• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pra Rk3k Bangunan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pra Rk3k Bangunan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PRA RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PRA RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAKKONTRAK

(PRA

(PRA

 –  – 

 RK3K)

 RK3K)

1.

1.

KEBIJAKAN

KEBIJAKAN K3

K3

Saya

Saya

HARYANTO

HARYANTO dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama

 dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama

PT. KRONJO PUTRA PERDANA

PT. KRONJO PUTRA PERDANA

yang beralamat di Jl. Pasilian Lama RT.05/03 Ds.Pasilian Kec. Kronjo Kabupaten Tangerang sesuai

yang beralamat di Jl. Pasilian Lama RT.05/03 Ds.Pasilian Kec. Kronjo Kabupaten Tangerang sesuai

dengan kedudukannya selaku Direktur Utama berdasarkan Akta Notaris

dengan kedudukannya selaku Direktur Utama berdasarkan Akta Notaris

Hj. Titi Sulistyowati, SH

Hj. Titi Sulistyowati, SH

nomor : 33 tanggal 31 Maret 2009, menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya dan perusahaan

nomor : 33 tanggal 31 Maret 2009, menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya dan perusahaan

saya (PT. Kronjo Putra Perdana) sanggup Melaksanakan Siklus K3 (SMK3) pada Pekerjaan :

saya (PT. Kronjo Putra Perdana) sanggup Melaksanakan Siklus K3 (SMK3) pada Pekerjaan :

Rehabilitasi Berkala Jalan Provinsi Ruas Jl.Raya Ciledug (HOS Cokroaminoto)

Rehabilitasi Berkala Jalan Provinsi Ruas Jl.Raya Ciledug (HOS Cokroaminoto)

 pada Pokja

 pada Pokja

Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Jalan BMTR 415 sampai pekerjaan selesai yang dibuktikan

Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Jalan BMTR 415 sampai pekerjaan selesai yang dibuktikan

dengan Berita Acara Serah Terima Pertama (PHO) dan Berita Acara Serah Terima Kedua (FHO).

dengan Berita Acara Serah Terima Pertama (PHO) dan Berita Acara Serah Terima Kedua (FHO).

2.

PERENCANAAN

2.

PERENCANAAN

1)

1) Identifikasi Bahaya dan

Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Resiko

Pengendalian Resiko Bahaya

Bahaya

No.

No.

JENIS

JENIS TYPE

TYPE

PEKERJAAN

PEKERJAAN

IDENTIFIKASI JENIS

IDENTIFIKASI JENIS

BAHAYA & RESIKO K3

BAHAYA & RESIKO K3

PENGENDAIAN RESIKO K3

PENGENDAIAN RESIKO K3

1

1

2

2

3

3

4

4

1.

1.

PEKERJAAN

PEKERJAAN

PONDASI

PONDASI

1.

1. Galian Galian Tanah Tanah BiasaBiasa (Mekanik)

(Mekanik)

a.

a. Tertimbun Tertimbun longsoranlongsoran--- ---

--- (Luka(Lukaberat).berat). b. Kesenggol/keserempet b. Kesenggol/keserempet kendaraan ---kendaraan --- (luka berat/kematian) (luka berat/kematian) c.

c. Kendaraan Kendaraan melintasmelintas terperosok ---terperosok ---

(luka berat/kematian) (luka berat/kematian) d.

d. Terkena Terkena ExcavatorExcavator---

----(luka berat)(luka berat)

a.

a. Buat Buat turap turap penahan penahan tanah;tanah; b.

b. Material Material galian galian tidaktidak

menumpuk, dan dibuang keluar menumpuk, dan dibuang keluar lokasi pekerjaan pada saat lokasi pekerjaan pada saat kondisi kering/tidak basah kondisi kering/tidak basah dengan menggunakan dengan menggunakan kendaraan pick dan muatan kendaraan pick dan muatan pada bak kendaraan tidak pada bak kendaraan tidak melampaui sehingga tidak melampaui sehingga tidak berjatuhan pada jalan yang berjatuhan pada jalan yang dilewati kendaraan pembuang. dilewati kendaraan pembuang. c.

c. Pastikan Pastikan lokasi lokasi pembuanganpembuangan material hasil galian tidak dekat material hasil galian tidak dekat dengan permukiman warga, dengan permukiman warga, material hasil galian sebelum material hasil galian sebelum dibuang dipisahkan terlebih dibuang dipisahkan terlebih dahulu dari bahan-bahan dahulu dari bahan-bahan organic atau zat-zat beracun organic atau zat-zat beracun yang dapat mencemari area yang dapat mencemari area pembuangan.

pembuangan. d.

d. Pastikan Pastikan alat alat penggalipenggali

(Excavtor) berfungsi dengan (Excavtor) berfungsi dengan baik dan dioperasikan oleh baik dan dioperasikan oleh Operator yang terampil/ahli. Operator yang terampil/ahli. e.

e. Buat Buat kisdam kisdam pelindungpelindung

gerusan/longsoran dan saluran gerusan/longsoran dan saluran pelimpah air hujan sehingga pelimpah air hujan sehingga tidak terjadi genangan air tidak terjadi genangan air apabila hujan.

apabila hujan. f.

f. Pastikan Pastikan sebelum sebelum dilakukandilakukan penggalian lokasi yang akan penggalian lokasi yang akan digali telah dipasang pagar digali telah dipasang pagar pengaman dan rambu-rambu pengaman dan rambu-rambu tanda bahaya galian.

tanda bahaya galian. g.

g. Untuk Untuk kelancaran kelancaran pelaksanaanpelaksanaan pekerjaan pastikan petugas pekerjaan pastikan petugas pengatur lalu lintas bahan dan pengatur lalu lintas bahan dan peralatan setiap saat berada peralatan setiap saat berada dilokasi pekerjaan.

(2)

2. Pondasi Bore Pile a. Tertimpa alat bore pile ---(luka berat)

b. Alat bore pile terjatu ---(luka berat/mati) c. Tertimpa besi tulangan

----(luka berat/mati) d. Terjatuh kedalam

lobang pondasi bekas dib or --- (luka berat/mati)

a. Pastikan kondisi alat bore pile dalam keadaan baik dan

operator memiliki keahian untuk  pengoperasian alat tersebut. b. Pastikan sebelum dilakukan

pengeboran pondasi bore pile alat berdiri tegak lurus ujung mata bor sentries dengan posisi titik pondasi, dan alat bore pile berada pada posisi rata/tidak miring.

c. Pastikan mobil crane berada dalam posisi yang rata dan mesin dalam kondisi baik serta dioperasikan oleh operator yang terampil

d. Untuk penurunan besi tulangan yang telah dirakit diangkat dengan menggunakan mobil crane, dan pastikan sepanjang lintasan yang dilewati besi tulangan tersebut tidak ada pekerja/masyarakat setempat. e. Pastikan titik pondasi yang akan

dibor dan telah dibor dipasang tanda-tanda pengaman

sehingga tidak ada pekerja yang terjatuh kedalam lobang pondasi tersebut 3. Pembesian dan pengecoran a. Terkena Mesin Pemotong besi --- (luka berat) b. Tertancap besi --- (luka berat/mati) c. Tertimpa campuran beton --- (luka berat) d. Terjepit mesin pencampur beton ---(luka berat/mati)

a. Pastikan mesin pemotong besi/bar cutter dan bar bender berfungsi dengan baik.

b. Pekerja dilengkapi dengan APD (alat pelindung diri) seperti Kaca mata, helm, sepatu, dll c. Tumpukan besi tulangan yang

telah di fabrikasi agar tidak ditumpuk terlalu tinggi sehingga dapat slading/longsor baik terhadap area galian maupun terhadap area sekitarnya. d. Agar beton tidak tercampur

dengan tanah maka dipasang cashing sebagai pelindung terhadap longsoran lobang pondasi.

e. Campuran beton dimasukkan kedalam lobang tiang pondasi menggunakan pipa tremi sehingga beton tidak jatuh terlalu tinggi.

2. PEKERJAAN STRUKTUR 

1. Fabriaksi bekisting a. Tertkena mesin

pemotong kayu --- (luka berat).

b. Terkena serbuk

potongan kayu --- (radang pernafasan)

a. Pastikan alat pemotong besi berfungsi dengan baik dan dioperasikan oleh orang/pekerja yang terampil.

b. Pekerja dilengkapi dengan APD (alat pelindung diri) antara lain : Sepatu, Helm, Masker, dll. c. Bekisting yang telah selesai

difabrikasi ditumpuk pada area yang aman dan tidak terlalu tinggi sehingga menyebabkan bekisting tersebut jatuh. 2. Pembesian a. TerkenaMesin

Pemotong besi --- (luka berat)

a. Pastikan mesin pemotong besi/bar cutter dan bar bender berfungsi dengan baik.

(3)

b. Tertancap besi --- (luka berat/mati)

b. Pekerja dilengkapi dengan APD (alat pelindung diri) seperti Kaca mata, helm, sepatu,dll c. Tumpukan besi tulangan yang

telah di fabrikasi agar tidak ditumpuk terlalu tinggi sehingga dapat slading/longsor baik terhadap area galian maupun terhadap area sekitarnya. a.

c. Pembetonan a. beton ---(luka berat)

b. Terjepit mesin

pencampur beton ---(luka berat/mati)

a. Agar beton tidak tercampur dengan tanah maka dipasang cashing sebagai pelindung terhadap longsoran lobang pondasi.

b. Campuran beton dimasukkan kedalam bekisting / cetakannya menggunakan pipa tremi

sehingga beton tidak jatuh terlalu tinggi.

d. Pekerja dilengkapi dengan APD (alat pelindung diri) antara lain : Sepatu, Helm, Masker, dll.

2) Pemenuhan Perundang-undangan dan persyaratan lainnya

Daftar peraturan Perundang-undangan dan persyaratan K3 yang wajib dipunyai

dan dipenuhi dalam melaksanakan pekerjaan ini adalah :

a. Pasal 27 ayat (2) Undang-undang Dasar 1945;

b. Undang-undang nomor 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja;

c. Undang-undang nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;

d. Undang-undang nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

e. Peraturan Pemerintah nomor 28 Tahun 2000 tentang usaha dan peran masyarakat

 jasa konstruksi;

f. Peraturan Pemerintah nomor 29 Tahun 2000 tentang penyelenggaraan Jasa

Konstruksi;

g. Peraturan Pemerintah nomor 30 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Pembinaan

Jasa Konstruksi;

h. Peraturan Pemerintah nomor 102 Tahun 2000 tentang Standar Nasional;

i. Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum nomor

: 174/MEN/1986 dan 104/KPTS/1986 tentang Keselamatan Kerja pada Tempat

Kegiatan Konstruksi;

 j. Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor : PER.02/MEN/1992 tentang Tata Cara

Penunjukkan, kewajiban dan wewenang ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja;

k. Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor : PER.05/MEN/1996 tentang Sistem

Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja;

l. Keputusan Menteri Kimpraswil nomor : 384/KPTS/M/2004 tentang Pedoman Teknis

Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi Bangunan;

m. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor : 09/PER/M/2008 tentang Pedoman

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi Bidang

Pekerjaan Umum;

n. Peraturan Presiden nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang / Jasa

Pemerintah;

o. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor : 07/PER/M/2010 tentang Pemberlakukan

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Jasa Konstruksi;

p. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor : 07/PER/M/2011 tentang Standar

Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultasi.

(4)

3.

SASARAN K3 dan PROGRAM K3

Sasaran K3

a. Tidak ada keselakaan kerja yang berdampak korban jiwa (zero fatal accident)

b. Tingkat penerapan elemen SMK3 minimal 80%

c. Semua pekerja wajib memakai APD (Alat Pelindung Diri) yang sesuai bahaya dan resiko

pekerjaannya masing-masing antara lain :

*

Sepatu

:

Agar Kaki terlindung dari jatuhan benda-benda

berat, binatang melata dan hal-hal yang dapat

berakibat kaki

luka/kesele

o.

*

Helm

:

Agar Kepala terlindung dari jatuhan

benda-benda berat dan panasnya matahari.

*

Masker

:

Agar pernafasan tidak tergangu oleh polusi udara

dan debu-debu yang ditimbulkan akibat

pemakaian

materi

al.

*

Kaca Mata Las

: Agar Mata terlindungi dari percikan api/kawat las..

d. Sisa-sia material tidak berdampak bagi kesehatan baik pekerja ataupun masyarakat

sekitar lokasi pekerjaan.

e. Alat berat yang digunakan dalam kondisi baik dan laik pakai serta dioperasikan oleh

operator yang ahli/terampil pada alat tersebut.

f. Para pekerja tetap dalam kondisi sehat.

Program K3

a. Melaksanakan rencana K3 dengan menyediakan sember daya K3 (APD, Rambu-rambu,

Spanduk, Poster dan Pagar Pengaman) secara konsisten.

b. Melakukan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja berbahaya.

c. Memastikan semua pekerja untuk mematuhi peraturan yang telah ditetapkan

d. Melaksanakan pelatihan kepada seluruh pekerja tentang pengoperasian alat-alat jika

terjadi suatu kecelakaan kerja.

e. Pastikan alat pemadam kebakaran tersedia di lokasi yang mudah menyebabkan

kebakaran.

f. Selalu memonitor terhadap pencemaran lingkungan

g. Selalu memberikan penyuluhan rutin kepada para pekerja tentang sebab-sebab terjadi

kecelakaan, risiko dari kecelakaan dan penanganan / pertolongan pertama jika terjadi

kecelakaan.

ORGANISASI K3

Menyediakan petugas K3 sesuai dengan Struktur Organisasi yang diusulkan :

Puskesmas / Rumah Sakit terdekat Emergency / Kedaruratan P 3 K Kebakaran Penanggung Jawab K3

(5)

LANGKAH-LANGKAH JIKA TERJADI KECELAKAAN KERJA

No.

JENIS KECELAKAAN

CARA PENANGANAN KECELAKAAN

1

Luka

a. Pendarahan akibat benda

tajam

b. Pendarahan akibat benda

tumpul

Benda tajam tersebut jangan dulu dicabut dari

lukanya;

Tentukan pendarahan dan lindungi dengan kapas

dan perban

Ikat pangkat / aliran sumber darah dengan kain

15-30 menit sekali dibuka selama 1 menit;

Bersihkan luka dengan betadine;

Bawa korban seger ke rumah sakit / dokter dengan

posisi luka di atas jantung.

Gejala sesak nafas dan memar, segera dibawa ke

puskesmas / dokter / rumah sakit untuk diobservasi

pertama selama 12 jam.

2

Keracunan

a. Keracunan akibat makanan

atau minuman yang tidak

diketahui

b. Keracunan akibat makanan

atau minuman yang mudah

terbakar : minyak tanah,

bensi, baygon, dll

c. Keracunan akibat alkohol

Segera berikan susu/putih telur/air kelapa atau air

putih;

Gejala : mual, pusing, kaki dingin, bola mata

membesar sebelah

Segera munthkan;

Segera berikan susu/putih telur/air kelapa atau air

putih;

Segera berikan 3 sendok air the/kopi dalam ½ gelas

3

Luka Bakar

-

Luka Bakar Ringan I

-

Luka Bakar Ringan II

-

Luka Bakar Ringan III

Dinginkan / kompres dengan air

Berikan minum sebanyak-banyaknya

Keluarkan cairan yang terjadi akibat luka bakar dan

berikan betadine

4

Dipatuk / digigit ular

Menghentikan penyebaran racun dengan mengikat

bagian pangkal atau sumber lain

5

Disengat Lebah

-

Dikompres dengan air es pada bekas sengatan

-

Digosok-gosok dengan pasir atau bunga-bungaan

6

Gatal-gatal

-

Segera berikan talc atau serbuk yang mengandung

antiseptic

-

Berikan CTM

7

Panas I over Heat

-

Bawa ke tempat yang teduh

-

Berikan air putih secukupnya

-

Sedot lendir pada hidung jika ada

-

Untuk menghindari dehidrasi, minum air

sebanyak-banyaknya bila bekerja di bawah terik matahari

-

Panas akan berakibat ke paru-paru atau nafas;

-

Untuk itu dilakukan :

(6)

5 kali dada (agak kiri) ditekan secukupnya lalu 1 X

ditiup dari hidung atau mulut (salah satu ditutup)

terus menerus selama ±15 menit

b. Bila sendirian

15 X dada ditekan secukupnya lalu ditiup 2X

Tangerang, 14 April 2015

Penawar :

PT. KRONJO PUTRA PERDANA

HARYANTO

Direktur Utama

(7)

KESELAMATAN

DAN KESEHATAN KERJA

PADA PROYEK :

REHABILITASI BERKALA JALAN PROVINSI RUAS

JL.RAYA CILEDUG (HOS COKROAMINOTO)

 Aktivitas di dalam, proyek yang cukup padat dan beraneka ragam serta banyaknya pihak

yang ikut terjun dan terlibat dalam pelaksanaan proyek, maka diperlukan suatu pengaturan

dan pengamanan yang terkoordinasi.

Dalam hal ini tenaga pengamanan yang berada dibawah koordinasi Site Manager mempunyai

kewajiban terhadap pengaturan dan pengamanan aktifitas proyek. Untuk lebih intensifnya

tugas pengamanan yang terpadu dengan lingkungan sekitar proyek, maka diadakan

kerjasama dan koordinasi dengan pihak yang berwenang, (POLSEK, HANSIP, KAMLING).

Tugas pengaturan dan pengamanan disini meliputi :

a.

Pengaturan lalu lintas keluar masuk kendaraan dalam proyek

b.

Pengaturan terhadap tamu-tamu proyek

c.

Pengawasan terhadap aktifitas umum para pekerja/buruh

d.

Pengaturan dan pengamanan/pengawasan terhadap barang-barang yang ada baik di

dalam proyek/lapangan mapun yang ada di gudang

e.

Pengawasan dan pencegahan terhadap kemungkinan timbulnya perselisihan baik

antara para pekerja/buruh maupun dengan warga sekitar/lingkungan

Banyaknya aktifias dan pihak terlibat dalam proyek ini memungkinkan adanya

gangguan-gangguan non teknis selama pelaksanaan, seperti kecelakaan kerja dan lain-lainnya.

Untuk menghindari hal tersebut, maka dibentuk satuan petugas K-3 (Kesehatan dan

Keselamatan Kerja) dibawah koordinasi Site Manager

.

Tugas dari satuan petugas K-3 meliputi :

a.

Pengawasan terhadap pemakaian alat-alat bantu keselamatan kerja seperti : Helm,

sepatu proyek, kaos tangan, dan lain-lain.

b.

Penyediaan alat-alat pencegah dan penanggulangan kecelakaan kerja seperti tabung

pemadam kebakaran, kotak P3K, dan tindakan P3K, dan lain-lain sebagainya.

c.

Mengadakan kerjasama dan koordinasi dengan instansi terkait untuk tindakan

selanjutnya apabila terjadi kecelakaan kerja, seperti dengan pihak ASTEK, Rumah

Sakit / Poliklinik / Puskesmas / Balai Pengobatan.

d.

Mengadakan pertemuan dan penyuluhan K-3 kepada para pekerja dengan

mendatangkan petugas khusus dari ASTEK dan

PT. KRONJO PUTRA PERDANA.

e.

Membuat dan memasang rambu-rambu peringatan di dalam lokasi proyek dan

membuat pengaman-pengaman terhadap lokasi / alat / bahan yang berbahaya.

PENGAMANAN DAN K-3

(8)

KESELAMATAN

DAN KESEHATAN KERJA

PADA PROYEK :

REHABILITASI BERKALA JALAN PROVINSI RUAS

JL.RAYA CILEDUG (HOS COKROAMINOTO)

PERALATAN SAFETY

SEBELUM BEKERJA

Pekerja harus tahu

bagaimana cara bekerja

yang aman

Pekerja harus bertanya

kepada atasan, jika tidak

jelas bagaimana cara

menjalankan pekerjaan

Gunakan selalu alat

pelindung diri yang tepat

untuk melindungi diri dan

potrensi kecelakaan

Pekerja harus mengikuti

dan mentaati prosedur

kerja yang aman setiap

waktu

(9)

HELM PROYEK

Selalu gunakan helm selama

berada di area kerja, karena

kecelakaan dapat terjadi

sewaktu-waktu

SARUNG TANGAN

Sarung tangan dapat

melindungi tangan dari luka

dan penyakit kulit

SEPATU SAFETY

Lindungi kaki dan gunakan

sepatu safety saat bekerja

Menggunakan sepatu safety

dapat menolong dari luka

karena menginjak paku,

menendang benda keras,

tertimpa benda, dll

PERALATAN SAFETY

PERALATAN SAFETY

PELINDUNG TELINGA

Gunakan pelindung telinga

untuk melindungi

pendengaran anda dari suara

bising mesin yang

terus-menerus

Suara bising yang melampaui

batas dapat menyebabkan

telinga menjadi tuli

MASKER

Gunakan masker saat

bekerja, sayangi paru-paru

anda dari debu, limbah dan

bahan kimia

(10)

KESELAMATAN KERJA

ALAT BERAT

Periksa kondisi Alat Berat

seperti Excavator sebelum

digunakan

Dilarang mengoperasikan

alat berat selain operator

Operator alat berat harus

memliki Surat Ijin Operator

(SIO)

Semua alat berat harus

mempunyai Surat Ijin

Kelayakan Alat

Siapkan tabung APAR pada

semua alat berat.

KESELAMATAN KERJA

Bagian bergerak dari suatu

tempat mesin dapat berbahaya

bagi kita saat digunakan

Pekerja dapat terlindas, terjepit

bahkan terperangkap dan

terluka oleh bagian mesin yang

bergerak

Jangan menggeser dan

memperbaiki mesin saat mesin

sedang bekerja

Laporkan keatasan anda

sesegera mungkin saat anda

mendapatkan peralatan atau

mesin yang rusak

Jangan memperbaiki sendiri

kalau tidak terlatih untuk

memperbaiki mesin yang rusak

Gunakan sarung tangan yang

sesuai saat menggunakan

peralatan anda

(11)

KESELAMATAN KERJA

BAHAYA DI TEMPAT GALIAN

 Hati-hati, pekerjaan penggalian adalah

pekerjaan yang bahayanya cukup tinggi

 Lubang galian harus dipasang proteksi

dan rambu peringatan untuk menghindari pekerja terperosok di dalam lubang galian

 Jangan melompat atau menyeberangi

lubang hanya dengan menggunakan papan kayu

 Gunakan jembatan atau tempat

berjalan yang semestinya saat anda perlu menyeberangi lubang

 Sebelum bekerja di dalam lubang

galian pastikan bahwa sisi lubang telah terpasang penopang

 Setiap kali ada pergeseran penopang,

segera laporkan ke atasan anda

 Tanpa penopang di sisi lubang galian

dapat mengakibatkan tanah jadi ambelas/runtuh

KESELAMATAN KERJA

PEKERJAAN TANAH

 Jangan menumpuk tanah di pinggir

lubang galian

 Gunakan tangga untuk keluar masuk ke

dalam lubang galian

 Jangan bekerja atau ber istirahat di

dalam lubang galian saat turun hujan

 Jauhi alat atau kendaraan selama

penggalian untuk mencegah terjadinya kecelakaan

 Jangan melakukan penggalian di dekat

scaffolding yang terpasang karena dapat menyebakan scaffolding ambruk / runtuh.

 Mintalah Surat Ijin Bekerja ke Petugas

K3 sebelum memulai pekerjaan penggalian

(12)

HOUSE KEEPING

HOUSE KEEPING

Jagalah selalu kebersihan dan

kerapihan tempat kerja anda

Lingkungan kerja yang tidak

bersih dapat mempengaruhi

kesehatan anda

Jangan membuang sampah

sembarangan, buanglah sampah

pada tempatnya

Jangan membiarkan puing-puing

dan sisa material berserakan /

berantakan di lantai atau area

kerja anda

Cabut atau bengkokkan paku

yang ada dipotongan kayu

sebelum dibuang

HOUSE KEEPING

HOUSE KEEPING

Susun dan rapihkan barang /

material yang belum dan yang

sudah digunakan

Bersihkan alat dan area kerja

anda setelah pekerjaan selesai

Bersihkan dan rawat diri anda

selalu agar tidak terserang

penyakit

Laporkan segera ke atasan anda

bilamana anda menderita sakit

(13)

KESELAMATAN KERJA

KEBAKARAN

 Kebakaran terjadi apabila ketiga

unsure penyebab kebakaran yaitu : benda/bahan bakar, udara dan panas berada dalam satu tempat dan waktu yang bersamaan

 Peralatan pemadam kebakaran

harus selalu tersedia

 Letakkan alat pemadam

kebakaran ditempat yang mudah dijangkau

 Setiap pekerja harus mengetahui

penempatan alat pemadam api di daerah kerjanya masing-masing

 Tabung kebakaran harus selalu

diperiksa secara rutin dan yang telah kosong harus segera diisi

 Jangan gunakan tabung pemadam

kebakaran untuk jadi bahan penyimpan bahan makanan

 Jangan letakkan tabung pemadam

kebakaran di atas lantai dan di daerah yang lembab karena tabung pemadam kebakaran dapat tidak berfungsi

KESELAMATAN KERJA

KEBAKARAN

 Seluruh pekerja harus tahu cara

menggunakan alat pemadam

kebakaran dan cara memadamkan api

 Bila terjadi kebakaran kecil, api

segera dipadamkan

 Cara menyelamatkan diri waktu

terjadi kebakaran di saat anda berada di dalam ruangan :

- Pada waktu anda melewati pintu ruangan, anda harus menutup setiap pintu di belakang anda - Pintu yang tertutup akan

melindungi anda dari panas dan asap

- Gunakan jendela jika keluar melalui pintu tidak aman

- Bila banyak asap, merangkaklah dengan kedua belah tangan dan lutut, dan cari jalan keluar - Jangan merangkak dengan perut

menempel di lantai

- HATI-HATI asap kebakaran

(14)

KESELAMATAN KERJA

KESEHATAN

Segera lapor ke atasan anda

jika anda menderita luka

saat bekerja

Jangan memaksakan diri

untuk bekerja jika anda

mengalami luka yang cukup

serius

Periksakan kesehatan diri

anda secara teratur

Jangan minum minuman

yang beralkohol

Jangan tidur terlalu larut

malam

Selesai bekerja istirahatlah

yang cukup

KESELAMATAN KERJA

KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA ADALAH

TANGGUNG JAWAB BERSAMA

(15)

HOUSE KEEPING

MANAGEMENT

PADA PROYEK :

REHABILITASI BERKALA JALAN PROVINSI RUAS

JL.RAYA CILEDUG (HOS COKROAMINOTO)

House Keeping Management

Pagar Proyek :

1. Bentuk sesuai standart, bersih dan rapi

2. Bentuk Papan Nama Sesuai Standart

Pintu Proyek :

1. Jalan Masuk & Pintu Pagar Rapi

2. Tersedia Pintu Kecil

3. Konstruksi Kokoh

4. Engsel Kuat

Jalan Masuk Kerja :

1. Standart Jalan Klas A

2. Standart Jalan Klas B

3. Standart Jalan Klas C

(16)

House Keeping Management

Tangga Kerja :

1. Ada Ralling & Kawat Pelindung

2. Dicat Seragam

3. Letak direncanakan

4. Disain direncanakan & kokoh

Los Kerja Kayu :

1. Panel Bekisting Ditumpuk Rapi

2. Los Kerja Bersih

3. Panel ditumpuk sesuai kelompok

4. Instalasi Listrik direncanakan & aman

Los Kerja Besi :

1. Besi Utuh ditumpuk menurut ukuran

2. Los Kerja Kokoh dan Rapi

3. Los Kerja Bersih

4. Rangkaian Besi ditumpuk Rapi

House Keeping Management

Kebersihan Umum

 :

1. Lokasi Pekerjaan Bersih

2. Lingkungan Sekitar Kantor Bersih

3. Lingkungan Sekitar Los Kerja Bersih

4. Tempat Istirahat Tukang Bersih

Material

 :

1. Ada Pembatas Penumpukan Material

2. Letak Material & Transportasi Direncanakan

Lokasi Penumpukan Material Lain-lain

 :

1. Tempat Penumpukan Direncanakan

2. Material Sensitif Diberi Pelindung

3. Ditumpuk sesuai Jenis

(17)

House Keeping Management

Penerangan

 :

1. Konstruksi Panel Listrik Kuat

2. Isi Panel Sesuai Kapasitas

3. Lokasi Panel Direncanakan

4. Lokasi Lampu Direncanakan & Cukup Terang

Kantor Operasional Lapangan

 :

1. Penerangan Cukup

2. Ruangan Rapat Rapi & Terang

3. Halaman Bersih & Rapi

Fasilitas Lainnya

 :

1. Ada Tempat Sampah

2. Ada Toilet Di Lokasi Kerja

3. Toilet Pekerja Bersih & Rapi

4. Material & alat di Gudang tersusun Rapi & Terang

PROJECT MANAGER

PROJECT SITE

( SOM )

KANTOR OPERASIONAL

PROJECT

( SAM )

QC & K3

TENAGA HARIAN

10 ORANG

TENAGA HARIAN

10 ORANG

Referensi

Dokumen terkait

untuk koefisien grip pada lintasan aspal dalam kondisi kering

koefisien grip dengan batikan silang pada lintasan aspal. kondisi basah

Sifat fisik yang dianalisis adalah agregat (menggunakan metode ayakan pada.. kondisi tanah kering dan basah), Analisis kekerasan tanah (menggunakan alat penetrometer dengan skala

Variable utama pada penelitian ini adalah penetapan Kemantapan Agregat pada lokasi produksi tinggi dan rendah dengan menggunakan metode ayakan kering dan basah di laboratorium

Pada tahap ini akan diuji dengan mencari waktu yang dibutuhkan untuk mengeringkan kedelai dalam kondisi basah supaya menjadi kering dengan menggunakan blower ,

Sampah-sampah yang dihasilkan dari pekerjaan ini dikumpulkan disuatu tempat yang telah disetujui oleh pengawas, kemudian baru diangkut denganmenggunakan dump truck untuk dibuang

tertentu dan dibuang ke tempat pembuangan yang tersedia dan ditentukan oleh pemda setempat dan disetujui Direksi Pekerjaan.. - Pembuatan

Setelah itu rendemen disaring dan air dibuang sehingga menghasilkan rendemen basah, rendemen basah dikeringkan menggunakan cabinet drying dengan tujuan untuk