• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENDAHULUAN fraktur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PENDAHULUAN fraktur"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN A. A. MaMasalsalahah Fraktur Fraktur B.

B. DeDefinfinisiisi

Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang atau Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa

tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa (Mansjoer, 2007).(Mansjoer, 2007). Fra

Fraktuktur r adaadalah lah setisetiap ap retaretak k atau atau patpatah ah padpada a tultulang ang yayang ng utuutuh. h. KebKebanyanyakanakan rak

raktur tur disdisebaebabkabkan n oleoleh h tratrauma uma dimdimana ana terdterdapaapat t tektekanaanan n yayang ng berberleblebihaihan n padpadaa tulang, baik berupa trauma langsung dan trauma tidak langsung (!jamsuhidajat " tulang, baik berupa trauma langsung dan trauma tidak langsung (!jamsuhidajat " #ong, 200$).

#ong, 200$). C.

C. EtiEtioloologigi 1.

1. %rauma langsung&%rauma langsung& direct traumadirect trauma

'aitu apabila raktur terjadi di tempat dimana bagian tersebut mendapat ruda 'aitu apabila raktur terjadi di tempat dimana bagian tersebut mendapat ruda  paksa (misalnya benturan, pukulan y

 paksa (misalnya benturan, pukulan yang mengakibatkan patah tulang).ang mengakibatkan patah tulang). 2.

2. %rauma yang tak langsung&%rauma yang tak langsung& indirect traumaindirect trauma

Misalnya penderita jatuh dengan lengan dalam keadaan ekstensi dapat terjadi Misalnya penderita jatuh dengan lengan dalam keadaan ekstensi dapat terjadi raktur pada pegelangan tangan.

raktur pada pegelangan tangan. 3.

3. %rauma ringan pun dapat menyebabkan terjadinya raktur bila tulang itu sendiri%rauma ringan pun dapat menyebabkan terjadinya raktur bila tulang itu sendiri rapuh& ada resiko terjadinya penyakit yang mendasari dan hal ini disebut dengan rapuh& ada resiko terjadinya penyakit yang mendasari dan hal ini disebut dengan raktur patologis.

raktur patologis. 4.

4. Kekerasan akibat tarikan ototKekerasan akibat tarikan otot

atah tulang akibat tarikan otot sangat jarang terjadi.Kekuatan dapat berupa atah tulang akibat tarikan otot sangat jarang terjadi.Kekuatan dapat berupa  pemuntiran,

 pemuntiran, penekukan, penekukan, penekukan penekukan dan dan penekanan, penekanan, kombinasi kombinasi dari dari ketiganya,ketiganya, dan penarikan.

dan penarikan. B.

B. KlaKlasifsifikaikasisi

Klasifikasi fraktur secara uu ! Klasifikasi fraktur secara uu !

. *erdasarkan tempat (Fraktur humerus, tibia, +lai+ula, ulna, radius dan +ruris dst) . *erdasarkan tempat (Fraktur humerus, tibia, +lai+ula, ulna, radius dan +ruris dst) 2. *erdasarkan komplit atau

2. *erdasarkan komplit atau ketidakklomplitan raktur.ketidakklomplitan raktur. a.

a. FrakFraktur komptur komplit (garis patah melallit (garis patah melalui ui seluseluruh penamruh penampanpang g tultulang atau ang atau melmelalualuii kedua korteks tulang).

kedua korteks tulang).  b.

 b. Fraktur Fraktur tidak tidak komplit komplit (bila (bila garis garis patah patah tidak tidak melalui melalui seluruh seluruh garis garis penampangpenampang tulang).

tulang).

-. *erdasarkan bentuk dan jumlah garis patah  -. *erdasarkan bentuk dan jumlah garis patah 

a.

a. FrFrakaktutur r KoKomumuninititi  raraktktur ur didimamana na gagaris ris papatah tah lelebibih h dadari ri satsatu u dadan n salsaliningg  berhubungan.

 berhubungan.  b.

 b. Fraktur Fraktur !egmental !egmental raktur raktur dimana dimana garis garis patah patah lebih lebih dari dari satu satu tapi tapi tidak tidak   berhubungan.

(2)

+.

+. FrakFraktur Multtur Multipliple e raraktuktur r dimdimana garis pataana garis patah h leblebih dari satu ih dari satu taptapi i tidtidak padaak pada tulang yang sama.

tulang yang sama. /.

/. *erdasarkan *erdasarkan posisi ragmen posisi ragmen  a.

a. FrFrakaktuturr Undisplaced Undisplaced (t(tididak ak bebergrgeseserer) ) gagariris s papatatah h lelengngkakap p ttttetetapapi i kekeduduaa ragmen tidak bergeser dan periosteum masih utuh.

ragmen tidak bergeser dan periosteum masih utuh.  b.

 b. FrakturFraktur Displaced  Displaced (be(bergrgesereser) ) terjterjadi adi perpergesgeseraeran n ragragmen men tultulang ang yayang ng jugjugaa disebut lokasi ragmen

disebut lokasi ragmen $.

$. *erdasarkan *erdasarkan siat siat raktur raktur (luka (luka yang yang ditimbulkan).ditimbulkan). a.

a. FaFaktktur %ur %eertrtututup (up (Closed Closed ), bila tidak terdapat hubungan antara ragmen tulang), bila tidak terdapat hubungan antara ragmen tulang denga

dengan n dunidunia a luar, disebuluar, disebut t juga raktur bersih juga raktur bersih (karen(karena a kulit masih utuh) kulit masih utuh) tanpatanpa komplikasi. ada raktur tertutup ada klasiikasi tersendiri yang berdasarkan komplikasi. ada raktur tertutup ada klasiikasi tersendiri yang berdasarkan keadaan jaringan lunak sekitar trauma, yaitu

keadaan jaringan lunak sekitar trauma, yaitu .

. %i%ingkngkat 0 at 0 rakraktur biasa dengtur biasa dengan sedikan sedikit atau it atau tantanpa +edderpa +eddera a jarjaringingan lunak an lunak  sekitarnya.

sekitarnya. 2.

2. %i%ingngkakat t   raraktktur ur dedengngan an ababrarasi si dadangngkakal l atatau au mememamar r kukulilit t dadan n jarjariningagann subkutan.

subkutan. -.

-. %i%ingkngkat 2 at 2 rakraktur yang lebitur yang lebih h berberat dengaat dengan n konkontustusio jaringio jaringan lunak bagian lunak bagianan dalam dan pembengkakan.

dalam dan pembengkakan. /.

/. %i%ingkngkat - at - +ed+edera berat dengera berat dengan kerusaan kerusakan jarinkan jaringan lungan lunak yang nyatak yang nyata a ddddanan an+aman sindroma kompartement.

an+aman sindroma kompartement.  b.

 b. Fraktur Fraktur %e%erbuka rbuka ((Open/Compound Open/Compound ), bila terdap), bila terdapat hubungat hubungan antara hubuan antara hubunganngan antara ragmen tulang dengan dunia luar karena adanya perlukaan kulit.Fraktur  antara ragmen tulang dengan dunia luar karena adanya perlukaan kulit.Fraktur  terbuka dibedakan menjadi beberapa grade yaitu 

terbuka dibedakan menjadi beberapa grade yaitu  .

. rarade 1 de 1  lu luka bka bersiersih, ph, panjanjangangnynya kua kuranrang dag dari  ri  +m.+m. 2.

2. rade rade 11  11  luka luka lebih lebih luas luas tanpa tanpa kerusakerusakan kan jaringjaringan luan lunak nak yang yang ekstenekstensi.si. -.

-. rradade e 11111 1   sansangagat t terterkokontntamamininasasi, i, dadan n memengngalaalami mi kekerurusaksakan an jajariringnganan lunak ekstensi.

lunak ekstensi. .

. *erdasar bentuk garis raktur dan *erdasar bentuk garis raktur dan hubungan denghubungan dengan mekanisme trauma an mekanisme trauma  a.

a. FrFrakaktutur r %%raransnseersrsalal  rrakaktutur r yyanang g ararahahnynya a memelilintntanang g papada da tutulalang ng dadann merupakan akibat trauma angulasi atau langsung.

merupakan akibat trauma angulasi atau langsung.  b.

 b. Fraktur Fraktur 3blik 3blik raktur raktur yang yang arah arah garis garis patahnya patahnya membentuk membentuk sudut sudut terhadapterhadap sumbu tulang dan meruakan akibat trauma angulasi juga.

sumbu tulang dan meruakan akibat trauma angulasi juga. +.

+. FrFrakaktutur r !p!piriralal  rrakaktutur r yyanang g ararah ah gagariris s papatatahnhnyya a beberbrbenentutuk k spspiriral al yyanangg disebabkan trauma rotasi.

disebabkan trauma rotasi. d.

d. FrakFraktutur r KoKompmpresresi i rrakaktutur r yyang terjang terjadadi i kakarerena trauna trauma ma akaksisial al llekeksi si yyangang mendorong tulang ke arah permukaan lain.

mendorong tulang ke arah permukaan lain. e.

e. FraktuFraktur 4r 4ulsi ulsi raktur raktur yang yang diakidiakibatkan batkan karenkarena trauma trauma tarika tarikan atau an atau traksi traksi otototot  pada insersinya pada tulang.

 pada insersinya pada tulang. 7. *erdasarkan kedudukan tulangnya  7. *erdasarkan kedudukan tulangnya 

(3)

+.

+. FrakFraktur Multtur Multipliple e raraktuktur r dimdimana garis pataana garis patah h leblebih dari satu ih dari satu taptapi i tidtidak padaak pada tulang yang sama.

tulang yang sama. /.

/. *erdasarkan *erdasarkan posisi ragmen posisi ragmen  a.

a. FrFrakaktuturr Undisplaced Undisplaced (t(tididak ak bebergrgeseserer) ) gagariris s papatatah h lelengngkakap p ttttetetapapi i kekeduduaa ragmen tidak bergeser dan periosteum masih utuh.

ragmen tidak bergeser dan periosteum masih utuh.  b.

 b. FrakturFraktur Displaced  Displaced (be(bergrgesereser) ) terjterjadi adi perpergesgeseraeran n ragragmen men tultulang ang yayang ng jugjugaa disebut lokasi ragmen

disebut lokasi ragmen $.

$. *erdasarkan *erdasarkan siat siat raktur raktur (luka (luka yang yang ditimbulkan).ditimbulkan). a.

a. FaFaktktur %ur %eertrtututup (up (Closed Closed ), bila tidak terdapat hubungan antara ragmen tulang), bila tidak terdapat hubungan antara ragmen tulang denga

dengan n dunidunia a luar, disebuluar, disebut t juga raktur bersih juga raktur bersih (karen(karena a kulit masih utuh) kulit masih utuh) tanpatanpa komplikasi. ada raktur tertutup ada klasiikasi tersendiri yang berdasarkan komplikasi. ada raktur tertutup ada klasiikasi tersendiri yang berdasarkan keadaan jaringan lunak sekitar trauma, yaitu

keadaan jaringan lunak sekitar trauma, yaitu .

. %i%ingkngkat 0 at 0 rakraktur biasa dengtur biasa dengan sedikan sedikit atau it atau tantanpa +edderpa +eddera a jarjaringingan lunak an lunak  sekitarnya.

sekitarnya. 2.

2. %i%ingngkakat t   raraktktur ur dedengngan an ababrarasi si dadangngkakal l atatau au mememamar r kukulilit t dadan n jarjariningagann subkutan.

subkutan. -.

-. %i%ingkngkat 2 at 2 rakraktur yang lebitur yang lebih h berberat dengaat dengan n konkontustusio jaringio jaringan lunak bagian lunak bagianan dalam dan pembengkakan.

dalam dan pembengkakan. /.

/. %i%ingkngkat - at - +ed+edera berat dengera berat dengan kerusaan kerusakan jarinkan jaringan lungan lunak yang nyatak yang nyata a ddddanan an+aman sindroma kompartement.

an+aman sindroma kompartement.  b.

 b. Fraktur Fraktur %e%erbuka rbuka ((Open/Compound Open/Compound ), bila terdap), bila terdapat hubungat hubungan antara hubuan antara hubunganngan antara ragmen tulang dengan dunia luar karena adanya perlukaan kulit.Fraktur  antara ragmen tulang dengan dunia luar karena adanya perlukaan kulit.Fraktur  terbuka dibedakan menjadi beberapa grade yaitu 

terbuka dibedakan menjadi beberapa grade yaitu  .

. rarade 1 de 1  lu luka bka bersiersih, ph, panjanjangangnynya kua kuranrang dag dari  ri  +m.+m. 2.

2. rade rade 11  11  luka luka lebih lebih luas luas tanpa tanpa kerusakerusakan kan jaringjaringan luan lunak nak yang yang ekstenekstensi.si. -.

-. rradade e 11111 1   sansangagat t terterkokontntamamininasasi, i, dadan n memengngalaalami mi kekerurusaksakan an jajariringnganan lunak ekstensi.

lunak ekstensi. .

. *erdasar bentuk garis raktur dan *erdasar bentuk garis raktur dan hubungan denghubungan dengan mekanisme trauma an mekanisme trauma  a.

a. FrFrakaktutur r %%raransnseersrsalal  rrakaktutur r yyanang g ararahahnynya a memelilintntanang g papada da tutulalang ng dadann merupakan akibat trauma angulasi atau langsung.

merupakan akibat trauma angulasi atau langsung.  b.

 b. Fraktur Fraktur 3blik 3blik raktur raktur yang yang arah arah garis garis patahnya patahnya membentuk membentuk sudut sudut terhadapterhadap sumbu tulang dan meruakan akibat trauma angulasi juga.

sumbu tulang dan meruakan akibat trauma angulasi juga. +.

+. FrFrakaktutur r !p!piriralal  rrakaktutur r yyanang g ararah ah gagariris s papatatahnhnyya a beberbrbenentutuk k spspiriral al yyanangg disebabkan trauma rotasi.

disebabkan trauma rotasi. d.

d. FrakFraktutur r KoKompmpresresi i rrakaktutur r yyang terjang terjadadi i kakarerena trauna trauma ma akaksisial al llekeksi si yyangang mendorong tulang ke arah permukaan lain.

mendorong tulang ke arah permukaan lain. e.

e. FraktuFraktur 4r 4ulsi ulsi raktur raktur yang yang diakidiakibatkan batkan karenkarena trauma trauma tarika tarikan atau an atau traksi traksi otototot  pada insersinya pada tulang.

 pada insersinya pada tulang. 7. *erdasarkan kedudukan tulangnya  7. *erdasarkan kedudukan tulangnya 

(4)

a. %idak adanya dislokasi. a. %idak adanya dislokasi.  b. 4danya dislokasi

 b. 4danya dislokasi )

) 4t a5im 4t a5im  membentuk  membentuk sudut.sudut. 2)

2) 4t lotus 4t lotus  ragmen  ragmen tulang berjauhan.tulang berjauhan. -) 4t longitudinal  berjauhan memanjang. -) 4t longitudinal  berjauhan memanjang. /) 4t lotus +um +ontra+tiosnum  berjauhan

/) 4t lotus +um +ontra+tiosnum  berjauhan dan memendek dan memendek  6. *erdasarkan posisi rakur 

6. *erdasarkan posisi rakur 

!ebatang tulang terbagi menjadi tiga bagian  !ebatang tulang terbagi menjadi tiga bagian  a. &- proksimal a. &- proksimal  b. &- medial  b. &- medial +. &- distal +. &- distal .

. Fraktur Fraktur Kelelahan Kelelahan   Fraktur Fraktur akibat akibat tekanan tekanan yang yang berulang8ulang.berulang8ulang. 0.

0. Fraktur Fraktur atologis atologis   Fraktur Fraktur yang yang diakibatkan diakibatkan karena karena proses proses patologis patologis tulang.tulang.

9.

9. 4nato4natomi dan isiomi dan isiologi raklogi raktur tur  1.

1. Anatoi Anatoi "u"ulanglang

%ulang terdiri dari sel8sel yang berada pada ba intra8seluler. %ulang berasal %ulang terdiri dari sel8sel yang berada pada ba intra8seluler. %ulang berasal dar

dari i embembriorioni+ ni+ hyhyalinaline e +art+artilailage ge yanyang g manmana a melmelalualui i proproses ses ::OsteogenesisOsteogenesis;; menjadi tulang. roses ini dilakukan oleh sel8sel yang disebut :

menjadi tulang. roses ini dilakukan oleh sel8sel yang disebut :Osteo#lastOsteo#last;.;. roses mengerasnya tulang akibat penimbunan garam kalsium.

(5)

4da 20 tulang dalam tubuh manusia, %ulang dapat diklasiikasikan dalam lima kelompok berdasarkan bentuknya 

a. %ulang panjang (Femur, <umerus) terdiri dari batang tebal panjang yang disebut diaisis dan dua ujung yang disebut epiisis. =i sebelah proksimal dari epiisis terdapat metaisis. =i antara epiisis dan metaisis terdapat daerah tulang rawan yang tumbuh, yang disebut lempeng epiisis atau lempeng pertumbuhan. %ulang panjang tumbuh karena akumulasi tulang rawan di lempeng epiisis. %ulang rawan digantikan oleh sel8sel tulang yang dihasilkan oleh osteoblas, dan tulang memanjang. *atang dibentuk oleh  jaringan tulang yang padat. >piisis dibentuk dari spongi bone (+an+ellous atau trabe+ular). ada akhir tahun8tahun remaja tulang rawan habis, lempeng epiisis berusi, dan tulang berhenti tumbuh. <ormon  pertumbuhan, estrogen, dan testosteron merangsang pertumbuhan tulang  panjang. >strogen, bersama dengan testosteron, merangsang usi lempeng epiisis. *atang suatu tulang panjang memiliki rongga yang disebut kanalis medularis. Kanalis medularis berisi sumsum tulang.

 b. Tulang pendek (carpals) bentuknya tidak teratur dan inti dari +an+ellous (spongy) dengan suatu lapisan luar dari tulang yang padat.

+. Tulang pendek datar (tengkorak ) terdiri atas dua lapisan tulang padat dengan lapisan luar adalah tulang +on+ellous.

d. Tulang yang tidak beraturan (vertebrata) sama seperti dengan tulang  pendek.

e. Tulang sesamoid  merupakan tulang ke+il, yang terletak di sekitar tulang yang berdekatan dengan persediaan dan didukung oleh tendon dan jaringan asial, misalnya patella (kap lutut).

%ulang tersusun atas sel, matriks protein dan deposit mineral. !el8selnya terdiri atas tiga jenis dasar8osteoblas, osteosit dan osteoklas. 3steoblas berungsi dalam pembentukan tulang dengan mensekresikan matriks tulang. Matriks tersusun atas 6? kolagen dan 2? subtansi dasar (glukosaminoglikan, asam  polisakarida) dan proteoglikan). Matriks merupakan kerangka dimana garam8 garam mineral anorganik ditimbun. 3steosit adalah sel dewasa yang terlibat dalam pemeliharaan ungsi tulang dan terletak dalam osteon (unit matriks tulang

(6)

). 3steoklas adalah sel multinu+lear ( berinti banyak) yang berperan dalam  penghan+uran, resorpsi dan remosdeling tulang.

3steon merupakan unik ungsional mikroskopis tulang dewasa. =itengah osteon terdapat kapiler. =ikelilingi kapiler tersebut merupakan matriks tulang yang dinamakan lamella. =idalam lamella terdapat osteosit, yang memperoleh nutrisi melalui prosesus yang berlanjut kedalam kanalikuli yang halus (kanal yang menghubungkan dengan pembuluh darah yang terletak sejauh kurang dari 0, mm).

%ulang diselimuti dibagian oleh membran ibrous padat dinamaan periosteum. eriosteum memberi nutrisi ke tulang dan memungkinkannya tumbuh, selain sebagai tempat perlekatan tendon dan ligamen. eriosteum mengandung sara, pembuluh darah, dan limatik. @apisan yang paling dekat dengan tulang mengandung osteoblast, yang merupakan sel  pembentuk tulang.

>ndosteum adalah membran askuler tipis yang menutupi rongga sumsum tulang panjang dan rongga8rongga dalam tulang kanselus. 3steoklast , yang melarutkan tulang untuk memelihara rongga sumsum, terletak dekat endosteum dan dalam la+una <owship (+ekungan pada permukaan tulang).

!truktur tulang dewasa terdiri dari -0 ? bahan organik (hidup) dan 70 ? endapan garam. *ahan organik disebut matriks, dan terdiri dari lebih dari 0 ? serat kolagen dan kurang dari 0 ? proteoglikan (protein plus sakarida). =eposit garam terutama adalah kalsium dan osat, dengan sedikit natrium, kalium karbonat, dan ion magnesium. aram8garam menutupi matriks dan berikatan dengan serat kolagen melalui proteoglikan. 4danya bahan organik  menyebabkan tulang memiliki kekuatan tensi (resistensi terhadap tarikan yang meregangkan). !edangkan garam8garam menyebabkan tulang memiliki kekuatan kompresi (kemampuan menahan tekanan).

embentukan tulang berlangsung se+ara terus menerus dan dapat berupa  pemanjangan dan penebalan tulang. Ke+epatan pembentukan tulang berubah selama hidup. embentukan tulang ditentukan oleh rangsangn hormon, faktor 

(7)

makanan, dan jumlah stres ang di!e!ankan pada suatu tulang, dan terjadi aki!at akti"itas sel#sel pem!entuk tulang aitu osteo!las.

3steoblas dijumpai dipermukaan luar dan dalam tulang. 3steoblas berespon terhadap berbagai sinyal kimiawi untuk menghasilkan matriks tulang. !ewaktu  pertama kali dibentuk, matriks tulang disebut osteoid. =alam beberapa hari garam8garam kalsium mulai mengendap pada osteoid dan mengeras selama  beberapa minggu atau bulan berikutnya. !ebagian osteoblast tetap menjadi  bagian dari osteoid, dan disebut osteosit atau sel tulang sejati. !eiring dengan terbentuknya tulang, osteosit dimatriks membentuk tonjolan8tonjolan yang menghubungkan osteosit satu dengan osteosit lainnya membentuk suatu sistem saluran mikroskopik di tulang.

Kalsium adalah salah satu komponen yang berperan terhadap tulang, sebagian ion kalsium di tulang tidak mengalarni kristalisasi. aram nonkristal ini dianggap sebagai kalsium yang dapat dipertukarkan, yaitu dapat dipindahkan dengan +epat antara tulang, +airan interstisium, dan darah.

!edangkan penguraian tulang disebut absorpsi, terjadi se+ara bersamaan dengan pembentukan tulang. enyerapan tulang terjadi karena aktiitas sel8sel yang disebut osteoklas. Osteoklas adalah sel agositik multinukleus besar yang  berasal dari sel8sel mirip8monosit yang terdapat di tulang. 3steoklas tampaknya mengeluarkan berbagai asam dan enAim yang men+erna tulang dan memudahkan agositosis. 3steoklas biasanya terdapat pada hanya sebagian ke+il dari potongan tulang, dan memagosit tulang sedikit demi sedikit. !etelah selesai di suatu daerah, osteoklas menghilang dan mun+ul osteoblas. 0steoblas mulai mengisi daerah yang kosong tersebut dengan tulang baru. roses ini memungkinkan tulang tua yang telah melemah diganti dengan tulang baru yang lebih kuat.

Keseimbangan antara aktiitas osteoblas dan osteoklas menyebabkan tulang terus menerus diperbarui atau mengalamiremodeling . ada anak dan remaja, aktiitas osteoblas melebihi aktiitas osteoklas, sehingga kerangka menjadi lebih  panjang dan menebal. 4ktiitas osteoblas juga melebihi aktiitas osteoklas pada tulang yang pulih dari raktur. ada orang dewasa muda, aktiitas osteoblas dan osteoklas biasanya setara, sehingga jumlah total massa tulang konstan. ada usia

(8)

 pertengahan, aktiitas osteoklas melebihi aktiitas osteoblas dan kepadatan tulang mulai berkurang. 4ktiitas osteoklas juga meningkat pada tulang8tulang yang mengalami imobilisasi. ada usia dekade ketujuh atau kedelapan, dominansi aktiitas osteoklas dapat menyebabkan tulang menjadi rapuh sehingga mudah patah. 4ktiitas osteoblas dan osteoklas dikontrol oleh beberapa aktor isik dan hormon.

Faktor8aktor yang mengontrol 4ktiitas osteoblas dirangsang oleh olah raga dan stres beban akibat arus listrik yang terbentuk sewaktu stres mengenai tulang. Fraktur tulang se+ara drastis merangsang aktiitas osteoblas, tetapi mekanisme pastinya belum jelas. >strogen, testosteron, dan hormon  perturnbuhan adalah promotor kuat bagi aktiitas osteoblas dan pertumbuhan tulang. ertumbuhan tulang diper+epat semasa pubertas akibat melonjaknya kadar hormon8hormon tersebut. >strogen dan testosteron akhirnya menyebabkan tulang8tulang panjang berhenti tumbuh dengan merangsang penutupan lempeng epiisis (ujung pertumbuhan tulang). !ewaktu kadar estrogen turun pada masa menopaus, aktiitas osteoblas berkurang. =eisiensi hormon pertumbuhan juga mengganggu pertumbuhan tulang.

Bitamin = dalam jumlah ke+il merangsang kalsiikasi tulang se+ara langsung dengan !ekerja pada osteoblas dan se+ara tidak langsung dengan merangsang penerapan kalsium di usus. <al ini meningkatkan konsentrasi kalsium darah, yang mendorong kalsiikasi tulang. Camun, itamin = dalam  jumlah besar meningkatkan kadar kalsium serum dengan meningkatkan  penguraian tulang. =engan demikian, itamin = dalam jumlah besar tanpa diimbangi kalsium yang adekuat dalam makanan akan menyebabkan absorpsi tulang.

4dapun aktor8aktor yang mengontrol aktiitas osteoklas terutama dikontrol oleh hormon paratiroid. <ormon paratiroid dilepaskan oleh kelenjar   paratiroid yang terletak tepat di belakang kelenjar tiroid. elepasan hormon  paratiroid meningkat sebagai respons terhadap penurunan kadar kalsium serum. <ormon paratiroid meningkatkan aktiitas osteoklas dan merangsang  peme+ahan tulang untuk membebaskan kalsium ke dalam darah. eningkatan kalsium serum bekerja se+ara umpan balik negati untuk menurunkan

(9)

 pengeluaran hormon paratiroid lebih lanjut. >strogen tampaknya mengurangi eek hormon paratiroid pada osteoklas.

>ek lain <ormon paratiroid adalahmeningkatkan kalsium serum denganmenurunkan sekresi kalsium oleh ginjal. <ormon paratiroid meningkatkan ekskresi ion fosfat  oleh ginjal sehingga menurunkan kadar osat darah. engaktian itamin = di ginjal bergantung pada hormon paratiroid. !edangkan kalsitonin adalah suatu hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar tiroid sebagai respons terhadap peningkatan kadar kalsium serum. Kalsitonin memiliki sedikit eek menghambat aktiitas dan pernbentukan osteoklas. >ek8eek ini meningkatkan kalsiikasi tulang sehingga menurunkan kadar kalsium serum.

=. 4%3F1!13@31

%ulang bersiat rapuh namun +ukup mempunyai kekuatan dan gaya pegas untuk  menahan. %api apabila tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat diserap tulang, maka terjadilah trauma pada tulang yang mengakibatkan rusaknya atau terputusnya kontinuitas tulang. !etelah terjadi raktur, periosteum dan  pembuluh darah serta sara dalam korteks, marrow, dan jaringan lunak yang membungkus tulang rusak. erdarahan terjadi karena kerusakan tersebut dan terbentuklah hematoma di rongga medula tulang. #aringan tulang segera berdekatan ke bagian tulang yang patah. #aringan yang mengalami nekrosis ini menstimulasi terjadinya respon inlamasi yang ditandai dengan asodilatasi, eksudasi plasma dan

(10)

leukosit, dan iniltrasi sel darah putih. Kejadian inilah yang merupakan dasar dari  proses penyembuhan tulang nantinya

Faktor8aktor yang mempengaruhi raktur  . Faktor >kstrinsik 

4danya tekanan dari luar yang bereaksi pada tulang yang tergantung terhadap besar, waktu, dan arah tekanan yang dapat menyebabkan raktur. 2. Faktor 1ntrinsik 

*eberapa siat yang terpenting dari tulang yang menentukan daya tahan untuk timbulnya raktur seperti kapasitas absorbsi dari tekanan, elastisitas, kelelahan, dan kepadatan atau kekerasan tulang.

>. Maniestasi klinis

Maniestasi klinis raktur adalah nyeri, hilangnya ungsi, deormitas,  pemendekan ektremitas, krepitus, pembengkakan lokal, dan perubahan warna yang

dijelaskan se+ara rin+i sebagai berikut

. Cyeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai ragmen tulang diimobilisasi. !pasme otot yang menyertai raktur merupakan bentuk bidai alamiah yang diran+ang untuk meminimalkan gerakan antar ragmen tulang. 2. !etelah terjadi raktur, bagian8bagian tidak dapat digunakan dan +enderung

 bergerak se+ara alamiah (gerakan luar biasa). ergeseran ragmen pada raktur  lengan dan tungkai menyebabkan deormitas (terlihat maupun teraba) ektremitas yang bisa diketahui dengan membandingkannya dengan ektremitas normal. >kstremitas tidak dapat berungsi dengan baik karena ungsi normal otot tergantung pada integritasnya tulang tempat melekatnya otot.

-. ada raktur panjang, terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya karena kontraksi otot yang melekat di atas dan bawah tempat raktur. Fragmen sering saling melengkapi satu sama lain sampai 2,$ sampai $ +m ( sampai 2 in+i). /. !aat ekstremitas diperiksa dengan tangan, teraba adanya derik tulang dinamakan

krepitus yang teraba akibat gesekan antara ragmen satu dengan lainnya. Dji krepitus dapat mengakibatkan kerusakan jaringan lunak yang lebih berat.

$. embengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit terjadi sebagai akibat trauma dan perdarahan yang mengikuti raktur. %anda ini biasa terjadi setelah  beberapa jam atau hari setelah +edera.

(11)

%idak semua tanda dan gejala tersebut terdapat pada setiap raktur. Kebanyakan  justru tidak ada pada raktur linear atau isur atau raktur impaksi (permukaan  patahan saling terdesak satu sama lain). =iagnosis raktur bergantung pada gejala, tanda isik, dan pemeriksaan sinar85 pasien. *iasanya pasien mengeluhkan mengalami +edera pada daerah tersebut.

H. PEMER$K%AAN PENUN&AN'

. E.ay dilakukan untuk melihat bentuk patahan atau keadaan tulang yang +edera. 2. *one s+ans, %omogram, atau M1 !+ans

-. 4rteriogram  dilakukan bila ada kerusakan askuler.

/. 99% kalau banyak kerusakan otot.

$. emeriksaan =arah @engkap

@ekosit turun&meningkat, >ritrosit dan 4lbumin turun, <b, hematokrit sering rendah akibat perdarahan, @aju >ndap =arah (@>=) meningkat bila kerusakan  jaringan lunak sangat luas, ada masa penyembuhan 9a meningkat di dalam darah, traumaa otot meningkatkan beban kreatinin untuk ginjal. roil koagulasi  perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah, transusi multiple, atau +ederah hati.

1. KOMPL$KA%$ . Komplikasi 4wal

a. Kerusakan 4rteri

e+ahnya arteri karena trauma bisa ditandai dengan tidak adanya nadi, 9% menurun, +yanosis bagian distal, hematoma yang lebar, dan dingin pada ekstrimitas yang disebabkan oleh tindakan emergensi splinting, perubahan  posisi pada yang sakit, tindakan reduksi, dan pembedahan

 b. Kompartement !yndrom

Komplikasi ini terjadi saat peningkatan tekanan jaringan dalam ruang tertutup di otot, yang sering berhubungan dengan akumulasi +airan sehingga menyebabkan hambatan aliran darah yang berat dan berikutnya menyebabkan kerusakan pada otot. ejala G gejalanya men+akup rasa sakit karena

(12)

ketidakseimbangan pada luka, rasa sakit yang berhubungan dengan tekanan yang berlebihan pada kompartemen, rasa sakit dengan perenggangan pasi pada otot yang terlibat, dan paresthesia. Komplikasi ini terjadi lebih sering pada raktur tulang kering (tibia) dan tulang hasta (radius atau ulna).

+. Fat >mbolism !yndrom

Merupakan keadaan pulmonari akut dan dapat menyebabkan kondisi atal. <al ini terjadi ketika gelembung G gelembung lemak terlepas dari sumsum tulang dan mengelilingi jaringan yang rusak. elombang lemak ini akan melewati sirkulasi dan dapat menyebabkan oklusi pada pembuluh G pembuluh darah  pulmonary yang menyebabkan sukar bernaas. ejala dari sindrom emboli

lemak men+akup dyspnea, perubahan dalam status mental (gaduh, gelisah, marah, bingung, stupor), ta+hy+ardia, demam, ruam kulit pte+hie.

d. 1neksi

!ystem pertahanan tubuh rusak bila ada trauma pada jaringan. ada trauma orthopedi+ ineksi dimulai pada kulit (superi+ial) dan masuk ke dalam. 1ni  biasanya terjadi pada kasus raktur terbuka, tapi bisa juga karena penggunaan  bahan lain dalam pembedahan seperti pin dan plat

e. 4askuler Cekrosis

4askuler Cekrosis (4BC) terjadi karena aliran darah ke tulang rusak atau terganggu yang bisa menyebabkan nekrosis tulang dan diawali dengan adanya BolkmanHs 1s+hemia. Cekrosis aaskular dapat terjadi saat suplai darah ke tulang kurang baik. <al ini paling sering mengenai raktur intras+apular emur  (yaitu kepala dan leher), saat kepala emur berputar atau keluar dari sendi dan menghalangi suplai darah. Karena nekrosis aaskular men+akup proses yang terjadi dalam periode waktu yang lama, pasien mungkin tidak akan merasakan gejalanya sampai dia keluar dari rumah sakit. 3leh karena itu, edukasi pada  pasien merupakan hal yang penting. erawat harus menyuruh pasien supaya melaporkan nyeri yang bersiat intermiten atau nyeri yang menetap pada saat menahan beban

(13)

!ho+k terjadi karena kehilangan banyak darah dan meningkatnya permeabilitas kapiler yang bisa menyebabkan menurunnya oksigenasi. 1ni biasanya terjadi  pada raktur.

g. 3steomyelitis

4dalah ineksi dari jaringan tulang yang men+akup sumsum dan korteks tulang dapat berupa e5ogenous (ineksi masuk dari luar tubuh) atau hematogenous (ineksi yang berasal dari dalam tubuh). atogen dapat masuk melalui luka raktur terbuka, luka tembus, atau selama operasi. @uka tembak, raktur tulang  panjang, raktur terbuka yang terlihat tulangnya, luka amputasi karena trauma dan raktur G raktur dengan sindrom kompartemen atau luka askular  memiliki risiko osteomyelitis yang lebih besar 

2. Komplikasi =alam Iaktu @ama

a. =elayed Dnion (enyatuan tertunda)

=elayed Dnion merupakan kegagalan raktur berkonsolidasi sesuai dengan waktu yang dibutuhkan tulang untuk menyambung. 1ni disebabkan karena  penurunan supai darah ke tulang.

 b. Con union (tak menyatu)

enyatuan tulang tidak terjadi, +a+at diisi oleh jaringan ibrosa. Kadang G  kadang dapat terbentuk sendi palsu pada tempat ini. Faktor G aktor yang dapat menyebabkan non union adalah tidak adanya imobilisasi, interposisi jaringan lunak, pemisahan lebar dari ragmen +ontohnya patella dan raktur yang  bersiat patologis.

+. Malunion

Kelainan penyatuan tulang karena penyerasian yang buruk menimbulkan deormitas, angulasi atau pergeseran.

&. %ta(iu Pen)e#uhan Luka

%ulang bisa beregenerasi sama seperti jaringan tubuh yang lain. Fraktur  merangsang tubuh untuk menyembuhkan tulang yang patah dengan jala n membentuk  tulang baru diantara ujung patahan tulang. %ulang baru dibentuk oleh aktiitas sel8sel tulang. 4da lima stadium penyembuhan tulang, yaitu

(14)

. !tadium !atu8embentukan <ematoma! embuluh darah robek dan terbentuk  hematoma disekitar daerah raktur. !el8sel darah membentuk ibrin guna melindungi tulang yang rusak dan sebagai tempat tumbuhnya kapiler baru dan ibroblast. !tadium ini berlangsung 2/ G /6 jam dan perdarahan berhenti sama sekali.

2. !tadium =ua8rolierasi !eluler

ada stadium ini terjadi prolierasi dan dierensiasi sel menjadi ibro kartilago yang berasal dari periosteum,Jendosteum, dan bone marrow yang telah mengalami trauma. !el8sel yang mengalami prolierasi ini terus masuk ke dalam lapisan yang lebih dalam dan disanalah osteoblast beregenerasi dan terjadi  proses osteogenesis. =alam beberapa hari terbentuklah tulang baru yg menggabungkan kedua ragmen tulang yang patah. Fase ini berlangsung selama 6 jam setelah raktur sampai selesai, tergantung rakturnya.

(15)

!elGsel yang berkembang memiliki potensi yang kondrogenik dan osteogenik,  bila diberikan keadaan yang tepat, sel itu akan mulai membentuk tulang dan juga kartilago. opulasi sel ini dipengaruhi oleh kegiatan osteoblast dan osteoklast mulai berungsi dengan mengabsorbsi sel8sel tulang yang mati. Massa sel yang tebal dengan tulang yang imatur dan kartilago, membentuk kallus atau bebat  pada permukaan endosteal dan periosteal. !ementara tulang yang imatur 

(anyaman tulang ) menjadi lebih padat sehingga gerakan pada tempat raktur   berkurang pada / minggu setelah raktur menyatu.

/. !tadium >mpat8Konsolidasi

*ila aktiitas osteo+last dan osteoblast berlanjut, anyaman tulang berubah menjadi lamellar. !istem ini sekarang +ukup kaku dan memungkinkan osteo+last menerobos melalui reruntuhan pada garis raktur, dan tepat dibelakangnya osteo+last mengisi +elah8+elah yang tersisa diantara ragmen dengan tulang yang baru. 1ni adalah proses yang lambat dan mungkin perlu  beberapa bulan sebelum tulang kuat untuk membawa beban yang normal.

(16)

$. !tadium @ima8emodelling

Fraktur telah dijembatani oleh suatu manset tulang yang padat. !elama beberapa  bulan atau tahun, pengelasan kasar ini dibentuk ulang oleh proses resorbsi dan  pembentukan tulang yang terus8menerus. @amellae yang lebih tebal diletidakkan  pada tempat yang tekanannya lebih tinggi, dinding yang tidak dikehendaki dibuang, rongga sumsum dibentuk, dan akhirnya dibentuk struktur yang mirip dengan normalnya.

(17)

ambar .Fase enyembuhan %ulang K. PENA"ALAK%ANAAN MED$%

>mpat tujuan utama dari penanganan raktur adalah 

. Dntuk menghilangkan rasa nyeri. Cyeri yang timbul pada raktur bukan karena rakturnya sendiri, namun karena terluka jaringan disekitar tulang yang patah tersebut. Dntuk mengurangi nyeri tersebut, dapat diberikan obat penghilang rasa nyeri dan juga dengan tehnik imobilisasi (tidak menggerakkan daerah yang raktur). %ehnik imobilisasi dapat di+apai dengan +ara pemasangan bidai atau gips.

(18)

 emasangan gips Merupakan bahan kuat yang dibungkuskan di sekitar  tulang yang patah. ips yang ideal adalah yang membungkus tubuh sesuai dengan bentuk tubuh. 1ndikasi dilakukan pemasangan gips adalah

• 1mmobilisasi dan penyangga raktur  • 1stirahatkan dan stabilisasi

• Koreksi deormitas • Mengurangi aktiitas

• Membuat +etakan tubuh orthotik 

• !edangkan hal8hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan gips adalah 

• ips yang pas tidak akan menimbulkan perlukaan • ips patah tidak bisa digunakan

• ips yang terlalu ke+il atau terlalu longgar sangat membahayakan klien

• #angan merusak & menekan gips

• #angan pernah memasukkan benda asing ke dalam gips & menggaruk 

(19)

2. Dntuk menghasilkan dan mempertahankan posisi yang ideal dari raktur. *idai dan gips tidak dapat mempertahankan posisi dalam waktu yang lama. Dntuk itu diperlukan lagi tehnik yang lebih mantap seperti pemasangan traksi kontinyu, iksasi eksternal, atau iksasi internal tergantung dari jenis rakturnya sendiri. a. enarikan (traksi)  !e+ara umum traksi dilakukan dengan menempatkan

 beban dengan tali pada ekstermitas pasien. %empat tarikan disesuaikan sedemikian rupa sehingga arah tarikan segaris dengan sumbu panjang tulang yang patah. Metode pemasangan traksi antara lain 

 %raksi manual %ujuannya adalah perbaikan dislokasi, mengurangi raktur, dan pada keadaan emergen+y

 %raksi mekanik, ada 2 ma+am 

. %raksi kulit (skin tra+tion) =ipasang pada dasar sistem skeletal untuk sturktur yang lain misal otot. =igunakan dalam waktu / minggu dan beban  $ kg.

2. %raksi skeletal Merupakan traksi deiniti pada orang dewasa yang merupakan!alanced traction. =ilakukan untuk menyempurnakan luka operasi dengan kawat metal & penjepit melalui tulang & jaringan metal.

Kegunaan pemasangan traksi, antara lain  . Mengurangi nyeri akibat spasme otot 2. Memperbaiki " men+egah deormitas -. 1mmobilisasi

/. =iraksi penyakit (dengan penekanan untuk nyeri tulang sendi $. Mengen+angkan pada perlekatannya

(20)

. %ali utama dipasang di pin rangka sehingga menimbulkan gaya tarik  2. *erat ekstremitas dengan alat penyokong harus seimbang dengan

 pemberat agar reduksi dapat dipertahankan

-. ada tulang8tulang yang menonjol sebaiknya diberi lapisan khusus /. %raksi dapat bergerak bebas dengan katrol

$. emberat harus +ukup tinggi di atas permukaan lantai

 b. =ilakukan pembedahan untuk menempatkan piringan atau batang logam  pada pe+ahan8pe+ahan tulang.ada saat ini metode penatalaksanaan yang  paling banyak keunggulannya mungkin adalah pembedahan. Metode  perawatan ini disebut iksasi interna dan reduksi terbuka. ada umumnya insisi dilakukan pada tempat yang mengalami +edera dan diteruskan sepanjang bidang anatomik menuju tempat yang mengalami raktur. <ematoma raktur dan ragmen8ragmen tulang yang telah mati diirigasi dari luka. Fraktur kemudian direposisi dengan tangan agar menghasilkan posisi yang normal kembali. !esudah direduksi, ragmen8ragmen tulang ini dipertahankan dengan alat8alat ortopedik berupa pen, sekrup, pelat, dan  paku.

Keuntungan perawatan raktur dengan pembedahan antara lain  . Ketelitian reposisi ragmen tulang yang patah

2. Kesempatan untuk memeriksa pembuluh darah dan sara yang berada didekatnya

-. =apat men+apai stabilitas iksasi yang +ukup memadai

(21)

$. erawatan di ! dapat ditekan seminimal mungkin, terutama pada kasus8 kasus yang tanpa komplikasi dan dengan kemampuan mempertahankan ungsi sendi dan ungsi otot hampir normal selama penatalaksanaan dijalankan

*+. ,iksasi $nterna

 $ntramedullar nail ideal untuk raktur transersal, tetapi untuk raktur  lainnya kurang +o+ok. Fraktur dapat dipertahankan lurus dan terhadap  panjangnya dengan nail , tetapi iksasi mungkin tidak +ukup kuat untuk 

mengontrol rotasi. %ailing  diindikasikan jika hasil pemeriksaan radiologi memberi kesan bahwa jaringan lunak mengalami interposisi di antara ujung tulang karena hal ini hampir selalu menyebabkan non#union. Keuntunganintramedullar nailing adalah dapat memberikan stabilitas longitudinal serta kesejajaran (alignment) serta membuat penderita dLpat dimobilisasi +ukup +epat untuk meninggalkan rumah sakit dalam waktu 2 minggu setelah raktur. Kerugian meliput anestesi, trauma bedah tambahan dan risiko ineksi.Closed nailing  memungkinkan mobilisasi yang ter+epat dengan trauma yang minimal, tetapi paling sesuai untuk raktur transersal tanpa pemendekan. Comminuted fracturepaling baik dirawat denganlocking nail  yang dapat mempertahankan panjang dan rotasi.

(22)

*ila raktur yang dirawat dengan traksi stabil dan massa kalus terlihat pada  pemeriksaan radiologis, yang biasanya pada minggu ke enam, cast 

!racedapat dipasang. Fraktur denganintramedullar nail yang tidak  memberi iksasi yang rigid  juga +o+ok untuk tindakan ini.

-. 4gar terjadi penyatuan tulang kembali *iasanya tulang yang patah akan mulai menyatu dalam waktu / minggu dan akan menyatu dengan sempurna dalam waktu  bulan. Camun terkadang terdapat gangguan dalam penyatuan tulang, sehingga dibutuhkan grat tulang.

/. Dntuk mengembalikan ungsi seperti semula 1mobilisasi yang lama dapat mengakibatkan menge+ilnya otot dan kakunya sendi. Maka dari itu diperlukan upaya mobilisasi se+epat mungkin.

(23)

KON%EP DA%AR KEPERAA"AN A. PEN'KA&$AN

. engumpulan =ata a. 4namnesa

) 1dentitas Klien Meliputi nama, jenis kelamin, umur, alamat, agama,  bahasa yang dipakai, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, asuransi,

golongan darah, no. register, tanggal M!, diagnosa medis.

2) Keluhan Dtama ada umumnya keluhan utama pada kasus raktur  adalah rasa nyeri. Cyeri tersebut bisa akut atau kronik tergantung dan lamanya serangan. Dntuk memperoleh pengkajian yang lengkap tentang rasa nyeri klien digunakanrooking 1n+ident apakah ada peristiwa yang menjadi yang menjadi aktor presipitasi nyeri.uality o ain seperti apa rasa nyeri yang dirasakan atau digambarkan klien. 4pakah seperti terbakar, berdenyut, atau menusuk. egion  radiation, relie

(24)

apakah rasa sakit bisa reda, apakah rasa sakit menjalar atau menyebar, dan dimana rasa sakit terjadi.!eerity (!+ale) o ain seberapa jauh rasa nyeri yang dirasakan klien, bisa berdasarkan skala nyeri atau klien menerangkan seberapa jauh rasa sakit mempengaruhi kemampuan ungsinya.%ime berapa lama nyeri berlangsung, kapan, apakah  bertambah buruk pada malam hari atau siang hari.

-) iwayat enyakit !ekarang engumpulan data yang dilakukan untuk  menentukan sebab dari raktur, yang nantinya membantu dalam membuat ren+ana tindakan terhadap klien. 1ni bisa berupa kronologi terjadinya  penyakit tersebut sehingga nantinya bisa ditentukan kekuatan yang terjadi dan bagian tubuh mana yang terkena. !elain itu, dengan mengetahui mekanisme terjadinya ke+elakaan bisa diketahui luka ke+elakaan yang lain

/) iwayat enyakit =ahulu ada pengkajian ini ditemukan kemungkinan  penyebab raktur dan memberi petunjuk berapa lama tulang tersebut akan menyambung. enyakit8penyakit tertentu seperti kanker tulang dan  penyakit pagetHs yang menyebabkan raktur patologis yang sering sulit untuk menyambung. !elain itu, penyakit diabetes dengan luka di kaki sanagt beresiko terjadinya osteomyelitis akut maupun kronik dan juga diabetes menghambat proses penyembuhan tulang

$) iwayat enyakit Keluarga enyakit keluarga yang berhubungan dengan  penyakit tulang merupakan salah satu aktor predisposisi terjadinya raktur, seperti diabetes, osteoporosis yang sering terjadi pada beberapa keturunan, dan kanker tulang yang +enderung diturunkan se+ara geneti+ ) iwayat sikososial Merupakan respons emosi klien terhadap penyakit

yang dideritanya dan peran klien dalam keluarga dan masyarakat serta respon atau pengaruhnya dalam kehidupan sehari8harinya baik dalam keluarga ataupun dalam masyarakat

7) ola8ola Fungsi Kesehatan

a) ola ersepsi dan %ata @aksana <idup !ehat ada kasus raktur  akan timbul ketidakutan akan terjadinya ke+a+atan pada dirinya dan harus menjalani penatalaksanaan kesehatan untuk membantu

(25)

 penyembuhan tulangnya. !elain itu, pengkajian juga meliputi kebiasaan hidup klien seperti penggunaan obat steroid yang dapat mengganggu metabolisme kalsium, pengkonsumsian alkohol yang bisa mengganggu keseimbangannya dan apakah klien melakukan olahraga atau tidak 

 b) ola Cutrisi dan Metabolisme ada klien raktur harus mengkonsumsi nutrisi melebihi kebutuhan sehari8harinya seperti kalsium, Aat besi, protein, it. 9 dan lainnya untuk membantu  proses penyembuhan tulang. >aluasi terhadap pola nutrisi klien  bisa membantu menentukan penyebab masalah muskuloskeletal dan mengantisipasi komplikasi dari nutrisi yang tidak adekuat terutama kalsium atau protein dan terpapar sinar matahari yang kurang merupakan aktor predisposisi masalah muskuloskeletal terutama pada lansia. !elain itu juga obesitas juga menghambat degenerasi dan mobilitas klien

+) ola >liminasi Dntuk kasus raktur humerus tidak ada gangguan  pada pola eliminasi, tapi walaupun begitu perlu juga dikaji rekuensi, konsistensi, warna serta bau e+es pada pola eliminasi ali. !edangkan pada pola eliminasi uri dikaji rekuensi, kepekatannya, warna, bau, dan jumlah. ada kedua pola ini juga dikaji ada kesulitan atau tidak. ola %idur dan 1stirahat !emua klien raktur timbul rasa nyeri, keterbatasan gerak, sehingga hal ini dapat mengganggu pola dan kebutuhan tidur klien. !elain itu  juga, pengkajian dilaksanakan pada lamanya tidur, suasana

lingkungan, kebiasaan tidur, dan kesulitan tidur serta penggunaan obat tidur.

d) ola 4ktiitas Karena timbulnya nyeri, keterbatasan gerak, maka semua bentuk kegiatan klien menjadi berkurang dan kebutuhan klien perlu banyak dibantu oleh orang lain. <al lain yang perlu dikaji adalah bentuk aktiitas klien terutama pekerjaan klien. Karena ada beberapa bentuk pekerjaan beresiko untuk terjadinya raktur dibanding pekerjaan yang lain

(26)

e) ola <ubungan dan eran Klien akan kehilangan peran dalam keluarga dan dalam masyarakat. Karena klien harus menjalani rawat inap

) ola ersepsi dan Konsep =iri =ampak yang timbul pada klien raktur yaitu timbul ketidakutan akan ke+a+atan akibat rakturnya, rasa +emas, rasa ketidakmampuan untuk melakukan aktiitas se+ara optimal, dan pandangan terhadap dirinya yang salah (gangguan body image)

g) ola !ensori dan Kogniti ada klien raktur daya rabanya  berkurang terutama pada bagian distal raktur, sedang pada indera yang lain tidak timbul gangguan. begitu juga pada kognitinya tidak mengalami gangguan. !elain itu juga, timbul rasa nyeri akibat raktur 

h) ola eproduksi !eksual =ampak pada klien raktur yaitu, klien tidak bisa melakukan hubungan seksual karena harus menjalani rawat inap dan keterbatasan gerak serta rasa nyeri yang dialami klien. !elain itu juga, perlu dikaji status perkawinannya termasuk   jumlah anak, lama perkawinannya

i) ola enanggulangan !tress ada klien raktur timbul rasa +emas tentang keadaan dirinya, yaitu ketidakutan timbul ke+a+atan pada diri dan ungsi tubuhnya. Mekanisme koping yang ditempuh klien  bisa tidak eekti.

 j) ola %ata Cilai dan Keyakinan Dntuk klien raktur tidak dapat melaksanakan kebutuhan beribadah dengan baik terutama rekuensi dan konsentrasi. <al ini bisa disebabkan karena nyeri dan keterbatasan gerak klien

+. emeriksaan Fisik 

) ambaran Dmum erlu menyebutkan

a) Keadaan umum baik atau buruknya yang di+atat adalah tanda tanda, seperti

a. Kesadaran penderita apatis, sopor, koma, gelisah, komposmentis tergantung pada keadaan klien.

(27)

 b. Kesakitan, keadaan penyakit akut, kronik, ringan, sedang,  berat dan pada kasus raktur biasanya akut.

+. %anda8tanda ital tidak normal karena ada gangguan baik  ungsi maupun bentuk.

 b) !e+ara sistemik dari kepala sampai kelamin

) !istem 1ntegumen %erdapat erytema, suhu sekitar daerah trauma meningkat, bengkak, oedema, nyeri tekan.

2) Kepala %idak ada gangguan yaitu, normo +ephalik, simetris, tidak ada penonjolan, tidak ada nyeri kepala. -) @eher %idak ada gangguan yaitu simetris, tidak ada

 penonjolan, relek menelan ada.

/) Muka Iajah terlihat menahan sakit, lain8lain tidak ada  perubahan ungsi maupun bentuk. %ak ada lesi, simetris,

tak oedema.

$) Mata %erdapat gangguan seperti konjungtia anemis (jika terjadi perdarahan)

) %elinga %es bisik atau weber masih dalam keadaan normal. %idak ada lesi atau nyeri tekan.

7) <idung %idak ada deormitas, tak ada pernaasan +uping hidung.

6) Mulut dan Faring %ak ada pembesaran tonsil, gusi tidak  terjadi perdarahan, mukosa mulut tidak pu+at.

) %horaks %ak ada pergerakan otot inter+ostae, gerakan dada simetris.

0) aru

. 1nspeksi ernaasan meningkat, reguler atau tidaknya tergantung pada riwayat penyakit klien yang  berhubungan dengan paru.

2. alpasi ergerakan sama atau simetris, ermitus raba sama.

-. erkusi !uara ketok sonor, tak ada erdup atau suara tambahan lainnya.

(28)

/. 4uskultasi !uara naas normal, tak ada wheeAing, atau suara tambahan lainnya seperti stridor dan ron+hi.

() #antung

(a) 1nspeksi %idak tampak iktus jantung.

(b) alpasi Cadi meningkat, iktus tidak teraba.

(+) 4uskultasi !uara ! dan !2 tunggal, tak ada mur8mur. (2) 4bdomen

. 1nspeksi *entuk datar, simetris, tidak ada hernia.

. alpasi %ugor baik, tidak ada deands muskuler, hepar  tidak teraba.

2. erkusi !uara thympani, ada pantulan gelombang +airan. -. 4uskultasi eristaltik usus normal 20 kali&menit.

(-) 1nguinal8enetalia84nus %ak ada hernia, tak ada  pembesaran lymphe, tak ada kesulitan *4*.

2) Keadaan @okal

<arus diperhitungkan keadaan proksimal serta bagian distal terutama mengenai status neuroaskuler (untuk status neuroaskuler $  yaitu ain, alor, arestesia, ulse, ergerakan). emeriksaan pada sistem muskuloskeletal adalah

a) @ook (inspeksi) erhatikan apa yang dapat dilihat antara lain () 9i+atriks (jaringan parut baik yang alami maupun buatan

seperti bekas operasi).

(2) 9ape au lait spot (birth mark). (-) Fistulae.

(/) Iarna kemerahan atau kebiruan (liide) atau hyperpigmentasi.

($) *enjolan, pembengkakan, atau +ekungan dengan hal8hal yang tidak biasa (abnormal).

() osisi dan bentuk dari ekstrimitas (deormitas) (7) osisi jalan (gait, waktu masuk ke kamar periksa)

 b) Feel (palpasi) ada waktu akan palpasi, terlebih dahulu posisi  penderita diperbaiki mulai dari posisi netral (posisi anatomi).

(29)

ada dasarnya ini merupakan pemeriksaan yang memberikan inormasi dua arah, baik pemeriksa maupun klien.'ang perlu di+atat adalah

() erubahan suhu disekitar trauma (hangat) dan kelembaban kulit. Capillar refill time  Cormal N - detik 

(2) 4pabila ada pembengkakan, apakah terdapat luktuasi atau oedema terutama disekitar persendian.

(-) Cyeri tekan (tenderness), krepitasi, +atat letak kelainan (&- proksimal, tengah, atau distal). 3tot tonus pada waktu

relaksasi atau konttraksi, benjolan yang terdapat di  permukaan atau melekat pada tulang. !elain itu juga diperiksa status neuroaskuler. 4pabila ada benjolan, maka siat benjolan perlu dideskripsikan permukaannya, konsistensinya, pergerakan terhadap dasar atau  permukaannya, nyeri atau tidak, dan ukurannya.

+) Moe (pergerakan terutama lingkup gerak) !etelah melakukan  pemeriksaan eel, kemudian diteruskan dengan menggerakan ekstrimitas dan di+atat apakah terdapat keluhan nyeri pada  pergerakan. en+atatan lingkup gerak ini perlu, agar dapat mengealuasi keadaan sebelum dan sesudahnya. erakan sendi di+atat dengan ukuran derajat, dari tiap arah pergerakan mulai dari titik 0 (posisi netral) atau dalam ukuran metrik. emeriksaan ini menentukan apakah ada gangguan gerak (mobilitas) atau tidak. ergerakan yang dilihat adalah gerakan akti dan pasi. -. Peeriksaan Diagnostik 

a. emeriksaan adiologi  !ebagai penunjang, pemeriksaan yang penting adalah :pen+itraan; menggunakan sinar rontgen (58ray). Dntuk mendapatkan gambaran -dimensi keadaan dan kedudukan tulang yang sulit, maka diperlukan 2 proyeksi yaitu 4 atau 4 dan lateral. =alam keadaan tertentu diperlukan proyeksi tambahan (khusus) ada indikasi untuk memperlihatkan pathologi yang di+ari karena adanya superposisi. erlu disadari bahwa permintaan 58ray harus atas dasar indikasi

(30)

kegunaan pemeriksaan penunjang dan hasilnya diba+a sesuai dengan permintaan. <al yang harus diba+a pada 58ray

a. *ayangan jaringan lunak.

 b. %ipis tebalnya korteks sebagai akibat reaksi periosteum atau biomekanik  atau juga rotasi.

+. %robukulasi ada tidaknya rare ra+tion. d. !ela sendi serta bentuknya arsitektur sendi.

!elain oto polos 58ray (plane 58ray) mungkin perlu tehnik khususnya seperti

) %omograi menggambarkan tidak satu struktur saja tapi struktur yang lain tertutup yang sulit diisualisasi. ada kasus ini ditemukan kerusakan struktur yang kompleks dimana tidak   pada satu struktur saja tapi pada struktur lain juga

mengalaminya.

2) Myelograi menggambarkan +abang8+abang sara spinal dan  pembuluh darah di ruang tulang ertebrae yang mengalami

kerusakan akibat trauma.

-) 4rthrograi menggambarkan jaringan8jaringan ikat yang rusak  karena ruda paksa.

/) 9omputed %omograi8!+anning menggambarkan potongan se+ara transersal dari tulang dimana didapatkan suatu struktur  tulang yang rusak.

 b. emeriksaan @aboratorium

) Kalsium !erum dan Fosor !erum meningkat pada tahap penyembuhan tulang. 2) 4lkalin Fosat meningkat pada kerusakan tulang dan menunjukkan kegiatan

osteoblastik dalam membentuk tulang.

-) >nAim otot seperti Kreatinin Kinase, @aktat =ehidrogenase (@=<8$), 4spartat 4mino %ranserase (4!%), 4ldolase yang meningkat pada tahap penyembuhan tulang.

+. emeriksaan lain8lain

. emeriksaan mikroorganisme kultur dan test sensitiitas didapatkan mikroorganisme penyebab ineksi.

(31)

2. *iopsi tulang dan otot pada intinya pemeriksaan ini sama dengan pemeriksaan diatas tapi lebih dindikasikan bila terjadi ineksi.

-. >lektromyograi terdapat kerusakan konduksi sara yang diakibatkan raktur. /. 4rthros+opy didapatkan jaringan ikat yang rusak atau sobek karena trauma yang

 berlebihan.

$. 1ndium 1maging pada pemeriksaan ini didapatkan adanya ineksi pada tulang. . M1 menggambarkan semua kerusakan akibat raktur.

-. D$A'NO%A KEPERAA"AN /AN' MUN'K$N MUNCUL

. Cyeri akut b&d spasme otot, gerakan ragmen tulang, edema, +edera jaringan lunak, pemasangan traksi, stress&ansietas, luka operasi.

2. angguan pertukaran gas b&d perubahan aliran darah, emboli, perubahan membran aleolar&kapiler (interstisial, edema paru, kongesti)

-. angguan mobilitas isik b&d kerusakan rangka neuromuskuler, nyeri, terapi restrikti (imobilisasi)

/. angguan integritas kulit b&d raktur terbuka, pemasangan traksi (pen, kawat, sekrup)

$. isiko ineksi b&d ketidakadekuatan pertahanan primer (kerusakan kulit, taruma  jaringan lunak, prosedur inasi&traksi tulang)

. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan b&d kurang terpajan atau salah interpretasi terhadap inormasi, keterbatasan kogniti, kurang akurat&lengkapnya inormasi yang ada

(32)

DA,"AR PU%"AKA

*runner, !uddarth. 2002. &uku 'jar kepera(tan medikal !edah, edisi ) "ol.3. >9. #akarta

9arpenito, @#. 200. &uku *aku Diagnosa +epera(atan edisi  . #akarta >9 =oengoes, M.>., 2000, -encana 'suhan +epera(atan, >9, #akarta.

1r+ham Ma+hoedA, 2007. ertolongan ertama di -umah, di empat +erja, atau di  erjalanan. 'ogyakarta Fitramaya

#ohnson, M., et all. 2000. %ursing Outcomes Classification 0%OC *econd dition. Cew #ersey Dpper !addle ier 

Mansjoer, 4 dkk. 2007. +apita *elekta +edokteran, ilid 1 edisi 3. #akarta Media 4es+ulapius

Referensi

Dokumen terkait

(Singvi dan Desai, 1971 dalam Meliana, 2006) menyatakan bahwa profitabilitas yang tinggi akan mendorong para manajer untuk memberikan informasi yang lebih rinci, hal ini

Arsip elektronik merupakan informasi yang terkandung dalam file dan media elektronik, yang dibuat, diterima, atau dikelola oleh organisasi maupun

Dengan tujuan menjaga dan memelihara kebersihan kota, maka melalui berbagai cara yang telah dilakukan oleh Pemko Padang dalam menangani permasalahan sampah, akhirnya

Kegagalan ventrikel kiri atau ventrikel kanan (akibat disfungsi miokardium) memompakan darah dalam jumlah yang adekuat merupakan penyebab primer syok kardiogenik pada

PENGUMUMAN KELULUSAN MAHASISWA/I BARU UNIGHA TAHUN AKADEMIK 2017/2018. JURUSAN SEJARAH

Produsen harus memahami bahwa konsumen mempunyai cara sendiri dalam menangani informasi yang diperolehnya dengan membatasi alternatif-alternatif yang harus dipilih

Dimana suatu penelitian normatif tentu harus menggunakan pendekatan perundang-undangan, karena yang akan diteliti adalah berbagai aturan hukum yang berkaitan dengan putusan

[5 markah] Jika pulangan dijangka bagi portfolio pasaran ialah 8 peratus dan kadar bebas- risiko ialah 5 peratus, apakah pulangan dijangka bagi suatu sekuriti yang mempunyai