• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DESKRIPSI UMUM WILAYAH PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III DESKRIPSI UMUM WILAYAH PENELITIAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

26 BAB III

DESKRIPSI UMUM WILAYAH PENELITIAN

3.1 Keadaaan Fisik Daerah

Kabupaten Dompu merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Kabupaten Dompu terdiri dari delapan kecamatan dengan 72 desa, terletak di bagian tengah Pulau Sumbawa dengan luas wilayah 2.321,55 km² dan jumlah penduduk sekitar 200.000 jiwa.

Kabupaten Dompu berbatasan dengan Kabupaten Sumbawa dan Teluk Saleh di barat, Kabupaten Bima di utara dan timur, serta Samudra Hindia di selatan.

Berikut merupakan batas wilayah Administrasi Kabupaten Dompu:

1. Sebelah utara: Laut Flores dan Kabupaten Bima 2. Sebelah timur: Kabupaten Bima

3. Sebelah selatan: Samudra Indonesia 4. Sebelah barat: Kabupaten Sumbawa

Secara Kabupaten Dompu terletak pada 08°10”00 - 08°40”00 Lintang Selatan (LS) dan 118°30”00 Bujur Tmur. Sebagian wilayahnya merupakan daerah yang bergelombang dan terdapat banyak bukit dengan kemiringan tanah 15-40 % dan diatas 40 % sebesar 49,97 %, daerah datar 18,48% serta daerah landai sebesar 31,55 % dari luas wilayah 232.460 Ha. Dari luas tersebut 120.728 ha, 51,93 % merupakan kawasan budidaya (di luar kawasan hutan), dengan jumlah penduduk sebanyak 193.334 jiwa atau 43.616 KK.

(2)

27 Tabel 3.1 perhitungan dan Perbandingan Ketinggian Kabupaten

Dompu Ketinggian

(MDPL)

Luas Wilayah (Ha) Presentase (%)

0-100 7.705 31.28

100-500 107-815 46.38

500-1000 34.140 14.69

Diatas 1.000 17.790 7.65

Sumber : Pemerintahan Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat

Dapat diketahui bahwa ketinggian 100-500 mdpl memiliki luas wilayah terbesar yaitu 107.815 Ha, sedangkan dengan ketinggian 0-100 mdpl memeiliki luas wilayah terkecil yaitu sebesar 7.705 Ha yang tersebar di masing-masing kecamatan. Kabupaten dompu memiliki ketinggian yang sesuai dengan syarat tumbuh jagung, sehingga jagung dapat tumbuh dengan baik, hal ini menunjukkan bahwa tanaman jagung sangat cocok dibudidayakan di kabupaten dompu, melihat produktivitas jagung di kabupaten dompu yang cukup tinggi dengan mengingat kesesuaian syarat tumbuh jagung dan luasnya lahan.

Kabupaten Dompu termasuk daerah yang beriklim tropis dengan musim hujan rata-rata buolan Oktober sampai April setiap tahun. Pada musim kemarau, suhu udara relatif rendah (20 C – 35 C) pada siang hari dan di bawah 20 C pada malam hari. Bersumber pada data curah hujan dari Dinas Pertanian tanaman Kabupaten Dompu selama tahu 1984 sampai dengan 1992 dapat diketahui bahwa curah hujan rata-rata pertahun sebanyka 1.038, 73 mm, dengan dengan jumlah hari hujan sebanyak 77

(3)

28 hari. Hal ini menyebabkan banyaknya petani di Kecamatan Manggelewa desa Lanci jaya yang lebih memilih menanam jagung pada periode Oktober hingga April karena petani mengandalkan air hujan sebagai sumber air untuk penguraian.

3.2 Keadaan Penduduk Desa Lancijaya

3.2.1 Struktur penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin

Pada tahun 2018 desa lanci jaya kecamatan manggelewa tercatat dengan jumlah penduduk sekitar 4894 jiwa. Terdiri dari laki – laki 2520 jiwa dan perempuan 2374 jiwa dengan kepadatan penduduk 36 jiwa/km2.

Tabel 1.2 Jumlah penduduk menurut usia dan jenis kelamin tahun 2018 No Umur / Tahun Laki – laki Perempuan Total

1 0-4 191 406

2 5-9 210 187 420

3 10-14 171 397

4 15-19 249 144 385

5 20-24 167 144 311

6 25-29 142 122 265

7 30-34 101 133 238

8 35-39 102 104 208

9 40-44 118 121 241

10 45-49 94 70 163

11 50-54 75 73 149

12 55-59 58 53 112

13 60-64 26 24 51

14 65-69 36 22 60

15 70-74 9 9 18

16 75+ 12 14 26

Jumlah 1.868 1.582 3.450

(4)

29 Tabel di atas menunjukan bahwa penduduk usia 0 – 14 tahun dan penduduk usia produktif (15 s/d. Hal 55 tahun ) merupakan penduduk dengan jumlah komposisi terbanyak hal ini berarti bahwa ke depan potensi SDM merupakan yang paling utama.

3.2.2 Struktur penduduk berdasarkan pendidikan

Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan diketahui bahwa secara umum tingkat pendidikan masyarakat cukup. Dari hasil yang ditemukan beberapa faktor penyebab rendahnya tingkat pendidikan masyarakat Desa Lanci Jaya yaitu :

a. Kesadaran orang tua akan arti pentingnyan pendidikan masih kurang. Masih banyak orang tua yang lebih memilih anaknya ikut membantu dilahan, mengurus ternak dan lainnya dari pada si anak bersekolah.

b. Layanan tenaga pendiidk yang belum optimal. Keterbatasan kapasitas guru dan kebanyakan tenaga guru honorer ini berpengaruh terhadap murid dan orang tua.

c. Fasilitas belajar mengajar juga dirasakan masih berkurang.

d. Peran komite sekolah sebagian besar tidak berjalan.

Data tingkat pendidikan masyarakat Desa Lanci Jaya dapat dilihat pada tabek berikut :

(5)

30 Tabel 3.3 Jenjang Pendidikan

No Jenjang pendidikan Jumlah (orang )

1 Sarjana sederajat 121

2 SLTA sederajat 451

3 SLTP sederajat 195

4 SD sederajat 437

5 TK/Paud 56

6 Tidak sekolah 210

7 Belum sekolah 525

(Sumber : Data Sekunder)

3.2.3 Struktur penduduk berdasarkan mata pencaharian

Sekitar 11,92 persen dari seluruh rumah tangga di Desa Lanci Jaya bermata pencaharian sebagai petani dan berternak sisanta adalah pedagang dan lain – lain. Mata pencaharian dapat menggambarkan keadaan dalam suatu daerah. Berikut ini merupakan struktur penduduk berdasarkan mata pencaharian di Desa Lanci Jaya

Tabel 3.4 Jenis Mata Pencaharian

No Desa

Jenis Mata Pencaharian Petani Petern

ak

Pedagan g

PNS Buruh tani

Lain – lain L P

Lanci Jaya 891 66 200 30 29 3 100

Jumlah 891 66 200 30 29 3 100

(6)

31 3.3 Keadaan Pertanian

3.3.1 Penggunaan Lahan

Lahan merupakan salah satu faktor terpenting dalam mengukur kelayakan usaha tani. Berdasarkan luas penggunaan lahan di kecamatan manggelewa desa lanci jaya dapat di bagi menjadi lahan sawah dan lahan kering. Lahan kering terdiri dari lahan tegalan, lahan pekaranga, hutan negara dan lainnya.

Tabel 3.5 Luas Lahan Menurut Penggunaan Lahan di Kecamtan Manggelewa Desa Lanci Jaya Tahun 2018

Penggunaan lahan Luas (Ha) Presentase (%)

Lahan sawah 3,631 19,94

Lahan kering

Lahan tegalan 5,278 28,98

Lahana pekarangan 557 3,06

Hutan negara 8,241 45,25

Lainnya 505 2,77

Jumlah 18,212 100

(Sumber : Program Penyuluhan Pertanian UPTD Pertanian Dan Perkebunan Kecamatan Manggelewa Desa Lanci Jaya)

Dapat diketahui bahwa hutan negara memiliki luas lahan palimg besar dengan presentase 45,24% dan lahan tegalan dengan presentase 28,98%. Banyaknya penggunaan lahan tegalan di bandingkan dengan lahan sawah dikarenakan masyarakat lebih mengutamakan budidaya jagung yang sudah menjadi program dikembangkan pemerintah sejak 2009/2010.

(7)

32 3.3.2 Produk Pertanian di Kecamatan Menggelewa Desa Lanci Jaya

Kecamatan manggelewa memiliki banyak produk pertanian muali dari hasil hutan, peternakan, perkebunan dan tanaman pangan. Untuk mengetahui jumlah luas tanah tanam komoditi pertanian di kecamatan manggelewa desa lanci jaya dapat di lihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.6 Luas Tanam Tanaman Pangan dan Perkebunan di Kecamatan Manggelewa Desa Lanci Jaya tahun 2018

S u m b e r

M a n g g e l e w a

(Sumber: Kecamatan Manggelewa Desa Lanci Jaya)

Komoditi Luas Tanam (Ha) Presentase (%) Tanaman pangan :

Padi sawah 1,190 10,30

Padi ladang 1,181 10,22

Jagung 4,907 42,47

Kedelai 717 6,21

Kacang tanah 14 0,12

Ubi kayu 30 0,26

Ubi jalar 0 0,00

Kacang hijau 2,667 23,08

Perkebunan :

Kelapa 241 2,09

Kapuk 36,50 0,32

Pinang 13 0,11

Asam 10,75 0,09

Tembakau 116,5 1,01

Jambu mete 431 3,73

Jumlah 11,555 100

(8)

33 Dapat dilihat bahwa tanaman pangan jagung memiliki luas tanam paling tinggi dengan presentase sebesar 42,47% atau seluas 4.907 Ha dari total luas tanam tanaman pangan maupun perkebunan. Selain tanaman pangan dan perkebunan, kecamatan manggelewa desa lanci jaya memiliki hasil ternak yang cukup tinggi, terutama kambing dan sapi. Beternak bisa jadi pekerjaan utama maupun sampingan bagi para petani. Mengetahui jumlah ternak berdasarkan jenisnya di kecamatan manggelewa desa lanci jaya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3.7 Jumlah Ternak Menurut Jenis di Kecamatan Manggelewa Desa Lanci Jaya Tahun 2018

Peternakan Jumlah (ekor) Presentase (%)

Kambing 2,218 14,37

Domba 14 0,09

Sapi 11,416 73,94

Kerbau 1,37 8,89

kuda 419 2,71

Jumlah 100

(Sumber : Kecamatan Manggelewa Dalam Angka 2018)

Dapat dilihat bahwa ternak sapi memiliki jumlah paling tinggi dengan presentase 73,94 yaitu dengan jumlah sebesar 11,426 ekor sapi.

Sebagian petani menjadikan beternak sebagai pekerjaan sampingan dikarenakan caranya terbilang mudah dan tidak membutuhkan biaya banyak dalam perawatannya. Selain itu juga harga sapi terbilang cukup mahal.

(9)

34 3.4 Sarana dan Prasarana

3.4.1 Sarana dan prasarana Desa

Perhubungan dan transportasi merupakan pendukung yang dirasakan masyarakat sangat penting karena berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan masyarakat, misalnya ekonomi, kesehatan, pendidikan dan juga hubungan kekerabatan antar masyarakat.

Sementara untuk sarana transportasi umum berupa kendaraan roda dan roda dua yang masuk dan keluar desa sudah cukup.

Tabel 3.8 Tabel Sarana Jalan

No Uraian Jumlah dalam unit

1 Jalan Transportasi 1

2 Jalan Kabupaten 1

3 Jalan Antar Desa 3

4 Jalan Ekonomi 20

5 Jalan Lingkungan 10

6 Gang 10

7 Jembatan 4

(Sumber :Data Sekunder 2017)

Tabel 3.9 Kelembagaan ketertiban Masyarakat

No Uraian Jumlah Dalam Unit

1 Babinsa 1

2 Babinkamtibmas 1

Tabel 3.10 Jenis sarana dan prasarana tahun 2018

No Jenis Sarana Junlah (Unit)

1 Sumur Gali 90%

(10)

35

2 Jamban Keluarga 90%

3 Mata Air 3 Dusun

4 SPAL 70%

5 Perpipaan 1

6 PDAM 1

7 Pustu Pembantu -

8 Polindes 1

9 Posyandu 3

10 TK 1

11 SD/MI 5

12 SMA/MTs 2

13 SMP/MA 2

14 PAUD 2

15 Masjid 4

16 Musholah 14

17 TPQ 12

(Sumber : Data Sekunder Tahun 2018) 3.4.2 Kelembagaan Petani

Kebutuhan akan fasilitas pendukung kegiatan usaha tani baik fasilitas swasta seperti toko yang meneydiakan pbat pestisida, pupuk, alat pertanian, atai fasilitas pemerintah yang memberi panduan, petunjuk, anjuran dalam pemakaian sehingga di Desa lanci Jaya kecamatan Manggelewa terdapat berbagai macam sarana dan prasarana baik swasta maupun pemerintah yang dapat memicu petani agar dapat meningkatkan hasil produksi pada saat setiap panen.

Tabel 3.11 Jumlah lembaga petani yang berada di Kecamatan Manggelewa Tahun 2016

Desa Pasar BPP Poskeswan RPH Kios RMU KUD

(11)

36 (Sumber : Laporan PPL tahun 2016)

Dapat dilihat bahwa BPP, Poskeswan, RPH dan KUD merupakan lembaga petani yang paling sedikit dari enam lembaga yang ada. BPP (Badan Penyuluhan Pertanian) merupakan badan yang disediakan oleh pemerintah guna untuk memfasilitasi petani agar dapat meningkatkan pengetahuan dan memotifasi petani dalan meningkatkan hasil produksi.

Sehingga untuk satu kecamatan hanya menyediakan satu badan penyuluhan dan terletak di Desa Nusa Jaya. Dan kios saprodi mulai banyak dan sudah tersebar di masing – masing Desa.

Saprodi

Kwangko 1 - - - 1 3 -

Nanga Tumpu

- - - - 1 1 -

Banggo - - - - 2 1 -

Soriutu 1 - - - 13 1 1

Doromelo - - - 1 7 4 -

Lanci Jaya 1 - - - 2 - -

Nusa Jaya - 1 - - 1 1 -

Suka Damai

- - - - 1 2 -

Tanju - - - - 1 - -

Kampasi Meci

- - - - 2 1 -

Teka sire - - - - 1 - -

Anamina - - 1 - 2 - -

Jumlah 3 1 1 1 34 14 1

(12)

37 3.4.3 Instansi Keuangan

Kegiatan usaha tani membutuuhkan biaya mulai dari penyedian lahan, saran produksi, sehingga kegiatan panen dan pasca panen. Kegiatan usaha tersebut menghabiskan biaya yang tidak sedikit, sehingga petani membutuhkan modal dari instansi – instansi keuangan, baik seperti bank, koperasi dan pegadaian.

3.5 Teknik Budidaya Jagung Hibrida

Teknik budidaya jagung hibrida yang dilakukan para petani di Desa Lanci Jaya Kecamatan Manggelewa pada umumnya sama saja tidak ada yang jauh beda mulai dari penyiapan hingga panen. Berikut merupakan urutan – urutan teknik budidaya jagung hibrida yang berada di Desa Lanci jaya Kecamatan Manggelewa.

3.5.1 Pengolahan Tanah

Tanah merupakan media tanam yang digunakan oleh para petani dalan budidaya tanaman. Jenis lahan yang digunakan petani di Desa Lanci Jaya yaitu jenis tanah kering atau tanah tegalan, sehingga menggunakan alat traktor untuk mengolah lahan yang bertekstur keras.

Dan untuk sisa – sisa tanaman gulma hanya menggunakan alat semprot pestisida dan secara manual seperti cangkul dan celurit.

3.5.2 Waktu Tanam

Petani di Desa Lanci Jaya hanya melakukan penanaman jagung hibrida pada musim hujan saja, yaitu mulai bulan Oktober hingga Februari, Maret dan bulan April sudah mulai panen. Apabila musim hujan tiba, petani mulai menanam jagung sekitar bulan Oktober hingga bukan November.

3.5.3 Cara Tanam

Petani di Desa Lanci Jaya menggunakan dua cara dalam menanam, yaitu dengan menggunakan alat tembilang atau tugal untuk membuat lubang tanama. Petani yang menanam jagung menggunakan tugal ataupun tembilang tidak ada perbedaan pada hasil tanam hanya

(13)

38 saja terletak pada jumlah tenaga kerjanya. Untuk mengukur jarak tanam, petani biasa menggunakan tambang atau kayu yang sudah diukur sebelumnya.

3.5.4 Penyulaman

kegiatan penyulaman jarang dilakukakan para petani di Desa Lanci Jaya karena para petani telah mensiasati satu lubang terdapat dua benih jagung sehingga para petani menjadikan cadangan apabila benih jagung satu mati atau tidak tumbuh masih ada sisa satu benih yang dapat tumbuh.

3.5.5 Penyiangan

Penyiangan dilakukan setelah setelah jagung berumur 14-15 hari setelah masa tanam. Penyiangan dilakukan dengan dua cara dengan menggunakan alat dan secara manual. Dan kemudian dilakukan kembali penyiangan setelah jagung berumur 22 – 29 hari setelah masa panen.

3.5.6 Pemupukan

Petani di Desa Lanci Jaya Kecamatan Manggelewa hanya melakukan pemupukan satu kali selama musim tanam. Hal itu terjadi karena kurangnya ketersediaan pupuk dan dsulit di dapat merupakan faktor penyebabnya. Akibat keterbatasan pupuk yang ada para petani hanya memberikan pupuk pada tanaman jagung yang berumur 30 – 35 hari.

3.5.7 Pengairan

Para petani tidak melakukan pengairan secara menyeluruh hanya menggunakan air hujan sebagai sumber air untuk pengairan.

Apabila hujan tidak turun pada masa tersebut maka akan mempengaruhi hasil panen jagung, ini juga dapat menjadi kelemahan bagi para petani yang hanya mengandalkan air hujan sebagai sumber pengairan.

(14)

39 Gambar 1. Peta Sosial Desa Lanci Jaya Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu

(Sumber : Kantor Desa Lanci Jaya)

Gambar 2. Peta Wilayah Poktan Desa Lanci Jaya (Sumber : Kantor Desa Lanci Jaya )

(15)

40 STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA LANCI JAYA

Bpd Arif, S. Hi

Kepala Desa Syahril M Yasin, S.Pd

Sekertariat Desa Syaharuddin.Ar

Staf Keuangan Subaha Pelaksana Teknis

Staf Kasi Pemerintahan A Rajak

Kasi Kesra Arasyid Kasi Pelayanan

Nasaruddin, S.Pd Kasi Pemerintahan

Syaifullah, S.Pd

Kaur Pembangunan Baiq Solatiah Kaur Keuangan

Nurhasanah, S.Pd

Referensi

Dokumen terkait

Standar MIRM 4 Sistem manajemen data dan informasi rumah sakit menyiapkan kumpulan serta menentukan data dan informasi yang secara rutin reguler dikumpulkan sesuai dengan

Hasil dari penelitian ini terdapat pengaruh negatif tidak signifikan pada personal financial need terhadap financial statement fraud dan mendukung penelitian yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa saluran broiler pemasaran di Kota Kendari yang terlibat 4 jenis dengan dua lembaga pemasaran yang terlibat: pedagang pengumpul

Richard Burton Simaputang, mengatakan : 2 Akibat hukum lain yang juga amat penting dari pernyataan pailit adalah seperti yang ditegaskan dalam Pasal 41 Undang-Undang

Dari hasil pengukuran diperoleh hasil fitting pengukuran yang sesuai untuk skenario objek tidak beraktivitas pada link komunikasi On Body to Body Surface (CM3) dengan kondisi

Jika Helaian Data Keselamatan kami telah diberikan kepada anda bersama bekalan Asal bukan HP yang diisi semula, dihasilkan semula, serasi atau lain, sila berhati-hati bahawa

Adapun dalam pemaknaan tentang pandangan masyarakat tentang eksistensi dirinya sebagai waria, para informan memaknai dengan pemaknaan bahwa sebuah pandnagan itu

Berdasarkan bukti palinologi yang ditemukan, paleofl ora Banyumas Kala Pliosen setidaknya terdiri dari 79 tipe polen dan spora yang dapat dibagi menjadi fl ora yang berhabitus