• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN BASIC TRAUMA CARDIAC LIFE SUPPORT TAHUN AJARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN BASIC TRAUMA CARDIAC LIFE SUPPORT TAHUN AJARAN"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KEGIATAN

PELATIHAN BASIC TRAUMA CARDIAC LIFE SUPPORT TAHUN AJARAN 2020-2021

AKADEMI KEPERAWATAN YASPEN JAKARTA

TAHUN 2021

(2)

VISI-MISI-TUJUAN AKPER YASPEN JAKARTA

VISI

Menjadi Akademi Keperawatan yang terkemuka dalam menghasilkan perawat vokasi yang kompeten dengan keunggulan keperawatan gawat darurat tingkat nasional pada tahun 2030.

MISI

1. Menyelenggarakan program pendidikan dan pembelajaran berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi di bidang keperawatan dengan keunggulan keperawatan gawat darurat.

2. Melaksanakan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat dalam bidang keperawatan.

3. Menciptakan suasana akademik yang menunjang pengembangan kreativitas, inovasi, dan produktivitas bagi seluruh civitas akademika.

4. Menjalin kemitraan strategis dengan berbagai instansi di dalam dan luar negeri dalam rangka menunjang pelaksanaan kegiatan tridharma perguruan tinggi dan pemanfaatan lulusan

TUJUAN

1. Menghasilkan lulusan perawat vokasi dengan kualifikasi level 5 sesuai Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dengan keunggulan keperawatan gawat darurat.

2. Mewujudkan pelaksanaan penelitian dan pengabdian masyarakat di bidang keperawatan 3. Mewujudkan suasana akademik suasana akademik yang menunjang pengembangan

kreativitas, inovatif, dan produktif bagi seluruh civitas akademika

4. Mewujudkan kemitraan strategis dengan berbagai instansi di dalam dan luar negeri dalam rangka menunjang pelaksanaan kegiatan tridharma perguruan tinggi dan pemanfaatan lulusan.

(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas RahmatNya atas selesai nya pelaporan pelatihan BTCLS yang telah dilaksanakan oleh Akper Yaspen Jakarta.

Pelatihan BTCLS ini bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa keperawatan dan perawat agar mampu menangani pasien-pasien dengan kasus-kasus trauma dan kardiovaskular, sehingga dapat menekan tingkat kecacatan maupun kematian akibat kasus trauma dan jantung.

Kami menyadar bahwa laporan pelatihan BTCLS ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mohon saran yang bersifat konstrutif untuk penyempurnaan laporan ini.

Jakarta, April 2021 Tim Penyusun

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……….……….. i

VISI MISI HALAMAN PENGESAHAN ……….. ii

……….. iii

KATA PENGATAR ……… …….. iv

DAFTAR ISI ………..……. v

I. PENDAHULUAN II. PERSIAPAN III. PELAKSANAAN IV. FAKTOR PENUNJANG DAN PENGHAMBAT V. LAMPIRAN ...…… 1

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, 3 ...……. 3

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, 6 ……… 6

(5)

1 LAPORAN

PELATIHAN BASIC TRAUMA LIFE SUPPORT AKADEMI KEPERAWATAN YASPEN JAKARTA

I. PENDAHULUAN

Pengetahuan dan skill yang berhubungan dengan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) adalah salah satu prasyarat yang harus dimiliki oleh seorang perawat, baik yang bekerja di pelayanan kesehatan dalam maupun luar negeri. Dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asian (MEA) tahun 2015, BTCLS menjadi syarat mutlak bagi setiap pekerja kesehatan khususnya perawat di berbagai rumah sakit, puskesmas dan perusahaan. Menyertakan sertifikat BTCLS sebagai bukti telah mengikuti pelatihan dan memiliki pengetahuan dan skill dalam bidang tersebut sangat menentukan dalam menentukan penerimaan tenaga kerjanya. Kondisi tersebut di atas, mendorong AKPER Yaspen Jakarta membuat kebijakan setiap mahasiswa tingkat terakhir perlu mengikuti pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS), dan AKPER Yaspen Jakarta bekerja sama dengan Jakarta Medical Service and Training 119 mengadakan pelatihan BTCLS. Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) adalah tindakan untuk memberikan pertolongan pada korban bencana atau gawat darurat guna mencegah kematian atau kerusakan organ sehingga produktivitasnya dapat dipertahankan setara sebelum terjadinya bencana atau peristiwa gawat darurat yang terjadi.

Pada kegiatan BTCLS terdapat enam fase, yaitu: fase deteksi, fase supresi, fase pra rumah sakit, fase rumah sakit dan fase rehabilitasi. Fase deteksi dapat diprediksi tentang frekuensi kajadian, penyebab, korban, tempat rawan kualitas kejadian dan dampaknya.

Misalnya terkait dengan kecelakaan lalulintas, maka dapat diprediksi frekuansi kecelakaan lalu lintas, buruknya kualitas helm sepeda motor yang dipakai, jarangnya orang memakai safety belt, tempat kejadian tersering di jalan raya yang padat dan sebagainya. Fase supresi

(6)

2

bertujuan untuk menekan agar terjadi penurunan korban gawat darurat dilakukan dengan berbagai cara seperti perbaikan konstruksi jalan, peningkatan pengetahuan peraturan lalulintas dan peningkatan patroli keamanan. Semantara fase pra rumah sakit keberhasilan penanggulangan gawat darurat sangat tergantung pada adanya kemampuan akses dari masyarakat untuk memberikan informasi pertolongan kepada korban kecelakaan atau bencana. Sedangkan fase rumah sakit dan rehabilitasi merupakan lanjutan dari fase-fase sebelumnya. Karena dalam fase ini merupakan suatu pendekatan yang sistematik untuk membawa korban gawat darurat ke suatu tempat penanganan yang definitif. Dalam konteks inilah sertifikat BTCLS merupakan suatu tuntutan bagi tenaga kesehatan khususnya perawat dalam memasuki dunia kerja pada era MEA.

Tuntutan prasyarat dunia kerja kesehatan sebenarnya bukan hal baru. Pengalaman empiris merupakan pelasanakan BTCLS di rumah sakit, puskesmas dan perusahaan sangat membutuhkan. Sebagai gambaran, khususnya kecelakaan lalulintas dan bencana alam saat ini meningkat dari peristiwa gawat darurat tersebut tidak semua korban meninggal di tempat, tetapi justru yang terbanyak meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit atau puskesmas. Hal ini terjadi karena keterampilan BTCLS ini belum disiapkan secara baik.

Untuk meminimalkan terjadinya kematian akibat kecelakaan atau bencana alam, upaya pencegahan pasien lebih efektif dilakukan melalui kegiatan kursus atau pelatihan/program BTCLS yang membantu keterampilan dan pengetahuan tenaga perawat kesehatan dalam menyikapi peristiwa gawat darurat. Alasannya, pertama frekuensi kuantitas kecelakaan lalulintas dan bencana alam yang membutuhkan pertolongan pertama sebelum ke rumah sakit meningkat. Kedua, data kejadian kecelakaan/peristiwa gawat darurat di lapangan selama ini tidak selamanya orang meninggal di tempat, tetapi lebih banyak dalam perjalanan ke rumah sakit karena kekurangan darah atau keterlambatan memberikan pertolongan pertama. Ketiga, minimnya tenaga kesehatan yang terampil dalam menangani masalah gawat darurat. Pelatihan BTCLS ini bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa keperawatan dan perawat agar mampu menangani pasien-pasien dengan kasus-kasus trauma dan kardiovaskular, sehingga dapat menekan tingkat kecacatan maupun kematian akibat kasus trauma dan jantung.

(7)

3 II. PERSIAPAN

Persiapan kegiatan diawali dengan kordinasi antra pihak akper Yaspen dengan Pihak Jakarta Medical Service & Training 119 (JMS 119). Adapun persiapan yang telah dilakukan sebagai berikut:

1. Membuat proposal kegiatan Pelatihan BTCLS.

2. Mengadakan kordinasi dengan semua panitia yang terlibat baik pihak akper Yaspen dan JMS 119.

3. Memastikan jumlah peserta yang mengikuti Pelatihan BTCLS dari mahasiswa tingkat III , alumni dan Perawat.

4. Persiapaan ruang pelatihan , peralatan yang diperlukan, mahasiswa yang menjadi probandus.

5. Kordinasi berikutnya dilaksanakan seiring dengan berlangsungnya kegiatan Pelatihan BTCLS.

III. PELAKSANAAN A. Kegiatan BTCLS

Pelatihan ini dilaksanakan selama 4 hari yaitu pada tanggal 24 Maret s/d 28 MAret 202. Pelaksanaaan kegiatan dilakukan secata daring dan luring yaitu untuk terori dilaksanakan pada tanggal 24 Maret s/d 26 Maret 2021 secara daring dan pada tanggal 27 Maret s/d 28 MAret 2021 di laksanakan secara luring bertempat Akper Yaspen Jakarta, sebelum dilakukan kegiatan peserta pelatihan BTCLS dilakukan pemeriksaan rapid tes sebagai upaya mitigasi penularan covid 19. Setelah dilkukan

(8)

4

pemeriksaan dan di nyatakan negatif peserta diperkenankan untuk mengikuti proses pelatihan secatra luring. Adapun kegiatannya meliputi:

1. Pelaksanaan kegiatan BTCLS diawali dengan Pembukaan Pelatihan BTCLS yang di buka oleh Ibu Direktur Akper Jakarta secara daring.

2. Sebelum pemberian materi kegitan dilakukan pre test pada peserta pelatihan, yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan peserta berkaitan dengan BTCLS.

3. Pemberian materi oleh narasumber sebagai berikut A. Rabu, 24 Maret 2021 ( Daring)

No. Materi Pemateri

1 Initial Asessment dr. Ifman Hasibuan Sp.B

2 Penatalaksanaan Pasien akibat Trauma : Kepala, Spinal, Thorak, Abdomen, Musculoskeletal dan Luka Bakar.

dr. Ifman Hasibuan Sp.B

3 Penatalaksanaan Pasien akibat Trauma : Kepala, Spinal, Thorak, Abdomen, Musculoskeletal dan Luka Bakar

dr. Ifman Hasibuan Sp.B

4 Penatalaksanaan Pasien dengan Gangguan Sirkulasi

dr. Rizky Kumara Anindhita, SpAn

5 Penatalaksanaan Pasien dengan Gangguan pada Airway dan Breathing Management

dr. Rizky Kumara Anindhita, SpAn

6 Triase TIM 119

7 SPDGT TIM 119

B. Kamis, 25 Maret 2021(Daring)

No. Materi Pemateri

1 Penatalaksanaan pada Pasien Covid-19 dr. Prasenohadi, SpP (K) KIC 2 Penatalaksanaan Pasien dengan Gangguan

Pernafasan

dr. Prasenohadi, SpP (K) KIC 3 Bantuan Hidup Dasar (BHD) TIM 119

4 Alat Evakuasi dan Balut Bidai TIM 119

(9)

5 C. Jumat, 26 Maret 2021 (Daring)

No. Materi Pemateri

1 Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Kardiovaskuler ( Sistem Konduksi Listrik Jantung, EKG Normal )

dr. Hadi Utama Syam, SpJP

2 Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Kardiovaskuler ( Therapy Elektrik )

dr. Hadi Utama Syam, SpJP 3 Etik dan Aspek Legal Keperawatan

Gawat Darurat

DPD PPNI

D. Sabtu, 27 Maret 2021( Luring)

No. Materi Pemateri

1 Skill Station ( Praktek):

- RJP - EKG - Code Blue

- Airway and Breathing (Intubasi) - Stabilisasi Muskoloskeletal dan Spinal ( Balut Bidai / Fiksasi )

- Pemakaian Alat Emergency dan Evakuasi Pasien

- Initial Assesment

TIM 119

E. Minggu, 28 Maret 2021( Luring

Materi Pemateri

1 Skill Station ( Uji Kompetensi):

- RJP - EKG - Code Blue

- Airway and Breathing (Intubasi) - Stabilisasi Muskoloskeletal dan Spinal ( Balut Bidai / Fiksasi )

- Pemakaian Alat Emergency dan Evakuasi Pasien

- Initial Assesment

TIM 119

(10)

6

IV. FAKTOR PENUNJANG DAN PENGHAMBAT 1. Faktor Penunjang

a. Adanya susunan acara yang telah disusun dengan baik sehingga memudahkan panitia dalam melaksanakan kegiatan

b. Adanya kordinasi dan kerja sama yang baik antara panitia akper yaspen Jakarta dengan panitia JMS 119

c. Adanya sarana dan prasarana yang mendukung seperti ruangan, microphone, LCD, laptop, layar, dan sebagainya.

d. Pemateri yang memulai dengan materi tepat waktu dan selesai sesuai jadwal yang telah direncanakan

2. Faktor Penghambat

HAmbatan yang ditemukan dalam kegiatan pelatihan BTCLS adalah berkaitan dengan kegiatan pemberian materi yang bersifat daring. Beberpa peserta mengalami kesulitan untuk bergabung karena faktor jaringan internet.

V. DAFTAR LAMPIRAN 1. Daftar Peserta

2. Daftar Hadir peserta 3. Daftar Nilai

4. Sertifikat 5. Foto kegiatan

(11)

7

Jakarta, 1 April 2021

Ka. Prodi Koordinator Pelaksana

Resmiati, S.Kp,M.Kes Harjati, SST, M.Kes

Mengetahui

Direktur

Sulastri,S.Kp,M.Kep

(12)

8 Lampiran

1. Daftar Peserta

(13)

9 2. Daftar Hadir Peserta

(14)

10

(15)

11 3. Daftar Nilai

(16)

12 4. Sertifikat

(17)

13 5. Foto kegiatan

a. Pembukaan

b. Pembelajaran Daring

(18)

14 c. Pembelajaran Luring

(19)

15

(20)

16

(21)

17

(22)

18 d. Penutupan Pelatihan

(23)

19

Referensi

Dokumen terkait