LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN A. A. MaMasalsalahah Fraktur Fraktur B.
B. DeDefinfinisiisi
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang atau Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa
tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa (Mansjoer, 2007).(Mansjoer, 2007). Fra
Fraktuktur r adaadalah lah setisetiap ap retaretak k atau atau patpatah ah padpada a tultulang ang yayang ng utuutuh. h. KebKebanyanyakanakan rak
raktur tur disdisebaebabkabkan n oleoleh h tratrauma uma dimdimana ana terdterdapaapat t tektekanaanan n yayang ng berberleblebihaihan n padpadaa tulang, baik berupa trauma langsung dan trauma tidak langsung (!jamsuhidajat " tulang, baik berupa trauma langsung dan trauma tidak langsung (!jamsuhidajat " #ong, 200$).
#ong, 200$). C.
C. EtiEtioloologigi 1.
1. %rauma langsung&%rauma langsung& direct traumadirect trauma
'aitu apabila raktur terjadi di tempat dimana bagian tersebut mendapat ruda 'aitu apabila raktur terjadi di tempat dimana bagian tersebut mendapat ruda paksa (misalnya benturan, pukulan y
paksa (misalnya benturan, pukulan yang mengakibatkan patah tulang).ang mengakibatkan patah tulang). 2.
2. %rauma yang tak langsung&%rauma yang tak langsung& indirect traumaindirect trauma
Misalnya penderita jatuh dengan lengan dalam keadaan ekstensi dapat terjadi Misalnya penderita jatuh dengan lengan dalam keadaan ekstensi dapat terjadi raktur pada pegelangan tangan.
raktur pada pegelangan tangan. 3.
3. %rauma ringan pun dapat menyebabkan terjadinya raktur bila tulang itu sendiri%rauma ringan pun dapat menyebabkan terjadinya raktur bila tulang itu sendiri rapuh& ada resiko terjadinya penyakit yang mendasari dan hal ini disebut dengan rapuh& ada resiko terjadinya penyakit yang mendasari dan hal ini disebut dengan raktur patologis.
raktur patologis. 4.
4. Kekerasan akibat tarikan ototKekerasan akibat tarikan otot
atah tulang akibat tarikan otot sangat jarang terjadi.Kekuatan dapat berupa atah tulang akibat tarikan otot sangat jarang terjadi.Kekuatan dapat berupa pemuntiran,
pemuntiran, penekukan, penekukan, penekukan penekukan dan dan penekanan, penekanan, kombinasi kombinasi dari dari ketiganya,ketiganya, dan penarikan.
dan penarikan. B.
B. KlaKlasifsifikaikasisi
Klasifikasi fraktur secara uu ! Klasifikasi fraktur secara uu !
. *erdasarkan tempat (Fraktur humerus, tibia, +lai+ula, ulna, radius dan +ruris dst) . *erdasarkan tempat (Fraktur humerus, tibia, +lai+ula, ulna, radius dan +ruris dst) 2. *erdasarkan komplit atau
2. *erdasarkan komplit atau ketidakklomplitan raktur.ketidakklomplitan raktur. a.
a. FrakFraktur komptur komplit (garis patah melallit (garis patah melalui ui seluseluruh penamruh penampanpang g tultulang atau ang atau melmelalualuii kedua korteks tulang).
kedua korteks tulang). b.
b. Fraktur Fraktur tidak tidak komplit komplit (bila (bila garis garis patah patah tidak tidak melalui melalui seluruh seluruh garis garis penampangpenampang tulang).
tulang).
-. *erdasarkan bentuk dan jumlah garis patah -. *erdasarkan bentuk dan jumlah garis patah
a.
a. FrFrakaktutur r KoKomumuninititi raraktktur ur didimamana na gagaris ris papatah tah lelebibih h dadari ri satsatu u dadan n salsaliningg berhubungan.
berhubungan. b.
b. Fraktur Fraktur !egmental !egmental raktur raktur dimana dimana garis garis patah patah lebih lebih dari dari satu satu tapi tapi tidak tidak berhubungan.
+.
+. FrakFraktur Multtur Multipliple e raraktuktur r dimdimana garis pataana garis patah h leblebih dari satu ih dari satu taptapi i tidtidak padaak pada tulang yang sama.
tulang yang sama. /.
/. *erdasarkan *erdasarkan posisi ragmen posisi ragmen a.
a. FrFrakaktuturr Undisplaced Undisplaced (t(tididak ak bebergrgeseserer) ) gagariris s papatatah h lelengngkakap p ttttetetapapi i kekeduduaa ragmen tidak bergeser dan periosteum masih utuh.
ragmen tidak bergeser dan periosteum masih utuh. b.
b. FrakturFraktur Displaced Displaced (be(bergrgesereser) ) terjterjadi adi perpergesgeseraeran n ragragmen men tultulang ang yayang ng jugjugaa disebut lokasi ragmen
disebut lokasi ragmen $.
$. *erdasarkan *erdasarkan siat siat raktur raktur (luka (luka yang yang ditimbulkan).ditimbulkan). a.
a. FaFaktktur %ur %eertrtututup (up (Closed Closed ), bila tidak terdapat hubungan antara ragmen tulang), bila tidak terdapat hubungan antara ragmen tulang denga
dengan n dunidunia a luar, disebuluar, disebut t juga raktur bersih juga raktur bersih (karen(karena a kulit masih utuh) kulit masih utuh) tanpatanpa komplikasi. ada raktur tertutup ada klasiikasi tersendiri yang berdasarkan komplikasi. ada raktur tertutup ada klasiikasi tersendiri yang berdasarkan keadaan jaringan lunak sekitar trauma, yaitu
keadaan jaringan lunak sekitar trauma, yaitu .
. %i%ingkngkat 0 at 0 rakraktur biasa dengtur biasa dengan sedikan sedikit atau it atau tantanpa +edderpa +eddera a jarjaringingan lunak an lunak sekitarnya.
sekitarnya. 2.
2. %i%ingngkakat t raraktktur ur dedengngan an ababrarasi si dadangngkakal l atatau au mememamar r kukulilit t dadan n jarjariningagann subkutan.
subkutan. -.
-. %i%ingkngkat 2 at 2 rakraktur yang lebitur yang lebih h berberat dengaat dengan n konkontustusio jaringio jaringan lunak bagian lunak bagianan dalam dan pembengkakan.
dalam dan pembengkakan. /.
/. %i%ingkngkat - at - +ed+edera berat dengera berat dengan kerusaan kerusakan jarinkan jaringan lungan lunak yang nyatak yang nyata a ddddanan an+aman sindroma kompartement.
an+aman sindroma kompartement. b.
b. Fraktur Fraktur %e%erbuka rbuka ((Open/Compound Open/Compound ), bila terdap), bila terdapat hubungat hubungan antara hubuan antara hubunganngan antara ragmen tulang dengan dunia luar karena adanya perlukaan kulit.Fraktur antara ragmen tulang dengan dunia luar karena adanya perlukaan kulit.Fraktur terbuka dibedakan menjadi beberapa grade yaitu
terbuka dibedakan menjadi beberapa grade yaitu .
. rarade 1 de 1 lu luka bka bersiersih, ph, panjanjangangnynya kua kuranrang dag dari ri +m.+m. 2.
2. rade rade 11 11 luka luka lebih lebih luas luas tanpa tanpa kerusakerusakan kan jaringjaringan luan lunak nak yang yang ekstenekstensi.si. -.
-. rradade e 11111 1 sansangagat t terterkokontntamamininasasi, i, dadan n memengngalaalami mi kekerurusaksakan an jajariringnganan lunak ekstensi.
lunak ekstensi. .
. *erdasar bentuk garis raktur dan *erdasar bentuk garis raktur dan hubungan denghubungan dengan mekanisme trauma an mekanisme trauma a.
a. FrFrakaktutur r %%raransnseersrsalal rrakaktutur r yyanang g ararahahnynya a memelilintntanang g papada da tutulalang ng dadann merupakan akibat trauma angulasi atau langsung.
merupakan akibat trauma angulasi atau langsung. b.
b. Fraktur Fraktur 3blik 3blik raktur raktur yang yang arah arah garis garis patahnya patahnya membentuk membentuk sudut sudut terhadapterhadap sumbu tulang dan meruakan akibat trauma angulasi juga.
sumbu tulang dan meruakan akibat trauma angulasi juga. +.
+. FrFrakaktutur r !p!piriralal rrakaktutur r yyanang g ararah ah gagariris s papatatahnhnyya a beberbrbenentutuk k spspiriral al yyanangg disebabkan trauma rotasi.
disebabkan trauma rotasi. d.
d. FrakFraktutur r KoKompmpresresi i rrakaktutur r yyang terjang terjadadi i kakarerena trauna trauma ma akaksisial al llekeksi si yyangang mendorong tulang ke arah permukaan lain.
mendorong tulang ke arah permukaan lain. e.
e. FraktuFraktur 4r 4ulsi ulsi raktur raktur yang yang diakidiakibatkan batkan karenkarena trauma trauma tarika tarikan atau an atau traksi traksi otototot pada insersinya pada tulang.
pada insersinya pada tulang. 7. *erdasarkan kedudukan tulangnya 7. *erdasarkan kedudukan tulangnya
+.
+. FrakFraktur Multtur Multipliple e raraktuktur r dimdimana garis pataana garis patah h leblebih dari satu ih dari satu taptapi i tidtidak padaak pada tulang yang sama.
tulang yang sama. /.
/. *erdasarkan *erdasarkan posisi ragmen posisi ragmen a.
a. FrFrakaktuturr Undisplaced Undisplaced (t(tididak ak bebergrgeseserer) ) gagariris s papatatah h lelengngkakap p ttttetetapapi i kekeduduaa ragmen tidak bergeser dan periosteum masih utuh.
ragmen tidak bergeser dan periosteum masih utuh. b.
b. FrakturFraktur Displaced Displaced (be(bergrgesereser) ) terjterjadi adi perpergesgeseraeran n ragragmen men tultulang ang yayang ng jugjugaa disebut lokasi ragmen
disebut lokasi ragmen $.
$. *erdasarkan *erdasarkan siat siat raktur raktur (luka (luka yang yang ditimbulkan).ditimbulkan). a.
a. FaFaktktur %ur %eertrtututup (up (Closed Closed ), bila tidak terdapat hubungan antara ragmen tulang), bila tidak terdapat hubungan antara ragmen tulang denga
dengan n dunidunia a luar, disebuluar, disebut t juga raktur bersih juga raktur bersih (karen(karena a kulit masih utuh) kulit masih utuh) tanpatanpa komplikasi. ada raktur tertutup ada klasiikasi tersendiri yang berdasarkan komplikasi. ada raktur tertutup ada klasiikasi tersendiri yang berdasarkan keadaan jaringan lunak sekitar trauma, yaitu
keadaan jaringan lunak sekitar trauma, yaitu .
. %i%ingkngkat 0 at 0 rakraktur biasa dengtur biasa dengan sedikan sedikit atau it atau tantanpa +edderpa +eddera a jarjaringingan lunak an lunak sekitarnya.
sekitarnya. 2.
2. %i%ingngkakat t raraktktur ur dedengngan an ababrarasi si dadangngkakal l atatau au mememamar r kukulilit t dadan n jarjariningagann subkutan.
subkutan. -.
-. %i%ingkngkat 2 at 2 rakraktur yang lebitur yang lebih h berberat dengaat dengan n konkontustusio jaringio jaringan lunak bagian lunak bagianan dalam dan pembengkakan.
dalam dan pembengkakan. /.
/. %i%ingkngkat - at - +ed+edera berat dengera berat dengan kerusaan kerusakan jarinkan jaringan lungan lunak yang nyatak yang nyata a ddddanan an+aman sindroma kompartement.
an+aman sindroma kompartement. b.
b. Fraktur Fraktur %e%erbuka rbuka ((Open/Compound Open/Compound ), bila terdap), bila terdapat hubungat hubungan antara hubuan antara hubunganngan antara ragmen tulang dengan dunia luar karena adanya perlukaan kulit.Fraktur antara ragmen tulang dengan dunia luar karena adanya perlukaan kulit.Fraktur terbuka dibedakan menjadi beberapa grade yaitu
terbuka dibedakan menjadi beberapa grade yaitu .
. rarade 1 de 1 lu luka bka bersiersih, ph, panjanjangangnynya kua kuranrang dag dari ri +m.+m. 2.
2. rade rade 11 11 luka luka lebih lebih luas luas tanpa tanpa kerusakerusakan kan jaringjaringan luan lunak nak yang yang ekstenekstensi.si. -.
-. rradade e 11111 1 sansangagat t terterkokontntamamininasasi, i, dadan n memengngalaalami mi kekerurusaksakan an jajariringnganan lunak ekstensi.
lunak ekstensi. .
. *erdasar bentuk garis raktur dan *erdasar bentuk garis raktur dan hubungan denghubungan dengan mekanisme trauma an mekanisme trauma a.
a. FrFrakaktutur r %%raransnseersrsalal rrakaktutur r yyanang g ararahahnynya a memelilintntanang g papada da tutulalang ng dadann merupakan akibat trauma angulasi atau langsung.
merupakan akibat trauma angulasi atau langsung. b.
b. Fraktur Fraktur 3blik 3blik raktur raktur yang yang arah arah garis garis patahnya patahnya membentuk membentuk sudut sudut terhadapterhadap sumbu tulang dan meruakan akibat trauma angulasi juga.
sumbu tulang dan meruakan akibat trauma angulasi juga. +.
+. FrFrakaktutur r !p!piriralal rrakaktutur r yyanang g ararah ah gagariris s papatatahnhnyya a beberbrbenentutuk k spspiriral al yyanangg disebabkan trauma rotasi.
disebabkan trauma rotasi. d.
d. FrakFraktutur r KoKompmpresresi i rrakaktutur r yyang terjang terjadadi i kakarerena trauna trauma ma akaksisial al llekeksi si yyangang mendorong tulang ke arah permukaan lain.
mendorong tulang ke arah permukaan lain. e.
e. FraktuFraktur 4r 4ulsi ulsi raktur raktur yang yang diakidiakibatkan batkan karenkarena trauma trauma tarika tarikan atau an atau traksi traksi otototot pada insersinya pada tulang.
pada insersinya pada tulang. 7. *erdasarkan kedudukan tulangnya 7. *erdasarkan kedudukan tulangnya
a. %idak adanya dislokasi. a. %idak adanya dislokasi. b. 4danya dislokasi
b. 4danya dislokasi )
) 4t a5im 4t a5im membentuk membentuk sudut.sudut. 2)
2) 4t lotus 4t lotus ragmen ragmen tulang berjauhan.tulang berjauhan. -) 4t longitudinal berjauhan memanjang. -) 4t longitudinal berjauhan memanjang. /) 4t lotus +um +ontra+tiosnum berjauhan
/) 4t lotus +um +ontra+tiosnum berjauhan dan memendek dan memendek 6. *erdasarkan posisi rakur
6. *erdasarkan posisi rakur
!ebatang tulang terbagi menjadi tiga bagian !ebatang tulang terbagi menjadi tiga bagian a. &- proksimal a. &- proksimal b. &- medial b. &- medial +. &- distal +. &- distal .
. Fraktur Fraktur Kelelahan Kelelahan Fraktur Fraktur akibat akibat tekanan tekanan yang yang berulang8ulang.berulang8ulang. 0.
0. Fraktur Fraktur atologis atologis Fraktur Fraktur yang yang diakibatkan diakibatkan karena karena proses proses patologis patologis tulang.tulang.
9.
9. 4nato4natomi dan isiomi dan isiologi raklogi raktur tur 1.
1. Anatoi Anatoi "u"ulanglang
%ulang terdiri dari sel8sel yang berada pada ba intra8seluler. %ulang berasal %ulang terdiri dari sel8sel yang berada pada ba intra8seluler. %ulang berasal dar
dari i embembriorioni+ ni+ hyhyalinaline e +art+artilailage ge yanyang g manmana a melmelalualui i proproses ses ::OsteogenesisOsteogenesis;; menjadi tulang. roses ini dilakukan oleh sel8sel yang disebut :
menjadi tulang. roses ini dilakukan oleh sel8sel yang disebut :Osteo#lastOsteo#last;.;. roses mengerasnya tulang akibat penimbunan garam kalsium.
4da 20 tulang dalam tubuh manusia, %ulang dapat diklasiikasikan dalam lima kelompok berdasarkan bentuknya
a. %ulang panjang (Femur, <umerus) terdiri dari batang tebal panjang yang disebut diaisis dan dua ujung yang disebut epiisis. =i sebelah proksimal dari epiisis terdapat metaisis. =i antara epiisis dan metaisis terdapat daerah tulang rawan yang tumbuh, yang disebut lempeng epiisis atau lempeng pertumbuhan. %ulang panjang tumbuh karena akumulasi tulang rawan di lempeng epiisis. %ulang rawan digantikan oleh sel8sel tulang yang dihasilkan oleh osteoblas, dan tulang memanjang. *atang dibentuk oleh jaringan tulang yang padat. >piisis dibentuk dari spongi bone (+an+ellous atau trabe+ular). ada akhir tahun8tahun remaja tulang rawan habis, lempeng epiisis berusi, dan tulang berhenti tumbuh. <ormon pertumbuhan, estrogen, dan testosteron merangsang pertumbuhan tulang panjang. >strogen, bersama dengan testosteron, merangsang usi lempeng epiisis. *atang suatu tulang panjang memiliki rongga yang disebut kanalis medularis. Kanalis medularis berisi sumsum tulang.
b. Tulang pendek (carpals) bentuknya tidak teratur dan inti dari +an+ellous (spongy) dengan suatu lapisan luar dari tulang yang padat.
+. Tulang pendek datar (tengkorak ) terdiri atas dua lapisan tulang padat dengan lapisan luar adalah tulang +on+ellous.
d. Tulang yang tidak beraturan (vertebrata) sama seperti dengan tulang pendek.
e. Tulang sesamoid merupakan tulang ke+il, yang terletak di sekitar tulang yang berdekatan dengan persediaan dan didukung oleh tendon dan jaringan asial, misalnya patella (kap lutut).
%ulang tersusun atas sel, matriks protein dan deposit mineral. !el8selnya terdiri atas tiga jenis dasar8osteoblas, osteosit dan osteoklas. 3steoblas berungsi dalam pembentukan tulang dengan mensekresikan matriks tulang. Matriks tersusun atas 6? kolagen dan 2? subtansi dasar (glukosaminoglikan, asam polisakarida) dan proteoglikan). Matriks merupakan kerangka dimana garam8 garam mineral anorganik ditimbun. 3steosit adalah sel dewasa yang terlibat dalam pemeliharaan ungsi tulang dan terletak dalam osteon (unit matriks tulang
). 3steoklas adalah sel multinu+lear ( berinti banyak) yang berperan dalam penghan+uran, resorpsi dan remosdeling tulang.
3steon merupakan unik ungsional mikroskopis tulang dewasa. =itengah osteon terdapat kapiler. =ikelilingi kapiler tersebut merupakan matriks tulang yang dinamakan lamella. =idalam lamella terdapat osteosit, yang memperoleh nutrisi melalui prosesus yang berlanjut kedalam kanalikuli yang halus (kanal yang menghubungkan dengan pembuluh darah yang terletak sejauh kurang dari 0, mm).
%ulang diselimuti dibagian oleh membran ibrous padat dinamaan periosteum. eriosteum memberi nutrisi ke tulang dan memungkinkannya tumbuh, selain sebagai tempat perlekatan tendon dan ligamen. eriosteum mengandung sara, pembuluh darah, dan limatik. @apisan yang paling dekat dengan tulang mengandung osteoblast, yang merupakan sel pembentuk tulang.
>ndosteum adalah membran askuler tipis yang menutupi rongga sumsum tulang panjang dan rongga8rongga dalam tulang kanselus. 3steoklast , yang melarutkan tulang untuk memelihara rongga sumsum, terletak dekat endosteum dan dalam la+una <owship (+ekungan pada permukaan tulang).
!truktur tulang dewasa terdiri dari -0 ? bahan organik (hidup) dan 70 ? endapan garam. *ahan organik disebut matriks, dan terdiri dari lebih dari 0 ? serat kolagen dan kurang dari 0 ? proteoglikan (protein plus sakarida). =eposit garam terutama adalah kalsium dan osat, dengan sedikit natrium, kalium karbonat, dan ion magnesium. aram8garam menutupi matriks dan berikatan dengan serat kolagen melalui proteoglikan. 4danya bahan organik menyebabkan tulang memiliki kekuatan tensi (resistensi terhadap tarikan yang meregangkan). !edangkan garam8garam menyebabkan tulang memiliki kekuatan kompresi (kemampuan menahan tekanan).
embentukan tulang berlangsung se+ara terus menerus dan dapat berupa pemanjangan dan penebalan tulang. Ke+epatan pembentukan tulang berubah selama hidup. embentukan tulang ditentukan oleh rangsangn hormon, faktor
makanan, dan jumlah stres ang di!e!ankan pada suatu tulang, dan terjadi aki!at akti"itas sel#sel pem!entuk tulang aitu osteo!las.
3steoblas dijumpai dipermukaan luar dan dalam tulang. 3steoblas berespon terhadap berbagai sinyal kimiawi untuk menghasilkan matriks tulang. !ewaktu pertama kali dibentuk, matriks tulang disebut osteoid. =alam beberapa hari garam8garam kalsium mulai mengendap pada osteoid dan mengeras selama beberapa minggu atau bulan berikutnya. !ebagian osteoblast tetap menjadi bagian dari osteoid, dan disebut osteosit atau sel tulang sejati. !eiring dengan terbentuknya tulang, osteosit dimatriks membentuk tonjolan8tonjolan yang menghubungkan osteosit satu dengan osteosit lainnya membentuk suatu sistem saluran mikroskopik di tulang.
Kalsium adalah salah satu komponen yang berperan terhadap tulang, sebagian ion kalsium di tulang tidak mengalarni kristalisasi. aram nonkristal ini dianggap sebagai kalsium yang dapat dipertukarkan, yaitu dapat dipindahkan dengan +epat antara tulang, +airan interstisium, dan darah.
!edangkan penguraian tulang disebut absorpsi, terjadi se+ara bersamaan dengan pembentukan tulang. enyerapan tulang terjadi karena aktiitas sel8sel yang disebut osteoklas. Osteoklas adalah sel agositik multinukleus besar yang berasal dari sel8sel mirip8monosit yang terdapat di tulang. 3steoklas tampaknya mengeluarkan berbagai asam dan enAim yang men+erna tulang dan memudahkan agositosis. 3steoklas biasanya terdapat pada hanya sebagian ke+il dari potongan tulang, dan memagosit tulang sedikit demi sedikit. !etelah selesai di suatu daerah, osteoklas menghilang dan mun+ul osteoblas. 0steoblas mulai mengisi daerah yang kosong tersebut dengan tulang baru. roses ini memungkinkan tulang tua yang telah melemah diganti dengan tulang baru yang lebih kuat.
Keseimbangan antara aktiitas osteoblas dan osteoklas menyebabkan tulang terus menerus diperbarui atau mengalamiremodeling . ada anak dan remaja, aktiitas osteoblas melebihi aktiitas osteoklas, sehingga kerangka menjadi lebih panjang dan menebal. 4ktiitas osteoblas juga melebihi aktiitas osteoklas pada tulang yang pulih dari raktur. ada orang dewasa muda, aktiitas osteoblas dan osteoklas biasanya setara, sehingga jumlah total massa tulang konstan. ada usia
pertengahan, aktiitas osteoklas melebihi aktiitas osteoblas dan kepadatan tulang mulai berkurang. 4ktiitas osteoklas juga meningkat pada tulang8tulang yang mengalami imobilisasi. ada usia dekade ketujuh atau kedelapan, dominansi aktiitas osteoklas dapat menyebabkan tulang menjadi rapuh sehingga mudah patah. 4ktiitas osteoblas dan osteoklas dikontrol oleh beberapa aktor isik dan hormon.
Faktor8aktor yang mengontrol 4ktiitas osteoblas dirangsang oleh olah raga dan stres beban akibat arus listrik yang terbentuk sewaktu stres mengenai tulang. Fraktur tulang se+ara drastis merangsang aktiitas osteoblas, tetapi mekanisme pastinya belum jelas. >strogen, testosteron, dan hormon perturnbuhan adalah promotor kuat bagi aktiitas osteoblas dan pertumbuhan tulang. ertumbuhan tulang diper+epat semasa pubertas akibat melonjaknya kadar hormon8hormon tersebut. >strogen dan testosteron akhirnya menyebabkan tulang8tulang panjang berhenti tumbuh dengan merangsang penutupan lempeng epiisis (ujung pertumbuhan tulang). !ewaktu kadar estrogen turun pada masa menopaus, aktiitas osteoblas berkurang. =eisiensi hormon pertumbuhan juga mengganggu pertumbuhan tulang.
Bitamin = dalam jumlah ke+il merangsang kalsiikasi tulang se+ara langsung dengan !ekerja pada osteoblas dan se+ara tidak langsung dengan merangsang penerapan kalsium di usus. <al ini meningkatkan konsentrasi kalsium darah, yang mendorong kalsiikasi tulang. Camun, itamin = dalam jumlah besar meningkatkan kadar kalsium serum dengan meningkatkan penguraian tulang. =engan demikian, itamin = dalam jumlah besar tanpa diimbangi kalsium yang adekuat dalam makanan akan menyebabkan absorpsi tulang.
4dapun aktor8aktor yang mengontrol aktiitas osteoklas terutama dikontrol oleh hormon paratiroid. <ormon paratiroid dilepaskan oleh kelenjar paratiroid yang terletak tepat di belakang kelenjar tiroid. elepasan hormon paratiroid meningkat sebagai respons terhadap penurunan kadar kalsium serum. <ormon paratiroid meningkatkan aktiitas osteoklas dan merangsang peme+ahan tulang untuk membebaskan kalsium ke dalam darah. eningkatan kalsium serum bekerja se+ara umpan balik negati untuk menurunkan
pengeluaran hormon paratiroid lebih lanjut. >strogen tampaknya mengurangi eek hormon paratiroid pada osteoklas.
>ek lain <ormon paratiroid adalahmeningkatkan kalsium serum denganmenurunkan sekresi kalsium oleh ginjal. <ormon paratiroid meningkatkan ekskresi ion fosfat oleh ginjal sehingga menurunkan kadar osat darah. engaktian itamin = di ginjal bergantung pada hormon paratiroid. !edangkan kalsitonin adalah suatu hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar tiroid sebagai respons terhadap peningkatan kadar kalsium serum. Kalsitonin memiliki sedikit eek menghambat aktiitas dan pernbentukan osteoklas. >ek8eek ini meningkatkan kalsiikasi tulang sehingga menurunkan kadar kalsium serum.
=. 4%3F1!13@31
%ulang bersiat rapuh namun +ukup mempunyai kekuatan dan gaya pegas untuk menahan. %api apabila tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat diserap tulang, maka terjadilah trauma pada tulang yang mengakibatkan rusaknya atau terputusnya kontinuitas tulang. !etelah terjadi raktur, periosteum dan pembuluh darah serta sara dalam korteks, marrow, dan jaringan lunak yang membungkus tulang rusak. erdarahan terjadi karena kerusakan tersebut dan terbentuklah hematoma di rongga medula tulang. #aringan tulang segera berdekatan ke bagian tulang yang patah. #aringan yang mengalami nekrosis ini menstimulasi terjadinya respon inlamasi yang ditandai dengan asodilatasi, eksudasi plasma dan
leukosit, dan iniltrasi sel darah putih. Kejadian inilah yang merupakan dasar dari proses penyembuhan tulang nantinya
Faktor8aktor yang mempengaruhi raktur . Faktor >kstrinsik
4danya tekanan dari luar yang bereaksi pada tulang yang tergantung terhadap besar, waktu, dan arah tekanan yang dapat menyebabkan raktur. 2. Faktor 1ntrinsik
*eberapa siat yang terpenting dari tulang yang menentukan daya tahan untuk timbulnya raktur seperti kapasitas absorbsi dari tekanan, elastisitas, kelelahan, dan kepadatan atau kekerasan tulang.
>. Maniestasi klinis
Maniestasi klinis raktur adalah nyeri, hilangnya ungsi, deormitas, pemendekan ektremitas, krepitus, pembengkakan lokal, dan perubahan warna yang
dijelaskan se+ara rin+i sebagai berikut
. Cyeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai ragmen tulang diimobilisasi. !pasme otot yang menyertai raktur merupakan bentuk bidai alamiah yang diran+ang untuk meminimalkan gerakan antar ragmen tulang. 2. !etelah terjadi raktur, bagian8bagian tidak dapat digunakan dan +enderung
bergerak se+ara alamiah (gerakan luar biasa). ergeseran ragmen pada raktur lengan dan tungkai menyebabkan deormitas (terlihat maupun teraba) ektremitas yang bisa diketahui dengan membandingkannya dengan ektremitas normal. >kstremitas tidak dapat berungsi dengan baik karena ungsi normal otot tergantung pada integritasnya tulang tempat melekatnya otot.
-. ada raktur panjang, terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya karena kontraksi otot yang melekat di atas dan bawah tempat raktur. Fragmen sering saling melengkapi satu sama lain sampai 2,$ sampai $ +m ( sampai 2 in+i). /. !aat ekstremitas diperiksa dengan tangan, teraba adanya derik tulang dinamakan
krepitus yang teraba akibat gesekan antara ragmen satu dengan lainnya. Dji krepitus dapat mengakibatkan kerusakan jaringan lunak yang lebih berat.
$. embengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit terjadi sebagai akibat trauma dan perdarahan yang mengikuti raktur. %anda ini biasa terjadi setelah beberapa jam atau hari setelah +edera.
%idak semua tanda dan gejala tersebut terdapat pada setiap raktur. Kebanyakan justru tidak ada pada raktur linear atau isur atau raktur impaksi (permukaan patahan saling terdesak satu sama lain). =iagnosis raktur bergantung pada gejala, tanda isik, dan pemeriksaan sinar85 pasien. *iasanya pasien mengeluhkan mengalami +edera pada daerah tersebut.
H. PEMER$K%AAN PENUN&AN'
. E.ay dilakukan untuk melihat bentuk patahan atau keadaan tulang yang +edera. 2. *one s+ans, %omogram, atau M1 !+ans
-. 4rteriogram dilakukan bila ada kerusakan askuler.
/. 99% kalau banyak kerusakan otot.
$. emeriksaan =arah @engkap
@ekosit turun&meningkat, >ritrosit dan 4lbumin turun, <b, hematokrit sering rendah akibat perdarahan, @aju >ndap =arah (@>=) meningkat bila kerusakan jaringan lunak sangat luas, ada masa penyembuhan 9a meningkat di dalam darah, traumaa otot meningkatkan beban kreatinin untuk ginjal. roil koagulasi perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah, transusi multiple, atau +ederah hati.
1. KOMPL$KA%$ . Komplikasi 4wal
a. Kerusakan 4rteri
e+ahnya arteri karena trauma bisa ditandai dengan tidak adanya nadi, 9% menurun, +yanosis bagian distal, hematoma yang lebar, dan dingin pada ekstrimitas yang disebabkan oleh tindakan emergensi splinting, perubahan posisi pada yang sakit, tindakan reduksi, dan pembedahan
b. Kompartement !yndrom
Komplikasi ini terjadi saat peningkatan tekanan jaringan dalam ruang tertutup di otot, yang sering berhubungan dengan akumulasi +airan sehingga menyebabkan hambatan aliran darah yang berat dan berikutnya menyebabkan kerusakan pada otot. ejala G gejalanya men+akup rasa sakit karena
ketidakseimbangan pada luka, rasa sakit yang berhubungan dengan tekanan yang berlebihan pada kompartemen, rasa sakit dengan perenggangan pasi pada otot yang terlibat, dan paresthesia. Komplikasi ini terjadi lebih sering pada raktur tulang kering (tibia) dan tulang hasta (radius atau ulna).
+. Fat >mbolism !yndrom
Merupakan keadaan pulmonari akut dan dapat menyebabkan kondisi atal. <al ini terjadi ketika gelembung G gelembung lemak terlepas dari sumsum tulang dan mengelilingi jaringan yang rusak. elombang lemak ini akan melewati sirkulasi dan dapat menyebabkan oklusi pada pembuluh G pembuluh darah pulmonary yang menyebabkan sukar bernaas. ejala dari sindrom emboli
lemak men+akup dyspnea, perubahan dalam status mental (gaduh, gelisah, marah, bingung, stupor), ta+hy+ardia, demam, ruam kulit pte+hie.
d. 1neksi
!ystem pertahanan tubuh rusak bila ada trauma pada jaringan. ada trauma orthopedi+ ineksi dimulai pada kulit (superi+ial) dan masuk ke dalam. 1ni biasanya terjadi pada kasus raktur terbuka, tapi bisa juga karena penggunaan bahan lain dalam pembedahan seperti pin dan plat
e. 4askuler Cekrosis
4askuler Cekrosis (4BC) terjadi karena aliran darah ke tulang rusak atau terganggu yang bisa menyebabkan nekrosis tulang dan diawali dengan adanya BolkmanHs 1s+hemia. Cekrosis aaskular dapat terjadi saat suplai darah ke tulang kurang baik. <al ini paling sering mengenai raktur intras+apular emur (yaitu kepala dan leher), saat kepala emur berputar atau keluar dari sendi dan menghalangi suplai darah. Karena nekrosis aaskular men+akup proses yang terjadi dalam periode waktu yang lama, pasien mungkin tidak akan merasakan gejalanya sampai dia keluar dari rumah sakit. 3leh karena itu, edukasi pada pasien merupakan hal yang penting. erawat harus menyuruh pasien supaya melaporkan nyeri yang bersiat intermiten atau nyeri yang menetap pada saat menahan beban
!ho+k terjadi karena kehilangan banyak darah dan meningkatnya permeabilitas kapiler yang bisa menyebabkan menurunnya oksigenasi. 1ni biasanya terjadi pada raktur.
g. 3steomyelitis
4dalah ineksi dari jaringan tulang yang men+akup sumsum dan korteks tulang dapat berupa e5ogenous (ineksi masuk dari luar tubuh) atau hematogenous (ineksi yang berasal dari dalam tubuh). atogen dapat masuk melalui luka raktur terbuka, luka tembus, atau selama operasi. @uka tembak, raktur tulang panjang, raktur terbuka yang terlihat tulangnya, luka amputasi karena trauma dan raktur G raktur dengan sindrom kompartemen atau luka askular memiliki risiko osteomyelitis yang lebih besar
2. Komplikasi =alam Iaktu @ama
a. =elayed Dnion (enyatuan tertunda)
=elayed Dnion merupakan kegagalan raktur berkonsolidasi sesuai dengan waktu yang dibutuhkan tulang untuk menyambung. 1ni disebabkan karena penurunan supai darah ke tulang.
b. Con union (tak menyatu)
enyatuan tulang tidak terjadi, +a+at diisi oleh jaringan ibrosa. Kadang G kadang dapat terbentuk sendi palsu pada tempat ini. Faktor G aktor yang dapat menyebabkan non union adalah tidak adanya imobilisasi, interposisi jaringan lunak, pemisahan lebar dari ragmen +ontohnya patella dan raktur yang bersiat patologis.
+. Malunion
Kelainan penyatuan tulang karena penyerasian yang buruk menimbulkan deormitas, angulasi atau pergeseran.
&. %ta(iu Pen)e#uhan Luka
%ulang bisa beregenerasi sama seperti jaringan tubuh yang lain. Fraktur merangsang tubuh untuk menyembuhkan tulang yang patah dengan jala n membentuk tulang baru diantara ujung patahan tulang. %ulang baru dibentuk oleh aktiitas sel8sel tulang. 4da lima stadium penyembuhan tulang, yaitu
. !tadium !atu8embentukan <ematoma! embuluh darah robek dan terbentuk hematoma disekitar daerah raktur. !el8sel darah membentuk ibrin guna melindungi tulang yang rusak dan sebagai tempat tumbuhnya kapiler baru dan ibroblast. !tadium ini berlangsung 2/ G /6 jam dan perdarahan berhenti sama sekali.
2. !tadium =ua8rolierasi !eluler
ada stadium ini terjadi prolierasi dan dierensiasi sel menjadi ibro kartilago yang berasal dari periosteum,Jendosteum, dan bone marrow yang telah mengalami trauma. !el8sel yang mengalami prolierasi ini terus masuk ke dalam lapisan yang lebih dalam dan disanalah osteoblast beregenerasi dan terjadi proses osteogenesis. =alam beberapa hari terbentuklah tulang baru yg menggabungkan kedua ragmen tulang yang patah. Fase ini berlangsung selama 6 jam setelah raktur sampai selesai, tergantung rakturnya.
!elGsel yang berkembang memiliki potensi yang kondrogenik dan osteogenik, bila diberikan keadaan yang tepat, sel itu akan mulai membentuk tulang dan juga kartilago. opulasi sel ini dipengaruhi oleh kegiatan osteoblast dan osteoklast mulai berungsi dengan mengabsorbsi sel8sel tulang yang mati. Massa sel yang tebal dengan tulang yang imatur dan kartilago, membentuk kallus atau bebat pada permukaan endosteal dan periosteal. !ementara tulang yang imatur
(anyaman tulang ) menjadi lebih padat sehingga gerakan pada tempat raktur berkurang pada / minggu setelah raktur menyatu.
/. !tadium >mpat8Konsolidasi
*ila aktiitas osteo+last dan osteoblast berlanjut, anyaman tulang berubah menjadi lamellar. !istem ini sekarang +ukup kaku dan memungkinkan osteo+last menerobos melalui reruntuhan pada garis raktur, dan tepat dibelakangnya osteo+last mengisi +elah8+elah yang tersisa diantara ragmen dengan tulang yang baru. 1ni adalah proses yang lambat dan mungkin perlu beberapa bulan sebelum tulang kuat untuk membawa beban yang normal.
$. !tadium @ima8emodelling
Fraktur telah dijembatani oleh suatu manset tulang yang padat. !elama beberapa bulan atau tahun, pengelasan kasar ini dibentuk ulang oleh proses resorbsi dan pembentukan tulang yang terus8menerus. @amellae yang lebih tebal diletidakkan pada tempat yang tekanannya lebih tinggi, dinding yang tidak dikehendaki dibuang, rongga sumsum dibentuk, dan akhirnya dibentuk struktur yang mirip dengan normalnya.
ambar .Fase enyembuhan %ulang K. PENA"ALAK%ANAAN MED$%
>mpat tujuan utama dari penanganan raktur adalah
. Dntuk menghilangkan rasa nyeri. Cyeri yang timbul pada raktur bukan karena rakturnya sendiri, namun karena terluka jaringan disekitar tulang yang patah tersebut. Dntuk mengurangi nyeri tersebut, dapat diberikan obat penghilang rasa nyeri dan juga dengan tehnik imobilisasi (tidak menggerakkan daerah yang raktur). %ehnik imobilisasi dapat di+apai dengan +ara pemasangan bidai atau gips.
emasangan gips Merupakan bahan kuat yang dibungkuskan di sekitar tulang yang patah. ips yang ideal adalah yang membungkus tubuh sesuai dengan bentuk tubuh. 1ndikasi dilakukan pemasangan gips adalah
• 1mmobilisasi dan penyangga raktur • 1stirahatkan dan stabilisasi
• Koreksi deormitas • Mengurangi aktiitas
• Membuat +etakan tubuh orthotik
• !edangkan hal8hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan gips adalah
• ips yang pas tidak akan menimbulkan perlukaan • ips patah tidak bisa digunakan
• ips yang terlalu ke+il atau terlalu longgar sangat membahayakan klien
• #angan merusak & menekan gips
• #angan pernah memasukkan benda asing ke dalam gips & menggaruk
2. Dntuk menghasilkan dan mempertahankan posisi yang ideal dari raktur. *idai dan gips tidak dapat mempertahankan posisi dalam waktu yang lama. Dntuk itu diperlukan lagi tehnik yang lebih mantap seperti pemasangan traksi kontinyu, iksasi eksternal, atau iksasi internal tergantung dari jenis rakturnya sendiri. a. enarikan (traksi) !e+ara umum traksi dilakukan dengan menempatkan
beban dengan tali pada ekstermitas pasien. %empat tarikan disesuaikan sedemikian rupa sehingga arah tarikan segaris dengan sumbu panjang tulang yang patah. Metode pemasangan traksi antara lain
%raksi manual %ujuannya adalah perbaikan dislokasi, mengurangi raktur, dan pada keadaan emergen+y
%raksi mekanik, ada 2 ma+am
. %raksi kulit (skin tra+tion) =ipasang pada dasar sistem skeletal untuk sturktur yang lain misal otot. =igunakan dalam waktu / minggu dan beban $ kg.
2. %raksi skeletal Merupakan traksi deiniti pada orang dewasa yang merupakan!alanced traction. =ilakukan untuk menyempurnakan luka operasi dengan kawat metal & penjepit melalui tulang & jaringan metal.
Kegunaan pemasangan traksi, antara lain . Mengurangi nyeri akibat spasme otot 2. Memperbaiki " men+egah deormitas -. 1mmobilisasi
/. =iraksi penyakit (dengan penekanan untuk nyeri tulang sendi $. Mengen+angkan pada perlekatannya
. %ali utama dipasang di pin rangka sehingga menimbulkan gaya tarik 2. *erat ekstremitas dengan alat penyokong harus seimbang dengan
pemberat agar reduksi dapat dipertahankan
-. ada tulang8tulang yang menonjol sebaiknya diberi lapisan khusus /. %raksi dapat bergerak bebas dengan katrol
$. emberat harus +ukup tinggi di atas permukaan lantai
b. =ilakukan pembedahan untuk menempatkan piringan atau batang logam pada pe+ahan8pe+ahan tulang.ada saat ini metode penatalaksanaan yang paling banyak keunggulannya mungkin adalah pembedahan. Metode perawatan ini disebut iksasi interna dan reduksi terbuka. ada umumnya insisi dilakukan pada tempat yang mengalami +edera dan diteruskan sepanjang bidang anatomik menuju tempat yang mengalami raktur. <ematoma raktur dan ragmen8ragmen tulang yang telah mati diirigasi dari luka. Fraktur kemudian direposisi dengan tangan agar menghasilkan posisi yang normal kembali. !esudah direduksi, ragmen8ragmen tulang ini dipertahankan dengan alat8alat ortopedik berupa pen, sekrup, pelat, dan paku.
Keuntungan perawatan raktur dengan pembedahan antara lain . Ketelitian reposisi ragmen tulang yang patah
2. Kesempatan untuk memeriksa pembuluh darah dan sara yang berada didekatnya
-. =apat men+apai stabilitas iksasi yang +ukup memadai
$. erawatan di ! dapat ditekan seminimal mungkin, terutama pada kasus8 kasus yang tanpa komplikasi dan dengan kemampuan mempertahankan ungsi sendi dan ungsi otot hampir normal selama penatalaksanaan dijalankan
*+. ,iksasi $nterna
$ntramedullar nail ideal untuk raktur transersal, tetapi untuk raktur lainnya kurang +o+ok. Fraktur dapat dipertahankan lurus dan terhadap panjangnya dengan nail , tetapi iksasi mungkin tidak +ukup kuat untuk
mengontrol rotasi. %ailing diindikasikan jika hasil pemeriksaan radiologi memberi kesan bahwa jaringan lunak mengalami interposisi di antara ujung tulang karena hal ini hampir selalu menyebabkan non#union. Keuntunganintramedullar nailing adalah dapat memberikan stabilitas longitudinal serta kesejajaran (alignment) serta membuat penderita dLpat dimobilisasi +ukup +epat untuk meninggalkan rumah sakit dalam waktu 2 minggu setelah raktur. Kerugian meliput anestesi, trauma bedah tambahan dan risiko ineksi.Closed nailing memungkinkan mobilisasi yang ter+epat dengan trauma yang minimal, tetapi paling sesuai untuk raktur transersal tanpa pemendekan. Comminuted fracturepaling baik dirawat denganlocking nail yang dapat mempertahankan panjang dan rotasi.
*ila raktur yang dirawat dengan traksi stabil dan massa kalus terlihat pada pemeriksaan radiologis, yang biasanya pada minggu ke enam, cast
!racedapat dipasang. Fraktur denganintramedullar nail yang tidak memberi iksasi yang rigid juga +o+ok untuk tindakan ini.
-. 4gar terjadi penyatuan tulang kembali *iasanya tulang yang patah akan mulai menyatu dalam waktu / minggu dan akan menyatu dengan sempurna dalam waktu bulan. Camun terkadang terdapat gangguan dalam penyatuan tulang, sehingga dibutuhkan grat tulang.
/. Dntuk mengembalikan ungsi seperti semula 1mobilisasi yang lama dapat mengakibatkan menge+ilnya otot dan kakunya sendi. Maka dari itu diperlukan upaya mobilisasi se+epat mungkin.
KON%EP DA%AR KEPERAA"AN A. PEN'KA&$AN
. engumpulan =ata a. 4namnesa
) 1dentitas Klien Meliputi nama, jenis kelamin, umur, alamat, agama, bahasa yang dipakai, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, asuransi,
golongan darah, no. register, tanggal M!, diagnosa medis.
2) Keluhan Dtama ada umumnya keluhan utama pada kasus raktur adalah rasa nyeri. Cyeri tersebut bisa akut atau kronik tergantung dan lamanya serangan. Dntuk memperoleh pengkajian yang lengkap tentang rasa nyeri klien digunakanrooking 1n+ident apakah ada peristiwa yang menjadi yang menjadi aktor presipitasi nyeri.uality o ain seperti apa rasa nyeri yang dirasakan atau digambarkan klien. 4pakah seperti terbakar, berdenyut, atau menusuk. egion radiation, relie
apakah rasa sakit bisa reda, apakah rasa sakit menjalar atau menyebar, dan dimana rasa sakit terjadi.!eerity (!+ale) o ain seberapa jauh rasa nyeri yang dirasakan klien, bisa berdasarkan skala nyeri atau klien menerangkan seberapa jauh rasa sakit mempengaruhi kemampuan ungsinya.%ime berapa lama nyeri berlangsung, kapan, apakah bertambah buruk pada malam hari atau siang hari.
-) iwayat enyakit !ekarang engumpulan data yang dilakukan untuk menentukan sebab dari raktur, yang nantinya membantu dalam membuat ren+ana tindakan terhadap klien. 1ni bisa berupa kronologi terjadinya penyakit tersebut sehingga nantinya bisa ditentukan kekuatan yang terjadi dan bagian tubuh mana yang terkena. !elain itu, dengan mengetahui mekanisme terjadinya ke+elakaan bisa diketahui luka ke+elakaan yang lain
/) iwayat enyakit =ahulu ada pengkajian ini ditemukan kemungkinan penyebab raktur dan memberi petunjuk berapa lama tulang tersebut akan menyambung. enyakit8penyakit tertentu seperti kanker tulang dan penyakit pagetHs yang menyebabkan raktur patologis yang sering sulit untuk menyambung. !elain itu, penyakit diabetes dengan luka di kaki sanagt beresiko terjadinya osteomyelitis akut maupun kronik dan juga diabetes menghambat proses penyembuhan tulang
$) iwayat enyakit Keluarga enyakit keluarga yang berhubungan dengan penyakit tulang merupakan salah satu aktor predisposisi terjadinya raktur, seperti diabetes, osteoporosis yang sering terjadi pada beberapa keturunan, dan kanker tulang yang +enderung diturunkan se+ara geneti+ ) iwayat sikososial Merupakan respons emosi klien terhadap penyakit
yang dideritanya dan peran klien dalam keluarga dan masyarakat serta respon atau pengaruhnya dalam kehidupan sehari8harinya baik dalam keluarga ataupun dalam masyarakat
7) ola8ola Fungsi Kesehatan
a) ola ersepsi dan %ata @aksana <idup !ehat ada kasus raktur akan timbul ketidakutan akan terjadinya ke+a+atan pada dirinya dan harus menjalani penatalaksanaan kesehatan untuk membantu
penyembuhan tulangnya. !elain itu, pengkajian juga meliputi kebiasaan hidup klien seperti penggunaan obat steroid yang dapat mengganggu metabolisme kalsium, pengkonsumsian alkohol yang bisa mengganggu keseimbangannya dan apakah klien melakukan olahraga atau tidak
b) ola Cutrisi dan Metabolisme ada klien raktur harus mengkonsumsi nutrisi melebihi kebutuhan sehari8harinya seperti kalsium, Aat besi, protein, it. 9 dan lainnya untuk membantu proses penyembuhan tulang. >aluasi terhadap pola nutrisi klien bisa membantu menentukan penyebab masalah muskuloskeletal dan mengantisipasi komplikasi dari nutrisi yang tidak adekuat terutama kalsium atau protein dan terpapar sinar matahari yang kurang merupakan aktor predisposisi masalah muskuloskeletal terutama pada lansia. !elain itu juga obesitas juga menghambat degenerasi dan mobilitas klien
+) ola >liminasi Dntuk kasus raktur humerus tidak ada gangguan pada pola eliminasi, tapi walaupun begitu perlu juga dikaji rekuensi, konsistensi, warna serta bau e+es pada pola eliminasi ali. !edangkan pada pola eliminasi uri dikaji rekuensi, kepekatannya, warna, bau, dan jumlah. ada kedua pola ini juga dikaji ada kesulitan atau tidak. ola %idur dan 1stirahat !emua klien raktur timbul rasa nyeri, keterbatasan gerak, sehingga hal ini dapat mengganggu pola dan kebutuhan tidur klien. !elain itu juga, pengkajian dilaksanakan pada lamanya tidur, suasana
lingkungan, kebiasaan tidur, dan kesulitan tidur serta penggunaan obat tidur.
d) ola 4ktiitas Karena timbulnya nyeri, keterbatasan gerak, maka semua bentuk kegiatan klien menjadi berkurang dan kebutuhan klien perlu banyak dibantu oleh orang lain. <al lain yang perlu dikaji adalah bentuk aktiitas klien terutama pekerjaan klien. Karena ada beberapa bentuk pekerjaan beresiko untuk terjadinya raktur dibanding pekerjaan yang lain
e) ola <ubungan dan eran Klien akan kehilangan peran dalam keluarga dan dalam masyarakat. Karena klien harus menjalani rawat inap
) ola ersepsi dan Konsep =iri =ampak yang timbul pada klien raktur yaitu timbul ketidakutan akan ke+a+atan akibat rakturnya, rasa +emas, rasa ketidakmampuan untuk melakukan aktiitas se+ara optimal, dan pandangan terhadap dirinya yang salah (gangguan body image)
g) ola !ensori dan Kogniti ada klien raktur daya rabanya berkurang terutama pada bagian distal raktur, sedang pada indera yang lain tidak timbul gangguan. begitu juga pada kognitinya tidak mengalami gangguan. !elain itu juga, timbul rasa nyeri akibat raktur
h) ola eproduksi !eksual =ampak pada klien raktur yaitu, klien tidak bisa melakukan hubungan seksual karena harus menjalani rawat inap dan keterbatasan gerak serta rasa nyeri yang dialami klien. !elain itu juga, perlu dikaji status perkawinannya termasuk jumlah anak, lama perkawinannya
i) ola enanggulangan !tress ada klien raktur timbul rasa +emas tentang keadaan dirinya, yaitu ketidakutan timbul ke+a+atan pada diri dan ungsi tubuhnya. Mekanisme koping yang ditempuh klien bisa tidak eekti.
j) ola %ata Cilai dan Keyakinan Dntuk klien raktur tidak dapat melaksanakan kebutuhan beribadah dengan baik terutama rekuensi dan konsentrasi. <al ini bisa disebabkan karena nyeri dan keterbatasan gerak klien
+. emeriksaan Fisik
) ambaran Dmum erlu menyebutkan
a) Keadaan umum baik atau buruknya yang di+atat adalah tanda tanda, seperti
a. Kesadaran penderita apatis, sopor, koma, gelisah, komposmentis tergantung pada keadaan klien.
b. Kesakitan, keadaan penyakit akut, kronik, ringan, sedang, berat dan pada kasus raktur biasanya akut.
+. %anda8tanda ital tidak normal karena ada gangguan baik ungsi maupun bentuk.
b) !e+ara sistemik dari kepala sampai kelamin
) !istem 1ntegumen %erdapat erytema, suhu sekitar daerah trauma meningkat, bengkak, oedema, nyeri tekan.
2) Kepala %idak ada gangguan yaitu, normo +ephalik, simetris, tidak ada penonjolan, tidak ada nyeri kepala. -) @eher %idak ada gangguan yaitu simetris, tidak ada
penonjolan, relek menelan ada.
/) Muka Iajah terlihat menahan sakit, lain8lain tidak ada perubahan ungsi maupun bentuk. %ak ada lesi, simetris,
tak oedema.
$) Mata %erdapat gangguan seperti konjungtia anemis (jika terjadi perdarahan)
) %elinga %es bisik atau weber masih dalam keadaan normal. %idak ada lesi atau nyeri tekan.
7) <idung %idak ada deormitas, tak ada pernaasan +uping hidung.
6) Mulut dan Faring %ak ada pembesaran tonsil, gusi tidak terjadi perdarahan, mukosa mulut tidak pu+at.
) %horaks %ak ada pergerakan otot inter+ostae, gerakan dada simetris.
0) aru
. 1nspeksi ernaasan meningkat, reguler atau tidaknya tergantung pada riwayat penyakit klien yang berhubungan dengan paru.
2. alpasi ergerakan sama atau simetris, ermitus raba sama.
-. erkusi !uara ketok sonor, tak ada erdup atau suara tambahan lainnya.
/. 4uskultasi !uara naas normal, tak ada wheeAing, atau suara tambahan lainnya seperti stridor dan ron+hi.
() #antung
(a) 1nspeksi %idak tampak iktus jantung.
(b) alpasi Cadi meningkat, iktus tidak teraba.
(+) 4uskultasi !uara ! dan !2 tunggal, tak ada mur8mur. (2) 4bdomen
. 1nspeksi *entuk datar, simetris, tidak ada hernia.
. alpasi %ugor baik, tidak ada deands muskuler, hepar tidak teraba.
2. erkusi !uara thympani, ada pantulan gelombang +airan. -. 4uskultasi eristaltik usus normal 20 kali&menit.
(-) 1nguinal8enetalia84nus %ak ada hernia, tak ada pembesaran lymphe, tak ada kesulitan *4*.
2) Keadaan @okal
<arus diperhitungkan keadaan proksimal serta bagian distal terutama mengenai status neuroaskuler (untuk status neuroaskuler $ yaitu ain, alor, arestesia, ulse, ergerakan). emeriksaan pada sistem muskuloskeletal adalah
a) @ook (inspeksi) erhatikan apa yang dapat dilihat antara lain () 9i+atriks (jaringan parut baik yang alami maupun buatan
seperti bekas operasi).
(2) 9ape au lait spot (birth mark). (-) Fistulae.
(/) Iarna kemerahan atau kebiruan (liide) atau hyperpigmentasi.
($) *enjolan, pembengkakan, atau +ekungan dengan hal8hal yang tidak biasa (abnormal).
() osisi dan bentuk dari ekstrimitas (deormitas) (7) osisi jalan (gait, waktu masuk ke kamar periksa)
b) Feel (palpasi) ada waktu akan palpasi, terlebih dahulu posisi penderita diperbaiki mulai dari posisi netral (posisi anatomi).
ada dasarnya ini merupakan pemeriksaan yang memberikan inormasi dua arah, baik pemeriksa maupun klien.'ang perlu di+atat adalah
() erubahan suhu disekitar trauma (hangat) dan kelembaban kulit. Capillar refill time Cormal N - detik
(2) 4pabila ada pembengkakan, apakah terdapat luktuasi atau oedema terutama disekitar persendian.
(-) Cyeri tekan (tenderness), krepitasi, +atat letak kelainan (&- proksimal, tengah, atau distal). 3tot tonus pada waktu
relaksasi atau konttraksi, benjolan yang terdapat di permukaan atau melekat pada tulang. !elain itu juga diperiksa status neuroaskuler. 4pabila ada benjolan, maka siat benjolan perlu dideskripsikan permukaannya, konsistensinya, pergerakan terhadap dasar atau permukaannya, nyeri atau tidak, dan ukurannya.
+) Moe (pergerakan terutama lingkup gerak) !etelah melakukan pemeriksaan eel, kemudian diteruskan dengan menggerakan ekstrimitas dan di+atat apakah terdapat keluhan nyeri pada pergerakan. en+atatan lingkup gerak ini perlu, agar dapat mengealuasi keadaan sebelum dan sesudahnya. erakan sendi di+atat dengan ukuran derajat, dari tiap arah pergerakan mulai dari titik 0 (posisi netral) atau dalam ukuran metrik. emeriksaan ini menentukan apakah ada gangguan gerak (mobilitas) atau tidak. ergerakan yang dilihat adalah gerakan akti dan pasi. -. Peeriksaan Diagnostik
a. emeriksaan adiologi !ebagai penunjang, pemeriksaan yang penting adalah :pen+itraan; menggunakan sinar rontgen (58ray). Dntuk mendapatkan gambaran -dimensi keadaan dan kedudukan tulang yang sulit, maka diperlukan 2 proyeksi yaitu 4 atau 4 dan lateral. =alam keadaan tertentu diperlukan proyeksi tambahan (khusus) ada indikasi untuk memperlihatkan pathologi yang di+ari karena adanya superposisi. erlu disadari bahwa permintaan 58ray harus atas dasar indikasi
kegunaan pemeriksaan penunjang dan hasilnya diba+a sesuai dengan permintaan. <al yang harus diba+a pada 58ray
a. *ayangan jaringan lunak.
b. %ipis tebalnya korteks sebagai akibat reaksi periosteum atau biomekanik atau juga rotasi.
+. %robukulasi ada tidaknya rare ra+tion. d. !ela sendi serta bentuknya arsitektur sendi.
!elain oto polos 58ray (plane 58ray) mungkin perlu tehnik khususnya seperti
) %omograi menggambarkan tidak satu struktur saja tapi struktur yang lain tertutup yang sulit diisualisasi. ada kasus ini ditemukan kerusakan struktur yang kompleks dimana tidak pada satu struktur saja tapi pada struktur lain juga
mengalaminya.
2) Myelograi menggambarkan +abang8+abang sara spinal dan pembuluh darah di ruang tulang ertebrae yang mengalami
kerusakan akibat trauma.
-) 4rthrograi menggambarkan jaringan8jaringan ikat yang rusak karena ruda paksa.
/) 9omputed %omograi8!+anning menggambarkan potongan se+ara transersal dari tulang dimana didapatkan suatu struktur tulang yang rusak.
b. emeriksaan @aboratorium
) Kalsium !erum dan Fosor !erum meningkat pada tahap penyembuhan tulang. 2) 4lkalin Fosat meningkat pada kerusakan tulang dan menunjukkan kegiatan
osteoblastik dalam membentuk tulang.
-) >nAim otot seperti Kreatinin Kinase, @aktat =ehidrogenase (@=<8$), 4spartat 4mino %ranserase (4!%), 4ldolase yang meningkat pada tahap penyembuhan tulang.
+. emeriksaan lain8lain
. emeriksaan mikroorganisme kultur dan test sensitiitas didapatkan mikroorganisme penyebab ineksi.
2. *iopsi tulang dan otot pada intinya pemeriksaan ini sama dengan pemeriksaan diatas tapi lebih dindikasikan bila terjadi ineksi.
-. >lektromyograi terdapat kerusakan konduksi sara yang diakibatkan raktur. /. 4rthros+opy didapatkan jaringan ikat yang rusak atau sobek karena trauma yang
berlebihan.
$. 1ndium 1maging pada pemeriksaan ini didapatkan adanya ineksi pada tulang. . M1 menggambarkan semua kerusakan akibat raktur.
-. D$A'NO%A KEPERAA"AN /AN' MUN'K$N MUNCUL
. Cyeri akut b&d spasme otot, gerakan ragmen tulang, edema, +edera jaringan lunak, pemasangan traksi, stress&ansietas, luka operasi.
2. angguan pertukaran gas b&d perubahan aliran darah, emboli, perubahan membran aleolar&kapiler (interstisial, edema paru, kongesti)
-. angguan mobilitas isik b&d kerusakan rangka neuromuskuler, nyeri, terapi restrikti (imobilisasi)
/. angguan integritas kulit b&d raktur terbuka, pemasangan traksi (pen, kawat, sekrup)
$. isiko ineksi b&d ketidakadekuatan pertahanan primer (kerusakan kulit, taruma jaringan lunak, prosedur inasi&traksi tulang)
. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan b&d kurang terpajan atau salah interpretasi terhadap inormasi, keterbatasan kogniti, kurang akurat&lengkapnya inormasi yang ada
DA,"AR PU%"AKA
*runner, !uddarth. 2002. &uku 'jar kepera(tan medikal !edah, edisi ) "ol.3. >9. #akarta
9arpenito, @#. 200. &uku *aku Diagnosa +epera(atan edisi . #akarta >9 =oengoes, M.>., 2000, -encana 'suhan +epera(atan, >9, #akarta.
1r+ham Ma+hoedA, 2007. ertolongan ertama di -umah, di empat +erja, atau di erjalanan. 'ogyakarta Fitramaya
#ohnson, M., et all. 2000. %ursing Outcomes Classification 0%OC *econd dition. Cew #ersey Dpper !addle ier
Mansjoer, 4 dkk. 2007. +apita *elekta +edokteran, ilid 1 edisi 3. #akarta Media 4es+ulapius