• Tidak ada hasil yang ditemukan

TIME VALUE OF MONEY MAKALAH. Dosen mata kuliah : Surepno, SE, M.Si, Akt, CA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TIME VALUE OF MONEY MAKALAH. Dosen mata kuliah : Surepno, SE, M.Si, Akt, CA."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

“TIME VALUE OF MONEY” MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keuangan Dosen mata kuliah : Surepno, SE, M.Si, Akt, CA.

Disusun oleh : M. Shodiqin (1520320001) Faisal Akhyar (1520320010) M. Ilham Akbar (1520320022)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS JURUSAN SYARIAH & EKONOMI ISLAM

PROGRAM PENDIDIKAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH 2017

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam membicarakan ekonomi pada umumnya, dan ekonomi islam pada khususnya, rasanya janggal jika tidak memulainya dengan membahas “uang”. Apalagi, jika pembahasan ekonomi ini terfokus pada masalah atau topik moneter dan fiskal. Dimana uang adalah alat untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sejak peradaban kuno mata uang logam sudah menjadi alat pembayaran biasa walaupun belum sesempurna sekarang.

Oleh karena itu, uang oleh sebagian penduduk dipandang sebagai sesuatu yang sangat penting. Sebab uang dapat dijadikan alat pemenuhan kebutuhan manusia, alat pemudah aktivitas ekonomi. Dengan adanya uang yang berfungsi sebagai alat pembayaran akan memudahkan pertukaran barang, sehingga pekerjaan dijalankan lebih mudah. Kebutuhan muncul karena sistem barter ternyata banyak menimbulkan kesukaran. Orang tidak bebas memperjual belikan barang-barang yang mereka perlukan.

Perbedaan sistem ekonomi yang berlaku, akan memiliki pandangan yang berbeda tentang uang. Sistem ekonomi konvensional memiliki pandangan yang berbeda tentang uang dibandingkan dengan sistem ekonomi islam. Keuangan merupakan hal yang penting dalam kehidupan ekonomi. Ekonomi adalah suatu aktivitas mengelola uang dan modal dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidup. Oleh karena itu, masalah keuangan ini perlu mendapatkan perhatian secara serius. Keberhasilan pengelolaan keuangan sangat ditentukan oleh prinsip yang digunakan. Islam telah memberikan prinsip-prinsip dasar dalam mengelola uang dan modal, baik untuk aktivitas bisnis maupun investasi.

Sekarang ini, banyak perkembangan baru yang terkait dalam bidang ekonomi, seperti masalah mata uang, pola transaksi perdagangan, dan sebagainya.

(3)

Uang seribu rupiah sekarang lebih berharga dari pada seribu rupiah setahun lagi. Pemilik uang dapat melekukan investasi dengan dana yang ada sekarang untuk memperbolehkan hasil lebih banyak di waktu yang akan datang. Dalam bentuknya yang paling sederhana pemilik uang dapat melakukan penyimpanan di bank untuk membuat uangnya berkembang.

Kebanyakan orang menyadari hal tersebut. Belum lagi jika inflasi masuk hitungan. Apabila uang didiamkan, maka nilainya akan berkurang dengan adanya inflasi. Kebanyakan negara mengalami inflasi. Keputusan keuangan sangat berhubungan dengan uang dan waktu, diantaranya adalah keputusan investasi.

Investasi dilakukan dengan uang yang sekarang dikeluarkan dengan harapan akan memperoleh hasil wakt yang akan datang. Jadi sengat wajar apabila keputusan investasi yang paling banyak menggunakan konsep waktu dalam menggunakan uang. Nilai waktu uang (time value of money) menjadi fokus sentral dalam manajemen keuangan.

Teori keuangan konvensional mendasarkan argumennya dengan konsep time value of money . Dalam kesempatan ini akan memberikan kritik atas konsep time value of money tersebut dengan mengajukan konsep yang lebih tepat, yang dinamakan konsep economic value of time. Konsep

economic value of time itu artinya nilai waktu uang untuk masa yang akan datang.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian nilai waktu dari uang?

2. Bagaimana teknik perhitungan konsep nilai waktu dari uang? 3. Bagaimana kritik atas konsep time value of money dalam Islam?

1.3 Tujuan

Dalam penyusunan makalah “Time Value of Money” mempunyai tujuan sebagai berikut :

(4)

1. Agar mahasiswa dan mahasiswi mengetahui maksud time value of

money,

2. Agar mahasiswa dan mahasiswi mengetahui konsep perhitungan time

value of money,

3. Agar mahasiswa dan mahasiswi mengetahui tentang kritik atas konsep time value of money.

1.4 Manfaat

1. Mengetahui maksud time value of money

2. Memahami konsep perhitungan time value of money 3. Dapat mengetahui kritik atas konsep time value of money

(5)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep Time Value of Money

Menurut Najmudin dalam bukunya yang berjudul Manajemen Keuangan dan Akutansi Syar’iyyah Modern mengatakan bahwa konsep nilai waktu uang (time value of money) merupakan salah satu kerangka dasar pemikiran terhadap suatu keputusan dan kebijakan dalam keuangan modern. Dalam arti sederhana dapat dikatan bahwa uang memiliki nilai waktu.

Dapat disimpulakan bahwa konsep time value of money itu adalah suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang mangacu pada perbedaan nilai uang karena perbedaan waktu. Dalam memperhitungkan, baik nilai sekarang maupun nilai yang akan datang maka kita harus mengikuti panjangnya waktu dan tingkat pengembalian maka konsep time value of money sangat penting dalam masalah keuangan baik untuk perusahaan, lembaga, maupun individu.

Adapun contohnya yaitu uang Rp 10.000.000,00 saat ini tidak sama nilainya dengan Rp 10.000.000,00 setelah satu tahun mendatang. Seorang individu yang rasional akan lebih memilih uang sejumlah Rp 10.000.000,00 saat ini di bandingkan dengan Rp 10.000.000,00 satu tahun lagi. Alasan penalarannya adalah apabila seorang menerima Rp 10.000.000,00 hari ini, maka dia dapat menginvestasikannya (menabung di bank atau pada aktiva lain) dengan tingkat keuntungan tetap sebesar 10% misalnya, sehingga dia akan mendapatkan uang Rp 1.000.000,00 sebagai bunga sela setahun. Oleh karena itu, Rp 10.000.000,00 saat ini setara dengan Rp 11.000.000,00 setelah satu tahun kemudian ketika tingkat bunga 10%. Dengan demikian uang dianggap memiliki nilai waktu.

(6)

Ada beberapa alasan pentingnya nilai waktu uang melihat satu juta rupiah sekarang lebih berharga dari satu juta rupiah setahun lagi, antara lain: a. Adanya Inflasi.

b. Adanya Rasio.

c. Preferensi atas konsumsi sekarang dibandingkan dengan konsumsi yang akan datang.

Inflasi ditandai dengan adanya kenaikan harga. Inflasi membuat satu juta rupiah sekarang lebih berharga dari satu juta rupiah setahun lagi. Dengan adanya inflasi maka pemilik uang usaha untuk mempertahankan nilainya dengan cara melakukan investasi. Dari investasi yang dilakukan, pemilik uang akan memperoleh kompensasi dalam bentuk bunga, dividen atau kenaikan atas nilai aset yang dimilikinya.

Kebanyakan orang lebih suka mengkonsumsi sekarang dibandingkan dengan mengkonsumsi di waktu yang akan datang. Jadi apabila seseorang akan meminjan kepada anda sebanyak satu juta rupiah, maka peminjam harus meyakini anda bahwa setahun lagi uang anda akan berkembang. Kalau tidak maka tidak ada alasan untuk melakukan penundaan konsumsi yang akan anda lakukan sekarang.

Apabila pemilik dana memasukkan unsur risiko atau ketidakpastian terhadap hasil yang akan diterima, maka pemilik dana akan minta hasil lebih tinggi lagi.

2.2 Teknik Perhitungan Konsep Nilai Uang

Cara mengetahui teknik perhitungan sederhana dan variasinya, yaitu menentukan nilai masa depan dari sejumlah uang saat ini; nilai saat ini dari sejumlah uang masa depan; nilai masa depan suatu anuitas (sejumlah uang yang konstan secara berkala); nilai saat ini suatu anuitas; nilai masa depan dan nilai saat ini dengan periode berganda; nilai masa depan dan nilai saat ini dengan tak terhingga; tingkat keuntungan yang diinginkan atau tingkat bunga. Berikut ilustrasi mendasar mengenai NWU beserta variasi dan rumusnya.

(7)

a. Konsep Future Value

Bunga berganda (compound interest) atau sering disebut bunga majemuk menunjukkan bahwa bunga suatu pokok pinjaman (atau simpanan) juga akan dikenakan bunga pada periode selanjutnya. Jika tingkat bunga tersebut diberlakukan, maka future value (nilai yang akan datang) adalah jumlah dari nilai awal (Vo) tumbuh setelah 1 tahun.

Nilai masa yang akan datang satu tahun kemudian tersebut dengan mudah dapat dihitung sebagai berikut:

V1 = V0 + V0 r

V1 = V0 (V0 r)

V1 = 10.000 (1+0,10) = 11.000

Pada akhir tahun ke-2, nilai investasi tersebut menjadi sebesar Rp. 12.100,00.

V2 = V1 (1+r)

V2 = 11.000 (1+0,10) = 12.100

Nilai tahun ke-2 tersebut dapat dihitung dengan rumus lain, yaitu V2 = V0+ V0 r + (V0 + V0 r) r

= V0 (1+2r+r2)

= V0 (1+r2)

V2 = 10.000 (1+0,10)2 = 12.100

Dengan demikian, untuk untuk menghubungkan nilai masa yang akan datang dengan nilai sekarang dapat dibentuk rumus singkat sebagai berikut:

Vt = V0 (1+r)t.

b. Konsep Present Value

Present value ( nilai sekarang ) merupakan jumlah yang jika dimiliki sekarang dan diinvestasikan pada tingkat bunga tertentu r%,

(8)

maka akan sama dengan penerimaan yang akan datang pada tanggal jatuh tempo.

Contoh : Misalnya Anda akan menerima pada akhir tahun ke-4 yang akan datang uang sejumlah Rp. 1.262.000,00. Berapakah besarnya nilai sekarang uang tersebut bila r = 6 % ?

Dengan rumus di atas maka dapat di hitung nilai sekarang uang tersebut, yaitu sebesar Rp 1.000.000, dengan perhitungan sebagai berikut:

PV = V4 x ( PVIF 4,6 )

= 1.262.000 x 0,792 = 1.000.000

c. Konsep Future Value Annuity

Misalkan Anda dijanjikan akan menerima Rp 1.000.000 setiap tahun selama tiga tahun. Jika suku bunga yang relevan sebesar 10% berapa nilai penerimaan tersebut pada akhir tahun ke-3. Pembayaran dilakukan setiap akhir tahun.

Dapat di ketahui formula umum Future Value dari suatu anuitas Fn = A

Dari contoh di atas dapat diselasaikan atas faktor bunga anuitas untuk i=10%, n=3

Jadi, Fn = Rp 1.000.000

= Rp 1.000.000 x 3,3100 = Rp 3.310.000

d. Konsep Present Value Annuity

Cara menghitung present Value Annuity ( PVA ) adalah kebalikan dari cara menghitung FVA, yang dirumuskan sebagai berikut :

(9)

Contoh : Misalnya Jihan akan melakukan pembayaran SPP untuk rencana kuliahnya selama tiga tahun mendatang sebesar Rp. 1.000.000 yang dibayarkan tiap akhir tahun. Berapakah uang yang harus disediakan dari sekarang untuk kuliah selama tiga tahun tersebut ?

Uang SPP yang harus disediakan Jihan dari sekarang adalah Rp. 2.486.800.000. Cara di atas menggunakan rumus PV per tahun. Cara lainnya dapat menggunakan tabel PVIFA dengan t=3 dan r = 10 %, yang akan diperoleh hasil yang sama.

PVA = A x (PVIFA3,10 )

= 1.000.000 x 2,4868 = 2.486.800

e. Konsep Perpetuity

Perpetuity merupakan seri penerimaan kas ( pembayaran kas ) dengan pola tertentu dan berjangka waktu relatif tidak terhingga. Misalnya, seorang investor membeli suatu sekuritas yang akan memberikan penghasilan sebesar A setiap tahun sampai dengan tahun ( tak terhingga ). Jika tingkat keuntungan atau tingkat diskonto yang relevan setiap tahunnnya adalah r, maka present value perpetuity ( PVP ) seri tersebut adalah

PVP = A/r

Contoh : Misalnya akan diterima arus kas sebesar Rp 1.000.000 setiap tahun selamanya dengan tingkat diskonto sebesar 10 %. Nilai sekarang arus kas tersebut adalah Rp.10.000.000 dengan perhitungan sebagai berikut:

PVP = A/r

= 1.000.000 / 0,1 = 10 juta

(10)

2.3 Kritik atas Konsep Time Value of Money

Dalam Islam tidak dikenal adanya Time Value of Money, yang dikenal adalah Economic Value of Time. Teori time value of money adalah suatu kekeliruan besar karena mengambil dari ilmu teori populasi dan tidak ada ilmu finance. Jadi, feature value dari uang dianalogikan dengan jumlah populasi tahun ke-t, present value dari uang dianalogikan dengan jumalah populasi ke-0, sedangkan tingkat suku bunga dianalogikan dengan tingkat pertumbuhan populasi. Jelas hal ini keliru besar, karena uang bukanlah makhluk hidup yang dapat berkembang biak dengan sendirinya.

Kehadiran lembaga keuangan dan perbankkan Islam dalam menjalankan usaha tidak berdasarkan bunga (non ribawi) karena bunga merupakan aktualisasi riba yang diharamkan berdasarkan hukum nash-nash yang jelas dan pasti (qath’i) dalam al-Qur’an dan al-Hadits, dengan pengaturan tersebut berarti tiada peluang ijtihad mengenai masalah-masalah yang sudah pasti (qath’i tsubut wa dalalah) sebagaiman secara konsensus pakem ini dianut oleh kalangan umat Islam, ulama salaf (generasi terdahulu) dan ulama khalaf (generasi belakangan).

Dari penjelasan diatas tersebut dapat dikatakan bahwa konsep uang dalam Islam, yaitu uang sebagai alat tukar dan bukan sebagai komoditas. Dengan demikian, untuk mendapatkan keuntungan dalam konsep Islam adalah diperlukannya transaksi kerja/kegiatan perekonomian rill

yang inheren dengan risiko usaha yang dilaksanakan dalam waktu tertentu, misalnya transaksi pembiayaan bagi hasil dengan prinsip mudharabah. Pembayaran dalam bentuk suku/tingkatan bunga sebagai perwujudan konsep time value of money adalah bertentangan dengan kondisi riil seorang nasabah yang menjalankan kegiatan usaha dan senantiasa dihadapankan pada kemungkinan untung, impas atau rugi (nasabah tidak dapat memastikan untuk mendapatkan penghasilan yang fixed and predetermined

rate dalam kegiatan usaha).

Di dalam Islam, keuntungan bukan saja keuntungan di dunia, namun yang dicari adalah keuntungan di dunia dan di akhirat. Oleh karena

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal pembuatan Kontrak di Era Globalisasi ini terlebih lagi dengan Lahirnya Undang-Undang Bahasa Pasal 31 yang mengatur mengenai kewajiban penggunaan Bahasa

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil pengujian adalah sistem administrasi perpajakan modern tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak

Penelitian kejadian depresi pascasalin di Amerika Serikat 12 berkisar antara 8%-26%, dan sekitar 13% perempuan primipara mengalami depresi pascasalin pada periode tahun

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu tentang Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Siswa dalam Memilih Bimbingan Belajar (Studi Pada

• Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran persamaan dengan harga mutlak yang baru dilakukan. •

Dalam proses interaksi tersebut dibutuhkan komponen-komponen pendukung, antara lain adalah tujuan yang akan dicapai, materi pelajaran, peserta didik, guru, metode yang

bertemu dengan Kanjeng di depan tepas security x Penutur adalah seorang Abdi Dalem di kesultanan Yogyakarta, sedangkan mitra tutur adalah seorang Kanjeng di kesultanan Yogyakarta..

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar serat kasar cookies dan mengetahui tingkat kesukaan konsumen terhadap cookies yang disubstitusikan dengan tepung biji kluwih