HALAMAN JUDULHALAMAN JUDUL
EFEKTIVITAS PENDEKATAN KONSELING KOGNITIF PERILAKU
DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT UNTUK
MENGEMBANGKAN PERILAKU TIDAK KONSUMTIF PADA
PESERTA DIDIK
(Penelitian Kuasi Eksperimen pada Peserta Didik SMAN 3 Bandar Lampung
Tahun Akademik 2014/2015)
ITESIS
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk
memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi
Bimbingan dan Konseling
oleh
Mega Aria Monica
NIM 1302577
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
ii
Berprasangka baiklah kepada rencana ALLAH ..
Maka DIA akan memberikan yang TERBAIK untukmu..
Karya ini kupersembahkan buat
Almarhum Suamiku tercinta M. Ali Jaya, SH dan anak anakku tersayang,
M. Desmi, M. Ramadhani, SE, Aulia Mutia Sari, S. Ak,
M. Thoby Alga Jaya
H EFEKTIVITAS PENDEKATAN KONSELING PERILAKU KOGNITIF
DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT UNTUK
MENGEMBANGKAN PERILAKU TIDAK KONSUMTIF PADA
PESERTA DIDIK
ALAMAN HAK CIPTA
(Penelitian Kuasi Eksperimen pada Peserta Didik SMAN 3 Bandar Lampung
Tahun Akademik 2014/2015)
oleh
Mega Aria Monica
Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Bimbingan dan Konseling
Sekolah Pascasarjana
© Mega Aria Monica 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
4
EFEKTIVITAS PENDEKATAN KONSELING KOGNITIF PERILAKU
DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT UNTUK
MENGEMBANGKAN PERILAKU TIDAK KONSUMTIF PADA
PESERTA DIDIK
(Penelitian Kuasi Eksperimen pada Peserta Didik SMAN 3 Bandar Lampung
Tahun Akademik 2014/2015)
MEGA ARIA MONICA 1302577
disetujui dan disahkan
Oleh
Pembimbing
Dr. Anne Hafina, M.Pd .
NIP.19600704 198601 2 001
Mengetahui:
Ketua Departemen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Mega Aria Monica, 2015
EFEKTIVITAS PEND EKATAN KONSELING KOGNITIF PERILAKU D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU TID AK KONSUMTIF PESERTA D ID IK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Mega Aria Monica. 2015. Efektivitas Pendekatan Konseling Kognitif Perilaku
dengan Menggunakan Teknik Self-management Untuk Mengembangkan Perilaku
Tidak Konsumtif Peserta Didik (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap peserta
didik kelas X SMA Negeri 3 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2014/2015). Tesis.
Dibimbing oleh : Dr. Anne Hafina, M.Pd. Program Studi Bimbingan Konseling,
Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.
Penelitian bertujuan menguji efektivitas pendekatan Konseling Kognitif Perilaku
dengan menggunakan teknik self-management untuk mengembangkan perilaku
tidak konsumtif peserta didik. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan menggunakan metode penelitian eksperimen kuasi pretest posttest control
group design. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 3 Bandar Lampung dengan
mengambil populasi penelitian yakni peserta didik kelas X (sepuluh) yang
ditentukan dengan teknik purposive sampling sebanyak 36 peserta didik.
Instrumen yang digunakan adalah instrumen perilaku konsumtif. Hasil penelitian
menunjukkan secara empirik, intervensi self-management efektif dalam mengembangkan perilaku tidak konsumtif peserta didik. Hal ini dapat dilihat
dengan adanya peningkatan dari hasil posttest yaitu terdapat tiga aspek perilaku
konsumtif yang mengalami penurunan skor secara efektif. Jadi, teknik
self-management terbukti dapat dijadikan salah satu modus mengembangkan perilaku
tidak konsumtif pada peserta didik.
Kata Kunci : Self-management, Perilaku konsumtif dan Konseling Kognitif
Mega Aria Monica, 2015
EFEKTIVITAS PEND EKATAN KONSELING KOGNITIF PERILAKU D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU TID AK KONSUMTIF PESERTA D ID IK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2 ABSTRACT
.
Mega Aria Monica. 2015. Effectiveness of Cognitive Behavioral Counseling Approach Using Self-Management Techniques To Develop Students’ Non-Consumtive Behavior (Quasi Experimental Research to the Tenth Grade Students of SMA Negeri 3 Bandar Lampung School Year 2014/2015). A Thesis. Supervised by: Dr. Anne Hafina, M.Pd. Guidance Counseling Study Program, The School of Postgraduate Studies, Indonesia University of Education.
The study aims to test the effectiveness of Cognitive Behavioral Counseling approach using self-management techniques to developing students’ non-consumptive behavior. It addopted quantitative approach employing quasi-experimental research method with pretest posttest control group design. The reserch was conducted in SMA Negeri 3 Bandar Lampung with the tenth grade students’ as the research population, and as many as 36 students’ taken as sample by means of purposive sampling technique. The research instrument used is the instrument of consumer behavior. The results show that self-management intervention was empirically effective in developing students’ non-consumptive behavior . The effectiveness was observable in the students increased post-test scores, indicated effectively by a decrease in the scores of three aspects of consumtive behavior. Hence, self-management techniques has been proved to be one of the alternative modes of developing students’ non-consumptive behavior.
Mega Aria Monica, 2015
EFEKTIVITAS PEND EKATAN KONSELING KOGNITIF PERILAKU D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU TID AK KONSUMTIF PESERTA D ID IK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL... Error! Bookmark not defined.
HALAMAN HAK CIPTA ... Error! Bookmark not defined.
PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined.
UCAPAN SYUKUR DAN TERIMA KASIH... Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.
ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR
ISI
... xiDAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GRAFIK ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ...xvii
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
A. Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah... Error! Bookmark not defined.
C. Tujuan Penelitian... Error! Bookmark not defined.
D. Manfaat/Signifikansi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
E. Struktur Organisasi Tesis ... Error! Bookmark not defined.
BAB II SELF MANAGEMENT DAN PERILAKU KONSUMTIF ... Error!
Bookmark not defined.
A. Perilaku Konsumtif ... Error! Bookmark not defined.
1. Definisi Perilaku Konsumtif ... Error! Bookmark not defined.
xii
Mega Aria Monica, 2015
EFEKTIVITAS PEND EKATAN KONSELING KOGNITIF PERILAKU D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU TID AK KONSUMTIF PESERTA D ID IK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Aspek Perilaku Konsumtif ... Error! Bookmark not defined.
4. Karakteristik Perilaku Konsumtif ... Error! Bookmark not defined.
5. Aspek-aspek Perilaku Konsumtif ... Error! Bookmark not defined.
B. Self-management ... Error! Bookmark not defined.
1. Definisi Self-management ... Error! Bookmark not defined.
2. Tujuan Self-management ... Error! Bookmark not defined.
3. Self-management Sebagai Suatu Strategi Konseling ...Error! Bookmark not defined.
4. Teknik Self-management ... Error! Bookmark not defined.
C. Penerapan Teknik Self-management untuk Mengembangkan Perilaku Tidak Konsumtif pada Peserta Didik ... Error! Bookmark not defined.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.
A. Pendekatan dan Desain Penelitian... Error! Bookmark not defined.
B. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
C. Pengembangan Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1. Pengembangan Kisi-kisi Instrumen... Error! Bookmark not defined.
2. Uji Validitas dan Realibilitas Instrumen . Error! Bookmark not defined.
D. Penyusunan Intervensi Teknik Self-management untuk Mengembangkan Perilaku Tidak Konsumtif Peserta Didik di SMAN 3 Bandar Lampung Tahun ajaran 2014/2015 ... Error! Bookmark not defined.
E. Teknik pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.
F. Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not
defined.
A. Gambaran Umum Tingkat Perilaku konsumtif Peserta Didik di SMAN 3 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2014/2015 ... Error! Bookmark not defined.
B. Implementasi Pendekatan Konseling Kognitif Perilaku dengan
Menggunakan Teknik Self-management untuk Mengembangkan Perilaku Tidak Konsumtif Peserta Didik di SMAN 3 Bandar Lampung Tahun
xiii
Mega Aria Monica, 2015
EFEKTIVITAS PEND EKATAN KONSELING KOGNITIF PERILAKU D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU TID AK KONSUMTIF PESERTA D ID IK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Teknik Self-management untuk Mengembangkan Perilaku Tidak
Konsumtif pada Peserta Didik di SMAN 3 Bandar Lampung ... Error! Bookmark not defined.
D. Keterbatasan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI... Error! Bookmark not defined.
A. Simpulan... Error! Bookmark not defined.
B. Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 1 Surat-surat Izin Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 2 Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 3 Hasil Pengolahan Data ... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 4 Program dan SKLBK ... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 5 Dokumentasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
xiv
Mega Aria Monica, 2015
EFEKTIVITAS PEND EKATAN KONSELING KOGNITIF PERILAKU D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU TID AK KONSUMTIF PESERTA D ID IK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
3. 1 Quasi-Eksperiment Pretest and Posttest Design... Error! Bookmark not
defined.
3. 2 Kisi-kisi Instrumen Perilaku Konsumtif Peserta Didik Error! Bookmark not
defined.
3. 3 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi... Error! Bookmark not defined.
3. 4 Kategorisasi perilaku konsumtif Peserta Didik ... Error! Bookmark not
defined.
3. 5 Kriteria Gambaran Umum Perilaku Konsumtif Peserta Didik... Error!
Bookmark not defined.
3. 6 Kriteria Aspek Perilaku Konsumtif Peserta didik ... Error! Bookmark not
defined.
3. 7 Kisi-kisi Instrumen Perilaku Konsumtif Peserta Didik Error! Bookmark not
defined.
4. 1 Gambaran Umum Tingkat Perilaku Konsumtif Peserta Didik SMAN 3
Bandar Lampung Tahun Ajaran 2014/2015 .... Error! Bookmark not defined.
4. 2 Frekuensi Peserta didik Berdasarkan Kategori Perilaku Konsumtif Pada
Setiap
Aspek………...Error!
Bookmark not defined.
4. 3 Frekuensi Peserta didik Pada Kelompok Eksperimen Berdasarkan Kategori
Perilaku Konsumtif Pada Setiap Aspek………..………58 4. 4 Frekuensi Peserta didik Pada Kelompok Kontrol Berdasarkan Kategori
Perilaku Konsumtif Pada Setiap Aspek………..60 4. 5 Frekuensi Peserta didik Pada Kelompok Eksperimen Berdasarkan Kategori
xv
Mega Aria Monica, 2015
EFEKTIVITAS PEND EKATAN KONSELING KOGNITIF PERILAKU D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU TID AK KONSUMTIF PESERTA D ID IK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. 6 Frekuensi Peserta didik Pada Kelompok Kontrol Berdasarkan Kategori
Perilaku Konsumtif Pada Setiap Aspek………..64
4. 7 Rata – Rata Skor Perilaku Konsumtif Peserta didik Pada Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol Pada Setiap Aspek Sebelum
Intervensi……… 66
4.8 Rata – Rata Skor Perilaku Konsumtif Peserta didik Pada Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol Pada Setiap Aspek Sesudah
Intervensi……… 66
4.9 Perbandingan Rata – Rata Skor Perilaku Konsumtif Peserta didik Pada
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Pada Setiap Aspek Sebelum
dan Sesudah Intervensi………67 4.10 Uji Perbedaan Rata-rata Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol….79
4.11 Gambaran Rata-rata Skor Posttest Perilaku Konsumtif Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol... 80
xvi
Mega Aria Monica, 2015
EFEKTIVITAS PEND EKATAN KONSELING KOGNITIF PERILAKU D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU TID AK KONSUMTIF PESERTA D ID IK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GRAFIK
4. 1 Gambaran Rata-rata Skor Posttest Perilaku Konsumtif Kelompok Eksperimen
dan Kelompok Kontrol
xvii
Mega Aria Monica, 2015
EFEKTIVITAS PEND EKATAN KONSELING KOGNITIF PERILAKU D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU TID AK KONSUMTIF PESERTA D ID IK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran 1 Surat-surat Izin Penelitian... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 2 Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 3 Hasil Pengolahan Data... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 4 Program dan SKLBK ... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 5 Dokumentasi Penelitian………160
Mega Aria Monica, 2015
Mega Aria Monica, 2015
EFEKTIVITAS PEND EKATAN KONSELING KOGNITIF PERILAKU D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU TID AK KONSUMTIF PESERTA D ID IK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pendahuluan yang menjelaskan tentang latar belakang
yang menjadi titik tolak penelitian, identifikasi, tujuan penelitian, manfaat dan
signifikansi penelitian serta sistematika penulisan.
A. Latar Belakang Penelitian
Era globalisasi telah memunculkan suatu gaya hidup baru yang dikenal
sebagai gaya hidup modern. Hal ini terlihat dengan banyaknya restoran yang
menyediakan menu khas mancanegara, gaya berpakaian yang dipengaruhi oleh
perancang kelas dunia, kosmetik, aksesoris, pernak-pernik, dll. Kondisi ini dapat
mengubah kebiasaan dan gaya hidup masyarakat menuju kearah kehidupan
mewah yang cenderung terlalu berlebihan, yang pada akhirnya akan
menyebabkan pola hidup cenderung menjadi konsumtif. Menurut Lina & Rosyid
(1997: 7) perilaku konsumtif dapat diartikan sebagai kehidupan mewah yang
cenderung berlebihan, penggunaan pada segala sesuatu yang dianggap mahal
yang memberikan kepuasan dan kenyamanan fisik semata.
David Chaney (Novita, 2008:16) menjelaskan masyarakat konsumen
tumbuh beriringan dengan sejarah globalisasi ekonomi dan transformasi
kapitalisme konsumsi yang ditandai dengan menjamurnya pusat perbelanjaan.
Melalui majalah remaja, iklan, dan media yang mengeksploitasi gaya hidup
mewah diseputar perkembangan trend busana, pacaran, shopping dan acara
mengisi waktu senggang, semua itu perlahan tapi pasti akan ikut membentuk
budaya gaya hidup fun. Remaja merasa perlu menyesuaikan diri terhadap
perkembangan food, fashion, and fun, dan tanpa disadari terdapat ketentuan
untuk memenuhi ketiga hal tersebut. Usaha untuk mengikuti perkembangan dan
perubahan dari lingkungan sosial ini adalah karena remaja ingin diterima oleh
teman-temannya dan lingkungan sosialnya (Tambunan, 2001, hlm 1).
Keadaan tersebut menunjukkan perilaku membeli yang ditunjukkan
alasan-2
2 Mega Aria Monica, 2015
EFEKTIVITAS PEND EKATAN KONSELING KOGNITIF PERILAKU D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU TID AK KONSUMTIF PESERTA D ID IK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
alasan lain seperti sekadar mengikuti arus mode, mencoba produk baru, ingin
memperoleh pengakuan sosial, bahkan demi harga diri remaja. Hal ini sejalan
dengan pendapat Sarwono (Farida, 2006, hlm 40) yang menjelaskan perilaku
konsumtif biasanya lebih dipengaruhi oleh faktor emosi dari pada rasio, karena
pertimbangan-pertimbangan dalam membuat keputusan untuk membeli suatu
produk lebih menitik beratkan pada status sosial, mode,dan kemudahan dari pada
pertimbangan ekonomis. Lubis (Sumartono, 2002, hlm 117) mengatakan perilaku
konsumtif adalah suatu perilaku yang tidak lagi didasarkan pada pertimbangan
yang rasional, melainkan karena adanya keinginan yang sudah mencapai taraf
yang tidak rasional lagi. Pengertian ini sejalan dengan pandangan Lina & Rosyid
(1997: 7) yang menyatakan perlaku konsumtif melekat pada seseorang bila orang
tersebut membeli sesuatu di luar kebutuhan yang rasional, pembelian tidak lagi
didasarkan pada faktor kebutuhan, tetapi sudah pada taraf keinginan yang
berlebihan.
Remaja merupakan kelompok yang berorientasi konsumtif karena
kelompok ini suka mencoba-coba hal-hal yang dianggap baru (Sumartono, 2002:
204). Selain itu Lahmanindra (2006: 1) mengemukakan beberapa alasan mengapa
perilaku konsumtif lebih mudah menjangkiti kalangan ramaja. Salah satunya
karena secara psikologis remaja masih berada dalam proses mencari jati diri dan
sangat sensitif terhadap pengaruh dari luar.
Remaja menurut Piaget (Ali dan Asrori, 2004, hlm 268) adalah suatu usia
dimana individu menjadi terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa, suatu usia di
mana anak tidak merasa dirinya berada di bawah tingkat orang yang lebih tua
melainkan merasa sama, atau paling tidak sejajar. Pada masa peralihan ini, status
remaja dapat dikatakan tidak jelas dan terdapat peran yang harus dilakukan.
Selain itu Santrock (2003, hlm 334) mendefinisikan remaja sebagai masa
perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup
perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Perubahan biologis mencakup
perubahan-perubahan dalam hakikat fisik individu. Perubahan kognitif meliputi
perubahan dalam pikiran, inteligensi dan bahasa tubuh. Sedangkan perubahan
3
3 Mega Aria Monica, 2015
EFEKTIVITAS PEND EKATAN KONSELING KOGNITIF PERILAKU D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU TID AK KONSUMTIF PESERTA D ID IK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lain,dalam emosi, dalam kepribadian,dan dalam peran dari konteks sosial dalam
perkembangan.
Tambunan (2001, hlm 1) menjelaskan bagi produsen, kelompok usia
remaja adalah salah satu pasar yang potensial, remaja menjadi pasar penting
bukan hanya karena mereka menguntungkan, tetapi karena pola konsumsi
seseorang terbentuk pada usia remaja. Disamping itu, remaja biasanya mudah
terbujuk rayuan iklan, suka ikut-ikutan teman, tidak realistis, dan cenderung
boros dalam menggunakan uangnya. Sifat-sifat remaja inilah yang dimanfaatkan
oleh sebagian produsen untuk memasuki pasar remaja. Remaja cenderung
memiliki keinginan untuk tampil menarik. Hal tersebut dilakukan remaja dengan
menggunakan busana dan aksesoris, seperti sepatu, tas, jam tangan, dan
sebagainya yang dapat menunjang penampilan mereka. Para remaja juga tidak
segan-segan untuk membeli barang yang menarik dan mengikuti trend yang
sedang berlaku, karena jika tidak mereka akan dianggap kuno, kurang “gaul” dan
tidak trend. Akibatnya, para remaja tidak memperhatikan kebutuhannya ketika
membeli barang. Hal tersebut senada dengan pendapat Sumartono (2002, hlm
110) secara kasat mata beberapa remaja yang larut dalam pembiusan keadaan
hanya sekedar ingin memperoleh legimitasi “modern” atau setidaknya mereka
senang apabila stempel “kuno” atau “kuper” (kurang pergaulan) tidak diberikan
kepada mereka. Hal itulah yang membuat mereka cenderung membeli barang
yang mereka inginkan bukan yang mereka butuhkan secara berlebihan dan tidak
wajar. Sikap atau perilaku remaja yang mengkonsumsi barang secara berlebihan
dan tidak wajar inilah yang disebut dengan perilaku konsumtif.
Fenomena ini menarik untuk diteliti mengingat perilaku konsumtif
dikalangan remaja merupakan salah satu fenomena yang sedang marak terjadi
terutama peserta didik yang bersekolah dan tinggal di kota-kota besar yang
sebenarnya belum memiliki kemampuan finansial untuk memenuhi
kebutuhannya. Perilaku konsumtif ini dapat terus mengakar didalam gaya hidup
sekelompok peserta didik, dan menjadi masalah ketika kecenderungan yang
sebenarnya wajar dilakukan secara berlebihan. Masalah ini juga dapat menimpa
4
4 Mega Aria Monica, 2015
EFEKTIVITAS PEND EKATAN KONSELING KOGNITIF PERILAKU D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU TID AK KONSUMTIF PESERTA D ID IK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
didik yang duduk di bangku SMA (Sekolah Menengah Atas). Hal ini didukung
oleh kondisi kota Bandar Lampung yang merupakan salah satu kota di Indonesia
yang secara geografis berdekatan dengan ibukota Jakarta dan memiliki
kecenderungan selalu mengikuti trend yag sedang marak di kota besar
seperti Jakarta dan Bandung. Di kota Bandar Lampung dapat dengan mudah
ditemukan mall-mall yang berdiri dengan megah, factory outlet, atupun café,
yang mana merupakan adaptasi dari trend di kota besar. Tempat-tempat itulah
yang kemudian menjadi simbol pergaulan bagi para peserta didik di kota Bandar
Lampung. Banyak peserta didik yang rela mengeluarkan uang untuk
membelanjakan segala keperluannya dengan tidak memikirkan terlebih dahulu
apa manfaat dari barang tersebut karena peserta didik membeli barang hanya
karena keinginan semata bukan karena kebutuhan.
Penelitian Nurasyiah (2007) kepada 100 peserta didik di beberapa sekolah
SMA di Kota Bandung menyebutkan rata-rata pengeluaran peserta didik SMA
dari uang saku yang diperoleh selama satu bulan yaitu 61,61% digunakan untuk
jajan (makanan dan minuman), 21,26% digunakan untuk kebutuhan
lain-lain/bersifat kesenangan (isi pulsa untuk handphone, jalan-jalan, nonton di
bioskop, membeli barang baru), 16,23% digunakan untuk kebutuhan belajar
(ongkos transport, alat tulis, buku, mengerjakan tugas) sedangkan sisanya hanya
0,88% digunakan untuk menabung. Selain itu, dalam penelitiannya menemukan
peserta didik SMA di Kota Bandung cenderung memiliki perilaku konsumtif
dalam menggunakan uang saku yang diperolehnya dari orangtua. Hal ini
diketahui mereka yang terbiasa makan direstoran-restoran fastfood (KFC, McD,
Popeyes, dsb) dengan data 1-3 kali selama satu bulan sebanyak 53,4%,
jalan-jalan dan belanja di mall (BIP, BSM , IP, dsb) sebanyak 47,9%. Peserta didik
yang menyatakan“sering” jalan-jalan dan belanja di mall lebih tinggi nilainya
dibandingkan dengan peserta didik yang menyatakan “kadang-kadang”.Selain
itu, jenis HP yang dimiliki peserta didik mayoritas 67% berkamera. Padahal
perilaku peserta didik tersebut dianggap konsumtif karena tidak sesuai dengan
5
5 Mega Aria Monica, 2015
EFEKTIVITAS PEND EKATAN KONSELING KOGNITIF PERILAKU D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU TID AK KONSUMTIF PESERTA D ID IK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dapat diketahui pengeluaran konsumsi peserta didik untuk kebutuhan
yang sifatnya kesenangan lebih tinggi nilainya dibandingkan dengan pengeluaran
peserta didik untuk kebutuhan belajar yang merupakan investasi bagi masa depan
mereka. Selain itu kecenderungan peserta didik untuk menabung sangat rendah.
Dalam mencapai tugas perkembangan yang optimal, remaja dengan berbagai
karakteristiknya akan membutuhkan bimbingan dan bantuan untuk memfasilitasi
remaja dengan cara yang tepat, sehingga remaja tidak mengalami penyimpangan
dalam melakukan proses perkembangan dan pertumbuhannya untuk tidak
berperilaku konsumtif (Nurasyiah, 2007).
Bantuan dapat dilakukan melalui institusi pendidikan yaitu sekolah
salah satunya dengan bimbingan dan konseling. Pendekatan yang dapat dilakukan
yaitu melalui Konseling Kognitif untuk membantu siswa dalam mengatasi
permasalahan terkait perilaku konsumtifnya. Cognitive-Behavioral Therapy
(CBT) atau Konseling Kognitif Perilaku merupakan salah satu rumpun aliran
konseling direktif yang dikemukakan oleh Williamson dengan modifikasi bersama
teknik kognitif. Konseling Kognitif Perilaku merupakan salah satu bentuk
konseling yang bertujuan membantu klien agar dapat menjadi lebih sehat,
memperoleh pengalaman yang memuaskan, dan dapat memenuhi gaya hidup
tertentu, dengan cara memodifikasi pola pikir dan perilaku tertentu.
Pendekatan kognitif berusaha memfokuskan untuk menempatkan suatu
pikiran, keyakinan, atau bentuk pembicaraan diri (self talk) terhadap orang lain
(misalnya, hidup saya sengsara sehingga sulit untuk dapat menentukan tujuan
hidup saya). Selain itu, terapi juga memfokuskan pada upaya membelajarkan klien
agar dapat memiliki cara berpikir yang lebih positif dalam berbagai peristiwa
kehidupan dan tidak hanya sekedar berupaya mengatasi penyakit atau gangguan
yang sedang dialaminya. Dengan kata lain, konseling kognitif memfokuskan pada
kegiatan mengelola dan memonitor pola fikir klien sehingga dapat mengurangi
pikiran negatif dan mengubah isi pikiran agar dapat diperoleh emosi yang lebih
positif.
Konseling Kognitif Perilaku memfokuskan pada kegiatan (tindakan) yang
6
6 Mega Aria Monica, 2015
EFEKTIVITAS PEND EKATAN KONSELING KOGNITIF PERILAKU D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU TID AK KONSUMTIF PESERTA D ID IK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
klien untuk melakukan tindakan tertentu, pemberian konsekuensi yang tidak
menyenangkan, guna mencegah klien melakukan tindakan yang tidak
dikehendaki. Perencanaan diperlukan untuk mempermudah proses konseling.
Pada umumnya konseli lebih merasa nyaman ketika mereka mengetahui apa yang
akan didapatkan dari setiap sesi konseling, mengetahui dengan jelas apa yang
dilakukan dari setiap sesi konseling, merasa sebagai tim dalam proses konseling,
serta ketika konseli memiliki ide-ide konkrit mengenai proses konseling dan
ketercapaian konseling.
Perencanaan dari setiap sesi konseling tentunya harus didasarkan pada
gejala-gejala yang ditunjukan oleh konseli, konseptualisasi konselor, kerjasama
yang baik antara konselor dan konseli, serta evaluasi tugas rumah yang dilakukan
oleh konseli.
Menurut teori Cognitive Behavior, yang dikemukakan Aaron T Beck,
Konseling Kognitif Perilaku memerlukan sedikitnya 12 sesi pertemuan. Setiap
langkah disusun secara sistematis dan terencana.
No. Proses Sesi
sesi pertemuan dirasakan sulit untuk dilakukan. Oemarjoedi (2003:12)
mengungkapkan beberapa alasan tersebut berdasarkan pengalaman, diantaranya:
a. Terlalu lama, sementara konseli mengharapkan hasil yang dapat segera
7
7 Mega Aria Monica, 2015
EFEKTIVITAS PEND EKATAN KONSELING KOGNITIF PERILAKU D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU TID AK KONSUMTIF PESERTA D ID IK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Terlalu rumit, dimana konseli yang mengalami gangguan umumnya datang
dan berkonsultasi dalam pikiran yang sudah begitu berat, sehingga tidak
mampu lagi mengikuti program konseling yang merepotkan, atau karena
kapasitas intelegensi dan emosinya yang terbatas.
c. Membosankan, karena kemajuan dan perkembangan konseling menjadi
sedikit demi sedikit.
d. Menurunnya keyakinan konseli akan kemampuan konselornya, antara lain
karena alasan-alasan yang telah disebutkan di atas, yang dapat berakibat pada
kegagalan konseling.
Berdasarkan beberapa alasan tersebut, penerapan konseling kognitif
behavior di Indonesia sering kali mendapatkan hambatan, sehingga memerlukan
penyesuaian yang lebih fleksibel. Jumlah pertemuan konseling yang tadinya
memerlukan sedikitnya 12 sesi bisa saja menjadi kurang dari 12 sesi. Sebagai
perbandingan berikut akan disajikan efisiensi konseling menjadi 6 sesi, dengan
harapan dapat memberikan bayangan lebih jelas dan mengundang kreatifitas yang
lebih tinggi.
Proses konseling kognitif behavior yang telah disesuaikan dengan kultur di
Indonesia sebagai berikut.
No. Proses Sesi
1. Assesmen dan Diagnosa 1
2. Mencari akar permasalahan yang bersumber dari emosi negatif, penyimpangan proses berfikir dan keyakinan utama yang berhubungan dengan gangguan
2
3. Konselor bersama konseli menyusun rencana intervensi dengan memberikan konsekuensi positif-negatif kepada konseli
3
4. Menata kembali keyakinan yang menyimpang 4
5. Intervensi tingkah laku 5
6. Pencegahan dan Training Self Help 6
Self-management merupakan salah satu model dalam Konseling Kognitif Perilaku. Self-management atau pengelolaan diri adalah suatu strategi pengubahan
8
8 Mega Aria Monica, 2015
EFEKTIVITAS PEND EKATAN KONSELING KOGNITIF PERILAKU D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU TID AK KONSUMTIF PESERTA D ID IK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sendiri dengan suatu teknik atau kombinasi teknik teurapetik (Cormier &
Cormier,1985, hlm 519).
Self-management bertujuan untuk membantu peserta didik yang mengalami perilaku konsumtif untuk berpikir lebih rasional. Pikiran tersebut
berpengaruh sangat kuat bagi perasaan dan tindakan peserta didik yang akhirnya
dapat menurunkan perilaku konsumtif peserta didik lingkungannya, menata
kembali lingkungan sebagai isyarat khusus (cues) atau antecedent atau respon
tertentu, serta menghadirkan diri dan menentukan sendiri stimulus positif yang
mengikuti respon yang diinginkan. Dalam menggunakan strategi self-management untuk mengubah perilaku, konseli berusaha mengarahkan
perubahan perilakunya dengan cara memodifikasi aspek-aspek lingkungan atau
mengadministrasikan konsekuensi-konsekuensi (Jones, Nelson, & Kazdin,1977,
hlm 151). Dalam menggunakan strategi self-management, disamping konseli
dapat mencapai perubahan perilaku sasaran yang diinginkan juga dapat
berkembang kemampuan self-managementnya (Karoly & Kanfer, l982).
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Secara umum tujuan penyelenggaraan bantuan pelayanan bimbingan dan
konseling adalah berupaya membantu siswa menemukan pribadinya, dalam hal
mengenai kekuatan dan kelemahan dirinya, serta menerima dirinya secara positif
dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut. Penanggulangan
kebiasaan berperilaku konsumtif pada siswa dapat dilakukan dengan pendekatan
Konseling Kognitif Perilaku. Konseling Kognitif Perilaku memfokuskan pada
kegiatan (tindakan) yang dilakukan klien, menentukan bentuk imbalan (rewards)
yang dapat mendorong klien untuk melakukan tindakan tertentu, pemberian
konsekuensi yang tidak menyenangkan, guna mencegah klien melakukan tindakan
yang tidak dikehendaki.
Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik manajemen diri
(self-management) dalam upaya mengembangkan perilaku tidak konsumtif peserta
didik.
Berdasarkan latar belakang tersebut, diperlukan teknik self-management
9
9 Mega Aria Monica, 2015
EFEKTIVITAS PEND EKATAN KONSELING KOGNITIF PERILAKU D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU TID AK KONSUMTIF PESERTA D ID IK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengarahkan atau mengatur perilakunya sendiri. Penggunaan pendekatan
konseling menggunakan teknik self-management dalam menangani remaja yang
berperilaku konsumtif menekankan pada modifikasi pola perilaku penyalahgunaan
dan dependen, (Nevid, Rathus, dan Greene, 2005, hlm 36). Berdasarkan kajian
fenomena-fenomena diatas mengenai perilaku konsumtif pada remaja, maka
peneliti tertarik untuk meneliti tentang pemberian teknik self-management dalam
upaya mengembangkan perilaku tidak konsumtif peserta didik di SMAN 3
Bandar Lampung.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah
penelitian ini adalah.
1) Bagaimana profil perilaku konsumtif peserta didik di SMAN 3 Bandar
Lampung Tahun Ajaran 2014/2015?
2) Bagaimana rancangan intervensi teknik self-management untuk mengembangkan perilaku tidak konsumtif peserta didik di SMAN 3
Bandar Lampung Tahun Ajaran 2014/2015?
3) Apakah pendekatan Konseling Kognitif Perilaku dengan menggunakan
teknik self-management efektif mengembangkan perilaku tidak konsumtif
pada peserta didik di SMAN 3 Bandar Lampung Tahun Ajaran
2014/2015?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan adalah untuk mengembangkan perilaku tidak
konsumtif pada peserta didik melalui self-management. Secara khusus penelitian
ini memiliki tujuan sebagai berikut.
1. Memberikan gambaran empirik tentang profil perilaku konsumtif peserta
didik di SMAN 3 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2014/2015
2. Memberikan gambaran empirik tentang rancangan intervensi teknik
self-management untuk mengembangkan perilaku tidak konsumtif peserta
didik di SMAN 3 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2014/2015
3. Memberikan gambaran empirik efektivitas teknik self-management untuk
mengembangkan perilaku tidak konsumtif pada peserta didik di SMAN 3
10
10 Mega Aria Monica, 2015
EFEKTIVITAS PEND EKATAN KONSELING KOGNITIF PERILAKU D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU TID AK KONSUMTIF PESERTA D ID IK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Manfaat/Signifikansi Penelitian
Signifikansi penelitian yang dimaksud dalam hal ini adalah manfaat atau
kegunaan hasil penelitian baik secara teoritis dan praktis.
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah manfaat dari teknik
self-management di sekolah untuk mengembangkan perilaku tidak konsumtif pada
peserta didik. Hal ini sangat penting dalam upaya mengoptimalkan pemberian
layanan untuk membantu peserta didik dalam mengoptimalkan potensi dan
mempersiapkan diri secara psikologis.
2. Manfaat Praktis
a. Guru Bimbingan dan Konseling
Guru bimbingan dan koseling di sekolah dapat memanfaatkan hasil studi
untuk menambah pengetahuan dan keterampilan terkait teknik
self-management untuk mengembangkan perilaku tidak konsumtif peserta didik,
sehingga diharapkan menambah kemampuan teknik konseling dalam
melaksanakan layanan responsif khususnya konseling individual.
b. Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi
yang berkaitan dengan perilaku konsumtif peserta didik dan teknik
self-management sebagai teknik untuk mengembangkan perilaku tidak konsumtif peserta didik.
E. Struktur Organisasi Tesis
Tesis ini terdiri dari lima bagian, yang terdiri dari sebagai berikut.
Bab I: Pendahuluan: Bab ini berisi latar belakang permasalahan, perumusan
masalah, tujuan dan manfaat, serta sistematika penulisan
Bab II: Tinjauan Pustaka: Bab ini berisi dasar-dasar teori yang digunakan
untuk mendukung penelitian yang dilakukan. Teori yang digunakan merupakan
teori yang terkait dengan perilaku konsumtif, remaja, modifikasi kognitif perilaku,
serta penerapan modifikasi kognitif perilaku dengan teknik restrukturisasi kognitif
11
11 Mega Aria Monica, 2015
EFEKTIVITAS PEND EKATAN KONSELING KOGNITIF PERILAKU D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU TID AK KONSUMTIF PESERTA D ID IK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bab III: Metode Penelitian: Bab ini berisi gambaran mengenai metode
penelitian yang digunakan dalam pelaksanaan intervensi. Bab ini terdiri dari
penjelasan mengenai desain penelitian, partisipan, populasi dan sampel, instrumen
penelitian, prosedur penelitian dan analisis data.
Bab IV: Temuan dan Pembahasan: Bab ini menyampaikan dua hal utama,
yakni (1) temuan penelitian berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data
dengan berbagai kemungkinan bentuknya sesuai dengan urutan rumusan
permasalahan penelitian, dan (2) pembahasan temuan penelitian untuk menjawab
pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya.
Bab V: Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi: Bab ini berisi simpulan,
implikasi, dan rekomendasi, yang menyajikan penafsiran dan pemaknaan
peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian sekaligus mengajukan hal-hal
penting yang dapat dimanfaatkan dari hasil penelitian tersebut. Ada dua alternatif
cara penulisan simpulan, yakni dengan cara butir demi butir atau dengan cara
Mega Aria Monica, 2015
Mega Aria Monica, 2015
EFEKTIVITAS PEND EKATAN KONSELING KOGNITIF PERILAKU D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU TID AK KONSUMTIF PESERTA D ID IK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
HALBAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan
penelitian dalam rangka penyusunan tesis. Pokok bahasan dalam bab ini adalah
pendekatan dan metode penelitian, subjek dan lokasi penelitian, variabel
penelitian, definisi operasional, pengembangan instrumen penelitian,
langkah-langkah penelitian, dan teknik analisis data.
A.Pendekatan dan Desain Penelitian
Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu suatu jenis penelitian
ilmiah di mana peneliti memutuskan apa yang akan diteliti dengan cara
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang spesifik atau sempit, mengumpulkan
data-data yang dapat dikuantifikasikan, menganalisis angka-angka tersebut
dengan menggunakan statistik dan melakukan penelitian dalam suatu cara yang
objektif (Creswell, 2012, hlm. 16).
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen kuasi.
Penelitian eksperimen kuasi yaitu rancangan penelitian eksperimen tapi tidak
dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol atau mengendalikan
variabel-variabel luar yang dapat mempengaruhi eksperimen. Pada eksperimen kuasi tidak
dilakukan dengan teknik random (random assignment) melainkan pengelompokan
berdasarkan kelompok yang terbentuk sebelumnya (Creswell, 2012, hlm. 309).
Desain eksperimen kuasi yang digunakan adalah nonequlvalent pretest-postest group design, yaitu jenis desain yang biasanya dipakai pada eksperimen
yang menggunakan kelas-kelas yang sudah ada sebagai kelompoknya, dengan
memilih kelas-kelas yang diperkirakan sama keadaan atau kondisinya. Dua
kelompok (kontrol dan eksperimen) diberi pretest, kemudian diberikan perlakuan
(treatment) berupa teknik self-management untuk mengembangkan perilaku tidak
konsumtif peserta didik pada kelompok eksperimen sedangkan kelompok kontrol
tidak diberi perlakuan, dan selanjutnya diberikan posttest. (Creswell, 2012, hlm.
2 Mega Aria Monica, 2015
EFEKTIVITAS PEND EKATAN KONSELING KOGNITIF PERILAKU D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU TID AK KONSUMTIF PESERTA D ID IK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3. 1
Quasi-Eksperiment Pretest and Posttest Design
Pre- and Posttest Design Time
Control Group Pretest No Treatment Posttest
Eksperimental Group Pretest Eksperimental
Treatment Posttest
Keterangan:
Control Group = Kelompok kontrol Eksperimental Group = Kelompok eksperimen No Treatment = Tanpa perlakuan
Eksperimental Treatment = Pemberian perlakuan (Creswell, 2012, hlm. 310)
B.Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di SMAN 3 Bandar Lampung yang
beralamat di jalan Jl.Khairil Anwar No. 30 Durian Payung Tanjung Karang Pusat
Telp. 0721-255600. Hasil studi pendahuluan terhadap peserta didik di SMAN 3
Bandar Lampung menunjukkan adanya peserta didik yang memiliki perilaku
konsumtif tinggi, sedang dan rendah.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X SMAN
3 Bandar Lampung tahun ajaran 2014/2015. Penarikan sampel penelitian ini
adalah menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel
dengan karakteristik tertentu (Sugiyono, 2012, hlm 124). Sampel dalam penelitian
ini adalah peserta didik kelas X SMAN 3 Bandar Lampung tahun ajaran
2014/2015 yang teridentifikasi memiliki karakteristik perilaku konsumtif tinggi,
sedang dan rendah . Adapun langkah-langkah untuk menentukan sampel dalam
penelitian ini, yaitu memberikan pretest kepada peserta didik kelas X yang
bertujuan untuk mengetahui peserta didik manakah yang memiliki karakteristik
perilaku konsumtif. Instrumen penelitian diberikan setelah mendapatkan izin
3 Mega Aria Monica, 2015
EFEKTIVITAS PEND EKATAN KONSELING KOGNITIF PERILAKU D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU TID AK KONSUMTIF PESERTA D ID IK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
konsumtif. Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 36 peserta didik
kelas X IPA 2 yang teridentifikasi memiliki karakteristik perilaku konsumtif
tinggi, sedang dan rendah sebagai kelompok eksperimen. Sementara kelompok
kontol adalah peserta didik kelas X IPS 1 yang memiliki karakteristik perilaku
konsumtif yang hampir sama dengan kelompok eksperimen. Peneliti menjadikan
kelas X IPA 2 sebagai kelompok eksperimen berdasarkan beberapa pertimbangan,
diantaranya selain mayoritas peserta didik di kelas tersebut memiliki skor
perilaku konsumtif tinggi, peserta didik kelas X IPA 2 juga antusias dalam
mengikuti kegiatan pretest, yang tentunya hal ini sangat membantu kelancaran
proses intervensi dan pencapaian tujuan penelitian yaitu efektivitas teknik
self-management untuk mengembangkan perilaku konsumtif peserta didik.
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu teknik self-management
sebagai variabel bebas (X) dan perilaku konsumtif sebagai variabel terikat (Y).
Variabel bebas (X) yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel terikat dan variabel terikat (Y) yaitu
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi sebab akibat.
1. Self-management
Seperangkat prinsip atau prosedur yang meliputi pemantauan diri
(self-monitoring), reinforcement yang positif (self-reward), perjanjian dengan diri
sendiri (self-contracting), penguasaan terhadap rangsangan (stimulus control) dan
merupakan keterkaitan antara teknik cognitive, behavior, serta affective dengan
susunan sistematis berdasarkan kaidah pendekatan cognitive-behavior therapy,
digunakan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam proses pembelajaran
yang diharapkan
2. Perilaku Konsumtif
Suatu perilaku membeli dan menggunakan barang yang tidak didasarkan
pada pertimbangan yang rasional dan memiliki kencenderungan untuk
mengkonsumsi sesuatu tanpa batas dimana individu lebih mementingkan faktor
4 Mega Aria Monica, 2015
EFEKTIVITAS PEND EKATAN KONSELING KOGNITIF PERILAKU D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU TID AK KONSUMTIF PESERTA D ID IK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berlebihan, penggunaan segala hal yang paling mewah yang memberikan
kepuasan dan kenyamanan fisik
C. Pengembangan Instrumen Penelitian
Berdasarkan jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini maka
dikembangkan alat pengumpul data seperti: skala perilaku konsumtif, digunakan
untuk memperoleh gambaran tentang perilaku konsumtif peserta didik sebelum
dan sesudah mengikuti proses konseling melalui teknik self-management
1. Pengembangan Kisi-kisi Instrumen
Instrumen perilaku konsumtif peserta didik dikembangkan dari instrumen
Dian Anita (2003). Instrumen ini berisi pernyataan-pernyataan tentang perilaku
konsumtif merujuk pada aspek pengkonsumsian barang bukan sekedar untuk
memenuhi kebutuhan tetapi untuk memenuhi keinginan, pengkonsumsian barang
untuk memperoleh status dan pengkonsumsian barang dengan harga di luar
jangkauan. Angket menggunakan format skala Guttman. Setelah dilakukan uji
coba angket terdapat beberapa perubahan pada kisi- kisi instrumen disajikan
dalam Tabel 3.2.
Tabel 3. 2
Kisi-kisi Instrumen Perilaku konsumtif Peserta didik
No Aspek Item + Item - Jumlah
5 Mega Aria Monica, 2015
EFEKTIVITAS PEND EKATAN KONSELING KOGNITIF PERILAKU D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU TID AK KONSUMTIF PESERTA D ID IK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Uji Validitas dan Realibilitas Instrumen
Sebelum kuesioner digunakan untuk kegiatan penelitian lapangan, terlebih
dahulu dilakukan uji coba kuesioner untuk melihat validitas dan reliabilitasnya.
Dalam hal ini instrumen yang digunakan adalah instrumen yang dikembangkan
oleh Dian Anita (2003) dengan mendapatkan persetujuan oleh pemilik instrumen,
hal ini dapat dilihat pada lampiran
Selanjutnya, angket diujicobakan dengan menggunakan face validity atau
diuji cobakan secara terbatas dengan memberikan kepada peserta didik kelas
SMAN 3 Bandar Lampung secara acak (yang keadaannya setara dengan peserta
didik yang diteliti). Kepada peserta didik yang dijadikan responden diminta untuk
menjawab kuesioner perilaku konsumtif peserta didik yang telah disiapkan.
Validasi ini untuk mengetahui apakah bahasa dari item-item pernyataan dipahami
oleh peserta didik, menerima terhadap item-item pernyataan sesuai dengan
kondisi yang ada, dan menyatukan interpretasi peneliti dan responden terhadap
item-item pernyataan. Sehingga pernyataan dalam instrumen tidak mengandung
ambiguitas dan cukup dapat dimengerti oleh responden.
Pada penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan tahapan sebagai berikut.
1) Menghitung koefisien korelasi product moment/ r hitung (rxy).
2) Proses pengambilan keputusan dengan dasar kriteria yaitu jika r hitung positif,
dan r hitung ≥ 0,3, maka butir soal valid
Menurut Masrun (Sugiyono, 2007, hlm. 188-189), item yang dipilih
(valid) adalah yang memiliki tingkat korelasi ≥ 0,3. Jadi, semakin tinggi validitas
suatu alat ukur, maka alat ukur tersebut semakin mengenai sasarannya atau
semakin menunjukkan yang seharusnya.
Berdasarkan hasil perhitungan melalui pengolahan komputer program
SPSS 17,0 dan Microsoft excel 2010 ditemukan bahwa dari 40 item pertanyaan,
6 Mega Aria Monica, 2015
EFEKTIVITAS PEND EKATAN KONSELING KOGNITIF PERILAKU D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU TID AK KONSUMTIF PESERTA D ID IK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan rumus
Cronbach’s Alpha (α) yang kemudian dihitung dengan menggunakan bantuan program SPSS 17,0. Terdapat cara lain dalam melakukan uji reliabilitas Instrumen
yaitu dengan menggunakan langkah-langkah perhitungan manual sebagai berikut.
a) Pertama, menghitung nilai reliabilitas atau r hitung (r11).
b) Kedua, mencari varians semua item
Tabel 3. 3
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Tinggi
0,80 – 1,000 Sangat Tinggi
Berdasarkan hasil koefisien Alpha Cronbach yang diperoleh (α = 0.858)
dan mengacu pada titik tolak ukur pada Tabel 3.4 maka dapat disimpulkan bahwa
instrumen perilaku konsumtif peserta didik memiliki reliabilitas sangat tinggi.
E. Penimbangan Program Intervensi
Penimbangan program intervensi dilakukan untuk memperoleh program
intervensi yang dapat mengatasi permasalahan perilaku konsumtif peserta didik.
Program intervensi ditimbang untuk dikaji dan ditelaah dari rasional, deskripsi
kebutuhan, tujuan intervensi, sasaran intervensi, rencana kegiatan intervensi,
pengembangan tema/topik materi dan pengembangan SKLBK, evaluasi dan
tindak lanjut, serta aspek keberhasilan teknik self-management oleh pembimbing,
dalam hal ini adalah Ibu Dr. Anne Hafina, M.Pd, beliau merupakan pakar dalam
7 Mega Aria Monica, 2015
EFEKTIVITAS PEND EKATAN KONSELING KOGNITIF PERILAKU D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU TID AK KONSUMTIF PESERTA D ID IK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Penyusunan Intervensi Teknik Self-management untuk Mengembangkan
Perilaku Tidak Konsumtif Peserta Didik di SMAN 3 Bandar Lampung
Tahun ajaran 2014/2015
Pemberian intervensi dengan menggunakan teknik self-management
dilakukan terhadap peserta didik yang memiliki karakteristik perilaku konsumtif
tinggi sedang dan rendah. Komponen rancangan intervensi teknik
self-management untuk mengembangkan perilaku tidak konsumtif adalah sebagai
berikut.
1. Rasional
Era globalisasi telah memunculkan suatu gaya hidup baru yang dikenal
sebagai gaya hidup modern. Hal ini terlihat dengan banyaknya restoran yang
menyediakan menu khas mancanegara, gaya berpakaian yang dipengaruhi oleh
perancang kelas dunia, kosmetik, aksesoris, pernak-pernik, dll. Kondisi ini dapat
mengubah kebiasaan dan gaya hidup masyarakat menuju kearah kehidupan
mewah yang cenderung terlalu berlebihan, yang pada akhirnya akan
menyebabkan pola hidup cenderung menjadi konsumtif. Menurut Lina & Rosyid
(1997:7) perilaku konsumtif dapat diartikan sebagai kehidupan mewah yang
cenderung berlebihan, penggunaan pada segala sesuatu yang dianggap mahal
yang memberikan kepuasan dan kenyamanan fisik semata.
Fenomena ini menarik untuk diteliti mengingat perilaku konsumtif
dikalangan remaja merupakan salah satu fenomena yang sedang marak terjadi
terutama peserta didik yang bersekolah dan tinggal di kota-kota besar yang
sebenarnya belum memiliki kemampuan financial untuk memenuhi
kebutuhannya. Perilaku konsumtif ini dapat terus mengakar didalam gaya hidup
sekelompok peserta didik, dan menjadi masalah ketika kecenderungan yang
sebenarnya wajar dilakukan secara berlebihan. Masalah ini juga dapat menimpa
sebagian besar peserta didik dikota Bandar Lampung, khususnya para peserta
didik yang duduk di bangku SMA (Sekolah Menengah Atas). Hal ini didukung
oleh kondisi kota Bandar Lampung yang merupakan salah satu kota diIndonesia
8 Mega Aria Monica, 2015
EFEKTIVITAS PEND EKATAN KONSELING KOGNITIF PERILAKU D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU TID AK KONSUMTIF PESERTA D ID IK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kecenderungan selalu mengikuti trend yang sedang marak di kota besar
seperti Jakarta dan Bandung. Di kota Bandar Lampung dapat dengan mudah
ditemukan mall-mall yang berdiri dengan megah, factory outlet, atupun café,
yang mana merupakan adaptasi dari trend di kota besar. Tempat-tempat itulah
yang kemudian menjadi simbol pergaulan bagi para peserta didik di kota Bandar
Lampung. Banyak peserta didik yang rela mengeluarkan uang untuk
membelanjakan segala keperluannya dengan tidak memikirkan terlebih dahulu
apa manfaat dari barang tersebut karena peserta didik membeli barang hanya
karena keinginan semata bukan karena kebutuhan.
Penelitian Nurasyiah (2007) kepada 100 peserta didik di beberapa sekolah
SMA di Kota Bandung menyebutkan rata-rata pengeluaran peserta didik SMA
dari uang saku yang diperoleh selama satu bulan yaitu 61,61% digunakan untuk
jajan (makanan dan minuman), 21,26% digunakan untuk kebutuhan
lain-lain/bersifat kesenangan (isi pulsa untuk handphone, jalan-jalan, nonton di
bioskop, membeli barang baru), 16,23% digunakan untuk kebutuhan belajar
(ongkos transport, alat tulis, buku, mengerjakan tugas) sedangkan sisanya hanya
0,88% digunakan untuk menabung. Selain itu, dalam penelitiannya menemukan
peserta didik SMA di kota Bandung cenderung memiliki perilaku konsumtif
dalam menggunakan uang saku yang diperolehnya dari orangtua. Hal ini
diketahui mereka yang terbiasa makan direstoran-restoran fastfood (KFC, McD,
Popeyes, dsb) dengan data 1-3 kali selama satu bulan sebanyak 53,4%,
jalan-jalan dan belanja di mall (BIP, BSM , IP, dsb) sebanyak 47,9%. Peserta didik
yang menyatakan“sering” jalan-jalan dan belanja di mall lebih tinggi nilainya
dibandingkan dengan peserta didik yang menyatakan “kadang-kadang”. Selain
itu, jenis HP yang dimiliki peserta didik mayoritas 67% berkamera. Padahal,
perilaku peserta didik tersebut dianggap konsumtif karena tidak sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan yang masih mengandalkan keuangan orangtua. Atas
dasar pemikiran tersebut, maka perlu dikembangkan serangkaian kegiatan yang
terangkum secara sistematis dalam kerangka intervensi layanan bimbingan dan
konseling melalui teknik self-management untuk mengembangkan perilaku tidak
9 Mega Aria Monica, 2015
EFEKTIVITAS PEND EKATAN KONSELING KOGNITIF PERILAKU D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU TID AK KONSUMTIF PESERTA D ID IK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Tujuan Intervensi
Secara umum tujuan dari teknik self-management adalah mengembangkan
perilaku tidak konsumtif peserta didik kelas X SMA Negeri 3 Bandar Lampung.
Secara khusus tujuan intervensi yang merujuk pada aspek perilaku konsumtif
adalah mengembangkan keterampilan peserta didik dalam:
a. mengembangkan kemampuan untuk dapat berfikir secara lebih logis dan
rasional terhadap perilaku konsumtif.
b. meningkatkan rasa percaya diri dalam setiap perilaku yang ditampilkan
ketika tidak mengenakan barang-barang branded
c. mengembangkan keterampilan menetapkan prioritas ketika membeli
barang atau produk yang mengakibatkan berperilaku konsumtif dan dapat
mengontrol uang jajannya.
d. meningkatkan kemampuan peserta didik untik mengendalikan
kecemasan, stres dan emosinya ketika berperilaku konsumtif.
e. mengembangkan keterampilan siswa dalam berdialog diri yang lebih
positif dan konstruktif ketika berperilaku konsumtif.
f. mengembangkan kemampuan untuk mengambil resiko dari sebuah
keputusan ketika membeli suatu barang yang membuatnya berperilaku
konsumtif dan mampu mengontrol diri ketika berperilaku konsumtif
g. mengembangkan kemampuan peserta didik dalam bersikap asertif
(memiliki keberanian mengekspresikan pikiran dan perasaannya dengan
sungguh-sungguh)
3. Asumsi Intervensi
Asumsi dasar pelaksanaan intervensi adalah sebagai berikut:
1. Perilaku konsumtif biasanya lebih dipengaruhi oleh faktor emosi
daripada rasio, Sarwono (Farida, 2006)
2. Teknik self-management dapat dikenakan kepada berbagai perilaku
sasaran (Krumboltz & Thorensen, 1976, hlm 426).
10 Mega Aria Monica, 2015
EFEKTIVITAS PEND EKATAN KONSELING KOGNITIF PERILAKU D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU TID AK KONSUMTIF PESERTA D ID IK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
prosesnya remaja mengarahkan perubahan perilakunya sendiri dengan
suatu teknik atau kombinasi teknik terapeutik (Cormier & Cormier, 1985,
hlm 519)
4. Kompetensi Peneliti
Dalam melaksanakan teknik self-management untuk mengembangkan
perilaku konsumtif peserta didik harus didukung oleh kompetensi memadai yang
dimiliki oleh peneliti yang sekaligus berperan sebagai pemberi intervensi.
Berbagai sumber menyatakan bahwa teknik self-management dapat diberikan oleh
berbagai kalangan dan tidak menuntut lisensi profesional tertentu. Beberapa
kalangan yang terbiasa memberikan intervensi ini diantaranya adalah guru, guru
BK, konselor, terapis dan social worker. Hal ini mengimplikasikan bahwa peneliti
memenuhi syarat untuk melaksanakan teknik self-management. Kompetensi
lainnya adalah:
1. Memiliki pemahaman dan pengetahuan yang memadai mengenai konsep
perilaku konsumtif
2. Memiliki pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan yang memadai dalam
teknik self-management.
3. Memahami karakteristik peserta didik SMAN 3 Bandar Lampung yang
merupakan subjek dari penelitian ini.
4. Menunjukkan penerimaan tanpa syarat terhadap konseli sebagai manusia yang
tidak lepas dari kesalahan.
5. Sasaran Intervensi
Adapun sasaran intervensi yaitu siswa-siswi kelas X IPA 2 SMA Negeri 3
Bandar Lampung Tahun Ajaran 2014/2015, berjumlah 36 siswa yang memiliki
perilaku konsumtif termasuk kategori tinggi, sedang dan rendah berdasarkan
pengambilan data dari lapangan. Dari intervensi ini diharapkan akan ada
perubahan kategori yang cukup signifikan terutama pada kategori tinggi.
6. Prosedur Pelaksanaan Intervensi
Berikut ini adalah rancangan operasional program intervensi konseling
teknik management yang disusun berdasarkan tahapan dalam teknik
11 Mega Aria Monica, 2015
EFEKTIVITAS PEND EKATAN KONSELING KOGNITIF PERILAKU D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU TID AK KONSUMTIF PESERTA D ID IK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Waktu Pertemuan Rencana Kegiatan
Pra Intervensi Assesmen dan Diagnosis: Pengukuran perilaku
konsumtif dan yang dikembangkan peneliti
Intervensi Sesi 1 Self Monitoring
Intervensi Sesi 2 Self Contracting
Intervensi Sesi 3 Stimulus Control
Intervensi Sesi 4 Self Reward
Pasca Intervensi Pengukuran perilaku konsumtif hasil perubahan
menggunakan angket yang dikembangkan peneliti
7. Evaluasi dan Aspek Keberhasilan
Evaluasi kegiatan layanan intervensi adalah segala upaya, tindakan atau
proses untuk menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan yang berkaitan
dengan pelaksanaan layanan konsleing melalui teknik self-management terhadap
peserta didik yang memiliki karakteristik perilaku konsumtif tinggi, sedang dan
rendah.
Evaluasi keberhasilan intervensi perilaku konsumtif peserta didik
dilakukan setelah seluruh program intervensi selesai dilaksanakan melalui
pemberian posttest. Intervensi dikatakan berhasil apabla hasil posttest
menunjukkan penurunan skor perilaku konsumtif.
Keberhasilan intervensi teknik self-management untuk mengembangkan
perilaku tidak konsumtif peserta didik dilakukan pada setiap sesi intervensi dan
setelah seluruh intervensi selesai dilaksanakan. Intervensi ini dikatakan berhasil
apabila peserta didik:
a. Dapat mengembangkan kemampuan untuk dapat berfikir secara lebih
logis dan rasional terhadap perilaku konsumtif.
b. Dapat meningkatkan rasa percaya diri dalam setiap perilaku yang
ditampilkan ketika tidak mengenakan barang-barang branded
c. Dapat mengembangkan keterampilan menetapkan prioritas ketika
membeli barang atau produk yang mengakibatkan berperilaku konsumtif