IKA-UA Ingatkan Pemerintah Juga Berpihak pada Daerah- daerah Terluar
UNAIR NEWS – Pokok-pokok pikiran yang disampaikan Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IKA-UA) kepada pemerintah di bidang hukum, antara lain berharap pemerintah tetap meneruskan penegakan hukum yang bermartabat. Hal itu diusulkan setelah mencermati bahwa selama ini masih terdapatnya persoalan carut- marutnya di bidang hukum. Pengembangan hukum hendaknya juga tetap berpijak pada Pancasila secara murni dan konsekuen, sehingga para ahli hukum memiliki watak nasionalisme yang tinggi dan mengedepankan kepentingan penegakan hukum.
”Karena itu IKA-UA berpendapat pendidikan hukum di berbagai lembaga perguruan tinggi harus dapat mencetak yuris-yuris yang tidak hanya tukang yang pandai dalam pasaI-pasal, tetapi juga sebagai intelektual pemandu hukum yang bermoral dan berkeadilan,” demikian Drs. Ec. Haryanto Basoeni, Ketua I Pimpinan Pusat IKA-UA ketika mendeklarasikan Pokok-pokok Pikiran IKA-UA, khususnya bidang hukum dan teknologi, disela pelantikan IKA-UA Wilayah Jatim, Sabtu (4/2).
Pokok pikiran di bidang teknologi, meskipun Fakultas Perikanan dan Kelautan merupakan fakultas baru di UNAIR, namun IKA-UA bersama UNAIR mendorong pemanfaatan keunggulan di bidang maritim dan perikanan. IKA-UA menyadari bahwa NKRl merupakan negara maritim yang berazaskan wawasan nusantara, termasuk pulau-pulau dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) adalah wilayah kedaulatan negara. Dan itu merupakan kekayaan alam yang harus dijaga dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan bangsa.
Untuk itu IKA-U A mendorong pemerintah perguruan tinggi untuk memacu pembangunan sektor kelautan dan perikanan. UNAIR
memiliki kompetensi dibidang budaya dan pengelolaan. IKA UA percaya bahwa bangsa Indonesia optimis di sektor ini akan menjadikan sektor andalan dalam mensejahteraan rakyat, sehingga tidak tertinggal dengan negara lain yang sudah maji di sektor ini.
Dalam kaitan ini IKA-UA juga mengingatkan agar pemerintah tetap menaruh keberpihakan kepada daerah-daerah terluar di Nusantara ini. Universitas Airlangga beserta alumninya siap membantu membangun daerah-daerah tertinggal dan terluar.
Salam satu upayanya dengan rencana membuat Rumah Sakit Apung (RSA) Universitas Airlangga.
Pemerintah dan UNAIR diharapkan juga fokus pada pengembangan teknologi kesehatan (biomedical technology): menciptakan biosensor, obat baru, vaksin, diagnostik, bio-informatik, dan teknologi regenerative (stem cel).
Selain itu, teknologi pangan: teknologi reproduksi (menciptakan populasi berbasis rekayasa reproduksi seperti penyebaran Inseminasi Buatan (IB) di seluruh Indonesia, konservasi plasma nutfah berbasis stem cell (hewan, tanaman obat, langka, spesifik lokal Indonesia). Menciptakan
produkberbasis bioteknologi.
Universitas Airlangga juga bertekad membantu pemerintah di bidang kemandirian pangan, dalam hal ini daging, agar tidak terus menerus impor akan menggerus devisa negara. UNAIR selama ini sudah mampu melakukan peningkatan produksi semen beku ternak unggulan (sapi, kambing dan domba) dan tenaga inseminator dalam upaya mengimplementasikan program Kementerian Pertanian: SIW AB (satu induk wajib bunting), khususnya terhadap induk sapi betina produktif guna memenuhi kebutuhan daging di Indonesia.
Mengembangkan semen beku berbasis bioteknologi pisah kelamin untuk ketersediaan semen beku jantan dan betina. Peningkatan pakan ternak berkualitas dengan memanfaatkan produk unggulan
perguruan tinggi, seperti enzyme, probiotik dan fennentasi untuk meningkatkan daya cerna pakan, dalam upaya peningkatan produksi susu, telor dan daging.
Para alumni UNAIR juga usul agar pengembangan farmasi juga menjadi prioritas, mengingat Indonesia kaya dengan sumber daya alam yang menjadi bahan baku obat agar ketergantungan impor bahan baku bisa dikurangi. UNAIR sudah mampu memproduksi bahan baku obat berbasis bioteknologi. Selain itu UNAIR juga memiliki kompetensi dibidang obat tradisional (herbal). Jadi pengembangan dibidang ini perlu diperhatikan. (*)
Penulis: Bambang Bes
IKA-UA: Pemerintah Perlu Tegaskan Konsep Kemandirian dan Daya Saing Bangsa
UNAIR NEWS – Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IKA-UA) menyadari bahwa selama ini kemajuan Indonesia di berbaga bidang sudah dicapai, meski belum dikatakan sempurna.
Menyadari bahwa tantangan bangsa Indonesia kedepan semakin kompleks, baik karena dinamika sosial politik di dalam negeri maupun perubahan yang cepat geopolitik global; seperti yang terjadi di Amerika Serikat, Eropa dan kawasan lain, IKA-UA menyampaikan Pokok Pokok Pikiran kepada pemerintah tentang Kemandirian dan Daya Saing Bangsa.
”Pokok-pokok pikiran ini akan segera kami sampaikan kepada pemerintah sebagai masukan dari lkatan Alumni Universitas Airlangga,” kata Drs. Ec. Haryanto Basoeni, Ketua I Pimpinan Pusat Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IKA-UA), usai
mendeklarasikan Pokok-pokok Pikiran IKA-UA, disela pelantikan IKA-UA Wilayah Jawa Timur, di Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Sabtu (4/2).
Ditegaskan, pokok-pokok pikiran IKA-UA tentang Kemandirian dan Daya Saing Bangsa ini merupakan hasil Forum Group Discussion (FGD) IKA-UA yang dilandasi pemikiran bahwa era globalisasi dan perdagangan bebas serta iklim persaingan yang semakin kompetitif ini, diperlukan konsep kemandirian dan daya saing bangsa agar bangsa Indonesia keluar sebagai bangsa pemenang.
Tantangan kedepan yang kompleks ini hendaknya disikapi sebagai peluang untuk dimanfaatkan bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Agar bangsa ini mampu menghadapi peluang itu, maka sumber kekayaan baik SDA, SDM, dan budaya harus dimaksimalkan dengan menggunakan potensi-potensi hebat yang dimiliki bangsa ini, termasuk kompetensi berbagai perguruan tinggi, salah satunya Universitas Airlangga, yang dengan dukungan alumninya merupakan kompetensi unggulan dari salah satu perguruan tinggi tertua di negeri ini.
”Terdapat empat bidang pokok pikiran yang disampaikan IKA-UA, Bidang Kesehatan, bidang Sosial, bidang Hukum dan Bidang Teknologi,” tandas Haryanto Basyoeni.
Bidang Kesehatan
Di bidang kesehatan, IKA-UA mengusulkan agar pemerintah tidak boleh berhenti untuk melakukan pemerataan pelayanan kesehatan di seluruh Nusantara, terutama di daerah-daerah terpencil. Untuk ini UNAIR berencana membangun Rumah Sakit Apung (RSA) untuk membantu melayani kesehatan masyarakat di daerah terpencil, terutama daerah-daerah tertinggal.
Dengan reputasi Fakultas Kedokteran UNAIR selama ini, pemerataan kesehatan di Nusantara ini diharapkan mampu terealisir. Dalam hubungan ini, semua potensi bidang kesehatan seperti psikologi, kesehatan masyarakat akan dilibatkan sepenuhnya. Dalam pengembangan bidang kesehatan ini, usulan
IKA-UA, pemerintah harus fokus promotif dan preventif karena dua hal ini sangat penting.
SUASANA penyampaian Pokok-pokok Pikiran IKA-UNAIR, di Gedung Rektorat Universitas Trunojoyo Madura, Sabtu (4/2). (Foto:
Bimo Aksono)
Selain itu pemerintah diharapkan bisa memaksimalkan keunggulan UA di bidang kesehatan, salah satunya lembaga lTD (Institute of Tropical Disease) yang pada tahun 2016 kembali meraih penghargaan dari Dirjen Kelembagaan IPTEK DIKTI, sebagaimana pernah diraihnya tahun 2012 sebagai Pusat Unggulan IPTEK (PUI).
Pemerintah diharapkan juga memperhatian masalah-masalah yang masih ada di negeri ini, misalnya masalah infrastruktur yang belum merata dan kurang memadai. Misalnya sebagian besar rumah sakit dan Puskesmas masih berpusat di kota-kota besar, dan masih belum meratanya distribusi tenaga kesehatan.
Di bidang sosial, IKA-UA mencermati pertumbuhan ekonomi sudah
cukup baik pada kisaran 5%, yang ditopang dengan semakin meningkatnya sisi konsumsi. Padahal jika pertumbuhan ekonomi hanya mengandalkan pada sisi konsumsi, yang notabene dipenuhi dari impor, maka pertumbuhan ekonomi itu belum terlalu baik.
Saat ini impor memang masih diperlukan, karena kebutuhan bahan baku dan mesin industri kita masih harus disuplai dari impor.
Karena itu pemerintah perlu mendorong agar pertumbuhan ekonomi juga bisa dicapai dari sisi produksi dengan melakukan penguatan industri di berbagai bidang agar Indonesia tak terlalu tergantung pada luar negeri.
”Kami berpendapat bahwa Indonesia harus selalu terus memperkuat fondasi perekonomiannya dari sisi masyarakat, private sector, dan tata kelola pemerintahan,” tambahnya.
Menurut para alumni UNAIR ini, pemerintah perlu memanfaatkan penggunaan lahan secara efisien dengan mengacu pada tata ruang yang ada untuk mensejahterakan rakyat. Dalam hal ini reformasi bidang agraria perlu dilakukan. Sehingga pemerintah pusat perlu mengembalikan “roh desentralisasi” seperti sudah disepakati agar memberi wewenang kepada pemerintah daerah untuk mempercepat pembangunan dan memberi pelayanan kepada masyarakat. Lihat juga usulan di bdiang hukum dan teknologi pada berita yang lain. (*)
Penulis: Bambang Bes
Pengurus IKA UNAIR Wilayah Jatim Siap Dilantik
UNAIR NEWS – Setelah kepengurusannya tersusun, pengurus lkatan Alumni Universitas Airlangga (IKA-UA) Wilayah Jawa Timur akan
dilantik oleh Pimpinan Pusat IKA-UA. Pelantikannya akan dilaksanakan di Lantai 10 Aula Graha Utama, Universitas Trunojoyo Jl. Raya Telang, Kamal, Kabupaten Bangkalan, Sabtu (4/2). Bersamaan dengan pelantikan itu akan diluncurkan Website IKA-UA dan disampaikan Pokok-Pokok Pikiran Ikatan Alumni Universitas Airlangga tentang Kemandirian dan Daya Saing Bangsa kepada pemerintah.
Ketua I PP IKA-UA, Drs. Ec. Haryanto Basoeni menjelaskan, IKA- UA Wilayah Jawa Timur ini akan dipimpin oleh Dr. Hendy Hendarto, dr., Sp.OG (K) sebagai ketuanya. Dalam kepengurusan ini juga terdapat dua penasehat yaitu Dr. Ir. H. Sambari Halim Radianto, S.T., M.Si (Bupati Gresik) dan Dr. H. Muh. Syarif, Drs. Ec., M.Si. (Rektor Universitas Trunojoyo Madura).
Dalam program kerja yang telah disepakati oleh pengurus IKA-UA Wilayah Jatim, dalam kegiatan untuk masyarakat antara lain akan dilaksanakan bakti sosial baik untuk bencana alam, duafa, dsb. Program lainnya yaitu ikut mencerdaskan masyarakat dengan membuat kolom media dan memberikan informasi, baik melalui televisi dan radio.
Sedangkan program untuk almamater akan melakukan partisipasi aktif dalam program pencapaian Universitas Airlangga menuju 5 0 0 W o r l d C l a s s U n i v e r s i t y ( W C U ) , s e r t a h a d i r d a n berpartisipasi dalam kegiatan UNAIR. Sedangkan program untuk alumni, antara lain akan mengembangkan Koperasi Alumni, pencatatan alumni dan koordinasi dengan pengurus cabang dan pengurus pusat. Menyelenggarakan acara-acara kebersamaan baik berupa ramah-tamah, buka puasa bersama, menjenguk alumni yang sakit, sosial kematian, dan donor darah.
Bersamaan dengan diluncurkannya website IKA-UA dengan alamat www.alumni.unair.ac.id, diharapkan melalui website ini para alumni UA yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, bahkan di luar negeri, dapat melakukan update dan bisamelakukan validasi data dirinya secara mandiri.
”Sehingga lKA-UA dan UNAIR akan memiliki database alumni yang akurat, valid, dan terkini yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan,” tambah Sekretaris IKA Dr. Budi Widayanto.
Website ini dibangun atas kerjasama antara PP lKA-UA dan UNAIR, berisi database alumni dari 15 fakultas, dimana sampai awal Januari 2017 telah memuat database sekitar 110.000 dari alumni lintas fakultas. Namun belum semua yang tervalidasi.
Pada saat bersamaan juga akan dideklarasikan Pokok Pokok Pikiran IKA-UA tentang Kemandirian dan Daya Saing Bangsa. Hal ini dilandasi pemikiran bahwa dalam era globalisasi dan perdagangan bebas serta iklim persaingan yang semakin kompetitif ini, diperlukan konsep tentang kemandirian dan daya saing bangsa agar bangsa Indonesia keluar sebagai bangsa pemenang.
”Dalam waktu dekat, Pokok Pokok Pikiran ini akan kami sampaikan kepada Presiden sebagai masukan dari lKA-UA kepada pemerintah,” tambah Haryanto Basoeni.
Pengurus inti IKA-UA Wilayah Jatim itu adalah Dr. dr. Hendy Hendarto, Sp.OG(K) (Ketua), Dr. Deni SB Yuherawan, SH.,MS (Wakil Ketua); Drs. Wahjudi, Apt (Sekretaris); Drs. Chris Susanto, Ak (Wakil Sekretaris I); Suci Hariyati, SE (Wakil Sekretaris II); drg. Edward Syah Amir, M.Kes (Bendahara); drg.
Shinta Widyansih M, M. Kes. (Wakil Bendahara I); Dra. Ruchul Hayati, Ak. (Wakil Bendahara II); Dr. Ahsan, S.Kp., M.Kes (Wakil Cabang Malang); drg. Priyo Raharjo (Wakil Cabang Madiun); drg. Sri Lestari, M.Kes (Wakil Cabang Jember). Selain itu juga dilengkapi empat bidang, yaitu Bidang Pengabdian Masyarakat, bidang Pengembangan Bisnis, Bidang Pemberdayaan Anggota dan Jejaring Alumni, serta Bidang Organisasi dan Kerjasama Antar Lembaga. (*)
Penulis: Bambang Bes
Reuni Alumni Ilmu Sejarah:
Presentasi Paper untuk Tingkatkan Kemajuan Akademik
UNAIR NEWS – Ikatan Keluarga Alumni Ilmu Sejarah atau biasa disebut IKA Ilmu Sejarah Universitas Airlangga mengadakan Konferensi Nasional pada Minggu (18/12). Konferensi yang berlangsung di Ruang Siti Parwati, Fakultas Ilmu Budaya, UNAIR ini merupakan forum kajian akademisi alumni dengan menghadirkan para alumni sebagai pembicara dalam forum.
“Kegiatan IKA Ilmu Sejarah tidak hanya bersifat hiburan semata seperti acara musik dan jalan sehat saja, tetapi juga ingin memberikan kontribusi lebih bagi kemajuan akademik dan pengembangan ilmu sejarah sehingga dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara,” ujar Ketua IKA Ilmu Sejarah Adrian Perkasa.
Acara yang berawal dari chat grub Whatapp Alumni Ilmu Sejarah ini dilaksanakan sebagai langkah konkret agar persatuan alumni semakin kuat. Pada konferensi ini, 10 paper terpilih dikaji dalam forum. Kesepuluh paper berasal dari beragam topik kajian sejarah yang diajukan oleh para alumni.
Kesepuluh paper tersebut yaitu Kekerasan Dengan Isu Dukun Santet di Banyuwangi Tahun 1998-1999 (Latif Khusairi), Komunitas Orang India di Surabaya (Reyna, Syarifah, Olivia), Aktivitas Illegal Perekrutan Kuli Deli di Depot Surabaya 1900-1932 (Khasan K. Ma’sum), Hutan yang Dijual: Investasi Sektor Industri Kehutanan Pada Masa Orde Baru (Ryan Pratama), Kajian Historis Administrasi Negara ke Administrasi Publik (Nur Fathin L.), Lemkari Jawa Timur 1972-1981 dan Pertemuan
Musik Surabaya 1957-2006 (Pramita D. Rosalia).
Dari kesepuluh judul, terdapat satu judul yang mencuri perhatian hadirin karena memiliki kajian yang unik dan dibawakan secara kelompok. Paper tersebut berjudul Komunitas Orang-orang India di Surabaya yang dibawakan oleh Reyna Aisyah, Syarifah Majid, dan Olivia D. Santoso dengan bersumber penelitian lapangan dan data pustaka.
“Tema ini bersumber dari tugas mata kuliah Etnografi dan sayang bila dilewatkan untuk tidak dikaji secara historis,”
ujar Syarifah.
Data yang dipaparkan dalam makalah mereka mendapat pujian dari peserta dan keynote speaker Dr. Sarkawi, S.S., M.Hum yang merupakan dosen Ilmu Sejarah UNAIR.
Foto Bersama Pembicara Konferensi Nasional IKA Ilmu Sejarah dengan Dosen Ilmu Sejarah UNAIR (Foto: Istimewa)
Meskipun dibalut dengan kegiatan konferensi, acara terasa berkesan karena dihadiri oleh puluhan alumni Ilmu Sejarah
UNAIR yang berasal dari berbagai daerah, seperti Yogyakarta, Aceh, dan Madura. Acara ini menjadi ajang temu kangen, mempererat tali silaturahmi, sekaligus menghilangkan rasa canggung yang biasanya muncul antar alumni yang berbeda angkatan.
Forum yang berlangsung sejak pukul 09.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB tersebut sekaligus memberikan ruang bagi alumni yang memiliki pemikiran, ide dan gagasan untuk kemajuan ilmu sejarah dan juga upaya kontribusi ilmu sejarah untuk membangun bangsa dan negara.
Subandi Rianto., S.Hum yang menjadi salah satu pengajar di Sekolah Alam Yogyakarta mengusulkan pembuatan komik dan buku saku bertema sejarah. Hal ini karena lebih efektif dalam menyampaikan materi sejarah, namun tetap dengan cara yang menyenangkan bagi anak-anak.
Di sela-sela acara, para peserta Konferensi Nasional IKA Ilmu Sejarah diajak oleh panitia untuk berkeliling menyambangi ruangan Museum Sejarah & Budaya UNAIR yang baru diresmikan tanggal 1 Desember 2016 lalu. Antusias IKA Ilmu Sejarah semakin meningkat saat Ikhsan Rosyid yang juga dosen Departemen Ilmu Sejarah menyampaikan keinginannya untuk merealisasikan hasil konferensi IKA Ilmu Sejarah menjadi buku bungai rampai dalam waktu dekat.
Respon positif juga dilontarkan oleh Ketua Departemen Ilmu Sejarah, Gayung Kasuma, yang melihat kegiatan-kegiatan IKA Ilmu Sejarah yang semakin beragam, konkret, dan memiliki nilai manfaat selain hanya hiburan. (*)
Penulis : Yudi Wulung
Editor : Binti Q. Masruroh
Kembangkan Potensi Sumber Daya Alam Negeri Sendiri
UNAIR NEWS – Dinamika yang ada dalam negeri, salah satunya dinamika politik, akan menjadi tantangan yang akan dihadapi Indonesia di masa mendatang. Hal tersebut diungkapkan oleh perwakilan dari Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IKA UA) Achmad Cholis Hamzah, yang turut serta dalam memberikan pemikirannya untuk masa depan pada diskusi bersama bertajuk Outlook 2017. Acara tersebut dihelat di Hotel Bumi Surabaya pada Kamis, (1/12) malam.
Cholis merasa, berbagai tantangan yang dihadapi sudah seharusnya mendapatkan perhatian dan persiapan yang lebih matang, agar bangsa Indonesia bisa memiliki daya saing yang kuat dan tumbuh menjadi negara yang mandiri.
Menurutnya, Indonesia harus mengoptimalkan sumber daya alam yang ada. Sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat. Cholis menganggap bahwa Indonesia sudah mampu untuk menggali potensi – potensi yang ada, hal inilah yang kemudian mampu menjadi sumber kesejahteraan masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, pria yang merupakan alumnus Fakultas Ekonomi dan Bisnis tahun 1973 ini mengungkapkan betapa pentingnya Indonesia dalam memperhatikan perubahan politik di Amerika dan Eropa, agar bisa mengimbangi perkembangan pasar internasional.
“Kita harus memperhatikan geopolitik luar negeri, USA dan Eropa. Agar Indonesia mampu memasuki pagar internasional,”
paparnya.
Indonesia memerlukan kesigapan dalam menganalisa pasar dan target target masa depan. Pasalnya, keterlambatan dalam menganalisa akan menyebabkan timbulnya uncertainty atau ketidakpastian.
Di akhir pemaparannya, Cholis juga menambahkan bahwa ia dan IKA UNAIR akan mendiskusikan gagasan – gagasan baru untuk berkontribusi dalam pembentukan rekomendasi kebijakan yang nantinya bisa digunakan oleh pemerintah.(*)
Penulis : Faridah Hari Editor : Dilan Salsabila
Pengurus IKA-UA Jember Dilantik, UNAIR-Pemkab Jember Jalin MoU
UNAIR NEWS – Dua acara penting Universitas Airlangga terlaksana di Jember, Senin (24/10) kemarin. Acara pertama pengukuhan Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IKA-UA) Cabang Jember periode 2016-2021, serta dilaksanakan penandatangan kerjasama kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan Pemerintah Kabupaten Jember yang dilakukan oleh Rektor UNAIR Prof. Dr. Moh Nasih, SE., MT., Ak., MCA dengan Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR. Kedua acara tersebut diselenggarakan di Pendapa Wahyawibawagraha Pemkab. Jember.
Karena itu, selain dihadiri Rektor dan Bupati, acara ini juga dihadiri unsur pimpinan kedua pihak. Antara lain Wakil Rektor IV (Bidang kerjasama) Junaidi Khotib, S.Si., Apt., M.Kes., Ph.D., M.Sc., Ketua Harian IKA-UA Drs. Ec. Haryanto Basyoeni bersama jajaran pengurus lain. Sedang IKA-UA Cabang Jember dipimpin Ketua Umum Drs. Sumpono, M.Si., dengan Sekretaris Umum Dr. Maulana, SK., MS.
Bagi kedua belah pihak, jalinan sinergi kerjasama di bidang kesehatan, pendidikan, dan pengembangan sumberdaya ini akan
membawa kemanfaatan yang sama-sama diharapkan. Bagi Pemkab Jember, misalnya seperti disampaikan Bupati dr. Faida, MMR, pihaknya sedang membangun program-programnya baik tentang kesehatan, perekonomian, pendidikan dan pembangunan SDM, semua itu membutuhkan bantuan tenaga-tenaga ahli dari kalangan perguruan tinggi dan lulusan perguruan tinggi.
”Kami membuka pintu lebar-lebar untuk UNAIR dan alumninya, bahkan tidak hanya pintu, jendela-jendelanya pun kami buka lebar-lebar agar anginnya juga masuk semua ke Jember,” kata dr. Faida, yang alumni FK UNAIR tahun 1994 ini dalam sambutannya.
Bagi UNAIR, seperti disampaikan Rektor Prof. Moh Nasih, keberadaan peran serta alumni di dalam masyarakat juga sangat penting untuk menunjang target harapan yang dibebankan pemerintah kepada UNAIR untuk masuk ke dalam jajaran 500 perguruan tinggi terbaik dunia. Dengan dikukuhkannya IKA-UA Cabang Jember maka memperluas jaringan alumni Universitas Airlangga, selain bisa menyatukan alumni untuk bersinergi bersama Pemkab Jember.
BUPATI Jember dr. Faida, MMR memberi ucapan selamat
kepada Ketua IKA-UA atas peresmian pengurus IKA-UA Cabang Jember. (Foto: Trisna Rahardi)
“Saya berharap alumni-alumni UNAIR di Jember dapat bersinergi dengan Pemkab Jember untuk mengembangkan Jember menjadi lebih baik lagi, terutama dalam hal kesehatan dan pendidikan,” ujar Prof. Moh Nasih.
Pemkab Jember bahkan juga sangat berkeinginan agar KKN Tematik mahasiswa UNAIR kedepan bisa dilaksanakan di Kab. Jember. Pada pelaksanaan, jika KKN mahasiswa tersebut dilaksanakan bersama- sama para alumni (IKA-UA Cabang Jember), maka sinerginya akan lebih baik.
Ketua Harian IKA-UA Drs. Ec. Haryanto Basyoeni, dalam sambutannya mengucapkan selamat atas terbentuknya IKA-UA Cabang Jember. Keberadaannya akan sangat berarti, karena perguruan tinggi (almamater) akan mempunyai reputasi baik bila ada sinergi antar-sivitas akademika: para pengajar, karyawan, mahasiswa dan para alumni. Terutama kiprah alumni dalam pengabdian yang luhur terhadap nusa bangsa dan masyarakat di sekitarnya.
”Semoga langkah mulia ini mendapatkan ridho-Nya, dan saya berharap kepada pengurus IKA-UA Jember yang baru dilantik, segera dapat menghimpun alumni yang ada di Jember untuk dapat menunjukkan kontribusinya secara nyata untuk mendukung program-program Pemkab Jember yang sangat bagus,” kata Haryanto Basyoeni, alumnus FEB UNAIR ini. (*)
Penulis: Faridah Hariyani Editor : Bambang Bes
FEB Libatkan Alumni Perkuat Kapasitas Mahasiswa
UNAIR NEWS – Hubungan antara Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis (IKAFE) Universitas Airlangga dengam sivitas akademika terbilang cukup erat. Buktinya, sekitar lebih dari 300 alumni hadir dalam “Gala Dinner & Awards: Emerald Night of FEB UNAIR”.
Tentu saja, setiap pihak ingin agar kelekatan antara sivitas akademika dan alumni tetap terjalin. Dekan FEB UNAIR Prof. Dr.
Dian Agustia mengatakan, dirinya ingin ada keselarasan antara alumni dan sivitas akademika.
“Bahwa semuanya, baik alumni maupun sivitas akademika, bisa menjadi satu dan memajukan UNAIR. Saya ingin mereka (alumni, - red) tahu hal-hal apa saja yang sedang kita lakukan,” tutur Prof. Dian.
Untuk mendukung pencapaian UNAIR menembus peringkat 500 kampus t o p d u n i a , p i h a k n y a i n g i n a g a r a l u m n i l e b i h a k t i f berkontribusi. Saat ini di FEB UNAIR, ada program untuk mengajak alumni kembali ke kampus guna berbagi ilmu.
“Kita punya program ‘Alumni Ke Kampus’. Jadi, para alumni berprestasi masih bisa memberikan ilmunya kepada kami. Banyak hal yang kami harapkan dalam hubungan kerjasama,” tutur Dian.
Hubungan kerjasama yang dimaksud adalah memaksimalkan aktivitas akademik seperti penyediaan tempat magang mahasiswa, berbagai pengalaman praktik di lapangan, dan kerjasama lainnya.
“Agar lulusan kita siap pakai. Biar ketika masuk ke employer reputation bisa tinggi skornya, dan lulusannya semakin berkualitas. Barangkali mereka memiliki problem di lapangan, bisa mengajak kami (akademisi, -red) untuk berkonsultasi,”
imbuh Prof. Dian.
Menanggapi pernyataan Prof. Dian, Wakil Ketua IKAFE Djoko Santoso setuju dengan rencana Dekan FEB itu. “Sebetulnya, pemikiran untuk ‘Alumni Kembali ke Kampus’ adalah untuk memberikan nilai tambah dan memperkuat positioning mahasiswa.
Kelak pada saatnya keluar, mereka akan memperoleh dua ilmu yaitu ilmu dari fakultas dan ilmu yang ditularkan dari pengalaman-pengalaman. Agar begitu mereka memasuki dunia usaha, baik sebagai entrepreneur dan profesional, mereka sudah tidak kaget lagi,” tutur Djoko. (*)
Penulis : Defrina Sukma S Editor : Binti Q. Masruroh
Buka Bersama IKA-UA Meningkatkan Kualitas Silaturahmi
UNAIR NEWS – Buka bersama keluarga besar Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IKA-UA) sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, kali ini kembali dilaksanakan. Lokasinya juga masih sama, yaitu di kediaman Ketua I Pimpinan Pusat Ikatan Alumni (PP-IKA) UNAIR di Jl. Ketintang Baru Surabaya, pada Minggu 19 Juni 2016 kemarin.
Hadir pada acara yang penuh silaturahmi dan kekeluargaan ini antara lain Rektor UNAIR Prof. Dr. H. Moh Nasih, SE., MT., Ak., Wakil Rektor I Prof. Joko Santoso, dr., Sp.PD-KGH., PhD., FINASIM., Wakil Rektor II Dr. Muhammad Madyan, SE., M.Si., Wakil Rektor III Prof. Moch Amin Alamsyah, Ir., M.Si., Ph.D., beberapa Dekan, Direktur di UNAIR, dosen dan Guru Besar,
alumni dari berbagai fakultas di Universitas Airlangga, bahkan perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).
Dalam prakata sambutannya, Ketua I PP-IKA UNAIR Drs. Ec.
Hariyanto Basyuni menyampaikan rasa haru dan terima kasihnya atas keperdulian dan kehadiran para alumni pada silaturahim ini. Dengan adanya kegiatan semacam ini, apalagi dilaksanakan pada Ramadhan, bulan yang penuh berkah, diharapkan akan menambah rasa kesatuan dan kekompakan diantara para alumni UNAIR.
Sementara itu alumni FEB UNAIR yang juga staf pengajar di FEB, Ustadz H. Suherman Rosyidi didaulat memberikan “kultum”
menjelang dilangsungkannya buka bersama. Ia menyampaikan tausyiahnya mengenai hikmah ramadhan dan bagaimana sebagai muslim dalam menjalaninya.
Bahkan sambil menunggu waktu berbuka, ia juga membuka sesi tanya-jawab. Tentu saja kesempatan ini langsung disambar oleh Dr. Tjuk K. Sukiadi, dosen FEB untuk mengawali bertanya seputar kepemimpinan dalam Islam. Kemudian seorang alumni lainnya juga bertanya mengenai salat witir di bulan Ramadhan ini seharusnya “ditempatkan” dimana; apakah selesai salat Tarawih atau jika seseorang selesai salat Tahajut.
”Yang pasti salat witir itu adalah salat untuk mengakhiri salat-salat malam. Tetapi tentang salat tarawih, baik yang rakaat delapan, rakaat sebelas, dan rakaat 20, itu semuanya benar,” kata Suherman Rosyidi.
Selesai kultum dilanjutkan menyantap taljil untuk membuka puasa dan dilanjutkan salat Magrib berjamaah. Selesai santap buka puasa bersama, juga dilanjutkan dengan salat tarawih.
Pada jeda salat tarawih inilah Rektor UNAIR juga menyampaikan
“kultum”.
Dalam kuliah tujuh menit tersebut Prof. Moh Nasih menyampaikan rasa terima kasih kepada pengurus IKA-UA yang terus meningkatkan kualitas kinerja silaturahminya. Diharapkan
dengan adanya kegiatan demikian ini maka rasa kebersamaan diantara para alumni UNAIR akan terjalin semakin baik dan memberikan kontribusi positif terhadap almamater tercinta. (*) Penulis : Yitno Ramli
Editor : Bambang Bes