• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N Nomor : 20 - K / PM.III-12 / AD / I / 2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "P U T U S A N Nomor : 20 - K / PM.III-12 / AD / I / 2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

PENGADILAN MILITER III-12 S U R A B A Y A

P U T U S A N

Nomor : 20 - K / PM.III-12 / AD / I / 2017

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Sidoarjo dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : DEDEH ROSMIATI.

Pangkat / NRP : Kapten Chb (K) / 608107.

Jabatan : Kaur Musmon Sibin Musmontra (sekarang Pama Bintaldam V/Brawijaya).

Kesatuan : Bintaldam V/Brawijaya.

Tempat, tanggal lahir : Cimahi, 09 Pebruari 1967.

Jenis kelamin : Perempuan.

Kewarganegaraan : Indonesia.

A g a m a : Islam.

Tempat tinggal : Jl. Jayasari II Blok 7 E No. 18 Sawo Jajar II Malang.

Terdakwa dalam perkara ini tidak ditahan.

PENGADILAN MILITER III - 12 tersebut di atas :

Membaca : Berkas Perkara dari Pomdam V/Brawijaya Nomor : BP-24/A-11/VI/2016 tanggal 28 Juni 2016 atas nama Kapten Chb (K) Dedeh Rosmiati Nrp 608107.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Panglima Kodam V/Brawijaya selaku Papera Nomor: Kep / 303/ X / 2016 tanggal 31 Oktober 2016.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/128/K/AD/XI/2016 tanggal 08 Nopember 2016

3. Surat Penetapan Kadilmil III-12 Surabaya Nomor: TAPKIM/ 20 - K / PM.III-12/AD/ I / 2017 tanggal 09 Januari 2017 tentang Penunjukan Hakim.

4. Surat Penetapan Hakim Ketua Nomor : TAPSID/20 - K / PM.III-12 / AD / I / 2017 tanggal 10 Januari 2017 tentang Hari Sidang.

5. Surat tanda terima panggilan untuk menghadap sidang atas nama para Terdakwa dan para Saksi.

6. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/128/K/AD/XI/2016 tanggal 08 Nopember 2016 di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan serta keterangan-keterangan para Saksi di bawah sumpah.

(2)

2

Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer berpendapat bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana yaitu :

Kesatu :

“Barangsiapa membuat secara tidak benar atau memalsu surat yang dapat menimbulkan sesuatu hak, dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain pakai surat tersebut seolah-olah isinya benar dan tidak dipalsu”. Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 263 ayat (1) KUHP.

Dan Kedua :

”Militer yang dengan sengaja menyalahgunakan atau menganggapkan pada dirinya ada kekuasaan, tidak melakukan atau membiarkan sesuatu”. Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 126 KUHPM.

Oleh karenanya Oditur Militer memohon agar Terdakwa dijatuhi : a. Pidana penjara selama 8 (delapan) bulan.

b. Mohon agar barang bukti berupa : Surat-surat:

1) 11 (sebelas) lembar Berita Acara Pemeriksaan laboratorik Kriminalistik Nomor Lab.6896/DTF/tanggal 11 Juli 2016.

2) 1 (satu) lembar Surat pernyataan Letnan Kolonel Caj Drs.

Moch.Rifa’i NRP 34125 Jabatan Kabintal, Kesatuan Bintaldam V/Brw tertanggal 10 Nopember 2014.

3) 1 (satu) lembar Surat Pernyataan Letnan Kolonel Caj Abd.

Rochim NRP 33733 Jabatan Wakil Kepala, Kesatuan Bintaldam V/Brw tanggal Agustus 2015.

4) 1 (satu) bendel Foto copy administrasi persyaratan pengajuan pinjaman modal Koperasi Kartika Pinaka Wiratama Bintaldam V/Brw ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang tahap pertama sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah).

5) 1 (satu) bendel Foto Copy administrasi persyaratan pengajuan pinjaman modal Koperasi Kartika Pinaka Wiratama Bintaldam V/Brw ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang tahap kedua sebesar Rp. 280.000.000,- (dua ratus delapan puluh juta rupiah).

6) 1 (satu) lembar Daftar peminjam dana Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang Desember 2014 tertanggal 01 Pebruari 2014.

7) 1 (satu) lembar daftar personil yang membutuhkan dana Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang tahun 2015.

Agar tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

Barang-barang : Nihil.

c. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp.

20.000,- (dua puluh ribu rupiah).

(3)

3

2. Bahwa atas tuntutan Oditur Militer tersebut, Penasehat Hukum Terdakwa mengajukan Pembelaan (Pledoi) yang pada pokoknya sebagai berikut :

a. Bahwa Penasehat Hukum sependapat dengan Oditur Militer mengenai terbuktinya Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana

“Pemalsuan tanda tangan komandan satuan”, sebagaimana diatur dalam pasal 263 ayat (1) KUHP, namun Penasehat Hukum memohon agar Majelis Hakim dalam memutus perkara ini agar mempertimbangkan latar belakang Terdakwa melakukan pemalsuan tanda tangan Kabintaldam V/Brw sebagai berikut :

1) Bahwa dalam rangka membantu para anggota Koperasi, mengingat sangat diperlukan oleh anggota tersebut untuk anaknya sekolah, biaya orang tuanya yang sakit, membangun rumah, dll.

2) Bahwa perbuatan yang dilakukan Terdakwa bukan semata- mata untuk menguntungkan diri sendiri melainkan ingin menambah hasil keuntungan Koperasi melalui dinaikkannya tambahan bunga 0,2 % tiap potongan untuk dimasukkan ke Koperasi.

3) Bahwa sesuai fakta yang terungkap di persidangan, pencairan dana pinjaman sebanyak 2 (dua) tahap tersebut, dalam hal ini Terdakwa tidak mendapatkan keuntungan atau ve dari para peminjam maupun dari pihak Bank.

b. Mengenai pembuktian dakwaan kedua ”Militer yang dengan sengaja menyalahgunakan atau menganggapkan pada dirinya ada kekuasaan, memaksa seseorang untuk melakukan, tidak melakukan atau membiarkan sesuatu”. Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 126 KUHPM. Penasehat Hukum mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

- Unsur kesatu : “Militer”

Penasehat Hukum sependapat dengan Oditur Militer yang menyatakan unsur kesatu “Militer” terbukti secara sah dan meyakinkan.

- Unsur kedua : “Yang dengan sengaja menyalahgunakan atau menganggapkan pada dirinya ada kekuasaan”.

Penasehat Hukum tidak sependapat dengan Oditur Militer yang menyatakan Unsur kedua yaitu : “Yang dengan sengaja menyalahgunakan atau menganggapkan pada dirinya ada kekuasaan” terbukti secara sah dan meyakinkan, karena menurut Penasehat Hukum, Terdakwa selaku Kaprimkop memiliki kewenangan khusus dalam area organisasi Koperasi yang didasarkan pada kesepakatan anggota Koperasi yang tertuang dalam Rencana dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja tahun 2015 tanggal 26 November 2014 dan dalam hasil RAPB 2015 tanggal 16 Desember 2015, sehingga secara legal standing Terdakwa memiliki kapasitas melakukan upaya memajukan Koperasinya, meskipun Kabintaldam V/Brw selaku Komandan Sandaran berwenang mengijinkan atau melarang karena ada kaitannya dengan pembinaan satuan dalam rangka mewujudkan tercapainya pelaksanaan tugas dalam satuan.

(4)

4

- Unsur ketiga : “Memaksa seseorang untuk melakukan, tidak melakukan atau membiarkan sesuatu”.

Penasehat Hukum tidak sependapat dengan Oditur Militer, karena menurut Penasehat Hukum, sesuai fakta di sidang Terdakwa tidak ada indikasi memaksa seseorang dalam peminjaman dana ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang.

c. Permohonan Penasehat Hukum kepada Majelis Hakim agar menjatuhkan hukuman yang seringan-ringannya kepada Terdakwa dengan mempertimbangkan sebagai berikut :

1) Bahwa selama dalam persidangan Terdakwa bersikap sopan, berterusterang dan tidak berbelit-belit, sehingga memperlancar jalannya persidangan.

2) Terdakwa menyesali perbuatannya dan tidak akan mengulangi lagi.

3) Terdakwa tidak pernah dihukum.

3. Replik Oditur Militer atas pledoi Penasehat Hukum yang pada pokoknya Oditur Militer tetap pada tuntutannya.

4. Duplik Penasihat Hukum terhadap Replik Oditur Militer yang pada pokoknya Penasihat Hukum tetap pada pledoinya.

5. Permohonan yang diajukan secara lisan oleh Terdakwa dengan menyatakan menyesali perbuatannya, berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya, Terdakwa menyadari bahwa akibat dari perbuatannya tersebut menimbulkan kerugian di pihak lain, oleh karena itu Terdakwa mohon dijatuhkan yang seringan-ringannya atau setidaknya hukuman yang seadil-adilnya

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut :

Kesatu :

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan tempat-tempat tersebut dibawah ini yaitu pada hari Senin tanggal 10 Nopember 2014 di ruang Kerja Ketua Koperasi Kartika Pinaka Wiratama Bintaldam V/Brw Malang Jawa Timur setidak-tidaknya dalam bulan Nopember tahun 2014 atau setidak-tidaknya ditempat-tempat yang termasuk wewenang Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana :

“Barangsiapa membuat secara tidak benar atau memalsu surat yang dapat menimbulkan sesuatu hak, perikatan atau pembebasan hutang, atau yang diperuntukan sebagai bukti dari sesuatu hak, dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain pakai surat tersebut seolah-olah isinya benar dan tidak dipalsu diancam, jika pemakaian tersebut dapat menimbulkan kerugian karena pemalsuan surat”.

Yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa Dedeh Rosmiati masuk menjadi prajurit TNI-AD pada tahun 1986 melalui pendidikan Bintara Milsuk di Pusdik Kowad Lembang selama 4 (empat) bulan setelah lulus dengan pangkat Serda dilanjutkan pendidikan di kecabangan Perhubungan di Pusdikhub Cimahi selama 5 (lima) bulan , setelah lulus kemudian ditempatkan di Hubdam V/Brw Malang , pada tahun 2001 Terdakwa mengikuti Pendidikan Secapa AD setelah lulus di tempatkan kembali di Hubdam V/Brw Malang namun

(5)

5

setelah Terdakwa menghadap Terdakwa ditempatkan di Bintaldam V/Brw sejak tahun 2002 sampai perkara ini terjadi dengan pangkat Kapten Chb (K) NRP 608107 Jabatan Kaur Musmon Sibin Musmontra Bintaldam V/Brw.

2. Bahwa pada tahun 2011 Terdakwa menjabat sebagai ketua Koperasi Kartika Pinaka Wiratama Bintaldam V/Brw atas Perintah Kabintaldam V/Brw, sebagai ketua Koperasi tugas dan tanggungjawab Terdakwa membantu Kabintaldam V/Brw dalam bidang perKoperasian dalam rangka mensejahterakan anggota Militer, PNS dan keluarganya.

Dengan anggota berjumlah 99 (sembilan puluh sembilan) orang sedangkan modal usaha Koperasi diperoleh dari usaha simpan pinjam, unit pertokoan dan simpanan sukarela hingga mencapai kurang lebih 2,2 M (dua milyardua ratus juta rupiah).

3. Bahwa sejak Terdakwa memimpin Koperasi Kartika Pinaka Wiratama Bintaldam V/Brw Terdakwa bekerja sama dengan Bank BTN Syari’ah dengan memberikan modal sebesar Rp. 1.855.000.000,- (satu milyar delapan ratus lima puluh lima juta rupiah) yang terbagai dalam 2 (dua) tahap , tahap pertama sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) tahap kedua sebesar Rp. 855.000.000,- (delapan ratus lima puluh lima juta rupiah).

4. Bahwa kemudian pada saat Kabintaldam V/Brw Letnan Kolenal Caj Drs. Moch Rifa’i (Saksi-1) ingin memperbaiki halaman musium Brawijaya Bintaldam V/Brw, Saksi-1 kesulitan melaksanakan perbaikan tersebut sehingga Saksi-1 melakukan rapat staf kemudian Terdakwa mengajukan saran pinjaman untuk mengajukan dana ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang, lalu setelah mendapatkan pertimbangan dari para Staf, Saksi-1 menyetujui usulan Terdakwa untuk meminjam dana sebesar Rp.

100.000.000,- (seratus juta rupiah) dengan pertimbangan pinjaman tersebut bisa ditutupi dengan pendapatan musium dari PKL dan sewa gedung musium Brawijaya.

5. Bahwa setelah Terdakwa mendapat persetujuan dari Saksi-1 untuk meminjam dana ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang, lalu Terdakwa mengajukan pinjaman ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang namun oleh pihak Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang tidak disetujui dengan alasan minimal pinjaman sebesar Rp. 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah), kemudian Terdakwa melaporkan kepada Kabintaldam V/Brw kalau pinjaman di Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang harus minimal 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) namun Saksi-1 tidak menyetujuinya karena terlalu besar dan menurut Saksi-1 pendapatan dari Musium tidak begitu besar untuk mampu membayar angsuran pinjaman tersebut.

6. Bahwa sebelum Terdakwa melakukan peminjaman dana ke pihak Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang Terdakwa pernah menghadap kepada Saksi-1 bersama dengan karyawan Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang dan menyampaikan kalau Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang ingin menjalin kerja sama dengan Koperasi Kartika Pinaka Wiratama Bintaldam V/Brw dan saat itu Saksi-1 menanggapinya dengan baik niat dari Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang tersebut lalu Saksi-1 menyampaikan kalau mau kerja sama tidak boleh lebih dari jabatan Saksi- 1 selama 1,5 tahun atau 2 tahun sebagai Kabintal Kodam V/Brw dengan pertimbangan Saksi-1 tidak mau Kabintal penggantinya nanti ada masalah dari kebijakan Saksi-1.

7. Bahwa alasan Saksi-1 tidak mengijinkan Terdakwa untuk meminjam dana ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang karena saat itu permohonan Terdakwa terlalu besar dan Saksi-1 tidak mau membebani Pejabat yang

(6)

6

baru mengenai pinjaman dana tersebut serta selama Terdakwa mengurus adaministrasi ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang Terdakwa tidak pernah melaporkan atau meminta petunjuk kepada Saksi-1 selaku Komandan Sandaran.

8. Bahwa kemudian Saksi -5 (PNS Mukti Wilujeng) pernah menyampaikan kepada Terdakwa kalau Kabintaldam V/Brw tidak menyetujui pinjaman dana ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang tersebut namun pada saat Saksi-5 bertanya kepada Terdakwa, Terdakwa menjawab “ sudah tidak ada masalah atas pengajuan kredit tersebut dan telah disetujui oleh Kabintaldam V/Brw sehingga Saksi -5 mempercayai keterangan dari Terdakwa.

9. Bahwa kemudian karena peminjaman tersebut tidak disetujui oleh Kabintaldam V/Brw terhadap mengajukan dana sebesar Rp.

1.000.000.000,-(satu milyar rupiah) yang diajukan oleh Terdakwa dan yang disetujui oleh Kabintaldam V/Brw sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) namun karena peminjaman minimal sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) maka Terdakwa menawarkan kepada anggota Koperasi yang datang ke Koperasi sehingga terkumpul 10 (sepuluh) orang yang berniat untuk meminjam di Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang 10. Bahwa Karena adminstrasi sudah terlanjur Terdakwa serahkan kepada pihak Bank Jatim Syari’ah Cabang MalangCabang Malang dan sudah diketahui oleh Kantor Pusat Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang yang menurut karyawan Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang sangat disayangkan apabila dibatalkan dan karena Terdakwa didesak oleh kebutuhan anggota akhirnya Terdakwa menduplikatkan/ memalsukan canda tangan Kabintaldam V/Brw atas nama Letkol Caj Drs .Moch Rifa’i (sekarang Kolonel) dalam surat pernyataan selaku Komandan Sandaran, setelah surat pernyataan dari Komandan Terdakwa tandatangani lalu Terdakwa serahkan kepada Sdr Hidayat. (Karyawan Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang) sebagai kelengkapan persyaratan yang diminta pihak Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang untuk diproses lebih lanjut

11. Bahwa selama pengurusan kredit berlangsung setiap anggota yang telah mengajukan dana ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang membuat/membuka rekening di Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang termasuk Terdakwa dan setelah kurang lebih 2 (dua) minggu setelah administrasi lengkap , Terdakwa dihubungi oleh pihak Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang untuk datang ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang untuk menandatangani akad kredit karena dana sudah dapat dicairkan sehingga Terdakwa, Peltu Hermanus, PNS Mukti Wilujeng, PNS Ayuning tatik , PNS Agus Eko Noto datang ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang untuk menandatangani akad kredit setelah Terdakwa dan anggota lainnya menandatangani akad kredit dana tersebut terealisasikan/cair namun dana tersebut tidak bisa langsung diambil akan tetapi di transfer melalui nomor rekening masing-masing yang meminjam.

12. Bahwa Terdakwa berani berbuat tersebut dengan memalsukan tanda tangan Kabintaldam V/Brw karena adanya desakan dari para anggota Koperasi untuk segera dapat meminjam dana tersebut ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang walapun para anggota mengetahui kalau Kabintaldam V/Brw tidak menyetujui peminjaman ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang namun karena anggota sudah mengajukan pinjaman maka Terdakwa didesak oleh anggota untuk tetap mengajukan dana ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang.

13. Bahwa cara Terdakwa memalsukan tandatangan Kabintaldam V/Brw (dulu Letkol Caj Drs. Moch Rifa’i sekarang Kolonel) adalah dengan cara Terdakwa melihat terlebih dahulu surat yang ada di Bintaldam V/Brw

(7)

7

yang sudah ditandatangani oleh Letkol Caj Drs Moch. Rifa’i (Kabintaldam V/Brw) setelah itu Terdakwa menirukan tandatangan Kabintaldam V/Brw dalam kertas yang lain setelah mirip lalu Terdakwa menandatangani Surat pernyataan yang akan dijadikan pengajuan dana ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang.

14. Bahwa pada saat Terdakwa memalsukan tandatangan Kabintaldam V/Brw tidak ada perintah dari Kabintaldam V/Brw untuk memalsukan tanda tangannya di surat pernyataan untuk pengajuan dana ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang tersebut malah setelah memalsukan tanda tangan Kabintaldam V/Brw Terdakwa tidak melaporkan kepada Kabintaldam V/Brw dengan alasan karena dari semula Kabintaldam V/Brw tidak menyetujui pinjaman sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) karena terlalu besar namun sebenarnya Terdakwa ada niat untuk melaporkan ke Kabintaldam V/Brw namun tidak jadi mencari waktu yang tepat karena di Bintaldam V/Brw sedang ada masalah penyalahgunaan anggaran.

15. Bahwa Terdakwa tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh Terdakwa akan menjadi masalah dikemudian harinya namun Terdakwa hanya untuk membantu anggota Koperasi yang kebetulan membutuhkan dana yang sangat membutuhkannya sehingga Terdakwa memalsukan tanda tangan Kabintaldam V/Brw di dalam surat pernyataan yang dijadikan persyaratan di Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang.

16. Bahwa pada saat Terdakwa mengajukan administrasi pinjaman /kredit ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang Terdakwa tidak pernah meminta ijin kembali kepada Sa'ksi-1 selaku Komandan Sandaran dan Saksi-1 tidak pernah menandatangani surat tertanggal 10 Nopember 2014 yang dibutuhkan Terdakwa dalam meminjam dana ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang atau Saksi-1 tidak pernah memerintahkan Terdakwa untuk membuat surat tersebut.

17. Bahwa Surat yang dijadikan dasar ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang sehingga Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang memberikan bantuan pinjaman dana kepada Terdakwa adalah bukan atas persetujuan dari Saksi-1 dan Saksi-1 tidak pernah membuat ataupun menandatangani surat tersebut dan dengan adanya Surat pernyataan tertanggal 10 Nopember 2014 yang seolah-olah Kabintaldam V/Brw menyetujui pinjaman tersebut sehingga pihak Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang memberikan bantuan pinjaman uang tahap pertama sebesar Rp.1.000.000.000,- (satu milyar rupiah).

18. Bahwa kemudian Terdakwa melakukan kembali peminjaman dana ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang dengan pinjaman sebesar Rp.

280.000.000,- (dua ratus delapan puluh juta rupiah) tanpa sepengetahuan Kabintaldam V/Brw hanya persetujuan WaKabintaldam V/Brw dan itupun disetujui oleh WaKabintaldam V/brw setelah Terdakwa menyampaikan/berbohong kepada WaKabintaldam V/Brw kalau pinjaman tahap pertama telah disetujui oleh Kabintaldam V/Brw sehingga untuk pinjaman tahap kedua cukup oleh WaKabintaldam V/Brw saja yang menyetujui dan menandatangani surat pernyataan tersebut sehingga WaKabintaldam V/Brw bersedia menandatangani Surat Pernyataan yang diminta oleh pihak Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang untuk dijadikan peryaratan peminjaman dana ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang.

19. Bahwa Saksi-1 mengetahui dana pinjaman dari Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang telah dipinjamkan kebeberapa anggota Bintaldam V/Brw dan sebagian ada yang dipinjamkan ke orang di luar anggota Koperasi atas nama Sdri Setiyowati Ketua Koperasi Simpan Pinjam Tinata teman dari Terdakwa tanpa seijin Pengurus dan Badan Pengawas termasuk dari Kabintaldam V/Brw selaku Komandan Sandaran.

(8)

8

20. Bahwa kemudian pada bulan Januari 2016 Saksi-1 mendapat laporan dari Kapten Kav Jilan (Saksi-3) selaku Badan Pengawas Koperasi Kartika Pinaka Wiratama Bintaldam V/Brw bahwa Terdakwa telah bekerja sama dengan Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang dengan meminjam dana sebesar Rp. 1.280.000.000,- (satu milyar dua ratus delapan puluh juta rupiah rupiah ) dengan mendapat laporan tersebut Saksi-1 merasa terkejut karena Saksi-1 tidak pernah menyetujui apabila Terdakwa meminjam uang sebesar Rp. 1.280.000.000 ( satu milyar dua ratus delapan puluh juta rupiah rupiah) sehingga Saksi -1 memerintahkan Kaurpamlat Bintaiadam V/Brw (Saksi-2) untuk melakukan pemeriksaan terhadap Terdakwa dan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan Kaur Pamlat Bintaldam V/Brw telah diakui oleh Terdakwa kalau Terdakwa telah meminjam dana ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang sebesar 1.280.000.000,- (satu milyar dua ratu delapan puluh juta rupiah) dengan 2 (dua) tahap yang pertama sebesar Rp. 1.000.000.000 ,- (satu milyar rupiah) dan tahap kedua sebesar Rp. 280.000.000 ,- (dua ratus delapan puluh juta rupiah) tanpa seijin Kabintaldam V/Brw dan telah memalsukan tanda tangan Kabintaldam V/Brw.

21. Bahwa prosedur untuk mendapatkan pinjaman dari pihak Bank yaitu dengan diawali Ketua Koperasi menghadap Kabintaldam V/Brw dan melaporkan jika akan mengadakan kerja sama dengan pihak Bank, dengan pertimbangan dana di Koperasi tidak memadai atau tidak mencukupi , setelah mendapat persetujuan baru Ketua Koperasi melengkapi perysyaratan yang sudah ditentukan oleh pihak Bank setelah lengkap lalu diajukan dengan membawa persyaratan dengan surat persetujuan dari Komandan satuan.

22. Bahwa adapun persyaratan yang harus dipenuhi dalam rangka peminjaman dana ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang adalah sebagai berikut:

a) Surat permohonan pengajuan Modal yang ditandatangani oleh Ketua Koperasi Surat pernyataan Komandan Satuan yang ditandatangani oleh Kabintaldam V/Brw

b) Foto Copy SIUP Koperas

c) Daftar Nominatif Personil Peminjam yang ditandatangani oleh Ketua Koperasi

d) Daftar susunan pengurus yang ditandatangani oleh Ketua Koperasi

e) Foto copy KTP pengurus dan peminjam Laporan RAT (Rapat Anggota Tahunan) 2 (dua) tahun terakhir yang ditandatangani oleh Ketua Koperasi dan pengurus

f) Laporan keuangan bulanan 3 (tiga) bulan terakhir yang ditandatangani oleh Ketua Koperasi

g) Laporan keuangan Tahunan 2 (dua) tahun yang ditandatangani oleh Ketua Koperasi.

h) Laporan Keuangan Tahunan 2 (dua) tahun yang ditandatangani oleh Ketua Koperasi.

23. Bahwa adapun dana pinjaman tahap pertama dari Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang yang diterima oleh anggota Koperasi Kartika Pinaka Wiratama Bintaldam V/Brw sebagai berikut:

a) Mayor Caj Lukas Wahyu Dewanto menerima pinjaman sebesar Rp. 182.000,825,- (seratus delapan puluh dua juta delapan ratus dua lima rupiah) dan harus membayar cicilan perbulannya sebesar Rp. 4.499.588,- (empat juta empat ratus sembilan puluh sembilan ribu lima ratus delapan puluh delapan

(9)

9 rupiah).

b) Mayor Caj (K) Wiji Trinarsih menerima pinjaman sebesar Rp. 139.875.309 (seratus tiga puluh sembilan juta delapan ratus tujuh puluh lima ribu tiga ratus sembilan rupiah) . dan harus membayar cicilan perbulannya sebesar Rp. 3.374.691,- (tiga juta tiga ratus tujuh puluh empat ribu enam ratus sembilan puluh satu rupiah)

c) Kapten Caj (K) Luluk Lukmiarti menerima pinjaman sebesar Rp. 93.250.206,- (sembilan puluh tiga juta dua ratus lima puluh ribu dua ratus enam rupiah) dan harus membayar cicilan perbulannya sebesar Rp. 2.249.794,- (dua juta dua ratus empat puluh sembilan ribu tujuh ratus sembilan puluh empat rupiah).

d) Terdakwa menerima pinjaman sebesar Rp. 93.250.206,- (sembilan puluh tiga juta dua ratus lima puluh ribu dua ratus enam rupiah) dan harus membayar cicilan perbulannya sebesar Rp.

2.249.794,- (dua juta dua ratus empat puluh sembilan ribu tujuh ratus sembilan puluh empat rupiah).

e) PNS Mukti Wilujeng menerima pinjaman sebesar Rp.

121.225.268,- (seratus dua puluh satu juta dua ratus dua puluh lima ribu dua ratus enam puluh delapan rupiah) dan harus membayar cicilan setiap bulannya sebesar Rp. 2.924.732,- ( dua juta sembilan ratus dua puluh empat ribu tujuh ratus tiga puluh dua rupiah)

f) PNS Ayuningtatik menerima pinjaman sebesar Rp.

93.250.206,- (sembilan puluh tiga juta dua ratus lima puluh ribu dua ratus enam rupiah) dan harus membayar ciciclan perbulannya sebesar Rp. 2.249.794,- (dua juta dua ratus empat puluh sembilan ribu tujuh ratus sembilan puluh empat rupiah).

g) PNS Rina Ratna Pebianti menerima pinjaman sebesar Rp.

46.625.103,- (empat puluh enam juta enam ratus dua puluh lima ribu seratus tiga rupiah) namun yang diterimanya sebesar Rp.

9.324.203 (sembilan juta tiga ratus dua puluh empat ribu dua ratus tiga rupiah) dan harus membayar cicilan perbulannya sebesar RP.

1.124.897,- (satu juta seratus dua puluh empat ribu delapan ratus sembilan puluh tujuh rupiah)

h) PNS Misjadi menerima pinjaman sebesar Rp. 46.625.103,- (empat puluh enam juta enam ratus dua puluh lima ribu seratus tiga rupiah) sedangkan yang diterimanya sebesar Rp. 33.148.303,- (tiga puluh tiga juta seratus empat puluh delapan ribu tiga ratus tiga rupiah) dan harus membayar cicilan perbulannya sebesar Rp.

1.124.897,- (satu juta seratus dua puluh empat ribu delapan ratus sembilan puluh tujuh rupiah).

I) PNS Indah Arti Yunani menerima pinjaman sebesar Rp.

46.625.103,- (empat puluh enam juta enam ratus dua puluh lima ribu seratus tiga rupiah) dan harus membayar cicilannya perbulan sebesar Rp.1.124.897,- (satu juta seratus dua puluh empat ribu delapan ratus sembilan puluh tujuh rupiah).

i) PNS Budi Satrio W menerima pinjaman sebesar Rp.

65.275.144,- (enam puluh lima juta dua ratus tujuh puluh lima ribu seratus empat pulu empat rupiah) namun yang diterima sebesar Rp. 23.342.534,- (dua puluh tiga juta tiga ratus empat puluh dua ribu lima ratus tiga puluh empat rupiah) dan harus membayar cicilannya perbulan sebesar Rp. 1.574.856- (satu juta lima ratus tujuh puluh empat ribu delapan ratus lima puluh enam rupiah).

24. Bahwa selain pinjaman tahap pertama sebesar Rp.

1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) Terdakwa juga pada tanggal 31 Juli 2015 telah melakukan peminjaman kembali ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang sebesar Rp. 280.000.000,- (dua ratus delapan puluh juta

(10)

10

rupiah) dan dana pinjaman tersebut digunakan untuk dipinjamkan kepada 4 (empat) orang anggota Koperasi Kartika Pinaka Wiratam Bintaldam V/Brw dengan jangka waktu 5 (lima)Jahun atau selama 60 (enam puluh) bulan terhitung mulai tanggal 4 oktober 2015 sampai dengan tanggal 4 September 2020 dengan rincian pembagian sebagai berikut :

a. Kapten Arh I Gusti Putu Suyatna menerima pinjaman sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) dengan jumlah angsuran perbulan sebesar Rp. 2.249.794,- (dua juta dua ratus empat puluh sembilan ribu tujuh ratus sembilan puluh empat rupiah).

b. Kapten Caj Imansyah menerima pinjaman sebesar Rp.

80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah) dengan jumlah angsuran perbulannya sebesar Rp. 1.799.835,- (satu juta tujuh ratus sembilan puluh sembilan ribu delapan ratus tiga puluh lima rupiah).

c. Terdakwa menerima pinjaman sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dengan angsuran perbulannya sebesar Rp.

1.124.897,- (satu juta seratus dua puluh empat ribu delapan ratus sembilan puluh tujuh rupiah).

d. PNS Endang Setio W menerima pinjaman sebesar Rp.

50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dengan angsuran perbulannya sebesar Rp. 1.124.897,- (satu juta seratus dua puluh empat ribu delapan ratus sembilan puluh tujuh rupiah).

25. Bahwa peminjaman yang dilakukan oleh para angota Koperasi kartika Pinaka Wiratama Bintaldam V/Brw telah sesuai untuk peruntukannya namun ada anggota yang tidak jadi meminjam sehingga Terdakwa alihkan kepada anggota lain seperti awalnya Kapten Caj (K) Luluk Lutmiarti meminjam sebesar Rp. 130.000.000,- (seratus tiga puluh juta rupiah) namun kemudian hari Kapten Caj (K) Luluk Lutmiarti mengundurkan diri dan dialihkan kepada PNS Yanti sebesar Rp.

50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dan kepada Sdri Setiyowati (Ketua Koperai Tinata) sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dengan jangka waktu angsuran 2 (dua) tahun dan sisanya yang sebesar Rp.

30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) "ditambahkan kepada PNS Mukti Wilujeng sedangkan pada peminjaman tahap kedua yang semulan kapten Arm I Wayan Darsa meminjam sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) namun yang bersangkutan mengundurkan diri/tidak jadi meminjam sebelum kredit terealisasi sehingga pinjaman tersebut dialaihkan kepada Terdakwa dan untuk PNS Endang dan Peltu Mulyono meminjam kepada Terdakwa sendiri sehingga oleh Terdakwa dana tersebut dipinjamkan kepada Sdr Endang sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dan untuk Peltu Mulyono sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah).

26) Bahwa Terdakwa meminjamkan dana dari Koperasi Kartika Pinaka Wiratama Bintaldam .V/Brew kepada Ketua Koperasi simpan pinjam Tinata atas nama Sdri Setiyowati karena teman dan kebetulan dana di Koperasi masih ada sisa dari pinjaman Kapten Caj (K) Luluk Lutmiarti) yang mengundurkan diri sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dan sampai saat ini Koperasi Tinata tidak mengalami gangguan dalam membayar angsuran.

27. Bahwa dari pinjaman tahap pertama Koperasi mendapatkan keuntungan sebesar 1,5 % dari jumlah pinjaman atau sebesar Rp.

15.000.000,- (lima belas juta rupiah) dengan catatan besarnya angsuran peminjam sesuai dengan yang ditetapkan olej pihak Bank dan Koperasi O tidak menaikkan suku bunga pinjaman sedangkan pinjaman tahap kedua Koperasi mendapatkan keuntungan sebesar 0,5 % dari jumlah masing-amsing pinjaman atau jumlah keseluruhan biaya adminstrasi sebesar Rp. 1.400.000,- (satu juta empat ratus ribu rupiah) kemudian suku

(11)

11

bunga angsuran dinaikan sebesar 0,2 % sebagai pendapatan lain-lain Koperasi.

28. Bahwa keuntungan yang diperoleh oleh Koperasi digunakan untuk :

a) diserahkan sebagai pendapatkan Koperasi sebesar Rp.

10.000.000,- (sepuluh juta rupiah).

b) Sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) diserahkan Koperasi sebagai administrasi Koperasi dalam mengurun pinjaman’

c) Sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) di bagi keseluruh pengurus sebagai honor kerja dengan perincian :

1) Terdakwa sebesar Rp. 600.000,- (enam ratus ribu rupiah)

2) PNS Mukti Wilujeng sebesar Rp. 500.000,- (lima ratsu ribu rupiah)

3) PNS Musri sebesar Rp. 200.000,- (dsua ratus ribu rupiah)

4) PNS tatik sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah)

5) PNS Endang sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah)

6) Sisanya yang sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) di belikan nasi dan untuk makan bersama Pengurus Koperasi namun setelah ada masalah ini dana sebesar Rp.

2.000.000,- (dua juta rupiah) sudah dimasukan kembali sebagai dana masukan Koperasi.

Dan Kedua:

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan tempat-tempat tersebut dibawah ini yaitu pada hari Senin tanggal 10 Nopember 2014 di ruang Kerja Ketua Koperasi Kartika Pinaka Wiratama Bintaldam V/Brw Malang Jawa Timur setidak-tidaknya dalam bulan Nopember tahun 2014 atau setidak-tidaknya ditempat-tempat yang termasuk wewenang Pengadilan Militer lll-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana : ”Militer yang dengan sengaja menyalahgunakan atau menganggapkan pada dirinya ada kekuasaan, memaksa seseorang untuk melakukan, tidak melakukan atau membiarkan sesuatu”.

Yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Bahwa sebelum Terdakwa melakukan peminjaman dana ke pihak Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang Terdakwa pernah menghadap kepada Saksi-1 bersama dengan karyawan Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang dan menyampaikan kalau Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang ingin menjalin kerja sama dengan Koperasi Kartika Pinaka Wiratama Bintaldam V/Brw dan saat itu Saksi-1 menanggapinya dengan baik niat dari Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang tersebut lalu Saksi-1 menyampaikan kalau mau kerja sama tidak boleh lebih dari jabatan Saksi-1 selama 1,5 tahun atau 2 tahun sebagai Kabintal Kodam V/Brw dengan pertimbangan Saksi-1 tidak mau Kabintal penggantinya nanti ada masalah dari kebijakan Saksi-1.

2. Bahwa alasan Saksi-1 tidak mengijinkan Terdakwa untuk meminjam dana ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang karena saat itu permohonan Terdakwa terlalu besar dan Saksi-1 tidak mau membebani

(12)

12

Pejabat yang baru mengenai pinjaman dana tersebut serta selama Terdakwa mengurus adaministrasi ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang Terdakwa tidak pernah melaporkan atau meminta petunjuk kepada Saksi-1 selaku Komandan Sandaran.

3. Bahwa kemudian Saksi -5 (PNS Mukti Wilujeng) pernah menyampaikan kepada Terdakwa kalau Kabintaldam V/Brw tidak menyetujui pinjaman dana ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang tersebut namun pada saat Saksi-5 bertanya kepada Terdakwa, Terdakwa menjawab “ sudah tidak ada masalah atas pengajuan kredit tersebut dan telah disetujui oleh Kabintaldam V/Brw sehingga Saksi -5 mempercayai keterangan dari Terdakwa.

4. Bahwa kemudian karena peminjaman tersebut tidak disetujui oleh Kabintaldam V/Brw terhadap mengajukan dana sebesar Rp.

1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) yang diajukan oleh Terdakwa dan yang disetujui oleh Kabintaldam V/Brw sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) namun karena peminjaman minimal sebesar Rp.

200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) maka Terdakwa menawarkan kepada anggota Koperasi yang datang ke Koperasi sehingga terkumpul 10 (sepuluh) orang yang berniat untuk meminjam di Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang.

5. Bahwa Karena adminstrasi sudah terlanjur Terdakwa serahkan kepada pihak Bank Jatim Syari’ah Cabang MalangCabang Malang dan sudah diketahui oleh Kantor Pusat Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang yang menurut karyawan Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang sangat disayangkan apabila dibatalkan dan karena Terdakwa didesak oleh kebutuhan anggota akhirnya Terdakwa menduplikatkan/memalsukan tanda tangan Kabintaldam V/Brw atas nama Letkol Caj Drs .Moch Rifa’i (sekarang Kolonel) dalam surat pernyataan selaku Komandan Sandaran, setelah surat pernyataan dari Komandan Terdakwa tandatangani lalu Terdakwa serahkan kepada Sdr Hidayat (Karyawan Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang) sebagai kelengkapan persyaratan yang diminta pihak Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang untuk diproses lebih lanjut.

6. Bahwa selama pengurusan kredit berlangsung setiap anggota yang telah mengajukan dana ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang membuat/membuka rekening di Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang termasuk Terdakwa dan setelah kurang lebih 2 (dua) minggu setelah administrasi lengkap , Terdakwa dihubungi oleh pihak Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang untuk datang ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang untuk menandatangani akad kredit karena dana sudah dapat dicairkan sehingga Terdakwa, Peltu Hermanus, PNS Mukti Wilujeng, PNS Ayuning tatik , PNS Agus Eko Noto datang ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang untuk menandatangani akad kredit setelah Terdakwa dan anggota lainnya menandatangani akad kredit dana tersebut terealisasikan/cair namun dana tersebut tidak bisa langsung diambil akan tetapi di transfer melalui nomor rekening masing-masing yang meminjam.

7. Bahwa Terdakwa berani berbuat tersebut dengan memalsukan tanda tangan Kabintaldam V/Brw karena adanya desakan dari para anggota Koperasi untuk segera dapat meminjam dana tersebut ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang walapun para anggota mengetahui kalau Kabintaldam V/Brw tidak menyetujui peminjaman ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang namun karena anggota sudah mengajukan pinjaman maka Terdakwa didesak oleh anggota untuk tetap mengajukan dana ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang.

(13)

13

8. Bahwa cara Terdakwa memalsukan tandatangan Kabintaldam V/Brw (dulu Letkol Caj Drs. Moch Rifa’i sekarang Kolonel) adalah dengan cara Terdakwa melihat terlebih dahulu surat yang ada di Bintaldam V/Brw yang sudah ditandatangani oleh Letkol Caj Drs Moch.

Rifa’i (Kabintaldam V/Brw) setelah itu Terdakwa menirukan tandatangan Kabintaldam V/Brw dalam kertas yang lain setelah mirip lalu Terdakwa menandatangani Surat pernyataan yang akan uijadikan pengajuan dana ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang.

9. Bahwa pada saat Terdakwa memalsukan tandatangan Kabintaldam V/Brw tidak ada perintah dari Kabintaldam V/Brw untuk memalsukan tanda tangannya di surat pernyataan untuk pengajuan dana ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang tersebut malah setelah memalsukan tanda tangan Kabintaldam V/Brw Terdakwa tidak melaporkan kepada Kabintaldam V/Brw dengan alasan karena dari semula Kabintaldam V/Brw tidak menyetujui pinjaman sebesar Rp.

1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) karena terlalu besar namun sebenarnya Terdakwa ada niat untuk melaporkan ke Kabintaldam V/Brw namun tidak jadi mencari waktu yang tepat karena di Bintaldam V/Brw sedang ada masalah penyalahgunaan anggaran.

10. Bahwa Terdakwa tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh Terdakwa akan menjadi masalah dikemudian harinya namun Terdakwa hanya untuk membantu anggota Koperasi yang kebetulan membutuhkan dana yang sangat membutuhkannya sehingga Terdakwa memalsukan tanda tangan Kabintaldam V/Brw di dalam surat pernyataan yang dijadikan persyaratan di Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang.

11. Bahwa pada saat Terdakwa mengajukan administrasi pinjaman /kredit ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang Terdakwa tidak pernah meminta ijin kembali kepada Saksi-1 selaku Komandan Sandaran dan Saksi-1 tidak pernah menandatangani surat tertanggal 10 Nopember 2014 yang dibutuhkan Terdakwa dalam meminjam dana ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang atau Saksi-1 tidak pernah memerintahkan Terdakwa untuk membuat surat tersebut.

12. Bahwa Surat yang dijadikan dasar ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang sehingga Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang memberikan bantuan pinjaman dana kepada Terdakwa adalah bukan atas persetujuan dari Saksi-1 dan Saksi-1 tidak pernah membuat ataupun menandatangani surat tersebut dan dengan adanya Surat pernyataan tertanggal 10 Nopember 2014 yang seolah-olah Kabintaldam V/Brw menyetujui pinjaman tersebut sehingga pihak Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang memberikan bantuan pinjaman uang tahap pertama sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah).

13. Bahwa kemudian Terdakwa melakukan kembali peminjaman dana ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang dengan pinjaman sebesar Rp. 280.000.000,- (dua ratus delapan puluh juta rupiah) tanpa sepengetahuan Kabintaldam V/Brw hanya persetujuan WaKabintaldam V/Brw dan itupun disetujui oleh WaKabintaldam V/brw setelah Terdakwa menyampaikan/berbohong kepada WaKabintaldam V/Brw kalau pinjaman tahap pertama telah disetujui oleh Kabintaldam V/Brw sehingga untuk pinjaman tahap kedua cukup oleh WaKabintaldam V/Brw saja yang menyetujuiyan menandatangani surat pernyataan tersebut sehingga WaKabintaldam V/Brw bersedia menandatangani Surat Pernyataan yang diminta oleh pihak Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang untuk dijadikan peryaratan peminjaman dana ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang.

(14)

14

14. Bahwa kemudian pada bulan Januari 2016 Saksi-1 mendapat laporan dari Kapten Kav Jilan (Saksi-3) selaku Badan Pengawas Koperasi Kartika Pinaka Wiratama Bintaldam V/Brw bahwa Terdakwa telah bekerja sama dengan Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang dengan meminjam dana sebesar Rp. 1.280.000.000,- (satu milyar dua ratus delapan puluh juta rupiah rupiah ) dengan mendapat laporan tersebut Saksi-1 merasa terkejut karena Saksi-1 tidak pernah menyetujui apabila Terdakwa meminjam uang sebesar Rp.

1.280.000.000 ( satu milyar dua ratus delapan puluh juta rupiah rupiah) sehingga Saksi -1 memerintahkan Kaurpamlat Bintaladam V/Brw (Saksi-2) untuk melakukan pemeriksaan terhadap Terdakwa dan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan Kaur Pamlat Bintaldam V/Brw telah diakui oleh Terdakwa kalau Terdakwa telah meminjam dana ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang sebesar 1.280.000.000,- (satu milyar dua ratu delapan puluh juta rupiah) dengan 2 (dua) tahap yang pertama sebesar Rp. 1.000.000.000 ,- (satu milyar rupiah) dan tahap kedua sebesar Rp. 280.000.000 ,- (dua ratus delapan puluh juta rupiah) tanpa seijin Kabintaldam V/Brw dan telah memalsukan tanda tangan Kabintaldam V/Brw.

15. Bahwa adapun persyaratan yang harus dipenuhi dalam rangka peminjaman dana ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang adalah sebagai berikut:

a) Surat permohonan pengajuan Modal yang ditandatangani oleh Ketua Koperasi Surat pernyataan Komandan Satuan yang ditandatangani oleh Kabintaldam V/Brw

b) Foto Copy SIUP Koperas

c) Daftar Nominatif Personil Peminjam yang ditandatangani oleh Ketua Koperasi

d) Daftar susunan pengurus yang ditandatangani oleh Ketua Koperasi

e) Foto copy KTP pengurus dan peminjam

f) Laporan RAT (Rapat Anggota Tahunan) 2 (dua) tahun terakhir yang ditandatangani oleh Ketua Koperasi dan pengurus g) Laporan keuangan bulanan 3 (tiga) bulan terakhir yang ditandatangani oleh Ketua Koperasi

h) Laporan keuangan Tahunan 2 (dua) tahun yang ditandatangani oleh Ketua Koperasi.

16. Bahwa adapun dana pinjaman tahap pertama dari Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang yang diterima oleh anggota Koperasi Kartika Pinaka Wiratama Bintaldam V/Brw sebagai berikut:

a) Mayor Caj Lukas Wahyu Dewanto menerima pinjaman sebesar Rp. 182.000,825,- (seratus delapan puluh dua juta delapan ratus dua lima rupiah) dan harus membayar cicilan perbulannya sebesar Rp. 4.499.588,- (empat juta empat ratus sembilan puluh sembilan ribu lima ratus delapan puluh delapan rupiah).

b) Mayor Caj (K) Wiji Trinarsih menerima pinjaman sebesar Rp. 139.875.309 (seratus tiga puluh sembilan juta delapan ratus tujuh puluh lima ribu tiga ratus sembilan rupiah) . dan harus membayar cicilan perbulannya sebesar Rp. 3.374.691,- (tiga jiita tiga ratus tujuh puluh empat ribu enam ratus sembilan puluh satu rupiah)

c) Kapten Caj (K) Luluk Lukmiarti menerima pinjaman sebesar Rp. 93.250.206,- (sembilan puluh tiga juta dua ratus lima puluh

(15)

15

ribu dua ratus enam rupiah) dan harus membayar cicilan perbulannya sebesar Rp. 2.249.794,- (dua juta dua ratus empat puluh sembilan ribu tujuh ratus sembilan puluh empat rupiah).

d) Terdakwa menerima pinjaman sebesar Rp. 93.250.206,- (sembilan puluh tiga juta dua ratus lima puluh ribu dua ratus enam rupiah) -dan harus membayar cicilan perbulannya sebesar Rp.

2.249.794,- (dua juta dua ratus empat puluh sembilan ribu tujuh ratus sembilan puluh empat rupiah) .

e) PNS Mukti Wilujeng menerima pinjaman sebesar Rp.

121.225.268,- (seratus dua puluh satu juta dua ratus dua puluh lima ribu dua ratus enam puluh delapan rupiah) dan harus membayar cicilan setiap bulannya sebesar Rp. 2.924.732,- ( dua juta sembilan ratus dua puluh empat ribu tujuh ratus tiga puluh dua rupiah)

f) PNS Ayuningtatik menerima pinjaman sebesar Rp.

93.250.206,- (sembilan puluh tiga juta dua ratus lima puluh ribu dua ratus enam rupiah) dan harus membayar ciciclan perbulannya sebesar Rp. 2.249.794,- (dua juta dua ratus empat puluh sembilan ribu tujuh ratus sembilan puluh empat rupiah).

g) PNS Rina Ratna Pebianti menerima pinjaman sebesar Rp.

46.625.103,- (empat puluh enam juta enam ratus dua puluh lima ribu seratus tiga rupiah) namun yang diterimanya sebesar Rp.

9.324.203 (sembilan juta tiga ratus dua puluh empat ribu dua ratus tiga rupiah) dan harus membayar cicilan perbulannya sebesar RP.

1.124.897,- (satu juta seratus dua puluh empat ribu delapan ratus sembilan puluh tujuh rupiah)

h) PNS Misjadi menerima pinjaman sebesar Rp. 46.625.103,- (empat puluh enam juta enam ratus dua puluh lima ribu seratus tiga rupiah) sedangkan yang diterimanya sebesar Rp. 33.148.303,- (tiga puluh tiga juta seratus empat puluh delapan ribu tiga ratus tiga rupiah) dan harus membayar cicilan perbulannya sebesar Rp.

1.124.897,- (satu juta seratus dua puluh empat ribu delapan ratus sembilan puluh tujuh rupiah).

I) PNS Indah Arti Yunani menerima pinjaman sebesar Rp.

46.625.103,- (empat puluh enam juta enam ratus dua puluh lima ribu seratus tiga rupiah) dan harus membayar cicilannya perbulan sebesar Rp. 1.124.897,- (satu juta seratus dua puluh empat ribu delapan ratus sembilan puluh tujuh rupiah).

i) PNS Budi Satrio W menerima pinjaman sebesar Rp.

65.275.144,- (enam puluh lima juta dua ratus tujuh puluh lima ribu seratus empat pulu empat rupiah) namun yang diterima sebesar Rp. 23.342.534,- (dua puluh tiga juta tiga ratus empat puluh dua ribu lima ratus tiga puluh empat rupiah) dan harus membayar cicilannya perbulan sebesar Rp.1.574.856 - (satu juta lima ratus tujuh puluh empat ribu delapan ratus lima puluh enam rupiah).

17. Bahwa selain pinjaman tahap pertama sebesar Rp.

1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) Terdakwa juga pada tanggal 31 Juli 2015 telah melakukan peminjaman kembali ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang sebesar Rp. 280.000.000,- (dua ratus delapan puluh juta rupiah) dan dana pinjaman tersebut digunakan untuk dipinjamkan kepada 4 (empat) orang anggota Koperasi Kartika Pinaka Wiratam Bintaldam V/Brw dengan jangka waktu 5 (lima) tahun atau selama 60 (enam puluh) bulan terhitung mulai tanggal 4 oktober 2015 sampai dengan tanggal 4 September 2020 dengan rincian pembagian sebagai berikut:

a. Kapten Arh I Gusti Putu Suyatna menerima pinjaman sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) dengan jumlah angsuran perbulan sebesar Rp. 2.249.794,- (dua juta dua ratus

(16)

16

empat puluh sembilan ribu tujuh ratus sembilan puluh empat rupiah).

b. Kapten Caj Imansyah menerima pinjaman sebesar Rp.

80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah) dengan jumlah angsuran perbulannya sebesar Rp. 1.799.835,- (satu juta tujuh ratus sembilan puluh sembilan ribu delapan ratus tiga puluh lima rupiah).

c. Terdakwa menerima pinjaman sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dengan angsuran perbulannya sebesar Rp.

1.124.897,- (satu juta seratus dua puluh empat ribu delapan ratus sembilan puluh tujuh rupiah).

d. PNS Endang Setio W menerima pinjaman sebesar Rp.

50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dengan angsuran perbulannya sebesar Rp. 1.124.897,- (satu juta seratus dua puluh empat ribu delapan ratus sembilan puluh tujuh rupiah).

18. Bahwa peminjaman yang dilakukan oleh para angota Koperasi kartika Pinaka Wiratama Bintaldam V/Brw telah sesuai untuk peruntukannya namun ada anggota yang tidak jadi meminjam sehingga Terdakwa alihkan kepada anggota lain seperti awalnya Kapten Caj (K) Luluk Lutmiarti meminjam sebesar Rp. 130.000.000,- (seratus tiga puluh juta rupiah) namun kemudian hari Kapten Caj (K) Luluk Lutmiarti mengundurkan diri dan dialihkan kepada PNS Yanti sebesar Rp.

50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dan kepada Sdri Setiyowati (Ketua Koperai Tinata) sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dengan jangka waktu angsuran 2 (dua) tahun dan sisanya yang sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) ditambahkan kepada PNS Mukti Wilujeng sedangkan pada peminjaman tahap kedua yang semulan kapten Arm I Wayan Darsa meminjam sebesar Rp.

50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) namun yang bersangkutan mengundurkan diri/tidak jadi meminjam sebelum kredit terealisasi sehingga pinjaman tersebut dialaihkan kepada Terdakwa dan untuk PNS Endang dan Peltu Mulyono meminjam kepada Terdakwa sendiri sehingga oleh Terdakwa dana tersebut dipinjamkan kepada Sdr Endang sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dan untuk Peltu Mulyono sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah).

19) Bahwa Terdakwa meminjamkan dana dari Koperasi Kartika Pinaka Wiratama Bintaldam .V/Brew kepada Ketua Koperasi simpan pinjam Tinata atas nama Sdri Setiyowati karena teman dan kebetulan dana di Koperasi masih ada sisa dari pinjaman Kapten Caj (K) Luluk Lutmiarti) yang mengundurkan diri sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dan sampai saat ini Koperasi Tinata tidak mengalami gangguan dalam membayar angsuran.

20. Bahwa dari pinjaman tahap pertama Koperasi mendapatkan keuntungan sebesar 1,5 % dari jumlah pinjaman atau sebesar Rp.

15.000.000,- (lima belas juta rupiah) dengan catatan besarnya angsuran peminjam sesuai dengan yang ditetapkan olej pihak Bank dan Koperasi tidak menaikkan suku bunga pinjaman sedangkan pinjaman tahap kedua Koperasi mendapatkan keuntungan sebesar 0,5 % dari jumlah masing-amsing pinjaman atau jumlah keseluruhan biaya adminstrasi sebesar Rp. 1.400.000,- (satu juta empat ratus ribu rupiah) kemudian suku bunga angsuran dinaikan sebesar 0,2 % sebagai pendapatan lain- lain Koperasi.

21. Bahwa keuntungan yang diperoleh oleh Koperasi digunakan untuk :

a) diserahkan sebagai pendapatkan Koperasi sebesar Rp.

10.000.000,- (sepuluh juta rupiah).

b) Sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) diserahkan Koperasi sebagai administrasi Koperasi dalam mengurus

(17)

17 pinjaman.

c. Sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) di bagi keseluruh pengurus sebagai honor kerja dengan perincian :

1) Terdakwa sebesar Rp. 600.000,- (enam ratus ribu rupiah).

2) PNS Mukti Wilujeng sebesar Rp. 500.000,- (lima ratsu ribu rupiah).

3) PNS Musri sebesar Rp. 200.000,- (dsua ratus ribu rupiah).

4) PNS tatik sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah).

5) PNS Endang sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah).

6) Sisanya yang sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) di belikan nasi dan untuk makan bersama Pengurus Koperasi namun setelah ada masalah ini dana sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) sudah dimasukan kembali sebagai dana masukan Koperasi.

Berpendapat bahwa perbuatan-perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana sesuai : Kesatu Pasal 263 ayat (1) KUHP dan Kedua : Pasal 126 KUHPM.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan Oditur Militer tersebut Terdakwa menyatakan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya dan membenarkan seluruh isi Surat Dakwaan tersebut.

Menimbang : Bahwa di dalam persidangan Terdakwa didampingi oleh Tim Penasehat Hukum dari Kumdam V/Brawijaya atas nama Sri Mulyani, S.H., M.H Mayor Chk (K) NRP 608106, Ruli Pramono, S.H., M.Hum. Kapten Chk NRP 11010016160475, Ruyung Ririhena, S.H. Serka NRP 31950482300874 dan Budi Suryono, S.H. PNS III A Nip. 196807231996121001 berdasarkan surat perintah Kakumdam V/Barwijaya Nomor : Sprin/11/lII/2016 tanggal 31 Maret 2016 dan Surat Kuasa Khusus tanggal 3 Mei 2016.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan Oditur Militer tersebut, Penasehat Hukum Terdakwa tidak mengajukan keberatan atau Eksepsi.

Menimbang : Bahwa para Saksi yang dihadapkan di persidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :

Saksi-1 :

Nama lengkap : Drs. H. Mochammad Rifa’i . Pangkat, NRP : Kolonel Caj / 34125.

Jabatan : Kabintaldam V/Brw.

Kesatuan : Bintaldam V/Brw.

Tempat, tanggal lahir : Malang, 04 April 1960.

Jenis kelamin : Laki-laki.

Kewarganegaraan : Indonesia.

Agama : Islam.

Tempat tinggal : Jl. Mawar Gang 4 No. 24 Malang Jatim.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak bulan September 2014 dalam hubungan kedinasan antara atasan dan bawahan dan tidak ada hubungan keluarga.

(18)

18

2. Bahwa Saksi menjabat Kabintaldam V/Brw sejak tahun 2014, pada saat itu Terdakwa sudah menjabat Ketua Koperasi Kartika Pinaka Wiratama Bintaldam V/Brw sejak tahun 2012.

3. Bahwa pada bulan Oktober 2014 Terdakwa bersama dengan karyawan Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang menghadap Saksi dan menyampaikan kalau Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang ingin menjalin kerja sama dan Saksi menanggapinya dengan baik niat dari Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang tersebut lalu Saksi menyampaikan kalau mau kerja sama tidak boleh lebih dari jabatan Saksi selama 1,5 tahun atau 2 tahun sebagai Kabintal Kodam V/Brw dengan pertimbangan Saksi tidak mau kabintal pengganti Saksi nanti ada masalah dari kebijakan Saksi.

4. Bahwa kemudian pada saat Saksi akan merenovasi halaman musium Brawijaya Bintaldam V/Brw Saksi kesulitan dana, sehingga Saksi melakukan rapat staf dan salah satu saran dari Terdakwa untuk mengajukan pinjaman dana ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang sehingga Saksi menyetujui usulan Terdakwa untuk meminjam uang sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) dengan pertimbangan pinjaman tersebut bisa ditutupi dengan pendapatan musium dari PKL dan sewa gedung musium Brawijaya.

5. Bahwa setelah Terdakwa mendapat persetujuan dari Saksi, Terdakwa mengajukan pinjaman ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang namun oleh pihak Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang tidak disetujui dengan alasan minimal pinjaman harus sebesar Rp. 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah). Kemudian pada saat Terdakwa laporan kepada Saksi, Saksi tidak menyetujuinya karena terlalu besar dan menurut Saksi pendapatan dari Musium tidak begitu besar untuk mampu membayar angsuran pinjaman tersebut.

6. Bahwa pada bulan Desember 2014 Terdakwa telah melakukan transaksi pencairan uang dari Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang untuk dipinjamkan kepada anggota Bintal Kodam V/Brw melalui Primkop Kartika Pinaka Wiratama tanpa sepengetahuan dan persetujuan Saksi selaku Komandan Sandaran.

7. Bahwa upaya yang dilakukan oleh Terdakwa supaya proses peminjaman dapat terealisasi adalah dengan memalsukan tanda tangan Saksi dalam Surat Pernyataan Persetujuan Kabintaldam V/Brw selaku Komandan Sandaran.

8. Bahwa atas perbuatan Terdakwa memalsukan tanda tangan Saksi tersebut maka Saksi merasa dirugikan karena Saksi diremehkan dan dihina oleh Terdakwa.

9. Bahwa sekitar 1 tahun 1 bulan kemudian yaitu pada bulan Januari 2016 Saksi mendapat laporan dari Kapten Kav Jilan (Saksi-3) selaku pengawas Koperasi bahwa Terdakwa telah bekerja sama dengan Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang dan telah meminjam dana sebesar Rp.

1.280.000.000,- (satu milyar dua ratus delapan puluh juta rupiah rupiah).

10. Bahwa setelah mendapat laporan tersebut, Saksi memerintahkan Kaurpamlat Bintaladam V/Brw Kapten Caj Moch. Lutfi Anam (Saksi-2) untuk melakukan pemeriksaan terhadap Terdakwa dan dari hasil pemeriksaan tersebut ternyata benar Terdakwa telah meminjam dana ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang dengan 2 (dua) tahap yang pertama sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) dan tahap kedua sebesar Rp. 280.000.000 (dua ratus delapan puluh juta rupiah).

11. Bahwa setelah Saksi mengetahui Terdakwa selaku ketua Koperasi tanpa seijin Saksi telah memalsukan tandatangan Saksi dalam surat pengajuan kerja sama dengan Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang

(19)

19

sehingga pihak Bank memberikan bantuan pinjaman uang sebesar Rp.

1.280.000.000,- (satu milyar dua ratus delapan puluh juta rupiah).

12. Bahwa Saksi tidak pernah menandatangani surat tertanggal 10 Nopember 2014 yang dibutuhkan Terdakwa dalam meminjam dana ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang dan Saksi tidak pernah memerintahkan Terdakwa untuk membuat surat tersebut.

13. Bahwa Saksi mengetahui dana pinjaman dari Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang telah dipinjamkan kebeberapa anggota Bintaldam V/Brw dan sebagian ada yang dipinjamkan ke orang diluar anggota Koperasi namun Saksi lupa namanya hanya data pinjaman orang diluar Koperasi ada di pengurus.

14. Bahwa anggota Bintaldam V/Brw tidak lazim pinjam dana ke Primkop sampai Rp. 100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah), pinjam ke BRI saja hanya boleh sampai Rp. 80.000.000,- (Delapan puluh Juta Rupiah).

15. Bahwa dampaknya terhadap anggota yang meminjam uang dari Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang yaitu ada beberapa anggota utangnya banyak dan ada anggota menerima gaji sampai minus Rp.

1.000.000,- (Satu juta rupiah) sehingga kinerjanya bermasalah dan malas kerja bahkan malas masuk dinas.

16. Bahwa Terdakwa memalsukan tanda tangan Kabintaldam V/Brawijaya dalam surat pernyataan Kabintaldam V/Brawijaya tanggal 10 November 2014 yang mengijinkan Koperasi Kartika Pinaka Wiratama mengajukan penambahan modal sebesar Rp. 1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah) ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang.

17. . Bahwa Saksi merasa dirugikan karena selaku Kabintaldam V/Brw tidak dihargai, dan jika terjadi masalah, maka Saksi selaku Kabintaldam V/Brw pasti diminta pertanggungjawaban.

Atas keterangan Saksi tersebut di atas, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi-2 :

Nama lengkap : Moch. Lutfi Anam

Pangkat, NRP : Kapten Caj / 21940034020372.

Jabatan : Kaurpamlat Situud Kesatuan : Bintaldam V/Brw.

Tempat, tanggal lahir : Sidoarjo, 26 Maret 1972.

Jenis kelamin : Laki-laki.

Kewarganegaraan : Indonesia.

Agama : Islam.

Tempat tinggal : Asrma Korem 082/CPYJ Jl. Gajamada Kota Mojokerto.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak bulan September 2015 dalam hubungan kedinasan antara atasan dan bawahan dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa Saksi mengetahui adanya penyalahgunaan tanda tangan Kabintaldam V/Brw Kolonel Caj Drs. H. Mochammad Rifa’i (Saksi-1) yang dilakukan oleh Terdakwa setelah Saksi dipangil oleh Kabintaldam V/Brw kemudian Saksi diperintahkan untuk memeriksa Terdakwa.

3. Bahwa pada tanggal 2 Pebruari 2016 Saksi melakukan pemeriksaan terhadap Terdakwa, dan Terdakwa mengaku telah memalsukan tandatangan Saksi-1 untuk persyaratan mengajukan pinjaman dana ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang.

(20)

20

4. Bahwa Terdakwa sebagai Ketua Koperasi mengajukan peminjaman dana ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang harus ada persetujuan dari Kabintaldam V/Brw berupa surat pernyataan yang ditandatangani oleh Kabintaldam V/Brw Kolonel Caj Drs.Moch Rifa’i dan setelah dilakukan pemeriksaan terhadap tandatangan Kabintaldam V/Brw, Terdakwa mengaku telah memalsukan tandatangan Kabintaldam V/Brw untuk mempermudah peminjaman.

5. Bahwa Saksi mengetahui pinjaman dana yang dilakukan oleh Terdakwa ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang dilakukan dengan 2 (dua) tahap, tahap pertama pinjaman sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) dan tahap kedua sebesar Rp. 280.000.000,- (dua ratus delapan puluh juta rupiah).

6. Bahwa pada saat pengajuana tahap pertama Terdakwa telah melakukan pemalsuan tandatangan Kabintaldam V/Brw yang tertera dalam surat pernyataan tertanggal 10 Nopember 2014 tanpa persetujuan Kabintaldam V/Brw sedangkan dalam pengajuan pinjaman yang kedua dalam surat pernyataan rekomendasi Komandan Satuan ditanda tangani oleh WaKabintaldam V/Brw atas nama Letkol Caj Abd. Rochim.

7. Bahwa Waka Bintaldam V/Brw berani menandatangani surat pernyataan tersebut karena Terdakwa menyampaikan ada anggota yang sangat mendesak memerlukan dana selain itu menurut Terdakwa pinjaman tahap pertama telah ditanda tangani oleh Kabintaldam V/Brw sehingga untuk pinjaman tahap kedua cukup tanda tangaan Wakabintal V/Brw saja sehingga dengan penjelasan dari Terdakwa seperti itu akhirnya WaKabintaldam V/Brw bersedia untuk menandatangani surat pernyataan tertanggal Agustus 2015 dan Surat pernyataan tersebut dijadikan kelengkapan berkas pengajuan pinjaman dana ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang oleh Terdakwa.

8. Pada tahun 2014 Terdakwa selaku Ketua Koperasi Kartika Pinaka Wiratama Bintaldam V/Brw mengusulkan kepada Kabintaldam V/Brw untuk melakukan pengerasan halaman musium Brawijaya Kodam V/Brw dengan menggunakan papingblok dengan membutuhkan anggaran sebesar Rp.

100.000.000,- (seratus juta rupiah) dan Terdakwa mengusulkan untuk mendapatkan dana tersebut bisa diperoleh dari pinjaman ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang sehingga Kabintaldam V/Brw menyetujuinya, namun pihak Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang menolak pengajuan kredit tersebut karena pinjaman yang bisa disetujui harus diatas Rp.

300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah).

9. Bahwa untuk mencapai pinjaman tersebut Terdakwa mengusulkan beberapa anggota Bintaldam V/Brw yang membutuhkan dana pinjaman untuk ikut dalam pinjaman dana di Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang setelah ada penawaran tersebut ada 11 (sebelas) anggota Bintaldam V/Brw yang ikut untuk meminjam dana ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang sehingga terkumpulla sebesar Rp.1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) dan hal tersebut oleh Terdakwa dilaporkan kepada Kabintaldam V/Brw namun Kabintaldam V/Brw tidak menyetujuinya dengan pertimbangan resiko yang akan ditanggung Kabintaldam V/Brw dikemudian hari akan tetapi rupanya Terdakwa tetap mengajukan pinjaman ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang tanpoa persetujuan dari Kabintaldam V/Brw.

10. Bahwa setelah Terdakwa mengajukan pinjaman tahap pertama berhasil lalu Terdakwa melakukan pinjaman lagi tahap kedua sebesar Rp.

280.000.000,- (dua ratus delapan puluh juta rupiah) ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang dan dalam surat pernyataan pinjaman sebagai rekomendasi pinjaman dana telah ditandatangani oleh Waka Bintaldam V/Brw atas nama Letkol Caj Abd Rochim karena Terdakwa menyampaikan kepada Waka Bintaldam V/Brw ada anggota yang sangat mendesak memerlukan dana selain itu menurut Terdakwa pinjaman tahap pertama telah ditanda tangani oleh Kabintaldam V/Brw sehingga untuk pinjaman

(21)

21

tahap kedua cukup tanda tangaan Wakabintal V/Brw saja sehingga dengan penjelasan dari Terdakwa seperti itu akhirnya WaKabintaldam V/Brw bersedia untuk menandatangani surat pernyataan tertanggal atau bulan Agustus 2015 serta Surat pernyataan tersebut dijadikan kelengkapan berkas pengajuan pinjaman dana ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang oleh Terdakwa

11. Bahwa karena Kabintaldam V/Brw tidak menyetujui saran dari Terdakwa , Terdakwa tetap mengajukan proses pinjaman ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang dan dalam berkas kelengkapan administrasi yang dibutuhkan oleh Pihak Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang terdapat Surat pernyataan yang ditanda tangani oleh Komandan satuan yang digunakan sebagai rekomendasi padahal kabintal dam V/Brw tidak pernah membuat atau menandatangani surat pernyataan sebagai rekomendasi persetujuan pinjaman dana ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang.

12. Bahwa anggota Bintaldam V/Brw yang meminjam dana ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang dalam tahap pertama adalah sebagai berikut:

a. Mayor Caj Lukas wahyu D sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) anggota Bintaldam V/Brw.

b. Mayor Caj (K) Widji Trinarsih sebesar Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah) angota Bintaldam V/Brw.

c. Kapten Chb (K) Dedeh Rosmiati (Terdakwa) sebesar Rp.

100.000.000,- (seratus juta rupiah).anggota Bintaldam V/Brw.

d. PNS Mukti Wilujeng sebesar Rp. 130.000.000,- (seratus tiga puluh juta rupiah) Anggota Bintaldam V/Brw.

e. PNS Ayuning Tatik sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah). Anggota Bintaldam V/Brw.

f. PNS Rina Ratna sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah). Anggota Bintaldam V/Brw.

g. PNS Misjati sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) Anggota Bintaldam V/Brw.

h. PNS Indah Arti Y sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah). Anggota Bintaldam V/Brw.

i. PNS Budi Satriyo W sebesar Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah). Anggota Bintaldam V/Brw.

j. PNS Sri Sudariyanti sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) Anggota Bintaldam V/Brw.

k. Sdri Watik sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) anggota Koperasi Tinata.

13. Bahwa untuk peminjaman tahap kedua di Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang sebesar Rp. 280.000.000,- (dua ratus delapan puluh juta rupiah) adalah sebagai berikut :

a. Kapten Arh I Gusti Putu Suyatna sebesar 100.000.000,- (seratus juta rupiah).

b. Kapten Caj Imansyah sebesar Rp. 80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah).

c. Kapten Caj (K) Dedeh Rosmiati (Terdakwa) sebesar Rp.

75.000.000,- (tujuh pulu lima juta rupiah).

d. Peltu Mulyono sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah).

14. Bahwa pada saat Terdakwa mengajukan pinjman dana ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang tidak dilakukan musyawarah terlebih dahulu antara badan pengawas dan pengurus Koperasi dan baru mengetahui pada saat Terdakwa mengajak pengurus untuk ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang menandatangni pencairan dana di Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang.

15. Bahwa jumlah anggota yang pinjam ke Bank Jatim Syari’ah Cabang

(22)

22

Malang pada tahap pertama berjumlah 10 (sepuluh) orang namun data penerima pinjaman yang ada di Koperasi menjadi 11 (sebelas) orang karena pada saat Kapten Caj (K) Luluk Lutmiarti mengajukan pinjman sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) Kapten Caj (K) Luluk Lutmiarti tidak jadi meminjam dan diganti oleh PNS Sri Sudariyanti yang jumlah pinjamannya sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).

16. Bhawa pada pinjamanan tahap kedua data yang diajukan pinjaman oleh Koperasi sebanyak 4 (empat) orang dalam pinjmanan tersebut terdapat nama PNS Endang Setyo W sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) namun data yang diperolah oleh Saksi tidak ada nama PNS Endang Setyo W sebagai peminjam dana ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang namun diganti atas nama Terdakwa yang menerma pinjaman tersebut.

17. Bahwa prosedur peminjaman kredit ke Bank harus melalui beberapa tahap yaitu anggota yang akan meminjam dana ke Bank harus mengisi Korp Raport terlebih dahulu, lalu buku Korp Rapaort di berikan kepada juru bayar, juru bayar akan membuat rincian gaji anggota yang akan pinjam dana tersebut dan apabila tidak ada masalah maka buku Korp Raport akan diajukan kepada kepala Seksi anggota yang akan mengajukan kredit kemudian secara berjenjang diajukan ke Waka dan Kepala setelah kepala menyetujui buku corps Raport di kembalikan ke Juru Bayar untuk dibuatkan pengajuan kredit.

18. Bahwa ada beberapa anggota yang seharusnya tidak bisa meminjam dana ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang karena masih ada tunggakan di Bank lain namun kenyataannya dapat dilayani berarti anggota tersebut tidak melalui prosedur yang telah ditetapkan oleh Koperasi.

19. Bahwa dari hasil pinjaman dana ke Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang Pihak Koperasi Kartika Pinaka Wiratama Bintaldam V/Brw menerima biaya administrasi Koperasi sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) atau 1,5 % dari total pinjaman tahap pertama, namun pada tahap pinjaman yang kedua Koperasi tidak mendapatkan Kompensasi.

20. Bahwa dana yang sebesar Rp. 15.000.000,- (lima be;las juta rupiah) digunakan untuk yang pertama dana sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) untuk mengurus administrasi pengajuan kredit dan dana yang sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) diserahkan ke Koperasi sebagai pendapatan Koperasi.

21. Bahwa pengurus yang ikut menandatantangani pencairan dana di Bank Jatim Syari’ah Cabang Malang adalah sebagai berikut:

a. PNS Mukti Wilujeng NIP 196902231998032003 b. PNS Endang SW NIP 197107201991022001 c. PNS Musri NIP 197007091996122001

d. PNS Ayuning Tatik NIP 197412201997032001 e. Peltu Hermanus Purwanto NRP 2910041580869

Atas keterangan Saksi tersebut diatas, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi-3 :

Nama lengkap : Jilan.

Pangkat / NRP : Kapten Kav / 616894.

Jabatan : Kaurperslog.

Kesatuan : Bintaldam V/Brw.

Tempat, tgl lahir : Tulungagung, 21 Juli 1960.

Kewarganegaraan : Indonesia.

Jenis Kelamin : laki-laki.

Agama : Islam.

Referensi

Dokumen terkait

Sistem Pengendalian Intern (SPI) adalah proses integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai Balai

Berdasarkan pada hasil analisis data dalam penelitian ini, pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis mahasiswa yang mendapat pembelajaran dengan menggunakan

Tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Alor pasca bencana gempa bumi ini adalah untuk membangun kembali wilayah, kawasan dan lingkungan permukiman yang rusak akibat bencana

Ekstrak daun rambai dalam ketiga konsentrasi tersebut hasil diameter zona bening yang terbentuk melebihi diamter zona bening dari Povidone iodine 1% dan

Berdasarkan saluran pemasaran pertama dan kedua pada pemasaran umbi porang di Kelurahan Balleangin Kecamatan Balocci Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, maka dapat

sangat menyentuh sikap para mahasiswa, mengingat materinya memuat berbagai macam dasar dan nilai tentang multikultural menurut Islam dan mengurai tentang

Perancangan sistem diperlukan untuk mengetahui bagaimana sistem ini (firmware DD-WRT) nantinya akan dijalankan pada access poin D-LINK DIR-600 mulai dari konsep sistem sampai