KEANEKARAGAMAN SPESIES KERANG AIR TAWAR CORBICULIDAE
DI SUNGAI BRANTAS JAWA TIMUR
Moch. Affandi*, Ichsan Wardani, Bambang Irawan, Agoes Soegianto
Departemen Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Airlangga, Surabaya * e-mail corresponding author : mafebor@unair.ac.id
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data tentang keanekaragaman, sebaran,
dominansi spesies kerang air tawar Corbiculidae di Sungai Brantas dengan menggunakan
metode dredging. Koleksi sampel dilakukan pada bulan April—Juni 2012, di 15 stasiun
penelitian mulai dari Kabupaten Tulungagung di bagian hulu sungai hingga Kota Surabaya
di bagian hilir Sungai Brantas. Sampel dikoleksi menggunakan Ponar dredge pada dua
bagian sisi pinggir dan tengah sungai, masing-masing sisi sungai sebanyak 5 dredge. Sampel
kerang yang didapat dianalisis untuk mengetahui identitas spesies, kelimpahan, serta indeks
dominansinya pada masing-masing dan seluruh stasiun. Data dianalisis secara
deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa kerang air tawar Corbiculidae di Sungai
Brantas didapati hanya di bagian hilir sungai dan tersusun atas dua spesies: Corbicula
lacunae (78%), terdapat pada 4 dari 15 stasiun sampling, dan dengan kisaran dan (rata-rata)
kelimpahan 3—38 (19) individu/m
2; dan C. javanica (22%) yang didapati hanya pada 2
stasiun dengan kelimpahan 3—18 (12) individu/m
2. Corbicula lacunae merupakan spesies
dominan sedangkan C. javanica sebagai spesies sub-dominan, dan keduanya cenderung
terdistribusi di sungai Brantas di bagian hilir.
Kata kunci: kerang air tawar, Sungai Brantas, Corbiculidae, Corbicula lacunae, Corbicula
javanica
PENGANTAR
Hewan-hewan bivalvia (kerang) telah
dinobatkan sebagai organisme “flagships”,
karena keberadaan hewan-hewan ini di
habitat
alami
telah
diketahui
dapat
menciptakan
kondisi
lingkungannya
menjadi lebih baik (Degerman et al.,
2009). Sebagai hewan filter feeder, kerang
air tawar
memindahkan bahan-bahan
seperti sedimen dan bahan organik dari
kolom
air,
serta
menghasilkan
sumberdaya
integral
yang
menghubungkan antara habitat pelagik
dan habitat bentik (Howard & Cuffey,
2006; Nelepa et al., 1991). Melalui
aktivitas penyaringan,
kerang air tawar
juga
mempunyai arti penting dalam proses
penjernihan air (Nedeau et al., 2009).
Kerang air tawar diketahui pula sebagai
sumberdaya alam yang mempunyai nilai
ekonomi penting serta dapat bermanfaat
sebagai sumber informasi lingkungan
yakni sebagai bioindikator (
Elswick,
2008; Grabarkiewicz & Davies, 2008;
Ravera et al., 2003; Strayer, 2008;
Wang et al., 1999; Watters, 1999)
.
Meski peranan kerang air tawar dalam
menjaga kestabilan lingkungan tempat
hidupnya telah banyak diketahui, namun
keberadaan kelompok hewan ini di habitat
alam kurang mendapatkan perhatian.
Kerang air tawar merupakan kelompok
organisme air tawar yang memiliki resiko
kepunahan paling tinggi (Strayer et al.,
2004).
Penelitian
yang
secara
khusus
mengungkap kehidupan kerang air tawar di
Indonesia, khususnya di sungai Brantas
Jawa Timur belum banyak dilakukan.
Penelitian-penelitian yang mengungkap
keberadaan jenis-jenis kerang air tawar,
khususnya familia Corbiculidae di sungai
Brantas, umumnya terkait dengan statusnya
sebagai organisme bentik (Affandi, 1990;
Hidayati, 1995; dan Citriana, 2002).
Beberapa hasil kajian yang mengungkap
macam
spesies
kerang
air
tawar
Corbiculidae
di
sungai
Brantas
menunjukkan
adanya
kesenjangan
informasi. Jutting (1953) mengungkap dua
spesies kerang air tawar Corbiculidae yang
terdapat di sungai Brantas, keduanya dari
genus Corbicula, yaitu C. javanica dan C.
rivalis. Sedangkan Affandi (1990) dan
Hidayati (19195), keduanya sama-sama
melaporkan adanya dua spesies kerang air
tawar Corbiculidae di sungai Kali Surabaya
dan
kanal
Kali
Wonokromo
yang
merupakan bagian hilir dari sistem sungai
Brantas, yaitu C. javanica dan C. lacunae.
Sementara
Citriana
(2002)
hanya
mendapati satu spesies saja yang ada di
sungai Kali Surabaya, yaitu C. lacunae.
Kesenjangan yang muncul dari data
dan informasi di atas adalah bahwa,
Affandi (1990) dan Hidayati (1995) tidak
mendapati C. rivalis sebagaimana yang
diungkapkan oleh Jutting (1953), dan
Jutting (1953) tidak mendapati keberadaan
C. lacunae seperti yang diungkap oleh
Affandi (1990) dan Hidayati (1995).
Djajasasmita (1997) mempublikasikan C.
lacunae (yang ia koleksi dari Rawa
Senggreng dan Rawa Bureng Malang Jawa
Timur) sebagai spesies baru yang ada di
pulau Jawa.
Berdasarkan atas kesenjangan data dan
informasi variasi macam spesies kerang air
tawar Corbiculidae di sungai Brantas
seperti yang telah dijelaskan, sehingga
perlu dilakukan penelitian ulang. Penelitian
ini merupakan penelitian penjajagan yang
diarahkan untuk mengungkap macam
spesies, serta kelimpahan dan sebaran
populasi masing-masing spesies kerang
Corbiculidae di sungai Brantas dengan
menggunakan metode dredging. Penelitian
bertujuan untuk mendapatkan data terkini
serta memberikan konfirmasi tentang data
kerang air tawar Corbiculidae di sungai
Brantas saat ini.
BAHAN DAN CARA KERJA
Sampling Kerang Air Tawar
Sampling kerang Corbiculidae di
Sungai Brantas dilakukan pada bulan
Februari—Maret 2012, dengan mengambil
tempat di 15 stasiun sampling, terbentang
mulai dari bagian hulu di daerah Rejo
Tangan Kabupaten Tulungagung, hingga
bagian hilir di daerah Wonorejo Kota
Surabaya (Gambar 1). Sampel kerang di
substrat
dasar
sungai
dikoleksi
menggunakan Ponar dredge di kedua sisi
(sepertiga dan dua pertiga) bagian pinggir
sungai dan bagian tengah-tengah sungai.
Pada masing-masing bagian sungai, sampel
diambil sebanyak 5 kali dredge. Sampel
kerang ditampung dalam wadah berisi
larutan formalin 6% , kemudian disimpan
guna proses analisis lebih lanjut di
laboratorium.
Identifikasi dan Karakterisasi Spesies
Identifikasi
dan
karakterisasi
spesimen
kerang
dilakukan
di
Laboratorium Biosistematika, Departemen
Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Airlangga, Suarabaya.
Sampel kerang dari masing-masing
koleksi dibilas dengan air bersih untuk
mengurangi sisa-sisa formalin. Spesimen
dipilih dan dipilah, kemudian
dikelompok-kelompokkan
berdasarkan
kemiripan
cangkang. Sampel diidentifikasi untuk
mengetahui
identitas
spesiesnya
menggunakan petunjuk Jutting (1953) dan
Djajasasmita (1997).
Setiap spesies kerang air tawar
ditentkan karakter morfometrik cangkang
(yakni dimensi ukuran panjang, tinggi, dan
diameter), bentuk alur atau garis-garis luar
cangkang, warna serta ciri-ciri bagian
eksterior dan interior cangkang menurut
petunjuk Jutting (1953) dan Djajasasmita
(1997).
Stasiun Lokasi tempat sampling (Kabupaten, Kotamadya) Bagian aliran sungai
1 Rejo Tangan (Tulungagung) Kali Brantas
2 Sumber Gempol
(Tulungagung) Kali Brantas
3 Mojo (Kediri) Kali Brantas
4 Patian Rowo (Kertosono) Kali Brantas
5 Plandaan (Jombang) Kali Brantas
6 Ploso (Jombang) Kali Brantas
7 Kesamben (Jombang) Kali Brantas
8 Mlirip (Mojokerto) Kali Brantas 9 Jetis (Mojokerto) Kali Surabaya 10 Wringin Anom (Gresik) Kali Surabaya 11 Wringin Anom (Gresik) Kali Surabaya 12 Driyorejo (Gresik) Kali Surabaya 13 Waru Gunung (Surabaya) Kali Surabaya 14 Joyo Boyo (Surabaya) Kali Surabaya 15 Panjang Jiwo (Surabaya) Kali Wonokromo
Gambar 1. Peta dan lokasi tempat pengambilan sampel kerang air tawar Corbiculidae di
sungai Brantas Jawa Timur.
Inumerasi Data
Spesies kerang Corbiculidae yang
sama dari masing-masing stasiun sampling
didata jumlah individu penyusunnya, dan
data yang didapat dikonversi ke dalam
satuan kelimpahan (jumlah individu/m²).
Analisis Data
Penelitian ini bersifat eksploratif, dan
data penelitian yang didapat dianalisis
secara
deskriptif-kualitatif
untuk
mendapatkan fakta tentang kekayaan,
dominansi, dan sebaran spesies kerang
Corbiculidae di Sungai Brantas Jawa
Timur.
Dominansi
spesies
kerang
Corbiculidae
ditetapkan
berdasarkan
indeks dominansi (Di, dalam satuan %),
yang
merupakan
hasil
bagi
antara
kelimpahan spesies ke-i (ni, dalam satuan
individu/m²) dengan kelimpahan total
semua
spesies
(N,
dalam
satuan
individu/m²) dan dikalikan dengan 100%,
seperti formula berikut ini.
Di =
ni
X 100%
N
Status
dominansi
suatu
spesies
ditentukan menurut kriteria Torgersen et
al.,
2006),
yakni
suatu
spesies
dikategorikan sebagai spesies ”dominan”
bila Di lebih dari 50%; spesies
sub-dominan atau ”umum” bila Di di antara
10—50%; dan spesies tidak-dominan atau
”jarang” bila Di kurang dari 10%.
Sebaran populasi spesies kerang
Corbiculidae di sepanjang aliran sungai
Brantas dideskripsikan berdasarkan pada
data keberadaan dan kelimpahan dari setiap
spesies
pada
masing-masing
stasiun
sampling di sepanjang sungai Brantas.
HASIL
Sampel
kerang
air
tawar
Corbiculidae di sungai Brantas hanya
didapati pada 5 dari 15 stasiun sampling
yang telah ditetapkan, yakni mulai dari
Stasiun 8 (Mlirip, Mojokertoi) hingga
Stasiun 12 (Driyorejo, Gresik). Tujuh sta
siun di bagian hulu dan tiga stasiun di
bagian hilir lokasi sampling, tidak didapati
sampel kerang air tawar (Tabel 1). Jumlah
individu kerang total per m² (tanpa
membedakan spesies) di masing-masing
Tabel 1. Kelimpahan masing-masing spesies (ni, dalam satuan jumlah individu/m²),
persentase (%), dan total individu semua spesies kerang air tawar Corbiculidae di setiap
stasiun sampling di Sungai Brantas pada periode April—Juni 2012.
Stasiun
ni masing-masing spesies dan persentasenya (%) di setiap stasiun sampling
Total Individu Semua Spesies C. javanica C. lacunae ni % ni % 1 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 6 0 0 0 0 0 7 0 0 0 0 0 8 3 7 38 93 41 9 0 0 24 100 24 10 0 0 3 100 3 11 18 100 0 0 18 12 0 0 9 100 9 13 0 0 0 0 0 14 0 0 0 0 0 15 0 0 0 0 0 Total 21 22 74 78 95
A. Corbicula lacunae
B. Corbicula javanica
Gambar 2. Pasangan cangkang kerang Corbicula lacunae (A) dan Corbicula javanica (B)
koleksi dari sungai Brantas Jawa Timur.
stasiun bervariasi, terendah ada pada
Stasiun
10
(Jetis,
Mojokerto,
Kali
Surabaya) sebanyak 3 individu, dan
tertinggi ada di Stasiun 8 (Mlirip,
Mojokerto, Kali Brantas) sebanyak 38
individu.
Setelah
dipilah-pilah
berdasarkan
kemiripan
morfologi
cangkang
dan
kemudian diidentifikasi, diketahui ada dua
spesies kerang air tawar Corbiculidae
yang terdapat di sungai Brantas, yaitu
Corbicula lacunae dan C. javanica.
Keberadaan dan kelimpahan
masing-masing spesies di setiap stasiun sampling
bervariasi. Stasiun-stasiun sampling yang
mendukung
kedua
spesies
kerang
Corbiculidae hanya ada di stasiun 8, yang
posisinya berada di Kali Brantas bagian
hilir (Tabel 1; Lampiran 1). Stasiun 9, 10
dan 12 hanya mengandung spesies C.
Lacunae saja, sedangkan stasiun 11 hanya
mengandung C. javanica saja. Pada
stasiun 8, selain mendukung jumlah
individu sampel kerang terbanyak (38
individu per m²) juga mendukung semua
dua spesies kerang air tawar Corbiculidae
yang ada di sungai Brantas.
Berdasarkan data keberadaan dan
kelimpahan masing-masing spesies kerang
Corbiculidae di seluruh (15) lokasi
sampling di sungai Brantas (Tabel 1;
Gambar 3), diketahui bahwa C. lacunae
menempati pada jumlah stasiun terbanyak,
yaitu pada 4 stasiun, dengan kelimpahan
inndividu relatif tinggi terdapat di tasiun 8
dan stasiun 9, masing-masing 38 dan 24
individu/m². Spesies ini pula yang
memiliki kelimpahan individu rata-rata
(untuk seluruh stasiun sampling) terbesar,
yaitu
5,2
individu/m²
dan
indeks
dominansi sebesar 79% (Tabel 2).
Corbicula javanica yang menempati
urutan
kedua
dalam
hal
besarnya
kemunculan pada stasiun sampling serta
besarnya kelimpahan individu, hanya
menempati pada stasiun 8 dan 11,
masing-masing dengan 3 dan 18 individu/m²
(Tabel 1; Gambar 3), dan kelimpahan
individu rata-ratanya untuk semua stasiun
sampling hanya sebesar 1,4 individu/m²
dan menyusun 22% dari keseluruhan
kerang
Corbiculidae.
Bila
ditinjau
berdasarkan kriteria Torgersen et al.
(2006), diketahui bahwa C. lacunae
merupakan spesies dominan dan C.
javanica merupakan spesies umum atau
sub-dominan (Tabel 2).
0 10 20 30 40 Ke lim pa ha n In div idu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Stasiun samplingC javanica C lacunae Total
Gambar 3. Sebaran dan kelimpahan masing-masing spesies kerang air tawar Corbiculidae
(individu/m²) di aliran sungai Brantas Jawa Timur, periode Februari—Maret 2012.
Tabel 2. Data kelimpahan, indeks dominansi, dan status dominansi masing-masing spesies kerang air
tawar Corbiculidae di Sungai Brantas secara total dengan tanpa membedakan statiun penelitian.
Spesies Kelimpahan
(individu.m-²)
Indeks
Dominansi (%) Status Dominansi Spesies
C. lacunae 5,2 79 Dominan
E. javanica 1,4 21 sub-dominan