• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENIGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SD.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENIGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SD."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Rohayati , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK

MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR

IPA SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Rohayati

1104945

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

DEPARTEMEN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015

(2)

Rohayati , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK

MENIGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA

SEKOLAH DASAR

Oleh

Rohayati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Rohayati 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang. Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya

(3)

Rohayati , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK

MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR

IPA DI SD

Oleh

Rohayati

1104945

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Drs. Tatang Syaripudin, M.Pd.

NIP: 196005211987031005

Pembimbing II

Arie Rakhmat Riyadi, M.Pd.

NIP: 19820426 201012 1 1005

Diketahui oleh:

Ketua Program Studi PGSD FIP UPI

(4)

Rohayati , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR

(5)

Rohayati , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vi

DAFTAR ISI

Halaman

Surat Pernyataan ... i

Abstrak ... ii

Kata Pengantar ... iii

Ucapan Terima Kasih ... iv

Daftar Isi ... vi

Taftar Tabel ... viii

Daftar Gambar ... ix

Daftar Lampiran ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar belakang masalah ... 1

B. Rumusan masalah ... 3

C. Tujuan penelitian ... 4

D. Manfaat ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6

A. Model pembelajaran inkuiri ... 6

1. Definisi model pembelajaran ... 6

2. Definisi model pembelajaran inkuiri ... 6

3. Ciri-ciri pembelajaran inkuiri ... 8

4. Karakteristik model pembelajaran inkuiri ... 8

5. Prinsip – prinsip pembelajaran inkuiri ... 10

6. Langkah – langkah pembelajaran inkuiri ... 11

7. Kelebihan model pembelajaran inkuiri ... 13

8. Kekurangan model pembelajaran inkuiri ... 14

B. Belajar dan pembelajaran ... 14

1. Definisi Belajar ... 15

2. 2.Ciri – ciri belajar ... 15

(6)

Rohayati , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vii

4. Definisi Pembelajaran ... 17

5. Ciri- ciri pembelajaran ... 17

C. Proses Belajar-Mengajar Sebagai Objek Penilaian ... 20

1. Tujuan dan dimensi penilaian proses belajar-mengajar ... 20

2. Kriteri dalam menilai proses belajar- mengajar ... 21

D. Definisi Hasil belajar... 23

E. Definisi ilmu pengetahuan alam (IPA) ... 25

F. Penelitian yang relevan ... 27

G. Kerangka Berpikir ... 28

H. Definisi operasional ... 29

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN ... 30

A. Metode penelitian ... 30

B. Desain Penelitian ... 31

C. Subjek penelitian ... 32

D. Waktu penelitian ... 32

E. Lokasi Penelitian ... 32

F. Prosedur Penelitian ... 33

G. Rencana pengolahan dan uji ke absahan data ... 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 38

A. Deskripsi awal pra- penelitian ... 38

B. Hasil dan pembahasan ... 38

1. Hasil penelitian dan pembahasan siklus I ... 38

2. Hasil penelitian dan pembahasan siklus II ... 52

C. Keterbatasan penelitian ... 62

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 64

A. Kesimpulan ... 65

B. Rekomendasi ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 67

(7)

Rohayati , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kriteria tingkat keberhasilan belajar siswa dalam persen ... 36

Tabel 4.1 Hasil evaluasi siklus I ... 47

Tabel 4.2 Hasil kerja kelompok siklus I ... 48

Tabel 4.3 Hasil refeksi siklus I ... 51

Tabel 4.4 Hasil evaluasi siklus II ... 59

Tabel 4.5 Hasil kerja kelompok siklus II ... 60

(8)

Rohayati , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Adaptasi desain PTK Kemmis dan Taggart ... 31

Gambar 4.1 Perbandingan siswa yang mencapai KKM siklus I ... 46

Gambar 4.2 Presentase kelulusan siswa siklus I ... 48

Gambar 4.3 Perbandingan siswa yang telah mencapai KKM ... 58

(9)

Rohayati , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Instrumen Pembelajaran ... 69

a. RPP siklus I ... 70

b. RPP siklus II ... 79

c. LKS siklus I ... 88

d. LKS Siklus II ... 89

Lampiran B Instrumen Penelitian ... 90

a. APKG I ... 91

b. APKG II ... 92

c. Lembar observasi kegiatan siswa ... 93

d. Lembar observasi kegiatan guru ... 96

e. Intrumen Tes Tertulis Siklus I... 115

f. Intrumen Tes Tertulis Siklus II ... 116

Lampiran C Dokumentasi dan Surat-surat ... 117

(10)

Rohayati , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada pendidikan di sekolah pembelajaran dibebankan kepada guru. Guru

sebagai tenaga profesional yang dipersiapkan untuk itu. Pembelajaran bukan lagi

sekedar kegiatan mengajar yang mengabaikan kegiatan belajar, yaitu sekedar

menyiapkan pengajaran dan melaksanakan prosedur mengajar yang telah dibuat.

Akan tetapi, dalam pembelajaran terdapat komponen – komponen yang saling

berhubungan. Proses pembelajaran yang telah direncanakan dengan baik akan

mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan akan mencapai hasil yang baik pula.

Pada dewasa ini pengetahuan yang didapat dari pengalaman sendiri dianggap

sangatlah penting dan menghubungkan pengetahuan yang mereka dapatkan

dengan pengetahuan yang sudah mereka miliki. Menurut Ruhimat T. dkk. (2012, hal.126) “pembelajaran akan terganggu jika orang tidak memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam cara yang bermakna, yang belibatkan diri mereka

sepenuhnya. Jika mereka diperlakukan sebagai konsumen pasif dan bukan kreator

aktif dalam proses belajar kegiatan belajar mereka akan berjalan pincang”.

Guru harus memahami bahwa siswa memiliki karakter yang tidak sama,

mereka adalah individu yang unik. Kemampuan pengetahuan dan cara belajar

setiap siswa berbeda. Setiap siswa memiliki cara yang berbeda untuk

mendapatkan pengetahuan dan perbedaan kemampuan dalam memahami

pengetahuan itu sendiri. Pembelajaran yang berpusat pada guru dan siswa hanya

penerima informasi tanpa melibatkan siswa secara aktif dalam proses

pembelajaran tidak akan mengembangkan pengetahuan yang sudah dimiliki

siswa. Guru harus menyadari bahwa siswa sudah memiliki pengetahuan awal

yang harus dikembangkan.“Belajar yang hanya sekedar menyerap pengetahuan

dari orang yang sudah lebih tahu atau lebih menghafal sejumlah pengetahuan

yang terpilah – pilah, pada akhirnya mengganggu keseimbangan potensi peserta didik” (Hosnan,2014, hal. 341)

Berdaskan studi pendahuluan yang dilakukan seluruh siswa terdapat lima

(11)

2

Rohayati , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

70. Dari 23 siswa yang mengikuti pembelajaran lima orang anak mendapatkan

nilai 70, lima orang mendapatkan nilai diatas 40, dan sisanya 13 orang

mendapatkan nilai dibawah 30. Rendahnya nilai yang didapat disebabkan oleh

kurangnya pemahaman siswa akan konsep cahaya dalam kehidupan sehari – hari.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan interaksi dalam proses

pembelajaran, guru terkesan hanya mentrasfer pengetahuannya ke pada siswa.

Guru mengabaikan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses interaksi dari

komponen – komponen sistem pembelajaran. Hal tersebut mengakibatkan

monotonnya proses pembelajaran yang terjadi. Siswa hanya diperintahkan untuk

mengerjakan lembar Kerja Siswa (LKS). Pembelajaran IPA sebaiknya dilakukan

secara inkuiri ilmiah. Untuk menumbuhkan kemampuan berpikir ilmiah bekerja

dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek kecakapan

hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA menekankan pada pemberian

pengalaman belajar secara langsung melalui pengalaman dan pengembangan

keterampilan proses dan sikap ilmiah.

Menurut Devi K. P. (2010, hal. 1) “menurut standar mengajar IPA dan standar untuk pengembangan profesional guru IPA, guru harus menyajikan belajar

IPA melalui proses penelitian dan inkuiri”. Ilmu pengetahuan Alam (IPA)

berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga

IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta – fakta,

konsep,atau prinsip – prinsip saja. Tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.

Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri untuk menumbuhkan

kemampuan berpikir, bekerja, dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya

sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD

menekankan pemberian pengalaman belajar secara langsung. Menurut BNSP

(dalam Devi K. P., 2010, hal. 2) “belajar melalui pengalaman langsung akan

memperkuat daya ingat siswa”.

Inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatan informasi

dengan melakukan observasi atau eksperimen untuk mencari jawaban atau

memecahkan masalah terhadap pertanayaan atau rumusan masalah dengan

(12)

3

Rohayati , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rusman, dkk, hal. 40). Mereka dapat mengontruksikan pengetahuan awal yang

sudah mereka miliki dan menemukan pengetahuan baru melalui pengalaman

mereka. Maka mereka akan memahami kebermakanaan pengetahuan mereka

dalam kehidupan sehari - hari. Tentu hal tersebut akan sangat mempengaruhi

kemampuan kognitif mereka. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan

diketahui bahwa siswa tidak dapat menyebutkan contoh dari materi yang dibahas

dengan kehidupan sehari – hari mereka. Model pembelajaran inkuiri tidak hanya

menekankan pada hasil melainkan juga pada proses pemebelajaran yang

berlangsung.

Berdasarkan permasalah yang telah dijabarkan, peneliatian ini bertujuan

menerapkan model pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan kualitas proses dan

hasil belajar IPA sekolah dasar pada materi sifat – sifat cahaya. Model

pembelajaran inkuiri memiliki kelabihan pada proses pembelajaran yang lebih

menekankan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan

model pembelajaran inkuiri juga menekankan pada proses pembelajaran yang

berlangsung tidak hanya pada hasil belajar yang ingin dicapai. Dalam inkuiri

masalah yang diajukan bersifat kontektual, peristiwa – peristiwa sederhana yang

terjadi didalam kehidupan siswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakanag masalah penelitian yang telah dipaparkan maka rumusan umum penelitian ini adalah mengetahui “Bagaimanakah penerapan pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan kualitas prose dan hasil belajar IPA Sekolah Dasar”. Maka untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan di atas peneliti membuat tiga rumusan masalah secara khusus sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perencanaan penerapkan model pembelajaran inkuiri dalam

meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar IPA di SD pada materi sifat – sifat cahaya?

2. Bagaimanakah perkembangan kualitas proeses pembelajaran dengan

menerapkan model pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran Ilmu

(13)

4

Rohayati , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagaimanakah perkembangan hasil belajar siswa kelas V pada mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tentang sisfat –sifat cahaya dengan

menerapkan model pembelajaran inkuiri?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian secara umum untuk mengetahui

penerapan model pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan kualitas proses dan

hasil belajar siswakelas V Sekolah Dasar. Maka tujuan khusus penelitian adalah

sebagai berikut:

1. Memperoleh perencanaan penerapan model pembelajaran inkuiri dalam

meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar IPA di SD pada materi sifat – sifat cahaya.

2. Mengetahui perkembangan kualitas proses pembelajaran dengan

menerapkan model pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA).

3. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswakelas V pada mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang menerapkan model pembelajaran

inkuiri.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini di harapkan dapat bemberikan manfaat bagi pembaca

yaitu:

1. Manfaat teoritik

Menjadi refensi dalam mengembangkan variasi pembelajaran dan

memperbaiki kualitas proses berdasarkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

dan sesuai dengan karakteristik siswa.

2. Manfaat praksis

a. Siswa

Memberikan variasi belajar dan dapat mengaplikasikan pembelajaran yang

sama pada pelajaran yang lain. Serta dapat memperbaiki proses pembelajaran

(14)

5

Rohayati , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Guru

Guru dapat mengaplikasikan metode inkuiri untuk pembelajaran di kelas.

Agar proses pembelajaran yang berlangsung tidak monoton dan terus berkembang

dengan seiringnya perkembangan zaman.

c. Bagi peneliti lain

Penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti lain sebagai referensi yang jika

ingin melakukan penelitian di bidang yang sama dimasa yang akan datang.

d. LPTK

Memberikan catatan tambahan referensi yang mengkaji penerapan model

(15)

Rohayati , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 30

BAB III

METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

1. Metode penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dalam bahasa

inggris sering disebut dengan classroom Action Research (CAR). Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang masalahnya diangkat dari

permasalahan yang ada didalam kelas. Menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam

Rasmini, N. dkk. 2011, hal. 309) „penelitian tindakan kelas diartikan sebagi

bentuk refeksi diri secara kolektif yang melibatkan partisipan dalam suatu situasi

sosial untuk mengembangkan rasionalisasi dan justifikasi dari praktik pendidikan‟.

2. Desain penelitian

Pada penelitian ini peneliti menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) yang di kembangkan oleh Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja, R.

2009, hal. 66) dan Arikunto, S. dkk. (2014, hal. 17-19).

a. Perencanaan (planning)

Pada tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana,

oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam tahap

menyusun rancangan ini peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang

perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati.

b. Pelaksanaan (Acting)

Pada tahap ini peneliti menerapkan atau melaksanakan isi rancangan yang

telah disusun.

c. Pengamatan (Observing)

Pada tahap ini kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Karena

peneliti tidak dapat melakukan observasi ketika ia sedang mengajar maka

dari itu pada tahap ini peneliti memerlukan observer untuk mengamati

(16)

31

Rohayati , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Refleksi (Reflecting)

Pada tahap ini peneliti dan observer mendiskusiskan implementasi dari

perencanaa yang telah di lakukan. Pada tahap ini pula akan menentukan

siklus selanjutnya.

Gambar 3.1 Adaptasi desain PTK Kemmis dan Taggart.

3. Lokasi penelitian

Penelitian dilakukan di sebuah sekolah dasar yang dekat dengan pasar

Cibogo, Kelurahan Sarijadi Kec. Sukasari Kota Bandung. Sekolah ini terletak di Perencanaa

n

Pelaksanaa n

refleksi Siklus II

Pengamatan

Perencanaan Pelaksanaan

pengamatan

Refleksi Siklus II

(17)

32

Rohayati , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebuah perumahan di tengah kota. Namun lokasi sekolah agak jauh dari

keramaian kota.

4. Subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas tinggi di sebuah SD di kota

bandung yang berjumlah adalah 23 siswa. Terdiri dari perempuan 9 orang dan

laki–laki 14 orang. Serta terdapat seorang siswa yang membuthkan perhatian

khusus.

5. Waktu penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Maret- Juni 2015. Peneltian dimulai dengan

melakukan obserasi kesekolah dibulan Maret. Menyusun instrumen penelitian dan

pelaksanaan penelitian di bulan April. Serta menyusun hasil penelitian dan

mengkonsultasikan dengan dosen pembimbing.

6. Instrumen penelitian

a. Instrumen pembelajaran

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah susunan rencana yang akan

dilakukan ketika pembelajaran. Komponen – kompon penyusun RPP berdasarkan

permendiknas no 41 Tahun 2007. RPP adalah skenario atau naskah yang

mengatur perilaku apa yang yang harus atau akan dilakukan guru dan siswa

selama aktivitas pembelajaran. Kurniawan D. (2011, hal. 99). Terlampir pada

halaman 70.

2) Lembar Kerja Peserta didik (LKS)

Lembar kerja peserta didik adalah kumpulan – kumpulan butiran soal yang

digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif peserta didik setelah

pembelajaran. Terlampir pada halaman 188.

b. Instrumen pengungkap data penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka ada

(18)

33

Rohayati , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Lembar penilaian untuk menilai perencanaan yang telah yang dibuat

(APKG1) dan proses belajar (APKG2) yang telah dimodifikasi. Terlampir

pada halaman 91.

2) Lembar observasi

Digunakan untuk mengetahui perkembangan dalam proses pembelajaran

serta interaksi antara guru dan peserta didik. Terlampir pada halaman 93.

3) Tes

Digunakan untuk mengetahui hasil evaluasi yang dilakukan, sebagai tolak

ukur akan dilakukan siklus lanjutan. Arikunto, S. (2003, hal. 53) “test merupakan

alat yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam sussana

dengan cara dan aturan yang sudah ditentukan”.

7. Prosedur penelitian

a. Siklus I

1) Perencanaan tindakan

Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dulu meminta izin kepada

pihak sekolah dan wali kelas pada kelas yang bersangkutan. Melakukan

wawancara kepada guru tersebut untuk mengetahui karakteristik siswa. Kemudian

mendiskusikan rencana pelaksanaan pembelajaran yang akan digunakan.

Mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran untuk memperjelas dan

mempertegas hal yang harus dicapai oleh siswa, bagaimana mencapainya, media

yang digunakan dan dengan cara apa untuk mengetahui jika siswa terlah mencapai

tujuan yang telah ditentukan. Kemudian merencanakan pembelajaran yang akan

diterapkan dalam kegiatan pembelajaran siklus I. Menyiapkan sumber, bahan dan

alat yang diperlukan selama proses pembelajaran yang telah disesuaikan dengan

tujuan pembelajaran. Mentukan kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan

langkah – langkah model pembelajaran inkuiri. Menyusun lembar kerja siswa

untuk membentu siswa dalam memahami materi ajar. Serta mengembangkan

format evaluasi dan mengembangkan format observasi.

(19)

34

Rohayati , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada pelaksanaan pembelajaran menerapkan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang sudah disusun. Menyiapkan siswa secara fisik dan psikis agar

siap mengikuti pembelajaran. menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus

dicapai oleh siswa. mmengaitkan materi yang akan dibahas dengan materi

sebelumnya. Membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Guru mengemukankan

masalah yang ingin diungkap oleh siswa pada pembelajaranan berlangsung.

Menentukan jawaban sementara atau hipotesis dari masalah yang diajukan.

Melakukan percobaan untuk membuktikan hipotesis. Siswa mengolah data yang

didapat untuk membuat kesimpulan dan mempresentasikan hasil percobaan

mereka.

3) Pengamatan

Melakukan observasi atau pengamatan terhadap terhadap apa yang terjadi

dalam proses pembelajaan. Untuk mengetahui sejauh mana perkembengan proses

pembelajaran. sehingga siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang harus

dicapai. Meminta observer untuk mengobservasi proses pembelajaran sesuai

dengan format observasi yang telah ditentukan.

4) Refleksi

Refleksi dilakukan untuk menegtahui kekurangan atau temunan – temuan

pada saat proses pembelajaran berlangsung. Melakukan evaluasi terhadap

tindakan yang telah dilakukan. Melakukan pertemuan dengan pengamat atau

observer untuk membahas hasil evaluasi proses pembelajaran dan lembar kerja

siswa. Memperbaiki pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan evaluasi untuk

siklus II

b. Siklus II

1) Perencanaan ulang

Mengidentifikasi masalah yang muncul pada siklus I yang belum teratasi

dan menyiapkan alternatif untuk memecahkan masalah. Menetukan indikator

pencapaian yang belum tercapai. Pengembangan tindakan yang akan dilakukan

(20)

35

Rohayati , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2) Pelaksanaa tindakan

Melaksanakan program tindakan II yang mengacu pada indentifikasi

masalah pada siklus I. Melaksanakan perencanaan yang telah dibuat dengan

memperhatikan kekurangan – kekurangan yang harus diperbaiki pada refleksi

siklus I.

3) Observasi

Mencatat hal –hal yang diperlukan agar memdapat data yang akurat untuk

menentukan apakah diperlukan siklus III sesuai dengan format penilaian observasi

dengan bantuan observer.

4) Refleksi

Melakukan evaluasi pada siklus II berdasarkan data yang terkumpul.

Membahas hasil evaluasi terhadap proses pembelajaran pada siklus II. Membuat

kesimplan atas pelaksanaan ,model pembelajaran untuk meningkatkan kualitas

proses dan hasil belajar IPA peserta didik kelas V SD.

8. Rencana pengolahan dan uji ke absahan data

a. Analisis data

Analisis data digunakan guna menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan

oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif.

1) Kualitatif

Data observasi diperoleh dari hasil pengamatan proses pembelajaran yang

telah dilakukan. Data yang diperoleh akan diuraikan secara deskripsi.

2) Kualitatif

Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes dan LKS, untuk melihat seberapa

jauh peningkatan hasil belajar peserta didik.

Tahap – tahap analisis data:

a) Penskoran terhadap jawaban siswa

Pedoman penskoran menggunakan atau berdasarkan pada standar mutlak

(criterion referenced test) dengan cara membandingkan jawaban siswa dengan

(21)

36

Rohayati , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b) Mencari nila rata – rata siswa.

Menurut Sudjana, N. (2002, hal. 109) “mean atau rata-rata diperoleh

dengan menjumlahkan seluruh skor dibagi dengan banyaknya subjek”. Secara

sederhana musnya adalah:

= ∑

Keteranagan:

= Nilai rata –rata

∑X = Jumlah seluruh skor ∑N = Banyanknya subjek

c) Menghitung ketuntasan belajar.

Menurut Aqib Z. dkk. (2009, hal. 41) “analisis presentase ketuntasan belajar

siswa menjadi bahan refleksi untuk melakukan perencanaan siklus selanjutnya”.

Rumus menghitung perentase ketuntasan menurut Aqib Z. dkk. (2009, hal. 41)

sebagai berikut.

Keterangan:

P = Ketuntasan belajar

∑p = Jumlah semua siswa yang tuntas belajar ∑N = Jumlah seluruh siswa

100% = Bilangan tetap

Tabel 3.1

Kriteria tingkat keberhasilan belajar siswa dalam %

Tingkat keberhasilan % Arti

>80%

60-79%

40-59%

Sangat tinggi

Tinggi

(22)

37

Rohayati , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 20-39%

<20%

Rendah

Sangat rendah

b. Menguji keabsahan data

Menurut Sugiyono (2012, hlm. 270) dalam uji keabsahan tedapat beberapa

hal yang harus dipenuhi, yaitu :

1) Uji Kredibilitas

Kredibiltas yaitu kualitas seseorang yang dapat dipercaya dan mampu

melakukan penelitian pada bidangnya, sehingga hasil penelitiannya

terpercaya. Peneliti yang melakuka penelitian harus merupakan orang yang

terbuka mengenai data dan semua proses penelitian yang dijalaninya.

2) Pengujian Transferability

Menurut Sugiyono (2012, hlm. 276) menyatakan bahwa “transferability

merupakan validitas eksternal dalam penelitian kuantitatif. Validitas

eksternal menunjukkan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil

penelitian ke populasi dimana sampel tersebut diambil”.

3) Pengujian Depenability

Peneliti harus benar-benar yang talah melakukan penelitian di lapangan,

bukan peneliti yang dapat mengumpulkan data, tetapi tidak dapat

membuktikan bahwa telah benar-benar melakukan penelitian.

4) Pengujian Konfirmability

Pada tahap ini, hasil yang telah didapat oleh peneliti harus dapat disepakati

oleh bersama dan diakui oleh semua pihak yang terlibat.

(23)

Rohayati , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 65

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dan adanya temuan – temuan selama

penelitian yang dilakukan sebanyak dua siklus tentang “Penerapan Model Pembelajaran

Inkuiri untuk Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Belajar IPA Sekolah Dasar” dapat

disimpulkan sebagai berikut.

1. Perencanaan pembelajaran IPA pada materi sifat – sifat cahaya menggunakan model

pembelajaran inkuiri mengacu pada kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran (KTSP),

sedangkan langkah – langkan pada kegiatan inti menggunakan model pembelajaran

inkuiri, yaitu menetapkan masalah, merumuskan hipotesis, melaksanakan

penelitian/eksperimen, mengolah dan menganalisis data, menguji hipotesis, membuat

simpulan umum, dan menyajikan hasil. Serta hal yang harus diperhatikan ketika

menyusun perencanan pembelajaran adalah media yang digunakan, alokasi waktu yang

harus diperhatikan dengan baik, tujuan pembelajaran dan evaluasi.

2. Penerapan model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan kualitas proses

pembelajaran. Model pembelajaran inkuiri tidak hanya menekankan pada hasil belajar,

tetapi model pembelajaran inkuiri juga menekankan pada proses pembelajaran.

Sebelum menerapkan model pembelajaran inkuiri siswa hanya berperan sebagai

penerima yang pasif sedangkan guru yang berperan aktif dalam proses pembelajaran.

Guru selalu menjelaskan secara verbal dan perencanaan pelaksanaan pembelajaran

yang kurang memperhatikan keterkaitan komponen – komponen pembelajaran yang

menbentuk satu kesatuan. Penerapan model pembelajaran inkuiri menekankan pada

aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Serta membantu siswa dalam memberikan

contoh peristiwa dalam kehidupan mereka yang terkait dengan materi yang sedang

dibahas. Siswa juga dituntut untuk dapat menjalin kerjasama dengan baik dalam

kelompoknya untuk melakukan percobaan, mengolah data, dan membuat kesimpulan

berdasarkan data yang mereka peroleh.

3. Hasil belajar siswa setelah menerapkan model pebelajaran inkuiri menunjukkan adanya

peningkatan hasil belajar siswa. Awalnya siswa tidak dapat menjawab pertayaan yang

berhubungan dengan kehidupan mereka sehari – hari materi sifat – sifat cahaya. Karena

(24)

66

Rohayati , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kehidupan siswa. Terdapat peningkatan yang cukup signifikan. Pada siklus I diperoleh

rata – rata 87, 75 dan siklus II meningkat menjadi 94.

B. Rekomendasi

Berdasarkan temuan–temuan penelitian dan kesimpulan untuk memperbaiki penerapan

model pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran IPA dengan matri sifat–sifat cahaya terdapat

saran untuk guru maupun peneliti selanjutnya, antara lain.

1. Bagi guru yang akan menerapkan model pemebelajaran inkuiri harus memperhatikan

rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat dalam menetapkan fase–fase

pembelajaran inkuiri dengan benar dan keterkaitan antar komponen. Serta pada

pelaksanan pembelajaran harus meperhatikan keterlibatan siswa dalam proses

pembelajaran dan mendampingi mereka selama kegiatan berlangsung. Karena siswa

sering mengalami kesulitan pada saat mereka harus mengolah data setelah melakukan

percobaan.

2. Guru harus mulai mengubah cara mengajar yang biasa menjelaskan materi secara

verbal. Dapat menerapkan model pembelajaran inkuiri untuk membantu siswa

memahami materi yang sedang dibahas. Mereka dapat melakukan penelitian sederhana

yang berhubungan masalah–masalah kontekstual berkaitan dengan kehidupan sehari

-hari siswa. Model pembelajaran inkuiri akan memberikan pengalaman kepada siswa,

sehingga dapat memudahkan siswa untuk memahami bahan ajar.

3. Memperhatikan media yang digunakan pada model pembelajaan inkuiri agar siswa

lebih antusias.

4. Perhatikan alokasi waktu, karena model pembelajaran inkuiri membutuhkan waktu

yang lama dan kondisikan kelas agar siswa tidak menghabiskan waktu lama saat

melakukan percobaan maupun ketika berkelompok dan percobaan yang dilakukan oleh

setiap kelompok berbeda. Jadi pada saat siswa menyajikan hasil penelitian kelompok

Gambar

Gambar 3.1 Adaptasi desain PTK Kemmis dan Taggart.
Tabel 3.1

Referensi

Dokumen terkait

Dengan Kemampuan Menulis Berita Olahraga Pada Mahasiswa Ilmu.

Tesis ini diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Teknik Sipil. TIM

Penutupan terumbu karang hidup di pulau ini pada umumnya berada dalam kondisi sedang(kurang bagus) dengan rata-rata penutupan sebesar 35,58% dan penutupan

Gambar 28 Hubungan Waktu Pemanasan dengan Energi pada Qg 6,5, 9 lpm, Pemanas Air Lakoni E Posisi Vertikal dan Horisontal, serta Model Water Heater

[r]

Dalam Penulisan Ilmiah ini penulis akan membahas mengenai system penjualan dan pembelian yang terdiri dari bagaimana Toko Sinar Terang ini dalam membeli barang, menjual

menyimpan karbon tidak sama baik di hutan alam, hutan tanaman, hutan payau, hutan. rawa maupun di hutan rakyat tergantung pada jenis pohon, tipe tanah

Pada protokol Kyoto dikenal dengan adanya mekanisme pembangunan bersih atau Clean Development Mechanism (CDM), dimana negara-negara industri dan negara.. penghasil polutan