1. Proses Mechanical Assembly
Proses mechanical assembly adalah satu-satunya proses yang standar pada perakitan drawer, sedangkan proses-proses lainnya harus menyesuaikan dengan spesifikasi dari customer. Part-part yang digunakan dalam proses ini adalah sebagai berikut:
Langkah-langkah dalam proses mechanical assembly adalah sebagai berikut:
1. Siapkan base plate drawer
2. Pasang bearing bracket dan bearing dengan menggunakan rivet gun 6 3. Pasang equerre renfort tiroir dengan menggunakan rivet 6
DRAWER BASE PLATE
5. Pasang mobile wiring block bracket (diberi grease) menggunakan rivet 6 6. Pasang drawer slipper pada bagian bawah frame menggunakan rivet 6
7. Pasang support for microswitch dan auxilliary connector bracket double pada frame menggunakan rivet 6.
8. Pasang washer double pada frame menggunakan rivet 3
9. Pasang support of microswitch pada frame menggunakan rivet 3Nut M20X1,5 10. Lumasi drawer cam dengan Grease ISOFLEX TOPAS L152
11. Pasang drawer cam
12. Pasang drawer displacement cam dengan Nut M20 X 1,5 H9
13. Pasang power driving of microswitch (A) dan drawer locking lever (B)
14. Pasang drawer locking lever spring (pakai ring 6) dan Accessory for padlock (pakai M6x20 dan mur 6)
15. Pasang Aligment Drawer guide (pakai M6 dan ring 6)
A B
2. Proses Install Component
Langkah-langkah dalam proses install component adalah sebagai berikut:
1. Ganti cover NS, dan siapkan komponen yang lain.
2. Pasang rail omega pada mounting plate.
3. Pasang rail omega pada mounting plate.
4. Pasang mounting plate pada frame.
5. Pasang NS dan relay pada mounting plate.
6. Pasang fuse dan relay pada rail omega.
7. Pasang komponen lainnya sesuai dengan spesifikasi pada gambar.
3. Proses Labelling
Proses labelling adalah proses menempelkan label pada komponen- komponen yang telah terpasang sesuai dengan gambar. Proses ini seharusnya dilakukan sebelum proses wiring karena berfungsi untuk mempermudah dan mempercepat proses wiring baik wiring power maupun wiring control. Namun pada pelaksanaannya proses ini dilakukan saat finishing drawer. Alat pembuat label dan contoh komponen-komponen yang telah diberi label dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
4. Proses Prewiring Power
Langkah-langkah dalam proses prewiring power adalah sebagai berikut:
1. Ukur dan potong kabel dengan tang potong.
2. Pasang isolasi dan kupas kabel.
3. Pasang Schoen plug / spring.
4. Crimping ujung kabel.
5. Cek hasil crimping.
6. Join kabel power (schoen plug) dan (spring plug) pada outgoing plug dan pin fixed.
5. Proses Wiring Power
Langkah-langkah dalam proses wiring power adalah sebagai berikut:
1. Join kabel power (schoen plug) dan (spring plug) pada outgoing plug dan pin fixed.
2. Pasang kabel power incoming pada NS 80/100.
3. Pasang kabel power incoming pada drawer.
4. Pasang cable plug untuk outgoing dan pasang cable ties di dekat titik koneksi.
5. Pasang kabel, baut dan mur pada komponen.
6. Pasang cable ties dan potong sisa cable ties.
7. Kencangkan baut (torsi) dan beri tanda garis merah.
6. Proses Prewiring Control
Langkah-langkah dalam proses prewiring control adalah sebagai berikut:
1. Ukur dan potong kabel dengan tang potong. Pasang marker pada kabel.
2. Kupas ujung kabel dengan tang kupas.
3. Pasang schoen dan press dengan tang crimping.
4. Pasang kabel pada socket male.
7. Proses Wiring Control
Langkah-langkah dalam proses wiring control adalah sebagai berikut:
1. Pasang socket male pada drawer 2. Crimping ujung kabel yang lain
3. Pasang ujung yang lain pada komponen
4. Pasang kabel pada komponen, pasang kabel ties dan atur sudut pembengkokan kabel
8. Proses Setting Longshaft
Langkah-langkah dalam proses setting longshaft adalah sebagai berikut:
1. Pasang moveable bushing (pakai power glue).
2. Ukur dan potong longshaft dengan gergaji sesuai dengan gambar.
3. Beri ujung longshaft pelumas anti karat.
4. Pasang longshaft.
9. Proses Quality Control A. Line Inspection (LI):
Dalam proses LI dilakukan pengecekan drawer dari segi mekanisnya, yang meliputi kelengkapan metal part, kelengkapan komponen, kelengkapan wiring, kekuatan schoen, dll. Proses ini ditangani oleh Line Inspector yang berada di bawah kendali tim produksi.
B. Final Quality Control (FQC)
Setelah sebuah drawer lolos dari LI barulah dilakukan proses FQC. Dalam proses FQC ini dilakukan pengecekan drawer dari segi sistem atau koneksinya. Drawer dites apakah sudah dapat menjalankan fungsinya dengan baik atau belum. Jika masih terjadi error maka akan dikembalikan ke line produksi untuk diperbaiki, dan jika sudah berfungsi dengan baik berarti drawer tersebut sudah dalam kategori finished good dan siap untuk dikirim ke bagian panel LV. Proses ini dijalankan di bawah kendali tim FQC.