KAJIAN HUKUM TERHADAP KEWAJIBAN PENERAPAN STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) OLEH PELAKU USAHA PAKAIAN BAYI
DIKAITKAN DENGAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI NOMOR 07/M-IND/PER/2/2014 DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN
USAHA MIKRO
ABSTRAK
Perkembangan ekonomi di Indonesia telah membuat barang dan jasa yang beredar di masyarakat semakin beragam. Keberagaman barang dan jasa tersebut perlu diimbangi dengan perlindungan hukum terhadap konsumen. Salah satu cara memberi perlindungan terhadap konsumen adalah dengan mengeluarkan peraturan tentang Kewajiban Pencantuman Standar Nasional Indonesia (SNI) yang salah satunya dikeluarkan untuk pakaian bayi. Pada kenyataannya, banyak pelaku usaha pakaian bayi khususnya pelaku usaha skala mikro yang belum menerapkan SNI namun mereka tidak diberi ketegasan akan adanya akibat hukum. Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk mengatasi hal ini, namun program mereka belum efektif dilaksanakan. Oleh karena itu, penelitian mengenai akibat hukum yang dapat diterima pelaku usaha mikro apabila tidak menerapkan SNI dan upaya yang seharusnya dilakukan pemerintah untuk mendorong pelaku usaha mikro menerapkan SNI menjadi krusial untuk diteliti.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan yuridis normatif dan bersifat deskriptif analitif. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dalan 2 (dua) tahapan yaitu penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Metode analisa yang digunakan adalah analisis yuridis kualitatif dan memperhatikan hukum positif baik tertulis maupun tidak tertulis yang berkaitan dengan objek penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian, pelaku usaha mikro pakaian bayi yang tidak menerapkan SNI dan tidak segera menarik barang produksi dari peredaran pasar seharusnya sudah diberikan sanksi berupa sanksi administratif atau sanksi pidana dimana sanksi administratif lebih diutamakan. Pemerintah seharusnya terus berusaha mendorong pelaku usaha mikro untuk menerapkan SNI karena hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab pemerintah untuk membina pelaku usaha mikro sebagai bentuk pemberdayaan pelaku usaha mikro.