iv
IMPLEMENTASI PRINSIP PEMBUKTIAN TERBALIK DALAM PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN DI BPSK DITINJAU DARI
UU NO. 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN
ABSTRAK
Tata cara penyelesaian sengketa konsumen telah diatur di dalam UU. No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (UUPK) dan peraturan pelaksananya. UUPK sebagai lex specialis dari Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) mengatur secara berbeda proses pembuktian dalam penyelesaian sengketa konsumen di BPSK. Pasal 28 UUPK mengatur mengenai pembuktian terbalik, yaitu dengan membebankan pembuktian atas unsur kesalahan kepada pelaku usaha. Akan tetapi, prinsip pembuktian terbalik dalam UUPK tidak cukup jelas dan tegas diatur, sehingga pelaksanaan proses pembuktian dalam penyelesaian sengketa konsumen di BPSK masih menimbulkan berbagai permasalahan. Adapun permasalahan hukum yang dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai pembagian beban pembuktian dalam proses penyelesaian sengketa konsumen di BPSK dikaitkan dengan prinsip pembuktian terbalik sebagaimana diatur dalam Pasal 28 UUPK dan implikasi yuridis suatu putusan BPSK yang diputus tidak sesuai dengan proses pembuktian yang telah diatur dalam UUPK.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan yuridis normatif, yaitu dengan menitikberatkan pada data sekunder berupa asas dan norma hukum yang diperoleh melalui penelitian kepustakaan. Spesifikasi penelitian bersifat deskriptif analitis, yaitu dengan menggambarkan dan menganalisis permasalahan yang ada dikaitkan dengan peraturan perundang-undangan yang relevan.