• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah penatausahaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah penatausahaan"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

53 3.1 Objek Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:38), objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang merupakan variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah penatausahaan aset tetap, Pemanfaatan Teknologi Informasi, kompetensi Pengurus Barang dan penyajian aset tetap di laporan keuangan pada 35 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan 42 SKPD Kecamatan yang ada di Kabupaten Garut.

3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian

Dikemukakan oleh Husein Umar (2008: 4) mengenai desain penelitian bahwa:

“desain penelitian merupakan suatu cetak biru (blue print) dalam hal bagaimana data dikumpulkan, diukur, dan dianalisis. Desain penelitian adalah suatu rencana kerja yang terstruktur dalam hal hubungan-hubungan antarvariabel secara komprehensif, sedemikian rupa agar hasil penelitiannya dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian. Rencana tersebut mencakup hal-hal yang akan dilakukan penelitian mulai dari membuat hipotesis dan implikasinya secara operasional sampai pada analisis akhir”.

Desain dalam penelitian ini menggunakan Desain kuantitif, artinya penelitian dilakukan pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data dengan statistik, serta untuk

(2)

menguji hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya, Sedangkan metode yang digunakan metode deskriptif yang dilakukan untuk mengetahui dan untuk menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi (Uma Sekaran,2011:158).

3.2.2 Jenis Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:2) jenis penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dan kegunaan tertentu untuk memahami dan memecahkan masalah dalam penelitian.

Berdasarkan hipotesa yang dirumuskan dalam penelitian ini, maka jenis penelitian yang digunakan adalah metode eksplanatori (penelitian pengujian hipotesis), yang bertujuan untuk menelaah kausalitas antar variabel dan menjelaskan suatu fenomena tertentu, dimana peneliti berusaha menjelaskan atau membuktikan hubungan atau pengaruh antar variabel serta membuktikan hipotesis atau menguji suatu teori (Zulganef,2013:11).

3.3 Unit Analisis, Populasi dan Sampel 3.3.1 Unit Analisis

Unit analisis adalah satuan terkecil dari objek penelitian, yang di inginkan oleh peneliti sebagai klasifikasi pengumpulan data .Unit analisis dalam penelitian ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pada Pemerintah Kabupaten Garut.

3.3.2 Populasi

Uma Sekaran (2011:121) mengungkapkan bahwa “Populasi (population) mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau minat yang ingin

(3)

peneliti investigasi”, sedangkan menurut Sugiyono (2012:115) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan . Populasi dalam penelitian ini adalah Pejabat Penatausaha Keuangan (PPK) dan Pengurus Barang yang ada di SKPD Pemerintah Kabupaten Garut sedangkan untuk kecamatan hanya PPK saja. Adapun SKPD yang menjadi populasi penelitian antara lain:

Tabel 3.1

Daftar Populasi Penelitian

No. SKPD Banyaknya Responden Jumlah

1. Sekretariat Daerah 1 2 2 2. Sekretariat DPRD 1 2 2 3. Dinas 19 2 38 4. Badan 10 2 20 5. Inspektorat 1 2 2 6. Rumah Sakit 2 2 4 7. Satpol PP 1 2 2 8. Kecamatan 42 1 42 JUMLAH 77 112

Sumber : Bagian Organisasi (diolah) 3.3.3 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2012:55). Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel

(4)

menggunakan teknik purposive sampling yaitu, teknik penentuan sampel dengan menggunakan kriteria tertentu.

Sampel dalam penelitian ini ditetapkan secara purposive berdasarkan kriteria :

1) Kompleksitas dalam pengelolaan BMD maka seluruh SKPD yang berbentuk Sekretariat, Dinas dan Badan dipilih menjadi sampel, dan;

2) Keterwakilan SKPD Kecamatan berdasarkan tipe dan keterjangkauan lokasi. Dengan jumlah responden sebanyak 112, maka ukuran sampel dengan menggunakan rumus Slovin dan toleransi (c) yang digunakan adalah 5% (0,05), maka jumlah sampel minimum yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :

Rumus Slovin : n = N 1 + N (e)2 n = 112 1+112 (0,05)2 = 87,513 ≈ 87 Keterangan : n : jumlah sampel N : jumlah populasi

e : persentase ketelitian kesalahan pengambilan sampel yang masih ditolelir Tabel 3.2 Jumlah Sampel No. SKPD Jumlah Responden Jumlah Sampel 1 Sekretariat Daerah 2 2 2 Sekretariat DPRD 2 2 3 Dinas 38 38 4 Badan 20 20 5 Inspektorat 2 2 6 Rumah Sakit 4 4 7 Satpol PP 2 2 8 Kecamatan 42 17 JUMLAH 112 87

(5)

3.4 Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Instrumen Penelitian dan Alat Ukur Penelitian

3.4.1 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber data Data yang digunkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

1) Data Primer

Data primer diperoleh melalaui kuisioner yang langsung disebarkan kepada responden yang ada di 77 SKPD yang ada di Pemerintah Kabupaten Garut. Responden terdiri dari Pengurus barang dan pejabat penatausahaan keuangan SKPD, dan pembantu Pengelola BMD di DPPKAD. Sedangkan wawancara dilakukan menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur yaitu tanpa melalui pertanyaan yang sudah disusun dengan tujuan utama untuk memunculkan beberapa masalah awal (preliminary issue/preliminary research) (Zulganef,2013:166)

2) Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono,193). Data ini diperoleh dengan melakukan studi kepustakaan, yaitu dengan mempelajari buku-buku, dokumen , jurnal dan lain-lain untuk mendapatkan landasan teori dalam melakukan analisa data yang diperoleh dan juga Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh BPK RI.

3.4.2 Instrumen dan Alat Ukur Penelitian

Instrumen yang dipergunakan dalam penelitian ini berbentuk kuesioner berupa daftar pertanyaan/pernyataan tertulis (angket) yang diberikan kepada

(6)

reponden untuk mengetahui pendapat/sikap mengenai suatu hal (Imam Ghozali,2011:47).

Pengumpulan data primer dilakukan dengan pernyataan tertulis dalam bentuk kuesioner yang disusun berdasarkan format skala Semantik Diferensial, dengan skala 1 hingga 5 yang menunjukan tingkat keyakinan responden dari sangat tidak yakin sampai dengan sangat yakin.

Sangat tidak Yakin 1 2 3 4 5 Sangat Yakin

Mengingat pengukuran atas indikator variabel dalam penelitian ini menggunakan skala ordinal, artinya masih merupakan data kualitatif. Sehingga hasil pengukuran masing-masing variabel perlu dinaikan menjadi skala interval melalui metode interval berurutan (Methode of Successive Interval ) sehingga menjadi data kuantitatif.

3.5 Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel adalah kegiatan/proses yang dilakukan peneliti untuk mengurangi tingkat abstraksi konsep sehingga konsep tersebut dapat diukur. Beberapa varibel yang diteliti dalam penelitian perilaku bersifat konsep atau unobserved.Sesuatu yang abstrak tentu tidak terlihat (unobserved) sehingga perlu dikurangi atau bahkan dihilangkan tingkat abstraksinya sehingga dapat diukur. (Zulganef,2013:84).

Parameswaaran dalam Zulganef (2013:85) menjelaskan bahwa operasionalisasi variabel dalam penelitian menjadi penting karena dengan operasionalisasi yang baik dan benar maka peneliti akan memperoleh item-iem kuesioner yang mempunyai reliabilitas dan validitas yang baik.

(7)

Zulganef (2013:64) menjelaskan bahwa dalam kegiatan penelitian dikenalbeberapa jenis variabel. Nama jenis-jenis variabel tersebut umumnya diberikan berdasarkan posisi variabel yang diteliti dalam penelitian yang sedang dilakukan. Variabel yang berfungsi mempengaruhi variabel lain dalam suatu penelitian dinamakan variabel bebas (independent) karena dalam penelitian tersebut posisi variabel bebas adalah bebas mempengaruhi variabel lain dalam penelitian tersebut, sedangkan variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain dinamakan variabel terikat (dependent), karena nilai-nilainya tergantung (terikat) pada nilai-nilai variabel lain. Variabel dalam penelitian ini terdiri atas:

1. X1 : Penatausahaan aset tetap merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri

dari tahapan Pembukuan/pencatatan, inventarisasi dan pelaporan aset tetap (M.Yusuf,2011:34).

2. X2 : Pemanfaatan teknologi informasi yang terdiri atas aspek perangkat,

pengolahan data dan pemeliharaan.

3. X3 : Kompetensi pengurus barang merupakan karakteristik dasar setiap

individu yang digambarkan melalui aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. (Perka BKN Nomor 13 Tahun 2011)

4. Y : Penyajian Aset Tetap di laporan keuangan yang merupakan penyajiaan wajar dan benar atas aset tetap di neraca Laporan keuangn yang mengacu pada kesesuaian dengan SAP, kecukupan pengungkapan, kepatuhan terhadap peraturan perundangan dan efektifitas sistem pengendalian internal atas aset tetap.

(8)

Adapun operasionalisasi variabel untuk melakukan penelitian ini digambarkan dalam tabel dibawah ini :

Tabel 3.3

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Sub Variabel Indikator Skala No. Kuesioner

(X1) Penatausahaan Aset Tetap M.Yusuf (2011:34) Mardiasmo (2009:46) PP 27 /2014 PSAP 07

Pembukuan 1. Pendaftaran dan pencatatan barang/aset tetap kedalam daftar pengguna barang berdasarkan kodefikasi dan penggolongan barang

2. menghimpun daftar pengguna barang untuk ditetapkan dalam keputusan kepala daerah

Ordinal 1,2,3

4

Inventarisasi 1. Sensus BMD

2. Pengecekan bukti yuridis dan fisik 3. pengecekan dan pengklasifikasian barang hilang/rusak, musnah,dihapus. Ordinal 5,6 7,8 9,10

Pelaporan 1) Pelaporan berjenjang sesuai periode waktu

(9)

Lanjutan Tabel 3.2

Variabel Sub Variabel Indikator Skala No. Kuesioner

(X2) Pemanfaatan Teknologi Informasi William & Sawyer (2010:4) Wilkinson (2000) Nugroho Widjayanto (2001) Perangkat 1. Perangkat Keras (Hardware) 2. Perangkat Lunak (Software) 3. Pengguna (Brainware) 4. Sistem jaringan Ordinal 13, 14 15,16 17 18, 19, 20 Pengelolaan Data

1. Pengolahan data secara terintegrasi

2. penyimpanan data dalam server utama Ordinal 21, 22 23 Pemeliharaan 1. Pemeliharaan perangkat 2. Pemeliharaan secara berkala Ordinal 24 25,26

Variabel Sub Variabel Indikator Skala No. Kuesioner

(X3) Kompetensi Pengurus Barang Moeheriono (2011:3) Sudarmanto (2015:53) Perka BKN No 13 Tahun 2011

Pengetahuan 1. Penguasaan peraturan dan prosedur teknis Penatausahaan aset tetap

2. Penguasaan materi dan teknis akuntansi aset tetap 3. Keterbukaan untuk menerima informasi dan masukan Ordinal 27, 28 29,30,31 32, 33 Keterampilan 1. Kemampuan menyelesaikan pekerjaan

2. Tanggap dan kreatif 3. Kemampuan bekerjasama dan berkomunikasi Ordinal 34 35,36,37 38

Sikap Perilaku 1. Kemampuan beradaptasi

2. Motivasi diri dalam menyelesaikan pekerjaan

3. Sikap terhadap bidang tugas

Ordinal 39

40

(10)

Lanjutan tabel 3.2 Variabel

Sub Variabel Indikator Skala No. Kuesioner

(Y) Penyajian Aset Tetap di Laporan Keuangan PSAP 01 Indra Bastian (2011:433) Dolly D Siregar (2009:532) Mardiasmo (2011) 1. Kesesuaian dengan SAP

1. Pengakuan aset tetap 2. Penilaian awal aset tetap 3. Komponen biaya yang diatribusikan kedalam nilai aset tetap

Ordinal 43

44, 45 46, 47

2. Kecukupan pengungkapan

1. Dasar penilaian aset tetap untuk menentukan niali tercatat

2. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada akhir periode yang mencangkup penambahan, pelepasan dan mutasi 3. informasi penyusutan Ordinal 48,49 50,51 52,53 3. Kepatuhan terhadap peraturan perundangan 1. Kebijakan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD) ditetapkan melalui keputusan bupati 2. Kebijakan akuntansi

aset tetap telah ditetapkan dalam peraturan bupati Ordinal 54,55 56 4. Efektifitas Sistem Pengendalian Atas Aset Tetap 1. Pemisahan fungsi pencatatan dan pemakaian aset tetap; 2. pengamanan terhadap

aset tetap

3. Pencocokan secara berkala antara fisik aset tetap dengan catatan kartu inventaris

4. Labelisasi pada masing-masing barang/aset tetap Ordinal 57 58,59 60 61,62

(11)

3.6 Pengujian Instrumen Penelitian

Permasalahan utama yang dihadapi oleh peneliti ketika memilih kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data adalah keabsahan data yang diperoleh dari responden, karena jawaban responden merupakan hal yang sangat penting. Sehingga diperlukan upaya untuk menguji keabsahan data yang dikumpulkan yaitu mealalui uji validitas data dan reliabilitas data.

3.6.1 Uji Validitas Data

Imam Ghozali (2011:52) mengatakan bahwa Uji validitas dilakukan untuk mengukur tingkat valid tidaknya suatu kuesioner, sehingga pertanyaan atau pernyataan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh peneliti.

Validitas terkait erat dengan ketepatan hasil pengukuran suatu alat ukur. Ada dua langkah yang dapat ditempuh untuk memperoleh alat ukur yang valid, yaitu pertama adalah dengan menentukan construct item-item berdasarkan konsep operasionalisasi variabel beserta indikator-indikatornya sehingga diperoleh alat ukur untuk memiliki kesesuaian dengan teori. Langkah kedua adalah dengan analisis uji validitas dengan teknik korelasi melalui koefisien korelasi Product-Moment dari Pearson.

r

hitung = n∑ XiY1 – (∑Xi)(∑Yi)

√ (n∑Xi2 – (∑Xi2)(

n

Yi – (∑Yi)2 }

Keterangan :

r hitung = Koefisien Korelasi

Xi = jumlah skor item

Yi = jumlah skor total (seluruh item)

(12)

Kriteri pengujian yang digunakan adalah : jika r hitung ≥ r tabel , maka

dikatakan valid dan jika r hitung ˂ r tabel , maka dikatan tidak valid.

Apabila nilai r yang diperoleh dari hasil perhitungan tersebut lebih besar ari r tabel , maka berarti terdapat korelasi yang nyata antara kedua variabel,

sehingga dapat diikatakan alat pengukur yang dipergunakan tersebut valid untuk mengukur variabel bebas.

Tabel 3.4

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,800 - 1,000 Sangat Kuat 0,600 - 0,799 Kuat 0,400 – 0,599 Cukup Kuat 0,200 – 0,399 Rendah 0,000 – 0,199 Sangat rendah Sumber : Sugiono (2012)

Sedangkan dalam melakukan deskripsi untuk menjelaskan variabel secara keseluruhan, peneliti menggunakan kategori kriteria persentase menurut Arikunto (1998) sebagai berikut :

Tabel 3.5

Kategori Kriteria Deskripsi Penilaian

Persentase Kriteria

76% - 100% Baik

56% - 75% Cukup

40% - 55% Kurang Baik

Kurang dari 40% Tidak Baik

Sumber : Arikunto (1998)

3.6.2 Uji Reliabilitas (Test of Reliability)

Imam Ghozali (2012:48) mengatakan uji reliabilitas dilkaukan untuk mengukur tingkat kesalahan kuesioner, sehingga suatu keusioner dikatakan valid jika jawaban responden konsisten dari waktu ke waktu, yang dilakukan melalui

(13)

satu kali pengujian (one shot), kemudian hasilnya digunakan untuk megukur korelasi antar jawaban pertanyaa/ pernyataan, melalui uji statistik Cronbach Alpha (

α

) dengan kriteria : jika nilai α > 0,70 maka variabel tersebut dikatakan reliabel.

Keterangan :

3.7 Teknik Analisis data

Teknik analisis data dalam yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi ganda untuk menunjukan hubungan sebab akibat antar variabel yang diteliti dan memprediksi naik turunnya variabel dependen.

Menurut Imam Ghozali (2012:95) dalam analisis regresi dibutuhkan koefisien regresi yang diperoleh dengan cara memprediksi nilai variabel terikat (dependent) melalui persamaan sebagai berikut :

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + Ɛ

Keterangan :

Y : Variabel dependen : Penyajian aset tetap di Laporan Keuangan α : Konstanta yang menunjukan nilai Y saat prediktor sebesar nol

β1, β2, β3 : Koefisien regresi yang merupakan jumlah perubahan yang terjadi pada

Y yang disebabkan oleh perubahan nilai X. Ɛ : Tingkat kesalahan

X1 : Variabel bebas : Penatausahaan aset tetap

X2 : Variabel bebas : Pemanfaatan Teknologi Informasi

(14)

3.7.1 Uji Asumsi Klasik

Tujuan pemenuhan asumsi klasik ini dimaksudkan agar variabel bebas sebagai estimator atas variabel terikat tidak bias. Asumsi-asumsi klasik yang diuji dalam penelitian ini meliputi :

1) Uji Normalitas Data, dilakukan untuk mengetahui apakah residual data dari model regresi linier memiliki distribusi normal atau tidak. Pengujian ini dilakukan untuk melihat apaka dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah model regresi yang berdistribusi normal. Analisis data berdistribusi normal untuk menghindari bias dalam analisis data. Grafik normal menunjukan penyebaran titik-titik disekitar garis diagonal, dan mengikuti arah garis diagonal mengindikasikan model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Uji Multikolinieritas, bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antar variabel bebas dalam model regresi. uji regresi yang baik biasanya akan menunjukan tidak terjadi multikolinieritas. Jika antar varibel bebas menunjukan adanya korelasi yang cukup tinggi (diatas 0,90) maka hal tersebut mengindikasikan adanya multikolinieritas.

Multikolinieritas dapat dilihat dari VIF, jika VIF ˂ 10 maka tingkat kolinieritas dapat ditoleransi.

3) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan jika muncul kesalahan atau residual dari variabel independen yang diamati dengan reliabilitas yang berbed, akibat

(15)

perubahan yang tidak terangkum dalam spesifikasi variabel independe, dengan uji X2 yang memiliki kriteria sebagai berikut :

1. Jika H0 tidak ada heteroskedastisitas, maka hasil perkalian jumlah

observasi (n) dengan R2 ˂ X2 tabel, untuk derajat kebebasan = jumlah variabel independen

2. Jika Ha ada heteroskedastisitas, maka hasil perkalian jumlah observasi

(n) dengan R2 ˃ X2 tabel, untuk derajat kebebasan = jumlah variabel independen.

4) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan pada data runtut waktu sehingga perlu di deteksi apakah data tersebut berkaitan satu sama lain melalui uji Durbin Watson (DW), dengan derajat kepercayaan 5%, maka kriteria autokorelasi adalah:

a) Jika nilai DW > batas atas (upper bound), maka koefisien autokorelasi=0, yang berarti tidak ada autokorelasi positif, sehingga H0 : p = 0

b) Jika nilai DW < batas bawah (lower bound), maka koefisien autokorelasi > 0, yang berarti ada autokorelasi positif , sehingga Ha : p

> 0

c) Jika nilai DW terletak diantara batas atas dan batas bawah, maka tidak dapat disimpulkan.

3.8 Pengujian Hipotesis

Dalam pengujian hipotesis penelitian, hipotesis statistik yang diuji adalah sebagai berikut :

1) Uji Koefisien Determinan (R2)

Koefisien determinan (R2) mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R2 adalah diantara nol dengan satu. Nilai R2 yang kecil menunjukan kemampuan variabel-variabel

(16)

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Jika nilai R2 mendekati satu maka variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

2) Uji Simultan (F-test)

Uji F atau uji koefisien regresi secara bersama-sama yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen, apakah pengaruhnya signifikan atau tidak. Rumus yang dipergunakan adalah sebagai berikut : F = R2 N(F-1) (1-R2)(K) Keterangan : R2 = Koefisien determinasi N = Jumlah Sampel K = Jumlah variabel bebas

Sehingga untuk menguji hipotesis ini digunakan kreiteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

a) Quick look : jika nilai F > 4, maka H0 dapat ditolak pada derajat

kepercayaan 5%, sehingga kita menerima hipotesis alternatif (Ha), yang

menyatakan bahwa semua variabel indpenden secara bersama-sama dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.

b) Membandingkan nilai F hasil perhitungan (Fhitung) dengan F menurut tabel

(Ftabel),

 Jika nilai Fhitung > Ftabel , maka H0 ditolak yang berarti koefisien

(17)

 Jika nilai Fhitung < Ftabel , maka Ho diterima yang berarti koefisien

regresi tidak signifikan.

Sehingga berdasarkan hipotesis penelitian yang diajukan, maka dapat dirumuskan uji hipotesis statistik sebagai berikut:

H0 : β(x1y,x2y,x3y) ≤ 0 Tidak terdapat pengaruh antara penatausahaan aset

tetap, pemanfaatan teknologi informasi dan kompetensi pengurus barang secara simultan terhadap penyajian aset tetap di Laporan Keuangan Ha : β(x1y,x2y,x3y) ˃ 0 Terdapat pengaruh yang antara penatausahaan aset

tetap, pemanfaatan teknologi informasi dan kompetensi pengurus barang secara simultan terhadap penyajian aset tetap di Laporan Keuangan 3) Uji Statistik (t-test)

Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji regresi secara parsial (uji t). Uji statistik t pada dasarnya untuk mengetahui pengaruh suatu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen secara signifikan.

Zulganef (2013:214) menyatkan bahwa uji-t adalah alat analisa yang digunakan dalam statistik untuk menguji perbedaan karakteristik antara sampel yang satu dengan sampel yang lain, menguji perbedaan karakteristik antara sampel dengan populasi, dimana hal tersebur dapat dilakukan melalui uji-t untuk sampel kecil dibawah 30 (n˂300) dengan satandar deviasi populasi tidak tidak diketahui.

Berdasarkan hipotesis penelitian yang diajukan, maka dapat dirumuskan uji hipotesis statistik sebagai berikut :

Ho (1) : β ≤ 0, Penatausahaan aset tetap tidak berpengaruh terhadap penyajian aset tetap di Laporan Keuangan

(18)

Ha (1) : β ˃ 0, Penatausahaan aset tetap berpengaruh terhadap penyajian aset tetap di Laporan Keuangan

Ho (2) : β ≤ 0, Pemanfaatan Teknologi Informasi tidak berpengaruh terhadap penyajian aset tetap di Laporan Keuangan Ha (2) : β ˃ 0, Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap

penyajian aset tetap di Laporan Keuangan.

Ho (3) : β ≤ 0, Kompetensi pengurus barang tidak berpengaruh terhadap penyajian aset tetap di Laporan Keuangan

Ha (3) : β ˃ 0, Kompetensi pengurus barang berpengaruh terhadap penyajian aset tetap di Laporan Keuangan

Gambar 3.1 Kurva t

-t(df, α/2) t(df, α/2)

Sumber : Sugiono (2012:226)

Untuk menguji hipotesis tersebut menggunakan statistik uji-t, yaitu dengan membandingkan thitung dengan ttabel. Jika thitung ˃ ttabel (pada taraf signifikansi

5% dan derajat bebas db1=k dan db2= n-k-1, ) atau jika nilai probablitas < tingkat signifikansi 0,05 maka variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.

Daerah Penolakan Ho Daerah Penerimaan Ho

(19)

Proses pengolahan data dan analisa data seluruhnya dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution). 3.9 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di Kabupaten Garut dengan jumlah sebanyak 77 SKPD dan Kecamatan.

Penelitian ini akan dimulai pada bulan Agustus 2016 sampai dengan bulan Agustus 2017 dengan rincian jadwal sebagai berikut :

Tabel 3.6 Jadwal Penelitian

No Nama Kegiatan Agsts Sept Okt Nop Des

Jan-April

Mei-Juli Agts 2016 2016 2016 2016 2016 2017 2017 2017 1 Survei Awal dan

Penentuan Lokasi

2 Pengumpulan Data dan Studi Literatur

3 Masa Bimbingan dan Penyusunan Proposal 4 Seminar UP

5 Perbaikan Proposal 6 Studi Lapangan dan

Penyebaran Kuesioner 7 Pengolahan Data

8 Sidang Hasil Penelitian (Tesis)

9 Finalisasi dan Perbaikan Hasil Penelitian

Gambar

Gambar 3.1  Kurva t
Tabel 3.6  Jadwal Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data yang berhubungan dengan biaya tetap dan biaya variabel perusahaan, pendapatan penjualan serta anggaran dan realisasi laba

Media yang digunakan adalah TSA (Tryptic Soy Agar), dibuat dengan cara: 45,7 g serbuk TSA dituangkan ke dalam 1 L aquades mendidih pada labu Erlenmeyer, kemudian

Kesimpulan yang didapat untuk Kinerja e-service quality pada online shop p-clothes berdasarkan hasil analisis deskriptif secara keseluruhan berada dalam kategori

Hasil analisa vegetasi pada tingkat pohon di tiap habitat ditemukannya kelompok monyet ekor panjang tidak menunjukan adanya variasi jumlah jenis, masing-masing habitat yaitu

Jika dilihat dari 10 indikator pernyataan yang berkaitan dengan pengetahuan keuangan secara umum, menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini telah memiliki

(2) ada perbedaan yang signifikan hasil belajar matematika antara kelas RSBI dan Reguler pada kelompok mata kuliah tertentu, yaitu pada kelompok mata kuliah MPB,

Oleh karena itu, dengan selesainya laporan tugas akhir ini maka penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang turut membantu

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah (1) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika pada setiap kelompok rentang usia, dan (2)