• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL KEMAMPUAN HIPOTESIS SISWA PADA SUB KONSEP PEMANASAN GLOBAL MELALUI DEMONSTRASI BERBASIS PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROFIL KEMAMPUAN HIPOTESIS SISWA PADA SUB KONSEP PEMANASAN GLOBAL MELALUI DEMONSTRASI BERBASIS PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE)."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Masalah merupakan bagian dari kehidupan manusia, karena pada setiap waktunya manusia akan menemui berbagai masalah dalam kehidupannya. Masalah yang dihadapi oleh setiap manusia pada hakikatnya perlu diselesaikan dengan baik agar solusi dari permasalahan yang dihadapi dapat ditemukan dan dijadikan pembelajaran dalam dirinya. Terdapat tahapan-tahapan yang dilakukan oleh manusia dalam menyelesaikan masalah yang tengah dihadapinya, yaitu dengan mengidentifikasi masalah terlebih dahulu, menduga penyebab dan efek dari masalah tersebut, mencari hal-hal yang mempengaruhi masalah tersebut, mencari kebenaran dengan melakukan sesuatu yang dapat membuktikan dugaan yang telah dibuat sebelumnya dan menyimpulkan inti permasalahan hingga solusi berdasarkan bukti yang relevan. Tahapan-tahapan tersebut merupakan tahapan-tahapan dalam metode ilmiah, dan arti metode ilmiah itu sendiri menurut Rusidi (1985) merupakan prosedur atau langkah-langkah sistematik dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah (ilmu). Artinya, manusia secara alamiah menerapkan metode ilmiah dalam menyelesaikan masalah yang tengah dihadapinya.

(2)

saat pembelajaran sains terutama biologi dan mengetahui manfaat dari metode ilmiah bagi kehidupan

Biologi merupakan salah satu ilmu eksakta yang di pelajari di sekolah menengah. Biologi akan mudah difahami siswa bila mempelajarinya dengan melakukan sesuatu (Rustaman et al., 2001). Salah satunya dengan melakukan kegiatan praktikum atau percobaan. Kegiatan praktikum dapat membantu siswa untuk memudahkan memahami materi biologi yang bersifat pembuktian. Selain itu, praktikum dapat membantu siswa memahami metode ilmiah. Dengan melakukan praktikum, siswa akan terbiasa dengan metode ilmiah dan terlatih untuk terbiasa dengan langkah-langkahnya. Langkah langkah metode ilmiah yang dapat terlatih dengan terbiasa yaitu mencari masalah, merumuskan masalah, berhipotesis, melakukan percobaan, menyimpulkan hasil percobaan yang disesuaikan dengan hipotesis yang telah diajukan.

Hipotesis merupakan salah satu rangkaian dari langkah langkah metode ilmiah, setelah menemukan masalah. Hipotesis ini terkadang di anggap mudah namun juga terkadang di angggap sulit. Di sekolah terkadang siswa sulit membedakan hipotesis dan prediksi. Siswa tidak mengerti apa saja yang perlu dan harus terkandung dalam hipotesis. Padahal menurut Sevilla et al., (2006) bahwa hipotesis yang baik harus mengemukakan penjelasan yang masuk akal (reasonable explanation) dari kejadian-kejadian yang telah dan akan terjadi. Oleh karena itu salah satu karakteristik hipotesis yang baik adalah harus masuk akal (reasonable). Hubungan antara variabel-variabel harus dinyatakan dalam istilah yang pasti. Hubungan antara variabel variabel dapat terjadi melalui banyak cara. Hubungan hubungan mungkin dinyatakan alam bentuk sebab akibat (cause and effect). Jadi hipotesis yang baik adalah menjelaskan hubungan antara variabel- variabel. Karakteristik hipotesis yang baik lainnya adalah bahwa hipotesis harus dapat diuji. Oleh karena itu, hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk yang operasional.

(3)

berhipotesis, mengobservasi, melakukan percobaan, dan menyimpulkan hasil percobaan berdasarkan hipotesis yang mereka ajukan. Tahapan percobaan tersebut tanpa siswa sadari mengajarkan metode ilmiah. Kita dapat mengambil contoh praktikum uji makanan yang sering dilakukan di SMP maupun di SMA. Praktikum uji makanan diawali dengan disiapkannya alat dan bahan oleh guru dan siswa. Pada saat siswa menyiapkan mungkin salah satu nya siswa bertanya “untuk apa alat ini?”, “untuk apa bahan itu?”. Pertanyaan pertanyaan itu muncul dengan sendirinya yang menunjukan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu objek. Kemudian setelah alat dan bahan siap, maka siswa di beri pengarahan oleh guru tentang cara menggunakan alat dan bahan juga dijelaskan hubungan antara alat dan bahan tersebut. Setelah mereka mengerti untuk apa saja alat dan bahan tersebut, maka tanpa siswa sadari, siswa akan mencoba mengaitkan semua alat bahan dan apa saja yang akan terjadi. Sebagai contoh pada uji makanan yang mengandung protein dengan uji Biuret maka siswa akan menduga bahwa tempe akan berwarna ungu bila uji Biuret. Dengan dugaan yang diajukan tersebut sesungguhnya siswa telah menapaki satu langkah dalam membuat hipotesis. Namun kenyataan di sekolah menunjukkan bahwa siswa belum faham bagaimana seharusnya membuat hipotesis yang baik. Setelah berhipotesis maka siswa merencanakan percobaan yang dilanjutkan dengan percobaan. Percobaan ini merupakan uji coba siswa terhadap hipotesis yang mereka ajukan. Langkah langkah metode ilmiah ini diakhiri dengan penarikan kesimpulan berdasarkan hasil dan hipotesis yang diajukan. Praktikum dan percobaan seperti itu lah yang dapat membantu siswa melatih berhipotesis yang baik.

(4)

masalah tersebut adalah dengan menggunakan metode demonstrasi yang sudah lama ditinggalkan banyak guru, padahal metode ini dapat membantu menumbuhkan pemahaman siswa layaknya metode praktikum atau percobaan, dengan waktu yang lebih singkat.

Metode demonstrasi mengacu pada jenis metode pengajaran dimana guru adalah aktor utama sedangkan siswa melihatnya dengan maksud untuk bertindak kemudian. Namun siswa tetap harus memprediksi dan kemudian berhipotesis. Setelah mereka berprediksi dan berhipotesis, maka guru melakukan percobaan dan siswa mengobservasi percobaan tersebut. Setelah percobaan selesai, maka diharapkan siswa dapat menunjukkan bagaimana mereka melakukannya dan menjelaskan langkah demi langkah proses demonstasi yang telah dilakukan tersebut.

Olaitan (dalam Daluba & Ekeyi, 2013) menyebutkan beberapa keuntungan dari metode demonstrasi ini yaitu menarik perhatian siswa, dapat membuat waktu pembelajaran lebih efisien, dan mampu menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan fasilitas praktikum yang tidak memadai. Di samping itu, siswa dapat segera menerima umpan balik melalui produk yang dihasilkan dari demonstrasi dan memberikan siswa pengalaman langsung sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Kemudian mengacu pada pendapat White (dalam Kheng, 2005) yang menyebutkan bahwa terdapat satu model pembelajaran konstruktivisme yang terstruktur dan memiliki relevansi langsung dengan pembelajaran demonstrasi ini, model pembelajaran yang dimaksud adalah model pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE).

(5)

akan dibuktikan dengan percobaan yang dilakukan. Metode demontrasi yang berbasis Predict-Observe-Explain (POE) ini merupakan satu inovasi yang dirancang untuk dapat meningkatkan kualitas belajar siswa dengan waktu yang efektif dan hasil yang memuaskan. Metode ini diajukan dalam rangka untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran. Adapun POE ini memiliki keistimewaan, yaitu siswa dituntut untuk berprediksi yang kami kembangkan menjadi hipotesis, sehingga siswa dituntut untuk dapat berfikir ilmiah dan sistematis.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk menganalisis hipotesis siswa dalam pembelajaran dengan metode demosntrasi yang berbasis Predict-Observe-Explain (POE) sehingga memungkinkan menjadi rujukan bagi pendidik pada instansi yang bersangkutan untuk meningkatkan kemampuan hipotesis siswa dan diharapkan menjadi alternatif bagi pendidik yang bersangkutan untuk menggunakan metode tersebut dalam kegiatan pembelajaran lainnya khususnya dalam pembelajaran biologi.

B.Rumusan Masalah Penelitian

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah “Bagaimana profil kemampuan hipotesis siswa pada sub konsep pemanasan global melalui demonstrasi yang berbasis POE?” Untuk lebih memperjelas rumusan masalah dalam penelitian ini, maka rumusan masalah tersebut dapat dijabarkan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana profil kemampuan siswa dalam membuat inti bacaan atau permasalahan pada sub konsep pemanasan global melalui demonstrasi yang berbasis POE?

2. Bagaimana profil kemampuan siswa dalam memilah inti bacaan yang saling berhubungan dan mengandung sebab akibat pada sub konsep pemanasan global melalui demonstrasi yang berbasis POE?

(6)

4. Bagaimana profil kemampuan siswa dalam menuliskan variabel bebas dan terikat yang berhubungan dan dan dapat diuji coba pada sub konsep pemanasan global melalui demonstrasi yang berbasis POE?

C.Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang profil kemampuan hipotesis siswa pada sub konsep pemanasan global melalui demonstrasi yang berbasis Predict-Observe-Explain (POE) yang terdiri dari: 1. Menganalisis kemampuan siswa dalam membuat hipotesis pada faktor inti

bacaan, hubungan sebab akibat, hubungan variabel bebas dan variabel terikat juga dapat diuji coba.

2. Menerapkan metode demonstrasi berbasis POE pada sub konsep pemanasan global.

3. Mengumpulkan pendapat siswa terkait faktor-faktor yang relevan dengan kemampuan siswa dalam berhipotesis.

4. Pengembangan media pembelajaran biologi terkait fenomena yang terjadi di bumi dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi berbasis POE.

D.Manfaat Penelitian

Setelah mengetahui profil kemampuan hipotesis siswa pada sub konsep pemanasan global melalui demonstrasi yang berbasis POE, diharapkan kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode demonstrasi berbasis POE dapat memiliki manfaat untuk :

1. Guru

a. Memberikan pembelajaran tentang pemanasan global dengan cara yang lebih konkrit dan mengenalkan media/ sumber belajar baru dalam membelajarkan konsep pemanasan global kepada siswa.

(7)

c. Meningkatkan kualitas pembelajaran biologi dengan efisiensi waktu dan keterbatasan alat dan bahan.

d. Menjadikan media efek pemanasan global di kutub Utara sebagai contoh yang dapat dimodifikasi untuk materi terkait pembelajaran dengan karakteristik yang serupa.

e. Menjadikan media efek pemanasan global di kutub Utara sebagai media yang dapat digunakan oleh guru-guru untuk pembelajaran mengenai pemanasan global.

2. Siswa

a. Sebagai bahan informasi untuk siswa mengenai kemampuan hipotesisnya pada pembelajaran demosntrasi berbasis POE

b. Melatih siswa membuat hipotesis dengan pernyataan penuntun hipotesis c. Memberikan pengalaman belajar melakukan langkah langkah metode ilmiah d. Memberi pengalaman kepada siswa tentang materi pemanasan global melalui

demonstrasi berbasis POE.

E.Struktur Organisasi

Sistematika dalam penyusunan skripsi ini meliputi lima bab, yaitu:

BAB I : Pendahuluan. Dalam bab I diuraikan mengenai latar belakang penelitian berdasarkan kenyataan di lapangan dan teori berdasarkan penelitian sebelumnya, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi penyusunan skripsi.

BAB II : Kajian pustaka. Dalam bab II diuraikan mengenai konsep-konsep, teori-teori yang relevan serta hipotesis dari penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan fokus penelitian. Konsep, teori dan hipotesis tersebut diantaranya mengenai metode demonstrasi, pendekatan POE dan pemanasan global.

(8)

pengumpulan data penelitian dengan soal penuntun berhipotesis dan dikonfirmasi menggunakan angket.

BAB IV : Hasil penelitian dan pembahasan. Dalam bab IV diuraikan data hasil temuan dan diuraikan hasil analisis data berupa persentase kemunculan profil hipotesis siswa yang dihubungkan dengan dasar teoritik dan metodologi penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya.

(9)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis profil kemampuan hipotesis siswa pada materi pemanasan global dengan metode demonstrasi berbasis POE. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang menggambarkan keadaan (Arikunto, 2002). Penelitian dilakukan pada satu kelas tanpa ada kontrol, sehingga hasil penelitian hanya menggambarkan karakteristik atau fenomena dari situasi yang sedang berlangsung ( Arikunto, 2012 :12).

B. Partisipan Dan Tempat Penelitian

Partisipan pada penelitian ini adalah 32 siswa kelas VII E SMPN 12 Bandung. Peneliti memilih partisipan kelas VII SMPN 12 karena tidak terdapat pengelompokan kemampuan setiap kelasnya, dengan kata lain semua kelas di anggap memiliki kemampuan yang sama. Peneliti memilih kelas VII karena materi yang diujikan merupakan materi yang dipelajari kelas VII. Lokasi penelitian bertempat di SMPN 12 Bandung. Peneliti memilih SMPN 12 Bandung karena pertimbangan jarak tempuh peneliti dari kampus dan merupakan sekolah kluster pertama.

C. Populasi dan Sampel

(10)

D. Definisi Operasional 1. Profil Kemampuan Hipotesis

Profil kemampuan hipotesis dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa untuk menyusun hipotesis berdasarkan pernyataan penuntun hipotesis. Pernyataan penuntun hipotesis dibuat berdasarkan urutan kemampuan yang harus dimiliki siswa dalam menyusun hipotesis. Adapun cara siswa mencari inti permasalahan, menghubungkan inti permasalahan yang saling berhubungan, dan mencari hubungan variabel bebas dan terikat yang dapat diuji coba. Hipotesis yang dibuat siswa harus memiliki variabel bebas dan variabel terikat yang berurutan, dan juga harus dapat di uji coba. Profil kemampuan hipotesis ini di beri skor dari 1, 2, 3 sampai 4. Pengolahan data profil kemampuan hipotesis diambil dari berapa banyak siswa yang menjawab dengan skor tersebut kemudian di persentasekan.

2. Demonstrasi berbasis POE

Metode demonstrasi berbasis POE yang digunakan adalah kegiatan pembelajaran yang berpusat pada satu percobaan yang dilakukan oleh guru di depan kelas tentang efek pemanasan global. Selama kegiatan demonstrasi berlangsung, siswa dituntut untuk mengisi LKS yang berisi instruksi untuk memprediksi hubungan antara kenaikan suhu dengan mencairnya es di kutub utara, serta kenaikan volume permukaan air laut di bumi. Kemudian berhipotesis dengan bantuan soal pernyataan penuntun hipotesis. Setelah berprediksi dan berhipotesis siswa mengobservasi pengaruh CO2 terhadap meningkatnya suhu yang dapat diukur melalui termometer, serta pengaruh dari peningkatan suhu tersebut terhadap tinggi permukaan air pada doom ekologi yang dapat diukur melalui mistar. Terakhir, siswa diminta untuk menjelaskan hubungan antara prediksi dan hipotesis yang telah dibuat oleh siswa dengan peristiwa yang terjadi pada akhir percobaan. Selanjutnya penjelasan tersebut ditulis dalam LKS yang telah di diberikan pada siswa sebelumnya.

(11)
[image:11.595.127.498.601.730.2]

Instrumen dalam penelitian ini berjumlah dua jenis, dengan tujuan agarn memperoleh data penelitian yang lengkap serta objektif. Kedua instrumen tersebut adalah pernyataan penuntun hipotesis dan angket. Daftar instrumen secara umum dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1 Daftar Instrumen Kemampuan Hipotesis Siswa dalam Setiap Instrumen

No. Deskripsi Data Instrumen Sumber Data

1 Kemampuan hipotesis Soal pernyataan

penuntun hipotesis Siswa

2

Pendapat siswa tentang intensitas

dan pemahaman untuk melatih

kemampuan hipotesis

Angket Siswa

1. Soal Pernyataan Penuntun Hipotesis

[image:11.595.129.503.602.729.2]

Soal pernyataan penuntun hipotesis dibuat terstruktur berdasarkan indikator yang akan diujikan. Lembar pernyataan penuntun hipotesis berupa kalimat perintah yang diadaptasi dari kriteria hipotesis menurut Sevilla et al. (2006) bahwa kriteria hipotesis yang baik berawal dari inti permasalahan yang jelas, memiliki hubungan sebab akibat yang logis, adanya variabel bebas dan terikat yang berurutan, dan harus dapat di uji coba. Peneliti pemberikan pembiasaan pada siswa dengan memberikan artikel bacaan tentang pemanasan global yang dipadukan dengan soal pernyataan penuntut hipotesis. Siswa membaca artikel kemudian mencari inti, hal yang saling berhubungan, sebab akibat, variabel bebas dan terikat, dan hal yang dapat di uji coba berdasarkan artikel yang mereka baca.

Tabel 3.2 Kisi Kisi Soal Pernyataan Penuntun Hipotesis No Pernyataan penuntun

pada lembar siswa Indikator Kriteria penilaian

1.

berdasarkan artikel dan fenomena pemanasan global yang kamu perhatikan pada doom ekologi, coba kamu tuliskan minimal enam hal yang penting/inti dari

Siswa dapat menuliskan minimal 6 hal penting/ inti dari permasalahan pemanasan global

1= menuliskan kurang dari 6 hal dan bukan inti permasalahan pemanasan global

2= menuliskan kurang dari 6 dan namun merupakan inti permasalahan pemanasan global

(12)

permasalahan tersebut bukan inti permasalahan pemanasan global

[image:12.595.127.511.84.147.2]

4= menuliskan 6/lebih hal dan merupakan inti permasalahan pemanasan global

Tabel 3.2 Kisi Kisi Soal Pernyataan Penuntun Hipotesis No Pernyataan penuntun

pada lembar siswa Indikator Kriteria penilaian

2.

Dari jawaban hal inti masalah diatas, coba susun 4 kalimat yang mengandung hubungan sebab akibat!

Siswa dapat memilah inti masalah dan membuat kalimat minimal 4 hal yang saling berhubungan satu sama lain atau mengandung sebab akibat.mengandung sebab akibat.

1= menuliskan kurang dari 4 hal dan tidak saling berhubungan satu sama lain atau

mengandung sebab akibat. 2= menuliskan kurang dari 4 hal

namun saling berhubungan satu sama lain atau mengandung sebab

akibat.

3= menuliskan 4/lebih hal namun tidak saling berhubungan satu sama lain atau mengandung sebab akibat.

4= menuliskan 4/lebih hal dan saling berhubungan satu sama lain atau mengandung sebab akibat.

No Pernyataan penuntun

pada lembar siswa Indikator Kriteria penilaian

3.

Pilihlah kembali pernyataanmu pada nomor dua, menjadi dua kalimat yang mengandung sebab akibat dan

mengandung variabel bebas dan terikat!

Siswa dapat memilah minimal 2 hal mengandung variabel bebas dan terikat yang berhubungan dan berurutan

1= menuliskan kurang dari 2 hal tidak mengandung variabel bebas dan variabel terikat 2= menuliskan kurang dari 2 hal

yang mengandung variabel bebas dan variabel terikat 3= menuliskan 2 / lebih hal yang

mengandung variabel bebas dan variabel terikat

4= menuliskan 2 / lebih hal yang mengandung variabel bebas dan variabel terikat dan berurutan

4.

Berdasarkan kalimat yang kamu buat pada nomor empat, coba tentukan satu kalimat yang menurutmu dapat diuji melalui percobaan sederhana oleh mu !

Siswa dapat memilah hal mengandung sebab akibat,

mengandung variabel bebas terikat dan dapat dilakukan percobaan

1= menuliskan hal tidak mengandung sebab akibat. 2= menuliskan hal namun

mengandung sebab akibat namun tidak berurutan 3= menuliskan hal mengandung

sebab akibat dan variabel terikat dan bebas beraturan namun tidak memungkinkan melakukan percobaan 4= menuliskan hal mengandung

(13)

memungkinkan melakukan percobaan

2. Angket

Angket bertujun untuk mengambil data tentang intensitas dan pemahaman siswa tehadap hipotesis. Angket ini di buat dua jenis. Angket untuk intensitas siswa terhadap hipotesis dibuat dengan empat pilihan jawaban yaitu selalu, sering, kadang kadang, dan tidak pernah. Peneliti menggunakan angket untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap hipotesis di buat dengan dua pilihan jawaban yaitu ya dan tidak. Angket dibuat sebagai penunjang untuk konfirmasi jawaban siswa. Angket ini bertujuan untuk mengsingkronkan kemampuan siswa saat menjawab dan menuliskan hipotesis dengan penuturan opini siswa. hasil angket kemudian direkapitulasi dan dibuat deskripsinya. Instrumen angket ini dapat dilihat bagian lampiran.

F. Prosedur penelitian

Prosedur dalam penelitian ini dibagi menjadi empat tahapan, yaitu: 1. Persiapan penelitian yang meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a. Peneliti melakukan studi literatur tentang metode dan model pembelajaran yang sering digunakan guru dalam mengajar disekolah.

b. Peneliti menemukan dan mengidentifikasi masalah dan mengaji tentang demonstrasi yang sudah lama tidak digunakan banyak guru dalam pembelajaran disekolah, namun banyaknya hanya metode ceramah yang digunakan dalam pembelajaran. Berdasarkan materi yang tertera dalam kurikulum yang berlaku di Indonesia, maka peneliti ingin menganalisis kemampuan hipotesis siswa pada sub konsep pemanasan global dengan metode demonstrasi berbasis POE.

c. Hasil temuan ide berupa masalah yang peneliti temukan, didiskusikan serta dikonsultasikan dengan dosen ahli.

(14)

e. Peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran pemanasan global dan skenario pembelajaran tentang pemanasan global melalui demonstrasi berbasis POE.

f. Peneliti menyusun instrumen penelitian berupa pernyataan penuntun hipotesis dan angket dengan bimbingan dosen pembimbing.

g. Melakukan judgement instrumen lembar penyataan penuntun hipotesis dan angket kepada dosen ahli di bidang pendidikan dan dosen ahli di bidang ekologi.

h. Melakukan uji coba instrumen instrumen lembar penyataan penuntun hipotesis dan angket pada kelas VII G SMP Negeri 12 Bandung

i. Melakukan revisi instrumen penelitian berdasarkan judgement dosen ahli serta hasil uji coba instrumen. Instrumen diujikan pada siswa kelas VIIG dilihat keterbacaan intrumen oleh siswa dilihat dari berapa banyak siswa yang menyatakan mengerti dengan soal pernyataan penuntun hipotesis dan angket yang dibagikan pada siswa. Kemudian hasil dari uji coba instrumen dikonsultasikan kembali dengan dosen ahli dan dosen pembimbing.

2. Pembiasaan

Siswa dibiasakan untuk melakukan pembelajaran berbasis predict-observe-explain (POE). Pembiasan menggunakan pembelajaran yang berbasis POE dilakukan sebanyak dua kali pertemuan (2x40 menit) dengan menggunakan materi pencemaran air dan pencemaran tanah. Hal ini dilakukan karena pembelajaran berbasis POE merupakan pembelajaran yang tidak pernah diberikan kepada siswa sebelumnya. Sehingga perlu dilakukan pembiasaan untuk mengenalkan dan melatih siswa membuat prediksi, melakukan observasi dan membuat penjelasan. Pembiasaan akan membantu siswa saat penelitian berlangsung terutama dari segi waktu.

3. Pelaksanaan penelitian

(15)
[image:15.595.146.495.288.535.2]

penuntun hipotesis dengan artikel tentang pemanasan global. Pertemuan kedua diisi dengan kegiatan demonstrasi berbasis POE, dan siswa di berikan pernyataan penuntun hipotesis pada saat setelah siswa berprediksi. Semua alur yang digunakan dalam pembelajaran menggunakan metode demonstasi yang berbasis POE dan juga siswa diberikah soal penuntun hipotesis. Soal penuntun hipotesis diberikan kepada siswa beserta Lembar Kerja Siswa tentang pemanasan global dengan metode demonstrasi berbasis POE. Sehingga siswa dalam pembelajaran demonstrasi berbasis POE ini lebih terarah dan lebih aktif dalam pembelajaran. Adapun alur pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

Gambar 3.1. Bagan alur langkah pembelajaran

4. Pengolahan data dan penarikan kesimpulan

Data hasil temuan peneliti diambil dengan menggunakan instrumen penelitian yaitu soal pernyataan penuntun hipotesis dan angket. Pengolahan data dilakukan setelah pembelajaran selesai dan siswa telah mengisi angket. Data hasil jawaban siswa di kaitkan dengan angket dan kemudian ditarik kesimpulan dari penelitian ini.

Siswa mengisi angket

Siswa menyimpulkan hasil percobaan Guru memberi

penjelasan percobaan yang dilakukan

Hari sebelumnya siswa mengisi pernyataan penuntun hipotesis dengan bacaan

Kegiatan Apersepsi, dan mengerjakan

Setiap kelompok mendapat LKS

Siswa melihat demonstrasi pembuktian dan mengisi LKS

Siswa menuliskan prediksi dan menuliskan hipotesis berdasarkan soal penuntun hipotesis

Siswa mengobservasi demonstrasi dari guru

(16)

G.Analisis data

Setelah data dari masing masing instrumen penelitian terkumpul maka peneliti melakukan analisis data dengan pengolahan skor yang diperoleh siswa. adapun cara pengolahan skor adalah dengan cara sebagai berikut:

1. Pengolahan skor siswa dari soal pernyataan penuntun hipotesis

Pengolahan data dari jawaban siswa pada soal pernyataan penuntun hipotesis. Setiap jawaban pada masing masing nomor di beri skor menurut jawaban siswa disesuaikan dengan kriteria setiap skor. Profil didapat dari jumlah siswa yang mendapatkan skor tersebut dan kemudian dikalikan 100 %. Sehingga dihasilkan persentase dari kemampuan siswa kelas VII SMP Negeri 12. Perhitungan tersebut dirumuskan berdasarkan Sugiyono (2008):

Persentase siswa mendapat skor X =

x 100 %

Ketercapaian tujuan dilihat dari proses siswa membuat hipotesis pada pembelajaran pemanasan global dengan metode demonstrasi berbasis POE. Penilaian terhadap kemampuan hipotesis siswa dilakukan melalui isian pada lembar penyataan penyusun hipotesis pada pembelajaran demonstrasi.

Sehingga dari nilai persentase tersebut dapat dilihat berapa persen siswa menjawab atau menuliskan hipotesis pada setiap skor yaitu skor satu, dua, tiga, dan skor empat. Setelah terlihat persentase setiap skor maka peneliti hanya mengambil berapa persen siswa yang menjawab setiap pernyataan atau menuliskan hipotesis dengan skor empat, atau dengan skor tertinggi. Sehingga terlihat profil kemampuan hipotesis siswa pada pembelajaran materi pemanasan global dengan metode demonstarsi berbasis POE. Hasil dari pesentase tersebut di sesuaikan dengan kriteria kemampuan hipotesis menurut Arikunto (2012).

(17)

41 – 60 Cukup Baik 21 – 40 Kurang baik 0 – 20 Sangat kurang

Peneliti akan menyesuaikan persentase yang didapat siswa dengan kriteria kemampuan hipotesis Arikunto, (2012). Sehingga terdapat profil kemampuan hipotesis siswa dengan kategori sangat kurang kurang, sedang, baik, dan baik sekali. Profil kemampuan hipotesis ini baik sekali bila sebanyak 32 siswa atau seluruh siswa yang ada di kelas VII E mendapat skor 4 untuk pernyataan yang diberikan pada siswa.

2. Pengolahan data angket siswa

(18)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A.SIMPULAN

Hasil penelitian pada pembelajaran demonstrasi berbasis POE pada sub konsep pemanasan global adalah

1. Profil kemampuan membuat inti bacaan atau permasalahan pada sub konsep pemanasan global melalui demonstrasi yang berbasis POE adalah 84 % artinya sebanyak 84% siswa dari keseluruhan dapat membuat inti bacaan atau permasalahan.

2. Profil kemampuan hipotesis siswa dalam memilah inti bacaan yang saling berhubungan dan mengandung sebab akibat pada sub konsep pemanasan global melalui demonstrasi yang berbasis POE adalah 78% yaitu dengan kategori baik.

3. Profil kemampuan hipotesis siswa dalam menuliskan variabel bebas dan terikat yang berhubungan dan berurutan pada sub konsep pemanasan global melalui demonstrasi yang berbasis POE adalah 72%.

4. Profil kemampuan hipotesis siswa dalam menuliskan variabel bebas dan terikat yang berhubungan dan dan dapat diuji coba pada sub konsep pemanasan global melalui demonstrasi yang berbasis POE adalah 62% hal ini menunjukan hasil penelitian profil kemampuan hipotesis siswa pada sub konsep pemanasan global melalui demonstrasi yang berbasis POE yaitu dengan kategori baik. Kategori baik ini dinyatakan dalam persentase sebesar 62 % yang artinya sebanyak 62 % siswa dari keseluruhan yaitu 20 siswa dari 32 siswa sudah faham dan dapat membuat hipotesis yang baik.

B.IMPLIKASI

(19)

1. Dengan pembelajaran sub konsep pemanasan global melalui demonstrasi berbasis POE dapat memunculkan kemampuan hipotesis siswa.

2. Dengan terbiasanya siswa melakukan pembelajaran berbasis masalah dan melakukan metode ilmiah maka rasa ingin tahu siswa terhadap suatu fenomena akan semakin meningkat. Dengan meningkatnya rasa ingin tahu, keinginan siswa untuk melakukan percobaan-percobaan sederhana akan semakin meningkat pula. Selain itu, siswa tidak akan mudah percaya terhadap informasi-informasi yang diterima jika siswa tersebut belum melakukan percobaan terkait hal tersebut.

C.REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis merekomendasikan hal-hal berikut:

1. Membiasakan siswa untuk berfikir ilmiah dengan metode ilmiah pada setiap pembelajaran biologi, karena dengan sendirinya siswa akan terbiasa dengan metode ilmiah yang sering dilakukan. Sehingga siswa akan lebih mudah dan terampil membuat langkah langkah dalam metode ilmiah salah satunya adalah hipotesis.

2. Saat pembelajaran demonstrasi perhatikanlah posisi duduk siswa, karena saat demonstrasi hanya guru lah yang menjadi subjek utama, namun siswa harus tetap dapat memahami segala yang dilakukan guru. Buatlah denah duduk siswa dan posisi dum ekologi demonstrasi seefektiv mungkin. Dengan posisi duduk yang tepat, siswa akan lebih mudah untuk mengobservasi percobaan.

Gambar

Tabel 3.2 Kisi Kisi Soal Pernyataan Penuntun Hipotesis
Tabel 3.2 Kisi Kisi Soal Pernyataan Penuntun Hipotesis
Gambar 3.1. Bagan alur langkah pembelajaran

Referensi

Dokumen terkait

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEDISIPLINAN SISWA DALAM MEMATUHI NORMA TATA TERTIB SEKOLAH (Studi Deskriptif penerapan nilai-nilai kedisiplinan di SMA Pasundan 2 Bandung) U

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri

here are some feminists who believe that trans* people shouldn’t be included in the feminism movement; some feminists see femi- nism as a means for retribution against men, a

melakukan pelanggaran, sedangkan upaya represif merupakan upaya yang dilakukan dalam menindak lanjuti atau memberi sanksi hukuman bagi siswa yang telah melanggar tata

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan kanaikan harga yang ditetapkan perusahaan Cibinong Bakery terhadap penjualan roti, didasarkan hal tersebut perlu kiranya

Diagram perbandingan rata-rata peningkatan pemahaman konsep pada setiap aspek pemahaman ..... Klasifikasi Indeks Daya

Penerapan Mutu Representasi Pada Pembelajaran CTL Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Kemampuan Menjelaskan Fenomena Fisis.. Universitas Pendidikan Indonesia |

analisis adalah spektrofotometer UV-Visible dengan sistem optic radiasi. berkas tunggal (Single Beam) kemudian dengan kemajuan