• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFISIENSI PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR BALOK KOLOM METODE KONVENSIONAL DAN PRCETAK DITINJAU DARI SEGI BIAYA DAN WAKTU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "EFISIENSI PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR BALOK KOLOM METODE KONVENSIONAL DAN PRCETAK DITINJAU DARI SEGI BIAYA DAN WAKTU"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Template Artikel Jurnal hexagon UM JEMBER

PENERBIT: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER 1

EFISIENSI PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR BALOK KOLOM METODE KONVENSIONAL DAN PRCETAK DITINJAU DARI SEGI BIAYA

DAN WAKTU

(Studi Kasus : Hotel Kokoon, Kabupaten Banyuwangi)

EFFICIENCY OF IMPLEMENTATION OF CONVENTIONAL AND PRINTING METHOD BEAM STRUCTURE WORKS REVIEWING FROM COST AND TIME

(Case study : Kokoon Hotel, Banyuwangi Regency) Muhamad Toyib Abdi1, Amri Gunasti2, Muhtar3

1 Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jember Email: toyib.aidan@gmail.com

2 Dosen Program Studi Teknik Sipi, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jember Email: amrigunasti@unmuhjember.ac.id

3 Dosen Program Studi Teknik Sipi, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jember Email: muhtar@unmuhjember.ac.id

Abstrak

Metode Pracetak merupakan salah satu metode konstruksi dengan proses produksi dimana lokasi pembuatan berbeda dengan lokasi elemen akan digunakan dan proses produksi dilakukan di dalam pabrik khusus. Kelebihan metode pracetak : pembuatan beton tidak terpengaruh oleh cuaca (kontinuitas dapat terjaga), pembuatan dapat dilakukan secara masal, beton yang dihasilkan mempunyai kualitas dan keakuratan lebih baik karena sebagian besar pembuatannya didukung dengan alat bantu mesin. Berdasarkan kelebihan tersebut penelitian lebih lanjut dilakukan dengan membandingkan metode yang sudah ada yakni metode konvensional pada proyek pembangunan Hotel Kokoon Banyuwangi. Berdasarkan hasil perhitungan total biaya pekerjaan struktur balok dan kolom dengan metode konvensional sebesar Rp. 3.138.295.745 dan total biaya pekerjaan struktur balok dan kolom dengan metode pracetak sebesar Rp. 3.009.450.075. Selisih dari penggunaan kedua metode tersebut adalah sebesar Rp 128.845.671 atau sebesar ± 4,28% dari total balok dan kolom dengan menggunakan metode konvensional. Analisa durasi proyek dengan metode konvensional adalah 21 hari dan analisa durasi proyek dengan metode pracetak adalah 10 hari. Selisih dari penggunaan kedua metode tersebut adalah 11 hari atau sebesar ± 83,33% dari total waktu yang dibutuhkan dengan menggunakan metode konvensional.

Kata kunci: Metode Konvensional, Metode Pracetak.

Abstract

Precast method is a construction method with a production process where the manufacturing location is different from the location of the elements to be used and the production process is carried out in a special factory. The advantages of the precast method: the manufacture of concrete is not affected by the weather (continuity can be maintained), the manufacture can be done en masse, the resulting concrete has better quality and accuracy because most of the manufacture is supported by machine tools. Based on these advantages, further research was carried out by comparing the existing methods, namely the conventional method in the Kokoon Banyuwangi Hotel development project. Based on the results of the calculation of the total cost of beam and column structure work with conventional methods of Rp. 3,138,295,745 and the total cost of beam and column structure work using the precast method is Rp. 3,009,450,075. The difference from the use of the two methods is Rp. 128,845,671 or ± 4.28%

of the total beams and columns using conventional methods. The project duration analysis using the conventional method is 21 days and the project duration analysis using the precast method is 10 days. The difference from the use of the two methods is 11 days or ± 83.33% of the total time required using the conventional method.

Keywords: Conventional Method, Precast Method.

(2)

Template Artikel Jurnal hexagon UM JEMBER

PENERBIT: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER 2

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana. Sejak awal perkembangan peradaban di dunia, konstruksi merupakan hal penting bagi manusia. Hal-hal yang yang mempengaruhi suatu proyek konstruksi yaitu besarnya proporsi biaya untuk sumberdaya manusia, sumberdaya peralatan dan sumberdaya material. Hal yang paling besar mempengaruhi proyek konstruksi adalah biaya, apabila perhitungan proporsi ini sesuai maka proyek akan berjalan sesuai yang diharapkan.

Pada penelitian ini akan membahas perencanaan Hotel Kokoon, hotel ini merupakan hotel bintang 4 dengan desain berkelas nan modern, hotel ini terdiri dari 14 lantai (basement 4-atap) dengan luasan bangunan mencapai 17 ribu meter persegi.

Kamar yg disediakan berjumlah 166 room yang terdiri atas deluxe dan eksekutive, serta akan dilengkapi “ballroom” yang dapat menampung hingga 2.000 orang.

Pembangunan Hotel Kokoon dilaksanakan di Jalan Raya km07, Banyuwangi. Secara adminitrasif, lokasi di desa Dadapan, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi.

Gambar 1.Rencana dan Realisasi Pembangunan

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang didapat dari penelitian perumusan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana efisiensi biaya pada balok kolom metode konvensional dibandingkan dengan balok kolom metode pracetak di Hotel Kokoon?

2. Bagaimana efisiensi waktu pelaksanaan pada balok kolom metode konvensional dibandingkan dengan balok kolom metode pracetak di Hotel Kokoon?

C. Manfaat dan Tujuan

1. Untuk menghitung perbandingan biaya pada balok kolom konvensional terhadap pracetak pada proyek Hotel Kokoon.

2. Untuk menghitung perbandingan waktu untuk balok kolom

konvensional terhadap pracetak pada proyek Hotel Kokoon.

2. TINJAUAN PUSTAKA A. Uraian Umum

Beton adalah campuran antara semen, air, agregat halus dan agregat kasar serta bahan tambahan yang natinya akan mengeras menyerupai batu. Beton adalah salah satu bahan bangunan yang paling banyak pemakaiannya di seluruh dunia selain baja dan kayu.

B. Beton Konvensional

Yang dimaksud dengan pembetonan beton konvensional adalah proses pekerjaan pembuatan beton dari tahap awal perencanaan, tahap percetakan sampai dengan tahap perawatan.

(3)

Template Artikel Jurnal hexagon UM JEMBER

PENERBIT: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER 3

C. Beton Pracetak

Menurut Jojok (2003), sistem pracetak merupakan salah satu metode konstruksi dengan menggunakan seluruh atau sebagian besar bangunan beton dibuat di tempat lain yang khusus dirancang untuk produksi elemen struktur pracetak (pre-fabricated). Adapun pemanfaatan lokasi produksi elemen pracetak tersebut dapat dikerjakan di lokasi proyek atau dapat juga di luar lokasi proyek tergantung seberapa besar lokasi kawasan tersebut.

Gambar 2. Alur pembuatan beton

D. Analisa Anggaran Biaya

Menurut H. Bachtiar Ibrahim (Rencana Estimate Real of Cost, Bumi Aksara, Jakarta), anggaran biaya untuk suatu proyek akan bangunan adalah menghitung banyaknya biaya yang akan diperlukan untuk bahan dan upah tenaga kerja berdasarkan analisa serta biaya – biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan / proyek. Secara umum dapat disimpulkan RAB = ∑ ( Volume x Harga Satuan).

 Produktifitas

merupakan durasi/lama pekerjaan pada suatu proyek. Sebelum mengetahui durasi proyek suatu pekerjaan harus diketahui dulu jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan dalam satu harinya.

Perhitungan produktifitas melalui beberapa tahap diantaranya

 Menghitung jumlah pekerja Perhitungan jumlah pekerja dengan menggunakan rumus

∑p = jumlah pekerja

Koef. HSP = koef. Tenaga kerja pada harga satuan pekerjaan

U = upah tenaga kerja

Up = upah pekerja

Menghitung durasi

Perhitungan durasi menggunakan rumus

3. METODOLOGI

Lokasi dari objek penelitian ini Hotel Kokoon, terletak di Jalan Raya Jember km 07, Banyuwangi.

Gambar 3. Layout Hotel Kokoon

(4)

Template Artikel Jurnal hexagon UM JEMBER

PENERBIT: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER 4

Gambar 4. Bagan Alur Atau Flowchart

4. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Beban Ultimate Saat Erection

Dari hasil analisa, tulangan yang dipakai balok- kolom beton konvensional mampu menahan beban ultimate saat erection karena Luas penampang >

As Penampang, maka dengan tulangan yang sama pada balok-kolom konvensional dapat dipakai pada balok-kolom pracetak.

f'c = 30 kg/cm2 fy = 300 kg/cm2 b = 40 cm h = 65 cm

Selimut beton (cv) = 40 cm Diameter Sengkang = 10 mm M = fy/(0.85 fc’)

= 300/(0.85x30) = 11.76

0,0047

max ( )

=

= 0,03613

Tulangan atas (tarik)

Tul As terpasang = 7 D22 Jumlah baris Tul As terpasang = 2

d = h - Selimut beton (cv) - dia. sengkang/1 - (0.5 x dia.tulangan) = 589 cm

Tulangan bawah (tekan)

Tulangan As' terpasang = 4 D 22 Jumlah baris Tul As' terpasang = 2

d' = h - Selimut beton (cv) - dia.sengkang/10 - (0.5 x dia.tulangan)

= 336 cm Ratio As'/As = 1

0,01355

ρ > ρ min, berarti penampang mencukupi dan ρ <

ρ max maka,

0,159375 K = F * (1− F / 2) = 0.146675

Mu = K x (b/10) x (d/10)^2 x 0,85 x f’c Mu = 519.023 kg/cm

Maka Mn = As x fy (d-1/2) = 648.778 As Penampang = (ρ x b x d)

= 3.19164 cm2

Luas Penampang = ( Jumlah tul x 0,25 x 3,14 x dia tulangan2 ) +

( Jumlah tul x 0,25 x 3,14 x dia tulangan2 )

= 4.336,34 cm2

Luas penampang > As Penampang hasil analisis struktur = 3.19164 kg/cm…OK

Tabel 1. Analisa Tulangan Balok Saat Erection

(5)

Template Artikel Jurnal hexagon UM JEMBER

PENERBIT: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER 5

A. Perhitungan Pembesian Kolom

- Vol. Beton = (P/1000) x (L/1000) x (T/1000) x Jumlah Kolom

= (0,6 x 0,8 x 36 ) x 1 = 1,73 m3

- Vol. Bekisting = (P/1000) + (L/1000) x 2 x (T /1000) x Jumlah Kolom

= (0,6 + 0,8) x 2 x (36) x 1 = 10,08 m2

- Vol. Besi = Vol Besi Utama + Vol Beugel = 193,35 + 62,14

= 255,50 kg

Tabel 2.

B. Perhitungan Pembesian Balok

- Vol. Beton = (Tinggi Balok/1000) x (Lebar Balok/1000) x (Panjang Balok /1000) x Jumlah Balok

= (0,65) x (0,4) x (4) x 1 = 1,04 m3

- Vol. Bekisting

Luas samping kanan dan kiri = (Tinggi Balok x Panjang Balok) x 2

= (0,65 x 4 ) x 2 = 5,20 m2

Luas Bawah = (Lebar Balok x Panjang Balok) = (0,4 x 4)

= 1,60 m2

Vol. Bekisting = L Samping Kanan Dan Kiri + L Bawah

= 5,20 + 1,60 = 6,80 m2

- Vol. Besi = Vol Besi Utama + Vol Tulangan Samping + Vol Beugel

= 131,29 + 4,93 + 43,89 = 180,12 kg

Tabel 3.

(6)

Template Artikel Jurnal hexagon UM JEMBER

PENERBIT: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER 6

C. Durasi Proyek

Untuk mengetahui waktu pelaksanaan pekerjaan total maka pada perhitungan durasi poyek harus sesuai dengan urutan-urutan kegiatan yang dilakukan di lapangan

D. Produktifitas

 Pembesian

(

berdasarkan analisa) 1 orang pekerja per jam = 200 kg

Untuk produktifitas pekerja dalam 1 hari = 8 x 200 kg = 1600 kg

Untuk waktu kerja efektif proyek dalam 1 hari = 8 jam.

 Pembetonan

Dalam proses pembetonan menggunakan ready mix jadi produktifitas kerja dipengaruhi faktor alat berat.

Kecepatan concrete mixer adalah 34,4 m3 beton per jam untuk 1 unit.

Untuk volume pembetonan dalam 1 hari = 8 x 34,4 m3 = 275,2 m3

Untuk waktu kerja efektif proyek dalam 1 hari = 8 jam.

 Bekisting

(berdasarkan pengamatan di lapangan) 1 orang pekerja per jam = 3,03 m2

Produktifitas dalam 1 hari = 8 x 3,03 = 24,24 m2

 Instalansi Beton Pracetak (berdasarkan pengamatan di lapangan)

Dalam proses pengangkatan menggunakan alat berat Tower Crane

Total berat 1 piece beton pracetak Perhitungan waktu siklus

= waktu muat + waktu angkat + waktu bongkar+ waktu kembali =15 menit 1 jam dapat mengangkat = 4 buah

Total produktifitas dalam 1 hari kerja = 8 x 4 buah = 32 beton pracetak

E. Perbandingan Pekerjaan Konvensional Dan Pracetak

Dari beberapa hasil perhitungan struktur diatas dapat ditampilkan tabulasi perbandingan dari balok dan kolom konvensional dengan balok dan kolom pracetak sebagai berikut.

Total biaya pekerjaan struktur balok dan kolom secara keseluruhan menggunakan metode konvensional dengan menggunakan pracetak memiliki perbedaan, selisih dari penggunaan kedua metode tersebut adalah sebesar Rp 128.845.671 atau sebesar ± 4,28% dari total balok dan kolom dengan menggunakan metode konvensional.

Durasi pekerjaan balok – kolom dengan

NO PARAMETER KONVENSIONAL PRACETAK 1 Teknis

Pelaksanaan Bekisting

Fabrikasi Pracetak

Pembesian

Instalasi Pracetak

Pengecoran Grouting

2 Total Biaya Rp 3.138.295.745 Rp

3.009.450.075 3 Durasi Proyek 21 hari 10 hari

(7)

Template Artikel Jurnal hexagon UM JEMBER

PENERBIT: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER 7

menggunakan metode konvensional adalah 21 hari.

Sedangkan durasi pekerjaan balok - kolom dengan menggunakan metode pracetak adalah 10 hari.

Selisih dari penggunaan kedua metode tersebut adalah 11 hari atau sebesar ± 83,33% dari total waktu yang dibutuhkan dengan menggunakan metode konvensional.

5. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kesimpulan

Dari hasil perhitungan dan analisa pada pembahasan sebelumnya didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil perhitungan total biaya pekerjaan struktur balok dan kolom dengan metode konvensional sebesar Rp 3.138.295.745 dan total biaya pekerjaan struktur balok dan kolom dengan metode pracetak sebesar Rp 3.009.450.075 selisih dari penggunaan kedua metode tersebut adalah sebesar Rp 128.845.671 atau sebesar ± 4,28%

dari total balok dan kolom dengan menggunakan metode konvensional.

2. Analisa durasi proyek dengan metode konvensional adalah 21 hari dan analisa durasi proyek dengan metode pracetak adalah 10 hari. Selisih dari penggunaan kedua mtetode tersebut adalah 11 hari atau sebesar ± 83,33%

dari total waktu yang dibutuhkan dengan menggunakan metode konvensional.

B. Saran

Berdasarkan hasil analisa perbandingan metode, maka saran yang bisa disampaikan adalah sebagai berikut :

1.

Analisa perbandingan metode konvensional dengan pracetak pada struktur balok kolom dianjurkan yang memiliki tipe ukuran sama untuk mengurangi banyaknya perhitungan

. 2.

Penggunaan metode pracetak sebaiknya

dilakukan pada proyek bangunan yang luas, hal ini bertujuan untuk akses mobilisasi Tower Crane.

DAFTAR PUSTAKA

Tjokrodimuljo, K., 1996. “Teknologi Beto”.

Yogyakarta: Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.

Nawy, Edward G., 1985. “Beton Bertulang, Suatu Pendekatan Dasar” Terjemahan oleh Bambang Suryoatmo, 1990. Bandung: PT ERESCO.

McCormac, Jack C., 2004. “Desain Beton Bertulang” diterjemahlan oleh Sumargo.

Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Asroni, Ali., 2010. “Balok Dan Pelat Beton Bertulang”. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.

George Winter, Arthur H. Nilson., 1993.

“Perencanaan Struktur Beton Bertulang”

Jakarta: Pradnya Paramita.

Syamsuddin, J.; Warastuti, N., 2018. “Analisis Perbandingan Pelat Lantai Konvensional Dan Pracetak Di Tinjau Dari Aspek Biaya Dan Waktu Pada Dermaga 006 Terminal Operasi 1 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara” Jakarta: Universitas Pancasila.

Gusma, M. A., 2019. “Efisiensi Dan Efektivitas Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Kolom Antara Metode Precast Dan Konvensional”

Balikbapan: Politeknik Negeri.

Ariany Frederika, A.A. Wiranata, Larasati, K.

R., 2014. “Perbandingan Biaya Dan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Balok Struktur Beton Gedung Antara Metode Konvensional Dengan Pracetak” Denpasar: Universitas Udayana.

Nojoan, C. H., 2016. “Analisis Metode Pelakasanaan Plat Precast Dengan Plat Konvensional Ditinjau Dari Waktu Dan Biaya” Manado: Universitas Sam Ratulangi.

Saputra, Y. O., 2014. ”Efisiensi Dan Perbandingan Harga Konstruksi Pekerjaan Struktur Balok Kolom Dan Plat Yang Dikerjakan Dengan Sistem Pracetak Dan Konvensional” Jakarta: Universitas Persada Indonesia.

Gambar

Gambar 1.Rencana dan Realisasi Pembangunan
Gambar 2. Alur pembuatan beton
Gambar 4. Bagan Alur Atau Flowchart

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian program pendidikan mempunyai andil besar terhadap kemajuan bangsa, baik di bidang ekonomi maupun sosial Dua indikator utama dalam mengukur derajat

Hasil menunjukkan indeks vigor setelah perendaman dalam etanol selama 30 menit memiliki korelasi yang erat dengan daya berkecambah benih setelah disimpan selama enam bulan

Penelitian ini mengangkat sebuah isu mengenai kehidupan sosial (sosial budaya) Thailand yang direpresentasikan dalam serial drama atau film sebagai nation branding

Setelah mengamati slideshare dan video yang ditampilkan guru tentang materi fungsi fitur-fitur perangkat lunak pengolah gambar vektor, peserta didik mampu menerapkan dan

Dengan demikian, hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan stres psikologis dengan siklus menstruasi pada siswi kelas 1 di SMA Negeri 3

Materi yang akan dibahas pada unit pembelajaran ini meliputi penemuan partikel dasar atom, nomor atom, massa atom, isotop, isobar, isoton, perkembangan model atom

E dokumentum megállapításai alapján a tagállamoknak törekedniük kell arra, hogy valamennyi pályakezdő tanár megfelelő támogatásban részesüljön ( Stéger , 2010).. Ennek