• Tidak ada hasil yang ditemukan

RUK PER PROGRAM KESLING.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RUK PER PROGRAM KESLING.docx"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

IDENTIFIKASI MASALAH : PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN

1. Rendahnya cakupan desa yang belum ODF sampai dengan bulan Oktober 2014 sebesar 21,4% dari target 100% 2. Rendahnya cakupan Hygiene sanitasi makanan dan minuman bulan Oktober 2014 sebesar 3,8% dari target 70% 3. Rendahnya cakupan Inspeksi sarana Air bersih sampai bulan Oktober 2014 sebesar 13 % dari target 25%

(2)

TABEL 1

TABEL IDENTIFIKASI MASALAH

PUSKESMAS JRNGIK

NO PROGRAM KESLING TARGET PENCAPAIAN KESENJANGAN

1. Rendahnya cakupan desa ODF 100% 21,4% 78,6%

2. Rendahnya cakupan Hygiene sanitasi makanan dan minuman

70% 3,8% 66,2%

3. Rendahnya cakupan Inspeksi sarana Air bersih 25% 13% 12%

(3)

MENETAPKAN URUTAN PRIORITAS MASALAH DENGAN USG

PUSKESMAS JRENGIK

No Kriteria

URGENCY (U)

SERIOUSNESS (S) GROWTH (G)

TOTAL

(UxSxG)

1 Rendahnya cakupan desa ODF 5;5;5=15/3= 5 5;4;5=14/3=4.7 5;4;4= 13/3=4.3 14 2 Rendahnya cakupan Hygiene sanitasi

makanan dan minuman 3;3;2=8/3=2.7 3;5;3=11/3=3.7 4;3;3=10/3=3.3 9.7

3 Rendahnya cakupan Inspeksi sarana Air bersih

2;4;3=9/3=3 4;2;2=8/3=2.7 2;2;2=6/3=2 7.7

RUMUSAN MASALAH :

1. Rendahnya cakupan desa ODF sampai dengan bulan Oktober 2014 sebesar 21,4% dari target 100%

(4)

1. Kemauan masyarakat BAB di jamban masih kurang 2. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang PHBS

3. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya memiliki jamban sehat. 4. Tidak tersediaanya air bersih yang mencukupi untuk kebutuhan jamban, 5. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang akibat BAB sebarangan 6. Kurangnya penyuluhan PHBS ke masyarakat.

7. ketersedian jamban yang masih kurang

8. ketidak mampuan masyarakat membuat jamban secara swadaya

9. ketergantungan masyarakat thd bantuan jamban dari pemerintah.

10. Minimnya sumber media/informasi terhadap masyarakat tentang pentingnya jamban. 11. Kontur daerah yang berbatu sehingga sulit untuk menggali sumur jamban.

12. Kurangnya koordinasi lintas sector tentang penyediaan jamban.

(5)

pengetahuan masyarakat rendah ttg PHBS

Ketidak mampuan masyarakat menyediakan jamban ketersedian jamban yang masih kurang

perilaku BAB sembarangan

kesadaran masy masih rendah

ketergantungan masy thd bantuan

Ketersedian jamban kurang Kurangnya penyuluhan PHBS

kontur daerah yang berbatu

Minimnya sumber media/informasi

Kurangnya koordinasi lintas sektor Tidak tersediaanya air bersih

SARANA

DANA

MANUSI

Rendahnya cakupan desa ODF sampai dengan bulan Oktober 2014 sebesar 21,4% dari target 100%

LINGKUNG

(6)

MENENTUKAN PRIORITAS PENYEBAB MASALAH DENGAN NGT

PENYEBAB MASALAH TIM PROGRAM TOTAL

SULIKAH ANA WASIK

1. Kemauan masyarakat BAB di jamban masih kurang 12 12 11 35 (1)

2. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang PHBS 11 11 10 32 (2)

3. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya memiliki jamban sehat.

10 8 4 22

4. Tidak tersediaanya air bersih yang mencukupi untuk kebutuhan jamban,

9 10 12 31 (3)

5. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang akibat

BAB sebarangan 8 6 6 20

6. Kurangnya penyuluhan PHBS ke masyarakat. 7 3 8 18

7. ketersedian jamban yang masih kurang 6 9 5 20

8. ketidak mampuan masyarakat membuat jamban secara swadaya

5 7 2 14

9. ketergantungan masyarakat thd bantuan

jamban dari pemerintah. 2 5 7 19

10. Minimnya sumber media/informasi terhadap masyarakat tentang pentingnya jamban.

1 4 5 10

11. Kontur daerah yang berbatu sehingga sulit untuk menggali sumur jamban.

4 2 1 7

12. 12. Kurangnya koordinasi lintas sector tentang penyediaan jamban.

(7)

PRIORITAS PEMECAHAN MASALAH DENGAN C A R L

NO PEMECAHAN MASALAH

Kemauan masyarakat BAB di jamban masih kurang

SKOR HASIL C xAxRxL RANKI NG C A R L

1 Pendekatan kepada TOMA dan TOGA melalui temu aparat.

4;4;3=11/3

=3.6 4;4;4=12/3=4 2;3;3=8/3=2.6 3;2;3=8/3=2.6 97,344 1 2 Membuat peraturan desa

untuk member sanksi pada masyarakat yg masih BAB sembarangan.

3;2;1=6/3=

2 2;3;1=6/3=2 3;2;1=6/3=2 1;1;2=4/3=1.3 10,4 3

3 Melakukan kunjungan rumah untuk melakukan penyuluhan perilaku BAB sehat.

1;1;2=4/3=

1.3 3;2;3=8/3=2.6 4;4;3=11/3=3.6 4;4;4=12/3=4 48,67 2

4 Member motivasi dengan cara memberi contoh masyarakat yg

berperilaku BAB sehat.

2;3;3=8/3=

2.6 1;1;2=4/3=1.3 1;1;2=4/3=1.3 2;3;1=6/3=2 8,788 4

5 6 7

(8)

PRIORITAS PEMECAHAN MASALAH DENGAN C A R L

NO PEMECAHAN MASALAH Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang PHBS SKOR HASIL C xAxRxL RANKI NG C A R L 1 Penyuluhan PHBS lewat kegiatan masyarakat setempat missal (pengajian,rapat desa,dll) 2,3,3=8/3 =2,6 4.4.4=12/3=4 1.2.4=7/3=2.3 4.3.3=10/3=3.3 78,936 2 2 Menyediakan poster penyuluhan perilaku PHBS didesa. 1,2.2=5/3 =1.6 3.1.1=5/3=1.6 2.1.1=4/3=1.3 1.2.4=7/3=2.3 7,654 4 3 Kampanye PHBS disekolah dasar 3.1.1=5/3=1.6 1,2.2=5/3=1.6 3.4.2=9/3=3 2.1.1=4/3=1.3 9.984 3 4 Pemicuan dengan CLTS 4.4.4=12/3 =4 2,3,3=8/3=2,6 4.3.3=10/3=3.3 3.4.2=9/3=3 102.96 1 5 6 7

(9)

PRIORITAS PEMECAHAN MASALAH DENGAN C A R L

NO PEMECAHAN MASALAH

Tidak tersediaanya air bersih yang mencukupi untuk kebutuhan jamban, SKOR HASIL C xAxRxL RANKI NG C A R L

1 Kolaborasi dengan lintas sector pembuatan sumur umum.

3.3.3=9/3

=3 4.1.3=7/3=2.3 3.2.4=9/3=3 1.3.2=6/3=2 41,4 1 2 Mengajak warga untuk

swadaya pembuatan sumur umum dan pribadi

4.2.1=7/3

=2.3 2.3.2=7/3=2.3 4.1.3=7/3=2.3 3.1.3=7/3=2,3 27.984 3 3 Inspeksi sanitasi air bersih 2.1.2=5/3

(10)

4 Mengajak warga Memaksimalkan

masyarakat alternative air bersih selain air sumur, seperti air sungai dan air hujan,dan sumber mata air. ( Pembinaan POKMAIR)

1.4.4=5/3 =1.6 3.2.4=9/3=3 2.3.2=7/3=2.3 2.4.4=10/3=3.3 36.432 2 5 6 7 TABEL 3

CARA PEMECAHAN MASALAH

PUSKESMAS JRENGIK

NO PRIORITAS

MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHANMASALAH PEMECAHANMASALAH TERPILIH

KET

1 Rendahnya cakupan desa ODF sampai dengan bulan Oktober 2014 sebesar 21,4% dari target 100%

Kemauan masyarakat BAB di jamban masih kurang

1. Pendekatan kepada TOMA dan TOGA melalui temu aparat. 2. Melakukan kunjungan rumah

untuk melakukan penyuluhan perilaku BAB sehat

Pendekatan kepada TOMA dan TOGA melalui temu aparat Kurangnya

(11)

masyarakat tentang

PHBS masyarakat setempat missal (pengajian,rapat desa,dll)Mengadakan Pelacakan Gizi Buruk

Tidak tersediaanya air bersih yang mencukupi untuk kebutuhan jamban,

1. Kolaborasi dengan lintas sector pembuatan sumur

umum.Pendampingan pada 2. Mengajak warga

Memaksimalkan masyarakat alternative air bersih selain air sumur, seperti air sungai dan air hujan,dan sumber mata air. ( Pembinaan POKMAIR)

Mengajak warga Memaksimalkan masyarakat alternative air bersih selain air sumur, seperti air sungai dan air hujan,dan sumber mata air.

( Pembinaan POKMAIR)

RINCIAN BELANJA PER KEGIATAN

TAHUN 2015

N

o KEGIATAN BELANJA VOLUME BIAYA SATU AN

JUMLAH

BIAYA BULAN JUMALH BIAYA

JAN FEB MAR APR MEI JUN JULI AGS SEP OKT NOP DES

1 . Pendekatan kepada TOMA dan TOGA Konsum si Peserta 15 org x 3 kl x 4= 180 oh 15.0 00 2.700.000 2.700.00 0 2.70 0.00 0 2.700 .000 8.100.000 Bantuan 15 org x 20.0 3.600.0 3.60 3.60 3.600 10.800.

(12)

melalui temu aparat Transpo rt peserta 3 kl x 5 ds = 180 oh 00 00 0.00 0 0.000 .000 000 18.900. 000 2 . Pemicuan denga n CLTS Bantuan Konsum si peserta 20 org x 2 kl x 4 ds = 160 oh 15.0 00 2.400.000 2.400.00 0 2.40 0.00 0 4.800.0 00 Bantuan Transpo rt peserta 20 org x 2 kl x 4 ds = 160 oh 20.0 00 3.200.000 3.200.00 0 3.20 0.00 0 6.400.0 00 11.200. 000 3 Pembi naan POKM AIR Bantuan konsum si peserta 15 org x 2 kl x 4 ds = 120 oh 15.0 00 1.800.000 1.800.00 0 1.80 0.00 0 3.600.0 00 Bantuan Transpo rt 15 orgx2 kl 4 ds= 120 oh 20.0 00 2.400.000 2.400.00 0 2.40 0.00 0 4.800.0 00 8.400.0 00 TOTAL 38.500. 000

(13)

TABEL 4

RENCANA USULAN KEGIATAN UPAYA KESEHATAN WAJIB PUSKESMAS JRENGIK

NO UPAYA

KESEHATAN KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET KEBUTUHAN SUMBER DAYA KEBERHASILANINDIKATOR PEMBIAYAANSUMBER DANA ALAT TENAGA

1 Gizi Masyarakat Pelaksanaan Kelas Gizi di Posgidu Meningkatkan pengetahuan ibu balita gizi buruk - Ibu Balita GB - Balita GB 100% 19.600.000 - Sarana penyuluha n gizi - Bahan makanan lokal - Tim KewaspadaanGiz i - Bidan Desa - Kader - Tk Kehadiran ibu balita GB 95% - 75% ibu balita GB meningkat pengetahuannya Operasional Kapitasi Updating data sasara gizi buruk Mendapatkan data balita gizi buruk terbaru

- Balita

gibur 100% 4.500.000 - Dacin- Microtoa - Laptop

- Bidan Desa

- Kader - 95% data sasaran balita GB terupdate

Operasional Kapitasi Pelacakan gizi

buruk Akurasi data hasil update Balita gibur 100% 1.400.000 - Dacin- Microtoa/ box PB

- Tim Kewaspadaan

(14)

- Laptop Bimtek pada bidan dan kader Meningkatkan pengetahuan bidan dan kader

- Kader - Bidan desa 100% 7.875.000 - Audio visual - Materi - Kepala Puskesmas - Koordinator Gizi 95% peserta meningkat pengetahuannya Operasional Kapitasi Mengadakan Survelans gizi Meningkatkan pemantauan balita gibur Balita gibur 100% 13.440.000 - Dacin - Microtoa - Kartu Tumbang - Kader 100% balita GB terpantau tumbangnya Operasional Kapitasi Pemberian PMT-Pemulihan Meningkatkan status gizi balita gibur

Balita

gibur 100% 27.000.000 - Pan Enteral - Bidan Desa- Kader 100% balita GB mendapat PMT pemulihan

DAU

TABEL 5

RENCANA USULAN KEGIATAN UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN

PUSKESMAS JRENGIK

NO UPAYA

KESEHATAN KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET KEBUTUHAN SUMBER DAYA KEBERHASILAINDIKATOR N

SUMBER PEMBIAYAAN

(15)

TABEL 6

RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK) PUSKESMAS JRENGIK

TAHUN 2015

N O UPAYA KESEHATA N KEGIATAN SASAR AN TARGE T VOL KEGIATA N RINCIAN PELAKSANA AN LOKASI PELAKSANAA N TENAGA PELAKSANA JADWAL BIAYA Gizi Masyaraka t Pelaksanaa n Kelas Gizi di Posgidu - Ibu Balita GB - Balita GB 100% 20 org x 2 kl x 14 ds = 560 oh - Persiapan (materi, jadwal, sarana) - Pelaksanaan (penyuluh an, demo gizi) - Pasca kelas gizi (evaluasi) Posgidu - Tim Kewaspada anGizi - Bidan Desa - Kader Minggu I Juni & Desem ber 2015 8.400.00 0

(16)

- 20 org x 2 kl x 14 ds = 560 oh 11.200.0 00 Updating data sasara gizi buruk - Balita gibur 100% - Pengumpula n sasaran - Pengukuran antropome tri - Pengolahan data WHO 2005

Posyandu - Bidan Desa - Kader Minggu II Jan 2015 4.500.00 0 Pelacakan gizi buruk Balita gibur 100% 5 org x 1 kl x 45 posy = 225 oh - Pengukuran antropome tri - Pengolahan data WHO 2005 Rumah Balita - Tim Kewaspadaan Gizi Minggu III Jan 2015 1.400.00 0 Bimtek pada bidan dan kader - Kad er - Bida n desa 100% 5 org x 1 kl x 14 ds = 70 oh - Persiapan (materi, jadwal, sarana) - Pelaksanaan bimtek - Pasca bimtek (evaluasi) Puskesmas Kepala Puskesmas - Koordinator Gizi Minggu I Jan 2015 3.375.00 0 5 org x 1 kl x 45 posy = 225 oh 4.500.00 0 Mengadak an Survelans gizi Balita gibur 100% 1 org x 14 ds x 48 mgg = 672 oh - Persiapan data sasaran - Kegiatan surveilans gizi - Pencatatan dan Rumah Balita - Kader Setiap Minggu Jan-Des 2015 13.440.0 00

(17)

Pelaporan Pemberian PMT-Pemulihan Balita gibur 100% 24 or x 90 hr = 2160 oh - Persiapan sasaran - Pembagian PMT sesuai jumlah/ku ota Posgidu/Pos yandu - Bidan Desa - Kader Minggu IV Jan 2015 27.000.0 00

Referensi

Dokumen terkait

Perbedaan Tingkat Pengetahuan Ibu dan Tingkat Konsumsi pada Balita Usia 12-36 Bulan Dengan Status Gizi Buruk dan Status Gizi Normal. Siti Rahayu

Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu Terhadap Konsumsi Zat Gizi (Energi, Protein) pada Balita Gizi Kurang di Desa Labuhan Lombok”.. “Penanggulangan Gizi Buruk

Apakah Ibu turut serta dalam melakukan pemberian makanan tambahan pada balita yang menderita gizi

Dari hasil penelitian bahwa dari 28,1% orang ibu yang memiliki pengetahuan kurang tentang jenis makanan ada 9,6% balita status gizi buruk 17,0% balita status gizi kurang 1,5%

Pengaruh Konseling Gizi Individu Terhadap Pengetahuan Gizi IBU dan Perbaikan Status Gizi Balita Gizi Buruk Yang Mendapatkan PMT Pemulihan Di Kota Sorong Irian Jaya Barat, Tesis,

Informasi yang dikemukakan oleh petugas gizi bahwa pengetahuan ibu balita tentang penanganan gizi buruk juga cukup. Walaupun yang mereka tidak mengetahui lebih

Stunting dapat terjadi akibat beberapa faktor, yaitu gizi buruk ibu hamil maupun anak balita; rendahnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum hamil, saat

Cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan adalah balita gizi buruk yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi buruk disatu wilayah kerja pada