• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gestalt PDF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Gestalt PDF"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

TEORI PEMBELAJARAN MENURUT ALIRAN

TEORI PEMBELAJARAN MENURUT ALIRAN

PSI

PSI

KOLOGI

KOLOGI

GESTAL

GESTAL

T

T

Gestalt dalam bahasa Jerman berarti

Gestalt dalam bahasa Jerman berarti “whole configuration”“whole configuration” atauatau bentuk yangbentuk yang utuh, pola, kesatuan, dan keseluruhan.

utuh, pola, kesatuan, dan keseluruhan. ArtinyaArtinya Gestalt adalah keseluruhan lebihGestalt adalah keseluruhan lebih berarti dari bagian-bagian.

berarti dari bagian-bagian.

Perintis teori Gestalt ini ialah Chr. Von Ehrenfels, dengan karyanya

Perintis teori Gestalt ini ialah Chr. Von Ehrenfels, dengan karyanya “Uber “Uber  Gestaltqualitation“ (1890).

Gestaltqualitation“ (1890). Para pengikut-pengikut aliran psikologi Gestalt mengemukakanPara pengikut-pengikut aliran psikologi Gestalt mengemukakan konsepsi yang berlawanan dengan konsepsi yang dikemukakan oleh para ahli yang konsepsi yang berlawanan dengan konsepsi yang dikemukakan oleh para ahli yang mengikuti aliran-lairan lainnya seperti aliran Asosiasi. Bagi para ahli pengikut Gestalt, mengikuti aliran-lairan lainnya seperti aliran Asosiasi. Bagi para ahli pengikut Gestalt, perkembangan itu adalah

perkembangan itu adalah proses diferensiasiproses diferensiasi. Dalam proses diferensiasi itu yang primer. Dalam proses diferensiasi itu yang primer adalah keseluruhan, sedangkan bagian-bagian adalah sekunder; bagian-bagian hanya adalah keseluruhan, sedangkan bagian-bagian adalah sekunder; bagian-bagian hanya mempunyai arti sebagai bagian daripada keseluruhan dalam hubungan fungsional dengan mempunyai arti sebagai bagian daripada keseluruhan dalam hubungan fungsional dengan bagian yang lainnya; keseluruhan ada terlebih dahulu baru disusul oleh bagian yang lainnya; keseluruhan ada terlebih dahulu baru disusul oleh bagian-bagiannya. Bila kita bertemu dengan seorang teman misalnya, dari kejauhan yang kita bagiannya. Bila kita bertemu dengan seorang teman misalnya, dari kejauhan yang kita saksikan terlebih dahulu bukanlah bajunya yang baru atau pulpennya yang bagus, atau saksikan terlebih dahulu bukanlah bajunya yang baru atau pulpennya yang bagus, atau dahinya yang terluka, melainkan justru

dahinya yang terluka, melainkan justru teman kita itu teman kita itu sebagai keseluruhan, sebagai Gestalt;sebagai keseluruhan, sebagai Gestalt; baru kemudian menuyusul kita saksikan adanya hal-hal khusus tertentu seperti bajunya baru kemudian menuyusul kita saksikan adanya hal-hal khusus tertentu seperti bajunya yang baru, pulpennya yang bagus, dahinya yang terluka, dan sebagainya.

yang baru, pulpennya yang bagus, dahinya yang terluka, dan sebagainya.

Seorang anak kecil, yang di rumahnya ada seekor kucing yang dinamai “Melati”, Seorang anak kecil, yang di rumahnya ada seekor kucing yang dinamai “Melati”, mula-mula akan menyebut semua kucing yang dijumpainya

mula-mula akan menyebut semua kucing yang dijumpainya – – bahkan mungkin harimau dibahkan mungkin harimau di kebun binatang

kebun binatang – – dengan nama “Melati”, baru kemudian dia dapat mengetahui bahwa tidakdengan nama “Melati”, baru kemudian dia dapat mengetahui bahwa tidak semua kucing itu namanya “Melati”, ada kucing yang mempunyai nama

semua kucing itu namanya “Melati”, ada kucing yang mempunyai nama-nama. Proses ini-nama. Proses ini adalah proses

adalah proses diferensiasi.diferensiasi.

Juga pengenalan anak terhadap dunia luar merupakan proses diferensiasi. Juga pengenalan anak terhadap dunia luar merupakan proses diferensiasi. Mula-mula anak merasa satu dengan dunia sekitarnya, baru k

mula anak merasa satu dengan dunia sekitarnya, baru kemudian ada diferensiasiemudian ada diferensiasi: dia : dia merasmeras (mengetahui) dirinya sebagai sesuatu yang berbeda dari dunia sekitarnya. Lebih jauh dia (mengetahui) dirinya sebagai sesuatu yang berbeda dari dunia sekitarnya. Lebih jauh dia dapat membedakan bahwa dunia sekitarnya itu terdiri dari manusia dan bukan manusia, dan dapat membedakan bahwa dunia sekitarnya itu terdiri dari manusia dan bukan manusia, dan selanjutnyanya manusia itu berbagai-bagai pila, ada ibu dan bukan ibu; dan yang bukan ibu selanjutnyanya manusia itu berbagai-bagai pila, ada ibu dan bukan ibu; dan yang bukan ibu itu itu disebut dengan ayah, kakek, nenek, dan sebagainya. Selanjutnya aliran Neo-Gestalt, itu itu disebut dengan ayah, kakek, nenek, dan sebagainya. Selanjutnya aliran Neo-Gestalt, yang bentuk nyatanya salah satu aliran psikologi Medan (yang dirintis oleh Kurt Lewin) yang bentuk nyatanya salah satu aliran psikologi Medan (yang dirintis oleh Kurt Lewin) terhadap proses stratifikasi. Struktur pribadi itu masih terdiri dari lapisan-lapisan (strata); terhadap proses stratifikasi. Struktur pribadi itu masih terdiri dari lapisan-lapisan (strata); lapisan-lap

(2)

sengaja. Jika dia berdusta, maka itu adalah dusta khayal. Makin bertambah dewasa dia, maka lapisan itu makin terbentuk dan bertambah. Demikianlah pada orang dewasa, isi batin kita dapat kita gambarkan sebagai berlapis-lapis: lapisan-lapisan paling luar paling gampang terpengaruh dari luar dan dinyatakan keluar, lapisan-lapisan, paling dalam adalah hal yang bersifat pribadi, mungkin dipandang hal yang bersifat “top secret” , hal yang tidak akan dinyatakan kepada setiap orang, melainkan akan dinyatakan kepada seseorang atau orang-orang tertentu; juga hal ini merupakan hal yang pailng dipertahankan dan paling sukar untuk dipengaruhi dari luar.

Banyak ahli psikolog mempertentangkan ilmu aliran asosiasi dan aliran psikologi bertentangan dengan psikologi Gestalt. Pada waktu ini konsepsi Gestalt dan Neo-Gestalt itu diterima oleh sebagaian besar, walaupun itu dengan variasi berbeda-beda antar yang satu dari yang lain.

Max Wertheiner adalah pendiri mazhab Gestalt. Teori ini sering disebut dengan field theory  atau insight ful learning . Menurut Gestalt, manusia itu bukanlah hanya sekadar makhkluk yang hanya berbuat jika ada perangsangan yang mempengaruhinya. Sebagai individu manusia beraksi atau lebih cepat berinteraksi dengn dunia luar sesuai dengan kepribadiannya, dan hanya dengan cahaya yang unik pula.

Sebagai pribadi, manusia tidak secara langsung beraksi kepada suatu perangsang dan tidak pula reaksinya itu dilakukan secara trial dan error. Reaksi manusia terhadap dunia luar tergantung kepada bagaimana ia menerima stimulus dan bagaimana serta apa motif-motif yang ada padanya. Dengan demikian, belajar menurut aliran ini bukan hanya sekedar proses asosiasi antara stimulus-respon yang makin lama semakin kuat karena adanya latihan-latihan atau pengulangan-pengulangan, melainkan belajar terjadi jika ada pengertian (insight ), pengertian insight mucul apabila seseorang telah beberapa saat mencoba memahami suatu masalah, tiba-tiba muncul adanya kejelasan, terlihat adanya hubungan unsur-unsur yang satu dengan yang lain, kemudian memahami kaitannya, dimengerti maknanya. Belajar adalah suatu proses rentetan penemuan dengan bantuan pengalamannya yang banyak dan berserakan menjadi suatu struktur dan kebudayaan yang berarti dan dipahaminya.

Teori kognitif dari psikologi Gestalt ini terdiri dari beberapa teori lagi yang di dalamnya terimplikasi belajar dan pembelajaran. Teori-teori tersebut adalah:

 Wawasan, adalah merupakan konsep psiko Gestalt. Tekanan dalam

pembelajarannya yaitu “Pembinaan Wawasan belajar” . Tokoh-tokohnya: Max Wertheiner, Kofika Kohler.

(3)

 Tujuan yang berwawasan, dengan konsep konfiguralisme. Tekeanan dalam pebelajarannya adalah “Membanutu siswa mengembangkan wawasan yang  berkualitas tinggi . Tokoh-tokohnya : Bode, Mheeler, Batles.

 Wawasan kogniti, yaitu relative positive (piskologi wawasan). Tekanan dalam

pembelajarannya: “Membantu siswa merastruktur „life spaces‟ mereka, meletakkan wawasan baru ke dalam situasi siswa.”  Tokoh-tokohnya: Lewin, Dewey, Alport Bigge, Brumner, Koch.

Hukum-Hukum Belajar Gestalt

Dalam hukum-hukum belajar Gestalt ini ada satu hukum pokok , yaitu hukum Pragnaz, dan empat hukum tambahan (subsider) yang tunduk kepada hukum yang pokok itu,yaitu hukum –hukum keterdekatan , ketertutupan, kesamaan , dan kontinuitas.

1. Hukum Pragnaz.

Hukum Pragnaz ini menunjukkan tentang berarahnya segala kejadian , yaitu berarah kepada Pragnaz itu, yaitu suatu keadaan yang seimbang, suatu Gestalt yang baik. Gestalt yang baik , keadaan yang seimbang ini mencakup sifat-sifat keturunan, kesederhanaan ,kestabilan, simetri dan sebagainya.

Medan pengamatan ,jadi juga setiap hal yang dihadapi oleh individu, mempunyai sifat dinamis, yaitu cendrung untuk menuju keadaan Pragnaz itu , keadaan seimbang . Keadaan yang problematis adalah keadaan yang tidak Pragnaz, tidak teratur, tidak sederhana, tidak stabil, tidak simetri , dan sebagainya dan pemecahan problem itu ialah mengadakan perubahan kedalam struktur medan atau hal itu dengan memasukkan hal-hal yang dapat membawa hal problematis ke sifat Pragnaz.

2. Hukum-hukum tambahan

Ahli-ahli psikologi Gestalt telah mengadakan penelitian secara luas dalam bidang penglihatan dan akhirnya mereka menemukan bahwaobjek-objek penglihatan itu membentuk diri menjadi Gestalt-gestalt menurut prinsip-prinsip tertentu. Adapun prisip-prinsip tersebut dapat dilihat pada hukum-hukumyaitu :

1. Hukum keterdekatan 2. Hukum ketertutupan 3. Hukum kesamaan

Selain dari hukum-hukum tambahan tersebut menurut aliran teori belajar gestalt ini bahwa seseorang dikatan belajar jika mendapatkan insight. Insight ini diperoleh kalau seseorang melihat hubungan tertentu antara berbagai unsur dalan situasi tertentu. Dengan

(4)

belajar. Jadi yang penting bukanlah mengulang- ulang hal yang harus dipelajari, tetapi mengertinya, mendapatkan insight. Adapun timbulnya insight itu tergantung

a. Kesangupan

Maksudnya kesanguapan atau kemampuan intelegensi individu. b. Pengalaman

Karena belajar, berati akan mendapatkan pengalaman dan pengalaman itu mempermudah munculnya insght.

c. Taraf kompleksitas dari suatu situasi.

Dimana semakin komplek situasinya semakin sulit masalah yang dihadapi. d. Latihan

Dengan banyaknya latihan akan dapat mempertinggi kesangupan memperoleh insght, dalam situasi-situasi yang bersamaan yang telah dilatih .

e. Trial and error

Sering seseorang itu tidak dapat memecahkan suatu masalah. Baru setelah mengadakan percobaan-percobaan, sesorang itu dapat menemukan hubungan berbagai unsur dalam problem itu, sehingga akhirnya menemukan insight.

Menurut Hilgard(1948 : 190-195) memberikan enam macam sifat khas belajar dengan insight :

 Insight termasuk pada kemampuan dasar

Kemampuan dasar berbeda-beda dari individu yang satu ke individu yang lain. Pada umumnya anak yang masih sangat muda sukar untuk belajar dengan insight ini.

 Insight itu tergantung pengalaman masa lampau yang relevan.

 Insight tergantung kepada pengaturan secara eksperimental

 Insight itu didahului oleh suatu periode coba-coba

 Belajar dengan insight itu dapat diulangi

 Insight yang telah sekali didapatkan dapat dipergunakan untuk menghadapi situasi-situasi yang baru

(5)

Daftar Pustaka:

Syaiful Sagala. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran . Bandung:Alfabeta

http://maradagv.multiply.com/journal/item/32

http://elearning-po.unp.ac.id/index.php?Itemid=63&id=129&option=com_content&task=view http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/02/teori-teori-belajar/

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahap ini dilakukan proses pengolahan data baik data primer, maupun

Pada tahap ini dilakukan proses pengolahan data baik data primer, maupun.

Secara keseluruhan hasil analisis jarak genetik antar populasi ikan cakalang berdasarkan data primer dan sekunder menunjukan adanya kedekatan jarak genetik antar

Mengacu pada penerapan Gestalt di film, potongan-potongan informasi yang diberikan sepanjang film memberikan gambaran pola persepsi penonton terhadap keseluruhan film..

Proses pengolahan primer dan sekunder limbah cair dapat menurunkan nilai BOD air dan menghilangkan bakteri yang berbahaya, akan tetapi kedua proses baik primer

c. Kawasan Sekunder III adalah kawasan perkotaan yang mempunyai fungsi pelayanan yang merupakan bagian dari pelayanan kawasan fungsi sekunder kedua. 3) Jalan Kolektor Primer

Pencegahan alergi terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tersier.Pencegahan alergi secara primer dapat menurunkan risiko terjadinya manifestasi penyakit alergi.Mengingat

Proses pengolahan primer dan sekunder limbah cair dapat menurunkan nilai BOD air dan menghilangkan bakteri yang berbahaya, akan tetapi kedua proses baik primer