• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III RENCANA PELAKSANAAN DAN RANCANGAN PROYEK TRANSFORMASI DIGITAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III RENCANA PELAKSANAAN DAN RANCANGAN PROYEK TRANSFORMASI DIGITAL"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

RENCANA PELAKSANAAN DAN RANCANGAN PROYEK TRANSFORMASI DIGITAL

3.1. Kerangka Kerja Transformasi Digital

PT XYZ dalam pengoperasian sehari-hari banyak menggunakan teknologi digital namun bukan dalam level yang komprehensif. Teknologi digital yang dipakai oleh PT XYZ dalam bidang marketing, penjualan serta komunikasi. Dengan menggunakan teknologi digital, PT XYZ mempromosikan berbagai promo serta kegiatan marketing dengan menggunakan social media sebagai sarana untuk meningkatkan penjualan. Dalam penjualan rata-rata transaksi yang terjadi melalui channel E-commerce yang mana PT XYZ menggunakan Tokopedia sebagai sarana yang dapat mengakomodasi marketplace. Terkait persediaan barang, PT XYZ masih melakukan pengaturan barang secara manual tanpa menggunakan teknologi digital sama sekali. Catatan atas barang masih dicatat secara manual dengan menggunakan buku folio. Sehingga seringkali barang yang tercatat tidak menggambarkan secara aktual kuantitas sehingga memberikan masalah pada saat pemesanan barang yang akan distock di dalam gudang. Keadaan ini seringkali memberikan masalah berupa under/overstock terhadap beberapa barang yang ada di dalam gudang.

Berikut adalah rencana dan kerangka kerja dari proses transformasi digital PT XYZ dalam bagian operasional terkait manajemen persediaan dalam kaitannya dengan penggunaan pedoman logistik 4.0 untuk mengatur persediaan gudang yang optimal.

(2)

Masalah Solusi Strategy Current State Future State Roadmap Implementation

Current State Review Basis

Restock barang tidak

ada

Future State Review

Pemilihan dan Persiapan Teknologi Data keluar

masuk barang tidak

ada

Proses Transformasi Digital

Implementasi Teknologi

Review

Sistem Operasional Manajemen Pergudangan dengan Pedoman

Logistik 4.0 Sistem

operasi manual

Sistem manajemen Pergudangan dalam

bentuk manual

Tidak memiliki basis data atas persediaan

Digital Transformation

Transformasi digital pada sistem operasional dan

infrastruktur berbasiskan Logistik 4.0

Peningkatan pengetahuan

atas pentingnya Logistik 4.0 disertai dengan dilakukannya

digitalisasi terkait data persediaan serta sistem operasional

Memiliki sistem manajemen

data pergudangan dengan basis Logistik 4.0

Data atas persediaan lebih terintegrasi

Gambar 3.1 Kerangka Kerja Transformasi Digital 3.2. Pengembangan dan Implementasi Digital Maturity Model

Terkait persediaan barang, PT XYZ masih melakukan pengaturan barang secara manual tanpa menggunakan teknologi digital sama sekali. Catatan atas barang masih dicatat secara manual dengan menggunakan buku folio ataupun Microsoft excel. Sehingga seringkali barang yang tercatat tidak menggambarkan secara aktual kuantitas barang yang ada sesungguhnya. Sehingga seringkali mengakibatkan terjadinya overstock/understock dari persediaan barang akibat ketidaksesuain barang yang ingin dijual dengan permintaan pasar.

Karena hal-hal disebutkan di atas maka diperlukanlah transformasi digital, untuk bisa meningkatkan optimalisasi stock di gudang dan meningkatkan pendapatan dari PT XYZ. Untuk melakukan transformasi digital, PT XYZ mengacu pada kerangka kerja Digital Maturity Model (DMM) dari Logistic 4.0 yang diciptakan untuk menanggapi keperluan logistik saat ini pada UMKM.

Pengertian dari logistik 4.0 sendiri adalah suatu sistem pergudangan atau logistic yang dapat meningkatkan kepuasan konsumen berdasarkan atas apa yang diinginkan oleh konsumen, tanpa disertai dengan adanya peningkatan biaya

(3)

(Facchini et al., 2020). Logistik 4.0 memiliki landasan yang sama dengan industry 4.0 yang adalah suatu sistem logistic yang dapat meningkatkan fleksibilitas, penyesuaian terhadap perubahan pasar dan mendekatkan perusahaan dengan kebutuhan pelanggan. Ini akan memungkinkan untuk memperbaiki tingkat layanan pelanggan, optimalisasi produksi dan menurunkan harga penyimpanan dan produksi (Bantacut & Fadhil, 2018).

Tabel 3.1 Dimensi dan Sub dimensi Digital Maturity Model No. Dimension Subdimension

1. Management Knowledge, Strategy and Leadership, Employees 2. Flow of Material

and Informatiom

IT Systems, Smart Products, Smart Warehouses, Technologies

Sumber: (Facchini et al., 2020)

Model dari Logistik 4.0 ini digunakan sebagai sarana untuk membantu perusahaan dalam mengadakan transformasi digital. Model yang akan digunakan ini memiliki model yang dapat membantu perusahaan dalam menentukan status teknologi yang dimiliki saat ini dan nantinya akan membantu perusahaan dalam menentukan implementasi teknologi yang akan dipakai berdasarkan future state yang dituju. Model ini juga digunakan karena memberikan kemudahan pada saat evaluasi atas teknologi dilakukan serta kemudahan dalam pengambilan keputusan atas teknologi mana yang akan dimplementasikan.

Logistik 4.0 erat hubungannya dengan penggunaan sub dimensi Smart Services dan Smart Products. Logistik 4.0 dapat kita sebut juga dengan sebagai Smart Logistik atau Logistik Pintar, yang mana memiliki fungsi untuk meningkatkan fleksibilitas, meningkatkan tingkat respon yang lebih cepat atas perubahan pada pasar, serta memberikan informasi kepada perusahaan tentang apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Paradigma atas logistic 4.0 ini disebabkan oleh makin meningkatnya penggunaan Internet sebagai sarana komunikasi, yang

(4)

memungkinkan terjadi hubungan komunikasi antara manusia dengan mesin (Barreto et al., 2017).

Dimensi management digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan PT XYZ terhadap diperlukannya transformasi digital pada sistem logistik, kemampuan karyawan terhadap transformasi digital, serta berbagai strategi yang dapat dilakukan dengan dilakukannya transformasi digital pada manajemen persediaan.

Dimensi manajemen, terdiri dari beberapa subdimensi, diantaranya adalah:

1. Knowledge

2. Strategy and Leadership 3. Employees

Dimensi flow of material and information digunakan untuk mengukur level teknologi yang diterapkan oleh PT XYZ pada masa sebelum implementasi transformasi digital. Dimensi strategi memiliki 4 subdimensi yaitu:

1. IT Systems 2. Smart Products 3. Smart Warehouse 4. Technologies

Dimensi flow of material and information digunakan untuk mengukur level teknologi yang diterapkan oleh PT XYZ pada masa sebelum implementasi transformasi digital.

3.2.1. Digital Model Maturity Yang Digunakan

Digital Maturity Model adalah suatu model yang digunakan oleh suatu entitas atau organisasi untuk mengukur, membandingkan, dan mendeskripsikan atau menentukan arah transformasi digital. Digital Maturity Model menggambarkan suatu arah atau jalur evolusi yang menggambarkan perbaikan suatu proses, dari level immature menjadi level mature. Maturity model dapat menangkap atau menggambarkan keadaan suatu perusahaan baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Sehingga dapat dibuat keputusan lebih lanjut terkait kemana

(5)

transformasi digital yang akan dijalankan dan perbaikan terhadap elemen apa yang akan dilakukan (Facchini et al., 2020).

PT XYZ merupakan suatu PT XYZ yang bergerak di bidang distribusi dari produknya sendiri. Oleh karena itu berdasarkan Maturity Model, untuk mempermudah dan mendesign Maturity Model yang baik, Maturity Model logistic dari Facchini akan dibagi menjadi satu subsystem yang memperjelas penentuan level dari proses logistic yang ada. Subsytem yang dimaksud adalah sistem terkait logistic untuk perusahaan PT XYZ.

Berdasarkan Facchini (2020) dalam pengukurannya, maturity levels sendiri akan dibagi menjadi 5 level, yaitu:

1. Ignoring

Karakteristik dari perusahaan yang termasuk dalam level ignoring adalah:

• Tidak memerlukan integrasi

• Tidak mengetahui solusi yang matang untuk meningkatkan arus keluar masuk barang

• Tidak mengetahui solusi yang matang untuk meningkatkan arus keluar masuk informasi

2. Defining

Karakteristik dari perusahaan yang termasuk dalam level defining adalah:

• Melihat perlunya integrasi tetapi tidak mengetahui cara menerapkan dan mengaturnya

• Mengetahui solusi untuk pengaturan arus keluar masuk barang yang lebih efektif namun tidak diterapkan

• Mengetahui solusi untuk sarana informasi atas persediaan yang lebih efektif namun tidak diterapkan

3. Adopting

(6)

Karakteristik dari perusahaan yang termasuk dalam level adopting adalah:

• Integrasi data dan teknologi sudah dimulai prosesnya

• Implementasi atas solusi dari masalah arus persediaan sudah dilakukan dengan area yang terbatas

• Implementasi atas solusi dari masalah teknologi sudah diterapkan dengan area yang terbatas

4. Managing

• Semua teknologi baik informasi dan informasi sudah terintegrasi

• Implementasi atas solusi dari masalah arus persediaan sudah dilakukan dengan area yang hampir mencapai keseluruhan

• Implementasi atas solusi dari masalah teknologi sudah diterapkan dengan area yang hampir mencapai keseluruhan 5. Integrated

• Integrasi atas data, operasional dan teknologi sudah terintegrasi

• Implementasi atas solusi dari masalah arus persediaan sudah dilakukan sudah mencakup semua proses logisitik

• Implementasi atas solusi dari masalah teknologi sudah diterapkan sudah mencakup semua proses logisitik

Rangkuman dimensi, subdimensi serta item yang diukur pada proyek transformasi digital logistic.4.0 dapat dilihat di bawah pada tabel 8

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel

Dimensi Sub-Dimensi Indicator/Questions Skala Referensi

Manajemen Knowledge Adoption Perception, Development Dynamics, Competitive Position Strategy and Leadership Impacts, Obstacles

Employees Skills

IT Systems Adoption

Smart Products Devices, Storage Facilities

Smartwarehouses Warehouse Equipments, Knowledge, Technology Relevance Technologies Adopting Position, Investments, Impacts, Obstacles

Likert Interval 1-4 Logistic 4.0 Maturity Model

Arus Material dan Informasi

Likert Interval 1-4 Logistic 4.0 Maturity Model

Sumber: (Facchini et al., 2020)

(7)

3.3. Manfaat Penggunaan Teknologi

Pada era revolusi industri 4.0 prinsip yang dianut adalah prinsip yang mana menggunakan teknologi manufaktur dan jaringan logistik yang melibatkan integrasi informasi dari berbagai sumber. Pemanfaatan informasi digital tersebut digunakan untuk menggerakkan distribusi fisik. Integrasi antara teknologi informasi dan teknologi operasi ini ditandai dengan koneksi perpindahan pelayanan dari peran fisik ke digital (Raza et al., 2020).

Banyak perusahaan yang mengalami ketidakpastian saat akan melakukan transformasi digital, hal ini disebabkan oleh beberapa hal seperti investasi yang harus dikeluarkan saat perusahaan melakukan transformasi digital serta impactnya terhadap strategi bisnis yang sudah ada sebelumnya (Facchini et al., 2020). Dengan menggunakan pedoman Logistik 4.0, maka dapat diketahui current level yang dimiliki oleh PT XYZ. Pengetahuan atas current level ini akan membantu kesiapan PT XYZ dalam menerapkan apa yang dimiliki oleh logistik 4.0 dan secara perlahan mengubah strategi bisnis yang ada dan menciptakan bisnis model yang baru yang lebih tanggap atas perubahan lingkungan bisnis karena adanya transformasi digital.

Transformasi digital dengan berpedoman pada logistik 4.0 ini yang pada akhirnya akan memberikan manfaat terkait perencanaan bisnis yang berkaitan dengan manajemen persediaan, implementasi teknologi dalam operasional PT XYZ, dan mengendalikan tingkat efektivitas dan efisiensi dalam rangka penyimpanan barang serta arus keluar masuk barang yang mana akan memenuhi consumer demand.

Transformasi digital yang dilakukan oleh suatu entitas atau perusahaan akan memberikan kemampuan bagi perusahaan tersebut untuk memberikan apa yang diinginkan oleh konsumen, menghadapi tantangan atas logistik dari manajemen persediaan dan peningkatan efisiensi dari Perusahaan sendiri (Alicke et al., 2016).

Berbagai manfaat yang diberikan oleh transformasi digital adalah:

1. Pendekatan dengan menggunakan Logistik 4.0 dapat meningkatkan kecepatan pelayanan kepada konsumen maupun supplier. Dasar untuk layanan ini dapat dibangun dengan melakukan pendekatan forecast

(8)

dalam hal memberikan perkiraan permintaan pelanggan yang jauh lebih tepat dan cepat. Dengan mengetahui barang yang akan dibeli oleh konsumen maka Perusahaan dapat menyediakan terlebih dahulu barang di dalam gudang.

2. Memiliki akurasi yang lebih atas barang-barang yang disimpan di dalam gudang. Sistem manajemen yang paling mutakhir dapat menyediakan data-data real time kegiatan logistik di dalam Perusahaan.

3. Efisiensi dapat ditingkatkan. Dalam hal ini, berbagai biaya terkait penyimpanan dan pengisian kembali barang-barang yang dsudah habis di dalam gudang dapat diturunkan. Berbagai persediaan barang yang memiliki turnover paling rendah dapat diganti dengan barang-barang yang memiliki daya tarik lebih tinggi di mata konsumen.

3.4. Pelaksanaan Proyek Transformasi Digital

Roadmap dari pelaksanaan proyek transformasi digital ini terdiri dari 5 tahap. Tahap-tahap tersebut terdiri dari:

Tabel 3.3 Project Management dari Transformasi Digital PT XYZ

Tahap Deskripsi Waktu

1. Pengukuran current state Juni-Juli

2021

2. Pengukuran future state Juni-Juli

2021

3. Pemilihan dan persiapan teknologi Agustus-

September 2021 4. Pelaksanaan Transformasi dan Implementasi Teknologi Jan-Dec

2022

5 Review Jan 2023

(9)

Pada tahap pertama akan dilakukan pengukuran terhadap current state/ level PT XYZ. Pengukuran akan dilakukan dengan mengisi kuisioner, yang mana kuisioner akan diisi oleh pemilik PT XYZ. Jawaban dari kuisioner kemudian akan diukur dengan menggunakan skala likert dari skala 1 yang menggambarkan keadaan “tidak penting” hingga skala 4 yang menggambarkan keadaan “sangat penting”. Tiap pertanyaan dalam kuisioner akan memiliki nilai/weight tersendiri.

Tabel 10 di bawah akan memberikan list dari weight masing-masing item indicator yang ada.

Tabel 3.4 Tabel Weight Pertanyaan Kueisioner Logistic 4.0

Sub Dimensi Pertanyaan Beban

Knowledge Adoption Perception 3

Knowledge Development Dynamics 3,3

Knowledge Competitive Positions 3,2

Strategy and Leadership Impacts 3,8

Strategy and Leadership Obstacles 3,5

Employees Skills 3,4

IT Systems Adoption 3,9

Smart Products Devices 3,7

Smart Products Storage Facilities 3,9

Smart Warehouses Warehouse Equipment 3,8

Smart Warehouses Knowledge 3,3

Smart Warehouses Technology Relevance 3,8

Technologies Adopting Position 3,9

Technologies Investments 4

Technologies Impacts 3,8

Technologies Obstacles 3,5

Sumber: (Facchini et al., 2020)

Penilaian atas current state dilakukan dengan menjawab pertanyaan atas kuisioner.

Berdasarkan Facchini, pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah:

(10)

1. Knowledge

No Question Indicators

1 What is the perception of the adoption of the Adoption Perception Logistics 4.0 paradigm?

2 How would you define the position of the Development Dynamics company compared to the adoption of the Logistics

4.0 paradigm?

3 How would you define the position of the Competitive Position company about the adoption of the Logistics 4.0

2. Strategy and Leadership

No Question Indicators

1 How do you think the Logistics 4.0 paradigm impacts/can impact the Impacts following performance and objectives

A. Improve warehouse productivity

A. Reduce internal warehouse processes costs A. Reduce supply costs

A. Reduce transport distribution costs A. Reduce picking activities errors A. Reduce stock level

A. Reduce lead time

A. Improve punctuality (to the customer) A. Improve delivery accuracy

A. Reduce stockout

A. Improve reliability of deliveries

A. Improve accuracy in forecasting demand A. Improve reactivity to the demand changes A. Improve working conditions of the operators

2 Indicate what do you think are the most inhibiting obstacles for the Obstacles application of the Logistics 4.0 paradigm in your company

A. Required investment for the purchase of enabling technologies A. Required investment to develop the appropriate skills A. Long payback period

A. Limitations of endogenous enabling infrastructures (lack of IT systems, ...) and/or external (limited internet connection bandwidth, ...)

Absence and/or difficulty in finding suitable technology providers Reduced corporate awareness of the 4.0 paradigm and difficulty in estimating the benefits in the logistics field

3. Employees

No Question Indicators

1 Initiatives have been developed (or are in progress) to reconfigure the Skills workers’ skills in the Logistics 4.0 paradigm

(11)

4. IT System

No Question Indicators

1 Indicate which information supports from those listed are present in the company Adoption WMS

CRM

5. Smart Products

No Question Indicators

1 Indicate which devices are used in the Company's Facilities Devices RFID

Tablets

Wearable Devices

6. Smart Warehouses

No Question Indicators

1 Indicate the type of storage facilities do you provide to your clients Storage Facilities A. Vertical automatic warehouses

A. Horizontal automatic warehouses A. Warehouse with shuttle system

Automated storage with stacker cranes (STC)

2 Indicate which handling equipment are used in the company’s Warehouse Equipment facilities

A. Automatic conveyors

A. Hand pallet trucks/electric pallet trucks A. Order pickers

A. Retractable forklift trucks A. Electric front forklift trucks A. Diesel/LPG front forklift trucks A. AGVs

A. Stacker cranes (STC)

3 Indicate with a number from 1 to 4 in what measure the following Impacts performance/business objectives are or could be influenced by the

technology application Improve warehouse productivity

A. Reduce internal warehouse processes costs A. Reduce supply costs

A. Reduce transport distribution costs A. Reduce picking activities errors A. Reduce the stock level A. Reduce lead time

A. Improve punctuality (to the customer) A. Improve delivery accuracy

A. Reduce stockout

A. Improve reliability of deliveries A. Improve accuracy in forecasting demand A. Improve reactivity to the demand changes A. Improve working conditions of the operators

4 Indicate with a number from 1 to 4 what are/could be the inhibiting Obstacles factors for the diffusion and use of the technology

A. Required investment for the purchase of enabling technologies A. Required investment to develop the appropriate skills A. Long payback period

A. Limitations of endogenous enabling infrastructures (lack of IT systems. ...) and/or external (limited internet connection bandwidth. ...) A. Absence and/or difficulty in finding suitable technology providers A. Reduced corporate awareness of the 4.0 paradigm and difficulty in estimating the benefits in the logistics field

(12)

7. Technology

No Question Indicators

1 Indicate which statement best describes your knowledge of the Knowledge technology

Q. Do you think the technology is relevant for your company? Technolgy Relevance Q. At what stage would you place the company in the process of

adopting the technology? Adopting Position

Q. Indicate if you are planning any investments for the implementation Investments and use of the technology

Dari pertanyaan kuisioner seperti di atas, akan diberikan weight masing-masing atas pertanyaan yang muncul dan dijawab oleh pemilik perusahaan, kemudian akan dilakukan penghitungan untuk menghitung nilai dari jawaban setiap pertanyaan kuisioner tersebut. Nilai maturity yang dihitung akan menggunakan formula sebagai berikut:

M= Maturity, D= Dimension, g= Weighting Factor, n= jumlah item terkait maturity.

Hasil dari kuisioner akan menghasilkan interval numerik yang akan menentukan level dari maturity PT XYZ dan akan ditampilkan dengan chart radar.

Kriteria dari level-level tersebut adalah:

1. Ignoring (1) 2. Defining (1;2) 3. Adopting (2;3) 4. Managing (3;4) 5. Integrated (4)

Pada tahap kedua akan dilakukan review terkait future state dari PT XYZ sendiri. Review ini akan mencoba melihat kemampuan dari PT XYZ sendiri dan hingga level mana transformasi digital akan dilakukan. Review akan dilihat dari yang paling utama yaitu sisi finansial, sumber daya manusia, dan infrastruktur dari PT XYZ. Berbagai data yang sudah dimiliki oleh PT XYZ yang disiapkan akan

(13)

dipersiapkan dalam bentuk digital serta berbagai data penjualan lainnya yang akan diambil dari Tokopedia.

Tahap ketiga merupakan tahap untuk memilih teknologi mana yang akan digunakan oleh PT XYZ dalam keperluannya untuk melakukan transformasi digital. Teknologi yang digunakan merupakan teknologi yang akan sejalan dengan strategi perusahaan dan berlandaskan pedoman logistik 4.0. Teknologi yang dipilih nantinya diharapkan dapat menyelesaikan masalah logistic dari PT XYZ terkait persediaan dan data arus keluar masuk persediaan barang.

Tahap keempat adalah tahap dimana implementasi dari berbagai teknologi yang sudah disiapkan akan dijalankan selama 6 bulan. Tahap kelima adalah review, dimana akan dilakukan review terhadap implementasi dari transformasi digital sendiri. Beberapa hal yang akan menjadi poin dari review adalah tingkat turnover barang, peningkatan penjualan dibandingkan dengan tahun lalu, penurunan biaya atas persediaan yang dipesan oleh PT XYZ serta akan dilakukan stock opname yang akan dibandingkan dengan laporan persediaan yang sudah disiapkan secara sistem untuk melihat tingkat akurasi dari laporan yang sudah disiapkan oleh sistem.

3.5. Rancangan Pembentukan Studi Kasus Transformasi Digital

Dengan adanya studi kasus atas transformasi digital yang akan dilakukan Perusahaan, maka diharapkan transformasi digital dapat memberikan keuntungan ekonomis bagi Perusahaan maupun keuntungan lain yang sifatnya memberikan kapabilitas yang lebih bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Keuntungan yang diterima perusahaan terbagi menjadi dua yaitu secara finansial dan non finansial.

Keuntungan yang diterima oleh perusahaan dilihat dari sisi finansial adalah:

1. Meningkatkan revenue perusahaan

Dengan adanya transformasi digital, diharapkan Perusahaan lebih dapat memberikan servis yang lebih baik lagi terkait ketersediaan barang, sehingga keinginan konsumen bisa selalu dapat terpenuhi dan tercukupi

(14)

yang pada akhirnya memberikan kontribusi ekonomis bagi Perusahaan.

Pengisian barang yang lebih cepat serta data persediaan yang akurat, akan membantu perusahaan untuk merespon lebih cepat terhadap apa yang diinginkan perusahaan.

2. Mengurangi biaya logistik

Inti dari pelaksanaan transformasi digital adalah diharapkan memberikan efisiensi kepada perusahaan. Biaya-biaya terkait tenaga kerja logistik yang setiap bulan harus dikeluarkan dapat dikurangi dengan menggunakan teknologi. Penggunaan teknologi juga dapat menghindarkan perusahaan dari overstock persediaan barang-barang yang kurang diminati oleh konsumen, sehingga biaya terkait logistic produk-produk yang tidak laku dapat dikurangi.

Keuntungan yang diterima oleh perusahaan dilihat dari sisi non finansial adalah:

1. Tidak ada persediaan usang

Memiliki terlalu banyak persediaan usang dapat merugikan perusahaan karena persediaan pada akhirnya dapat menjadi usang dan tidak dapat dijual.

Dengan kehadiran teknologi berlandaskan Logistik 4.0, diharapkan varian persediaan lebih terjaga, sehingga tidak ada barang yang tidak laku dijual dan tidak ada barang yang menjadi usang.

2. Memiliki basis pemesanan barang untuk masa yang akan datang

Teknologi digital dapat membantu Perusahaan dalam memprediksi barang- barang mana yang harus dipersiapkan lebih banyak kuantitasnya sehingga perusahaan

3. Ketersediaan barang menjadi lebih terjamin

Persediaan barang yang ada dalam gudang harus selalu terjamin ketersediaannya. Sehingga customer mendapatkan pengalaman berbelanja yang lebih memuaskan karena apa yang diinginkan terpenuhi.

Jika dalam suatu transaksi, seorang konsumen mendapatkan pengalaman interaksi yang positif serta pengalaman interaksi yang memuaskan maka hasilnya adalah akan memberikan hubungan jangka panjang antara

(15)

konsumen dengan Perusahaan dan membangun loyalitas dengan Perusahaan (Ameen et al., 2021).

4. Pemesanan barang menjadi lebih terkalkulasi

Perusahaan jadi lebih memiliki dasar serta kalkulasi untuk pemesanan barang selanjutnya. Pemesanan bukan berdasarkan perasaan saja namun menggunakan algoritme yang tersedia dalam teknologi yang ada di dalam transformasi digital ini.

5. Akurasi data

Tingkat akurasi atas data persediaan yang ada di gudang menjadi meningkat.

Perusahaan diharapkan untuk jadi lebih memiliki tingkat akurasi atas persediaan yang dimiliki. Arus keluar masuk barang menjadi lebih terkalkulasi dengan adanya transformasi digital ini.

Referensi

Dokumen terkait

Agronesia Divisi Industri Teknik Karet Inkaba harus memperhatikan benar kualitas barang yang diproduksinya agar konsumen puas dengan barang yang telah didapatkan

Dalam survey penilaian kematangan perusahaan pun akan dibatasi dengan tidak mengambil semua Sub-dimensi yang ada namun ada pembatasan pada scope atau bidang yang relevan

(Data Operations – data Lifecycle Management) Siklus hidup data telah ditentukan dan diterapkan Kebutuhan antara pengguna dan penyedia data sudah dipetakan dan sejalan

Ada bermacammacam pendapat tentang masa panen umbi ganyong, ini karena tidak ada batas masa pendewasaan umbi. Tetapi umumnya pendewasaan umbi dipengaruhi oleh

Dalam Temu Alumni yang dihelat di Hotel Padjajaran tersebut, beberapa kontingen UNAIR juga berkesempatan untuk mempresentasikan karyanya di hadapan para alumni.. Nasih menjelaskan

Dimensi terakhir yang digunakan adalah Dimensi Scheduling Goals (SG) yang hanya memuat satu indikator dan digunakan untuk mengukur penggunaan evaluasi

DMM mengevaluasi kempuan digital perusahaan (yang kemudian direpresentasikan sebagai sebuah kematangan digital) dengan menggunakan lima dimensi bisnis dan 28 sub-dimensi

EDMS ini tentunya diharapkan agar terwujunya pengelolaan dokumen/file dengan baik, terdapat tempat menyimpan dokumen fisik yang sudah di salin kedalam media elektronik,