( SALINAN ]
Menimbang
Mengingat
BUPATI SAMBAS
PROVINS! KALIMANTAN BARAT
PERATURAN BUPATI SAMBAS NOMOR 33 TAHUN 2018
TENTANG
PENYELENGGARAAN BADAN USAHA MILIK DESA DI KABUPATEN SAMBAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI SAMBAS,
a. bahwa untuk mendukung proses pertumbuhan perekonomian masyarakat Desa, Pemerintah Kabupaten Sambas perlu mendorong pembentukan; pembinaan dan pengembangan Badan Usaha Milik Desa /BUM Desa;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Penyelenggaraan Badan Usaha Milik Desa di Kabupaten Sambas;
1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 352) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820);
2. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4443);
J.
4.
5.
6.
7.
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2OOT
tentangPerseroan Terbatas (l,embaran Negara
RepublikIndonesia Tahun 2OA7 Nomor 106,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a7S6);Undang-Undang Nomor 21 Tahun
2}ll
tentang OtoritasJasa
Keuangan (Lembara:r NegaraRepublik
IndonesiaTahun 2OIl Nomor
1 11,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253);Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan
Mikro
(Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2013 Nomor 12,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5394)Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2Ol4 tentang
Desa (LembaranNegaraRepublik Indonesia Tahun
2Ol4Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5a95);Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol+
tentangPemerintahan Daerah (LembaranNegara
RepublikIndonesia Tahun 2Ol4 Nomor 224, Tambahal Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
55BT) sebagaimana telah duakali
diubah danterakhir
denganUndang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentangPerubahan kedua atas Undang-Undang Nomor
23Tahun 2074
tentang Pemerintahan Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2Ol5 Nomor
59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 567e\;Peraturan
Pemerintah Nomor43 Tahun 2Ol4
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun2074 tentang Desa (Lembaran Negara
RepublikIndonesia Tahun 2AA Nomor 123,
TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5S3gIsebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor47 Tahun 2015 tentang
Perubahanatas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2AA tentang Desa (Lembaran Negara Republik
IndonesiaTahun 2Ol5 Nomor
157 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);Peraturan
Pemerintah Nomor60 Tahun 2074
tentang Dana Desa Yang BersumberDari
Anggaran Pendapatandan Belanja Negara (Lembaran Negara
RepublikIndonesia Tahun 2Ol4 Nomor 168,
TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5558) sebagaimanatelah diubah dua kali terakhir
denganPeraturan
PemerintahNomor 8 Tahun 2016
tentang Perubahan- Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 60Tahun 2OI4 tentang
Dana Desa Yang Bersumber Dari8.
9.
Anggaran Pendapatan
dan Belanja
Negara (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
88, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 56ea);10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun
2AOGtentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerahsebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2l
Tahun 2}ll tentang
Perubahan KeduaAtas
PeraturanMenteri Dalam
NegeriNomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2OLl Nomor 310);11.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20Tahun 2Ol8 tentang
PengelolaanKeuangan Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 611);12.
Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 50/PMK.O7/2077
tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (Berita Negara Republik IndonesiaTahun
2OLT Nomor537),
sebagaimanatelah dua kali diubah, terakhir
dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 225 /PMK.OT/2017 tentang Perubahan Kedua
atasPeraturan Menteri
Keuangan Nomor S0/PMK.OT /2OL7tentalg
Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (Berita Negara Republik IndonesiaTahun 2Ol7
Nomor197A\
13.
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan
DaerahTertinggal, dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun
2015tentang
PedomanKewenangal
BerdasarkanHak
AsatUsul dan
Kewenanganl,okal Berskala Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 158);74.
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan
DaerahTertinggal, dan Transmigrasi Nomor 3 Tahun
2015tentang
PendampinganDesa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 160);15.
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan
DaerahTertinggal, dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun
2015tentang Pendirian,
Pengurusandan
Pengelolaan, dan PembubaranBadan Usaha Milik Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2591;16. PeraturErn Menteri Dalam Negeri Nomor 44
Tahun
2OL6tentang
KewenanganDesa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2Ot6 Nomor 1037);17. Peraturan Daerah Kabupaten Sambas Nomor
4
Tahun2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan
KeuanganDaerah
(LembaranDaerah Kabupaten
Sambas Taleun2008 Nomor 4),
sebagaimanatelah diubah
dengan18.
19.
Peraturan Daerah Kabupaten Sambas Nomor 10 Tahun
2A16 tentang Perubahan Atas Peraturan
DaerahKabupaten Sambas Nomor 4 Tahun 20OB
tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah {LembaranDaerah Kabupaten
SambasTahun 2016 Nomor
10,Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sambas Nomor 32]';
Peraturan Daerah Kabupaten Sambas
Nomor 1
Tahun2009 tentang Desa (Lembaran Daerah
KabupatenSambas Tahun 2OOg Nomor 1);
Peraturan Daerah Kabupaten Sambas Nomor
4
Tahun2016 tentang
Pembentukandan Susunan
PerangkatDaerah
(LembaranDaerah Kabupaten
Sambas Ta-hun 2016 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sambas Nomor 28);Peraturan Bupati Sambas Nomor 45 Tahun
2016tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
T\rgas,Fungsi dan Tata Keda Dinas Sosial,
PemberdayaanMasyarakat dan Desa Kabupaten Sambas
(BeritaDaerah Kabupaten Sambas Tahun 2016 Nomor 45);
24.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
PERATURANBUPATI TENTANG
PEI{YELENGGARAAN BADAN USAHA MILIK DESA DI KABUPATEN SAMBAS.BAB I
KETENTUAN UMUM Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati
ini
yang dimaksud dengan:1.
Daerah adalah Kabupaten Sambas.2.
Pemerintahan Daerah adalah Pemerintah Daerahdan
Dew'an PerwakilanRakyat
Daerahyang
menyelenggarakanurusan
pemerintahanmenurut asas otonomi dan tugas pembantuan
denganprinsip otonomi
seluas-luasnya dalam
sistemdan prinsip
Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimanadimaksud dalam
Undang-UndangDasar
Negara Republik IndonesiaTahun
1945.3.
Pemerintah Daerah adalahBupati dan
Perangkat Daerah sebagaiunsur
penyelenggara pemerintahan daerah.
4.
Bupati adalah Bupati Sambas.5.
Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Sambas6.
Camat adalah Camat di wilayah Kabupaten Sambas.7.
Desa adalah Desa yang berada di vr.ilayah Kabupaten Sambas,8.
Organisasi PerangkatDaerah, yang selanjutnya disingkat
OPD adalattlembaga pada Pemerintah Daerah yang bertanggungjawab kepada Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah.
9.
Pemerintahan Desaadalah
penyelenggaraanurusan pemerintahan
dankepentingan masyarakat
setempatdalam sistem
Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.10. Pemerintah Desa
adalah
Kepala Desaatau yang disebut
dengan namaiain dibantu Perangkat Desa sebagai unsur
penyelenggaraan Pemerintahan Desa.1 1. Kepala Desa adalah Kepa1a Desa di wilayah Kabupaten Sambas.
l2.Badan
Permusyawaratan Desa,yang
selanjutnyadisingkat
dengan BPDadalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan
yangalggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa
berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis.13. Peraturan Desa, yang selanjutnya disebut Perdes adalah
peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama BPD.14. Peraturan Kepala Desa, yang selanjutnya disebut Perkades
adalahPeraturan yang ditetapkan oleh Kepala Desa yang bersifat mengatur.
15.
Peraturan Bersama Kepala Desa, adalah peraturan yang ditetapkan bersifat mengatur.L6. Badan
UsahaMilik
Desa,yang
selanjutnyadisebut BUM
Desa, adalahbadan
usahayang seluruh atau
sebagian besar modalnyadimiliki
oleh Desamelalui
penyertaan secara langsungyang
berasaldari
kekayaarl Desa yang dipisahkan guna mengelola aset,jasa
pelayanan, dan
usaha lainnyauntuk
sebesar besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.17.
Badan UsahaMilik
Desa Bersama, yang selanjutnyadisebut
BUM Desa Bersama, adalah adalah badan usaha yangseluruh atau
sebagian besarmodalnya dimiliki oleh beberapa Desa melalui penyertaan
secaralangsung yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan
guria mengelolaaset, jasa pelayanan , dan usaha lainnya untuk
sebesar besarnya kesejahteraan masyarakat Desa18. Musyawarah Desa, yffirg selanjutnya disebut Musdes, adalah
prosesmusyawa-rah antara BPD, Pemerintah Desa,
dan unsur
masyarakat yang diselenggarakan oleh BPDuntuk
menyepakati hal yang bersifat strategis.19. Kesepakatan Musyawarah Desa adalah suatu hasil keputusan dad
Musyawarah Desadalam bentuk
kesepakatanyang dituangkan
dalarrrBerita Acara
kesepakatan Musyawarah Desayang ditandatangani
oleh Ketua BPD dan Kepala Desa.20.
Lembaga Ekonomi Desa adalah sekelompokstatus
sosial, norma umum,dan peran ytrtg relatif stabil,
sertamemiliki keterkaitan antara
sumber daya produksi dandistribusi
barang atau jasadi
Desa.yang
selanjutnyadisebut
Permakades oleh duaatau lebih
Kepala Desa yang21.
22.
23.
Pelaku Usaha
adalah
setiap orang peroranganatau badan usaha, baik yang berbentuk badal hukum maupun bukan badan hukum
yangdidirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam
wilayahhukum
negara Republik Indonesia,baik
sendiri maupun bersama-
sanramelalui perjanjian
menyelenggarakankegiatan usaha dalam
berbagai bidang ekonomi.Perusahaan Asing adatah perusahaan yang sebagian atau
seluruhmodalnya dimiliki oleh negara (badan) asing dan/atau yang
dalamusahanya dan kenyataannya bertujuan memindahkan
sebagian atau seluruh keuntungannya keluar
negeri.Kerjasama
Antar
Desa adalah kerjasamaantar
Desa dengan Desa yangtain dalam satu lingkup
kecamatandan
kedasamaantar
Desa dalannlingkup
kecamatanyang
berbedanarnun dalam satu supra
Desa atau daerah kabupaten.24.
Badan KerjasamaAntar
Desa, yang selanjutnya disingkatBKAD,
adaiah organisasikerja yang
mempunyailingkup
r,r,ilayahantar
Desa berperansebagai lembaga dalam mengelola perencanaan
pembangutlanpartisipatif,
mengembangkanbentuk - bentuk
kegiatan kerjasamaantar
Desa,menumbuhkan usaha - usaha
pengelolaanaset produktif,
sertamengembangkan kemampuan pengelolaan program
programpengembangan masyarakat.
25.
Anggaran Dasar/AnggaranRumah
Tangga,yang selanjutnya
disingkatAD/ART adalah
merupakankeseluruhan aturan yang mengatur
secara langsung kehidupan organisasidan/atau
lembaga, dan hubungan antaraorganisasi dan/atau lembaga dengan para anggotanya, untuk
terselenggaranya
tertib
organisasidan/atau
lembaga.BAB II
MAKSUD, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP Pasal 2
Maksud ditetapkannya Peraturan Bupati ini sebagai pedoman
kepada Pemerintah Daerahdan
Pemerintah Desa dalam penyelenggaraan BUM Desa,dalam upaya menampung seluruh kegiatan di bidang ekonomi dan/atau
pelayanan umum J-ang dikelola oleh Desa dan atau kerjasama antar-Desa.Pasal 3
Tujuan Peraturan Bupati ini adalah
sebagaipedoman untuk
melakukan PenyelenggaraanBUM Desa sehingga dapat menjadi lembaga
ekonomimasyarakat
Desa,transparan dan
profesionaldalam
mengembangkandiri,
sehingga mampu mandiri dan berdaya.
Pasal 4
Ruang
lingkup
pengaturan dalam PeraturanBupati adalah
penyelenggaraan BUM Desadi
Daerah,BAB III
PENDIRIAN BADAN USAHA MILIK DESA Pasal 5
Pendirian BUM Desa dimaksudkan sebagai upaya menampung
seluruh kegiatandi Bidang Ekonomi dan/atau
pelayananumum yang dikelola
oleh Desa dan atau kerjasama antar-Desa.Pasal 6
Pendirian BUM Desa
bertujuan
:a.
meningkatkan perekonomian masyarakat Desa;b.
mengoptimaikanaset
Desaagar lebih bermanfaat untuk
kesejahteraan Desa;c.
rneningkatkan usaha masyarakat dalam mengelola potensi ekonomi Desa,d.
mengembangkan rencana kerjasamausaha antar
Desadan/atau
pihak ketiga;e. menciptakan peluang dan jaringan pasar
.vangmendukung
kebutuhan layanan umum \,\'arga;f.
membuka lapangan kerja;g. meningkatkan
kesejahteraanmasyarakat melalui perbaikan
pelayanan umum, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi Desa; danh.
meningkatkan pendapatan masyarakat Desa dan Pendapatan Asli Desa.Pasal 7
(1)
Desadapat mendirikan BUM
Desa berdasarkan Peraturan Desa tentang Pendirian BUM Desa.(2\
Desadapat mendirikan BUM
Desa sebagaimanadimaksud pada
a5,at (1)dengan mempertimbangkan :
a.
inisiatif
pemerintah Desadan/atau
masyarakat Desa;b.
potensi
ekonomi 1'-ang adadi
Desa;c. sumber daya alam di Desa;
d. sumberdaya manusia yang mampu mengelola BUM Desa; dan
e.
adanya penyertaan modal dari pemerintah Desa dalam bentuk
pembiayaan dan kekayaan Desa yang diserahkan
untuk
dikelola sebagai bagian dari usaha BUM Desa.(3) Desa dalam
mendirikan BUM
Desa sebagaimanadimaksud
padaayat
(1)dengan tahapan sebagai
berikut
:a. sosialisasi pendirian BUM Desa dan pembentukan
tim
kajian;tr. rapat
tim
kajian; danc. rapat pendirian BUM Desa.
(a) Tim
kajian
sebagaimana dimaksud pada ayat (3)huruf
b, berjumlah palingbanyak 7 (turthl orang yang terdiri dari unsur BPD,
LembagaKemasyarakatan Desa,
Unsur
Masyarakat dan Wirausahadan
ditetapkan dengan keputusan Kepala Desa.(5)
Tim kajian
sebagaimanadimaksud pada
aSrat(3) huruf b,
mempunyaitugas :
a. mencari potensi dan peluang usaha;
b. menganalisis kelayakan usaha;
c. mencari dan menyeleksi calon
-
calon pengelola BUM Desa;d. mencari informasi kebutuhan modal usaha; dan e. menyusun ADIART.
(6)
Hasil tim kajian
sebagaimanadimaksud
padaayat
(5)huruf a, huruf
b,huruf
c,huruf
d, danhuruf
e disampaikan kepada BPDuntuk
selanjutnya dibahas dalam Musdes Pendirian BUM Desa.(7) Tahapan pendirian BUM Desa sebagaimana dimaksud pada a]rat (3)
huruf
a,
huruf
b danhuruf
c diselenggarakan oleh BPD.Pasa1 8
(1)
Pendirian BUM Desa disepakati dalam Musdes.{2)
Musdes sebagaimanadimaksud pada ayat (1)
mengacupada
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggaldan
Transmigrasi tentangPedoman Tata Tertib dan Mekanisme Pengambilan
KeputusanMusyawarah Desa.
Pasal 9
Pokok Bahasan yang dibicarakan dalam Musdes
sebagaimana dimaksud dalarn Pasal 8 ayat (1)meliputi
:a. pendirian BUM
Desaharus sesuai
dengankondisi ekonomi dan
sosial masyarakat;b.
organisasi pengelola BUM Desa;c.
modal usaha BUM Desa; dand.
AD/ART BUM Desa.Pasal 10
(1) Hasil kesepakatan Musdes sebagaimana dimaksud dalam Pasal
8
ayat {1}huruf a menjadi pedoman bagi Pemerintah Desa dan BPD untuk
menetapkan Perdes tentang Pendirian BUM Desa.(21 Perdes sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paiing sedikit memuat : a. maksud dan
tujuan;
b. nama dan tempat kedudukan wilayah usaha;
c.
azas fungsi dan jenis usaha;d. permodalan;
e. kepengurusan dan organisasi;
f.
kew'ajiban dan hak; dang. penetapan dan penggunaan laba.
Pasal 1 1
(1) Dalam rangka kerja sama
antar-Desadan
pelayananusaha
antar-Desadapat dibentuk BUM
Desa bersama yang merupakanmilik 2
(dua) Desa atau lebih.(2)
Pendirian BUM Desa bersama
sebagaimanadimaksud pada ayat
(1)disepakati musyawarah antar Desa yang difasilitasi oleh BKAD.
(3) BKAD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berasal dari
unsur
:a. 1
(satu) orangdari unsur
Pemerintah Desa masing-masing Desa yang bekerjasama;b.
1 (satu) orang dariunsur
BPD masing-masing Desa yang bekerjasama;c.
1 (satu) orang dariunsur
lembaga kemasyarakatan Desa masing-masing Desa yang bekerjasama; dand,
2
(dua) orangdari unsur tokoh
masyarakat Desa masing-masing Desa yang bekedasama dengan mempertimbangkan keadilan gender.(4)
Ketentuan mengenai Musdes sebagaimana dimaksud
dalamPasal I
berlaku secara mutati"s mutandi.s terhadap pendirian tsUM
Desa bersama.(5)
BUM Desa bersama ditetapkan dalam Peraturan Bersama
KepalaDesa tentang Pendirian BUM Desa bersama.
(6) BKAD sebagaimana dimaksud pada ay-at (2)
memiliki
kepengurusanterdiri dari
seorangketua dan
seorang sekretarisdan
beberapaorang
anggota yang mer,vakili dari masing-masing Desa yang bekerjasama.(7) Kepengurusan BI(AD sebagaimana
dimaksud
padaayat
(3)dipilih
secara musya\.{,,arahdan mufakat
oleh Anggota BKAD dalamforum
musyawarah antar Desa.(8)
BUM
Desa bersamaditetapkan dalam Peraturan
Bersama Kepala Desa tentang Pendirian BUM Desa Bersama.BAB IV
PBNGURUSAN DAN PENGELOLAAN BUM DESA Bagian Kesatu
Bentuk Organisasi pengeiola BUM Desa Pasa1 12
(1)
BUM Desa dapatterdiri
dariunit
usaha yang berbadan hukum.(2) Unit
usaha yang berbadanhukum
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dapat berupa
lembagabisnis yang kepemilikan
sahamnya berasal dari BUM Desa dan masyarakat.(3) Dalam hal BUM Desa tidak mempunyai unit usaha yang
berbadanhukum, bentuk
organisasi pengelola BUM Desa didasarkan pada Perdes tentang Penyelenggaraan BUM Desa, sebagaimana dimaksud dalam Pasal10.
Pasal 13
BUM Desa dapat membentuk
unit
usaha rneliputi:a.
Perseroan Terbatas sebagaipersekutuan modal, dibentuk
berdasarkan perjanjian,dan
melakukan kegiatan usaha dengan modal yang sebagianbesar dimilikj oleh BUM Desa, sesuai dengan peraturan
perundang- undangan tentang Perseroan Terbatas;dan/atau
b.
Lembaga KeuanganMikro
denganandil BUM
Desa sebesar60
(enampuluh)
persen, sesuai denganperaturan
perundang-undangan tentang iembaga keuangan mikro.Bagian Kedua
Organisasi Pengelola BUM Desa Pasal 14
(1) Organisasi pengeloia
BUM Desa terpisah dari organisasi
Pemerintahan Desa.(2) Organisasi pengelola
BUM Desa
sebagaimanadimaksud pada
a5zatil)
merupakan milik pemerintah
Desa,yang
permodalannya sebagian a.taniseluruhnya merupakan kekayaan Desa yang dipisahkan, bukan miiik
kelompok ataupun perseorangan.(3) Organisasi pengelola BUM Desa memiliki AD/ART.
Bagian Ketiga
Kepengurusan BUM Desa Pasal 15
(1)
Susunan kepengurusan organisasi pengelola BUM Desaterdiri
dari;a. penasihat;
b. pelaksana operasional; dan c. penga\,'as.
(2) Penamaan susunan kepengurusan organisasi
sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dapat menggunakan penyebutan nama setempat
yangdilandasi semangat kekeluargaan dan kegotongroyongan.
(3)
Masakerja
organisasi pengeloia BUM Desa sebagaimanadimaksud
pada ayat (1) sebagaiberikut
:a. Masa
kerja
penasihat selama masih menjabat Kepala Desadan
apabiiate4adi
pergantianjabatan,
Kepala Desaterpilih
secara otomatis menjadi penasihat BUM Desa tanpa harusdilakukan
Musdes; danb. Masa keqa pelaksana operasional dan pengawas selama 6 (enam) tahun,
dan
dapatdipilih kembali melalui
mekanisme Musdesuntuk satu kali
periode kepengurusan.
{4) Struktur
Organisasi PengelolaBUM
Desatercantum dalam Lampiran
Iyang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Pasal 16
(1)
Penasihat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1)huruf a
dijabat secara ex officio oleh Kepala Desa yang bersangkutan dan berkewajiban :a. memberikan nasihat kepada pelaksana operasional
dalam melaksanakan pengelolaan BUM Desa;b. memberikan saran dan pendapat
mengenaimasalah yang
dianggap penting bagi pengelolaan BUM Desa; danc.
mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan BUM Desa.(2) Penasihat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang :
a.
meminta penjelasan dari pelaksana operasional mengenai persoalan yang menyangkut pengelolaan usaha Desa; danb.
melindungi usaha Desa terhadap hal-hal]rang dapat menurunkankinerja
BUM Desa.Pasal 17
(1) Petaksana Operasional sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 15 ayat
(1)huruf
bterdiri
dari:a. direktur;
b.
sekretaris;c.
bendahara; dand.
kepalaunit
usaha(2) Pelaksana Operasional sebagaimana
dimaksud pada ayat
(1) mempunyai tugas mengurus dan mengelola BUM Desa sesuai dengan AD/ART.(3)
Unsur pelaksana operasional
sebagaimanadimaksud pada ayat
t1)memperhatikan dan/atau
rnempertimbangkankeadilan dan
kesetaraan gender.(4) Pelaksana Operasional sebagaimana
dimaksud
padaayat
(1) mempunyaitugas mengurus dan
mengelolaBUM
Desa sesuai denganAD/ART
danmemiliki
kewajiban :a. melaksanakan
dan
mengembangkanBUM
Desa agarmenjadi
lembagayang melayani kebutuhan ekonomi dan/atau pelayanan
umummasyarakat
Desa;b.
menggali dan mengusahakan potensi usaha ekonomi Desa untuk
meningkatkan Pendapatan Asli Desa;c. melakukan kerjasama dengan lembaga
-
lembaga ekonomi Desa lainnya,pelaku usaha dan perusahaan asing; dan
(5) kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
huruf
c dituangkan dalam kesepakatan bersama antara kedua belah pihak.(6)
Pelaksana Operasional
sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf
berwenang
untuk
:a. membuat laporan keuangan
seluruh unit-unit
usaha BUM Desa setiap bulan;b. membuat
laporan
perkembangan kegiatanunit-unit usaha BUM
Desasetiap bulan; dan
c. memberikan laporan perkembangan
unit-unit
usaha BUM Desa kepadamasyarakat
Desamelalui
perrgarl'asdengan
mekanisme musyara,arahsetiap triwulan.
(7)
Laporan pertanggungjaw-aban BUM Desa disampaikan kepada masl'arakat Desa melaiui Musdesminimal
1 (satu)kali
dalam setahun paling lambat 3 (tiga)bulan
setelah berakhirnyatahun
anggaran.(8) Dalam melaksanakan keu,ajiban sebagaimana
ayat
(1)huruf d
pelaksana operasionaldapat menunjuk
anggotapengurus
sesuai dengan kapasitas bidangusaha, khususnya
dalam mengurus pencatatandan
administrasi usahadan fungsi
operasional bidang usahadan
dapatdibantu
karyar,van sesuai dengan kebutuhan.(9)
Uraian tugas berkenaan
dengan tanggungjanvab, pembagianperan
dan aspek pembagian ke4a lainnyadiatur
dengan peraturan direktur.(10) Pengangkatan karyawan sebagaimana
dimaksud
padaayat
(7) ditetapkan dengan PeraturanDirektur
atas persetujuan Penasihat.Pasal 18
(U
Persyaratan menjadi Pelaksana operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1)meliputi:
a. warga negara Indonesia asli;
b. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
c. sehat jasmani dan rohani;
d.
berusia minimal 2l tahun dan
setinggi-tingginyaberusia 60
(enampuiuh) tahun;
e. masyarakat Desa -yang berjiu'a wirausaha;
f.
berdomisili dan menetapdi
Desa sekurang-kurangn-va 2 (dua) tahun;g. berkepribadian baik,
jujur, adil,
cakap,dan perhatian
terhadap usaha ekonomi Desa;h.
berpendidikan minimal setingkat
SMU/Madrasah Aliyah/SMK
atausederajat;
i. kecuali kepala unit usaha dapat berpendidikan dan/atau
dibau'ahSMU /
Madrasah
Aliyah/SMK atau sederajat dan memiliki
kecakapan/keahlian di bidang
unit
usahanya; danj. bukan dari unsur pemerintahan Desa dan badan
permusyawarata,n Desa.(2)
Pelaksana operasional dapat diberhentikan dengan alasan : a. meninggal dunia;b.
telah
selesaimasa bhakti
sebagaimanadiatur dalam AD/ART
BUMDesa;
c. mengundurkan diri;
d.
tidak dapat
melaksanakantugas
denganbaik
sehingga menghambat perkembangan kiner.la BUM Desa; dane. terlibat kasus pidana dan telah ditetapkan sebagai tersangka' Pasal 19
(1) Pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1)
huruf
c mewakili kepentingan masyarakat.(2)
Pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat
(1)huruf
cmempunyai
ker,vajiban:a. menyelenggarakan Rapat
Umum untuk
membahaskinerja BUM
Desa sekurang-kurangnya 1 (satu)tahun
sekali; danb" melaporkan hasil Pengawasan perkembangan kegiatan usaha BUM Desa setiap 6 (enam) bulan kepada Pemerintah Desa.
(3) Pengawas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) huruf
cberwenang menyelenggarakan Rapat Umum Pengawas
untuk
:a.
pemilihan dan pengangkatan pengurus sebagaimana
dimaksud pada ayat (2);b,
penetapan kebijakan pengembangan kegiatan usaha dari
BUMDesa;
c.
pelaksanaan pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja
PelaksanaOperasional;
d.
meminta
penjelasankepada pelaksana
operasional mengenai segala persoalan yang men-vangkut pengeloiaan BUM Desa; dane.
melindungi usaha Desa terhadap hal-hal yang dapat
merusakkelangsungan dan citra BUM Desa.
Pasal 20
(1) Susunan kepengurusan pengawas
terdiri dari
:a. ketua;
b.
wakil
ketua merangkap anggota;c. sekretaris merangkap anggota; dan d. anggota.
(2)
Pengannas sebagaimanadimaksud ayat (1) berjumlah ganjil, jumlah
pengawas
maksimal 5 (limal orang dan jumlahnya disesuaikan
dengan besaran pen5rertaan modal yang disepakati dalam musyawarah Desa dan AD/ART.(3)
Susunan Kepengurusan BUM Desa sebagai mana disebutkan pada ayat (1)dipilih oieh
masyarakat Desamelalui
musyawarah Desasesuai
denganketentuan dalam peraturan menteri tentang pedoman tata tertib
dan mekanisme pengambilan keputusan musya\varah Desa.(4) Kepengurusan pengawas
bukan
berasaldari unsur pemerintahan
Desa dan BPD.(1) (2)
(3)
(4)
BAB V
PERMODALAN, PENGEMBANGAN, JENIS USAHA, HASIL USAHA dAN KEPAILiTAN
Bagian Kesatu Pasal 2 1
Modal BUM Desa Modal arval BUM Desa bersumber dari APB Desa.
Modai BUM Desa
terdiri
atas:a.
penyertaan modal Desa; danb.
penyertaan modal masyarakat Desa.BUM Desa mendapat modal
ann'aluntuk melaksanakan
kegiatan usahanya dari kekayaan Desa yang dipisahkan dari APB Desa.Besaran
proporsi
penggunaan modal aw'al sebagaimanadimaksud
padaayat (3) terdiri dari belanja
operasionalmaksimal 20 '/"
(du.a puluhperseratus) dan 80 "/o (delapan puluh perserahts) untuk
beianja penyertaan modaldari total
keseluruhanmodal
aw'aldan diatur
dalam AD/ART.Belanja
operasionaladalah belanja penunjang
operasionalBUM
Desayang terdiri dari belanja alat tulis kantor, belanja cetak
penggandaanobelanja makan minum rapat, belanja insentif
pengeloiaBUM
Desa,belanja perjalanan
dinas,
belanjabimtek/peiatihan dan
belanja lainnl,-a yang disesuaikan dengan kebutuhanBelanja penyertaan
modal
sebagaimanadimaksud pada ayat
(4) adalah belanja modal kerja BUM Desa.BUM Desa dapat memperoleh modal
dari
:a.
bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah;b.
penyertaan rnodalpihak ketiga yang hak-hak
kepemiiikannyadiatur
dalam AD/ART;c. pinjaman melalui lembaga keuangan Perbankan yang
pengaturan pinjamann,yadilakukan oleh dan atas nama
Pemerintah Desa yangdiatur
dalam Perdes;d.
anggota masyarakat Desa yang bersangkutan; dane.
Sumberlain yang sah dan tidak mengikat
sesuai dengan Peraturan Perundang- undangan yang berlaku.Pasal22
(1)
Penvertaan modal Desa sebagaimanadimaksud
dalam Pasal21
ayat {21huruf
aterdiri dari
:a. hibah dari pihak
s'uvasta, lembagasosiai ekonomi
kemasyarakatandan/atau
lembagadonor yang disalurkan melalui
mekanisme APB Desa;(s)
(6)
(7)
b. bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Daerah-yang disalurkan melalui mekanisme APB Desa;
c- kerjasama usaha dari pihak su'asta, lemtraga sosial
ekonomi kernas;.arakatandan/atau
lembagadonor yang dipastikan
sebagai kekayaan kolektif Desa yang disalurkan melalui mekanisme APB Desa;dan
d. aset
Desayang
diserahkan kepadaBUM
Desa pengelolaanlra sesuai dengan peraturan perundang-undangan tentang aset Desa.(2)
Penyertaan modal masyarakat sebagaimanadimaksud dalam Pasal
21ayat (2)
huruf b
berasaldari
tabungan masyarakatdan atau
simpanan masyarakat.Bagian Kedua
Pengembangan BUM Desa Pasal 23
(1)
BUM Desa dapat mengembangkanunit
usaha yang berbadan hukurn.t2) BUM
Desadapat
bekerjasama denganpelaku usaha dan
perusahaanasing sesuai dengan peraturan perundang
-
tlndangan yang berlaku.Pasal24
(1)
Kegiatandibidang Ekonomi dan/Pelayanan umum yang dikelola
olehkelompok Masyarakat Desa yang dibentuk
sebelum/sesudah terbentukn).a BUM Desa dapat dijadikanUnit
Usaha BUM Desa dan atau melalui mekanisme kemitraan.(21 Kegiatan dibidang Ekonomi danlPelayanan umum yang dikelola
olehkelompok Masyarakat Desa yang dibentuk
sebelum/sesudahterbentuknya BUM
Desa berdasarkan kesepakatankedua belah
pihak sebagaimanadimaksud pada ayat
(1)yang menjadi bentuk unit
usahaBUM Desa dibuat dalam Perdes.
(3)
Kegiatandibidang Ekonomi danlPelayanan umum yang dikelola
oiehkelompok Masyarakat Desa yang dibentuk
sebelum/sesudahterbentuknya BUM Desa melalui mekanisme kemitraan
sebagaimanadimaksud pada ayat
(1), kesepakatankedua belah pihak dibuat
dalam naskah perjanjian kerjasama.(4) Kegiatan dibidang Ekonomi dan/pelal,anan umlrm
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diantaranya :a.
Kelompok Usaha Pemuda Produktif (KUPP);b.
Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN);c.
Kelompok Usaha Bersama (KUBE);d.
Usaha Simpan Pinjam Perempuan;e.
Usaha Ekonomi Perempuan (UEP);f.
Usaha Ekonomi Produktif (UEP)g.
e-u)arorLg (elektronik warung gotong royong);h.
Kelompok Sadar Wisata, Pelestari Seni dan Budaya; dan(1)
(21
(3)
(4)
(s)
(6)
(1).
(2).
i. Kegiatan dibidang ekonomi dan/pelayanan umum lainnya
yangdibentuk dan dibantu oleh Pemerintah, Pemerintah
Provinsi,Pemerintah Daerah dan/atau kegiatan dibidang
ekonomidan/pelayanan umum yang
dibentuk
dandibantu
oleh pihak/lembaga non pemerintah.Pasal 25
Untuk
mendorong pengembanganBUM
Desa, Pemerintah Daerah dapat memberikan tambahan modal dalambentuk bantuan
keuangan mauput?hibah
baranguntuk
keperluanBUM
Desadan disalurkan melalui
APBDesa.
Penerimaan
hibah bukan dari
Pemerintah, Pemerintah Provinsidanfatau
Pemerintah Daerahdilakukan
dengan Nota Perjanjian Penerimaan Hitrah Desa.Pemberian
bantuan hibah berupa barang bergera/tidak bergerak
oieh PemerintahDaerah kepada BUM
Desadisaltrrkan melalui
PemerintahDesa sebagai penerimaan hibah dalam bentuk barang dan dicatat sebagai aset Desa.
Penggunaan barang sebagaimana
dimaksud
padaayat
(3) dikategorikan sebagai pemakaian aset kekayaan Desa olehBUM
Desa,dan
ketentuantentang
pemakaian aset kekayaan Desaoleh BUM
Desa sesuai dengan Perdes.Bentuk
dantata
cara pemberianhibah dan/atau
tambahan modal dalarnbentuk bantuan
keuangan sebagaimanadimaksud
padaayat
(1) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan'Bantuan
keuanganmaupun hibah
barang sebagaimanadimaksud
padaayat
(1) setelah pelaksana operasionalBUM
Desa mengajukan proposalusulan
yangdi setujui
oleh Kepaia Desadan diketahui
oleh Camat dan mendapat rekomendasi dari OPD yang ber-w'enang.Bagian Ketiga Jenis Usaha BUM Desa
Pasal 26
BUM Desa dapat menjalankan
bisnis
penyeu'aan (rentingl baranguntuk melayani kebutuhan masyarakat Desa dan ditunjukan untuk
memperoleh Pendapatan Asli Desa.
Unit
usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menjalankan kegiatan usaha penye\^raanmeliputi
:a.
alat trasportasi;b,
perkakas pesta;c.
gedung pertemuan;d.
rumah toko;e.
tanahmilik
BUM Desa; danf.
barang sewaan lainnya.Pasal 27
(1) BUM Desa dapat menjalankan bisnis perantara (brokering)
yang memberikan jasa pelayanan kepada warga.t2\ Unit
usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menjalankan kegiatan usaha perantara yangmeliputi
:a.
jasa pembayaranlistrik;
b.
pasar Desauntuk
memasarkanproduk
yangdihasilkan
masyarakat;dan
c"
jasa Pela5ranan lainn5'a.Pasal 28
(1) BUM Desa dapat menjalankan bisnis yang berproduksi dan/atau
berdagan
g
(tradingl barang-barangtertentu untuk
memenuhi kebutuhaa masyarakat maupun dipasarkan skala pasar yang lebih luas.(2) Unit
usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menjalankan kegiatan perdagangan (tradingJ meliputi:a.
Pabrik es;b.
Pabrik asap cair;c.
Hasil pertanian;d.
Sarana produksi pertanian;e.
Sumur bekas tambang; danf.
Kegiatan bisnisproduktif
lainnya.Pasal 29
(1)
BUM Desa dapat menjalankan bisnis keuangan lfinancial buslruess) yangmemenuhi kebutuhan usaha skala mikro yang dijalankan oleh
pelaku usaha ekonomi Desa.(2) Unit
usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatmemberi akses kredit dan peminjaman yang mudah diakses
oleit masyarakat Desa.Pasal 30
(1) BUM
Desadapat menjalankan usaha
bersama(lnlding)
sebagaiinduk dari unit
usaha yang dikembangkan masyarakat Desabaik
dalam skala lokal Desa maupun Kawasan Perdesaan.(2) Unit usaha
sebagairnanadimaksud pada ayat
(1)dapat berdiri
sendiriyang diatur dan dikelola
secara sinergisoleh BUM
Desaagar tumbuh
menjadi usaha bersama.(3) Unit
usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada a-r,-at (1) dapat menjalankan kegiatan usaha bersamameliputi
:a.
pengembangankapal Desa berskala besar untuk
mengorganisasi nelayan kecil agar usahanya menjadi lebih ekspansif;b.
desa wisata yang mengorganisir rangkaianjenis
usahadari
kelompok masyarakat; danc.
kegiatan usaha bersama yang mengkonsolidasikanjenis
usaha lokal lainnya.Pasa1 31
Strategi pengelolaan BUM Desa bersifat bertahap dengan mempertimbangkan perkembangan dari inovasi yang
dilakukan
oleh BUM Desa, meliputi:a.
sosialisasi dan pembelajaran tentang BUM Desa;b.
pelaksanaan Musdes dengan pokok bahasan tentang BUM Desa;c. pendirian BUM
Desayang menjalankan usaha sosial
(social business),usaha penyewaan (renting), usaha perantara (brokeingl,
usahaperdagangan
(tradingl, usaha keuangan lfinancial
business)dan
usahabersama (holding);
d.
analisis kelayakan usaha BUM Desa yang berorientasi padausaha
sosial (social business), usaha penye\vaan (renting), usaha perantara (brokeringl,usaha
perd,agangan (trading),usaha keuangan (financial
business)da*
usaha bersama (holdingl mencakup aspek teknis dan teknologi,
aspekmanajemen dan
Sumberdayamanusia, aspek keuangan, aspek
sosial budaya, ekonomi,politik,
lingkungan usaha dan lingkunganhidup,
aspek badanhukum,
dan aspek perencanaan usaha;e.
perkembangankerjasama kemitraan strategis dalam bentuk
kerjasamaBUM
Desaantar
Desaatau
kerjasama dengan lembagaekonomi
Desa lainn5ra, pelaku usaha dan perusahaan asing; danf.
diversifikasi usaha dalambentuk
BUM Desa yang berorientasi pada bisnis keuangan (financial business) dan usaha bersama (holdirtg).Bagian Keempat
Alokasi Hasil Usaha BUM Desa Pasal 32
(1) Hasil usaha BUM Desa merupakan pendapatan yang diperoleh
dari
hasii transaksidikurangi
dengan pengeluaran biaya dan kewajiban pada pihaklain, serta penyusutan atas
barang-baranginventaris dalam 1
(satu)tahun
buku.(2) Pembagian
hasii
usaha BUM Desa sebagaimanadimaksud
padaayat
{1}ditetapkan
berdasarkan ketentuan yang diatur dalam
AD/ARTBUM Desa.
(3)
Alokasi
pembagianhasil usaha
sebagaimanadimaksud pada ayat
(1)dapat dikelola melalui sistem akuntansi sederhana.
(4)
Hasil keuntungan dari unit usaha dan/atau keseluruhan
usaha dipergunakanuntuk
:a. tambahan modal
I
pengembangan potensipaling banyak 25'h
(duapuluh
lima perseratus);b. pemerintahan Desa paling
banyak
2O%" (dwapuluh
perseratus);c. pelaksana operasional paling banyak 25"/o (dua
puluh lima
perseratus);d. ketua
unit
usaha paling banyak 5"/o (bma perseratus);e. pengawas paling banyak 3% (tiga perseratus);
f.
penasehat paling banyak 2o/" (dua perseratus);g. pendidikan dan pelatihan paling banyak 5% (lima perseratus);
h. dana sosial paling banyak 5% (lima perseratus); dan
i.
penyertaan mod,al masyarakat paling banyak 10% (sepuluh perseratus);(5)
Hasil keuntungan
sebagaimanadimaksud
padaayat
(4)huruf i,
apabilatidak
ada penyertaan modal dari masyarakat, maka sisa hasil keuntungandiatur
dalam AD/ARTmelalui
Musdes dengan mengecualikan persentase maksimal.Bagian Kelima Kepailitan BUM Desa
Pasal 33
(1)
Kerugian yang dialami BUM Desa menjadi beban BUM Desa.(2)
Dalamhal BUM
Desatidak dapat menutupi kerugian
dengan asetdal
kekayaan yang dimilikinSra, dinyatakan rugi dalam Musdes.
(3) Unit
usahamilik
BUM Desa yangtidak
dapatmenutupi
kerugian denganaset dan
kekayaanyang dimilikinya, dinyatakan pailit sesuai
dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan mengenai kepailitan.BAB VI
KERJASAMA BUM Desa ANTAR-Desa Pasal 34
(i) BUM
Desadapat meiakukan kerjasama antar 2
(dua)BUM
Desa ataelebih.
(2)
Kerjasamaantar 2
(dua)BUM
Desaatau lebih dapat dilakukan
dalam satu kecamatan atau antar kecamatan dalam satu kabupaten/kota.(3) Kerjasama antar BUM Desa 2 (dua) atau lebih harus
mendapatpersetujuan masing-masing Pemerintah Desa.
Pasal 35
(1) Kerjasama antar 2
(dua)BUM
Desaatau lebih dibuat dalam
naskah perjanjian kerjasama.(2)
Naskahpeqanjian
kejasamaantar 2
(dua)BUM
Desaatau lebih
paling sedikit memuat :a.
subyek kerjasama;b.
obyek kerjasama;c.
jangka waktu;d.
pendanaan;e.
keadaan memaksa;f.
pengalihan aset; dang.
penyelesaian Perselisihan.(3) Naskah perjanjian kerjasama antar 2 (dua) BUM Desa atau
lebihditetapkan oleh
Pelaksana Operasionaldari
masing-masingBUM
Desa yang bekerjasama.Pasal 36
(1) Kerjasama antar 2
(dua)BUM
Desaatau lebih
dipertangungjawabkaa Kepada Desa masing-masing sebagai pemilik BUM Desa.(2)
Kerjasama antar 2 (dua) BUM Desa atau lebihdiwakili
oleh BKAD.(3) Dalam hal kegiatan kerjasama antar unit usaha BUM Desa
yangberbadan hukum diatur sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan tentang Perseroan Terbatas dan Lembaga Keuangan Mikro, Pasal 37
(1) Pelaksana Operasional melaporkan pertangungjarvaban
pelaksanaanBUM
Desa kepada penasihatyang
secara ex-officioddabat oleh
Kepala Desa.t2)
BPDmelakukan
pengawasanterhadap kinerja
Pemerintah Desa dala:n membina pengelolaan BUM Desa.(3)
Pemerintah Desa mempertanggungjawabkantugas
pembinaan terhadap BUM Desa kepada BPD yang disampaikan melalui Musdes.BAB VII
PEMBINAAN, PENGAWASAN dAN AUDIT Bagian Kesatu
Pembinaan Pasal 38
(1) Bupati melakukan
pembinaan, pendampingan,monitoring dan
evaluasi serta pelatihan teknis terhadap manajemen BUM Desa.(21
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),Bupati
melimpahkan kepada OPDyang
membidangidibantu oleh
Camat dantenaga yang dibentuk oleh Pemerintah, Pemerintah Provinsi,
dan PemerintahDaerah danlatau
tenagayang dibentuk oleh
lembaga non pemerintah.(3) Dalam rangka pembinaan sebagaimana dimaksud pada o)'at
(1),Pemerintah Daerah melalui OPD
terkait
dapat memberikan :a.
pendampingan secara teknis; danb.
prioritas pengelolaan sumber daya alamdi
Desa.(4)
Pendampingan secarateknis
sebagaimana dimaksud pada ayat (3)huruf
a berupa :
a.
pendampingan secarateknis
kepadaBUM
Desadilaksanakan
olehOPD berdasarkan penugasan Bupati, meliputi
pengembanganmanajemen BUM Desa, peningkatan kemampuan sumber
dayamanusia pengelola BUM Desa dan pendampingan untuk
aksespemasaran;
b. pendampingan secara teknis kepada BUM Desa
dapatdikerjasamakan dengan pihak ketiga perseorangan atau kelembagaan yang berkomPeten;
c.
kerjasama sebagaimana dimaksud padahuruf
bdilakukan
dalamhal OpD memiliki
keterbatasansumber daya dan kemampuarl untuk
dapat melaksanakannyadan/atau
diperlukan tenaga yang kompeten memiliki kemampuanuntuk
membantu OPD; dand.
kerjasama sebagaimana dimaksud padahuruf
b dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.(S)
pendampingan secarateknis
sebagaimana dimaksud pada ayat (3)huruf
b berupa :
a. dalam rangka
mendorong pengembanganBUM Desa,
Pemerintah Daerah memprioritaskan BUM Desa dalam pengelolaan sumber daya alamdi
Desa; danb.
pengelolaan sumber daya alamdi
Desa oleh BUM Desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.(6) Kepala Desa melakukan pembinaan, pemantauan/monitoring
danevaluasi terhadap pengembangan mana,jemen dan sumber
dayamanusia pengelola BUM Desa.
(71
Pemerintah Desa mempertanggungjawabkantugas
pembinaan terhadap BUM Desa kepada BPD yang disampaikan melalui Musdes;(S) Untuk melakukan
pembinaanyang lebih efektif Bupati/Wakil Bupati dapat membentuk satu atau lebih
Mode1BUM Desa yang
dapat dikembangkan oleh BUM Desadi
Kabupaten Sambas.(9) Model BUM Desa
sebagaimanadimaksud dalam Pasal 24 ayat
(1)ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
Bagian Kedua Pengawasan
Pasa] 39
(1)
BPD melakukan pengawasan terhadap kinerja Pemerinta-h
Desa dalam membina pengelolaan BUM Desa.(2)
Inpektorat Kabupaten Sambas melakukan pengawasan
terhadap pengelolaan BUM Desa,meliputi
:a. pendirian BUM Desa; dan
b. pengurusan dan pengelolaan BUM Desa.
(3) Dalam rangka pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat
(21Inspektorat Kabupaten
Sambas mengarahkankepada
Pemerintah Desadalam mendirikan BUM
Desasesuai
denganmaksud dan tujuan
yangdiatur
dalam peraturan perundang-
undangan.(4)
Dalam rangka pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat
(21Inspektorat Kabupaten sambas melakukan pemantauan dan
evaluasi terhad.ap pengemballgan manqjemendan
sumber daya manusia pengelola BUM Desa.(5)
Dalam hal BUM Desa pendiriannya tidak sesuai dengan maksud
dantujuan dan/atau melanggar ketentuan sebagaimana diatur
dalamperaturan perundang - undangan, Bupati dapat membatalkan
Perdestentang Pendirian BUM Desa berdasarkan hasil pemeriksaan
dan rekomendasi dari Inspektorat Kabupaten Sambas.Bagian Ketiga
Audit
Pasal 40
pemerintah
Desa bersamaBPD dapat meminta auditor
independenuntuk melakukan audit terhadap
pelaksanaandan
pengelolaanBUM
Desa yangdilaksanakan secara berkala setiap masa jabatan pelaksana
operasionaldan/atau
pada saat diPerlukan.BAB VIII
PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN BUM Desa
Bagian Kesatu Pelaporan
Pasal 41
Unit usaha melaporkan pelaksanaan BUM Desa kepada
PelaksanaOperasional setiap bulan
be{alan.
L,aporan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) paling sedikit
memuat laporan neraca dan perkembanganunit
usaha.Pelaksana Operasional melaporkan pelaksanaan BUM Desa
kepadaPenasihat yang secara ex-officio dijabat oleh Kepa1a Desa dan ditembuskan kepada OPD yang membidangi.
La.poran sebagaimana
dimaksud pada ayat
(3)paling sedikit terdiri dari laporan per
semesteryang memuat
perkembanganBUM
Desa,jumlah penerimaan, jumlah pengeluaran, dan besarnya keuntungan
yangdiperoleh.
Laporan disusun secara transparan, akuntabel, akseptabel
dan berkelanjutan.Bagian Kedua Pertanggungiawaban
Pasal 42
Pertanggungiawaban Pelaksana Operasional dalam pengelolaan BUM Desa
dilaksanakan sesuai
denganTahun
Anggaranterhitung mulai 1
(Satu)Januari
dan berakhir 31 (Tiga Puluh Satu) Desember.(1)
(21
(3)
(4)
(5)
(1)
(2) Pelaksana Operasional
wajib
membuat Pertanggungiawabanakhir tahun
tentang perkembangan usaha BUM Desa dan disahkan oleh Kepala Desa'
(3)
PertanggungiawabanBUM Desa disampaikan oleh ketua
pelaksanaoperasional kepada Pemerintah Desa
dan
BPD dalamforum
Musdes dan disaksikan Camat sebagai Wakil Pemerintah Daeratr.(4) Laporan pertanggungiawaban sebagaimana dimaksud pada ayat
(3)sekurang-kurangnya memuat tentang : a. laporan keuangan;
b. neraca rugi laba; dan c. perkembangan BUM Desa.
(5) Pengurus menyampaikan Laporan pertanggungiawaban
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) kepada Pemerintah Desa paling lambat tanggal 31Maret tahun berikutnya,
dengantembusan
Kecamatandan
Pemerintah Daerah melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.(6)
Pertanggungjawabandisusun
secaratransparan, akuntabel,
akseptabel dan berkelanjutan.BAB VIII
KOP SURAT, STEMPEL, DAN PAPAN NAMA Pasal 43
BUM Desa dalam melaksanakan kegiatan
administrasi surat
menyurat wajib menggunakan kop surat dan stempel resmi.Pasal 44
(1)
Da1am melaksanakan tugas dan fungsinya BUM Desaharus memiliki
dan mengelolabuku
administrasi pokok, yangterdiri dari
:a.
buku
pelaksana operasional;b.
buku
notulen;c.
buku
agenda surat masuk dan surat keluar;d.
buku
kas;e.
buku
program; danf. buku
tamu.(2)
BUM
Desadapat
membuatdan
mengelolabuku administrasi
tambahan sesuai dengan kebutuhan.(3) BUM Desa
harus memiliki
papan narnaBUM
Desa yangditempatkan di
halaman Kantor BUM Desa atau Kantor Kepala Desa.Pasal 45
Format kop
surat,
stempel resmi,buku
pelaksana operasiond,buku
notulen,buku
agendasurat masuk dan surat keluar, buku
kas,buku
program,buku tamu, dan papan nama BUM Desa sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagiantidak
terpisahkan dari Peraturan Bupatiini.
BAB IX
KETENTU AN PERALIHAN Pasal46
(1) BUM Desa atau sebutan yang telah ada sebelum Peraturan Bupati ini berlaku tetap dapat menjalankan kegiatannya.
(2) BUM Desa atau sebutan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib melakukan penyesuaian dengan ketentuan Peraturan Bupati ini paling lama 1 (satu) tahun terhitung sejak Peraturan Bupati ini berlaku.
(3) Segala bentuk kegiatan usaha yang dikelola Pemerintah Desa sebelum diberlakukannya Peraturan Bupati ini dapat ditetapkan sebagai kegiatan BUM Desa.
BABX
KETENTUAN PENUTUP Pasal47
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal 2 Juli 2018.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peratura.."'1 Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sambas.
Diundangkan di Sambas pada tanggal 8 Juni 2018
Ditetapkan di Sambas pada tanggal 8 Juni 2018
BUPATI SAMBAS, TTD
ATBAH ROMIN SUHAILI
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SAMBAS, TTD
URAY TAJUDIN
BERITA DAERAH KABUPATEN SAMBAS TAHUN 2018 NOMOR 33 Salinan Sesu · Dengan Aslinya
KEPALA BA IAN HUKUM,
I
Pembina Tk. I (IV/ b) NIP. 19680612 199710 1 001
I
LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI SAMBAS NOMOR 33 TAHUN 2018
TANGGAL 8 JUNI 2018
TENTANG PENYELENGGARAAN BADAN USAHA MILIK DESA DI KABUPATEN SAMBAS
BENTUK DAN SUSUNAN ORGANISASI BUM Desa A. STRUKTUR ORGANISASI BUM Desa
STRUKTUR ORGANISASI BUM Desa KETUA
PENASIHAT
---
PELAKSANA---
PENGAWASOPERASIONAL
I I
BENDAHARA
SEKRETARISKEPALA UNIT
I
KEPALA UNIT KEPALA UNITUSAHA USAHA USAHA
B. STRUKTUR TIM PENGAWAS
STRUKTUR TIM PEN GAW AS
I
KETUAI
WAKIL KETUASEKRETARIS MERANGKAP ANGGOTA
I I
Salinan Sesuai KEPALA BA.
gan Aslinya HUKUM
Pembina Tk. I (IV /b)
NIP. 19680612 199710 1 001
ANGGOTA ANGGOTA
I
BUPATI SAMBAS, TTD
ATBAH ROMIN SUHAILI
A.
LAMPIRAN
II
PERATURAN BUPATI SAMBASNOMOR 33
TAHUN 2O1BTANGGAL
8
JUNI2AI8
TENTANG
PENYELENGGARAANBADAN
USAHA MlLlK DESA DI KABUPATEN SAh{BASBENTUK KOP SURAT, STBMPEL, BUKU PELAKSANA OPERASIONAL, BUKU NOTULEN, BUKU AGENDA, SURAT MASUK DAN KELUAR, BUKU KAS, BUKU
PROGRAM KERJA, BUKU TAMU, PAPAN NAMA KOP SURAT BUM Desa
BENTUK UKURAN DAN ISI KOP NASKAH DINAS
1. Perbandingan huruf pada kop naskah dinas antara tulisan
narnapemerintah daerah dan satuan kerja perangkat daerah adalah 3 : 4.
a.
Tulisan nama pemerintah daerah dan kecamatan denganhuruf arial
12.b.
Tulisan nama desa denganhuruf arial
14.c.
Tulisan nama BUM Desa denganhuruf arial
18.2.
Bentuk dan isi kop naskah dinas seperti pada contohberikut
:a.
Kop naskah BUM Desa.LAMBANG BUM Desa
PEMERINTAH I<ABUPATEN SAMBAS KECAMATAN .,...
NAMA DESA/KELURAHAN
BUM Desa. ..r....r..
Jalan ...
Nomor....
(kode pos) Kab. SambasTelepon(0562)
.
Email;...
B.
STEMPEL BUM DesaYang
tidak
menggunakan larnbangStempel BUM Desa
C. BUKU NOTULEN
Daftar Hadir DESA
Mengetahui Direktur BUM DESA...
Cara Pengisian :
Kolom l- diisi dengan nomor urut sesuai urutan Kolom 2 diisi dengan nama peserta rapat Kolom 3 diisi dengan jabatan peserta rapat Kolom 4 diisi dengan tanda tangan
Kolom 5 diisi dengan keterangan/informasi lain jika diperlukan.
2. BUKU NOTULEN RAPAT BUM DESA
Mengetahui Direktur BUM DESA...
Cara Pengisian :
Kolom 1 dlisi dengan nomor sesuai urutan
Kolom 2 diisidengan hari, tanggal, bulan dan tahun rapat dllaksanakan Kolom 3 diisidengan materi rapat
Kolom 4 diisi dengan unsur dan jumlah peserta rapat Kolom 5 diisidengan ringkasan pembahasan materi rapat.
...,T91 Bulan Tahun Sekretaris BUM DESA ...
.,...,T81 Bulan Tahun Sekretaris BUM DESA ...
1. Buku BUM
No NAMA JABATAN TANDA TANGAN KET
1 2 3 4 5
No HARI/TANGGAL MATERI RAPAT PESERTA RINGKASAN PEMBAHASAN
7 2 3 A 5