• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

22

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada Bab Metode Penelitian ini berisi tentang proses serta persiapan dalam pembuatan sistem atau aplikasi berdasarkan metodologi yang digunakan. Dalam kasus pembuatan game Ralu Sign, metode yang akan digunakan adalah MDA Framework. Dimana MDA framework merupakan salah satu dari metodologi yang

dapat digunakan dalam pembuatan aplikasi permainan.

3.1. Rancangan Penelitian

Pada penelitian kali ini, peneliti menggunakan alur atau tahapan penelitian yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu sebagai berikut.

a. Analisis Masalah

Pada tahap ini peneliti menganalisis bagaimana pemahaman serta pengetahuan peraturan dan rambu lalu lintas pada masyarakat Indonesia, khususnya pada anak – anak usia 10 – 14 tahun. Serta mencari cara bagaimana mengenalkan peraturan dan

Gambar 3. 1 : Alur Rancangan Penelitan

(2)

23

rambu lalu lintas pada anak – anak secara menarik dan tidak membosankan.

b. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan dengan cara mencari berbagai sumber valid, baik berupa buku, artikel, jurnal, arsip, ataupun dokumen – dokumen yang relevan dan dapat dipertanggung jawabkan.

c. Pembuatan Aplikasi Game

Pada tahap pembuatan aplikasi game, penulis mengacu dan menggunakan metode MDA Framework untuk membuat serta mengembangkan aplikasi guna memenuhi tujuan awal dibuatnya penelitian ini.

d. Pengambilan dan Pengujian Data

Pengambilan dan pengujian data dilakukan setelah aplikasi game selesai dibuat. Pada tahap ini penulis menggunakan metode kuisioner dengan beberapa audien, serta menggunakan uji pemahaman untuk mengetahui efek dari aplikasi game yang telah dibuat dan dikembangkan

e. Analisis Data

Setelah melakukan pengambilan serta pengujian data, langkah selanjutnya adalah mengolah serta menganilisis data tersebut

f. Hasil Dan Kesimpulan

Hasil dan kesimpulan akan tampak ketika penulis selesai mengolah dan menganalisis data yang telah diperoleh, serta diharapkan agar hasil yang keluar sesuai dengan tujuan penelitian.

(3)

24 3.2. MDA Framework

MDA Framework adalah sebuah pendekatan formal untuk memahami sebuah game, serta untuk menghubungkan jarak antara game design dan game development [13]. Serta Metodologi MDA Framework ini akan menjelaskan dan menguatkan proses iterative untuk tujuan pengembangan, Pendidikan, dan penelitian. Memudahkan untuk mengurai, mempelajari semua bagian dari game.

MDA Frawework ini terdiri dari tiga komponen utama, yaitu Mechanics, Dynamics, and Aesthetics. Dimana ketiga komponen ini memiliki peran penting dalam pembuatan dan pengembangan suatu game. Ketiga komponen itu terbentuk dari memecahkan komponen komponen yang terdapat dalam game pada umumnya, uraian tersebut terlihat seperti berikut.

Pada gambar diatas merupakan komponen game pada umumnya, yaitu Rules atau aturan yang mengatur bagaimana harusnya permainan berjalan, lalu system yang membuat aturan tersebut aktif pada tombol, AI, karakter, Item, dll yang terdapat pada game, serta yang terakhir yaitu Fun atau kesenangan, dimana komponen ini akan melihat bagaimana reaksi player ketika memainkan game tersebut. Lalu ketika komponen itu di pecah menjadi tiga komponen yang digunakan dalam MDA Framework seperti gambar di bawah.

Gambar 3. 2 : Komponen Game Secara Umum

Gambar 3. 3 : Komponen Game MDA

(4)

25

Gambar 3.3 diatas adalah komponen yang dibangun dari ketiga komponen pada gambar 1, dimana komponen ini merupakan komponen utama dari MDA Framework.

3.2.1 Mechanics

Mechanics menjelaskan tentang komponen tertentu dari sebuah game, pada level data representative, dan juga algoritma. Mechanics juga merupakan beberapa tindakan, tingkah laku, dan mekanika control yang diberikan kepada para pemain menyesuakian dengan konteks dari game yang mereka mainkan, bersamaan dengan beberapa konten yang ada dalam game tersebut [13].

Penyesuaian bagian mechanics dari suatu game dapat membantu kita untuk juga mengatur rata-rata bagian dari komponen dynamics.

Seperti contoh pada permainan monopoli. Komponen mechanics pada permainan tersebut membuat player dengan status miskin dapat mendapatkan bonus, dan penalty untuk para pemain dengan status kaya. Dengan menerapkan beberapa perubahan dari aturan dasar permainan, kita mungkin dapat menjaga kompetisi para pemain dan ketertarikan untuk jangka waktu yang lama. Pada Mechanics juga terdapat beberapa komponen sebagai berikut [16] :

a. Genre Dan Topik

Dengan Menentukan suatu genre dan topik dari sebuah aplikasi permainan yang akan dibuat dan dikembangkan, akan mempermudah desainer maupun developer untuk membuat mekanisme game yang menarik di dalamnya.

Genre dari game Ralu Sign sendiri adalah Advanture Simulation, serta Topik yang akan menjadi dasar pembuatan game ini adalah edukasi serta pengenalan rambu lalu lintas.

(5)

26 b. Goal / Tujuan

Tujuan yang sudah ditetapkan atau dirancang dari game tersebut akan berpengaruh terhadap target pasar ataupun target audiecen (Player). Tujuan dari game ralu sign sendiri adalah memberi pengenalan pada pemain tentang rambu lalu lintas yang ada di indonesia serta memberi pengetahuan tentang apa saja yang dapat larangan larangan lalu lintas di indonesia secara umum.

c. Platform

Setelah Mengetahui genre game, topik , serta tujuan dari game yang akan dirancang atau dibuat, maka kita harus menentukan platform manakan yang sesuai atau yang kita inginkan untuk game yang akan kita kembangkan. Karena pilihan platform sedikit banyakan akan berpengaruh terhadap keberhasilan game tersebut bersaing.

Pada Game Ralu Sign sendiri akan memilih platform mobile, khususnya android, dikarenakan pada era sekarang game mobile sangat diminati oleh para pemain khususnya dikalangan anak – anak.

d. Rating

Penentuan Rating dapat di tentukan dengan melihat genre, dan target player dari game yang kita rancang. Sehingga game tersebut dapat di mainkan oleh golongan usia player yang sesuai.

Rating dalam game ralu sign adalah E10+ (Everyone 10 Years Old +), dikarenakan tujuan dibuatnya game ini adalah untuk memberi pengenalan rambu dan larangan lalu lintas pada anak usia 10 hingga 12 tahun.

(6)

27 e. Level

Level dalam hal ini adalah tingkat kesulitan, dimana dapat berupa level player in game, maupun level stage. Dimana setiap tinggi level yang di mainkan, semakin sulit rintangan atau tantangan yang akan dihadapi oleh player.

Dalam Ralu Sign terdapat 2 level yang dapat dimainkan oleh player, dimana untuk tahap awal pemain akan berada di level pertama, dan dapat lanjut ke level berikutnya ketika kondisi menang telah terpenuhi.

f. Konsep Art

Setelah selesai menentukan beberapa komponen diatas, maka pihak pengembang maupun perancang dapat mulai merancang konsep art yang akan di gunakan dalam game tersebut. Adapun konsep art yang digunakan dalam Game ralu sign sebagai berikut

• 3D Model

3D model yang akan digunakan dalam pengembangan game ralu sign meliputi beberapa bangunan, kendaraan, jalan, dan bagian – bagian lingkungan. Metode yang digunakan pada pembuatan konsep 3D model disini adalah Free Form. Free From sendiri merupakan metode yang biasa digunakan pada suatu game dengan tema mengemudi maupun racing, dengan ruang lingkup yang kecil namun lebih kompleks dalam pembuatan jalur serta bangunan, serta semua objek dapat diletakkan dengan bebas untuk membuat semuanya tampak sesuai dengan tema [17].

(7)

28

Tabel 3. 1 : Konsep 3D Model Bangunan

Gambar Nama Kategori

Barbershop Bangunan

Candy Shop Bangunan

Coffee Shop Bangunan

Fruit Cart Bangunan

(8)

29

Gardening Shop Bangunan

House Bangunan

Hypermarket Bangunan

(9)

30

Ice Cream Cart Bangunan

Kios Bangunan

Restaurant Bangunan

(10)

31

Mini Bank Bangunan

Pada tabel 3.1 diatas, merupakan beberapa contoh konsep art yang akan digunakan pada pembuatan game Ralu Sign. Bangunan – bangunan tersebut merupakan representasi bangunan dari sebuah kota yang menjadi dasar tema art pada Ralu Sign.

Tabel 3. 2 : Konsep 3D Model Jalan

Gambar Nama Kategori

Tikungan Jalan

(11)

32

Perempatan Jalan

Pertigaan Traffic Light

Jalan

Pertigaan Jalan

End Road / Titik Akhir

Jalan

(12)

33

Jalan lurus Jalan

Penyebrangan Jalan

Pada tabel 3.2 merupakan bentuk – bentuk jalan yang akan saling dihubungkan untuk membentuh suatu lintasan utuh. Dalam beberapa bentuk jalan tersebut, terdapat suatu jalan berbentuk tikungan dan pertigaan, yang mana ketika dihubungkan akan membentuk suatu lintasan lingkaran, maupun lintasan putar balik.

Tabel 3. 3 : Konsep 3D Model Lingkungan

Gambar Nama Kategori

Palm Tree Environment

(13)

34

Orange Tree Environment

Normal Tree Environment

Normal Tree simple

Environment

(14)

35

2 Stones Environment

Stone Environment

Tabel 3.3 adalah list atau rincian dari objek 3d yang digunakan untuk mendesain suatu lingkungan alam. Dalam suatu lingkungan pastinya terdapat objek pohon maupun batu, kedua objek ini merepresentasikan lingkungan yang terdapat dalam kota tempat player bermain.

Tabel 3. 4 : Konsep 3D AI dan Traffic Light

Gambar Nama Keterangan

Traffic Light Traffic Light

(15)

36

Car AI & Player

Komponen yang sangat penting terdapat pada Tabel 3.4. Komponen tersebut merupakan objek traffic light, serta mobil yang akan digunakan sebagai main character serta AI (Artificial Intelegent) dalam game Ralu Sign.

Beberapa 3D model diatas dibuat menggunakan aplikasi Maya 3D, serta mengambil dari free asset yang disediakan oleh Unity, dengan memperhatikan lisensi dan merubah beberapa bentuk serta warna dari objek tersebut.

• 2D Model

2D model yang akan di terapkan atau di implementasikan pada game ralu sign meliputi beberapa tombol, NPC, Gambar Rambu, Kotak Dialog, tampilan interface, dsb.

Beberapa komponen 2D yang akan digunakan pada game ralu sign dapat di lihat pada Tabel 3.5. 2D model disini berperan sebagai komponen interface dalam game, yang bertujuan untuk membuat game dapat berjalan dengan baik pada platform android [18].

(16)

37

Tabel 3. 5 : Konsep 2D Model

Gambar Nama

Question Idle

Interface Window pop up background

Rambu

Rambu

(17)

38

Tombol Gas Dan Rem

Tombol Play

NPC pada tutorial scene

Pada tabel diatas merupakan beberapa konsep art dari bagian tombol, NPC / character, rambu, dan interface yang digunakan pada game Ralu Sign, Question idle yang disebutkan pada tabel tersebut adalah kondisi tampilan pilihan jawaban ketika pemain tidak sedang melakukan apapun, dan akan berubah merah ketika salah, dan hijau ketika benar.

Sedangkan bagian interface window background, merupakan dasar atau tampilan UI yang digunakan pada hampir disetiap pop up yang keluar selama game berlangsung.

Untuk rambu – rambu lalu lintas, akan digunakan selain untuk pertanyaan kuis, juga digunakan pada dunia

(18)

39

dalam game, agar para pemain lebih paham alur permainan yang disediakan.

• Audio

Audio yang digunakan untuk melengkapi game Ralu sign antara lain :

- Background Music - Car Audio

- Button Audio

- Stage Clear Sound Effect - Stage Failed Sound Effect

Penggunaan audio pada sebuah game merupakan hal yang penting, dikarenakan audio dapat memberikan feedback yang lebih mendalam daripadah tampilan visual dan lebih mudah dalam mensimulasikan sentuhan [18].

3.2.2 Dynamics

Dynamics menjelaskan tentang perilaku run-time dari bagian mechanics berdasarkan inputan yang diberikan oleh player serta setiap output lain dari waktu ke waktu atau bisa di pahami sebagai Gameplay. Bagian ini berfungsi untuk menarik ekspresi atau pengalaman bermain yang terdapat pada poin aesthetics [13].

Ekspresi tersebut berasal dari komponen komponen dynamics yang mendorong para pemain untuk meninggalkan pengalaman mereka ketika bermain, seperti contohnya : pengalaman ketika pemain merasa tertantang oleh tampilan time pressure yang terdapat dalam sebuah game, ataupun ekspresi ketika mereka meng – explore bagian – bagian yang terdapat dari game. Hal tersebut membuat bagian dynamics ini menjadi penghubung antara Mechanics dan Aesthetics. Komponen yang terdapat dalam Dynamics antara lain [16] :

(19)

40 a. Storyline

Storyline dari sebuah game ditujukan untuk membuat pemain tertarik dan mempermudah mereka untuk memahami maksud dari game tersebut.

b. Karakter

Karakter dalam seuatu game dapat di sesuaikan dengan genre dan gameplay yang terdapat dalam game tersebut. Karatker yang dapat dimainkan dalam game ralu sign adalah sebuah kendaraan yaitu mobil.

c. Kontrol Game

Kontrol game menjadi salah satu elemen penting dalam pembuatan sebuah game. Sehingga perlu dirancang agar kontrol game tetap mudah untuk digunakan oleh pemain. Berikut adalah rancangan mock up dari kontrol game sekaligus gameplay dari game Ralu Sign.

Pada gambar yang terdapat dalam Gambar 3.4 terdapat desain atau sktesa kasar dari tampilan main menu yang akan digunakan pada game Ralu Sign. dimana button play berfungsi untuk memulai permainan, sedangkan button Credit untuk menampilkan tujuan dibuat nya game.

Gambar 3. 4 : Desain Main Menu

(20)

41

Pada gambar yang terdapat dalam Gambar 3.5, terdapat desain tampilan ketika permainan dimulai, bagaimana bentuk tombol yang digunakan, tata letak dari tombol – tombol tersebut, yang disesuaikan dengan User Experience pada mayoritas permainan mobile atau permainan android.

Gambar yang terdapat dalam Gambar 3.6, merupakan tampilan ketika button pause di tekan, dimana desain terlihat simple namun mudah dipahami. Button pause atau tampilan pause ini bertujuan ketika player ingin berhenti sejenak maupun ingin mengulang permainan ketika player merasa akan gagal.

Gambar 3. 5 : Desain Gameplay

Gambar 3. 6 : Desain Pause Menu

(21)

42

Gambar 3.7 menampilkan desain dari menu pertanyaan yang akan tampil di sela – sela permainan, untuk membantu player menambah waktu beberapa detik.

Gambar 3. 7 : Desain Pop Up Kuis Menu

Gambar 3. 8 : Desain Stage Clear

Gambar 3. 9 : Desain Stage Failed / Game Over

(22)

43

Sedangkan desain yang terdapat dalam Gambar 3.8 dan Gambar 3.9 merupakan desain ketika player telah menyelesaikan stage atau permainan, maupun ketika player gagal dalam menyelesaikan stage maupun permainan.

d. Challenge

Challenge atau tantangan sudah dipastikan ada disetiap game, dimana tantangan tersebut harus diselesaikan oleh pemain dan kemungkinan akan bertambah sulit ketika bertambah level.

Dalam game Ralu Sign terdapat 2 macam level atau stage dengan tantangan sebagai berikut :

▪ Stage 1

o Waktu awal pemain adalah 60 detik.

o Dilarang menerobos lampu merah.

o Belok tidak menyalakan lampu sign o Belok salah menyalakan lampu sign o Menyalip lewat jalur kiri

o Pop Quiz Tikungan o Pop Quiz Penyebrangan

o Titik awal player ke titik akhir tidak terlalu jauh o Jalur sederhana

▪ Stage 2

o Waktu awal 90 detik

o Titik awal player ke titik akhir lumayan jauh o Jalur agak memutar

o Semua tantangan di stage satu juga terdapat di stage 2 o Melawan arah

o Melanggar rambu dilarang lewat

(23)

44

o Melanggar rambu dilarang belok o Melanggar rambu dilarang putar balik o Pop Quiz Rambu Wajib Belok kiri o Pop Quiz Rambu Dilarang lewat o Pop Quiz Rambu Dilarang belok o Pop Quiz Rambu Dilarang Putar Balik o Pop Quiz Rambu boleh putar balik

e. Game Rule

Dalam setiap permainan tentunya memiliki sebuah aturan yang harus dijalankan oleh para pemain, dimana aturan tersebut juga akan membantu para pemain menyelesaiakn tantangan atau misi dari dalam game tersebut. Aturan yang dibuat haruslah jelas dan tidak memiliki maka ganda agar dapat dengan mudah dipahami oleh pemain. Adapun Game Rule dalam Game Ralu Sign adalah sebagai berikut :

o Terdapat 2 Stage

o 1 Stage terdiri dari beberapa tantangan dan pertanyaan o Player di beri waktu awal yang akan terus berkurang o Game Over Condition : Player kehabisan waktu, Player

melanggar rambu larangan, dan player tidak menaati peraturan umum lalu lintas.

o Clear Stage Condition : Player tiba di titik tujuan sebelum waktu habis

o Player akan dapat tambahan waktu selama 10 detik setiap kali menjawab pop quiz dengan benar.

(24)

45

Ketika diubah menjadi flowchart, maka alur dari game rule Ralu Sign dapat dilihat pada Gambar 3.10 berikut, flowchart tersebut dapat diterapkan pada level 1 maupun level 2.

3.2.3 Aesthetics

Aesthetics menjelaskan tentang poin apa saja yang dapat membuat suatu permainan terasa menyenangkan. Bagian ini juga

Gambar 3. 10 : Alur Flowchart Game Rule

(25)

46

berfungsi sebagai feedback atau penilaian, apakah ekspresi para pemain sudah sesuai dengan apa yang kita harapkan ketika bermain permainan yang kita buat. Beberapa komponen pada aesthetics yang digunakan untuk memperoleh feedback atau penilaian tersebut antara lain :

• Sensation : yaitu untuk mengetahui seberapa menyenangkannya game tersebut dikembangkan.

• Fantasy :: hal hal yang membuat para pemain percaya dengan apa yang terjadi pada game.

• Narrative : hal yang membuat suatu game memiliki suatu plot cerita atau drama yang akan selalu berkembang.

• Challenge : tantangan yang akan dihadapi player ketika memainkan game tersebut.

• Fellowship : interaksi yang terjadi dalam game antara suatu pemain dengan pemain lain yang menicptakan suatu keadaan social.

• Dsicovery : memungkinkan pemain untuk mengeksplorasi game untuk menemukan hal hal baru.

• Expression : permainan sebagai media untuk mengekspressikan diri sendiri

• Submission : Waktu Luang yang disediakan pemain untuk memainkan game tersebut dengan santai tanpa berpikir terlalu keras.

Pada game Ralu Sign sendiri, komponen yang akan diterapkan adalah Sensation, challenge dan discovery.

Gambar

Gambar 3. 1 : Alur Rancangan Penelitan
Gambar 3. 2 : Komponen Game Secara Umum
Gambar  3.3  diatas  adalah  komponen  yang  dibangun  dari  ketiga  komponen  pada  gambar  1,  dimana  komponen  ini  merupakan  komponen  utama dari MDA Framework
Tabel 3. 1 : Konsep 3D Model Bangunan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggunakan metode ketiga yaitu menambahkan PVA ke dalam larutan kitosan- pektin dengan harapan dapat meningkatkan electrospinnability larutan dan bahan PVA

Dapat disimpulakan bahwa konsep time value of money itu adalah suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang masa

Ideologi patriarki masih menjadi gagasan residual konstruksi negatif yang terdapat di dalam novel, untuk itu novel ini cenderung tidak setuju dengan adanya budaya patriarki yang

Terjadi pasang surut penggunaan Asbuton di dalam negeri, sejak diketemukan pada tahun 1924 dan mulai diproduksi sejak tahun 1926 yang dalam penambangannya pernah mengalami

Mengingat besarnya potensi kelautan dan perikanan dan menyadari bahwa potensi tersebut belum dapat dimanfaatkan secara optimal, maka diperlukan langkah-langkah

Bila dilihat dari jumlah pengguna internet, maka bisa dibilang seluruh pengguna media sosial di Indonesia.We Are Social mengatakan 132,7 juta pengguna internet, 130 juta

Perspektif ketiga dan perspektif yang akan digunakan oleh penulis dalam menganalisis proses ratifikasi perjanjian ekstradisi antara Indonesia dengan Singapura

Tabung Pendidikan ini ditubuhkan dengan tujuan untuk memberi biasiswa kepada warga kerja anak-anak syarikat / badan-badan berkanun Negeri Selangor