Rohayati , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK
MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR
IPA SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Rohayati
1104945
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
DEPARTEMEN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015
Rohayati , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK
MENIGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA
SEKOLAH DASAR
Oleh
Rohayati
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
© Rohayati 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang. Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya
Rohayati , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK
MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR
IPA DI SD
Oleh
Rohayati
1104945
Disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I
Drs. Tatang Syaripudin, M.Pd.
NIP: 196005211987031005
Pembimbing II
Arie Rakhmat Riyadi, M.Pd.
NIP: 19820426 201012 1 1005
Diketahui oleh:
Ketua Program Studi PGSD FIP UPI
Rohayati , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR
Rohayati , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vi
DAFTAR ISI
Halaman
Surat Pernyataan ... i
Abstrak ... ii
Kata Pengantar ... iii
Ucapan Terima Kasih ... iv
Daftar Isi ... vi
Taftar Tabel ... viii
Daftar Gambar ... ix
Daftar Lampiran ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar belakang masalah ... 1
B. Rumusan masalah ... 3
C. Tujuan penelitian ... 4
D. Manfaat ... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6
A. Model pembelajaran inkuiri ... 6
1. Definisi model pembelajaran ... 6
2. Definisi model pembelajaran inkuiri ... 6
3. Ciri-ciri pembelajaran inkuiri ... 8
4. Karakteristik model pembelajaran inkuiri ... 8
5. Prinsip – prinsip pembelajaran inkuiri ... 10
6. Langkah – langkah pembelajaran inkuiri ... 11
7. Kelebihan model pembelajaran inkuiri ... 13
8. Kekurangan model pembelajaran inkuiri ... 14
B. Belajar dan pembelajaran ... 14
1. Definisi Belajar ... 15
2. 2.Ciri – ciri belajar ... 15
Rohayati , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vii
4. Definisi Pembelajaran ... 17
5. Ciri- ciri pembelajaran ... 17
C. Proses Belajar-Mengajar Sebagai Objek Penilaian ... 20
1. Tujuan dan dimensi penilaian proses belajar-mengajar ... 20
2. Kriteri dalam menilai proses belajar- mengajar ... 21
D. Definisi Hasil belajar... 23
E. Definisi ilmu pengetahuan alam (IPA) ... 25
F. Penelitian yang relevan ... 27
G. Kerangka Berpikir ... 28
H. Definisi operasional ... 29
BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN ... 30
A. Metode penelitian ... 30
B. Desain Penelitian ... 31
C. Subjek penelitian ... 32
D. Waktu penelitian ... 32
E. Lokasi Penelitian ... 32
F. Prosedur Penelitian ... 33
G. Rencana pengolahan dan uji ke absahan data ... 35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 38
A. Deskripsi awal pra- penelitian ... 38
B. Hasil dan pembahasan ... 38
1. Hasil penelitian dan pembahasan siklus I ... 38
2. Hasil penelitian dan pembahasan siklus II ... 52
C. Keterbatasan penelitian ... 62
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 64
A. Kesimpulan ... 65
B. Rekomendasi ... 66
DAFTAR PUSTAKA ... 67
Rohayati , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Kriteria tingkat keberhasilan belajar siswa dalam persen ... 36
Tabel 4.1 Hasil evaluasi siklus I ... 47
Tabel 4.2 Hasil kerja kelompok siklus I ... 48
Tabel 4.3 Hasil refeksi siklus I ... 51
Tabel 4.4 Hasil evaluasi siklus II ... 59
Tabel 4.5 Hasil kerja kelompok siklus II ... 60
Rohayati , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Adaptasi desain PTK Kemmis dan Taggart ... 31
Gambar 4.1 Perbandingan siswa yang mencapai KKM siklus I ... 46
Gambar 4.2 Presentase kelulusan siswa siklus I ... 48
Gambar 4.3 Perbandingan siswa yang telah mencapai KKM ... 58
Rohayati , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Instrumen Pembelajaran ... 69
a. RPP siklus I ... 70
b. RPP siklus II ... 79
c. LKS siklus I ... 88
d. LKS Siklus II ... 89
Lampiran B Instrumen Penelitian ... 90
a. APKG I ... 91
b. APKG II ... 92
c. Lembar observasi kegiatan siswa ... 93
d. Lembar observasi kegiatan guru ... 96
e. Intrumen Tes Tertulis Siklus I... 115
f. Intrumen Tes Tertulis Siklus II ... 116
Lampiran C Dokumentasi dan Surat-surat ... 117
Rohayati , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada pendidikan di sekolah pembelajaran dibebankan kepada guru. Guru
sebagai tenaga profesional yang dipersiapkan untuk itu. Pembelajaran bukan lagi
sekedar kegiatan mengajar yang mengabaikan kegiatan belajar, yaitu sekedar
menyiapkan pengajaran dan melaksanakan prosedur mengajar yang telah dibuat.
Akan tetapi, dalam pembelajaran terdapat komponen – komponen yang saling
berhubungan. Proses pembelajaran yang telah direncanakan dengan baik akan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan akan mencapai hasil yang baik pula.
Pada dewasa ini pengetahuan yang didapat dari pengalaman sendiri dianggap
sangatlah penting dan menghubungkan pengetahuan yang mereka dapatkan
dengan pengetahuan yang sudah mereka miliki. Menurut Ruhimat T. dkk. (2012, hal.126) “pembelajaran akan terganggu jika orang tidak memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam cara yang bermakna, yang belibatkan diri mereka
sepenuhnya. Jika mereka diperlakukan sebagai konsumen pasif dan bukan kreator
aktif dalam proses belajar kegiatan belajar mereka akan berjalan pincang”.
Guru harus memahami bahwa siswa memiliki karakter yang tidak sama,
mereka adalah individu yang unik. Kemampuan pengetahuan dan cara belajar
setiap siswa berbeda. Setiap siswa memiliki cara yang berbeda untuk
mendapatkan pengetahuan dan perbedaan kemampuan dalam memahami
pengetahuan itu sendiri. Pembelajaran yang berpusat pada guru dan siswa hanya
penerima informasi tanpa melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran tidak akan mengembangkan pengetahuan yang sudah dimiliki
siswa. Guru harus menyadari bahwa siswa sudah memiliki pengetahuan awal
yang harus dikembangkan.“Belajar yang hanya sekedar menyerap pengetahuan
dari orang yang sudah lebih tahu atau lebih menghafal sejumlah pengetahuan
yang terpilah – pilah, pada akhirnya mengganggu keseimbangan potensi peserta didik” (Hosnan,2014, hal. 341)
Berdaskan studi pendahuluan yang dilakukan seluruh siswa terdapat lima
2
Rohayati , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
70. Dari 23 siswa yang mengikuti pembelajaran lima orang anak mendapatkan
nilai 70, lima orang mendapatkan nilai diatas 40, dan sisanya 13 orang
mendapatkan nilai dibawah 30. Rendahnya nilai yang didapat disebabkan oleh
kurangnya pemahaman siswa akan konsep cahaya dalam kehidupan sehari – hari.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan interaksi dalam proses
pembelajaran, guru terkesan hanya mentrasfer pengetahuannya ke pada siswa.
Guru mengabaikan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses interaksi dari
komponen – komponen sistem pembelajaran. Hal tersebut mengakibatkan
monotonnya proses pembelajaran yang terjadi. Siswa hanya diperintahkan untuk
mengerjakan lembar Kerja Siswa (LKS). Pembelajaran IPA sebaiknya dilakukan
secara inkuiri ilmiah. Untuk menumbuhkan kemampuan berpikir ilmiah bekerja
dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek kecakapan
hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA menekankan pada pemberian
pengalaman belajar secara langsung melalui pengalaman dan pengembangan
keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Menurut Devi K. P. (2010, hal. 1) “menurut standar mengajar IPA dan standar untuk pengembangan profesional guru IPA, guru harus menyajikan belajar
IPA melalui proses penelitian dan inkuiri”. Ilmu pengetahuan Alam (IPA)
berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga
IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta – fakta,
konsep,atau prinsip – prinsip saja. Tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri untuk menumbuhkan
kemampuan berpikir, bekerja, dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya
sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD
menekankan pemberian pengalaman belajar secara langsung. Menurut BNSP
(dalam Devi K. P., 2010, hal. 2) “belajar melalui pengalaman langsung akan
memperkuat daya ingat siswa”.
Inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatan informasi
dengan melakukan observasi atau eksperimen untuk mencari jawaban atau
memecahkan masalah terhadap pertanayaan atau rumusan masalah dengan
3
Rohayati , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rusman, dkk, hal. 40). Mereka dapat mengontruksikan pengetahuan awal yang
sudah mereka miliki dan menemukan pengetahuan baru melalui pengalaman
mereka. Maka mereka akan memahami kebermakanaan pengetahuan mereka
dalam kehidupan sehari - hari. Tentu hal tersebut akan sangat mempengaruhi
kemampuan kognitif mereka. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan
diketahui bahwa siswa tidak dapat menyebutkan contoh dari materi yang dibahas
dengan kehidupan sehari – hari mereka. Model pembelajaran inkuiri tidak hanya
menekankan pada hasil melainkan juga pada proses pemebelajaran yang
berlangsung.
Berdasarkan permasalah yang telah dijabarkan, peneliatian ini bertujuan
menerapkan model pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan kualitas proses dan
hasil belajar IPA sekolah dasar pada materi sifat – sifat cahaya. Model
pembelajaran inkuiri memiliki kelabihan pada proses pembelajaran yang lebih
menekankan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan
model pembelajaran inkuiri juga menekankan pada proses pembelajaran yang
berlangsung tidak hanya pada hasil belajar yang ingin dicapai. Dalam inkuiri
masalah yang diajukan bersifat kontektual, peristiwa – peristiwa sederhana yang
terjadi didalam kehidupan siswa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakanag masalah penelitian yang telah dipaparkan maka rumusan umum penelitian ini adalah mengetahui “Bagaimanakah penerapan pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan kualitas prose dan hasil belajar IPA Sekolah Dasar”. Maka untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan di atas peneliti membuat tiga rumusan masalah secara khusus sebagai berikut:
1. Bagaimanakah perencanaan penerapkan model pembelajaran inkuiri dalam
meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar IPA di SD pada materi sifat – sifat cahaya?
2. Bagaimanakah perkembangan kualitas proeses pembelajaran dengan
menerapkan model pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran Ilmu
4
Rohayati , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Bagaimanakah perkembangan hasil belajar siswa kelas V pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tentang sisfat –sifat cahaya dengan
menerapkan model pembelajaran inkuiri?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian secara umum untuk mengetahui
penerapan model pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan kualitas proses dan
hasil belajar siswakelas V Sekolah Dasar. Maka tujuan khusus penelitian adalah
sebagai berikut:
1. Memperoleh perencanaan penerapan model pembelajaran inkuiri dalam
meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar IPA di SD pada materi sifat – sifat cahaya.
2. Mengetahui perkembangan kualitas proses pembelajaran dengan
menerapkan model pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA).
3. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswakelas V pada mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang menerapkan model pembelajaran
inkuiri.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini di harapkan dapat bemberikan manfaat bagi pembaca
yaitu:
1. Manfaat teoritik
Menjadi refensi dalam mengembangkan variasi pembelajaran dan
memperbaiki kualitas proses berdasarkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
dan sesuai dengan karakteristik siswa.
2. Manfaat praksis
a. Siswa
Memberikan variasi belajar dan dapat mengaplikasikan pembelajaran yang
sama pada pelajaran yang lain. Serta dapat memperbaiki proses pembelajaran
5
Rohayati , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Guru
Guru dapat mengaplikasikan metode inkuiri untuk pembelajaran di kelas.
Agar proses pembelajaran yang berlangsung tidak monoton dan terus berkembang
dengan seiringnya perkembangan zaman.
c. Bagi peneliti lain
Penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti lain sebagai referensi yang jika
ingin melakukan penelitian di bidang yang sama dimasa yang akan datang.
d. LPTK
Memberikan catatan tambahan referensi yang mengkaji penerapan model
Rohayati , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 30
BAB III
METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
1. Metode penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dalam bahasa
inggris sering disebut dengan classroom Action Research (CAR). Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang masalahnya diangkat dari
permasalahan yang ada didalam kelas. Menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam
Rasmini, N. dkk. 2011, hal. 309) „penelitian tindakan kelas diartikan sebagi
bentuk refeksi diri secara kolektif yang melibatkan partisipan dalam suatu situasi
sosial untuk mengembangkan rasionalisasi dan justifikasi dari praktik pendidikan‟.
2. Desain penelitian
Pada penelitian ini peneliti menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) yang di kembangkan oleh Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja, R.
2009, hal. 66) dan Arikunto, S. dkk. (2014, hal. 17-19).
a. Perencanaan (planning)
Pada tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana,
oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam tahap
menyusun rancangan ini peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang
perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati.
b. Pelaksanaan (Acting)
Pada tahap ini peneliti menerapkan atau melaksanakan isi rancangan yang
telah disusun.
c. Pengamatan (Observing)
Pada tahap ini kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Karena
peneliti tidak dapat melakukan observasi ketika ia sedang mengajar maka
dari itu pada tahap ini peneliti memerlukan observer untuk mengamati
31
Rohayati , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Refleksi (Reflecting)
Pada tahap ini peneliti dan observer mendiskusiskan implementasi dari
perencanaa yang telah di lakukan. Pada tahap ini pula akan menentukan
siklus selanjutnya.
Gambar 3.1 Adaptasi desain PTK Kemmis dan Taggart.
3. Lokasi penelitian
Penelitian dilakukan di sebuah sekolah dasar yang dekat dengan pasar
Cibogo, Kelurahan Sarijadi Kec. Sukasari Kota Bandung. Sekolah ini terletak di Perencanaa
n
Pelaksanaa n
refleksi Siklus II
Pengamatan
Perencanaan Pelaksanaan
pengamatan
Refleksi Siklus II
32
Rohayati , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sebuah perumahan di tengah kota. Namun lokasi sekolah agak jauh dari
keramaian kota.
4. Subjek penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas tinggi di sebuah SD di kota
bandung yang berjumlah adalah 23 siswa. Terdiri dari perempuan 9 orang dan
laki–laki 14 orang. Serta terdapat seorang siswa yang membuthkan perhatian
khusus.
5. Waktu penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Maret- Juni 2015. Peneltian dimulai dengan
melakukan obserasi kesekolah dibulan Maret. Menyusun instrumen penelitian dan
pelaksanaan penelitian di bulan April. Serta menyusun hasil penelitian dan
mengkonsultasikan dengan dosen pembimbing.
6. Instrumen penelitian
a. Instrumen pembelajaran
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah susunan rencana yang akan
dilakukan ketika pembelajaran. Komponen – kompon penyusun RPP berdasarkan
permendiknas no 41 Tahun 2007. RPP adalah skenario atau naskah yang
mengatur perilaku apa yang yang harus atau akan dilakukan guru dan siswa
selama aktivitas pembelajaran. Kurniawan D. (2011, hal. 99). Terlampir pada
halaman 70.
2) Lembar Kerja Peserta didik (LKS)
Lembar kerja peserta didik adalah kumpulan – kumpulan butiran soal yang
digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif peserta didik setelah
pembelajaran. Terlampir pada halaman 188.
b. Instrumen pengungkap data penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka ada
33
Rohayati , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Lembar penilaian untuk menilai perencanaan yang telah yang dibuat
(APKG1) dan proses belajar (APKG2) yang telah dimodifikasi. Terlampir
pada halaman 91.
2) Lembar observasi
Digunakan untuk mengetahui perkembangan dalam proses pembelajaran
serta interaksi antara guru dan peserta didik. Terlampir pada halaman 93.
3) Tes
Digunakan untuk mengetahui hasil evaluasi yang dilakukan, sebagai tolak
ukur akan dilakukan siklus lanjutan. Arikunto, S. (2003, hal. 53) “test merupakan
alat yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam sussana
dengan cara dan aturan yang sudah ditentukan”.
7. Prosedur penelitian
a. Siklus I
1) Perencanaan tindakan
Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dulu meminta izin kepada
pihak sekolah dan wali kelas pada kelas yang bersangkutan. Melakukan
wawancara kepada guru tersebut untuk mengetahui karakteristik siswa. Kemudian
mendiskusikan rencana pelaksanaan pembelajaran yang akan digunakan.
Mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran untuk memperjelas dan
mempertegas hal yang harus dicapai oleh siswa, bagaimana mencapainya, media
yang digunakan dan dengan cara apa untuk mengetahui jika siswa terlah mencapai
tujuan yang telah ditentukan. Kemudian merencanakan pembelajaran yang akan
diterapkan dalam kegiatan pembelajaran siklus I. Menyiapkan sumber, bahan dan
alat yang diperlukan selama proses pembelajaran yang telah disesuaikan dengan
tujuan pembelajaran. Mentukan kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan
langkah – langkah model pembelajaran inkuiri. Menyusun lembar kerja siswa
untuk membentu siswa dalam memahami materi ajar. Serta mengembangkan
format evaluasi dan mengembangkan format observasi.
34
Rohayati , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada pelaksanaan pembelajaran menerapkan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang sudah disusun. Menyiapkan siswa secara fisik dan psikis agar
siap mengikuti pembelajaran. menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus
dicapai oleh siswa. mmengaitkan materi yang akan dibahas dengan materi
sebelumnya. Membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Guru mengemukankan
masalah yang ingin diungkap oleh siswa pada pembelajaranan berlangsung.
Menentukan jawaban sementara atau hipotesis dari masalah yang diajukan.
Melakukan percobaan untuk membuktikan hipotesis. Siswa mengolah data yang
didapat untuk membuat kesimpulan dan mempresentasikan hasil percobaan
mereka.
3) Pengamatan
Melakukan observasi atau pengamatan terhadap terhadap apa yang terjadi
dalam proses pembelajaan. Untuk mengetahui sejauh mana perkembengan proses
pembelajaran. sehingga siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang harus
dicapai. Meminta observer untuk mengobservasi proses pembelajaran sesuai
dengan format observasi yang telah ditentukan.
4) Refleksi
Refleksi dilakukan untuk menegtahui kekurangan atau temunan – temuan
pada saat proses pembelajaran berlangsung. Melakukan evaluasi terhadap
tindakan yang telah dilakukan. Melakukan pertemuan dengan pengamat atau
observer untuk membahas hasil evaluasi proses pembelajaran dan lembar kerja
siswa. Memperbaiki pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan evaluasi untuk
siklus II
b. Siklus II
1) Perencanaan ulang
Mengidentifikasi masalah yang muncul pada siklus I yang belum teratasi
dan menyiapkan alternatif untuk memecahkan masalah. Menetukan indikator
pencapaian yang belum tercapai. Pengembangan tindakan yang akan dilakukan
35
Rohayati , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2) Pelaksanaa tindakan
Melaksanakan program tindakan II yang mengacu pada indentifikasi
masalah pada siklus I. Melaksanakan perencanaan yang telah dibuat dengan
memperhatikan kekurangan – kekurangan yang harus diperbaiki pada refleksi
siklus I.
3) Observasi
Mencatat hal –hal yang diperlukan agar memdapat data yang akurat untuk
menentukan apakah diperlukan siklus III sesuai dengan format penilaian observasi
dengan bantuan observer.
4) Refleksi
Melakukan evaluasi pada siklus II berdasarkan data yang terkumpul.
Membahas hasil evaluasi terhadap proses pembelajaran pada siklus II. Membuat
kesimplan atas pelaksanaan ,model pembelajaran untuk meningkatkan kualitas
proses dan hasil belajar IPA peserta didik kelas V SD.
8. Rencana pengolahan dan uji ke absahan data
a. Analisis data
Analisis data digunakan guna menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan
oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif.
1) Kualitatif
Data observasi diperoleh dari hasil pengamatan proses pembelajaran yang
telah dilakukan. Data yang diperoleh akan diuraikan secara deskripsi.
2) Kualitatif
Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes dan LKS, untuk melihat seberapa
jauh peningkatan hasil belajar peserta didik.
Tahap – tahap analisis data:
a) Penskoran terhadap jawaban siswa
Pedoman penskoran menggunakan atau berdasarkan pada standar mutlak
(criterion referenced test) dengan cara membandingkan jawaban siswa dengan
36
Rohayati , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b) Mencari nila rata – rata siswa.
Menurut Sudjana, N. (2002, hal. 109) “mean atau rata-rata diperoleh
dengan menjumlahkan seluruh skor dibagi dengan banyaknya subjek”. Secara
sederhana musnya adalah:
= ∑
Keteranagan:
= Nilai rata –rata
∑X = Jumlah seluruh skor ∑N = Banyanknya subjek
c) Menghitung ketuntasan belajar.
Menurut Aqib Z. dkk. (2009, hal. 41) “analisis presentase ketuntasan belajar
siswa menjadi bahan refleksi untuk melakukan perencanaan siklus selanjutnya”.
Rumus menghitung perentase ketuntasan menurut Aqib Z. dkk. (2009, hal. 41)
sebagai berikut.
∑ ∑
Keterangan:
P = Ketuntasan belajar
∑p = Jumlah semua siswa yang tuntas belajar ∑N = Jumlah seluruh siswa
100% = Bilangan tetap
Tabel 3.1
Kriteria tingkat keberhasilan belajar siswa dalam %
Tingkat keberhasilan % Arti
>80%
60-79%
40-59%
Sangat tinggi
Tinggi
37
Rohayati , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 20-39%
<20%
Rendah
Sangat rendah
b. Menguji keabsahan data
Menurut Sugiyono (2012, hlm. 270) dalam uji keabsahan tedapat beberapa
hal yang harus dipenuhi, yaitu :
1) Uji Kredibilitas
Kredibiltas yaitu kualitas seseorang yang dapat dipercaya dan mampu
melakukan penelitian pada bidangnya, sehingga hasil penelitiannya
terpercaya. Peneliti yang melakuka penelitian harus merupakan orang yang
terbuka mengenai data dan semua proses penelitian yang dijalaninya.
2) Pengujian Transferability
Menurut Sugiyono (2012, hlm. 276) menyatakan bahwa “transferability
merupakan validitas eksternal dalam penelitian kuantitatif. Validitas
eksternal menunjukkan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil
penelitian ke populasi dimana sampel tersebut diambil”.
3) Pengujian Depenability
Peneliti harus benar-benar yang talah melakukan penelitian di lapangan,
bukan peneliti yang dapat mengumpulkan data, tetapi tidak dapat
membuktikan bahwa telah benar-benar melakukan penelitian.
4) Pengujian Konfirmability
Pada tahap ini, hasil yang telah didapat oleh peneliti harus dapat disepakati
oleh bersama dan diakui oleh semua pihak yang terlibat.
Rohayati , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 65
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dan adanya temuan – temuan selama
penelitian yang dilakukan sebanyak dua siklus tentang “Penerapan Model Pembelajaran
Inkuiri untuk Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Belajar IPA Sekolah Dasar” dapat
disimpulkan sebagai berikut.
1. Perencanaan pembelajaran IPA pada materi sifat – sifat cahaya menggunakan model
pembelajaran inkuiri mengacu pada kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran (KTSP),
sedangkan langkah – langkan pada kegiatan inti menggunakan model pembelajaran
inkuiri, yaitu menetapkan masalah, merumuskan hipotesis, melaksanakan
penelitian/eksperimen, mengolah dan menganalisis data, menguji hipotesis, membuat
simpulan umum, dan menyajikan hasil. Serta hal yang harus diperhatikan ketika
menyusun perencanan pembelajaran adalah media yang digunakan, alokasi waktu yang
harus diperhatikan dengan baik, tujuan pembelajaran dan evaluasi.
2. Penerapan model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan kualitas proses
pembelajaran. Model pembelajaran inkuiri tidak hanya menekankan pada hasil belajar,
tetapi model pembelajaran inkuiri juga menekankan pada proses pembelajaran.
Sebelum menerapkan model pembelajaran inkuiri siswa hanya berperan sebagai
penerima yang pasif sedangkan guru yang berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Guru selalu menjelaskan secara verbal dan perencanaan pelaksanaan pembelajaran
yang kurang memperhatikan keterkaitan komponen – komponen pembelajaran yang
menbentuk satu kesatuan. Penerapan model pembelajaran inkuiri menekankan pada
aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Serta membantu siswa dalam memberikan
contoh peristiwa dalam kehidupan mereka yang terkait dengan materi yang sedang
dibahas. Siswa juga dituntut untuk dapat menjalin kerjasama dengan baik dalam
kelompoknya untuk melakukan percobaan, mengolah data, dan membuat kesimpulan
berdasarkan data yang mereka peroleh.
3. Hasil belajar siswa setelah menerapkan model pebelajaran inkuiri menunjukkan adanya
peningkatan hasil belajar siswa. Awalnya siswa tidak dapat menjawab pertayaan yang
berhubungan dengan kehidupan mereka sehari – hari materi sifat – sifat cahaya. Karena
66
Rohayati , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kehidupan siswa. Terdapat peningkatan yang cukup signifikan. Pada siklus I diperoleh
rata – rata 87, 75 dan siklus II meningkat menjadi 94.
B. Rekomendasi
Berdasarkan temuan–temuan penelitian dan kesimpulan untuk memperbaiki penerapan
model pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran IPA dengan matri sifat–sifat cahaya terdapat
saran untuk guru maupun peneliti selanjutnya, antara lain.
1. Bagi guru yang akan menerapkan model pemebelajaran inkuiri harus memperhatikan
rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat dalam menetapkan fase–fase
pembelajaran inkuiri dengan benar dan keterkaitan antar komponen. Serta pada
pelaksanan pembelajaran harus meperhatikan keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran dan mendampingi mereka selama kegiatan berlangsung. Karena siswa
sering mengalami kesulitan pada saat mereka harus mengolah data setelah melakukan
percobaan.
2. Guru harus mulai mengubah cara mengajar yang biasa menjelaskan materi secara
verbal. Dapat menerapkan model pembelajaran inkuiri untuk membantu siswa
memahami materi yang sedang dibahas. Mereka dapat melakukan penelitian sederhana
yang berhubungan masalah–masalah kontekstual berkaitan dengan kehidupan sehari
-hari siswa. Model pembelajaran inkuiri akan memberikan pengalaman kepada siswa,
sehingga dapat memudahkan siswa untuk memahami bahan ajar.
3. Memperhatikan media yang digunakan pada model pembelajaan inkuiri agar siswa
lebih antusias.
4. Perhatikan alokasi waktu, karena model pembelajaran inkuiri membutuhkan waktu
yang lama dan kondisikan kelas agar siswa tidak menghabiskan waktu lama saat
melakukan percobaan maupun ketika berkelompok dan percobaan yang dilakukan oleh
setiap kelompok berbeda. Jadi pada saat siswa menyajikan hasil penelitian kelompok