• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal 1 dari 33 hal Putusan Nomor : 11-K/PM I-04/AD/II/2021

PENGADILAN MILITER I-04 PALEMBANG

PUTUSAN

Nomor 11-K/PM I-04/AD/II/2021

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Militer I-04 Palembang yang bersidang di Palembang dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara terdakwa:

Nama lengkap : Terdakwa.

Pangkat/NRP : Ta/XXXXXXXXXXXXXXX.

Jabatan : XXXXXXXXXXXXXXX.

Kesatuan : Yonif Raider 200/BN.

Tempat/tanggal lahir : SUMSEL/XXXXXXXXXXX.

Jenis kelamin : Laki-laki.

Kewarganegaraan : Indonesia.

Agama : Islam.

Tempat tinggal : Sumsel . Terdakwa tidak ditahan.

PENGADILAN MILITER I-04 PALEMBANG tersebut di atas;

Membaca : Berkas perkara dari Pomdam II/Sriwijaya Nomor : Bp-18/A- 18/XII/2020 tanggal 9 Desember 2020 atas nama Terdakwa dalam perkara ini.

Memperhatikan : 1. Keputusan Penyerahan Perkara dari Pangdam II/Swj selaku Papera Nomor Kep/14/I/2021 tanggal 27 Januari 2021.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer I-05 Palembang Nomor Sdak/08/II/2021 tanggal 4 Februari 2021.

3. Penetapan Kadilmil I-04 Palembang Nomor TAP/11/PM.I-04/AD/II/2021 tanggal 19 Februari 2021 tentang Penunjukan Hakim.

4. Penunjukan oleh Panitera Nomor JUKTERA/11/PM.I-04/AD/II/2021 tanggal 19 Februari 2021 tentang Panitera Pengganti.

5. Penetapan Hakim Ketua Nomor TAP/11/PM.I-04/AD/

II/2021 tanggal 19 Februari 2021 tentang Hari Sidang.

6. Surat Tanda Terima Panggilan kepada Terdakwa dan para Saksi untuk menghadap sidang serta surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara Terdakwa ini.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal 2 dari 33 hal Putusan Nomor : 11-K/PM I-04/AD/II/2021

Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak/08/II/2021 tanggal 4 Februari 2021 di depan persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara Terdakwa ini.

2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan serta keterangan para Saksi di bawah sumpah serta yang dibacakan berita acara pemeriksaannya.

Memperhatikan : 1. Tuntutan Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya Oditur Militer berpendapat bahwa Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak Pidana : “Dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan”, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 281 ke-1 KUHP.

Selanjutnya Oditur Militer mohon agar Pengadilan Militer I-04 Palembang menjatuhkan pidana terhadap diri Terdakwa sebagai berikut:

a. Pidana penjara selama : 10 (sepuluh) bulan.

b. Mohon agar barang bukti berupa:

1) Surat-surat:

a) 2 (dua) lembar Visum Et Refertum Nomor R/147/VER/XI/2020 tanggal 23 November 2020 an. Sdri. Saksi-1.

b) 1 (satu) lembar surat perjanjian tanggal 19 Oktober 2020.

c) 4 (empat) lembar screenshot chat WhatsApp antara Ta Terdakwa dan Sdri. Saksi-1.

d) 2 (dua) lembar foto Rumah Dinas Ta Terdakwa.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

2) Barang-barang:

a) 1 (satu) buah kasur springbet warna merah milik Ta Terdakwa.

b) 1 (satu) buah BH warna abu-abu milik Sdri. Saksi-1.

c) 1 (satu) buah celana dalam warna coklat milik Sdri. Saksi-1.

d) 1 (satu) pasang baju tidur warna pink kombinasi bintik hitam dan bercorak gambar boneka milik Sdri. Saksi-1.

Dikembalikan kepada yang berhak.

c. Membebani Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp5.000,00 (Lima ribu rupiah).

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal 3 dari 33 hal Putusan Nomor : 11-K/PM I-04/AD/II/2021

2. Atas Tuntutan Oditur Militer Terdakwa tidak mengajukan pembelaan, namun mengajukan permohonan secara tertulis melalui Penasehat Hukumnya yang pada pokoknya menyatakan sebagai berikut:

a. Terdakwa menyesali perbuatannya.

b. Terdakwa belum pernah melakukan tindak pidana maupun pelanggaran sebelum perkara ini.

c. Dipersidangan Terdakwa bersikap jujur, kooperatif dan berterus terang dalam memberikan keterangan.

d. Terdakwa berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya.

e. Terdakwa melakukan tindak pidana karena emosi dan egois.

f. Terdakwa berjanji akan menjadi manusia yang lebih baik lagi setelah selesai menjalani proses hukum.

Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas Terdakwa mohon dapat dijatuhi hukuman yang seringan-ringannya.

Menimbang : Bahwa menurut surat Dakwaan Oditur Militer, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut:

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat sebagaimana tersebut dibawah ini, yaitu pada tanggal Empat bulan September tahun 2020 bertempat di Kota Lubuk Linggau Sumsel dan pada tanggal dua belas, tiga belas, empat belas dan lima belas bulan September tahun 2020 atau setidak-tidaknya dalam tahun 2020 bertempat di Asrama Yonif Raider 200/BN atau tempat lain setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer I- 04 Palembang telah melakukan tindak pidana:

"Barangsiapa dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusiaan",

Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara -cara dan keadaan-keadaan sebagai berikut:

a. Bahwa Terdakwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI-AD melaui pendidikan Secata PK pada tahun 2013 di Rindam ll/Swj, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada NRP XXXXXXXXXXXXXXX dan ditugaskan sebagai Ta Yonif sampai dengan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Ta;

b. Bahwa Terdakwa pada bulan Juni 2020 berkenalan dengan Sdri. Saksi-1, SPd (Saksi-1) di media sosial Instagram lalu bertukar nomor Handphone, saat itu Terdakwa berada di Palembang sedangkan Saksi-1 berada di Kab. Lubuk Linggau, 2 (dua) hari berkenalan, kemudian

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal 4 dari 33 hal Putusan Nomor : 11-K/PM I-04/AD/II/2021

Terdakwa mengungkapkan rasa cinta dan sayang terhadap Saksi-1, lalu Saksi-1 menerima Terdakwa dan menjalin hubungan pacaran;

c. Bahwa Terdakwa pada hari Jumat tanggal 4 September 2020, mengirim pesan Via Whats App untuk mengajak Saksi-1 pergi ke Bengkulu untuk jalan-jalan, kemudian pada hari minggu tanggal 6 September 2020 Terdakwa menjemput Saksi-1 dirumah Jalan Gedang RT.

002 Kel. Taba Jemekeh Kec. Lubuk Linggau Timur I Prop.

Sumsel dengan meminta ijin kepada orang tua Saksi-1 SdrSaksi-3 (Saksi-3) dan Sdri. Rosilawati (Saksi-2) setelah diijinkan sekira pukul 08.00 WIB Saksi-1 dan Terdakwa pergi ke Prop. Bengkulu dengan mengendarai kendaraan jenis Daihatsu AIya Nopol BG 2670 DM;

d. Bahwa Terdakwa dan Saksi-1 sekira pukul 11.00 WIB tiba di kota Bengkulu langsung menuju pantai panjang, kemudian sekira pukul 12.00 WIB Terdakwa mengajak Saksi-1 ke Hotel di dekat pantai panjang Bengkulu, dengan alasan mau bertemu dengan teman, setelah tiba di hotel ternyata teman Terdakwa tidak ada, kemudian Terdakwa menarik tangan Saksi-1 untuk masuk ke salah satu kamar di dalam hotel, setelah di dalam kamar Terdakwa mengajak Saksi-1 berhubungan badan layaknya suami istri dan mengancam jika tidak mau maka Terdakwa tidak akan mengantar Saksi-1 pulang ke Kab. Lubuk Linggau, karena takut Saksi-1 akhirnya mau melakukan hubungan badan layaknya suami istri;

e. Bahwa Terdakwa dan Saksi-1 selanjutnya melakukan persetubuhan, setelah itu Saksi-1 dan Terdakwa membersihkan badan dikamar mandi dan sekira pukul 16.00 WIB Terdakwa dan Saksi-1 pulang kerumah Saksi-1 di Kab. Lubuk Linggau, sekira pukul 20.00 WIB Saksi-1 dan Terdakwa tiba dirumah karena hari sudah larut malam Terdakwa menginap dirumah Saksi-1 dan tidur bersama dengan kakak Saksi-1 Sdr Firman (Saksi-4), keesokan harinya Terdakwa kembali ke Yonif Raider 200/BN;

f. Bahwa pada tanggal 12 September 2020, sekira pukul 10.00 WIB, Saksi-1 pergi ke Palembang untuk mengikuti test CPNS tahap ke-2 dan tiba sekira pukul 19.00 WIB kemudian Terdakwa menjemput Saksi-1 disimpang PoIda Sumsel dan mengajak Saksi-1 menginap dirumahnya Asrama Ki-C Yonif Raider 200/BN Gandus Palembang, sekira pukul 20.00 WIB tiba dipenjagaan, saat itu Saksi-1 disuruh Terdakwa untuk menunduk didalam mobil lalu Saksi-1 bertanya mengapa harus menunduk dan Terdakwa menjelaskan tidak boleh membawa cewek kedalam Asrama, selanjutnya Saksi-1 dan Terdakwa makan keluar;

g. Bahwa sekira pukul 21.00 WIB Saksi-1 dan Terdakwa kembali ke rumah dinas Terdakwa Asrama Yonif Raiders 200/BN dan mengobrol diruang tamu, lalu

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal 5 dari 33 hal Putusan Nomor : 11-K/PM I-04/AD/II/2021

Terdakwa mengajak Saksi-1 melakukan hubungan badan layaknya suami istri tidak lama kemudian Terdakwa mengeluarkan springbet yang ada didalam kamar keruang tamu, setelah itu Terdakwa memeluk Saksi-1 dan mencium bibir sambil meremas payudara, selanjutnya Terdakwa mengajak Saksi-1 tidur diatas springbet sambil membuka pakaian masing-masing sehingga telanjang, setelah itu badan Saksi-1 direbahkan dengan posisi Saksi-1 dibawah dan Terdakwa diatas menindih badan Saksi-1, melakukan hubungan layaknya suami istri selanjutnya Terdakwa dan Saksi-1 setelah bersetubuh pergi kekamar mandi untuk membersihkan din, setelah itu tidur bersama di ruang tamu;

h. Bahwa Terdakwa dan Saksi-1 selain pada waktu- waktu diatas, pada tanggal 13, 14 dan 15 September 2020 sekira pukul 21.00 WIB s.d 22.00 WIB juga melakukan hubungan badan layaknya suami istri diruang tamu rumah dinas Terdakwa di Asrama Yonif Raiders 200/BN dengan cara sama seperti tanggal 12 September 2020 yang dilakukan atas dasar suka sama suka, lampu dalam keadaan hidup dan pintu terkunci,

i. Bahwa Terdakwa dan Saksi-1 selain melakukan persetubuhan juga sekira pada tanggal 4 September 2020 sekira pukul 17.00 WIB dipinggir jalan di kota Lubuk Linggau, tepatnya didalam mobil Agya Nopol BG 2670 DM Terdakwa dan Saksi-1 bermersaan sambil berpelukan dan berciuman.

j. Bahwa orang tua Saksi-1 tidak mengetahui jika pada tanggal 12 s.d. 15 September 2020 Saksi-1 menginap dirumah dinas Terdakwa Asrama Yonif Raiders 200/BN, namun setelah pulang ke Lubuk Linggau Terdakwa susah untuk dihubungi, lalu Saksi-1 menceritakan kepada kedua orang tuanya Sdri. Rosilawati (Saksi-2) dan Sdr.Saksi-3 (Saksi-3) bahwa selama berada di Palembang untuk test tahap-2 CPNS tinggal dirumah dinas Terdakwa dan telah 4 (empat) kali melakukan hubungan badan layaknya suami istri;

k. Bahwa selanjutnya orang tua Saksi-1 menghubungi keluarga Terdakwa (bibik Terdakwa Sdri Wisma) yang beralamat di Perumnas Lestari dekat Bandara SMB Palembang, kemudian Sdri. Wisma menghubungi orang tua Terdakwa di desa Pampangan SUMSEL, pada saat itu orang tua Terdakwa akan bertanggung jawab dan akan menemui Saksi-1 di Kab. Lubuk Linggau untuk melangsungkan pertunangan, namun Saksi-1 mendapat informasi dari Sdr. sepupu Terdakwa (Sdri. Teta) bahwa Terdakwa melarang orang tuanya untuk menemui orang tua Saksi-1 dengan alasan jauh, sehingga Terdakwa maupun keluarganya tidak ada yang menemui kedua orang tua Saksi-1;

l. Bahwa pada tanggal 19 Oktober 2020 sekira pukul 07.00 WIB Saksi-1 dan orang tuanya pergi ke Palembang

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal 6 dari 33 hal Putusan Nomor : 11-K/PM I-04/AD/II/2021

untuk menemui paman Saksi-1 Pa Saksi-5i (Saksi-5), dengan maksud meminta bantuan agar Terdakwa mau bertanggungjawab, kemudian Saksi-5 menghubungi Terdakwa untuk datang ke Hotel Oyo Lavender Dwikora 11 Palembang menemui Saksi-1 dan orang tua Saksi-1 untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, sekira pukul 20.30 WIB, Terdakwa bersama 2 (dua) orang rekannya Ta Didik (Saksi-6) dan Ta Akhmad Subani (Saksi-7) datang, kemudian Saksi-5 menanyakan kepada Terdakwa apakah sudah melakukan hubungan badan dengan Saksi-1, di jawab Terdakwa "Iya" dan Terdakwa sanggup bertanggung jawab, dengan membuat surat pernyataan diatas materai 6000 akan menikahi Saksi-1 pada tanggal 19 Oktober 2020 dengan disaksikan oleh Saksi-5, Saksi3 Sdri. Aprida, Ta Didik (Saksi-6) dan Ta Saksi-7 (Saksi-7);

m. Bahwa Terdakwa setelah 2 (dua) minggu kemudian menghubungi Saksi-1 berkata bahwa Terdakwa tidak akan bertanggung jawab lebih baik dipecat dari dinas TNI dari pada harus menikah dengan Saksi-1, mendengar hal tersebut Saksi-1 dan orang tua pergi ke Palembang untuk melaporkanrb peuatan Terdakwa ke Pomdam II/Swj guna diproses hukum; dan

n. Bahwa bersasarkan Visum Et Revertum Nomor R/147/VER/XI/2020 tanggal 23 Nopember 2020 dari Rumkit TK-II dr AK-Gani Palembang bahwa kemaluan Sdri. Saksi- 1, S.Pd selaput dara jam sembilan dan sebelas ada robekan, dengan kesimpulan selaput darah tidak utuh.

Berpendapat. bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 281 ke-1 KUHP.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya dan terhadap Dakwaan Oditur Militer tersebut Terdakwa tidak mengajukan keberatan/eksepsi.

Menimbang : Bahwa dipersidangan Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukum yaitu Mayor Chk Agung Riza, S.H., M,Hum., NRP 11050028671281 beserta Tim, berdasarkan Surat Perintah Kakumdam II/Sriwijaya Nomor Sprin/27/II/2021 tanggal 22 Februari 2021 dan Surat Kuasa Khusus tanggal 25 Februari 2021 dari Terdakwa kepada para Penasihat Hukumnya.

Menimbang : Bahwa para Saksi yang dihadapkan di persidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut:

Saksi-1:

Nama lengkap : Saksi-1, S.Pd.

Pekerjaan : Guru.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal 7 dari 33 hal Putusan Nomor : 11-K/PM I-04/AD/II/2021

Tempat/tanggal lahir : Lubuk Linggau/XXXXXXXXXXX.

Jenis kelamin : Perempuan.

Kewarganegaraan : Indonesia.

Agama : Islam.

Tempat tinggal : Sumsel.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada bulan Juni 2020 di media sosial Instagram, 2 (dua) hari berkenalan, kemudian Terdakwa mengungkapkan rasa cinta terhadap Saksi lalu Saksi dan Terdakwa menjalin hubungan pacaran.

2. Bahwa pada hari Jumat tanggal 4 September 2020, Terdakwa mengirim pesan Via WhatsApp untuk mengajak Saksi pergi ke Bengkulu untuk jalan-jalan kemudian pada hari minggu tanggal 6 September 2020 Terdakwa menjemput Saksi dirumah Jalan Gedang RT. 002 Kel. Taba Jemekeh Kec. Lubuk Linggau Timur I Prop. Sumsel dengan meminta ijin kepada orang tua Saksi Sdr.Saksi-3 (Saksi-3) dan Sdri. Rosilawati (Saksi-2), setelah diijinkan selanjutnya Saksi dan Terdakwa pergi ke Prop. Bengkulu dengan mengendarai kendaraan jenis Daihatsu Alya Nopol BG 2670 DM dan sekira pukul 11.00 WIB Saksi dan Terdakwa tiba di kota Bengkulu langsung menuju pantai panjang, kemudian duduk-duduk di penggir pantai sambil menikmati kelapa muda.

3. Bahwa sekira pukul 12.00 WIB Terdakwa mengajak Saksi ke Hotel yang berada disekitar pantai panjang dengan alasan mau menemui teman Terdakwa, setelah tiba di hotel Terdakwa masuk kedalam Hotel untuk menemui temannya dan Saksi menunggu di mobil, beberapa saat kemudian Terdakwa mendatangi Saksi dan mengajak Saksi masuk ke Hotel kemudian kami mengobrol di loby Hotel, namun ternyata alasan Terdakwa untuk menemui teman Terdakwa di Hotel tersebut adalah akal-akalan dari Terdakwa saja karena tidak ada teman Terdakwa di tempat tersebut dan ternyata Terdakwa sudah memesan/memboking salah satu kamar Hotel, setelah beberapa saat mengobrol di loby Hotel kemudian Terdakwa mengajak Saksi dengan cara menarik tangan Saksi untuk masuk ke salah satu kamar di Hotel tersebut, setelah berada di dalam kamar kemudian Terdakwa mengajak Saksi melakukan persetubuhan layaknya hubungan suami istri dan mengancam jika tidak mau maka Terdakwa tidak akan mengantar Saksi pulang ke Kab. Lubuk Linggau dan Terdakwa berjanji akan bertanggungjawab menikahi Saksi, karena takut akhirnya Saksi mau melakukan persetubuhan layaknya hubungan suami istri dengan Terdakwa.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal 8 dari 33 hal Putusan Nomor : 11-K/PM I-04/AD/II/2021

4. Bahwa selanjutnya Terdakwa langsung memeluk Saksi dan mencium bibir sambil meremas payudara Saksi, kemudian Saksi dan Terdakwa sama-sama melepaskan pakaian dengan posisi Saksi dibawah dan Terdakwa menimpa Saksi sambil Terdakwa mencium bibir dan meremas payudara Saksi, selanjutnya Terdakwa memasukan alat kelaminnya kedalam vagina Saksi sambil mengoyangkan pantatnya naik turun, kurang lebih 20 (dua puluh) menit Terdakwa dan Saksi klimaks dan Terdakwa mengeluarkan cairan spermanya diatas perut Saksi, setelah itu Saksi dan Terdakwa membersihkan badan dan sekira pukul 16.00 WIB Terdakwa dan Saksi pulang ke Kab. Lubuk Linggau.

5. Bahwa saat Terdakwa dan Saksi tiba di kab. Lubuk Linggau, tepatnya di jalan Lapter Tabak Pingin, mobil yang dikendarai Terdakwa jenis Daihatsu Alya warna biru muda, Nopol BG 2670 DM berhenti di pinggir jalan karena Saksi haus dan minta dibelikan minuman di mini market, setelah membeli minuman dan kembali ke dalam mobil selanjutnya di dalam mobil tersebut Saksi dan Terdakwa berciuman dan Terdakwa meraba serta meremas-remas payudara Saksi, setelah itu kami melanjutkan perjalanan dan kurang lebih 15 (lima belas) menit kemudian yaitu sekira pukul 20.00 WIB kami tiba di rumah, selanjutnya Terdakwa menginap di rumah Saksi selama 2 (dua) hari dan kalau malam tidur bersama dengan kakak Saksi Sdr. Firman (Saksi-4).

6. Bahwa pada tanggal 12 September 2020, sekira pukul 10.00 WIB, Saksi pergi ke Palembang untuk mengikuti test CPNS tahap ke-2 dan tiba di Palembang sekira pukul 19.00 WIB kemudian Terdakwa menjemput Saksi disimpang PoIda Sumsel dan mengajak Saksi menginap dirumahnya di Asrama Palembang, sekira pukul 20.00 WIB tiba di penjagaan, saat itu Saksi disuruh Terdakwa untuk menunduk di bawah dashboard mobil lalu Saksi bertanya mengapa harus menunduk dan Terdakwa menjelaskan tidak boleh membawa cewek/perempuan ke dalam Asrama.

7. Bahwa setelah sampai di Rumdis Terdakwa dan menurunkan barang bawaan Saksi beberapa saat kemudian Terdakwa mengajak Saksi keluar untuk makan malam dan sekira pukul 21.00 WIB Saksi dan Terdakwa kembali ke rumah dinas Terdakwa Asrama Yonif Raiders 200/BN lalu mengobrol di ruang tamu, selanjutnya Terdakwa mengajak Saksi melakukan persetubuhan layaknya hubungan suami istri, kemudian Terdakwa mengeluarkan springbet yang ada di dalam kamar keruang tamu, setelah itu Terdakwa memeluk Saksi dan mencium bibir sambil meremas payudara Saksi, lalu Terdakwa mengajak Saksi tidur di atas springbet sambil membuka pakaian masing-masing sehingga telanjang, setelah itu badan Saksi direbahkan dengan posisi Saksi di bawah dan Terdakwa diatas menindih badan Saksi, kemudian

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

(9)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal 9 dari 33 hal Putusan Nomor : 11-K/PM I-04/AD/II/2021

Terdakwa mencium bibir sambil menjilat puting payudara Saksi, selanjutnya Terdakwa memasukkan alat kelaminnya yang sudah tegang kedalam vagina Saksi sambil menggoyangkan pantatnya naik turun, kurang lebih 20 (dua puluh) menit saat Terdakwa akan klimaks Terdakwa mencabut kemaluannya dari dalam vagina Saksi dan mengeluarkan spermanya di luar vagina Saksi, selanjutnya kami masing-masing membersihkan diri di kamar mandi dan setelah itu tidur bersama di ruang tamu.

8. Bahwa pada tanggal 13, 14 dan 15 September 2020 sekira pukul 21.00 WIB s.d pukul 22.00 WIB Saksi dan Terdakwa melakukan hubungan badan layaknya suami istri diruang tamu rumah dinas Terdakwa di Asrama Yonif Raiders 200/BN dengan cara sama seperti yang dilakukan pada tanggal 12 September 2020 yang dilakukan atas dasar suka sama suka, lampu dalam keadaan hidup dan pintu terkunci.

9. Bahwa selama Terdakwa menginap di rumdis Terdakwa di asrama Yonif Raider 200/BN, setiap malam ada teman Terdakwa yang datang berkunjung ke rumdis Terdakwa dan Saksi diminta Terdakwa untuk sembunyi di dalam kamar serta tidak berisik atau mengeluarkan suara agar teman Terdakwa tidak mengetahui kalau ada Saksi yang menginap di rumdis Terdakwa.

10. Bahwa orang tua Saksi tidak mengetahui jika pada tanggal 12 s.d. 15 September 2020 Saksi menginap dirumah dinas Terdakwa, namun setelah pulang ke Lubuk Linggau Terdakwa susah untuk dihubungi, lalu Saksi menceritakan kepada orang tua Saksi bahwa selama berada di Palembang untuk test tahap-2 CPNS tinggal dirumah dinas Terdakwa dan telah 4 (empat) kali melakukan hubungan badan layaknya suami istri.

11. Bahwa selanjutnya orang tua Saksi menghubungi keluarga Terdakwa (bibik Terdakwa Sdri. Wisma) yang beralamat di Perumnas Lestari dekat Bandara SMB Palembang, kemudian Sdri. Wisma menghubungi orang tua Terdakwa di desa Pampangan SUMSEL, pada saat itu orang tua Terdakwa akan bertanggung jawab dan akan menemui Saksi di Kab. Lubuk Linggau untuk melangsungkan pertunangan, namun Saksi mendapat informasi dari sepupu Terdakwa (Sdri. Teta) bahwa Terdakwa melarang orang tuanya untuk menemui orang tua Saksi dengan alasan jauh.

12. Bahwa pada tanggal 19 Oktober 2020 sekira pukul 07.00 WIB Saksi dan orang tua Saksi pergi ke Palembang untuk menemui paman Saksi Pa Saksi-5i (Saksi-5), dengan maksud meminta bantuan agar Terdakwa mau bertanggung jawab, kemudian Saksi-5 menghubungi Terdakwa untuk datang ke Hotel Oyo Lavender Dwikora II Palembang menemui Saksi dan orang tua Saksi untuk

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

(10)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal 10 dari 33 hal Putusan Nomor : 11-K/PM I-04/AD/II/2021

mempertanggung jawabkan perbuatannya, sekira pukul 20.30 WIB, Terdakwa bersama 2 (dua) orang rekannya Ta Didik (Saksi-6) dan Ta Akhmad Subani (Saksi-7) datang kemudian Saksi-5 menanyakan kepada Terdakwa apakah sudah melakukan hubungan badan dengan Saksi, di jawab Terdakwa "Iya" dan Terdakwa sanggup bertanggung jawab, dengan membuat surat pernyataan diatas materai akan menikahi Saksi pada tanggal 19 Oktober 2020.

13. Bahwa setelah 2 (dua) minggu kemudian Terdakwa menghubungi Saksi dan berkata bahwa Terdakwa tidak akan bertanggung jawab serta lebih baik dipecat dari dinas TNI dari pada harus menikah dengan Saksi, mendengar hal tersebut Saksi dan orang tua pergi ke Palembang untuk melaporkan perbuatan Terdakwa ke Pomdam II/Swj guna diproses hukum.

Atas keterangan Saksi-1 tersebut Terdakwa menyangkal sebagian, diantaranya:

- Saat Terdakwa dan Saksi-1 ke Bengkulu pada tanggal 6 September 2020, Terdakwa dan Saksi-1 tidak melakukan persetubuhan.

- Saat Saksi-1 ke Palembang, Saksi-1 yang meminta agar diajak ke asrama Terdakwa.

- Saat Saksi-1 di bawa masuk ke asrama Yonif Raider 200/BN, Terdakwa sudah melaporkan pada anggota yang jaga bahwa Saksi-1 adalah keluarga Terdakwa yang mampir sebentar ke asrama Terdakwa.

Tanggapan Saksi-1 atas ketiga sangkalan Terdakwa tersebut:

- Saksi-1 tetap pada keterangan semula.

Saksi-2:

Nama lengkap : Saksi-2

Pekerjaan/NIP : PNS /XXXXXXXXXXXXXX.

Tempat/tanggal lahir : Lubuk Linggau/XXXXXXXXXXX.

Jenis kelamin : Perempuan.

Kewarganegaraan : Indonesia.

Agama : Islam.

Tempat tinggal : Sumsel.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada bulan September 2020 di rumah Saksi pada saat Terdakwa memperkenalkan diri dan telah menjalin hubungan pacaran dengan anak kandung Saksi yaitu Sdri.

Saksi-1, S.Pd (Saksi-1) dan dengan Terdakwa tidak ada hubungan keluarga/Famili.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

(11)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal 11 dari 33 hal Putusan Nomor : 11-K/PM I-04/AD/II/2021

2. Bahwa menurut pengakuan Saksi-1 sudah melakukan hubungan badan layaknya suami istri dengan Terdakwa yang pertama kali yaitu pada tanggal 6 September 2020 sekira pukul 01.00 WIB disalah satu hotel di kota Bengkulu.

3. Bahwa selanjutnya Saksi-1 dan Terdakwa melakukan hubungan badan layaknya suami istri sebanyak 4 (empat) kali pada tanggal 12, 13, 14 dan 15 September 2020 di rumdis Terdakwa Asrama Yonif.

4. Bahwa atas pengakuan Saksi-1 tersebut, Saksi langsung menghubungi Terdakwa untuk minta pertanggungjawaban atas perbuatannya dan bertemu di Hotel Oyo Lavender Dwikora II Palembang lalu Terdakwa pada tanggal 19 Oktober 2020 membuat Surat Pernyataan diatas materai 6.000 bersedia untuk menikahi Saksi-1 dengan disaksikan oleh Sdri Farida, Pa Saksi-5i (Saksi-5), Sdr. Firman (Saksi-4), Ta Didik (Saksi-6) dan Ta Akhmad Subani (Saksi-7).

5. Bahwa setelah membuat Surat Pernyataan Terdakwa sulit untuk dihubungi dan selalu menghindar dari Saksi-1, lalu Saksi meminta bantuan kepada Saksi-5 untuk menghubungi kesatuan Terdakwa akhirnya Saksi bertemu dengan Terdakwa pada tanggal 20 Nopember 2020 sekira pukul 14.00 WIB di rumah makan Sederhana Jl. Mardeka Palembang.

6. Bahwa yang hadir dalam pertemuan tersebut yaitu Saksi, Saksi-4, Saksi-5 Sdri. Asnawati sedangkan dari pihak Terdakwa yaitu, Terdakwa, Lettu Sigit Purnomo dan Kopda Erwan, dalam pertemuan tersebut tidak diperoleh kesepakatan damai, selanjutnya pihak Saksi melanjutkan permasalahan tersebut untuk diproses sesuai hukum.

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi-3:

Nama lengkap :Saksi-3.

Pekerjaan : Karyawan.

Tempat/tanggal lahir : Lubuk Linggau/XXXXXXXXXX.

Jenis kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia.

Agama : Islam.

Tempat tinggal : Sumsel.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tanggal 6 September 2020 di rumah Saksi pada saat Terdakwa memperkenalkan diri dan telah menjalin hubungan pacaran

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

(12)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal 12 dari 33 hal Putusan Nomor : 11-K/PM I-04/AD/II/2021

dengan anak kandung Saksi yaitu Sdri. Saksi-1, S.Pd (Saksi-1) dan dengan Terdakwa tidak ada hubungan keluarga/Famili.

2. Bahwa menurut pengakuan Saksi-1 kepada ibunya (Saksi-2) kalau Saksi-1 telah melakukan hubungan badan layaknya suami istri dengan Terdakwa yang pertama kali yaitu pada tanggal 6 September 2020 sekira pukul 13.00 WIB disalah satu hotel di kota Bengkulu.

3. Bahwa selanjutnya Saksi-1 dan Terdakwa melakukan hubungan badan layaknya suami istri sebanyak 4 (empat) kali pada tanggal 12, 13, 14 dan 15 September 2020 di rumah dinas Terdakwa di Asrama Yonif Raider 200/BN.

4. Bahwa atas pengakuan Saksi-1 tersebut, Saksi-2 dan Saksi-3 langsung menghubungi Terdakwa untuk meminta pertanggungjawaban atas perbuatannya dan bertemu di Hotel Oyo Lavender Dwikora II Palembang lalu Terdakwa pada tanggal 19 Oktober 2020 membuat Surat Pernyataan diatas materai 6.000 bersedia untuk menikahi Saksi-1 dengan disaksikan oleh Sdri Farida, Pa Saksi-5i (Saksi-5), Sdr. Firman (Saksi-4), Ta Didik (Saksi-6) dan Ta Akhmad Subani (Saksi-7).

5. Bahwa setelah membuat Surat Pernyataan Terdakwa sulit untuk dihubungi dan selalu menghindar dari Saksi begitu juga dengan orang tua Terdakwa yang berada di desa Pampangan SUMSEL yang telah dihubungi bibi Terdakwa Sdri. Wisma tidak juga menemui Saksi akhirnya Saksi dan keluarga sepakat melaporkan perbuatan Terdakwa ke Pomdam II/Swj.

Atas keterangan Saksi-3 tersebut, Terdakwa membenarkan semuanya.

Saksi-4:

Nama lengkap : Saksi-4.

Pekerjaan : Karyawan.

Tempat/tanggal lahir : Lubuk Linggau/XXXXXXXXXXX.

Jenis kelamin : Laki-laki.

Kewarganegaraan : Indonesia.

Agama : Islam.

Tempat tinggal : Sumsel.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tanggal 5 September 2020 di rumah Saksi-4 pada saat Terdakwa memperkenalkan diri yang telah menjalin hubungan pacaran dengan adik kandung Saksi yaitu Sdri. Saksi-1, S.

Pd (Saksi-1) dan antara Saksi dengan Terdakwa tidak ada hubungan keluarga/Famili.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

(13)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal 13 dari 33 hal Putusan Nomor : 11-K/PM I-04/AD/II/2021

2. Bahwa benar Terdakwa dan Saksi-1 pada tanggal 6 September 2020 pergi jalan-jalan ke Bengkulu dengan kendaraan mobil pribadi Terdakwa dan pulang kembali dari Bengkulu pada malam harinya, selanjutnya Terdakwa menginap di rumah Saksi selama 2 (dua) hari dan selama menginap di rumah Saksi Terdakwa kalau malam tidur dengan Saksi di kamar Saksi.

3. Bahwa menurut pengakuan Saksi-1 kepada ibunya (Saksi-2), Saksi-1 telah melakukan hubungan badan layaknya suami istri dengan Terdakwa yang pertama kali yaitu pada tanggal 6 September 2020 sekira pukul 13.00 WIB disalah satu hotel di kota Bengkulu.

4. Bahwa selanjutnya Saksi-1 dan Terdakwa melakukan hubungan badan layaknya suami istri sebanyak 4 (empat) kali pada tanggal 12, 13, 14 dan 15 September 2020 di rumah dinas Terdakwa Asrama.

5. Bahwa atas perbuatan Terdakwa tersebut Terdakwa tidak mau bertanggungjawab untuk menikahi Saksi-1 selanjutnya keluarga Saksi melaporkan perbuatan Terdakwa ke Pomdam II/Swj.

Atas keterangan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi-5:

Nama lengkap : Saksi-5.

Pangkat/NRP : Pa/XXXXXXXXXXXXXX.

Jabatan : Kaursikhib.

Kesatuan : XXXXXXXXXXXXXX Tempat/tanggal lahir : Muba/XXXXXXXXXXXXXX Jenis kelamin : Laki-laki.

Kewarganegaraan : Indonesia.

Agama : Islam.

Tempat tinggal : Sumsel.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

1. Bahwa Saksi kenal dengan Saksi-1 karena keponakan Saksi sedangkan dengan Terdakwa kenal pada tanggal 19 Oktober 2020 sekira pukul 19.30 WIB di Hotel Oyo Lavender Dwikora II Palembang pada saat Saksi membantu menyelesaikan permasalahan Saksi-1 dan Terdakwa (mediasi).

2. Bahwa pada tanggal 16 Oktober 2020 saksi telah dihubungi oleh saksi-2 via Hand Phone yang menceritakan permasalahan Terdakwa yang telah melakukan persetubuhan dengan anak Saksi-2 yaitu saksi-1, lalu saksi

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

(14)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal 14 dari 33 hal Putusan Nomor : 11-K/PM I-04/AD/II/2021

meminta nomor HP Terdakwa selanjutnya saksi menghubungi Terdakwa untuk diajak menyelesaikan permasalahan dengan keluarga saksi-1.

3. Bahwa pada tanggal 19 Oktober 2020 sekira pukul 19.30 WIB saksi mempertemukan keluarga saksi-1 dengan Terdakwa di Hotel Oyo Lavender Dwikora ll Palembang dan hasil pertemuan tersebut Terdakwa membuat surat pernyataan diatas meterai 6000 yang mana isinya bersedia menikahi Saksi-1 dengan disaksikan oleh Sdri. Farida, Saksi, Sdr Pirman (Saksi-4), Ta Didik (Saksi-6) dan Ta Akhmad Subani (Saksi-7).

4. Bahwa pada tanggal 3 November 2020 Saksi menghubungi Terdakwa tetapi Terdakwa selalu menghindar tidak mau menerima telepon dari Saksi-5, selanjutnya Saksi menghubungi Kakorum Yonif Raider (Lettu Ire Norman) Via SMS WA yang isinya "Terdakwa mengingkari janjinya tidak mau bertanggung jawab, sehingga akan dilaporkan ke Polisi Militer untuk diproses hukum", dan dijawab Kakorum

"akan menindaklanjuti kasusnya dan akan disampaikan kepada Terdakwa’’.

Atas keterangan Saksi-5 tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi-6:

Nama lengkap : Saksi-6.

Pangkat/NRP : Ta/XXXXXXXXXXXXXX.

Jabatan : XXXXXXXXXXXXXX.

Kesatuan : Yonif

Tempat/tanggal lahir : OKU Timur/XXXXXXXXXXXXXX Jenis kelamin : Laki-laki.

Kewarganegaraan : Indonesia.

Agama : Islam.

Tempat tinggal : Palembang.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Saksi-1 sedangkan kenal dengan Terdakwa karena sama-sama tes masuk Secata tahun 2013 teman satu letting dan sama-sama bertugas di Yonif.

2. Bahwa menurut pengakuan Terdakwa telah melakukan hubungan badan layaknya suami istri dengan saksi-1.

3. Bahwa pada tanggal 19 Oktober 2020 Terdakwa mengajak saksi untuk menemui keluarga saksi-1 dari Lubuk Linggau di Hotel Oyo Lavender Dwikora II Palembang dan hasil dari pertemuan tersebut Terdakwa membuat surat pernyataan diatas meterai 6000 yang mana isinya bersedia menikahi Saksi-1 dengan disaksikan oleh Sdri. Farida, Pa

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14

(15)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal 15 dari 33 hal Putusan Nomor : 11-K/PM I-04/AD/II/2021

Saksi-5 (Saksi-5), Sdr. Pirman (Saksi-4), Saksi dan Ta Akhmad Subani (Saksi-7).

Atas keterangan Saksi-6 tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi-7:

Nama lengkap : Saksi-7.

Pangkat/NRP : Ta/XXXXXXXXXXXXX.

Jabatan : XXXXXXXXXXXXX.

Kesatuan : Yonif

Tempat/tanggal lahir : Lampung/XXXXXXXXXXXXX.

Jenis kelamin : Laki-laki.

Kewarganegaraan : Indonesia.

Agama : Islam.

Tempat tinggal : Palembang.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Saksi-1 sedangkan kenal dengan Terdakwa karena sama-sama tes masuk Secata tahun 2013 teman satu letting dan sama-sama bertugas di Yonif.

2. Bahwa Terdakwa mengakui telah melakukan hubungan badan layaknya suami istri dengan saksi-1.

3. Bahwa pada tanggal 19 Oktober 2020 Terdakwa mengajak saksi dan Saksi-6 untuk menemui keluarga saksi- 1 dari Lubuk Linggau di Hotel Oyo Lavender Dwikora II Palembang dan hasil dari pertemuan tersebut Terdakwa membuat surat pernyataan diatas meterai 6000 yang mana isinya bersedia menikahi Saksi-1 dengan disaksikan oleh Sdri. Farida, Pa Saksi-5i (Saksi-5), Sdr. Pirman (Saksi-4), Saksi dan Ta Saksi-6 (Saksi-6).

Atas keterangan Saksi-7 tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa di dalam persidangan Terdakwa menerangkan pada pokoknya sebagai berikut:

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI-AD melaui pendidikan Secata PK pada tahun 2013 di Rindam II/Swj, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada NRP XXXXXXXXXXXXXXX dan ditugaskan sebagai Ta Yonif Raider sampai dengan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Ta.

2. Bahwa Terdakwa kenal dengan Saksi-1 pada bulan Juni 2020 di media social Instagram, 2 (dua) hari berkenalan, kemudian Terdakwa mengungkapkan rasa cinta dan sayang kepada Saksi-1, lalu Saksi-1 menerima Terdakwa dan menjalin hubungan pacaran.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

(16)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal 16 dari 33 hal Putusan Nomor : 11-K/PM I-04/AD/II/2021

3. Bahwa pada hari Jumat tanggal 4 September 2020, Terdakwa mengirim pesan Via WhatsApp dan mengajak Saksi-1 pergi ke Bengkulu untuk jalan-jalan, kemudian pada hari minggu tanggal 6 September 2020 Terdakwa menjemput Saksi-1 dirumahnya di Jalan Gedang RT. 002 Kel. Taba Jemekeh Kec. Lubuk Linggau Timur I Prop.

Sumsel dengan meminta ijin kepada orang tua Saksi-1 Sdr.Saksi-3 (Saksi-3) dan Sdri. Rosilawati (Saksi-2) setelah diijinkan selanjutnya Saksi-1 dan Terdakwa pergi ke Prop.

Bengkulu dengan mengendarai kendaraan jenis Daihatsu Alya Nopol BG 2670 DM.

4. Bahwa sekira pukul 11.00 WIB Saksi-1 dan Terdakwa tiba di kota Bengkulu langsung menuju pantai panjang, kemudian kemudian makan dan sekira pukul 12.00 WIB Terdakwa mengajak Saksi-1 ke Hotel didekat pantai panjang yang sudah dipesan oleh Terdakwa melalui aplikasi google lewat HP Terdakwa, setelah tiba di hotel Terdakwa dan Saksi-1 masuk ke salah satu kamar di dalam hotel, setelah didalam kamar Terdakwa dan Saksi-1 hanya tidur berbaring tanpa melakukan kegiatan lainnya dan sekira pukul 14.30 WIB Terdakwa dan Saksi-1 kembali lagi ke Lubuk Linggau menuju rumah Saksi-1, karena hari sudah malam akhir Terdakwa disuruh tidur dikamar bersama kakak Saksi-1 yaitu Sdr. Pirman (Saksi-4).

5. Bahwa pada tanggai 12 September 2020, sekira pukul 10.00 WIB, Saksi-1 pergi ke Palembang untuk mengikuti test CPNS tahap ke-2 dan tiba sekira pukul 19.00 WIB kemudian Terdakwa menjemput Saksi-1 disimpang Polda Sumsel dan mengajak Saksi-1 menginap dirumah dinas Terdakwa di Asrama Ki-C Yonif Raider 200/BN Gandus Palembang, sekira pukul 20.00 WIB tiba di rumdis Terdakwa di Yonif Raider 200/BN, setelah menurunkan barang Saksi-1 selanjutnya Saksi-1 dan Terdakwa pergi lagi keluar ksatrian untuk mencari makan.

6. Bahwa sekira pukul 21.00 WIB Saksi-1 dan Terdakwa kembali ke rumah dinas Terdakwa di Asrama Yonif Raider 200/BN dan mengobrol diruang tamu, lalu malam itu Saksi-1 tidur dirumah dinas Terdakwa.

7. Bahwa pada tanggal 13 September 2020 sekira pukul 21.00 WIB Terdakwa mengajak Saksi-1 melakukan hubungan badan Iayaknya suami istri kemudian Terdakwa mengeluarkan springbet yang ada di dalam kamar dan menggelarnya di ruang tamu, selanjutnya Terdakwa memeluk Saksi-1 dan mencium bibir sambil meremas payudara Saksi-1 yang mana saat itu Saksi-1 mengenakan pakaian tidur warna biru kombinasi pink bergambar boneka, lalu Terdakwa mengajak Saksi-1 tidur diatas springbet sambil membuka pakaian masing-masing sehingga telanjang dan saat itu Saksi-1 mengenakan celana dalam warna coklat dan BH warna abu-abu,

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16

(17)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal 17 dari 33 hal Putusan Nomor : 11-K/PM I-04/AD/II/2021

kemudian badan Saksi-1 direbahkan dengan posisi Saksi-1 dibawah dan Terdakwa diatas menindih badan Saksi-1, lalu Terdakwa mencium bibir sambil menjilat puting payudara Saksi-1, selanjutnya Terdakwa memasukkan alat kelaminnya yang sudah tegang kedalam vagina Saksi-1 sambil menggoyangkan pantatnya naik turun, kurang lebih 10 (sepuluh) menit saat Terdakwa akan klimaks Terdakwa mencabut kemaluannya dari dalam vagina Saksi-1, setelah itu Terdakwa dan Saksi-1 membersihkan diri di kamar mandi dan selanjutnya tidur bersama di ruang tamu.

8. Bahwa persetubuhan layaknya hubungan suami aitri tersebut kembali dilakukan oleh Terdakwa dan Saksi-1 pada tanggal 14 September 2020 dengan waktu dan di tempat yang sama.

9. Bahwa pada tanggal 19 Oktober 2020 Terdakwa telah dihubungi oleh Pa Zahni (Saksi-5) untuk menemui Saksi-1 dan orang tua Saksi-1 di Hotel Oyo Lavender Dwikora II Palembang guna mempertanggung jawabkan perbuatannya, sekira pukul 20.30 WIB, Terdakwa bersama Ta Didik (Saksi-6) dan Ta Akmad Subani (Saksi-7) dating, kemudian Saksi-5 menanyakan kepada Terdakwa apakah sudah melakukan hubungan badan dengan Saksi-1, di jawab Terdakwa "Iya" dan Terdakwa sanggup bertanggung jawab dengan membuat surat pernyataan diatas materai akan menikahi Saksi-1 pada tanggal 19 Oktoter 2020.

10. Bahwa selanjutnya Terdakwa tidak pernah mengangkat telepon atau membalas chat WhatssApp dari Saksi-1 dengan alasan Terdakwa sibuk dengan kegiatan di satuan dan Terdakwa pernah mengatakan kepada Saksi-1 kalau Terdakwa belum siap menikah karena belum memiliki uang untuk biaya pernikahan, padahal pada dasarnya Terdakwa tidak mau menikah dengan Saksi-1 karena sudah tidak cinta lagi dan Terdakwa juga memiliki pacar lain atas nama Sdri. Uci yang juga tinggal di Kab. Lubuk Linggau dan dengan Sdri. Uci Terdakwa sudah berpacaran selama lebih kurang 3 (tiga) tahun.

Menimbang : Bahwa mengenai sangkalan Terdakwa terhadap keterangan Saksi-1 yang diberikan di depan persidangan, Majelis Hakim akan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut:

1. Saat Terdakwa dan Saksi-1 ke Bengkulu pada tanggal 6 September 2020, Terdakwa dan Saksi-1 tidak melakukan persetubuhan.

Mengenai sangkalan Terdakwa tersebut Majelis Hakim berpendapat:

1. Bahwa Saksi-1 dalam memberikan keterangan dipersidangan di bawah sumpah, sedangkan Terdakwa

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17

(18)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal 18 dari 33 hal Putusan Nomor : 11-K/PM I-04/AD/II/2021

dalam memberikan sangkalan untuk kepentingan pembelaan dirinya sendiri.

2. Bahwa dari keterangan Saksi-1 yang menyatakan kalau Terdakwa mengajak Saksi-1 ke hotel dengan tujuan untuk menemui teman Terdakwa yang ternyata alasan tersebut adalah bohong dan hanya akal-akalan Terdakwa saja dan keterangan Terdakwa yang menerangkan kalau Terdakwa telah memesan kamar hotel tersebut melalui aplikasi google sudah menunjukkan suatu niat yang tidak baik dari Terdakwa agar bisa mengajak Saksi-1 masuk ke salah satu kamar hotel tersebut.

Berdasarkan uraian diatas Majelis Hakim berpendapat sangkalan Terdakwa tersebut tidak dapat diterima dan dikesampingkan.

2. Saat Saksi-1 ke Palembang, Saksi-1 yang meminta agar diajak ke asrama Terdakwa.

Mengenai sangkalan Terdakwa tersebut Majelis Hakim berpendapat:

1. Bahwa keterangan yang diberikan oleh Saksi-1 di bawah sumpah dan sangkalan yang diberikan Terdakwa hanya untuk pembelaan dirinya sendiri.

2. Bahwa Terdakwa mengajak Saksi-1 masuk ke dalam ksatrian Yonif secara sembunyi-sembunyi dan Saksi-1 bisa keluar masuk ksatrian bersama Terdakwa selama 3 (tiga) hari serta menginap di rumdis Terdakwa adalah suatu hal yang disengaja dan dikehendaki oleh Terdakwa karena pada dasarnya prajurit (khususnya bujangan) dilarang membawa perempuan apalagi menginap di rumah dinas satuan.

Berdasarkan uraian diatas Majelis Hakim berpendapat sangkalan Terdakwa tersebut tidak dapat diterima dan dikesampingkan.

3. Saat Saksi-1 di bawa masuk ke asrama Yonif Raider 200/BN, Terdakwa sudah melaporkan pada anggota yang jaga bahwa Saksi-1 adalah keluarga Terdakwa yang mampir sebentar ke asrama Terdakwa.

Mengenai sangkalan Terdakwa tersebut Majelis Hakim berpendapat:

Bahwa mengenai sangkalan Terdakwa ini tidak ada hubungannya dengan pokok perkara, sehingga Majelis Hakim tidak perlu menanggapi lebih jauh dan mengenyampingkannya.

Menimbang : Bahwa barang bukti yang diajukan Oditur Militer di persidangan berupa:

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18

(19)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal 19 dari 33 hal Putusan Nomor : 11-K/PM I-04/AD/II/2021

1. Surat-surat:

a. 2 (dua) lembar Visum Et Refertum Nomor : R/147/VER/XI/2020 tanggal 23 November 2020 atas nama Sdri. Saksi-1, S.Pd.

b. 1 (satu) lembar surat perjanjian tanggal 19 Oktober 2020.

c. 1 (satu) lembar screenshot chat WhatsApp antara Terdakwa dan Sdri. Saksi-1, S.Pd.

d. 2 (dua) lembar photo rumah dinas Terdakwa di asrama Yonif Raider 200/BN.

2. Barang-barang:

a. 1 (satu) buah kasur springbet warna merah milik Terdakwa.

b. 1 (satu) buah BH warna abu-abu milik Sdri. Saksi- 1, S.Pd.

c. 1 (satu) buah celana dalam warna coklat milik Sdri. Saksi-1, S.Pd.

d. 1 (satu) pasang baju tidur warna pink kombinasi bintik hitam dan bercorak gambar boneka milik Sdri.

Saksi-1, S.Pd.

Menimbang : Bahwa mengenai barang bukti tersebut diatas Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut:

1. Bahwa mengenai 2 (dua) lembar Visum Et Refertum Nomor : R/147/VER/XI/2020 tanggal 23 November 2020 atas nama Sdri. Saksi-1, S.Pd., setelah Majelis Hakim meneliti barang bukti surat tersebut adalah benar merupakan hasil pemeriksaan terhadap vagina Saksi-1 yang ditandatangani oleh pejabat dan dikeluarkan oleh instansi yang berwenang, oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat barang bukti surat tersebut berkaitan erat dengan perkara ini, sehingga dapat diterima dan dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara Terdakwa.

2. Bahwa mengenai 1 (satu) lembar surat perjanjian tanggal 19 Oktober 2020, setelah Majelis Hakim meneliti surat perjanjian tersebut dan telah diakui oleh Terdakwa dan para Saksi adalah benar merupakan perjanjian yang dibuat dan ditandatangani oleh Terdakwa, oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat barang bukti surat tersebut dapat diterima dan dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara Terdakwa.

3. Mengenai 1 (satu) lembar screenshot chat WhatsApp antara Terdakwa dan Sdri. Saksi-1, S.Pd, merupakan bukti percakapan antara Terdakwa dengan Saksi-1 yang menjelaskan mengenai hubungan asmara mereka dan telah diakui oleh Terdakwa dan Saksi-1, dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa barang bukti surat tersebut dapat diterima dan dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara Terdakwa.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19

(20)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal 20 dari 33 hal Putusan Nomor : 11-K/PM I-04/AD/II/2021

4. Mengenai 2 (dua) lembar photo rumah dinas Terdakwa di asrama Yonif, merupakan tempat dimana Terdakwa dan Saksi-1 telah melakukan persetubuhan, dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa barang bukti surat tersebut dapat diterima dan dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara Terdakwa.

5. Mengenai 1 (satu) buah kasur springbet warna merah milik Terdakwa, merupakan kasur yang digunakan oleh Terdakwa dan Saksi-1 saat melakukan persetubuhan di dalam rumdis Terdakwa di Yonif Raider 200/BN, dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa barang bukti berupa barang tersebut dapat diterima dan dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara Terdakwa.

6. Mengenai barang bukti berupa barang pada huruf b, c dan d yaitu 1 (satu) buah BH warna abu-abu, 1 (satu) buah celana dalam warna coklat dan 1 (satu) pasang baju tidur warna pink kombinasi bintik hitam dan bercorak gambar boneka milik Sdri. Saksi-1, S.Pd., merupakan pakaian yang digunakan oleh Saksi-1 saat melakukan persetubuhan dengan Terdakwa pada tanggal 13 September 2020 sekira pukul 21.00 WIB di rumah dinas Terdakwa, dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa barang bukti berupa barang tersebut dapat diterima dan dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara Terdakwa.

Menimbang : Bahwa barang bukti berupa surat-surat dan barang- barang tersebut di atas telah dibacakan dan diperlihatkan kepada para Saksi, Terdakwa dan Penasehat Hukumnya serta Oditur Militer di persidangan dan telah diterangkan sebagai barang bukti dalam perkara Terdakwa, tenyata bersesuaian dengan bukti-bukti lain, maka oleh karenanya dapat dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara ini untuk memperkuat pembuktian atas perbuatan yang didakwaan.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa dan barang bukti yang diajukan ke persidangan serta petunjuk-petunjuk lainnya dan setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:

1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI- AD melalui pendidikan Secata PK pada tahun 2013 di Rindam II/Swj, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada NRP XXXXXXXXXXXXXXX dan ditugaskan sebagai Ta Yonif sampai dengan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Ta.

2. Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Saksi-1 pada bulan Juni 2020 di media social Instagram, 2 (dua) hari berkenalan, kemudian Terdakwa mengungkapkan rasa cinta dan sayang terhadap Saksi-1 lalu Saksi-1 menerima Terdakwa dan menjalin hubungan pacaran.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20

Referensi

Dokumen terkait

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan dengan Tanah Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor

Zulaikha, M.Si., Akt (2011) berjudul “Pengaruh Book Tax Difference terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI 2009-2010” dan Anik Fadillah

[r]

Penelitian terdahulu yang mendukung hubungan proporsi dewan komisaris independen dengan nilai perusahaan adalah penelitian Ritri (2015) yang menyatakan bahwa proporsi dewan

Hasil penelitian di PLTP Lahendong bahwa bentuk kebijakan K3 yaitu lebih fokus ke komitmen baik dalam komitmen perusahaan maupun komitmen individu masing-masing

REALISME SOSIALIS DALAM NOVEL HIKAJAT KADIROEN KARYA SEMAOEN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Efektivitas penggunaan metode mimicry memorization dalam meningkatkan kemampuan menghafal kosakata bahasa Arab. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Tabel 4.8 Analisis Koefisien Korelasi Berganda Pengaruh Insider Ownership, Firm Size, dan Struktur Modal terhadap Kinerja Perusahaan pada Industri Keuangan yang Terdaftar