2.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Tigaraksa Satria, Tbk (Perseroan) adalah merupakan salah satu perusahaan FMCG (Fast Moving Consumer Goods) yang berlokasi di Graha Sucofindo, Jl Raya Pasar Minggu Kav. 34 Pancoran Jakarta.
PT. Tigaraksa Satria Tbk (Perseroan) didirikan di Jakarta, berdasarkan Akta No.
35 tanggal 17 November 1986 dari MMI Wiardi SH, Notaris di Jakarta. Kegiatan usaha utama Perseroan adalah di bidang penjualan dan distribusi barang-barang konsumsi berskala nasional. Di samping itu terdapat pula kegiatan usaha lainnya melalui unit usaha dan anak perusahaan.
Perseroan mulai beroperasi pada bulan Januari 1988 dengan mengambil-alih unit usaha distribusi dari PT. Tigaraksa (Holding), pendiri dan dulunya merupakan pemilik 100% saham Perseroan. Hanya dalam waktu 2 tahun 4 bulan sejak mulai beroperasinya, Perseroan mencatatkan sahamnya pada tanggal 21 April 1990 di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, keduanya pasar modal di Indonesia, yang sejak tahun 2007 bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia. Setelah menjadi perusahaan terbuka, Perseroan kemudian mengalami perkembangan secara signifikan. Bisnis inti Perseroan yaitu bidang penjualan & distribusi barang- barang konsumsi telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat selama kurun waktu 26 tahun.
2.2. Lingkup Bidang Usaha
Lingkup bidang usaha PT. Tigaraksa Satria,tbk adalah penjualan dan distribusi barang konsumsi. Layanan penjualan dan distribusi barang-barang konsumsi dilaksanakan oleh Unit Usaha Consumer Products (CP). Unit usaha ini memberikan kontribusi pendapatan penjualan terbesar bagi Perseroan dan menjadi core business sejak mulai beroperasi di tahun 1988. Konsumen dari Unit Usaha CP adalah para prinsipal dan outlet.
Prinsipal memasok produk-produk yang mereka hasilkan atau impor untuk didistribusikan oleh Unit Usaha CP. Unit Usaha CP sebagai distributor kemudian menyalurkan produk-produk tersebut kepada outlet-outlet. Peran para outlet di sini adalah menyediakan produk, yang dipasok oleh Unit Usaha CP, untuk dibeli oleh para konsumen.
Pada saat ini Unit Usaha CP memiliki 5 (lima) proses bisnis, yaitu:
Principal Acquisition, Principal Retention, Sales Operation, Logistic, dan Trade Marketing. Disamping itu, Unit Usaha CP juga memiliki 5 (lima) proses pendukung yaitu: HR Management, Information Technology, Information System, Accounting dan Finance. Wilayah kerja Unit Usaha CP ini meliputi seluruh wilayah Indonesia. Dalam menjalankan operasinya sebagai distributor, CP melengkapi dirinya dengan infrastruktur yang dibutuhkan, armada angkutan yang memadai, sumber daya manusia yang kompeten dan teknologi informasi yang mutakhir.
Di kota-kota dimana cabang Perseroan berada, penjualan & distribusi dilakukan secara langsung oleh cabang Perseroan kepada seluruh jenis outlet, yaitu:
Outlet tradisional, antara lain : grosir, toko-toko besar/menengah/kecil dan warung.
Outlet modern, antara lain : hypermarket, supermarket dan minimarket.
Untuk daerah-daerah dan kota-kota lainnya dimana tidak terdapat cabang Perseroan, kegiatan penjualan dan distribusi dilakukan melalui lebih dari 50 sub- distributor di seluruh Tanah Air. Sub-distributor ini adalah mitra perusahaan dengan tugas utama menyalurkan barang, baik kepada outlet tradisional maupun outlet modern di daerah demarkasi yang telah ditentukan untuk mereka. Sistim, kebijakan dan supervisi penjualan ditentukan oleh Perseroan. Begitu juga sistim administrasinya sepenuhnya dikomputerisasi dan diseragamkan sehingga bisa diintegrasikan dengan SAP, sistem induk yang digunakan oleh Perseroan.
Gambar 2.1 Produk Tigaraksa Sumber : Laporan Tahunan PT. Tigaraksa Satria, Tbk (2015)
Produk yang dijual dan didistribusikan oleh Unit Usaha CP ini bervariasi, mulai dari produk makanan, produk nutrisi bayi, produk home care, hingga produk body care. Daftar prinsipal dan merk produk yang didistribusikan Unit Usaha CP dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Daftar Produk
Sumber : Laporan Tahunan PT. Tigaraksa Satria, Tbk (2015) 2.3. Sumber Daya
PT. Tigaraksa Satria, Tbk memiliki visi “To Succeed And Excel as a
Market-Driven Sales & Distribution Organization”
To Succeed artinya Perseroan harus bisa mencapai target pertumbuhan dan target finansial yang telah ditetapkan agar kelangsungan hidup (sustainability) perusahaan dapat terjamin secara jangka panjang.
To Excell terkait dengan proses yang dilakukan untuk bisa Succeed; semua proses, proses bisnis maupun proses penunjang, harus dieksekusi dengan prima sesuai standar yang telah ditetapkan, dan harus dengan cara yang benar sesuai sistim & prosedur yang berlaku. Proses kerja excellent dicirikan dengan rendahnya tingkat penyimpangan dan kegagalan, sehingga output yang dihasilkan dapat memenuhi bahkan melebihi harapan semua konsumen dari setiap proses.
Category Principal Product
A. Baby Food PT. Sarihusada Generasi Mahardhika SGM Presinutri, Vitalac, Lactamil, Vitaplus, Gizi Kita, SGM Soya, LLM, BBLR PT. Wyeth Indonesia S26, Promil, Procal, Promise, Nursoy
PT. Nutricia Indonesia Sejahtera Nutrilon, Nutrilon Royal, Nutrilon Soya, Nutrima B. Other Food
PT. Surya Jaya Abadi Perkasa CIP Corned Beef, Sopini, Sausage, Mushroom, Sardines
PT. Simba Indosnack Makmur Simba Poppies/Cornflakes/Choco/Oatmeal, Turbo, Risotto, Rizzi Bizzi, Tuffis AB Food & Beverages (Thailand) Ovaltine
PT. Yupi Indo Jelly Gum Yupi ( 50gr, 120gr, Gemelan, Display Box, Yupina ) PT. Multi Bintang Indonesia Bir Bintang, Heineken, Bintang Zero, Green Sands PT. Mars Symbioscience Indonesia Petfood : Pedigree, Whiskas, Cesar, Catsands
Chocolate : Snickers, Dove, M&M C. Body Care & Home
PT. DSG Suryamas Indonesia Fitti, Petpet, Baby Love, Dispo 123, & Certainty PT. Kimberly Clark Indonesia Koteks, Huggies, Trentis
PT. Colgate-Palmolive Indonesia Colgate, Palmolive PT. Philips Indonesia Commercial Avent
PT. Yasa Mitra Perdana Caladine, JF Sulfur, Oilum, Belsoap
Market-driven atau orientasi kepada pasar merupakan suatu keharusan didalam lingkungan bisnis yang semakin kompetitif.
Perseroan harus benar-benar memahami ekspektasi pelanggan dan perkembangan pasar ditiap bidang bisnis yang dilakoninya. Sebagai perusahaan berskala nasional, Perseroan harus mampu memahami ekspektasi pelanggan dan perkembangan pasar di tiap-tiap segmen dan area yang dirambah: “think
nationally, act locally”.
Core Competence merupakan bagian kompetensi yang harus dimiliki, yaitu:
a. Know your customer.
Kemampuan untuk mengenal customer dan kebutuhannya serta berkomitmen untuk menghasilkan produk dan pelayanan yang berkualitas guna memenuhi kebutuhan customer. Ini berlaku baik untuk customer internal maupun eksternal.
b. Relationship management.
Kemampuan untuk membangun kredibilitas diri melalui penumbuhan empati, kesediaan untuk memberi dan menerima umpan balik, keterbukaan dalam berkomunikasi serta membina hubungan baik dengan orang lain.
c. Supply chain management.
Kemampuan untuk merencanakan, mengorganisasikan, menganalisa dan mengawasi arus produk, dana dan informasi sehingga menghasilkan output yang bermutu dan memuaskan customer.
d. Innovation
Kemampuan dalan berpikir kreatif yang mampu menghasilkan ide-ide baru untuk menghasilkan output atau solusi baru yang bermanfaat bagi customer.
e. Knowledge Management.
Kemampuan untuk melakukan kreasi, utilisasi dan distribusi pengetahuan sehingga dapat digunakan untuk menghasilkan output yang bermanfaat bagi customer.
Disamping Core Competence, perusahaan juga memiliki organisation value, yaitu:
a. Integrity, memastikan semua janji terpenuhi.
b. Independence, untuk menjamin semua mitra mendapatkan layanan terbaik.
c. Innovation, memastikan untuk senantiasa terdepan . Dan berikut adalah Brand Fundation, Tagline dan Logo
1. Brand Foundation
Brand Foundation Perseroan adalah OPTIMIZE GROWTH 2. Tagline Perusahaan
Tagline Perseroan adalah ALWAYS AHEAD.
3. Logo Perusahaan
Gambar 2.2 Visi Misi Perusahaan
Sumber : Laporan Tahunan PT. Tigaraksa Satria, Tbk (2015)
PT. Tigaraksa Satria, Tbk memiliki 32 cabang yang tersebar dari aceh hingga manado, dan berikut adalah daftar cabang-cabang tersebut:
Tabel 2.2 Daftar Cabang
No Cabang No Cabang No Cabang
1 Jakarta 12 Kudus 23 Jambi
2 Pulogebang 1 & 2 13 Surabaya 24 Lampung
3 Cikampek 14 Tuban 25 Pontianak
4 Tangerang 15 Malang 26 Balikpapan
5 Cibonong 16 Jember 27 Samarinda
6 Bandung 17 Denpasar 28 Banjarmasin
7 Cirebon 18 Medan 29 Palangkaraya
8 Purwokerto 19 Pekanbru 30 Makasar
9 Yogyakarta 20 Batam 31 Palu
10 Solo 21 Padang 32 Manado
11 Semarang 22 Palembang
Sumber : Laporan Tahunan PT. Tigaraksa Satria, Tbk (2015)
Struktur organisai PT. Tigaraksa Satria,Tbk terdiri Board of Director yaitu Presiden Director, Director Core Processes dan Director Support Processes.
Level berikutnya adalah Head of Process dan Head of Support Processes yang terdiri dari Principal Retention, Sales Operation (SH), Sales Operation (Combined), Logistics dan Trade Marketing.
PT. Tigaraksa Satria, Tbk memiliki 32 (tiga puluh dua) cabang dan 4 (empat) Central Warehouse dan seluruh cabang tersebut dikepalai oleh seorang Area Sales Manager/Officer dalam pengelolaan cabang dan aktivitas penjualan.
sedangkan dalam proses administrasi dikepalai oleh seorang Head Administrator Branch. Khusus Area Central Warehouse dikepalai oleh Logistics Manager dan bertanggung jawab terhadap aktivitas pengelolaan gudang baik penerimaan, penyimpanan dan pengiriman barang ke seluruh Indonesia. Jumlah karyawan Headcount perusahaan adalah 1.541 karyawan dengan rincian sebagai berikut:
Presiden Director
Director Core Processes
Head Of Principal Retention
Head of Sales Operation 1
Head of Sales Operation 2
Head of
Logistics Head of Trade Marketing
Director IT-IS
Head of HRM
Head of IT
Director Support Processes
Head of IS
Head of
Accounting Head of Finance Head of Audit
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Perusahaan Sumber : Laporan Tahunan PT. Tigaraksa Satria, Tbk (2015)
Tabel 2.3 Daftar Karyawan
No Level Position Total
1 Board of Directors 4
2 General Manager 4
3 Senior Manager 17
4 Middle Manager 26
5 Junior Manager 24
6 Officer 52
7 Supervisor 174
8 Non Management 1.241
Total 1.542
Sumber : Laporan Tahunan PT. Tigaraksa Satria, Tbk (2015)
2.4. Tantangan Bisnis Perusahaan
Perekonomian Indonesia tahun 2014 menghadapi tantangan yang tidak ringan akibat dampak perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Perekonomian negara-negara maju melambat dan diikuti koreksi pertumbuhan ekonomi negara- negara emerging markets.
Tantangan terberat dalam pendistribusian produk barang konsumsi di Indonesia adalah soal keterbatasan penyediaan infrastruktur dan luasnya cakupan wilayah dan besarnya jumlah pelanggan yang harus dilayani di seluruh pelosok Indonesia. Pertumbuhan perusahaan yang bergerak dibidang distribusi barang konsumsi saat ini menghadapi persaingan yang semakin ketat baik dari perusahaan lokal maupun perusahaan multinasional.
Untuk memenuhi permintaan pasar dari segi pemenuhan (Service Level ) dan ketepatan waktu maka diperlukan strategi yang tepat agar dapat memenangkan pasar, proses pengelolaan gudang yang efisien dan efektif serta harus selalu berinovasi dan beradaptasi agar selalu kompetitif dan unggul dalam
2.5. Proses Bisnis Perusahaan
PT. Tigaraksa Satria, Tbk adalah perusahaan yang bergerak dibidang penjualan dan distribusi barang jadi. Saat ini perusahaan memiliki 4 (empat) gudang utama atau disebut Central Warehouse yang memiliki total keseluruhan lebih kurang 40.000 M2.
Gambar 2.4 Alur Distribusi Sumber : Tigaraksa Profile - S&D (2014) 2.5.1 Kegiatan Utama.
Terdapat 4 (empat) Central Warehouse (CW) yang dimiliki oleh PT.
Tigaraksa Satria, Tbk yaitu : 1. Central Warehouse Jakarta 2. Central Warehouse Yogyakarta 3. Central Warehouse Surabaya.
4. Central Warehouse Lampung.
Central Warehouse (CW) Jakarta merupakan CW terbesar di PT.
Tigaraksa Satria,Tbk dan terletak di Komplek Pergudangan Pondok Ungu, dengan luas 20.000 M2. Central Warehouse ini menggunakan system Warehouse
Management System (WMS) dan Radio Frequency (RF) untuk mendukung pelaksanaan proses transaksi dan administrasi sistem pergudangan. Penerapan WMS juga memberikan keuntungan dalam menghitung waktu/siklus setiap proses atau lead time. Data tersebut dibutuhkan untuk menghitung produktifitas gudang dan mempermudah upaya peningkatannya.
Gambar 2.5 Proses Utama Central Warehouse Sumber : Tigaraksa Profile - S&D (2014)
Aktivitas Proses pada Central Warehouse PT. Tigaraksa Satria, Tbk terdiri atas:
1. Penerimaan barang (Receiving)
Penerimaan barang dilakukan berdasarkan Purchase Order (PO) yang diterbitkan oleh Perusahaan. Bagian admin melakukan proses penerimaan barang dengan menunjuk No PO. Proses penerimaan barang di Central Warehouse dilakukan menggunakan ReachTruck/Forklift sebagai alat untuk melakukan perindahan barang dan setiap pallet akan ditempelkan pallet label sebagai informasi isi pallet tersebut dan dikonfirmasi menggunakan RF Scanner dengan melakukan scan pada barcode racking. Aktivitas scan barcode racking untuk menghindari kesalahan penempatan barang.
Gambar 2.6 Proses penerimaan barang Sumber : Tigaraksa Profile - S&D (2014)
2. Pengiriman barang (Shipment)
Pengiriman barang dilakukan berdasarkan permintaan atau order pelanggan. Pelanggan mengirimkan Purchase Order (PO) sesuai dengan kebutuhan pelanggan atau customer. Mekanisme pengiriman PO dilakukan dengan 3 (tiga) cara :
a. Business to Business (B2B)
B2B adalah transaksi secara elektronik antara entitas atau obyek bisnis yang satu ke obyek bisnis lainnya. Perusahaan melakukan transaksi dengan menggunakan trusted connection dengan perusahaan pelanggan. PO yang diterbitkan oleh pelanggan secara otomatis dikirim dari server pelanggan ke server perusahaan untuk kemudian didistribusikan keseluruh cabang.
b. Email dan Web Portal
Purchase Order diterima oleh perusahaan melalui email atau dengan masuk kedalam situs portal yang disediakan oleh pelanggan. Setiap cabang diberikan akses untuk mendapatkan user id dalam dalam mengakses situs portal tersebut.
c. Manual
Mekanisme proses secara manual tetap dilakukan oleh Salesman karena untuk mengakomodir pelanggan yang masih mengirimkan Purchase Order melalui mekanisme manual.
Bagian admin melakukan input order sesuai PO yang dikirimkan oleh pelanggan. Langkah selanjutnya adalah permintaan picking ke bagian Warehouse Operation. Bagian Warehouse Operation kemudian melakukan picking barang dengan menggunakan ReachTruck/Forklift sebagai alat angkut barang. Aktivitas picking dilakukan dengan memastikan lokasi picking sesuai dengan perintah pada RF Scanner. Kemudian barang yang di-picking di letakkan pada Dock Area yang sudah disediakan.
Setelah seluruh barang di-picking dan diletakkan pada Dock Area, maka
Checker harus memastikan seluruh barang pada Dock Area sesuai dengan Check List pengiriman dan langkah berikutnya adalah melakukan aktivitas muat barang ke truk (Loading). Aktivitas yang dilakukan oleh Warehouse Operation menggunakan RF Scanner sebagai tool untuk melakukan konfirmasi produk, kuantiti dan lokasi yang dilakukan secara mobile. Setelah aktivitas loading selesai, maka aktivitas terakhir yang dilakukan adalah pengiriman barang ke pelanggan.
Gambar 2.7 Proses pengiriman barang Sumber : Tigaraksa Profile - S&D (2014)