 26 26 12(10) 3 5(29) 43 43 9(12) 33 11(7) 39(6) 1313 13 13 4 4 44 23 23 8(20) 8(58)2525 25 19 34 34 34 34 34 2(8) 41 38 3838 10(6) 29(16) 36 20 20 20 5 5 21 30 6 6 27 43 43 1 27 27 27 27 43 43 43 40(19) 21 21 21 21 21 21 21 31 15 32 33 33 33 33 33 9(40) 22 19 5(5) 23 8(16) 11 11 11 10(9) 37 37 7 43 U D ep a n D ep a n Diameter Kanopi: I. 1-2 meter II. 2-5 meter III. 5-10 meter 0 2 4 6M Kolam K an da ng
Rata-rata luas penutupan kanopi 629.0m2, rata-rata RTH 218.7m2, jadi densitas kanopi 287%/pekarangan.
14 21 21 10 17 20 20 17 24 18 21 20 20 3 19 4 17 21 23 17 15 21 21 10 10 2 12 20 1(51) 11 10(11) 9 8 16 13 6 23(2) 7 1(20) 21 20 25(5) 26 10 85 5 5 2 15 15 23 23 3 20 16 16 16 16 16 16 16 D ep a n Dep an 0 2 4 6 M U Diameter Kanopi:
I. 1 - 2 meter II. 2 - 5 meter III. 5 - 10 meter
IV. > 10 meter Sumur
Kandang
Pola penanaman(kiri) dan penutupan kanopi (kanan) di pekarangan hilir (diameter kanopi <1m tidak digambar):
Rata-rata luas penutupan kanopi 1733.2m2, rata-rata RTH 562.0m2, jadi densitas kanopi 308.4%/pekarangan.
27 March 2018 27 March 2018
MG TOPIK URAIAN TUGAS DOSEN
I PENDAHULUAN Ruang Lingkup dan Definisi
Kontrak Perkuliahan; Ruang Lingkup dan Definisi Jasa Lanskap
Tugas Resensi
KAS II MANAJEMEN JASA LANSKAP
Management Plan & Jenis-jenis Jasa Lanskap
Jasa Ekosistem; Jasa Lingkungan; Jasa Lanskap Tugas Resensi
KAS
III JASA LANSKAP: Keragaman Vegetasi dan Karbon Tersimpan
Horizontal dan Vertical Diversity Index Aboveground dan Belowground
Tugas Analisis
KAS
IV JASA LANSKAP:
Manajemen Sumber Daya Air dan Udara
Kuantitas dan kualitas air Kuantitas dan kualitas udara
- KAS V JASA LANSKAP:
Keindahan dan Kenyamanan Lanskap
Keindahan terrestrial dan spatial Nilai Kenyamanan Lanskap
Tugas Analisis
KAS VI JASA LANSKAP:
Lanskap Sejarah dan Budaya
Nilai Manfaat Lanskap Sejarah dan Budaya Tugas Analisis
KAS VII JASA LANSKAP:
Agrowisata dan Agroforestri
Potensi Agrowisata dan Agroforestri - KAS VIII UTS
1. Kuasai Materi MG I hingga VII.
2. Pelajari dan teliti soal sebelum menjawab.
3. Optimal dan tidak minimalis.
4. Analisis secara tajam, jelas, terarah, padat dan lugas.
5. Elaborasi pointer gunakan kalimat yang baik.
27 March 2018
Atas perhatian dan kerjasamanya dalam tatap muka kali ini
27 March 2018
Dr. Kaswanto, SP, MSi
HP. 0812-19-39739 kaswanto@apps.ipb.ac.id Blog : kaswanto.staff.ipb.ac.id FB : Regan Leonardus Kaswanto
SAMPAI JUMPA PADA UTS RABU 28 MARET 2018 08-10