• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. KAJIAN TEORI

1. Pembelajaran Tematik

a. Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik merupkan model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk menghubungkan beberapa mata pelajaran sehingga siswa dapat pengalaman yang bermakna. Pembelajaran terpadu sendiri adalah pembelajaran yang dapat menghubungkan berbagai gagasan, konsep, konsep ketrampilan, sikap dan nilai baik dalam pelajaran maupun antara pelajaran Permendikbud No. 57 Tahun 2014 (dalam Malawi & Kadarwati 2017: 1). Menurut Joni (dalam Kadir & Arsohah, 2015:6) pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang dapat membuat siswa secara individual atau kelompok aktif dalam mencari, menggali, serta menemukan konsep, prinsip pengetahuan secara holistic, bermakna dan autentik. Selain itu pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu yang menekankan siswa untuk aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran untuk memecahkan masalah, sehingga dapat menumbuhkan kreatifitas siswa sesuai dengan potensi yang dimiliki.

(2)

Pembelajaran tematik menurut Hadi Subroto (dalam Kadir & Asrohah, 2015:6) pembelajaran tematik adalah pembelajaran dengan satu pokok bahasan atau tema tertentu yang dapat dihubungkan dengan pokok bahasan lain, yang dilakukan secara langsung atau di rencanakan, baik dari satu pelajaran atau lebih dan disertakan dengan berbagai pengalaman belajar siswa, maka pembelajaran akan menjadi lebih bermakna.

Jadi pembelajaran tematik yaitu pembelajaran yang menggunakan tema tertentu untuk menghubungkan beberapa mata pelajaran dengan pengalaman siswa dalam kehidupan siswa sehari-hari sehingga dapat memberikan pengalaman berharga bagi siswa. Sesuai dengan pendapat tersebut, Prastowo (dalam Kuncahyono, 2017:775) menyatakan bahwa pembelajaran tematik adalah proses pembelajaran yang bermakna dan berwawasan multikurikulum yaitu pembelajaran yang berwawasan tentang penguasaan materi atau bahan ajar dan pengembangan kemampuan berpikir matang dan sikap dewasa dalam memecahkan masalah kehidupan.

Berdasarkan penjelasan diatas pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema untuk menghubungkan beberapa mata pelajaran sehingga siswa dapat mendapatkan pengalaman yang bermakna. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada siswa untuk aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran untuk

(3)

memperoleh pengalaman langsung, sehingga bisa terlatih dalam menemukan pengetahuan sendiri.

b. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Suatu pembelajaran dikatakan sebagai pembelajaran tematik apabila memiliki karakteristik-karakteristik tertentu. Karakteristik tersebut menurut Akhmad Sudrajad (dalam Mahwi & Kadarwati, 2017 :6) sebagai berikut : (1) Pembelajaran berpusat pada siswa, (2) memberikan pengalaman langsung, (3) pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, (4) Menyajikan konsep dari mata pelajaran, (5) Pembelajaran tematik bersifat fleksibel, (6) Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa, (7) menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.

Kemudian Pembelajaran tematik memiliki karakteristik karakteristik sebagai berikut, menurut (Majid, 2017:89): (1) berpusat pada siswa, (2) memberikan pengalaman langsung, (3) pemisahan mata pelajan tidak begitu jelas, (4) menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran, (5) bersifat fleksibel, (6) belajar sambil bermain dan menyenangkan.

Berdasarkan karakteristik di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran tematik yang dijadikan subyek adalah siswa, pembelajaran secara langsung, fleksibel, menerapkan prinsip belajar sambil bermain yang tentunya disukai oleh siswa, dengan

(4)

prinsip itu tentu akan membuat siswa aktif dalam belajar. Karakteristik pembelajaran tematik diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Pada pembelajaran tematik terdapat kompetensi inti (KI), Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator dari berbagai mata pelajaran yang dipadukan dalam tema yang sudah dipilih (Majid, Abdul, 2015:97). Untuk mengetahui pemetaan Kompetensi Dasar yang di tetapkan pada kelas I sebagai berikut:

Tabel 2.1 Kompetensi Inti pembelajaran tematik kelas I

No. Kompetensi Inti

1 Menerima, menjalankan da menghargai ajaran agama yang di anutnya.

2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya serta cinta tanah air.

3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya , dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya , makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya dirumah , disekolah dan tempat bermain

4 Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

Kompetensi Dasar yang termuat pada Tema 1 kelas 1 dijelaskan dalam table sebagai berikut:

Tabel 2.2 Kompetensi Dasar Tema 1 subtema 1 No Materi

Pelajaran

Kompetensi Dasar

1. Bahasa

Indonesia

3.3 Menguraikan lambing bunyi vocal dan konsanan dalam kata Bahasa Indonesia atau Bahasa daerah

(5)

No Materi Pelajaran

Kompetensi Dasar

3.9 Merinci kosakata dan ungkapan perkenalan diri keluarga, dan orang-orang di tempat tinggalnya secara lisan dan tulis yang dapat dibantu dengan kosakata Bahasa daerah

4.3 Melafalkan bunyi vocal dan konsanan dalam kata Bahasa Indonesia atau Bahasa daerah

4.9 Menggunakan kosakata dan ungkapan yang tepat untuk perkenalan diri keluarga dan orang-orang di tempat tinggalnya secara sederhana dalam bentuk lisan atau tulis

2. Pendidikan Pancasila dan kewargangaraan

1.2 Menunjukkan sikap patuh aturan agama yang dianut dalam kehidupan sehari-hari di rumah 2.2 Melaksanakan aturan yang berlaku dalam

kehidupan sehari-hari dirumah

3.2 Mengidentifikasi aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari dirumah

4.2. Menceritakan kegiatan sesuai dengan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari dirumah

Subtema yang digunakan pada penelitian ini yaitu subtema 1, mata pelajaran yang terdapat pada subtema 1 yaitu Bahasa Indonesia dan PPKn Kompetensi dasar pada tema 1 subtema 1 akan dijelaskan pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.3 Indikator tema 1 subtema 1 No Materi Pelajaran Indikator

1. Bahasa Indonesia

3.9.1 menyebutkan kosakata dan ungkapan perkenalan diri keluarga, dan orang-orang di tempat tinggalnya secara lisan dan tulis yang dapat dibantu dengan kosakata Bahasa daerah 4.9.1 Membaca kosakata kosakata dan ungkapan

yang tepat untuk perkenalan diri keluarga dan orang-orang di tempat tinggalnya secara sederhana dalam bentuk lisan atau tulis

(6)

No Materi Pelajaran Indikator

2. Pendidikan

Pancasila dan kewargangaraan

3.2.1 Menjodohkan gambar aturan dalam kehidupan di rumah dengan huruf

4.2.1 Menuliskan kegiatan sesuai dengan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari dirumah

a) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Latar Belakang bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa Indonesia diharapkan mampu membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis.

b) Mata Pelajaran PPKn

PPKn merupakan mata pelajaran yang memfokuskan dari pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosiokultural, bahasa , usia dan suku bangsa untuk menjadi

(7)

warga negara yang cerdas, terampil, berkarakter yang diamanatkan oleh pancasila dan UUD 1945.

2. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Pada kegiatan pembelajaran tidak hanya proses interaksi antara guru dan siswa saja, tetapi ada interaksi dengan media yang digunakan guru dan siswa saat pembelajaran. Media adalah pengantar atau perantara, yaitu sebagai pengantar pesan dari pengirim kepada penerima Suprihatingrum dalam (Kuncahyono 2017: 774).

Sedangkan menurut Wulandari (2018:78) media pembelajaran merupakan suatu perantara yang memudahkan guru dalam menyampaikan materi kepada siswa, pembelajaran dapat terlaksana sesuai tujuan pembelajaran. Sedangkan Menurut Sanjaya (dalam Haryono, 2015:47) media pembelajaran sebagai alat dan bahan yang digunakan untuk membantu dalam penyampaian materi pada proses pembelajaran.

Media pembelajaran diartikan sebagai alat yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan serta dapat menstimulus pikiran, perasaan, perhatian, dan

(8)

kemauan siswa dalam belajar, sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran yang disengaja, bertujuan dan terkendali Sumanto (dalam Haryono, 2015:48). Menurut Sutikno (dalam Haryono, 2015:48) media dapat di artikan sebagai alat untuk memberikan informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan siswa. Berdasarkan penjelasan diatas dapat di simpulkan bahwa media pembelajaran adalah suatu alat atau sarana yang digunakan guru untuk menyampaikan informasi kepada siswa, sehingga dapat mendorong kemauan siswa dalam belajar lalu terjadinya proses pembelajaran. Media pembelajaran.

b. Fungsi Media Pembelajaran

Media pembelajaran memiliki berbagai fungsi untuk membantu proses pembelajaran. Fungsi media pembelajaran yaitu :

1. Mengatasi keterbatasan yang dimiliki oleh siswa.

2. Mendapatkan gambaran secara jelas tentang benda yang sulit di amati langsung.

3. Memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan lingkungannya.

4. Menanamkan konsep dasar yang benar, konkret dan realistis.

5. Membangkitkan keinginan dan minat baru siswa.

6. Membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar.

(9)

7. Siswa diberikan pengalaman yang menyeluruh yaitu dari yang konkret sampai abstrak.

8. Memudahkan siswa dalam membandingkan, mengamati, mendeskripsikan benda (Haryono, 2015:49-50).

Fungsi media pembelajaran menurut Sanjaya (2017:73-77) dapat dijelaskan bahwa, media pembelajaran sebagai alat bantu guru, dapat menyampaikan materi.

Media pembelajaran yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran dapat memotivasi siswa karena kebermaknaan isi media yang diciptakan atau dikembangkan dalam menyampaikan materi dengan menarik dan tersampaikan dengan baik.

Penyampaian materi dengan menggunakan media pembelajaran dapat menyatukan pemahaman informasi yang sama.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi dari media pembelajaran adalah dapat membantu guru dalam menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit dan nyata dan mudah diterima oleh siswa. Membuat siswa tidak bosan saat pembelajaran, jadi pembelajaran jadi menyenagkan bagi siswa, siswa lebih paham dalam belajar, sehingga siswa akan lebih giat belajar, berani tampil dan termotivasi untuk belajar dan dapat meningkatkan proses belajar.

c. Manfaat Media Pembelajaran

(10)

Media Pembelajaran memiliki banyak manfaat untuk membantu tercapainya tujuan pembelajaran. Menurut Syafi’I (dalam Haryono,2015:50) manfaat dari media pembelajaran sebagai berikut :

1. Media dapat membangkitkan perhatian siswa.

2. Media dapat memperjelas informasi yang disampaikan oleh guru.

3. Media menstimulasi ingatan siswa.

4. Media dapat memotivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

5. Media dapat membangkitkan performasi siswa yang relevan dengan materi.

6. Media dapat mendorong ingatan siswa, mentransfer pengetahuan keterampilan dan sikap yang sedang di pelajari.

Manfaat media pembelajaran menurut Sudirman (dalam Indrayani, 2015:58) sebagai berikut: Memperjelas penyajian pesan. Mengatasi keterbatasan ruang.

Meningkatkan keaktifan peserta didik. Mengatasi kesulitan guru.

Kemudian manfaat media pembelajaran menurut Sanjaya (2012: 69-72), diantaranya yaitu:

1. Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu.

2. Memanipulasi keadaan, peristiwa atau objek tertentu.

3. Menambah gairah dan motivasi belajar siswa.

(11)

Penjelasan manfaat media pembelajaran menurut Sanjaya (2012:69-72) dapat disimpulkan bahwa media dapat menampilkan suatu peristiwa atau objek yang telah ada dengan menggunakan foto, film dan video tanpa harus melihat langsung ke lokasi.

Media pembelajaran berguna untuk memanipulasi suatu keadaan dan peristiwa tertentu, guru dapat menyajikan media tersebut dalam bentuk video yang menggambarkan peristiwa tertentu. Penggunaan media dalam pembelajaran dapat menambah ketertarikan siswa terhadap pembelajaran karena media sebagai suatu yang baru dan menarik perhatian.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa manfaat media pembelajaran merupakan alat yang dapat digunakan untuk mempermudah guru dalam menyampaikan materi pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat terlaksana sesuai dengan tujuan pembelajaran.

d. Macam-macam Media

Media memiliki beberapa macam. Menurut Munadi (2010), macam – macam media dibagi menjadi 3 yaitu media audio, media visul, dan media audio – visual.

Berikut adalah penjelasannya : 1) Media Audio

(12)

“Media audio adalah media yang hanya melibatkan indera pendengaran dan hanya mampu memanipulasi kemampuan suara semata” Munadi (2010: 55). “Jenis – jenis media audio adalah program radio dan program media rekam (software), yang disalurkan melalui hardware seperti radio dan alat – alat perekam seperti phonograph record (disc recording), audio tape (tape recorder) yang menggunakan pita magnetik (cassette), dan compact disk” Munadi (2010 : 55 – 56).

2) Media Visual

“Media visual adalah media yang hanya melibatkan indera penglihatan. Jenis media ini adalah media cetak verbal, media cetak – grafis, dan media visual non cetak.

Media visual – verbal merupakan media visual yang memuat pesan – pesan verbal (pesan linguistik berbentuk tulisan). Media visual – nonverbal – grafis adalah media visual yang memuat pesan nonverbal yakni berupa simbol – simbol visual atau unsur – unsur grafis, seperti gambar (sketsa, lukisan, dan photo), grafik, diagram, bagan, dan peta. Media visual nonverbal – tiga dimensi adalah media visual yang memiliki tiga dimensi, berupa model, seperti miniatur, mock up, specimen, dan diorama” Munadi (2010 : 56).

3) Media Audio – Visual

(13)

“Media audio visual adalah media yang melibatkan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses. Sifat pesan yang dapat disalurkan melalui media dapat berupa pesan verbal dan non verbal yang terlihat layaknya media dapat berupa pesan verbal dan non verbal yang terlihat layaknya media visual juga pesan verbal dan non verbal yang terdengar layaknya media audio diatas. Semua program tersebut dapat disalurkan melalui peralatan seperti film, video, dan televisi dan dapat disambungkan pada alat proyeksi (projectable aids)” Munadi (2010: 56)

4) Multimedia

“Multimedia yakni media yang melibatkan berbagai indera dalam sebuah proses pembelajaran. Segala sesuatu yang memberikan pengalaman secara langsung bisa melalui komputer dan internet misalnya media interaktif. Salah satu media yang dapat menjalankan fungsi adalah program multimedia interaktif. Multimedia interaktif dapat dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran karena cukup efektif meningkatkan hasil belajar peserta didik” (Munadi, 2010: 152).

e. Klasifikasi Media Pembelajaran

Klasifikasi media pembelajaran menurut Kemp & Dayton yang dikutip oleh Azhar Arsyad (2011:37) mengelompokkan media kedalam delapan jenis yaitu:

(14)

(1) Media cetakan, (2) Media pajang, (3) Overhead transparancies, (4) Rekapan audiotape, (5) Seri slide dan filmstrips, (6) Penyajian multi-image, (7) Rekaman video dan film hidup, (8) Komputer.

Berdasarkan keterlibatannya media dengan berbagai indera yang ada pada manusia, media dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok besar. Menurut Munadi (2010:54-57) mengemukakan bahwa media dalam proses pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok besar, yaitu: (1) Media audio, (2) Media visual, (3) Media audio visual, dan (4) Multimedia.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa jenis media seperti:

a. Media audio, b. Media visual c. Media audio visual.

Media dua dimensiatau grafis, media tiga dimensi tersebut dapat membantu guru dan memilih media pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran yang akan di ajarkan. Salah satu jenis media yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah media audio visual yang didalamnya terdapat gambar sticker dan audio.

f. Merangcang Media Pembelajaran

(15)

Ada banyak cara dalam membuat media. Langkah –langkah yang dilakukan dalam membuat media menurut Haryono (2014) adalah sebagai berikut: (1) Mempelajari tujuan dan kompetensi yang akan dicapai dengan menggunakan media. Tujuan dan kompetensi ini seperti kurikulum yang berkenaan dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan materi pokok pembelajaran, (2) menentukan media yang akan dibuat atau dikembangkan, (3) membuat desain media yang menarik dari segi penampilam dan praktis dalam penggunaannya, (4) menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, (5) membuat alat sesuai rancangan, (6) mengujicoba alat yang telah dibuat untuk mengetahui hasil media yang dibuat, (7) menyempurnakan alat atau bagian komponen media, (8) mengevaluasi media yang telah dibuat, (9) memproduksi media, (10) menggunakan media dalam kegiatan pembelajaran.

Merancang media juga harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut: (1) Sesuai dengan usia anak, (2) media tidak membahayakan anak ketika digunakan, (3) mudah dalam penggunaanya, (4) tidak mudah rusak, (5) membantu siswa untuk mendapatkan informasi atau pemahaman suatu materi. Berdasarkan penjelasan (Haryono, 2015 : 65-66) dapat disimpulkan bahwa merancang media harus memperhatikan beberapa hal yaitu media yang digunakan harus sesuai dengan tujuan dan kompetensi yang akan dicapai dengan menggunakan media tersebut, selain itu

(16)

media juga harus tahan lama atau tidak mudah rusak, mudah penggunaanya, tidak membahayakan anak ketika digunakan dalam proses belajar, membuat siswa mendapatkan informasi, dan membatu siswa dalam memahami materi pembelajaran.

g. Cara Pemilihan Media Pembelajaran

Cara pemilihan media menurut Nana Sudjana (dalam Haryono, 2017:67) adalah sebagai berikut: (1) menentukan jenis media dengan tepat, (2) menetapkan atau mempertimbangkan subyek dengan tepat, (3) menyajikan media dengan tepat, (4) menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat.

Sedangkan menurut Aqiq (dalam haryono, 2017 : 67) adalah sebgai berikut : (1) kompetensi pembelajaran, (2) karakteristik peserta didik, (3) karakteristik media, (4) waktu yang tersedia, (5) biaya yang diperlukan, (6) ketersediaan fasilitas / peralatan, (7) konteks penggunaan, (8) mutu teknis media.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulakn bahwa cara pemilihan media harus memperhatikan beberapa hal yaitu kompetensi pembelajaran, karakteristi peserta didik, menentukan jenis media dengan tepat, menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu yang tepat, tempat dan situasi yang tepat dalam memilih media, ketersediaan fasilitas atau perlatan dan konteks penggunaan media.

3. Multimedia

(17)

a) Pengertian Multimedia

Mayer (2009 :2) berpendapat bahwa Multimedia dalam kata benda merujuk pada teknologi untuk menyampaikan materi dalam bentuk visual dan verbal, atau disebut juga teknologi - alat yang digunakan untuk menyampaikan materi secara verbal dan visual. Munir (2012:2) memperjelas pendapat Mayer bahwa Multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa teks, gambar (vektor atau bitmap), grafik, sound, animasi, video, interaksi, dan lain-lain yang telah dikemas menjadi file digital (komputerisasi), digunakan untuk menyampaikan atau menghantarkan pesan kepada publik. Pengertian secara umum multimedia berhubungan dengan penggunaan lebih dari satu macam media untuk menyajikan informasi.

Multimedia adalah gabungan dari media, termasuk animasi dan video. Penggunaan multimedia jelas lebih menguntungkan pada beberapa kondisi mengajar dibanding mono-media (satu tipe media), seperti papan tulis, dan pemutar kaset. keuntungan tertentu penggunaan multimedia adalah kemungkinan menggunakan media yang paling tepat untuk pesan yang diperlukan, misalnya penggunaan grafis untuk menggambarkan sepasial dan penggunaan animasi untuk pesan yang bergerak.

Kesimpulan dari beberapa pendapat ahli mengenai multimedia dapat disimpulkan bahwa multimedia merupakan kata yang merujuk pada teknologi untuk menyampaikan

(18)

materi baik secara visual maupun verbal. Teknologi untuk menyampaikan materi tersebut dapat berupa teks, gambar (vektor atau bitmap), grafik, sound, animasi, video, interaksi, dan lain-lain yang telah dikemas menjadi file digital (komputerisasi).

Sehingga isi pesan media tersampaikan secara tepat.

b) Karakteristik Multimedia

Komponen multimedia ditandai dengan adanya teks, gambar, suara, animasi, video, beberapa atau semua berkaitan dengan program yang terorganisir. Inti dari multimedia adalah konten yang disampaikan. Tulisan, gambar, video dan suara merupakan pembentuk bagian terbesar multimedia, dan juga merupakan faktor yang membedakan multimedia dari generasi sebelumnya.Sedangkan menurut Simonson dan Thompson dalam Soenarto (2013:3) terdapat enam aspek dalam karakteristik program multimedia pembelajaran. Yaitu:

1. Petunjuk

Petunjuk diberikan untuk membantu siswa dalam menggunakan atau mengoperasikan program multimedia pembelajaran secara individual dengan mudah tanpa bantuan orang lain.

2. Tampilan

Tampilan meliputi desain tampilan layar (jenis informasi, komponen

(19)

tampilan, dan keterbacaan), jenis informasi (teks, gambar dan grafik), multimedia (suara, animasi, video clip), tingkat abstraksi warna atau bentuk gambar/simbol disesuaikan dengan kemampuan peserta didik. Ilustrasi dan warna yang berlebihanakan mengecohkan. Komponen tampilan yang perlu dipertimbangkan yaitu nomor halaman, judul, sub- judul, perintah maju, undur, berhenti, dan sebagainya. Keterbacaan tampilan perlu diperhatikan. Ukuran huruf tidak terlalu kecil dan jenis huruf yang digunakan sederhana sehingga mudah dibaca.

3. Umpan balik

Peserta didik setelah memberikan respon harus segera diberi umpan balik.

Umpan balik bisa berupa, pujian, komentar, peringatan, atau perintah tertentu bahwa respon peserta didik benar atau salah.

4. Percabangan

Percabangan merupakan alternatif jalan yang perlu di tempuh oleh peserta didik dalam kegiatan belajarnya melalui program multimedia pembelajaran.

5. Monitoring kemajuan

Mentoring kemajuan adalah memberikan informasi kepada peserta didik

(20)

mengenai bagian mana yang dia pelajari, serta apa yang akan dipelajari berikutnya dan yang akan dicapai setelah selesai nanti.

6. Penilaian

Program multimedia dilengkapi dengan penilaian. Untuk mengetahui seberapa jauh peserta didik memahami materi yang telah dipelajari, maka setiap sub Kompetensi peserta didik perlu diukur melalui tes atau soal latihan.

Susilana dan Riyana (2008:127-130) menjelaskan bahwa multimedia harus harus memperlihatkan 11 karatkteristik sebagai berikut:

1. Self-Instructional

Melalui modul tersebut seseorang atau peserta diklat mampu membelajarkan diri sendiri, tidak tergantung pada pihak lain. Sesuai dengan tujuan multimedia adalah agar peserta didik mampu belajar mandiri.

2. Self-Contained

Self-contained yaitu seluruh materi pembelajaran dari satu kompetensi atau sub kompetensi yang dipelajari terdapat dl dalam satu modul secara utuh. Tujuan dari konsep ini adalah memberikan kesempatan peserta diklat mempelajari materi pembelajaran secara tuntas. Karena materi dikemas kedalam satu kesatuan yang utuh.

(21)

3. Standalone (Berdiri Sendiri)

Standalone atau berdiri sendiri yaitu modul yang dikembangkan tidak tergantung pada bahan ajar lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan bahan ajar lain.

4. Adaptif

Modul hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi. Dikatakan adaptif jika modul tersebut dapat menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta fleksibel digunakan di berbagai tempat.

5. User friendly

Modul hendaknya juga memenuhi kaidah “user friendly” atau bersahabat/akrab dengan pemakainya. Setiap instruksi dan paparan informasi yang tampil bersifat membantu dan bersahabat dengan pemakainya. Termasuk kemudahan pemakai dalam merespon, mengakses sesuai dengan keinginan.

Penggunaan bahasa yang sederhana. Mudah dimengerti serta menggunakan istilah yang umum digunakan merupakan salah satu bentuk user friendly

6. Representasi Isi

Multimedia tidak sekedar memindahkan teks dalam buku tetapi materi

(22)

diseleksi yang betul-betul representatif untuk multimedia pembelajaran. Misalnya khusus materi yang perlu terdapat unsur animasi, Video, simulasi. demonstrasi dan games, siswa tidak hanya membaca teks tetapi juga melihat animasi tentang sebuah proses menyerupai proses yang sebenarnya, sehingga mempermudah pemahaman dengan biaya yang relatif lebih rendah dibanding langsung pada objek nyata.

7. Visualisasi dengan Multimedia (Video, Animasi, Suara, Teks, Gambar)

Materi dikemas secara multimedia terdapat teks, animasi, sound dan video sesuai tuntutan materi. Hal ini cukup efektif untuk mengajarkan materi- materi yang Sifatnya aplikatif, berproses, sulit terjangkau, berbahaya apabila langsung dipraktekkan, memiliki tingkat keakurasian tinggi misalnya proses perakitan mesin, proses terjadinya petir, proses pembangkitan energi listrik, dll.

8. Menggunakan Variasi yang Menarik dan Kualitas Resolusi yang Tinggi Tampilan yang menarik dengan memperbanyak image dan objek sesuai tuntutan materi, akan meningkatkan ketertarikan siswa terhadap materi pengajaran, tidak membuat jenuh, bahkan menyenangkan.

9. Tipe-tipe Pembelajaran yang Bervariasi

Penggunaan variasi type pembelajaran sesuai dengan kajian teori dalam

“Computer Based Instruction” atau CBI, yakni 4 type pembelajaran: (1) Tipe

(23)

Pembelajaran Tutorial, (2) Tipe Pembelajaran Simulasi (3) Tipe Pembelajaran Permainan/Games, (4). Tipe Pembelajaran Latihan (Drills). Penggunaan tipe ini dapat dirancang secara terpisah atau kolaboratif diantara ketiganya, disesuaikan dengan tuntutan materi dan permintaan pembuatan.

10. Respon Pembelajaran dan Penguatan

Multimedia diharapkan memberikan respon terhadap stimulus yang diberikan oleh siswa pada saat mengoperasikan program. Selain memberikan respon juga memberikan penguatan terhadap siswa untuk meningkatkan motivasi dan ketertarikan siswa terhadap materi yang diajarkan.

11. Dapat digunakan Secara Klasikal / atau Individual

Multimedia dapat digunakan oleh siswa secara individual, tidak hanya dalam setting sekolah, tetapi juga di rumah. Materi dapat diulang-ulang sesuai kehendak siswa. Dapat pula digunakan secara klasikal dengan jumlah siswa mks.50 orang di ruang komputer, atau kelas biasa.

Karakteristik multimedia sesuai pendapat para ahli di atas bahwa multimedia memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Terdiri dari lebih dari satu unsur media.

2. Mampu memberikan respon terhadap stimulus pengguna.

(24)

3. Mampu menyampaikan informasi kepada pengguna.

4. Mampu memvisualisasikan materi yang sulit di visualisasikan.

5. Memberikan penilaian sekaligus memonitoring pencapaian pengguna.

Karakteristik multimedia yang akan dikembangkan oleh peneliti yaitu:

1. Sebagai salah satu sumber belajar siswa dan guru.

2. Materi yang dimuat mengenai Dasar listrik dan Elektronika.

3. Merupakan gabungan dari beberapa media.

4. Mampu memberikan respon terhadap stimulus pengguna.

5. Memiliki halaman petunjuk dalam pengoperasian aplikasi.

6. Memiliki halaman Menu utama, KI&KD, materi, evaluasi, profil pengguna.

7. Terdapat latihan soal yang menyimpan hasil yang diperoleh.

c) Manfaat Multimedia

Multimedia akan membantu peserta didik menjadi lebih aktif dan kreatif dalam belajar, menjadikan pendidik sebagai fasilitator yang memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk belajar bukan sebagai pemberi perintah/ instruksi kepada peserta didik (Munir, 2012:45). Kelebihan multimedia yang dikembangkan ini adalah dapat dijadikan salah satu alternatif sumber belajar mandiri untuk mengatasi kelemahan

(25)

pembelajaran yang dilaksanakan secara klasikal. (suyitno,2016) Manfaat multimedia menurut dianataranya :

1. Mampu menampilkan sesuatu yang sulit untuk di gambarkan, seperti proses aliran listrik, atau perpindahan elektron.

2. Mampu menampilkan secara tiga dimensi, yang tentu sulit untuk

digambarkan dengan media dua dimensi tradisional seperti buku dan papan tulis.

3. Menampilkan proses yang bergerak secara dinamis, seperti perpindahan suatu objek.

4. Materi yang mencakup konteks secara luas, di mana banyak ide yang perlu di digabungkan secara keseluruhan, bukan secara terpisah.

5. Simulasi yang mahal atau proses kompleks, di mana pemahaman mungkin terhalang oleh detail dari performa proses mekanik, atau tidak mungkin menggunakan peralatan yang asli.

Kesimpulan mengenai manfaat menurut pendapat para ahli, banyak manfaat multimedia yang berkaitan dengan pembelajaran antara lain, penggunaan multimedia mampu meningkatkan ketertarikan siswa dengan materi pembelajaran, mampu melengkapi keterbatasan-keterbatasan dalam penyampaian materi ajar sehingga siswa

(26)

menemukan gambaran atau pemahaman jelas mengenai materi yang dipelajari.

4. Media Ulat Kata Berbasis Multimedia

media ulat kata berbasis multimedia merupakan salah satu alat peraga edukatif yang dirancang sedemikian rupa untuk mempermudah siswa memahami materi pembelajaran yang dikemas dengan bantuan multi media. Pemilihan media ulat kata dikarenakan binatang ulat merupakan binatang yang sangat mudah ditemukan dan semua siswa mengenal binatang ini. Untuk mempermudah pengenalan huruf kata dan kalimat guru perlu membuat terobosan mengubah bentuk gambar ulat menjadi media pembelajaran dengan membagi bagian-bagian tubuh ulat menjadi beberapa bagian yang kemudian setiap bagian tubuhnya ditempeli huruf ataupun kata bahkan kalimat. Proses tersebut dapat melibatkan siswa dalam membuat media ulat kata.

Media ulat kata yang digunakan dalam pembelajaran siswa kelas 1 bertujuan untuk merangsang perkembangan kognitif khususnya pada kemampuan mengenal huruf dan kata. Media ulat kata yang dibuat oleh tangan dan karya sendiri yag dapat melibatkan siswa dalam pembuatannya, untuk itu penggnaan media ulat kata dapat mengikuti sesuai tema yang dipelajarinya.

Pembelajaran menggunakan media ulat kata adalah melatih kemampuan siswa mengenalkan dan mengurutkan huruf kata kemudian dapat merangkaikannya.

(27)

diharapkan saat anak-anak melakukan pembelajaran ini tidak merasa jenuh dan bosan.

Untuk lebih menumbuhkan motivasi belajar siswa kemudian saya inovasikan kedalam multimedia agar nantinya siswa lebih tertarik dalam mengikuti pembelajaran dengan merekam semua kegiatan dari awal sampai akhir yang kemudian ditampilkan saat pembelajaran.

5. Karakteristik Siswa Kelas 1

Siswa sekolah dasar merupakan anak yang paling banyak mengalami perubahan drastis baik mental maupun fisik. Gerakan –gerakan tubuh anak juga juga semakin lincah dan terarah seiring munculnya keberanian mentalnya. Keberanian dan kemampuan ini, disamping karena perkembangan mental juga disebabkan oleh adanya keseimbangan dan keselarasan gerakan-gerakan tubuh anak. Usia sekolah dasar disebut juga periode intelektualitas, atau periode keserasian bersekolah. Pada umur 6 – 7 tahun adalah seorang anak dianggap sudah matang untuk memasuki sekolah. Karakteristik siswa kelas 1 sekolah dasar adalah sebagai berikut: (1) adanya kolerasi positif yang tinggi antara keadaan kesehatan pertumbuhan jasmani dengan prestasi sekolah, (2) adanya kecenderungan memuji diri sendiri, (3) suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain, (4) pada masa ini (terutama pada umur6 – 8 tahun) anak menghendaki nilai (angka rapor) yang baik tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas

(28)

diberi nilai baik atau tidak, (5) tunduk kepada peraturan-peraturan permainan yang ada di dalam dunianya, (6) apabila tidak dapat menyelesaikan suatu soal, maka soal itu dianggap tidak penting.

B. Kajian Penelitian Yang Relevan

Tabel 2.4 penelitian relevan

No Penulis Judul Hasil Persamaan Perbedaan

1 Ni’matul

Izza, (2017)

Pengembangan Media

pembelajaran berbasisMultimedia Interaktif pada Tema Berbagai Pekerjaan Sub Tema Jenis-jenis pekerjaanKelas IV MI Yaspuri

Sangat layak diterapkan skor rata- rata 4,7 dan ahli materi dengan skor 4,25 sedangkan dari hasil pengujian secara keseluruah mencapai skor rata- rata 6,24

Pembelajaran ini sama-sam menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi, audio dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi, dan sering digunakan di dunia

informatika dan pendidikan.

Dalam pendidikan digunakan

Multimedia Interaktif dilengkapi dengan alat pengontrol (atau alat bantu berupa komputer, mouse, keyboard dan lain-lain) yang dapat

dioperasikan oleh pengguna, sehingga

pengguna dapat memilih apa yang diinginkan untuk proses selanjutnya.

Multimedia interaktif menggabungkan dan

(29)

untuk memudahkan penyampaian materi secara inovatif dan kreatif.

mensinergikan semua media yang terdiri dari teks, grafik, audio, dan interaktivitas (rancangan)

2 Farida

Hasan Rahmaibu, (2016)

Pengembangan Media

Pembelajaran Berbasis Multimedia Dengan Menggunakan Mobile Learning berbasis Android Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Pkn

Sangat layak diterapkan skor rata- rata 4,78 dan ahli materi dengan skor 4,22 sedangkan dari hasil pengujian secara kesluruah mencapai skor rata- rata 6,34

Sama-sama menggunakan alat bantu berupa multimedia dalam pembelajaran untuk memudahkan siswa dalam memahami pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil beajarnya

Pembelajaran ini hanya didesain dengan menggunakan android berupa aplikasi/

software yang dapat diinstal atau

dioperasikan menggunakan handphone (android)

C. Kerangka Berfikir

Salah satu yang mempengaruhi proses belajar mengajar adalah media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah dan tidak menutup kemungkinan alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman.

(30)

Seorang guru harus dapat menentukan dan memilih media pembelajaran yang tepat sehingga dapat menarik minat siswa terhadap proses pembelajaran baik yang dilakukan di dalam maupun di luar kelas. Perlunya media pembelajaran yang sesuai agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dan proses pembelajaran berjalan efektif.

Selain itu pemilihan media yang sesuai akan membuat siswa berperan lebih aktif dalam proses belajar mengajar dan akan lebih memahami pelajaran. Terlebih lagi apabila media tersebut sudah disediakan oleh sekolah maka selayaknya pulalah guru mampu memanfaatkan media tersebut dalam proses belajar mengajar.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran sangat membantu dalam upaya keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.

Oleh sebab itu guru harus mempunyai keterampilan dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran dan pengajaran. Media juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan dan tujuan pembelajaran.

Kondisi Nyata

Pembelajaran konvensional, siswa tidak aktif, menngunakan media pembelajaran, kurangnya

motivasi belajar Kondisi Ideal

Permendiknas No.32 Tahun 2013

“Proses pembelajaran dalam satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif , kreativitas dan kemandirian

(31)

Gambar 2.4 Kerangka Berfikir Media

Pengembangan multimedia ulat kata

Model Penelitian

Model Assure (Media Ulat Kata Berbasis Multimedia)

Rumusan Masalah

efektifitas proses pengembangan media ulat kata berbasismultimedia dalam

pembelajaran tematik

Siswa antusias jika dalam pembelajaran menggunakan media yang memotivasi siswa.

Judul

Pengembangan multimedia “Ulat Kata” pada pembelajaran tematik tema diriku subtema aku dan teman baru di kelas 1 sekolah dasar

Gambar

Tabel 2.1 Kompetensi Inti pembelajaran tematik kelas I
Tabel 2.3 Indikator tema 1 subtema 1  No  Materi Pelajaran  Indikator
Tabel 2.4 penelitian relevan
Gambar 2.4  Kerangka Berfikir Media

Referensi

Dokumen terkait

Materi pembelajaran adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap yang wajib dikuasai siswa untuk memenuhi dan mencapai tujuan standar kompetensi yang diterapkan. Isi

Berisi kajian kurikulum tentang vektor antara lain tujuan pembelajaran matematika, standard kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan materi pokok.. Pada

Pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan memiliki beberapa standar, yaitu: (1) tenaga pendidik memiliki kompetensi dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran

Penyusunan SAP dalam pembelajaran Reading Comprehension 4 didasarkan pada standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, metode

1) Penjelasan materi, tahap ini merupakan tahap penyampaian pokok-pokok materi pembelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok. Tujuan utama tahapan ini adalah

Hal ini karena Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pokok untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi yang

Standar Kompetensi : Memahami peranan bangsa Indonesia di era global KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK / PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Tabel 2.1 Silabus Pembelajaran Matematika Kelas V Semester 2 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Tujuan Pembelajaran Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah