I. Ragam Bunyi
Bagian ini membahas keragaman bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar. Siswa diajak untuk mengamati dan meniru berbagai macam bunyi, baik dari benda mati maupun makhluk hidup. Tujuan pembelajarannya adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi dan membedakan karakteristik bunyi berdasarkan beberapa aspek, yaitu: keras-lembut, panjang-pendek, dan tinggi-rendah. Secara pedagogis, metode pembelajaran yang digunakan sangat efektif karena menekankan pembelajaran melalui pengalaman langsung, yaitu dengan mendengar dan meniru bunyi. Hal ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme yang berfokus pada pembentukan pengetahuan berdasarkan pengalaman siswa. Selain itu, penggunaan gambar dan contoh-contoh bunyi yang beragam membantu siswa dalam memahami konsep-konsep tersebut dengan lebih baik. Aktivitas meniru bunyi juga melatih kemampuan motorik dan daya imajinasi siswa. Secara akademis, bagian ini mengajarkan siswa dasar-dasar akustika, khususnya tentang sifat-sifat gelombang bunyi yang disederhanakan untuk pemahaman anak SD. Pengenalan sifat-sifat bunyi ini merupakan fondasi untuk pemahaman musik yang lebih kompleks di tingkat pendidikan selanjutnya.
1.1 Bunyi Keras, Lembut, Panjang, dan Pendek
Sub-bagian ini memfokuskan pada pengenalan karakteristik bunyi berdasarkan keras-lembut dan panjang-pendeknya. Siswa dilatih untuk membedakan bunyi yang keras dengan bunyi yang lembut, serta bunyi yang panjang dengan bunyi yang pendek melalui contoh-contoh bunyi dari berbagai sumber. Gambar-gambar yang menyertai teks membantu siswa dalam memahami perbedaan tersebut. Misalnya, ilustrasi ketukan palu yang menghasilkan bunyi keras dan panjang dikontraskan dengan suara bisikan yang lembut dan pendek. Secara pedagogis, penggunaan contoh-contoh yang konkrit dan relevan dengan kehidupan sehari-hari memudahkan siswa dalam memahami konsep-konsep abstrak. Pembelajaran ini juga melatih kemampuan observasi, diskriminasi auditori, dan keterampilan komunikasi siswa saat mereka diminta untuk menirukan bunyi. Dari perspektif akademis, sub-bagian ini memperkenalkan konsep intensitas dan durasi gelombang bunyi secara sederhana, meletakkan dasar pemahaman terhadap properti fisik bunyi.
1.2 Bunyi Tinggi dan Rendah
Sub-bagian ini menjelaskan perbedaan bunyi tinggi dan rendah. Siswa diajak untuk membedakan antara bunyi tinggi (melengking) dan bunyi rendah (berat) melalui contoh-contoh yang diberikan, seperti bunyi peluit yang tinggi dan bunyi mesin mobil yang rendah. Secara pedagogis, penjelasan dan contoh yang diberikan cukup sederhana dan mudah dipahami anak SD. Penggunaan ilustrasi gambar yang menarik juga membantu siswa dalam memahami perbedaan bunyi tinggi dan rendah. Pemilihan contoh bunyi yang beragam dan berasal dari kehidupan sehari-hari membuat materi lebih relevan dan menarik bagi siswa. Secara akademis, sub bagian ini secara tidak langsung memperkenalkan konsep frekuensi bunyi, meskipun tanpa istilah teknis. Siswa belajar membedakan bunyi berdasarkan pitch-nya, yang merupakan konsep dasar dalam musik dan akustika.
II. Irama dan Nada
Bab ini memperkenalkan konsep irama dan nada dalam musik. Irama dijelaskan sebagai pola bunyi yang berulang secara teratur, yang dibentuk oleh susunan bunyi panjang-pendek. Sementara itu, nada dijelaskan sebagai bunyi dengan tinggi tertentu, dan rangkaian nada membentuk melodi. Tujuan pembelajarannya adalah agar siswa mampu mengidentifikasi dan membedakan irama dan nada dalam sebuah lagu sederhana. Secara pedagogis, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan pembelajaran berbasis permainan dan aktivitas. Siswa diajak untuk bernyanyi, memainkan irama, dan membuat irama sendiri. Metode ini akan meningkatkan daya serap dan minat belajar siswa. Secara akademis, bagian ini mengajarkan dasar-dasar teori musik, khususnya tentang unsur-unsur irama dan melodi. Penggunaan notasi musik sederhana yang dipadukan dengan contoh lagu anak-anak akan memudahkan siswa dalam memahami konsep tersebut.
2.1 Pengertian Irama
Sub-bagian ini memberikan definisi irama dan memberikan contoh-contoh pola irama sederhana yang dapat ditiru oleh siswa. Pola-pola irama ini disajikan dalam bentuk notasi sederhana dan diiringi dengan contoh bunyi dari berbagai benda. Secara pedagogis, penggunaan contoh yang sederhana dan aktivitas menirukan irama membuat pembelajaran lebih interaktif dan menyenangkan. Siswa tidak hanya mendengar tetapi juga secara aktif terlibat dalam proses belajar. Secara akademis, sub bagian ini memperkenalkan konsep dasar tentang ritme dan pola berulang dalam musik, yang merupakan fondasi penting dalam memahami struktur musik yang lebih kompleks.
2.2 Pengertian Nada dan Melodi
Sub-bagian ini menjelaskan konsep nada dan melodi. Siswa diajak untuk mengenali nada tinggi dan rendah dalam sebuah lagu sederhana. Kemudian, siswa diajarkan bahwa rangkaian nada membentuk melodi. Penggunaan contoh lagu anak-anak yang familiar memudahkan siswa dalam memahami konsep ini. Secara pedagogis, penggunaan lagu anak-anak sebagai contoh mempermudah pemahaman siswa dan meningkatkan keterlibatan mereka dalam pembelajaran. Penggunaan gambar dan notasi musik yang sederhana juga membantu siswa dalam memahami konsep nada dan melodi. Secara akademis, bagian ini memperkenalkan konsep dasar tentang tinggi rendah bunyi (nada) dan bagaimana susunan nada membentuk melodi dalam musik. Ini merupakan pengantar penting untuk memahami teori musik lebih lanjut.
III. Dinamik
Bagian ini membahas tentang dinamik dalam musik, yaitu keras-lembutnya bunyi. Tujuan pembelajarannya adalah agar siswa mampu memahami dan menerapkan konsep dinamik dalam menyanyikan lagu. Siswa diajarkan untuk membedakan antara bunyi keras, lembut, dan sedang. Mereka juga diajarkan untuk memperhatikan tanda dinamik dalam sebuah lagu. Secara pedagogis, penggunaan lagu anak-anak dan notasi musik sederhana mempermudah siswa dalam memahami dan mempraktikkan konsep dinamik. Aktivitas bernyanyi bersama dalam kelompok juga akan meningkatkan kerjasama dan kepercayaan diri siswa. Secara akademis, bagian ini memperkenalkan konsep dinamik sebagai salah satu unsur penting dalam musik yang mempengaruhi ekspresi dan keindahan sebuah lagu. Pemahaman dinamik akan meningkatkan kualitas penampilan musik siswa.
3.1 Pengertian Dinamik
Sub-bagian ini menjelaskan pengertian dinamik dalam musik, yaitu variasi keras-lembutnya bunyi dalam sebuah lagu. Siswa diajarkan untuk membedakan antara bunyi keras (forte), lembut (piano), dan sedang (mezzo piano/mezzo forte). Contoh-contoh yang diberikan berupa ilustrasi lagu anak-anak dengan tanda dinamik yang menunjukkan keras-lembutnya bunyi. Secara pedagogis, penggunaan lagu anak-anak dan ilustrasi yang jelas membuat penjelasan lebih mudah dipahami oleh siswa SD. Penjelasan yang sistematis dan contoh yang relevan memudahkan siswa dalam memahami konsep dinamik. Secara akademis, sub bagian ini mengajarkan konsep dasar dinamik dalam musik, yang merupakan unsur penting dalam ekspresi musikal.
3.2 Penerapan Dinamik dalam Lagu
Sub-bagian ini berisi latihan penerapan konsep dinamik dalam menyanyikan lagu. Siswa diajak untuk berlatih menyanyikan lagu dengan memperhatikan tanda dinamik yang diberikan. Latihan ini dilakukan secara individu maupun kelompok. Secara pedagogis, metode pembelajaran yang digunakan efektif karena mendorong siswa untuk berlatih secara aktif, baik individu maupun kelompok. Penggunaan lagu anak-anak yang familiar meningkatkan minat belajar siswa. Secara akademis, sub bagian ini memberikan latihan praktis bagi siswa untuk memahami dan mengaplikasikan konsep dinamik dalam bernyanyi, sehingga meningkatkan pemahaman mereka terhadap ekspresi musikal.