PENGUKURAN TITIK-TITIK DETAIL
▸ Baca selengkapnya: pengukuran long section
(2)METODE ILMU UKUR TANAH :
1.
Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal ( KDV )
2.
Pengukuran Kerangka Dasar Horizontal (KDH )
3.
Pengukuran Titik - Titik Detail
PENGUKURAN TITIK-TITIK DETAIL METODE TACHYMETRI
Untuk keperluan pengukuran dan pemetaan selain pengukuran kerangka dasar vertikal yang menghasilkan tinggi titik-titik ikat dan pengukuran kerangka dasar horizontal yang menghasilkan koordinat titik-titik ikat juga perlu dilakukan pengukuran titik- titik detail untuk menghasilkan titik-titik detail yang tersebar di permukaan bumi yang menggambarkan situasi daerah
pengukuran
Pengukuran titik-titik detail dilakukan sesudah pengukuran kerangka dasar vertikal dan pengukuran kerangka dasar horizontal dilakukan. Pengukuran titik-titik detail mempunyai orde ketelitian lebih rendah dibandingkan orde pengukuran kerangka dasar.
Metode Stadia yang disebut “Tachymetri” di Eropa, adalah cara yang cepat dan efisien dalam
mengukur jarak yang cukup teliti untuk sipat datar
trigonometri, beberapa poligon dan penentuan lokasi
detail-detail topografi
Pengukuran titik-titik detail pada prinsipnya adalah menentukan koordinat dan tinggi titik –titik detail dari titik-titik ikat.
Pengukuran titik-titik detail pada dasarnya dapat dilakukan dengan 2 metode, yaitu offset dan
tachymetri.
Pengukuran titik-titik detail dengan metode tachymetri pada dasarnya dilakukan dengan menggunakan
peralatan dengan teknologi lensa optis dan elektronis
digital.
Metode offset
menggunakan peralatan sederhana, seperti pita ukur, jalon, meja ukur, mistar, busur derajat, dll.
Metode tachymetri
menggunakan peralatan dengan teknologi lensa optis dan elektronis digital. Pengukuran metode tachymetri mempunyai keunggulan dalam hal ketepatan dan kecepatan dibandingkan metode offset. Pengukuran tiitk-titik detail metode tachymetri ini relatif cepat dan mudah karena yang diperoleh dari lapangan adalah pembacaan rambu, sudut horizontal (azimuth magnetis), sudut vertikal (zenith atau inklinasi) dan tinggi alat. Hasil yang diperoleh dari pengukuran tachymetri adalah posisi planimetris X,Y, dan ketinggian Z.
Pengukuran titik-titik detail dengan metode Tachymetri adalah cara yang paling banyak digunakan dalam praktek, terutama untuk pemetaan daerah yang luas dan untuk detail-detail yang bentuknya tidak beraturan.
Untuk dapat memetakan dengan cara ini diperlukan alat yang dapat mengukur arah dan sekaligus mengukur jarak, yaitu Teodolite Kompas atau BTM (Boussole Tranche Montage).
Pada alat- alat tersebut arah-arah garis di lapangan diukur dengan jarum kompas sedangkan untuk jarak digunakan benang silang diafragma pengukur jarak yang terdapat pada teropongnya. Salah satu theodolite kompas yang banyak digunakan misalnya theodolite WILD T0
Metode tachymetri didasarkan pada prinsip bahwa pada segitiga-segitiga sebangun, sisi yang sepihak adalah sebanding.
Pada gambar 321, yang menggambarkan teropong pumpunan-luar, berkas sinar dari titik A dan B
melewati pusat lensa membentuk sepasang segitiga sebangun AmB dan amb. Dimana ; AB = R adalah
perpotongan rambu (internal stadia) dan ab adalah
selang antara benang-benang stadia.
KOREKSI SUDUT DAN
PENGGAMBARAN KONTUR
∑ Β : JUMLAH SDT DALAM Α0 : AZIMUTH AWAL
A N : AZIMUTH AKHIR N : JUMLAH TITIK
FA : KOREKSI SUDUT
KOREKSI SUDUT
CONTOH KOREKSI SUDUT :
= 540°1’15”
= (n-2) x 180° + f
540°1’15” = ( 5-2) x 180° + f
f = + 0°1’15”
DATA LAPANGAN :
β
1= 130
o32’32,5” …terkoreksi :..?
β
2= 110
o8’5”
β
3= 94
o43’7,5”
β
4= 101
o32’30”
β
5= 103
o5’0”
a
12= 291
o53’0”
a
23 =1
o45’10” …terkoreksi : a
12– ( 180 + β
2)
a
34= 87
o2’17,5”
a
45= 165
o30’2,5”
TEKNIK PENGGAMBARAN
Dalam penggambaran titik poligon, prosedur yang diikuti adalah :
Menyiapkan scale paper, yaitu kertas gambar
yang diberi kerangka koordinat berupa milimeter block dengan ukuran sesuai kebutuhan.
Penggambaran / plotting dari titik poligon mula- mula dari titik poligon yang diketahui koordinat.
Biasanya dengan milimeter block dengan ukuran
sesuai kebutuhan.
MENGGAMBARAN DETAIL :
Dari pemancaran 1 titik ikat ini kita tarik garis lurus antara titik detail yang mempunyai azimuth yang sama.
Penggambaran titik tersebut cukup berdasarkan jarak azimuth hasil pengukuran ( tidak perlu menggunakan data koordinat ).
Jika detail berupa bangunan, maka harus diperhitungkan sketsa bangunan tersebut dari lapangan. Hal ini bertujuan untuk
menghindari kesalahan.
Jika detail merupakan titik tinggi yang nantinya akan digunakan untuk penggambaran garis kontur, maka sebaiknya langsung dituliskan ketinggianya agar lebih efektif.
Menggambar peta dengan menentukan kedudukan garis kontur yang sudah diplotkan terlebih dahulu dengan cara interpolasi linear. Interval kontur yang ditentukan adalah 1 m untuk medan mendatar.
CARA-CARA PENGUKURAN TITIK DETAIL
1
8 2
Pengukuran Titik Detail dengan Cara Memancar
Pengukuran Titik Detail dengan Cara Melompat
Pengukuran Titik Detail dengan Cara Grid
GAMBAR CROSS SECTION :
Dari hasil pengukuran dan perhitungan data didapat ketinggian tiap titik bantu sepanjang poligon melintang dengan titik 1 sebagai titik acuan yang telah diketahui ketinggiannya.
Kemudian digambarkan titik-titik tersebut dengan ketinggian dan jarak hasil perhitungan.
Dari titik lainnya dihubungkan dengan satu garis (garis tersebut merupakan pendekatan dari
bentuk permukaan bumi sepanjang garis
potongan melintang)
PENGGAMBARAN KONTUR
PETA TOPOGRAFI
Peta yang menggambarkan relief permukaan
bumi beserta bangunan alami maupun buatan manusia yang ada di atasnya.
Peta yang menggambarkan relief/sifat
permukaan bumi yang digambarkan dengan
garis kontur.
GARIS KONTUR
Garis kontur adalah garis khayal dilapangan yang
menghubungkan titik dengan ketinggian yang sama atau garis kontinyu diatas peta yang memperlihatkan titik-titik diatas peta dengan ketinggian yang sama
Nama lain garis kontur adalah garis tranches, garis tinggi dan garis tinggi horizontal
Garis kontur disajikan di atas peta untuk
memperlihatkan naik turunnya keadaan permukaan
tanah.
CONTOH GARIS KONTUR
Kontur sebuah bukit
Kontur di daerah bertopografi datar
GARIS KONTUR
Garis kontur adalah garis khayal dilapangan yang
menghubungkan titik dengan ketinggian yang sama atau garis kontinyu diatas peta yang memperlihatkan titik-titik diatas peta dengan ketinggian yang sama
Nama lain garis kontur adalah garis tranches, garis tinggi dan garis tinggi horizontal
Garis kontur disajikan di atas peta untuk
memperlihatkan naik turunnya keadaan permukaan
tanah.
SIFAT GARIS KONTUR
Garis-garis kontur merupakan cara yang banyak
dilakukan untuk melukiskan bentuk permukaan tanah dan ketinggian pada peta, karena memberikan
ketelitian yang lebih baik.
Cara lain untuk melukiskan bentuk permukaan tanah
yaitu dengan cara hachures dan shading.
SIFAT GARIS KONTUR
a. Berbentuk kurva tertutup.
b. Tidak bercabang.
c. Tidak berpotongan.
d. Menjorok ke arah hulu jika melewati sungai.
e. Menjorok ke arah jalan menurun jika melewati permukaan jalan.
f. Tidak tergambar jika melewati bangunan.
g. Garis kontur yang rapat menunjukan keadaan permukaan tanah yang terjal.
h. Garis kontur yang jarang menunjukan keadaan permukaan yang landai
APLIKASI GARIS KONTUR
memberikan informasi slope (kemiringan tanah rata- rata),
irisan profil memanjang atau melintang permukaan tanah terhadap jalur proyek (bangunan) dan
perhitungan galian serta timbunan (cut and fill)
permukaan tanah asli terhadap ketinggian vertikal garis atau bangunan.
Garis kontur dapat dibentuk dengan membuat proyeksi tegak garis-garis perpotongan bidang mendatar dengan permukaan bumi ke bidang mendatar peta.
Karena peta umumnya dibuat dengan skala tertentu, maka untuk garis kontur ini juga akan mengalami
pengecilan sesuai skala peta.
Penyajian interval garis kontur tergantung pada skala peta yang disajikan :
jika datar maka interval garis kontur adalah 1/1000 dikalikan dengan nilai skala peta
jika berbukit maka interval garis kontur adalah 1/500
dikalikan dengan nilai skala peta dan jika bergunung
maka interval garis Alam
CARA PENGGAMBARAN GARIS KONTUR
PENGGAMBARAN KONTUR :
Menyiapkan garis kontur dilengkapi peta.
Memplotting titik-titik poligon dengan skala.
Menggambar titik-titik detail dengan skala menggunakan busur dan penggaris.
Menentukan bangunan-bangunan yang ada di lapangan.
Garis kontur lereng yang curam akan terlihat rapat.
Garis kontur yang landai akan terlihat jarang.
Garis kontur tidak berpotongan satu sama lain.
Sepanjang garis kontur tidak akan terletak diantara garis
kontur yang lebih tinggi maupun yang lebih rendah kecuali
perpendekan tertentu.
CARA PENGGAMBARAN GARIS KONTUR
Interpolasi Linear
Grafis
Contoh
pengukuran
titik tinggi
Contoh sebaran titik tinggi
Mengukur ketinggian (sebaran titik tinggi)
Menentukan keofisien garis tinggi : misal 102.00, 102.25, 102.50, 102.75, 103.00 dst (semakin rapat, semakin akurat)
Interpolasi titik tinggi
Penggambaran Kontur :
Tinggi titik A : 101,9 dan Titik B: 103,75
Jarak A-B : 1000 mm
Maka jarak kedua titik tersebut dengan titik ketinggian 102.00 adalah :
Selisih tinggi 102.00 – 101.9 = 0.1
Tinggi B-A : 103.75 – 101.9 = 1.85
Maka jarak titik tinggi 102.00 ke Titik A = (0.1/1.85) x 1000 mm = 54.0541 mm