• Tidak ada hasil yang ditemukan

FENOMENA PENERJEMAHAN PADA WEB DRAMA KOREA A-TEEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "FENOMENA PENERJEMAHAN PADA WEB DRAMA KOREA A-TEEN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

FENOMENA PENERJEMAHAN PADA WEB DRAMA KOREA A-TEEN

THE PHENOMENON OF TRANSLATION IN THE KOREAN WEB DRAMA A-TEEN

Ismi Maulidiyah

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Jalan Ir H. Juanda Nomor 95, Tangerang Selatan, Indonesia

ismi.maulidiyah19@mhs.uinjkt.ac.id Natasha Alya Putri

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Jalan Ir H. Juanda Nomor 95, Tangerang Selatan, Indonesia

natasha.alyaputri19@mhs.uinjkt.ac.id

Abstrak

Kajian ini membahas mengenai fenomena penerjemahan subtitle bahasa Indonesia dari web drama Korea berjudul A-Teen yang dirilis pertama kali di kanal youtube Playlist Global tahun 2018 pada bulan Agustus dengan kanal youtube milik Playlist Indonesia yang dirilis tahun 2019 bulan Januari. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan penerjemahan dalam morfologis dan sintaksis yang dilatarbelakangi oleh faktor budaya, sosial penerjemah, dan bahasa asal di web drama Korea A-Teen pada kedua kanal youtube yang dijadikan sebagai media kajian ini. Kajian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teori yang digunakan dalam kajian ini ialah teori penerjemahan dengan variasi bahasa yang termasuk dalam kajian sosiolinguistik oleh Paul Ohoiwutun. Data kajian ini berupa kalimat atau percakapan dalam subtitle bahasa Indonesia pada episode satu sampai empat yang telah disediakan oleh kedua kanal youtube tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah perbedaan penerjemahan yang teridentifikasi dalam pemilihan diksi, penggunaan kata yang berlebihan, tata bahasa, dan perbedaan penerjemahan akibat pengaruh budaya pada web drama Korea A-Teen yang dirilis oleh kanal youtube Playlist Global dan Playlist Indonesia.

Kata kunci: penerjemahan, variasi bahasa, subtitle, A-Teen

Abstract

This research discusses the phenomenon of translating Indonesian subtitles from the Korean drama web titled A-Teen which was first released on the Global Playlist youtube channel in 2018 in August with the YouTube channel belonging to Playlist Indonesia which was released in 2019 in January. This study aims to identify the differences in the translation of A-Teen’s Korean drama web on the two YouTube channels which are used as a medium for this research. This study uses a descriptive method with a qualitative approach. The theory used in this research is the theory of translation with language variations. The research data is in the form of sentences or conversations in Indonesian subtitles in episodes one to four that have been provided by the two youtube channels. The results of this study are the translation differences identified in the choice of diction, excessive use of words, grammatical differences, and differences in translation due to cultural influences on the Korean web drama A-Teen released by the Playlist Global and Playlist Indonesia youtube channels.

Keywords: translation, language variations, subtitles, A-Teen

(2)

1. Pendahuluan

Korea merupakan salah satu negara yang memiliki pengaruh sangat besar dalam dunia hiburan dewasa ini. Musik, drama, makanan, mode, gaya hidup, dan budayanya menjadi daya tarik bagi penikmatnya. Produk yang dihasilkan, seperti K-Pop, K-Drama, K-Food, Skincare, dan lain sebagainya selalu menjadi trend dengan antusiasme yang tinggi. Masyarakat Indonesia menjadi salah satu masyarakat yang menyambut baik trend tersebut. Banyak masyarakat Indonesia yang memiliki minat cukup besar terhadap drama Korea. Drama Korea sendiri telah menjadi tontonan kesukaan masyarakat Indonesia saat ini. Karena itulah beberapa stasiun televisi nasional di Indonesia menghadirkan dan menayangkan drama Korea pilihan secara gratis.

Bahkan, drama Korea dapat diakses dengan mudah melalui aplikasi berbayar ataupun gratis, seperti viu, netflix, iflix, catchplay, vidio, dan youtube.

Drama Korea biasanya berdurasi selama satu jam atau lebih, tetapi terdapat pula drama Korea yang hanya berdurasi selama kurang dari 30 menit dan lebih dikenal sebagai web drama.

Salah satu web drama Korea yang pernah menarik perhatian penggemar drama Korea di Indonesia ialah web drama Korea berjudul A-Teen yang dirilis oleh kanal youtube Playlist Global pada tahun 2018 bulan Agustus dan Playlist Indonesia pada bulan Januari Tahun 2019. Web drama Korea A-Teen tersebut memiliki genre romantis dengan menghadirkan kehidupan remaja sebagai pelajar SMA berusia 18 tahun.

Web drama Korea A-Teen ini dirilis di kanal youtube Playlist Global dengan beberapa pilihan subtitle yang dapat dipakai. Oleh karena itu, penonton yang tidak mengerti bahasa Korea tetap dapat menikmati dan memahami isi dan jalan cerita drama tersebut. Sebaliknya, di kanal youtube Playlist Indonesia telah tersedia terjemahan bahasa Indonesia secara langsung. Hal tersebut justru memperlihatkan adanya perbedaan penerjemahan dengan variasi bahasa yang berbeda. Perbedaan penerjemahan itulah yang termasuk ke dalam fenomena penerjemahan. Fenomena tersebut dapat terjadi karena adanya variasi bahasa dan perbedaan budaya yang ada. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengidentifikasi perbedaan

penerjemahan tersebut. Alasan penulis tertarik melakukan penelitian ini juga disebabkan minat masyarakat Indonesia yang cukup besar terhadap drama Korea. Terlebih lagi, drama A-Teen sendiri menjadi salah satu web drama Korea yang memiliki jumlah penonton yang cukup banyak atau pernah ditonton kurang lebih satu juta kali.

Kajian sebelumnya mengenai penerjemahan telah dilakukan oleh Anita Rahmah et al (2018) mengenai teknik penerjemahan adaptasi dan variasi pada subtitle film Batman versi bahasa Jawa Mataraman. Kajian tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan unsur budaya yang diterjemahkan dengan teknik adaptasi dan unsur linguistik yang diterjemahkan dengan teknik variasi pada subtitle film Batman versi bahasa Jawa Mataraman. Kedua, kajian yang dilakukan oleh Rahadiyan Duwi Nugroho et al (2020) membahas mengenai fenomena penerjemahan. Kajian tersebut mengulas kesalahan penerjemahan dalam sebuah drama dengan tujuan mengidentifikasi keragaman kesalahan terjemahan (subtitle) drama Jepang Ichi Rittoru no Namina.

Perbedaan kajian ini dengan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya terletak pada hasil dan pembahasan. Kajian ini membahas mengenai masalah perbedaan penerjemahan yang memperlihatkan adanya variasi bahasa dalam pemilihan diksi, penggunaan kata yang berlebihan, kesalahan tata bahasa, dan perbedaan penerjemahan akibat pengaruh budaya yang ada.

Misalnya, perbedaan penerjemahan pada diksi makan dan minum, perbedaan penerjemahan dalam penggunaan kata yang berlebih, perbedaan penerjemahan akibat pengaruh budaya pada kata hyung, perbedaan penerjemahan dalam tata bahasa pada frasa tint dan dompet dalam dua kanal youtube yang berbeda.

Metode merupakan cara untuk melakukan sesuatu dengan rencana tertentu (Nisaa, 2011).

Metode yang dipakai dalam kajian ini adalah metode deksriptif dengan pendekatan kualitatif atau disebut sebagai metode deksriptif-kualitatif.

Strauss dan Corbin dalam (Nugrahani, 2014) menjelaskan jika penelitian kualitatif merupakan salah satu dari jenis kajian yang tidak melakukan prosedur statistik atau bentuk hitungan dalam memperoleh hasil temuannya, sedangkan Kirk dan Miller dalam (Nugrahani, 2014) berpendapat

(3)

bahwa istilah kualitatif pada awalnya bersumber dari pertentangan dua pengamatan, yaitu antara pengamatan kuantitatif yang bertentangan dengan pengamatan kualitatif.

Pada kajian ini, peneliti menggunakan teknik analisis isi untuk mendapat hasil. Penulis menganalisis isi agar sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu mengidentifikasi fenomena perbedaan penerjemahan pada web drama Korea A-Teen dan mendeskripsikannya. Pada kajian ini, penulis akan memberikan pemaparan fenomena penerjemahan pada dua kanal youtube yang merilis salah satu drama yang dijadikan sebagai objek kajian. Kajian ini meliputi perbedaan penerjemahaan yang memperlihatkan variasi bahasa dalam pemilihan diksi, penggunaan kata yang berlebihan, kesalahan tata bahasa, dan perbedaan penerjemahan akibat pengaruh budaya. Dalam kajian ini, peneliti akan mengumpulkan data dan mendeskripsikannya pada setiap perbedaan.

Data kajian diambil dari teks subtitle bahasa Indonesia web drama Korea berjudul A-Teen yang dirilis oleh dua kanal youtube, yaitu Playlist Global dan Playlist Indonesia pada episode satu sampai empat, musim satu. Data kajian diambil lewat subtitle yang telah disediakan oleh kedua kanal youtube tersebut. Data kajian meliputi kata, frasa, dan kalimat yang menunjukkan perbedaan pemilihan diksi, kata berlebih, tata bahasa, dan perbedaan penerjemahan. Data kajian mengenai perbedaan penerjemahan yang memperlihatkan variasi bahasa dalam pemilihan diksi diambil dari episode satu, musim satu. Kemudian, data mengenai perbedaan penerjemahan yang memperlihatkan variasi bahasa dalam kata berlebih diambil dari episode satu dan episode empat, musim satu. Data perbedaan penerjemahan yang memperlihatkan variasi bahasa dalam tata bahasa diambil dari episode dua, musim satu. Selamjutnya, data mengenai perbedaan penerjemahan yang memperlihatkan variasi bahasa dalam perbedaan penerjemahan akibat pengaruh budaya diambil dari episode tiga, musim satu.

Dalam kajian ini, peniliti akan mengambil beberapa data yang telah ditemukan dan menganalisanya selaras dengan tujuan penelitian.

Data penelitian akan dibahas satu per satu sesuai dengan pembahasan mengenai perbedaan

penerjemahan yang diteliti. Pada kajian ini, analisis data dilakukan dengan mencatat teks subtitle episode satu sampai empat, musim satu web drama Korea A-Teen dan mengumpulkannya ke dalam beberapa klasifikasi. Penulis berasumsi bahwa untuk menganalisis data yang telah didapatkan dan memperjelasnya menjadi deskripsi dalam hasil dan pembahasan.

2. Kajian Teori

Perbedaan penerjemahan dapat terjadi dan memperlihatkan adanya variasi bahasa. Paul Ohoiwutun dalam (Nuryani et al, 2021) telah menjelaskan jika variasi bahasa dapat berupa perubahan atau perbedaan dari bermacam-macam manifestasi kebahasaan, namun tidak berlawanan dengan kaidah kebahasaan yang ada.

Fenomena penerjemahan termasuk ke dalam variasi bahasa jenis variasi sistematik.

(Nuryani et al, 2021) mengatakan jika variasi sistematik ini juga dapat disebut sebagai variasi internal. Hal ini disebabkan variasi bahasa tersebut hanya terjadi dalam lingkup unsur demi unsur kebahasaan itu sendiri, baik unsur fonem, morfem, tata kalimat, dan unsur lainnya. Perbedaan yang terjadi dalam bahasa dan perubahan-perubahannya dinamakan variasi bahasa jenis sistematik atau variasi sistematik.

Variasi bahasa ini dapat dilihat melalui fenomena penerjemahan. Fenomena penerjemahan menunjukkan adanya variasi bahasa yang dipakai dalam situasi resmi dan situasi berbahasa santai, akrab, serta tidak resmi. Hatim dan Mason dalam (Rahma et al, 2018) memberikan penjelasannya mengenai penerjemahan. Penerjemahan didefinisikan sebagai suatu tindak komunikasi dengan melintasi pelbagai batas untuk menyingkap kembali makna maupun pesan lewat bahasa antara bahasa sumber (Bsu) dan bahasa sasaran (Bsa).

Melalui proses penerjemahan, komunikasi tanpa batas dapat dijalin di antara beberapa negara (Haq, 2017). Nababan dalam (Nugroho

& Andarwati, 2020) menjelaskan bahwa jika penerjemahan melibatkan peralihan sebuah teks antara bahasa sumber (BSu) ke dalam bahasa sasaran (BSa). Newmark dalam (Alam, 2020) memberikan penjelasannya mengenai penerjemahan. Penerjemahan dapat diartikan

(4)

memberikan makna yang dimaksudkan oleh pengarang dari suatu teks ke bahasa lain, sedangkan Catford dalam (Amri, 2017) mengemukakan bahwa penerjemahan adalah proses tindakan mengganti teks ke dalam bahasa sasaran dari bahasa sumber. Penerjemahan menurut (Novitasari, 2018) sebagai proses transfer teks dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran.

Berdasarkan tekniknya, penerjemahan sendiri dibagi menjadi beberapa jenis, salah satunya ialah penerjemahan audiovisual. Cintas dalam (Rahma et al, 2018) mengelompokkan tiga besar dari sepuluh cara penerjemahan audiovisual. Bentuk dari tiga besar cara penerjemahan audiovisual itu, di antaranya subtitle, dubbing, dan voiceover.

Subtitle atau subtitling merupakan bagian dari proses penerjemahan audiovisual. (Nisaa, 2011) memberikan pemahaman mengenai definisi subtitling. Istilah subtitling dikenal sebagai satu dari dua metode yang dipakai untuk menerjemahkan atau mentransfer bahasa. Film dan televisi yang menjadi media komunikasi audiovisual menggunakan subtitling sebagai metode untuk menerjemahkan bahasa tertentu.

Pada dunia perfilman, ada dua jenis istilah penerjemahan, yaitu subtitle dan dubbing (Ummatin, 2015). Ikhwan (2017) memperjelas istilah subtitle sebagai hasil penerjemahan bahasa sasaran dari bahasa sumber yang terletak di bawah layar lewat terjemahan teks yang ada.

Berdasarkan pebdapat tersebut dapat ditarik simpulan bahwa subtitle menjadi salah satu jenis penerjemahan dalam dunia perfilman yang mentransfer bahasa sumber (BSu) ke bahasa sasaran (BSa) dan terletak di bawah layar sebagai teks terjemah yang ditampilkan bersamaan dengan setiap adegan yang berlangsung pada sebuah film.

3. Hasil dan Pembahasan

Fenomena penerjemahan yang akan dibahas dalam kajian ini meliputi perbedaan penerjemahan yang memperlihatkan variasi bahasa dalam pemilihan diksi, penggunaan kata berlebih, tata bahasa, dan perbedaan penerjemahan akibat pengaruh budaya yang ada.

Fenomena penerjemahan dapat saja terjadi disebabkan kemungkinan proses penerjemahan yang berbeda. Akibatnya,

perbedaan penerjemahan yang sering terjadi pada subtitle dalam dunia perfilman, baik drama, film, maupun hasil produk audiovisual lainnya.

Meskipun perbedaan penerjemahan belum banyak yang mempermasalahkan, tetapi tidak sedikit yang sadar dan memperhatikan perbedaan penerjemahan yang terdapat dalam sebuah teks subtitle.

Salah satu contoh perbedaan penerjemahan pada teks subtitle terdapat dalam web drama Korea berjudul A-Teen yang dilansir di kanal youtube milik Playlist Global dan Playlist Indonesia. Keduanya memiliki perbedaan yang cukup mencolok yang menarik untuk dibahas.

Untuk itu, kajian ini akan membahas perbedaan penerjemahan yang memperlihatkan adanya variasi bahasa dalam pemilihan diksi, tata bahasa, penggunaan kata berlebih, dan perbedaan penerjemahan akibat pengaruh budaya.

3.1 Perbedaan Penerjemahan dalam Pemilihan Diksi

Perbedaan penerjemahan dalam pemilihan diksi terdapat pada kanal youtube Playlist Global dan Playlist Indonesia pada episode pertama, musim satu. Pada kanal youtube Playlist Global detik 0:23 perbedaan penerjemahaan dalam pemilihan diksi terlihat dalam dialog yang diucapkan oleh Kim Hana, salah satu tokoh dalam web drama Korea A-Teen. Dialog yang diucapkan terdapat dalam subtitle yang disediakan oleh kanal youtube Playlist Global berikut.

Kim Hana: Aku akan makan yang ini.

Adapun perbedaan penerjemahan terlihat di kanal youtube Playlist Indonesia episode satu, musim satu pada detik 0:23 dalam dialog Kim Hana lewat subtitle yang disediakan langsung oleh kanal youtube tersebut. Berikut subtitle untuk dialog tersebut:

Kim Hana: Aku akan minum ini.

Perbedaan penerjemahaan tersebut memperlihatkan adanya variasi bahasa dalam pemilihan diksi pada kata makan dan kata minum.

Ketepatan pemilihan diksi terdapat pada kanal youtube Playlist Indonesia adegan pada detik 0:23 memperlihatkan tokoh Kim Hana yang sedang mengambil susu milik Ha Min, tokoh lain

(5)

dalam web drama Korea A-Teen.

Selanjutnya, perbedaan penerjemahan dalam pemilihan diksi juga dapat dilihat pada detik 0:27 di kanal youtube Playlist Global dengan kanal youtube Playlist Indonesia episode satu, musim satu. Pada detik tersebut, perbedaan penerjemahaan dalam pemilihan diksi ditemukan melalui subtitle dialog tokoh Yeo Boram.

Berikut subtitle dialog tokoh Yeo Boram yang disediakan oleh kedua kanal youtube tersebut.

Playlist Global: Apakah anda membaca ini?

Playlist Indonesia: Kamu melihatnya?

Perbedaan penerjemahaan yang mempelihatkan adanya variasi bahasa dalam pemilihan diksi dapat dilihat pada kata membaca dan melihat. Pemilihan diksi lebih tepat pada subtitle yang disediakan oleh kanal youtube Playlist Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari adegan tokoh Yeo Boram yang memperlihat sebuah unggahan di media sosial kepada Kim Hana.

Kemudian, perbedaan penerjemahan terlihat kembali pada detik 0:32 pada teks subtitle di kanal youtube Playlist Global dan Playlist Indonesia. Perbedaan penerjemahan yang terdapat pada subtitle web drama Korea A-Teen tersebut memperlihatkan adanya variasi bahasa dalam pemilihan diksi. Pada detik itu, adegan memperlihatkan percakapan antara Yeo Boram dan Kim Hana mengenai gawai Kim Hana yang rusak. Perbedaan penerjemahan dalam pemilihan diksi ini dapat dilihat lewat teks subtitle yang telah disediakan oleh kedua kanal youtube berikut.

Playlist Global: Telepon saya rusak kemarin.

Playlist Indonesia: Ponselku rusak kemarin.

Kedua subtitle tersebut memperlihatkan adanya perbedaan penerjemahan dalam pemilihan diksi pada frasa telepon saya dengan kata ponselku. Kedua kanal youtube tersebut telah tepat menerjemahkan dialog tersebut. Akan tetapi, subtitle yang terdapat di kanal youtube Playlist Indonesia lebih terasa cocok dalam pemilihan diksi yang dipakai sehari-hari karena adegan dan konteks pada detik 0:32 dalam web drama Korea A-Teen tersebut memperlihatkan percakapan sehari-hari antarteman sebaya.

Perbedaan penerjemahan dalam

pemilihan diksi juga ditemukan pada menit 1 detik 13 (1:13) episode satu, musim satu.

Perbedaan tersebut dapat dilihat melalui teks subtitle yang telah disediakan oleh kanal youtube Playlist Global dan Playlist Indonesia dengan memperlihat adegan tokoh Yeo Boram yang sedang berbincang dengan Ha Min. Perbedaan penerjemahan dalam pemilihan diksi ini dapat dilihat lewat subtitle sebagai berikut.

Playlist Global: Apa? Kau melihat film dengan dia akhir pekan lalu.

Playlist Indonesia: Apa maksudmu? Kamu menonton film akhir pekan lalu.

Teks subtitle tersebut menunjukkan perbedaan penerjemahan yang memperlihatkan adanya variasi bahasa dalam pemilihan diksi.

Perbedaan ini dapat dilihat dari kata melihat dan menonton. Kanal youtube Playlist Indonesia dinilai lebih tepat dalam menentukan diksi pada penerjemahan teks subtitle tersebut. Alasannya, karena terdapat kata film setelah diksi melihat.

Oleh karena itu, penerjemahan terasa lebih tepat jika memakai diksi menonton.

Data terakhir yang dipakai penulis pada analisis perbedaan penerjemahan dan memperlihatkan variasi bahasa dalam pemilihan diksi terletak pada menit 1 detik 35 (1:35).

Data ini diambil lewat subtitle yang disediakan oleh kanal youtube Playlist Global dan Playlist Indonesia. Data tersebut diambil saat adanya adegan monolog yang dilakukan oleh Do Hana, tokoh dari web drama Korea A-teen. Berikut perbedaan penerjemahaan dalam pemilihan diksi yang terjadi pada subtitle antara kanal youtube Playlist Global dengan kanal youtube Playlist Indonesia.

Playlist Global: Ini biasa dialog ....

Playlist Indonesia: Percakapan biasa seperti ini ....

Perbedaan penerjemahan dalam pemilihan diksi yang terjadi pada teks subtitle tersebut kembali memperlihatkan ketepatan kanal youtube Playlist Indonesia untuk memilih diksi yang sesuai. Perbedaan penerjemahan dalam pemilihan diksi dapat terlihat lewat teks subtitle pada kata dialog dan percakapan. Memperhatikan konteks yang sesuai dengan adegan drama A-Teen pada 1:35 yang telah diperlihatkan

(6)

tersebut, kata dialog yang digunakan dalam teks subtitle pada kanal youtube Playlist Global dinilai kurang tepat, sebab kata dialog biasanya dipakai untuk melakukan pembicaraan dalam sebuah sandiwara, sedangkan dalam drama tersebut memperlihatkan kehidupan sehari- hari yang terkesan lebih santai sehingga kata percakapan yang dipilih sebagai diksi dalam subtitle di kanal youtube Playlist Indonesia dinilai lebih tepat untuk terjemahan yang sesuai dengan konteks.

3.2 Perbedaan Penerjemahan dalam Tata Bahasa

Perbedaan penerjemahan yang memperlihatkan adanya variasi bahasa selanjutnya terdapat pada perbedaan tata bahasa dalam subtitle web drama Korea A-Teen yang dilansir oleh kanal youtube Playlist Global dan Playlist Indonesia. Penulis menggunakan episode dua, musim satu dalam drama tersebut untuk mencari data mengenai perbedaan penerjemahan dalam tata bahasa ini. Berikut beberapa data perbedaan penerjemahan dalam tata bahasa yang dipakai dalam penelitian ini.

Data pertama, perbedaan penerjemahan dalam tata bahasa ditemukan pada detik 0:17 episode dua, musim satu di kanal youtube Playlist Global dan kanal youtube Playlist Indonesia.

Pada detik tersebut, adegan memperlihatkan dua siswi yang sedang bergosip tentang Do Hana, salah satu karakter utama wanita dalam web drama Korea A-Teen. Berikut teks subtitle yang diberikan oleh kedua kanal youtube tersebut.

Playlist Global: Dia menggunakan yang sama bibir warna, juga dompet.

Playlist Indonesia: Dia menggunakan tint dan dompet yang sama.

Kedua teks subtitle tersebut memperlihatkan adanya perbedaan penerjemahan dalam tata bahasa. Teks subtitle di kanal youtube Playlist Global dinilai kurang tepat dalam penggunaan tata bahasanya, sedangkan kanal youtube Playlist Indonesia telah benar dan menyesuaikan tata bahasanya untuk teks subtitle drama tersebut.

Pemakaian unsur subjek pada kedua teks subtitle tersebut tepat karena keduanya memakai kata dia sebagai unsur subjeknya. Selanjutnya, keduanya juga memakai kata menggunakan

sebagai unsur predikatnya. Namun, terdapat perbedaan tata bahasa setelah kata menggunakan pada subtitle tersebut. Pada kanal youtube Playlist Global menggunakan frasa yang sama seharusnya diletakkan di akhir kalimat karena frasa tersebut dipakai sebagai unsur keterangan.

Hal ini telah tepat dilakukan oleh kanal youtube Playlist Indonesia pada subtitle tersebut, sedangkan kanal youtube Playlist Indonesia meletakkan unsur keterangan, yaitu frasa yang sama setelah unsur objek, yaitu pada frasa tint dan dompet.

Data selanjutnya mengenai perbedaan penerjemahan dalam tata bahasa diperlihatkan pada menit satu detik dua puluh tujuh (1:27).

Pada saat itu, adegan menunjukkan tiga orang siswa yang sedang membandingkan Kim Hana dan Do Hana, kedua tokoh utama wanita dalam web drama Korea A-Teen. Perbedaan penerjemahan teks subtitle dalam penggunaan tata bahasa dapat dilihat lewat teks subtitle yang telah disediakan oleh kedua kanal youtube Playlist Global dan Playlist Indonesia berikut.

Playlist Global: Coklat yang berambut cantik.

Playlist Indonesia: Gadis yang berambut cokelat sangat cantik.

Perbedaan tata bahasa dapat dilihat pada teks subtitle tersebut. Kanal youtube Playlist Indonesia kembali tepat dalam penggunaan tata bahasa yang dipakai untuk teks subtitlenya, sedangkan teks subtitle di kanal youtube Playlist Global dinilai kurang tepat karena pada teks subtitle tersebut tidak ditemukan unsur subjek dalam kalimat. Kanal youtube Playlist Global menempatkan frasa gadis yang berambut coklat sebagai unsur subjek, sedangkan pada teks subtitle di kanal youtube Playlist Global dinilai kurang tepat sebab ketidakjelasan unsur subjek dalam frasa coklat yang berambut cantik. Jika diperhatikan, kanal youtube Playlist Indonesia sudah tepat dan menyesuaikan dalam tata bahasanya untuk terjemahan teks subtitle tersebut, kanal youtube Playlist Global kurang tepat dalam tata bahasa untuk teks subtitlenya.

Berdasarkan data tersebut dapat dilihat adanya perbedaan penerjemahan dalam tata bahasa.

Perbedaan penerjemahan dalam tata bahasa yang terdapat pada teks subtitle di kanal youtube Playlist Global dan Playlist Indonesia terletak

(7)

pada menit dua detik lima puluh delapan (2:58).

Perbedaan yang terdapat pada menit tersebut menjadi data terakhir yang dipakai penulis untuk menganalisis perbedaan penerjemahan dalam tata bahasa pada penelitian ini. Adegan yang terjadi pada menit itu memperlihatkan tokoh Yeo Boram yang sedang membicarakan produk pewarna bibir atau yang sering disebut dengan istilah liptint. Berikut teks subtitle yang disediakan oleh kanal youtube. Playlist Global dan Playlist Indonesia untuk adegan tersebut.

Playlist Global: Ini tidak mudah untuk mendapatkannya.

Playlist Indonesia: Aku nyaris gagal membelinya.

Teks subtitle tersebut memperlihatkan adanya perbedaan penerjemahan dalam tata bahasa. Kedua subtitle tersebut memiliki terjemah yang sangat berbeda. Pada kanal youtube Playlist Global unsur subjeknya adalah kata ini yang merujuk kepada liptint yang sedang dibicarakan, sedangkan subtitle di kanal youtube Playlist Indonesia menggunakan kata aku sebagai unsur subjeknya. Jika menilik dari dialog yang diucapkan oleh tokoh Yeo Boram pada subtitle dialog tersebut seharusnya menggunakan kata aku sebagai unsur subjeknya.

Kanal youtube Playlist Indonesia telah tepat dalam tata bahasa dan menyesuaikan subtitlenya dengan dialog yang sebenarnya. Sementara itu, subtitle di kanal youtube Playlist Global dapat dinilai kurang tepat dalam menerjemahkan dan menempatkan tata bahasanya.

3.3 Perbedaan Penerjemahan Akibat Pengaruh Budaya

Aunul Hakim telah menjelaskan mengenai bahasa dan budaya. Perbedaan penerjemahan berhubungan dengan bahasa dan pengaruh budaya. Terdapat dua pendapat mengenai hal ini, pertama bahasa dianggap menjadi bagian budaya dan pendapat kedua, bahasa dan budaya merupakan dua hal yang berbeda namun saling berkaitan (Hakim, 2014).

Perbedaan penerjemahan dalam pengaruh budaya seringkali terjadi ketika menerjemahkan bahasa sumber (BSu) ke bahasa sasaran (Bsa).

Fenomena penerjemahan ini dapat dilihat lewat teks subtitle web drama Korea A-Teen di kanal

youtube Playlist Global dan kanal youtube Playlist Indonesia. Perbedaan penerjemahan akibat pengaruh budaya yang pertama dapat dilihat pada episode tiga, musim satu web drama Korea A-Teen. Pada menit lima detik tiga puluh empat (05:34) perbedaan penerjemahan terlihat dalam teks subtitle kedua kanal youtube tersebut.

Berikut perbedaan penerjemahan kedua teks subtitle tersebut.

Playlist Global: Kalian menakjubkan.

Playlist Indonesia: Kalian luar biasa.

Terdapat perbedaan penerjemahan pada kedua teks subtitle tersebut. Pengunaan kata menakjubkan dan kata luar biasa diambil dari terjemahan bahasa Korea, yaitu daebak. Teks subtitle tersebut hadir bersamaan dengan adegan yang memperlihatkan tokoh Do Hana dan teman-temannya sedang melakukan swafoto dengan gaya yang tidak biasa, kemudian melihat hasil fotonya dan mengekspresikannya dengan mengucapkan kata daebak.

Kata daebak sendiri telah menjadi bahasa gaul yang sering diucapkan oleh masyarakat Korea. Kata daebak memiliki banyak arti, yaitu sebagai ‘wow’, ‘keren’, ‘luar biasa’, ‘hebat’, ataupun ‘mantap’. Biasanya kata daebak digunakan oleh orang Korea ketika melihat sesuatu yang menurutnya keren. Penggunaan kata daebak sebaiknya disesuaikan dengan konteksnya. Pada teks subtitle tersebut, baik di kanal youtube Playlist Indonesia maupun kanal youtube Playlist Global telah benar menerjemahkan kata daebak. Hanya saja, subtitle yang disediakan kanal youtube Playlist Indonesia dirasa lebih tepat dan menyesuaikan dibanding subtitle yang diberikan oleh kanal youtube Playlist Global.

Bahasa menjadi alat komunikasi yang mempunyai aturan sosial dan penting untuk diperhatikan (Husin & Hatmiati, 2018). Aturan sosial perlu diikuti saat menerjemahkan antara dua bahasa yang memiliki budaya berbeda.

Hal tersebut dapat dilihat pada fenomena penerjemahan dalam teks subtitle web drama Korea A-Teen yang dilansir oleh kanal youtube Playlist Global dan kanal youtube Playlist Indonesia. Terdapat perbedaan penerjemahan akibat pengaruh budaya pada menit enam detik tiga puluh lima (06:35) dengan adegan Do Hana

(8)

dan teman-temannya sedang membeli es krim di toserba lalu bertemu kakak laki-laki tokoh Siwoo. Perbedaan penerjemahan dapat dilihat lewat teks subtitle yang disediakan oleh kanal youtube Playlist Global dan kanal youtube Playlist Indonesia berikut.

Playlist Global: Aku adiknya.

Playlist Indonesia: Aku kakaknya.

Subtitle tersebut memperlihatkan adanya perbedaan penerjemahan akibat pengaruh budaya. Hal ini dibuktikan dengan perbedaan terjemah kata hyung. Kanal youtube Playlist Global mengartikan kata hyung menjadi

‘adiknya’, sedangkan kanal youtube Playlist Indonesia memberikan terjemahan pada subtitle kata hyung menjadi ‘kakaknya’. Memperhatikan aturan sosial yang berdasarkan budaya di Korea, kata hyung digunakan sebagai panggilan dari seseorang laki-laki yang lebih muda kepada saudara laki-laki yang lebih tua. Terjemahan yang diberikan kanal youtube Playlist Global pada subtitle web drama korea A-Teen di menit enam detik tiga puluh lima (06:35) dinilai tidak tepat dan ketepatan terjemahan kata hyung tersebut dapat ditemukan di kanal youtube Playlist Indonesia.

Fenomena penerjemahan akibat pengaruh budaya kembali dapat dilihat pada menit delapan detik dua puluh enam (08:26) yang memperlihatkan adegan tokoh Yeo Boram yang mengucapkan terima kasih kepada Do Hana dan Kim Hana. Adegan tersebut diberikan teks subtitle oleh kanal youtube Playlist Global dan kanal youtube Playlist Indonesia dengan terjemahan yang sama. Berikut teks subtitle yang terdapat pada kedua kanal youtube tersebut.

Playlist Global: Terima kasih.

Playlist Indonesia: Terima kasih.

Kanal youtube Playlist Global maupun kanal youtube Playlist Indonesia telah tepat memberikan teks subtitle dalam terjemahan kata gomawo. Kata gomawo berarti ‘terima kasih’.

Dalam budaya Korea, kata gomawo termasuk ke dalam kategori banmal. Istilah banmal dapat dikatakan sebagai bahasa yang hanya digunakan oleh seorang teman kepada teman sebayanya atau orang yang sudah dikenal dengan akrab.

Kata gomawo juga dapat diartikan menjadi

kata ‘makasih’ dalam bahasa Indonesia. Kata makasih termasuk ke dalam partikel dari ragam cakapan yang digunakan sehari-hari atau santai.

Data tersebut menjadi data terakhir yang diambil untuk menganalisis fenomena penerjemahan akibat pengaruh budaya. Meskipun tidak terdapat perbedaan penerjemahan pada kata gomawo dalam teks subtitle tersebut, fenomena penerjemahan tetap dirasakan lewat deksripsi mengenai hal tersebut.

3.4 Perbedaan Penerjemahan dalam Penggunaan Kata Berlebih

Analisis terakhir pada penelitian mengenai perbedaan penerjemahan yang memperlihatkan variasi bahasa dalam penggunaan kata berlebih. Dalam menerjemahkan suatu bahasa, penggunaan kata berlebih dapat menjadikan kalimat dari terjemahan tersebut menjadi tidak efektif (Nugroho & Andarwati, 2020).

Fenomena penerjemahan mengenai penggunaan kata berlebihan juga terdapat pada teks subtitle web drama Korea A-Teen yang dilansir di kanal youtube Playlist Global dan kanal youtube Playlist Indonesia. Fenomena penerjemahan dalam penggunaan kata berlebih dapat ditemukkan pada episode satu dan episode empat, musim satu. Data pertama ditemukkan dalam episode satu, musim satu di detik lima (0:05) pada teks subtitle yang disajikan oleh kanal youtube Playlist Global berikut.

Playlist Global: Anda jantung berdebar?

Teks subtitle tersebut menggunakan kata berlebih ditandai dengan adanya kata jantung.

Hal tersebut membuat teks subtitle menjadi kurang efektif sebab pada dialog asli yang diucapkan tokoh Ha Min di detik lima (0:05) tidak terdapat kata jantung. Dialog asli atau bahasa sumber (Bsu) dari drama tersebut menunjukkan dialog Ha Min yang sedang menggoda Do Hana.

Subtitle yang tepat untuk terjemah di detik lima (0:05) terdapat pada teks subtitle yang disajikan oleh kanal youtube Playlist Indonesia berikut.

Playlist Indonesia: Kamu tersipu?

Teks subtitle yang disajikan oleh kanal youtube Playlist Indonesia dinilai lebih tepat dan tidak menggunakan kata berlebih karena telah menyesuaikan terjemahan dari bahasa sumber

(9)

(BSu), yaitu kata seolle ke bahasa sasaran (BSa) yang bermakna ‘tersipu’ sesuai dengan konteks sehingga melihat dari bahasa sumber (BSu) terjemahan jantung berdebar yang dipakai dalam teks subtitle di kanal youtube Playlist Global dianggap kurang tepat.

Data terakhir dalam analisis perbedaan penerjemahan dalam penggunaan kata berlebih terdapat di menit satu detik lima puluh (1:50) episode empat, musim satu. Data tersebut menjadi data terakhir yang diambil oleh penulis untuk menganalisis fenomena penerjemahan.

Perbedaan penerjemahan dalam penggunaan kata berlebih terdapat dalam teks subtitle yang memperlihatkan dialog antara Do Hana dengan Yeo Boram yang disediakan oleh kanal youtube Playlist Global. Berikut teks subtitle yang disajikan oleh kanal youtube tersebut.

Playlist Global: Apakah anda tidak belajar hari ini?

Teks subtitle tersebut memiliki perbedaan penerjemahan dengan teks subtitle yang diberikan oleh kanal youtube Playlist Indonesia.

Berikut teks subtitle yang terdapat di kanal youtube tersebut.

Playlist Indonesia: Kamu tidak akan belajar?

Kedua teks subtitle menunjukkan adanya perbedaan penerjemahan dalam penggunaan kata berlebih. Kanal youtube Playlist Indonesia telah tepat mentranskrip bahasa sumber (BSu) ke dalam teks subtitle, sedangkan kata berlebih dapat dilihat lewat teks subtitle yang disediakan oleh kanal youtube Playlist Global pada penggunaan frasa hari ini. Jika menyesuaikan dengan dialog asli dan bahasa sumber (BSu), frasa hari ini seharusnya tidak ditambahkan dalam teks subtitle pada menit satu detik lima puluh (1:50) tersebut karena kata oneoul yang memiliki makna hari ini tidak disebutkan dalam dialog asli pada web drama Korea A-Teen episode empat, musim satu.

Berdasarkan hasil dan pembahasan tersebut memperlihatkan adanya fenomena penerjemahan yang menunjukkan variasi bahasa dalam pemilihan diksi, tata bahasa, pengaruh budaya, dan penggunaan kata berlebih pada web drama Korea berjudul A-Teen yang dilansir oleh dua kanal youtube, yaitu kanal youtube Playlist Global dan Playlist Indonesia.

4. Penutup

4.1 Simpulan

Simpulan untuk kajian ini berdasarkan analisis yang telah dilakukan dan dideskripsikan pada hasil dan pembahasan sebelumnya ditemukan adanya fenomena penerjemahan berupa perbedaan penerjemahan dalam pemilihan diksi, tata bahasa, pengaruh budaya, dan penggunaan kata berlebih. Perbedaan penerjemahan yang memperlihatkan adanya variasi bahasa tersebut diambil dari episode satu sampai empat, musim satu web drama Korea berjudul A-Teen yang dilansir oleh kedua kanal youtube, yaitu Playlist Global dan Playlist Indonesia.

Perbedaan penerjemahan dalam pemilihan diksi ditemukan pada episode satu, musim satu di detik dua puluh tiga (0:23), detik dua puluh tujuh (0:27), detik tiga puluh dua (0:32), menit satu detik tigabelas (1:13), dan menit satu detik tiga puluh lima (1:35). Kemudian, perbedaan penerjemahan dalam tata bahasa ditemukan pada episode dua, musim satu di detik tujuhbelas (0:17), menit satu detik dua puluh tujuh (1:27), dan menit dua detik lima puluh delapan (2:58).

Selanjutnya, perbedaan akibat pengaruh budaya ditemukan pada episode tiga, musim satu di menit lima detik tiga puluh empat (05:34), menit enam detik tiga puluh lima (06:35), dan menit delapan detik dua puluh enam (08:26). Terakhir, perbedaan penerjemahan dalam penggunaan kata berlebih ditemukan pada episode satu, musim satu di detik lima (0:05) dan episode empat, musim satu di menit satu detik lima puluh (1:50).

Hasil dan pembahasan pada penelitian ini menunjukkan perbedaan penerjemahan dalam pemilihan diksi antara kata makan dengan minum, membaca dengan melihat, telepon dengan ponsel, melihat dengan menonton, dan dialog dengan percakapan. Hasil dan pembahasan selanjutnya mengenai perbedaan penerjemahan dalam tata bahasa terletak pada unsur subjek dan unsur keterangan. Kemudian, hasil dan pembahasan mengenai perbedaan penerjemahan akibat pengaruh budaya dapat dilihat lewat deskripsi mengenai kata daebak, hyung, dan gomawo. Terakhir, hasil dan pembahasan mengenai perbedaan penerjemahan dalam penggunaan kata berlebih dibuktikan

(10)

dengan adanya kata jantung dan frasa hari ini.

Fenomena yang terjadi pada perbedaan penerjemahan yang telah dianalisis memperlihatkan adanya perbedaan proses penerjemahan pada teks subtitle. Hal ini kerap kali terjadi pada proses penerjemahan karena beberapa faktor tertentu. Pada penelitian ini, faktor perbedaan penerjemahan terjadi disebabkan proses transfer bahasa sumber (BSu) yang belum menyesuaikan bahasa sasaran (BSa). Bahasa sumber (BSu) penelitian ini adalah bahasa Korea dan bahasa sasarannya (BSa) adalah bahasa Indonesia. Perbedaan penerjemahan pada penelitian ini terjadi karena kanal youtube Playlist Global memberikan teks subtitle yang diterjemahkan langsung oleh sistem teknologi sehingga banyak terjemahan bahasa sumber

(BSu) yang kurang tepat dan tidak sesuai dengan bahasa sasaran (Bsa). Berdasarkan hal tersebut, kanal youtube Playlist Indonesia hadir dengan menyajikan teks subtitle bahasa Indonesia yang telah disesuaikan terjemahannya dalam pemilihan diksi, tata bahasa, pengaruh budaya, dan penggunaan kata berlebih.

4.2 Saran

Penelitian ini diharapkan dapat membantu peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dan analisis mengenai fenomena penerjemahan.

Masih banyak fenomena penerjemahan yang dapat diteliti dalam web drama Korea A-Teen, seperti pergeseran penerjemahan dan lain sebagainya.

Daftar Pustaka

Alam, A. 2020. “Google Translate sebagai Alternatif Media Penerjemahan Teks Bahasa Asing ke dalam Bahasa Indonesia”. Jurnal Instruksional, 1(4), 159–163.

Amri, N. 2017. “Penerjemahan Subtitle Film “Django Unchained” dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia”. Jurnal KATA, 1(1), 80. https://doi.org/10.22216/jk.v1i1.1953

Hakim, A. 2014. “Bahasa dan Budaya”. Turats, 6(1).

Haq, Z. 2017. “Penerjemahan Subtitle dari Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia (Penelitian Analisis Isi pada Subtitle “Film Contraband”)”. DEIKSIS, 9(01), 100. https://doi.

org/10.30998/deiksis.v9i01.931

Husin, H., & Hatmiati, H. 2018. “Budaya dalam Penerjemahan Bahasa”. Al Mi’yar: Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa Arab Dan Kebahasaaraban, 1(2), 39. https://doi.org/10.35931/

am.v1i2.43

Ikhwan, M. 2017. Analisis Kualitas Terjemahan Subtitle Film The Mermaid.

Nisaa, R. K. 2011. “Analisis Teknik, Metode, dan Ideologi Penerjemahan Subtitle Film “Beckham Unwrapped” dan Dampaknya pada Kulitas Terjemahan [The Analysis of Techniques, Methods, and Ideology used in the Translation of “Beckham Unwrapped Movie” Subtitle and their Impact on the Translation)”. (Master dissertation). Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia.

Novitasari, Y. 2018. Analisis Teknik Penerjemahan Subtitle Film IP Man.

Nugrahani, F. 2014. Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan Bahasa. Universitas Veteran Bangun Nusantara. http://digilibfkip.univetbantara.ac.id/materi/Buku.pdf

Nugroho, R. D., & Andarwati, T. W. 2020. “Kesalahan Penerjemahan Drama Jepang “Ichi Rittoru no Namida Karya Masanori Murakami”. Jurnal Bahasa Lingua Scientia, 12(1), 71–94.

Nuryani, Isnaniah, S., & Eliya, I. 2021. Sosiolinguistik dalam Pengajaran Bahasa Berbasis Multikultural : Teori dan Praktik Penelitian (S. Hudaa (ed.)). IN MEDIA.

Rahma, A., Kristina, D., & Marmanto, S. 2018. “Analisis Teknik Penerjemahan Adaptasi dan Variasi pada Subtitle Film “Batman” Versi Bahasa Jawa Mataraman”. PRASASTI: Journal of Linguistics, 3(1), 13. https://doi.org/10.20961/prasasti.v3i1.19664

(11)

Ummatin, K. 2015. Analisia Teknik Penerjemahan Subtittling Film “Lesson for an Assassin” di JTV Translation Techniques Analysis on the Subtitling of Lesson for an Assassin Film in JTV”.

Bebasan, 2, 78–90.

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Yang menarik dari etika diskursus milik habermas ini adalah walaupun habermas telah menganggap rasio praktis subjek kant sebagai sesuatu yang telah tidak bisa diterima lagi, namun

Unit Audit Internal bertanggung jawab untuk menyampaikan laporan atas aktifitas dan temuan audit kepada Direksi, Komite Audit (Standards for the Professional

Manfaat dari penulisan ini secara teoritis diharapkan dapat digunakan sebagai kontribusi bagi pengembangan dan perkembangan ilmu pengetahuan di bidang hukum,

Oleh karena itu bagi pimpinan perusahaan agar dapat lebih membangkitkan dan mendorong semangat kerja karyawannya dengan cara memberikan penghargaan terhadap prestasi atau kinerja

Hasil wawancara pada responden perokok aktif yang memenuhi kriteria yaitu usia responden 20 tahun sampai 40 tahun, telah merokok lebih dari 5 tahun, tidak

Dalam penelitian ini menggunakan methanol sebagai pelarut dikarenakan likopen merupakan zat hidrofobik kuat sehingga tidak larut dalam air, tetapi larut pada

As seen from the prior experimental investigations to find the laminar burning velocities [1-2,5,12-17], the laminar burning velocities of biogas-air mixtures

keuntungan rangkaian paralel : beban satu tidak mempengaruhi beban lain (satu lampu putus lampu lain tetap akan menyala) dan tegangan yg diterima setiap beban sama semua(semua