• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PERHITUNGAN SUMBERDAYA TERUKUR MENGUNAKAN SURPAC 6.3.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROPOSAL PERHITUNGAN SUMBERDAYA TERUKUR MENGUNAKAN SURPAC 6.3.docx"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, penulis senantiasa memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal kerja praktek sebagai bahan pertimbangan bagi bapak/ibu agar dapat menerima saya untuk melaksanakan kerja praktek (KP) di PT. Bintang Delapan Mineral. Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah.

Dalam pembuatan Proposal Kerja Praktek ini penulis megambil judul

Perhitungan sumberdaya terukur dengan metode inverse distance mengunakan program Surpac 6.3 pada perusahan PT. Bintang Delapan Mineral. Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah.

Dengan selesainya Proposal Kerja Praktek, maka dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya atas segala bantuan berupa fasilitas, bimbingan atau dukungan moril kepada :

1. Bapak Ir. H. Abd. Majid Kasim, MM selaku pembimbing dalam penyusunan proposal Kerja Praktek ini.

2. Tak lupa pula ke pada sang pembawa surga bunda tercinta SALMA

MUHAMMAD yg telah membantu dan memberi doranggan dalam

(2)

3. Sahabat Tanamatoa/20 (Baruga) yang telah memberikan dukungan dan semnagat serta membantu dalam awal proses penyusunan Proposal Kerja Praktek ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terimakasih karna telah meluangkan waktu untuk membaca proposal ini. Semoga sukses selalu... Amiin.. 

Billahi taufiq walhidayah

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh....

Makassar, 15 januari 2016 Penulis

MAHMUD AMIN 012 31 003

(3)

1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Perhitungan sumberdaya mineral harus dapat dilakukan dengan derajat kepercayaan yang dapat diterima dan dipertanggung jawabkan, Keberadaan mineral di dalam perut bumi hanya dapat diketahui dari sejumlah indikasi adanya mineral-mineral tersebut yang tersingkap di permukaan bumi. Penyelidikan secara geologis pada dasarnya belum dapat menentukan secara teliti atau kuantitatif mengenai sumberdaya mineral tersebut, hanya saja pada tahapan ini dapat diketahui indikasi adanya mineral, karena itulah keberadaan mineral pada tahapan ini disebut sebagai sumberdaya.

Penaksiran sumberdaya merupakan sebuah langkah kuantifikasi formal terhadap suatu material yang keterdapatannya secara alamiah. Penaksiran dilakukan dengan berbagai metode / prosedur didasarkan pada pertimbangan empiris maupun teoritis. Volume, tonase, kadar dan kuantitas mineral merupakan atribut - atribut (variabel/parameter) umum yang diperhitungkan. Perhitungan atribut tersebut harus optimal dalam arti tak bias tidak melebihi kriteria yang dipertanggungjawabkan. Dalam metode perhitungan sumberdaya memiliki dua cara yaitu secara konvensional dan non konvensional.

Seiring dengan perkembangan teknologi, maka metode penaksiran sumberdaya secara konvensional dapat dimodifikasi secara komputerisasi dengan menggunakan software yang sudah ada sekarang ini tanpa mengubah filosofi perhitungannya, sehingga pekerjaan menjadi lebih cepat.

(4)

Parameter yang digunakan dalam metode ini adalah kadar Ni dan Fe dalam geometri endapan nikel laterit tersebut. Berdasarkan data tersebut dilakukan estimasi kadar Ni dengan metode inverse distance Squared (IDS)2 pada tiap blok

model yang dibuat baik secara vertikal maupun horizontal, sehingga diperoleh suatu model endapan berupa blok 3 (tiga) dimensi yang berisi nilai kadar pada setiap masing – masing model blok tersebut. Kemudian berdasarkan model blok itu akan dihitung volume dan tonnasenya yang selanjutnya dalam kalkulasi perhitungan dengan cut of grade berdasarkan kadar Ni tertentu akan menghasilkan suatu sumberdaya nikel yang dapat diketahui untuk ditambang.

Bardasarkan parameter tersebut di atas dan didukung oleh perangkat lunak komputasi (Surpac 6.3) maka penelitian ini dititik beratkan pada perhitungan sumberdaya yang diharapkan dapat membantu memberikan sebuah informasi tentang Sumberdaya tersebut.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.2.1 Masalahan

Adapun Masalahan yang menjadi konsentrasi penulis adalah :

1. Bagaimana arah penyebaran sumberdaya bijih Nikel yang dibentuk berupa model blok dengan menggunakan Program Surpac 6.3.

2. Seberapa besar Tonase dan Kadar bijih Nikel yang didapat dengan

(5)

1.2.2 Batasan Masalah

Fokus Pengamatan yang diusung pada tema ini diarahkan pada estimasi sumberdaya di PT. Bintang Delapan Mineral.

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan kerja praktek (KP) penulis adalah :

1. Memberikan informasi awal tentang kualitas dan kuantitas bahan galian Ni untuk bahan validasi penjelasan Bijih Nikel pada tahap eksplorasi.

2. Menampilkan pemodelan endapan Nikel laterit, mencakup model penyebaran endapan mineral pada daerah penelitian dan sebagai bahan referensi untuk tahapan eksplorasi lanjutan.

1.4 METODE PENELITIAN

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dilakukannya penelitian langsung di Perusahan kemudian dilanjutkan dengan studi pustaka dan menganalisis keduanya untuk mendapatkan penyelesaian masalah sesuai dengan yang diharapkan. Adapun urutan penilaian :

1.4.1 Studi Pustaka

Pada tahapan ini dilakukan kajian terhadap literatur yang ada baik dari Kampus dan laporan-laporan sebelumnya mengenai perhitungan sumberdaya yang mendukung penelitian tugas akhir ini, termasuk informasi yang diperoleh dari media Internet. Kegiatan ini dilakukan selama penelitian berlangsung.

(6)

1.4.2 Teknik Pengambilan Data

Melakukan pengamatan secara langsung dengan melacak Informasi yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dengan klasifikasi sebagai berikut :

a. Data Primer

Data-data utama penelitian yang diperoleh secara langsung dari tempat penelitian yakni :

 Data Pemboran.

Data Cut of Grade (CoG).

Data Density Bijih. b. Data Sekunder

Data Pendukung yang bersumber dari Perusahan, literatur-literatur maupun laporan hasil penelitian sebelumnya yang dapat memberikan informasi dalam pemecahan masalah pada penelitian yaitu :

 Data Sejarah singkat Perusahan.

 Geologi Regional

 Data Curah Hujan.

1.4.3 Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan melalui pembuatan database, pemodelan dan estimasi sumberdaya pada PT. Bintang Delapan Mineral dengan menggunakan Program Surpac 6.3.

(7)

2.1. Klasifikasi Sumberdaya Dan Cadangan

Sumberdaya hipotetik (hypothetical resource) adalah jumlah bahan galian di daerah penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap survei tinjau.

2.1.1 Pengertian Sumberdaya

Sumberdaya tereka (inferred resource) adalah jumlah bahan galian di daerah penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap prospeksi.

Sumberdaya terunjuk (indicated resource) adalah jumlah bahan galian di daerah penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap eksplorasi pendahuluan.

Sumberdaya terukur (measured resource) adalah jumlah bahan galian di daerah penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap eksplorasi rinci.

2.1.2. Pengertian Cadangan

Cadangan terkira ( probable reserve) adalah sumberdaya bahan galian terunjuk dan sebagian sumberdaya bahan galian terukur, tetapi berdasarkan kajian

(8)

kelayakan semua faktor yang terkait telah terpenuhi sehingga penambangan dapat dilakukan secara layak.

Cadangan terbukti (proven reserve) adalah sumberdaya bahan galian terukur yang berdasarkan kajian kelayakan semua faktor yang terkait telah terpenuhi sehingga penambangan dapat dilakukan secara layak. Kriteria dan Klasifikasi Sumber Daya Mineral dan Cadangan menurut (BSN-SNI 13-4726-1998) sebagai berikut :

Gambar 2.1 Klasifikasi Sumber Daya Mineral dan Cadangan

2.1.3 Istilah-Istilah Mendasar Dalam Kode-KCMI

 Sumber daya mineral (resources) adalah suatu konsentrasi atau keterjadian dari mineral yang memiliki nilai ekonomis pada suatu atau diatas kerak bumi dengan bentuk, kualitas, dan kuantitas tertentu yang memiliki keprospekan yang beralasan untuk pada akhirnya dapat diekstraksi secara ekonomis. Lokasi, kuantitas, kadar, karakteristik geologi dan kemenerusan dari

(9)

sumberdaya mineral harus diketahui, diestimasi atau diinterprestasikan berdasarkan bukti-bukti dan pengetahuan geologi yang spesifik.

 Sumberdaya Tereka Merupakan bagian dari sumberdaya dimana tonase, kadar, dan kandungan mineral dapat diestimasi dengan tingkat kepercayaan rendah. Hal ini direka dan diasumsikan dari adanya bukti geologi, tetapi tidak diverifikasi kemenerusan geologi dan atau kadarnya. Hal ini hanya berdasarkan dari informasi yang diperoleh melalui teknik yang memadai dari lokasi mineralisasi singkapan, paritan uji, sumuran uji dan lubang bor tetapi kualitas dan tingkat kepercayaannya terbatas atau tidak jelas.

 Sumberdaya Tertunjuk merupakan bagian dari sumberdayan mineral dimana tonase, densitas, bentuk, karakteristik fisik, kadar dan kandungan mineral dapat diestimasi dengan tingkat kepercayaan yang wajar. Hal ini didasarkan pada hasil eksplorasi, dan informasi pengambilan dan pengujian conto yang didapatkan melalui tektik yang tepat dari lokasi-lokasi mineralisasi seperti singkapan, paritan uji, sumuran uji, terowongan uji, dan lubang bor. Lokasi pengambilan data masih terlalu jarang atau spasinya belum tepat untuk memastikan kemenerusan geologi dan/atau kadar, tetapi secara meruang cukup untuk mengasumsikan kemenrusannya.

 Sumberdaya Terukur merupakan bagian dari sumberdayan mineral dimana tonase, densitas, bentuk, karakteristik fisik, kadar dan kandungan mineral dapat diestimasi dengan tingkat kepercayaan yang tinggi. Hal ini didasarkan pada hasil eksplorasi rinci dan terprcaya, dan informasi mengenai pengambilan dan pengujian conto yang diperoleh dengan teknik yang tepat

(10)

dari lokasi-lokasi mineralisasi seperti singkapan paritan uji, sumuran uji, terowongan uji, dan lubang bor. Lokasi informasi pada kategori ini secara meruang adalah cukup rapat untuk memastikan kemenerusan geologi dan kadar.

 Cadangan bijih adalah bagian dari sumberdaya terukur dan/atau tertunjuk yang dapat ditambang secara ekonomis. Hal ini trmasuk tambahan material dilusi ataupun “material hilang” yang kemungkinan terjadi ketika material tersebut ditambang. Pada klasifikasi ini pengkajian dan studi yang tepat sudah dilakukan, dan termasuk pertimbangan modivikasi dari asumsi yang realitas atas faktor-faktor penambangan, metalurgi, ekonomi, pemasaran, hukum, lingkungan, sosial dan pemerintah. Pada saat laporan dibuatb pengkajian ini menunjukan bahwa ekstraksi telah dapat dibenarkan dan masuk akal. Cadangan bijih dipisahkan berdasar naiknya tingkat keyakinan menjadi cadangan bijih terkira dan cadangan bijih terbukti.

 Cadangan terkira merupakan bagian sumber daya mineral tertunjuk yang ekonomis untuk ditambang, dan dalam beberapa kondisi, juga merupakan bagian dari sumberdaya mineral terukur. Hal ini termasuk material dilusi dan “material hilang” yang kemungkinan terjadi pada saat material ditambang. Pengkajian dan studi yang tepat harus sudah dilaksanakan, dan termasuk pertimabangan dan modifikasi mengenai asumsi faktor-faktor yang yang realistis mengenai penambangann, metalurgi, ekonomi, pemasaran, hukum, lingkungan, sosial dan pemerintah. Pada saat laporan dibuatb pengkajian ini menunjukan bahwa ekstraksi telah dapat dibenarkan dan masuk akal.

(11)

 Cadangan Bijih Terbukti merupakan bagian sumber daya mineral terukur yang ekonomis untuk ditambang, dan dalam beberapa kondisi, juga merupakan bagian dari sumberdaya mineral terukur. Hal ini termasuk material dilusi dan “material hilang” yang kemungkinan terjadi pada saat material ditambang. Pengkajian dan studi yang tepat harus sudah dilaksanakan, dan termasuk pertimabangan dan modifikasi mengenai asumsi faktor-faktor yang yang realistis mengenai penambangann, metalurgi, ekonomi, pemasaran, hukum, lingkungan, sosial dan pemerintah. Pada saat laporan dibuatb pengkajian ini menunjukan bahwa ekstraksi telah dapat dibenarkan dan masuk akal.

2.2 Persyaratan Perhitungan Sumberdaya

Dalam melakukan perhitungan sumberdaya harus memperhatikan persyaratan tertentu seperti pada Gambar 3.2 antara lain sebagai berikut:

a. Suatu taksiran sumberdaya harus mencerminkan secara tepat kondisi geologi dan karakter/sifat dari endapan bahan galian.

b. Selain itu harus sesuai dengan tujuan evaluasi. Suatu model sumberdaya yang akan digunakan untuk perancangan tambang harus konsisten dengan metode penambangan dan teknik perencanaan tambang yang akan diterapkan.

c. Taksiran yang baik harus didasarkan pada data aktual yang diolah/ diperlakukan secara objektif. Keputusan dipakai-tidaknya suatu data dalam penaksiran harus diambil dengan pedoman yang jelas dan konsisten. Tidak boleh ada pembobotan data yang berbeda dan harus dilakukan dengan dasar yang kuat.

(12)

d. Metode perhitungan yang digunakan harus memberikan hasil yang dapat diuji ulang atau diverifikasi. Tahap pertama setelah perhitungan sumberdaya selesai, adalah memeriksa atau mengecek taksiran kualitas blok (unit penambangan terkecil). Hal ini dilakukan dengan menggunakan data pemboran yang ada di sekitarnya. Setelah penambangan dimulai, taksiran kadar dari model sumberdaya harus dicek ulang dengan kualitas dan tonase hasil penambangan yang sesungguhnya.

2.3. Metode Inverse Distance Squered (IDS)2

Pemodelan dengan komputer untuk mempresentasikan endapan bahan galian umumnya dilakukan dengan model blok (block model). Dimensi block model dibuat sesuai dengan desain penambangannya, yaitu mempunyai ukuran yang sama dengan tinggi jenjang. Semua informasi seperti jenis batuan, kualitas nikel, dan topografi dapat dimodelkan dalam bentuk blok.

(13)

Metode ini merupakan suatu cara penaksiran yang telah memperhitungkan adanya hubungan letak ruang (jarak), merupakan kombinasi linier atau harga rata-rata tertimbang (weighting average) dari titik-titik data yang ada di sekitarnya seperti pada Gambar 2.2.

Suatu cara penaksiran dimana harga rata-rata suatu blok merupakan kombinasi linier atau harga rata-rata berbobot (wieghted average) dari data lubang bor di sekitar blok tersebut. Data didekat blok memperoleh bobot lebih besar, sedangkan data yang jauh dari blok bobotnya lebih kecil. Bobot ini berbanding terbalik dengan jarak data dari blok yang ditaksir.

Untuk mendapatkan efek penghalusan (pemerataan) data, dilakukan faktor pangkat. Pilihan dari pangkat yang digunakan (ID1, ID2, ID3,...) yang berpengaruh terhadap hasil taksiran. Semakin tinggi pangkat yang digunakan, hasilnya akan semakin mendekati metode poligon conto terdekat.

Dalam perhitungan pembobotan inverse distance didasarkan pada jarak conto terhadap blok yang akan diprediksi kadarnya. Metode inverse distance dapat dibagi menjadi tiga bagian antara lain :

1. Metode Inverse Distance (ID)

- Untuk menghitung kadar

Gavb=(1/d 1 ) g 1+(1/d 2) g 2+…+(1/dn) gn (1/d 1)+(1/d 2)+…+(1/dn)

(14)

- Untuk menghitung tebal bijih

Tavb=

(

1/d1)/t1+

(

1/d2

)

/t2+…+(1/dn) tn

(

1/d1)+

(

1/d2)+…+(1/dn)

2. Metode Inverse Distance Squared (IDS)

- Untuk menghitung kadar

Gavb=

(

1/d 1

2

)

g 1+

(

1/d 22

)

g 2+…+

(

1/dn2

)

gn

(

1/d 12

)

+

(

1 /d 22

)

+…+

(

1/dn2

)

- Untuk menghitung tebal bijih

Tavb=

(

1/d 1

2

)

t 1+

(

1/d 22

)

t 2+…+

(

1/dn2

)

tn

(

1/d 12

)

+

(

1 /d 22

)

+…+

(

1/dn2

)

3. Metode Inverse Distance Cubed (IDC Atau ID3)

- Untuk menghitung kadar

Gavb=

(

1/d 1

3

)

g 1+

(

1/d 23

)

g 2+…+

(

1/dn3

)

gn

(

1/d 13

)

+

(

1 /d 23

)

+…+

(

1/dn3

)

- Untuk menhitung tebal bijih

Tavb=

(

1/d 13

)

t 1+

(

1/d 23

)

t 2+…+

(

1 /dn3

)

tn

(

1/d 13

)

+

(

1 /d 23

)

+…+

(

1/dn3

)

Dimana :

G & Gavb= kadar setiap lubang bor & kadar rata-rata blok

T & Tavb = kadar setiap lubang bor & kadar rata-rata blok

d = jarak pusat blok terhadap titik conto t = tebal kadar setiap lubang bor

Gambar 2.3 Penyebaran titik conto pada suatu blok yang diestimasi

Dimana :

Tb = Titk bor

d1 = jarak daerah pengaruh setiap titik bor C1 = kadar setiap titk bor

(15)

2.4. Aplikasi Surpac 6.3

Surpac adalah salah satu perangkat lunak yang populer di bidang geologi dan perencanaan tambang yang mendukung operasi ditambang dan proyek-proyek eksplorasi lebih dari 90 Negara. Perangkat lunak ini memberikan efisiensi dan akurasi melalui kemudahan penggunaan, grafis tiga dimensi yang baik dan alur kerja otomatis yang dapat disesuaikan dengan proses khusus perusahan dan data yang diinput (Surpac Minex Group. 2006).

(16)

Salah satu fungsi yang terdapat pada perangkat lunak Surpac 6.3 estimasi dan permodelan Sumberdaya. Produk akhir yang penting dari estimasi adalah model blok yang merupakan satu set poin dalam ruang yang mengandung nilai estimasi. Salah satu metode untuk memperkirakan nilai pada titik-titik dalam model ini di kenal sebagai metode Inverse Distance Squered (IDS)2.

a. Profile geological database

Geological database difungsikan untuk membuat suatu bentuk sistem database dari data logging bor, survey yang sebelumnya sudah divalidasi dan skaligus mempermudah kerja pengguna dalam mengelola input data, up date data, proses data, output data dan layoutnya.

b. Profile blok model

Block model merupakan bentuk atau media untuk mengkostumize data-data yang dihasilkan dari geological database, survey dan fungsionalitas profile lainya dengan tujuan mengetahui hasil(volume), nilai atau model yang akan dibuat nantinya.

Perhitungan Sumbedaya endapan bahan galian merupakan suatu tahap penting dalam rencana operasi penambangan. Perhitungan cadangan yang modern memerlukan model komputer dari sumber daya yang akan ditambang. Penggunaan sistem komputerisasi akan sangat membantu dalam perancangan tambang. Dengan penggunaan software tertentu kita dapat menghitung cadangan bahkan merancang tambang dengan lebih cepat dan melakukan pendekatan perhitungn material dengan baik.

(17)

Pelaksanaan kegiatan kerja praktek di PT. Bintang Delapan Mineral. Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah, dan direncanakan dari bulan Maret 2016

IV. PERMOHONAN FASILITAS

Untuk dapat mendukung terlaksananya kegiatan penelitian kerja praktek ini, saya sangat harapkan sekiranya dari pihak PT. Bintang Delapan Mineral dapat menyediakan fasilitas, berupa :

1. Penginapan / mess selama berada dilokasi

2. Peralatan, perlengkapan dan akomodasi penunjang dalam kegiatan termasuk didalamnya biaya transportasi selama kegiatan belangsung 3. Konsumsi

4. dan lain-lain yang dianggap perlu

V. PENUTUP

Demikian proposal kerja praktek (KP) saya ini, sebagai bahan pertimbangan bagi bapak/ibu agar dapat menerima saya untuk melaksanakan kerja praktek (KP) di PT. Bintang Delapan Mineral. Dan untuk selanjutnya, mohon bimbingan dan arahan dari bapak/ibu dalam pelaksanaan nanti.

(18)

LAMPIRAN A : RENCANA KEGIATAN KERJA PRAKTEK (KP)

Rencana kegiatan kerja praktek (KP) adalah selama Bulan Maret 2016

Kegiatan

MARET

(19)

Orentasi Lapangan Pengambilan Data

Pengolahan Data Penyusunan Laporan

Konsultasi Laporan

Catatan : Jadwal dapat disesuaikan dengan kesepakatan dan ketentuan pihak

PT. Bintang Delapan Mineral

LAMPIRAN B

“RENCANA DAFTAR ISI”

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR

(20)

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah 1.2.2 Permasalahan 1.2.3 Batasan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Metode Penelitian 1.4.1 Studi Pustaka

1.4.2 Teknik Pengambilan Data 1.4.3 Pengolahan Data

1.5 Pemecahan Masalah

BAB II TINJAUAN UMUM

2.1 Sejarah Berdirinya Perusahan 2.2 Keadaan Umum

2.2.1 Lokasi dan Kesampaian Daerah 2.2.2 Geografi Daerah penelitian 2.2.3 Topografi Daerah Penelitian 2.2.4 Vegetasi

2.2.5 Iklim dan Curah Hujan 2.2.6 Geologi Daerah Penelitian

(21)

3.1 Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan 3.1.1 Pengertian Sumberdaya

3.1.2 Pengertian Cadangan 3.1.3 Istilah-Istilah KCMI

3.1.4 Persyaratan Perhitungan Sumberdaya 3.2 Metode Inverse Distance Squared (IDS)2

3.3 Aplikasi Surpac 6.3

BAB IV PROSEDUR DAN HASIL PENELITIAN

4.1 Prosedur Penelitian 4.1.1 Studi Pustaka 4.1.2 Pengambilan Data

4.1.3 Pengolahan dan Analisis Data 4.1.4 Pengolahan Data Awal

4.2 Hasil Penelitian

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Perhitungan Sumberdaya

5.1.1 Metode Inverse Distance Squared (IDS)2 BAB VI PENUTUP

5.1 Kesimpulan 5.2 Saran

(22)

LAMPIRAN C :

BIODATA

NAMA : MAHMUD AMIN

STB : 2012-31-003

FAKULTAS / JURUSAN : TEKNIK/TEKNIK PERTAMBANGAN

UNIVERSITAS : UNIVERSITAS PEJUANG REPUBLIK INDONESIA MAKASSAR

(23)

JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI NAMA ORANG TUA

 LAKI-LAKI : DRS. AMIN HI ALI

 PEREMPUAN : SALMA MUHAMMAD

ALAMAT DI MAKASSAR : PERM BUKIT BARUGA ANTANG JLN. TANAMATOA NO. 20

AGAMA : ISLAM

EMAIL : MAHMUDAMIN15@GMAIL.COM

NOMOR HP : 0813-5606-2565

HOBBY : MAIN LEPTOP/BELAJAR

LAMPIRAN D

DAFTAR PUSTAKA

1. Samanlagi Andi Ilham, 2013, modul perhitungan Sumbedaya dan Cadangan. Dosen Tenik Pertambangan UPRI. Makassar

2. Janwar Nursan, Skripsi, Analis perhitungan sumberdaya endapan bijih

Nikel dengan metode Inverse Distance Weighting dan Daerah Pengaruh.

Jurusan Teknik Pertambangan UVRI. Makassar

(24)

3. Anggayana, Komang; Haris W, Agus. Kajian tentang Hubungan

Penyebaran Mineralisasi Pirit dengan Interpretasi Geostatistik Kandungan Sulfur Total pada Lapisan Batubara. FIKTM, ITB. 2005.

4. Heriawan, Mohamad Nur. Modul Kuliah Evaluasi Cadangan Batubara, Departemen

5. Teknik Pertambangan ITB, 2004

6. Heriawan, Mohamad Nur; Jacques Rivoirard. Resource Estimation of a

Coal Deposit

7. John. Fine Scale Modeling of a Lateritic Nickel Deposit in Indonesia, CFSG Report Centre de Geostatistique, Ecole des Mines de Paris, France, June 2003

8. Syafrizal.Optimasi Cadangan Batubara Berdasarkan Kualitas, Studi

Kasus Batubara

9. Kode KCMI 2011, Klasifikasi Sumberdaya Mineral dan Cadangan

Gambar

Gambar 2.1 Klasifikasi Sumber Daya Mineral dan Cadangan
Gambar 2.2 Metode Blok Model (grid)

Referensi

Dokumen terkait

Ditambah lagi dengan sisa ketidakefisienan yang mewarnai aparat pemerintahan Portugal serta peraturan untuk akuntabilitas yang baru dan berlebihan, yang hasilnya adalah kelumpuhan

selama jabatan Direksi kosong dan Menteri belum mengisi jabatan Direksi yang kosong sebagaimana dimaksud pada huruf a, untuk semen tara Perum diurus oleh Dewan Pengawas atau pihak

Pendidikan dan pelatihan yang dilakukan oleh SEFOPE memiliki peranan yang strategis dalam penyediaan tenaga kerja yang berkualitas, dimana secara langsung bertujuan untuk

Dalam pada itu, pisahnya Timor-Timur dari Negara Republik Indonesia menjadi sebuah negara yang merdeka menimbulkan berbagai permasalahan daerah perbatasan diantaranya adalah

Konsistensi Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 14/2/PBI/2012 dalam ketentuan batas minimum usia calon pemegang kartu kredit terhadap KUHPerdata dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun

Jika karyawan tidak diterima maka HRD akan mengirimkan kepada sang pelamar yang bersangkutan untuk mencoba lagi lain waktu karena posisi yang di kehendaki sudah ada yang

Keterlibatan pembangunan berkelanjutan di bidang air minum dalam tahap ini menjadi bagian terpenting dalam mengembangkan keterlibatan warga negara dalam pembangunan

Berdasarkan hasil wawancara dengan supervisor PT.Trisia wilayah Jawa BaratIbu Ita Rosita mengemukakan bahwa,” Pada perusahaan ini produktivitas karyawannya masih