• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN SENAT AKADEMIK INSTITUT SENI BUDAYA INDONESIA BANDUNG NOMOR 1 TAHUN 2022

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERATURAN SENAT AKADEMIK INSTITUT SENI BUDAYA INDONESIA BANDUNG NOMOR 1 TAHUN 2022"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN SENAT AKADEMIK

INSTITUT SENI BUDAYA INDONESIA BANDUNG NOMOR 1 TAHUN 2022

TENTANG

TATA CARA PEMILIHAN REKTOR INSTITUT SENI BUDAYA INDONESIA BANDUNG PERIODE 2022-2026

KETUA SENAT AKADEMIK INSTITUT SENI BUDAYA INDONESIA BANDUNG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan pemilihan Rektor Institut

Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung periode 2022-2026, perlu menyusun tata cara pemilihan Rektor Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Senat Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung tentang tata cara pemilihan Rektor Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung 2022-2026.

Mengingat : 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2014 Tanggal 25 Agustus 2014 tentang Perubahan Status Sekolah Tinggi Seni Indonesia Bandung Menjadi Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung;

2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 27 tahun 2015 tanggal 10 September 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung; (Berita Negara Nomor 1393 Tahun 2015);

3. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 47 tahun 2016 tanggal 5 September 2016 tentang Statuta Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung (Berita Negara Nomor 1341 Tahun 2016);

(2)

4. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 19 Tahun 2017 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemimpin Perguruan Tinggi Negeri (Berita Negara Nomor 172 Tahun 2017), sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 21 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 19 Tahun 2017 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemirnpin Perguruan Tinggi Negeri;

5. Keputusan Rektor nomor B/250.a/IT8/HK.02/2020 tanggal 28 Februari 2020 tentang Susunan Anggota Senat Akademik Periode 2019 – 2023 Institut Seni Budaya Indonesia Bandung, sebagaimana diubah dengan Keputusan Rektor Institut Seni Budaya Indonesia Bandung Nomor 1153/IT8/HK.02/2022 Tentang Perubahan Susunan Anggota Senat Akademik Periode 2019 – 2023 Institut Seni Budaya Indonesia Bandung;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN SENAT TENTANG TATA CARA PEMILIHAN REKTOR INSTITUT SENI BUDAYA INDONESIA (ISBI) BANDUNG PERIODE 2022-2026.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

1. Institut Seni Budaya Indonesia Bandung yang selanjutnya disingkat ISBI Bandung adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan akademik, vokasi, dan/atau profesional di bidang seni dan budaya yang diselenggarakan oleh Kementerian;

2. Senat adalah Senat Akademik ISBI Bandung;

3. Panitia Pemilihan adalah Panitia Pemilihan Rektor ISBI Bandung Periode 2022-2026;

4. Rektor adalah Rektor ISBI Bandung;

5. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan

(3)

menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat;

6. Kementerian adalah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi;

7. Menteri adalah Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendidikan tinggi.

BAB II PERSYARATAN

Pasal 2

Persyaratan calon Rektor ISBI Bandung periode 2022-2026:

a. Pegawai Negeri Sipil yang memiliki pengalaman jabatan sebagai Dosen dengan jenjang akademik minimal Lektor Kepala;

b. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

c. Berusia paling tinggi 60 (enam puluh) tahun pada saat berakhirnya masa jabatan Rektor ISBI Bandung yang sedang menjabat;

d. Memiliki pengalaman manajerial:

1) paling rendah sebagai ketua jurusan atau sebutan lain yang setara, atau ketua lembaga paling singkat 2 (dua) tahun; atau

2) paling rendah sebagai pejabat eselon II.a di lingkungan instansi pemerintah.

e. Bersedia dicalonkan menjadi Rektor;

f. Sehat jasmani dan rohani

g. Bebas narkotika, prekursor, dan zat adiktif lainnya;

h. setiap unsur penilaian prestasi kerja pegawai paling rendah bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir atau SKP;

i. Tidak sedang menjalani tugas belajar atau izin belajar lebih dari 6 (enam) bulan yang meninggalkan tugas tridharma perguruan tinggi;

j. Tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat;

k. Tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap;

(4)

l. Berpendidikan Doktor (S3);

m. Tidak pernah melakukan plagiat sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan; dan n. Telah membuat dan menyerahkan Laporan Harta

Kekayaan Pejabat Negara ke Komisi Pemberantasan Korupsi.

BAB III

TATA CARA PEMILIHAN REKTOR Bagian Kesatu

Umum Pasal 3 Tahapan pemilihan Rektor terdiri atas:

a. Penjaringan bakal calon;

b. Penyaringan calon;

c. Pemilihan calon; dan d. Pengusulan calon rektor

Bagian Kedua Penjaringan Bakal Calon

Pasal 4 (1) Persyaratan Panitia Pemilihan Rektor:

a. Dosen dan atau Tenaga Kependidikan di lingkungan ISBI Bandung;

b. Dosen bukan anggota senat akademik ISBI Bandung;

c. Tenaga kependidikan yang tidak sedang menduduki jabatan struktural;

d. Menandatangani Pakta Integritas sebagai Panitia Pemilihan Rektor.

(2) Tugas dan kewenangan Panitia Pemilihan Rektor:

a. Menyusun Jadwal pemilihan;

b. Membuat format-format yang diperlukan;

c. Melaksanakan seluruh tahapan pemilihan;

d. Menampung seluruh persyaratan dari seluruh balon/calon Rektor;

e. Melakukan checklist terhadap persyaratan dari setiap balon/calon Rektor;

f. Membuat rincian teknis pelaksanaan untuk setiap tahapan pemilihan;

(5)

g. Melaporkan kepada Senat, untuk setiap tahapan pemilihan.

(3) Kepanitiaan berjumlah 7 (tujuh) orang, terdiri atas:

1) satu orang Ketua merangkap anggota;

2) satu orang Sekretaris merangkap anggota; dan 3) lima orang Anggota.

(4) Kepanitiaan dapat dibantu oleh tim kesekretariatan;

(5) Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab kepada Senat.

Pasal 5

(1) Tahap penjaringan dilakukan paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya masa jabatan Rektor yang sedang menjabat.

(2) Tahap penjaringan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dalam 14 (empat belas) hari kerja;

(3) Penjaringan bakal calon Rektor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan cara:

a. panitia membuat pengumuman penjaringan bakal calon melalui media website ISBI Bandung dan website Kemendikbudristek;

b. pendaftaran bakal calon kepada panitia pemilihan dengan dilengkapi dokumen:

1) Fotokopi Ijazah Doktor/S3 dan dilegalisir (ijazah dalam negeri oleh PT penerbit ijazah, PT luar negeri ijazah disetarakan oleh Dikti);

2) Fotokopi Surat Keputusan Jabatan Fungsional, Akademik;

3) Fotokoopi Surat Keputusan Jabatan Struktural Terakhir;

4) Fotokopi Surat Keputusan Kepangkatan terakhir;

5) Fotokopi DP-3/ SKP dalam 2 (dua) tahun terakhir 6) Fotokopi KTP;

7) Pasfoto terbaru berlatar belakang berwarna merah ukuran 4 x 6 dan 3 x 4 (masing-masing 2 lembar);

8) Visi, Misi, dan Program Kerja dalam bentuk makalah dan ppt (print-out dan soft copy);

9) Daftar Riwayat Hidup (DRH) (format terlampir);

(6)

10) Surat Kesediaan sebagai Bakal Calon Rektor (format terlampir);

11) Surat izin Pimpinan Perguruan Tinggi (format terlampir);

12) Surat keterangan sehat jasmani, rohani, dan bebas narkotika (dari rumah sakit pemerintah tipe A) 13) Surat Pernyataan tidak sedang menjalani Tugas

Belajar lebih dari 6 (enam) bulan (format terlampir);

14) Surat Keterangan/Pernyataan Tidak Pernah terlibat ancaman pidana kurungan yang memiliki kekuatan hukum tetap (format terlampir);

15) Fotokopi Bukti Penyerahan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN); dan

16) Surat pernyataan tidak pernah melakukan plagiat (format terlampir).

c. Pendaftaran bakal calon sebagaimana dimaksud pada huruf b dapat dilakukan secara langsung kepada panitia pemilihan atau melalui pos paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum berakhirnya masa pendaftaran.

Pasal 6

(1) Panitia pemilihan melakukan seleksi administrasi terhadap dokumen bakal calon Rektor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) huruf b.

(2) Seleksi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 2.

(3) Hasil seleksi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Senat.

(4) Senat menetapkan bakal calon yang lulus seleksi administrasi.

(5) Apabila hasil seleksi menghasilkan jumlah calon Rektor kurang dari 4 (empat) orang, maka Senat melalui panitia pemilihan, melakukan perpanjangan masa pendaftaran selama 10 hari kerja.

(6) Apabila setelah dilakukan perpanjangan masa pendaftaran ternyata masih tetap tidak menghasilkan jumlah minimal empat calon, maka Senat menyerahkan kewenangan kepada Menteri, untuk menentukan langkah selanjutnya.

(7)

Pasal 7

(1) Panitia pemilihan mengumumkan hasil penjaringan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6.

(2) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah ditetapkan oleh Senat.

(3) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui media website ISBI Bandung dan website Kemendikbudristek

Bagian Ketiga Penyaringan Calon

Pasal 8

(1) Tahap penyaringan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b dilaksanakan paling lambat 2 (dua) bulan sebelum berakhirnya masa jabatan Rektor yang sedang menjabat.

(2) Tahap penyaringan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui:

a. penyampaian visi, misi, dan program kerja bakal calon Rektor pada rapat Senat terbuka; dan

b. penilaian dan penetapan 3 (tiga) calon Rektor oleh Senat dalam rapat Senat tertutup.

c. Pelaksanaan tes psikologi 3 (tiga) calon Rektor yang dilaksanakan oleh Lembaga/organisasi yang memiliki komptensi dalam pengujian kejiwaan/psikologi.

(3) Rapat Senat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) huruf a dan huruf b dilaksanakan dengan ketentuan:

a. dihadiri oleh paling sedikit 2/3 dari jumlah anggota Senat;

b. dalam hal rapat Senat terbuka belum dihadiri oleh paling sedikit 2/3 dari jumlah anggota Senat, rapat ditunda selama 60 (enam puluh) menit;

c. dalam hal telah dilakukan penundaan selama 60 (enam puluh) menit sebagaimana dimaksud pada huruf b dan belum dihadiri oleh 2/3 (dua per tiga) dari seluruh anggota Senat, rapat dilanjutkan dan dinyatakan sah.

(8)

Pasal 9

(1) Rapat Senat terbuka sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) huruf a dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian;

(2) Rapat Senat terbuka sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) huruf a dapat dihadiri oleh Dosen, perwakilan organisasi mahasiswa, perwakilan Tenaga Kependidikan, dan Dewan Penyantun.

Pasal 10

Penyampaian visi, misi, dan program kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) huruf a dilakukan sebagai berikut:

a. setiap bakal calon Rektor menyampaikan visi, misi, dan program kerja sesuai dengan Tema yang diberikan oleh Panitia Pemilihan;

b. pejabat Kementerian dan peserta rapat yang hadir dapat memberikan pertanyaan kepada bakal calon Rektor;

c. ketentuan dan tata cara teknis pelaksanaan sidang terbuka diatur dalam panduan tersendiri.

Pasal 11

(1) Penilaian dan penetapan 3 (tiga) calon Rektor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) huruf b dilakukan dengan cara:

a. musyawarah untuk mencapai mufakat;

b. dalam hal musyawarah untuk mencapai mufakat sebagaimana dimaksud pada huruf a tidak dapat dicapai, dilakukan pemungutan suara dengan ketentuan setiap anggota Senat memiliki 1 (satu) hak suara;

c. 3 (tiga) calon Rektor terpilih sebagaimana dimaksud pada huruf b merupakan calon berdasarkan urutan perolehan suara terbanyak;

d. dalam hal belum diperoleh 3 (tiga) calon Rektor dengan urutan perolehan suara terbanyak, maka dilakukan pemungutan suara ulang;

e. 3 (tiga) calon Rektor terpilih sebagaimana dimaksud pada huruf c ditetapkan oleh Senat;

(9)

f. 3 (tiga) calon Rektor terpilih sebagaimana dimaksud pada huruf c ditetapkan oleh Senat mengikuti tes Psikologi;

g. ketentuan dan tata cara teknis pelaksanaan pemungutan suara sebagaimana dimaksud dalam butir b dibuat dalam panduan tersendiri.

(2) Senat menyampaikan 3 (tiga) calon Rektor terpilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Menteri paling lambat 1 (satu) bulan sebelum pelaksanaan pemilihan, dengan dilampiri dokumen:

a. berita acara proses penyaringan;

b. daftar riwayat hidup masing-masing calon Rektor;

dan

c. visi, misi, dan program kerja masing-masing calon Rektor;

d. Hasil tes psikologi masing masing calon Rektor.

Bagian Keempat Pemilihan Calon

Pasal 12

(1) Pemilihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c dilaksanakan paling lambat 2 (dua) minggu sebelum berakhirnya masa jabatan Rektor yang sedang menjabat.

(2) Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam rapat Senat tertutup yang dilaksanakan oleh Senat bersama Menteri.

(3) Rapat Senat tertutup sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan cara:

a. para Calon Rektor dan seluruh anggota senat serta Menteri/perwakilan Menteri, masuk ke ruangan setelah menandatangani daftar hadir;

b. Menteri/Perwakilan Menteri memberikan sambutan;

c. Ketua Senat memberikan sambutan;

d. Para Calon Rektor ke luar dari ruang rapat (kecuali Calon Rektor yang memiliki hak suara) dan menempati ruangan yang telah disediakan oleh panitia pemilihan;

e. Panitia pemilihan menjelaskan tata cara pemilihan;

(10)

f. Pelaksanaan proses pemilihan;

1) Proses pemilihan dianggap sah, jika dihadiri oleh paling sedikit 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota Senat;

2) dalam hal rapat belum dihadiri oleh paling sedikit 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota Senat, rapat ditunda selama 30 (tiga puluh) menit;

3) dalam hal telah dilakukan penundaan selama 30 (tiga puluh) menit sebagaimana dimaksud pada angka 2) dan belum dihadiri oleh 2/3 (dua per tiga) dari seluruh anggota Senat, rapat dilanjutkan dan dinyatakan sah; dan

4) Pemilih yang tidak hadir atau tidak melaksanakan hak suaranya, dianggap abstain;

g. Penghitungan suara; dan

h. Pengisian dan penandatangan Berita Acara Hasil Pemilihan.

i. ketentuan dan tata cara teknis pelaksanaan pemilihan suara sebagaimana dimaksud dalam butir e dibuat dalam panduan tersendiri.

(4) Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan ketentuan:

a. Menteri memiliki 35% (tiga puluh lima persen) hak suara dari total pemilih yang hadir; dan

b. Senat memiliki 65% (enam puluh lima persen) hak suara dan masing-masing anggota Senat memiliki hak suara yang sama.

(5) Dalam hal terdapat 2 (dua) orang calon Rektor yang memperoleh suara tertinggi dengan jumlah suara yang sama, dilakukan pemilihan putaran kedua pada hari yang sama untuk menghasilkan peringkat perolehan suara terbanyak.

(6) Dalam hal setelah putaran kedua, 2 (dua) orang calon Rektor masih memiliki perolehan suara yang sama, maka hasil tersebut dilaporkan kepada Menteri untuk proses selanjutnya.

(7) Calon Rektor dengan perolehan suara terbanyak ditetapkan sebagai calon Rektor terpilih.

(11)

(8) Hasil pemilihan calon Rektor dituangkan dalam berita acara.

(9) Senat menyampaikan hasil pemilihan calon Rektor kepada Menteri/kuasa Menteri dengan melampirkan:

a. berita acara hasil pemilihan;

b. daftar riwayat hidup calon terpilih;

c. nilai prestasi kerja calon terpilih 2 (dua) tahun terakhir;

dan

d. keputusan kepangkatan dan jabatan terakhir calon terpilih.

Bagian Kelima

Penetapan dan Pelantikan Pasal 13

Menteri menetapkan dan melantik calon Rektor terpilih sebagai Rektor ISBI Bandung.

BAB IV

KETENTUAN PENUTUP Pasal 14

(1) Ketentuan yang belum diatur dalam Peraturan Senat Akademik ini, diatur dalam pedoman pelaksanaan pemilihan calon Rektor;

(2) Peraturan Senat ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Bandung pada tanggal 20 Mei 2022 KETUA SENAT

INSTITUT SENI BUDAYA INDONESIA BANDUNG

Prof. Dr. Anis Sujana, SST. M.Hum NIP 195610161980101001

Referensi

Dokumen terkait

Bahwa dibentuknya Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan merupakan atribusi dari ketentuan Pasal 97 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang

Sebut kan judul film dokumenter produksi Eagle Award Documentary Competition 2005-2010 yang anda anggap paling tidak menarik dan jelaskan alasannya!. Apakah perbedaan antara film

Masyarakat Kelurahan 8 Ilir Kecamatan Ilir Timur III Kota Palembang merupakan masyarakat yang komplek yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga, putra dan putri

Pengembangan Kepribadian adalah komponen Mata Kuliah Wajib Institut untuk membantu mahasiswa dalam memantapkan kepribadiannya agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Bupati Bandung tentang Perubahan atas Peraturan Bupati

Kepuasan pelanggan Itjentan dilihat dari kepuasan terhadap pelayanan auditor Itjentan dalam memberikan konsultansi atas masalah-masalah baik operasional maupun

Melalui pengamatan pada gambar yang di sajikan oleh guru pada layar zoom meeting, siswa dapat mengelompokkan factor-faktor yang memengaruhi keseimbangan ekosistem dengan

Kuesioner Penelitian Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Kepala Keluarga Tentang Sanitasi Dasar dan Rumah Sehat di Lingkungan III Desa Perjuangan Pelabuhan Teluk Nibung Tanjungbalai