• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Keuangan Konsolidasi

Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada

Tanggal-Tanggal

30 Juni 2005 Dan 2004 (Tidak Diaudit)

PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN

(2)

PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2005 DAN 2004

(Tidak Diaudit)

Daftar Isi

Halaman

Neraca Konsolidasi ……….…. 1-3

Laporan Laba Rugi Konsolidasi ………. 4

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi ………..……… 5

Laporan Arus Kas Konsolidasi ……… 6-7

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ………. 8-46

(3)
(4)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

30 Juni 2005 Dan 2004

(Disajikan dalam jutaan Rupiah Indonesia, kecuali data saham)

2004 (Disajikan Kembali - Catatan 2005 Lihat Catatan 3)

AKTIVA

AKTIVA LANCAR

Kas dan setara kas 2c,2p,4,8,31 322.960 777.137

Investasi jangka pendek 2d,2p,5,8,31 258.289 149.506

Piutang 2e,6

Usaha 16.670 10.268

Lain-lain - bersih 11 101.990 46.060

Persediaan 2f,7,33 558.930 386.367

Pajak dibayar di muka 18 33.795 3.031

Biaya dibayar di muka 2g,2j 68.279 51.300

Aktiva lancar lainnya 132.120 61.123

Jumlah Aktiva Lancar 1.493.033 1.484.792

AKTIVA TIDAK LANCAR

Piutang pihak yang mempunyai

hubungan istimewa - bersih 2e,8 33.211 32.049

Aktiva pajak tangguhan - bersih 2q,18 848 6.709

Investasi pada perusahaan asosiasi 2d,8,9 36.659 34.663

Investasi jangka panjang lainnya 2b,2d,8,10 88.301 167.837

Aktiva tetap 2h,2i,8,11,12

30,33

Nilai tercatat 2.356.319 2.081.835

Akumulasi penyusutan (914.176) (764.649)

Penyisihan kerugian nilai aktiva tetap (69.073) (67.212)

Bersih 1.373.070 1.249.974

Uang muka pembelian aktiva tetap 8, 12, 33 704.230 301.846

Sewa jangka panjang - bersih 2j, 30, 33 237.540 137.421

Aktiva non-operasional 13, 30 89.563 94.006

Uang muka sewa 33 115.019 80.419

Aktiva tidak lancar lainnya - bersih 2h, 2i, 2k, 2p,

8,14, 30, 31, 33 124.880 121.568

Jumlah Aktiva Tidak Lancar 2.803.321 2.226.492

JUMLAH AKTIVA 4.296.354 3.711.284

(5)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)

30 Juni 2005 Dan 2004

(Disajikan dalam jutaan Rupiah Indonesia, kecuali data saham)

2004 (Disajikan Kembali - Catatan 2005 Lihat Catatan 3)

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank 15 275.000 100.186 Hutang Usaha 16 570.651 417.816 Lain-lain 8,17 95.398 96.978 Hutang pajak 18 17.641 23.612

Beban masih harus dibayar 2p,2r,19,

29,31 330.448 274.715

Taksiran kerugian akibat restrukturisasi toko 30 26.584 28.446

Hutang jangka panjang yang jatuh tempo

dalam satu tahun:

Hutang kepada non-lembaga

keuangan 2j,2p,21,31 12.959 12.913

Kewajiban sewa guna usaha 26 110

Jumlah Kewajiban Lancar 1.328.707 954.776

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

Hutang pihak yang mempunyai

hubungan istimewa 8 3.773 8.435

Kewajiban pajak tangguhan - bersih 2q,18 10.740 -

Hutang jangka panjang - setelah dikurangi

bagian yang jatuh tempo

dalam satu tahun:

Hutang obligasi - bersih 1b,2l,2m,20 879.319 819.774

Hutang kepada non-lembaga

keuangan 2j,2p,21,31 15.606 15.479

Kewajiban sewa guna usaha - 138

Kewajiban tidak lancar lainnya 2r,29 107.988 83.277

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 1.017.426 927.103

HAK MINORITAS 2b 67.968 57.244 Jumlah Kewajiban 2.414.101 1.939.123

(6)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)

30 Juni 2005 Dan 2004

(Disajikan dalam jutaan Rupiah Indonesia, kecuali data saham)

2004 (Disajikan Kembali - Catatan 2005 Lihat Catatan 3)

EKUITAS

Modal saham - Rp 500 per saham Modal dasar - 10.800.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh -

2.705.994.000 saham 1b,22 1.352.997 1.352.997

Tambahan modal disetor - bersih 23 (6.356) (6.356)

Selisih transaksi perubahan ekuitas

Anak Perusahaan 2b - 28.175

Rugi yang belum direalisasi dari pemilikan

surat berharga 2d - (29.883)

Selisih penilaian kembali aktiva tetap 2h 120 120

Saldo laba

Telah ditentukan penggunaannya 32 12.000 10.000

Belum ditentukan penggunaannya 646.728 540.344

Modal saham diperoleh kembali 2n,22 (123.236) (123.236)

Ekuitas - Bersih 1.882.253 1.772.161

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 4.296.354 3.711.284

(7)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2005 Dan 2004 (Disajikan dalam jutaan Rupiah Indonesia, kecuali data saham)

2004

(Disajikan Kembali - Catatan 2005 Lihat Catatan 3)

PENJUALAN BERSIH 2o,24 2.778.026 2.364.892

BEBAN POKOK PENJUALAN 2f,2h,2o,

11,24,25 1.968.125 1.603.707 LABA KOTOR 809.901 761.185 BEBAN USAHA 2o Beban penjualan 2j,8,26,33 283.245 304.691

Beban umum dan administrasi 2h,2k,2r,8

11, 14, 27, 30 458.377 400.101

Jumlah Beban Usaha 741.622 704.792

LABA USAHA 68.279 56.393

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Beban bunga - bersih 4,5,6,8,

20,28,33 (43.742) (28.161)

Selisih lebih klaim asuransi atas

nilai buku - bersih 16.179 -

Lain-lain - bersih 2b,2d,2e,2h,

2m,2p,4,5,6,8,10

11,13,14,28,30 6.448 18.082

Beban Lain-lain - Bersih (21.115) (10.079)

BAGIAN ATAS LABA BERSIH

PERUSAHAAN ASOSIASI - Bersih 2d,9 2.798 2.371

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 49.962 48.685

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2q,18

Periode berjalan (5.220) (9.330)

Tangguhan (1.009) (8.489)

Bersih (6.229) (17.819)

LABA SEBELUM HAK MINORITAS 43.733 30.866

HAK MINORITAS ATAS LABA

BERSIH ANAK PERUSAHAAN 2b (5.607) (8.940)

LABA BERSIH 38.126 21.926

LABA BERSIH PER SAHAM 2t 15 9

(8)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI

Enam bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2005 dan 2004 (Dinyatakan dalam jutaan rupiah Indonesia)

Selisih Laba (Rugi) yang Selisih Saldo Laba

Tambahan Transaksi Belum Direalisasi Penilaian

Modal Modal Disetor - Perubahan Ekuitas dari Pemilikan Kembali Telah Ditentukan Belum Ditentukan Modal Saham

Catatan Saham Bersih Anak Perusahaan Surat Berharga Aktiva Tetap Penggunaannya Penggunaannya Diperoleh Kembali Ekuitas - Bersih

Saldo, 1 Januari 2004 sesuai laporan terdahulu 1.352.997 (6.356) (15.925) (31.696) 120 8.000 565.086 (123.236) 1.748.990 Penyesuaian akibat penerapan PSAK No. 24

Revisi tanggal 24 Juni 2004 2r, 3 - - - (12.072) - (12.072)

Saldo, 1 Januari 2004 setelah disajikan

kembali 1.352.997 (6.356) (15.925) (31.696) 120 8.000 553.014 (123.236) 1.736.918 Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham

Tahunan tanggal 21 Mei 2004: 32 Deklarasi dividen tunai – bersih dari

pembelian kembali saham - - - (32.596 ) - (32.596 ) Pembentukan cadangan umum - - - 2.000 (2.000) - - Laba yang belum direalisasi dari pemilikan

surat berharga 2d,10 - - - 1.813 - - - - 1.813 Selisih transaksi perubahan ekuitas

Anak Perusahaan 2b,10 - - 44.100 - - - 44.100 Laba bersih - - - 21.926 - 21.926

Saldo, 30 Juni 2004 setelah disajikan kembali 1.352.997 (6.356) 28.175 (29.883) 120 10.000 540.344 (123.236) 1.772.161

Saldo, 1 Januari 2005 sesuai laporan terdahulu 1.352.997 (6.356) - - 120 10.000 655.828 (123.236) 1.889.353 Penyesuaian akibat penerapan PSAK No. 24

Revisi tanggal 24 Juni 2004 2r, 3 - - - (10.122) - (10.122)

Saldo, 1 Januari 2005 setelah disajikan

kembali 1.352.997 (6.356) - - 120 10.000 645.706 (123.236) 1.879.231 Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham

Tahunan tanggal 20 Mei 2005: 32 Deklarasi dividen tunai – bersih dari

pembelian kembali saham - - - (35.104) - (35.104) Pembentukan cadangan umum - - - 2.000 (2.000) - - Laba bersih - - - 38.126 - 38.126

Saldo, 30 Juni 2005 1.352.997 (6.356) - - 120 12.000 646.728 (123.236) 1.882.253

(9)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

PT MATAHARI PUTRA PRIMA DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2005 Dan 2004 (Disajikan dalam jutaan Rupiah Indonesia)

Catatan 2005 2004

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari penjualan 2.781.314 2.367.606

Pengeluaran kas selama periode berjalan untuk:

Pembelian persediaan (1.995.468) (1.630.015)

Gaji dan upah (226.283) (191.623)

Sewa - bersih (178.442) (166.420)

Beban penjualan (91.859) (125.866)

Kas yang dihasilkan dari operasi 289.262 253.682

Pajak Penghasilan Perusahaan (8.620) (8.628)

Beban lainnya - bersih (222.180) (118.826)

Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 58.462 126.228

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Penambahan uang muka pembelian aktiva tetap (363.994) (44.254)

Penambahan uang muka sewa (154.916) (988)

Penambahan aktiva tetap 11 (130.806) (118.400)

Penambahan investasi jangka pendek (52.000) 72.969

Penambahan aktiva tidak lancar lainnya (8.555) (14.843)

Investasi saham - (400)

Hasil penjualan aktiva tetap 11 1.668 7.128

Pengurangan aktiva non-operasional 2.213 8.773

Kas Bersih untuk Aktivitas Investasi (706.390) (90.015)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penambahan (pengurangan) bersih hutang bank

jangka pendek 23.936 (149.614)

Penambahan hutang pihak yang mempunyai

hubungan istimewa 8 432 1.109

Penerimaan dari penerbitan obligasi

setelah dikurangi beban emisi 20 - 432.303

Pembayaran cicilan sewa guna usaha - (105)

Pembelian kembali obligasi - (41.488)

Pembayaran hutang jangka panjang (112) -

Pembayaran dividen tunai kepada pemegang

saham minoritas pada Anak Perusahaan (4.999) (4.999)

Pembayaran dividen tunai 32 (35.104) (32.596)

Beban bunga dan fee ijarah - bersih (68.596) (37.534)

Kas Bersih dari (untuk) Aktivitas Pendanaan (84.443) 167.076

(10)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan)

Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2005 Dan 2004 (Disajikan dalam jutaan Rupiah Indonesia)

Catatan 2005 2004

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS

DAN SETARA KAS (732.371) 203.289

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 4 1.055.331 573.848

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 4 322.960 777.137

Informasi tambahan laporan arus kas:

Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: Reklasifikasi uang muka pembelian aktiva

(11)

PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Enam Bulan Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2005 Dan 2004

(Disajikan dalam jutaan Rupiah Indonesia dan ribuan Dolar AS, kecuali data saham/unit)

1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan

PT Matahari Putra Prima Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 11 Maret 1986 berdasarkan akta notaris Budiarti Karnadi S.H. No. 30 tanggal 11 Maret 1986. Akta pendirian Perusahaan diumumkan dalam Berita Negara No. 73 tanggal 10 September 1991, Tambahan No. 2954. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito S.H. No. 39 tanggal 20 Mei 2005, antara lain mengenai perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan.

Perusahaan dan Anak Perusahaan mengusahakan (i) jaringan toko serba ada yang menyediakan berbagai macam barang seperti pakaian, perhiasan, tas, sepatu, kosmetik, peralatan elektronik, mainan, alat tulis, buku, obat-obatan dan kebutuhan sehari-hari, dan (ii) pusat hiburan keluarga yang dikenal sebagai Time Zone. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 1986. Kantor Pusat Perusahaan berkedudukan di Menara Matahari - Lippo Life, Lantai 20, Jalan Boulevard Palem Raya No. 7, Lippo Karawaci - Tangerang, Jawa Barat.

Pada tanggal 30 Juni 2005, Perusahaan dan PT Matahari Super Ekonomi (Anak Perusahaan) mengoperasikan 79 toko, sedangkan PT Matahari Graha Fantasi (Anak Perusahaan lainnya) mengoperasikan 104 pusat hiburan keluarga. Semua toko dan pusat hiburan keluarga berlokasi di Jakarta dan kota-kota lainnya di Indonesia.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tahun 1992, Perusahaan mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

Pada tahun 1995, 1996 dan 1997, Perusahaan mencatatkan tambahan saham di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya masing-masing 75.166.500 saham (Rp1.400 per saham), 225.499.500 saham (Rp1.000 per saham) dan 1.803.996.000 saham (Rp500 per saham) melalui Penawaran Umum Terbatas I, II dan III kepada para pemegang saham dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

Berdasarkan Surat Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. S-2057/PM/2002 tanggal 13 September 2002, Pernyataan Pendaftaran Perusahaan untuk penawaran umum Obligasi I Matahari sebesar Rp450.000 di Bursa Efek Surabaya (Catatan 20) dinyatakan efektif.

Berdasarkan Surat BAPEPAM No. S-1068/PM/2004 tanggal 28 April 2004, Pernyataan Pendaftaran Perusahaan untuk penawaran umum Obligasi II Matahari dan Obligasi Syariah Ijarah I Matahari masing-masing sebesar Rp300.000 dan Rp150.000 di Bursa Efek Surabaya (Catatan 20) dinyatakan efektif.

c. Susunan Perusahaan dan Anak Perusahaan

Pada tanggal 30 Juni 2005 dan 2004, susunan Perusahaan dan Anak Perusahaan (secara keseluruhan disebut sebagai “Perusahaan”) adalah sebagai berikut:

Persentase Pemilikan * Jumlah Aktiva

Mulai

Anak Perusahaan Lokasi Kegiatan Usaha Beroperasi 2005 2004 2005 2004

Pemilikan langsung PT Matahari Super Ekonomi (“PT MSE”)

Tangerang, Jawa Barat

Penjualan eceran 1994 100,0000 100,0000 10.897 8.739

Matahari International Finance Company B.V.

(“MIFCO”) Rotterdam, Belanda Keuangan 1996 100,0000 100,0000 9.941 9.591

PT Nadya Putra Investama

(“PT NPI”) Tangerang, Jawa Barat Perdagangan umum 1998 100,0000 100,0000 2.141 57.732

PT Taraprima Reksabuana

(“PT TPRB”) Jakarta

Penjualan dan pemasaran air

(12)

PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2005 Dan 2004

(Disajikan dalam jutaan Rupiah Indonesia dan ribuan Dolar AS, kecuali data saham/unit)

1. UMUM (lanjutan)

c. Susunan Perusahaan dan Anak Perusahaan (lanjutan)

Persentase Pemilikan * Jumlah Aktiva

Mulai

Anak Perusahaan Lokasi Kegiatan Usaha Beroperasi 2005 2004 2005 2004

PT Matahari Kafe Nusantara (“PT MKN”)

Tangerang, Jawa Barat Restoran 2001 100,0000 100,0000 618 778

PT Matahari Mega Swalayan (“PT MMS”)

Tangerang, Jawa Barat Perdagangan umum - 100,0000 100,0000 4.422 4.300

PT Matahari Mega Toserba

(“PT MMT”)

Tangerang, Jawa Barat

Penjualan eceran - 100,0000 100,0000 2.000 2.000

PT Matahari Boston Drugstore (“PT MBD”)

Tangerang, Jawa Barat

Perbekalan farmasi

dan apotek - 100,0000 100,0000 2.000 2.000

Prime Connection Limited

(“PCL”) British Virgin Islands Investasi - 100,0000 100,0000 84.050 84.050

PT Matahari Graha Fantasi

(“PT MGF“) Jakarta

Pusat hiburan

keluarga 1995 50,0100 50,0100 196.924 153.612

Brighter Limited (“BL”) Britis Virgin Islands Investasi 2005 100,000 - 16.025 -

Pemilikan tidak langsung PT Matahari Dana Prima

(“PT MDP”, melalui PT NPI) Denpasar, Bali Pembiayaan konsumen - 99,9999 99,9999 1.927 1.927

Bright Regent Corporation

(“BRC”) Hongkong Investasi 2005 100,000 - 16.025 -

* termasuk pemilikan tidak langsung

Per 30 Juni 2005, PT MMS, PT MMT, PT MBD, PCL dan PT MDP belum memulai operasi komersialnya.

d. Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi

Per 30 Juni 2005, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan keputusan Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 20 Mei 2005, adalah sebagai berikut:

Presiden Komisaris : Dr. Cheng Cheng Wen

Komisaris : Jonathan L. Parapak (komisaris independen)

Jusuf Arbianto Tjondrolukito (komisaris independen)

John Bellis (komisaris independen)

Mardi Henko Susanto (komisaris independen)

Jeffrey Koes Wonsono

Ganesh Chander Grover

Presiden Direktur : Benyamin Jonathan Mailool

Direktur : Lina Haryanti Latif

Hendra Sidin

Carmelito J. Regalado

Ketut Budi Wijaya

Andre Rumantir

Per 30 Juni 2004, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan keputusan Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 21 Mei 2004, adalah sebagai berikut:

Presiden Komisaris : Dr. Cheng Cheng Wen

Komisaris : Jonathan L. Parapak (komisaris independen)

Jusuf Arbianto Tjondrolukito (komisaris independen)

John Bellis (komisaris independen)

Mardi Henko Sutanto (komisaris independen)

Jeffrey Koes Wonsono

(13)

PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2005 Dan 2004

(Disajikan dalam jutaan Rupiah Indonesia dan ribuan Dolar AS, kecuali data saham/unit)

1. UMUM (lanjutan)

d. Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi (lanjutan)

Presiden Direktur : Benyamin Jonathan Mailool

Direktur : Hendra Sidin

Lina Haryanti Latif

Carmelito J. Regalado

Djoko Harjono

Perusahaan memiliki sekitar 15.000 dan 14.000 karyawan masing-masing pada tanggal 30 Juni 2005 dan 2004.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan atau PSAK) dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM).

Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value), aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali dan investasi tertentu yang dinyatakan berdasarkan nilai wajar atau sebesar nilai aktiva bersih (net assets value), atau yang dinyatakan dengan metode ekuitas untuk perusahaan asosiasi dengan pemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50%.

Laporan arus kas konsolidasi menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas operasi disusun berdasarkan metode langsung.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini adalah rupiah Indonesia.

b. Prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Perusahaan dan Anak Perusahaan. Seluruh akun dan transaksi antar perusahaan yang material telah dieliminasi.

Anak Perusahaan yang memiliki surat berharga yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual (available-for-sale) mengakui laba/rugi yang belum direalisasi dari pemilikan surat berharga tersebut dan disajikan dalam kelompok ekuitas (Catatan 2d). Nilai penyertaan Perusahaan pada Anak Perusahaan disesuaikan dengan perubahan bersih dalam penyertaan pada ekuitas Anak Perusahaan dengan mengkredit atau mendebit “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”.

Aktiva dan kewajiban moneter di neraca Prime Connection Limited (“PCL”) dan Brighter Limited (“BL“) dijabarkan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang berlaku pada tanggal neraca (masing-masing Rp9.713 dan Rp9.415 untuk AS$ 1 per 30 Juni 2005 dan 2004). Aktiva dan kewajiban non moneter dijabarkan dengan menggunakan kurs transaksi. Seperti diungkapkan dalam Catatan 1c, PCL belum mulai beroperasi. Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan PCL didebitkan/dikreditkan sebagai “Laba/Rugi Selisih Kurs” pada laporan laba rugi konsolidasi.

(14)

PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2005 Dan 2004

(Disajikan dalam jutaan Rupiah Indonesia dan ribuan Dolar AS, kecuali data saham/unit)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

c. Setara Kas

Setara kas meliputi semua investasi yang sangat likuid, yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan atau pembelian dan tidak digunakan sebagai jaminan atas hutang.

d. Investasi

Investasi terdiri dari:

1. Surat berharga dalam bentuk efek hutang (debt securities) dan efek ekuitas (equity securities) Sesuai dengan PSAK 50 tentang “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”, surat berharga diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok berikut:

Diperdagangkan (trading)

Termasuk dalam kelompok ini adalah efek yang dibeli untuk dijual kembali dalam waktu dekat, yang biasanya memiliki frekuensi pembelian dan penjualan yang tinggi. Efek ini dimiliki dengan tujuan untuk menghasilkan laba dari kenaikan harga dalam jangka pendek. Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba/rugi yang belum direalisasi pada tanggal neraca dikreditkan atau dibebankan pada usaha periode berjalan.

Dimiliki hingga jatuh tempo (held-to-maturity)

Investasi dalam efek hutang yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sebesar harga perolehan yang disesuaikan dengan amortisasi premi atau pemulihan diskonto hingga jatuh tempo.

Tersedia untuk dijual (available-for-sale)

Investasi dalam efek yang tidak memenuhi kriteria kelompok diperdagangkan dan yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba (rugi) yang belum direalisasi pada tanggal neraca dikreditkan (dibebankan) pada “Laba/Rugi yang Belum Direalisasi dari Pemilikan Surat Berharga”, yang merupakan komponen Ekuitas.

Harga perolehan surat berharga yang dijual ditentukan dengan metode rata-rata.

2. Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan atau yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan tetapi kurang dari satu tahun pada saat penempatan

Deposito berjangka berdasarkan klasifikasi ini disajikan sebesar nilai nominal.

3. Reksa dana

Reksa dana dinyatakan sebesar nilai aktiva bersih (net assets value) pada tanggal neraca.

Laba atau rugi yang belum direalisasi akibat perubahan nilai aktiva bersih pada tanggal neraca dikreditkan atau dibebankan pada usaha periode berjalan.

(15)

PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2005 Dan 2004

(Disajikan dalam jutaan Rupiah Indonesia dan ribuan Dolar AS, kecuali data saham/unit)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. Investasi (lanjutan)

4. Investasi jangka panjang pada saham yang nilai wajarnya tidak tersedia

Investasi saham di mana Perusahaan mempunyai penyertaan dengan pemilikan sedikitnya 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan metode ekuitas. Berdasarkan metode tersebut, investasi dinyatakan sebesar harga perolehan, disesuaikan dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi perusahaan asosiasi sebanding dengan persentase pemilikan pada perusahaan tersebut (metode ekuitas) serta dikurangi dengan pendapatan dividen. Investasi di mana Perusahaan mempunyai penyertaan dengan pemilikan kurang dari 20% dinyatakan sebesar harga perolehan.

e. Piutang

Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk berdasarkan penelaahan atas keadaan piutang pada akhir periode.

f. Persediaan

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan, yang dihitung dengan menggunakan metode eceran konvensional (conventional retail method), atau nilai realisasi bersih (net realizable value).

Persediaan Perusahaan tidak termasuk persediaan konsinyasi.

g. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka diamortisasi berdasarkan masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).

h. Aktiva Tetap

Aktiva tetap dinyatakan sebesar harga perolehan, kecuali untuk aktiva tertentu yang dinilai kembali pada tahun 1986 sesuai dengan peraturan pemerintah, dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung sebagai berikut:

Metode Tahun Tarif

Bangunan (termasuk satuan

rumah susun yang disajikan sebagai bagian dari “Aktiva

Tidak Lancar Lainnya”) Garis lurus 20 -

Renovasi bangunan Garis lurus 2 - 5 -

Peralatan dan instalasi Saldo-menurun ganda - 15% dan 25%

Kendaraan Saldo-menurun ganda - 50%

Mesin Garis lurus 3 - 5 -

Aktiva sewa guna usaha -

kendaraan Saldo-menurun ganda - 25% dan 50%

Hak atas tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laporan laba rugi periode yang bersangkutan.

(16)

PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2005 Dan 2004

(Disajikan dalam jutaan Rupiah Indonesia dan ribuan Dolar AS, kecuali data saham/unit)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h. Aktiva Tetap (lanjutan)

Sesuai dengan PSAK 47 tentang “Akuntansi Tanah”, Perusahaan mencatat harga perolehan tanah secara terpisah dari biaya pengurusan legal yang terjadi untuk memperoleh hak atas tanah serta pengeluaran untuk perpanjangan hak. Pengeluaran tersebut ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari “Aktiva Tidak Lancar Lainnya” pada neraca konsolidasi dan diamortisasi selama umur hukum hak.

i. Penurunan Nilai Aktiva

Sesuai dengan PSAK 48 tentang “Penurunan Nilai Aktiva”, Perusahaan menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aktiva pada tanggal neraca. Apabila terdapat indikasi penurunan nilai aktiva, Perusahaan menaksir jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aktiva tersebut. Penurunan nilai aktiva diakui sebagai beban pada usaha periode berjalan.

j. Sewa Jangka Panjang

Perjanjian sewa menyewa jangka panjang yang pembayaran nilai kontraknya dilakukan selama suatu periode tertentu yang lebih pendek dari masa sewanya, dibukukan pada saat perjanjian sewa tersebut berlaku dengan mendebit akun “Sewa Jangka Panjang” sebesar nilai kontrak dan mengkredit akun “Hutang Jangka Panjang Non-lembaga Keuangan” sebesar nilai kontrak yang belum dibayar.

Sewa jangka panjang yang umumnya untuk ruangan toko, diamortisasi dengan metode garis lurus, terhitung sejak dibukanya toko/perpanjangan sewa toko yang bersangkutan selama jangka waktu sewa. Bagian yang akan dibebankan pada usaha dalam satu tahun direklasifikasi dan disajikan di aktiva lancar sebagai bagian dari “Biaya Dibayar di Muka”.

k. Aktiva Tidak Berwujud - Piranti Lunak Komputer

Biaya sehubungan dengan pembelian piranti lunak komputer dan biaya pemutakhirannya (dibukukan pada Aktiva Tidak Lancar Lainnya), ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama 4 tahun.

l. Beban Emisi Obligasi

Beban yang timbul sehubungan dengan penerbitan obligasi dikurangkan dari hasil penerbitan obligasi bersangkutan. Selisih antara hasil emisi bersih dengan nilai nominal merupakan premium atau diskonto yang harus diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut.

m. Obligasi Diperoleh Kembali

Perolehan kembali instrumen hutang yang tidak dimaksudkan sebagai pelunasan, diperlakukan seolah-olah telah terjadi pelunasan dalam laporan keuangan konsolidasi. Selisih antara nilai nominal instrumen hutang dengan nilai wajar pada tanggal pembelian kembali dikreditkan atau dibebankan pada usaha periode berjalan.

n. Modal Saham Diperoleh Kembali

Modal saham diperoleh kembali yang disajikan dalam kelompok Ekuitas pada neraca konsolidasi, dinyatakan sebesar harga perolehan. Harga perolehan dari saham diperoleh kembali yang dijual ditentukan dengan metode rata-rata.

(17)

PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2005 Dan 2004

(Disajikan dalam jutaan Rupiah Indonesia dan ribuan Dolar AS, kecuali data saham/unit)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) n. Modal Saham Diperoleh Kembali (lanjutan)

Selisih antara harga perolehan dari modal saham yang diperoleh kembali dengan harga jualnya dibebankan atau dikreditkan ke “Tambahan Modal Disetor - Bersih”. Apabila selisih tersebut menghasilkan saldo negatif pada akun “Tambahan Modal Disetor” karena transaksi perolehan kembali, saldo negatif tersebut dibebankan pada saldo laba.

o. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan dari penjualan barang dagangan (kecuali pendapatan dari penjualan berdasarkan pengiriman - Cash on Delivery, diakui pada saat barang dikirim ke pelanggan) diakui pada saat barang dibayar di kounter penjualan. Pendapatan dari penjualan konsinyasi dibukukan sebesar jumlah penjualan barang konsinyasi kepada pelanggan, sedangkan beban terkait (sebagai bagian dari Beban Pokok Penjualan) dibukukan sebesar jumlah yang terhutang kepada pemilik (consignor).

Pendapatan dari penjualan kartu pra-bayar (dikenal dengan nama “power card”) oleh pusat

hiburan keluarga pada awalnya dicatat sebagai pendapatan diterima di muka dan diakui secara proporsional sebagai pendapatan berdasarkan penggunaan power card sesungguhnya oleh pelanggan. Pendapatan dari penjualan koin dan paket ’’Make New Friends’’ diakui pada saat koin/paket dibeli oleh pelanggan.

Beban diakui pada saat terjadinya.

p. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Transaksi dalam mata uang asing, termasuk transaksi Anak Perusahaan yang dikelola dan beroperasi di luar Indonesia yang merupakan bagian integral dari Perusahaan, dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku terakhir untuk periode berjalan yang diumumkan oleh Bank Indonesia. Laba atau rugi kurs yang terjadi, dikredit atau dibebankan pada usaha periode berjalan.

Pada tanggal 30 Juni 2005 dan 2004, kurs yang digunakan (dalam jumlah penuh) masing-masing sebesar Rp9.713 dan Rp9.415 untuk AS$1, yang merupakan rata-rata kurs beli dan kurs jual transaksi yang diumumkan oleh Bank Indonesia untuk periode tersebut.

q. Pajak Penghasilan

Beban pajak periode berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode bersangkutan. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara pelaporan komersial dan pajak pada tanggal laporan. Manfaat pajak masa mendatang, seperti rugi fiskal yang dapat dikompensasi, juga diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah manfaat pajak pada masa mendatang tersebut dapat direalisasikan.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada saat nilai aktiva direalisasikan atau nilai kewajiban tersebut dilunasi, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang berlaku atau berlaku secara substantif pada tanggal neraca.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

(18)

PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2005 Dan 2004

(Disajikan dalam jutaan Rupiah Indonesia dan ribuan Dolar AS, kecuali data saham/unit)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) r. Kesejahteraan Karyawan

Sebelum tahun 2003, Perusahaan membentuk penyisihan imbalan kerja karyawan berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-150/Men/2000 tanggal 20 Juni 2000 tentang penyelesaian pemutusan hubungan kerja dan penetapan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian di perusahaan (’’Kep-Men 150’’).

Sejak tahun 2003, Perusahaan membentuk penyisihan imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“Undang-undang Tenaga Kerja No. 13“). Pembentukan penyisihan baik berdasarkan Kep-Men 150 ataupun Undang-undang Tenga Kerja No. 13 dihitung dengan menggunakan “Projected-Unit-Credit Method“. Perbedaan antara penyisihan lama yang dibentuk berdasarkan Kep-Men 150 dengan penyisihan baru berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13 diakui pada laporan laba rugi tahun 2003. Pada bulan Juni 2004, Ikatan Akuntansi Indonesia menerbitkan PSAK 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja“, yang mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja karyawan. PSAK 24 (Revisi 2004) menggantikan PSAK 24, “Akuntansi Biaya Manfaat Pensiun“, yang diterbitkan pada tahun 1994.

Penerapan PSAK 24 (Revisi 2004) dilakukan secara retrospektif dengan melaporkan jumlah penyesuaiannya yang terjadi yang terkait dengan periode sebelumnya sebagai penyesuaian terhadap saldo awal dari periode komparatif terawal yang disajikan.

s. Pelaporan Segmen

Perusahaan menerapkan PSAK 5 yang direvisi tentang “Pelaporan Segmen” dalam menyajikan segmen usaha dalam laporan keuangan. PSAK 5 yang direvisi memberikan pedoman yang lebih rinci dalam mengidentifikasi segmen usaha dan geografis yang harus dilaporkan. Informasi keuangan yang digunakan manajemen untuk mengevaluasi kinerja segmen disajikan pada Catatan 34.

t. Laba Bersih per Saham

Sesuai dengan PSAK 56 tentang “Laba Per Saham”, laba bersih per saham dihitung dengan

membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama periode berjalan setelah dikurangi dengan saham yang diperoleh kembali. Laba bersih untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2005 dan 2004 masing-masing sebesar Rp38.126 dan Rp21.926. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor adalah 2.507.410.000 saham untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2005 dan 2004.

u. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan pada tanggal laporan keuangan, serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan taksiran tersebut.

(19)

PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2005 Dan 2004

(Disajikan dalam jutaan Rupiah Indonesia dan ribuan Dolar AS, kecuali data saham/unit)

3. PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Seperti yang diungkapkan pada Catatan 2r pada tahun 2005, Perusahaan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 24 (Revisi 2004) sehubungan ’’Imbalan Kerja“. Untuk tujuan perbandingan, laporan keuangan konsolidasi untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2004 telah disajikan kembali untuk mencerminkan penerapan retroaktif dari perubahan kebijakan akuntansi, yang berpengaruh pada akun-akun berikut ini:

Dilaporkan Disajikan

Terdahulu Kembali

Neraca Konsolidasi

Jumlah Aktiva Tidak Lancar 2.225.800 2.226.492

Jumlah Aktiva 3.710.574 3.711.284

Jumlah Kewajiban Lancar 964.434 954.776

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 903.007 927.103

Ekuitas – bersih 1.785.751 1.772.161

Jumlah Hak Minoritas 57.382 57.244

Laporan Laba Rugi Konsolidasi

Laba bersih 23.444 21.926

Laba bersih per saham 9 9

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi

Saldo laba belum ditentukan penggunaannya 553.934 540.344

4. KAS DAN SETARA KAS

Akun ini terdiri dari:

2005 2004

Kas (termasuk AS$4 pada tahun 2005 dan

AS$1 pada tahun 2004) 16.748 12.930

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

(Catatan 8)

PT Bank Lippo Tbk

Rekening giro (termasuk AS$4 pada tahun 2005

dan AS$87 pada tahun 2004) 31.603 44.662

Deposito berjangka (termasuk

AS$668 pada tahun 2004) 10.890 15.146

Pihak ketiga:

Rekening giro:

PT Bank Mega Tbk 224.404 654.404

PT Bank Central Asia Tbk 7.037 -

PT Bank Mayapada Tbk 31 30.019

Bank lainnya (masing-masing di bawah

Rp5.000, termasuk AS$92 dan

Euro114 pada tahun 2005 dan AS$81

dan Euro100 pada tahun 2004) 12.247 14.476

Deposito berjangka: PT Bank Mayapada Tbk 20.000 - PT Bank Akita - 5.500 Jumlah 322.960 777.137

(20)

PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2005 Dan 2004

(Disajikan dalam jutaan Rupiah Indonesia dan ribuan Dolar AS, kecuali data saham/unit)

4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)

Pada tanggal 30 Juni 2005, kas dan setara kas termasuk saldo sebesar Rp110 dari penerimaan hutang obligasi, di mana penerimaan tersebut akan digunakan untuk pembukaan toko-toko baru dan renovasi toko-toko Perusahaan yang telah ada, sewa tambahan atau ruangan toko baru dan untuk modal kerja Perusahaan, seperti yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan (Catatan 20). Deposito berjangka dalam rupiah pada PT Bank Lippo Tbk (afiliasi) memperoleh bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 2% sampai 3% pada tahun 2005 dan antara 3% sampai 7,25% pada tahun 2004, sedangkan deposito berjangka dalam dolar AS memperoleh bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 0,35% sampai 0,75% pada tahun 2004. Deposito berjangka dalam rupiah pada pihak ketiga memperoleh bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 7,25% sampai 8,05% pada tahun 2005 dan antara 6,11% sampai 7,38% pada tahun 2004.

5. INVESTASI JANGKA PENDEK

Investasi jangka pendek terdiri dari:

2005 2004

Investasi dalam efek hutang dan ekuitas

Efek yang diperdagangkan

Pihak ketiga

Saham 77.783 1.510

Obligasi 21.873 28.316

Wesel berbunga mengambang (termasuk AS$1.315

pada tahun 2005 dan AS$331 pada tahun 2004) 12.773 3.114

Sub-jumlah 112.429 32.940

Investasi pada dana yang dikelola (managed fund)

Pihak yang mempunyai hubungan

istimewa (Catatan 8) 114.830 67.087

Reksa dana

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

(termasuk AS$2.230 pada tahun 2005 dan

AS$1.444 pada tahun 2004) 30.076 18.511

Pihak ketiga (termasuk AS$98 pada tahun 2005

dan AS$100 pada tahun 2004) 954 968

Sub-jumlah 31.030 19.479 Deposito Berjangka Pihak ketiga - 30.000 Jumlah 258.289 149.506

Investasi saham terutama merupakan investasi pada 25.924.000 saham PT Hero Supermarket Tbk. Obligasi memperoleh bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 9,31% sampai 18,25% pada tahun 2005 dan antara 10,65% sampai 18,25% pada tahun 2004.

Wesel berbunga mengambang memperoleh bunga dengan tingkat tahunan sebesar 6,75% pada tahun 2005 dan antara 4,61 sampai 4,66% pada tahun 2004.

Perusahaan memperoleh laba bersih sebesar Rp1.109 dari transaksi penjualan investasi Perusahaan dalam efek hutang dan ekuitas untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2004.

(21)

PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2005 Dan 2004

(Disajikan dalam jutaan Rupiah Indonesia dan ribuan Dolar AS, kecuali data saham/unit)

5. INVESTASI JANGKA PENDEK (lanjutan)

Pada tanggal 30 Desember 2003, Perusahaan menandatangani perjanjian pengelolaan dana dengan PT Ciptadana Sekuritas ("PT CS“, afiliasi) yang dapat diperpanjang setiap tiga bulan. Berdasarkan perjanjian, Perusahaan telah menempatkan dana pada PT CS, yang mana dana tersebut akan digunakan untuk pembelian investasi seperti obligasi dan debenture lainnya.

Reksa dana dalam dolar AS merupakan investasi pada 39.665,59 unit “Indonesian Growth Fund” yang diterbitkan oleh Indonesian Investment Fund Ltd., Hong Kong, afiliasi, dan pada 851.500 unit “Mandiri Investa Dollar Amerika Serikat” yang diterbitkan oleh Mandiri Securities (diperoleh pada bulan Desember 2003). Reksa dana dalam rupiah merupakan investasi pada 2.000.000 unit “Rencana Cerdas” dan 2.000.000 unit “Lippo Dana Mantap”, keduanya diterbitkan oleh PT Ciptadana Aset Management, afiliasi. Berdasarkan persyaratan dalam program sponsor yang disebutkan di atas, investasi tersebut dapat ditarik satu tahun setelah tanggal penerbitan unit reksa dana “Lippo Dana Mantap”.

Pada tahun 2004, deposito berjangka merupakan deposito pada PT Bank Mega Tbk yang jatuh tempo dalam jangka waktu enam bulan dengan tingkat bunga tahunan sebesar 7,35%.

6. PIUTANG

Piutang usaha terdiri dari piutang pihak ketiga dari jenis-jenis penjualan berikut:

2005 2004

Penjualan ke pelanggan melalui kartu kredit 16.236 9.919

Penjualan kredit 434 349

Jumlah 16.670 10.268

Piutang usaha pada tanggal 30 Juni 2005 dan 2004 jatuh tempo dalam satu bulan. Piutang lain-lain terdiri dari:

2005 2004 Pihak ketiga: Penjualan investasi 58.860 - Sewa 6.672 14.383 Klaim asuransi - 12.880

Lain-lain - bersih (termasuk AS$ 3 pada tahun 2005

dan AS$373 pada tahun 2004) 36.458 18.797

Jumlah 101.990 46.060

Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang dapat ditagih, karenanya tidak ada penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk pada tahun 2005 dan 2004.

(22)

PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2005 Dan 2004

(Disajikan dalam jutaan Rupiah Indonesia dan ribuan Dolar AS, kecuali data saham/unit)

7. PERSEDIAAN

Persediaan terdiri dari:

2005 2004 Pakaian wanita 57.197 57.229 Pakaian pria 57.758 52.705 Pakaian anak 37.255 40.098 Sepatu 51.098 42.649

Tas, kosmetik dan perhiasan 4.316 5.237

Mainan, alat tulis dan perlengkapan olahraga 19.445 13.886

Perlengkapan rumah tangga dan perlengkapan mandi 61.317 48.145

Kebutuhan sehari-hari, makanan dan minuman 270.544 126.418

Jumlah 558.930 386.367

Manajemen berkeyakinan bahwa nilai persediaan mencerminkan nilai realisasi bersih.

Pada tahun 2005, 38,01% dari persediaan digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit modal kerja

revolving dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Catatan 15).

Perusahaan mengasuransikan seluruh persediaannya terhadap kebakaran dan risiko lainnya

sebesar Rp579.700 pada tanggal 30 Juni 2005. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai

pertanggungjawaban tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari kebakaran dan risiko lainnya.

8. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

Rincian akun hubungan istimewa (terutama afiliasi) adalah sebagai berikut:

Persentase dari Jumlah

Jumlah Aktiva/Kewajiban

2005 2004 2005 2004

Kas dan setara kas PT Bank Lippo Tbk:

Rekening giro 31.603 44.662 0,74 1,20

Deposito berjangka 10.890 15.146 0,25 0,41

Jumlah 42.493 59.808 0,99 1,61

Investasi jangka pendek

Investasi pada dana yang dikelola -

PT Ciptadana Sekuritas 114.830 67.087 2,67 1,81

Reksa dana:

Indonesian Investment Fund Ltd. 21.660 12.630 0,50 0,34

PT Ciptadana Asset Management 8.416 5.881 0,20 0,16

Sub-jumlah 30.076 18.511 0,70 0,50

Jumlah 144.906 85.598 3,37 2.31

Biaya dibayar dimuka

Sewa :

PT Multipolar Corporation Tbk 283 - 0,01 0,00

(23)

PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2005 Dan 2004

(Disajikan dalam jutaan Rupiah Indonesia dan ribuan Dolar AS, kecuali data saham/unit)

8. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

Persentase dari Jumlah

Jumlah Aktiva/Kewajiban

2005 2004 2005 2004

Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa - bersih

PT Lippo Securities Tbk (“PT Lipsec”) 21.445 19.461 0,50 0,52

Karyawan 8.839 10.614 0,21 0,29

PT Karya Dinamika Investama (“PT KDI“) dahulu PT Sarana Karya

Cemerlang (“PT SKC“) 1.600 - 0,04 -

Lainnya 1.327 1.974 0,03 0,05

Jumlah 33.211 32.049 0,78 0,86

Investasi pada perusahaan asosiasi

Investasi pada:

PT Bintang Sidoraya (a) 21.220 21.987 0,49 0,59

PT Matahari Leisure 11.644 8.881 0,27 0,24

PT Tason Mitra Prima (a) 3.395 3.395 0,08 0,09

Lainnya 400 400 0,01 0,01

Jumlah 36.659 34.663 0,85 0,93

Investasi jangka panjang lainnya

Investasi pada:

PT Lippo Karawaci Tbk - 52.675 - 1,42

Lainnya - 58 - 0,00

Jumlah - 52.733 - 1,42

Pembelian aktiva tetap

PT Multipolar Corporation Tbk 12.337 - 0.29 -

Uang muka pembelian aktiva tetap:

PT Multipolar Corporation Tbk - 10.000 - 0,27

PT Lippo Land Development Tbk (saat ini telah merger dengan

PT Lippo Karawaci Tbk) - 40.000 - 1,08

Jumlah - 50.000 - 1,35

Aktiva tidak lancar lainnya:

Uang jaminan: Lainnya 367 367 0,01 0,01 Hutang - lain-lain Lainnya - 42 0,00 0,00

Hutang pihak yang mempunyai

hubungan istimewa

PT Bintang Sidoraya (a) 1.736 - 0,07 -

Royalti - Avel Pty. Limited, Australia 1.893 7.403 0,08 0,39

Lainnya 144 1.032 0,01 0,05

Jumlah 3.773 8.435 0,16 0,44

(24)

PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2005 Dan 2004

(Disajikan dalam jutaan Rupiah Indonesia dan ribuan Dolar AS, kecuali data saham/unit)

8. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

Berikut ini adalah ikhtisar transaksi yang signifikan (mempengaruhi penerimaan/pendapatan dan beban) dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (terutama afiliasi):

Persentase dari Jumlah Pendapatan

Jumlah atau Beban yang Bersangkutan

2005 2004 2005 2004

Beban Penjualan

Beban sewa (termasuk amortisasi

sewa jangka panjang)

PT Lippo Cikarang Tbk 2.346 1.307 1.22 0,70 Lainnya 100 - 0,05 - 2.446 1.307 1,27 0.70 Pendapatan sewa PT Multipolar Corporation Tbk 871 1.443 8,58 10,33 Bersih 1.575 (136) (7,31) (9,63) Beban pemasaran

Avel Pty. Limited, Australia 4.219 6.203 7,36 6,73

Beban Umum dan Administrasi Beban asuransi

Lainnya 1.000 - 5,57 -

Beban perbaikan dan pemeliharaan

Lainnya 14 392 0,24 5,13 Beban konsultan Lainnya - 298 - 4,06 Beban lain-lain Lainnya - 122 - 2,10 Beban bank Lainnya 591 503 88,54 30,56

Penghasilan (Beban) Lain-lain

Pendapatan bunga

PT Ciptadana Sekuritas 5.660 5.085 22,35 27,67

Lainnya 1.273 1.238 5,03 6,74

Jumlah 6.933 6.323 27,38 34,41

Piutang dari PT Lipsec memperoleh bunga dengan tingkat tahunan sebesar 11% pada tahun 2005 dan 2004, sementara piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa lainnya sebagian besar tidak dikenakan bunga.

Pada tanggal 30 Juni 2005 dan 2004, sebagian piutang karyawan masing-masing sebesar Rp3.914 dan Rp4.460 berasal dari pinjaman untuk pembelian kendaraan yang diberikan Perusahaan kepada karyawannya.

Saldo penyisihan piutang ragu-ragu yang dibentuk atas piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing sebesar Rp5.284 pada tanggal 30 Juni 2005 dan 2004. Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu cukup untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang tersebut.

(25)

PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2005 Dan 2004

(Disajikan dalam jutaan Rupiah Indonesia dan ribuan Dolar AS, kecuali data saham/unit)

8. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan dengan persyaratan yang normal seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga, kecuali piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa tertentu yang tidak dikenakan bunga.

Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Pihak yang Mempunyai

No. Hubungan Istimewa Hubungan Sifat Saldo Akun/Transaksi

1. PT Bank Lippo Tbk Afiliasi Pembukaan rekening koran,

penempatan deposito berjangka dan pendapatan bunga

2. PT Ciptadana Sekuritas Afiliasi Investasi pada dana yang dikelola

dan pendapatan bunga 3. Indonesian Investment Fund Ltd.

PT Ciptadana Asset Management

Afiliasi Afiliasi

Investasi reksa dana

4. PT Lippo Securities Tbk Afiliasi Piutang antar perusahaan dan

pendapatan bunga

5. Karyawan Karyawan Pinjaman

6. PT Karya Dinamika Investama (dahulu PT Sarana Karya Cemerlang)

Afiliasi Piutang antar perusahaan dan

penyertaan saham

7. PT Bintang Sidoraya Perusahaan asosiasi

PT TPRB

Penyertaan saham dan Piutang antar perusahaan

8. PT Matahari Leisure Perusahaan asosiasi

dengan pemilikan langsung oleh Perusahaan

Penyertaan saham dan uang jaminan

9. PT Tason Mitra Prima Perusahaan asosiasi

PT TPRB

Penyertaan saham

10. PT Lippo Karawaci Tbk Afiliasi Penyertaan saham dan

uang muka pembelian aktiva tetap 11. PT Multipolar Corporation Tbk Pemegang saham mayoritas

Perusahaan

Pembelian aktiva tetap dan pendapatan sewa

12. Avel Pty. Limited, Australia Afiliasi Hutang royalti dan pembayaran

untuk beban promosi

13. PT Lippo Cikarang Tbk Afiliasi Pembayaran beban sewa

Saldo akun/transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa lainnya (masing-masing di bawah Rp 1.000) terutama terdiri dari pembebanan antar perusahaan, penyertaan saham, uang muka, hutang pembelian peralatan dan mesin, pendapatan sewa, jasa konsultasi, beban bank, beban perbaikan dan pemeliharaan, beban asuransi dan pendapatan bunga.

(26)

PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2005 Dan 2004

(Disajikan dalam jutaan Rupiah Indonesia dan ribuan Dolar AS, kecuali data saham/unit)

9. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI

Akun ini merupakan penyertaan yang dinyatakan dengan metode ekuitas dan terdiri dari:

Akumulasi

Bagian atas

Laba Bersih

Perusahaan

Persentase Nilai Asosiasi yang

Pemilikan Penyertaan Tidak Dibagikan

2005

PT Bintang Sidoraya (“PT BSR”) 40,00 21.220 258

PT Matahari Leisure (“PT ML”) 50,00 11.644 10.209

PT Tason Mitra Prima (“PT TMP”) 50,00 3.395 395

PT Karya Dinamika Investama

(“PT KDI”) dahulu PT Sarana

Karya Cemerlang (“PT SKC”) 36,36 400 - Jumlah 36.659 10.862 2004 PT BSR 40,00 21.987 1.026 PT ML 50,00 8.881 7.444 PT TMP 50,00 3.395 395 PT KDI 36,36 400 - Jumlah 34.663 8.865 PT BSR dan PT TMP

Penyertaan saham pada PT BSR dan PT TMP diperoleh melalui PT Taraprima Reksabuana (Anak Perusahaan). PT BSR bergerak dalam bidang penjualan dan pemasaran produk minuman bir, sementara PT TMP belum beroperasi secara komersial.

PT ML

Perusahaan memiliki 50% pemilikan pada PT ML. PT ML bergerak dalam bidang manufaktur mesin permainan. Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi adalah sebesar Rp2.798 dan Rp2.371 masing-masing untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2005 dan 2004.

PT KDI

Perusahaan memiliki 36,36% pemilikan pada PT KDI. PT KDI belum memulai operasi komersial.

10. INVESTASI JANGKA PANJANG LAINNYA

Akun ini terdiri dari:

2005 2004

Penyertaan saham yang dinyatakan dengan metode biaya 88.301 88.301

Penyertaan pada efek ekuitas yang tersedia untuk dijual - 79.536

(27)

PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2005 Dan 2004

(Disajikan dalam jutaan Rupiah Indonesia dan ribuan Dolar AS, kecuali data saham/unit)

10. INVESTASI JANGKA PANJANG LAINNYA

a. Penyertaan saham pada tahun 2005 dan 2004 yang dinyatakan dengan metode biaya

BigboXX.com (CI) Limited (“BCL”) 84.050

PT Matahari Courts Tbk (“PT MC”) 4.251

Jumlah 88.301

BCL

Penyertaan saham pada BCL sebesar AS$9.122 merupakan 3,5% pemilikan oleh Prime Connection Limited (Anak Perusahaan). BCL adalah suatu perusahaan yang tergabung dalam grup usaha Hutchison Whampoa Ltd. yang bergerak dalam usaha retail dan distribusi.

PT MC

Penyertaan saham pada PT MC merupakan 4,9889% pemilikan. PT MC bergerak dalam bidang perdagangan eceran peralatan elektronik dan perabotan rumah.

b. Penyertaan pada efek ekuitas yang tersedia untuk dijual tahun 2004

PT Hero Supermarket Tbk (“ PT HS”) 26.363

PT Lippo Karawaci Tbk (“PT LK”) 52.675

PT Mulia Industrindo Tbk (“PT MI”) 440

PT Siloam Health Care Tbk (“PT SHC”) 58

Jumlah 79.536

Perusahaan memiliki kurang dari 20% pemilikan pada masing-masing investasi di atas.

Pada tanggal 30 Juni 2005, penyertaan saham Perusahaan pada PT HS dengan nilai tercatat sebesar Rp77.772 dicatat sebagai investasi diperdagangkan jangka pendek.

Pada bulan September 2004, penyertaan saham Perusahaan pada PT LK, PT MI dan PT SHC dijual melalui Bursa Efek Jakarta sebesar Rp15.516. Rugi yang Belum Direalisasi dari Pemilikan Surat Berharga pada tanggal 31 Desember 2003 sebesar Rp18.721 (termasuk Rp15.925 yang dicatat sebagai Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan) dibebankan pada laporan laba rugi, mengakibatkan rugi bersih atas penjualan sebesar Rp 12.304.

Rugi Perusahaan yang belum direalisasi dari penyertaan pada efek ekuitas yang tersedia untuk dijual dibebankan pada Ekuitas sebesar Rp1.813 untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2004.

(28)

PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2005 Dan 2004

(Disajikan dalam jutaan Rupiah Indonesia dan ribuan Dolar AS, kecuali data saham/unit)

11. AKTIVA TETAP

Rincian aktiva tetap adalah sebagai berikut:

Transaksi selama Periode Berjalan

Saldo Saldo

2005 Awal Penambahan Pelepasan Akhir

Nilai Tercatat Pemilikan Langsung: Tanah 106.709 - - 106.709 Bangunan 776.428 53.829 - 830.257 Renovasi bangunan 163.097 18.001 7.084 174.014

Peralatan dan instalasi 927.036 93.279 4.535 1.015.780

Kendaraan 18.339 1.365 1.011 18.693

Mesin 180.534 31.209 1.527 210.216

Sub-jumlah 2.172.143 197.683 14.157 2.355.669

Aktiva Sewa Guna Usaha -

Kendaraan 650 - - 650 Jumlah 2.172.793 197.683 14.157 2.356.319 Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung: Bangunan 141.965 17.901 - 159.866 Renovasi bangunan 68.905 13.606 6.827 75.684

Peralatan dan instalasi 495.817 39.218 3.208 531.827

Kendaraan 13.833 1.323 913 14.243

Mesin 118.082 15.586 1.469 132.199

Sub-jumlah 838.602 87.634 12.417 913.819

Aktiva Sewa Guna Usaha -

Kendaraan 338 19 - 357

Jumlah 838.940 87.653 12.417 914.176

Bersih dari akumulasi penyusutan 1.333.853 110.030 1.740 1.442.143

Penyisihan kerugian nilai aktiva tetap

(Catatan 30) (69.073) - - (69.073) Bersih 1.264.780 110.030 1.740 1.373.070 2004 Nilai Tercatat Pemilikan Langsung: Tanah 106.709 - - 106.709 Bangunan 764.687 9.402 - 774.089 Renovasi bangunan 127.368 22.579 4.448 145.499

Peralatan dan instalasi 810.280 68.033 7.305 871.008

Kendaraan 15.823 2.144 396 17.571

Mesin 175.528 16.242 25.461 166.309

Sub-jumlah 2.000.395 118.400 37.610 2.081.185

Aktiva Sewa Guna Usaha -

Kendaraan 650 - - 650

(29)

PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2005 Dan 2004

(Disajikan dalam jutaan Rupiah Indonesia dan ribuan Dolar AS, kecuali data saham/unit)

11. AKTIVA TETAP (lanjutan)

Transaksi selama Periode Berjalan

Saldo Saldo

2004 Awal Penambahan Pelepasan Akhir

Akumulasi Penyusutan

Pemilikan Langsung:

Bangunan 105.117 18.404 - 123.521

Renovasi bangunan 53.939 11.111 3.788 61.262

Peralatan dan instalasi 427.814 35.808 2.530 461.092

Kendaraan 11.129 1.375 355 12.149

Mesin 112.331 12.659 18.648 106.342

Sub-jumlah 710.330 79.357 25.321 764.366

Aktiva Sewa Guna Usaha -

Kendaraan 229 54 - 283

Jumlah 710.559 79.411 25.321 764.649

Bersih dari akumulasi penyusutan 1.290.486 38.989 12.289 1.317.186

Penyisihan kerugian nilai aktiva tetap

(Catatan 30): (67.212) - - (67.212)

Bersih 1.223.274 38.989 12.289 1.249.974

Pada tahun 2005 dan 2004, Perusahaan menjual aktiva tetap tertentu dengan rugi, yang dihitung sebagai berikut:

2005 2004

Harga jual 1.668 7.128

Nilai buku bersih (1.740) (12.289)

Rugi (72) (5.161)

Penyusutan untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2005 dan 2004 dibebankan sebagai berikut:

2005 2004

Beban umum dan administrasi 87.507 79.178

Beban pokok penjualan - beban pabrikasi roti 61 225

Pendapatan sewa dan lainnya sehubungan dengan ruangan toko dan kantor yang tidak

digunakan - bersih 85 8

Jumlah 87.653 79.411

Toko Perusahaan yang berlokasi di Malang dan pusat hiburan PT Matahari Graha Fantasi yang berlokasi di Samarinda rusak akibat kebakaran pada tahun 2003. Seluruh nilai buku aktiva tetap dan persediaan barang dagangan sebesar Rp10.015 direklasifikasi ke piutang klaim asuransi, yang disajikan sebagai bagian dari “Piutang - Lain-lain” pada tahun 2003.

(30)

PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2005 Dan 2004

(Disajikan dalam jutaan Rupiah Indonesia dan ribuan Dolar AS, kecuali data saham/unit)

11. AKTIVA TETAP (lanjutan)

Tanah merupakan Hak Guna Bangunan (HGB) atas tanah yang terletak di beberapa kota di Indonesia. HGB akan berakhir pada berbagai tanggal mulai tahun 2005 sampai 2029. Manajemen berkeyakinan bahwa HGB atas seluruh hak atas tanah, termasuk yang tidak digunakan dalam operasi (Catatan 13), dapat diperpanjang. Manajemen juga berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai aktiva sebagaimana dimaksud dalam PSAK 48 tentang “Penurunan Nilai Aktiva”.

Perusahaan mengasuransikan seluruh aktiva tetapnya, kecuali tanah, terhadap kebakaran dan risiko lainnya sebesar Rp1.777.999 pada tanggal 30 Juni 2005. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari kebakaran dan risiko lainnya.

Pada tanggal 30 Juni 2005, 42,29% dari aktiva tetap digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka pendek dan hutang obligasi (Catatan 20 dan 33).

12. UANG MUKA PEMBELIAN AKTIVA TETAP

Pada tahun 2005, akun ini terutama merupakan uang muka pembelian ruangan toko dalam pembangunan yang akan digunakan untuk toko-toko Perusahaan di Depok, Malang dan Medan, sementara pada tahun 2004, akun ini terutama merupakan uang muka pembelian ruangan toko dalam pembangunan yang akan digunakan untuk toko-toko Perusahaan di Depok dan Malang (Catatan 33). Di samping itu, akun ini juga merupakan uang muka pembelian peralatan dan instalasi untuk toko-toko Perusahaan. Akun uang muka akan direklas ke aktiva tetap pada saat penyerahan bangunan ke Perusahaan ketika aktiva dalam pembangunan tersebut selesai.

13. AKTIVA NON-OPERASIONAL

Akun ini merupakan harga perolehan tanah, bangunan, satuan rumah susun, mesin, satuan rumah dan sewa jangka panjang untuk toko Perusahaan yang mengalami kebakaran dan disajikan setelah dikurangi dengan penyisihan kerugian sehubungan dengan rencana restrukturisasi toko sebesar Rp21.169 pada tanggal 30 Juni 2005 dan 2004 (Catatan 30).

14. AKTIVA TIDAK LANCAR LAINNYA

Akun ini terdiri dari:

2005 2004

Uang jaminan 94.095 89.351

Satuan rumah susun - bersih 26.598 28.308

Lainnya 4.187 3.909

Jumlah 124.880 121.568

a. Uang Jaminan

Akun ini terutama terdiri dari jaminan sewa ruangan toko yang dibayarkan kepada pengembang/pemilik bangunan dan disajikan setelah dikurangi dengan penyisihan kerugian sehubungan dengan rencana restrukturisasi toko sebesar Rp1.130 pada tanggal 30 Juni 2005 dan 2004 (Catatan 30).

b. Satuan Rumah Susun - Bersih

Penyusutan satuan rumah susun yang dibebankan pada usaha, yang dicatat sebagai bagian dari “Beban lain-lain - Bersih” masing-masing sebesar Rp893 untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2005 dan 2004.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini, database gambar sidik jari yang akan digunakan adalah database gambar sidik jari yang didapat dari hasil pemindaian sidik jari seseorang secara elektronik

 Jika terjadi penurunan suhu tubuh inti, Thermoreseptor di kulit dan hipotalamus mengirimkan impuls syaraf ke area preoptic ( kumpulan neuron-neuron di bagian

Plang atau penan!a 1alan merupakan sarana untuk memberi tahu arah !an tempat Plang atau penan!a 1alan merupakan sarana untuk memberi tahu arah !an tempat aparat setempat kepa!a

Seorang Sarjana Teknik Sipil / Pengairan bagi ahli Operasional dan Pemeliharaan dengan pengalaman minimal 4 (empat) tahun dalam bidang penyusunan operasi dan

Nasabah pemegang kartu mandiri debit/ kredit datang langsung ke outlet merchant untuk melakukan transaksi minimal sesuai syarat dan ketentuan program lalu melakukan

Sebagian masyarakat juga memberikan beberapa tanggapan dan masukan pikiran dalam sosialisasi ini seperti tentang penghibahan tanah dimana yang telah disepakati

Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diambil langsung dari informan penelitian melalui wawancara langsung kepada masyarakat Nagari Kasang sekaligus

Pe- laksanaan aktivitas kepemimpinan yang lebih banyak ke arah menekan guru bisa saja me- nyebabkan seorang guru dapat mencapai tingkat kinerja tertentu dalam