• Tidak ada hasil yang ditemukan

TELISIK PENTINGNYA PENERAPAN SISTEM AKUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TELISIK PENTINGNYA PENERAPAN SISTEM AKUN"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

TELISIK PENTINGNYA PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PADA USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

(STUDI KASUS PADA USAHA PONDOK MEDIA) Gusti Ayu Putu Candra Mahasari

Jurusan Akuntansi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia candramahasari71@gmail.com

Abstrak

Sistem merupakan suatu yang penting dalam suatu aktivitas bisnis, khususnya untuk bisnis yang memiliki banyak transaksi dan kompleks. Sistem terbagi menjadi beberapa prosedur.Akhirnya, pernyataan keuangan adalah standar akuntansi yang berlaku umum.Oleh karena itu, memerlukan Sistem Pengendalian Internal (SPI), suatu organisasi yang padaorganisasi ini, disamping itu pula ada beberapa juga yang hal baik yang sudah diterapkan pada organisasi ini yaitu sudah menerapkan sistem akuntansi meskipun sangat sederhana karena keterbatasan sumber daya manusia yang dimiliki. Dalam penelitian ini mencoba mencari solusi masalah dalam organisasi ini dan mencoba memberikan contoh laporan keuangan yang sesuia dengan standar yang berlaku.

Kata Kunci: sistem, prosedur, sistem akuntansi, sistem pengendalian internal

Abstract

(2)

accounting system in accordance with applicable standards. The problem in this research is the information system used in controlled business effort and the error can be minimized.The result of this research is to find some errors related to the implementation of accounting system and also the internal control system that exist in this organization, besides that there are also some good that have been applied to this organization that is applying very simple accounting system because of limited human resources owned. In this research try to find a solution in this case and try to give example of financial statement in accordance with applicable standard.

(3)

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Perekonomian dunia yang semakin mengglobal seiring dengan perkembangan perdagangan bebas akan membawa banyak pemain untuk terlibat didalamnya. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) diharapkan menjadi salah satu pemain yang penting. Terutama di Negara berkembang, seperti Indonesia, sektor UMKM adalah pendorong utama pertumbuhan ekonomi (economic growth).Hal tersebut dikarenakan keberadaan UMKM dan kesempatan lapangan pekerjaan yang luas bagi masyarakat.Pemerintah memberi perhatian yang sangat besar terhadap perkembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM).Bertahannya UMKM terhadap krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 menjadi alasan utama mengapa pemerintah harus menaruh perhatian yang besar.

(4)

Dewasa kini, dalam menjalankan suatu usaha atau bisnis, suatu perusahaan dihadapkan pada berbagai permasalahan yang semakin kompleks, hal ini erat kaitannya dengan adanya berbagai macam transaksi bisnis yang terus berkembang sejalan dengan semakin pesatnya perekonomian global. Terlepas dari semakin kompleksnya kegiatan usaha dan juga transaksi yang beraneka ragam tersebut maka secara otomatis kegiatan operasional juga semakin beragam pula, dengan demikian diperlukan adanya pengelolaan kegiatan usaha sehingga kegiatan operasional dapat terkontrol dengan baik. Terkait dengan berbagai problematika yang dihadapi oleh perusahaan maka diperlukan adanya suatu sistem akuntansi yang dapat digunakan untuk mengelola berbagai macam transaksi tersebut. Sistem akuntansi yang pada umumnya terdiri dari berbagai macam prosedur-prosedur yang mengatur tentang berbagai langkah yang harus dilaksanakan bertujuan agar suatu perusahaan dapat berjalan efisien dan efektif. Dengan demikian, dapat dikatakan semakin kompleks suatu kegiatan operasional suatu perusahaan maka sistem akuntansi semakin penting untuk diterapkan dalam mengelola suatu perusahaan. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan efisien dan efektif.

(5)

mengetahui berapa perolehan laba suatu perusahaan yang bermanfaat untuk menjaga kontinuitas suatu perusahaan.Karena tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang bermanfaat untuk mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan. Informasi keuangan yang merupakan hasil akhir dari suatu proses akuntansi tersebut digunakan oleh berbagai pihak-pihak yang berkepentingan. Karena ada beragam pemakai yang berkepentingan tersebut maka diperlukan adanya standar dalam penyusunannya, hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam memahami laporan keuangan.Standar tersebut dituangkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK). Untuk menyusun laporan keuangan yang sesuai standar terlebih dahulu harus ada pembenahan sistem dari dalam perusahaan itu sendiri, karena sistem yang bagus akan memudahkan dalam penerapannya.

(6)

terkecuali juga dilakukan oleh semua lingkup usaha baik pengusaha mikro, kecil, menengah maupun besar. Disamping itu sistem akuntansi juga perlu diterapkan dalam semua jenis kegiatan usaha, baik itu perusahaan manufaktur, dagang maupun jasa, karena dengan diterapkannya sistem akuntansi yang benar maka akan meminimalisir terjadinya kesalahan baik disengaja maupun tidak disengaja, dan tentunya akan menghasilkan informasi yang lebih akurat.

Namun yang terjadi dilapangan bahwa , pengusaha kecil secara umum menganggap bahwa informasi akuntansi tidak terlalu penting, sulit diterapkan terkait dengan sumber daya manusia yang paham akan akuntansi sangat terbatas dan juga membuang waktu dan biaya . Hal yang terpenting bagi pengelola usaha kecil pada umumnya adalah bagaimana cara menghasilkan laba yang banyak tanpa repot menerapkan akuntansi. Kenyataan ini juga didukung oleh hasil penelitian Musmini (2008) menemukan bahwa kebanyakan usaha kecil tidak menyelenggarakan catatan akuntansi, beberapa mempunyai catatan keuangan modelnya sangat sederhana dan tidak sistematis. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa UMKM kurang memahami akan pentingnya akuntansi.

(7)

diadakan oleh Universitas Pendidikan Ganesha pada tahun 2014. Pada awalnya usaha yang dirintis oleh empat orang mahasiswa ini hanya bermodalkan dana hibah dari PKM dan PMW yang diberikan oleh Universitas. Pada saat itu dengan modal kurang lebih Rp. 16.000.000,-keempat mahasiswa ini membentuk usaha yang bernama ”Loundry Laptop”. Usaha yang mereka jalankan mulai berkembang yang awalnya hanya menyediakan jasa laundry laptop kini ditambah dengan jasa percetakan dan berganti nama menjadi “Techno Komputer”. Beranjak dari usaha tersebut, salah satu anggota memutuskan untuk mengembangkan usaha tersebut dengan membuka usaha baru yang kini menjadi “Pondok Media” dikelola oleh Jupi Arya Bayu Permadi.

Usaha Pondok Media merupakan salah satu bukti bahwa generasi muda sudah mau terjun membuka lapangan pekerjaan khususnya untuk diri sendiri dan tentunya berpeluang untuk orang lain. Usaha yang berawal dari hobi ini, kini sudah mendiversifikasi jasa usahanya menjadi jasa service and printing serta jasa foto and video.

(8)

"… terkait dengan keterbatasan usaha kakak masih terletak di SDM terkait pengelolaan keuangan usaha. Kalau dulu semasih bentuknya Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) ada kak Mona anak akuntansi yang bantu buat laporan keuangan. Kalau sekarang ya sederhana saja."

Dalam penelitian ini juga meneliti hal yang sama dengan penelitian sebelumnya yaitu mengenai penerapan sistem akuntansi dan penerapan akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan, tetapi penelitian ini tidak sampai pada nilai nominal yang lebih detail dari kegiatan keuangan perusahaan tetapi lebih menekankan pada pembenahan dari sistem akuntansi yang sesuai standar saja serta jenis kegiatan usaha juga berbeda dengan yang sebelumnya. pada penelitian sebelumnya objek penelitiannya adalah yayasan yang merupakan perusahaan non profit oriented sedangkan pada penelitian sekarang objeknya adalah perusahaan profit oriented. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah dapat memberikan gambaran bagi para pengelola kegiatan bisnis serta pihak-pihak yang berkepenting- an tentang perlunya penerapan sistem akuntansi bagi suatu perusahaan dan penerapan cara penyusunan laporan keuangan yang sesuai standar.

(9)

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana penerepan sistem akuntansi pada usaha jasa Pondok Media?,

2. Bagaimanakah pencatatan keuangan yang benar dan tepat yang dapat diterapkan oleh usaha jasa Pondok Media?

Tujuan

1. Untuk mengetahui penerepan sistem akuntansi pada usaha jasa Pondok Media.

2. Untuk memberikan arahan terkait pencatatan keuangan yang benar dan tepat yang dapat diterapkan oleh usaha jasa Pondok Media.

II. KAJIAN PUSTAKA Definisi UMKM

Terdapat beberapa lembaga keuangan atau instansi yang memberikan definisi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sesuai dengan Undang – Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, UMKM didefinisikan sebagai berikut :

Pasal 6

1) Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut :

(10)

b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

2) Usaha Kecil adalah sebagai berikut:

a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau

b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah).

3) Usaha Menengah adalah sebagai berikut:

a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau

b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah).

Peran Akuntansi bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Menurut Abubakar A. & Wibowo (2004) akuntansi adalah proses identifikasi, pencatatan dan komunikasi terhadap transaksi ekonomi dari suatu entitas atau perusahaan.

(11)

pengambil keputusan dalam pengelolaan usaha kecil, antara lain keputusan pengembangan pasar, penetapan harga dan lain – lain (Suhairi,Sofri Yahya dan Hasnah Haron,2004). Penyediaan informasi akuntansi bagi usaha kecil juga diperlukan khususnya untuk akses subsidi pemerintah dan akses tambahan modal bagi usaha kecil dari kreditur (Bank).

Laporan keuangan UMKM adalah pembukuan sederhana yang dibuat oleh pengelola UKM untuk mengetahui apakah bisnis yang dikelola menguntungkan atau merugikan.Penerapan akuntansi dalam UMKM memainkan peran yang penting dalam memutuskan keberhasilan usaha. Namun, disisi lain, para UMKM kurang memahami pentingnya penerepan akuntansi khususnya penyajian laporan keuangan. Banyak UKM yang belum menerapkan proses akuntansi dalam usahanya karena beberapa alasan antara lain ketidaktahuan pengelola UKM tentang akuntansi, untuk menghindari pajak dan karena pihak UMKM tidak memiliki waktu cukup untuk mengelola data akuntansi. Padahal akuntansi sangat berperan penting untuk perkembangan usahanya.

(12)

Sistem dan Sistem Akuntansi

Menurut Wilkinson (2000: 6) sistem merupakan suatu kesatuan dari bagian- bagian yang saling berinteraksi dan berfungsi secara bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan.

Mulyadi (2001: 6) mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

Dari dua definisi di atas dapat dijelaskan bahwa suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri, tetapi merupakan kumpulan dari bagian-bagian sistem yang membentuk satu kesatuan, atau dengan kata lain sistem terdiri dari prosedur- prosedur yang saling berhubungan satu sama lain. Prosedur tersebut merupakan urutan-urutan kegiatan yang harus dilaksanakan, jadi dalam suatu kegiatan perusahaan dapat dicontohkan prosedur tersebut merupakan urutan kegiatan yang harus dilaksanakan mulai dari adanya transaksi sampai bagaimana caranya transaksi tersebut harus dilaporkan.

(13)

tersebut maka perusahaan wajib hukumnya harus mulai menerapkannya dalam kegiatan operasional perusahaan sehari-hari.

Sistem akuntansi sudah sewajarnya harus diterapkan untuk semua jenis perusahaan, baik perusahaan dagang, perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur. Disamping itu juga menurut skala perusahaan baik perusahaan besar maupun kecil, tetapi dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan jenis dan kondisi perusahaan, sehingga dalam pelaksanaannya dilapangan tidak kaku, dalam hal ini penerapan sistem untuk perusahaan kecil dengan besar semestinya berbeda, hal ini mempertimbangkan cost benefit nya, karena dalam perusahaan besar transaksinya relatif lebih kompleks, sehingga penerapan sistemnya juga lebih kompleks pula.

Sesuai dengan siklus dalam perusahaan, maka sistem itu terdiri dari: sistem akuntansi penerimaan kas, sistem pengeluaran kas, sistem pembelian dan sistem penjualan. Sistem penerimaan kas ada dua macam, yaitu secara tunai dan kredit.

(14)

Laporan Keuangan

(15)

yang dimaksud adalah terutama terkait cash flow dan laporan laba rugi suatu perusahaan.

Mengingat pengguna atau pihak yang berkepentingan terkait informasi akuntansi tersebut sangat beragam maka dalam penyusunan laporan keuangan harus tetap mendasarkan kepada aturan-aturan dalam Standar Akuntansi Keuangan sehingga laporan keuangan dapat dipahami oleh pengguna laporan keuangan yang berasal dari berbagai kalangan serta laporan keuangan harus memilki format laporan yang standar. Mengenai standar format yang baku dalam penyusunan laporan keuangan diatur di dalam PSAK tersebut, termasuk penyusunan laporan keuangan sesuai kriteria organisasinya, misal untuk perusahaan dagang atau manufaktur atau organisasai non profit.

Sistem Pengendalian Intern

Berbicara tentang prosedur-prosedur akuntansi yang membentuk suatu sistem, di dalam pelaksanaannya tidak terlepas dari sistem pengendalian interen (SPI), karena SPI ini berfungsi sebagai kontrol untuk memantau jalannya sistem yang ada di perusahaan. Dalam hal ini Sistem Pengendalian Internal menunjukkan kegiatan operasional dalam suatu entitas sudah berjalan sesuai yang diharapkan serta untuk menjamin bahwa kegiatan operasional berjalan efektif dan tidak ada kecurangan atau penyimpangan.

(16)

management, and other personnel, designed to provide reasonable regarding the achievement of objectives in the following categories: reliability of financial reporting, compliance with applicable laws and regulations and effectiveness and efficiency of operations”. Abdul Halim memberikan pemahaman bahwa SPI adalah serangkaian proses yang dijalankan entitas, proses tersebut merupakan rangkaian kebijakan dan prosedur yang sistematis, dengan tujuan untuk menjaga keandalan pelaporan keuangan entitas, menjaga efektivitas dan efisiensi operasi dan menjaga kepatuhan hukum dan peraturan yang berlaku (Abdul Halim, 2003:197).

Dengan demikian suatu Sistem Pengendalian Interen (SPI) merupakan suatu sistem yang digunakan oleh suatu entitas untuk menjamin bahwa pelaksanaan operasional perusahaan berjalan sesuai tujuan, menjaga agar laporan keuangan dapat diandalkan, maka dari itu Sistem Pengendalian Intern sebaiknya diterapkan dalam perusahaan, karena dengan adanya Sistem Pengendalian Intern yang baik maka diharapkan segala bentuk penyelewengan dan kecurangan dapat diminimalisir.

(17)

seluruh stakeholder terkait diantaranya, pihak manajemen selaku yang bertanggung jawab dan juga pelaksana dalam hal ini karyawan perusahaan. Disamping itu, didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten dalam perusahaan tersebut.

III. METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian kualitatif atau yang sering disebut dengan nama metode interaksionis simbolis, fenomenologi ataupun studi kasus (Mustapa dalam Atmadja, 2013). Dalam penelitian mencoba untuk memahami kondisi yang seharusnya diterapkan dalam kaitannya dengan penerapan sistem dan penyusunan laporan keuangan dalam suatu perusahaan yang belum menerapkan sistem akuntansi yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan, serta disesuaikan dengan konsep dan teori yang ada.

Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di usaha Pondok Media, di Jalan Gajah Mada No. 47, Singaraja – Bali. Alasan dilakukan penelitian pada objek ini adalah karena perusahaan yang bersangkutan tergolong sudah berkembang tetapi belum menerapkan dan menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan standar, sehingga diharapkan dengan disusunnya sistem dan prosedur akuntansi maka transaksi perusahaan akan lebih terkontrol. Jenis dan Sumber Data

(18)

penelitian berupa data kualitatif, yaitu gambaran umum perusahaan dan data kuantitatif, berupa bukti transaksi dan catatan-catatan akuntansi terkait.

Teknik Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mengetahui deskripsi kegiatan usaha perusahaan termasuk jenis usaha dan produk yang dihasilkan.

b. Mengetahui kegiatan operasional yang sudah berjalan di perusahaan tersebut.

c. Mengetahui dokumen dan catatan yang sudah digunakan dalam perusahaan tersebut.

d. Menyusun sistem akuntansi yang sesuai konsep akuntansi yang seharusnya diterapkan dalam perusahaan tersebut.

e. Menyusunkan laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan.

Teknik Analisis Data

(19)

holistic dan sarat makna dalam konteks pemberian jawaban terhadap masalah yang dikaji menurut Atmadja dalam Darmada (2016).

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penerapan Akuntansi dalam Usaha Pondok Media

Informasi laporan keuangan atau akuntansi yang handal dan tepat waktu dapat menjadi faktor penentu penting untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan bisnis yang ditekuninya. Laporan keuangan pokok yang dimaksud adalah laporan laba rugi, nerca dan arus kas. Dengan adanya laporan keuangan ini dapat menjadi gambaran kondisi finansial perusahaan termasuk kedalamnya perushaan bersekala kecil dan menengah. Laporan keuangan idealnya disusun secara standar sesuai dengan prinsip – prinsip akuntansi berterima umum. Dengan demikian lapoan keuangan tersebut dapat menjadi dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk pengajuan kredit, tawaran kerjasama, dan sebagainya.

(20)

usaha yang mengalami persoalan terkait keuangan, akibatnya usaha akan terlilit hutang dan tidak mampu membayarnya.

Permasalahan terkait pengelolaan dana merupakan faktor kunci yang dapat menyebabkan kegagalan pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Meskipun kita ketahui banyak faktor lain yang mempengaruhi kegagalan dalam UMKM, akan tetapi pada umumnya persoalan muncul akibat minimnya pengetahuan dalam mengelola dana. Menurut Sony Warsono (2010) menyebutkan bahwa penyelesaian permasalahan pengelolaan dana pada suatu usaha adalah dengan mempraktikkan akuntansi secara baik, dan benar.

Problematika seperti ini menjadi momok besar bagi para pengusaha kecil dan menengah khususnya, sehingga enggan untuk menerapkan sistem akuntansi yang sesuai dengan standar. Permasalahan yang sama juga dialami oleh usaha Pondok Media yang terletak di Jalan Gajah Mada No. 47, Singaraja – Bali. Terkait proses meritis penyusunan laporan keuangan atau pembukuan yang baik bukanlah hal yang mudah dilakukan oleh semua orang apalagi usaha yang bersekala kecil dan menengah. Hal ini dikarenakan diperlukan prinsip – prinsip pembukuan dan sistem informasi yang diperlukan perusahaan.

(21)

mendapatkan no ijin usaha terkait wajib pajak, sulit untuk melakukan ekspansi usaha dan lain sebagainya. Permasalahan ini juga dirasakan oleh usaha Pondok Media, yang diungkapkan langsung oleh pemiliknya Kak Jupi.

"... permasalahan utama terkait belum adanya laporan keuangan di usaha kakak ini yaitu usaha kakak belum punya ijin usaha dik, jadi belum bisa bayar pajak terkait usaha kakak ini".

Terkait evaluasi pelaksanaan transaksi di perusahaan Setelah beberapa data dan dokumen pendukung berhasil dikumpulkan maka dihasilkan gambaran tentang perusahaan sebagai berikut:

1. Kelebihan Usaha Pondok Media

a.Perusahaan sudah memiliki kesadaran untuk mencatat apa yang menjadi kewajiban (utang) yang harus dilunasi karena terdapat tanggal transaksi, sehingga dapat digunakan sebagai kontrol mengenai berapa kewajiban yang harus dibayar dan kapan harus melunasi.

b.Perusahaan mencatat daftar persediaan barang sehingga dapat diketahui apa saja persediaan barang yang dimiliki dan dapat digunakan sebagai kontrol kapan perusahaan harus melakukan pengadaan barang apabila persediaaan barangnya sudah habis. c.Nota atau bukti transaksi yang ada sudah diarsip sesuai tanggal

terjadinya, sehingga mempermudah apabila suatu saat membutuhkan data tersebut dan transaksi sulit terkontrol.

2. Kelemahan Usaha Pondok Media

a. Format yang digunakan masih sangat sederhana hanya mencatat pemasukan dan pengeluaran serta belum sesuai standar.

(22)

c. Kurang adanya pencatatan yang jelas yang terkait dengan utang dan piutang, meskipun ada pencatatan tetapi tidak jelas berapa umur utang piutangnya

Selanjutnya mengenai evaluasi berdasarkan Sistem Pengendalian Interen (SPI) Sesuai dengan unsur-unsur dalam SPI maka beberapa kelemahan- kelemahan tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut:

(23)

gambaran yang jelas apa yang menjadi tugas dan kewajiban masing-masing.

b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan (Otorisasi) Otorisasi diperlukan dengan tujuan agar semua transaksi dapat dibuktikan keabsahannya, terutama yang terkait dengan pengeluaran kas harus sepengetahuan pihak manajemen, dan juga usulan untuk pembelian barang juga harus mendapat otorisasi dari pihak yang berwenang. Untuk setiap transaksi harus diikuti dengan pencatatan, hal ini sebagai dasar dalam penyusunan laporan keuangan. Kondisi yang ada di perusahaan tersebut, belum terdapat otorisasi untuk setiap transaksi, karena bukti transaksi memang belum digunakan dalam perusahaan, dalam penelitian ini diberikan contoh form bukti-bukti transaksi yang perlu digunakan dan bagaimana pelaksanaan pencatatan sampai dengan penyusunan laporan keuangan diberikan secara lengkap dengan tujuan perusahaan akan lebih tertata rapi dan penyimpangan dapat dikurangi sehingga kekayaan perusahaan dapat terjaga.

c. Karyawan yang Mutunya Sesuai dengan Tanggung Jawabnya (Karyawan yang Kompeten) Peusahaan dalam hal ini sebagian sudah dilaksanakan, contohnya adalah dalam memberikan jasa perbaikan laptop dilakukan oleh orang yang ahli dalam pe- kerjaan tersebut, tetapi untuk jasa akuntansi belum dilaksanakan dalam perusahaan tersebut, sehingga proses akuntansi yang sesuai standar belum dapat dilaksanakan.

(24)

Melihat kondisi yang ada di perusahaan tersebut, maka peneliti mencoba untuk mengusulkan beberapa langkah yang harus dilakukan dalam pembenahan sistem akauntansi. Dengan langkah – langkah sebagai berikut :

1. Menyusunkan sistem dan prosedur akuntansi. Peneliti mencoba menyusunkan sistem akuntansi yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Meskipun saat wawancara dengan pemilik Pondok Media mengatakan bahwa dirinya sekarang tengah menggarap sebuah sistem terkait pengeloaan keuangan yang bisa dioprasikan dengan mudah.

" sekarang kakak lagi nyobak (mencoba) merancang suatu sistem terkait keuangan perusahaan, yang tentunya kakak bisa paham walaupun kakak bukan basicnya(latarbelakang) anak akuntansi"

Terkait penyusunan sistem dan prosedur akuntansi tersebut berpedoman pada teori serta standar yang berlaku dan disesuaikan dengan kondisi yang ada di perusahaan tersebut, karena skope dan jumlah kayrawan yang tidak begitu banyak sehingga sistem akuntansi dibuat sederhana.

2. Menyusun laporan keuangan a.Laporan Laba Rugi

Hasil penyusunan laporan laba rugi adalah sebagai berikut: Tabel 1.

Laporan Laba Rugi JASA PONDOK MEDIA LAPORAN LABA RUGI Per 31 Desember 20xx

(25)

Beban usaha

Beban sewa ruangan Beban listrik dan air Beban Gaji

Beban perlengakapan kantor Beban iklan

Beban telepon Jumlah beban usaha Laba usaha

5.000.000,00 700.000,00 10.000.000,00 300.000,00 600.000,00 200.000,00

16.800.000,00 14.050.000,00

b. Neraca

Berdasar kondisi yang ada maka peneliti menyusunkan neraca sbb:

Tabel 2. Neraca JASA PONDOK MEDIA

NERACA

(26)
(27)

bertahap. Format yang diusulkan adalah seperti diuraikan dalam teori di atas dengan menggunakan metode langsung dan transaksi yang disesuaikan dengan kondisi perusahaan sebagai berikut:

e. Tabel 3. f. Laporan Arus Kas g. JASA PERCETAKAN DR

h. LAPORAN ARUS KAS i. Periode Tahun Buku 20xx j. Arus Kas dari Aktivitas Operasi

k.

l. Penerimaan kas dari pelanggan m.

n. Pengeluaran kas untuk: o.

z. Arus Kas dari Aktivitas Investasi aa.Penjualan ekuipmen

(28)

zz. aaa. bbb. ccc. ddd.

x eee. ( fff. ggg. hhh. iii. jjj. kkk.

X aaaa.

bbbb.

cccc.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

(29)

dilaksanakan, hanya belum sesuai dengan standar akuntansi, dan laporan keuangan juga belum pernah disusun, hal ini karena kurangnya sumber daya manusia yang memadai. Saran yang dapat penulis usulkan adalah, sebaiknya perusahaan tersebut sudah mulai melakukan pembenahan agar pelaksanaan transaksi dapat dikontrol, dan juga Sistem Pengendalian Interen perlu diterapkan dengan tujuan untuk meminimalkan adanya penyelewengan.Laporan Keuangan juga perlu disusun untuk mengetahui bagaimana kondisi keuangan perusahaan tersebut.

eeee.

ffff.

gggg.

hhhh.

iiii.

jjjj.

kkkk.

llll. DAFTAR PUSTAKA

mmmm. Accounting Standards Board. 1978. Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No.1. Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises.

nnnn. Atmadja, Anantawikrama Tungga. 2013. “Penyertaan Modal Sosial Dalam Struktur Pengendalian Intern LPD (Studi Kasus Lima LPD di Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali)”.Jurnal Ilmiah, _____

oooo.

(30)

qqqq. Darmade, Dewa Kadek. (2016). "Kearifan Lokal Pade Gelahang Dalam Mewujudkan Integritas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Organisasi Subak".Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 7, Nomor 1(hlm. 51 - 60).

rrrr. Halim, Abdul. 2003. Auditing. Yogyakarta: UPP AMP YKPN Financial ssss. Hapsari, Ulfi. 2005. ”Sistem Akuntansi Penerimaan dan

Pengeluaran Kas Pada Unit Usaha Toko di KPRI Serba Usaha Migas Cepu”. Tugas Akhir, Universitas Negeri Semarang.

tttt. Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

uuuu. Jafar Hafsah, Mohammad. 2000. Kemitraan Usaha. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

vvvv. Kell, Walter G., Raymond N Johnson, and William C Boynton. 2001. Modern Auditing. Seventh Edition. New York: John Willey & Sons Inc. wwww. Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat. xxxx. Musmini, LS. 2008. Survai Peranan Akuntansi Sebagai Dasar Pengetahuan Akuntansi dan Kepribadian Wirausaha Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan Investasi.Simposium Nasional Akuntansi VIII, 1-19, Denpasar.

aaaaa. Tearney, Wolk and Dodd. 2001. Accounting Theory. South Western College Publishing: Thomson Learning

bbbbb. Wilkinson, J.W., Cerullo, M. J., Raval, V., and Wong-On-Wing,B. 2000. Accounting Information Systems- Essential Concepts and Applications. Fourth Edition, John Willey and Sons, Inc

(31)

hhhhh. iiiii. jjjjj. kkkkk. lllll.

(32)

xxxxx.

yyyyy.

LAMPIRAN

zzzzz.

Lampiran 01. Foto wawancara dengan pemilik

Pondok Media

aaaaaa.

bbbbbb.

cccccc.

dddddd.

eeeeee.

ffffff.

gggggg.

hhhhhh.

iiiiii.

jjjjjj.

kkkkkk.

llllll.

mmmmmm.

nnnnnn.

oooooo.

pppppp.

qqqqqq.

rrrrrr.

ssssss.

tttttt.

uuuuuu.

(33)

wwwwww.

xxxxxx.

yyyyyy.

zzzzzz.

Lampiran 02. Pencatatan yang diterapkan oleh

Pondok Media

aaaaaaa.

bbbbbbb.

ccccccc.

ddddddd.

eeeeeee.

fffffff.

ggggggg.

hhhhhhh.

iiiiiii.

jjjjjjj.

kkkkkkk.

lllllll.

mmmmmmm.

nnnnnnn.

ooooooo.

ppppppp.

qqqqqqq.

rrrrrrr.

sssssss.

(34)

uuuuuuu.

vvvvvvv.

TELISIK PENTINGNYA PENERAPAN

SISTEM AKUNTANSI PADA USAHA MIKRO, KECIL

DAN MENENGAH

wwwwwww.

(

Studi Kasus Pada Usaha Pondok Media

Singaraja,Bali

)

xxxxxxx.

yyyyyyy.

zzzzzzz.

aaaaaaaa.

bbbbbbbb.

cccccccc.

dddddddd.

eeeeeeee.

ffffffff.

gggggggg.

Oleh

hhhhhhhh.

Gusti Ayu Putu Candra Mahasari

iiiiiiii. NIM.1417051077

jjjjjjjj.

kkkkkkkk.

llllllll.

mmmmmmmm.

nnnnnnnn.

oooooooo.

pppppppp.

JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM STRATA 1

qqqqqqqq.

FAKULTAS EKONOMI

rrrrrrrr.

UNVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

ssssssss.

SINGARAJA

(35)

Gambar

Tabel 2. Neraca

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan dan kekuatan serta berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

Boru Panggoaran (Anak sulung perempuan) juga tergolong sebagai penguat atau peneguh bagi orang tuanya, karena hal ini terlihat setelah berumah tangga bahwa anak

Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk melatih pelaku usaha kecil rumahan dalam melakukan penjualan maupun.. Pelatihan dilakukan terhadap pelaku usaha ternak telur ayam

2) Bahan hukum sekunder, yaitu bahan-bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti hasil karya ilmiah dan hasil penelitian. Termasuk

Nina Migiandany, wawancara dengan peneliti, di Kantor PPAT Nina Migiandani, Bandung, pada tanggal 2 Oktober 2013, pukul 10.45 WIB.. masing PPAT, PPAT Pengganti, PPAT Sementara,

Kedua penelitian tersebut hanya membahas mengenai bentuk perlindungan hukum terhadap pemilik rumah yang akses jalannya tertutup oleh bangunan rumah tetangga dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Motivasi Guru terhadap Minat belajar Peserta didik; (2) Terdapat pengaruh

Pengertian akademik berasal dari kata Yunani yakni academos sebuah taman umum di Athena. Academos sendiri adalah pahlawan legendaris Troya, kemudian oleh Socrates