• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI TEKNK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROGRAM STUDI TEKNK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU

PEDOMAN

SKRIPSI

Revisi - 3

PROGRAM STUDI TEKNK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MAHASARASWATI

DENPASAR

(2)
(3)

L E M B A R P E N G E S A H A N PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNMAS DENAPASR

PROSES

PENANGGUNG JAWAB

NAMA JABATAN TANDA

TANGAN

PERUMUSAN Ir. I Ketut Sudipta

Giri, MT. Ketua Tim Penyusun PENGARAH I G. Gegiranang Wiryadi, ST., MT. Kaprodi PEMERIKSA I Gst. Agung Ayu Istri Lestari, ST., MT. Wakil Dekan I PENETAPAN Dr. Ir. I Made Sartra Wibawa, M.Erg Dekan PENGENDALI I Ketut Diartama Kubon Tubuh., ST., MT. GPM Krisna Kurniari, ST., MT UPM

(4)

S A M B U TA N D E K A N

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas asung wara nugraha-Nya Buku Pedoman Skripsi ini bisa diselesaikan. Terbitnya Buku Pedoman ini merupakan revisi dan penyempurnaan dari Buku Pedoman sebelumnya.

Kami yakin bahwa terbitnya Buku Pedoman ini dapat memberikan manfaat dan sekaligus memberikan banyak kemudahan khususnya kepada civitas Akademik Fakultas Teknik Unmas Denpasar dan pihak lain yang berkepentingan, mengingat Buku Pedoman ini berisi informasi tentang segala sesuatu terkait dengan Skripsi mahasiswa Fakultas Teknik Unmas Denpasar.

Dengan berbagai macam keterbatasan, Buku Pedoman ini tentu banyak kekurangannya, untuk itu akan disempurnakan sesuai dengan tuntutan waktu dan perkembangan khususnya di bidang pendidikan.

Akhirnya kami atas nama segenap keluarga besar Fakultas Teknik Unmas Denpasar mengucapkan banyak terima kasih kepada Tim Penyusun Buku Pedoman ini sehingga dapat diselesaikan sebagai mana mestinya.

Denpasar, Maret 2021

Dekan Fakultas Teknik Unmas Denpasar

Dr. Ir. I Made Sastra Wibawa, M.Erg. NPK. 82 6390 178

(5)

KA T A P EN GA N T A R

Buku Panduan Pedoman Skripsi ini merupakan revisi ke-3 sejak diterbitkan sebagai panduan mahasiswa dalam melakukan penyusunan skripsi. Terima kasih kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat anugerah-Nya segala pemikiran dapat tertuangkan pada pedoman ini, serta ucapan terimakasih dan apresiasi atas kerja keras Tim Penyusun pedoman ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

Buku Pedoman Skripsi revisi ketiga ini memuat beberapa perubahan dan penyesuaian yang perlu dilakukan. Secara umum buku ini memuat tentang penyususnan skripsi dari tahap penentuan topik/judul skripsi, penyususnan proposal, bimbingan, penyusunan laporan akhir, ujian dan berkas-berkas administrasinya. Buku pedoman ini selanjutnya disosialisasikan ke mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan melalui rapat khusus, di kelas (mata kuliah Metode Penelitian), group media sosial, maupun melalui website fakutlas teknik.

Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk kesempurnaannya dan mudah-mudahan Buku Pedoman ini bisa bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

Denpasar, Maret 2021 Ketua Program Studi Teknik Sipil

I Gede Gegiranang Wiryadi, ST., MT. NPK. 82 9018 531

(6)

D A F T A R IS I

LEMBAR PENGESAHAN ... i

SAMBUTAN DEKAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Syarat Akademik Skripsi ... 2

1.3. Prosedur pelaksanaan Skripsi ... 2

1.4. Jenis Skripsi ... 4

1.5. Kriteria Topik Skripsi ... 4

1.6. Batasan Topik Perancangan Bangunan Teknik Sipil .. 5

1.7. Batasan Topik Penelitian ... 6

1.8. Lay Out Proposal Skripsi ... 6

BAB II. BIMBINGAN ... 8

2.1. Kualifikasi pembimbing ... 8

2.2. Kewajiban pembimbing ... 8

2.3. Kewajiban Mahasiswa ... 8

2.4. Hak-hak Pembimbing ... 9

2.5. Hak-hak Mahasiswa ... 10

BAB III. TATA CARA PELAKSANAAN ... 11

3.1. Pelaksanaan Ujian Proposal ... 11

3.2. Tata Cara Pelaksanaan Ujian Proposal Skripsi ... 11

3.3. Tata Laksana Skripsi ... 12

3.4. Ujian Akhir Mahasiswa ... 12

3.5. Tata Cara Pelaksanaan Ujian Akhir ... 13

3.6. Penilaian Ujian Akhir ... 14

BAB IV. TATA CARA PENULISAN SKRIPSI ... 15

4.1. Halaman Judul ... 15

4.2. Judul ... 15

4.3. Pernyataan ... 16

4.4. Halaman Pengesahan ... 16

4.5. Abstrak ... 16

4.6. Ucapan Terima Kasih ... 17

4.7. Daftar Isi ... 17

(7)

4.9. Bab I Pendahuluan ... 18

4.10. Bab II Tinjauan Pustaka/ Dasar Teori ... 20

4.11. Bab III Metode Penelitian/ Perancangan ... 21

4.12. Bab IV Hasil dan Pembahasan ... 21

4.13. Bab V Simpulan dan Saran ... 22

4.14. Daftar Pustaka ... 22

4.15. Lampiran ... 22

4.16. Format Proposal Skripsi (Penelitian) ... 23

4.17. Format Proposal Skripsi (Perencanaan/ Perancangan) ... 24

4.18. Format Penulisan Skripsi ... 25

3.17. Lampiran ... 35

BAB V. PENUTUP ... 36

(8)
(9)

B A B I . P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang

Skripsi adalah karya tulis atau karya seni yang disusun menurut kaidah keilmuan di bawah pengawasan atau pengarahan dosen pembimbing Skripsi, dibuat sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan program studi untuk mencapai gelar Sarjana Teknik pada Fakutas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar. Dengan menyusun Skripsi mahasiswa diharapkan dapat merangkum dan mengaplikasikan pengalaman pendidikan yang telah dilalui untuk memecahkan masalah dalam bidang keahlian/bidang studinya. Penyusunan Skripsi tersebut dilakukan secara logis dan sistematis, kreatif dan kritis berdasarkan data dan analisis yang akurat serta dapat dituangkan dalam bentuk penulisan ilmiah yang baik.

Selain itu, penyusunan Skripsi juga memiliki beberapa tujuan antara lain (1) agar mahasiswa mampu memiliki sikap mental ilmiah, (2) mampu mengidentifikasi dan merumuskan masalah penelitian sesuai bidang studi, (3) mampu melaksanakan penelitian dan kajian secara jelas, (4) mampu mempresentasikan hasil Skripsi dan mempertahankannya dalam ujian lisan di hadapan dosen penguji.

Untuk itu diperlukan pedoman penulisan yang menjabarkan secara detail muatan-muatan dalam dokumen Skripsi. Dengan adanya pedoman penulisan ini diharapkan terdapat keseragaman pada Skripsi yang dibuat mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar. Standar ini wajib digunakan mahasiswa dalam menyusun, serta bagi dosen pembimbing dalam memberikan bimbingan Skripsi.

(10)

1.2. Syarat Akademik Skripsi

Untuk mengambil Skripsi, mahasiswa harus memenuhi persyaratan akademik yang meliputi:

1) Jumlah sks minimum adalah 135 sks dengan nilai ninimum C dan melampirkan transkrip nilai yang dikeluarkan oleh Program Studi.

2) Minimal telah berada di semester VII.

3) Telah memprogram pada KRS semester berjalan. 4) Sudah melaksanakan KP dan KKN.

5) Menyelesaikan proses administrasi.

1.3. Prosedur pelaksanaan Skripsi

Prosedur pelaksanaan Skripsi sesuai dengan uraian dan diagram alir berikut.

1) Mahasiswa memenuhi syarat akademik sesuai yang ditentukan diatas (1.2), antara lain: sks minimum 135 sks yang sudah atau sedang ditempuh, berada minimal pada semester VII, program pada KRS, sudah menyelesaikan KP dan KKN. 2) Mahasiswa mengajukan usulan 3 (tiga) judul Proposal Skripsi yang akan diteliti/direncanakan/dirancang kepada Tim Skripsi sesuai dengan bidang/konsentrasi keilmuannya (Lampiran 4). 3) Setelah salah satu Judul proposal tersebut disetujui oleh Tim Skripsi selanjutnya mahasiswa menyampaikannya kepada Ketua Program Studi (Kaprodi) serta mengajukan permohonan Dosen Pembimbing (Lampiran 5).

4) Kaprodi akan menunjuk Dosen Pembimbing I dan II, yang disesuaikan dengan bidang/konsentrasi keilmuannya dalam SK (surat keputusan) Pembimbing Skripsi yang ditandatangani oleh Dekan.

(11)
(12)

5) Mahasiswa melanjutkan penyusunan sesuai dengan judul yang telah disetujui denganarahan dosen pembimbing. 6) Waktu penyusunan proposal sampai dengan penyelesaian

Skripsi ditentukan selama 1 (satu) semester atau 180 hari dan dapat diperpanjang hanya sekali dengan waktu paling lama 6 (enam) bulan atau 180 hari (Lampiran 6).

7) Apabila mahasiswa gagal menyelesaikan Skripsi dalam waktu tersebut diatas maka mahasiswa harus mengulang semua proses Skripsi mulai dari pengajuan proposal.

8) Setelah penyusunan Proposal atau Skripsi disetujui oleh Pembimbing yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Penyelesaian Proposal atau Skripsi, selanjutnya mahasiswa dapat mengajukan permohonan ujian Proposal atau Skripsi kepada panitia ujian.

1.4. Jenis Skripsi

Dalam pengambilan Skripsi, mahasiswa dapat memilih salah satu jenis Skripsi berikut ini:

1) Perancangan: a. Bangunan Sipil

b. Struktur Bangunan Gedung

2) Penelitian yang terkait bidang ilmu Teknik Sipil, dengan Konsentrasi:

a. Manajemen Konstruksi b. Transportasi

c. Keairan d. Struktur

1.5. Kriteria Topik Skripsi

Suatu topik Skripsi harus memenuhi salah satu dari kriteria berikut ini:

(13)

1) Manfaat/kontribusi bagi IPTEK: Suatu topik Skripsi yang bermanfaat akan dengan sendirinya memiliki kontribusi bagi bidang ilmunya, dalam hal ini teknik sipil atau teknik lingkungan, baik dari segi teori maupun praktek.

2) Inovasi/ Keaslian: Mengandung sesuatu yang baru/ unik dan merupakan hasil pemikiran asli.

3) Menunjukkan pemahaman tentang suatu permasalahan teknis dan menjanjikan penyelesaian untuk permasalahan tersebut.

1.6. Batasan Topik Perancangan Bangunan Teknik Sipil 1) Struktur Gedung: sekurang – kurangnya terdiri dari 4 (empat)

lantai atau mendapat persetujuan khusus dari tim bidang. 2) Struktur khusus seperti bangunan industri, tower, dan yang

sejenisnya: memiliki derajat ketidaktentuan statis yang tinggi dan/atau menggunakan analisis 3 (tiga) dimensi.

3) Struktur Jembatan : panjang bentang sekurang – kurangnya 20 meter, atau yang memiliki struktur khusus atau menggunakan material khusus

4) Bendung: ketinggian sekurang – kurangnya 4 meter. 5) Waduk / Dam: ketinggian sekurang –kurangnya 10 meter. 6) Bangunan Tenaga Air; Bangunan Pengaman Pantai; Drainase

suatu sistem (seperti kota, bandar udara, dll); Jaringan Irigasi Bangunan Pengendali Sungai.

7) Bangunan Penahan Tanah; Pondasi Tiang; Caisson / Sumuran; Stabilitas / Perkuatan Lereng; Perbaikan Tanah (tidak termasuk stabilisasi). Bandar Udara; Pelabuhan; Geometrik Jalan Raya; Perkerasan Jalan Raya; Parkir Umum; Persimpangan; Angkutan Umum; Sistem Transportasi Darat, Laut, Udara, dan Air.

8) Tinjauan Ekonomi Bangunan Teknik Sipil; Penjadwalan Proyek; Kontrol Waktu, Mutu, dan Biaya; Metode

(14)

Pelaksanaan; Perencanaan Pelaksanaan Proyek; Sistem Informasi Manajemen Proyek.

9) Skripsi dapat juga di ambil secara kelompok/kolaborasi oleh lebih dari satu mahasiswa dengan tinjauan yang berbeda, contoh untuk perancangan gedung, satu mahasiswa mengambil perancangan strukturnya, dan mahasiswa yang lain dari sisi manajemennya.

10) Topik lain yang tidak memenuhi kriteria 1 sampai dengan 9, tetapi unik sifatnya, dapat dipakai sebagai Skripsi atas persetujuan Tim Skripsi.

1.7. Batasan Topik Penelitian

Topik penelitian harus menunjukkan manfaat/kontribusi bagi bidang teknik sipil atau teknik lingkungan, baik dari segi teori maupun praktek, dan merujuk sejumlah referensi mutakhir. Topik yang inovatif dan /atau asli sifatnya (misalnya: pemanfaatan limbah padat untuk bahan bangunan) merupakan topik yang dianjurkan. Studi analitis merupakan pemecahan masalah teknis secara analitis atau dengan suatu model. Studi eksperimen merupakan pemecahan suatu masalah dengan melakukan percobaan laboratorium atau lapangan. Studi analisis dan studi eksperimen minimal merujuk 3 (tiga) referensi yang terkait. Kajian Pustaka (State of the art) adalah kajian terhadap referensi tentang suatu permasalahan teknis.

1.8. Lay Out Proposal Skripsi 1) Sampul (Cover)

2) Kata Pengantar 3) Daftar Isi 4) Daftar Gambar 5) Daftar Tabel

(15)

6) Bab I. Pendahuluan; terdiri atas latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, batasan masalah.

7) Bab II. Tinjauan Pustaka; terdiri dari teori dasar pendukung usulan skripsi, penelitian terkait (jika penelitian)

8) Bab III. Metode Penelitian; terdiri dari kerangka berpikir, rancangan penelitian/ perencanan/ perancangan, alur, deskripsi/penjelasan alur.

9) Daftar Pustaka 10) Lampiran

Disarankan menggunakan fitur pembuatan daftar isi automatic dengan mengatur styles dan refferences pada Microsoft word untuk mempermudah proses editing.

(16)

B A B I I . B I M B I N G A N 2.1. Kualifikasi pembimbing

Kualifikasi pembimbing sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2.2. Kewajiban pembimbing

Pembimbing Skripsi mempunyai kewajiban antara lain : 1) Membantu mahasiswa dalam mendefinisikan Skripsi

2) Menyiapkan waktu untuk membimbing mahasiswa sekurang-kurangnya sekali seminggu.

3) Memberitahu mahasiswa perkiraan waktu yang diperlukan oleh pembimbing untuk memeriksa draft Skripsi sebelum dikembalikan dengan memberikan komentar-komentar / catatan.

4) Bersungguh-sungguh dalam memeriksa bab-bab laporan dan memberikan catatan-catatan detail mengenai bentuk, struktur, pembuktian-pembuktian yang dipergunakan, hubungan antara Skripsi dan referensi serta memberikan saran-saran untuk peningkatan kualitas isi Skripsi, dengan memperhatikan hasil ujian proposal.

5) Menetapkan bahwa suatu draft Skripsi sudah memenuhi syarat-syarat untuk suatu laporan final.

6) Menyarankan dan membantu mahasiswa untuk menghubungi dosen lain untuk konsultasi sesuatu hal yang spesifik ataupun memohon untuk mengomentari suatu pembahasan.

2.3. Kewajiban Mahasiswa

Mahasiswa yang mengambil Skripsi mempunyai kewajiban antara lain:

(17)

1) Menyiapkan laporan Skripsi yang merupakan hasil karya mahasiswa sendiri.

2) Menghasilkan sebuah Skripsi yang sesuai dengan standar yang berlaku di Program Studi maupun di fakultas termasuk menunjukkan kemampuan untuk bekerja mandiri sesuai dengan topik yang dipilih.

3) Memberikan apresiasi terhadap bantuan langsung ataupun materi yang diperoleh dari pihak lainnya.

4) Menyadari bahwa seorang pembimbing mempunyai mahasiswa bimbingan lain atau tugas-tugas akademik lain yang mungkin menunda bimbingan yang diminta.

5) Memberikan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap saran dan petunjuk dari pembimbing.

6) Mengetahui peraturan-peraturan yang berlaku di Program Studi dan fakultas yang berhubungan dengan penyusunan Skripsi.

2.4. Hak-hak Pembimbing

Seorang pembimbing mempunyai hak:

1) Berhak untuk mengarahkan mahasiswa bimbingannya agar memberikan perhatian yang serius terhadap saran-saran yang diberikan untuk perbaikan Skripsi -nya

2) Memutuskan kegiatan pembimbingan dan menyarankan mahasiswa untuk mencari pembimbing lain apabila mahasiswa yang bersangkuatan tidak berusaha dengan sungguh-sumgguh untuk menyelesaikan Skripsi -nya.

Catatan: dalam hal tejadi perselisihan antara mahasiswa dengan pembimbing maka permasalahan itu diselesaikan oleh Kaprodi.

3) Mendapatkan penghargaan dari program studi terhadap kegiatan pembimbingan sebagai bagian dari beban kerjanya.

(18)

4) Berhak untuk memakai data dan hasil dari penelitian mahasiswa yang dibimbingnya untuk keperluan penelitian lanjutan.

2.5. Hak-hak Mahasiswa

1) Mendapatkan penjelasan mengenai apa yang diharapkan oleh pembimbing dalam penulisan Skripsi.

2) Mendapatkan bantuan dari pembibing dalam menyiapkan Skripsi dan dalam memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam penyusunan Skripsi.

3) Mendapatkan penilaian yang obyektif untuk Skripsi -nya dan mendapatkan penjelasan-penjelasan terhadap kritik-kritik yang diberikan.

4) Berhak untuk mendapatkan pembimbing baru kalau mahasiswa dapat memberikan alasan-alasan yang kuat mengenai pergantian tersebut, atas persetujuan Kaprodi. 5) Mendapat perlindungan Program Studi dari segala bentuk

ekploitasi oleh pembimbing atau oleh pihak lain seperti Menghindar dari kewajibannya sebagai pembimbing

(19)

B A B I I I .

T A T A C A R A P E L AK S A N A A N 3.1. Pelaksanaan Ujian Proposal

1) Ujian proposal dilaksanakan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah tanggal SK, Apabila melewati batas waktu di atas, proposal dapat dibatalkan.

2) Mahasiswa dapat mengajukan ujian proposal apabila proposalnya sudah disetujui oleh Dosen Pembimbing dengan memberikan surat keterangan penyelesaian penyusunan proposal dan siap diujikan (Lampiran 3a).

3) Mahasiswa mengajukan permohonan ujian proposal kepada Panitia Ujian dengan menyerahkan surat keterangan sesuai poin 2 serta kelengkapan lainnya (Lampiran 3c).

4) Panitia Ujian membuatkan jadwal ujian dan menerbitkan SK untuk penguji proposal.

5) Mahasiswa menerima SK dan jadwal ujian serta menyerahkan SK kepada dosen penguji dan pembimbing beserta materi Proposal.

3.2. Tata Cara Pelaksanaan Ujian Proposal Skripsi

1) Mahasiswa menyiapkan materi presentasi (powerpoint) untuk durasi ± 10 menit.

2) Pembahas memberi kritik dan saran untuk penyempurnaan dokumen proposal Skripsi.

3) Pembahas terdiri dari tiga orang dan setidak-tidaknya terdiri dari satu orang dosen yang menguasai topik Skripsi

(20)

3.3. Tata Laksana Skripsi

Pelaksanaan Skripsi sampai dengan ujian akhir hendaknya mengikuti tata laksana berikut ini:

1) Mahasiswa yang telah lulus ujian proposal dapat melanjutkan pada tahapan berikutnya, misalnya untuk Skripsi dalam bentuk penelitian dapat dilanjutkan dengan pengumpulan data dan dilanjutkan dengan analisis sampai pada kesimpulan. 2) Selama proses seperti poin 1 diatas mahasiswa wajib

melakukan bimbingan kepada dosen pembimbing sampai Skripsi selesai dikerjakan, Proses bimbingan dilaksanakan sekurang-kurangnya 8 dari penyususnan proposal hingga penyelesaian laporan skripsi.

3) Skripsi dibuat sebanyak-banyaknya dalam 100 halaman (tidak termasuk lampiran)

4) Ujian Skripsi dapat dilakukan setelah Skripsi disetujui oleh pembimbing dengan memberikan surat keterangan telah menyelesaikan skrpsi dan siap untuk diujikan (Lampiran 3b). 5) Mahasiswa yang akan ujian Skripsi mengajukan permohonan ujian kepada panitia ujian Skripsi dengan membawa surat keterangan sesuai poin 4 serta melengkapi persyaratan lainnya sesuai Lampiran 3d.

6) Panitia membuat jadwal ujian dan menerbitkan SK ujian Skripsi.

7) Mahasiswa menerima SK dan jadwal ujian serta menyerahkan SK kepada dosen penguji dan pembimbing beserta materi Skripsi.

3.4. Ujian Akhir Mahasiswa

Untuk proses ujian akhir mahasiswa maka mahasiswa harus sudah menyelesaikan Skripsinya dan juga lulus semua mata kuliah yang diwajibkan. Ujian akhir mahasiswa meliputi materi bidang

(21)

teknik secara umum dan materi Skripsinya sendiri disamping juga sikap selama menjadi mahasiswa di universitas mahasaraswati denpasar.

Mahasiswa dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar sarjana teknik apabila telah menyelesaikan semua beban studi yang diwajibkan di masing-masing program studi.

3.5. Tata Cara Pelaksanaan Ujian Akhir

1) Khusus untuk materi Skripsi, mahasiswa menyiapkan materi presentasi (powerpoint) untuk durasi ± 10 menit.

2) Pembahas/Penguji terdiri dari tiga orang dan setidak-tidaknya terdiri dari satu orang dosen yang menguasai topik Skripsi 3) Moderator/Dosen Pembimbing 1 membuka acara ujian secara

resmi dan menjelaskan tata cara ujian.

4) Dosen Penguji (bukan Pembimbing) bertugas menguji Skripsi mahasiswa, memberi masukan, pertanyaan dan saran untuk penyempurnaan dokumen Skripsi.

5) Dosen Pembimbing dapat memperjelas pertanyaan/saran dosen penguji apabila mahasiswa kurang paham mengenai permasalahan yang dimaksud oleh dosen penguji.

6) Dosen Pembimbing 1 dan 2 bertugas menguji mahasiswa terkait dengan materi Pengetahuan Teknik secara Umum. 7) Setelah selesai pelaksanaan ujian Akhir mahasiswa peserta

ujian keluar ruangan dan tim penguji langsung melakukan rapat untuk menentukan hasil ujian Akhir mahasiswa tersebut. 8) Setelah ada keputusan dari tim penguji, selanjutnya

mahasiswa kembali dipanggil masuk ruang ujian dan moderator menyampaikan hasil ujian tersebut kepada mahasiswa peserta ujian dengan 3 kriteria berikut :

a. Lulus

b. Lulus dengan perbaikan Skripsi c. Tidak Lulus

(22)

9) Perbaikan Skripsi dilakukan sesuai catatan masing-masing penguji dan diselesaikan paling lambat dalam waktu satu minggu setelah tanggal ujian. Selanjutnya hasil perbaikan yang dilakukan supaya ditunjukkan kembali ke masing-masing penguji untuk mendapatkan persetujuan. Apabila perbaikan Skripsi tidak selesai dalam waktu yang ditentukan maka dapat dikenakan sanksi berupa pembatalan kelulusan. 3.6. Penilaian Ujian Akhir

Penilaian ujian akhir oleh tim penguji meliputi 5 (lima) item dengan bobot penilaian sebagai berikut:

Tabel 1. Penialaian ujian proposal / skripsi

No Item yang dinilai Bobot

1 Attitude/Sikap 10 %

2 Pengetahuan Bidang Teknik Secara

Umum 40 %

3 Tata Cara Penyajian Skripsi 10 %

4 Tata Cara Penulisan Skripsi 15 %

5 Penguasaan Materi Skripsi 25 %

Nilai Akhir yang diperoleh oleh mahasiswa peserta ujian ditentukan berdasarkan nilai rata-rata dari tim penguji ujian skripsi, dengan Rentang Penilaian sebesar 0 – 10 dan pembulatan hanya dua desimal (digit) sebagai berikut:

Tabel 2. Nilai akhir, huruf, dan predikat

No Rentang Nilai Huruf Keterangan

1 8,10 s/d 100,0 A Lulus

2 6,60 s/d < 8,10 B Lulus

3 5,60 s/d < 6,60 C Lulus

4 4,10 s/d < 5,60 D Tidak Lulus

(23)

B A B I V .

T A T A C A R A P E N UL I S A N S KR I P S I

Bab ini memuat penjelasan dan cara penulisan laporan Skripsi secara terperinci, mulai dari halaman judul sampai dengan lampiran. Berikut ini adalah contoh penulisan bagian-bagian Skripsi jenis penelitian. Hal-hal yang tidak diatur dalam pedoman ini dapat merujuk pedoman lain secara konsisten/taat azas

4.1. Halaman Judul

Halaman judul terdiri dari Halaman Judul Luar dan Halaman Judul dalam dan ditulis rata kanan. Keduanya punya bentuk dan isi yang sama. Isinya adalah judul Skripsi yang berisi kata “Skripsi”, Nama mahasiswa, NPM, Lembaga pendidikan (Program Studi, Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar) serta tahun selesai Skripsi. Diantara Judul dan Nama Mahasiswa diisi simbol/logo Universitas Mahasaraswati. Contoh: Halaman Judul dapat dilihat pada lampiran.

4.2. Judul

Judul merupakan bagian paling menarik suatu karya tulis. Oleh karenanya judul harus dibuat sebaik mungkin, tetapi lebih penting dari itu, judul harus mewakili isi karya tulis. Judul yang baik adalah yang memberikan gambaran jelas tentang isi karya tulis, jelas (terbaca variabel-variabel yang dibahas) tetapi tidak terlalu panjang. Bila memungkinkan, judul sebaiknya terdiri atas sebanyak-banyaknya 13 kata. Perhatikan contoh berikut ini : ‘Pengaruh Penambahan Serat Ijuk Terhadap Retak Susut dan Kuat Tarik Beton Serat’. Judul ini bertalian dengan beton serat dimana pengaruh penambahan serat ijuk terhadap retak susut dan kuat tarik beton menjadi isu utama.

(24)

4.3. Pernyataan

Halaman ini memuat kalimat yang isinya menyatakan bahwa didalam Skripsi ini tidak terdapat karya tulis yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tercantum dalam daftar pustaka. Contoh halaman pernyataan disajikan pada lampiran 2.

4.4. Halaman Pengesahan

Halaman ini memuat kalimat yang isinya bahwa Skripsi tersebut telah diijinkan dengan mendapat persetujuan pembimbing serta disahkan oleh Ketua Program Studi. Pada bagian paling bawah halaman ini juga dicantumkan tanggal ujian mahasiswa yang bersangkutan. Contoh Halaman Pengesahan disajikan pada lampiran 3.

4.5. Abstrak

Abstrak merupakan bagian dari karya tulis yang paling banyak dibaca, karena abstrak merupakan intisari/ringkasan dari suatu karya tulis. Dengan hanya membaca abstrak, seseorang dapat menentukan apakah karya tulis tersebut termasuk dalam daftar referensi yang dicari. Hal ini biasanya terjadi pada peneliti yang sedang mencari literatur untuk mendukung tulisan maupun penelitian mereka. Dengan membaca abstraknya saja, seseorang dapat mengetahui isi pokok suatu karya tulis, tanpa harus membaca tulisan lengkapnya. Istilah lain yang sering dipakai pengganti kata abstrak adalah sari tulisan, synopsis, dan resume.

Ada tiga tipe abstrak: deskriptif, informatif, dan deskriptif-informatif. Tipe yang terakhir umum dipakai dalam karya ilmiah dimana informasi penting tentang masalah yang dibahas dan hasil-hasilnya diungkapkan secara lengkap tetapi ringkas. Informasi lain

(25)

sehubungan dengan isi karya tulis juga diinformasikan secara umum. Abstrak yang baik disarankan mencakup, sekurang-kurangnya, tiga hal berikut :

1) Pernyataan tentang permasalahan teknis yang dibahas

2) Penjelasan tentang pendekatan yang ditempuh dalam mencari pemecahan masalah. Pendekatan ini dapat berupa metode analisis, metode perancangan, konsep sistem, skematika percobaan, dst.

3) Hasil-hasil utama

Abstrak ditulis dalam bentuk paragraf (bukan dalam bentuk daftar yang disusun ke bawah), diketik satu spasi, sekurang-kurangnya terdiri dari tiga paragraf memuat tentang permasalahan, metode pemecahan masalah, dan hasilnya.

4.6. Ucapan Terima Kasih

Ucapan terima kasih (acknowledgement) dibuat dalam bentuk paragraf tidak lebih dari satu halaman, berisi penghargaan kepada mereka yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung pelaksanaan Skripsi. Termasuk di sini pembimbing, penyandang dana, dan sebagainya.

4.7. Daftar Isi

Daftar isi dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara menyeluruh tentang isi Skripsi dan untuk memudahkan pembaca mencari informasi tertentu. Di dalam daftar isi dimuat semua pokok-pokok besar dari Skripsi secara keseluruhan mulai dari halaman judul sampai lampiran. Cara penulisan judul-judul dalam daftar isi mengikuti cara penulisan pada bagian-bagian dari Skripsi tersebut.

(26)

4.8. Daftar Gambar dan Daftar Tabel

Daftar gambar dan daftar tabel diperlukan bila digunakan banyak tabel dan gambar dalam karya tulis. Semua gambar dan tabel diberi nomor dan judul seperti yang disebut dalam teks.

Cara penulisan daftar tabel dan daftar gambar mengikuti cara penulisan daftar isi.

4.9. Bab I Pendahuluan

Pendahuluan harus mampu memberikan gambaran secara singkat, tetapi jelas, tentang arah penelitian/perencanaan yang akan dilakukan. Untuk itu pendahuluan harus memuat latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat yang diharapkan serta hipotesa yang diajukan (kalau ada).

1) Latar belakang

Latar belakang berisi terutama alasan mengapa suatu judul dipilih (atau untuk perencanaan/penelitian alasan mengapa melakukan perencanaan/penelitian dengan topik yang ada). Latar belakang harus dapat menunjukkan adanya masalah yang diteliti dan harus menunjukkan data dan fakta sebagai alasan, dengan mengurangi argumentasi yang bersifat bias (pendapat pribadi). Data atau fakta bisa berupa hasil-hasil penelitian yang telah dipublikasikan atau data nyata di lapangan.

Dalam hal ini harus dijelaskan adanya perbedaan atau kesenjangan (sebagai masalah) antara apa yang seharusnya/idealnya dengan kenyataan yang ada.

Dengan demikian terlihat dengan jelas masalah yang terjadi sehingga perlu dilakukan penelitian untuk memecahkan masalah tersebut.

(27)

2) Rumusan masalah

Rumuskan dengan jelas permasalahan yang ingin diteliti, hipotesis yang akan diuji atau dugaan yang akan dibuktikan (kalau ada). Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi dan lingkup yang menjadi batasan perencanaan/penelitian. Uraian perumusan masalah dapat berupa bentuk pertanyaan dapat pula tidak. Dengan latar belakang yang kuat sebenarnya permasalahan sudah tersirat, sehingga pada bagian ini tinggal mengemukakan masalahnya dengan lebih tegar (misalnya dalam bentuk kalimat tanya). Rumusan masalah yang jelas artinya:

1) Terlihat variabel- variabel yang dibahas; 2) Tergambar materi/populasi penelitian;

3) Jelas ruang lingkupnya, jangan terlalu luas dan jangan terlalu sempit;

4) Dapat membantu arah dan proses pelaksanaan penelitian.

3) Tujuan

Tujuan penelitian/perencanaan merupakan hal- hal yang ingin dicapai secara langsung lewat penelitian/perencanaan. Tujuan penulisan dapat untuk menjajaki, menguraikan, menerangkan, membuktikan atau menerapkan suatu gejala atau dugaan, atau membuat suatu prototipe. Tujuan penelitian dibuat ringkas dan jelas tanpa mengabaikan kaidah penulisan yang baik. Tujuan penelitian sebaiknya ditulis dalam bentuk paragraph (bukan dalam bentuk daftar yang disusun ke bawah).

4) Manfaat

Manfaat penelitian/perancangan berisi uraian secara singkat dan jelas kontribusi tulisan ini terhadap ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau terhadap pemecahan persoalan pembangunan.

(28)

5) Batasan Masalah

Batasan penelitian bertujuan untuk membatasi lingkup kajian agar terfokus (tidak terlalu lebar) sehubungan dengan waktu yang tersedia. Sempitnya lingkup memungkinkan kajian yang lebih mendalam.

Namun demikian, untuk kasus perancanaan harus diperlukan kajian yang lebih lengkap dengan tujuan mahasiswa memahami proses perencanaan secara menyeluruh.

6) Hipotesa (Opsional)

Hipotesa diperlukan bila jawaban permasalahan berupa taraf perbedaan dan taraf interaksi antara variabel yang diteliti. Taraf, disini biasanya dalam dimensi kualitatif dengan memakai instrumen/ alat ukur kuantitatif. Hipotesa berasal dari dua kata yaitu Hypo, artinya di bawah, dan Thesa, artinya kebenaran atau pendapat. Menurut EYD diadopsi menjadi Hipotesa yang berarti jawaban sementara untuk menjawab permasalahan yang diajukan dalam penelitian. Pencapaian pernyataan hipotesa (harus berupa kalimat pernyataan) dapat didekati dari dua hal :

Jawaban permasalahan yang berupa kebenaran dalam taraf teoritik yang dicapai melalui tinjauan literatur. Jawaban permasalahan yang berupa kebenaran pada taraf praktek yang dicapai setelah mengadakan penelitian pendahuluan.

4.10. Bab II Tinjauan Pustaka/ Dasar Teori

Dalam tinjauan pustaka dituliskan semua teori terkait yang digunakan dalam perhitungan atau dalam pembahasan-pembahasan dalam rangka membuat analisa. Teori yang tidak releven sebaiknya tidak diikutkan. Sejauh memungkinkan, teori, data, dan informasi yang dikemukakan diambil dari sumber aslinya. Pustaka berupa situs web (website) dapat digunakan sebagaimana pustaka lain. Data dan

(29)

informasi itu ditelaah secara kritis dan logis serta dihubungkan dengan permasalahan. Data lain atau tambahan informasi seperti spesifikasi teknis, data kepegawaian dan lain-lain, tidak perlu dimasukan dalam tinjauan pustaka.

4.11. Bab III Metode Penelitian/ Perancangan

Bagian ini untuk Skripsi penelitian sering disebut Materi dan Metode. Pada bagian ini diuraikan alat/ bahan, metode yang dipilih. Metode yang dipilih berhubungan erat prosedur yaitu urutan- urutan yang harus dilakukan dalam suatu penelitian ataupun perencanaan. Teknik pelaksanaan menggambarkan perangkat lunak dan keras yang diperlukakan.

Dalam metode dijelaskan pula metode pemilihan obyek, jumlah populasi, metode pengambilan sampel, metode pengumpulan data, serta metode pengolahan data. Dalam hal terakhir, apabila digunakan rancangan/ desain percobaan, hendaknya dijelaskan pula model- model statistik yang dipilih.

4.12. Bab IV Hasil dan Pembahasan

Ini merupakan bagian yang paling penting dari karya ilmiah dimana semua hasil yang diperoleh dibahas dan di analisa sesuai dengan teori- teori yang ada. Hasil dapat berupa ringkasan hasil perhitungan, penelitian, atau penelitian yang telah dilakukan. Sebaiknya disajikan dalam bentuk tabel atau gambar/ grafik tanpa pemakaian kalimat yang panjang lebar. Pembahasan mencangkup antara lain: Analisa hasil/ Hipotesa yang diajukan, Evaluasi tentang permasalahan sehubungan dengan kajian sebelumnya dan teori yang ada. Dari bagian ini akan tampak apakah hasil yang diperoleh masuk akal ataukah suatu ‘fenomena unik’ telah terjadi. Segala point pembahasan sudah harus diarahkan untuk memberi jawaban permasalahan yang diajukan di depan.

(30)

Segala kesimpulan dan saran yang akan dibuat semestinya bertalian dengan hasil dan pembahasan ini.

4.13. Bab V Simpulan dan Saran

Simpulan ditarik dari bab Hasil dan Pembahasan dan disajikan dalam kalimat- kalimat yang lugas, dengan permasalahan dan tujuan penulisan. Dalam hal dimana tujuan penulisan ada tujuan umum dan khusus, maka dalam simpulan seyogyanya ada simpulan umum dan simpulan khusus yang sifatnya spesifik. Dalam simpulan tidak perlu lagi merujuk daftar pustaka.

Saran-saran yang diajukan biasanya bertalian dengan penerapan hasil, perbaikan dan penyempurnaan metode, perluasan lingkup kajian dsb. Yang terpenting dari saran ini adalah’ penelitian lanjutan apa yang perlu dilakukan’ untuk memperkuat hasil yang telah diperoleh ataupun untuk mencakup apa yang tidak dicakup dalam kajian kali ini dan sebelumnya.

4.14. Daftar Pustaka

Di dalam daftar pustaka tercantum semua pustaka yang isinya atau sebagian isinya dikutip dalam teks. Adanya daftar pustaka dalam suatu Skripsi akan membantu pembaca yang ingin memperoleh keterangan yang lebih terperinci mengenai hal yang dikutip dalam teks.

4.15. Lampiran

Lampiran dipakai untuk menempatkan data atau keterangan yang berfungsi untuk melengkapi uraian yang telah disajikan pada bagian utama Skripsi. Contoh perhitungan, gambar yang basar, peta dan sebagainya, yang jika dipasang di dalam teks dapat mengganggu pembaca sebaiknya dipasang sebagai lampiran. Setiap lampiran

(31)

harus diberi judul yang jelas. Di dalam teks harus terdapat penunjukan yang jelas ke arah lampiran yang bersangkutan.

4.16. Format Skripsi (Penelitian)

 Cover

 Lembar Pengesahan

 Kata Pengantar

 Ucapan Terima Kasih

 Abstrak  Daftar Isi  Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah 1.3. Tujuan Penelitian 1.4. Manfaat Penelitian

1.5. Batasan dan Ruang Lingkup Penelitian

 Bab II Tinjauan Pustaka

Kajian teori merupakan teori-teori dasar yang mendukung penelitian/pembahasan serta sumbernya. Subbab maupun anak subbab ditentukan sesuai kebutuhan.

 Bab III Metode Penelitian 3.1. Kerangka Pikir 3.2. Rancangan Penelitian

Dalam sub ini memuat populasi dan sample, intrumen penelitian, jenis dan bentuk data, waktu dan tempat, serta teknik analisis data

3.3. Bagan Alir (flow chart)

Bagan alir diikuti dengan pejelasan masing-masing tahapan. Penjelasan yang diberikan adalah langsung kepada tahapan penelitiannya dan tidak lagi ada definisi teoritis.

(32)

 BAB IV Hasil dan Pembahasan

Memuat hasil penelitian secara terstruktur, disajikan dalam bentuk tabel/diagram/gambar, subbab dan anak subbab disesuaikan dengan kebutuhan.

 BAB V Simpulan dan Saran

 Daftar Pustaka

 Lampiran-lampiran

4.17. Format Proposal Skripsi (Perencanaan/ Perancangan)

 Cover

 Lembar Pengesahan

 Kata Pengantar

 Ucapan Terima Kasih

 Abstrak  Daftar Isi  Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah 1.3. Tujuan Perencanaan 1.4. Manfaat Penelitian

1.5. Batas dan Ruang Lingkup Perencanaan

 Bab II Tinjauan Pustaka

Kajian teori perancangan merupakan teori berdasar pada peraturan atau standar perancangan bangunan sipil maupun bangunan gedung yang berlaku saat ini dan disesuaikan dengan lokasi tempat bangunan tersebut didirikan. Subbab maupun anak subbab ditentukan sesuai kebutuhan.

 Bab III Metode Perencanaan 3.1 Kerangka Berpikir 3.2 Rancangan

(33)

Dalam tahap ini memuattentang penjelasan perancangan bangunan sipil atau gedung berdasarkan gambar/data pendahuluan yang menjadi dasar perancangan. Teknik analisis data, data beban atau asumsi pembebanan, dan estimasi dimensi pendahuluan dapat dilampirkan pada subbab ini.

3.3 Bagan Alir (flow chart)

Bagan alir disertai dengan penjelasan masing-masing tahapan yang dilakukan dalam perencanaan dan tidak memuat dekripsi teoritis dari tahap yang dijelaskan.

 BAB IV Hasil Analisis

Memuat hasil-hasil perhitungan dan analisis yang dilakukan, disajikan dalam bentuk tabel/diagram/gambar, disesuaikan dengan kriteria perencanaan/perancangna berdasarkan standar/peraturan yang diacu, subbab dan anak subbab disesuaikan dengan kebutuhan.

 BAB V Simpulan dan Saran

 Daftar Pustaka

 Lampiran-lampiran

Terutama hasil-hasil perhitungan yang tidak termuat dalam BAB IV serta Gambar Perencanaan.

4.18. Format Penulisan Skripsi

Naskah dapat berupa ketikan asli atau foto copy dengan ketentuan semua bagian terbaca dengan jelas. Hindarkan pemakaian arsiran atau efek-efek lain yang mengaburkan huruf atau angka didalamnya sehingga sulit dibaca.

1) Kertas

Ukuran kertas untuk Skripsi adalah A4 (210.2 mm x 297.3 mm) jenis HVS 70 gram.

(34)

2) Pengetikan

Batas pengetikan atau daerah ketik adalah 40 mm dari tepi atas dan kiri serta 30 mm dari tepi kanan dan bawah. Setiap lembar kertas hanya diisi satu sisi saja. Judul Skripsi pada halaman depan diketik dengan huruf Times New Roman ukuran 14 dan dicetak tebal.

Naskah Skripsi diketik dengan huruf Times New Roman ukuran 12 dan jarak antar baris sebesar 2 (dua) spasi.

Bagian lain Skripsi seperti Daftar Isi, Daftar Pustaka, Keterangan gambar dan tabel diketik dengan spasi tunggal. Huruf dalam gambar atau tabel harus jelas terbaca dengan ukuran sekurang-kurangnya 8.

Setiap bab dimulai pada halaman baru, judul diletakkan di tengah-tengah daerah ketik, diketik dengan huruf besar dan dicetak tebal. Nomor bab diketik dengan huruf besar angka romawi, tanpa titik di belakangnya, diletakkan secara simetris dalam daerah ketik (Center Alignment). Nomor sub-bab mempunyai urutan seperti: 1.1, 1.2, dan seterusnya, diletakkan pada batas kiri daerah ketik (left alignment)

3) Penomoran Halaman

Penomoran halaman dilakukan sesuai dengan petunjuk berikut:

a) Lembar Halaman Judul tidak diberi nomor halaman.

b) Lembar Halaman yang berisi Halaman Pengesahan, Ucapan Terima Kasih, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Simbol, dan Daftar Lampiran diberi nomor urut “dummy” sebagai berikut i,ii,iii,…dst pada bagian tengah bawah c) Nomor Halaman 1 dimulai pada Bab I sampai halaman

lampiran terakhir. Penomoran halaman dibuat menerus tanpa memandang bab dan diletakkan pada pojok kanan atas kecuali halaman awal bab diletakkan pada bagian tengan bawah.

(35)

4) Alenia / Paragraf

Satu alenia harus membawa satu pokok pikiran. Alenia baru diawali masuk kedalam (first line indent) 11pt. Hindari memulai alenia baru pada dasar halaman, kecuali tersedia cukup ruang untuk dua baris.

5) Footnote (Catatan kaki)

Sedapat mungkin, pemakaian catatan kaki untuk memberikan keterangan suatu hal yang dikemukakan pada teks maupun tabel harus dihindari. Catatan kaki dapat dipakai untuk merujuk sumber-sumber yang tidak dipublikasikan dengan resmi, misalnya hasil wawancara, keterangan yang diperoleh waktu meninjau, pameran dan sebagainya.

6) Bilangan dan Satuan

Penggunaan bilangan atau lambang pada awal suatu kalimat agar dihindari. Bila seandainya perlu dimulai dengan suatu bilangan atau lambang, maka bilangan atau lambang itu harus dieja. Satuan-satuan ditulis dengan singkat tanpa ada tanda titik di belakangnya seperti: m, m2, kg, MPa, dst.

7) Bahasa dan Kata Asing

Diusahakan memakai kata dalam bahasa Indonesia sepanjang memungkinkan. Sedapat mungkin dihindari pemakaian kata ganti orang (seperti saya, kami, kita, dst). Nama latin, kata yang berasal dari bahasa asing atau bahasa daerah dicetak miring atau diberi garis bawah pada saat digunakan pertama kalinya dalam tulisan pada laporan KP dan selanjutnya diketik sama dengan kata-kata Bahasa Indonesia.

(36)

8) Tanda Baca

Tanda titik, selain dipakai untuk mengakhiri suatu kalimat juga digunakan di belakang singkatan tertentu, seperti Moh. Ali, Prof. Jaya dan lainnya. Singkatan yang terdiri dari huruf besar semuanya, ditulis tanpa titik seperti UNMAS, UNUD, WHO, dan lainnya.

Titik dua dipakai jika akan mengadakan kutipan yang panjang dan jika akan menyebut beberapa hal dalam suatu rangkaian. Tanda titik koma biasanya dipakai dalam kalimat-kalimat yang kompleks. Tanda ini akan membagi kalimat menjadi anak-anak kalimat yang setingkat.

9) Tabel

Suatu tabel terdiri dari nomor tabel, judul tabel, dan tabelnya sendiri. Tabel ditempatkan dalam teks tiga spasi di bawah dan di atas teks.

Judul tabel ditempatkan rata kiri di atas tabel, ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama dan tidak diakhiri dengan titik. Bila judul tabel lebih dari satu baris, maka judul selebihnya diketik satu spasi di bawah baris di atasnya dan dimulai tepat di bawah huruf pertama kata permulaan judul. Judul tabel harus singkat dan menjelaskan apa yang terdapat di dalam tabel tersebut.

Tabel diketik satu spasi di bawah judulnya. Teks dalam tabel dapat disusun satu atau satu setengah spasi tergantung pada tempatnya, dengan catatan bahwa tabel tidak terlalu padat dan mudah dibaca. Tabel dapat disusun dengan kolom-kolomnya sejajar panjang halaman atau sejajar lebar halaman. Cara yang terakhir pada umumnya menggunakan satu halaman penuh.

Tabel tidak boleh dipenggal, kecuali memang panjang sehingga tidak mungkin diketik dalam satu halaman. Pada tabel lanjutan, dicantumkan nomor tabel dan kata “lanjutan” tanpa judul. Tabel yang terlalu luas sebaiknya disederhanakan, bila ingin diikutsertakan dalam teks, sedangkan tabel lengkapnya dapat disajikan dalam

(37)

lampiran. Penomoran tabel diawali dengan nomor bab diikuti dengan nomor tabel pada bab yang bersangkutan.

Tabel 3. Data Penelitian

No Uraian Satuan Volume Jumlah 1 2 3 … dst 10) Gambar

Yang dimaksud dengan gambar adalah bagan, grafik, peta dan foto. Suatu gambar harus dicantumkan lengkap dengan nomor gambar dan judul gambarnya. Gambar ditempatkan tiga spasi di atas dan di bawah teks. Judul gambar didahului nomor gambar, ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama diletakkan simetris satu setengah spasi di bawah gambar tanpa titik. Bila judul gambar lebih dari satu baris, maka judul selebihnya diketik satu spasi di bawah baris di atasnya dan dimulai tepat di bawah huruf pertama kata permulaan judul.

Gambar 2. Road Map

(38)

Bila gambar bersumber dari buku atau tulisan lain, maka sumber tersebut agar dicantumkan pula dengan cara menuliskan nama penulis serta tahun terbit di belakang judul gambar, didalam kurung. Penomoran gambar diawali dengan nomor bab diikuti dengan nomor gambar pada bab yang bersangkutan.

Gambar tidak boleh dipenggal. Keterangan gambar ditulis pada tempat-tempat yang lowong di dalam gambar dan jangan di halaman lain. Bila gambar ditulis melebar sepanjang tinggi kertas, maka bagian atas gambar harus diletakkan di bagian kiri kertas.

Gambar harus dibuat pada kertas yang dipakai untuk naskah. Tanda-tanda baik dalam bentuk huruf atau angka, yang dipakai pada gambar harus jelas dan sedapat-dapatnya berukuran sama dengan huruf atau angka dalam teks. Gambar yang lebih besar dari kertas harus diperkecil tanpa mengurangi arti gambar tersebut. Bila gambar tidak mungkin diperkecil seperti peta, gambar dapat dilipat.

11) Penulisan Rumus

Rumus ditulis pada baris terpisah dari teks dengan jarak satu setengah spasi di atas dan di bawahnya. Setiap rumus harus diberikan nomor sesuai dengan nomor urut pada masing-masing bab yang dimulai dengan nomor bab. Penulisan rumus hendaknya menggunakan fitur equation atau dengan MS. Equation pada program MS. Word.

Contoh:

𝐸 = 𝑚c (2.1 ) 12) Rujukan Tabel, Gambar dan Rumus

Penulisan tabel, gambar dan rumus dalam teks harus mencatumkan nomor tabel, gambar dan rumus yang menunjukkan rumus tersebut ada pada bab dan nomor tertentu. Sebagai contoh, penomoran 2.1 memberikan pengertian bahwa rumus tersebut berada pada bab II pada nomor urut 1. Dalam teks disebutkan sebagai “Persamaan 2.1” atau Pers 2.1

(39)

13) Daftar Pustaka

Dua cara penulisan pustaka dalam daftar pustaka dan penunjukan pustaka dalam teks yang menggunakan sistem nama tahun (the name year system). Menurut cara ini penulisan daftar pustaka dimulai dengan menulis nama akhir penulis diikuti dengan tahun penerbitan pustaka. Selanjutnya ditulis judul tulisan dan seterusnya. Untuk mempermudah dalam mendata dan mengurutkan setiap pustaka dalam teks maupan daftar pustaka, disarankan menggunakan aplikasi referensi (Mendeley, End Note, dll).

Pustaka-pustaka didalam daftar pustaka disusun secara alfabetis berdasarkan nama huruf pertama nama akhir penulisnya sebagai prioritas pertama diikuti oleh tahun terbitannya sebagai prioritas kedua namun tahun terbitnya diurut dari tahun terakhir.

Sebagai konsekuensinya, nama depan penulis harus diletakan di belakang nama akhir dengan pemisah oleh tanda koma.

Berikut ini adalah contoh penulisan berbagai pustaka dalam daftar pustaka.

a) Pustaka berupa buku teks:

Nama penulis, tahun terbit, judul buku, edisi, penerbit, kota tempat diterbitkan.

Contoh:

Sagel, R., Kole, P., Kusuma, G. H. 1993. Pedoman Pengerjaan Beton Berdasarkan SKSNI T-15-1991-03 Erlangga, Jakarta.

b) Pustaka dalam bentuk tulisan yang terdapat dalam suatu buku yang memuat kumpulan tulisan yang masing- masing ada penulisannya.

Nama penulis - tahun penerbitan - judul tulisan - judul buku-penerbit – kota tempat buku-penerbit – halaman dimana tulisan dimuat dalam buku tersebut.

(40)

Contoh:

Sulistyo, Sudarsono dan Sudarman, A. 1981. Prospek Kesempatan Kerja dan Pemerataan Pendapatan dalam Repelita III, Pembangunan Ekonomi dan Pemerataan. Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi, Jakarta, pp. 53-76.

c) Pustaka dalam bentuk tulisan yang dimuat dalam jurnal/majalah ilmiah yang terbit secara periodik.

Contoh:

Negara, N. W. 1999. Peranan Penetrasi Aspal Terhadap kinerja Campuran Lataston B, Jurnal ilmiah Teknik Sipil, Vol. 3 No.5, Juli,pp.85-95. d) Pustaka berupa skripsi, thesis dan desertasi.

Contoh:

Widiantara, IGP. 1996. Pengaruh Penambahan Serat Ijuk Dalam Campuran Beton Terhadap Kuat Tekan, Tarik Belah, Dan Lentur. Skripsi, Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar, 100 p.

e) Pustaka dalam bentuk buletin. Contoh:

Sudjadi, M. dan Widji, I M. 1971. Penuntun Analisa Tanaman. Publikasi L.P.T. No. 9/71. Bagian Kesuburan Tanah, Lembaga Penelitian Tanah, Direktorat Jenderal Pertanian. 60 p

f) Dua pustaka atau lebih ditulis oleh penulis yang sama dan terbit pada tahun yang sama pula.

(41)

Contoh:

Hidayat. 1976a. Growth and Utilization of Manpower in Indonesia. Council for Asian Manpower Studies Discussion Paper Series No.76-01. Quizon City, Jan 1976.

Hidayat. 1976b. Dimensi dan Sifat masalah Pengangguran di Indonesia. Ekon. Dan Keu. Indon. Vol. 24, September, pp. 241-273. g) Pustaka yang berasal dari situs web ditulis lengkap dengan

alamat situs dan tanggalnya. Contoh:

Robet, V. 2002. Build a Bridge. Website : http://

www.pbs.org/wgbh/nova/

Cara penulisan/penunjukan pustaka di dalam teks harus sesuai dengan cara penulisan pustaka di dalam daftar pustaka, dengan cara menuliskan nama penulis diikuti oleh tahun terbit. Nama pengarang yang ditulis adalah nama akhirnya saja, tanpa nama depan ataupun singkatannya. Di dalam teks penempatan nama penulis beserta tahun terbitnya bisa diawali kalimat, di tengah kalimat atau di akhir kalimat, tergantung dari apa yang ingin dikemukakan melalui kalimat tersebut.

Bila penulis suatu pustaka lebih dari satu orang, semuanya harus dicantumkan secara lengkap. Kalau terdapat penulis yang sama tetapi tahun terbit tulisannya berbeda, maka penulisannya diurut sesuai dengan tahun terbitnya. Selanjutnya andaikata ada penulis yang membuat tulisan lebih dari satu buah dalam tahun yang sama, maka ditambahkan a, b, c dan seterusnya di belakang angka tahun terbitnya.

Pustaka atau tulisan tanpa nama orang yang menjadi penulisnya, di daftar pustaka ditulis “Anonimus” sebagai pengganti

(42)

nama penulis yang tidak ada itu. Contoh penulisan pustaka dalam teks disajikan berikut ini :

Kalau penulisnya hanya satu orang. Contoh :

Mochtar (1985), telah melakukan percobaan di laboratorium….

Kalau penulisnya dua orang Contoh :

Percobaan yang dilakukan oleh Mochtar dan edi (1985), merupakan percobaan…

Kalau penulisnya tiga orang atau lebih (misalnya: Nyoman Gede, Adi Sasono, Franky Silatua) cukup ditulis penulis pertama saja ditambah et al.yang merupakan singkatan dari et alibus yang artinya “kawan-kawannya”.

Contoh :

Gede et al. (1996) membuktikan…

Kalau tulisan asli tidak diperoleh tetapi beberapa informasi yang terdapat pada tulisan asli diperoleh dari sumber kedua, maka penunjukan di dalam teks dapat ditulis seperti contoh berikut:

Contoh:

Menurut Boyer (dalam Troedson et al., 1989) yang menjadi factor …(Di sini informasi yang berasal dari tulisan Boyer ditemukan pada tulisan Troedson dan kawan-kawan yang terbit tahun 1989 yang tercantum dalam daftar pustaka)

Kalau penulis tulisan yang dirujuk di dalam teks membuat lebih dari satu tulisan dalam tahun yang sama (diterbitkan dalam

(43)

tahun yang sama) dan dua atau lebih dari tulisannya itu dikutip dalam teks.

Contoh:

…perhitungan empiris (Mochtar, 1985a).

Di bagian lain tulisan Mochtar yang terbit tahun 1985 juga dikutip, maka penulisannya dilakukan dengan cara memberi huruf kecil setelah tahun terbitnya.

Contoh:

Mochtar (1985b) membuktikan dengan pengukuran langsung…

Catatan: Kutipan/quotation harus dibuat secermat mungkin dan harus jelas dalam susunan kalimat bagian mana saja yang berupa kutipan, untuk menghindari kesan plagiat. Ingat: plagiatisme dikategorikan sebagai kejahatan akademis.

3.17. Lampiran

Lampiran dipakai untuk menempatkan data atau keterangan yang berfungsi untuk melengkapi uraian yang telah disajikan pada bagian utama Skripsi Terdiri dari (1) gambar kegiatan, (2) data kegiatan dan (3) foto-foto kegiatan. Contoh perhitungan, gambar yang besar, peta dan sebagainya, yang jika dipasang di dalam teks dapat mengganggu pembaca sebaiknya dipasang sebagai lampiran. Setiap lampiran harus diberi judul yang jelas. Di dalam teks harus terdapat penunjukan yang jelas ke arah lampiran yang bersangkutan.

(44)

B A B V . P E N U T U P

Buku pedoman ini tidak dimaksudkan sebagai pedoman yang tidak dapat diganggu gugat, tetapi lebih dimaksudkan sebagai acuan dalam hal belum disepakati pedoman yang lebih baik. Hal-hal tertentu yang sifatnya spesifik, yang tidak diatur dalam pedoman ini, dapat merujuk pedoman lain secara konsisten asal tidak menyimpang dari kaidah-kaidah yang lazim. Mahasiswa juga diwajibkan membaca Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. Dengan buku ini diharapkan pelaksanaan penyusunan Skripsi mahasiswa menjadi lebih taat asas dan berjalan lebih lancar. Penyempurnaan lebih lanjut sangat diperlukan seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama di bidang Teknik Sipil.

(45)

D A F T A R P U S T A K A

Fakultas Teknik Unmas. 2000. Pedoman Penulisan Skripsi (Skripsi), Tidak dipublikasikan.

Fakultas Teknik. 2018. Buku Pedoman Skripsi Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati, Tidak dipublikasikan,

Fakultas Teknik Unmas. 2020. Panduan Akademik 2020/2021. Tidak dipublikasikan.

(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)

Lampiran 6. Contoh Perpanjangn SK Pembimbing

(56)

Lampiran 7. Contoh Lembar Pengesahan Sripsi

Gambar

Gambar 1. Alur pelaksanaan Skripsi
Tabel 1. Penialaian ujian proposal / skripsi
Tabel 3. Data Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, karena dengan rahmat, karunia, dan anugrah-Nya, Penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan

Pada Tabel 8 dapat diketahui bahwa kekuatan sinyal penerima untuk kondisi LOS berupa modulasi QAM dengan nilai RSSI rata- rata sebesar -64,06 dBm. Kekuatan sinyal

Kehilangan gaya prategang yang terjadi pada balok menerus dihitung dengan persamaan (3) sampai (6) dengan hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 9. Tegangan Akibat

Ketentuannya adalah nomor (bab, kemudian nomor urut), titik, kemudian judul tabel. 2) Untuk penomoran tabel, disesuaikan dengan pada bab berapa tabel tersebut

Sub sub sub judul ditulis dengan huruf tebal dengan format Sentence case dan disusun rata kiri tanpa nomor dan garis bawah. Gambar dan Tabel diletakkan di dalam kelompok teks

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan ridlo-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul PRIORITAS PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG PUSKESMAS

Analisis kinerja struktur dari desain aktual dan beberapa desain alternatif terdiri atas kurva kapasitas, titik kinerja, simpangan antar lantai, penyebaran sendi

Berdasarkan Tabel 7 nilai adjusted R Square sebesar 0,046 atau sebesar 4,6% menunjukkan bahwa variasi variabel dependen yaitu struktur modal dipengaruhi oleh