PERAN ZAKAT DAN WAKAF
DALAM PEMBANGUNAN PENDIDIKAN
Amich Alhumami, Ph.D.
Direktur Pendidikan dan Agama
Jakarta, 15 Juni 2019
REPUBLIK INDONESIA
KERANGKA PEMBANGUNAN MANUSIA:
RPJMN 2020—2024
2
RPJMN 2015-2019
Pertumbuhan Penduduk Seimbang
Pendidikan dan Pelatihan Vokasi
Pendidikan Tinggi
Iptek-Inovasi Prestasi Olahraga
Sehat Cerdas Adaptif Kreatif Inovatif Terampil Bermartabat
Layanan Dasar &
Perlindungan Sosial
Produktivitas Pembangunan
Karakter MANUSIA BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING
Pendidikan Kesehatan Perlindungan
Sosial
Pendidikan Agama dan Karakter Pemahaman dan Pengamalan Agama Kualitas Anak,
Perempuan dan Pemuda
Pendidikan Kewargaan Tata Kelola
Kependudukan Penguatan Keluarga
REPUBLIK INDONESIA
Program Prioritas-3:
MEMPERKUAT MODERASI BERAGAMA
MEMPERKUAT MODERASI BERAGAMA
KP.2
Peningkatan Kualitas Pelayanan Kehidupan
Beragama
KP.4 Pengembangan
Ekonomi dan Sumber Daya Keagamaan
KP.5
Penguatan Cara Pandang, Sikap, dan
Praktik Beragama Jalan Tengah
KP.1
ProPN: Peningkatan pelayanan bimbingan perkawinan dan keluarga ProPN: Penguatan penyelenggaraan jaminan
produk halal
ProPN: pelindungan umat beragama untuk menjamin hak-hak sipil dan beragama ProPN: Pemberdayaan dana sosial
keagamaan ProPN: Pengembangan kelembagaan
ekonomi umat
ProPN: Penguatan peran lembaga agama, organisasi sosial keagamaan, tokoh agama, tokoh masyarakat sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa
ProPN: Peningkatan Fasilitasi Pelayanan Keagamaan
ProPN: Pengembangan penyiaran agama untuk perdamaian dan kemaslahatan umat
ProPN: Pengelolaan dana haji secara profesional, transparan, dan akuntabel
Penguatan Harmoni dan Kerukunan Umat Beragama
ProPN: penguatan sistem pendidikan yang berperspektif moderat e.g.
pengembangan kurikulum, materi dan proses pengajaran, pendidikan guru dan tenaga kependidikan, dan rekrutmen guru
ProPN: pengelolaan rumah ibadah sebagai pusat syiar agama yang toleran
ProPN: peningkatan kualitas penyelenggaran haji dan umrah
ProPN: Penguatan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) untuk membangun solidaritas sosial, toleransi, dan gotong royong
ProPN: pemanfaatan ruang publik untuk pertukaran ide dan gagasan di kalangan pelajar, mahasiswa, dan pemuda lintas budaya, lintas agama, dan lintas suku bangsa
KP.3
Penyelarasan Relasi Agama
dan Budaya
ProPN: Penghargaan atas ekspresi budaya berbasis nilai-nilai agama
ProPN: Pengembangan Literasi khazanah budaya bernafas agama
ProPN: Pelestarian situs keagamaan dan pemanfaatan perayaan keagamaan dan budaya untuk memperkuat toleransi
4
ZAKAT DAN WAKAF: LANDASAN TEOLOGIS
DAN PENGALAMAN SEJARAH
REPUBLIK INDONESIA
Pengertian Zakat
ٍرْﯾَﺧ ْنِﻣ ْمُﻛِﺳُﻔْﻧَ ِﻷ اوُﻣِّدَﻘُﺗ ﺎَﻣ َو َةﺎَﻛﱠزﻟا اوُﺗآ َو َة َﻼﱠﺻﻟا اوُﻣﯾِﻗَأ َو
ٌرﯾ ِﺻَﺑ َنوُﻠَﻣْﻌَﺗ ﺎَﻣِﺑ َ ﱠFا ﱠنِإ ِ ﱠFا َدْﻧِﻋ ُهوُد ِﺟَﺗ
Dan tegakkanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu, kamu akan mendapatkannya (pahala) di sisi Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Melihat terhadap apa yang kamu kerjakan. – (Q.S Al-Baqarah: 110)
ﺎKﯾِﺑَﻧ ﻲِﻧَﻠَﻌَﺟ َو َبﺎَﺗِﻛْﻟا َﻲِﻧﺎَﺗآ ِ ﱠFا ُدْﺑَﻋ ﻲِّﻧِإ َلﺎَﻗ إ ﻲِﻧَﻠَﻌَﺟ َو *
ﺎKﯾَﺣ ُتْﻣُد ﺎَﻣ ِةﺎَﻛ ﱠزﻟا َو ِة َﻼﱠﺻﻟﺎِﺑ ﻲِﻧﺎَﺻ ْوَأ َو ُتْﻧُﻛ ﺎَﻣ َنْﯾَأ ﺎًﻛ َرﺎَﺑُﻣ
Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku adalah hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikanku seorang Nabi. (30) Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku untuk (melaksanakan) shalat dan (menunaikan)
zakat selama aku hidup. (31) – (Q.S Maryam: 30-31)
َنوُﻣَﻠْﻌَﺗ ْمُﺗْﻧَأ َو ﱠقَﺣْﻟا اوُﻣُﺗْﻛَﺗ َو ِلِطﺎَﺑْﻟﺎِﺑ ﱠقَﺣْﻟا اوُﺳِﺑْﻠَﺗ َﻻ َو َة َﻼﱠﺻﻟا اوُﻣﯾِﻗَأ َو *
َنﯾِﻌِﻛا ﱠرﻟا َﻊَﻣ اوُﻌَﻛ ْرا َو َةﺎَﻛ ﱠزﻟا اوُﺗآ َو
Dan janganlah kamu mencampuradukkan kebenaran dengan kebatilan dan (janganlah) kamu menyembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya. (42) Dan tegakkanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk. (43) – (Q.S Al-Baqarah: 42-43) Zakat merupakan salah satu rukun Islam dan perintah
yang wajib dijalankan oleh umat Islam. Dalam berbagai ayat, kata “zakat” disandingkan dengan kata “shalat”
dalam ayat yang sama. Hal ini menunjukkan betapa tinggi kedudukan zakat dalam Islam.
§ Rasulullah saw mengangkat dan menginstruksikan kepada beberapa sahabat sebagai amil zakat. Zakat menjadi instrumen untuk mengurangi kemiskinan. Ada lima jenis kekayaan yang wajib zakat: uang, barang dagangan, hasil pertanian, buah-buahan, dan barang temuan.
§ Dalam bidang pengelolaan zakat, Nabi Muhammad memberikan contoh dan petunjuk operasionalnya. Manajemen operasional yang bersifat teknis tersebut dapat dilihat pada pembagian struktur amil zakat, yaitu:
(1) Katabah:petugas yang mencatat para wajib zakat;
(2) Hasabah:petugas yang menaksir, menghitung zakat;
(3) Jubah:petugas yang menarik, mengambil zakat dari para muzakki;
(4) Khazanah:petugas yang menghimpun dan memelihara harta; dan (5) Qasamah:petugas yang menyalurkan zakat pada mustahiq (orang yang berhak menerima zakat).
Sumber: Mustafa Edwin Nasution, et. al., Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam
REPUBLIK INDONESIA
Wakaf: Landasan Teologis dan Pengalaman Sejarah
ِۖم ْو ُرْﺣَﻣْﻟا َو ِلXﯨۤﺎﱠﺳﻠِّﻟ ٌۖم ْوُﻠْﻌﱠﻣ ﱞقَﺣ ْمِﮭِﻟا َوْﻣَا ْٓﻲِﻓ َنْﯾِذﱠﻟا َو
“Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak
mau meminta)” (QS. Al-Ma’arij, [70]: 24-25)
ٍﺔَﯾ ِرﺎَﺟ ٍﺔَﻗَدَﺻ ْنِﻣ ٍﺔَﺛ َﻼَﺛ ْنِﻣ ﱠﻻِإ ُﮫُﻠَﻣَﻋ َﻊَطَﻘْﻧا ُنﺎَﺳْﻧِ ْﻹا َتﺎَﻣ اَذِإ
ُﮫَﻟ وُﻋْدَﯾ ٍﺢِﻟﺎَﺻ ٍدَﻟ َو َو ِﮫِﺑ ُﻊَﻔَﺗْﻧُﯾ ٍمْﻠِﻋ َو
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)
UU No. 41 Tahun 2004
Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut syariah.
§ KetikaUmar bin Khattabmendapatkan tanah di Khaibar, dia bertanya kepada Nabi,
bagaimana cara terbaik memberdayakannya.
Nabi menganjurkan Umar menahan tanah tersebut demi kepentingan kaum fakir miskin (HR. Tirmidzi, No.1296)
§ Dinasti Umayyah: wakaf dikelola oleh Departemen Kehakiman
§ Dinasti Abbasiyah: wakaf dikelola oleh lembaga khusus bernama Shadr al-Wuquuf
§ Dinasti Ayyubiyah (Mesir): tanah pertanian menjadi tanah wakaf yang dikelola negara
§ Dinasti Mamluk:
Ø Wakaf hamba sahaya utk masjid dan sekolah
Ø Undang-undang wakaf dalam pemerintahan Islam
§ Dinasti Utsmaniyah:
Ø Lembaga wakaf dapat menyediakan berbagai kebutuhan dasar masyarakat seperti layanan
kesehatan, pendidikan, pusat panti asuhan, masjid, tempat tinggal, hingga perumahan; dan
Ø Menginisiasi pengaturan administrasi wakaf secara modern.
Qurán &
Hadits
UU Sejarah
ٰﻰَﺑ ْرُﻘْﻟا يِذِﻟ َو ِلوُﺳﱠرﻠِﻟ َو ِﮫﱠﻠِﻠَﻓ ٰى َرُﻘْﻟا ِلْھَأ ْنِﻣ ِﮫِﻟوُﺳ َر ٰﻰَﻠَﻋ ُ ﱠFا َءﺎَﻓَأ ﺎَﻣ
ْمُﻛْﻧ ِﻣ ِءﺎَﯾِﻧْﻏَ ْﻷا َنْﯾَﺑ ًﺔَﻟوُد َنوُﻛَﯾ َﻻ ْﻲَﻛ ِلﯾِﺑﱠﺳﻟا ِنْﺑا َو ِنﯾِﻛﺎَﺳَﻣْﻟا َو ٰﻰَﻣﺎَﺗَﯾْﻟا َو
Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta
itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu ….
(Q.S. Al-Haysr (59):7).
REPUBLIK INDONESIA
Wakaf: Pandangan Ulama dan Sarjana Muslim
Monzer Khaf:
à memindahkan harta dari kegiatan konsumsi ke aktivitas ekonomi produktif untuk peningkatan
kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.
(Al-Waqf Al Islamy: Tatawwuruh, Idaratuh, Tanmiyyatuh p.29-77)
Ibnu Qudamah
à Mengekalkan pokok (principal e.g. barang, properti) dan
menyedekahkan keuntungan untuk kepentingan publik.
(Kitab Al-Mughni p.235)
Kaidah Islam
• Mengatur tentang harta
• Mengutamakan manfaat sebesar- besarnya untuk umat
• Melarang harta hanya berkisar pada orang kaya saja
Moderasi
• Jalan tengah, tidak ekstrem berlebih-lebihan, namun juga bukan berarti tidak peduli akan kekayaan à kemaslahatan umat
§ Pilihan Pemanfaatan Wakaf:
§ Pemindahan kemakmuran individu ke masyarakat;
§ Pengurangan ketidaksetaraan pendapatan dan kemiskinan serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat;
§ Pelibatan masyarakat dalam pembangunan dan meningkatkan trust;
(Stibard et al, 2012 ; Joseph, 2014; Budiman, 2017)
§ Pembangunan inklusif dapat mengurangi potensi radikalisme (World Bank, 2016).
8
ZAKAT DAN WAKAF
UNTUK PEMBANGUNAN SOSIAL EKONOMI
9
REPUBLIK INDONESIA
12 Dimensi Economic Islamicity Index Bidang Ekonomi Tahun 2010
Sumber: Global Economy Journal (2010), Economic Development and Islamic Finance (2014) oleh Scheherazade S. Rehman and Hossein Askari – George Washington University
Negara Islam atau Mayoritas Penduduk Beragama Islam
Irlandia Denmark Luxembourg Swedia
Inggris
Malaysia Turki
Saudi Arabia Indonesia Iran
1 2 3 4 5
33 71 91 104 138
Peringkat
1. Pemerataan kesempatan ekonomi dan kebebasan berusaha.
2. Perlindungan hak cipta.
3. Perlindungan tenaga kerja termasuk
penciptaan lapangan kerja dan kesetaraan hak untuk mendapatkan pekerjaan.
4. Komitmen terhadap pendidikan termasuk kesetaraan hak untuk mendapatkan pendidikan.
5. Program pengentasan kemiskinan, bantuan, dan penyediaan kebutuhan dasar bagi warga negara.
6. Distribusi kekayaan dan pendapatan yang lebih merata.
7. Infrastruktur sosial yang lebih baik dan penyediaan layanan sosial melalui program perpajakan dan jaminan sosial.
8. Saving dan investment rate yang tinggi termasuk pengelolaan sumber daya alam tak terbarukan yang bertanggung jawab.
9. Menjunjung tinggi standar moral, kejujuran, dan kepercayaan dalam perdagangan/bisnis.
10. Sistem Keuangan Islam I: menghindari spekulasi dan berbagi resiko (risk sharing).
11. Sistem Keuangan Islam II: penghapusan bunga (riba).
12. Penciptaan kesejahteraan rakyat (dari indikator makro ekonomi).
Peringkat Economic Islamicity Index Bidang Ekonomi Tahun 2010
Scheherazade S. Rehman Hossein Askari
Professor
George Washington University
Emeritus Professor
George Washington University
Pengamalan Nilai-nilai Islam di Negara Islam/Mayoritas
Berpenduduk Muslim (1)
REPUBLIK INDONESIA
Pengamalan Nilai-nilai Islam di Negara Islam/Mayoritas Berpenduduk Muslim (2)
Peringkat Economic Islamicity Index Bidang Ekonomi Tahun 2018
Sumber: Islamicity Ranking 2018, Islamicity Foundation http://islamicity-index.org/
Negara Islam atau Mayoritas Penduduk Beragama Islam
Hong Kong Selandia Baru Singapura Denmark Islandia
Uni Emirat Arab Qatar
Malaysia Indonesia Yordania
1 2 3 4 5
22 27 31 57 73
Peringkat Peluang dan Kebebasan Ekonomi
• Kesetaraan gender
• Regulasi ekonomi
• Kemudahan melakukan bisnis
• Kebebasan ekonomi
• Bisnis dan kebebasan pasar
Hak Milik dan Sanctity of Contracts
• Property and Contract Rights
11 Dimensi Economic Islamicity Index Bidang Ekonomi Tahun 2018
Sistem Keuangan yang Mendukung
• Kebebasan investasi dan finansial
• Indikator risiko pasar keuangan
• Kebebasan moneter
Kepatuhan pada Keuangan Islam
• Absence of Interest
• Tingkat diskonto bank sentral
• Suku bunga dasar kredit bank umum
Kesejahteraan Ekonomi
• Indikator makroekonomi
• Stabilitas harga
• Performa ekonomi
Keadilan Ekonomi
• Distribusi pendapatan
Akses Pendidikan dan Kesehatan yang Merata
• Pendidikan
• Pengeluaran publik untuk pendidikan
• Kesetaraan pendidikan
• Efektivitas pendidikan
• Kualitas perawatan kesehatan
• Penyediaan layanan kesehatan
Penciptaan Lapangan Pekerjaan dan Akses ke Pekerjaan
• Pekerjaan yang setara dan penciptaan pekerjaan
• Kebebasan buruh
Pencegahan Korupsi
• Indikator Transparency International
• Freedom from Corruption
Pengentasan Kemiskinan, Penyediaan Bantuan dan Kebutuhan Dasar
• Poverty Effectiveness
• World Giving Index
• Membantu orang asing
• Menyumbangkan uang
• Waktu menjadi sukarelawan
Perpajakan dan Kesejahteraan Sosial
• Beban Pajak/PDB
• Penghasilan pajak
• Kesejahteraan sosial
Dewan Penasehat Islamicity Index
Dr. Ali Allawi
Senior Visiting Fellow Princeton University
Dr. Abbas Mirakhor
Former Executive Director IMF
Dr. Jomo Kwame Sundaram
Visiting Fellow Columbia University Adjunct Professor IIUM
REPUBLIK INDONESIA
Wakaf dan Pembangunan Sosial-Ekonomi
Mengurangi Belanja Pemerintah (Banpem/Bansos)
Menawarkan Peluang Usaha
Mengatasi Kesenjangan Sosial
Memeratakan Distribusi Pendapatan
Mengembangkan
Ekonomi Produktif Memberantas
Kemiskinan Zakat dan
Wakaf untuk
Pemberdayaan
Ekonomi Umat
12
POTENSI ZAKAT DAN WAKAF
REPUBLIK INDONESIA
Potensi Zakat Indonesia
Sumber: Indonesia Zakat Outlook 2020, PUSKAS BAZNAS
REPUBLIK INDONESIA
Statistik Nasional Zakat 2017-2018
Sumber: Indonesia Zakat Outlook 2020, PUSKAS BAZNAS
REPUBLIK
INDONESIA
Jumlah dan Luas Tanah Wakaf – Provinsi
- Potensi tanah wakaf di Indonesia sangat besar untuk dimanfaatkan demi kepentingan pembangunan: 382.441 lokasi dengan luas 51.275,86 ha.
- Jumlah tanah wakaf terbanyak berada di Jawa Tengah (99.669 unit), Jawa Barat (72.257 unit) dan Jawa Timur (66.569 unit)
- Sementara tanah wakaf terluas berada di Sumatera Utara (8.223,16 Ha), Aceh (7.677,64 Ha), dan Lampung (5.642,39Ha).
Sumber: Data Siwak Kemenag
0.001,000.00 2,000.00 3,000.00 4,000.00 5,000.00 6,000.00 7,000.00 8,000.00 9,000.00
10,0000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000 80,000 90,000 100,000
Jumlah Luas [Ha]
16
PERAN ZAKAT DAN WAKAF DALAM
PEMBANGUNAN PENDIDIKAN
REPUBLIK INDONESIA
PROGRAM INDONESIA PINTAR
12.4 11.6 11.7 10.5 11.2 11.2 21 19.7 19.7 19.7 20.1 20.1
0 2 4 6 8 10 12 14
0 5 10 15 20 25
2015 2016 2017 2018 2019 2020
Al ok as i
Juml ah P eneri ma
Alokasi (Miliar) Jumlah Penerima (Juta Jiwa)
17
Alokasi Anggaran dan Jumlah Penerima PIP 1. Sasaran: anak usia 6-21 tahun dari keluarga tidak mampu (25% rumah tangga termiskin pada data DTKS)
2. Tujuan:
a. Mencegah kemungkinan putus sekolah (drop out) atau tidak melanjutkan pendidikan akibat kesulitan ekonomi;
b. Menarik anak usia sekolah yang tidak/belum bersekolah (out of school children).
Jenjang 2005 - 2007 2008 -
2012 2013 2014 – 2015
1)2016 - 2020
SD 120 360 364
450 450
MI 450
SMP 240 550 564
750 750
MTs 750
SMA/SMK MA 300 780 1.000 1.000 1.000
Perkembangan Satuan Biaya BSM/KIP (Rp.000)
(Triliun)
REPUBLIK INDONESIA
Penanganan Anak Tidak Sekolah
18
REPUBLIK INDONESIA
Peran Zakat dan Wakaf dalam Pembangunan Pendidikan
19
Masjid 45%
Pesantren 3%
Sekolah 11%
Makam 5%
Musholla 28%
Sosial Lainnya 8%
PENGGUNAAN TANAH WAKAF
Proyeksi Penerima Zakat Berdasarkan Sektor
§ Isu Pendidikan berkaitan erat dengan isu kesenjangan sosial dan ketimpangan ekonomi, yang diupayakan dapat dipecahkan melalui zakat dan wakaf.
§ Melalui program Zakat BAZNAS, pada tahun 2020 diproyeksikan antara 48 ribu s.d. 52 ribu orang akan menerima bantuan Pendidikan dalam bentuk beasiswa.
§ BAZNAS juga memiliki Pusat Kajian Strategis yang berperan dalam penelitian dan pengembangan literasi zakat nasional dan internasional.
§ BAZNAS juga menyalurkan zakat untuk kepentingan dakwah yang berkaitan erat—dan tidak dapat dipisahkan—dengan peran strategis dalam pendidikan masyarakat.
§ Untuk Wakaf, sebanyak 55 ribu lokasi (14%) dari 382 ribu lokasi tanah wakaf telah dimanfaatkan sebagai lahan bagi pembangunan sekolah dan pesantren.
Sumber: SIWAK KEMENAG, Indonesia Zakat Outlook 2020, PUSKAS BAZNAS
20
TATA KELOLA ZAKAT DAN WAKAF
REPUBLIK INDONESIA
Tantangan Pengelolaan Aset Ekonomi Umat
Pemahaman masyarakat terhadap ketentuan pemerintah mengenai pengelolaan aset ekonomi umat belum merata.
Kerap muncul sengketa aset
ekonomi Islam (tanah wakaf) yang memerlukan mediasi dan advokasi.
SDM yang kompeten masih terbatas, biaya operasional kurang, dan lemahnya rasa
tanggung jawab para pengelola aset ekonomi umat.
Sistem validasi data aset ekonomi umat masih lemah.
Etos kewirausahaan masih lemah, perlu peningkatan kemampuan dalam pengelolaan aset produktif dan
pemanfaatan aset ekonomi umat.
Penyalahgunaan pemanfaatan aset ekonomi umat yang tidak memberikan nilai tambah bagi kesejahteraan umat.
Permasalahan Pengelolaan Aset Produktif
REPUBLIK INDONESIA
Peluang Pengelolaan Zakat dan Wakaf
22
§ Perlu peningkatan kesadaran masyarakat peran penting zakat dan wakaf yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan ganda: memperbaiki pelayanan keagamaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
§ Pengembangan Zakat dan Wakaf merupakan bagian integral dari Masterplan Arsitektur Keuangan Syariah Indonesia.
§ Inovasi pengelolaan zakat dan wakaf yang terus tumbuh dan berkembang (digitalisasi, sertifikasi, dll).
§ Pengembangan organisasi BAZNAS dan BWI ke depan, seiring dengan peningkatan jumlah dana kelola dan jumlah serta kompleksitas program pemberdayaan masyarakat yang dikelola.
§ Dukungan dari Multi Sektor (Kementerian Agama, Kementerian
PPN/Bappenas, Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Industri Keuangan Syariah, Fintech, Komite Nasional Keuangan Syariah).
Sumber: Direktorat Zakat dan Wakaf, Kementerian Agama
REPUBLIK INDONESIA
Tata Kelola Wakaf (Mutawalli/Nadzir)
Waqif/Founder/Donor Mutawalli/Trustee Maukufálaih/
Beneficiaries
Social Economy Knowledge
Good Nadzir Governance
Identify Motivation
T R U S T
The Principal Intact Transparency Management
Reputation Accountability
Risk Effectiveness
P E R F O R M
A N C E
High Benefits (services, fruits, &
facilities)
Sumber: adopted from Core Principles for Effective Waqf Operation and Supervision.2018. A Joint Iniatiave of BI, BWI, & IRTI-IsDB
REPUBLIK INDONESIA
Strategi Memperkuat Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf
24
24 Peningkatan
Profesionalisme dan Moderninasi Pengelolaan Dana
Wakaf Pemanfaatan
Aset Wakaf untuk Mewujudkan Keadilan Sosial
Ekonomi
Perluasan dan pengembangan Aset Wakaf dan Pemanfaatannya
1. Konsepà Wakaf untuk semua; tidak ada dalil khusus soal kewajiban donor, pemberi wakaf, penerima manfaat harus muslim.
à Universitas Al-Azhar contoh pengelolaan asset wakaf secara modern
2. Inovasi à Tidak terbatas pada tanah atau properti tak bergerak. e.g: wakaf uang, wakaf sukuk seperti di Singapura dan Saudi Arabia atau membentuk perusahaan wakaf
1. Dikelola oleh ahli yang terpercaya dan berintegritas (mutawalli). E.g: Havard endowment bisa mengelola $37,1 bilion 2. Partnership dengan Lembaga keuangan
Syariah dan swasta sangat penting dan sebuah keniscayaan. Misal: di Malaysia Majelis Agama bekerjasama dengan
Lembaga Tabung Haji dalam membangun Menara Bank Islam
3. Menanamkan prinsip-prinsip good governance, misal melakukan internal control (risk management, internal and external audits, and compliance system) 1. Diprioritaskan pada proyek yang
memiliki manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat serta memenuhi prinsip efisiensi. e.g:
Penyewaan gedung, tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar tapi memprioritaskan bagi para pelaku usaha pemula (start-up
entrepreneurs);
2. Prinsip fleksibel dan terbuka dalam rangka mencapai tujuan sebesar- besarnya manfaat bagi yang membutuhkan
Sumber: Adapted from Marzunisham Omar (Assistant Governor of the Central Bank of Malaysia/ Bank Negara Malaysia), Speech at at the Forum on "Waqf: An Economic Perspective", Kuala Lumpur, 9 April 2018
25