• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEANEKARAGAMAN SPESIES KERANG AIR TAWAR CORBICULIDAE DI SUNGAI BRANTAS JAWA TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEANEKARAGAMAN SPESIES KERANG AIR TAWAR CORBICULIDAE DI SUNGAI BRANTAS JAWA TIMUR"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

KEANEKARAGAMAN SPESIES KERANG AIR TAWAR CORBICULIDAE

DI SUNGAI BRANTAS JAWA TIMUR

Moch. Affandi*, Ichsan Wardani, Bambang Irawan, Agoes Soegianto

Departemen Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Airlangga, Surabaya * e-mail corresponding author : mafebor@unair.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data tentang keanekaragaman, sebaran,

dominansi spesies kerang air tawar Corbiculidae di Sungai Brantas dengan menggunakan

metode dredging. Koleksi sampel dilakukan pada bulan April—Juni 2012, di 15 stasiun

penelitian mulai dari Kabupaten Tulungagung di bagian hulu sungai hingga Kota Surabaya

di bagian hilir Sungai Brantas. Sampel dikoleksi menggunakan Ponar dredge pada dua

bagian sisi pinggir dan tengah sungai, masing-masing sisi sungai sebanyak 5 dredge. Sampel

kerang yang didapat dianalisis untuk mengetahui identitas spesies, kelimpahan, serta indeks

dominansinya pada masing-masing dan seluruh stasiun. Data dianalisis secara

deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa kerang air tawar Corbiculidae di Sungai

Brantas didapati hanya di bagian hilir sungai dan tersusun atas dua spesies: Corbicula

lacunae (78%), terdapat pada 4 dari 15 stasiun sampling, dan dengan kisaran dan (rata-rata)

kelimpahan 3—38 (19) individu/m

2

; dan C. javanica (22%) yang didapati hanya pada 2

stasiun dengan kelimpahan 3—18 (12) individu/m

2

. Corbicula lacunae merupakan spesies

dominan sedangkan C. javanica sebagai spesies sub-dominan, dan keduanya cenderung

terdistribusi di sungai Brantas di bagian hilir.

Kata kunci: kerang air tawar, Sungai Brantas, Corbiculidae, Corbicula lacunae, Corbicula

javanica

PENGANTAR

Hewan-hewan bivalvia (kerang) telah

dinobatkan sebagai organisme “flagships”,

karena keberadaan hewan-hewan ini di

habitat

alami

telah

diketahui

dapat

menciptakan

kondisi

lingkungannya

menjadi lebih baik (Degerman et al.,

2009). Sebagai hewan filter feeder, kerang

air tawar

memindahkan bahan-bahan

seperti sedimen dan bahan organik dari

kolom

air,

serta

menghasilkan

sumberdaya

integral

yang

menghubungkan antara habitat pelagik

dan habitat bentik (Howard & Cuffey,

2006; Nelepa et al., 1991). Melalui

aktivitas penyaringan,

kerang air tawar

juga

mempunyai arti penting dalam proses

penjernihan air (Nedeau et al., 2009).

Kerang air tawar diketahui pula sebagai

sumberdaya alam yang mempunyai nilai

ekonomi penting serta dapat bermanfaat

sebagai sumber informasi lingkungan

yakni sebagai bioindikator (

Elswick,

2008; Grabarkiewicz & Davies, 2008;

Ravera et al., 2003; Strayer, 2008;

Wang et al., 1999; Watters, 1999)

.

Meski peranan kerang air tawar dalam

menjaga kestabilan lingkungan tempat

hidupnya telah banyak diketahui, namun

keberadaan kelompok hewan ini di habitat

alam kurang mendapatkan perhatian.

Kerang air tawar merupakan kelompok

organisme air tawar yang memiliki resiko

kepunahan paling tinggi (Strayer et al.,

2004).

Penelitian

yang

secara

khusus

mengungkap kehidupan kerang air tawar di

Indonesia, khususnya di sungai Brantas

Jawa Timur belum banyak dilakukan.

(2)

Penelitian-penelitian yang mengungkap

keberadaan jenis-jenis kerang air tawar,

khususnya familia Corbiculidae di sungai

Brantas, umumnya terkait dengan statusnya

sebagai organisme bentik (Affandi, 1990;

Hidayati, 1995; dan Citriana, 2002).

Beberapa hasil kajian yang mengungkap

macam

spesies

kerang

air

tawar

Corbiculidae

di

sungai

Brantas

menunjukkan

adanya

kesenjangan

informasi. Jutting (1953) mengungkap dua

spesies kerang air tawar Corbiculidae yang

terdapat di sungai Brantas, keduanya dari

genus Corbicula, yaitu C. javanica dan C.

rivalis. Sedangkan Affandi (1990) dan

Hidayati (19195), keduanya sama-sama

melaporkan adanya dua spesies kerang air

tawar Corbiculidae di sungai Kali Surabaya

dan

kanal

Kali

Wonokromo

yang

merupakan bagian hilir dari sistem sungai

Brantas, yaitu C. javanica dan C. lacunae.

Sementara

Citriana

(2002)

hanya

mendapati satu spesies saja yang ada di

sungai Kali Surabaya, yaitu C. lacunae.

Kesenjangan yang muncul dari data

dan informasi di atas adalah bahwa,

Affandi (1990) dan Hidayati (1995) tidak

mendapati C. rivalis sebagaimana yang

diungkapkan oleh Jutting (1953), dan

Jutting (1953) tidak mendapati keberadaan

C. lacunae seperti yang diungkap oleh

Affandi (1990) dan Hidayati (1995).

Djajasasmita (1997) mempublikasikan C.

lacunae (yang ia koleksi dari Rawa

Senggreng dan Rawa Bureng Malang Jawa

Timur) sebagai spesies baru yang ada di

pulau Jawa.

Berdasarkan atas kesenjangan data dan

informasi variasi macam spesies kerang air

tawar Corbiculidae di sungai Brantas

seperti yang telah dijelaskan, sehingga

perlu dilakukan penelitian ulang. Penelitian

ini merupakan penelitian penjajagan yang

diarahkan untuk mengungkap macam

spesies, serta kelimpahan dan sebaran

populasi masing-masing spesies kerang

Corbiculidae di sungai Brantas dengan

menggunakan metode dredging. Penelitian

bertujuan untuk mendapatkan data terkini

serta memberikan konfirmasi tentang data

kerang air tawar Corbiculidae di sungai

Brantas saat ini.

BAHAN DAN CARA KERJA

Sampling Kerang Air Tawar

Sampling kerang Corbiculidae di

Sungai Brantas dilakukan pada bulan

Februari—Maret 2012, dengan mengambil

tempat di 15 stasiun sampling, terbentang

mulai dari bagian hulu di daerah Rejo

Tangan Kabupaten Tulungagung, hingga

bagian hilir di daerah Wonorejo Kota

Surabaya (Gambar 1). Sampel kerang di

substrat

dasar

sungai

dikoleksi

menggunakan Ponar dredge di kedua sisi

(sepertiga dan dua pertiga) bagian pinggir

sungai dan bagian tengah-tengah sungai.

Pada masing-masing bagian sungai, sampel

diambil sebanyak 5 kali dredge. Sampel

kerang ditampung dalam wadah berisi

larutan formalin 6% , kemudian disimpan

guna proses analisis lebih lanjut di

laboratorium.

Identifikasi dan Karakterisasi Spesies

Identifikasi

dan

karakterisasi

spesimen

kerang

dilakukan

di

Laboratorium Biosistematika, Departemen

Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Airlangga, Suarabaya.

Sampel kerang dari masing-masing

koleksi dibilas dengan air bersih untuk

mengurangi sisa-sisa formalin. Spesimen

dipilih dan dipilah, kemudian

dikelompok-kelompokkan

berdasarkan

kemiripan

cangkang. Sampel diidentifikasi untuk

mengetahui

identitas

spesiesnya

menggunakan petunjuk Jutting (1953) dan

Djajasasmita (1997).

Setiap spesies kerang air tawar

ditentkan karakter morfometrik cangkang

(yakni dimensi ukuran panjang, tinggi, dan

diameter), bentuk alur atau garis-garis luar

cangkang, warna serta ciri-ciri bagian

eksterior dan interior cangkang menurut

petunjuk Jutting (1953) dan Djajasasmita

(1997).

(3)

Stasiun Lokasi tempat sampling (Kabupaten, Kotamadya) Bagian aliran sungai

1 Rejo Tangan (Tulungagung) Kali Brantas

2 Sumber Gempol

(Tulungagung) Kali Brantas

3 Mojo (Kediri) Kali Brantas

4 Patian Rowo (Kertosono) Kali Brantas

5 Plandaan (Jombang) Kali Brantas

6 Ploso (Jombang) Kali Brantas

7 Kesamben (Jombang) Kali Brantas

8 Mlirip (Mojokerto) Kali Brantas 9 Jetis (Mojokerto) Kali Surabaya 10 Wringin Anom (Gresik) Kali Surabaya 11 Wringin Anom (Gresik) Kali Surabaya 12 Driyorejo (Gresik) Kali Surabaya 13 Waru Gunung (Surabaya) Kali Surabaya 14 Joyo Boyo (Surabaya) Kali Surabaya 15 Panjang Jiwo (Surabaya) Kali Wonokromo

Gambar 1. Peta dan lokasi tempat pengambilan sampel kerang air tawar Corbiculidae di

sungai Brantas Jawa Timur.

Inumerasi Data

Spesies kerang Corbiculidae yang

sama dari masing-masing stasiun sampling

didata jumlah individu penyusunnya, dan

data yang didapat dikonversi ke dalam

satuan kelimpahan (jumlah individu/m²).

Analisis Data

Penelitian ini bersifat eksploratif, dan

data penelitian yang didapat dianalisis

secara

deskriptif-kualitatif

untuk

mendapatkan fakta tentang kekayaan,

dominansi, dan sebaran spesies kerang

Corbiculidae di Sungai Brantas Jawa

Timur.

Dominansi

spesies

kerang

Corbiculidae

ditetapkan

berdasarkan

indeks dominansi (Di, dalam satuan %),

yang

merupakan

hasil

bagi

antara

kelimpahan spesies ke-i (ni, dalam satuan

individu/m²) dengan kelimpahan total

semua

spesies

(N,

dalam

satuan

individu/m²) dan dikalikan dengan 100%,

seperti formula berikut ini.

Di =

ni

X 100%

N

Status

dominansi

suatu

spesies

ditentukan menurut kriteria Torgersen et

al.,

2006),

yakni

suatu

spesies

dikategorikan sebagai spesies ”dominan”

bila Di lebih dari 50%; spesies

sub-dominan atau ”umum” bila Di di antara

10—50%; dan spesies tidak-dominan atau

”jarang” bila Di kurang dari 10%.

Sebaran populasi spesies kerang

Corbiculidae di sepanjang aliran sungai

Brantas dideskripsikan berdasarkan pada

data keberadaan dan kelimpahan dari setiap

spesies

pada

masing-masing

stasiun

sampling di sepanjang sungai Brantas.

HASIL

Sampel

kerang

air

tawar

Corbiculidae di sungai Brantas hanya

didapati pada 5 dari 15 stasiun sampling

yang telah ditetapkan, yakni mulai dari

Stasiun 8 (Mlirip, Mojokertoi) hingga

Stasiun 12 (Driyorejo, Gresik). Tujuh sta

siun di bagian hulu dan tiga stasiun di

bagian hilir lokasi sampling, tidak didapati

sampel kerang air tawar (Tabel 1). Jumlah

individu kerang total per m² (tanpa

membedakan spesies) di masing-masing

(4)

Tabel 1. Kelimpahan masing-masing spesies (ni, dalam satuan jumlah individu/m²),

persentase (%), dan total individu semua spesies kerang air tawar Corbiculidae di setiap

stasiun sampling di Sungai Brantas pada periode April—Juni 2012.

Stasiun

ni masing-masing spesies dan persentasenya (%) di setiap stasiun sampling

Total Individu Semua Spesies C. javanica C. lacunae ni % ni % 1 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 6 0 0 0 0 0 7 0 0 0 0 0 8 3 7 38 93 41 9 0 0 24 100 24 10 0 0 3 100 3 11 18 100 0 0 18 12 0 0 9 100 9 13 0 0 0 0 0 14 0 0 0 0 0 15 0 0 0 0 0 Total 21 22 74 78 95

A. Corbicula lacunae

B. Corbicula javanica

Gambar 2. Pasangan cangkang kerang Corbicula lacunae (A) dan Corbicula javanica (B)

koleksi dari sungai Brantas Jawa Timur.

stasiun bervariasi, terendah ada pada

Stasiun

10

(Jetis,

Mojokerto,

Kali

Surabaya) sebanyak 3 individu, dan

tertinggi ada di Stasiun 8 (Mlirip,

Mojokerto, Kali Brantas) sebanyak 38

individu.

Setelah

dipilah-pilah

berdasarkan

kemiripan

morfologi

cangkang

dan

kemudian diidentifikasi, diketahui ada dua

spesies kerang air tawar Corbiculidae

yang terdapat di sungai Brantas, yaitu

Corbicula lacunae dan C. javanica.

Keberadaan dan kelimpahan

(5)

masing-masing spesies di setiap stasiun sampling

bervariasi. Stasiun-stasiun sampling yang

mendukung

kedua

spesies

kerang

Corbiculidae hanya ada di stasiun 8, yang

posisinya berada di Kali Brantas bagian

hilir (Tabel 1; Lampiran 1). Stasiun 9, 10

dan 12 hanya mengandung spesies C.

Lacunae saja, sedangkan stasiun 11 hanya

mengandung C. javanica saja. Pada

stasiun 8, selain mendukung jumlah

individu sampel kerang terbanyak (38

individu per m²) juga mendukung semua

dua spesies kerang air tawar Corbiculidae

yang ada di sungai Brantas.

Berdasarkan data keberadaan dan

kelimpahan masing-masing spesies kerang

Corbiculidae di seluruh (15) lokasi

sampling di sungai Brantas (Tabel 1;

Gambar 3), diketahui bahwa C. lacunae

menempati pada jumlah stasiun terbanyak,

yaitu pada 4 stasiun, dengan kelimpahan

inndividu relatif tinggi terdapat di tasiun 8

dan stasiun 9, masing-masing 38 dan 24

individu/m². Spesies ini pula yang

memiliki kelimpahan individu rata-rata

(untuk seluruh stasiun sampling) terbesar,

yaitu

5,2

individu/m²

dan

indeks

dominansi sebesar 79% (Tabel 2).

Corbicula javanica yang menempati

urutan

kedua

dalam

hal

besarnya

kemunculan pada stasiun sampling serta

besarnya kelimpahan individu, hanya

menempati pada stasiun 8 dan 11,

masing-masing dengan 3 dan 18 individu/m²

(Tabel 1; Gambar 3), dan kelimpahan

individu rata-ratanya untuk semua stasiun

sampling hanya sebesar 1,4 individu/m²

dan menyusun 22% dari keseluruhan

kerang

Corbiculidae.

Bila

ditinjau

berdasarkan kriteria Torgersen et al.

(2006), diketahui bahwa C. lacunae

merupakan spesies dominan dan C.

javanica merupakan spesies umum atau

sub-dominan (Tabel 2).

0 10 20 30 40 Ke lim pa ha n In div idu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Stasiun sampling

C javanica C lacunae Total

Gambar 3. Sebaran dan kelimpahan masing-masing spesies kerang air tawar Corbiculidae

(individu/m²) di aliran sungai Brantas Jawa Timur, periode Februari—Maret 2012.

Tabel 2. Data kelimpahan, indeks dominansi, dan status dominansi masing-masing spesies kerang air

tawar Corbiculidae di Sungai Brantas secara total dengan tanpa membedakan statiun penelitian.

Spesies Kelimpahan

(individu.m-²)

Indeks

Dominansi (%) Status Dominansi Spesies

C. lacunae 5,2 79 Dominan

E. javanica 1,4 21 sub-dominan

(6)

Data morfometrik cangkang (Tabel

3), menunjukkan bahwa dimensi ukuran

tubuh masing-masing spesies kerang air

tawar Corbiculidae di sungai Brantas

adalah:

C.

lacunae

panjang

tubuh

mencapai 19 mm, tinggi 18 mm, dan

diameter 16 mm dan C. javanica

mempunyai dimensi panjang, tinggi, dan

diameter cangkang mencapai (25 : 22 :

dan 21 mm). Dimensi ukuran cangkang

kebanyakan spesimen kerang Corbicula

yang berhasil dikoleksi ini belum mencapai

ukuran optimalnya

PEMBAHASAN

Hasil sampling kerang air tawar

Corbiculidae di sungai Brantas dengan

menggunakan Ponar dredge (pengeruk

Ponar), hanya mendapati dua spesies, yaitu

Corbicula

lacunae

dan

Corbicula

javanica. Hasil ini menunjukkan bahwa

macam

spesies

kerang

air

tawar

Corbiculidae yang terdapat di sungai

Brantas pada saat ini sama seperti yang

pernah dilaporkan oleh Affandi (1990) dan

Hidayati (1995). Affandi (1990) dan

Hidayati (1995), keduanya sama-sama juga

menggunakan metode dredging. Satu

spesies kerang Corbiculidae yaitu C.

rivalis, yang menurut Jutting (1953)

keberadaannya di sungai Brantas ada di

daerah Mlirip, Kertosono, dan Surabaya,

saat ini tidak berhasil dikoleksi kembali.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan

bahwa sebaran dua spesies kerang air

tawar Corbiculidae terkonsentrasi di lima

dari 15 stasiun di sungai Brantas, yakni di

bagian hilir mulai dari stasiun 8 di

Mojokerto hingga stasiun 12 di Driyorejo

Gresik, dan dengan kelimpahan yang

relatif rendah.

Hasil yang didapatkan ini, yakni

jumlah spesies, sebaran, serta kelimpahan

spesies kerang air tawar Corbiculidae di

sungai

Brantas

tidak

seperti

yang

diharapkan. Menurut peneliti, metode

dredging adalah tidak sesuai untuk

pengambilan sampel kerang di sungai

Brantas. Metode ini tidak cukup akurat

untuk melakukan sampling hewan kerang

air tawar, mengingat metode dredging

mempunyai

banyak

keterbatasan,

di

antaranya tidak dapat menembus substrat

substrat yang relatif keras dan/atau berbatu,

hanya dapat dilakukan di tempat-tempat

yang terdapat fasilitas berupa perahu atau

jembatan, dan tidak beroperasi dengan baik

bila arus sungai sangat kuat. Asri (2011)

menjelaskan

bahwa

anggota

familia

Corbulidae mempunyai preferensi kuat

terhadap tekstur substrat dasar yang relatif

padat dengan mengandung sedikit kerikil

dan pasir pasar. Untuk mendapatkan data

penelitian

yang

representatif

tentang

kerang air tawar, sangat tidak dianjurkan

menggunakan metode dredging, tetapi

lebih dianjurkan koleksi secara langsung

menggunakan

dip-net

(kick-net)

atau

dengan tangan, dan disarankan melakukan

sampling dengan cara snorkeling.

Peneliti sangat yakin dan penuh

harap bahwa, penelitian mendatang yang

dilakukan dengan menggunakan metode

sampling

yang

lebih

sesuai,

akan

memperoleh ketiga macam spesies kerang

Corbiculidae yang pernah diungkap (yaitu:

C. lacunae, C. javanica, dan C. rivalis),

dengan daerah sebaran dan kelimpahan

individu masing-masing spesies yang lebih

besar.

KEPUSTAKAAN

Affandi, M. (1990) Pendugaan tingkat

pencemaran sungai Kali Surabaya dan

kanal Kali Wonokromo dengan

menggunakan indeks diversitas hewan

benthos makro. Skripsi, FMIPA Unair.

Asri, I.R. (2011) Preferensi substrat kerang

air tawar famili Corbiculidae dan

Unionidae di sungai Kali Brantas.

Skripsi, Program Studi S-1 Biologi,

Departemen Biologi FST Unair.

Citriana, M.Y. (2002) Diversitas dan

visualisasi karakter morfologi karakter

morfologi invertebrata makro di Kali

Surabaya. Skripsi, FMIPA Unair.

(7)

Degerman,

E.,

Alexanderson,

S.,

Bergengren,

J.,

Henrikson,

L.,

Johansson, B.E., Larsen, B.M. &

Söedenberg, H. (2009) Restoration of

Freshwater Pearl Mussels Streams.

WWF Sweden.

Djajasasmita, M. (1997) A new species of

freshwater clam from Java, Indonesia.

Veliger, 19(4), 425—426.

Elswick, E. (2008) The evaluation of

the

freshwater

western

pearl

mussels,

Margaritifera

falcata

(Gould, 1985), as bioindicator

through the analysis of metal

partitioning and bioaccumulation.

Northwest Science, (82)3, 163—

173.

Grabarkiewicz, J.D. & Davis, W.S. (2008)

An Introduction to freshwater mussels

as biological indicators. EPA United

States (EPA-260-R-015).

Hidayati, U. (1995) Hewan bentos makro

sebagai bioindikator di perairan sungai

di Surabaya. Skripsi, FMIPA Unair.

Howard, J.K. & Cuffey, K.M. (2006) The

functional role of native fresh water

mussels

in

the

fluvial

benthic

environment. Freshwater Biology, 51,

460—474.

Jutting W.S.S.V. (1953) Critical Revision

of The Fresh Water Bivalves of Java.

–In : Jutting, W.S.S.V., Systematic

studies on the non-marine mollusca of

the

Indo-Australian

Archipelago.

Treubia, 22 (part I), 19—73.

Nedeau E.J., Smith, A.K., Stone, J. &

Jepsen. S. (2009) Freshwater Mussels

of the Pacific Northwest. The Xerces

Society. Portland Oregon.

Nelepa, T.F., Gardner, W.S. & Malczyk,

J.M. (1991) Phosphorus cycling by

mussels (Unioniae: Bivalvia) in Lake

St. Clair. Hydrobiologia, 219, 239—

250.

Ravera, O., Cenci, R., Beone, G.M.,

Dantas, M. & Lodigiani, P. (2003)

Trace

element

concentrations

in

freshwater mussels and macrophytes

as related to those their environment.

J. Limnol., 62(1), 61—70.

Strayer, D.L., Downing, J.A., Haag, W.R.,

King, T.L., Layer, J.B., Newton, T.J.

& Nicholas, S.J. (2004) Changing

perspectives on pearly mussels, Nort

American’s most imperiled animal.

Bioscience, 54(5), 429—439.

Torgersen, C.E., Baxter, C.V. & McIntosh,

B.A. (2006) Landscape influences on

longitudinal patterns of river fishes –

Spatially continuous analysis of

fish-habitat relationships In Hughes, R.,

Wang,

L.,

Wofford,

J.E.

eds.,

Influences of Landscapes on Stream

Habitats and Biological Assemblages:

Bethesda, MD, American Fisheries

Society, p. 473-492.

Wang, D., Couillard, Y., Campbell, P.G.C.

& Jolicoeur, P. (1999) Changes in

subcellullar metal partitioning in gills

of freshwater bivalves (Pyganodon

grandis)

living

along

an

environmental

cadmium

gradient.

Can. J. Fish. Aquat. Sci. 56, 774—

784.

Watter, G.T. (1999) Freshwater mussels

and water quality: A review of the

effects of hydrologic and instream

habitat alterations. Proceeding of the

first freshwater _mollusc concervation

society symposium, 261—274.

Gambar

Gambar 1. Peta dan lokasi tempat pengambilan sampel kerang air tawar Corbiculidae di  sungai Brantas Jawa Timur
Tabel  1.  Kelimpahan  masing-masing  spesies  (ni,  dalam  satuan  jumlah  individu/m²),  persentase  (%),  dan  total  individu  semua  spesies  kerang  air  tawar  Corbiculidae  di  setiap  stasiun sampling di Sungai Brantas pada periode April—Juni 2012
Gambar 3. Sebaran dan kelimpahan masing-masing spesies kerang air tawar Corbiculidae  (individu/m²) di aliran sungai Brantas Jawa Timur, periode Februari—Maret 2012

Referensi

Dokumen terkait

Ungkapan ketiga yang mengandung makna denotasi dari Valentino Simanjuntak yang muncul saat mengomentari pertandingan antara Indonesia melawan Brunei Darussalam

Sehubungan dengan pertimbangan-pertimbangan yang telah disebutkan di atas maka penulis memutuskan untuk melakukan penelitian dengan judul “ Perbandingan Tindak Tutur

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan self eficacy dengan kecemasan berbahasa asing, serta mengetahui tingkat self eficacy dan tingkat

Dalam pendidikan kebebasan beragama menjadi pelajaran baru dimana siswa harus bisa memahami yang bahwasannya dalam beragama diajarkan kita untuk saling

Berikut ini adalah konfigurasi Route List untuk mengasosiasikan serangkaian Route Group pada CUCM:. Parameter Value Route Group

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu siswa mampu menentukan proyeksi orthogonal suatu vector pada vector lain4. Guru menyampaikan

Poster internasional 10 0 Poster nasional 5 0 Artikel di majalah/koran 1 0 Jumlah 2 20 Rekapitulasi Naskah AK Sem Genap TA 2014 1 10 Sem Ganjil TA 2015 2 20 Jumlah 3 30 DST AK/karya

menyiapkan bahan dan melaksanakan upaya pemberdayaan masyarakat berdasarkan hasil koordinasi Camat dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang mempunyai tugas dan fungsi di