• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Pemasaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengertian Pemasaran"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Definisi ini mengakui bahwa manajemen pemasaran adalah proses yang melibatkan analisa, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang mencakup barang, jasa dan gagasan yang tergantung pada pertukaran dengan tujuan menghasilkan kepuasan bagi  pihak-pihak yang terkait.

Manajemen pemasaran dapat diterapkan pada semua bidang usaha. Dalam manajemen terdapat fungsi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan atau penerapan serta  pengawasan. Tahap perencanan merupakan tahap yang menentukan terhadap

kelangsungan dan kesuksesan suatu organisasi pemasaran. Proses perencanaan merupakan satu proses yang selalu memandang ke depan atau pada kemungkinan masa akan datang termasuk dalam pengembangan program, kebijakan dan prosedur untuk  mencapai tujuan pemasaran.

Konsep Pemasaran

Suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya harus efi menjalankan konsep  pemasaran agar keuntungan yang diharapkan dapat terealisasi dengan baik. Ini

menandakan bahwa kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasi dan dikelola dengan cara yang labih baik.

Falsafah konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Kegiatan perusahaan yang berdasar pada konseop pemasaran ini harus diarahkan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Secara definitive dapat dikatakan  bahwa konsep pemasaran adalah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan

kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomis dan social bagi kelangsungan hisup  perusahaan (Swasta, 1996).

Dari definisi tersebut, perusahaan memiliki konsekuensi seluruh kegiatan perusahaan harus diarahkan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan mampu memberikan kepuasan agar mendapat laba dalam jangka panjang. Organisasi perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran ini disebut organisasi pemasaran.

Konsep pemasaran juga menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan pasar sasaran (Kotler, 1997). Konsep pemasaran ini bersandar pada empat pilar, yaitu : pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu dan profitabilitas.

Dewasa ini konsep pemasaran mengalami perkembangan yang semakin maju sejalan dengan majunya masyarakat dan teknologi. Perusahaan tidak lagi berorientasi hanya pada  pembeli saja, akan tetapi berorientasi pada masyarakat atau manusia. Konsep yang

demikianlah yang disebut dengan konsep pemasaran masyarakat (Swasta, 1996).

Selanjutnya akan dibahas tiga factor penting yang digunakan sebagai dasar dalam konsep  pemasaran (Swasta, 1996) :

(2)

a. Orientasi konsumen

Pada intinya, jika suatu perusahaan ingin menerapkan orientasi konsumen ini, maka : 1. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi. 2. Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam pe njualan.

3. Menentukan produk dan program pemasarannya.

4.Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan menafsirkan keinginan, sikap serta tingkah laku mereka.

5.Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitikberatkan  pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang menarik.

 b. Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan

Untuk memberikan kepuasan secara optimal kepada konsumen, semua elemen  pemasaran yang ada harus diintegrasikan. Hindari adanya pertentangan antara  perusahaan dengan pasarnya. Salah satu cara penyelesaian untuk mengatasi masalah koordinasi dan integrasi ini dapat menggunakan satu orang yang mempunyai tanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pemasaran, yaitu manajer pemasaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa setiap orang dan bagian dalam perusahaan turut serta dalam suatu upaya yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

c. Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen

Salah satu tujuan dari perusahaan adalah untuk mendapatkan profit atau laba. Dengan laba tersebut perusahaan bisa tumbuh dan berkembang dengan kemampuan yang lebih besar. Sebenarnya laba merupakan tujuan umum dari sebuah perusahaan. Banyak perusahaan yang mempunyai tujuan lain disamping laba. Dengan menggunakan konsep pemasaran ini, hubungan antara perusahaan dan konsumen akan dapat diperbaiki yang pada akhirnya akan menguntungkan bagi perusahaan. Pengertian Segmentasi Pasar

Pasar terdiri atas pembeli dan pembeli berbeda dalam banyak hal. Pasar dapat dibedakan atau disegmentasikan dalam berbagai cara. Pasar bisa diartikan sebagai orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk belanja dan kemauan untuk  membelanjakannya. Adapun istilah segmentasi pasar dapat didefinisikan sebagai berikut :

Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat  homogen (Swasta, 1996).

(3)

Segmentasi pasar ini merupakan suatu falsafah yang berorientasi pada konsumen. Falsafah ini menunjukan usaha untuk meningkatkan ketepatan penetapan sasaran dari suatu perusahaan. Segmen pasar ini dapat dibentuk dengan banyak cara. Dengan mengacu pada demografi atau gaya hidup, segmentasi pasar dapat dilakukan. Ada  beberapa pola berbeda yang akan muncul dalam melakukan segmenatasi pasar ini, yaitu :  preferesi homogen, preferensi yang tersebar dan preferensi terkelompok (Kotler, 1997).

Dengan menyatukan program pemasaran yang ditujukan kepada segmen-segmen pasar  yang dituju, manajemen dapat melaksanakan pemasaran dengan lebih baik dan dapat menggunakan sumberdaya pemasaran secara efisien. Segmentasi pasar dapat membantu manajemen dalam hal menyalurkan uang dan usaha ke pasar potensial yang paling menguntungkan, merencanakan produk yang dapat memenuhi permintaan pasar, menentukan cara-cara promosi yang paling efektif, memilih media advertensi, dan mengatur waktu yang sebaik-baiknya.

Dalam melakukan segmentasi pasar ini juga perlu suatu alasan yang cukup baik, misalnya, adanya pasar yang bersifat dinamis dan adanya pasar untuk suatu produk  tertentu. Akan tetapi tidak semua segmentasi pasar yang dilakukan efektif. Dengan demikian perlu suatu upaya agar segmentasi pasar yang dilakukan itu berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Ada beberapa hal yang mungkin perlu untuk diperhatikan dalam melakukan segmentasi, diantaranya : dapat diukur, dalam jumlah besar, dapat diakses dengan mudah, bisa dibedakan serta dapat diambil tindakan.

Perusahaan yang mengidentifikasi segmen pasarnya harus bisa mengevaluasi berbagai segmen dan memutuskan berapa banyak segmen yang akan dimasuki. Ada dua factor   penting yang mesti diperhatikan dalam melakukan evaluasi segmen pasar, yaitu daya

tarik segmen secara keseluruhan dan sumberdaya perusahaan (Kotler, 1997). Setelah evaluasi dilakukan, perusahaan kemudian mengambil keputusan seberapa banyak segmen yang akan dilayani. Pada tahap evaluasi, ada berapa hal tambahan yang dapat dijadikan  pertimbangan untuk memilih segmen yaitu pilihan etika atas pasar sasaran, interelasi dan

segmen-super, rencana serangan segmen per segmen dan kerjasama antarsegmen.

Pengertian dan Karakteristik Jasa

Definisi jasa belum digunakan secara luas oleh pemasar. Ini berkaitan dengan sulitnya diketahui batasan-batasan yang jelas antara organisasi atau unit usaha yang menjadi  bagian dari penyaluran barang dengan organisasi yang yang menawarkan jasa.

Dengan demikian jasa, khususnya yang menyangkut jasa pertukaran dapat didefinisikan sebagai :

 Jasa adalah barang yang tidak kentara (intangible product) yang dibeli dan dijual di pasar melalui suatu transaksi pertukaran yang saling memuaskan (Swasta, 1996).

(4)

Unsur penting dalam pengertian tersebut adalah bahwa jasa merupakan suatu produk  yang tidak kentara, artinya barang yang dipertukarkan dengan uang adalah suatu yang tidak berwujud. Jasa juga merupakan produk yang tidak bisa ditimbun atau ditumpuk  dalam suatu gudang sambil menunggu penjualan. Penyaluran jasa kebanyakannya langsung dari produsen ke konsumen.

Produk jasa ini banyak macam dan jenisnya. Secara umum ada perbedaan antara barang dan jasa yang dapat dilihat, misalnya, pembelian jasa dipengaruhi oleh motif dan emosi,  jasa tidak berwujud, bersifat tidak tahan lama, tidak dapat d isimpan, mementingkan unsur 

manusia, distribusi langsung, tidak memiliki standar dan keseragaman serta jasa tidak  terlalu mementingkan adanya peramalan permintaan.

Menurut Alma (1992) konsep tidak berwujud pada jasa mengandung dua arti yang keduanya merupakan tantangan bagi pemasaran, yaitu :

 sesuatu yang tidak dapat disentuh, tidak dapat dipahami.

 Sesuatu yang tidak dapat didefinisikan, tidak mud ah diformulasikan

Untuk pemasaran jasa ini diperlukan pemikiran yang lebih jauh bagi para pelaksana dibandingkan dengan pemasaran barang.

Sifat

 – 

Sifat Khusus Pemasaran Jasa

Dalam pelaksanaan pemaaran jasa oleh pemasar, ada sifat khusus yang membedakan  pemasaran jasa dengan pemasaran barang. Sifat khusus tersebut menurut Alma (1992)

adalah sebagai berikut :

a. Menyesuaikan dengan selera konsumen

Gejala ini ditandai dengan pasar pembeli yang lebih dominan dalam suasana pasaran  jasa. Kualitas jasa yang ditawarkan tidak dapat dipisahkan dari mutu yang menyediakan  jasa. Dalam industri dengan tingkat hubungan yang tinggi, pengusaha harus memperhatikan hal-hal yang bersifat internal dengan cara memelihara tenaga kerja dan mempekerjakan tenaga sebaik mungkin. Inilah yang sering disebut dengan internal  marketing , yaitu penerapan prinsip marketing terhadap pegawai dalam perusahaan.  b. Keberhasilan pemasaran jasa dipengaruhi oleh jumlah pendapatan penduduk.

Dalam kenyataan, makin maju suatu negara akan semakin banyak permintaan akan  jasa. Ini ada hubungannya dengan hirarki kebutuhan manusia, yaitu kebutuhan akan  jasa. Masyarakat yang belum banyak menggunakan jasa dapat dikatakan bahwa  pendapatan masyarakat tersebut belum merata.

(5)

Tidak ada jasa yang dapat disimpan. Jasa diproduksi bersamaan waktunya dengan mengkonsumsi jasa tersebut.

d. Mutu jasa dipengaruhi oleh benda berwujud sebagai pelengkapnya.

Karena jasa adalah suatu produk yang tidak berwujud maka konsumen akan memperhatikan benda berwujud yang memberikan pelayanan sebagai patokan terhadap kualitas jasa yang ditawarkan.

e. Saluran distribusi dalam pemasaran jasa tidak terlalu penting.

Ini disebabkan dalam pemasaran jasa perantara tidak digunakan. Akan tetapi ada type  pemasaran tertentu yang menggunakan agen sebagai perantara.

Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen memiliki kepentingan khusus bagi orang yang dengan berbagai alasan  berhasrat untuk mempengaruhi atau mengubah perilaku tersebut, termasuk orang yang kepentingan utamanya adalah pemasaran. Tidak mengherankan jika studi tentang  perilaku konsumen ini memiliki akar utama dalam bidang ekonomi dan terlebih lagi

dalam pemasaran.

Dengan demikian, perilaku konsumen menurut Engel (1994) adalah sebagai berikut :  Perilaku konsumen merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam

mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk   proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.

Subyek ini dapat diancangi dari beberapa prespektif, yaitu : pengaruh konsumen, menyeluruh dan antarbudaya.

Penelitian terhadap motivasi dan perilaku konsumen mendapat arti dalam masyarakat komtemporer di dunia. Ada pula perspektif yang lebih menyeluruh dan memfokuskan  pada upaya studi konsumsi untuk mengerti bagaimana manusia berpikir dan berperilaku

dalam kegiatan hidup. Pemasar yang berusaha mempengaruhi perilaku konsumen terletak   pada premis konsumen adalah raja, motivasi dan perilaku konsumen dapat dimengerti

melalui penelitian, perilaku konsumen dapat dipengaruhi melalui kegiatan persuasive yang menanggapi konsumen secara serius sebagai pihak yang berkuasa dan dengan maksud tertentu serta pengaruh konsumen memiliki hasil yang menguntungkan secara social asalkan pengamanan hokum, etika, dan moral berada pada tempatnya untuk  mengekang upaya manipulasi (Engel, 1994).

(6)

Pengertian Citra

Konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi sesuatu bukan hanya mengharapkan sekedar barang saja, akan tetapi ada sesuatu yang lain. Sesuatu yang lain itu sesuai dengan citra yang terbentuk dalam dirinya. Suatu perusahaan berkepentingan untuk  memberikan informasi kepada publik agar dapat membentuk citra yang baik.

Ada pepatah yang mengatakan bahwa citra merupakan poin awal untuk sukses dalam  pemasaran. Istilah citra atau image ini mulai popular pada tahun 1950-an dalam konteks

organisasi, perusahaan, nasional dan sebagainya.

Citra tidak dapat dibuat seperti barang dalam suatu pabrik, akan tetapi citra adalah kesan yang diperoleh sesuai dengan pemahaman dan pengetahuan seseorang terhadap sesuatu. Citra yang ada pada perusahaan terbentuk dari bagaimana perusahaan tersebut melakukan kegiatan operasionalnya yang mempunyai landasan utama pada segi pelayanan.

Suatu perusahaan harus mampu untuk melihat sendiri bagaimana citra yang ditampilkan kepada masyarakat yang dilayani. Perusahaan juga harus bisa memberikan suatu evaluasi apakah citra yang diberikan telah sesuai dengan yang diharapkan atau jika perlu ditingkatkan lagi.

Jadi citra ini dibentuk berdasarkan impresi atau pengalaman yang dialami oleh seseorang terhadap sesuatu, sehingga pada akhirnya membangun suatu sikap mental. Sikap mental ini nantinya akan dipakai sebagai pertimbangan untuk mengambil keputusan karena citra dianggap mewakili totalitas pengetahuan seseorang terhadap sesuatu.

Dengan demikian menurut Alma (1992) citra adalah :

 Image is the impression, feeling, the conception which the public has of a company, a conditionally created impression of an object, person or organization atau citra adalah kesan, impresi, perasaan atau konsepsi yang ada pada publik mengenai  perusahaan, mengenai suatu obyek, orang atau lembaga.

Ciri

 – 

Ciri Pembentuk Citra

Ciri-ciri produk atau jasa yang membentuk suatu citra berkaitan dengan unsur-unsur  kegiatan pemasaran. Ciri-ciri pembentuk citra yang sering bersinggungan dengan kegiatan pemasaran, misalnya, merek, desain produk atau jasa, pelayanan, label dan lain sebagainya. Program yang baik dalam suatu perencanaan dalam pengembangan produk  atau jasa tidak akan lupa untuk mencantumkan kegiatan perusahaan yang mencakup ciri  pembentuk citra untuk produk dan jasa atau perusahaannya.

(7)

rti Definisi/Pengertian Pemasaran & Fungsi Pemasaran/Marketing - Ilmu Manajemen Pemasaran

Wed, 06/08/2008 - 12:37am — godam64

Marketing atau Pemasaran adalah suatu perpaduan dari aktivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk mengetahui kebutuhan konsumen serta mengembangkan promosi, distribusi, pelayanan dan harga agar kebutuhan konsumen dapat terpuaskan dengan baik pada tingkat keuntungan tertentu.

Dengan adanya pemasaran konsumen tidak perlu lagi memenuhi kebutuhan pribadi secara sendiri-sendiri dengan melakukan pertukaran antara konsumen dengan pelaku pemasaran sehingga akan ada banyak waktu konsumen untuk kegiatan yang dikuasai atau disukai.

Fungsi-Fungsi Pemasaran : 1. Fungsi Pertukaran

Dengan pemasaran pembeli dapat membeli produk dari produsen baik dengan menukar uang dengan produk maupun pertukaran produk dengan produk (barter) untuk dipakai sendiri atau untuk dijual kembali.

2. Fungsi Distribusi Fisik

Distribusi fisik suatu produk dilakukan dengan cara mengangkut serta menyimpan produk. Produk diangkut dari produsen mendekati kebutuhan konsumen dengan banyak cara baik melalui air, darat, udara, dsb. Penyimpanan produk mengedepankan menjaga pasokan produk agar tidak kekurangan saat dibutuhkan.

3. Fungsi Perantara

Untuk menyampaikan produk dari tangan produsen ke tangan konsumen dapat dilakukan pelalui perantara pemasaran yang menghubungkan aktivitas pertukaran dengan distribusi fisik. Aktivitas fungsi perantara antara lain seperti pengurangan resiko, pembiayaan, pencarian informasi serta standarisasi / penggolongan produk.

MANAJEMEN PEMASARAN

Semua organisasi, baik berorientasi profit maupun not-for-profit, harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan konsumen bila ingin tetap dapat beroperasi dan sukses.

Kemampuan organisasi dalam menentukan siapa yang menjadi konsumen dari produk/jasa yang dihasilkan merupakan salah satu kunci keberhasilan

organisasi.

(8)

kebutuhan konsumen, cara-cara memenuhi kebutuhan itu dan akhirnya mengusahakan

konsumen untuk tetap mengkonsumsi produk/jasa yang ditawarkan perusahaan. Disamping itu, organisasi harus memiliki kemampuan pula untuk menyampaikan informasi kepada konsumen bahwa mereka telah menghasilkan sesuatu yang dapatmemenuhi kebutuhan mereka. Di sinilah fungsi pemasaran (marketing) menonjol. Iamenjadi (hub) penghubung antara organisasi dan konsumen. Lebih  jauh lagi, fungsini dapat diberdayakan untuk mendukung suatu gagasan dan

mendidik konsumen (Boone&Kurzt, 234).

The American Marketing Association mendefinisikan Marketing (management) sebagai “the process of planning and executing the conception, pricing,

 promotion,

and distribution of ideas, goods, and services to create exchanges that satisfy  individual and organizational objectives. Proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan pendistribusian gagasan, barang dan  jasa

untuk menciptakan pertukaran yang mampu memenuhi tujuan individu dan organisasi.

Pertukaran dalam konteks ini dimaksudkan sebagai sebuah proses dimana dua atau

lebih pihak saling mempertukarkan sesuatu yang memiliki nilai sehingga pada akhirnya mereka merasa lebih baik setelah melakukan proses ini. Philip Kotler  sendiri

mendefiniskan marketing management sebagai “the art and science of choosing  target markets and getting, keeping, and growing customers through creating, delivering, and communicating superior customer values”. (Seni dan ilmu di dalam

memilih pasar sasaran dan mendapatkan, memelihara dan mengembangkan para

pelanggan melalui proses penciptaan, penyampaian dan pengkomunikasian nilai pelanggan yang lebih baik.

Konsep-konsep Pemasaran

Pemasaran dapat lebih mudah dipahami dengan mengerti beberapa elemen inti dari

pemasaran. Secara konseptual, pemasaran merupakan sebuah falsafah bisnis yang

menyadari pentingnya keterlibatan seluruh elemen organisasi dalam proses pemenuhan kebutuhan.dan keinginan konsumen sekaligus memenuhi tujuan-tujuan

organisasi.

Langkah-langkah yang diperlukan untuk mengaplikasikan konsepsi pemasaran: 1. Menggali informasi mengenai pasar, potensial maupun aktual. Sudah

tersediakah barang/jasa yang mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar? Bagaimana perusahaan dapat meningkatkan kemampuan produknya untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen?

(9)

2. Merancang dan mengembangkan program pemasaran

a. menyediakan produk yang mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen

b. menetapkan harga produk yang dapat diterima oleh pasar 

c. mengkomunikasikan produk kepada konsumen untuk memposisikan produk di pikiran konsumen

d. memberikan jaminan bahwa konsumen dapat memperoleh produk di saat yang tepat dan di tempat yang tepat pula.

3. Mengevaluasi melalui proses penggalian informasi mengenai erektivitas program-program pemasaran perusahaan.

 Aktivitas-aktivitas pemasaran seharusnya dilaksanakan dengan mempertimbangkan

efisiensi, efektivitas, dan tanggung jawab sosial pemasaran. Di dalam khasanah

pemasaran terdapat lima konsep yang mendasari aktivitas pemasaran perusahaan:

konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, dan konsep

pemasaran sosial. Konsep Produksi:

Konsep produksi meyakini bahwa konsumen akan lebih menyukai produk-produk yang tersedia di mana-mana dan dengan harga murah. (The production concept  holds

that consumers will prefer products that are widely available and inexpensive.) Konsep Produk

Konsep produk meyakini bahwa konsumen akan lebih menyukai produk-produk yang

menawarkan kualitas yang baik, kinerja, atau fitur-fitur yang inovatif. (The  product 

concept holds that consumers will favor those products that offer the most  quality,

 performance, or innovative features.) Konsep Penjualan

Konsep penjualan meyakini bahwa bila konsumen dan pelaku bisnis dibiarkan saja,

maka mereka tidak akan membeli dalam jumlah yang memadai produk-produk perusahaan. Perusahaan haruslah melakukan usaha penjualan dan promosi yang

agresif. (The selling concept holds that consumers and businesses, if left alone, will 

ordinarily not buy enough of the organization’s products. The organization must,

therefore, undertake an aggressive selling and promotion effort.) Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran meyakini bahwa kunci untuk mencapai tujuan perusahaan mencakup usaha perusahaan untuk menjadi lebih efektif daripada para

(10)

dalam hal menciptakan, menyampaikan, dan mengkomunikasikan kepada pasar  sasaran yang ditetapkan nilai manfaat bagi konsumen (The marketing concept  holds

that the key to achieving its organizational goals consists of the company being  more

effective than competitors in creating, delivering, and communicating customer  value

to its chosen target markets.) Konsep Pemasaran Sosial

Konsep pemasaran sosial meyakini bahwa tugas perusahaan adalah menetapkan

kebutuhan, keinginan, dan kepentingan pasar sasaran dan memberikan kepuasan yang

diinginkan secara lebih efektif dan efisien daripada para pesaing dengan cara-cara

yang menjaga atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat. (The

social Marketing concept holds that the organization’s task is to determine the needs,

wants, and interests of target markets and to deliver the desired satisfactions more

effectively and efficiently than competitors in a way that preserves or enhances the

consumer’s and the society’s well -being.)

PRODUCTS

NEEDS

&

WANTS

VALUES,

SATISFACTION

EXCHANGE

MARKET

MARKETING

CORE CONCEPTS

ELEMEN INTI PEMASARAN

1. Pasar 

Banyak cara orang mendefinisikan konsep pasar. Pasar di sini dimaksudkan sebagai sekelompok individu/organisasi yang memiliki kebutuhan dan

keinginan yang ingin dipuaskan dengan disertai daya beli serta memiliki kemauan untuk membelanjakan daya beli itu. Konsekuensi dari definisi itu, kita dapat menggolongkan pasar ke dalam dua kategori, pasar konsumen dan pasar industri. Pasar konsumen merujuk pada individu-individu yang membeli produk perusahaan untuk dikonsumsi sendiri. Sementara pasar industri,

(11)

organisasi membeli suatu produk untuk dijual kembali atau digunakan di dalam proses operasi yang nantinya juga akan dijual kepada konsumen. Dalam usahanya menawarkan produk kepada pasar, perusahaan harus

menyadari bahwa tidaklah mungkin semua orang akan menyukai satu produk tertentu. Tidak semua orang sama-sama menyukai softdrink, kamar hotel, restoran, mobil, universitas dan lain sebagainya. Ketidak samaan ini muncul dari berbagai alasan, yaitu perbedaan lingkungan geografis (seperti wilayah negara, provinsi, kabupaten atau perkotaan dan pedesaan, demografi (seperti  jenis kelamin, usia, tingkat penghasilan, ukuran keluarga dan tingkat

pendidikan), psikografi (seperti gaya hidup, kepribadian dan nilai), dan

perilakunya (seperti kesempatan khusus, manfaat khusus, status pemakai, dan tngkat pemakaian). Perbedaan-perbedaan ini perlu penanganan yang spesifik bila perusahaan ingin berhasil. Konsep penanganan ini membawa kita pada istilah Market Segmentation (segmentasi pasar). Segmen pasar adalah suatu kumpulan besar dari pasar yang memiliki kesamaan keinginan, daya beli, lokasi geografis, sikap pembelian, atau kebiasaan membeli.

Segmen manfaat Demografi Perilaku Psikografi Merk pilihan Ekonomis (murah) Pria Pengguna

berat Otonomi tinggi, orientasi nilai Merek-merek dalam promosi penjualan Medicinal (perlindungan kerusakan) Keluarga besar  Pengguna berat Hypochondriac, konservatif  Crest Kosmetik (gigi cemerlang)

Remaja Perokok Rasa sosial tinggi, aktif 

Maclean’s, Ultra Brite

Rasa (Rasa enak) Anak-anak Orang suka pepermint

Keterlibatan diri tinggi, hedonistik Colgate, Aim

(12)

dapat diterapkan begitu saja dalam proses pemasaran. Pemasar sebaiknya mempertimbangkan hal-hal ini agar segmentasinya bermanfaat.

a. dapat diukur (measurable): jumlahnya, daya beli

b. cukup besar jumlahnya sehingga dapat menguntungkan (substantial) c. dapat diakses dan dilayani (accessible)

d. dapat dibedakan (differentiable)

e. dapat diaplikasikan (actionable), program yang efektif dapat disusun untuk menarik dan melayani segmen itu.

Dalam realitas pemasaran, para pemasar seringkali menemukan bahwa pasarnya

sangatlah beragam setelah dilakukan segmentasi. Untuk memilih segmen mana yang

hendak dilayani, Kotler menyarankan ada lima pilihan, yaitu

(1) konsentrasi pada satu segmen (single segment concentration), (2) Spesialisasi selektif (Selective specialization),

(3) Spesialisasi produk (product specialization), (4) Spesialisasi pasar (Market specialization), dan (5) Peliputan seluruh pasar (full market coverage). 2. PERILAKU PASAR

Perilaku pasar mencerminkan perilaku individu-individu yang ada di dalam suatu kelompok tertentu. Pola perilaku individu dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti faktor 

personal (usia dan tahapan hidup, kedudukan/jabatan, gaya hidup, kepribadian dan

konsep diri), faktor psikologis (motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap). Kedua faktor di atas akan menentukan perilaku individu-individu di dalam mengambil keputusan pembelian. Perilaku pembelian (buying behavior):

keputusan

dan tindakan orang-orang yang terlibat dalam pembelian dan penggunaan suatu produk.

 Ada lima peran yang terlibat di dalam proses pembuatan keputusan pembelian. a. Initiator : seseorang yang menyarankan/memunculkan ide untuk membeli sesuatu produk/jasa

b. Influencer : seseorang yang cara pandang dan gagasannya mempengaruhi keputusan pembelian

c. Decider : seseorang yang memutuskan komponen dari keputusan pembelian; membeli atau tidak, apa yang mau dibeli, bagaimana membelinya, atau dimana akan dibeli.

d. Buyer : seseorang yang secara aktual melakukan pembelian

e. User : seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk/jasa

Perilaku pembelian pasar konsumen (consumer buying behavior): keputusan dan tindakan orang-orang yang ditujukan untuk membeli suatu produk untuk

digunakan sendiri.

Perilaku pembelian pasar konsumen melalui beberapa tahap keputusan pembelian.

(13)

Tahap-tahap keputusan pembelian itu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kedua hal itu

dapat ditunjukkan dalam gambar di bawah ini. (gambar)

Mengembangkan strategi pemasaran

Strategi pemasaran (marketing strategy) adalah sebuah rencana yang memungkinkan

perusahaan mengoptimalkan penggunaan sumber dayanya untuk mencapati tujuan

pemasaran dan perusahaan. Isu strategi pemasaran adalah:

1. Seleksi dan Evaluasi Pasar Sasaran

Pasar sasaran adalah kelompok orang yang dijadikan sasaran dari semua usaha pemasaran perusahaan. Dalam penentuan pasar sasaran perusahaan perlu mempertimbangkan pengaruh pasar sasaran terhadap tingkat penjualan perusahaan, biaya dan laba.

2. Merancang dan menyusun Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Marketing mix adalah sekumpulan alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran pada pasar sasaran. E.Jerome McCarthy menamai alat-alat pemasaran itu “the four Ps of Marketing”. 4P yang

dimaksudkan adalah Product (Produk), Price (Harga), Promotion (promosi), dan Place (Tempat).

Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Isu mengenai bauran pemasaran merupakan isu penting yang umumnya mendapatkan

porsi yang cukup besar di dalam pembahasan mengenai fungsi pemasaran perusahaan.

Guna memahami konsepsi mengenai bauran pemasaran, Bonne and Kurtz mengatakan: “a blending of the four strategy elements of marketing decision making 

 – product, price, distribution, and promotion- to satisfy chosen consumer  segments”.

Mereka lebih memberikan penekanan pada kombinasi di antara elemen-elemen produk, harga, distribusi, dan promosi untuk memuaskan segmen pasar yang telah

dipilih. Philip Kotler membuat definisi yang lebih luas dengan penekanan bukan pada

kombinasi, melainkan pada penyebutannya sebagai alat, “is the set of marketing  tools

that the fi rm uses to pursue its marketing objectives in the target market”.

Konsepsi

yang akan digunakan di dalam teks ini adalah seperangkat alat marketing yang terdiri

dari kombinasi strategi produk, penetapan harga, saluran distribusi dan promosi yang

(14)

digunakan perusahaan untuk memuaskan target pasar yang telah ditentukan. Strategi Produk

Produk yang dihasilkan oleh perusahaan dapat berupa barang ataupun jasa. Ketika

perusahaan menawarkan produknya kepada masyarakat, perusahaan harus memiliki

keyakinan bahwa produk yang akan diluncurkan itu memang dirancang untuk dapat

memuaskan keinginan konsumen. Oleh karena itu, proses merancang sebuah produk,

bukan sekedar menyangkut penentuan manfaat apa yang akan dipenuhi, melainkan

 juga menyangkut keputusan disain produk, nama merek, merek dagang,  jaminan, citra

produk dan layanan konsumen. Klasifikasi Produk

Produk dapat diklasifikasi berdasarkan pembeli dan tujuannya. Secara luas produk

diklasifikasikan sebagai produk konsumen dan produk industri. Yang pertama adalah

produk yang dibeli dengan tujuan untuk dikonsumsi sendiri, sementara yang terakhir 

membeli produk untuk dijual kembali atau digunakan di dalam proses produksi perusahaan.

Produk Konsumen

1. Convenience Product: item produk yang seringkali dibeli oleh konsumen secara langsung dan hanya memerlukan sedikit usaha. Misalnya, surat kabar, permen, permen karet, kue-kue, rokok, dan lain sebagainya

2. Shopping Product: item produk yang dibeli oleh konsumen setelah ia membandingkan produk yang sama di tempat-tempat lain. Misalnya, TV, Komputer, Cell-phone, dan lain sebagainya.

3. Specialty product: item produk yang dibeli oleh konsumen setelah dia melakukan usaha yang besar untuk menemukan dan mendapatkannya.

Konsumen rela melakukan usaha yang lebih keras untuk mendapatkan produk ini. Misalnya, mebel antik, benda-benda pusaka, dan lain sebagainya.

4. Unsought Product: item produk yang seringkali tidak terpikirkan oleh konsumen untuk membelinya, entah karena ketidak tahuan, atau karena memang tidak ingin. Misalnya produk-produk asuransi, jasa bedah/operasi rumah sakit. Produk Industri 1. Capital item 2. expense item 3. Installation 4. Accessory equipment

5. component parts and materials 6. Raw materials

(15)

7. Supplies PRICE (Harga)

Kebijakan Penetapan Harga

Fungsi pemasaran

pembagian fungsi pemasaran adalah sebagai berikut : 1. Merchandising

Yaitu perencanaan yang berkenaan dengan memasarkan barang atau jasa yang tepat pada tempat,waktu yang tepat, jumlah yang tepat dan harga yang tepat.

2. Buying (pembelian) : yaitu membeli dalam arti aktif 

3. Selling (Penjualan) yaitu penjual yang bersifat dinamis ia harus meyakinkan orang untuk membeli sesuatu barang atau jasa.

4. Transportation 5. Storage (Penyimpanan) 6. Standarisasi 7. Financing (Pembiayaan) Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/2088297-definisi-dan-fungsi-pemasaran/#ixzz1R5j4EIAX

Referensi

Dokumen terkait

Dari indikator mengenai “perencanaan partisipatif berlangsung dengan baik secara berkelanjutan dan dapat meningkatkan proaktif masyarakat”, hasil yang didapat dalam

perselisihan dan pertengkaran disebabkan Termohon menuntut uang nafkah diluar batas kemampuan Pemohon, namun saat Pemohon keluar rumah untuk mencari pekerjaan sambilan

Pada tingkat molekular hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut: molekul yang ada di dalam cairan akan mengalami gaya tarik menarik (gaya van der walls) yang sama besarnya ke

Gagal ginjal kronik atau penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan ireversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan

Alasan teknis keengganan penangkar dalam membuat benih dengan system formal (berlabel) dikemukakan oleh beberapa hasil penelitian (Van Santen dan Heriyanto , 1996;

Selanjutnya, untuk mencapai tujuan penelitian ini, yaitu clock skew dari perangkat Arduino Mega dan Arduino Uno di lingkungan komunikasi nirkabel ZigBee IEEE

Berdasarkan observasi yang telah penulis lakukan terhadap newsticker dalam stasiun Metro TV, dapat disimpulkan bahwa newsticker adalah berita tertulis yang terdapat di bagian

El Sistema Privado de Pensiones (SPP) es un régimen administrado por entidades privadas denominadas Administradoras de Fondos de Pensiones (AFP), donde los aportes que realiza el