• Tidak ada hasil yang ditemukan

OLEH: STEPHANIA AMELIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "OLEH: STEPHANIA AMELIA"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN ALAT BANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PENGADAAN BREAK DOWN PART KOMPONEN REM PESAWAT

BOEING 737 NG

DI PT. GMF AEROASIA

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

OLEH:

STEPHANIA AMELIA

2506 100 119

Dosen Pembimbing I:

Dr. Eng. Ir. Ahmad Rusdiansyah, M. Eng

Dosen Pembimbing II:

(2)

GAMBARAN UMUM

(3)
(4)
(5)
(6)

Shortage Availability Brake Serviceable in

Homebase CGK

Perencanaan Jumlah Removal dan BDP yang kurang tepat sehingga terjadi shortage Penambahan Fleet Size B737 NG TAT Repair Brake Lama Jumlah Pesawat bertambah

Pesawat

AOG

Brake tertahan di shop

(7)

Reshedule Penerbangan Butuh Pesawat pengganti Image buruk oleh customer Poor Quality Cost tinggi Penerbangan Delay Kehilangan kepercayaan Customer Penurunan customer dan passenger Biaya akomodasi penumpang yang terlantar Biaya pengadaan tinggi Shortage Availability Brake Serviceable in Homebase CGK Perencanaan Provisioning BDP kurang tepat

AKIBAT

(8)

Floating Spare & Break Down Part

Brake

Repairable dan Life limit

SHORTAGE

Harus Ada di Pesawat Rotable Parts No Go Item-LRU

Provisioning

Brake

Ketepatan

Estimasi Removal

Ketepatan

Provisioning BDP

Reliability

Brake (MTBR)

(9)

merancang alat bantu

pengambilan keputusan

perencanaan pengadaan break

down part komponen brake

pesawat Boeing 737 NG yang

ideal didasarkan pada reliability

(10)

ā€¢

Menentukan perencanaan jumlah

brake

yang diperkirakan

akan turun selama tahun 2010, didasarkan pada tingkat

keandalannya (

mean time between removal

).

ā€¢

Menentukan perencanaan pengadaan

break down part

ideal

sehingga cukup untuk menyuplai kebutuhan

brake

B737 NG

sesuai jumlah

brake

yang akan

removal.

ā€¢

Menghasilkan

alat

bantu

untuk

mendukung

sistem

pengambilan keputusan dalam pengadaan

break down part

(11)

1.

Perusahaan

memiliki

bahan

pertimbangan

dalam

memutuskan jumlah brake yang diperkirakan akan turun

(mengalami kerusakan)

2.

Perusahaan memiliki alat bantu pengambilan keputusan

dalam pengadaan break down part brake yang cukup untuk

memenuhi

kebutuhan

brake

yang

akan

mengalami

(12)

Data yang diujicobakan dalam

DST yang dirancang hanya

terbatas pada 2 jenis

brake,

namun DST dapat digunakan

untuk

brake

jenis lain dan

komponen pesawat lain yang

memiliki karakteristik yang

sama dengan

brake.

Penelitian dilakukan terhadap

list

BDP masing-masing jenis

brake

yang pernah diganti di

workshop.

Penelitian dilakukan pada

jenis

brake

yang ada

kemampuan

repair

sendiri di

workshop

GMF

.

Tidak ada identifikasi

mengenai keterpasangan

(13)

Jumlah BDP ideal didefinisikan sebagai availabilitas persediaan di gudang pusat secara terus menerus dan mencukupi kebutuhan proses maintenance komponen. Lead time pengadaan BDP diasumsikan konstan. Data utilisasi brake aktual (CSI-Cycle Since Install) diasumsikan lengkap untuk setiap serial number brake. Cash flow payment untuk pengadaan brake tidak terhambat (lancar). Jumlah BDP yang direncanakan adalah BDP untuk kebutuhan overhaul maintenance 1 unit brake.

(14)

Metodologi Penelitian

Penetapan Tujuan Penelitian

- Konsep keandalan & pemeliharaan

- Konsep provisioning

- Konsep pengadaan dan persediaan

- Konsep Decision Support System

Perumusan Masalah

Studi Pustaka

- Data pesawat dan brake yang diteliti

- Data utilisasi aktual pesawat dan brake (FH & cycle) - Data part number (PN) & jumlah BDP tiap 1 brake - Data jadwal brake installation di pesawat

- Data MTBR standar brake & jumlah brake per pesawat

- Data stok BDP di store

- Data removal brake dan BDP steel brake B737 NG - Data permintaan dan lead time pengadaan tiap BDP

Tahap Identifikasi Permasalahan

Studi Lapangan

- Mengetahui proses perencanaan

jumlah removal brake

- Mengetahui proses perencanaan proivisioning BDP brake

Pengumpulan Data Tahap Pengumpulan

(15)

Metodologi Penelitian

A

Tahap Kesimpulan

dan Saran Kesimpulan dan Saran Tahap Pengolahan

Data

Tahap Analisis dan Diskusi

- Penentuan umur brake (MTBR) berdasar utilisasi - Penentuan removal brake berdasar MTBR Aktual - Penentuan removal brake berdasar MTBR Standar - Penentuan perencanaan kebutuhan BDP untuk memenuhi kebutuhan sirkulasi brake

- Penentuan Safety Stock tiap BDP brake

- Perbandingan perencanaan berdasar MTBR Aktual & Standar

Pengolahan Data

Analisis dan Diskusi

(16)

Tinjauan Pustaka

Decision Support System (DSS)

Systems, Applications, and Products in Data Processing (SAP)

Safety Stock (SS)

Sistem Pengelolaan Persediaan

Sistem Perencanaan dan Pengadaan Persediaan

Provisioning(Pengadaan)

Aktivitas Pemeliharaan (Maintenance) Keandalan (Reliability)

(17)

Mulai

Data MTBR brake dari data utilisasi brake aktual

Perhitungan umur masing-masing jenis brake dari

kedua data utilisasi Perhitungan scheduled

removal brake berdasar

umur (MTBR) brake & jadwal changed-on brake Perhitungan jumlah removal per bulan yang diperkirakan

akan turun

Update data jumlah BDP

yang dimiliki GMF saat ini (quantity stock on hand), AI

stock, dan jumlah PO open

Jumlah removal brake yang digunakan untuk penentuan

jumlah BDP

Perhitungan jumlah BDP yang dibutuhkan (required

parts quantity)

Tampilkan hasil perencanaan kebutuhan BDP 3 bulan selanjutnya Data rata-rata utilisasi per

pesawat per hari (cycle) & Data MTBR brake dari rata-rata utilisasi brake aktual

yang removal (cycle)

Mulai

Data QPA (quantity per

aircraft), Data MTBR standar

dari manufacturer (FH),

Fleet Size, rata-rata utilisasi

per pesawat per hari (FH) Perhitungan teoritis nilai

removal per year (R/year)

Perbandingan jumlah removal dari data aktual dan jumlah removal dari data standar, dalam satuan

unit brake per tahun

Perhitungan jumlah brake

status SR01 di workshop Perhitungan biaya pengadaan BDP yang direncanakan Perbandingan Cost berdasarkan Perhitungan Removal (data historis-cycle

dan data standar-FH) Analisis Sensitivitas jika ada

decision variable yang berubah

(18)

Teknik Perencanaan Pengadaan

Break Down Part

Removal Date (DDMMYY-2) = (DDMMYY-1) + umur brake

Total = SR01 + Visit Next 3 Month.

Qty Total = Qty Stock OH + AI Stock + Qty PO Open

Req.Part Qty= Qty Total

ā€“(Qty/Assy*IndexRemoval*Qty U/S

(19)

Teknik Perencanaan Pengadaan

Break Down Part

Qty Order Overall = RoundUp(Qty Order)*Stand. Packed Qty

St Dev permintaan selama LT= StDev permintaan*āˆšLT

(20)

Hubungan Antar Variable dalam Perhitungan

Jumlah Removal per Year (brake assy)

Perencanaan BDP

(Break Down Part)

-+

+

+

+

+

Fleet Size

Utilisasi per AC (FH/year)

MTBR komponen (FH) Quantity per A/C

+

Umur Brake

(MTBR Aktual)

Jumlah Removal per Month (brake assy)

Utilisasi brake (cycle)

Utilisasi per AC (cycle/day)

Brake Changed on Date

Stock BDP On Hand

Quantity per Assy

Index Removal Quantity Brake SR01

+

+

+

+

+

-+

+

+

-+

+

+

+

(21)

-Hubungan Antar Variable dalam Perhitungan

Perhitungan Safety

Stock per BDP

+

+

+

Nilai Z berdasar Serice Level

Standar Deviasi permintaan

selama lead time pengadaan

+

Standar deviasi

permintaan historis

Lead time pengadaaan

+

+

Service Level yang

digunakan

+

+

+

+

(22)

Hasil Perhitungan dengan DSS

Jan 6 Jan 4 Feb 6 Feb 4 Mar 6 Mar 4 Apr 6 Apr 4 Mei 6 Mei 4 Jun 6 Juni 4 Jul 6 Juli 4 Agust 6 Agust 4 Sep 6 Sep 4 Okt 6 Okt 4 Nop 6 Nop 4 Des 6 Des 4 72 48

BFG 2010 (unit) HON 2010 (unit)

Jan 3 Jan 6 Jan Jan 4 Feb 14 Feb 6 Feb 1 Feb 4 Mar 1 Mar 6 Mar 4 Mar 4 Apr 5 Apr 6 Apr 8 Apr 4 Mei 5 Mei 6 Mei 4 Mei 4 Jun 9 Jun 6 Juni 9 Juni 4 Jul 7 Jul 6 Juli 1 Juli 4 Agust 2 Agust 6 Agust 3 Agust 4 Sep 8 Sep 6 Sep 6 Sep 4 Okt 3 Okt 6 Okt 5 Okt 4

HON 2010 (aktual)

BFG 2010 (standar) HON 2010 (standar) BFG 2010 (aktual) Jan 3 Jan Feb 14 Feb 1 Mar 1 Mar 4 Apr 5 Apr 8 Mei 5 Mei 4 Jun 9 Juni 9 Jul 7 Juli 1 Agust 2 Agust 3 Sep 8 Sep 6 Okt 3 Okt 5 Nop 9 Nop 11 Des Des 66 52

(23)

HASIL SIMULASI

PERHITUNGAN DENGAN DST

Decision

Support Tools

(24)

Sistem perencanaan pengadaan usulan perbaikan yang memperhatikan aspek keandalan MTBR aktual dengan menggunakan decision support tools menghasilkan perkiraan jumlah brake yang removal untuk tahun 2010 sebanyak 66 unit brake assy (brake utuh)

untuk brake BF Goodrich dan sebanyak

52 unit brake assy untuk brake Honeywell.

Untuk jenis brake BF Goodrich, jumlah removal brake berdasarkan perencanaan jangka panjang (tahunan) yaitu berdasarkan MTBR standar lebih banyak 6 unit brake

assy daripada perencanaan jumlah removal brake berdasarkan data aktual brake. Sistem perencanaan pengadaan usulan perbaikan yang memperhatikan aspek keandalan MTBR aktual dengan menggunakan decision support tools menghasilkan perkiraan jumlah brake yang removal untuk tahun 2010 sebanyak 72 unit brake assy (brake utuh)

untuk brake BF Goodrich dan sebanyak

48 unit brake assy untuk brake Honeywell.

Untuk jenis brake Honeywell, jumlah removal brake berdasarkan perencanaan jangka panjang (tahunan) yaitu berdasarkan MTBR standar lebih

sedikit 4 unit brake daripada perencanaan

jumlah removal brake berdasarkan data aktual yaitu MTBR

(25)

Jumlah

break down part

yang akan diadakan ditentukan oleh jumlah

brake

yang diperkirakan

akan

removal

dan disesuaikan dengan jumlah stok

yang tersimpan di

store

GMF, dihitung untuk memenuhi kebutuhan 3 bulan ke depan.

Perencanaan BDP yang menggunakan jumlah

removal brake

berdasarkan MTBR aktual memiliki

jumlah

removal brake

di tiap bulan yang bervariasi sehingga jumlah BDP yang diadakan setiap 3 bulan berbeda selama 4 kali perencanaan

dalam 1 tahun.

Perencanaan BDP yang menggunakan jumlah

removal brake

berdasarkan MTBR standar

memiliki jumlah

removal brake

di tiap bulan yang sama sehingga jumlah BDP yang diadakan setiap 3 bulan sama selama 4 kali perencanaan dalam 1

(26)

DST menyediakan

tools bagaimana

menyesuaikan jumlah

removal yang dihitung

berdasarkan MTBR aktual dengan jumlah

removal berdasarkan MTBR standar. dapat ditambahkan perhitungan perencanaan pengadaan BDP sampai penentuan

biaya dan waktu pengadaannya

ditambahkan pertimbangan pengadaan sparepart

ideal yang harus dimiliki perusahaan

dengan

mempertimbangkan jumlah sparepart yang

dimiliki apabila ada penambahan pesawat

tipe yang berbeda dengan tipe pesawat

(27)

ā€¢ Amala, B. 2009. Pengembangan Alat Bantu Pengambilan Keputusan Pengelolaan

Sparepart pada Provisioning 737 NG (Studi Kasus PT. GMF Aeroasia). Tugas Akhir

Teknik Industri, Surabaya.

ā€¢ Baroto, T. 2002. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Jakarta: Ghalia Indonesia.

ā€¢ Batchoun, P., Ferland, J. A., dan Cleroux, R.. 2003. Allotment of Aircraft Spareparts Using Genetic Algorithms. Pesquisa Operacional v.23, n.1, p. 141-159. Rio Janeiro.

ā€¢ Bussmann, J., Schmidt, T., dan Bauer, A. 2007. Strategies and Tactics in Supply Chain

Event Management: Proactive Event Management in the Supply Chain of Aircraft

Spareparts. Germany: Springer Berlin Heidelberg.

ā€¢ Datum, E. 2008. SAP. <URL: http://gochisosamadeshita.com/2008/04/sap/>. Diakses: 08 Oktober 2009.

ā€¢ Derosa, L. 2009. Reliability for Relativistic Spacecraft. Acta Astronautica 64. 152-165.

ā€¢ Dhohiry, A.C.F. 2009. Analisis Implementasi Configuration Control (Studi Kasus PT. GMF

Aeroasia). Tugas Akhir Teknik Industri, Surabaya.

ā€¢ Dwiningsih, N. 2007. Pemeliharaan Reliabilitas serta Konsep Manajemen Proyek. Bahan

Ajar Mata Kulia STEKPI, Jakarta.

ā€¢ Ghobbar, A.A. dan Friend, C.H. 2002. Sources of Intermittent Demand for Aircraft

(28)

ā€¢ GMF. 2008. Laporan Tahunan 2008 GMF Aeroasia. GMF Aeroasia, Jakarta.

ā€¢ Gupta, P.,Bazargan, M., dan McGrath, R.N. 2003. Simulation Model for Aircraft Line

Maintenance Planning. Florida USA: Embry-Riddle Aeronautical University, Daytona Beach.

ā€¢ Kilpi, J. 2008. Sourcing of Availability Services: Case Aircraft Components Support. E-Version Helsinki School of Economics Working Paper. Finlandia: HSE Print 2008.

ā€¢ Kinnison, H.A. 2004. Aviation Maintenance Management. New York USA: The McGraw Hill

Companies.

ā€¢ KLM. 1997. Inventory Control for Garuda. KLM Corporate Training. KLM Royal Dutch Airlines.

ā€¢ Kranenburg, A.A. 2006. Spareparts Inventory Control Under System Availability Constraints. Belanda: Technische Universiteit Eindhoven.

ā€¢ Kulungian, B. 2005. Component Reliability. Maintenance Reliability & Cost Analysis Seminar Section 9. Boeing Proprietary. USA: Boeing.

ā€¢ Marakas, G. M. 2003. Decision Support Systems in The 21st Century. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

ā€¢ Masbukhin. 2003. Pengantar SAP. <URL:http://www.IlmuKomputer.com>. Diakses: 31

Desember 2009.

ā€¢ McLeod, R. Jr dan Schell, G.P. 2008. Management Information Systems, 10th Edition. New

(29)

ā€¢ NATO (North Atlantic Treaty Organization). 2003. Maintenance Planning (MP). <URL:

http://ftp.rta.nato.int/public//PubFullText/RTO/AG/RTO-AG-300-V20///AG-300-V20-03.pdf>.

Diakses: 30 September 2009.

ā€¢ Novhard. 2009. SAP (System, Application, and Product in Data Processing). <URL:

http://novhard.wordpress.com/2009/11/29/sap-system-application-and-product-in-data-processing/>. Diakses: 08 Oktober 2009.

ā€¢ Oā€™Leary, D. E. 2000. Different Firms, Different Ontologies, and One Best Ontology. IEEE Intelligent Systems vol.15, p72-78.

ā€¢ Pujawan, I N. 2005. Supply Chain Management Edisi Pertama. Surabaya Indonesia: Guna Widya.

ā€¢ Syaikhuddin, M. 2006. Optimasi Sistem Persediaan dengan Pendekatan Lot Sizing dan

Simulasi (Studi Kasus PT. Patal Secang Magelang). Tugas Akhir Teknik Industri UGM,

Yogyakarta.

ā€¢ Tersine, R.J. 1994. Principles of Inventory and Material Management, 4th Edition. New

Jersey: Prentice Hall.

ā€¢ Widjaya, E.G. 2008. SAP-UAP. <URL:

http://erickgunawanwidjaya.wordpress.com/2008/07/12/sap-uap/ >. Diakses: 08 Oktober 2009.

ā€¢ Wong, H. 2004. Pooling of Repairable Spare Parts: A Study On Inventory Policies. Belgium: Katholieke Universiteit Leuven.

(30)

Referensi

Dokumen terkait

Pengenalan ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu : Dikenali atau tidak dikenali, setelah dilakukan perbandingan dengan pola wajah yang sebelumnya disimpan di

Lapisan yang mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pertukaran data atau informasi antara pemakai, perangkat lunak aplikasi atau peralatan suatu sistem komputer :

1) La situation dialectale et les relations linguistiques avec les parlers proches, ainsi que les attitudes envers ces parlers. 2) Le niveau du bilinguisme dans une ou

- Guru mengajak anak duduk melingkar dan guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu ā€œ Role playingā€. Bernyanyi,

Jika dikaitkan dengan ideologi pengarang, moral dalam STH sebagai sign 1 dapat dikaitkan dengan keberadaan tanda-tanda lain yang muncul dalam teks, seperti:

Jadi, dengan demikian, kita dapat simpulkan bahwa suatu proses akan dapat balik atau terbalikan bila proses tersebut dilakukan secara kuasistatik dan tak disertai serapan.

PT Yori Masa Company tidak melakukan pengolahan produk melalui jasa atau kerjasama dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga). Berita

Geladian pimpinan satuan penegak dimaksud untuk memberi latihan praktek secara praktis kepada pengurus dewan ambalan, pemimpin sangga dan wakil pemimpin sangga, dalam usaha memperoleh