• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUTORIAL KLINIK Patofisiologi Telinga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUTORIAL KLINIK Patofisiologi Telinga"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

TUTORIAL KLINIK 

TUTORIAL KLINIK 

PATOFISIOLOGI TELINGA

PATOFISIOLOGI TELINGA

Tugas Kepanitraan Klinik  Tugas Kepanitraan Klinik  Bagian Ilmu THT

Bagian Ilmu THT – KL – KL RST DrRST Dr. Soedjono Magelang. Soedjono Magelang Periode 4 anuari

Periode 4 anuari – ! – ! "e#ruari $%&!"e#ruari $%&!

Pembimbing: Pembimbing: Kolonel CKM

Kolonel CKM drdr. Budi . Budi ir!n"o S#.T$T%KLir!n"o S#.T$T%KL

&i'u'un ole( : &i'u'un ole( : E)! $enn* Sur*!ni E)! $enn* Sur*!ni   +,---++-/   +,---++-/

FAKULTAS KE&OKTERAN

FAKULTAS KE&OKTERAN

UNI0ERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL 10ETERAN2

UNI0ERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL 10ETERAN2

3AKARTA

3AKARTA

-+4

-+4

(2)

LEMBAR PENGESA$AN

LEMBAR PENGESA$AN

TUTORIAL KLINIK 

TUTORIAL KLINIK 

P

PA

ATOFISIOLOGI

TOFISIOLOGI TELINGA

TELINGA

Disusun dan diajukan untuk memenu'i pers(aratan tugas Disusun dan diajukan untuk memenu'i pers(aratan tugas Kepaniteraan Klinik Departemen THT Ruma' Sakit Tk.II Kepaniteraan Klinik Departemen THT Ruma' Sakit Tk.II

dr

dr. Soedjono Magelan. Soedjono Magelangg

Ole( : Ole( :

EKA $ENN5 SUR5ANI

EKA $ENN5 SUR5ANI

  +,---++-/   +,---++-/

Magelang)

Magelang) anuari anuari $%&!$%&! T

Tela' di#im#ing dan ela' di#im#ing dan disa'kan ole'disa'kan ole'

Pem#im#ing) Pem#im#ing)

*Kolonel +KM dr. Budi ,iranto) Sp.THT-KL *Kolonel +KM dr. Budi ,iranto) Sp.THT-KL

(3)

LEMBAR PENGESA$AN

LEMBAR PENGESA$AN

TUTORIAL KLINIK 

TUTORIAL KLINIK 

P

PA

ATOFISIOLOGI

TOFISIOLOGI TELINGA

TELINGA

Disusun dan diajukan untuk memenu'i pers(aratan tugas Disusun dan diajukan untuk memenu'i pers(aratan tugas Kepaniteraan Klinik Departemen THT Ruma' Sakit Tk.II Kepaniteraan Klinik Departemen THT Ruma' Sakit Tk.II

dr

dr. Soedjono Magelan. Soedjono Magelangg

Ole( : Ole( :

EKA $ENN5 SUR5ANI

EKA $ENN5 SUR5ANI

  +,---++-/   +,---++-/

Magelang)

Magelang) anuari anuari $%&!$%&! T

Tela' di#im#ing dan ela' di#im#ing dan disa'kan ole'disa'kan ole'

Pem#im#ing) Pem#im#ing)

*Kolonel +KM dr. Budi ,iranto) Sp.THT-KL *Kolonel +KM dr. Budi ,iranto) Sp.THT-KL

(4)

K/T/ P012/1T/R 

K/T/ P012/1T/R 

Puji s(ukur penulis panjatkan kepada /lla' S,T atas #erkat dan ra'mat-1(a Puji s(ukur penulis panjatkan kepada /lla' S,T atas #erkat dan ra'mat-1(a se'ingga tutorial klinik ini tela' #er'asil diselesaikan. Tiada gading (ang tak retak  se'ingga tutorial klinik ini tela' #er'asil diselesaikan. Tiada gading (ang tak retak  dan

dan tiatiada da 'as'asil il (ang (ang #ai#aik k tantanpa pa dukudukungangan n pi'pi'ak-ak-pi'pi'ak ak (an(ang g teltela' a' memmem#er#erikaikann  pertolongan) demikianla' tutorial klinik ini tersusun dan terselesaikan. 3le' se#a# itu)  pertolongan) demikianla' tutorial klinik ini tersusun dan terselesaikan. 3le' se#a# itu)  penulis menggunakan kesempatan ini untuk menguapkan terimakasi' kepada5

 penulis menggunakan kesempatan ini untuk menguapkan terimakasi' kepada5 &.

&. KoloneKolonel +KM drl +KM dr. Budi ,. Budi ,irantiranto) Sp.THTo) Sp.THT-KL s-KL selaku pemelaku pem#im#i#im#ing (ang sa#ar ng (ang sa#ar  da

dalalam m memem#m#imim#i#ing ng dadan n memem#m#ererikikan an pepengngarara'a'anan. . BeBeliliau au jujuga ga tetelala'' men

mengorgor#ank#ankan an 6ak6aktu) tu) tentenagaaga) ) dan dan pikpikiriran an untuntuk uk memmem#er#erikaikan n #im#im#in#ingan)gan) masukan) serta koreksi demi kesempurnaan tutorial klinik ini

masukan) serta koreksi demi kesempurnaan tutorial klinik ini $.

$. 7a7apan teripan terimakmakasiasi' ' kepkepada seluada seluru' keluru' keluararga "K ga "K 7P1 $%&7P1 $%&& terk'u& terk'usus untusus untuk k  sa'a#at-sa'a#at terinta dan semua pi'ak terkait (ang tela' mem#antu proses sa'a#at-sa'a#at terinta dan semua pi'ak terkait (ang tela' mem#antu proses  pem#uatan

 pem#uatan tutorial tutorial klinik klinik ini ini terimakasi' terimakasi' untuk untuk semangat semangat dan dan ke#ersamaanke#ersamaan selama ini.

selama ini.

Penulis men(adari #a'6a tutorial klinik ini masi' jau' dari sempurna. 3le' Penulis men(adari #a'6a tutorial klinik ini masi' jau' dari sempurna. 3le' se#a# itu) penulis mo'on maa8 jika terdapat kekurangan. Penulis #er'arap tutorial se#a# itu) penulis mo'on maa8 jika terdapat kekurangan. Penulis #er'arap tutorial klinik ini dapat mem#erikan man8aat #agi perkem#angan ilmu pengeta'uan serta #agi klinik ini dapat mem#erikan man8aat #agi perkem#angan ilmu pengeta'uan serta #agi semua pi'ak (ang mem#utu'kan.

semua pi'ak (ang mem#utu'kan.

Magelang)

Magelang) anuari anuari $%&!$%&! Penulis

Penulis

0ka Henn( Sur(ani 0ka Henn( Sur(ani

(5)

&.

&. KeKelalaininan an TTelelininga Lga Luar uar  aa.. DDaauun Tn Teleliingngaa

&.

&. KeKelalaininan an KoKongngenienitatall a.

a. "i"iststulula Prea Preauauririkukulala "i

"iststulula a PrPreaeaururiikukula la ttererjajadi di #ila #ila terrdate dapapat t kekegagagagalalann  pengga#ungan

 pengga#ungan tu#erkel ke tu#erkel ke satu dan satu dan tu#erkel ke tu#erkel ke dua. 8istel dua. 8istel jenis inijenis ini mer

merupakupakan an kelkelainainan an 'er'erediediter ter (ang (ang #er#ersi8si8at at domdominainan. n. SerSeringing ditemukan di depan tragus #er#entuk #ulat atau lonjong dengan ditemukan di depan tragus #er#entuk #ulat atau lonjong dengan ukuran seujung pensil. Dari muara 8istel sering keluar airan (ang ukuran seujung pensil. Dari muara 8istel sering keluar airan (ang  #erasal dari kelenjar se#asea.

 #erasal dari kelenjar se#asea.

Biasan(a pasien datang karena terdapt o#struksi atau in8eksi Biasan(a pasien datang karena terdapt o#struksi atau in8eksi 8ist

8istula) se'ingga ula) se'ingga terjterjadi adi pioderpioderma ma atau selulitiatau selulitis s 8asia8asial l in8ekin8eksi si akutakut diatasi dengan pem#erian anti#ioti dan #ila suda' ter#entuk a#ses) diatasi dengan pem#erian anti#ioti dan #ila suda' ter#entuk a#ses) dilakukan insisi untuk drainase a#ses.

dilakukan insisi untuk drainase a#ses.

Tindakan operasi diperlukan #ila airan keluar #erkepanjangan Tindakan operasi diperlukan #ila airan keluar #erkepanjangan ata

atau u terterjadi jadi in8in8ekseksi i #er#erulaulang ng se'se'ingingga ga menmenggangganggu ggu aktakti8ii8itastas.. Se6aktu operasi) 8istel 'arus diangkat seluru'n(a untuk menega' Se6aktu operasi) 8istel 'arus diangkat seluru'n(a untuk menega' kekam#u'an.

kekam#u'an.  #.

 #. Mirotia dan /tMirotia dan /tresia Liang Tresia Liang Telingaelinga Pad

Pada a mimikrotkrotia) ia) daudaun n teltelinginga a #ent#entukn(ukn(a a le#le#i' i' kekeil il dan dan tak tak  sem

sempurpurna. na. KelKelainaainan n #ent#entuk uk ini ini serseringingkalkali i disdisertertai ai dengdengan an tidtidak ak  te

ter#r#enentutuknkn(a (a *a*atrtresesiaia  lilianang g tetelilingnga a dadan n kekelalaininan an tutulalangng  pendengaran.

 pendengaran.  1amun

 1amun kelainan kelainan ini ini jarang jarang disertai disertai kelaina kelaina telinga telinga dalam)dalam) kar

karena ena perperkemkem#ang#angan an em#em#rioriologlogi i (an(ang g #er#er#eda #eda antantara ara teltelingingaa dalam dan telinga tenga'. Kejadian pada lelaki le#i' sering dari dalam dan telinga tenga'. Kejadian pada lelaki le#i' sering dari  pada

 pada perempuan. perempuan. angka angka kejadian kejadian &59%%% &59%%% kela'iran. kela'iran. Le#i' Le#i' seringsering  pada telinga kanan. Kejadian pada unilateral 5#ilateral adala' :5&  pada telinga kanan. Kejadian pada unilateral 5#ilateral adala' :5&

Bila ditemukan mikrotia (ang #ilateral) pikirkan kemungkinan Bila ditemukan mikrotia (ang #ilateral) pikirkan kemungkinan ad

adan(an(a a sisindndroroma ma krkrananioio8a8asisial al *S*Sinindrdromoma a TTrereaa'er 'er +o+ollllinins)s) Sindroma 1ager

Sindroma 1ager

Pen(e#a# kelainan ini #elum diketa'ui dengan jelas. Diduga Pen(e#a# kelainan ini #elum diketa'ui dengan jelas. Diduga 8ak

8aktor tor gengenetieti) ) in8in8ekseksi i ;ir;irus) us) intintoksoksikaikasi si #a'a#a'an n kimkimia ia dan dan o#ao#att teratogenik pada ke'amilan muda adala' pen(e#a#n(a.

(6)

Diagnosis mikrotia dan atresia telinga ongenital dapat ditegakkan degan 'an(a meli'at #entuk daun telinga (ang tidak  sempurna dan liang telinga (ang atresia. Biasan(a semakin tidak  sempurna #entuk daun telinga dapat menjadi petunjuk #urukn(a keadaan telinga tenga'.

Pemeriksaan 8ungsi pendengaran dan +T-San tulang temporal dengan resolusi tinggi diperlukan untuk menilai keadaan telinga tenga' dan telinga dalam. Pemeriksaan ini penting untuk  mem#antu dalam menentukan kemungkinan #er'asiln(a operasi konstruksi kelainan telinga tenga'. 3perasi #ertujuan untuk  memper#aiki pendengaran dan memper#aiki penampilan seara kosmetik.

Pada atresia liang telinga #ilateral) untuk menega' terlam#atn(a perkem#angan #er#a'asa dianjurkan untuk memakai alat #antu dengar 'antaran tulang * Bone Conduction hearing aid  sejak dini) apa#ila dari +T-San tampak adan(a koklea normal. 3perasi peme#entukan liang telinga *kanaloplasti #aru dikerjakan  pada usia <-9 ta'un. 3perasi dikerjakan dalam #e#erapa ta'ap. Ta'ap pertama adala' pem#entukan daun telinga. Kemudian pada ta'ap #erikutn(a #aru di#entuk liang telinga dan penataan telinga tenga'.

Sedangkan pada atresia (ang unilateral operasi dikerjakan setela' usia de6asa. Komplikasi dari operasi ini adala' paresis 1 =II) 'ilangn(a pendengaran dan (ang paling sering adala' terjadin(a restenosis.

. Telinga +amplang>je#ang * Bats ear 

Daun telinga tampak le#i' le#ar dan le#i' menonjol. "ungsi  pendengaran tidak terganggu. 1amun karena #entukn(a (ang tidak 

normal serta tidak enak dipandang kadang kala menim#ulkan masla' psikis se'ingga perlu dilakukan otoplasti

$. Kelainan (ang didapat a. Hematoma

(7)

Hematoma daun telinga #iasan(a dise#a#kan ole' trauma. Terdapat kumpulan dara' di antara perikondrium dan tulang ra6an. Kumpulan dara' ini 'arus dikeluarkan seara steril guna menega' terjadin(a in8eksi (ang nantin(a dapat men(e#a#kan  perikondritis.

 #. Perikondritis

Perikondritis adala' radang pada tulang ra6an (ang menjadi kerangka daun telinga. Biasan(a terjadi karena trauma aki#at keelakaan) operasi daun telinga (ang terin8eksi dan se#agai komplikasi pseudokista daun telinga.

Bila pengo#atan dengan anti#iotika gagal dapat tim#ul komplikasi #erupa mengkerutn(a daun telinga aki#atn(a 'anurn(a tulang ra6an (ang menjadi kerangka daun telinga (Cauliflower ear).

. Pseudokista

Terdapat #enjolan di daun telinga (ang dise#a#kan ole' adan(a kumpulan airan kekuningan diantara lapisan perikondrium dan tulang ra6an telinga.

Biasan(a pasien datang ke dokter) karena ada #enjolan di daun telinga (ang tidak n(eri dan tidak diketa'ui pen(e#a#n(a. Kumpulan airan ini 'arus dikeluarkan seara steril untuk  menega' tim#uln(a perikondritis. Kemudian dilakukan #alut tekan dengan #antuan semen gips selama seminggu supa(a  perikondrium melekat pada tulang ra6an kem#ali. /pa#ila  perlekatan tidak sempurna dapat tim#ul kekam#u'an.

 #. Liang Telinga &. Serumen Prop

&e6ini'i

Serumen adala' suatu ampuran dari produksi kelenjar se#asea dan sekresi apokrin dari kelenjar seruminosa (ang #ersatu dengan epitel deskuamasi di#agian kartilago liang telinga luar. Serumen dapat

(8)

keluar sendiri aki#at migrasi epitel kulit (ang #ergerak dari ara' mem#rane timpani menuju ke luar serta di#antu ole' gerakan ra'ang se6aktu mengun(a'.

Kelenjar seruminosa terdapat di dinding superior dan #agian kartilaginosa kanalis akustikus eksternus kemudian #erampur dengan sekret #ermin(ak kelenjar se#asea dari #agian atas 8olikel ram#ut mem#entuk serumen dan mem#entuk lapisan pada kulit kanalis akustikus eksternus #erga#ung dengan lapisan keratin (ang #ermigrasi untuk mem#uat lapisan pelindung pada permukaan (ang mempun(ai si8at anti#akteri.

E"iologi

!. Produksi serumen (ang #erle#i'an

b. Produksi serumen terlalu keras>kadar air kurang

7. 2angguan #entuk liang telinga

Produksi serumen (ang #erle#i'an dan terlalu keras men(e#a#kan serumen menumpuk dan mengeras se'ingga mem#entuk #lok di saluran telinga) 'al terse#ut men(e#a#kan telinga terasa penu') gangguan pendengaran dan n(eri

Ge8!l!

+. Telinga terasa penu'

-. 2angguan pendengaran

/. 2atal-gatal

,. Rasa n(eri tim#ul apa#ila serumen keras mem#atu dan menekan dinding liang telinga

Pen!ng!n!n

!. Serumen lunak dapat di#ersi'kan dengan kapas (ang dililitkan ole' aplikator *pelilit.

(9)

b. Serumen (g lem#ek dan letakn(a terlalu dalam) se'ingga mendekati mem#ran timpani dapat dikeluarkan dengan irigasi liang telinga.

7. Serumen (ang tela' keras dilem#ekkan terle#i' da'ulu dengan kar#ogliserin &% ?) setela' itu di#ersi'kan dengan alat pengait atau diirigasi.

d. Seruminolotik  &. Solutio /@ueos 5

- &%? Sodium #iar#onate - :? 'idrogen peroksida - $? asam asetat

$. Solusio 3rgani 5

- +ar#amide peroAide *!)<? dan gl(erine

- =arious organi li@uids *prop(lene gl(erol) et - +erumol *ara'is oil) turpentine) dan di'lo#enene

(10)

$. Benda /sing di Liang Telinga

Dapat #er#agai maam #enda asing (ang dapat ditemukan) antara lain  #enda mati atau 'idup) 'e6an) komponen tum#u'-tum#u'an atau

mineral.7sa'a mengeluarkann(a mala' terkadang justru mendorong le#i' ke dalam) maka 'arus 'ati-'ati dalam tindakann(a.Bila tidak) dapat merusak mem#rane timpani dan telinga #agian dalam.Bila kemasukan #inatang dan masi' 'idup) maka 'arus dimatikan terle#i' da'ulu dengan memasukkan tampon #asa' ke liang telinga lalu meneteskan airan *missal larutan ri;anol atau o#at anestesi lokal le#i' kurang &% menit) setela' itu #aru dikeluarkan dengan pinset atau irigasi.

(11)

!. dapat #erupa #enda mati atau #enda 'idup) #inatang) komponen tum#u'-tum#u'an atau mineral

b. anak keil 5 kaang 'ijau) karet peng'apus

7. de6asa 5 potongan korek apiC kadang #inatang keoa) semut) atau n(amuk 

Pen!"!l!)'!n!!n

!. Mengeluarkan 'arus 'ati-'ati karena #a'a(a merusak gendang telinga. Bila perlu dengan anestesia

b. Bila #inatang) 'arus dimatikan le#i' da'ulu dengan memasukkan tampon #asa' ke liang telinga lalu teteskan airan *mis. ri;anol selama  &% menit) lalu diirigasi atau dengan pinset atau kapas (ang dililit pada pelilit kapas

7. Benda asing #esar dapat ditarik dengan pengait serumen) (ang keil dapat diam#il dengan unam atau pengait.

:. 3titis 0ksterna

3titis 0ksterna merupakan radang liang telinga akut maupun kronis (ang dise#a#kan in8eksi #akteri) jamur dan ;irus.

E"iologi

In8eksi #akteri) jamur dan ;irus. "ator (ang mempermuda' radang telinga luar iala' peru#a'an pH di liang telinga) (ang #iasan(a normal atau asam. Bila pH menjadi #asa maka proteksi ter'adap in8eksi menurun.Pada keadaan udara 'angat dan lem#a#) kuman dan jamur  muda' tum#u'. Predisposisi (ang lain adala' trauma ringan ketika mengorek kuping telinga.

Kl!'i6i)!'i

+. 3titis 0ksterna /kut

!. 3titis 0ksterna Sirkumskripta *"urunkel E #isul

3le' karena kulit di &>: luar liang telinga mengandung adneksa kulit *ram#ut) kel se#asea) kel serumen) maka tempat itu dapat terjadi in8eksi pada pilose#aseus) se'ingga mem#entuk 8urunkel.

(12)

0tiologi 5 Staphylococcus aureus atau Staphylococcus albus.

2ejala 5 Rasa n(eri (ang 'e#at) tidak sesuai dengan #esar #isul. Hal ini karena kulit liang telinga tidak mengandung jaringan longgar  di#a6a'n(a) se'ingga rasa n(eri tim#ul pada penekanan  perikondrium. 1(eri juga dapat tim#ul spontan ketika mem#uka mulut. Selain itu terjadi gangguan pendengaran) #ila 8urunkel #esar  dan men(um#at liang telinga.

Penatalaksanaan 5 Tergantung keadaan 8urunkel.Bila suda' a#ses) di aspirasi seara steril untuk mengeluarkan nana'n(a.Lokal di#erikan anti#ioti dalam #entuk salep) seperti pol(miAin B atau Baitrain) atau antisepti *asam asetat $-<? dalam alko'ol.Kalau dinding 8urunkel te#al) dilakukan insisi) kemudian dipasang drain untuk  mengalirkan nana'n(a.Biasan(a tidak perlu di#erikan anti#iotika seara sistemik) 'an(a di#erikan o#at simtomatik seperti analgetik  dan o#at penenang.

b. 3titis 0ksterna Di8us

Biasan(a mengenai kulit liang telinga $>: dalam. Tampak kulit liang telinga 'iperemis dan edema (ang tidak jelas #atasn(a.

0tiologi 5 Kuman golongan Pseudomonas.Kuman lain dapat menjadi  pen(e#a# seperti Staphylococcus albus, Escherichia colii dan

se#again(a.

2ejala5 1(eri tekan tragus) liang telinga sangat sempit) kadang K2B regional mem#esar dan n(eri tekan) terdapat seret (ang #er#au. Seret ini tidak mengandung lender *musin seperti seret (ang keluar  dari ka;um t(mpani pada otitis media.

Penatalaksanaan 5 Mem#ersi'kan liang telinga) memasukkan tampon (ang mengandung anti#iotika ke liang telinga supa(a terdapat kontak  (ang #aik antara o#at dengan kulit (ang meradang. Kadang-kadang diperlukan o#at anti#iotika sistemik.

(13)

4. 3tomikosis

3tomikosis merupakan in8eksi jamur di liang telinga dipermuda' ole' kelem#apan (ang tinggi didaera' terse#ut.

E"iologi

Fang tersering adala'  Pityrosporum, Aspergillus.Kadang ditemukan Candida albicans. Pityrosporum men(e#a#kan ter#entukn(a sisik (ang men(erupai ketom#e dan merupakan predisposisi otitis eksterna  #akterialis.

Ge8!l!

- Berupa rasa gatal dan rasa penu' di liang telinga) tetapi sering pula tanpa kelu'an.

Pen!"!l!)'!n!!n

- Mem#ersi'kan liang telinga. Larutan asam asetat $? dalam alko'ol) larutan Iodium po;idon <? atau tetes telinga (ang mengandung ampuran anti#ioti dan steroid (ang diteteskan ke liang telinga #iasan(a dapat men(em#u'kan. Kadang diperlukan  juga o#at anti-jamur *salep (ang di#erikan seara topial (ang

mengandung nistatin) klotrimaol.

<. Herpes Goster 3tikus

Pen(akit (ang dise#a#kan ole' in8eksi ;irus =ariella oster.=irus ini men(erang satu atau le#i' dermatom sara8  ranial.Keadaan ini dise#ut juga S(ndrome Ramsa( Hunt.Tampak lesi kulit (ang ;esikuler pada kulit di daera' muka sekitar liang telinga) otalgia) dan terkadang disertai paralisis otot 6aja'. Pada keadaan  #erat ditemukan gangguan pendengaran #erupa tuli sensorineural.

Penatalaksanaan sesuai dengan Herpes oster.

(14)

In8eksi #akteri maupun in8eksi jamur (ang tidak dio#ati dengan  #aik) iritasi kulit (ang dise#a#kan airan otitis media) trauma #erulang)

adan(a #enda asing) penggunaan etakan *mould pada alat #antu dengar *'earing aid dapat men(e#a#kan radang kronis./ki#atn(a terjadi stenosis atau pen(empitan liang telinga karena ter#entukn(a  jaringan parut *sikatriks.Pengo#atann(a memerlukan operasi

rekonstruksi liang telinga.

9. Keratosis 3#turans dan Kolesteatoma 0ksterna

Pada keratosis o#turans ditemukan gumpalan epidermis di liang telinga (ang dise#a#kan ole' ter#entukn(a sel epitel (ang  #erle#i'an (ang tidak #ermigrasi ke ara' telinga luar. Terdapat tuli kondukti8 akut) n(eri (ang 'e#at) liang telinga (ang le#i' le#ar) mem#rane timpani utu' tapi le#i' te#al dan jarang ditemukan adan(a sekresi telinga. 2angguan pendengaran dan rasa n(eri dise#a#kan ole' desakan gumpalan epitel #erkeratin di liang telinga.

Per#edaan Keratosis 3#turans Dan Kolesteatoma 0ksterna K0R/T3SIS

3BT7R/1S

K3L0ST0/T3M/ 0KST0R1/

(15)

7mur  Pen(akit terkait  1(eri 2angguan pendengaran Sisi telinga 0rosi tulang Kulit telinga 3steonekrosis 3torea De6asa Muda Sinusitis /kut>#erat Kondukti8>sedang Bilateral Sirkum8erensial 7tu' Tidak ada arang Tua Tidak ada Kronis>n(eri tumpul Tidak ada>ringan 7nilateral Terlokalisi 7lserasi Bisa ada Sering Pen!"!l!)'!n!!n

3le' karena Keratosis 3#strurans dise#a#kan ole' peradangan kronis) serta suda' terjadi gangguan migrasi epitel maka setela' gumpalan keratin dikeluarkan) de#ris aki#at radang 'arus di#ersi'kan seara #erkala.

Pada Kolesteatoma 0ksterna perlu dilakukan operasi agar  kolesteatoma dan tulang nekrotik dapat diangkat semua.Tujuan operasi menega' #erlanjutn(a pen(akit (ang mengerosi tulang.Indikasi operasi adala' #ila destruksi tulang suda' meluas ke telinga tenga') erosi tulang pendengaran) kelumpu'an sara8 8asialis) terjadi 8istel la#irin atau otore (ang #erkepanjangan.

Bila Kolesteatoma 0ksterna masi' keil dapat dilakukan tindakan konser;ati8.Setela' diangkat sampain #ersi') diikuti pem#erian anti#ioti topial seara #erkala.Pem#erian o#at tetes telinga dari ampuran alo'ol atau gliserin dalam H$3$ :?) : A seminggu sering kali dapat menolong.

. 3titis 0ksterna Maligna

3titis eksterna maligna adala' in8eksi di8us di liang telinga luar dan struktur lain di sekitarn(a. Biasan(a terjadi pada orang tua dengan DM. Pasien dengan DM men(e#a#kan pH serumen le#i' tinggi. "aktor immunoomprie dan mikroangiopati) otitis eksterna #erlanjut menjadi otitis eksterna maligna. Pada otitis eksterna maligna) peradangan meluas seara progresi8 ke lapisan

(16)

su#kutis) tulang ra6an  tulang sekitarn(a se'ingga tim#ul kondritis)osteitis  osteomielitis (ang meng'anurkan tulang temporal.

Ge8!l!

!. Rasa gatal di telinga) n(eri) sekret (g #an(ak serta pem#engkakan liang telinga

b. Kemudian rasa n(eri makin 'e#at) jaringan granulasi epat tum#u'.

7. Sara8 8asialis dpt terkena.

Pengob!"!n

a. /nti#iotik*8luoro@uinolone)*aminoglikosida  #. Diperlukan juga tindakan de#ridement.

-. Kel!in!n Teling! Teng!(

a. 2angguan "ungsi Tu#a 0usta'ius

Tu#a 0usta'ius adala' saluran (ang meng'u#ungkan rongga telinga tenga' dengan naso8aring. "ungsi tu#a ini adla' untuk  ;entilasi) drainase sekret dan meng'alangi masukn(a sekret dari naso8aring ke telinga tenga'. =entilasi #erguna untuk menjaga agar  tekanan udara dalam telinga tenga' selalu sama dengan tekanan udara luar. /dan(a 8ungsi ;entilasi tu#a ini dapat di#uktikan dengan melakukan perasat ;alsa;a dan perasat To(n#ee.

Perasat ;alsa;a dilakukan dengan ara meniupkan dengan keras dari 'idung sam#il 'idung dipenet serta mulit ditutup. Bila tu#a ter#uka maka terasa udara masuk kedalam rongga telinga tenga' (ang menekan mem#rane timpani kea ra' lateral. Perast ini tidak   #ole' dilakukan apa#ila ada in8eksi pada jalan na8as atas.

Perasat To(n#ee dilakukan dengan ara menelan luda' sam#il 'idung dipenet serta mulut ditutup. Bila tu#a ter#uka maka akan terasa mem#rane timpani tertarik ke medial. Perasat ini le#i' 8isiologis.

Tu#a 0usta'ius terdiri atas tulang ra6an pada dua pertiga kea ra' naso8aring dan sepertigan(a terdiri atas tulang. Pada anak) tu#a le#i' pendek) le#i' le#ar dan kedudukann(a le#i' 'oriontal dari

(17)

tu#a orang de6asa. Panjang tu#a orang de6asa :9)< mm dan pada anak di #a6a' J #ulan adala' &9)< mm.

Tu#a #iasan(a dalam keadaan tertutup dan #aru ter#uka apa#ila ada oksigen diperlukan masuk ke telinga tenga' atau pada saat mengun(a') menelan) dan menguap. Pem#ukaan tu#a di#antu ole' otot tensor ;eli palatine apa#ila per#edaan tekanan #er#eda antara $%-4% mmHg. 2angguan 8ungsi tu#a dapat terjadi dari #e#erpa 'al) seperti tu#a ter#uka a#normal) m(oklonus palatal) palatoskisis) dan o#strusi tu#a.

&. Tu#a Ter#uka /#normal

Tu#a ter#uka a#normal iala' tu#a terus menerus ter#uka) se'ingga udara masuk ke telinga tenga' 6aktu respirasi. Keadaan ini dapat dise#a#kan ole' 'ilangn(a jaringan lemak disekitar mulut tu#a se#agai aki#at turunn(a #erat  #adan (ang 'e#at) pen(akit kronis tertentu sperti r'initis

atro8i dan 8aringitis) gangguan 8unsi otot seperti m(ast'enia gra;is) penggunaan o#at anti 'amil pada 6anita dan  penggunaan estrogen pda laki-laki.

Kelu'an pasien #iasan(a #erupa rasa penu' dalam telinga atau auto8oni *gema suara sendiri terdengar le#i' keras. Kelu'an ini kadang-kadang sangat mengganggu) se'ingga  pasien mengalami stress #erat.

Pada pemeriksaan klinis dapat dili'at mem#rane timpani (ang atro8i) tipis dan #ergerak pada respirasi *a telitale diagnostic sign).

Pengo#atan pada keadaan ini kadang-kadang ukup deng'an penenang saja. Bila tidak #er'asil dapat dipertim#angkan untuk memasang pipa ;entilasi *rommet)

$. 3#struksi Tu#a

3#struksi tu#a dapat terjadi ole' #er#agai kondisi) seperti  peradangan naso8aring) adenoid atau tumor naso8aring.

(18)

ole' tumor adala' ter#entukn(a airan pada telinga tenga' *otitis media serosa. 3le' karena itu setiap pasien de6asa dengan otitis media serosa kronik unilateral 'arus dipikirkan kemungkinan adan(a karsinoma naso8aring. Sum#atan mulut u#a di posterior 'idung *Bello@ tampon atau ole' sikatriks (ang terjadi aki#at trauma operasi *adenoidektomi.

 #. Barotrauma */erotitis

Barotrauma adala' keadaan dengan terjadin(a peru#a'an tekanan (ang ti#a-ti#a di luar telinga tenga' se6aktu di pesa6at ter#ang atau men(elam) (ang men(e#a#kan tu#a gagal untuk mem#uka. /pa#ila per#edaan tekanan mele#i'i J% mHg) maka otot (ang normal akti;itasn(a tidak mampu mem#uka tu#a. Pada keadaan ini terjadi tekanan negati;e di rongga telinga tenga') se'ingga keluar  airan dari pem#ulu' dara' kapiler mukosa dan kadang-kadang disertai dengan ruptur pem#ulu' dara') se'ingga airan di telinga tenga' dan rongga mastoid terampur dara'.

Kelu'an pasien #erupa kurang mendengar) rasa nteri dalam telinga) auto8oni) perasaan ada air dalam telnga dan kadang-kadang tinitus dan ;ertigo. Pengo#atan #iasan(a ukup dengan ara konser;ati8  saja) (aitu dengan mem#erikan dekongestan loal atau dengan melakukan perasat ;alsa;a selama tidak terdapat in8eksi di jalan napas atas. /pa#ila airan atau airan (ang #erampur dara' menetap di telinga tenga' sampai #e#erapa minggu) maka dianjurkan untuk tindakan miringotomi dan #ila perlu pasang pipa ;entilasi *rommet).

7sa'a pre;enti8 ter'adap #atotrauma dapat dilakukan dengan selalu mengun(a' permen karet atau melakukan perasat ;alsa;a) terutama se6aktu peas6at ter#ang mulai turun untuk mendarat.

(19)

Peradangan se#agian atau seluru' mukosa tenga') tu#a eusta'ius) antrum mastoid dan sel-sel mastoid

+. O"i"i' Medi! A)u"

Terjadi karena 8aktor perta'anan tu#u' terganggu) #erlangsung kurang dari & #ulan (ang dise#a#kan in;asi #akteri>;irus ke telinga tenga'.

E"iologi

a. Sum#atan Tu#a 0usta'ius

Telinga tenga' #iasan(a steril) meskipun terdapat mikro#a di naso8aring dan 8aring. Seara 8isiologik terdapat mekanisme penega'an masukn(a mikro#a ke dalam telinga tenga' ole' silia mukosa tu#a eusta'ius) enim dan anti#odi. 3M/ terjadi karena 8aktor perta'anan tu#u' ini terganggu. Karena 8ungsi tu#a eusta'ius terganggu) se'ingga kuman muda' masuk ke telinga tenga' dan terjadila' proses peradangan. Sum#atan #isa #erupa tumor ataupun serumen

 #. ISP/

Terutama pada anak-anak) karena tu#a eusta'ius pendek) le#ar) dan letakn(a agak 'orisontal

. /lergi d. Idiopatik 

S"!dium OMA

!. Stadium 3klusi Tu#a 0usta'ius

2am#aran retraksi mem#ran timpani aki#at terjadin(a tekanan negati8  didalam telinga tenga' aki#at a#sor#si udara. Kadang tampak normal atau  #er6arna puti' puat.

b. Stadium Hiperemis *stadium Pre-Supurasi

Tampak pem#ulu' dara' (ang mele#ar) edem. Sekret #ersi8at eksudat (ang serosa se'ingga sukar terli'at.

(20)

Ter#entuk eksudat purulen di ka;um timpani men(e#a#kan mem#ran timpani menonjol *#ulging ke ara' liang telinga luar. Pasien merasa sakit. Bila tidak  dilakukan insisi mem#ran timpani) kemungkinan #esar mem#ran timpani akan ruptur dan nana' keluar ke liang telinga luar 

d. Stadium Per8orasi

Ruptur mem#ran timpani dan nana' mengalir keluar 

e. Stadium Resolusi

Bila mem#ran timpani tetap utu') maka keadaan mem#ran timpani perla'an-la'an akan normal kem#ali. Bila suda' terjadi per8orasi) maka sekret akan  #erkurang dan ak'irn(a kering. Bila da(a ta'an tu#u' #aik atau ;irulensi kuman renda' maka resolusi dapat terjadi 6alaupun tanpa pengo#atan. 3M/  #eru#a' menjadi 3MSK #ila per8orasi menetap dengan sekret (ang keluar 

terus menerus. 3M/ dapat menim#ulkan gejala sisa *se@uele #erupa otitis media serosa #ila sekret menetap di ka;um timpani tanpa terjadin(a per8orasi.

Ge8!l! Klini) 

!. Pada anak) kelu'an utama 5

% Rasa n(eri di dalam telinga

% Demam

% /da ri6a(at #atuk pilek se#elumn(a.

% /nak juga gelisa') sulit tidur) ti#a-ti#a menjerit 6aktu tidur)dan kadang anak memegang telinga (ang sakit.

% Bila terjadi ruptur mem#ran timpani) maka sekret mengalir ke liang telinga) su'u tu#u' turun) dan anak tertidur tenang.

b. Pada anak (ang le#i' #esar atau de6asa 5

% Selain rasa n(eri terdapat pula gangguan pendengaran dan rasa penu' dalam telinga.

Pen!"!l!)'!n!!n !. Stadium oklusi

Tujuan pengo#atan 5 mem#uka kem#ali tu#a eusta'ius) se'ingga tekanan negati8 di telinga tenga' 'ilang.

(21)

& 3#at Tetes Hidung

- H+L e8edrin %)<? dalam larutan 8isiologik *anak  &$ ta'un

- H+L e8edrin &? dalam larutan 8isiologik * &$ ta'un dan orang de6asa $ Sum#er in8eksi 'arus dio#ati

b. Stadium Presepurasi & /nti#iotik 

$ 3#at tetes 'idung : /nalgetik 

7. Stadium Supurasi & /nti#iotika

$ Miringotomi ) #ila mem#ran timpani masi' utu' *Miringotomi adala' tindakan insisi pada pars tensa mem#ran timpani agar terjadi drenase sekret dari telinga tenga' ke liang telinga luar

d. Stadium per8orasi & /nti#iotika

$ Sekret #an(ak keluar dilakukan o#at ui telinga H$3$ :? selama :-< 'ari

Bila 3M/ #erlanjut dengan keluarn(a sekret dari telinga tenga' le#i' dari : minggu) maka keadaan ini dise#ut otitis media supurati8 su#akut. Bila per8orasi menetap dan sekret keluar le#i' dari satu setenga' #ulan atau dua #ulan) maka keadaan ini dise#ut otitis media supurati8 kronis

Kom#li)!'i

Se#elum ada anti#oitika) 3M/ dapat menim#ulkan komplikasi (aitu a#ses su#periosteal sampai komplikasi (ang #erat * meningitis dan a#ses otak. Setela' ada anti#iotika) semua jenis komplikasi #iasan(a didapatkan se#agai komplikasi miringotomi.3titis media (ang tidak diatasi men(e#a#kan 3MSK) ke'ilangan  pendengaran permanen

-. O"i"i' Medi! Su#ur!"i6 Kroni' &e6ini'i

(22)

In8eksi kronis di telinga tenga' dengan per8orasi mem#ran timpani dan sekret (ang keluar dari telinga tenga' terus menerus atau 'ilang tim#ul. Sekret mungkin ener) kental) #ening) atau #erupa nana' *$#ulan

Per8!l!n!n #en*!)i"

!. 3titis media akut dengan per8orasi mem#ran timpani menjadi otitis media supurati8 kronis apa#ila prosesn(a suda' le#i' dari $ #ulan. Bila proses in8eksi kurang dan $ #ulan) dise#ut otitis media supurati8 su#akut

b. Be#erapa 8aktor (ang men(e#a#kan 3M/ menjadi 3MSK 5 - terapi (ang terlam#at)

- terapi (ang tidak adekuat) - ;irulensi kuman tinggi)

- da(a ta'an tu#u' pasien renda' dan 'igiene #uruk 

E"iologi

Kuman pen(e#a# #iasan(a gram positi8 aero#) sedangkan pada in8eksi (ang tela'  #erlangsung lama sering juga terdapat kuman gram negati;e dan anaero#.

Le"!) Per6or!'i

!. Per8orasi Sentral 5 Per8orasi terdapat di pars tensa) sedangkan di seluru' tepi  per8orasi masi' ada sisa mem#ran timpani

b. Per8orasi Marginal 5 Se#agian tepi per8orasi langsung #er'u#ungan dengan anulus atau sulkus timpanikum

7. Per8orasi /tik 5 Per8orasi di pars 8laksida

3eni' OMSK 

!. 3MSK tipe aman *tipe mukosa E tipe #enigna

 – Proses peradangan pada 3MSK tipe #enigna ter#atas pada mukosa

saja) dan #iasan(a tidak mengenai tulang. Per8orasi terletak di sentral 7mumn(a 3MSK tipe #enigna jarang menim#ulkan komplikasi (ang  #er#a'a(a. Pada 3MSK tipe #enigna tidak terdapat kolesteatom.

 – Prinsip terapin(a adala' mediamentosa. Bila seret keluar terus)

di#erikan o#at ui telinga (aitu larutan H$3$ :? selama :-< 'ari. Setela' seret #erkurang atau #ila suda' tenang) dilanjutkan dengan

(23)

o#at tetes telingga (ang mengandung anti#ioti dan kortikosteroid) tidak le#i' dari &- $ minggu karena o#at #ersi8at ototoksik.

b. 3MSK tipe #a'a(a *tipe tulang E tipe maligna

- Fang dimaksud dengan 3MSK tipe maligna iala' 3MSK (ang disertai dengan kolesteatoma.

- 3MSK ini dikenal juga dengan 3MSK tipe #a'a(a atau 3MSK tipe tulang - Per8orasi pada 3MSK tipe maligna letakn(a marginal atau di atik)

kadang-kadang terdapat juga kolesteatoma pada 3MSK dengan per8orasi su#total. Se#agian #esar komplikasi (ang #er#a'a(a atau 8atal tim#ul pada 3MSK  tipe maligna.

Permasala'an 5

- m.timpani  permanent per8orasi s(ndrome>pps

- mukosa  persistent muosal disease>pmd E mukosa tidak dapat sem#u' semula

- tulang  'olesteatoma Klasi8ikasi 5

a. Tipe Tu#otimpanal *&)$ - timpani anterior 

- sering pada anak - sa8e ear 

- disj. serous) mukous

- kronisitas  dis8ungsi tu#a  #. Tipe /tioant'ral

- timpani posterior  - semua umur - unsa8e ear  - disj. Purulen

- tipe Timpano mastoid dan 'olesteatoma Tanda Klinis 3SMK Tipe Ber#a'a(a

(24)

&. Per8orasi pada marginal atau pada atik *tanda dini dari 3MSK tipe  #a'a(a

$. /#ses>8istel retroaurikuler *#elakang telinga

:. Polip>jaringan granulasi di liang telinga luar (ang #erasal dari dlm telinga tenga'

4. Terli'at kolesteatom pada telinga tenga'

<. Sekret #er#au nana'  #au k'as *aroma kolesteatom !. Terli'at #a(angan kolesteatom pada 8oto rontgen mastoid

Ge8!l! OMSK 

!. 2angguan pendengaran (ang #iasan(a kondukti8

b. Keluarn(a sekret

7.  1(eri tidak laim *otalgia. Bila ada merupakan suatu tanda anaman

komplikasi karena 'am#atan pengaliran sekret)terpaparn(a durameter>dinding sinus lateralis) anaman a#ses otak 

d. =ertigo

% Bila sekret tela' kering) tapi per8orasi masi' ada setela' dio#ser;asi selama $ #ulan) idealn(a dilakukan miringoplasti > timpanoplasti

% Bila sekret tetap ada) terjadin(a in8eksi #erulang) sum#er in8eksi 'arus dio#ati terle#i' da'ulu) mungkin jg perlu melakukan pem#eda'an) misaln(a adenoidektomi  tonsilektomi

Pen!"!l!)'!n!!n

!. Terapi 3MSK tipe aman

 – Sekret keluar terus menerusà o#at penui telinga H$3$ :? :-< 'ari  – Sekret #erkurangà o#at tetes telinga (ang mengadung anti#iotik dan

kortikosteroid

 – Sekret tela' kering) tetapi per8orasi masi' ada setela' di o#ser;asi

selama $ #ulan à miringoplasti *jenis timpanoplasti (ang paling ringan atau timpanoplasti . 3persi ini #ertujuan untuk meng'entikan in8eksi seara permanen) memper#aiki mem#ran timpani (ang

(25)

 per8orasi) menega' komplikasi atau kerusakan pendengaran (ang le#i' #erat

b. Terapi 3MSK tipe #a'a(a

 – Mastoidektomi *rongga mastoid dan ka;um timpani di#ersi'kan dari

semua jaringan patologik

Kom#li)!'i

Biasan(a komplikasi didapatkan pada penderita 3MSK tipe atikoantral 5 - La#irintis

- /#ses retro aurikula

- Komplikasi intrakranial5 meninginitis) a#ses ekstradural) a#ses otak.

- Kadangkala suatu eksaser#asi akut ole' kuman (ang ;irulen pada 3MSK tipe tu#atimpani pun dapat men(e#a#kan suatu komplikasi

/. O"i"i' Medi! Non Su#ur!"i6 

 1ama lain 5 otitis media serosa) otitis media musinosa) otitis media e8usi) otitis media sekretoria) otitis media muoid.

O"i"i' Medi! E6u'i

3titis media dengan e8usi ditandai dengan adan(a airan di telinga tenga' dengan me#ran timpani utu' tanpa tanda-tanda in8eksi) #ila e8usi terse#ut ener dise#ut otitis media serosa) jika e8usi kental dise#ut otitis media mukoid.

0tiologi

!. 3titis Media Serosa

/ki#at adan(a transudat atau plasma (ang mengalir dari pem#ulu' dara' ke telinga tenga' (ang se#agian #esar terjadi aki#at adan(a per#edaan tekanan 'idrostatik 

b. 3titis Media Mukoid

Sekresi akti8 dari kelenjar dan kista (ang terdapat dalam mukosa tenga') tu#a eusta'ius) dan rongga mastoid

(26)

&. 3titis Media Serosa /kut 5 Keadaan ter#entukn(a sekret di telinga tenga' seara ti#a-ti#a (ang dise#a#kan ole' gangguan 8ungsi tu#a

0tiologi - Sum#atan tu#a - In;eksi ;irus - /lergi - Idiopatik   2ejala klinis - Pendengaran #erkurang

- Pasien merasa telinga tersum#at

- Pasien merasa suara tedengar le#i' n(aring

- Terasa seperti ada airan (ang #ergerak dalam telinga pada saat posisi kepala  #eru#a'

- Rasa sakit *keuali #ila dise#a#kan ole' ;irus dan alergi - Tinitus) ;ertigo) pusing ringan

Diagnosis

a. 3toskopi

- Terli'at retraksi Mem#ran timpani

- Kadang tampak gelem#ung udara atau permukaan airan dalam ka;um timpani

Penatalaksanaan

a. =asokonstriktor lokal *tetes 'idung) anti'istamin) perasat ;alsa;a  #. Miringotomià #ila & atau $ minggu #ila gejala masi' menetap $. 3titis Media Serosa Kronik *glue ear

- Sekret ter#entuk perla'an seara #erta'ap tanpa rasa n(eri - Le#i' sering terjadi pada anak-anak.

- Sekret kental seperti lem 2ejala klinis

Perasaan tuli le#i' menonjol *4%-<% dB Diagnosis

(27)

- 3toskopi 5 Mem#ran timpani utu') retraksi) suram) kuning kemera'an atau kea#uan

Penatalaksanaan

a. Pada kasus #aru) dekongestan tetes 'idung serta kom#inasi anti 'istamin-dekongestan peroral *medikamentosa : #ulan se#elum di indikasikan tindakan operasi

 #. Miringotomi dan memasang pipa ;entilasi *grommet

O"i"i' Medi! Ad(e'i9!

3titis media ad'esi;e adala' keadaan terjadin(a jaringan 8i#rosis di telinga tenga' se#agai aki#at proses peradangan (ang #erlangsung lama se#elumn(a. Keadaan ini dapat merupakan komplikasi dari otitis media supurati8 atau ole' karena otitis media non-supurati8 (ang men(e#a#kan rusakn(a mukosa telinga tenga'. ,aktu pen(em#u'an ter#entuk jaringan 8i#roti (ang menim#ilkan perlekatan. Pada kasus (ang #erat dapat terjadi angkilosisnpada tulang-tulang pendengaran.

2ejala klinik #erupa pendengaran #erkurang dengan adan(a ri6a(at in8eksi telinga se#elumn(a) tertama 6aktu masi' keil.

Pada pemeriksaan otoskopi gam#aran mem#rane timpani dapat #er;ariasi mulai dari sikatriks minimal) suram sampai retraksi #erat) disertai #agian-#agian (ang atro8i atau Ntimpanosklerosis pla@ueO *#agian mem#rane timpani (ang mene#al  #er6arna puti' seperti lempeng kapur.

A"ele)"!'i' "eling! Teng!(

/telektasis telinga tenga' adala' retraksi se#agian atau seluru' mempran timpani aki#at gangguan 8ungsi tu#a (ang kronik. Kelu'an pasien mungkin tidak ada atau  #erupa gangguan pendengaran ringan.

Pada pemeriksaan otoskopi dapat terli'at mem#rane timpani menjadi tipis atau atro8i  #ila retraksi suda' #erlangsung lama. Pada kasus (ang tidak terlalu #erat retraksi mungkin terjadi 'an(a pada satu kuadran saja) sedangkan pada kasus (ang lanjut seluru' mem#ran dapat menempel pada inkus) stapes dan promontorium.

(28)

d. 3tosklerosis

3tosklerosis merupakan pen(akit pada kapsul tulang la#irin (ang mengalami spongiosis di daera' kaki stapes) se'ingga stapes menjadi kaku dan tidak dapat meng'antarkan getaran suara ke la#irin dengan #aik.

Mani8estasi klinik #aru tim#ul #ila pen(akit suda' ukup luas mengenai ligament annulus kaki stapes. Pada a6al pen(akit akan tim#ul tuli kondukti8  dan dapat menjadi tuli ampur atau tuli sara8 #ila pen(akit tela' mn(e#ar ke koklea.

Pen(e#a# pen(akit ini #elum dapat dipastikan. Diperkirakan #e#erapa 8aktor  ikut se#agai pen(e#a# seperti) 8aktor keturunan dan gangguan perdara'an pada stapes.

/ngka insiden pen(akit ini paling tinggi pada #angsa kulit puti' *-&% ?) &?  pada #angsa jepang dan & ? pada #angsa kulit 'itam. /ngka insiden di Indonesia #elum perna' dilaporkan) tetapi tela' di#uktikan pen(akit ini ada  pada 'ampir semua suku #angsa di Indonesia .

Ge8!l! d!n "!nd! )lini)

Pendengaran terasa #erkurang seara progresi8. Kelu'an lain paling sering adala' tinitus dan kadang ;ertigo. Dari pengamatan penulis se#agian #esar   pasien (ang datang #ero#at) terutama dise#a#kan karena gangguan tinitus dan

ketulian tela' menapai :%-4% dB. Pen(akit ini le#i' sering terjadi #ilateral dan  perempuan le#i' #an(ak dari laki-laki) umur pasien antara &&-4< taun. Pada  pemeriksaan ditemukan mem#rane timpani utu') normal atau dalam #atas-#atas normal. tu#a #iasan(a paten dan tidak terdapat ri6a(at pen(akit telinga atau trauma kepala atau telinga se#elumn(a. Diagnosis diperkuat dengan  pemeriksaan audiometri nada murni dan pemeriksaan impedane.

Pengob!"!n

 Pengo#atan pen(akit ini adla' operasi stapedektomi atau stapedotomi) (aitu stapes diganti dengan #a'an protesis. 3perasi ini merupakan sala' satu operasi

(29)

 #eda' mikro (ang sangat rumit dalam #idang THT. Pada kasus (ang tidak dapat dilakukan operasi) alat #antu dengar */BD dapat sementara mem#antu endengaran pasien.

TULI KON&UKTIF

&e6ini'i

Tuli Kondukti8 atau +onduti;e Hearing Loss *+HL adala' jenis ketulian (ang tidak dapat mendengar suara #er8rekuensi renda'. Biasan(a gangguan ini Nre;ersi#leO karena kelainann(a terdapat di telinga luar dan telinga tenga'.

E"iologi

% Kelainan #a6aan *Kongenital/tresia liang telinga) 'ipoplasia telinga tenga') kelainan posisi tulang-tulang pendengaran dan otosklerosis.

% 2angguan pendengaran (ang didapat) misaln(a otitis) adan(a serumen>kotoran telinga) gendang telinga (ang mengalami per8orasi *#olong aki#at penggunaan otton #ud atau #enda lainn(a

(30)

Saat terjadi trauma akan menim#ulkan suatu peradangan #ias saja menim#ulkan luka) n(eri kemudian terjadi penumpukan serumen atau otorr'ea. Penumpukan serumen (ang terjadi dapat mengaki#atkan transmisi #un(i atau suara (ang terganggu se'ingga penderita tidak dapat mempersepsikan #un(i atau suara (ang di dengarn(a.

M!ni6e'"!'i Klini'

% Rasa penu' pada telinga

% Pem#engkakan pada telinga #agian tenga' dan luar

% Rasa gatal

% Tinnitus

&i!gno'i'

+. Test Rinne Prinsip 5

% Test ini untuk mem#edakan H7 dgn HT

% Hantaran 7dara dengan Hantaran tulang *normal H7 HT Prosedur pemeriksaan 5

% 2arpu penala <&$ H digetarkan) dan kemudikan diletakan di prosesus mastoid telinga (ang diperiksa.

% Setela' tidak terdengar #un(i lagi) maka dipinda'kan  $)< m ke depan liang telinga (ang diperiksa.

% Bila masi' terdengar dise#ut Rinne *) #ila tidak terdengar Rinne *- Interpretasi 5

% Rinne * 1ormal) * Tuli Sensorineural

(31)

-. Test ,e#er 

Prosedur pemeriksaan 5

% Kaki garpu penala <&$ H setela' digetarkan) kemudian diletakkan pada garis tenga' kepala atau 6aja' (ang diperiksa *;erteA)da'i)  pangkal 'idung

% Kemudian tan(akan (ang diperiksa mana terdengar pada kedua telinga atau sama

Interpretasi 5

% ,e#er 1ormal tidak lateralisasi pada kedua telinga.

% Bila terjadi lateralisasi pada telinga (ang se'at 5 Tuli sensorineural.

% Bila terjadi lateralisasi pada telinga (ang sakit C Tuli kondukti8.

/. Test S'6a#a'

Prosedur Pemeriksaan 5

% 2arpu tala diletakkan pada mastoid pemeriksa *normal)kemudian 'ampir  'ilang #un(in(a diletakkan pada mastoid penderita

(32)

Interpretasi 5 % S'6a#a' normal>sama % S'6a#a' memanjang % S'6a#a' memendek

TULI SENSORINEURAL

&e6ini'i

2angguan pendengaran aki#at adan(a gangguan ter'adap 'antaran suara aki#at adan(a kelainan (ang terjadi pada telinga dalam.Dapat dise#a#kan ole' kelainan atau kerusakan pada koklea *ruma' siput) sara8 pendengaran dan #atang otak se'ingga  #un(i tidak dapat diproses se#agaimana mestin(a. Tuli sensorineural dapat

diklasi8ikasikan menjadi tuli koklea dan tuli retrokoklea

E"iologi

a. Tuli sensoneural koklea

% /plasia *Kongenital

% La#irinitis

% Intoksikasi o#at *Streptomisin) Kanamisin) 2aramisin) 1eomisin) Kina) /setosal dan /lko'ol

% Trauma kapitis dan trauma akustik 

% Pajanan #ising

 #. Tuli sensorineural retrokoklea

%  1euroma akustik 

% Tumor sudut pons sere#elum

% Mieloma multipel

% +edera dan perdara'an otak 

% /ki#at penggunaan o#at) suara keras dan usia lanjut

(33)

Tuli sensorineural 8rekuensi tinggi *&%% H) umumn(a mulai usia !< ta'un dan simetris pada telinga kanan dan kiri) dise#a#kan proses degenerasi di telinga dalam) termasuk kedalam tuli retrokoklea

0tiologi 5 a. Proses degenerasi  #. "aktor 'erediter  . Pola makanan d. Meta#olisme e. /teriosklerosis 8. In8eksi g. Bising '. 2a(a 'idup Pato8isiologi

Proses degenerasi telinga dalam pada lansia

"aktor 'erediter) 'ipertensi) pen(akit sistemik) multi8aktor

Peru#a'an struktur koklea dan ner;us akustik

/tro8i dan degenerasi sel-sel ram#ut openunjang pada organ orti) peru#a'an ;askular pada stria ;askularis) jumla' dan ukuran sel ganglion sara8 menurun)

kekakuan mem#ran #asilar

Pendengaran #erkurang seara perla'an) progresi8) dan simetris pada keduatelinga

Telinga #erdenging) pasien dapat mendengar tapi sulit mema'ami

Bila intensitas suara tinggi dapat tim#ul n(eri) disertai tinitus dan ;ertigo

Mani8estasi Klinis

a. Pendengaran #erkurang seara perla'an) progresi8 dan simetris pada kedua telinga

(34)

. Pasien dapat mendengar suara perakapan tapi sulit mema'amin(a terutama  #ila epat dan tempatn(a ramai

d. Dapat disertai tinitus dan ;ertigo

e. Pada pemeriksaan otoskop tampak mem#ran timpani suram dan mo#ilitasn(a kurang

Pemeriksaan Penunjang

a. Tes Rinne *) 6e#er 5 lateralisasi ke telinga (ang se'at) s6a#a' 5 memendek   #. Pemeriksaan audiometri murni menunjukkan tuli sara8 nada tinggi) #ilateral)

dan simetris

. Pemeriksaan audiometri k'usus didapatkan adaptasi a#normal #erupa kelela'an dengan metode TTD dan ST/T

d. Pemeriksaan audiometri tutur menunjukkan gangguan diskriminasi 6iara

Penatalaksanaan

!. Pemasangan alat #antu dengar

b. Lati'an mem#aa ujaran

7. Lati'an mendengar ole' terapi 6iara

d. Di#utu'kan pengertian dari orang sekitarn(a untuk #er#iara dengan jelas)  pelan) dengan kata-kata (ang pendek dan tidak keras

-. Tuli Mend!d!) 

Tuli mendadak adala' tuli (ang terjadi seara ti#a-ti#a dan merupakan kedaruratan di #idang otologi) pen(e#a#n(a #iasan(a tidak diketa'ui dan #iasan(a terjadi pada satu tinga) termasuk kedalam tuli koklea.

0tiologi 5

% Iskemi koklea

% In8eksi ;irus *parotitis) ampak  , !aricella "ooster ) Cytomegalo#irus) dll

% Trauma #ising keras

% Peru#a'an tekanan atmos8er 

% 3#at ototoksik 

(35)

%  1euroma akustik Mani8estasi klinis

% Tuli #ersi8at sementara atau #erulang) dan #iasan(a menetap

% Pada in8eksi ;irus #iasan(a tim#ul mendadak dan pada satu telinga

% Pada pemeriksaan 8isik tidak dijumpai kelainan pada telinga

% Tes Rinne *) 6e#er 5 lateralisasi ke telinga (ang se'at) s6a#a' 5 memendek  Pemeriksaan penunjang

% /udiometri nada murni menunjukkan tuli sensorineural ringan sampai #erat

% Pemeriksaan audio tutur mem#eri 'asil tuli sensorineural

% Pemeriksaan audiometri k'usus terdapat 8enomena rekrutmen (aitu terjadi  peningkatan sensiti8itas pendengaran (ang #erle#i'an di atas am#ang dengar  Penatalaksanaan

% Terapi pen(e#a#

% 0;aluasi 8ungsi pendengaran dilakuka tiap minggu selama satu #ulan

% Bila tidak sem#u') pertim#angkan alat #antu dengar dan re'a#ilitasi  pendengaran

% Pada pasien tuli total #ilateral dipertim#angkan untuk dilakukan implan koklea

/. Tuli A)ib!" Bi'ing

Tuli aki#at #ising merupakan tuli (ang dise#a#kan paparan ole' #ising (ang ukup keras dalam jangka 6aktu (ang ukup lama) #iasan(a diaki#atkan ole'  #ising lingkungan kerja) #ersi8at tuli koklea dan umumn(a terjadi pada kedua

telinga

Mani8estasi klinis

% Kurang pendengaran

% Kadang tinitus

% Sukar menangkap perakapan

% Kesulitan mendengar dan mema'ami perakapan di tempat ramai *oktail  part( dea8ness

(36)

Pemeriksaan penunjang

% Pemeriksaan audiometri murni terdapat kesan tuli sensorineural

% Pemeriksaan audiometri k'usus terdapat 8enomena rekrutmen Penatalaksanaan

% Pasien dianjurkan pinda' #ekerja atau memakai /PD telinga) karena menetap  #isa dipakai alat #antu dengar

% Lati'an pendengaran dengan /BD di#antu dgn uapan #i#ir) mimik) dan gerakan anggota #adan serta #a'asa is(arat dan re'a#ilitasi suara

% ika terjadi tuli total #ilateral dilakukan implan koklea

0ERTIGO

&e6ini'i

=ertigo iala' adan(a sensasi gerakan atau rasa gerak dari tu#u' seperti rotasi *memutar tanpa sensasi peputaran (ang se#enarn(a) dapat sekelilingn(a terasa  #erputar atau #adan (ang #erputar. =ertigo #erasal dari #a'asa latin N;ertereO (aitu memutar. =ertigo termasuk ke dalam gangguan keseim#angan (ang din(atakan se#agai pusing) pening) sempo(ongan) rasa seperti mela(ang atau dunia seperti  #erjungkir #alik. =ertigo paling sering ditemukan adala' Benign ParoA(smal Positional =ertigo *BPP=. Menutur penelitian pasien (ang datang dengan kelu'an  pusing #erputar>;ertigo) se#an(ak $%? memiliki BPP=) 6alaupun pen(akit ini sering

disertai pen(akit lainn(a

enis ;ertigo diklasi8ikasikan menjadi dua kategori #erdasarkan saluran ;esti#ular (ang mengalami kerusakan) (aitu ;ertigo peri8eral dan ;ertigo sentral. Saluran ;esti#ular adala' sala' satu organ #agian dalam telinga (ang senantiasa mengirimkan in8ormasi tentang posisi tu#u' ke otak untuk menjaga keseim#angan. =ertigo peri8eral terjadi jika terdapat gangguan di saluran (ang dise#ut kanalis semisirkularis) (aitu telinga #agian tenga' (ang #ertugas mengon trol keseim#angan.

(37)

2angguan kese'atan (ang #er'u#ungan dengan ;ertigo peri8eral antara lain  pen(akit-pen(akit seperti Benign Paro(smal Positional =ertigo *gangguan aki#at kesala'an pengiriman pesan) pen(akit Meniere *gangguan keseim#angan (ang sering kali men(e#a#kan 'ilang pendengaran) ;esti#ular neuritis *peradangan pada sel-sel sara8 keseim#angan) dan la#(rint'itis *radang di #agian dalam pendengaran. Sedangkan ;ertigo sentral terjadi jika ada sesuatu (ang tidak normal di dalam otak) k'ususn(a di #agian sara8 keseim#angan) (aitu daera' pera#angan otak dan sere#elum *otak keil.

E"iologi

=etigo #isa dise#a#kan ole' kelainan di dalam telinga) di dalam sara8 (ang meng'u#ungkan telinga dengan otak dan di dalam otakn(a sendiri. =ertigo juga #isa  #er'u#ungan dengan kelainan pengli'atan atau peru#a'an tekanan dara' (ang terjadi

seara ti#a-ti#a. Pen(e#a# umum dari ;ertigo diantaran(a5

&. Keadaan lingkungan seperti motion sikness *ma#uk darat) ma#uk laut $. 3#at-o#atan

a. /lko'ol  #. 2entamisin :. Kelainan sirkulasi

a. Transient is'emi attak *gangguan 8ungsi otak sementara karena  #erkurangn(a aliran dara' ke sala' satu #agian otak pada arteri

;erte#ral dan arteri #asiler 4. Kelainan di telinga

a. 0ndapan kalsium pada sala' satu kanalis semisirkularis di dalam telinga #agian dalam *men(e#a#kan #enign paroA(smal positional ;ertigo

 #. In8eksi telinga #agian dalam karena #akteri . Herpes oster

d. La#irintitis *in8eksi la#irin di dalam telinga e. Peradangan sara8 ;esti#uler 

(38)

<. Kelainan neurologis a. Sklerosis multipel

 #. Pata' tulang tengkorak (ang disertai edera pada la#irin)  persara8ann(a atau keduan(a

. Tumor otak

d. Tumor (ang menekan sara8 ;esti#ularis

P!"o6i'iologi

Rasa pusing atau ;ertigo dise#a#kan ole' gangguan alat keseim#angan tu#u' (ang mengaki#atkan ketidakookan antara posisi tu#u' (ang se#enarn(a dengan apa (ang dipersepsi ole' susunan sara8 pusat. /da #e#erapa teori (ang #erusa'a menerangkan kejadian terse#ut (aitu5

+. Teori rangsang #erle#i'an *o;erstimulation. Teori ini #erdasarkan asumsi  #a'6a rangsang (ang #erle#i'an men(e#a#kan 'iperemi kanalis

semisirkularis se'ingga 8ungsin(a terganggu) aki#atn(a akan tim#ul ;ertigo) nistagmus) mual dan munta'.

-. Teori kon8lik sensorik. Menurut teori ini terjadi ketidakookan masukan sensorik (ang #erasal dari #er#agai reseptor sensorik peri8er (aitu mata>;isus) ;esti#ulum dan proprioepti8) atau ketidakseim#angan>asimetri masukan sensorik (ang #erasal dari sisi kiri dan kanan. Ketidakookan terse#ut menim#ulkan ke#ingungan sensorik di sentral se'ingga tim#ul respons (ang #erupa nistagmus *usa'a koreksi #ola mata) ataksia atau sulit  #erjalan *gangguan ;esti#uler) sere#elum atau rasa mela(ang) #erputar 

*#erasal dari sensasi kortikal. Ber#eda dengan teori rangsang #erle#i'an) teori ini le#i' menekankan gangguan proses pengola'an sentral se#agai  pen(e#a#.

/. Teori neural mismat'. Teori ini merupakan pengem#angan teori kon8lik  sensorik) menurut teori ini otak mempun(ai memori>ingatan tentang pola gerakan tertentu) se'ingga jika pada suatu saat dirasakan gerakan (ang ane'>tidak sesuai dengan pola : gerakan (ang tela' tersimpan) tim#ul reaksi dari susunan sara8 otonom. ika pola gerakan (ang #aru terse#ut dilakukan

(39)

 #erulang-ulang akan terjadi mekanisme adaptasi se'ingga #erangsur-angsur  tidak lagi tim#ul gejala.

,. Teori otonomik. Teori ini menekankan peru#a'an reaksi susunan sara8  otonom se#agai usa'a adaptasi gerakan>peru#a'an posisi) gejala klinis tim#ul jika sistim simpatis terlalu dominan) se#alikn(a 'ilang jika sistim  parasimpatis mulai #erperan.

<. Teori neuro'umoral. Di antaran(a teori 'istamin *Takeda) teori dopamin *Ko'l dan teori serotonin *Luat (ang masing-masing menekankan  peranan neurotransmiter tertentu dalam pengaru'i sistim sara8 otonom (ang

men(e#a#kan tim#uln(a gejala ;ertigo.

4. Teori Sinap merupakan pengem#angan teori se#elumn(a (ang meninjau  peranan neurotransmisi dan peru#a'an-peru#a'an #iomolekuler (ang terjadi  pada proses adaptasi) #elajar dan da(a ingat. Rangsang gerakan menim#ulkan 4 stres (ang akan memiu sekresi +R" *ortiotropin releasing 8ator) peningkatan kadar +R" selanjutn(a akan mengakti8kan susunan sara8 simpatik (ang selanjutn(a menetuskan mekanisme adaptasi  #erupa meningkatn(a akti;itas sistim sara8 parasimpatik. Teori ini dapat menerangkan gejala pen(erta (ang sering tim#ul #erupa puat) #erkeringat di a6al serangan ;ertigo aki#at akti;itas simpatis) (ang #erkem#ang menjadi gejala mual) munta' dan 'ipersali;asi setela' #e#erapa saat aki#at dominasi akti;itas susunan sara8 parasimpatis.

&i!gno'i'

/namnesis

Saat anamnesis 'arus diari ta'u tentang jenis dan pen(e#a# tim#uln(a ;ertigo. Pertama-tama ditan(akan #entuk ;ertigon(a) mela(ang) go(ang) #erputar) tuju' keliling) rasa naik pera'u dan se#again(a. Serta ditan(akan juga pen(e#a# (ang mempro8okasi terjadin(a ;ertigo seperti peru#a'an posisi kepala dan tu#u') keleti'an dan ketegangan. Biasan(a pasien dengan ;ertigo datang dengan kelu'an pusing  #erputar seola'-ola' dirin(a #ergerak atau #erputar atau seola'-ola' #enda di

(40)

sekitarn(a #ergerak atau #erputar. Ditan(akan pula pro8il 6aktu) apaka' tim#uln(a akut atau perla'an-la'an) 'ilang tim#ul) paroksismal) kronik) progresi8 atau mem#aik. Ditan(akan pula apaka' terdapat gangguan pendengaran (ang #iasan(a men(ertai>ditemukan pada lesi alat ;esti#uler atau n. ;esti#ularis. Penggunaan o#at-o#atan seperti streptomisin) kanamisin) salisilat) antimalaria dan lain-lain (ang diketa'ui ototoksik>;esti#ulotoksik dan adan(a pen(akit sistemik seperti anemia)  pen(akit jantung) 'ipertensi) 'ipotensi) pen(akit paru dan kemungkinan trauma

akustik juga dapat memiu terjadin(a ;ertigo. Pemeriksaan "isik 

Pemeriksaan 8isik ditujukan untuk mengeta'ui 8aktor-8aktor pen(e#a#) #aik  kelainan sistemik) otologik atau neurologik-;esti#uler atau sere#eler) dapat #erupa  pemeriksaan 8ungsi pendengaran dan keseim#angan) gerak #ola mata>nistagmus dan 8ungsi sere#elum. Pendekatan klinis ter'adap kelu'an ;ertigo adala' untuk  menentukan pen(e#a#) apaka' aki#at kelainan sentral (ang #erkaitan dengan kelainan susunan sara8 pusat *korteks sere#rum sere#elum) #atang otak atau #erkaitan dengan sistim ;esti#uler>otologik) selain itu 'arus dipertim#angkan pula 8aktor   psiikologik>psikiatrik (ang dapat mendasari kelu'an ;ertigo terse#ut. "aktor sistemik  (ang juga 'arus dipikirkan>diari antara lain aritmi jantung) 'ipertensi) 'ipotensi) gagal jantung kongesti8) anemia) 'ipoglikemi.

a. Pemeriksaan 8isik umum

Pemeriksaan 8isik diara'kan ke kemungkinan pen(e#a# sistemik) tekanan dara' diukur dalam posisi #er#aring) duduk dan #erdiri) #ising karotis) irama *den(ut jantung dan pulsasi nadi peri8er juga perlu diperiksa.

 #. Pemeriksaan neurologis

Pemeriksaan neurologis dilakukan dengan per'atian k'usus pada 5 &. "ungsi ;esti#uler>sere#eler

a 7ji Rom#erg 5 penderita #erdiri dengan kedua kaki dirapatkan) mula-mula dengan kedua mata ter#uka kemudian tertutup. Biarkan  pada posisi demikian selama $%-:% detik. Harus dipastikan #a'6a  penderita tidak dapat menentukan posisin(a *misaln(a dengan

(41)

 #antuan titik a'a(a atau suara tertentu. Pada kelainan ;esti#uler  'an(a pada mata tertutup #adan penderita akan #ergo(ang menjau'i garis tenga' kemudian kem#ali lagi) pada mata ter#uka #adan  penderita tetap tegak. Sedangkan pada kelainan sere#eler #adan  penderita akan #ergo(ang #aik pada mata ter#uka maupun pada

mata tertutup.

 # Tandem gait 5 penderita #erjalan dengan tumit kaki kiri>kanan diletakkan pada ujung jari kaki kanan>kiri ganti #erganti. Pada kelainan ;esti#uler) perjalanann(a akan men(impang dan pada kelainan sere#eler penderita akan enderung jatu'.

 7ji 7nter#erger 5 #erdiri dengan kedua lengan lurus 'oriontal ke depan dan jalan di tempat dengan mengangkat lutut setinggi mungkin selama satu menit. Pada kelainan ;esti#uler posisi  penderita akan men(impang>#erputar ke ara' lesi dengan gerakan seperti orang melempar akramC kepala dan #adan #erputar ke ara' lesi) kedua lengan #ergerak ke ara' lesi dengan lengan pada sisi lesi turun dan (ang lainn(a naik. Keadaan ini disertai nistagmus dengan 8ase lam#at ke ara' lesi.

d Past-ponting test *7ji Tunjuk Baran( 5 dengan jari telunjuk ekstensi dan lengan lurus ke depan penderita disuru' mengangkat lengann(a ke atas) kemudian diturunkan sampai men(entu' telunjuk tangan  pemeriksa. Hal ini dilakukan #erulang- ulang dengan mata ter#uka dan tertutup. Pada kelainan ;esti#uler akan terli'at pen(impangan lengan penderita ke ara' lesi.

e 7ji Ba#insk(-,eil 5 Pasien dengan mata tertutup #erulang kali  #erjalan lima langka' ke depan dan lima langka' ke #elakang selama setengan menit) jika ada gangguan ;esti#uler unilateral)  pasien akan #erjalan dengan ara' #er#entuk #intang.

(42)

Pemeriksaan ini terutama untuk menentukan apaka' letak lesin(a di sentral atau peri8er.

&. "ungsi =esti#uler

a 7ji DiA Hallpike 5 Per'atikan adan(a nistagmus) lakukan uji ini ke kanan dan kiri. Dari posisi duduk di atas tempat tidur) penderita di#aringkan ke #elakang dengan epat) se'ingga kepalan(a menggantung 4<Q di #a6a' garis 'oriontal) kemudian kepalan(a dimiringkan 4<Q ke kanan lalu ke kiri. Per'atikan saat tim#ul dan 'ilangn(a ;ertigo dan nistagmus) dengan uji ini dapat di#edakan apaka' lesin(a peri8er atau sentral. ika lesi peri8er) ;ertigo dan nistagmus tim#ul setela' periode laten $-&% detik) 'ilang dalam 6aktu kurang dari & menit) akan #erkurang atau meng'ilang #ila tes diulang-ulang #e#erapa kali *8atigue. ika lesi sentral) tidak ada  periode laten) nistagmus dan ;ertigo #erlangsung le#i' dari & menit)  #ila diulang-ulang reaksi tetap seperti semula *non-8atigue.

 # Tes Kalori 5 penderita #er#aring dengan kepala 8leksi :%Q) se'ingga kanalis semisirkularis lateralis dalam posisi ;ertikal. Kedua telinga diirigasi #ergantian dengan air dingin *:%Q+ dan air 'angat *44Q+ masing-masing selama 4% detik dan jarak setiap irigasi < menit.  1istagmus (ang tim#ul di'itung laman(a sejak permulaan irigasi sampai 'ilangn(a nistagmus terse#ut *normal J%-&<% detik. Dengan tes ini dapat ditentukan adan(a anal paresis atau diretional  preponderane ke kiri atau ke kanan. +anal paresis adala' jika a#normalitas ditemukan di satu telinga) #aik setela' rangsang air  'angat maupun air dingin) sedangkan diretional preponderane iala' jika a#normalitas ditemukan pada ara' nistagmus (ang sama di masing-masing telinga. +anal paresis menunjukkan lesi peri8er di la#arin atau n.=III) sedangkan diretional preponderane menunjukkan lesi sentral.

(43)

&. Tes 2arpu Tala 5 tes ini digunakan untuk mem#edakan tuli kondukti8  dan tuli persepti8) dengan tes-tes Rinne) ,e#er dan S'6a#a'. Pada tuli kondukti8) tes Rinne negati8) ,e#er lateralisasi ke (ang tuli dan s'6a#a' memendek.

e. Pemeriksaan sara8-sara8 otak lain meliputi5 aies ;isus) kampus ;isus) okulomotor) sensorik 6aja') otot 6aja') pendengaran dan 8ungsi menelan. uga 8ungsi motorik *kelumpu'an ekstremitas) 8ungsi sensorik *'ipestesi)  parestesi dan sere#elar *tremor) gangguan ara #erjalan

Pemeriksaan Penunjang

&. Pemeriksaan la#oratorium rutin atas dara' dan urin) dan pemeriksaan lain sesuai indikasi.

$. "oto Rontgen tengkorak) le'er) Sten;ers *pada neurinoma akustik.

:. 1euro8isiologi 0lektroense8alogra8i *002) 0lektromiogra8i *0M2) Brainstem /uditor( 0;oked Potential *B/0P.

4. Penitraan +T-san) arteriogra8i) magneti resonane imaging *MRI.

<. 0lektronistagmogram 5 Pemeriksaan ini dengan tujuan untuk merekam gerakan mata pada nistagmus) dengan demikian nistagmus terse#ut dapat dianalisis seara kuantitati8.

!. /udiometri5 /da #e#erapa maam pemeriiksaan audiometri seperti Ludness Balane Test) SISI) Bekes( /udiometr() Tone Dea(.

Pengob!"!n

Tujuan pengo#atan ;ertigo) selain kausal) iala' untuk memper#aiki ketidakseim#angan ;esti#ular melalui modulasi transmisi sara8. 7mumn(a digunakan o#at (ang #ersi8at antikolinergik untuk mengo#ati ;ertigo. 3#at untuk mengurangi ;ertigo (ang ringan adala' mekliin) dimen'idrinat) per8enain dan skopolamin. Skopolamin terutama #er8ungsi untuk menega' motion sikness) (ang terdapat dalam #entuk plester kulit dengan lama kerja selama #e#erapa 'ari. Semua o#at diatas  #isa men(e#a#kan ngantuk) terutama pada usia lanjut. Skopolamin dalam #entuk   plester kulit memiliki e8ek mengantuk (ang paling e8ekti8.

(44)

Selain itu dapat dio#a metode Brandt-Daro88 se#agai upa(a desensitisasi reseptor semisirkularis. Pasien duduk tegak di tepi tempat tidur dengan tungkai tergantung) lalu tutup kedua mata dan #er#aring dengan epat ke sala' satu sisi tu#u') ta'an selama :% detik) kemudian duduk tegak kem#ali. Setela' :% detik #aringkan tu#u' dengan ara (ang sama ke sisi lain) ta'an selama :% detik) kemudian duduk  tegak kem#ali. Lati'an ini dilakukan #erulang *lima kali #erturut-turut pada pagi dan  petang 'ari sampai tidak tim#ul ;ertigo lagi. Lati'an lain (ang dapat dio#a iala'

lati'an ;isual-;esti#ular) #erupa gerakan mata melirik ke atas) #a6a' kiri dan kanan mengikuti gerak o#(ek (ang makin lama makin epat) kemudian diikuti dengan gerakan 8leksi-ekstensi kepala #erulang dengan mata tertutup) (ang makin lama makin epat.

Brandt-Daro88 Maneu;er 

=ertigo #ukan suatu pen(akit tersendiri) melainkan gejala dari pen(akit (ang letak lesi dan pen(e#a#n(a #er#eda-#eda. 3le' karena itu) pada setiap penderita ;ertigo 'arus dilakukan anamnesis dan pemeriksaan (ang ermat dan terara' untuk  menentukan #entuk ;ertigo) letak lesi dan pen(e#a#n(a.

PEN5AKIT MENIERE

(45)

Suatu pen(akit (ang ditandai ole' serangan #erulang ;ertigo *perasaan  #erputar) tuli dan tinnitus *telinga #erdenging

E#idemiologi

• Terjadi pada usia :%-!% ta'un • ,anita le#i' #an(ak dari pada pria

E"iologi

Hidrops endolim8atik (ang #erak'ir dengan degenerasi sel sel ram#ut pada koklea dan neuro epitel di kanalis semisirkularis

Ge8!l! )lini'

a. =ertigo

 #. Mual dan munta'

. Seara periodik penderita merasakan telingan(a penu' atau merasakan adan(a tekanan di dalam telinga.

d. Pendengaran di telinga (ang terkena #er8luktuasi *kadang jelas) kadang kurangtetapi semakin lama semakin mem#uruk.

e. Tinitus #isa menetap atau 'ilang-tim#ul dan semakin mem#uruk  se#elum)setela' maupun selama serangan ;ertigo.

8. Pada ke#an(akan penderita) pen(akit ini 'an(a men(erang & telinga dan  pada&%-&<? penderita) pen(akit ini men(erang kedua telinga

Kl!'i6i)!'i

&. Pen(akit meniere =esti#ular  Tanda dan gejala5

a. =ertigo 'an(a #ersi8at episodi

 #. Penurunan respons ;esti#uler atau tak ada respons total pada telinga (ang sakit

. Tak ada gejala koklear

d. Tak ada ke'ilangan pendengaran o#jekti8 $. Pen(akit meniere Klasik 

Tanda dan gejala5 a. =ertigo

(46)

 #. Ke'ilangan pendengaran sensorineural #er8luktuasi . Tinitus

:. Pen(akit meniere koklea

Pen(akit Meniere koklea dikenali dengan adan(a ke'ilangan pendengaran sensorineural progresi8 se'u#ungan dengan tinitus dan tekanan dalam telinga tanpa temuan atau gejala ;esti#uler.

Tanda dan gejala5

a. Ke'ilangan pendengaran #er8luktuasi  #. Tekanan atau rasa penu' aural

. Tinitus

d. Ke'ilangan pendengaran terli'at pada 'asil uji e. Tak ada ;ertigo

8. 7ji la#irin ;esti#uler normal

 &i!gno'!

• Diagnosis ditegakkan #erdasarkan gejala klinis

• Pemeriksaan (ang dilakukan untuk mem#edakan pen(akit meniere

dari pen(e#a# ;ertigo lainn(a5

 – +T san atau MRI kepala  – Stimulasi kalorik 

 – 0lektroense8alogra8i- – 0lektronistagmogra8i  – /udiometri>audiologi.

Pengob!"!n

+. 7ntuk meringankan ;ertigo #isa di#erikan sopolamin) anti'istamin)  #ar#ituratatau diaepam.

-. Tindakan pem#eda'an untuk mengurangi ;ertigo adala' neurektomi ;esti#uler) dimana dilakukan pemotongan sara8 (ang menuju kekanalis semisirkularis *#agian dari telinga tenga' (ang mengatur keseim#angan.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan beberapa ketentuan yang telah diatur dalam Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Danau Limboto ini, adalah hal yang wajib bagi Pemerintah Daerah

Syaikh Fuhaim Mustafa dalam bukunya menyebutkan bahwa tujuan pendidikan aqidah kepada anak adalah untuk, (1) memperkokoh keyakinan anak bahwa Allah-lah

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Roberto (2010) di Amerika menyatakan bahwa anak sekolah dasar lebih tertarik pada makanan jajanan khususnya snack yang dibungkus

Dari hasil uji menunjukan bawa F hitung &gt; F tabel (3,763&gt;2,37) dan nilai sig (0,004&lt;0,05), sehingga dapat disimbulkan bahwa nilai variabel Dewan Direksi, Komisaris

mengetahui keluhan apa saja yang diderita oleh pekerja dan faktor-faktor yang berpengaruh pada metode OWAS dengan merekam dan mengambil gambar postur kerja operator di

Sinkronisasi pertumbuhan ekonomi global ditunjang dengan usaha pemerintah membangun pondasi yang baik, maka tahun 2018 dapat menjadi momentum untuk ekonomi dan IHSG bergerak

Rata-rata nilai hasil belajar biologi ranah kognitif untuk metode pembelajaran Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review (PQ4R) lebih tinggi dibandingkan

Dalam hal ini undang-undang nasional maupun internasional telah mengatur ketentuan penjabaran atas asas praduga tidak bersalah dan asas kedudukan yang sama dihadapan hukum,