• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. PROGRAM CALCULUX. Gambar 3.1. Tampilan Awal Program Calculux. Universitas Kristen Petra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "3. PROGRAM CALCULUX. Gambar 3.1. Tampilan Awal Program Calculux. Universitas Kristen Petra"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Program Calculux adalah salah satu program yang dibuat oleh perusahaan lampu Philips Lighting, dimana program ini digunakan untuk mendesain bentuk dan kuat pencahayaan, baik itu dalam ruangan (indoor), diluar ruangan (outdoor), maupun penerangan pada jalan raya (road lighting). Desain yang dihasilkan oleh program ini nantinya bisa dijadikan acuan dalam membuat suatu bentuk ruangan dengan standar penerangan yang sesuai keinginan

Untuk Calculux indoor, Philips Lighting memprioritaskan desain pada ruangan kantor, lapangan olahraga dan ruangan untuk kebutuhan industri, namun bisa juga digunakan pada ruangan-ruangan yang lain seperti ruang belajar.

Program ini bias juga digunakan untuk menghitung biaya penggunaan beban lampu yang efisien untuk suatu ruangan tertentu. Programnya bisa didownload gratis dari internet dengan alamat website http://lighting.philips.co.id/.

Gambar 3.1. Tampilan Awal Program Calculux

(2)

Penggunaan program Calculux ini cukup mudah dan menyenangkan.

Kita bisa melihat output akhir dari desain berupa garis-garis isolux yaitu garis- garis penghubung titik-titik dengan kuat penerangan yang sama, dan outputnya dapat ditampilkan sebagai grafik angka, isolux garis, isolux warna, dan grafik 3D.

Agar Program Calculux bisa menghasilkan output akhir berupa grafik seperti diatas maka diperlukan data-data dari ruangan berupa panjang ruangan, lebar ruangan, tinggi ruangan, tinggi titik kerja, angka reflektansi, jenis lampu, lumen lampu, dan jumlah lampu yang digunakan. Bila data-data diatas sudah ada maka kita sudah bisa menentukan output akhir dari program ini.

Untuk mengetahui berbagai faktor yang mempengaruhi kuat penerangan pada ruangan maka dibawah ini akan diberikan tiga contoh aplikasi dari program Calculux ini. Program ini menggunakan Calculux versi 5.00 indoor.

Contoh A :

Kita ingin menentukan output kalkulasi pada calculux dari sebuah ruang dengan data-data sebagai berikut :

• Panjang = 4 m, lebar = 3 m, tinggi = 3 m, luas = 12 m2.

• Titik kerja dari lantai berupa meja belajar setinggi 0.8 m.

• Angka Reflektansi ruangan sebagai berikut :

langit-langit (ceiling) = 0.3, dinding depan, belakang, kiri dan kanan = 0.4, dan lantai (floor) = 0.5 (lihat Bab 2 hal. 26).

• Lampu yang digunakan jenis TL dengan kode 1 x TL-D 36W yaitu sebuah lampu dengan daya 36W, dengan luminansi sebesar 3200 lumen.

Standar yang ingin dicapai adalah sebuah ruangan untuk kelas dengan kuat penerangan yang diinginkan 200 lux (lihat Bab 2 hal. 20).

Langkah penyelesaian :

1. Buka program Calculux, dan pilih New Project. Halaman akan tampak seperti pada gambar 3.1.

2. Pilih menu Data > Room, dan click pada sub menu Definition.

Pada kotak Dimensions isikan panjang, lebar, dan tinggi ruangan beserta tinggi titik kerja dari lantai.

Pada kotak Reflectances isikan nilai reflektansi untuk langit-langit (ceiling), dinding (wall), dan lantai (floor).

(3)

Gambar 3.2. sub-menu Room

Setelah proses diatas selesai maka pada layar akan muncul kotak yang mengindikasikan panjang dan lebar ruangan yang akan diukur. Sumbu X untuk panjang dan sumbu Y untuk lebarnya (gambar 3.3).

Gambar 3.3. Kotak kerja berupa panjang dan lebar ruangan

(4)

3. Menentukan jenis lampu yang akan digunakan.

Pada menu pilih Data > Project Luminaries. Selanjutnya pilih jenis lampu dengan memilih dari database atau file.

Gambar 3.4. sub-menu Project Luminaries.

Misalnya dipilih dari database maka cari file yang berisi database lampu.

Dalam hal ini filenya berekstensi .mdb (gambar 3.4)

Gambar 3.5. sub-menu Aplication Area.

(5)

Pilih jenis lampu. Dalam hal ini jenis Indoor Lighting (gambar 3.5), lalu Open.

Setelah klik Open, akan terlihat menu seperti dibawah ini :

Gambar 3.6. Pemilihan jenis lampu

Pilih jenis lampu yang sesuai yaitu lampu 1 x TL-D 36W, lalu Add jenis lampu tersebut. Bila diinginkan jenis lampu lebih dari satu maka ulangi proses nomor tiga diatas.

4. Memilih jenis ruang yang digunakan.

Menu ini berkaitan dengan grid-grid tempat pemasangan lampu sesuai dengan penggunaan ruangan tersebut.

• Pilih Menu > Data > Aplication Fields. (gambar 3.7).

• Pilih Add dan isikan jenis ruangan yang sesuai, dan bila tidak ada dalam daftar maka gunakan General Field pada bagian paling bawah.

• Isi Panjang dan Lebar Ruangan, dan isikan centre position sebesar ½ dari panjang, lebar dan tinggi ruangan, dimana masing-masing dinyatakan dengan X, Y, dan Z. (gambar 3.8)

(6)

Gambar 3.7. sub-menu Aplication Fields.

Gambar 3.8. sub-menu Aplication Fields

Setelah proses-proses diatas selesai maka pada layar akan muncul grid-grid kecil berwarna hijau yang bisa digunakan sebagai tempat memasang lampu.

5. Proses peletakan lampu dalam ruangan.

• Pilih Menu > Data> Individual Luminaries.

• Pilih New dan isikan posisi yang diinginkan dalam ruangan.

• Pos X mewakili panjang, Y mewakili lebar dan Z mewakili tinggi. Jangan lupa memilih jumlah lampu yang diinginkan. (gambar 3.9).

(7)

Gambar 3.9. sub-menu Individual Luminaries

Dengan memilih View > 3D View pada sub menu Individual Luminaries maka akan didapatkan bentuk tiga dimensi dari proyek ini.

Gambar 3.10. Bentuk3D visual untuk lampu

6. Setelah semua proses diatas selesai maka tinggal melihat hasil akhir dari program ini berupa garis-garis isolux yang sesuai dengan input data, untuk selanjutnya dianalisa sesuai kebutuhan. Hasil yang ditampilkan bisa berupa Data Tabel, Grafik Angka, Grafik Isolux garis, Grafik Isolux berwarna dan Grafik 3D. (dipilih pada sub menu Calculation > Presentation).

(8)

Gambar 3.11. Output program berupa tabel

Gambar 3.12. Output program berupa grafik angka

Gambar 3.13. Output program berupa garis isolux

(9)

Gambar 3.14. Output program berupa grafik isolux berwarna

Dari grafik diatas bisa diketahui secara pasti berapa lux yang diperlukan oleh suatu bidang. Atau dengan kata lain memudahkan dalam proses analisa.

Gambar 3.15. Output program berupa grafik 3D

Dari seluruh grafik diatas dapat dilihat bahwa kebutuhan penerangan pada ruang yang ingin dibuat sangatlah kurang. Ruangan ini tidak bisa digunakan sebagai tempat belajar maupun ruang baca, karena kuat penerangan maksimumnya kurang dari yang diinginkan yaitu 200 lux. Hal ini terjadi karena beberapa faktor. Faktor pertama adalah kurangnya flux cahaya (luminasi) dari

(10)

sumber cahaya. Faktor yang kedua yang mempengaruhi adalah kurangnya angka reflektansi dinding.

Untuk aplikasi berikutnya, dicoba menambah kuat flux dari 3200 lumen menjadi 6400 lumen, dengan menambah jumlah lampu, dan dengan angka reflektansi yang tetap.

Contoh B :

Kita ingin menentukan output kalkulasi pada calculux dari sebuah ruang dengan data-data sebagai berikut :

• Panjang = 4 m, lebar = 3 m, tinggi = 3 m, luas = 12 m2.

• Titik kerja dari lantai berupa meja belajar setinggi 0.8 m.

• Angka Reflektansi ruangan sebagai berikut :

langit-langit (ceiling) = 0.3, dinding depan, belakang, kiri dan kanan = 0.4, dan lantai (floor) = 0.5 (lihat Bab 2 hal. 26).

• Lampu yang digunakan jenis TL dengan kode 2 x TL-D 36W yaitu sebuah lampu dengan daya 36W, dengan luminansi sebesar 3200 lumen / lampu.

Dengan mengulangi seluruh proses pada contoh A, mulai point 1 – 6 maka akan didapatkan hasil sebagai berikut :

Gambar 3.16. Grafik Isolux Berwarna contoh B

(11)

Dari grafik terlihat peningkatan pada kuat penerangan dalam ruangan biarpun pada bagian sudut ruangan yang memanjang masih terdapat angka iluminasi atau kuat penerangan yang kurang dari 200 lux. Hal ini bisa diatasi dengan meningkatkan angka reflektansinya.

Contoh C :

Kita ingin menentukan output kalkulasi pada calculux dari sebuah ruang dengan data-data sebagai berikut :

• Panjang = 4 m, lebar = 3 m, tinggi = 3 m, luas = 12 m2.

• Titik kerja dari lantai berupa meja belajar setinggi 0.8 m.

• Angka Reflektansi ruangan sebagai berikut :

langit-langit (ceiling) = 0.5, dinding depan, belakang, kanan = 0.85, dan lantai (floor) = 0.85 (lihat Bab 2 hal. 26).

Lampu yang digunakan jenis TL dengan kode 2 x TL-D 36W yaitu sebuah lampu dengan daya 36W, dengan luminansi sebesar 3200 lumen / lampu

Dengan mengulangi seluruh proses pada contoh A, mulai point 1 – 6 maka akan didapatkan hasil sebagai berikut :

Gambar 3.17. Grafik Isolux berwarna contoh C

Dari grafik terlihat bahwa ruangan sudah memenuhi standar kuat penerangan yang diminta, yaitu 200 lux.

Gambar

Gambar 3.1. Tampilan Awal Program Calculux
Gambar 3.2. sub-menu Room
Gambar 3.5. sub-menu Aplication Area.
Gambar 3.6. Pemilihan jenis lampu
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pembahasan inti dari masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini dan sebagai bahan kajian yang akan dijawab nantinya adalah: “Bagaimana Kualitas Hadis-hadis yang

12 Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka pada dasarnya penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut, menjelaskan bagaimana pengelolaan objek wisata Silokek

Air merupakan unsur terpenting bagi kelangsungan hidup di muka bumi. Sebab tanpa air kehidupan di muka bumi ini tidak akan ada. Semua mahluk hidup

Pada Allium sativum letak kromosom lebih tersebar dan bentuk lekukan sentromer lebih jelas, sedang pada Pisum sativum letak kromosom agak tumpang tindih sehingga

Data jenis dan jumlah ikan digunakan untuk menganalisa komposisi ikan kerapu yang tertangkap di masing-masing zona, sedangkan data panjang total ikan digunakan

Tujuan penelitian ini adalah mengkaji efisiensi energi dan eksergi, serta karakteristik laju pembekuan pada proses pembekuan daging sapi menggunakan mesin pembeku tipe lempeng

Informasi yang Bapak/Ibu berikan dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Kepuasan Konsumen Pokat Kocok Barokah