• Tidak ada hasil yang ditemukan

A Review Of the Management Of The Computer Based Medical Record System At Ibnu Sina Islamic Hospital Pekanbaru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "A Review Of the Management Of The Computer Based Medical Record System At Ibnu Sina Islamic Hospital Pekanbaru"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Kemitraan Masyarakat, 1(1) Tahun 2022 Halaman : 52-56

A Review Of the Management Of The Computer Based Medical Record System At Ibnu Sina Islamic Hospital Pekanbaru

Tinjauan Pengelolaan Sistem Rekam Medis Berbasis Komputer Di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru

Wan Nuriza Afifah1, Randi Afriandi2, Ulil Kholili3 Aksol Wibisono 4

STIKes Hang Tuah Pekanbaru 1,2,3,4 aksolwibisono.pku@gmail.com4

Diterima: Desember 2021, Revisi : Januari 2022, Terbit: Januari 2022 ABSTRAK

Pelayanan kesehatan yang baik secara umum berarti memiliki rekam medis yang baik pula. Di setiap tempat layanan kesehatan setiap ada pasien yang datang untuk berobat maka akan dicatat baik identitas pasien, hasil diagnosa penyakit oleh dokter, obat yang diberikan kepada pasien, serta tindakan lain yang dilakukan oleh dokter terhadap pasien yang biasa disebut dengan Rekam Medis. Rekam Medis Elektronik (RME) merupakan teknologi pendukung yang memungkinkan memberikan pelayanan yang berkualitas dan cepat dibandingkan dengan rekam medis berbasis kertas. Berdasarkan hasil penelitian di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru bahwa pengelolaan Rekam Medis pelaksanaan Assembling tidak menggunakan sistem elektronik, sedangkan pelaksanaan filling belum menggunakan sistem elektronik, sedangkan di bagian pelaksanaan Coding dan pendaftaran sudah menggunakan sistem elektronik, bagian pendaftaran dan bagian coding dilakukan oleh petugas Rekam Medis.

Kata Kunci : Pelayanan Kesehatan, Rekam Medis Elektronik (RME) ABSTRACT

Good health services in general means having a good medical record as well. In every health service place, every time a patient comes for treatment, the patient's identity, the results of the diagnosis of the disease by the doctor, the drugs given to the patient, and other actions taken by the doctor to the patient are known as Medical Records. Electronic Medical Record (RME) is a supporting technology that allows providing quality and fast services compared to paper-based medical records. Based on the results of research at the Ibnu Sina Islamic Hospital Pekanbaru that the management of Medical Record Assembling implementation does not use an electronic system, while the filling implementation does not use an electronic system, while in the Coding and registration implementation sections using an electronic system, the registration section and the coding section are carried out by the Medical Record officer.

Keywords: Health Services, Electronic Medical Record (RME).

1. Pendahuluan

Rumah sakit adalah bagian yang amat penting dari suatu sistem kesehatan. Dalam jejaring kerja pelayanan kesehatan, rumah sakit menjadi simpul utama yang berfungsi sebagai pusat rujukan. Rumah Sakit adalah intitusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yangmenyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan rawat darurat (UU No.44 Tahun 2009).

Menurut Permenkes No.55 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Perekam Medis pasal 1 yaitu Manajemen Pelayanan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan adalah kegiatan menjaga, memelihara dan melayani rekam medis baik secara manual maupun elektronik sampai menyajikan informasi kesehatan di rumah sakit, praktik dokter klinik, asuransi kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan dan lainnya yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan menjaga rekaman.

(2)

Tinjauan Pengelolaan Sistem Rekam Medis Berbasis Komputer Di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru

Rekam Medis Elektronik (RME) merupakan teknologi pendukung yang memungkinkan memberikan pelayanan yang berkualitas dan cepat dibandingkan dengan rekam medis berbasis kertas. Berbagai rumah sakit di dunia termasuk di Indonesia telah menggunakan rekam medis elektronik sebagai pengganti atau pelengkap rekam medis berbasis kertas. Seiring perkembangannya RME adalah pusat atau bisa dikatakan sebagai jantungnya informasi dalam sistem informasi rumah sakit itu sendiri.

Berdasarkan hasil penelitian di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru bahwa pengelolaan Rekam Medis pelaksanaan Assembling tidak menggunakan sistem elektronik, sedangkan pelaksanaan filling belum menggunakan sistem elektronik, sedangkan di bagian pelaksanaan Coding dan pendaftaran sudah menggunakan sistem elektronik, bagian pendaftaran dan bagian coding dilakukan oleh petugas Rekam Medis. Hal ini didukung dengan hasil observasi pada ruangan unit Rekam Medis.

2. Metode

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisa data kualitatif.

Pengolahan dan penganalisaan data yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang menekankan pada segi pengamatan langsung dari penelitian tentang Tinjauan Pengelolaan Sistem Rekam Medis Berbasis Komputer Di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru Tahun 2022. Berikut langkah-langkah yang dilakukan :

a. Mengumpulkan data yang diperoleh dari hasil wawancara kepada informan.

b. Mengelompokkan data yang diperoleh berdasarkan variabel yang digunakan oleh peneliti.

c. Menganalisis penyebab yang kemungkinan besar menyebabkan munculnya inti masalah yang diteliti. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membandingkan data yang telah diperoleh dengan standar berdasarkan teori yang digunakan.

d. Meninjau hasil penelitian dan menyajikannya dalam bentuk narasi.

3. Hasil Pelaksanaan

Pengabdian kepada masyarakat dengan judul “Tinjauan Pengelolaan Sistem Rekam Medis Berbasis Komputer Di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru Tahun 2022” yang dilaksanakan pada tanggal 07 - 20 Februari 2022. Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

Hasil Observasi

1) Pengelolaan Data Rekam Medis Berbasis Komputer

Berdasarkan hasil observasi tentang Pengelolaan Data Rekam Medis Berbasis Komputer di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru Tahun 2022, ditemukan bahwa untuk pengelolaan data rekam medis sudah menggunakan sistem komputerisasi, walaupun masih ada yang dilakukan secara manual. Seperti petugas rekam medis yang sudah bisa melakukan pengkodingan rawat jalan hanya melalui aplikasi tersebut. Dan juga dokter sudah bisa melihat diagnosa pasien melalui sistem HIS. Dan hal itu akan mempercepat pelayanan kepada pasien rawat jalan, inap maupun IGD di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru

2) Faktor Yang Menghambat

Berdasarkan hasil observasi tentang Faktor Yang Menghambat Dalam Pengelolaan Rekam Medis Berbasis Komputer di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru Tahun 2022, ditemukan bahwa masih terdapat hal yang menganggu sistem seperti listrik yang tiba-tiba mati yang membuat komputer mati sehingga membuat terhambatnya pelayanan terhadap pasien seperti yang terjadi pada komputer ruangan filling.

3) Keahlian Petugas Rekam Medis

Berdasarkan hasil observasi tentang Keahlian Petugas Dalam Mengelola Rekam Medis Rekam Medis Berbasis Komputer di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru Tahun 2022, ditemukan bahwa petugas sudah menguasai aplikasi yang digunakan oleh

(3)

Tinjauan Pengelolaan Sistem Rekam Medis Berbasis Komputer Di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru

Rumah Sakit yaitu aplikasi HIS Rumah Sakit Islam Ibnu Sina dan penggunaanya pun cukup mudah dilakukan.

Hasil Wawancara

4) Pengelolaan Data Rekam Medis Berbasis Komputer

“Yang pasti ada positif dan negatifnya kan. Dampak positif yang pertama memudahkan pekerjaan, intinya memudahkan pekerjaan ya, yang awalnya manual jadi komputerisasi, proses pekerjaan lebih mudah lebih gampang. (Informan 1)

“Seandainya ada pasien berobat filenya hilang atau salah sisip tidak ada di rak atau lambat mengantarnya, dokter bisa langung liat di komputer riwayat pasien tersebut”

(Informan 3)

“Ya memudahkan pekerjaan, jadi lebih cepat melakukan pekerjaan. (Informan 4) 5) Faktor Yang Menghambat

“Kendala nya pertama dari aplikasi ini masalahnya umpamanya jaringan atau dari software itu sendiri karena sekarang masih proses pengembangan mungkin ada kurangnya masih ya, tapi setiap ada kekurangan kita lapor, biasanya mereka mereka tampung nanti mereka coba buat seperti apa yang kita inginkan. Sekarang ini masih proses pengembangan” (Informan 1)

“Kendala di pelayanan pasien berobat, jadi lama kita antar file ke pasien dan membuat pasien menunggu. Ada yang terkendala misalnya file hilang atau ada PR atau salah sisip” (Informan 2)

“Kendalanya selama ni belum ada, jaringan atau error aplikasi. Lancar-lancar aja”

(Informan 3)

“Untuk kendalanya paling ya masalah jaringannya atau dari aplikasinya sendiri”

(Informan 4)

6) Keahlian Petugas Rekam Medis

“Awalnya perlu lah, tapi aplikasi ini mudah dimengerti. Pelatihannya perlu lah tapi ga terlalu lama sih” (Informan 1)

“Pelatihan ga perlu lah, aplikasi ini mudah di pahami” (Informan 3)

“ Kalau pelatihan ga perlu lah, otodidak aja” (Informan 4) Pengelolaan Sistem Rekam Medis Berbasis Komputer

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada informan tentang Pengelolaan Rekam Medis Berbasis Komputer di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru Tahun 2022, yaitu pengelolaan data rekam medis sudah menggunakan sistem komputerisasi, walaupun masih ada yang dilakukan secara manual dan dengan adanya penerapan aplikasi HIS Rumah Sakit Ibnu Sina ini sangat memudahkan pekerjaan yang dilakukan oleh seluruh petugas rumah sakit khususnya rekam medis. Dan hal itu akan mempercepat pelayanan yang dilakukan kepada pasien rawat jalan, inap maupun IGD. Dan dokter sudah bisa melihat diagnosa pasien hanya melalui aplikasi HIS RS Ibnu Sina. Dan petugas rekam medis juga sudah bisa melakukan pengkodingan rawat jalan hanya melalui aplikasi tersebut.

Faktor Yang Menghambat

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada informan tentang Faktor Yang Menghambat Rekam Medis Berbasis Komputer di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru Tahun 2022, yaitu masih dalam tahap pengembangan karena masih banyak terdapat kekurangan seperti jaringan atau dari software itu sendiri, selanjutnya petugas IT akan coba mengembangkan aplikasi seperti yang dibutuhkan rekam medis. Tetapi untuk saat ini belum ada masalah yang dialami dari sistem HIS tersebut. Dan juga listrik yang tiba-tiba mati dan

(4)

Tinjauan Pengelolaan Sistem Rekam Medis Berbasis Komputer Di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru

membuat komputer mati sehingga membuat terhambatnya pelayanan terhadap pasien seperti yang terjadi pada komputer ruangan filling.

Keahlian Petugas Rekam Medis

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada informan tentang Keahlian Petugas Rekam Medis Berbasis Komputer di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru Tahun 2022, yaitu petugas rekam medis sudah paham terhadap aplikasi atau sistem komputerisasi yang diterapkan oleh Rumah Sakit. Dan untuk pelatihan tidak terlalu perlu dilakukan karena aplikasi yang digunakan cukup mudah untuk dipelajari sendiri oleh petugas, hanya perlu sedikit belajar dari petugas yang sebelumnya.

Gambar 1. Pelaksanaan Kegiatan 4. Penutup

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang peneliti uraikan tentang Tinjauan Pengelolaan Sistem Rekam Medis Berbasis Komputer Di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru Tahun 2022.

1. Pengelolaan Sistem Rekam Medis Berbasis Komputer di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru sudah menggunakan sistem komputerisasi dan masih ada yang dilakukan secara manual. Dan sudah adanya penerapan aplikasi HIS Rumah Sakit Ibnu Sina guna memudahkan pekerjaan petugas rekam medis. Melalui aplikasi HIS dokter sudah bisa melihat diagnosa pasien dan petugas rekam medis juga sudah bisa melakukan pengkodingan rawat jalan. Dimana semua itu akan mempercepat pelayanan yang dilakukan kepada pasien baik di rawat jalan, inap maupun IGD.

2. Faktor Yang Menghambat Pengelolaan Rekam Medis Berbasis Komputer di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru, yaitu aplikasi HIS masih terdapat kekurangan seperti dari jaringan atau dari software itu sendiri karena aplikasi tersebut masih dalam tahap pengembangan. Salah satu contohnya yaitu listrik yang tiba-tiba mati dan membuat komputer mati sehingga terhambatnya pelayanan terhadap pasien seperti yang terjadi pada komputer ruangan filling. Tetapi untuk saat ini belum ada masalah yang dialami dari sistem aplikasi HIS tersebut.

3. Keahlian Petugas Rekam Medis di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru, yaitu petugas sudah memahami penggunaan aplikasi HIS yang digunakan dan untuk penggunaannya cukup mudah, sehingga untuk pelatihan tidak terlalu perlu dilakukan, hanya perlu sedikit belajar dari petugas sebelumnya.

Ucapan Terimakasih

Sehubung dengan selesainya laporan pengabdian kepada masyarakat, kami mengucapkan terima kasih yang sangat besar dari hati yang paling dalam kepada pihak yang yang telah bersedia membantu dalam melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Unit Rekam Medis Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru Tahun 2022 dengan waktu yang sangat singkat, yakni :

a. Bapak Ahmad Hanafi, SKM, M.Kes, selaku Ketua STIKes Hang Tuah Pekanbaru.

b. Bapak Dr. Tryanda Ferdyansyah, selaku Pjs. Direktur Rumah Sakit Islam Ibnu Sina

(5)

Tinjauan Pengelolaan Sistem Rekam Medis Berbasis Komputer Di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru

Pekanbaru

c. Bapak Abriloka Vidu Nugroho S.Kep, M.Kes, selaku Kepala HRD Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru.

d. Ibu Haryani Octaria, M.Kes, selaku Ketua Program Studi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan STIKes Hang Tuah Pekanbaru

e. Ibu Yeye Supriatin, AMd.PK, SST.MIK selaku Kepala Rekam Medis Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru

f. Bapak Ulil Kholili, Amd.PK, SKM, M.K.M selaku Pembimbing Utama g. Seluruh staf Rekam Medis Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru.

Daftar Pustaka

Arif, et al. (2016). Analisis Strategi Pengembangan Rekam Medis Elekronik di Instalasi Rawat Jalan RSUD Kota Yogyakarta (http://eprints.ums.ac.id/id/eprint.45608, diakses 9 Desember 2021).

Benjamin (1980), Medical Records. London: William Heinemann Medical Books Ltd.

Creswell (2017), Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Depkes RI (2009) tentang fungsi rumah sakit.

Indradi, S. R. (2016). Rekam Medis. Tangerang Selatan : universitas terbuka.

Kamus besar Bahasa Indonesia. (1990). Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cita

Permenkes Nomor 269 Tahun (2008) Tentang Rekam Medis. 55 Tahun 2013 Tentang Pekerjaan Perekam Medis tersurat tentang manajemen pelayanan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.

Rustianto. (2012). Etika Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

SK Dirjen Yanmed No. 78 Tahun (1991) tentang penyelenggaraan rekam medis di rumah sakit.

Sugiyono (2017), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Undang-Undang Republik Indonesia No.44 Tahun (2009) Pasal 1 Tentang Rumah Sakit.

Wimmie Handiwidjojo (2015). Rekam Medis Elektronik. Jurnal Eksporasi Karya Sistem Informasi dan Sains 2. (diunduh dari ti.udkw.ac.id,)

Referensi

Dokumen terkait

(3) Kepala Daerah atau Kepala Dinas dapat memindahkan pendidik dan / atau tenaga kependidikan sesuai dengan kewenangannya masing-masing baik antar satuan pendidikan,

Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya, dalam usahanya untuk dapat meningkatkan Produktivitas Perusahaan yaitu dengan menempatkan fasilitas-fasilitas yang ada didalam pabrik dapat

I. Untuk menghitung elevasi bangunan aptmg terhadap MWL akibat kopel heaving dan pitching maka digunakan Teori Strip, dimana sebuah benda terapung dibagi secara

(daun oncit) sebagai pewarna kain sutera menggunakan fiksator tunjung 1 gram, 2 gram, dan 3 gram ditinjau dari ketahanan luntur berdasarkan pada perubahan warna

Setelah meninjau potensi tersebut, timbul pemikiran untuk mengangkat potensi pewarna alam dan mempergunakannya dengan mengembangkan teknik ecoprint dengan material limbah

Dalam Konvensi Dewan Eropa 2001 prinsip nasional dapat diterapkan dengan syarat : tindak pidana siber tersebut juga harus merupakan tindak pidana berdasarkan

Citra dapat diukur melalui pendapat, kesan atau respon seseorang dengan tujuan untuk mengetahui secara pasti apa yang ada dalam pikiran setiap individu mengenai suatu

SPEKTRA juga dapat dikembangkan lebih lanjut dalam menyediakan fasilitas-fasilitas penelusuran informasi baik dari koleksi yang dimiliki perpustakaan maupun yang tidak dimiliki