• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alumni Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura 2. Dosen Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Alumni Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura 2. Dosen Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENERAPAN METODE MONTE CARLO PADA PENJADWALAN PEKERJAAN PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DITRESKRIMSUS POLDA KALBAR)

Audina Aurelia

1

, Safaruddin Muhammad Nuh

2

, Endang Mulyani

2

.

1 Alumni Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

2 Dosen Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

ABSTRAK

Pada tahap penjadwalan memiliki peranan yang penting dalam keberhasilan pelaksanaan proyek konstruksi.

Tetapi, hampir semua proyek dipengaruhi beberapa risiko yang tinggi dan selalu penuh ketidakpastian. Untuk mengantisipasi ketidakpastian pada durasi dilakukan penjadwalan secara probabilistik menggunakan Simulasi Monte Carlo yang diterapkan pada proyek pembangunan Gedung Ditreskrimsus Polda Kalbar.

Simulasi Monte Carlo merupakan teknik sampling statistik yang digunakan untuk memperkirakan solusi terhadap masalah-masalah kuantitatif. Tahapan analisa data yang dilakukan berupa pengumpulan data penjadwalan proyek, menentukan hubungan antar aktivitas proyek, melakukan penjadwalan secara deterministik menggunakan PDM (Precedence Diagram Method), melakukan estimasi durasi aktivitas proyek, melakukan validitas data menggunakan ANOVA (Analisis Varians) dan melakukan Simulasi Monte Carlo yang terdapat pada perangkat lunak Oracle Crystal Ball for Excel. Estimasi durasi diperoleh dari hasil pengambilan data menggunakan kuesioner terhadap beberapa pihak kontraktor pelaksana. Dari 1000 kali iterasi dengan menggunakan Simulasi Monte Carlo diperoleh total durasi penyelesaian pekerjaan selama 104 hari dengan tingkat keandalan sebesar 80% berdasarkan grafik CDF (Fungsi Distribusi Kumulatif). Apabila dibandingkan dengan durasi yang direncanakan sebelumnya pada proyek pembangunan Ditreskrimsus Polda Kalbar yaitu selama 103 hari memiliki tingkat keandalan sebesar 72%. Dari analisa sensitivitas diketahui terdapat 9 item kegiatan proyek yang memiliki sensitivitas tinggi. Dimana kegiatan proyek tersebut perlu mendapat prioritas dalam penyelesaiannya.

Kata Kunci: Penjadwalan Probabilistik, Simulasi Monte Carlo.

ABSTRACT

The scheduling stage has an important role in the successful implementation of construction projects.

However, almost all projects are affected by several high risks and are always full of uncertainties. To anticipate uncertainty in the duration, probabilistic scheduling is carried out using a Monte Carlo Simulation that is applied to the West Borneo Regional Police Special Criminal Investigation Directorate Building construction project. Monte Carlo simulation is a statistical sampling technique used to estimate solutions to quantitative problems. Stages of data analysis are carried out in the form of collecting project scheduling data, determining the relationship between project activities, scheduling deterministically using PDM (Precedence Diagram Method), estimating the duration of project activities, conducting data validity using ANOVA (Variance Analysis) and conducting Monte Carlo Simulation using software Oracle Crystal Ball for Excel. The estimated duration is obtained from the results of data collection using a questionnaire to several implementing contractors. From 1000 iterations using Monte Carlo Simulation, the total duration of work completion is 104 days with 80% reliability based on the CDF (Cumulative Distribution Function) chart. When compared with the previously planned duration of the West Borneo Regional Police Special Criminal Investigation Directorate development project that is 103 days has a reliability level of 72%. From the sensitivity analysis, 9 project activity items have high sensitivity. Where the project activities need to get priority in its completion.

Keywords: Probabilistic Scheduling, Monte Carlo Simulation.

I. PENDAHULUAN

Terdapat beberapa metode penyusunan penjadwalan dalam bidang manajemen proyek.

Metode penjadwalan yang umum digunakan adalah CPM (Critical Path Method) dan PDM (Precedence Diagram Method) dimana menggunakan estimasi waktu secara deterministik atau diasumsikan durasi kegiatan tersebut diketahui dengan pasti. Padahal proyek konstruksi

dipengaruhi beberapa risiko yang tinggi dan selalu penuh dengan ketidakpastian yang sebelumnya kurang dipertimbangkan.

Untuk mengantisipasi ketidakpastian pada durasi dilakukan penjadwalan secara probabilistik menggunakan Simulasi Monte Carlo. Simulasi Monte Carlo merupakan teknik sampling statistik yang digunakan untuk memperkirakan solusi terhadap masalah-masalah kuantitatif (Kalos dan

(2)

2 A. Whitlock, 2008). Pada bidang manajemen

proyek metode ini dapat digunakan untuk membahas aspek risiko. Metode ini dapat mengsimulasikan sistem tersebut berulang-ulang kali, ratusan hingga ribuan kali dengan cara memilih sebuah bilangan acak (random) untuk setiap variabel dari distribusi probabilitasnya.

Dalam penjadwalan probabilistik memerlukaan tiga dugaan waktu untuk setiap kegiatan yaitu durasi optimistik, durasi paling mungkin terjadi dan durasi pesimistik dengan maksud memberikan rentang waktu yang lebih lebar dalam melakukan estimasi kurun waktu kegiatan (Soeharto, 1999).

Dengan meninjau latar belakang di atas, pada kasus proyek Pembangunan Gedung Ditreskrimsus Polda Kalbar maka perlu adanya suatu penelitian mengenai hubungan ketidakpastian dan risiko terhadap durasi penjadwalan pekerjaan proyek menggunakan Simulasi Monte Carlo yang terdapat pada perangkat lunak Oracle Crystal Ball.

Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas dalam penelitian ini, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan metode Monte Carlo pada penjadwalan pekerjaan Pembangunan Gedung Ditreskrimsus Polda Kalbar?

2. Bagaimana besar tingkat keberhasilan proyek yang direncanakan berdasarkan ukuran waktu?

3. Bagaimana tingkat sensitivitas masing- masing kegiatan pada proyek Pembangunan Gedung Ditreskrimsus Polda Kalbar?

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui penerapan metode Monte Carlo untuk penjadwalan secara probabilistik pada proyek Pembangunan Gedung Ditreskrimsus Polda Kalbar.

2. Mengetahui tingkat keberhasilan proyek yang direncanakan berdasarkan hasil penjadwalan secara probabilistik dengan penerapan metode Monte Carlo.

3. Mengidentifikasi tingkat sensitivitas masing-masing kegiatan pada proyek Pembangunan Gedung Ditreskrimsus Polda Kalbar.

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Dapat memberi indikator lebih dalam menganalisis penjadwalan proyek sehingga dapat memperkirakan waktu yang lebih optimal dengan menggunakan metode Monte Carlo.

2. Menambah wawasan dalam penerapan teknologi perangkat lunak untuk

mencapai kemudahan dalam menjalankan proyek konstruksi pada sub bidang manajemen konstruksi, khususnya dalam hal perencanaan dan pengendalian jadwal.

3. Menambah wawasan dalam bidang penjadwalan probabilistik.

Mengingat permasalahan yang berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian proyek cukup kompleks. Maka penulis melakukan pembatasan masalah objek penelitian antara lain:

1. Penelitian dilakukan pada proyek Pembangunan Gedung Ditreskrimsus Polda Kalbar.

2. Data yang digunakan adalah data yang disediakan oleh kontraktor pelaksana PT.

Lima Danau meliputi jadwal rencana, kurva S dan data-data yang berhubungan dengan penjadwalan.

3. Metode yang digunakan adalah simulasi Monte Carlo dengan software Crystal Ball dan untuk penjadwalan menggunakan software Microsoft Project Professional 2016.

4. Data yang diperoleh dari hasil survei menggunakan kuesioner dilakukan pada beberapa pihak kontraktor pelaksana yaitu PT. Lima Danau, PT. Sinar Cahaya Pelita dan PT. Kita Jaya Kontraktor.

5. Dalam penelitian ini tidak memperhitungkan denda akibat keterlambatan pelaksanaan.

II. METODELOGI DAN PUSTAKA Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode analitis dan deskriptif korelasional. Metode analitis berarti data yang sudah ada diolah sedemikian rupa sehinga menghasilkan hasil akhir yang dapat disimpulkan. Sedangkan, metode deskriptif korelasional menggunakan pendekatan kuantitatif dengan cara mendeskripsikan dengan maksud untuk menentukan unsur-unsrunya, kemudian dianalisis bahkan juga diperbandingkan untuk mengetahui pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya dalam model matematis.

Lokasi Penelitian

Pada penelitian ini proyek yang menjadi tinjauan studi kasus berlokasi pada proyek Pembangunan Gedung Ditreskrimsus Polda Kalbar Jalan Ahmad Yani No.1 (Komplek Kepolisian Daerah Provinsi Kalimantan Barat).

Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:

a. Data Primer

Data berupa sejumlah keterangan melalui teknik interview dan kuesioner pada beberapa pihak kontraktor pelaksana mengenai durasi optimis, durasi paling mungkin, durasi pesimis

(3)

3 dan risiko keterlambatan penyelesaian

pekerjaan pada setiap kegiatan dalam proyek berdasarkan pengalaman responden.

b. Data Sekunder

Data yang diperoleh secara tidak langsung antara lain berupa data perencanaan penjadwalan proyek pembangunan Gedung Ditreskrimsus Polda Kalbar yang diambil dari staf kontraktor pelaksana PT. Lima Danau.

Bagan Alir Penelitian

Gambar 1 Bagan Alir Penelitian

III. HASIL DAN PEMBAHASAN Penyusunan Network Diagram

Dilakukan penyusunan ulang penjadwalan yang disesuaikan dengan jadwal rencana proyek dengan bantuan software Ms. Project 2016. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hubungan setiap item kegiatan di dalam proyek.

Analisa Penjadwalan Deterministik

Dilakukan analisa penjadwalan secara deterministik menggunakan metode PDM (Precedence Diagram Method) untuk memperoleh susuan aktivitas-aktivitas pekerjaan dan mengetahui aktivitas apa saja yang berada dalam

lintasan kritis.Rekapitulasi Data Estimasi Durasi Setiap Kegiatan.

Gambar 2 Jaringan kerja dengan metode PDM Data estimasi durasi setiap kegiatan berupa data durasi optimis, paling mungkin dan pesimis diperoleh melalui hasil survey menggunakan kuesioner kepada beberapa pihak kontraktor pelaksana dengan pertimbangan berdasarkan

pengalaman yang dimiliki. Terdapat lima responden untuk pengisian kuesioner yaitu dari pihak PT. Lima Danau selaku kontraktor pelaksana proyek pembangunan gedung Ditreskrimsus Polda Kalbar, PT. Sinar Cahaya Pelita selaku kontraktor pelaksana proyek pembangunan gedung Polresta Pontianak Kota dan PT. Kita Jaya Kontraktor selaku kontraktor pelaksana proyek pembangunan Rumah Sakit Bersalin Jeumpa Pontianak.

Seluruh data yang diperoleh mempunyai durasi penyelesaian yang berbeda-beda. Oleh karena itu dilakukan rekapitulasi data durasi pada setiap item kegiatan yang dapat dilihat Tabel 1.

Tabel 1 Rekapitulasi Data Durasi Pada Setiap Item Kegiatan

Uji Analisis Varian (ANOVA)

Sebelum dilakukan Simulasi Monte Carlo data estimasi durasi yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yaitu durasi optimis, durasi paling mungkin dan pesimis dilakukan pengujian validitas data terlebih dahulu menggunakan metode uji ANOVA dengan software Ms.Excel.

Berikut adalah tabel hasil dari perhitungan uji Anova:

Tabel 2 Hasil Perhitungan Uji ANOVA Durasi Optimis

(4)

4 Tabel Error! No text of specified style in

document. Hasil perhitungan uji ANOVA durasi paling mungkin

Tabel 2 Hasil perhitungan uji ANOVA durasi pesimsi

Hasil Simulasi Monte Carlo

Proses simulasi Monte Carlo diawali dengan memasukan data jenis-jenis beserta hubungan setiap item kegiatan yang telah disesuaikan dengan data jadwal rencana proyek pembangunan Gedung Ditreskrimsus Polda Kalbar. Kemudian untuk estimasi durasi yang sudah direkapitulasi digunakan sebagai data input dalam Simulasi Monte Carlo. Data input diasumsikan memiliki bentuk distribusi segitiga/Triangle yang dapat dilihat pada Gambar 3.2. Model yang digunakan untuk estimasi total waktu menggunakan metode PDM (Precedence Diagram Method). Proses simulasi Monte Carlo pada penilitian ini menggunakan bantuan software Oracle Crystal Ball for Excel dengan iterasi 1000x.

Gambar 3 Tampilan pada program Oracle Crystal Ball saat mendefinisikan pola distribusi kegiatan

Dari hasil simulasi Monte Carlo didapatkan distribusi durasi estimasi per aktivitas kegiatan.

Pada penelitian ini diambil nilai dengan probabilitas kemungkinan/tingkat keandalan sebesar 80%. Hal ini diharapkan merupakan kurun waktu pengerjaan proyek yang paling efektif dan efisien karena dianggap merupakan waktu dimana peluang terjadinya lebih besar. Sehingga dapat tercapai hasil yang optimal. Berikut rekapitulasi distribusi durasi estimasi per aktivitas kegiatan hasil simulasi Monte Carlo pada Tabel .5.

Tabel .3 Rekapitulasi distribusi durasi hasil

Simulasi Monte Carlo

Kemudian dari hasil simulasi Monte Carlo dapat diketahui juga distribusi durasi total penyelesaian proyek secara keseluruhan yang dapat dilihat pada Gambar 4

Gambar 4 Hasil simulasi Monte Carlo durasi total

estimasi penyelesaian proyek

Didapatkan hasil keluaran (output) berupa grafik distribusi total penyelesaian proyek (PDF) dan grafik distribusi probabilitas keberhasilan total proyek (CDF).

Dari grafik PDF tersebut dapat dilakukan analisis statistik deskriptif. Diperoleh data sebagai berikut:

a. Waktu minimum dari total durasi proyek adalah 90,714 hari.

SUMMARY

Groups Count Sum Average Variance RESPONDEN 1 19 356 18.73684 156.2047 RESPONDEN 2 19 352 18.52632 164.4854 RESPONDEN 3 19 340 17.89474 125.8772 RESPONDEN 4 19 379 19.94737 156.2749 RESPONDEN 5 19 400 21.05263 190.2749

ANOVA

Source of Variation SS df MS F P-value F crit

Between Groups 120.8 4 30.2 0.190388 0.942853 2.472927 Within Groups 14276.11 90 158.6234

Total 14396.91 94

Hipotesis Nol DITERIMA

SUMMARY

Groups Count Sum Average Variance RESPONDEN 1 19 307 16.15789 129.807 RESPONDEN 2 19 277 14.57895 126.0351 RESPONDEN 3 19 268 14.10526 90.65497 RESPONDEN 4 19 325 17.10526 132.4327 RESPONDEN 5 19 335 17.63158 156.2456

ANOVA

Source of Variation SS df MS F P-value F crit

Between Groups 180.1684 4 45.04211 0.354564 0.840235 2.472927 Within Groups 11433.16 90 127.0351

Total 11613.33 94

Hipotesis Nol DITERIMA

(5)

5 b. Waktu mean dari total durasi proyek adalah

100,966 hari.

c. Waktu maximum dari total durasi proyek adalah 111,664 hari.

d. Standar deviasi dari total durasi proyek adalah 3,241.

e. Varians dari total durasi proyek adalah 10,505.

f. Durasi total penyelesaian proyek dengan cara probabilistik diperoleh 104 hari dengan probabilitas kemungkinan sebesar 80%.

Kemudian pada grafik CDF dapat digunakan untuk mengetahui probabilitas total durasi penyelesaian proyek tersebut. Pada penelitian ini diambil tingkat keandalan sebesar 80% yaitu dengan waktu total penyelesaian selama 104 hari.

Perbandingan Total Durasi Proyek

Dari hasil simulasi menggunakan software Oracle Crystal Ball telah diketahui probabilitas distribusi penyelesaian tiap pekerjaan proyek dan distribusi total penyelesaian proyek secara keseluruhan. Kemudian dari hasil simulasi Monte Carlo yang telat didapatkan dilakukan penyusunan dalam bentuk Kurva S yang terlihat pada Gambar 5

Gambar 5 Kurva S hasil simulasi Monte Carlo Berdasarkan grafik CDF hasil simulasi Monte Carlo pada penelitian ini diambil tingkat keandalan sebesar 80% yang menghasilkan durasi total proyek secara keseluruhan yaitu selama 104 hari. Sedangkan apabila di bandingkan dengan jadwal rencana pada proyek tersebut memiliki durasi total selama 103 hari dengan probabilitas sebesar 72%. Oleh karena itu untuk dapat memperbesar kemungkinan/probabilitas selesainya suatu proyek sesuai jadwal dan dapat menghindari risiko yang tidak diinginkan pada saat kelangsungan proyek. Hendaknya dapat lebih baik lagi dalam melakukan perencanaan pejadwalan proyek.

Tabel 4 Probabilitas Durasi Total Penyelesaian Proyek

Tabel 5 Persentase Probabilitas Durasi Total Penyelesaian Proyek

Gambar 6 Perbandingan Kurva S rencana proyek dan Kurva S hasil Simulasi Monte Carlo

Analisis Sensitivitas

Berdasarkan hasil output dari simulasi Monte Carlo menggunakan software Oracle Crystal Ball juga dapat diketahui berupa grafik Sensitivitas (Sensitivity Chart). Pada Sensitivity Chart item kegiatan pekerjaan dihasilkan dalam bentuk peringkat dari kegiatan yang paling penting/berpengaruh sampai yang tidak berpengaruh pada waktu total penyelesaian proyek.

Berikut grafik sensitivitas hasil output dari simulasi Monte Carlo yang dapat dilihat pada Gambar 7

Gambar 7 Grafik tingkat sensitivitas kegiatan proyek hasil simulasi Monte Carlo

M 1 M 2 M 3 M 4 M 5 M 6 M 7 M 8 M 9 M 10 M 11 M 12 M 13 M 14 M 15 M 16

14/09/201817/09/201824/09/201801/10/201808/10/201815/10/201822/10/201829/10/201805/11/201812/11/201819/11/201826/11/201803/12/201810/12/201817/12/201824/12/2018

S/D S/D S/D S/D S/D S/D S/D S/D S/D S/D S/D S/D S/D S/D S/D S/D

16/09/201823/09/201830/09/201807/10/201814/10/201821/10/201828/10/201804/11/201811/11/201818/11/201825/11/201802/12/201809/12/201816/12/201823/12/201826/12/2018 I PEKERJAAN PENDAHULUAN 182,289,259.70 2.57 0.160 0.642 0.642 0.642 0.481

II PAKET STRUKTUR DAN ARSITEKTUR -

II.1 LANTAI DASAR -

A. PEKERJAAN PONDASI 1,511,875,327.64 30.47 5.078 5.078 5.078 5.078 5.078 5.078

B. PEKERJAAN STRUKTUR BETON BERTULANG 590,424,737.16 9.23 1.85 1.846 1.846 1.846 1.846

C. PEKERJAAN LANTAI 440,348,634.45 6.72 1.679 1.679 1.679 1.44 0.235

D PEKERJAAN DINDING 144,956,813.20 -

F. PEKERJAAN ATAP 178,215,011.84 2.51 0.478 0.837 0.837 0.359

G. PEKERJAAN PINTU,JENDELA DAN VENTILASI 12,756,946.65 -

I. PEKERJAAN WC DAN SANITASI 330,180,523.94 4.65 0.664 1.550 1.550 0.886

II.2 LANTAI SATU -

A. PEKERJAAN STRUKTUR BETON BERTULANG 490,348,168.36 6.91 1.727 1.727 1.727 1.727

B. PEKERJAAN LANTAI 367,315,603.37 5.17 0.739 1.725 1.725 0.986

C. PEKERJAAN DINDING 272,781,522.91 -

E. PEKERJAAN ATAP 163,179,920.74 2.30 0.438 0.766 0.766 0.328

F. PEKERJAAN PINTU,JENDELA DAN VENTILASI 62,522,204.33 -

II.3 LANTAI DUA -

A. PEKERJAAN STRUKTUR BETON BERTULANG 670,577,572.90 9.45 1.349 2.36 2.362 2.362 1.012

B. PEKERJAAN LANTAI 383,195,807.15 5.40 1.542 2.699 1.157

C. PEKERJAAN DINDING 232,839,732.97 1.70

E. PEKERJAAN ATAP 695,521,867.97 9.80 4.899 4.199 0.700

F. PEKERJAAN PINTU,JENDELA DAN VENTILASI 147,362,814.40 - -

III.PAKET MEKANIKAL - ELEKTRIKAL - PLUMBING -

AGEDUNG -

03 01 MEKANIKAL ELEKTRIKAL LANTAI DASAR 84,185,611.43 1.19 0.339 0.593 0.254

03 02 MEKANIKAL ELEKTRIKAL LANTAI SATU 21,523,479.65 0.30 0.043 0.260

03 03 MEKANIKAL ELEKTRIKAL LANTAI DUA 26,327,992.53 0.37 0.371

03 04 MEKANIKAL ELEKTRIKAL ATAP 20,298,804.05 0.29 0.286

BINFRASTRUKTUR - -

04 01 MEKANIKAL ELEKTRIKAL INFRASTRUKTUR 69,731,022 0.98 0.281 0.047 0.281 0.047 0.327

7,098,759,379.62 100.00

RENCANA BOBOT PEKERJAAN MINGGUAN 0.160 0.642 0.642 5.720 5.560 6.925 6.925 7.205 6.971 5.252 5.288 9.586 10.457 12.416 10.441 4.107 RENCANA KUMULATIF BOBOT PEKERJAAN MINGGUAN - 0.160 0.802 1.444 7.165 12.724 19.649 26.573 33.778 40.750 46.002 51.290 60.875 71.333 83.749 94.190 98.297

KUMULATIF RENCANA MINGGUAN = REALISASI MINGGUAN KUMULATIF REALISASI MINGGUAN =

No Uraian Kegiatan JUMLAH HARGABOBOT (%) KET

JADWAL PELAKSANAAN HASIL SIMULASI MONTE CARLO

0 20 40 60 80 100

(6)

6 Dari grafik sensitivitas diperoleh data

pekerjaan yang mempunyai risiko paling besar adalah:

a. Pekerjaan struktur beton bertulang (lantai satu) sebesar 37,3%

b. Pekerjaan struktur beton bertulang (lantai dua) sebesar 36,5%

c. Mekanikal elektrikal lantai dasar sebesar - 11,7%

d. Mekanikal elektrikal lantai satu sebesar 9,7%

e. Mekanikal infrastruktur tahap 3 sebesar 3,7%

f. Mekanikal infrastruktur tahap 2 sebesar 0,5%

g. Pekerjaan lantai (lantai dasar) sebesar -0,3%

h. Pekerjaan pondasi sebesar -0,1%

i.

Mekanikal elektrikal infratruktur tahap 1 sebesar -0,1%

Kegiatan-kegiatan yang memiliki sensitivitas tinggi tersebut merupakan kegiatan kritis, yang penyelesaian kegiatannya sangat mempengaruhi total durasi proyek.

Dengan mengetahui aktivitas kegiatan proyek apa saja yang perlu diprioritaskan dan risiko-risiko yang mungkin terjadi, maka keterlambatan penyelesaian proyek dapat diantisipasi dengan memberikan perhatian lebih pada risiko-risiko tersebut. Berikut ini daftar risiko dari aktivitas- aktivitas yang mungkin terjadi pada proyek Pembangunan Gedung Ditreskrimsus Polda Kalbar berdasarkan hasil pengambilan kuesioner.

Tabel 6 Identifikasi Risiko

IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

a. Secara probabilistik menggunakan simulasi Monte Carlo dapat diketahui hasil output data berupa grafik PDF (Probability Distribution Function), grafik CDF (Cumulative Distribution Function) dan tingkat nilai sensitivitas tiap aktivitas. Dengan adanya nilai sensitivitas identifikasi risiko akan lebih mudah dilakukan.

b. Setelah dilakukan 1000 kali iterasi menggunakan simulasi Monte Carlo diambil persentase keberhasilan/tingkat keandalan sebesar 80% dengan durasi penyelesaian proyek selama 104 hari. Apabila dibandingkan dengan durasi rencana pada proyek Ditreskrimsus Polda Kalbar yaitu selama 103 hari, berdasarkan hasil simulasi Monte Carlo memiliki persentase keberhasilan sebesar 72%.

c. Dalam penyusunan penjadwalan terdapat beberapa aktivitas yang perlu diprioritaskan dalam penyelesaiannya. Karena aktivitas- aktivitas ini yang paling menentukan durasi total penyelesaian proyek. Berdasarkan hasil analisa sensitivitas aktivitas yang mempunyai risiko tertinggi adalah sebagai berikut:

1. Pekerjaan struktur beton bertulang (lantai satu) sebesar 37,3%

2. Pekerjaan struktur beton bertulang (lantai dua) sebesar 36,5%

3. Mekanikal elektrikal lantai dasar sebesar - 11,7%

4. Mekanikal elektrikal lantai satu sebesar 9,7%

5. Mekanikal infrastruktur tahap 3 sebesar 3,7%

6. Mekanikal infrastruktur tahap 2 sebesar 0,5%

7. Pekerjaan lantai (lantai dasar) sebesar - 0,3%

8. Pekerjaan pondasi sebesar -0,1%

9. Mekanikal elektrikal infratruktur tahap 1 sebesar -0,1%

Saran

Kegiatan-kegiatan yang memiliki nilai sensitivitas tinggi tersebut merupakan kegiatan kritis. Dengan memprediksi/

mengetahui aktivitas apa saja yang perlu diprioritaskan dan risiko-risiko yang memungkinkan dapat terjadi sebelum proyek tersebut dilaksanakan. Tentunya dapat diantisipasi untuk mengatasinya dan meminimalisir risiko-risiko yang tidak menguntungkan dapat terjadi.

DAFTAR PUSTAKA

Kalos, Malvin H., dan Paula A. Whitlock. 2008.

Monte Carlo Methods. Second Revised

(7)

7 and Enlarged Edition. Weinheim:

WILEY-VCH Verlag GmbH & Co.

KGaA.

Soeharto, Iman. 1999. Manajemen Proyek (Dari Konseptual Sampai Operasional). Jilid 1.

Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Erlangga.

(8)

8

Referensi

Dokumen terkait

anxiety dengan persepsi ibu terhadap perilaku kepatuhan pada anak yang sedang.. menjalani rawat inap di rumah sakit dengan koefisian

Dari 74 data petir negatif terminologi BIL yang ada pada bulan Maret – April 2016 dengan perbandingan sampling rate 1 MS/s dan 25 MS/s terlihat adanya indikasi

Untuk tujuan komparatif, laporan keuangan publikasi untuk tanggal dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 telah disesuaikan dengan format dalam Surat Edaran Bank

Dengan demikian suatu Sistem Pengendalian Interen (SPI) merupakan suatu sistem yang digunakan oleh suatu entitas untuk menjamin bahwa pelaksanaan

Kawasan perkebunan kopi di Kecamatan Masalle, Baroko, Alla, Curio, Baraka, Buntu Batu, Malua, Bungin, Maiwa, Kecamatan Cendana, dan Kecamatan Enrekang.. Kawasan perkebunan kakao

Pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya pada entitas lingkungan diutamakan diselenggarakan pada pembangunan berbasis komunitas, dan lokasi pembangunan diutamakan pada KSKf.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan tepung tapioka dan tepung gandum pada pembuatan kerupuk ikan teri nasi berpengaruh sangat nyata terhadap kadar

Dalam hal ini, likuiditas saham diproksikan dengan besarnya aktivitas volume perdagangan atau trading volume activity (TVA) saham di sekitar kejadian pengumuman