• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS KTSP TAHUN LALU SMA NEGERI MOJOAGUNG TAHUN PELAJARAN 2020/2021 OLEH: TIM PENJAMINAN MUTU SEKOLAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS KTSP TAHUN LALU SMA NEGERI MOJOAGUNG TAHUN PELAJARAN 2020/2021 OLEH: TIM PENJAMINAN MUTU SEKOLAH"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

HASIL ANALISIS KONTEKS KTSP TAHUN LALU SMA NEGERI MOJOAGUNG

TAHUN PELAJARAN 2020/2021

OLEH:

TIM PENJAMINAN MUTU SEKOLAH

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI MOJOAGUNG

Jl. Janti No. 18 Mojoagung Jombang 61482 Telp. (0321) 495408 E-mail : smun1mojoagung@yahoo.com - Fax (0321) 492107 kode Pos : 61482

JOMBANG

2020

(2)

Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena dengan limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya, tim pengembang kurikulum tahun pelajaran 2020/2021 SMA Negeri Mojoagung dapat menyelesaikan hasil analisi konteks.

Hasil analisis konteks memuat 8 standar sekolah nasional dengan berbagai aspek sesuai ketentuan kurikulum nasional (sesuai prosedur KTSP).

Kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian hasil analisis ini kami sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya, terutama

1. Kepala SMA Negeri Mojoagung 2. Komite SMA Negeri Mojoagung 3. Wakil kepala sekolah

4. Tim penjaminan mutu sekolah dan pengembang kurikulum

5. Semua pihak yang berkaitan dengan kegiatan pembuatan analisis konteks tahun pelajaran 2020/2021

Kami menyadari bahwa penyusunan laporan hasil analisis konteks ini mungkin belum sempurna. Koreksi, saran, kritik, dari pembaca, penelaah, pengguna, pengawas dan lainnya sangat diharapkan demi perbaikan dan kemajuan SMA Negeri Mojoagung.

Jombang, 03 Juli 2020 Kepala

Achmad, S.Pd., M.T Pembina Tk.I

NIP 19651027 199001 1 003

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolahdan Tim Pengembang

Kurikulum SMA Negeri Mojoagung Jombang, maka dengan ini laporan hasil

analisis konteks SMA Negeri Mojoagung Tahun Pelajaran 2020/2021

ditetapkan/disahkan untuk ditindaklanjuti.

Jombang, 03 Juli 2020

Ketua Komite Kepala Sekolah

Drs. Zainul Arifin, M.Si. Achmad, S.Pd., M.T.

Pembina Tk. I

NIP. 19651027 199001 1 003

(4)

DAFTAR ISI

Hal

Kata Pengantar ... . i

Lembar Pengesahan ... . ii

Daftar Isi ... . iii

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang ... . 1

B. Landasan Hukum ... ... 2

C. Visi Sekolah... ... 5

D. Misi Sekolah... ... 6

E. Tujuan Sekolah ... 7

F. Sasaran Sekolah... ... .8

BAB II Hasil Analisis Konteks ... ... 10

A. Analisis Standar Nasional Pendidikan ………..……... 10

1. Analisis Standar Isi ... ... 10

2. Analisis Standar Proses ... ... 13

3. Analisis Standar Kompetensi Lulusan... ... 17

4. Analisis Standar Penilaian ... ... 19

B. Analisis Kondisi Satuan Pendidikan ... ... 21

1. Analisis Sarana dan Prasarana ... ... 21

a. Rombel ... ... 22

b. Lahan Sekolah……….. 22

c. Bangunan Gedung……….... 23

d. Klengkapan Sarpras………... 25

C. Analisis Kondisi Lingkungan Satuan Pendidikan ... ... 27

1. Analisis Kondisi Lingkungan Internal Satuan Pendidikan ... ... 27

a. Komite Sekolah ………... .. 27

b. Dinas Pendidikan ………... . 28

c. Asosiasi Profesi ………... . 29

2. Analisis Kondisi Lingkungan Eksternal Satuan Pendidikan ... ... 30

BAB III. Penutup ... ... 33

A. Kesimpulan ... ... 33

(5)

-iii-

(6)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Visi reformasi pembangunan dan kehidupan nasional tertera dalam garis-garis besar haluan negara yakni terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju dan sejahtera dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman, bertaqwa, berakhlaq mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi, serta berdisiplin. Perwujudan masyarakat berkualitas tersebut menjadi tanggungjawab pendidikan, terutama dalam mempersiapkan peserta didik menjadi subjek yang makin berperan menampilkan keunggulan dirinya yang tangguh, kreatif, mandiri dan profesional pada bidangnya masing-masing.

Dalam kepentingan inilah pemerintah mengangkat gagasan perlu adanya kebijakan pendidikan yang berbasis pada masyarakat luas dengan orientasi kecakapan untuk hidup.

Pendidikan yang berorientasi pada kecakapan atau keterampilan hidup, memberikan kesempatan kepada setiap anak untuk meningkatkan potensinya dan bahkan memberikan peluang pada anak untuk memperoleh bekal keahlian/keterampilan yang dapat dijadikan sebagai sumber penghidupan. Untuk mencapai kondisi tersebut, sekolah dituntut untuk mampu memberikan pelayanan pembelajaran yang berkualitas kepada peserta didik dan mampu memberikan layanan yang memuaskan kepada guru, kepada sekolah, staf tata usaha, orang tua peserta didik dan komponen sekolah lainnya.

Sekolah akan berfungsi dengan baik dan benar apabila setiap kegiatan direncanakan dengan matang, dilaksanakan dan dikelola dengan baik, serta selalu dikontrol dan dilakukan evaluasi dan supervisi yang berkesinambungan. Dengan demikian semua program dan rencana dapat dilaksanakan dan diukur sampai dimana keberhasilan atau kendala apa yang dihadapi dalam mencapai hasil yang diinginkan. Selain itu, fungsi sekolah sebagai unit pelayanan teknis harus dapat melakukan pelayanan prima terhadap peserta didik dan orang tua, serta masyarakat, melalui berbagai kegiatan sebagai proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang baik memerlukan personel, sarana dan prasarana, pembiayaan, dan dukungan yang memadai, sehingga diharapkan dapat

(7)

luar sekolah yang dilayaninya guna menghadapi persaingan global dan tantangan pendidikan di masa depan.

Personel sekolah sebagai pengelola pendidikan yang menekankan dan mengutamakan kemandirian dan kreativitas peserta didik hingga dapat membangun dirinya menuju masa depan yang lebih baik, sebagaimana dituangkan dalam tujuan program pembangunan pendidikan menengah yang dituangkan dalam rencana strategis pendidikan di propinsi Jawa Timur tahun 2019 s.d. 2024.

Oleh karena itu dalam membuat analisis konteks tim pengembang kurikulum SMA negeri Mojoagung dalam tahun pelajaran 2019/2020 mencoba mewujudkan idealisme tersebut sesuai dengan tantangan, peluang sekaligus potensi dasar yang dimiliki, baik bersumber dari kondisi lingkungan yang ada pada sekitar tempat tinggal peserta didik dan sekolah, maupun kondisi sumber daya pada SMA Negeri Mojoagung itu sendiri.

Perwujudan idealisme tersebut berupa peningkatan mutu pendidikan melalui berbagai program dan kegiatan serta pembiayaan yang dituangkan dalam Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) maupun Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS).

RKAS merupakan rencana dan kegiatan, serta pembiayaan yang merupakan hasil musyawarah dan disusun berdasarkan hasil analisis konteks, skala prioritas dari hasil analisis kesenjangan antara kondisi riil dan kondisi yang ingin dicapai sekolah dalam jangka waktu satu tahun pelajaran.

A. Landasan Hukum.

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2014 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2015 tentang perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 T ahun 2007 tentang Standar Pengelolaan.

(8)

5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 ;

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum 2013 SMA/MA;

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2014 tentang Peminatan Pada Pendidikan Menengah;

10. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana;

11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMA/MA.

12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Perndidikan Dasar dan Menengah.

13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Menengah.

14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Menengah.

15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2014 tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah.

16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2014 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru Kurikulum 2013 Kelompok Peminatan Pendidikan Menengah yang Memenuhi Syarat Kelayakan untuk Digunakan dalam Pembelajaran.

17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi dalam Implementasi Kurikulum 2013.

18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

(9)

19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi dalam Implementasi Kurikulum 2013.

20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 158 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum tahun 2013;

22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2015 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru Kurikulum 2013 Kelompok Peminatan Pendidikan Menengah yang Memenuhi Syarat Kelayakan untuk Digunakan dalam Pembelajaran.

23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan satuan pendidikan dasar dan menengah;

25. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti;

26. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.

27. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.

28. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Sekolah Pendidikan Dasar dan Menengah.

29. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

30. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

31. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah;

(10)

32. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal;

33. Peratutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.36 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Permendikbud No. 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMA/MA

34. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 37 tahun 2018 tentang Perubahan atas permendikbud no. 24 tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada kurikulum 2013 Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;

35. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 46 Tahun 2016 tentang Penataan Lineritas Guru Bersertifikat Pendidik;

36. Panduan Penilaian untuk SMA kurikulum 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas tahun 2017;

37. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 156928/MPK.A/KR/2013, tanggal 8 November 2013, perihal Implementasi Kurikulum 2013.

38. Surat Edaran bersama Menteri Dagri No 420/176/SJ dan Mendikbud No 0258/MPK.A/KR/2014 tgl 9 Januari 2014 perihal Implementasi kurikulum 2013.

39. Surat edaran dari Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktur Pembinaan SMA nomor 5182/D4/LK/2015 tentang Panduan Penilaian untuk SMA kurikulum 2013;

40. Panduan Penilaian Pada Sekolah Menengah Atas yang Dikembangkan Oleh Dit.

PSMA Tahun 2015.

41. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 19 Tahun 2014 tanggal 3 April 2014 tentang Mata pelajaran bahasa daerah sebagai muatan lokal wajib di sekolah/madrasah;

(11)

C. VISI SMA Negeri Mojoagung

“BERTAKWA, BERPRESTASI, BERINOVASI, PEDULI LINGKUNGAN, BERBUDAYA LITERASI DAN BERWAWASAN GLOBAL ADALAH JIWAKU“

Indikator Visi :

1. Peningkatan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2. Peningkatan rasa cinta tanah air dan berkepribadian budaya Indonesia.

3. Peningkatan kualitas SDM Pendidik dan tenaga kependidikan, pelaksanaan Kurikulum 2013 serta mengembangkan kurikulum bertaraf internasional (khusus untuk mata pelajaran: MIPA, IPS dan Bahasa Inggris).

4. Mengembangkan kompetensi siswa dalam aspek pengetahuan , keterampilan, dan sikap.

5. Mengembangkan Standar Kompetensi Lulusan Nasional dengan mengadopsi/mengadaptif SKL dari negara maju (ICAS).

6. Mengembangkan proses belajar mengajar dengan berbagai strategi pembelajaran yang relevan dan inovatif serta pembelajaran tematik terpadu.

7. Meningkatkan kompetensi bagi peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan.

8. Melengkapi fasilitas pendidikan (sarana, prasarana, peralatan, media pengajaran dan fasilitas lain berkaitan dengan kegiatan PBM di sekolah).

9. Mengembangkan manajemen sekolah secara profesional dan mengarah kepada manajemen berstandar internasional.

10. Mampu menggali dana untuk pembiayaan pendidikan dengan melibatkan komite sekolah, Bappeda, DPRD Tk. I dan II, Dinas Pendidikan Kabupaten dan Provinsi, Direktorat Pembina SMA serta pihak lain yang relevan.

11. Mengembangkan sistem penilaian yang disesuaikan dengan tuntutan kurikulum 2013

12. Mewujudkan sistem layanan informasi masyarakat dengan menyediakan akses online perkembangan capaian hasil belajar di sekolah.

13. Peningkatan Nilai Ujian Nasional dan penerimaan siswa di PTN.

14. Peningkatan dalam Karya Ilmiah Remaja dan terbitnya Buletin.

15. Handal dalam prestasi olah raga, seni dan budaya berbasis lingkungan.

16. Terwujudnya Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan, Literasi dan layanan setiap peserta didik sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan gaya belajarnya.

(12)

17. Terwujudnya budaya bersih dan ramah lingkungan, serta mewujudkan budaya 7S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun, Salaman, Senang).

18. Mengembangkan lingkungan sekolah yang sehat, aman, nyaman, tertib, rapi, indah, dan menyenangkan sehingga situasi belajar menjadi kondusif demi peningkatan kualitas pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan jaman.

19. Menjaga dan melestarikan fungsi lingkungan, serta mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan.

20. Menumbuhkan karakter gemar membaca, menganalisis, dan mendalami informasi dari berbagai sumber pengetahuan.

21. Membiaskan upaya gerakan literasi pada beberapa sekolah dan masyarakat sekitar sekolah

22. Mengembangkan prestasi dan daya saing mutu lulusan di kancah internasional.

A. MISI SEKOLAH :

Dalam upaya mewujudkan visi dengan indikatornya, SMA Negeri Mojoagung Jombang menjabarkan dalam misi sekolah sebagai berikut:

1. Meningkatkan disiplin dalam beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Mengajarkan dan membudayakan jiwa cinta tanah air , perilaku jujur, gotong royong/ kerja sama, tanggung jawab, dan saling menghormati perbedaan.

3. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga setiap siswa berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.

4. Melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan multy-resources dan berbasis pada teknologi informasi dan komunikasi (ICT).

5. Melaksanakan kurikulum Nasional dan mewujudkan manajemen berbasis sekolah yang transparan, demokratis, partisipatif, akuntabel yang efektif dan efisien.

6. Menerapkan pola pembelajaran berbasis kecakapan abad 21, PPk, Steam , dan HOTS

7. Memberikan motivasi dan bantuan kepada siswa dalam mengembangkan bakat dan minat.

8. Meningkatkan manajemen partisipatif, mewujudkan komitmen dan loyalitas yang tinggi bagi seluruh warga sekolah terhadap tugas pokok dan fungsinya.

9. Meningkatkan budaya bersih dan ramah lingkungan, serta mewujudkan budaya 7S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun, Salaman, Senang)

(13)

10. Mewujudkan lingkungan sekolah yang sehat, aman, nyaman, tertib, rapi, indah, dan menyenangkan sehingga situasi belajar menjadi kondusif demi peningkatan kualitas pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan jaman.

11. Menjaga dan melestarikan fungsi lingkungan, mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan.

12. Memberikan fasilitas sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan serta mampu berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa asing lain.

13. Mengembangkan pembinaan di bidang Olimpiade Sains sehingga mampu menjuarai di tingkat Nasional/Internasional.

14. Meningkatkan kualitas lulusan dengan standar sekolah bertaraf Internasional.

15. Mewujudkan hubungan yang harmonis antar warga sekolah, alumni, masyarakat, dan pemerintah.

16. Melaksanakan pembiasaan membaca, menganalisis, dan mendalami informasi dari berbagai sumber pengetahuan.

17. Terwujudnya SMA Negeri Mojoagung sebagai penyelenggara SKS.

18. Membiasakan aktivitas literasi di setiap kegiatan pembelajaran.

19. Menggiatkan aktivitas literasi dalam berbagai bentuk kegiatan di sekolah dan masyarakat.

20. Membiaskan penerapan gerakan literasi sekolah pada beberapa sekolah dan masyarakat sekitar sekolah

21. Aktif mengikuti lomba-lomba di kancah daerah, nasional, dan internasional.

22. Meningkatkan mutu lulusan yang mampu bersaing di kancah perguruan tinggi internasional

B. TUJUAN PENDIDIKAN 1. Tujuan Pendidikan Nasional

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

(14)

2. Tujuan Sekolah

Bertolak dari Visi dan Misi yang dicanangkan serta tujuan pendidikan nasional, selanjutnya SMA Negeri Mojoagung pada tahun pelajaran 2020/2021 merumuskan tujuan sekolah sebagai berikut :

1. Meningkatkan disiplin dalam beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa;

2. Menyediakan fasilitas pendidikan yang memadai (sarana, prasarana, media pembelajaran dan fasilitas lain yang berkaitan dengan PBM di sekolah);

3. Melaksanakan kurikulum Nasional dan mewujudkan manajemen berbasis sekolah yang transparan, demokratis, partisipatif, akuntabel, yang efektif dan efisien serta berbasis pada keunggulan lokal dan global;

4. Meningkatkan budaya bersih dan ramah lingkungan, serta mewujudkan budaya 7S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun, Salaman, Senang);

5. Mewujudkan lingkungan sekolah yang sehat, aman, nyaman, tertib, rapi, indah, dan menyenangkan sehingga situasi belajar menjadi kondusif demi peningkatan kualitas pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan jaman;

6. Menjaga dan melestarikan fungsi lingkungan, mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan;

7. Melaksanakan program peningkatan kompetensi berbahasa inggris dan komputer bagi pendidik dan tenaga kependidikan, serta peerta didik melalui “English Experience Day” dan club ICT;

8. Melaksanakan sistem penilaian yang disesuaikan dengan tuntutan kurikulum 2013 dan berbasis IT;

9. Meningkatkan manajemen partisipatif, mewujudkan komitmen dan loyalitas yang tinggi bagi seluruh warga sekolah sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya;

10. Melaksanakan program ekstrakurikuler dengan mewajibkan kegiatan pramuka bagi seluruh warga sekolah, agar lebih efektif dan efisien sesuai dengan bakat dan minat peserta didik sebagai salah satu sarana pengembangan diri;

11. Memiliki dana untuk pembiayaan pendidikan dengan melibatkan komite sekolah, Bappeda, DPRD, Dinas Pendidikan Kabupaten dan Provinsi, Direktorat Pembinaan SMA serta pihak lain yang relevan;

12. Mengembangkan pembinaan di bidang Olimpiade Sains sehingga mampu menjuarai di tingkat Nasional/Internasional;

(15)

13. Mewujudkan peningkatkan kualitas lulusan yang memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang seimbang, serta meningkatkan jumlah lulusan yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri favorit baik dalam maupun luar negeri;

14. Mewujudkan hubungan yang harmonis antarwarga sekolah, alumni, masyarakat, dan pemerintah;

15. Meningkatkan kinerja masing-masing komponen sekolah (Kepala sekolah, tenaga pendidik, karyawan, peserta didik, dan komite sekolah) untuk bersama- sama melaksanakan kegiatan yang inovatif sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) masing-masing;

16. Menyusun dan melaksanakan tata tertib dan segala ketentuan yang mengatur operasional warga sekolah;

17. Meningkatkan kualitas semua Sumber Daya Manusia, baik tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik yang dapat berkompetisi baik lokal maupun global.

D. SASARAN

Berdasarkan visi, misi, dan tujuan sekolah yang diuraikan diatas, sasaran SMA Negeri tahun pelajaran 2020/2021 adalah sebagai berikut:

Sasaran 1 : Peningkatan pemahaman dan keterampilan seluruh warga sekolah terhadap 8 SNP dan implementasinya dalam proses pendidikan di sekolah

Sasaran 2 : Peningkatan perolehan hasil belajar peserta didik, baik untuk KBM mata pelajaran maupun perolehan nilai Ujian Nasional Berbasis Komputer ≥ 55 sehingga mencapai minimal 80%

Sasaran 3 : Peningkatan disiplin seluruh warga sekolah (guru, tata usaha, dan karyawan lainnya, serta peserta didik) ditandai dengan terciptanya 7 K dan kehadiran minimal 95%

Sasaran 4 : Peningkatan partisipasi masyarakat dan orang tua, baik dalam dukungan moril maupun materil dengan pencapaian kehadiran pada rapat komite sekolah dan kemampuan membayar sumbangan masing - masing mencapai minimal 90%

(16)

Sasaran 5 : Penambahan sarana dan prasarana, terutama pemenuhan IT sehingga minimal 75% ruang dilengkapi perangkat IT yang terhubung dengan jaringan internet

Sasaran 6 : Peningkatan proses pembelajaran melalui permbelajaran berbasis IT minimal untuk 8 mata pelajaran

Sasaran 7 : Peningkatan mutu lulusan dan jumlah lululsan yang diterima di Perguruan Tinggi terakreditasi sehingga mencapai minimal 80,1% , PTS 63,6 %

Sasaran 8 : Peningkatan kerjasama dan kemitraan dengan SMP, PT, Dinas/Instansi terkait, dan Dunia Usaha/Dunia Industri dalam bentuk kesepakatan tertulis (MoU)

(17)

HASIL ANALISIS KONTEKS

A. Analisis Standar Nasional Pendidikan 1. Analisis Standar Isi

Adalah analisis pada dasar kerangka kurikulum, beban belajar dan kalender pendidikan yang akan menjadi dokumen kurikulum (buku 1). Standar isi dianalisis pada KI, KD yang akan menjadi dokumen buku 2 dan buku 3. Dokumen buku 2 berisi silabus dan buku 3 RPP yang esensinya ada pada KD, tiap KD harus dianalisis untuk memperoleh indikator pencapaian sebagai dasar pengembangan silabus. Indikator pencapaian dalam silabus selanjutnya menjadi acuan dalam penentuan kegiatan pembelajaran, alokasi waktu, jenis dan bentuk instrumen penilain, serta bahan dan sumber pembelajaran.

Hasil analisis standar isi dirangkum dalam tabel sebagai berikut:

Komponen Sub Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana Tindak Lanjut

1. Kerangka Dasar Kurikulum

Prinsip Pengembangan kurikulum A.Pengembangan KTSP harus memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum terutama:

1. Prinsip berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.

2. Beragam dan terpadu

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

5. Menyeluruh dan berkesinambungan

1.KSTP sudah sesuai dengan prinsip- prinsip

pengembangan kurikulum , perlu pengembangan keunggulan lokal dan sekolah adiwiyata, literasi, sekolah SKS dan paket

2. Tersedia dokumen Kurikukum sks dan paket Buku 1, 2, 3

1. Dilakukan workshop pengembangan Kurikulum tentang pemahaman landasan filosofis, yuridis, teknis, strategi persiapan dan pelaksanaan SKS dengan keunggulan lokal dan sekolah adiwiyata, literasi sebelum tahun ajaran baru dengan penugasan semua guru beserta tim

(18)

Komponen Sub Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana Tindak Lanjut 6. Belajar sepanjang hayat

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah B. Melaksanakan Permendikbud Nomor

20 tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal;

C.Melaksanakan pengembangan kurikulum 2013 berbasis adiwiyata dan literasi .

SMA Negeri Tahun Pelajaran 2020/2021

pengembang kurikulum.

2. Melakukan

pengembangan dan penguatan

implementasi

kurikulum 2013 dengan mengintegrasikan PPK, Literasi, Ketrampilan abad 21 atau istilah 4C, HOTS kemampuan berfikir tingkat tinggi level C3 s.d C6.

2. Struktur Kurikulum

A. Sruktur dan muatan

kurikulkum 2013 pada jenjang pendidikan menengah atas/MA tertuang dalam PP 32 tahun 2013 diubah menjadi PP 13 tahun 2015 tentang SNP B. Melaksanakan Permendikbud

No.69 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum 2013 SMA/MAdan muatan kurikulum 2013 yang tertuang dalam permendikbud

Struktur dan muatan KTSP

menggunakan PP No. 32 tahun 2013 diperbaruhi dengan PP. No. 13 tahun 2015 tentang SNP dan Permendikbud No.69 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum 2013 SMA/MA, Permendikbud No. 64 tahun 2014 tentang Peminatan dan lintas minat / pendalaman minat pada pendidikan menengah, yang terdiri dari kelompok wajib A, wajib B kelompok peminatan dan lintas minat;

1.Dokumen

Kurikulum sudah mengembangkan pembelajaran berbasis sks dan paket dengan keunggulan daerah melalui kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler.

2. Sudah tersedia struktur Kurikulum

1.Pengembangan struktur Kurikulum 2013 berdasarkan

permendikbud baru dengan system kredit semester (SKS) dan paket;

2.Pengembangan keunggulan sekolah melalui pelatihan, pembiasaan, penelitian, Lomba/kejuaraan,karanti

(19)

Komponen Sub Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana Tindak Lanjut peminatan, pendalaman minat

/ lintas minat serta

permendikbud no. 63 tahun 2014 tentang kegiatan ekstra wajib pramuka;

C. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 158 Tahun 2014 tentang

Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

Pengembangan keunggulan sekolah adiwiyata dalam kegiatan kurikuler diintegrasikan dalam semua mata pelajaran.

Unggulan pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler berupa seni tari remo, PMR dan Paskibraka, TIK , Pramuka

Struktur kurikulum dengan pelayanan utuh 3 model alternatif :

a. Layanan klasikal individu yaitu layanan belajar rombongan kelompok (cepat, normal, lambat) dalam satu kelas heterogen oleh satu guru.

b. Layanan kelompok belajar

rombongan kelompok belajar yaitu layanan rombongan kelompok (cepat, normal, lambat) dalam satu kelas heterogen oleh dua guru (team teaching).

c. Layanan kelompok belajar

rombongan lintas rombel individu yaitu layanan belajar lintas rombel kelompok oleh satu guru

kredit semester (SKS) dan paket dengan

mengintergrasikan mulok bahasa jawa.

Belum ada struktur kurikulum dengan pelayanan utuh 3 model alternatif : a. Layanan klasikal

individu yaitu layanan belajar rombongan kelompok (cepat, normal, lambat) dalam satu kelas heterogen oleh satu guru.

b. Layanan

kelompok belajar rombongan kelompok belajar yaitu layanan rombongan kelompok (cepat, normal, lambat)

3.Melaksanakan workshop pengelolaan pelayanan utuh pembelajaran 3 alternatif dengan system kredit semester (sks) Kurikulum 2013 dan pemetaan pasangan KD sesuai Permendikbud nomor 24 tahun 2016;

(20)

Komponen Sub Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana Tindak Lanjut dalam satu kelas

heterogen oleh dua guru (team teaching).

c. Layanan kelompok belajar rombongan lintas rombel individu yaitu layanan belajar lintas rombel kelompok oleh satu guru 3. Beban

Belajar

A.Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran.

Beban belajar dinyatakan dalam jam pelajaran ditetapkan 1 jam pelajaran terdiri dari 45 menit/minggu untuk kegiatan tatap muka, tugas terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak tersruktur 0-60% waktu tatap

Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dan kurikulum 2013 dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran.

Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.

Beban belajar kegiatan tatap muka per

1.Melaksanakan Permendikbud No 20 tahun 2016 tentang SKL dan Permendikbud No.21 tahun 2016 tentang SI

2.Melaksanakan Permendikbud Nomor 15 tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru,

1.Dilakukan workshop penguatan implementasi kurikulum 2013 sistem kredit semester (sks) dan paket dengan

keunggulan sekolah adiwiyata, literasi 2. Dilakukan

pendampingan

implementasi kurikulum

(21)

Komponen Sub Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana Tindak Lanjut B.Beban belajar Kurikulum 2013. Mojoagung berdasarkan permendiknas

Peratutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.36 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Permendikbud No. 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMA/MA berlangsung selama 45 menit.

Jumlah jam pelajaran tata muka perminggu 44-46 jp/minggu dan surat edaran Kepala Dinas pendidikan dan kebudayaan No. 884/2697/101.1/2019 tentang Pembelajaran bahasa daerah di Prov. Jatim

Melaksanakan Permendikbud Nomor 15 tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah ;

Permendikbud No. 158 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah;

3.Melaksanakan surat edaran kepala dinas pendidikan propinsi jawa timur No.

045.2/4340/103.07/2 013 tentang

Pembelajaran bahasa daerah di Prop.Jatim

kredit semester (sks) dan paket fokus analisis dan pemetaan keterkaitan KD, IPK, materi pembelajaran, model pembelajaran Standar proses dan Penilaian dengan kurikulum 2013 serta melaksanakan permendikbud no.

20,21,22, 23 tahun 2016 permendikbud no 15 th 2018 serta permendikbud Nomor 158 Tahun 2014

tentang Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan

Menengah.

4. Kalender Pendidikan

Perhitungan minggu efektif Kalender pendidikan tingkat satuan pendidikan disusun sesuai dengan kebutuhan daerah dan karakteristik sekolah serta mengacu pada Standar Isi

Mengadopsi kalender pendidikan yang diterbitkan oleh Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur nomor

Membuat kalender pendidikan yang

bersumber pada kalender pendidikan yang

diterbitkan oleh Dinas

(22)

Komponen Sub Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana Tindak Lanjut tentang hari efektif,

hari efektif fakultatif dan hari libur serta disesuaikan dengan kondisi sekolah

Timur dengan memasukan kegiatan khusus yang diprogramkan sekolah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif

2. Analisis Standar Proses

Berdasarkan tuntutan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses, dan Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan No. 158 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester pada Pendidikan Dasar dan Menengah Pasal 13 bahwa kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan yang menyelenggarakan SKS dapat dilakukan pada setiap akhir semester , Surat edaran no. 14 tahun 2019 tentang penyederhanaan RPP, maka perangkat mengajar guru dikembangkan berdasarkan revisi RPP yang mengintergrasikan penguatan pendidikan karakter (PPK), Literasi, Ketrampilan abad 21 atau istilah 4C, HOTS kemampuan berfikir tingkat tinggi level C3 s.d C6 serta mengacu pada PP 32 2013 perubahan atas PP 19 tahun 2005 dan perubahan atas PP. No. 32 menjadi PP no.13 tahun 2015 tentang SNP), dimana esensinya terletak pada kegiatan pembelajaran yang terurai dalam langkah –langkah , acuan pengembanagn langkah-langkah tidak bisa terlepas dari metode pembelajaran. Hasil analisis standar proses dirangkum dalam tabel berikut:

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT

I PERENCANAAN 1. Silabus

Pada Silabus harus memuat:

1. Identitas mata pelajaran ,SK KD, Kegiatan Pembelajaran, Indikator ketercapaian, Penilaian, Alokasi Waktu, Sumber/Bahan/Alat.

Dalam silabus masih banyak guru yang belum melakukan analisis kerterkaitan KI, KD, IPK dan materi pembelajaran.

Perlu diprogramkan bimbingan dan pendampingan teknik membuat analisis SI yaitu keterkaitan KI, KD, IPK dan materi pembelajaran serta model

(23)

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT 2. Penyusunan silabus berdasarkan hasil

pemetaan Standar Isi.

3. Mengintegrasikan Pendikar dan PBKL(adiwiyata)

Sudah mengintegrasikan Pendikar, tapi untuk PBKL (adiwiyata) perlu penguatan

menghasilkan perangkat mengajar sesuai dengan karakteristik sekolah

IHT Pendikar dan PBKL (Asdiwiyata)

2. RPP Komponen RPP terdiri atas:

a. Identitas matapelajaran, b. Komponen KI,

c. Komponen KD,

d. Indikator Kd setiap KI,

e. Materi pelajaran ( regular, remedial, pengayaan),

f. Kegiatan Pembelajaran(kegiatan pendahuluan, inti, penutup) lengkap dengan sintak model pembelajarn beserta Alokasi waktu,

g. Penilaian ( tehnik penilaian, instrument penilian) Pembelajaran remedial dan pengayaan,

h. Media/alat, Bahan dan sumber belajar , dan Sumber Belajar

Komponen RPP terdiri atas:

a. Identitas matapelajaran, b. Tujuan Pembelajaran , c. Langkah-langkah Kegiatan

Pembelajaran, 1. Alat

2. Bahan 3. Pertanyaan

4. Aktifitas berlatih peserta didik

5. Presentasi

individu/kelompok 6. Menyimpulkan dan

Penilaian Pembelajaran d. Pembelajaran remedial dan

pengayaan,

e. Media/alat, Bahan dan sumber belajar , dan Sumber Belajar

Mempertahankan Komponen RPP berdasarkan permendikbud No. 22 tahun 2016

Model Pengembangan RPP sesuai dengan edaran menteri nomor 14 tahun 2019 tentang

penyederhanaan Penyusunan RPP

(24)

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

dikembangkan dari silabus oleh setiap Guru (mencakup setiap KD yang terdiri atas satu atau beberapa indikator untuk satu kali pertemuan atau lebih)

Memiliki RPP pendidikan keunggulan lokal (adiwiyata) terintegrasi sesuai dengan silabus yang dikembangkan

Sekolah memiliki bahan ajar dalam bentuk cetakan (Modul, Hand Out, LKS dll), dengan mengintegerasikan bahan kajian keunggulan lokal

Guru mengembangkan Bahan ajar dalam bentuk Cetakan (modul, hand out, LKS, dll

Semua Guru pada semua

tingkatan kelas mengembangkan RPP minimal untuk satu

semester

Memiliki RPP pendidikan keunggulan lokal adiwiyata terintegrasi sesuai dengan silabus yang dikembangkan

75 % mata pelajaran memiliki bahan ajar dalam bentuk cetakan (Modul, Hand Out, LKS dll), dengan

mengintegerasikan bahan kajian keunggulan local (adiwiyata) Tidak ada guru yang

mengembangkan Bahan ajar dalam bentuk Cetakan (modul, hand out, LKS, dll

Mereviu dan revisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) versi 2019 dikembangkan dari silabus revisi dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dikembangkan dari silabus Menyusun RPP pendidikan keunggulan lokal (adiwiyata) terintegrasi sesuai dengan silabus yang dikembangkan sesuai dengan standar proses kurikulum 2013 .

Mengembangkan bahan ajar dalam bentuk cetakan bahan ajar dalam bentuk cetakan

Memotifasi dan memfasilitasi Guru mengembangkan Bahan ajar dalam bentuk Cetakan (modul, hand out, LKS, dll) kemampuan

(25)

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT

Guru mengembangkan bahan ajar dalam bentuk Bahan ajar berbasis TIK

Sebagian guru ( 70 %) yang mengembangkan bahan ajar dalam bentuk Bahan ajar berbasis TIK

guru mengembangkan Bahan ajar dalam bentuk Cetakan

Memotifasi dan memfasilitasi Guru mengembangkan bahan ajar dalam bentuk Bahan ajar berbasis TIK kemampuan guru

mengembangkan Bahan ajar dalam bentuk Cetakan II PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN 2.1.Persyaratan

Pelaksanaan Rombongan Belajar

1. Jumlah maksimal peserta didik setiap rombongan belajar adalah 34 peserta didik.

Masih banyak jumlah peserta didik per rombongan belajar adalah 28-34.

Mengupayakan secara bertahap jumlah max 34 peserta

didik/rombel Jumlah max 34 peserta didik/rombel

2.2. Pelaksanaan Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

 Pendahuluan

- Penyampaian tujuan - Motivasi

 Kegiatan inti sesuai dengan sintak model pembelajaran yang terdiri dari : - eksplorasi

- elaborasi

Kegiatan pembelajaran tidak konsisten dengan pemetaan waktu yang direncanakan pada RPP. Contoh: dalam pemetaan waktu pada RPP

mengalokasikan waktu 15 menit, namun pelaksanaannya

melampaui dari waktu yang

Dalam kegiatan pembelajaran guru wajib membawa RPP sebagai kontrol dalam pelaksanaan pembelajaran.

(26)

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT - konfirmasi

 Penutup

- Rangkuman bersama peserta didik - Penialaian/refleksi

- Umpan balik - Tugas

ditetapkan, sehingga tujuan kegiatan pencapaian Kompetensi tidak tercapai.

III PENILAIAN HASIL

PEMBELAJARAN

 Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai hahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran.

Hasil penilaian pembelajaran tidak dilakukan analisis sebagai bahan acuan dalam program perbaikan proses pembelajaran bagi guru.

Kepala Sekolah melakukan pemeriksaan dan pemantauan perkembangan hasil belajar peserta didik drai guru sebagai info/data ketidakberhasilan peserta didik

3. Analisis Standar Kompetensi Lulusan

Analisis SKL mata pelajaran, dimana guru menganalisis esensinya uraian materi yang berhubungan dengan tingkat kompentensi yang dikembangkan guru menjadi indikator pencapaian. Hasil analisis tersebut dirangkum dalam tabel sebagai berikut:

Komponen Sub Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana tindak Lanjut 1. Kriteria

Ketuntasa Minimal

Kelengkapan dokumen

penetapan KBM

Dokumen KKM disusun berdasarkan hasil analisis kompleksitas kompetensi, intake peserta didik , sumber

Dalam penentuan KKM masih ada yang tidak memperhatikan hasil analisis kompleksitas kompetensi, intake peserta

Dilakukan IHT dengan penentuan KKM yang memperhatikan hasil analisis kompleksitas kompetensi, intake peserta didik, sumber daya pendukun

(27)

Pencapaian KBM peserta didik per matapelajaran

Pencapaian nilai peserta didik

 60 sesuai permendikbud no. 23 tahun 2016

75Pencapaian nilai peserta didik <75

Pencapaian KBM peserta didik untuk semua mata pelajaran ditingkatkan sehingga

mencapai batas minimal 75 Mengefektifkan KBM

Melaksanakan program kegiatan remedial dan pengayaan

Monitoring, supervise, evaluasi proses KBM Melakukan tindaklanjut hasil supervise 2. Kriteria

Kelulusan

Kriteria kelulusan Satuan

Pendidikan (KLSP)

KLSP  KBM KL-USBN < KBM Kriteria kelulusan US ditingkatkan sehingga mencapai batas minimal sama dengan KbM dengan kegiatan:

1. Melaksanaan Workshop Bedah SKL UNBK

2. Melaksanaan IHT Penyusunan Perangkat TRY OUT UNBK

3. Pelaksanaan TRY OUT UNBK

4. Evaluasi Pelaksanaan TRY OUT UNBK 5. Pelaksanaan Intensif UNBK

6. Evaluasi Pelaksanaan Intensif UN

(28)

4. Analisis Standar Penilaian

Berdasarkan permendikbud Nomor 23 tahun 2016 tentang standar penilaian pendidikan dan Laporan hasil penilaian Satuan pendidikan Menengah dirangkum dalam tabel sebagai berikut:

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN RENCANA TINDAK

LANJUT 1 Prinsip penilaian

(sahih, objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh dan berkesinambungan, sistematis, beracuan kriteria, dan

akuntabel)

Seluruh pendidik melakukan penilaian hasil belajar untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas, serta integrasi pendikar dan adiwiyata

RPP yang

mencantumkan kegiatan dan program penilaian sekitar 50%

mengintegrasikan pembelajaran pendikar dan adiwiyata serta tematik terpadu mata pelajaran

Sekitar 25 % RPP belum mencantum-kan kegiatan dan program penilaian serta belum mengintegrasikan pembelajaran pendikar dan adiwiyata serta tematik terpadu mata pelajaran

Kepala Sekolah melakukan supervisi dengan cara berdiskusi dan memberi contoh kepada guru-guru yang belum mencantumkan kegiatan dan program penilaian dalam RPP, serta mengintegrasikan

pembelajaran pendikar dan adiwiyata serta tematik terpadu mata pelajaran 2 Teknik dan

Instrumen Penilaian

Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik

memenuhi

persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa.

Belum ada data penelaahan instrumen penilaian hasil belajar

Belum teridentifikasi pemenuhan

persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa pada instrumen

penilaian hasil belajar

Sekolah menyiapkan format penelaahan butir soal dan meminta guru melakukan telaah butir soal sebelum diujikan kepada peserta didik

3 Mekanisme dan Prosedur Penilaian

Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan

Penilaian yang dilakukan oleh pendidik

Penilaian akhlak mulia dan kepribadian sudah

Melakukan penilaian akhlak mulia dan

(29)

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN RENCANA TINDAK LANJUT pendidik, satuan pendidikan, dan

pemerintah.

mengukur kemampuan kognitif saja

melibatkan informasi guru lain melalui rapat

informasi dari pendidik mata pelajaran lain 4 Penilaian oleh

Pendidik

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan

efektivitas kegiatan pembelajaran.

Hasil penilaian yang diperoleh peserta didik hanya dari hasil ulangan

Hasil penilaian belum banyak digunakan untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran

Melakukan diskusi tentang menggunakan hasil

penilaian untuk

meningkatkan efektivitas pembelajaran

5 Penilaian oleh Satuan Pendidikan

Menetapkan dan mendokumentasikan:

a).KKM setiap matapelajaran, b).kriteria kenaikan kelas,

c).kreteria kelulusan peserta didik

Satuan Pendidikan menetapkan dan mendokumentasikan:

a).KKM setiap matapelajaran, b).kriteria kenaikan

kelas,

c).kreteria kelulusan peserta didik;

Menentukan nilai akhir kelompok matapelajaran wajib A, B, dan Peminatan dan lintas minat melalui:

Nilai akhir kelompok mata pelajaran pelajaran wajib A, B, dan C (Peminatan) dan lintas minat ditentukan oleh

Nilai akhir kelompok mata

pelajaranpelajaran wajib A, B, dan

Nilai akhir kelompok mata pelajaran pelajaran wajib A, B, dan Peminatan dan lintas minat melalui:

(30)

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN RENCANA TINDAK LANJUT a).rapat dewan pendidik

b).mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik

guru mata pelajaran yang bersangkutan

Peminatan dan lintas minat tidak melalui:

a). Rapat dewan pendidik b). mempertim-

bangkan hasil penilaian oleh pendidik;

a).rapat dewan pendidik b).mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik

Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan budi pekerti serta kelompok

matapelajaran kewarganegaraan dilakukan melalui:

a).rapat dewan pendidik b).mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik dan nilai hasil ujian sekolah

Nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan budi pekerti serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan,

ditentukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan

Nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok mata

pelajaran

kewarganegaraan tidak melalui: a).rapat dewan pendidik b).mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik

Nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan budi pekertiserta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan melalui:

a).rapat dewan pendidik b).mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik

(31)

B. Analisis Kondisi Satuan Pendidikan 1. Analisis Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana sebagai bagian integral dari kebutuhan kegiatan pembelajaran disatuan pendidikan mempunyai fungsi dan peran dalam pencapaian kegiatan pembelajaran sesuai kurikulum satuan pendididkan . agar pemenuhan sarana dan prasarana tepat guna dan berdaya guna (efektivitas dan efesiensi), diperlukan suatu analisis kebutuhan yang tepat di dalam perencanaan pemenuhannya.

Analisis kondisi lingkungan adalah proses pengkajian lingkungan sekolah yang difokuskan untuk memperolh data dan informasi tentang peluang, tantangan, rencana tindak lanjut, sebagai acuan bagi sekolah dalam proses pengembangan KTSP dan penyusunan progam kerja sekolah.Bagian yang termasuk analisis lingkungan (eksternal) adalah komite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi, dunia industri / kerja dan sumber daya alam serta sosial budaya . Hasil analisis dirangkum dalam tabel berikut:

a. Satuan Pendidikan yang terkait dengan Jumlah Rombel

NO KOMPONEN KONDISI SATUAN

PENDIDIKAN

KESESUAIAN DENGAN SNP

ANALISIS PENYESUAIAN

PEMENUHAN

PROGRAM

KET

YA TIDAK 1 2 3

1 Jumlah Rombel 27 Rombongan Belajar V V V

2 Rasio Jumlah Rombel dengan Jumlah Penduduk

34 Peserta Didik per kelas V V

b. Lahan

NO KOMPONEN KONDISI SATUAN

PENDIDIKAN

KESESUAIAN DENGAN SNP

ANALISIS PENYESUAIAN

PEMENUHAN

PROGRAM

KET

YA TIDAK 1 2 3

1 Rasio minimum luas lahan terhadap peserta didik

16,7 m2 per peserta didik V V

2 Luas minimum lahan 10.720 m2 V V

(32)

3 Keefektifan lahan untuk membangun prasarana sekolah

Tidak efektif karena tidak ada lahan untuk mendirikan bangunan satu lantai

V Dalam waktu yang tidak ditentukan me- nambah luas lahan atau pengembangan ke atas

V

4 Posisi lahan yang terhindar dari potensi bahaya

Lahan aman dari potensi bahaya V V

5 Prosentase kemiringan lahan Posisi lahan datar V V

6 Posisi lahan yang terhindar dari potensi pencemaran air,

kebisingan dan pencemaran udara

Posisi lahan aman dari kebisingan, pencemaran udara

V V

7 Kesesuaian peruntukan lahan dengan perda tentang rencana tata ruang

Peruntukan lahan sesuai dengan perda tentang rencana tata ruang

V V

8 Status kepemilikan lahan Memiliki sertifikat kepemilikan V V

c. Bangunan Gedung

NO KOMPONEN KONDISI SATUAN PENDIDIKAN

KESESUAIAN DENGAN SNP

ANALISIS PENYESUAIAN

PEMENUHAN

PROGRAM

KET

YA TIDAK 1 2 3

1 Rasio minimum luas lantai bangunan terhadap Peserta Didik

3,7 m2 per peserta didik V Secara bertahap

menyesuaikan rasio minimum luas lantai bangunan terhadap

V

(33)

NO KOMPONEN KONDISI SATUAN PENDIDIKAN

KESESUAIAN DENGAN SNP

ANALISIS PENYESUAIAN

PEMENUHAN

PROGRAM

KET

YA TIDAK 1 2 3

2 Luas minimum lantai bangunan

2355 m2 V V

3 Tata Bangunan Gedung Koefisien dasar bangunan kurang dari 30%

V V

4 Persyaratan keselamatan bangunan gedung

Memiliki struktur yang stabil dan kukuh

V V

5 Persyaratan kesehatan bangunan gedung

Ventilasi dan pencahayaan cukup V V

6 Fasilitas dan Aksesibilitas bangunan gedung

Fasilitas dan aksesibilitas mudah, aman, dan nyaman, termasuk bagi penyandang cacat

V V

7 Persyaratan kenyamanan bangunan gedung

Memiliki temperature dan

kelembaban tidak melebihi kondisi luar ruangan

Setiap ruangan dilengkapi AC/ kipas angin dan penerangan yang cukup

V V

(34)

NO KOMPONEN KONDISI SATUAN PENDIDIKAN

KESESUAIAN DENGAN SNP

ANALISIS PENYESUAIAN

PEMENUHAN

PROGRAM

KET

YA TIDAK 1 2 3

8 Persyaratan jumlah tingkat bangunan gedung

Memiliki bangunan bertingkat v Secara bertahap menambah pembangunan bertingkat

V

9 Sistem Keamanan Bangunan Gedung

Akses evakuasi dapat terjangkau dengan mudah jika terjadi kebakaran atau bencana lainnya

V V

10 Daya Listrik bangunan gedung Daya minimum instalasi listrik lebih dari 1300 watt

V V

11 Kualitas Bangunan Gedung Sesuai dengan standar PU V V

12 Usia Bangunan Gedung Berusia lebih dari 20 tahun V Secara bertahap merenovasi bangunan yang telah berusia lebih dari 20 tahun.

V

13 Program Pemeliharaan Bangunan Gedung

Dilakukan pemeliharaan secara rutin, baik ringan maupun berat

V V

14 Kelengkapan Administrasi Bangunan Gedung (IMB dan Ijin Penggunaan)

Sebagian besar gedung telah memiliki IMB

V V

(35)

d. Kelengkapan Sarana dan Prasarana

N

O Komponen Jumlah Kelengkapan Kondisi

Kesesuaian Dengan

SNP

Analisis Penyesuaian

Program Ket

1 0 3 2 1 0 Ya Tidak 1 2 3

1 a. Ruang Kelas

b. Sarana Ruang kelas (jenis)

27 230

V V

V V

V V

V V 2 a. Ruang Perpustakaan

b. Sarana Perpustakaan (jenis)

1 10.000

V V

V V

V V

Perlu peningkatan digital e book

V V 3 a. Ruang Laboratorium

Biologi

b. Sarana Laboratorium Biologi

1 100

V V

V V

V V

V V

4 a. Ruang Laboratorium Fisika b. Sarana Laboratorium Fisika

1 13

V V

V V

V V

V V 5 a. Ruang Laboratorium Kimia

b. Sarana Laboratorium Kimia

1 18

V V

V V

V V

V V 6 a. Ruang Laboratorium

Komputer

b. Sarana Laboratorium Komputer

4 150

V V

V V

V V

Perlu penambahan

genset

V V

7 a. Ruang Laboratorium Bahasa

b. Sarana Laboratorium Bahasa

1 17

V V

V V

V V

Perlu update lab.bahasa

V V

(36)

N

O Komponen Jumlah Kelengkapan Kondisi

Kesesuaian Dengan

SNP

Analisis Penyesuaian

Program Ket

1 0 3 2 1 0 Ya Tidak 1 2 3

8 a. Ruang Pimpinan

b. Sarana Ruang Pimpinan

1 21

V V

V V

V V

V V 9 a. Ruang Guru

b. Sarana Ruang Guru

1 25

V V

V V

V V

Perlu pelebaran ruang guru

V V 10 a. Ruang Tata Usaha

b. Sarana Ruang Tata Usaha

1 24

V V

V V

V V

V V 11 a. Tempat Beribadah

b. Sarana Tempat Beribadah

1 8

V V

V V

V V

V V 12 a. Ruang Konseling

b. Sarana Ruang Konseling

1 11

V V

V V

V V

V V 13 a. Ruang UKS

b. Sarana Ruang UKS

1 12

V V

V V

V V

V V 14 a. Ruang Organisasi

Kesiswaan

b. Sarana Ruang Organisasi Kesiswaan

1 12

V V

V V

V V

V V

15 a. Jamban

b. Sarana Jamban

40 5

V V

V V

V V

V V 16 a. Gudang

b. Sarana Gudang

3 5

V V

V V

V V

V V 17 a. Ruang Sirkulasi

(37)

N

O Komponen Jumlah Kelengkapan Kondisi

Kesesuaian Dengan

SNP

Analisis Penyesuaian

Program Ket

1 0 3 2 1 0 Ya Tidak 1 2 3

18 a. Tempat Bermain/Berolah Raga

b. Sarana Tempat

Bermain/Berolah Raga

1 15

V V

V V

V V

V V

C. Analisis Kondisi Lingkungan Satuan Pendidikan

1. Analisis Kondisi Lingkungan Internal Satuan Pendidikan a. Komite Sekolah

NO. KOMPONEN INDIKATOR IMPLEMENTASI DI SEKOLAH KETERANGAN

1 Organisasi/Pengelolaan

a. Struktur 1.Sudah terbentuk sesuai tupoksi 2.Sudah terbentuk tim monitoring;

b. Peran dan Fungsi 1. aktif dan selalu koordinasi dengan sekolah 2.

2 Program/Kegiatan

a. Bidang Keterlibatan Komite Sekolah

1. mendukung pelaksanaan PBM

2. Mitra kerja dalam mengimplementasikan proker b. Bentuk Kegiatan 1.Pembuatan progam,monitor RPS

2.penghubung kebijaksanaan pemerintah dengan masyarakat

3 Jenis Dukungan a. Dukungan Kebijakan 1.Penggalian dana, rekomendasi

(38)

2.Peningkatan mutu sekolah terutama peningkatan KBM, kelulusan dan penerimaan di PTN atau PTS yang terbaik terakreditasi A

b. Dukungan Fifik (Material) 1.Finansial

2.Pembangunan sarana sekolah b. Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten dan Dinas Pendidikan Propinsi

NO. KOMPONEN INDIKATOR IMPLEMENTASI DI SEKOLAH KETERANGAN

1 Organisasi/Pengelolaan

a. Struktur 1.Terbentuk struktur sesuai dengan peraturan dan undang- undang

b. Peran dan Fungsi 1. Fasilitator, motivator, evaluator 2.Monitoring

2 Program/Kegiatan

a. Bidang Keterlibatan 1.Monitor pelaksanaan KBM 2.Monitor kebijaksanaan sekolah b. Bentuk Kegiatan 1.Kepengawasan,

2.Tindaklanjut hasil kepengawasan

3 Jenis Dukungan

a. Dukungan Kebijakan 1.Membantu kebutuhan sekolah

2.Membantu kebutuhan peningkatan professional guru dan karyawan

b. Dukungan Fisik (Material) 1.Memberi dana blockgrant

2.Memberi beasiswa pada guru, peserta didik

(39)

c. Assosiasi Profesi

NO. KOMPONEN INDIKATOR IMPLEMENTASI DI SEKOLAH KETERANGAN

1

Organisasi/Pengelolaan

a. Struktur 1. Terbentuk MGMP

2. Terbentuk kelompok PKB b. Peran dan Fungsi 1. Membantu kebutuhan guru

2. Membantu peningkatan keprofesionalan guru 2

Program/Kegiatan

a. Bidang Keterlibatan 1. Bidang kurikulum mapel

2. Bidang Humas, Sarpras, Kesiswaan b. Bentuk Kegiatan 1. Pertemuan/evaluasi rutin

2. Pertemuan/evaluasi berkala 3

Jenis Dukungan

a. Dukungan Kebijakan 1. Masukan kebijaksanaan sekolah 2.Informasi terbaru

b. Dukungan Fifik (Material) 1. Program Teknologi informasi

3. Penjabaran Hasil Analisis Kondisi Lingkungan Eksternal Satuan Pendidikan

NO. KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL

KESENJANGAN RENCANA TINDAK LANJUT PELUANG TANTANGAN

1 Komite Sekolah

Komite Sekolah berperan sebagai : 1. Pemberi Pertimbangan (advisory) 2. Pendukung financial dan

pemikiran(supporting) 3. Pengontrol transparansi dan

akuntabilitas(controlling)

 Komite sekolah memiliki potensi sebagai nara sumber dalam

 Komite sekolah yang ada, belum berperan secara maksimal

 Komite sekolah belum berperan sesuai dengan tupoksinya

 Mengundang unsure komite sekolah yang berpotensi sebagai nara sumber dalam

peningkatan mutu

(40)

NO. KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL

KESENJANGAN RENCANA TINDAK LANJUT PELUANG TANTANGAN

4. Penghubung antara pemerintah dan masyarakat (mediator)

Fungsi Komite Sekolah :

1. Memberi masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan pendidikan mengenai kebijakan dan program pendidikan, RAPBS, Kriteria kinerja satuan pendidikan

2. Mendorong orang tua dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pendidikan 3. Menggalang dana masyarakat dalam

rangka pembiayaan penyelenggaraan pendidikan

4. Melakukan evaluasi 5. Mendorong partisipasi 6. Melakukan pengawasan 7. Melakukan kerja sama dengan

masyarakat

8. Menampung aspirasi

peningkatan mutu sekolah

 Komite sekolah memiliki potensi membantu sekolah dalam pemenuhan sarana prasarana yang dibutuhkan dengan menggalang dana dari masyarakat

 Isu dan peraturan daerah tentang kebijakan pendidikan gratis

 Isu bantuan pemerintah propinsi tistas

 Sekolah butuh dana dan komite sekolah dapat

menggalang dana

masyarakat namun kebijakan daerah

mengharapkan yang berbeda

sekolah (waka kurikulum)

 Mengundang Pemerintah daerah untuk duduk bersama dalam menyukseskan program sekolah yang

membutuhkan dana dari masyarakat

2 Cabang Dinas Pendidikan dan atau Dinas

Dinas Pendidikan berperan sebagai : 1. Pemberi Pertimbangan (advisory) 2. Pendukung financial dan

 Dinas Pendidikan memiliki

 Dinas Pendidikan yang ada,

 Dinas Pendidikan sudah berperan

 Mengundang unsure Dinas Pendidikan yang

(41)

NO. KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL

KESENJANGAN RENCANA TINDAK LANJUT PELUANG TANTANGAN

Pendidikan Propinsi

3. Pengontrol transparansi dan akuntabilitas(controlling)

4. Penghubung antara pemerintah dan masyarakat (mediator)

Dinas Pendidikan Sekolah :

1. Memberi masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan pendidikan mengenai kebijakan dan program pendidikan, RAPBS, Kriteria kinerja satuan pendidikan

2. Mendorong orang tua dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pendidikan 3. Menggalang dana masyarakat dalam

rangka pembiayaan penyelenggaraan pendidikan

4. Melakukan evaluasi 5. Mendorong partisipasi 6. Melakukan pengawasan 7. Melakukan kerja sama dengan

masyarakat

8. Menampung aspirasi

sebagai nara sumber dalam peningkatan mutu sekolah

 Dinas Pendidikan memiliki potensi membantu sekolah dalam pemenuhan sarana prasarana yang dibutuhkan dengan menggalang dana dari masyarakat

secara maksimal

 Isu dan peraturan daerah tentang kebijakan pendidikan gratis

 Isu bantuan pemerintah propinsi tistas

sesuai dengan tupoksinya

 Sekolah butuh dana dan komite sekolah dapat

menggalang dana

masyarakat namun kebijakan daerah

mengharapkan yang berbeda

nara sumber dalam

peningkatan mutu sekolah (waka kurikulum)

 Mengundang Pemerintah daerah dan komite

sekolah untuk duduk bersama dalam

menyukseskan program sekolah yang

membutuhkan dana dari masyarakat

3 Assosiasi Profesi

Setiap Assosiasi Profesi harus memiliki kepedulian terhadap lingkungan

Keberadaan Assosiasi

Kepedulian Assosiasi

Assosiasi profesi memiliki tanggung

Menjalin kerja sama dengan Assosiasi

(42)

NO. KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL

KESENJANGAN RENCANA TINDAK LANJUT PELUANG TANTANGAN

sekitarnya termasuk institusi pendidikan atau sekolah.

profesi di sekitar sekolah cukup banyak dan bermacam- macam

profesi untuk mendukung program-

program sekolah masih rendah

jawab social terhadap satuan pendidikan yang ada di

lingkungannya

profesi untuk

mendukung program satuan pendidikan dengan

(Wakil Kepala Sekolah bidang Humas)

4 Dunia Usaha/Dunia Kerja

Setiap Dunia Usaha/ Dunia Kerja harus memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya termasuk institusi pendidikan atau sekolah.

Melalui program Corporate Social

Responsibility (CSR) atau tanggung jawab social perusahaan

Keberadaan Dunia Usaha/Dunia Kerja di sekitar sekolah cukup banyak dan bermacam- macam

Kepedulian Dunia Usaha/

Dunia Kerja untuk mendukung program-

program sekolah masih rendah

Perusahaan

memiliki tanggung jawab social terhadap satuan pendidikan yang ada di

lingkungannya

Menjalin kerja sama dengan Dunia Usaha / Dunia Kerja untuk mendukung program satuan pendidikan dengan

(WakaSek bidang Humas)

(43)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

a. Dengan melakukan analisis konteks diharapkan stake holder dalam SMA Negeri Mojoagung dapat memahami, mengidentifikasi dan mengimplementasikan 8 Standar Nasional Pendidikan.

b. Menganalisis kondisi yang ada di satuan pendidikan yang meliputi peserta didik, pendidik, tenaga pendidikan, sarana dan prasarana, biaya dan program- program yang lain.

c. Menganalisis peluang dan tantangan yang ada dimasyarakat dan lingkungan sekitar, misalnya komite sekolah, dewan pendidikan, Dinas pendidikan, Asosiasi profesi, dunia industri dan kerja, sumber daya alam dan sosial bubadaya.

d. Rencana tindak lanjut hasil analisis konteks setiap standar e. Membuat RKAS dan RKJM dengan menentukan skala prioritas

B. Saran/Rekomendasi 1. Sekolah

a. Diharapkan sekolah melakukan reviu dan refleksi setriap melakukan kegiatan.

b. Diharapkan sekolah melakukan pemantuan (supervisi ) dan pendampingan dan monitoring secara berkala terhadap proses kegiatan belajar mengajar beserta sistem penilaiannnya.

c. Diharapkan sekolah mengefektifkan waka, penjab dan karyawan bagian inventaris agar program kerja sekolah berjalan secara optimal

d. Diharapkan sekolah mengadakan program aplikasi sistem penilaian secara on line melalui webside sekolah

e. Diharapkan sekolah lebih intensif melibatkan unsur masyarakat, orang tua, dan instansi lain agar terwujud kesepahaman tentang program kerja sekolah

(44)

2. Cabang Dinas Pendidikan Jombang

a. Diharapkan Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang memberikan pendampingan secara berkelanjutan

b. Diharapkan Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang memfasilitasi kebutuhan sekolah pelaksanaanprogram kerja sekolah

c. Diharapkan Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang bekerja sama dengan lintas Dinas mengefektifkan dan pembinaan proker sekolah.

Jombang, 03 Juli 2020.

Kepala SMA Negeri Mojoagung Waka Kurikulum,

AHMAD, S.Pd., M.T. Anik Noerachini, M.Pd.

Pembina Tk. I Penata

NIP. 19651027 199001 1 003 NIP. 19790211201001 2 008

Referensi

Dokumen terkait

Tinjauan Mengenai Perencanaan Program Kelompok Belajar Usaha (KBU) Budidaya Ulat Hongkong dalam Menumbuhkan Kemandirian Pemuda yang Diselenggarakan Karang Taruna di

Sistem Informasi yang dikembangkan dan digunakan untuk mengolah data menjadi sebuah informasi yang bernilai, dan dari informasi tersebut dapat digunakan oleh organisasi-

Kami masih yakin terhadap perbaikan kinerja WSKT ke depan di mana perusahaan diperkirakan akan mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba bersih masing-masing 25,9% YoY menjadi Rp

seperti penelitian Novrizal yang mengatakan pengembangan Aplikasi BMT mobile pada smart phone perlu dikembangan dalam memaksimalkan pemasaran.Strategi pemasaran

Hasil penelitian tersebut menunjukkan ada tiga faktor utama yang dapat dijadikan sebagai pemicu peningkatan posisi daya saing daerah di Indonesia dari sisi input, yaitu

BAB III: PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS AKTIVA TETAP PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA ... Sistem Informasi Akuntansi atas Aktiva

Data di analisa dengan menggunakan analisa deskriptif atau analisa univariat, sehingga didapatkan gambaran umum mengenai pemenuhan kebutuhan dasar manusia menurut

Nikmatuniayah, Marliyati, Akuntabilitas Laporan Keuangan Lembaga Amil Zakat di Kota Semarang, dalam Jurnal Mimbar Vol.. Ini menunjukkan bahwa zakat memiliki potensi